Fungsi Kalium Kalium (K) adalah kation utama kompartemen cairan intraseluler ( CIS ). Sekitar 90 % asupan kalium diekskresikan di urin dan 10 % di feses. Konsentrasi normal kalium di plasma adalah !" # $! mmol&'! sedangkan konsentrasi intraseluler dapat 0 kali leih tinggi! dan umlahn*a mencapai 9 % dari umlah K keseluruhan. +alaupun kadar kalium di dalam C,S han*a erkisar - % saa! akan tetapi memiliki peranan *ang sangat penting dalam menaga homeostasis. eruahan sedikit saa pada kalium intraseluler! akan erdampak esar pada konsentrasi kalium plasma. Keseimangan Keseimangan Kalium diatur dengan men*eiman men*eimangkan gkan antara pemasukan pemasukan dan ekskresi! serta distriusi antara intrasel dan ekstrasel. /egulasi akut kalium ekstraseluler dicapa dicapaii dengan dengan perpin perpindah dahan an kalium kalium intern internal al antara antara C,S dan CIS. CIS. Ketika Ketika kadar kadar kalium kalium ekstrasel meningkat akiat asupan *ang an*ak! atau diseakan oleh pemeasan kalium internal! maka regulasi akut ini akan teradi. /egulasi ini merupakan kontrol hormonal! *aitu Insulin disekresikan segera setelah makan! dan ini akan menstimulasi a! K! 23ase dan mendistriusikan Kalium *ang didapat dari sel#sel makhluk hidup *ang dimakan ke intrasel. ,pinefrin meningkatkan amilan kalium sel! *ang mana penting untuk kera otot dan trauma. Kedua kondisi ini memicu teradin*a peningkatan kalium plasma. 2ldosteron uga erperan dalam meningkatkan konsentrasi kalium intraseluler. eruahan p4 mempen mempengar garuhi uhi distri distriusi usi kalium kalium ekstra ekstra dan intrase intraselul luler. er. ada ada asidosi asidosis! s! konsen konsentra trasi si K ekstraseluler meningkat! sedangkan alkalosis cenderung memuat hipokalemia. /egu /egulas lasii kron kronik ik untu untuk k home homeos ostas tasis is K adala adalah h oleh oleh gin ginal al.. 5" % dari dari K *ang *ang difiltrasi! direasorpsi seelum mencapai akhir dari tuulus proksimal ginal! -0% di tuulus distal! dan 1" % lainn*a di ansa henle. 6umlah ekskersi kalium ditentukan pada tuulus penghuung dan duktus koligentes 7esarn*a umlah K *ang direasorpsi atau disekresi tergantung kepada keutuhan. ada keadaan dimana pemasukan erleihan! maka ekskresi akan meningkat! egitupula sealikn*a. Konsentrasi total kalium di dalamtuuh diperkirakan sean*ak -g&kg erat adan. amun umlah ini dapat er8ariasi ergantung terhadap eerapa faktor seperti enis kelamin! umur dan massa otot (muscle ( muscle mass). mass ). Keutuhan minimum kalium diperkirakan seesar mg&hari. Kali Kalium um sang sangat at pent pentin ing g agi agi sistem sistem saraf saraf dan dan kont kontrak raksi si otot otot!! kali kalium um uga uga dimanfaatkan oleh sistem saraf otonom (SS:)! *ang merupakan pengendali detak antung! fungsi otak! dan proses proses fisiologi penting lainn*a. Kalium ditemukan di hampir hampir seluruh tuuh dalam entuk elektrolit dan an*ak terdapat pada saluran pencernaan. Seagian esar kalium
terseut erada di dalam sel! seagian lagi terdapat di luar sel. ;ineral ini akan erpindah secara teratur dari dan keluar sel! tergantung keutuhan tuuh.
kese keseim ima ang ngan an
muata uatan n
elek elektr trol olit it
cair cairan an
tuu tuuh h dan dan
kese keseim ima ang ngan an
asam asam
asa. Keseimangan ini diaga dengan men*esuaikan umlah asupan kalium dari makanan dan umlah kalium *ang diuang. Selain itu! ersama dengan kalsium (Ca ) dan natrium (a)! kalium akan erperan dalam transmisi saraf! pengaturan en=im dan kontraksi otot. 4ampir sama dengan natrium! kalium uga merupakan garam *ang dapat secara cepat diserap oleh tuuh.
alaupun ada uga *ang keluar ersama tina. -.- ,fek 6ika Kekurangan enggunaan encahar! kadar kalium dalam darah orang normal !"?" m,@&liter. 7ila kurang dari itu diilang kekurangan kalium atau dikenal dengan istilah hipokalemia. A:rang arang kekurangan kalium!B.en*ea hipokalemia antara lain a.
2supan kalium *ang kurang. Secara fisiologis! ekskresi kalium di ginal seanding dengan umlah asupan. 4ipokalemia arang *ang han*a diseakan asupan kalium
*ang rendah saa. engel elua uaran ran Kali Kalium um *ang *ang erl erlei eiha han. n. ,ksk ,kskres resii kali kalium um dapat dapat melal melalui ui sistem sistem . eng pencernaan! keringat atau ginal. 7eerapa etiologi ekskresi kalium meningkat adalah muntah! pemakaian (aso astric 3ue) 3! diare! dll. Kalium erpindah dari ekstrasel ke intrasel (/edistriusi). 3eradi pada keadaan alkalosis! alkalosis! pemerian pemerian insulin! insulin! pemakaian pemakaian eta - agonis! agonis! paral*sis paral*sis periodic periodic h*pokalemi h*pokalemic! c! dan hipotermia. Konsentrasi ion kalium pada pada ekstrasel sangat keci dan keadaan ini tidak tercermin pada umlah kalium serum. ada hipokalemia kronik! penurunan kalium serum 1 mmol&' seanding dengan defisit -00 mmol&' kalium total tuuh! maka perlu dipertahankan kalium serum D $ m,@&'. 4ipokalemia ringan iasan*a tidak men*eakan geala sama sekali. Kondisi *ang leih leih erat erat dapat dapat mengak mengakia iatka tkan n kelemah kelemahan an fungsi fungsi otot otot dan tuuh tuuh mudah mudah lelah. lelah. ada ada hipokalemia! penderita iasan*a mengeluhkan adann*a lemas dan tak ertenaga. 4al ini teradi mengingat fungsi kalium dalam menghantarkan aliran saraf di otot maupun tempat lain. lain. Kelem Kelemah ahan an otot otot iasa iasan* n*aa tera teradi di pada pada otot otot kaki kaki dan dan tang tangan an!! tetap tetapii kada kadang ng uga uga
mengenai otot mata! otot pernapasan! dan otot untuk menelan. Kedua keadaan terakhir ini dapat erakiat fatal. ada kondisi hipokalemia parah! sistem saraf uga mengalami gangguan dalam mengantarkan rangsangan. Eang leih parah! meskipun arang teradi! hipokalemia dapat men*eakan masalah serius seperti detak antung tak eraturan hingga erhentin*a detak antung!
Keleihan asupan kalium melalui makanan. 7uah#uahan dan sa*ur#sa*uran an*ak mengandun mengandung g kalium. kalium. Campuran Campuran garam dapat mengandun mengandung g kalium! kalium! dan keleihan keleihan
asupan dapat teradi pada pemerian makanan enteral. ) Keluarn*a kalium dari intra sel ke ekstrasel. Keadaan asidosis metaolik! selain *ang diseakan oleh K2< atau asidosis laktat! defisisensi insulin! pemakaian eta locker! dan pseudohiperkalemia akiat pengamilan sampel darah *ang lisis. Kelainan klinik ergantung kepada kadar kalsium! dan dan keseimangan asam?asa. 7erkurangn*a ekskresi melalui ginal. 3eradi pada keadaan hiperaldosteronisme! gagal ginal! deplesi 8olume sirkulasi efektif pada C4F dan pemakaian siklosporin. asa ini diketahui pemakaian 2C, inhiitor uga faktor resiko untuk hiperkalemia. ada hiperkalemia! teradi peningkatan kepekaan memran sel! sehingga dengan sedik sedikit it peru perua aha han n depo depolar laris isasi asi!! pote potens nsia iall aksi aksi dapa dapatt deng dengan an muda mudah h tera teradi di.. 4al 4al ini ini menimulkan kelemahan otot sampai paralisis dan gagal nafas. eala *ang paling uruk
adalah adalah penuru penurunan nan kecepat kecepatan an sistem sistem konduk konduksi si miokar miokard d dan mening meningkat katkan kan repola repolarisa risasi si miokard. Kondisi hiperkalemia atau meningkatn*a kadar kalium dalam darah men*eakan gang ganggu guan an iram iramaa ant antun ung g hing hingga ga erh erhen enti tin* n*aa den* den*ut ut ant antun ung! g! Kond Kondis isii ini ini meru merupa paka kan n kega>atdaruratan *ang harus segera diatasi karena mengancam i>a.
http&&fransalen*.logspot.co.id&-01&0-&kalium?seagai?larutan?elektrolit?
dalam.html)) dalam.html
Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Gat terlarut *ang ada dalam cairan tuuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.on elektrolit adalah =at terlarut *ang tidak terurai dalam larutan dan tidak ermuatan listrik! sepertiprotei sepertiprotein!ure n!urea!glu a!glukosa!o kosa!oksigen ksigen!karo !karon n dioksida dioksida dan asam?asam asam?asam organik.S organik.Sedang edangkan kan elektrolit tuuh mencakup natrium (aH)!kalium (KH)! Kalsium (CaHH)!magnesium (;gHH)! Klorida (Cl?)! ikaronat(4C:?)! fosfat (4:$-?)! sulfat (S:$-?). Konsenterasi elektrolit dalam cairan tuuh er8ariasi pada satu agian denganagian *ang *ang lainn* lainn*a!te a!tetap tapii meskip meskipun un konsent konsentera erasi si ion pada pada tiap?tia tiap?tiap p agian agian ered ereda! a! hukum hukum netralitas listrik men*atakan ah>a umlah muatan?muatan negatif harus sama dengan umlah muatan muatan?mu ?muatan atan positi positif.K f.Komp omposi osisi si dari dari elektro elektrolit? lit?ele elektr ktroli olitt tuuh tuuh aik aik pada pada intarse intarselul luler er maupun padaplasma terinci dalam tael di a>ah ini
o
,lektrolit
,kstraseluler
Interstitial
Intraseluler lasma
atrium (aH)
1$$!0 m,@
1!0 m,@
10 m,@
Kalium (KH)
"!0 m,@
$! m,@
1$1 m,@
Kalsium (CaHH)
-!" m,@
-!$ m,@
0
. 1.
Kation
;agnesium (;g HH) -.
1!" m,@
1!$ m,@
1 m,@
Klorida (Cl?)
10!0 m,@
11-! m,@
$ m,@
7ikaronat (4C:?)
-!0 m,@
-! m,@
10 m,@
-!0 m,@
-!0 m,@
11 m,@
0!" m,@
0!" m,@
1 m,@
1!- m,@
0!- m,@
$ m,@
. 2nion
Fosfat (4:$-?) Sulfat (S:$-?) rotein
(SUMBER
:
http://nandarnurse.blogspot.co.id/2012/01/keseimba http://nandarnurse.blogsp ot.co.id/2012/01/keseimbangan-cairan-danngan-cairan-dan-
elektrolit.html#axzz4!""$%p&& elektrolit.html#axzz4!""$%p
angguan Keseimangan Kalium .-.1. 4ipokalemia en*ea hipokalemia antara lain 2supan kalium *ang kurang. Secara fisiologis! ekskresi kalium di ginal seanding dengan umlah asupan. 4ipokalemia arang *ang han*a han*a diseakan asupan kalium *ang rendah saa. engeluaran Kalium *ang erleihan. ,kskresi kalium dapat melalui sistem pencernaan! keringat atau ginal. 7eerapa etiologi ekskresi kalium meningkat adalah muntah! pemakaian 3! diare! pemakaian diuretik loop dan tia=id serta hiperaldosteronisme. Kalium erpindah dari ekstrasel ke intrasel (/edistriusi). 3eradi pada keadaan alkalosis! pemerian insulin! pemakaian eta - agonis! paral*sis periodic h*pokalemic! h*pokalemic! dan hipotermia. Konsentrasi ion kalium pada pada ekstrasel sangat keci dan keadaan ini tidak tercermin pada umlah kalium serum. ada hipokalemia kronik! penurunan penurunan kalium serum 1 mmol&' seanding dengan defisit -00 mmol&' kalium total tuuh! maka perlu dipertahankan kalium serum D $ m,@&'.
otot dan ginal. 4ipokalemia dapat men*eakan hipertensi dan aritmia 8entrikel. ;ekanisme teradin*a hipertensi masih elum dapat dielaskan dengan aik. 2kan tetapi! keadaan ini dihuungkan dengan retensi garam di ginal! selain akiat eragai proses hormonal. 2ritmia teradi akiat memran potensial otot antung *ang terdepolarisasi seagian! sehingga teradi automatisasi! atau akan muncul gelomang uJ! dan pemanangan 3. angguan antung diperuruk oleh pengoatan digoksin dan pasien dengan iskemia. Keadaan hipokalemia dapat memeperuruk hiperglikemia pada pasien diaetes! akiat pengaruh terhadap pelepasan insulin dan sensiti8itas organ terhadap insulin. /adomiolisis dapat teradi seagai akiat dari hiperpolarisasi sel otot rangka! selain adan*a geala kram! mialgia! dan mudah lelah. 4ipokalemia dapat mempengaruhi keseimangan asam asa sistemik! melalui efek terhadap eragai komponen dari regulasi asam asa di ginal.
.-.-. 4iperkalemia 2da - mekanisme teradin*a hiperkalemia! *aitu Keleihan asupan kalium melalui makanan. 7uah#uahan dan sa*ur#sa*uran an*ak mengandung kalium. Campuran garam dapat mengandung kalium! dan keleihan asupan dapat teradi pada pemerian makanan enteral. Keluarn*a kalium dari intra sel ke ekstrasel. Keadaan asidosis metaolik! selain *ang diseakan oleh K2< atau asidosis laktat! defisisensi insulin! pemakaian eta locker! dan pseudohiperkalemia akiat pengamilan sampel darah *ang lisis. Kelainan klinik ergantung ergantung kepada kadar kalsium! dan keseimangan asam?asa. 7erkurangn*a ekskresi melalui ginal. 3eradi pada keadaan hiperaldosteronisme! gagal ginal! deplesi 8olume sirkulasi efektif pada C4F dan pemakaian siklosporin. asa ini diketahui pemakaian 2C, inhiitor uga faktor resiko untuk hiperkalemia. ada hiperkalemia! teradi peningkatan kepekaan memran sel! sehingga dengan sedikit peruahan depolarisasi! potensial aksi dapat dengan mudah teradi. 4al ini menimulkan menimulkan kelemahan otot sampai paralisis dan gagal nafas. eala *ang paling uruk adalah penurunan kecepatan sistem konduksi miokard dan meningkatkan repolarisasi miokard. angguan konduksi akan menimulkan pemanangan / inter8al! gelomang *ang mendatar atau /S kompleks melear pada ,K. eningkatan repolarisasi akan menimulkan gelomang 3 *ang meninggi ( peaked 3 >a8es )! *ang merupakan keadaan *ang erisiko teradin*a aritmia. (SUMBER https&&raiah5".>ordpress.com&-011 https&&raiah5".>ordpress.com&-011&0&-&diagnosis?dan?penatalaksanaan? &0&-&diagnosis?dan?penatalaksanaan? keseimangan?elektrolit&)
Alkalosis Respiratorik Alkalosis Respiratorik Defenisi : 2lkalosis /espiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menadi asa karena pernafasan *ang cepat dan dalam! sehingga men*eakan kadar karbondioksida kadar karbondioksida dalam dalam darah menadi rendah. Penyebab : ern ernaf afas asan an *ang ang cepa cepatt dan dan dala dalam m dise diseu utt hiperventilasi! hiperventilasi! *ang *ang men* men*ea eak kan an terla terlalu lu an*akn*a umlah karondioksida karondioksida *ang dikeluarkan dari aliran darah. en*ea hiper8entilasi *ang paling sering ditemukan adalah kecemasan. en*ea lain dari alkalosis respiratorik adalah ? rasa n*eri ? sirosis hati sirosis hati ? kadar oksigen darah *ang rendah ? demam ? o8erdosis aspirin. Pengobatan : 7iasan* 7iasan*aa satu?sa satu?satun tun*a *a pengo pengoatan atan *ang *ang diutu diutuhka hkan n adalah adalah memperl memperlam amat at pernafa pernafasan san.. 6ika pen*ean*a adalah kecemasan! memperlamat pernafasan isa meredakan pen*akit ini. 6ika pen*ean*a adalah rasa n*eri! dierikan oat pereda n*eri.
;enghe ;enghem musk uskan an nafas nafas dalam dalam kantun kantung g kertas kertas (ukan (ukan kantun kantung g plastik plastik)) isa isa meman memantu tu meningkatkan kadar karondioksida setelah penderita menghirup kemali karondioksida *ang dihemuskann*a. ilihan lainn*a adalah mengaarkan penderita untuk menahan nafasn*a selama mungkin! kemudian menarik nafas dangkal dan menahan kemali nafasn*a selama mungkin. 4al ini dilakukan erulang dalam satu rangkaian sean*ak 5?10 kali. 6ika 6ika kada kadarr kar karon ondi diok oksi sida da meni mening ngka kat! t! geal gealaa hiperventilasi akan akan mem memaik aik!! sehi sehing ngga ga mengurangi kecemasan penderita dan menghentikan serangan alkalosis respiratorik. (SUMBER http&&indonesiaindonesia.com&f&109$5?alkalosis?respiratorik&) 2lkalosis respiratorik teradi hiper8entilasi al8eolar sehingga teradi penurunan C:(hipokapnia) *ang dapat men*eakan peningkatan ph. 4iper8entilasi al8eolar timul karena adan*a stimulus aik langsung maupun tidak langsung pada pusat pernafasan! pen*akit paru akut dan kronik! o8er8entilasi iatrogenic (penggunaan 8entilasi mekanik). 7eerapa etiologi alkalosis respiratorik L /angsangan hipoksemik pen*akit antung dengan edema paru! pen*akit antung dengan right to left shunt! anemia gra8is
L Stimulasi pusat pernafasan di medulla kelainan neurologis! psikogenik (panic! n*eri)! gagal hati dengan ensefalopati! kehamilan L ;echanical o8er8entilation L Sepsis L engaruh oat salisilat! hormone progesterone (SUMBER http&&ais*ahais*ah5.logspot.co.id&p&gangguan?keseimangan?asam? asa.html)) asa.html