1. KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)
2. OBESITAS
3. ANEMIA
4. DEFISIENSI VITAMIN A
5. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)/PROTEIN ENERGI MALNUTRITION (PEM)/PROTEIN CALORI MALNUTRITION (PCM)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Prevalensi tinggi terjadi pada balita, ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui/meneteki (buteki)
Pada derajat ringan pertumbuhan kurang, tetapi kelainan biokimiawi dan gejala klinis (marginal malnutrition)
Derajat berat adalah tipe kwashiorkor dan tipe marasmus atau tiep marasmik-kwashiorkor
Terdapat gangguan pertumbuhan, muncul gejala klinis dan kelainan biokimiawi yang khas
Penyebab :
Masukan makanan atau kuantitas dan kualitas rendah
Gangguan sistem pencernaan atau penyerapan makanan
Pengetahuan yang kurang tentang gizi
Konsep klasik diet cukup energi tetapi kurang pprotein menyebabkan kwashiorkor
Diet kurang energi walaupun zat gizi esensial seimbang menyebabkan marasmus
Kwashiorkor terjadi pada hygiene yang buruk , yang terjadi pada penduduk desa yang mempunyai kebiasaan memberikan makanan tambahan tepung dan tidak cukup mendapatkan ASI
Terjadi karena kemiskinan sehingga timul malnutrisi dan infeksi
Gejala klinis KEP ringan :
Pertumbuhan mengurang atau berhenti
BB berkurang, terhenti bahkan turun
Ukuran lingkar lengan menurun
Maturasi tulang terlambat
Rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun
Tebal lipat kulit normal atau menurun
Aktivitas dan perhatian kurang
Kelainan kulit dan rambut jarang ditemukan
Pembagian
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus-kwashiorkor
Marasmus adalah kekurangan energi pada makanan yang menyebabkan cadangan protein tubuh terpakai sehingga anak menjadi "kurus" dan "emosional". Sering terjadi pada bayi yang tidak cukup mendapatkan ASI serta tidak diberi makanan penggantinya, atau terjadi pada bayi yang sering diare.
Penyebab :
Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi atau kalori didalam makanan
Kebiasaan makanan yang tidak layak
Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan
Tanda dan gejala :
Wajah seperti orang tua, terlihat sangat kurus
Mata besar dan dalam, sinar mata sayu
Mental cengeng
Feces lunak atau diare
Rambut hitam, tidak mudah dicabut
Jaringan lemak sedikit atau bahkan tidak ada, lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit menghilang
Kulit keriput, dingin, kering dan mengendur
Torax atau sela iga cekung
Atrofi otot, tulang terlihat jelas
Tekanan darah lebih rendah dari usia sebayanya
Frekuensi nafas berkurang
Kadar Hb berkurang
Disertai tanda-tanda kekurangan vitamin
Kwashiorkor adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein dan sering timbul pada usia 1-3 tahun karena pada usia ini kebutuhan protein tinggi.
Meski penyebab utama kwashiorkor adalah kekurangan protein, tetapi karena bahan makanan yang dikonsumsi kurang menggandung nutrient lain serta konsumsi daerah setempat yang berlainan, akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Penyebab
Kekurangan protein dalam makanan
Gangguan penyerapan protein
Kehilangan protein secara tidak normal
Infeksi kronis
Perdarahan hebat
Tanda dan gejala
Wajah seperti bulan "moon face"
Pertumbuhan terganggu
Sinar mata sayu
Lemas-lethargi
Perubahan mental (sering menangis, pada stadium lanjut menjadi apatis)
Rambut merah, jarang, mudah dicabut
Jaringan lemak masih ada
Perubahan warna kulit (terdapat titik merah kemudian menghitam, kulit tidak keriput)
Iga normal-tertutup oedema
Atrofi otot
Anoreksia
Diare
Pembesaran hati
Anemia
Sering terjadi acites
Oedema
Kwashiorkor-marasmik memperlihatkan gejala campuran antara marasmus dan kwashiorkor
Penatalaksanaan
Secara umum
Ruangan cukup hangat dan bersih
Posisi tubuh diubah-ubah (karena mudah terjadi dekubitus)
Pencegahan infeksi nosokomial
Penimbangan BB tiap hari
Secara khusus
Resusitasi dan terapi komplikasi
Koreksi dehidrasi dan asidosis (pemberian cairan oralit atau infus)
Mencegah atau mengobati defisiensi vitamin A
Terapi Ab bila ada tanda infeksi atau sakit berat
Dietetik
Prinsip TKTP dan suplemen vitamin mineral
Bentuk makanan disesuaikan secara individual (cair, lunak, biasa, makanan dengan porsi sedikit-sedikit tapi sering)
Pemantauan masukan makanan tiap hari (perubahan diet biasanya dilakukan setiap saat)
Persiapan pulang
Gejala klinik tidak ada
Nafsu makan baik
Pembekalan terhadap orang tua tentang gizi, perilaku hidup dan lingkungan yang sehat
Komplikasi
Infeksi saluran pencernaan
Defisiensi vitamin
Depresi mental
Program pemerintah –penanggulangan KEP
Diprioritaskan pada daerah-daerah miskin dengan sasaran utama
Ibu hamil
Bayi
Balita
Anak-anak sekolah dasar
Keterpaduan kegiatan
Penyuluhan gizi
Peningkatan pendapatan
Peningkatan pelayanan kesehatan
Keluarga berencana
Peningkatan peran serta masyarakat
Kegiatan
Peningkatan upaya pemantauan tumbuh kembang anak melalui keluarga, dasawisma dan posyandu
Penanganan secara khusus KEP berat
Rujukan pelayanan gizi di posyandu
Peningkatan gerakan sadar pangan dan gizi
ASI eksklusif
OBESITAS
adalah penyakit gizi yang disebabkan kelebihan kalori dan ditandai dengan akumulasi jaringan lemak secara berlebihan diseluruh tubuh.
Merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh
Gizi lebih (over weight) dimana berat badan melebihi berat badan rata-rata, namun tidak selalu identik dengan obesitas
BB >>> tidak selalu obesitas
Penyebab
Perilaku makan yang berhubungan dengan faktor keluarga dan lingkungan
Aktifitas fisik yang rendah
Gangguan psikologis (bisa sebagai sebab atau akibat)
Laju pertumbuhan yang sangat cepat
Genetik atau faktor keturunan
Gangguan hormon
Gejala
Terlihat sangat gemuk
Lebih tinggi dari anak normal seumur
Dagu ganda
Buah dada seolah-olah berkembang
Perut menggantung
Penis terlihat kecil
Terdapat 2 golongan obesitas
Regulatory obesity, yaitu gangguan primer pada pusat pengatur masukan makanan
Obesitas metabolik, yaitu kelainan metabolisme lemak dan karbohidrat
Resiko/dampak obesitas
Gangguan respon imunitas seluler
Penurunan aktivitas bakterisida
Kadar besi dan seng rendah
Penatalaksanaan
Menurunkan BB sangat drastis dapat menghentikan pertumbuhannya. Pada obesitas sedang, adakalanya penderita tidak memakan terlalu banyak, namun aktifitasnya kurang, sehingga latihan fisik yang intensif menjadi pilihan utama
Pada obesitas berat selain latihan fisik juga memerlukan terapi diet. Jumalh energi dikurangi, dan tubuh mengambil kekurangan dari jaringan lemak tanpa mengurangi pertumbuhan, dimana diet harus tetap mengandung zat gizi esensial.
Kurangi asupan energi, akan tetapi vitamin dan nutrisi lain harus cukup, yaitu dengan mengubah perilaku makan
Mengatasi gangguan psikologis
Meningkatkan aktivitas fisik
Membatasi pemakaian obat-obatan yang untuk mengurangi nafsu makan
Bila terdapat komplikasi, yaitu sesak nafas atau sampai tidak dapat berjalan, rujuk ke rumah sakit
Konsultasi (psikologi anak atau bagian endokrin)
ANEMIA
Anemia defisiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
Keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) dan eritrosit lebih rendah dari nilai normal, akibat defisiensi salah satu atau beberapa unsur makanan yang esensial yang dapat mempengaruhi timbulnya defisiensi tersebut.
Macam-macam anemia
Anemia defisiensi besi adalah anemia karena kekurangan zat besi atau sintesa hemoglobin
Anemia megaloblastik adalah terjadinya penurunan produksi sel darah merah yang matang, bisa diakibatkan defisiensi vitamin B12
Anemia aplastik adalah anemia yang berat, leukopenia dan trombositopenia, hipoplastik atau aplastik
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Prevalensi tertinggi terjadi didaerah miskin, gizi buruk dan penderita infeksi
Hasil studi menunjukan bahwa anemia pada masa bayi mungkin menjadi salah satu penyebab terjadinya disfungsi otak permanen
Defisiensi zat besi menurunkan jumlah oksigen untuk jaringan, otot kerangka, menurunnya kemampuan berfikir serta perubahan tingkah laku.
Ciri
Akan memperlihatkan respon yang baik dengan pemberian preparat besi
Kadar Hb meningkat 29% setiap 3 minggu
Tanda dan gejala
Pucat (konjungtiva, telapak tangan, palpebra)
Lemah
Lesu
Hb rendah
Sering berdebar
Papil lidah atrofi
Takikardi
Sakit kepala
Jantung membesar
Dampak
Produktivitas rendah
SDM untuk generasi berikutnya rendah
Penyebab
Sebab langsung
Kurang asupan makanan yang mengandung zat besi
Mengkonsumsi makanan penghambat penyerapan zat besi
Infeksi penyakit
Sebab tidak langsung
Distribusi makanan yang tidak merata ke seluruh daerah
Sebab mendasar
Pendidikan wanita rendah
Ekonomi rendah
Lokasi ggeografis (daerah endemis malaria)
Kelompok sasaran prioritas
Ibu hamil dan menyusui
Balita
Anak usia sekolah
Tenaga kerja wanita
Wanita usia subur
Penanganan
Pemberian Komunikasi,informasi dan edukasi (KIE) serta suplemen tambahan pada ibu hamil maupun menyusui
Pembekalan KIE kepada kader dan orang tua serta pemberian suplemen dalam bentuk multivitamin kepada balita
Pembekalan KIE kepada guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan keadaan anak usia sekolah serta pemeberian suplemen tambahan kepada anak sekolah
Pembekalan KIE pada perusahaan dan tenaga kerja serta pemberian suplemen kepada tenaga kerja wanita
Pemberian KIE dan suplemen dalam bentuk pil KB kepada wanita usia subur (WUS)
DEFISIENSI VITAMIN A
Prevalensi tertinggi terjadi pada balita
Penyebab
Intake makanan yang mengandung vitamin A kurang atau rendah
Rendahnya konsumsi vitamin A dan pro vitamin A pada bumil sampai melahirkan akan memberikan kadar vitamin A yang rendah pada ASI
MP-ASI yang kurang mencukupi kebutuhan vitamin A
Gangguan absorbsi vitamin A atau pro vitamin A (penyakit pankreas, diare kronik, KEP dll)
Gangguan konversi pro vitamin A menjadi vitamin A pada gangguan fungsi kelenjar tiroid
Kerusakan hati (kwashiorkor, hepatitis kronik)
Sifat
Mudah teroksidasi
Mudah rusak oleh sinar ultraviolet
Larut dalam lemak
Tanda dan gejala
Rabun senja-kelainan mata, xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis kornea
Kadar vitamin A dalam plasma <20ug/dl
Tanda hipervitaminosis
Akut
Mual, muntah
Fontanela meningkat
Kronis
Anoreksia
Kurus
Cengeng
Pembengkakan tulang
Upaya pemerintah
Penyuluhan agar meningkatkan konsumsi vitamin A dan pro vitamin A
Fortifikasi (susu, MSG, tepung terigu, mie instan)
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000 IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-12 bulan (100.000 IU)
Kejadian tertentu, ditemukan buta senja, bercak bitot. Dosis saat ditemukan (200.000 IU), hari berikutnya (200.000 IU) dan 4 minggu berikutnya (200.000 IU)
Bila ditemukan xeroptalmia. Dosis saat ditemukan :jika usia >12 bulan 200.000 IU, usia 6-12 bulan 100.000 IU, usia < 6 bulan 50.000 IU, dosis pada hari berikutnya diberikan sesuai usia demikian pula pada 1-4 minggu kemudian dosis yang diberikan juga sesuai usia
Pasien campak, balita (200.000 IU), bayi (100.000 IU)
Catatan
Vitamin A merupakan nutrient esensial, yang hanya dapat dipenuhi dari luar tubuh, dimana jika asupannya berlebihan bisa menyebabkan keracunan karena tidak larut dalam air
Gangguan asupan vitamin A bisa menyebabkan morbili, diare yang bisa berujung pada morbiditas dan mortalitas, dan pneumonia
GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY)
Adalah sekumpulan gejala yang dapat ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan yodium secara terus menerus dalam waktu yang lama.
Merupakna masalah dunia
Terjadi pada kawasan pegunungan dan perbukitan yang tanahnya tidak cukup mengandung yodium
Defisiensi yang berlangsung lama akan mengganggu fungsi kelenjar tiroid yang secara perlahan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok
Dampak
Pembesaran kelenjar gondok
Hipotiroid
Kretinisme
Kegagalan reproduksi
Kematian
Defisiensi pada janin
Dampak dari kekurangan yodium pada ibu
Meningkatkan insiden lahir mati, aborsi, cacat lahir
Terjadi kretinisme endemis
Jenis syaraf (kemunduran mental, bisu-tuli, diplegia spatik)
Miksedema (memperlihatkan gejala hipotiroid dan dwarfisme)
Defisiensi pada BBL
Penting untuk perkembangan otak yang normal
Terjadi penurunan kognitif dan kinerja motorik pada anak usia 10-12 tahun pada mereka yang dilahirkan dari wanita yang mengalami defisiensi yodium
Defisiensi pada anak
Puncak kejadian pada masa remaja
Prevalensi wanita lebih tinggi dari laki-laki
Terjadi gangguan kinerja belajar dan nilai kecerdasan
Klasifikasi tingkat pembesaran kelenjar menurut WHO (1990)
Tingkat 0 : tidak ada pembesaran kelenjar
Tingkat IA : kelenjar gondok membesar 2-4x ukuran normal, hanya dapat diketahui dengan palpasi, pembesaran tidak terlihat pada posisi tengadah maksimal
Tingkat IB : hanya terlihat pada posisi tengadah maksimal
Tingkat II : terlihat pada posisi kepala normal dan dapat dilihat dari jarak ± 5 meter
Tingkat III : terlihat nyata dari jarak jauh
Sasaran
Ibu hamil
WUS
Dosis dan kelompok sasaran pemberian kapsul yodium
Bayi < 1tahun : 100 mg
Balita 1-5 tahun : 200 mg
Wanita 6-35 tahun : 400 mg
Ibu hamil (bumil) : 200 mg
Ibu meneteki (buteki) : 200 mg
Pria 6-20 tahun : 400 mg
GAKY tidak berhubungan denga tingkat sosek melainkan dengan geografis
Spektrum gangguan akibat kekurangan yodium
Fetus : abortus, lahir mati, kematian perinatal, kematian bayi, kretinisme nervosa (bisu tuli, defisiensi mental, mata juling), cacat bawaan, kretinisme miksedema, kerusakan psikomotor
Neonatus : gangguan psikomotor, hipotiroid neonatal, gondok neonatus
Anak dan remaja : gondok, hipotiroid juvenile, gangguan fungsi mental (IQ rendah), gangguan perkembangan
Dewasa : gondok, hipotiroid, gangguan fungsi mental, hipertiroid diimbas oleh yodium
Sumber makanan beryodium yaitu makanan dari laut seperti ikan, rumput laut dan sea food. Sedangkan penghambat penyerapan yodium (goitrogenik) seperti kol, sawi, ubi kayu, ubi jalar, rebung, buncis, makanan yang panas, pedas dan rempah-rempah.
Pencegahan/penanggulangan
Fortifikasi : gara
Sumber Vitamin B-Complex
gandum, bijirin,kekacang,sayuran hijau,hati
Kelebihan Vitamin B Complex
Vitamin ini bertindak sebagai:
membantu dalam menukarkan karbohidrat kepada glukosa untuk penghasilan tenaga kepada tubuh badan.
membantu dalam menukarkan lemak kepada protein( ini membantu nervous system berfungsi dengan normal)
Vitamin B juga penting untuk pembentukan sel badan jadi ianya penting untuk awet muda kulit yang licin dan kelihatan muda, melambatkan rambut beruban,membantu untuk kecantikan kulit, rambut dan mata, kekuatan kuku.
Kekurangan Vitamin B
mengakibatkan kulit menjadi cepat kering, rambut beruban, mempercepatkan kedutan pada kulit, rambut yang tidak bermaya,kuku tercabut.
"Waspadai Kelebihan dan Kekurangan Vitamin dan Mineral"
Bukan cuma kekurangan yang bisa menimbulkan dampak negatif. Kelebihan vitamin dan mineral juga tak baik bagi tumbuh-kembang tubuh.
1. VITAMIN A
* Sumber: unsur hewani berupa ikan, telur, daging, hati sapi dan susu; serta unsur nabati berupa sayuran seperti wortel, labu dan bayam.
* Manfaat: membangun sel-sel kulit, melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh, maupun untuk pertumbuhan gigi dan tulang.
* Bila kekurangan: menimbulkan kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi, gangguan penglihatan seperti buta senja, xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata, serta pecahnya biji mata maupun kekeringan pada kulit tubuh.
* Bila kelebihan: menimbulkan "keracunan" yang mengakibatkan tulang rapuh, menyebabkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit kering, bersisik dan berubah warna menjadi kekuning-kuningan serta kerusakan/pembengkakan hati. Sedangkan pada wanita hamil dapat mengakibatkan janinnya cacat. Namun, kecenderungan yang terjadi adalah kekurangan vitamin bukan kelebihan vitamin.
2. VITAMIN B KOMPLEKS
Vitamin B dibedakan atas B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin) dan B12 (kobalamin). Masing-masing vitamin tersebut pada dasarnya memiliki tugas dan fungsi yang tidak jauh berbeda. Sebagai suatu kelompok, Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme pembentukan energi yang diperlukan sel-sel otak.
a. VITAMIN B1 (Tiamin)
* Sumber: padi-padian, roti, sereal, daging dan produk olahannya, ginjal, hati, makanan laut (kerang, kepiting, ikan dan lain-lain), unggas, telur, tempe dan susu.
* Manfaat: mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf dan otot, selain menjaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi.
* Bila kekurangan: rentan terserang beri-beri, mengalami penurunan daya tahan tubuh hingga mudah terancam berbagai penyakit infeksi.
* Bila kelebihan: jarang terjadi dan kalaupun kelebihan, vitamin ini akan dibuang keluar tubuh bersama urin. Namun, jika terjadi "kesalahan prosedur" hingga tak bisa dibuang, kemungkinannya akan terjadi gagal ginjal.
b. VITAMIN B2 (Riboflavin)
* Sumber: jamur, brokoli, kacang almon,susu, keju, telur, serta yoghurt.
* Manfaat: memperbaiki kulit, mata, dan membantu produksi energi.
* Bila kekurangan: kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudut bibir pecah-pecah, muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.
c. VITAMIN B3 (Niasin)
* Sumber: sereal, beras, susu, sayur, kacang-kacangan, maupun produk olahan nabati dan hewani.
* Manfaat: menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, memperbaiki kulit dan saraf.
* Bila kekurangan: kulit gampang rusak, lidah jadi licin, mudah terserang diare, jadi temperamental (mudah marah), atau sering bingung.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.
d. VITAMIN B6 (Piridoksin)
* Sumber: ikan, daging, telur, susu, hati, padi-padian, kacang merah dan polong-polongan.
* Manfaat: membantu metabolisme protein, membantu pembentukan antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak, karbohidrat, disamping berperan dalam regenerasi/pembaruan sel darah merah.
* Bila kekurangan: kulit rusak, dermatitis, sudut bibir pecah-pecah, lidah licin, sariawan, mual, pening, anemia, muncul batu ginjal, letih, lemah, lesu, nafsu makan turun, rentan terhadap infeksi dan kejang-kejang, rasa sakit pada pergelangan tangan, gampang depresi.
* Bila kelebihan: meski jarang terjadi, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan saraf.
e. VITAMIN B12 (Kobalamin)
* Sumber: daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan (salmon dan tuna), ragam makanan laut lainnya, unggas, telur, susu dan produk olahannya, produk fermentasi kedelai (tauco dan tempe yang diolah secara tradisional), susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, sereal.
* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, mengatur sistem saraf, berperan dalam sintesa DNA yang mengontrol pembentukan sel-sel baru, mencegah kerusakan sistem saraf, meningkatkan nafsu makan, mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung dan kekebalan tubuh, berperan dalam metabolisme protein, memicu produksi hormon untuk kesehatan kulit dan rambut.
* Bila kekurangan: dapat mengganggu sistem saraf, menurunkan daya ingat, mudah bingung dan murung, gampang mengalami delusi (berkhayal), lelah, hilang keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, menimbulkan gangguan pendengaran, menyebabkan gejala anemia yang meliputi kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menimbulkan gangguan pembentukan sel saraf, mengakibatkan kerusakan sistem saraf.
* Bila kelebihan: sama seperti vitamin B lainnya, jarang terjadi.
3. VITAMIN C
* Sumber: buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, tomat, arbei, stroberi; sayur-mayur seperti asparagus dan kol; susu, mentega, kentang, ikan dan hati.
* Manfaat: membantu pembentukan tulang, otot dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi, berperan dalam penyembuhan luka, menghambat infeksi karena kemampuannya melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, mempertahankan fungsi daya tahan tubuh secara keseluruhan, mempengaruhi fungsi otak dan mempertajam kesadaran.
* Bila kekurangan: sariawan di mulut maupun perut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, menyebabkan rawan perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia pernisiosa dengan gejala-gejala kelelahan, sakit kepala, dan lekas marah.
* Bila kelebihan: dapat mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Dampaknya hampir sama dengan kekurangan vitamin C.
4. VITAMIN D
* Sumber: keju, telur, margarin, ikan, tahu, tempe, susu, minyak ikan.
* Manfaat: meningkatkan penyerapan kalsium dan fostor untuk kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon.
* Bila kekurangan: pertumbuhan lambat, tungkai bengkok, muncul tonjolan pada perut, pembentukan gigi salah.
* Bila kelebihan: jarang terjadi.
5. VITAMIN E
* Sumber: minyak sayur, alpukat, kacang-kacangan, sayuran, margarin, tepung gandum, daging, susu dan produk olahan susu, ikan, telur, salad, dan makanan segar lainnya.
* Manfaat: menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah, melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, memelihara struktur dan fungsi sistem saraf, membantu pengeringan luka, membantu perkembangan otak.
* Bila kekurangan: menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan, serta memperlambat perkembangan saraf otot.
* Bila kelebihan: meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh.
Bukan hanya Vitamin yang diperlukan untuk tubuh kita! Mineral juga berguna untuk kesehatan, mempertahankan jaringan serta mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Berikut zat mineral yang penting untuk diketahui:
1. ZAT BESI (Fe)
* Sumber: sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan.
* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, menambah energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia.
* Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.
* Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri.
2. KALSIUM (Ca)
* Sumber: susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya.
* Manfaat: menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur tekanan darah, berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf normal, mencegah penyakit jantung, menurunkan risiko kanker usus, membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan akar gigi, mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan.
* Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang.
* Bila kelebihan: jarang terjadi.
3. YODIUM (I)
* Sumber: garam beryodium, makanan laut
* Manfaat: berperan dalam pembentukan hormon tioriksin, memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif.
* Bila kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.
sumber: www.tabloid-nakita.com
"Waspadai Kelebihan dan Kekurangan Vitamin dan Mineral"
Bukan cuma kekurangan yang bisa menimbulkan dampak negatif. Kelebihan vitamin dan mineral juga tak baik bagi tumbuh-kembang tubuh.
1. VITAMIN A
* Sumber: unsur hewani berupa ikan, telur, daging, hati sapi dan susu; serta unsur nabati berupa sayuran seperti wortel, labu dan bayam.
* Manfaat: membangun sel-sel kulit, melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh, maupun untuk pertumbuhan gigi dan tulang.
* Bila kekurangan: menimbulkan kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi, gangguan penglihatan seperti buta senja, xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata, serta pecahnya biji mata maupun kekeringan pada kulit tubuh.
* Bila kelebihan: menimbulkan "keracunan" yang mengakibatkan tulang rapuh, menyebabkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit kering, bersisik dan berubah warna menjadi kekuning-kuningan serta kerusakan/pembengkakan hati. Sedangkan pada wanita hamil dapat mengakibatkan janinnya cacat. Namun, kecenderungan yang terjadi adalah kekurangan vitamin bukan kelebihan vitamin.
2. VITAMIN B KOMPLEKS
Vitamin B dibedakan atas B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin) dan B12 (kobalamin). Masing-masing vitamin tersebut pada dasarnya memiliki tugas dan fungsi yang tidak jauh berbeda. Sebagai suatu kelompok, Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme pembentukan energi yang diperlukan sel-sel otak.
a. VITAMIN B1 (Tiamin)
* Sumber: padi-padian, roti, sereal, daging dan produk olahannya, ginjal, hati, makanan laut (kerang, kepiting, ikan dan lain-lain), unggas, telur, tempe dan susu.
* Manfaat: mendorong nafsu makan, berperan dalam sistem saraf dan otot, selain menjaga tingkat kesehatan dan memproduksi energi.
* Bila kekurangan: rentan terserang beri-beri, mengalami penurunan daya tahan tubuh hingga mudah terancam berbagai penyakit infeksi.
* Bila kelebihan: jarang terjadi dan kalaupun kelebihan, vitamin ini akan dibuang keluar tubuh bersama urin. Namun, jika terjadi "kesalahan prosedur" hingga tak bisa dibuang, kemungkinannya akan terjadi gagal ginjal.
b. VITAMIN B2 (Riboflavin)
* Sumber: jamur, brokoli, kacang almon,susu, keju, telur, serta yoghurt.
* Manfaat: memperbaiki kulit, mata, dan membantu produksi energi.
* Bila kekurangan: kepekaan terhadap cahaya berkurang, sudut bibir pecah-pecah, muncul gangguan kulit di sekitar hidung dan bibir.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.
c. VITAMIN B3 (Niasin)
* Sumber: sereal, beras, susu, sayur, kacang-kacangan, maupun produk olahan nabati dan hewani.
* Manfaat: menetralisir zat racun dan berperan dalam sintesa lemak, meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan, memperbaiki kulit dan saraf.
* Bila kekurangan: kulit gampang rusak, lidah jadi licin, mudah terserang diare, jadi temperamental (mudah marah), atau sering bingung.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, sama seperti vitamin B lainnya.
d. VITAMIN B6 (Piridoksin)
* Sumber: ikan, daging, telur, susu, hati, padi-padian, kacang merah dan polong-polongan.
* Manfaat: membantu metabolisme protein, membantu pembentukan antibodi dan saraf, mengatur penggunaan protein, lemak, karbohidrat, disamping berperan dalam regenerasi/pembaruan sel darah merah.
* Bila kekurangan: kulit rusak, dermatitis, sudut bibir pecah-pecah, lidah licin, sariawan, mual, pening, anemia, muncul batu ginjal, letih, lemah, lesu, nafsu makan turun, rentan terhadap infeksi dan kejang-kejang, rasa sakit pada pergelangan tangan, gampang depresi.
* Bila kelebihan: meski jarang terjadi, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan saraf.
e. VITAMIN B12 (Kobalamin)
* Sumber: daging beserta produk olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan (salmon dan tuna), ragam makanan laut lainnya, unggas, telur, susu dan produk olahannya, produk fermentasi kedelai (tauco dan tempe yang diolah secara tradisional), susu kedelai yang diperkaya dengan vitamin dan mineral, sereal.
* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, mengatur sistem saraf, berperan dalam sintesa DNA yang mengontrol pembentukan sel-sel baru, mencegah kerusakan sistem saraf, meningkatkan nafsu makan, mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung dan kekebalan tubuh, berperan dalam metabolisme protein, memicu produksi hormon untuk kesehatan kulit dan rambut.
* Bila kekurangan: dapat mengganggu sistem saraf, menurunkan daya ingat, mudah bingung dan murung, gampang mengalami delusi (berkhayal), lelah, hilang keseimbangan, refleks menurun, mati rasa, menimbulkan gangguan pendengaran, menyebabkan gejala anemia yang meliputi kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menimbulkan gangguan pembentukan sel saraf, mengakibatkan kerusakan sistem saraf.
* Bila kelebihan: sama seperti vitamin B lainnya, jarang terjadi.
3. VITAMIN C
* Sumber: buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, tomat, arbei, stroberi; sayur-mayur seperti asparagus dan kol; susu, mentega, kentang, ikan dan hati.
* Manfaat: membantu pembentukan tulang, otot dan kulit, berperan dalam proses penyerapan zat besi, berperan dalam penyembuhan luka, menghambat infeksi karena kemampuannya melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, mempertahankan fungsi daya tahan tubuh secara keseluruhan, mempengaruhi fungsi otak dan mempertajam kesadaran.
* Bila kekurangan: sariawan di mulut maupun perut, kulit cenderung kasar, gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, menyebabkan rawan perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia pernisiosa dengan gejala-gejala kelelahan, sakit kepala, dan lekas marah.
* Bila kelebihan: dapat mengakibatkan diare, pusing, sakit kepala, dan lelah. Dampaknya hampir sama dengan kekurangan vitamin C.
4. VITAMIN D
* Sumber: keju, telur, margarin, ikan, tahu, tempe, susu, minyak ikan.
* Manfaat: meningkatkan penyerapan kalsium dan fostor untuk kekuatan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dalam darah, dan mengatur produksi hormon.
* Bila kekurangan: pertumbuhan lambat, tungkai bengkok, muncul tonjolan pada perut, pembentukan gigi salah.
* Bila kelebihan: jarang terjadi.
5. VITAMIN E
* Sumber: minyak sayur, alpukat, kacang-kacangan, sayuran, margarin, tepung gandum, daging, susu dan produk olahan susu, ikan, telur, salad, dan makanan segar lainnya.
* Manfaat: menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah, melindungi tubuh dari radikal bebas, mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker, memelihara struktur dan fungsi sistem saraf, membantu pengeringan luka, membantu perkembangan otak.
* Bila kekurangan: menekan produksi antibodi dan merusak respon kekebalan, serta memperlambat perkembangan saraf otot.
* Bila kelebihan: meningkatkan risiko pendarahan dalam tubuh.
Bukan hanya Vitamin yang diperlukan untuk tubuh kita! Mineral juga berguna untuk kesehatan, mempertahankan jaringan serta mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Berikut zat mineral yang penting untuk diketahui:
1. ZAT BESI (Fe)
* Sumber: sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan.
* Manfaat: membantu pembentukan sel darah merah, menambah energi, memperkuat sistem kekebalan tubuh, mencegah anemia.
* Bila kekurangan: menyebabkan anemia dengan gejala pucat, mudah lelah, dan bila terjadi pada anak ia menjadi rewel yang mungkin disertai gangguan perkembangan motorik, gangguan tingkah laku, gangguan fungsi berpikir kognitif, dan menurunkan daya konsentrasi serta sistem kekebalan tubuh.
* Bila kelebihan: menyebabkan kelainan metabolisme, misalnya pembentukan zat besi pada darah jadi berlebihan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi karena tubuh sudah bisa mengontrol sendiri.
2. KALSIUM (Ca)
* Sumber: susu, brokoli, ikan salmon, sarden dan aneka makanan laut lainnya.
* Manfaat: menguatkan dan mengatur pembentukan tulang, mengatur tekanan darah, berperan dalam kelenturan otot dan fungsi saraf normal, mencegah penyakit jantung, menurunkan risiko kanker usus, membantu mineralisasi gigi, mencegah pendarahan akar gigi, mengatasi keluhan kulit kering dan pecah-pecah pada kaki dan tangan.
* Bila kekurangan: menyebabkan pengeroposan tulang.
* Bila kelebihan: jarang terjadi.
3. YODIUM (I)
* Sumber: garam beryodium, makanan laut
* Manfaat: berperan dalam pembentukan hormon tioriksin, memicu pertumbuhan otak, menyehatkan kelenjar tiroid, menyehatkan proses tumbuh-kembang janin hingga usia produktif.
* Bila kekurangan: menyebabkan penyakit gondok, bila terjadi pada ibu hamil, anaknya berpeluang jadi manusia cebol dan mengalami keterbelakangan mental.
* Bila kelebihan: jarang terjadi, karena umumnya yang muncul adalah kekurangan yodium.
Defisit CairanFaktor Resiko Tanda klinis
1.
Kehilangan cairan berlebiha.
Muntahb.
Diarec.
Pengisapan lambungd.
Drainase/ sekresi dari luka/ fistulae.
Keringat berlebih2.
Ketidak cukupan asupan cairana.
Anoreksiab.
Mual, muntahc.
Tidak ada cairand.
Depresi, konfusi3.
Nilai laboratoriuma.
Peningkatan hematokritb.
Peningkatan hemoglobinc.
Peningkatan BUNd.
Penurunan CVP
Kehilangan berat badan (mungkin jugapenambahan berat badan pada kasusperpindahan cairan ke lokasi ketiga)-
2% (ringan)-
5% (sedang)-
8% (berat)
Penurunan turgor kulit
Nadi cepat dan lemah
Penurunan Tekanan Darah
Hipotensi postural
Penurunan volume darah
Bunyi nafas jelas
Asupan lebih sedikit daripada haluaran
Penurunan volume urine (kurang dari30ml/jam), dapat meningkatkan karenakegagalan mekanisme regulasi
Mukosa membran kering, penurunansalivasi
Vena leher datar
Pengisian vena lambat
Menyatakan haus/ lemas
Dehidrasi
Dehidrasi disebut juga ketidakseimbangan hiiper osmolar, terjadi akibatkehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam jumlah proporsional, terutama natrium. Kehilangan cairan menyebabkanpeningkatan kadar natrium, peningkatan osmolalitas, serta dehidrasi intraseluler.Air berpindah dari sel dan kompartemen interstitial menuju ruang vascular.Kondisi ini menybabkan gangguan fungsi sel da kolaps sirkulasi. Orang yangberesiko mengalami dehidrasi salah satunya adalah individu lansia. Merekamengalami penurunan respons haus atau pemekatan urine. Di samping itu lansiamemiliki proporsi lemak yang lebih besar sehingga beresiko tunggi mengalamidehidrasi akibat cadangan air yang sedikit dalam tubuh. Klien dengan diabetesinsipidus akibat penurunan hormon diuretik sering mengalami kehilangan cairantupe hiperosmolar. Pemberian cairan hipertonik juga meningkatkan jumlah solutdalam aliran darah.
Kelebihan Volume Cairan (
Hipervolemia
)
Kelebihan volume cairan terjadi apabila tubuh menyimpan cairan dan elektrolitdalam kompartemen ekstraseluler dalam proporsi yang seimbang. Karena adanyaretensi cairan isotonik, konsentrasi natrium dalam serum masih normal. Kelebihancairan tubuh hampir selalu disebabkan oleh peningkatan jumlah natrium dalamserum. Kelebihan cairan terjadi akibat
overload
cairan/ adanya gangguanmekanisme homeostatispada proses regulasi keseimbangan cairan. Penyebabspesifik kelebihan cairan, antara lain:a.
Asupan natrium yang berlebihan
Moh. Ubaidillah Faqih STIKES NU TUBAN S-1 Keperawatan Doc.
~
9
~
b.
Pemberian infus berisi natrium terlalu cepat dan banyak, terutama pada kliendengan gangguan mekanisme regulasi cairan.c.
Penyakit yang mengubah mekanisme regulasi, seperti gangguan jantung(gagal ginjal kongestif), gagal ginjal, sirosis hati, sindrom Cushingd.
Kelebihan steroid.Kelebihan Volume CairanFaktor Resiko Tanda Klinis1.
Kelebihan cairan yang mengandungnatrium dari terapi intravena2.
Asupan cairan yang mengandungnatrium dari diet atau obat- obatan.3.
Nilai Laboratorium-
Penurunan hematokrit-
Penurunan hemoglobin-
Penurunan BUN-
Peningkatan CVP4.
Gangguan sirkulasia.
Gagal jantungb.
Gagal ginjalc.
Sirosis hati
Penambahan berat badan-
2% ringan-
5% sedang-
8% berat
Edema perifer
Nadi kuat dan frekuensi nadimeningkat
Peningkatan CVP dan tekanandarah
Bunyi nafas rales, dispnea,nafas pendek
Haluaran cairan menebihiasupan
Kemmungkinan terjadioliguria dan penurunan berat jenis urine (< 1,003)
Vena leher terdistensi dankencang
Lambatnya pengosongan venatangan saat di angkat
Konfusi mental
Edema
Pada kasus kelebihan cairan, jumlahcairan dan natrium yang berlebihan dalamkompartemen ekstraseluler meningkatkan tekanan osmotik. Akibatnya, cairankeluar dari sel sehingga menimbulkan penumpukan cairan dalm ruang interstitial
(
Edema
).
Edema yang sering terlihat disekitar mata, kaki dan tangan. Edemadapat bersifat lokal atau menyeluruh, tergantung pada kelebihan cairan yangterjadi. Edema dapat terjadi ketika adapeningkatan produksi cairan interstisial/ gangguan perpindahan cairan interstisial. Hal ini dapat terjadi ketika:a.
Permeabilitas kapilermeningkat (mis., karena luka bakar, alergi yangmenyebabkan perpindahan cairan dari kapiler menuju ruang interstisial).b.
Peningkatan hidrostatik kapiler meningkat (mis., hipervolemia, obstruksisirkulasi vena) yang menyebabkan cairann dalam pembuluh darahterdorongke ruang interstisial.c.
Perpindahan cairan dari ruangan interstisial terhambat (mis., pada blokadelimfatik)Edema pitting adalah edema yang meninggalkan sedikit depresi atau cekungansetelah dilakukan penekanan pada area yang bengkak. Cekungan unu terjadi
Moh. Ubaidillah Faqih STIKES NU TUBAN S-1 Keperawatan Doc.
~
10
~
akibat pergerakan cairan dari daerah yang ditekan menuju jaringan sekitar(menjauhi lokasi tekanan ini ). Umumnya, edema jenis adalah edema yangdisebabkan oleh gangguan natrium. Adapun edema yang disebabkan oleh retensicairan hanya menimbulkan edema
non pitting
.
Gangguan Cairan
KETIDAKSEIMBANGAN ISOTONIK
PENYEBAB TANDA DAN GEJALAKEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Kehilangan cairan dari system gastro intestinalseperti diare, muntah / drainase atau rabas darifistula/ selangKehilangan plasma atau darah utuh, seperti yangterjadi pada luka bakar atau pendarahanKeringat berlebihanDemamPenurunan asupan cairan peroralPenggunaan obat- obatan diuretic
Pemeriksaan fisik
: nadi cepat tetapi lemah,kolaps vena, frekuensi nafas cepat, letargi,oliguria, kulit dan membrane mukosa kering,turgor kulit tidak elastic, kehilangan berat badanyang cepat
Hasil pemeriksaan laboratorium
: berat jenisurine > 1,025, peningkatan semu hematokrit >50%, peningkatan semu nitrogen urea darah(BUN) > 25mg/ 100 ml
KELEBIHAN VOLUME CAIRAN
Gagal jantung kongestif Gagal gi njalSirosisPeningkatan kadar aldosteron dan streroid didalam serumAsupan natrium berlebihan
Pemeriksaan fisik:
denyut nadi kuat, pernafasancepat, hipertensi, distensi vena leher, peningkatantekanan vena, suara krakels di paru- paru,peningkatan berat badan yang cepat
Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
penurunansemu BUN < 10 mg/ 100 ml
SINDROM RUAM KETIGA
Hipertensi portalObstruksi usus halusPeritonitisLuka bakar
Pemeriksaan Fisik:
peningkatan lingkar perut(yang disertai obstruksi usus halus, asites)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium:
natriumserum menurun < 135
mEq/L dan albuminmenurun < 3,5 g/ 100 ml (hilang dalam cairanyang terperangkap)
KETIDAK SEIMBANGAN HIPER OSMOLARPENYEBAB TANDA DAN GEJALAKETIDAK SEIMBANGAN HIPEROSMOLAR
Diabetes isipidus
Pemeriksaan Fisik:
penurunan berat badan,membrane mukosa kering dan lengket, rasa haus,
Malnutrisi
DEFINISI
Malnutrisi dapat terjadi oleh karena Kekurangan Gizi (Undernutrisi) maupun karena Kelebihan Gizi (Overnutrisi). Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial.
Perkembangan malnutrisi melalui 4 tahapan:
Perubahan kadar zat gizi dalam darah dan jaringan
Perubahan kadar enzim
Kelainan fungsi pada organ dan jaringan tubuh
Timbulnya gejala-gejala penyakit dan kematian.
Kebutuhan tubuh akan zat gizi bertambah pada beberapa tahapan kehidupan tertentu, yaitu:
- pada masa bayi, awal masa kanak-kanak, remaja,
- selama kehamilan,
- selama menyusui.
Pada usia yang lebih tua, kebutuhan akan zat gizi lebih rendah, tetapi kemampuan untuk menyerap zat gizi pun sering menurun. Oleh karena itu, resiko kekurangan gizi pada masa ini adalah lebih besar dan juga pada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah.
PENILAIAN STATUS GIZI
Untuk menilai status gizi seseorang, ditanyakan tentang makanan dan masalah kesehatan, dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium tertentu. Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar zat gizi dan bahan-bahan yang tergantung kepada kadar zat gizi (misalnya hemoglogbin, hormon tiroid dan transferin).
Untuk menentukan riwayat makan seseorang, ditanyakan makanan apa yang dimakan dalam 24 jam terakhir dan jenis makanan seperti apa yang biasanya dimakan. Dibuat catatan tentang daftar makanan yang dimakan selama 3 hari. Selama pemeriksaan fisik, diamati penampilan secara keseluruhan dan tingkah lakunya, juga distribusi lemak tubuh serta fungsi organ tubuhnya.
Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya, perdarahan lambung dapat menyebabkan anemia karena kekurangan zat besi. Seseorang yang telah diobati dengan Vitamin A dosis tinggi karena berjerawat, bisa mengalami sakit kepala dan penglihatan ganda sebagai akibat keracunan Vitamin A.
Berbagai sistem tubuh bisa dipengaruhi oleh kelainan gizi:
Sistem saraf bisa terkena oleh kekurangan niasin (pelagra), beri-beri, kekurangan atau kelebihan vitamin B6 (piridoksin), dan kekurangan vitamin B12
Pengecapan dan pembauan bisa dipengaruhi kekurangan seng
Sistem pembuluh darah jantung bisa dipengaruhi oleh :
- beri-beri
- kegemukan (obesitas)
- makanan tinggi lemak menyebabkan hiperkolesterolemi dan penyakit jantung koroner
- makanan kaya garam bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
Saluran pencernaan dipengaruhi oleh pelagra, kekurangan asam folat dan banyak minum alkohol
Mulut (lidah, bibir, gusi, dan membran mukosa) dipengaruhi oleh kekurangan Vitamin B dan Vitamin C
Pembesaran kelenjar tiroid terjadi akibat kekurangan iodium
Kecenderungan mengalami perdarahan dan gejala pada kulit seperti ruam kemerahan, kulit kering dan pembengkakan karena penimbunan cairan (edema) bisa terjadi pada kekurangan Vitamin K, kekurangan Vitamin C, kekurangan Vitamin A, dan beri-beri
Tulang dan sendi dapat terkena ricketsia, osteomalasia, osteoporosis dan kekurangan Vitamin C.
Status gizi seseorang dapat ditentukan melalui beberapa cara, yaitu:
Mengukur tinggi badan dan berat badan, lalu membandingkannya dengan tabel standar.
Menghitung indeks massa tubuh (BMI, Body Mass Index), yaitu berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan tinggi badan (dalam meter). Indeks massa tubuh antara 20-50 dianggap normal untuk pria dan wanita.
Mengukur ketebalan lipatan kulit.
Lipatan kulit di lengan atas sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya dengan menggunakan jangka lengkung (kaliper). Lemak di bawah kulit banyaknya adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak normal adalah sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan sekitar 2,5 cm pada wanita.
Status gizi juga bisa diperoleh dengan mengukur lingkar lengan atas untuk memperkirakan jumlah otot rangka dalam tubuh (Lean Body Mass, massa tubuh yang tidak berlemak).
Foto rontgen dapat membantu menentukan densitas tulang dan keadaan dari jantung dan paru-paru, juga bisa menemukan kelainan saluran pencernaan yang disebabkan oleh malnutrisi.
Pada malnutrisi yang berat, dilakukan pemeriksaan hitung jenis sel darah lengkap serta pemeriksaan darah dan air kemih untuk mengukur kadar vitamin, mineral, dan limbah metabolit seperti urea. Pemeriksaan kulit juga bisa dilakukan untuk menilai jenis-jenis tertentu dari kekebalan.
FAKTOR RESIKO
Bayi dan anak-anak merupakan resiko terbesar untuk mengalami kekurangan gizi karena mereka membutuhkan sejumlah besar kalori dan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Mereka bisa mengalami kekurangan zat besi, asam folat, vitamin C dan tembaga karena makanan yang tidak memadai. Kekurangan asupan protein, kalori dan zat gizi lainnya bisa menyebabkan terjadinya kekurangan kalori protein (KKP), yang merupakan suatu bentuk dari malnutrisi yang berat, yang akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan.
Kecenderungan untuk mengalami perdarahan pada bayi baru lahir (penyakit hemoragik pada bayi baru lahir), disebabkan oleh kekurangan Vitamin K, dan bisa berakibat fatal.
Sejalan dengan pertumbuhannya, kebutuhan makanan anak-anak akan bertambah, karena laju pertumbuhan mereka juga bertambah. Pada wanita hamil atau wanita menyusui, kebutuhan zat gizi meningkat untuk mencegah malnutrisi pada bayi dan dirinya sendiri. Asam folat diberikan selama kehamilan untuk menurunkan resiko gangguan perkembangan otak atau tulang belakang (spina bifida) pada bayi. Meskipun pada wanita-wanita pemakai Pil KB lebih mungkin untuk menderita kekurangan asam folat, tidak ada bukti bahwa bayinya akan menderita defisiensi asam folat.
Bayi yang berasal dari ibu peminum alkohol akan mengalami gangguan keseimbangan fisik dan mental (sindroma alkohol pada janin), karena penyalahgunaan alkohol dan malnutrisi yang disebabkannya, bisa mempengaruhi pertumbuhan janin. Bayi yang mendapatkan ASI eksklusif, bisa mengalami kekurangan vitamin B12, jika ibunya adalah seorang vegetarian.
Pada orang tua dapat terjadi malnutrisi karena:
- merasa kesepian,
- fisik dan mental yang mulai menurun,
- kurang bergerak,
- penyakit kronik.
Kemampuan penyerapan zat gizi pada orang tua pun sudah menurun, memungkinkan terjadi berbagai masalah seperti anemia karena kekurangan zat besi, osteoporosis, dan osteomalasia.
Proses penuaan disertai dengan kehilangan sejumlah massa otot yang tidak ada hubungannya dengan penyakit atau kekurangan makanan. Berkurangnya massa otot ini sekitar 11 kg untuk laki-laki dan 5,5 kg untuk wanita.
Perhitungan tersebut berdasarkan:
- berkurangnya kecepatan proses metabolisme,
- berkurangnya berat badan total. dan
- bertambahnya lemak tubuh sekitar 20-30% pada laki-laki dan 27-40% pada wanita.
Karena perubahan-perubahan tersebut dan karena berkurangnya aktivitas fisik, orang tua memerlukan lebih sedikit kalori dan protein. Pada orang-orang yang mempunyai penyakit kronik yang menyebabkan malabsorbsi, cenderung memiliki kesulitan dalam menyerap vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E dan K), Vitamin B12, kalsium, dan zat besi.
Penyakit hati mengganggu penyimpanan vitamin A dan B12, dan mempengaruhi metabolisme protein dan glukosa (sejenis gula). Penderita penyakit ginjal cenderung mengalami kekurangan protein, zat besi dan vitamin D.
Sebagian besar vegetarian merupakan vegetarian ovo-lakto, yaitu mereka tidak mengkonsumsi daging dan ikan, tapi mengkonsumsi telur dan produk olahan susu. Satu-satunya resiko dari diet semacam ini adalah kekurangan zat besi. Vegetarian ovo-lakto cenderung berumur lebih panjang dan memiliki resiko yang lebih kecil untuk menderita penyakit kronik dibandingkan orang yang mengkonsumsi daging. Tetapi kesehatan mereka yang lebih baik, juga merupakan hasil dari menghindari pemakaian alkohol dan tembakau, dan mereka cenderung berolahraga secara teratur.
Vegetarian yang tidak mengkonsumsi produk hewan (vegan), memiliki resiko untuk menderita kekurangan Vitamin B12. Makanan bergaya oriental dan makanan yang difermentasi lainnya (misalnya; minyak ikan), bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin B12.
Banyak makanan yang dinyatakan dapat meningkatkan kesehatan atau menurunkan berat badan. Tetapi pembatasan makanan yang sangat ketat, berdasarkan ilmu gizi adalah tidak sehat karena dapat menyebabkan:
Kekurangan vitamin, mineral, dan protein
Gangguan jantung, ginjal dan metabolisme
Kematian.
Asupan kalori yang sangat rendah (kurang dari 400 kalori/hari) tidak dapat mempertahankan kesehatan dalam waktu yang lama. Ketagihan alkohol atau obat-obatan bisa merusak gaya hidup seseorang sehingga asupan makanan yang cukup tidak terpenuhi, dan terdapat gangguan pada penyerapan dan metabolisme zat-zat gizi.
Alkoholisme adalah bentuk ketagihan obat yang paling sering ditemukan, yang memberikan efek serius terhadap status gizi seseorang. Pemakaian alkohol dalam jumlah yang sangat besar merupakan racun yang akan merusak jaringan, terutama pada saluran pencernaan, hati, pankreas, dan sistem saraf (termasuk otak).
Alkoholisme merupakan penyebab paling sering dari kekurangan vitamin B1 (tiamin) di USA dan juga menyebabkan kekurangan magnesium, zat besi, dan vitamin lainnya.
PEMBERIAN MAKANAN
Jika zat makanan tidak dapat diberikan melalui mulut, bisa diberikan melalui sebuah selang yang dimasukkan kedalam saluran pencernaan (nutrisi enteral) atau secara intravena (nutrisi parenteral). Kedua cara ini bisa digunakan untuk memberikan makanan kepada orang-orang yang tidak mau atau tidak dapat makan, atau tidak dapat mencerna dan menyerap zat makanan.
Pemberian Makanan Melalui Selang
Pemberian makanan melalui selang digunakan pada berbagai keadaan, termasuk pada penyembuhan luka bakar dan penyakit peradangan saluran pencernaan.
Sebuah selang plastik tipis (pipa nasogastrik) dimasukkan melalui hidung, menyusuri kerongkongan sampai mencapai lambung atau usus halus. Jika selang ini harus digunakan untuk waktu yang lama, bisa secara langsung dimasukkan melalui sayatan kecil di dinding perut, ke dalam lambung atau usus halus.
Cairan yang dimasukkan melalui selang ini mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. 2-45% dari kebutuhan kalori total berasal dari lemak.
Masalah yang timbul dari pemberian makanan lewat selang ini sangat jarang dan tidak terlalu serius:
- Pada beberapa penderita terjadi diare dan gangguan perut
- Kerongkongan bisa mengalami iritasi dan peradangan
- Makanan bisa terhirup ke dalam paru-paru. Merupakan komplikasi yang serius, tapi jarang terjadi. Bisa dicegah dengan menempatkan kepala pada posisi yang lebih tinggi untuk mengurangi regurgitasi atau dengan memasukkan cairan secara perlahan.
Pemberian Makanan Secara Intravena
Pemberian makanan secara intravena digunakan jika penderita tidak dapat menerima sejumlah makanan yang cukup melalui pipa nasogastrik.
Penderita yang mendapatkan makanan melalui intravena adalah:
- Penderita yang mengalami malnutrisi yang sangat berat dan akan menjalani pembedahan, terapi penyinaran atau kemoterapi
- Penderita luka bakar berat
- Kelumpuhan saluran pencernaan
- Diare atau muntah yang menetap.
Pemberian makanan melalui selang infus ini dapat memasok sebagian dari zat makanan yang dibutuhkan penderita atau seluruhnya (nutrisi parenteral total). Tersedia sejumlah cairan yang bisa diberikan dan dapat dimodifikasi untuk penderita penyakit ginjal atau hati.
Nutrisi parenteral total memerlukan selang intravena yang lebih besar (kateter). Karena itu digunakan pembuluh balik (vena) yang lebih besar, misalnya vena subklavia. Seseorang yang menjalani nutrisi parenteral total dipantau secara ketat terhadap perubahan berat badan, pengeluaran air kemih dan tanda-tanda infeksi. Bila kadar gula darahnya menjadi terlalu tinggi, bisa ditambahkan insulin ke dalam cairan yang diberikan.
Infeksi merupakan resiko karena kateter biasanya digunakan untuk waktu yang lama dan cairan yang mengalir di dalamnya memiliki kadar gula yang tinggi, dimana bakteri bisa tumbuh dengan mudah.
Nutrisi parenteral total bisa menyebabkan komplikasi lainnya:
- Jika terlalu banyak kalori, terutama lemak, hati bisa membesar.
- Lemak yang berlebihan di dalam vena bisa menyebabkan sakit punggung, demam, menggigil, mual dan berkurangnya jumlah trombosit. Tetapi hal ini terjadi pada kurang dari 3% penderita.
- Penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan nyeri tulang.
KELAPARAN
Kelaparan bisa merupakan akibat dari:
Puasa
Anoreksia nervosa
Penyakit saluran pencernaan yang berat
Stroke
Koma.
Tubuh melawan kelaparan dengan memecahkan jaringannya sendiri dan menggunakannya sebagai sumber kalori. Sebagai akibatnya, organ-organ dalam dan otot mengalami kerusakan yang progresif dan lemak tubuh (jaringan adiposa) semakin menipis.
Seorang dewasa dapat kehilangan separuh dari berat badannya dan anak-anak lebih dari separuh berat badannya. Kehilangan berat yang sebanding paling banyak terjadi di hati dan usus, lalu di jantung dan ginjal, dan paling sedikit di sistem saraf. Tanda yang paling jelas dari berkurangnya berat badan adalah berkurangnya lemak di bagian tubuh yang dalam keadaan normal menyimpan lemak, berkurangnya ukuran otot dan menonjolnya tulang-tulang.
Kulit menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat dan dingin. Rambut menjadi kering, jarang/tipis dan mudah rontok. Sebagian besar sistem tubuh akan terkena akibatnya dan kelaparan total akan berakibat fatal dalam 8-12 minggu.
Bagaimana Kelaparan Mempengaruhi Sistem Tubuh
Sistem
Efek
Sistem Pencernaan
Menurunkan produksi asam lambung
Diare yang sering dan bisa berakibat fatal
Sistem Kardiovaskuler
(Jantung dan Pembuluh Darah)
Mengurangi ukuran jantung dan jumlah darah yang dipompa, memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah
Pada akhirnya menyebabkan kegagalan jantung
Sistem Pernapasan
Memperlambat pernapasan, mengurangi kapasitas paru-paru
Pada akhirnya menyebabkan kegagalan pernapasan
Sistem Reproduksi
Mengurangi ukuran indung telur (pada wanita) dan buah zakar (pada laki-laki)
Kehilangan gairah seksual (libido)
Terhentinya siklus menstruasi
Sistem Saraf
Apati dan mudah tersinggung, meskipun intelektual tidak terganggu
Sistem Muskuler
(Otot)
Kesanggupan yang rendah untuk melakukan latihan atau kerja, karena berkurangnya ukuran dan kekuatan otot
Sistem Hematologis
(Darah)
Anemia
Sistem Metabolik
Suhu tubuh yang rendah (hipotermia), sering menyebabkan kematian
Pengumpulan cairan di kulit, terutama disebabkan oleh hilangnya lemak di bawah kulit
Sistem Kekebalan
Terganggunya kemampuan untuk melawan infeksi dan penyembuhan luka
Pengembalian asupan makanan seperti sedia kala membutuhkan waktu tergantung pada berapa lama orang tersebut mengalami kelaparan dan seberapa parah organ tubuh yang terkena akibat kelaparan tersebut. Saluran pencernaan menyusut selama kelaparan, dan tidak dapat berfungsi langsung saat pertama kali. Cairan seperti jus, susu, dan sup, sangat disarankan bagi pasien yang dapat makan lewat mulut untuk pertama kali makan.
Setelah beberapa hari makanan cair tersebut dapat diganti dengan makanan yang lebih padat dan kalorinya dinaikkan secara bertahap mulai dari 500 kalori/hari. Biasanya makanan padat yang dihancurkan diberikan dalam porsi kecil pada beberapa waktu untuk menghindari diare.
Penderita harus bertambah 3 atau 4 pond seminggu sampai berat badan normal tercapai. Pada awalnya beberapa penderita harus mendapatkan makanannya lewat pipa nasogastrik. Pemberian makanan lewat infus diperlukan bila penderita mengalami malabsorpsi dan diare persisten.
KURANG KALORI PROTEIN
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai, seperti Kurang Kalori Protein (KKP), yang merupakan penyebab kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang.
Pertumbuhan yang cepat, adanya infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral).
Terdapat tiga jenis KKP, yaitu:
KKP Kering : jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi
KKP Basah : jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan
KKP Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara KKP kering dan KKP basah.
KKP kering disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan, sering disebabkan karena ibu tidak dapat memberikan ASI. Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh. Hampir selalu disertai terjadinya infeksi. Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa berakibat fatal.
KKP basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa Afrika berarti 'anak pertama-anak kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian ASI ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan ASI, sehingga tidak tumbuh dan berkembang.
Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan:
- tertahannya cairan (edema),
- penyakit kulit, dan
- perubahan warna rambut.
Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak yang menderita marasmus.
KKP menengah disebut marasmik-kwashiorkor. Anak-anak yang menderita KKP ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus. Kwashiorkor lebih jarang ditemukan dan biasanya terjadi dalam bentuk marasmik-kwashiorkor. Kwashiorkor cenderung terjadi di negara-negara dimana serat dan makanan digunakan untuk menyapih bayi (misalnya; umbi jalar, singkong, beras, kentang, dan pisang), yang sedikit mengandung protein dan sangat banyak mengandung zat tepung; yaitu di pedesaan Afrika, Karibia, kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara.
Pada marasmus, sebagaimana yang terjadi pada kelaparan, tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai kalori:
Cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai
Protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
Cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan.
Pada kwashiorkor, tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. Akibatnya kadar protein dalam darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai edema. Kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar (pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati).
Kekurangan protein akan menganggu:
- pertumbuhan badan,
- sistem kekebalan,
- kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan,
- produksi enzim dan hormon.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. Perkembangan tingkah laku pada anak yang menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.
Seorang bayi yang menderita KKP biasanya mendapatkan makanannya melalui infus selama 24-48 jam pertama di rumah sakit. Antibiotik biasanya diberikan melalui cairan intravena, pada bayi-bayi yang mengalami infeksi berat. Bila sudah memungkinkan, susu formula diberikan lewat mulut. Jumlah kalori yang diberikan ditingkatkan secara bertahap, sehingga bayi yang pada saat masuk rumah sakit memiliki berat 6,5-7 kg, akan menunjukkan pertambahan berat sebesar 3,5 kg dalam 12 minggu.
PROGNOSIS
Lebih dari 40% anak-anak yang menderita KKP meninggal.
Kematian yang terjadi pada hari pertama pengobatan biasanya disebabkan oleh:
- gangguan elektrolit
- infeksi
- hipotermia (suhu tubuh yang sangat rendah)
- kegagalan jantung.
Keadaan setengah sadar (stupor), jaundice (sakit kuning), pendarahan kulit, rendahnya kadar natrium darah dan diare yang menetap merupakan pertanda buruk. Pertanda yang baik adalah hilangnya apati, edema, dan bertambahnya napsu makan. Penyembuhan pada kwashiorkor berlangsung lebih cepat.
Efek jangka panjang dari malnutrisi pada masa kanak-kanak tidak diketahui. Jika anak-anak diobati dengan tepat, sistem kekebalan dan hati akan sembuh sempurna. Tetapi pada beberapa anak, penyerapan zat gizi di usus tetap mengalami gangguan.
Beratnya gangguan mental yang dialami berhubungan dengan lamanya anak menderita malnutrisi, beratnya malnutrisi dan usia anak pada saat menderita malnutrisi. Keterbelakangan mental yang bersifat ringan bisa menetap sampai anak mencapai usia sekolah dan mungkin lebih.
PENYEBAB
Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekurangan zat-zat gizi ensensial, yang bisa disebabkan oleh:
Asupan yang kurang karena makanan yang jelek atau penyerapan yang buruk dari usus (malabsorbsi)
Penggunaan berlebihan dari zat-zat gizi oleh tubuh
Kehilangan zat-zat gizi yang abnormal melalui diare, pendarahan, gagal ginjal atau keringat yang berlebihan.
Kelebihan gizi adalah suatu keadaan dimana terdapat kelebihan dari zat-zat gizi esensial. Hal ini dapat terjadi karena:
Kelebihan makan
Penggunaan vitamin atau suplemen makanan lainnya yang berlebihan
Kurang melakukan aktivitas.
Orang-orang yang memiliki resiko mengalami kekurangan gizi:
Bayi dan anak kecil yang napsu makannya buruk
Remaja dalam masa pertumbuhan yang pesat
Wanita hamil dan wanita menyusui
Orang tua
Penderita penyakit menahun pada saluran pencernaan, hati atau ginjal, terutama jika terjadi penurunan berat badan sampai 10-15%
Orang yang menjalani diet untuk jangka panjang
Vegetarian
Penderita ketergantungan obat atau alkohol yang tidak cukup makan
Penderita AIDS
Pemakaian obat yang mempengaruhi napsu makan, penyerapan atau pengeluaran zat gizi
Penderita anoreksia nervosa
Penderita demam lama, hipertiroid, luka bakar atau kanker.
Orang-orang yang memiliki resiko mengalami kelebihan gizi:
Anak-anak dan dewasa yang makannya banyak tetapi tidak melakukan olah raga
Kelebihan berat badan lebih besar dari 20%
Makanan yang mengandung lemak tinggi dan garam tinggi
Orang yang mengkonsumsi asam nikotin (niasin) dosis tinggi, untuk mengobati hiperkolesterolemia
Wanita yang mengkonsumsi Vitamin B6 (piridoksin) dosis tinggi, untuk mengobati sindroma premenstrual
Orang yang mengkonsumsi Vitamin A dosis tinggi, untuk mengobati penyakit kulit
Orang yang mengkonsumsi zat besi atau mineral lainnya dalam dosis tinggi, tanpa resep dari dokter.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Dehidrasi (''hypohydration'') didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. Ini secara harfiah adalah penghilangan air dari obyek, namun dalam hal fisiologis, itu memerlukan kekurangan cairan dalam organisme.
Ada tiga jenis utama dari dehidrasi: hipotonik (terutama kehilangan elektrolit, natrium khususnya), hipertonik (terutama kehilangan air), dan isotonik (kehilangan air yang setara dan elektrolit). Pada manusia, jenis yang paling sering terlihat dari dehidrasi isotonik sejauh ini adalah (isonatraemic) dehidrasi yang efektif setara dengan hipovolemia, namun perbedaan dari dehidrasi isotonik hipotonik atau hipertonik dapat menjadi penting ketika mengobati orang yang mengalami dehidrasi.
Hipovolemia secara khusus penurunan volume plasma darah. Selanjutnya, hipovolemia mendefinisikan kekurangan air hanya dalam hal volume, bukan khusus air. Namun demikian, kondisi yang biasanya muncul secara bersamaan.
Fisiologis, penting untuk memahami dehidrasi bahwa, meskipun nama, tidak hanya berarti hilangnya air, seperti air dan zat terlarut (terutama natrium) yang biasanya hilang dalam jumlah yang hampir sama dengan bagaimana mereka ada dalam plasma darah.
Dehidrasi yang terbaik adalah dihindari dengan minum air yang cukup. Semakin besar jumlah air yang hilang melalui keringat, air lebih harus dikonsumsi untuk menggantinya dan menghindari dehidrasi. Karena tubuh tidak dapat mentoleransi defisit besar atau berlebihan dalam tubuh air total, konsumsi air harus sekitar bersamaan dengan hilangnya (dengan kata lain, jika ada yang berkeringat, kita juga harus minum air yang sering).
5.Masalah Kebutuhan NutrisiSecara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekeurangan dankelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi, Diabetes Melitus, Hipertensi, JantungKoroner, Kanker, Anoreksia Nervosa.a.Kekurangan NutrisiKekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalamkeadaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibatketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Adanya penurunan transferinKemungkinan penyebab
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kaloriakibat penyakit infeksi atau kanker.
Disfagia karena adanya kelainan persarafan
Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
Nafsu makan menurun b.Kelebihan NutrisiKelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorangyang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhanmetabolisme secara berlebihan.Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman.c.ObesitasObesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapailebih dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihikebutuhan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalorid.MalnutrusiMalnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengankekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagaimasalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejalaumumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukupatau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-lain.e.Diabetes MelitusDiabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yangditandai dengan adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekuranganinsulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.f.HipertensiHipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkanoleh berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dariadanya obesitas, serta asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.g.Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yangsering disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.Saat ini, penyakit jantung koroner sering dialami karena adanya perilaku ataugaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan lain-lain.
h.Kanker Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkanoleh pengonsumsian lemak secara berlebihan.i.Anoreksia NervosaGangguan ini merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energy. j.MarasmusMarasmus adalah MEP berat yang disebabkan oleh defisiensimakanan sumber energi (kalori), dapat terjadi bersama atau tanpa disertaidefsiensi protein. Bila kekurangan sumber kalori dan protein terjadi bersama dalam waktu yang cukup lama maka anak dapat berlanjut kedalam status marasmik kwashiorkor.k.Kwasiorkor Kwashiorkor adalah MEP berat yang disebabkan oleh defisiensi protein. Penyakit kwashiorkor pada umumnya terjadi pada anak darikeluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah karena tidak mampumenyediakan makanan yang cukup mengandung protein hewani sepertidaging, telur, hati, susu dan sebagainya. Makanan sumber proteinsebenarnya dapat dipenuhi dari protein nabati dalam kacang-kacangantetapi karena kurangnya pengetahuan orang tua, anak dapat menderitadefisiensi protein.6.Pengkajian keperawatanPengkajian keperwatan terhadap masalah
Suplementasi : tablet, injeksi lipiodol, kapsul minyak beryodium
Gangguan/Masalah Kebutuhan Elektrolit
Gangguan/Masalah Kebutuhan Elektrolit: "
1. Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari B5 ml;q/h, mual, muntah, diare sehingga timbul rasa haus yang berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering. Iliponatremia ini dapat disebabkan oleh kekurangan cairan yang berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.
2. Hipernatremia
Hipernatre;mia merupakan suatu keadaan di mana kadar natrium dalam plasma tinggi yang ditandai dengan adanya mukosa kering, oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak, kulit kemerahan, lidah kering dan ke:merahan, konvulsi, suhu badan naik, kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 m h;q/h. Kondisi demikian dapat disebabkan karena dehidrasi, diare, peasupan air yang berlebihan sedang asupan garam sedikit.
3. Hipokalemia
Hipokalemia suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada pasien yang mengalami diare yang berkepanjangan dan juga ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot, denyut jantung tidak beraturan (aritmia), penurunan bising usus, kadar kalium plasma menurun kurang dari 3,5 mT;q/L.
4. Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan di mana kadar kalium dalam darah tinggi, sering terjadi pada pasien luka bakar, pe:nyakit ginjal, asidosis metabolik, pembe:rian kalium yang berlebihan melalui intravena yang ditandai dengan adanya mual, hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine sedikit sekali, diare, adanya kecemasan dan irritable (peka rangsang), serta kadar kalium dalam plasma me:ncapai lebih dari 5 ml;q
5. Hipokalsemia
Hipokalsemia me:rupakan keekurangan kadar kalsium dalam plasma darah yang ditandai de:ngan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mI/,q/h dan kesemutan pada jari dan sekitar mulut yang dapat disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
6. Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu ke;adaan kelebihan kadar kalsium dalam darah yang dapat terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan kelenjar gondok dan makan vitamin D sec:ara berlebihan, ditandai de;ngan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari 4,3 mEq/h.
7. Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi. Kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 ml;q/h.
8. Hipermagnesia
Ilipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium dalam darah yang ditandai dengan adanya, koma, gangguan pernapasan, (Ian kadar magnesium lebih dari 2,5 mI;q/h.
Selanjutnya klik disini: Skripsi Kesehatan: Gangguan/Masalah Kebutuhan Elektrolit
dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI
Fakta2
Tidak benar! Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tiap orang harus menjaga variasi dankeseimbangan makanan mereka, khususnya menghindari makanan yang terlalu banyak lemak,garam dan gula. Suplemen hanya berfungsi untuk memenuhi kekurangan nutrisi yang tidak dapatterpenuhi dari makanan yang kita konsumsi. Faktanya, sekalipun suplemen dapat memenuhikebutuhan nutrisi seperti vitamin dan mineral, beberapa komponen dari makanan tidak dapattergantikan oleh suplemen, seperti karbohidrat, lemak, protein dan serat, yang semuanya sangatdibutuhkan tubuh.
Mitos 3
"Suplemen hanya dibutuhkan oleh para olahragawan dan binaragawan"
Fakta 3
Tidak benar! Semua orang, dalam kondisi tertentu dalam hidup mereka, dapat mengambilmanfaat dari konsumsi suplemen, khususnya mereka yang tidak mengkonsumsi makananan sehatdengan pola makan tidak teratur, atau mereka yang dalam kondisi tertentu membutuhkantambahan nutrisi. Dalam kenyataannya, kebutuhan akan vitamin dan mineral pada semua orangrelatif tidak berbeda, baik pada atlit maupun pada tubuh orang biasa.
Mitos 4
"Suplemen lebih dibutuhkan oleh orang muda atau ibu hamil"
Fakta 4
Tidak benar! Semua orang pada usia berapapun yang tidak menjalankan pola makan sehat dapatmemetik manfaat dari penggunaan suplemen. Memang pada kenyataannya kebanyakanpengguna suplemen adalah wanita, yang mungkin mencerminkan tingginya tingkat kesadaranwanita akan kesehatan.Juga fakta bahwa orang muda tidak mengkonsumsi suplemen sebanyak mereka yang lebih tua,kondisi ini menggambarkan bahwa semakin lanjut usia seseorang, semakin tinggi kepedulianmereka terhadap kesehatan. Untuk mereka, penggunaan suplemen adalah sebuah investasi untuk hari tua yang sehat, jauh dari penyakit.
Mitos 5
"Suplemen hanya dibutuhkan dalam periode yang singkat – suplemen dapat memulihkan kondisidengan cepat"
Fakta 5
19
Tidak benar! Suplemen bukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit dan mengembalikankondisi dalam waktu singkat. Tubuh membutuhkan pasokan nutrisi yang stabil danberkesinambungan untuk keperluan metabolisme serta pertumbuhan dan pemulihan, karena tidak semua nutrisi akan terus tersimpan dalam tubuh. Bila kita adalah tipe orang yang tidak dapatmenjaga kualitas dan pola makan maka suplemen sebaiknya menjadi bagian dari rutinitas.Namun pemahaman mendasar yang perlu diluruskan adalah; sekalipun suplemen dapatmembantu menjaga dan memulihkan kondisi tubuh dari beberapa jenis penyakit tertentu,suplemen tidak menyembuhkan penyakit.
Mitos 6
"Suplemen tidak perlu dikonsumsi bersamaan dengan makanan"
Fakta 6
Sangat bergantung dari jenis suplemen yang dikonsumsi. Beberapa jenis vitamin yang larutdalam lemak seperti vitamin A, D, E & K sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan,karena akan dapat lebih sempurna di serap tubuh, terutama jika ada makanan yang mengandunglemak dalam menu. Sebaliknya untuk jenis vitamin yang larut dalam air (B & C) tidak perludikonsumsi bersamaan dengan makanan.Saat berolahraga, tubuh memproduksi radikal bebas lebih banyak dari pada biasanya sehinggauntuk menghadapinya diperlukan lebih banyak pasokan antioksidan (beta-carotene,bioflavonoids, Vitamin C and Vitamin E), dan mineral yang dibutuhkan untuk menjagakesehatan tulang dan persendian(seperti kalsium dan zat besi).
Mitos 7
"Sebaiknya tidak mengkonsumsi banyak jenis suplemen secara bersamaan karena akanmengurangi manfaatnya".
Fakta 7
Pada umumnya, mengkonsumsi beberapa suplemen secara berbarengan tidak mempengaruhikhasiatnya, bahkan dalam beberapa kasus justru akan menghasilkan sinergi yang bermanfaatbagi tubuh. Namun memang terkadang bisa terjadi kondisi dimana tubuh lebih cepat menyerapmineral tertentu, sehingga penyerapan mineral lainnya menjadi agak terganggu.Oleh karenanya pemilihan suplemen berbentuk Multivitamin menjadi lebih menguntungkankarena mengandung beragam nutrisi yang telah dikombinasi dengan dosis yang tepat. Sebelum20
memutuskan untuk mengkonsumsi beberapa suplemen secara bersamaan sebaiknya melakukankonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan arahan yang tepat.Sejalan dengan bertambahnya usia, kemampuan tubuh dalam meyerap nutrisi dari makanan jugasemakin berkurang sehingga konsumsi suplemen vitamin dan mineral dengan dosis yang tepatmenjadi sangat penting.
Mitos 8
"Anda bisa mengalami overdosis suplemen"
Fakta 8
Benar! Seperti layaknya substansi lain yang kita konsumsi, kuncinya ada pada dosisnya. Terlalubanyak tentu akan merugikan karena dapat berdampak buruk buat tubuh. Mengkonsumsi vitamindengan dosis berlebihan juga akan merugikan buat tubuh, sebagai contoh Vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak tepat akan merugikan bagi ibuhamil karena justru akan memicu timbulnya gangguan kesehatan, salah satunya mengakibatkansakit kuning. Penting untuk menjaga konsumsi suplemen dengan mengikuti anjuran yang terterapada kemasan, karena dosis yang disarankan tentunya ada pada batas aman konsumsi. Jugapenting untuk berkonsultasi dengan dokter karena kemampuan cerna vitamin pada tiap individutidaklah sama.
Mitos 9
"Tidak ada yang mengetahui berapa dosis yang aman dalam mengkonsumsi suplemen"
Fakta 9
Tidak benar! Dosis aman konsumsi untuk vitamin dan mineral telah ditentukan di duniakedokteran dan menjadi patokan baku untuk para produsen, untuk membuat produk yang amandikonsumsi namun optimal dalam khasiatnya. Tentunya para produsen akan terusmengembangkan produknya dengan menggunakan informasi ilmiah yang paling mutahir, dengantetap menjaga dosis aman bagi para pengguna produknya.
Mitos 10
"Beberapa suplemen dapat mengurangi daya kerja obat"
Fakta 10
Tidak benar! Suplemen tidak mengurangi daya kerja obat, namun dalam beberapa kasus adahubungan saling mempengaruhi antara nutrisi dan daya kerja obat. Konsumsi beberapa jenis obatdapat mempengaruhi daya serap atau metabolisme tubuh terhadap beberapa nutrisi, contoh;21
beberapa jenis obat penyakit kulit menurunkan daya serap tubuh terhadap Vitamin B12