BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
B. Tujuan 1. Tujuan uan umu umum m Mahasiswa/(i) Mahasiswa/(i) dapat memahami memahami dan mengetahui mengetahui tentang langkahlangkah-
langkah penilaian korban/ triage. 2. Tujuan juan kh khus usus us Agar mahasiswa/ (i) mampu mengetahui dan memahami tentang : a. Sejar ejarah ah tria triage ge b. Pengertian triage c. ujuan juan tria triage ge d. Prin rinsip sip tri triag agee e. !las !lasi" i"ik ikas asii tria triage ge ". Metode S SA# g. riag riagee in in hos hospi pita tall h. Sistem Sistem tingka tingkatt keda kedarur ruratan atan triage triage i. !ate ategori triag iage j. Proses triage k. $awanc wancar araa tria triage ge l. Peng Pengka kaji jian an "isi "isik k tri triag agee m. riage riage pada pada kejad kejadian ian trauma trauma n. %oku %okume ment ntas asii triag triage. e.
C. Siste Sistemat matika ika Penu Penulis lisan an &ntuk mendapatkan data-data 'ang dibutuhkan pada penulisan ini
penulis menggunakan metode stud' kepustakaan. %alam stud' kepustakaan ini penulis memperoleh in"ormasi dari beberapa buku dan website 'ang berkaitan dengan masalah 'ang dibahas sebagai dasar teoritis 'ang digunakan dalam pen'usunan makalah.
BAB II PEBAHASAN A. Sejarah Triage Penggunaan istilah triage ini sudah lama berkembang. !onsep
awal triase modern 'ang berkembang meniru konsep pada jaman apoleon dimana *aron %omini+ue ,ean arre' (00-123) seorang dokter bedah 'ang merawat tentara apoleon mengembangkan dan
melaksanakan sebuah s'stem perawatan dalam kondisi 'ang paling mendesak pada tentara 'ang datang tanpa memperhatikan urutan kedatangan mereka. Sistem tersebut memberikan perawatan awal pada luka ketika berada di medan perang kemudian tentara diangkut ke rumah sakit/tempat perawatan 'ang berlokasi di garis belakang. Sebelum arre' menuangkan konsepn'a semua orang 'ang terluka tetap berada di medan perang hingga perang usai baru kemudian diberikan perawatan. Pada tahun 120 ,ohn $ilson memberikan kontribusi lanjutan bagi "iloso"i triase. %ia mencatat bahwa untuk pen'elamatan hidup melalui tindakan pembedahan akan e"ekti" bila dilakukan pada pasien 'ang lebih memerlukan Pada perang dunia 4 pasien akan dipisahkan di pusat pengumpulan korban 'ang secara langsung akan dibawa ke tempat dengan "asilitas 'ang sesuai. Pada perang dunia 44 diperkenalkan pendekatan triase dimana korban dirawat pertama kali di lapangan oleh dokter dan kemudian dikeluarkan
dari
garis
perang
untuk
perawatan
'ang
lebih
baik.Pengelompokan pasien dengan tujuan untuk membedakan prioritas penanganan dalam medan perang pada perang dunia 4 maksud awaln'a adalah untuk menangani luka 'ang minimal pada tentara sehingga dapat segera kembali ke medan perang. Penggunaan awal kata 5trier6 mengacu pada penampisan screening di
medan perang.
!ini
istilah
tersebut la7im
digunakan untuk
menggambarkan suatu konsep pengkajian 'ang cepat dan ter"okus dengan suatu cara 'ang memungkinkan peman"aatan sumber da'a manusia peralatan serta "asilitas 'ang paling e"isien terhadap hampir 88 juta orang 'ang memerlukan pertolongan di unit gawat darurat (&9%) setiap tahunn'a. Pelbagai s'stem triase mulai dikembangkan pada akhir tahun ;8-an
seiring
jumlah kunjungan
&9%
'ang
telah
melampaui
kemampuan sumber da'a 'ang ada untuk melakukan penanganan segera. ujuan triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien 'ang datang ke &9% dan menetapkan prioritas penanganan.
B. Pengertian Triage Triage adalah suatu konsep pengkajian 'ang cepat dan ter"okus
dengan suatu cara 'ang memungkinkan peman"aatan sumber da'a manusia peralatan serta "asilitas 'ang paling e"isien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien 'ang memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganann'a (!athleen dkk 3881). Triage adalah usaha pemilahan korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau pen'akit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber da 'a 'ang ada. Triage adalah suatu sistem pembagian/klasi"ikasi prioritas klien berdasarkan
berat
ringann'a
memerlukan tindakan segera.
kondisi
klien/kegawatann'a
%alam triage
perawat
dan
'ang dokter
mempun'ai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan inter
aituproses khusus memilah pasien berdasar beratn'a cedera ataupen'akit untuk menentukan jenis perawatan gawat darurat. !iniistilah tersebut la7im digunakan untuk menggambarkan suatu konseppengkajian 'ang cepat dan ber"okus dengan suatu cara 'angmemungkinkan peman"aatan sumber da'a manusia peralatan serta"asilitas 'ang paling e"isien terhadap 88 juta orang 'ang memerlukanperawatan di &9% setiap tahunn'a (Pusponegoro 388). C. Tujuan Triage ujuan utama adalah untuk mengidenti"ikasi kondisi mengancam
n'awa. ujuan triage selanjutn'a adalah untuk menetapkan tingkat atau drajat kegawatan 'ang memerlukan pertolongan kedaruratan. %engan triage tenaga kesehatan akan mampu : 1.
Menginisiasi atau melakukan inter
2.
pasien Menetapkan area 'ang paling tepat untuk dapat melaksanakan pengobatan lanjutan
3.
Mem"asilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat. Sistem riage dipengaruhi oleh : 1. ,umlah tenaga pro"esional dan pola ketenagaan 2. ,umlah kunjungan pasien dan pola kunjungan pasien 3. %enah bangunan "isik unit gawat darurat 4. erdapatn'a klinik rawat jalan dan pela'anan medis. D. Prinsi! Triage
%i rumah sakit didalam triase mengutamakan perawatan pasien berdasarkan gejala. Perawat triase menggunakan A*?% keperawatan seperti jalan na"as pernapasan dan sirkulasi serta warna kulit kelembaban suhu nadi respirasi tingkat kesadaran dan inspeksi
Menilai tanda
0
ag $arna
Prinsip dalam pelaksanaan triase : “Time Saving is Life Saving (respon time diusahakan sesingkat mungkin) The Right Patient, to The Right Place at The Right Time with he #ight ?are Pro
riase seharusn'a dilakukan segera dan tepat waktu !emampuan berespon dengan cepat terhadap kemungkinan pen'akit 'ang mengancam kehidupan atau injuri adalah hal 'ang terpenting di
3
departemen kegawatdaruratan. Pengkajian seharusn'a adekuat dan akurat 4ntin'a ketetilian dan keakuratan adalah elemen 'ang terpenting dalam
proses inter
han'a
dapat
direncanakan bila terdapat in"ormasi 'ang adekuat serta data 'ang 2
akurat. Melakukan inter
tersebut termasuk
inter
terapeutik prosedur
diagnostic dan tugas terhadap suatu tempat 'ang dapat diterima untuk ;
suatu pengobatan. ercapain'a kepuasan pasien a) Perawat triase seharusn'a memenuhi semua 'ang ada di atas saat menetapkan hasil secara serempak dengan pasien b) Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan 'ang dapat men'ebabkan keterpurukan status kesehatan pada seseorang 'ang sakit dengan keadaan kritis. c) Perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga atau temann'a.
E. "lasi#ikasi Triage *erdasarkan
Bman
(3881)
pengambilan
keputusan
triage
didasarkan pada keluhan utama riwa'at medis dan data objekti" 'ang
mencakup keadaan umum pasien serta hasil pengkajian "isik 'ang ter"okus. Menurut ?omprehensi
"ETE&AN'AN !eadaan 'ang mengancam n'awa/ ada
gangguan A*? dan perlu tindakan seg misaln'a cardiac arrest penurunan kesadar 'a(at ti)ak )arurat *P2+
trauma ma'or dengan perdarahan hebat !eadaan mengancam n'awa tetapi memerlukan
tindakan
darurat.
ti Sete
dilakukan resusitasi maka ditindaklanjuti o dokter spesialis. Misaln'a : pasien kanker ta Darurat ti)ak ga(at *P,+
lanjut "raktur sickle cell dan lainn'a !eadaan 'ang tidak mengancam n'awa tet memerlukan tindakan darurat. Pasien sa tidak ada gangguan A*? dan dapat langs diberikan terapi de"initi
Ti)ak ga(at ti)ak )arurat *P-+
minor / tertutup otitis media dan lainn'a !eadaan tidak mengancam n'awa dan ti memerlukan tindakan gawat. 9ejala dan ta klinis ringan / asimptomatis. Misaln'a pen' kulit batuk "lu dan sebagain'a.
Ta$el 2. "lasi#ikasi $er)asarkan Tingkat Priritas *La$eling+ "LASI%I"ASI Priritas I *E&AH+
"ETE&AN'AN Mengancam jiwa atau "ungsi
resusitasi
dan
tindakan
bedah
segera
mempun'ai kesempatan hidup 'ang besar. Penanganan dan pemindahan bersi"at segera 'aitu gangguan pada jalan na"as perna"asan dan sirkulasi. ?ontohn'a sumbatan jalan na"as
tension
pneumothorak
s'ok
hemoragik luka terpotong pada tangan dan kaki combutio (luka bakar tingkat 44 dan 444 Priritas II *"UNIN'+
D 3; E Potensial mengancam n'awa atau "ungsi
Priritas III *HI/AU+
laserasi luas trauma bola mata. Perlu penanganan seperti pela'anan biasa tidak
perlu
segera.
Penanganan
dan
pemindahan bersi"at terakhir. ?ontoh luka Priritas 0 *HITA+
super"icial luka-luka ringan. !emungkinan untuk hidup sangat kecil luka sangat parah. an'a perlu terapi suporti". ?ontoh henti jantung kritis trauma kepala
kritis. Ta$el ,. "lasi#ikasi $er)asarkan Tingkat "eakutan *Ier 200-+. TIN'"AT "EA"UTAN "elas I
"ETE&AN'AN Pemeriksaan "isik
"elas II
minor) dapat menunggu lama tanpa baha'a onurgen / tidak mendesak (misaln'a ru
"elas III
gejala "lu) dapat menunggu lama tanpa baha Semi-urgen / semi mendesak (misaln'a ot
rutin
(misaln'a
me
media) dapat menunggu sampai 3 jam sebel "elas I3
pengobatan &rgen / mendesak (misaln'a "raktur pang laserasi berat asma)G dapat menunggu selam jam 9awat darurat (misaln'a henti jantung s'o
"elas 3
tidak boleh ada keterlambatan pengobata situasi 'ang mengancam hidup
*eberapa petunjuk tertentu 'ang harus diketahui oleh perawat triage 'ang mengindikasikan kebutuhan untuk klasi"ikasi prioritas tinggi. Petunjuk tersebut meliputi : . 3. @. 2. ;. 0. . 1. .
'eri hebat Perdarahan akti" Stupor / mengantuk %isorientasi 9angguan emosi %ispnea saat istirahat %ia"oresis 'ang ekstern Sianosis anda
%. et)e STA&T
riage berasal dari bahasa Perancis 'ang berarti pemilahan. %alam dunia medis istilah ini dipergunakan untuk tindakan pemilahan korban berdasarkan prioritas pertolongan atau transportasin'a. Prinsip utama dari triage adalah menolong para penderita 'ang mengalami cedera atau keadaan 'ang berat namun memiliki harapan hidup. Salah satu metode 'ang paling sederhana dan umum digunakan adalah metode S..A.#. atau Simple riage and #apid reatment. Metode ini membagi penderita menjadi 2 kategori : 1 Prioritas H erah Merupakan prioritas utama diberikan kepada para penderita 'ang kritis keadaann'a seperti gangguan jalan napas gangguan pernapasan perdarahan berat atau perdarahan tidak terkontrol penurunan status 2
mental Prioritas 3 H "uning Merupakan prioritas berikutn'a diberikan kepada para penderita 'ang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau kerusakan alat gerak patah tulang tertutup 'ang tidak dapat
berjalan cedera punggung. , Prioritas @ H Hijau Merupakan kelompok 'ang paling akhir prioritasn'a dikenal juga sebagai I$alking $ounded6 atau orang cedera 'ang dapat berjalan -
sendiri. Prioritas 8 H Hitam %iberikan kepada mereka 'ang meninggal atau mengalami cedera 'ang mematikan. Pelaksanaan triage dilakukan dengan memberikan tanda sesuai dengan
warna prioritas. anda triage dapat ber
tanda
triage 'ang sudah
ditentukan. *ila keadaan penderita berubah sebelum memperoleh perawatan maka label lama jangan dilepas tetapi diberi tanda waktu dan pasang 'ang baru. Pelaksanaan Triage et)e S.T.A.&.T
&ntuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan sebagai berikut : . Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu beralan sendiri ke areal yang telah ditentukan, dan beri mereka label !"#$%& 3. Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa ' @. Pernapasan ' a. *ila pernapasan lebih dari @8 kali/ menit beri label MC#A b. *ila penderita tidak bernapas maka upa'akan membuka jalan napas dan bersihkan jalan napas satu kali bila pernapasan spontan mulai maka beri label MC#A bila tidak beri 4AM. c. *ila pernapasan kurang dari @8 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler. 2. (aktu pengisian kapiler ' a. ebih dari 3 detik berarti kurang baik beri MC#A hentikan perdarahan besar bila ada. b. *ila kurang dari 3 detik maka nilai status mentaln'a. c. *ila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. *ila tidak ada maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan per"usi jaringan sudah menurun. ;. Pemeriksaan status mental ' a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana b. *ila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri MC#A. c. *ila mampu beri !&49. Setelah memberikan label kepada penderita maka tugas berakhir dan segera lanjutkan ke penderita berikut.
'. Triage in Hs!ital ipe : Traffic )irector or *on *urse a ampir sebagian besar berdasarkan s'stem triage b %ilakukan oleh petugas 'ang tak berijasah c Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa
sakitn'a d idak ada dokumentasi e idak menggunakan protocol 3 ipe 3 : ?ek riage ?epat a Pengkajian cepat dengan melihat beregristrasi atau dokter
'ang
dilakukan
perawat
b
ermasuk riwa'at kesehatan 'ang berhubungan dengan keluhan
c d
utama C
cedera mendapat perawatan pertama @ ipe @ : +omprehensive Triage a %ilakukan oleh perawat dengan pendidikan 'ang sesuai dan berpengalaman b 2 sampai ; sistem katagori c Sesuai protocol.
*eberapa tipe sistem triagelainn'a :
Traffic )irector %alam sistem ini perawat han'a mengidenti"ikasi keluhan utama dan memilih antara status 5mendesak6 atau 5tidak mendesak6.idak ada tes diagnostik permulaan 'ang diintruksikan dan tidak ada e
dilakukan sampai tiba waktu pemeriksaan. 3 Spot +heck Pada sistem ini perawat mendapatkan keluhan utama bersama dengan data subjekti" dan objekti" 'ang terbatas dan pasien dikategorikan ke dalam salah satu dari @ prioritas pengobatan 'aitu 5gawat darurat6 5mendesak6 atau 5ditunda6. %apat dilakukan beberapa tes diagnostik pendahuluan dan pasien ditempatkan di area perawatan tertentu atau di ruang tunggu.idak ada e
dilakukan pengobatan. +omprehensive Sistem ini merupakan sistem 'ang paling maju dengan melibatkan dokter dan perawat dalam menjalankan peran triage.%ata dasar 'ang diperoleh meliputi pendidikan dan kebutuhan pela'anan kesehatan primer keluhan utama serta in"ormasi subjekti" dan objekti". es diagnostik pendahuluan dilakukan dan pasien ditempatkan di ruang perawatan akut atau ruang tunggu pasien harus dikaji ulang setiap ; sampai 08 menit (4'er 3882).
H. Sistem Tingkat "e)aruratan Triage I. "ategri Triage
/. Prses Triage Proses triage dimulai ketika pasien masuk ke pintu &9%. Perawat
triage harus mulai memperkenalkan diri kemudian menan'akan riwa'at singkat dan melakukan pengkajian misaln'a melihat sekilas kearah pasien 'ang berada di brankar sebelum mengarahkan ke ruang perawatan 'ang tepat. Pengumpulan data subjekti" dan objekti" harus dilakukan dengan cepat tidak lebih dari ; menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat utama. Perawat triage bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan 'ang tepatG misaln'a bagian trauma dengan peralatan khusus bagian jantung dengan monitor jantung dan tekanan darah dll. anpa memikirkan dimana pasien pertama kali ditempatkan setelah triage setiap pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat utama sedikitn'a sekali setiap 08 menit. &ntuk pasien 'ang dikategorikan sebagai pasien 'ang mendesak atau gawat darurat pengkajian dilakukan setiap ; menit / lebih bila perlu.Setiap pengkajian ulang harus didokumentasikan dalam rekam medis.4n"ormasi baru dapat mengubah kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan.Misaln'a kebutuhan untuk memindahkan pasien 'ang awaln'a berada di area pengobatan minor ke tempat tidur bermonitor ketika pasien tampak mual atau mengalami sesak na"as sinkop atau dia"oresis (4'er 3882). *ila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda - tanda objekti" bahwa ia mengalami gangguan pada airwa' breathing dan circulation maka pasien ditangani terlebih dahulu. Pengkajian awal han'a didasarkan atas data objekti" dan data subjekti" sekunder dari pihak keluarga. Setelah keadaan pasien membaik data pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subjekti" 'ang berasal langsung dari pasien (data primer) Alur dalam proses triase:
Pasien datang diterima petugas / paramedis &9%.
3
%iruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat
@
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatann'a oleh perawat. *ila jumlah penderita/korban 'ang ada lebih dari ;8 orang maka triase
dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung 49%) 2 Penderita dibedakan menurut kegawatnn'a dengan memberi kodewarna: Segera- "mmediate (merah). Pasien mengalami cedera mengancam jiwa 'ang
kemungkinan
besar
dapat
hidup
bila
ditolong
segera.
Misaln'a:Tension pneumothora, distress perna"asan (##F @8J/mnt) perdarahan internal dsb. 3 unda- )elayed (kuning) Pasien memerlukan tindakan de"inti" tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Misaln'a : Perdarahan laserasi terkontrol "raktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol luka bakar F3;E luas permukaan tubuh dsb. @ -inimal (hijau). Pasien mendapat cedera minimal dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Misaln'a : aserasi minor memar dan lecet luka bakar super"isial. 2 .petant (hitam) Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meski mendapat pertolongan. Misaln'a : uka bakar derajat @ ;
hampir diseluruh tubuh kerusakan organ
0
merah kuning hijau hitam. Penderita/korban kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan diruang tindakan &9%. etapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut penderita/korban dapat dipindahkan ke ruang operasi
atau dirujuk ke rumah sakit lain. Penderita dengan kategori triase kuning 'ang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang obser
1
giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani. Penderita dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau
bila
sudah
memungkinkan
untuk
dipulangkan
maka
penderita/korban dapat diperbolehkan untuk pulang. Penderita kategori triase hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jena7ah. (#owles 388). ". 4a(an5ara Triage L. Pengkajian %isik Triage . Triage !a)a "eja)ian Trauma
N.
Dkumentasi Triage