Oleh : Ferdy Harry T. P. (T. Geologi UGM) Globigerinoides ruber extinction
Fosil Globigerinoides ruber (d’ Orbigny, Orbigny, 1839) merupakan fosil foraminifera plangtonik yang melimpah keberadaannya. keberadaannya. ehingga sering digunakan untuk untuk rekonstruksi kondisi permukaan laut pada laut global(e.g !ari" et al., #$$%& adeko' et al., #$$9). pesies ini merupakan pen"iri suhu hangat yang umum berada di ona tropissubtropis pada kedalaman diatas 1$$ m. *erdasarkan morfospesiesya, terdapat # +enis G. ruber , yaitu G.ruber -hite dengan "angkang tidak ber-arna dan G. ruber pink dengan -arna "angkang kemerahmerahan. Fosil G. ruber putih putih tersebar se"ara global,sedangkan yang ber-arna pink hanya terbatas pada Central Atlantic Ocean (e.g. Ocean (e.g. /hompson et al., 1909). erbedaan kromotipe +uga menun+ukkan perbedaan pada pada ekologi dan iklim. enilitian pada spesies ini dibedakan dibedakan se"ara indi'idu untuk tiap kromotipe, tu+uannya untuk rekonstruksi paleoceanographic (e.g."hmidt paleoceanographic (e.g."hmidt and 2ulita, #$$#& nand et al., #$$3& 4hiessi 4hiessi et al., #$$0).
5istribusi dari G. ruber dalam "atatan fosil menun+ukkan hal yang menarik pada 2iosen akhir, sekitar 8 2a, dimana spesies tersebut tibatiba hilang dari "atatan fosil (Fig. 6). Fenomena ini disebut sebagai Pseudo-extinction (e.g. 7iska, 198%) dan tidak terdapat pada foraminifera plangtonik lain. /etapi, istilah tersebut didenotasikan dalam konteks lain sebagai hilangnya garis e'olusi dari morfotipe se"ara gradual (earson,1998). nalisis berdasarkan
database 4O:O mengindikasikan bah-a peristi-a ini memiliki struktur geografi kuat (Fig. 8). ada samudra tlantik, G. ruber/G. subquadratus menghilang pada 8 2a, hal ini persis ter+adi pada samudera asifik hingga hampir 6 2a. ada kedua samudera, spesies tersebut hilang selama kurang dari 12yr dari "atatan fosl. etelah mun"ul kembali, spesies tersebut mengalami peningkatan kelimpahan yang signifikan.
dapun hipotesis yang berkembang dari 4ordey (1960), ses eorang yang telah mempertimbangkan bah-a pseudoe;tin"tion merupakan kepunahan asli dari spesies dominan di 2iosen a-al dan merupakan a-al dari poste;tin"tion G.ruber dari G. obliquus. 7iska (198%) menemukan bentuk transisi antara G. obliquus dan G. ruber di 2iosen akhir dari /rinidad, menun+ukkan hubungan gradualnya. ennett and rini'asan, 1983& Fig 6). eristi-a ini didata pada ?8 2a (*erggren et al., 199%), -alaupun begitu berdasarkan analisis 4O:O menun+ukkan umur 1$1# 2a dan er"onig (1969) +uga melaporkan umur a-al untuk keberagaman ini (Fig. 6). ebagai tambahan, +ika garis keturunan G. ruber berlan+ut hingga 2iosen a-al, maka +uga harus menyimpang dari G. obliquus untuk membagi nenek moyang yang sama dengan G.
conglobatus clade. kan tetapi, pada 2iosen a-al, bentukan G. ruber-G. subquadratus terimplikasi bah-a keberagaman garis antara G. ruber dan G. conglobatus telah ada di 2iosen a-al atau lebih a-al. >esimpulannya, G. ruber pseudoe;tin"tion di 2iosen akhir menandakan fakta kemun"ulan a-al dari G-ruber s.str resen. 7alu, semua "atatan G. ruber yang lebih tua dari 8 2a mengarah pada garis kepunahan, dimana se+alan dengan konsep G. subquadratus.
ingkatnya, dengan menggabungkan rekaman data fosil se"ara molekular filogeni dan molekular "lo"k, dapat ditun+ukkan +ika garis keturunan G. ruber mulanya berasal dan mengalami peragaman pada 2iosen akhir setelah G. ruber pseudoe;tin"tion dan semua rekaman a-al G. ruber mengarah pada garis keturunan yang berbeda (G. subquadratus).
DFT! PU"T#
urahs, alf., 5arling, >ate., /reis, @'onne., et al. #$11. A Revised axonomic and !h"logenetic Concept #or the !lan$tonic %oramini#er &pecies Globigerinoides ruber 'ased on (olecular and (orphometric vidence. msterdamA Blse'ier.