BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk hidup, karena mempunyai peran yang sangat banyak terutama dalam pengangkutan zat-zat yang penting bagi proses metabolisme tubuh. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan terganggu pula (Subowo, 1992). Darah adalah cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam pembuluh darah. Volume darah manusia ± 7 % dari berat badan atau ± 5 liter untuk laki-laki dan 4,5 liter untuk perempuan. Golongan darah manusia terbagi menjadi 4 golongan, yaitu A, B, AB dan O. Dalam hal ini di dalam eritrosit terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat anti yang disebut sebagai antibody dan agglutinin. Golongan darah manusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel ganda. Sistem penggolongan darah yang umum dikenal dalam system ABO (Subowo, 1992). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui cara menentukan penentuan golongan darah seseorang dan untuk mengetahui system pewarisan golongan darah dari tetuanya dengan menggunakan blood lanset dengan bahan serum anti A (biru) dan serum anti B (kuning).
1.2 Tujuan
a. Mengetahui pengertian golongan darah. b. Mengetahui cara-cara penentuan golongan darah. 1.3 Manfaat penelitian
a. Mengetahui lebih dalam mengenai penetuan golongan darah. b. Mengehtahui golongan golongan darah dari setiap individu. c. Mengetahui sistem pewarisan golongan darah dari tetuanya.
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian golongan darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ). Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Individu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membrane sel dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel s el darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
2.2 Penentuan Golongan Darah 2.2.1 Penentuan Golongan Darah sistem ABO
Seorang yang mengalami kekurangan darah dapat diber tambahan darah dari orang lain. Hal yang disebut trasnsfusi darah. Orang yang menerima darah disebut resipien. Sedangkan pemberi darah disebut donor. Ada beberapa macam penggolongan darah yaitu system s ystem ABO, system Rh, atau system MN. Berdasarkan system ABO, darah manusia dikelompokkan manjadi empat macam golongan darah. Penggolongan ini berdasarkan senyawa Aglutinogen dan Aglutinin dalam darah. Aglutinogen merupakan senyawa protein darah yang yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi sebagai antigen. Ada 2 macam aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinin adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma darah. Berfungsi antibody. Dalam system ABO, berdasarkan senyawa aglutinogen da aglutini dalam darah, darah, darah dapat dikelompokkan menjadi: 1. Golongan darah A, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan agluitinin β (anti B) 2. Golongan darah B, yaitu darah yang memiliki aglutinogen aglutinogen B dan agluitinin α (anti A) 3. Golongan darah AB, yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B, B, tetapi tidak mempunyai aglutinin α dan β. 4. Golongan darah O, yaitu yaitu darah yang tidak memiliki aglutinogen aglutinogen A dan dan B, tetapi memiliki aglutinin α dan β. Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: 1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif. 2. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif 3. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif. 4. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah Onegatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif. Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. 2.2.2 Penentuan Golongan darah berdasarkan berdasarkan Rhesus
Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki memili ki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B. Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat mempengaruhi janin pada saat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Kecocokan golongan darah Tabel 1: kecocokan RBC Gol.darah resipien AB+ ABA+ AB+ BO+ O-
O+ OOOOOOO-
Donor harus Golongan darah manapun A+ B+ AB+ ABABO+ AA+ AX X O+ BB+ BX X O+ X X X X X
Tabel 2: Tabel kecocokan plasma Resipien AB A B O
Donor harus AB manapun A atau AB manapun B atau AB manapun O, A, B atau AB manapu
2.2.3 Pewarisan golongan darah berdasarkan berdasarkan keturunan
Pewarisan Tabel 3: Tabel pewarisan golongan darah kepada anak Ibu/Ayah O A B AB
O O O, A O, B A, B
A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB
B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB
AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Untuk menentukan golongan darah seseorang maka masing-masing darah di beri anti A berwarna biru dan anti B berwarna kuning. Darah yang menggumpal menggumpal pada anti A berarti golongan darah A dan darah yang menggumpal pada anti B maka golongan darah B. Jika darah yang menggumpal pada anti A dan anti B berarti golongan darah AB tetapi jika tidak ada sama sekali darah yang menggumpal baik pada anti A maupun anti B berarti golongan darah O. 2. Untuk menentukan Rhesus, masing-masing darah diberi anti Rh. Darah yang menggumpal berarti memiliki rhesus positif, sedangkan darah yang tidak menggumpal memiliki rhesus negatif. 3. Sistem pewarisan golongan darah dari tetuanya dapat diketahui dari orang tua yang sudah mengetahui golongan darahnya dan dilakukan penentuan golongan darah pada anak untuk mengetahui golongan darah yang sama dari salah satu pada tetuanya (orang tua) baik dari ayah atau ibu. 5.2 Saran
a. Lebih berhati-hati dalam pengambilan darah agar tidak terjadi kec elakaan / luka. b. Sebelum dan sesudah pengambilan darah, terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70% agar tidak terkena infeksi. c. Sampel darah yang diteliti harus dilakukan dengan baik dan benar pada pada preparat agar memperjelas hasil pengamatan untuk menentukan golongan darah.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga https://www.google.com/ praktikum praktikum darah/On The Way Blog Blog Contoh Laporan Praktikum Biologi tentang Golongan Darah.html diakses : pada 8 Desember 2013 https://www.google.com/ praktikum praktikum darah/SatuDuaTiga Laporan Praktikum Praktikum Biologi Penentuan Golongan Darah.htm diakses : pada 8 Desember 2013 https://www.google.com/ praktikum darah/praktikum golongan darah _ praktikum golongan darah.html diakses : pada 8 Desember 2013