TISSA RIZKI AMANDA
Gula dan Turunannya Pendahuluan Gula merupakan :
Senyawa organic rumit pertama yang terbentuk dalam tumbuhan sebagai hasil fotosintesis
Sumber utama energy pernafasan
Sarana penyimpanan energy (sebagai pati) dan pengangkut (sebagai sukrosa)
Pembangun dasar dinding sel (selulosa)
Gula dapat dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan ukuran molekulnya :
Monosakarida sederhana ( mis: glukosa,fruktosa) dan turunannya Oligosakarida, yang terbentuk dengan kondensasi dua satuan monosakarida atau lebih (mis: sukrosa) Polisakarida, yang terdiri atas satuan monosakarida berantai panjang, disambungkan dengan cara kepala ke ekor, berbentuk rantai lurus dan bercabang
A. Monosakarida
5 gula biasanya dijumpai sebagai komponen glikosida dan polisakarida 2 berupa heksosa (glukosa & galaktosa), 2 berupa pentosa (xilosa dan arabinosa), dan 1 berupa metilpentosa (ramnosa). Gula keto yang umum adalah fruktosa
komponen dalam oligosakarida
Sederetan gula lebih langka terdapat dalam glukosida gula lima-karbon-bercabang apiosa (terdapat sebagai glikosida flavon, apiin, dalam biji peterseli Peterselinum crispum Langkah Analisis : 1. Menyiapkan cuplikan Analisis gula bebas dalam jaringan tumbuhan dilakukan dengan : Ekstraksi jaringan segar dengan etanol 95% Kemudian memekatkan ekstrak untuk menghilangkan alkohol dan menyaring melalui ‘celite’ Memutar-mutar ekstrak untuk menghilangkan endapan Ekstrak air jernih yang diperoleh ditotolkan langsung pada kertas/pelat Sebelum analisis gula, perlu dihilangkan asam mineral yang dipakai untuk hidrolisis aglikon yang dibebaskan perlu diekstraksi dengan eter / etil asetat Hidrolisis menggunakan H 2SO4 1M, kemudian asam dihilangkan dengan menambah larutan BaCO 3 , shu dijaga dibawah 40 ˚ C 2. Kromatografi Kertas
TISSA RIZKI AMANDA
Ekstrak gula dikromatografi satu arah secara menurun pada kertas Whatman no. 1 dengan empat pengembang yg berlaina disamping larutan baku yg mengandung glukosa, galaktosa, arabinosa, xilosa, dan ramnosa. Campuran baku dilarutkan dalam isopropanol 10 % masing – masing gula berkonsentrasi 0,5 % bobot Ekstrak tumbuhan harus ditotolkan dalam beberapa konsentrasi (misalnya satu, dua, dan lima kali penotolan) bila kadar gula dalam ekstrak ditdak diketahui. Pemisahan gula umum dapat dicapai dengan baik secara kromatografi selama 18 – 24 jam ,atau 36 jam untuk hasil lebih baik. Kertas yang telah dikeringkan kemudian dicelupkan ke dalam peraksi aniline hydrogen ftalat, lalu dikeringkan kemabali. Kertas dipanaskan pada 105 ˚C selama 5 menit agar warna khas timbul Kertas harus diperiksa secara rutin dengan sinar UV karena bercak gula berfluorensensi dan ini merupakan cara deteksi yg lebih [eka bila konsentrasi gula rendah 3. Memastikan Identitas Dapat dilakukan pada skala mikro dengan mengukur spekrum berwarna yang terbentuk sebagai hasil reaksi suatu gula dengan resorsinol – H2SO4 1 M atau aniline hydrogen ftalat. Glukosa dan galaktosa dapat juga diidentifikasi secara enzim pada skala mikro dengan menggunakan berturut- turut glukosa oksidase dan galaktosa oksidase. 4. Analisis Kuantitatif Totolkan sejumlah volume larutan gula pada garis awal dengan mikropipet,buat triplo Biarkan kertas mongering dan kembangkan dengan salah satu dari keempat pengembang baku gula. Untuk deteksi, kertas dicelupkan ke dalam pereaksi aniline hydrogen ftalat, lalu dikeringkan dan dipanaskan selama lima menit pada 105 ˚C . Guntinglah bercak yang berwarna dan masing – masing dielusi dengan 3 ml methanol yang menganding SnCl 2 1 % . Ukur serapannya pada panjang gelombang maksimum dengan spektrofotometer dan ambillah harga pukul rata dari tiga pembacaan. 5. Pembanding autentik Ekstrak serbuk biji dengan alcohol panas, lalu diuapkan Hidrolisis sisa ekstrak akan menghasilkan campurkan gula, salah satu apiosa, yang dapat dibedakan dengan jelas karena kelincahannya yang tinggi Apiosa dapat diperoleh pada skala preparative dengan mengkromatografi campuran gula tersebut pada kertas Whatman no. 3 berupa garis dengan menggunakan salah satu dari empat pengemang gula. -
TISSA RIZKI AMANDA
Cara pilihan lain : 1. 2. 3. 4. 5.
Kromatografi lapis tipis Kromatografi gas- cair Kromatografi cair – kinerja tinggi Elektroforesis kertas Gula fosfat
B. Oligosakarida
Kebanyakan oligosakarida tumbuh- tumbuhan umum mengandung mulai dari dua (misalnya sukrosa,maltose) sampai lima (misalnya verbaskosa) satuan monosakarida. Mengidentifikasi oligosakarida yang sudah dienal pada skala mikro dengan cara ko – kromatografi dan ko-elektroforesis menggunakan pembanding autentik memakai system ini. Identifikasi yang harus dipasitkan denga reaksi warna dan cara lain yang ditunjukkan dibawah: Memastikan identitas Pembanding autentik
Alkohol Gula dan Siklitol
Gugus aldehida pada heksosa dan pentosa umum dapat direduksi dengan mudah menjadi alcohol, dengan natrium borohidrida atau pereaksi reduksi yang serupa. Cara yang dianjurkan- alhohol gula 1. Menyiapkan cuplikan Ekstraksi jaringan tumbuhan dengan etanol 80% secara refluks. Lakukan tiga kali, setiap kali digunakan pelarut segar. Uapkan alcohol pada tekanan rendah dan sisanya dilarutkan dalam air Lalu disaring atau dipusingkan untuk emnghilangkan endapan. Bila perlu protein dihilangkan, dan akhirnya ekstrak diawaionkan dengan dammar penukar kation dan anion 2. Kromatografi Kertas 3. Elektroforesis kertas Cara yang dianjurkan- siklitol 1. Menyiapkan cuplikan Bahan yang telah dikeringkan dilumatkan dalam pelumat dengan 30 ml benzene, lalu dipusingkan. Setelah itu, sisa dilumatkan dengan air mendidih 50 ml selama 10 menit. Selanjutnya dikocok selama 10 menit dengan 100 mg arang, 100 mg celite, dan masing – masing 10 ml dammar penukar anion dan kation , lalu dipusingkan pada 18.000 putaran / menit.
TISSA RIZKI AMANDA
Beningannya dipekatkan pada tekanan rendah sampai 1 – 2ml Dan dipindahkna ke dalam labu sempit 5 ml serta dikeringkan Sirop dilarutkan dalam 100 µL air dengan dipanaslan pada pembakar Bunsen mikro. Sebanyak 10 µL digunakan untuk KLT dua arah pada selulosa mikrokristal dengan pengembanga aseton – air (17:3) Delanjurkan dengan pengembang n-butanol-pridina-air (10:3:3). Bila terdapat glukosa yang sangat berlebihan (dibandingkan dengan siklitol),ia dapat dioksidasi secara selektif dengan katalase dan glukosa oksidase menjadi asam D-glukonat yang memadat dan dapat dihilangkan dengan pemusingan. 2. Kromatografi kertas Siklitol biasanya dipisahkan dan diidentifikasi dengan cara gabungan KKt dan elektroforesis. -