LAPORAN PENDAHULUAN STROKE HEMORAGIK
1. Defin Definisi isi Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan
oleh oleh berhen berhentiny tinyaa suplai suplai darah darah ke bagian bagian otak otak sering sering ini adalah adalah kulmin kulminasi asi penya penyakit kit serebrovaskuler selama beberapa tahun (Smeltzer and Bare, 2006 ). ). enuru enurutt Battica Batticaca ca (200!" stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena ter#adi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan ter#adinya kematian #aringan otak sehingga mengakibatkan seseora seseorang ng menderi menderita ta kelump kelumpuha uhan n atau kematia kematian. n. menuru menurutt $or%in $or%in (200&" (200&" ada dua dua klasifikasi klasifikasi umum cedera vascular serebral (stroke" yaitu iskemik iskemik dan hemoragik. hemoragik. Stroke Stroke iskemik ter#adi akibat penyumbatan aliran darah arteri yang lama kebagian otak. Stroke 'emoragik ter#adi akibat perdarahan dalam otak. adi stroke hemoragik adalah suatu keadaan kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh perdarahan dalam otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. 2. Etiolo Etiologi gi enu enuru rutt utt utta) a)in in (200 (200!" !" perd perdar arah ahan an intra intracr crani anial al atau atau intr intrase asereb rebri ri meli melipu puti ti perdarahan di dalam ruang subarachnoid atau di dalam #aringan otak sendiri. *erdarahan ini dapat ter#adi karena aterosklerosis dan hipertensi. *ecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergesaran, dan pemisahan #aringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan akan memben membengka gkak, k, #aringa #aringan n otak otak tertek tertekan an sehing sehingga ga ter#adi ter#adi infark infark otak, otak, edema, edema, dan mungkin herniasi otak. +dapun penyebab stroke hemoragik sangat beragam menurut opper et al (2006", yaitu1) 2" " /" 1"
*erdarahan intraserebral primer (hipertensif" uptur uptur kantun kantung g aneuri aneurisma sma uptur uptur malform malformasi asi arter arterii dan vena vena rauma rauma (termasu (termasuk k apoplek apopleksi si tertunda tertunda paska trauma" trauma" elain elainan an perdar perdaraha ahan n seperti seperti leukem leukemia, ia, anemia aplastik, aplastik, 3*, 3*, gangguan gangguan fungsi fungsi hati, hati,
komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia. 6" *erdarahan *erdarahan primer primer atau sekunder sekunder dari dari tumor tumor otak. 4" Septik Septik embol embolism isme, e, myotik myotik aneu aneurism rismaa !" *enyak *enyakit it inflam inflamasi asi pada pada arteri arteri dan dan vena vena &" +mil +miloi oido dosi siss arteri arteri 50" bat vasopressor, vasopressor, kokain, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri vertebral, dan acute necrotizing haemorrhagic encephalitis.
7akt 7aktor or88 fakto faktorr yang yang berp berpera eran n dalam dalam meni mening ngka katk tkan an risik risiko o ter#ad ter#adiny inyaa strok strokee hemoragik di#elaskan dalam tabel berikut (Sotirius, 2004"7aktor esiko 9mur
eteran rangan 9mur me merupakan fa faktor ri risiko ya yang pa paling ku kuat un untuk stroke. Se Sekitar 0 0: dari stroke ter#adi sebelum usia 61; 40: ter#adi pada mereka yang 61 ke atas. isiko stroke adalah dua kali ganda untuk setiap 50 tahun di atas 11
'ipertensi 'ipertensi
tahun. isiko isiko stroke berkaitan berkaitan dengan dengan tingkat tingkat sistolik sistolik hipertensi. hipertensi. 'al ini berlaku untuk untuk kedua kedua #enis #enis kelami kelamin, n, semua semua umur, umur, dan untuk untuk resiko resiko perdar perdaraha ahan, n, athero atherothr thromb omboti otik, k, dan stroke stroke lakuna lakunar, r, menarik menariknya nya,, risiko risiko stroke stroke pada pada tingkat hipertensi sistolik kurang dengan meningkatnya umur, sehingga ia men#ad men#adii kurang kurang kuat, kuat, meskip meskipun un masih masih pentin penting g dan bisa bisa diobat diobati, i, faktor faktor
Seks
risiko ini pada orang tua. 3nfark otak da d an s tr troke ter#adi s ek ekitar 0: lebih sering pa p ada laki8laki berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum usia
i%ayat
61. erdap erdapat at lima kali lipat lipat pening peningkat katan an preval prevalens ensii stroke stroke antara
keluarga
monozigot monozigotik ik dibandingk dibandingkan an dengan dengan pasangan pasangan kembar kembar laki8laki laki8laki dizigotik dizigotik
kembar kembar
yang yang menu menun# n#uk ukka kan n kecen kecende deru rung ngan an genet genetik ik untu untuk k strok stroke. e. *ada *ada 5&5 5&5 penelitian kohort kelahiran S%edia menun#ukkan tiga kali lipat peningkatan ke#adi ke#adian an stroke stroke pada pada laki8la laki8laki ki yang yang ibu kandun kandungny gnyaa mening meninggal gal akibat akibat stroke, dibandingkan dengan laki8laki tanpa ri%ayat ibu yang mengalami stroke. stroke. i%ayat i%ayat keluarga keluarga #uga tampaknya tampaknya berperan dalam kematian stroke
antara populasi aukasia kelas menengah atas di $alifornia. Sete Setelah lah fakto faktorr risik risiko o strok strokee yang yang lain lain telah telah dike dikend ndal alika ikan, n, diab diabete etess
mellitus
meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga kali kali lipa lipatt berb berban andi ding ng oran orang8 g8or oran ang g tanp tanpaa memp mempen enga garu ruhi hi indi indivi vidu du untu untuk k
diab diabet etes es..
mend mendap apat at iskem iskemia ia sereb serebral ral melal melalui ui
percepatan aterosklerosis pembuluh darah yang besar, seperti arteri korona koronari, ri, arteri arteri karoti karotid d atau atau dengan dengan,, efek lokal lokal pada pada mikros mikrosirk irkula ulasi si *enyakit
serebral. 3ndividu dengan penyakit #antung dari #enis apa pun memiliki lebih dari
#antung
dua kali kali lipat lipat risiko risiko stroke stroke diband dibanding ingkan kan dengan dengan mereka mereka yang yang fungsi fungsi #antungnya normal. *enyakit +rteri koroner
-
3ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus vaskular aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena miocard infarction. =agal antung kongestif, penyakit #antung hipertensi Berhubungan dengan meningkatnya ke#adian stroke 7ibrilasi atrial Sangat
terkait
dengan
stroke
emboli
dan
fibrilasi
atrial
karena penyakit #antung rematik; meningkatkan risiko stroke sebesar 54 kali. >ainnya Berbagai lesi #antung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti prolaps katup mitral, patent foramen ovale, defek septum atrium, aneurisma arotis bruits
septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari ascending aorta. arotis bruits menun#ukkan peningkatan risiko ke#adian stroke, meskipun risiko untuk stroke secara umum, dan tidak untuk stroke khusus dalam
erokok
distribusi arteri dengan bruit . Beberapa laporan, termasuk meta8analisis angka studi, menun#ukkan bah%a merokok #elas menyebabkan peningkatan risiko stroke untuk segala usia dan kedua #enis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan #umlah batang rokok yang dihisap, dan penghentian merokok mengurangi risiko, dengan resiko kembali
seperti bukan perokok dalam masa lima tahun setelah
*eningkatan
penghentian. *enigkatan viskositas menyebabkan ge#ala stroke ketika hematokrit
hematokrit
melebihi 11:. *enentu utama viskositas darah keseluruhan adalah dari isi sel darah merah; plasma protein, terutamanya fibrinogen, memainkan peranan penting. etika meningkat viskositas hasil dari polisitemia, hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan ge#ala umum, seperti sakit kepala, kelesuan, tinnitus, dan penglihatan kabur. 3nfark otak fokal dan oklusi vena retina #auh kurang umum, dan dapat mengikuti
disfungsi
trombosit
akibat
trombositosis.
*erdarahan
*eningkatan
3ntraserebral dan subarachnoid kadang8kadang dapat ter#adi. ingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk stroke trombotik.
tingkat
elainan sistem pembekuan darah #uga telah dicatat, seperti antitrombin 333
fibrinogen
dan kekurangan protein $ serta protein S dan berhubungan dengan vena
dan kelainan
thrombotic.
system pembekuan 'emoglobinop
Sickle-cell disease -
athy
*enyalahgunaa
n obat
norepinefrin, >S<, heroin, dan kokain. +mfetamin menyebabkan sebuah vaskulitis nekrosis yang dapat mengakibatkan pendarahan petechial menyebar, atau fokus bidang iskemia dan infark. 'eroin dapat timbulkan sebuah hipersensitivitas vaskular menyebabkan alergi . *erdarahan subarachnoid dan difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan
'iperlipidemia
kokain. eskipun tingkat kolesterol tinggi telah #elas berhubungan dengan penyakit #antung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang #elas. *eningkatan kolesterol tidak muncul untuk men#adi faktor risiko untuk aterosklerosis karotis, khususnya pada laki8laki di ba%ah 11 tahun. e#adian
hiperkolesterolemia
menurun
dengan
bertambahnya
usia.
olesterol berkaitan dengan perdarahan intraserebral atau perdarahan subarachnoid. idak ada hubungan yang #elas antara tingkat kolesterol dan ontrasepsi
infark lakunar. *il B, estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko stroke pada
oral
%anita muda. *enurunan kandungan estrogen menurunkan masalah ini, tetapi tidak dihilangkan sama sekali. 3ni adalah faktor risiko paling kuat pada %anita yang lebih dari 1 tahun . ekanisme diduga meningkat koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang produksi protein liver, atau
#arang penyebab autoimun onsumsi alkohol +da peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang de%asa muda. ekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk efek pada darah tekanan, platelet, osmolalitas plasma, hematokrit, dan sel8sel darah merah. Selain itu, alkohol bisa menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan
perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi. egemukan
-
konsisten
meramalkan
berikutnya
stroke. +sosiasi dengan stroke dapat di#elaskan sebagian oleh adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari 0: di atas rata8rata kontributor independen ke8atherosklerotik infark otak berikutnya. *enyakit pembuluh
arena bisa menyebabkan robeknya pembuluh darah.
darah perifer 3nfeksi
3nfeksi
meningeal
dapat
mengakibatkan
infark
serebral
melalui
pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding pembuluh darah. Sifilis meningovaskular dan mucormycosis dapat menyebabkan arteritis otak dan 'omosistinemi
infark. *redisposisi trombosis arteri atau vena di otak. ?stimasi risiko stroke di
a atau
usia muda adalah 50856:.
homosistinuria igrain Suku bangsa
Sering pasien mengalami stroke se%aktu serangan migrain. e#adian stroke di +frika8+merika lebih tinggi secara tidak proporsional
>okasi
dari kelompok lain.
geografis
penyebab kematian ketiga paling sering, setelah penyakit #antung dan kanker. *aling sering, stroke disebabkan oleh perubahan aterosklerotik bukan oleh perdarahan. ekecualian adalah pada setengah perempuan berkulit hitam, di puncak pendarahan yang daftar.
Sirkadian dan
perdarahan lebih umum dari aterosklerosis. @ariasi sirkadian dari stroke iskemik, puncaknya antara pagi dan siang
faktor musim
hari. 'al ini telah menimbulkan hipotesis bah%a perubahan diurnal fungsi platelet dan fibrinosis mungkin relevan untuk stroke. 'ubungan antara variasi iklim musiman dan stroke iskemik telah didalihkan. *eningkatan dalam arahan untuk infark otak diamati di 3o%a. Suhu lingkungan rata8rata menun#ukkan korelasi negatif dengan ke#adian cerebral infark di epang. @ariasi suhu musiman telah berhubungan dengan resiko lebih tinggi cerebral infark dalam usia /086/ tahun pada penderita yang nonhipertensif, dan pada orang dengan kolesterol serum ba%ah 560mgAd>.
3. Manifestasi Klinis anifestasi klinis yang muncul pada klien S' seperti5. *engaruh terhadap status mentala. idak sadar - 0: 8 /0: b. onfuse - /1: dari pasien biasanya sadar 2.
terkena. /.
pada
perdarahan
intraserebral.
*erburukan
edema
serebri
sering
mengakibatkan deteoriasi pada 2/8/! #am pertama. *erdarahan a%al #uga berhubungan dengan deteorisasi neurologis, dan perluasan dari hematoma tersebut adalah penyebab paling sering deteorisasi neurologis dalam #am pertama. *ada pasien yang dalam keadaan %aspada, 21: akan mengalami penurunan kesadaran dalam 2/ #am pertama. e#ang setelah stroke dapat muncul. Selain dari hal8hal yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri adalah penyebab utama dari disabilitas permanen (
*rognosis bervariasi bergantung pada tingkap keparahan stroke dan lokasi serta ukuran dari perdarahan. Skor dari Skala oma =lasgo% yang rendah berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang lebih tinggi. +pabila terdapat volume darah yang besar dan pertumbuhan dari volume hematoma, prognosis biasanya buruk dan outcome fungsionalnya #uga sangat buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi. +danya darah dalam ventrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. *asien yang menggunakan antikoagulasi oral yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral #uga memiliki outcome fungsional yang buruk dan tingkat mortilitas yang tinggi (
*enyumbatan arteri serebri anterior menyebabkan hemiparesis dan defisit sensorik kontralateral, kesulitan berbicara serta apraksia pada lengan kiri #ika korpus kalosum anterior dan hubungan dari hemisfer dominan ke korteks motorik kanan terganggu. *enyumbatan bilateral pada arteri serebri anterior menyebabkan apatis karena kerusakan dari sistem limbic (Silbernagl, 2004". *enyumbatan arteri serebri posterior menyebabkan hemianopsia kontralateral parsial dan kebutaan pada penyumbatan bilateral. Selain itu, akan ter#adi kehilangan memori (Silbernagl, 2004". *enyumbatan arteri karotis atau basilaris dapat menyebabkan defisit di daerah yang disuplai oleh arteri serebri media dan anterior. ika arteri koroid anterior tersumbat, ganglia basalis (hipokinesia", kapsula interna (hemiparesis", dan traktus optikus (hemianopsia" akan terkena. *enyumbatan pada cabang arteri komunikans posterior di talamus terutama akan menyebabkan defisit sensorik (Silbernagl, 2004". *enyumbatan total arteri basilaris menyebabkan paralisis semua eksteremitas dan otot8otot mata serta koma. *enyumbatan pada cabang arteri basilaris dapat menyebabkan infark pada serebelum, mesensefalon, pons, dan medula oblongata. ?fek yang ditimbulkan tergantung dari lokasi kerusakan (Silbernagl, 2004"-
− *using, nistagmus, hemiataksia (serebelum dan #aras aferennya, saraf vestibular". − *enyakit *arkinson (substansia nigra", hemiplegia kontralateral dan tetraplegia (traktus piramidal".
− 'ilangnya sensasi nyeri dan suhu (hipestesia atau anastesia" di bagian %a#ah ipsilateral
dan
ekstremitas
kontralateral
(saraf trigeminus D@E
dan
traktus
spinotalamikus".
− 'ipakusis (hipestesia auditorik; saraf koklearis", ageusis (saraf traktus salivarus", singultus (formasio retikularis".
− *tosis, miosis, dan anhidrosis fasial ipsilateral (sindrom 'orner, pada kehilangan persarafan simpatis".
− *aralisis palatum molle dan takikardia (saraf vagus DFE". *aralisis otot lidah (saraf hipoglosus DF33E", mulut yang #atuh (saraf fasial D@33E", strabismus (saraf okulomotorik D333E, saraf abdusens D@E".
− *aralisis pseudobulbar dengan paralisis otot secara menyeluruh (namun kesadaran tetap dipertahankan".
'ipertensiA ter#adi perdarahan
aneurisma upture arteri serebri
?kstravasasi darah di otak
@asospasme arteri
enyebar ke hemisfer otak
*erdarahan serebri
3
'ipertensiA ter#adi perdarahan
ekanan Aperfusi serebral
3skemia anoksia
+ktifitas elektrolit terhenti
etabolisme anaerob
*ompa aC dan aC gagal
etabolit asam
aC dan '2 masuk ke sel
+cidosis lokal
?dema intrasel
*ompa aC gagal
?dema ?kstrasel
ekrosis #aringan dan edema
*erfusi #aringan serebral
yeri
ematian progresif sel otak (defisit fungsi otak"
>esi orteks
>esi di apsul
>esi batang otak
>esi di ed. Spinalis
erusakan erves 38F33 >esi upper G lo%er motor neuron
=angguan bicaraApenglihatan,
ekrosis #aringan dan edema =angguan eliminasi urin esulitan mengunyah G menelan, refleks batuk
pengobatan maksimal". herapeutik %indo% ini ada konsensusesiko ketidakefektifan #alan nafas a" onsensus amerika - 6 #am b" onsensus eropa- 5,1 #am irah baring lama c" onsensus asia- 52 #am *rinsip pengobatan pada therapeutic %indo%esiko gangguan integritas kulit a" aringan penubra ada aliran lagi sehingga #aringan penubra tidak men#adi iskhemik. b" eminimalisir #aringan iskhemik yang ter#adi. b. erapi umum 9ntuk mera%at keadaan akut perlu diperhatikan faktor H faktor kritis sebagai berikut a" enstabilkan tanda H tanda vital
(5" empertahankan saluran nafas (sering melakukan penghisapan yang dalam , 2, trakeotomi, pasang alat bantu pernafasan bila batang otak terkena" (2" endalikan tekanan darah sesuai dengan keadaan masing H masing individu ; termasuk usaha untuk memperbaiki hipotensi maupun hipertensi. b"
?ndarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran darah otak. *enderita yang men#alani tindakan ini seringkali #uga menderita beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. indakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan. '. Pe!e(i#saan Diagnosti# *emeriksaan penun#ang disgnostik yang dapat dilakukan adalah 5. laboratorium- mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb. 2. $ scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau infark . 3 untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya struktur otak /. +ngiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang #elas mengenai pembuluh darah yang terganggu. 1. 7ungsi >umbal - enun#ukan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli serabral dan 3+, sedangkan tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah menu#ukan adanya hemoragi suaraknoid intrakranial. adar protein meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan adanya proses imflamasi. 6. engidentifikasi maslah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin adanya daerah lesi yang spesifik. 4. enggambarkan perubahan kelen#ar lempeng pineal daerah yang berla%anan dari masa yang meluas; klasifikasi karptis interna terdapat pada trombosis serebral. !. 9ltrasonografi
(
status peka%inan, diangnosa medis dll. b" i%ayat esehatan (5" i%ayat esehatan eher, (1"
3- simetris ki8ka *- premitus *- sonor +- ronchi (6" +bdomen 3- perut acites * -hepart dan lien tidak teraba * -hympani + -Bising usus (C" (4" =enito urinaria -dekontaminasi,anuria (!" ?kstramitas -kelemahan,kelumpuhan. d" *emeriksaan 7isik Sistem eurologis (5" ingkat esadaran i. ualitatif +dalah fungsi mental keseluruhan dan dera#at ke%asapadaan. − $$ L dasar akan diri dan punya orientasi penuh − +*+3S L tingkat kesadaran yang tampak lesu dan mengantuk − >++=3? L tingkat kesadaran yang tampak lesu dan mengantuk − >339 L penurunan kesadaran disertai pe M abnormal aktifitas psikomotor L gaduh gelisah − S+>? L keadaan pasien yang selalu m% tidur L diransang bangun lalu tidur kembali − + L kesadaran yang hilang sama sekali ii. uantitatif
7ungsi penciuman est pemeriksaan, klien tutup mata dan minta klien mencium benda yang baunya mudah dikenal seperti sabun, tembakau, ii.
kopi dan sebagainya. Bandingkan dengan hidung bagian kiri dan kanan. est nervus 33 ( ptikus" 7ungsi aktifitas visual dan lapang pandang est aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca dua baris di koran, ulangi untuk satunya. est lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di kanan, klien memandang hidung pemeriksa yang memegang pena %arna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut, informasikan agar klien langsung
iii.
memberitahu klien melihat benda tersebut. est nervus 333, 3@, @3 (culomotorius, rochlear dan +bducens" 7ungsi koordinasi gerakan mata dan kontriksi pupil mata ( 333". − est 333 culomotorius (respon pupil terhadap cahaya", menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (#angan keduanya", perhatikan kontriksi pupil kena sinar. − est 3@ rochlear, kepala tegak lurus, letakkan obyek kurang lebih 60 cm se#a#ar mid line mata, gerakkan obyek kearah kanan.
− iv.
bservasi adanya deviasi bola mata, diplopia, nistagmus. est @3 +bducens, minta klien untuk melihat kearah kiri dan
kanan tanpa menengok. est nervus @ (rigeminus" 7ungsi sensasi, caranya - dengan mengusap pilihan kapas pada kelopak mata atas dan ba%ah. − efleks kornea langsung maka gerakan mengedip ipsilateral. − efleks kornea consensual maka gerakan mengedip kontralateral. 9sap pula dengan pilihan kapas pada maKilla dan mandibula dengan mata klien tertutup. *erhatikan apakah klien merasakan
− v.
adanya sentuhan 7ungsi motorik, caranya - klien disuruh mengunyah, pemeriksa
melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter. est nervus @33 (7acialis" − 7ungsi sensasi, ka#i sensasi rasa bagian anterior lidah, terhadap asam, manis, asin pahit. lien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapasAteteskan, klien tidak boleh menarik masuk lidahnya
−
karena akan merangsang pula sisi yang sehat. tonom, lakrimasi dan salvias
− 7ungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien untuk- tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara vi.
pemeriksa berusaha membukanya. est nervus @333 (+custikus" 7ungsi sensoris − $ochlear (mengka#i pendengaran", tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu telinga lain, atau menggesekkan #ari bergantian kanan8kiri. − @estibulator (mengka#i keseimbangan", klien diminta ber#alan
vii.
lurus, apakah dapat melakukan atau tidak. est nervus 3F (=lossopharingeal" dan nervus F (@agus" 3F, mempersarafi perasaan mengecap pada 5A posterior lidah, tapi bagian ini sulit di test demikian pula dengan .Stylopharingeus. Bagian parasimpatik 3F mempersarafi . Salivarius inferior. F, mempersarafi organ viseral dan thoracal, pergerakan ovula, palatum
viii.
lunak, sensasi pharynK, tonsil dan palatum lunak. est nervus F3 (+ccessorius" lien disuruh menoleh kesamping mela%an
tahanan.
+pakah
Sternocledomastodeus dapat terlihat O apakah atropi O kemudian palpasi kekuatannya. inta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha iK.
menahan test otot trapezius. ervus F33 ('ypoglosus" − engka#i gerakan lidah saat bicara dan menelan − 3nspeksi posisi lidah (mormal, asimetris A deviasi" eluarkan lidah klien (oleh sendiri" dan memasukkan dengan cepat
dan minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan. (" enilai ekuatan tot a#i cara ber#alan dan keseimbangan bservasi cara ber#alan, kemudahan ber#alan dan koordinasi gerakan i.
tangan, tubuh H kaki *eriksa tonus otot dan kekuatan ekualan otot dinyatakan dengan menggunakan angka dari 081 0 N tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot ; 3umpuh total 5 N terlihat kontraksi tetap ; tidak ada gerakan pada sendi. 2 N ada gerakan pada sendi tetapi tidak dapat mela%an gravitasi N bisa mela%an gravitasi tetapi tidak dapat menahan tahanan pemeriksa / N bisa bergerak mela%an tahanan pemeriksa tetapi kekuatannya berkurang
1 N dapat mela%an tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal (/" *emeriksaan reflek *emeriksaan refleks biasanya dilakukan paling akhir. lien biasanya dalam posisi duduk atau tidur #ika kondisi klien tidak memungkinkan. ?valuasi respon klien dengan menggunakan skala 0 H / 0 N tidak ada respon 5 N Berkurang (C" 2 N ormal (CC" N >ebih dari normal (CCC" / N 'iperaktif (CCCC" i.
eflek 7isiologis − eflek endon eflek patella o *asien bebaring terlentang lutut diangkat keatas fleksi kurang lebih dari 00. tendon patella (ditengah8tengah patela dan uberositas tibiae" dipukul dengan reflek hamer. respon berupa o
kontraksi otot guardrisep femoris yaitu ekstensi dari lutut. eflek Bisep >engan difleksikan terhadap siku dengan sudut &0 0 supinasi dan lengan ba%ah ditopang ada atas (me#a periksa" #ari periksa ditempat kan pada tendon m.bisep (diatas lipatan siku" kemudian dipukul dengan reflek hamer.normal #ika ada kontraksi otot biceps, sedikit meningkat bila ada fleksi sebagian ada pronasi, hiperaktif
o
maka akan te#adi penyebaran gerakan8gerakan pada #ari atau sendi. eflek trisep >engan ba%ah disemifleksikan, tendon bisep dipukul dengan dengan reflek hamer (tendon bisep berada pada #arak 582 cm diatas olekronon" respon yang normal adalah kontraksi otot trisep, sedikit meningkat bila ada ekstensi ringan dan hiperaktif bila ekstensi bila ekstensi siku tersebut menyebar keatas sampai ke otot
o
H otot bahu. eflek +chiles *osisi kaki adalah dorso fleksi untuk memudah kan pemeriksaan reflek ini kaki yang diDeriksa diletakanAdisilangkan diatas tungkai ba%ah kontral lateral.tendon achiles dipukul dengan reflek hamer,
o
respon normal berupa gerakan plantar fleksi kaki. eflek Superfisial
−
eflek kulit perut eflek kremeaster eflek kornea eflek bulbokavernosus eflek plantar eflek *atologis Babinski o erupakan reflek yang paling penting ia hanya di#umpai pada penyakit traktus kortikospital.untuk melakukan tes ini, goreslah kuat8kuat bagian lateral telapak kaki bagian lateraltelapak kaki dari tumit ke arah #ari kelingking dan kemudian melintasi bagian #antung kaki. espon babinski timbul #ika ibu #ari kaki melakukan dorsofleksi dan #ari8#ari lain menyebar,klau normalnya adalah fleksi plantar pada semua #ari kaki. $ara lain untuk membangkitkan rangsangan babinski $ara chaddock angsang diberikan dengan #alan menggores bagian lateral maleolus hasil positif bila gerakan dorsoekstensi dari ibu #ari
dan gerakan abduksi dari #ari#ari lainnya. $ara =ordon emencet ( mencubit" otot betis $ara ppenheim engurut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior arah mengurut keba%ah (distal" $ara =onda emencet (menekan" satu
#ari
kaki
dan
kemudian
melepaskannya sekonyong koyong. e" angsangan eningeal 9ntuk mengetahui rangsangan selaput otak (misalnya pada meningitis" dilakukan pemeriksaan (5" aku kuduk Bila leher di tekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapat menempel pada dada 888 aku kuduk positif (C" (2" anda Brudzunsky 3 >etakkan satu tangan pemeriksa di ba%ah kepala klien dan tangan lain di dada klien untuk mencegah badan tidak terangkat.emudian kepala klien di fleksikan kedada secara pasif.Brudzinsky 3 positif (C" (" anda Brudzinsky 33 anda brudzinsky 33 positif (C" bila fleksi klien pada sendi panggul secara pasif akan diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut. (/" anda kerni)
7leksi tungkai atas tegak lurus,lalu dicoba meluruskan tungkai ba%ah pada sendi lutut normal8,bila tungkai membentuk sudut 510 terhadap tungkai atas. erni) C bila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit tebila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit terhadap hambatan. (1" est lasegue 7leksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan menimbulkan nyeri sepan#ang ischiadicus. f" aboratorium 'ematologi imia klinik (2" adiologi $ Scan- emperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia dan adanya
infark 3- enun#ukan daerah yang mengalami infark, hemoragik. Sinar F engkorak- enggambarkan perubahan kelen#ar lempeng pineal
. Diagnosa #e"e(a,atan
5. erusakan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot, kontrol 2. perfusi #aringanm tidak efektif berhubungan dengan perdarahan otak. edem otak . urang pera%atan diri b.d kelemahan fisik /. erusakan komunikasi verbal b.d kerusakan otak /. Ren/ana #e"e(a,atan
o 5.
asional *ergerakan aktifApasif bertu#uan untuk mempertahankan fleksibilitas sendi
aktifApasif pada klienAkeluarga. o 9bah posisi klien tiap 2 #am. etidakmampuan fisik o a#i dan psikologis klien perkembanganAkema dapat menurunkan #uan latihan pera%atan diri sehari8 2. Self care +ssistance hari dan dapat terpenuhi o onitor dengan bantuan agar kemandirian klien kebersihan diri klien o bantu pera%atan diri klien dalam hal- dapat ter#aga makan,mandi, toileting. +#arkan keluarga o dalam pemenuhan pera%atan diri klien. 2.
*erfusi o #aringan cerebral tidak efektif b.d perdarahan otak, oedem
o
.
esiko infeksi b.d penurunan pertahan
$- perfusi #aringan cerebral. Setelah dilakukan tindakan kepera%atan selama 1 K 2/ #am perfusi #aringan adekuat dengan indikator *erfusi #aringan yang adekuat didasarkan pada tekanan nadi perifer, kehangatan kulit, urine output yang adekuat dan tidak ada gangguan pada respirasi
3$ - *era%atan sirkulasi 5. mengetahui kecenderungan tk *eningkatan perfusi kesadaran dan #aringan otak potensial peningkatan 3 dan mengetahui +ktifitas lokasi. >uas dan 5. onitor status kema#uan kerusakan neurologik SS* 2. monitor status 2. etidakteraturan respitasi pernapasan dapat . monitor bunyi #antung memberikan /. letakkan kepala gambaran lokasi dengan posisi agak kerusakanApeningkata ditinggikan dan dalam n 3 posisi netral . Bradikardi dapat 1. kelola obat sesuai ter#adi sebagai akibat order adanya kerusakan 6. berikan ksigen otak. sesuai indikasi /. enurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan drainase G meningkatkan sirkulasi 1. *encegahanApengobat an penurunan 3 6. enurunkan hipoksia
$ - isk 3$ - $egah infeksi $ontrol Setelah 5. engobservasi G 5. nset infeksi dengan melaporkan tanda G system imun dilakukan ge#ala infeksi, seperti diaktivasi G tanda tindakan
primer
/.
kepera%atan kemerahan, hangat, rabas dan peningkatan 2. selama K 2/ #am suhu badan klien tidak 2. mengka#i suhu klien mengalami netropeni setiap / #am, infeksi melaporkan #ika 'temperature lebih dari o lien bebas !0$ dari tanda8 . enggunakan tanda infeksi thermometer . o lien mampu elektronik atau merkuri untuk mengka#i suhu men#elaskan /. $atat dan laporkan tandaGge#ala nilai laboratorium infeksi 1. a#i %arna kulit, /. kelembaban kulit, tekstur dan turgor lakukan dokumentasi yang tepat pada setiap perubahan 6.
infeksi muncul lien dengan netropeni tidak memproduksi cukup respon inflamasi karena itu panas biasanya tanda G sering merupakan satu8satunya tanda ilai suhu memiliki konsekuensi yang penting terhadap pengobatan yang tepat ilai lab berkorelasi dgn ri%ayat klien G pemeriksaan fisik utk memberikan pandangan menyeluruh
DA0TAR PUSTAKA
Batticaca, 7ransisca B. (200!". +suhan epera%atan *ada lien dengan =angguan Sistem *ersyarafan. akarta- Salemba edika. $arpenito, >ynda uall. 2004. !uku Saku "iagnosa #epera$atan. %disi 1&. akarta- ?=$. $or%in, ?lizabeth . (200&".Buku Saku *atofisiologi. akarta- ?=$ aksana *enyakit Saraf. akarta-?=$ utta)in, +rif. (200!". Buku+#ar +suhan epera%atan lien dengan =angguan Sistem *ersarafan. akarta- *enerbit Salemba edika. asissi, ang. eks G +tlas Ber%arna *atofisiologi. ?=$- akarta, 2004. Smeltzer and Bare. (2006". !uku '(ar #epera$atan edikal !edah *olume +. akarta*enerbit Buku edokteran ?=$. Plkinson, udith .2052.