MAKALAH MANAJEMEN INDUSTRI
MANAJEMEN MANAJEMEN PRODUKSI
Oleh :
Gusti Agung Dewi Wulandari
NIM. 1215051083
Ketut Juniati
NIM. 1215051100
Ni Luh Putu Ardani Ardani
NIM. 1215051131 1215051131
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Industri ini. Makalah yang kami susun berisi materi mengenai analisis manajemen produksi yang yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dari makalah ini pula kami berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menyampaikan kepada para pembaca, apabila ada kekurangan, mohon untuk memberikan kritik dan saran yang konstruktif. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.
Singaraja, 25 November 2014
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1. Latar belakang .................................................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2 1.3. Tujuan .............................................................................................................. 2 1.4. Manfaat ............................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3 2.1 Analisis Manajemen Produksi ......................................................................... 3 2.1.1.
Nama Perusahaan ..................................................................................... 3
2.1.2.
Penentuan Sumber Daya .......................................................................... 4
2.1.3.
Analisis Pemilihan lokasi ....................................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13 3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 13 3.2. Saran .............................................................................................................. 13
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perusahaan terdiri dari banyak individu yang saling bekerjasama, dalam menjalankan suatu organisasi yang terdiri dari banyak individu yang memiliki pemikiran, sifat serta kemampuan yang berbeda-beda tentunya diperlukan satu orang atau sekumpulan orang yang bertugas untuk mengarahkan, mengawasi dan mengayomi sehingga organisasi/perusahaan terarah dan berhasil mencapai tujuannya, maka dikenalah dengan istilah manajemen. Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan
mengarahkan
orang
lain
untuk
mencapai
tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan manajemen yang baik agar perusahaan tersebut dapat bertahan lama di dunia bisnis. Salah satu manajemen yang penting dalam suatu perusahaan adalah manajemen produksi. Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Dengan
demikian,
manajemen
produksi
menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
1
Manajemen produksi merupakan pengelolaan suatu proses dimana sumber daya (karyawan dan mesin) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sumber daya yang digunakan perusahaan untuk proses produksi yaitu Bahan Baku, SDM, dan Sumber Daya lain seperti mesin, kendaraan insdustri, dan gedung pabrik. Dalam melakukan manajemen produksi dilakukan beberapa tahapan perencanaan yaitu melakukan analisis sumber daya yang akan dipakai, memilih lokasi, memilih rancangan dan tata letak, pengawasan produksi dan keterpaduan tugas-tugas produksi. Bagian-bagian tersebut merupakan alur manajemen produksi yang berguna dalam memulai perusahaan yang bergerak di bidang produksi. Makalah
yang
penulis
susun
membahas
mengenai
analisis
perencanaan sumber daya yang dipakai dan pemilihan lokasi.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah disampaikan pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut. 1. Bagaimanakah analisis penentuan sumber daya perusahaan ? 2. Bagaimanakah analisis pemilihan lokasi perusahaan ?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang disampaikan, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui analisis penentuan sumber daya perusahaan. 2. Untuk mengetahui analisis pemilihan lokasi perusahaan.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat makalah ini bagi pembaca yaitu untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai analisis manajemen produksi.
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Analisis Manajemen Produksi 2.1.1. Perusahaan
Nama Perusahaan :
PT Hatten Wines Bali
Pada tahun 1994, Ida Bagus Rai Budarsa mendirikan Hatten Wines, the first and only true Balinese winery, dan memperkenalkan cita rasa wine Bali ke meja-meja hotel dan restaurant di seluruh Indonesia. Hatten Wines berkomitmen akan kualitas dan rasa standar internasional
dan
terpilih
sebagai Top-10 Fastest
Improving
Producers in Asia. Perkebunan Hatten Wines terletak sepanjang pantai utara Bali (kabupaten Buleleng) dan menggunakan anggur hitam lokal jenis Alphones-Lavalleé, French table grapes serta anggur putih lokal - Belgia dan Probolinggo Biru. Anggur-anggur ini memungkinkan Hatten Wines berproduksi sepanjang tahun karena tidak ada periode “tidur” di iklim tropis seperti halnya di Eropa. Kapasitas produksinya sebesar 60.000 liter per bulan yang dikemas dalam botol ukuran 750 mililiter dan 2 liter, serta dipasarkan ke 1.000 hotel dan restoran, serta 116 supermarket .
2.1.2. Proses Produksi
Adapun proses produksi Hatten Wines sampai bisa dipasarkan yaitu dimulai dengan Pemetikan Hasil minuman anggur yang baik bergantung kepada panen anggur yang dikumpulkan. Winery Pabrik pengolahan anggur modern ini berisikan pemandangan tong-tong besi dan barel besar. Pemindahan anggur dilakukan oleh para pekerja pria. Pemilahan Anggur akan memasuki pabrik pengolahan untuk dipilah secara hati-hati sesuai kriteria. Penghancuran dan Penyaringan Anggur akan melewati mesin khusus untuk dihancurkan dan dikeluarkan airnya. Biasanya, anggur terlebih dulu dikuliti dan dibuang batangnya. Tapi, ada pula jenis minuman anggur tertentu 3
yang tetap mempertahankan kulit serta batang untuk menghasilkan struktur minuman yang diinginkan. Fermentasi Anggur yang sudah berupa sari buah setelah proses penghancuran dan penyaringan akan dipompakan melalui selang ke dalam tangki fermentasi. Tong besar yang digunakan terbuat dari kayu atau baja nirkarat. Proses fermentasi akan segera dimulai ketika ragi bercampur dengan sari buah, dan mengubah gula menjadi alcohol serta memproduksi karbon dioksida. Proses
ini
biasanya
tergantungjenis
berlangsung
anggur
yang
selama
dibuat,
beberapa
waktu,
temperatur,dan
faktor
lainnya.Stabilisasi Struktur dan RasaAnggur „muda‟ dipompakan ke dalamtangki untuk kemudian didiamkanhingga menjadi cukup usia.Selanjutnya,anggur
dipindahkan
ke
dalam
ruang
penyimpanan. Persiapan dan Pengemasan kedalam Botol Minuman anggur yang sudah „matang‟ (1 tahun/5 tahun) akan dipindahkan ke dalam botol steril dengan langkahlangkah khusus. Naik ke Atas Rak Anggur yang sudah dikemas dalam botol akan memasuki ruang penyimpanan bersuhu 16˚C selama enam bulan untuk mengendapkan ragi dan menghasilkan minuman yang jernih. Selama penyimpanan, botol anggur akan diputar secara berkala. Setelah siap, anggur pun akan segera dipasarkan. 2.1.3. Penentuan Sumber Daya A. Bahan Baku
Bahan baku yang
digunakan berupa Sacharomyces cereviceae,
buah anggur, air, dan gula dan kemasan (botol kaca) akan didatangkan dari pabrik lain (outsource) atau supplier . Bahan baku didapat dari perkebunan milik sendiri di Pantai Utara Bali Produksi pabrik akan terkonsentrasi dalam pengemasan wine ke dalam kemasan. Selanjutnya bahan baku yang masuk akan disimpan dalam gudang penyimpanan namun tetap dilakukan pengawasan dan pengecekan terhadap kualitas bahan baku yang tersimpan agar saat memasuki tahap produksi bahan baku tetap terjaga kualitasnya dan menghasilkan produk yang baik. 4
B. SDM
Pemilihan sumber daya manusia meliputi penentuan kualifikasi tenaga kerja terhadap tugas-tugas yang ada di dalam proses produksi. Baik tugas dalam lingkup manajerial produksi maupun teknis operasi di lapangan dalam menghasilkan produk. Fungsi manajer
pabrik
adalah
sebagai
pengelola,
pengawas
dan
penanggung jawab atas operasi pabrik. Selanjutnya pekerjaan di lapangan (pengoperasian alat) dilakukan oleh karyawan di bidang pengemasan. Karyawan ini memiliki jumlah yang paling besar di dalam
proses
produksi,
kinerja
bagian
produksi
akan
mempengaruhi kinerja perusahaan maka diperlukan pengarahan dan pengawasan yang ketat untuk menjaga produktivitas kerja. Lingkungan
kerja
yang
nyaman
dan
perlindungan
akan
memberikan dampak yang baik bagi kinerja pabrik karena berkaitan
dengan
faktor
psikologi
tenaga
kerja
dalam
melaksanakan tugasnya dalam bekerja. Apabila terjadi masalah maka tenaga kerja akan dipanggil oleh manajer dan dicari solusi terbaik yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan tenaga kerja perusahaan.
Jabatan pada pabrik Pembagian pekerjaan pada Hatten Wines dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Setiap personil diberikan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan dasar kualifikasinya. Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di Hatten Wines adalah sebagai berikut: 1. General
Manager,
merupakan
pimpinan
tertinggi
perusahaan. Bertanggung jawab kepada Direktur Operasi. Tugasnya sebagai berikut: a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan. b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan. 5
c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan. d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan serta mengawasi pelaksanaannya. e. Menyebarkan dan menerapkan kebijaksanaan serta mengawasi pelaksanaannya. f. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar. g. Mengkoordinir
dan
mengawasi
tugas-tugas
yang
didelegasikan kepada manager dan menjalin hubungan kerja yang baik. h. Bersama manager lain membuat rencana produksi per triwulan. 2. Manager Produksi dan Maintenance (PM), bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan persediaan. b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan standar mutu yang ditentukan. c. Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pamakaian bahan dan jumlah produksi. d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan. e. Mengatur kegiatan perawatan mesin. f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran. 3. Manager Personalia dan Umum, bertanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang berhubungan dengan
kegiatan
yang
bersifat
umum
baik
yang
berhubungan ke luar maupun ke dalam perusahaan. Tugasnya sebagai berikut: a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.
6
b. Mengawasi penggunaan data, barang dan peralatan pada masing-masing departemen. c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan perusahaan. d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala bagian. e. Mengerjakan administrasi kepegawaian. 4. Kepala Bagian Pembelian, bertanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian. b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian. c. Melakukan
pembelian
barang
yang
diminta
oleh
departemen lain. 5. Manager Accounting dan Finance, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya sebagai berikut: a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang. b. Mengendalikan
budget
pendapatan
dari
belanja
perusahaan sesuai dengan hasil yang diharapkan. c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi. 6. Kepala Divisi/Supervisor.Untuk produk terdapat 3 orang supervisor yang bergantian menurut shift, bertanggung jawab
kepada
Manager
Produksi
dan
Maintenance.
Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi. b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan Manager Produksi mengenai
data
produksi,
jumlah
batch
produksi,
pemakaian bahan dan lain-lain. 7
c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas produk yang dihasilkan. d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang dipimpinnya. 7. Kepala Gudang, bertanggung jawab kepada Supervisor. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku. b. Membuat
laporan
penerimaan,
persediaan
dan
pengeluaran bahan. c. Mengontrol persediaan bahan. d. Memesan bahan bila telah habis. 8. Manager Quality Control, bertanggung jawab kepada General Manager. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk. b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu produk dan keadaan mesin/peralatan yang digunakan dalam proses produksi. 9. Kasir, bertanggung jawab kepada Supervisor Accounting dan Finance. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak. b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang berhubungan dengan keuangan. c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya. 10. Keamanan,
bertanggung
jawab
kepada
Supervisor
Personalia dan Umum. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun tidak. 8
b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan. 11. Analis, bertanggung jawab kepada manajer QC. Tugasnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses. b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
Cara Perekrutan Karyawan
Langkah rekruitmen tenaga kerja seperti rekruitmen tenaga kerja pada umumnya, yaitu melalui test tertulis, wawancara, test psikologi, test kesehatan. Setelah lolos seleksi, tenaga kerja akan menjalani masa orientasi selama 6 bulan. Serta karyawan wajib mempunya NPWP. 1. Sistem Penggajian
Upah akan diberikan kepada karyawan setiap akhir bulan. Upah yang diberikan terdiri dari: a. Upah/gaji bulanan diberikan kepada pekerja tetap dimana besarnya tetap setiap bulannya sesuai dengan jabatan/jobdesk masing-masing. b. Upah Lembur, diberikan kepada tenaga kerja yang bekerja melebihi jam kerja biasa, Selain upah, juga terdapat tunjangan yang diberikan kepada karyawan. Tunjangan – tunjangan tersebut, terdiri dari:
Tunjangan jabatan
Tunjangan akhir tahun
Tunjangan perjalanan dinas, yang diberikan kepada pegawai yang melakukan perjalanan dinas perusahaan. Biaya – biaya yang dikeluarkan selama perjalanan akan dikembalikan
melalui
formulir
surat
pertanggung
jawaban.
Tunjangan hari raya 9
Tunjangan meninggal dunia
Uang penghargaan masa kerja (UPMK)
2. Sistem Pengembangan Tenaga Kerja
Hatten
Wines
memiliki
tanggung
pengembangan skill karyawan
agar
jawab
dalam
karyawan
dapat
mengembangkan diri mereka untuk dapat menjadi lebih baik, meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup. Perusahaan melakukan pelatihan-pelatihan terkait kepada karyawan.
C. Sumber Daya Lain
Adapun sumber daya lain yang dibutuhkan dalam pendirian pabrik adalah : - Mesin, berfungsi sebagai alat yang membantu proses produksi dalam hal ini pengelolaan bahan baku dan pengemasan ( packaging ). Mesin dioperasikan oleh tenaga kerja dalam melakukan tugasnya masing-masing. Dalam penggunaannya akan dilakukan sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah tetapkan sebelumnya. - Kendaraan distribusi, berfungsi sebagai mobilisasi baik bagi bahan baku maupun produk yang telah siap dipasarkan kepada pelanggan untuk didistribusikan kepada penjual. - Gedung pabrik, sebagai tempat terlaksananya proses produksi, pengolahan, pengelolaan, penyimpanan bahan baku dari tahap awal produksi hingga tahap akhir produksi. Gedung pabrik yang baik akan meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.1.4. Analisis Pemilihan lokasi A. Indikator
Indikator pemilihan lokasi pabrik yaitu : -
Harga tanah. Harga tanah menjadi indikator penting karena kebutuhan pabrik untuk mendirikan gedung yang memadai 10
untuk melakukan aktivitas produksi. Harga tanah yang baik dan sesuai akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Penentuan harga tanah harus dilakukan dengan pertimbangan modal yang dimiliki agar dapat menggunakan modal terhadap harga tanah seminimal mungkin. -
Persediaan tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting, lokasi yang merupakan basis tenaga kerja akan mempermudah perusahaan dalam menyerap tenaga kerja untuk menjalankan operasi produksi. Ketersediaan tenaga kerja juga berkaitan dengan skill yang dimiliki oleh tenaga kerja. Lokasi yang baik dimana sumber daya manusia memil iki pendidikan layak akan memberikan nilai tambah bagi suatu lokasi.
-
Akses lokasi terhadap infrastruktur umum seperti jalan, pelabuhan,
rumah
sakit
dan
sebagainya
juga
penting
dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi, semakin mudah akses infrastruktur dengan pabrik maka semakin baik lokasi tersebut. Dalam hal ini penulis menganalisa apabila perusahaan ingin membangun pabrik lagi di Bali, maka dialakukan analisis terhadap daerah-daerah yang mungkin untuk didirikan pabrik. B. Tabel
Harga Tanah
Persedian Tenaga Kerja
Kemungkinan Lokasi
Nilai
Nilai Berbobot (80% Bobot)
Nilai
Nilai Berbobot (20% Bobot)
Denpasar
5
4,0
2
0,4
4,4
Buleleng
2
1,6
3
0,6
2,2
1
0,8
4
0,6
1,4
3
2,4
1
0,2
2,6
Badung
Nilai Total
11
PT Hatten Wines beralamat di Jl D Tondano 1-X, Sanur, Denpasar Selatan, berikut analisis pemilihan lokasi pabrik PT Hatten Wines: -
Lokasi
produksi
bertempat
di
daerah
yang
kepadatan
penduduknya tinggi, sehingga membuka kesempatan untuk lapangan pekerjaan masyarakat di sekitarnya. -
Lokasi produksi dekat dengan daerah wisata paling terkenal di bali, dan rata-rata
pertahun daerah tersebut
dikunjungi
wisatawan paling banyak, sehingga pendistribusian produk dan pengenalannya
kepada
masyarakat
mancanegara
lebih
gampang. -
Lokasi persediaan bahan baku terletak di singaraja karena di singaraja adalah tempat yang cocok untuk budidaya anggur, dan merupakan mata pencaharian masyarakat setempat. Sehingga dapat terwujudnya perekonomian masyarakat yang merata.
12
BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Manajemen produksi merupakan pengelolaan suatu proses dimana sumber daya (karyawan dan mesin) digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Sumber daya yang digunakan perusahaan untuk proses produksi yaitu Bahan Baku, SDM, dan Sumber Daya lain seperti mesin, kendaraan insdustri, dan gedung pabrik. Pemilihan lokasi pabrik sangat penting, dalam pemilihan lokasi pabrik ada beberapa
indicator
yang
harus
diperhatikan
seperti
Harga
Tanah,
Ketersediaan Tenaga Kerja, dan akses lokasi terhadap infrakstruktur umum.
3.2. Saran
Saran yang dapat penulisan berikan kepada pembaca, yaitu banyak hal yang harus diperhatikan dalam memanajemen produksi dan juga dalam membangun pabrik, untuk itu bagi pembaca yang ingin berwirausaha dan membangun pabrik harus mengetahui apa saja sumber daya yang dibutuhkan serta bagaimana pabrik ini akan didirikan.
13
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta : Grasindo. Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen Publik . Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen http://www.hattenwines.com/history.html http://hattenwinesbali.indonetwork.co.id/profile/pt-hatten-wines-bali.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Hatten_Wines
14