ilmu bedah untu mahasiswa kedokteran sebagai bekal ukdiFull description
ilmu bedah untu mahasiswa kedokteran sebagai bekal ukdiDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
powerpoint ilmu bedah bag 1Full description
Deskripsi lengkap
alkesDeskripsi lengkap
MM
Atlas Bedah Umum Sabiston ilustrasi oleh Robert G GordonDeskripsi lengkap
Full description
MMDeskripsi lengkap
Atlas Bedah Umum Sabiston ilustrasi oleh Robert G Gordon
standar kompetensi bedah umum ikabiFull description
kewenangan klinisFull description
Atlas Bedah Umum Sabiston ilustrasi oleh Robert G Gordon
hanya untuk di bacaFull description
Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi
kedokteran
Ilmu Bedah Plastik RekonstruksiDeskripsi lengkap
bedah saraf
BedahFull description
kedokteranFull description
suture). Pola jahitan menerus (Continous suture). Pada Pada pola pola jahi jahita tan n mene meneru russ jahi jahita tan n yang yang dibu dibuat at bers berser erii dibu dibuat at dari dari benan benang g yang yang teru teruss meny menyamb ambung ung sehi sehing ngga ga hanya hanya pada pada jahi jahita tan n pert pertam amaa dan dan yang yang tera terakhi khirr saja saja yang yang diik diikat at.. Keuntungan dari pola jahitan menerus adalah membutuhkan waktu yang sedikit daripada pola terputus daerah jahitan yang sama. Meskipun demikian terdapat kekurangan antara lain terjadi kerusakan dimana saja sepanjang benang tersebut dapat membuat jahitan tersebut lepas dan luka dapat terbuka. Pola jahitan menerus tidak sebaik pola jahitan terputus pada tempat-tempat yang memiliki memiliki tegangan yang kuat dan jika tidak hati-hati hati-hati ditempatkan ditempatkan maka penyambungan penyambungan lapisan lapisan luka tidak dapat terjadi dengan baik. 1. Pola menerus sederhana (Simple continous suture /Furrier’s /Furrier’s suture). suture). Pola jahitan ini dimulai seperti halnya pada pola terputus sederhana dan jahitan yang dibuat diteruskan menggunakan menggunakan benang yang sama sampai sampai pada simpul terakhir diikat. diikat. Benang jahit yang dibuat diteruskan ke jaringan sudut kanan lapisan dan bagian yang terluar dari jahitan terbentuk diagonal dari garis insisi. Berg Bergun unaa untu untuk k menj menjah ahit it peri perito toni nium um,, otot otot dan dan seba sebaga gain iny ya teta tetapi pi tida tidak k sela selalu lu direkom direkomenda endasik sikan an untuk untuk jahitan jahitan kulit kulit untuk untuk mendapa mendapatka tkan n kerapat kerapatan an lapisa lapisan n yang yang sempurna.
2. Pola jahitan menerus terkunci (Continous lock stitch). “Pengunian! “Pengunian! dilakukan dilakukan dengan ara jarum dan benang melewati melewati tiap lingkaran lingkaran pola jahitan menerus sederhana sederhana sebelum diikatkan. Pengunian tersebut menahan jaringan lebih baik karena “terkuni!.
". Pola Lambert menerus (Continous Lambert’s suture). #ni merupakan pola jahitan in$ersi yang digunakan pada rongga $isera seperti usus. %ahitan dilakukan menembus serosa dan muskuler dan selaput submuksoa tetapi tidak melalui membran mukosa. %ahitan menuju ke sebelah sudut kanan menyilang dari garis insisi melalui jaringan dan bagian benang terluar terbentuk diagonal dengan begitu benang yang melalui jaringan jaraknya berdekatan paralel satu dengan lainnya. &. Pola Cornell. #ni merupakan pola in$ersi. %ahitan melewati tiap lapisan jahitan seara alternati'. Benang masuk melalui semua selubung organ berongga termasuk membran muksoa dalam hal usus besar. (aat benang ditarik, benang tersebuttidak terlihat dari luar terkeuali simpul jahitan yang dibuat. (elama dilakukan penjahitan benang terlihat pada sudut kanan dari garis insisi dan hal tersebut dengan lapisan jaringan lainnya paralel terhadap garis insisi. ). Pola Cushing. #ni merupakan pola yang hampir sama dengan pola *ornell hanya perbedaannya pada pola *ushing pola ini tidak masuk kedalam selubung mukosa dan masuk ke lumen. +. Pola Parker-err. Merupakan pola *ushing yang digunakan untuk menutup bagian ujung. imulai dari mengitari 'orep yang menahan dari bagian ujung tersebut dan kemudian 'orsep ditarik dan jahitan ditarik dan diikat. Pola ini juga dapat digunakan untuk jahitan sementara tanpa simpul pada anastomosis intestinal untuk menutup tiap segmen intestin untuk sementara. . Cushing modi!ikasi("uard suture). (erupa dengan *ushing tetapi pola ini jahitan awal dan akhirnya lebih luas yang dimulai dari dua komisura, dengan bayangan garis insisi yang lebih panjang. Keuntungannya yaitu lebih e'isien dalam menegah keluarnya isi dalam organ.
. Pola #attress in$ersi menerus (Continous in$erting mattress sututres). *ontohnya yaitu pola *ornell dan *ushing. /. Pola Schmieden’s. #ni merupakan pola menerus untuk jahitan saluran usus dimana selalu dilindungi dengan pola 0ambert menerus atau *ushing karena jahitannya masuk kedalam lumen hanya sebagian. %ahitannya masuk melalui permukaan serosa dari salah satu lapisan kemudian menembus permukaan mukosa pada lapisan lainnya dan keluar melalui permukaan serosa pada lapisan tersebut. Keuntungannyapola ini epat dalam pelaksanaannya. 1. Pola #attress e$ersi menerus (Continous e$erting mattress suture). Pola ini digunakan untuk lapisan kulit yang terindikasi mengalami e$ersi untuk pola menerus. Pelaksanaannya hampir sama dengan pola *ornell dengan perbedaan yang penting tidak seperti pada pola *ornell bagian benang yang terluar bersi'at paralel terhadap garis insisi pada bagian benang yang lainnya yang masuk didalam jaringan terbentuk menyilang dari lapisan kulit. 11. Pola Subkutikular menerus (Continous subkutikular suture). Pola ini hampir sama dengan pola mattress horisontal menerus dengan perkeualian pola ini tidak keluar kulit. amun demikian tusukan jarum yang dibuat diambil dari permukaan dalam dari kulit. %ika jahitan ini tidak diangkat setelah kesembuhan, maka benang absorabel yang digunakan dan simpul awal dan akhir jahitannya ditanam didalam jaringan. Pola ini dapat merapatkan permukaan jaringan dari kedua lapisan dan pasien perlu untuk dibawa ke rumah sakit lagi untuk pengangkatan benang jahit. (elama jahitan tidak terbuka tidak ada kemungkinan pasien untuk kembali ke rumah sakit. %ika digunakan benang non-absorabel pengangkatan benang setelah kesembuhan dapat di'asilitasi dengan simpul yang berada pada luar jaringan kulit. 3ntuk mengangkat jahitan, lepas ikatan simpul pada salah satu ujungnya dan tarik pada bagian ujungnya. 12. Pola Shoe maker (Shoe maker stitch /Cobbler stitch). 4da tiga metode berbeda yang dijelaskan dibawah ini untuk aplikasinya. Pola menyebabkan e$ersi pada lapisan jaringan dan jahitan pada salah satu sisinya dapat terlihat dari luar, pada tahap komplit pola ini paralel terhadap garis insisi. erajat e$ersi dapat diratakan dengan derajat tekanan tarikan benang dan dengan jarak dari garis insisi. a.5 Benang jahit diulur panjang dengan jarum terpisah di ujungnya. (alah satu jarum menusuk di kedua lapisan jaringan luka saat memulai jahitan dan panjangnya benang jahit panjangnya disamakan pada kedua sisi. 3ntuk jarum kedua setelah penusukan jarum pertama kemudian keluar melalui penusukan titik jarum pertama masuk tetapi dari arah yang berbeda. Kemudian ujung benang ditarik dan diikat. Proses ini diulang dan akhirnya kedua ujung benang diikat simpul. b.5 Metode lainnya yaitu dengan menggunakan jarum yang panjang yang ada pegangannya dan dengan ada mata 6lubang keil5 dekat pada ujung jarum yang disebut Shoe-maker’s needle atau Cobbler’s needle. %arum tanpa melakukan jahitan masuk di lapisan pada titik masuk dan benang diulurkan dan ditarik. Panjangnya benang di kedua sisi panjangnya disamakan. Buat penusukkan jarum
selanjutnya dengan jarum dengan benang terjulur dan selanjutnya tarik ujung benang dari mata jarum. Masukkan ujung benang lainnya ke mata jarum dan tarik jarumnya. 0anjutkan prosedur ini sampai akhir insisi dan terakhir diikat simpul. .5 Pada metode ketiga menggunakan Shoe-maker needle atau Cobbler’s needle benang jahit yang terulur masuk melalui kedua sisi lapisan dan panjangnya disamakan pada kedua sisi. Kemudian jarum membawa ujung benang yang lebih panjang kemudian dilanjutkan lagi benang menembus kedua lapisan luka. Benang yang terulur terbawa oleh jarum disampingnya yang ditahan oleh jari dan jarum ditarik kembali dari jaringan. 7al ini meninggalkan benang yang berbentuk melingkar. 0angkah selanjutnya adalah menari ujung benang pada awal masuk pertama dan melewati benang tersebut ke lingkaran benang tadi sambil ditahan oleh jari tangan. 8ahan kedua ujung benang 6salah satunya dibawa oleh jarum dan lainnya lepas yang telah melewati lingkaran benang di bagian sisi lapisan5 seara terpisah dan tarik keduanya dan ikatkan pada lingkaran benang yang terbentuk tadi. Proses ini diulang pada seluruh panjang luika dan akhirnya pada kedua ujung benang diikat untuk membuat simpul. Perlu diatat disini bahwa ada dua komponen benang yang terjulur yang dinamai satu benang dibawa oleh jarum dan membentuk lingkaran pada setiap penusukkan dan benang lainnya komponen bebas dimana yang biasanya melewati lingkaran benang tersebut. 7al ini perlu untuk mengikat benang tersebut setelah tiap penusukkan.