Implementasi Metode Scrum dalam Manajemen Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Abstrak - Untuk memaksimalkan kinerja, perusahaan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan keuntungan bisnis.
Manajemen kerja antara satu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda, sehingga perbedaan manajemen dapat menyebabkan perangkat lunak memiliki proses bisnis yang berbeda. Pengembangan perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai pembuatan perangkat lunak baru atau pemasangan perangkat lunak yang sudah ada. Perkembangan teknologi menyebabkan meningkatnya permintaan akan perangkat lunak, Perusahaan Teknologi Industri (TI) harus dapat memproyeksikan pemeliharaan dengan baik. Metodologi dalam pengembangan perangkat lunak digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan SDLC (Software Development Life Cycle). Metode scrum merupakan bagian dari metode Agile yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas dalam manajemen proyek pengembangan perangkat lunak. lunak. Kata kunci-metode scrum; Tangkas; SDLC; Perangkat Perangkat lunak
I.
PENDAHULUAN Perusahaan dalam upaya memaksimalkan kinerjanya akan mencoba berbagai cara untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Teknologi informasi dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang lebih baik, respon yang lebih cepat terhadap bisnis, meningkatkan komunikasi, dan melakukan investasi yang cerdas. Perkembangan Perkembangan bisnis berdampak berdampak pada meningkatnya kebutuhan perangkat lunak yang sesuai dengan tuntutan. Kebutuhan untuk mengelola karya satu perusahaan berbeda satu sama lain, oleh karena itu perangkat lunak yang digunakan akan berbeda. Faktor perbedaan perangkat lunak membuat perusahaan teknologi informasi bersaing dalam bisnis pengembangan pengembangan perangkat perangkat lunak. Perubahan Perubahan dalam bisnis adalah adalah hal yang biasa di dunia bisnis, oleh oleh karena karena perubahan tersebut, hal itu itu juga dapat meningkatkan meningkatkan proyek proyek untuk pengembanga pengembangan n perangkat perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai proses untuk membuat perangkat lunak baru untuk mengganti perangkat lunak lama atau untuk memperbaiki perangkat lunak yang ada. Untuk menggambarkan solusinya dan untuk mengembangkan perangkat lunak lebih cepat dan tepat, dan agar hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, pengembangan perangkat lunak memerlukan metodologi yang spesifik. Metodologi pengembangan perangkat lunak adalah proses pengorganisasian seperangkat metode dan konvensi notasi yang telah ditetapkan untuk mengembangkan perangkat lunak. SDLC adalah siklus pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa tahap kunci dalam membangun membangun perangkat lunak dalam hal pengembangannya. pengembangannya. SDLC tidak hanya hanya penting untuk proses proses produksi produksi perangkat perangkat lunak, lunak, tapi juga sangat sangat penting untuk proses perawatan perangkat lunak. Metode agile (t angkas) adalah salah satu dari beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Kerangka kerja Scrum adalah bagian dari Metodologi Agile yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas dalam proyek pengembangan perangkat lunak.
II.
TINJAUAN PUSTAKA A. Agile (Tangkas) Agile Software Development adalah salah satu metodologi dalam pengembangan pengembangan perangkat lunak. Kata Agile berarti cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Agile adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan konsep proses model yang berbeda dengan konsep model proses yang ada. Konsep pengembangan pengembangan perangkat lunak tangkas yang diciptakan oleh Kent Beck dan 16 koleganya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara untuk membangun perangkat lunak sendiri dan membantu orang lain membangunnya sekaligus. Dalam Pengembangan Perangkat Lunak Agile, interaksi dan personil lebih penting daripada proses dan alat, perangkat lunak yang bekerja lebih penting daripada dokumentasi dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak, dan responsif terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencananya. Agile Software Development Development memungkinkan model proses yang toleran terhadap perubahan kebutuhan sehingga respon terhadap perubahan dapat dapat dilakukan lebih cepat.
B. SDLC (Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak) SDLC adalah tahap kerja yang dilakukan oleh analis sistem dan pemrogram dalam membangun sistem informasi. Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi 2. Pelajari dan analisis sistem informasi yang sedang berjalan 3. Tentukan permintaan pengguna sistem informasi 4. Pilih solusi terbaik atau pemecahan masalah masalah 5. Menentukan perangkat keras dan perangkat lunak 6. Merancang sebuah sistem informasi baru 7. Bangun sistem informasi baru 8. Mengkomunikasikan dan menerapkan sistem informasi baru 9. Menjaga dan memperbaiki/meningkatkan memperbaiki/meningkatkan sistem informasi baru jika perlu System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sebuah sistem melalui beberapa langkah. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa tahap dan pada pada sistem yang yang besar, setiap setiap langkah langkah dilakukan oleh tim yang berbeda. C. Perangkat lunak
Software adalah program komputer yang berfungsi sebagai alat interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Perangkat lunak ini i ni juga bisa bi sa dianggap sebagai "penerjemah" "penerjemah" perintah yang dijalankan oleh pengguna komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras. D. Scrum Scrum dikembangkan oleh Jeff Sutherland pada tahun 1993 dan tujuannya adalah untuk menjadi metodologi pengembangan dan pengelolaan yang mengikuti prinsip-prinsip metodologi Agile. Scrum adalah kerangka kerja responsif tambahan dari pengembangan perangkat lunak untuk proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi. Fokusnya adalah pada "strategi, pengembangan pengembangan produk holistik yang fleksibel di mana tim pengembang bekerja sebagai unit untuk mencapai mencapai tujuan bersama". bersama". Scrum memiliki memiliki proses yang yang kompleks dimana banyak faktor yang mempengaruhi mempengaruhi hasil hasil akhir.
E. Peranan dalam Scrum
Peranan dalam Scrum, terbagi menjadi 3 bagian: Pemilik Produk, Scrum Master dan Team. Pemilik Produk adalah orang yang bertanggung jawab untuk menentukan spesifikasi atau bisnis aplikasi perangkat lunak yang akan dibangun. Pemilik Produk akan mendaftarkan semua persyaratan awal yang harus dilakukan oleh Tim (dikenal sebagai Product Backlog). Tim yang menjalankan proyek tersebut, seperti analis bisnis, analis sistem, pengembang, penguji dan lain-lain. Tim lah yang akan bertanggung jawab menyelesaikan Product Backlog yang diberikan oleh Pemilik Produk, dimana anggota tim bertanggung jawab atas setiap Backlog yang telah terbagi sekaligus mampu mengetahui mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Scrum Master adalah orang yang mengatur proses scrum selama proyek berlangsung. Scrum Master akan memperkenalkan dan menerapkan bagaimana Scrum bekerja pada tim dan memastikan semua orang dalam proyek menerapkan metode Scrum. F. Arus Scrum
Sebuah proyek dengan metode Scrum dimulai dengan penggambaran sistem yang akan dilakukan. Kemudian Pemilik Proyek menggambarkan proses bisnis atau merencanakan ke dalam Product Backlog. Product Backlog adalah daftar rencana yang harus dilakukan oleh tim. Ada istilah di Scrum yang disebut Sprint. Sprint adalah tujuan yang ingin dicapai dalam sprint scrum berikutnya (30 hari ke depan). Setiap Sprint dimulai dengan Sprint Meeting Planing yang merupakan kegiatan untuk menentukan jenis sprint yang harus dilakukan selanjutnya. Setiap hari, setiap tim berkumpul dan mendiskusikan "Apa yang telah dilakukan sejak Rapat Scrum Harian terakhir?", "Masalah apa yang dihadapi selama bekerja?", Dan "Apa yang akan dilakukan untuk scrum berikutnya?". Pertemuan Pertemuan tersebut akan diketuai oleh Master Scrum dan pada akhir sprint sprint akan ada pertemuan selama 4 jam untuk melakukan melakukan demo terhadap terhadap segala hal yang telah telah dilakukan.
Gambar 1. Arus Scrum
III.
METODOLOGI Langkah-langkah penelitian dimulai dari Persiapan Pengembangan, memaksimalkan penulis/peneliti studi literatur untuk pemahaman Metode Scrum yang lebih dalam tentang sebuah proyek. Selain studi literatur, penulis juga akan melakukan melakukan konsultasi dengan orang-orang yang telah terlibat langsung di Scrum untuk mencari informasi yang berkaitan dengan tantangan dan hambatan selama proses berlangsung. Studi ini juga memberikan pengetahuan tentang kerangka kerja Scrum dan implementasinya pada manajemen proyek pengembangan pengembangan perangkat perangkat lunak dan pengelolaan pengelolaan proyek proyek scrum dengan menggunakan menggunakan aplikasi tambang tambang merah. merah.
IV.
PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Diskusi
Penulis menerapkan metodologi Scrum pada proyek pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan 6 personil. Dalam prosesnya proyek akan dilakukan oleh enam personil dengan tugas sebagai berikut: 1. Manajer Proyek yang bertanggung jawab untuk memantau, mengendalikan, dan bertanggung jawab atas keseluruhan proyek 2. Analis Bisnis yang bertugas menganalisa bisnis yang akan dikembangkan dikembangkan 3. Analis Sistem yang bertugas melakukan studi kelayakan, analisis dan perancangan untuk memenuhi persyaratan pengguna dan aplikasi aplikasi 4. Pemrogram 1 orang yang bertanggung jawab atas proses perancangan, melakukan pengkodean dan pengujian internal internal program untuk mendukung mendukung sistem aplikasi 5. Pemrogram 2 bertugas membantu Programmer 1 6. Tester yang bertugas memeriksa program yang dihasilkan oleh Programmer apakah sudah memenuhi persyaratan atau tidak. Tim Scrum terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Pemilik Produk (PO) terdiri dari Project Manager dan Business Analyst.
Scrum Master (SM) terdiri dari Analis Sistem.
Tim terdiri dari Programmer Programmer and Tester.
Gambar 2. Proses Scrum Setelah pembagian tim scrum pada proses scrum akan dilakukan sebagai berikut: 1) Menentukan Product Backlog Pemilik Produk menyiapkan backlog yang akan menjadi backlog produk. Langkah pertama Scrum adalah penentuan fitur berdasarkan berdasarkan prioritas Master Scrum. Dalam hal menentukan menentukan Product Backlog, peran Scrum Master dipegang oleh Manajer Proyek. Daftar fitur yang akan dibangun sesuai prioritas dapat dilihat pada Tabel 1. Jadi total ada tiga fitur yang akan dikembangkan di Arium Core Project Finance SMI. Daftar fitur ini kemudian disebut Product Backlog. 2) Perencanaan Sprint Semua tim scrum melakukan pertemuan untuk membuat agenda apa yang akan dilakukan. Setelah menentukan menentukan rapat Product Backlog yang diadakan di awal setiap Sprint untuk mengevaluasi mengevaluasi Product Backlog, diskusikan tujuan dan misi masing-masing fitur seperti yang diinginkan oleh Product Owner. Pada bagian Perencanaan Sprint, anggota tim akan menentukan berapa jam yang akan dihabiskan setiap anggota untuk melakukan pekerjaan pada setiap fitur. Orang yang memilih backlog itu harus menjelaskan mengapa memilih tugas itu dan mengerti apa yang akan dil akukan. Rincian dapat dilihat pada Tabel 2.
Waktu untuk Sprint pertama ditentukan menjadi 2 minggu dan karena tim hanya terdiri dari enam orang, dan fitur yang dilakukan masih berupa UI (Display). Setelah jam kerja ditentukan, tim dapat mulai mengerjakan fitur pertama di Product Backlog. Fitur Product Backlog bekerja sama sesuai dengan peran masing-masing dalam tim. Semua perubahan yang terjadi selama pengembangan harus ditunda sampai Sprint berikutnya. 3) Rapat Stand Up Harian Sebagai praktik untuk memantau kinerja, harus ada pertemuan setiap hari untuk melaporkan apa yang telah dilakukan masing-masing masing-masing anggota tim. Pada tahap Stand Up ini tidak ti dak semua anggota tim harus hadir, melainkan anggota yang terlibat secara khusus mengenai fitur yang sedang dikembangkan (Team). Di akhir setiap pertemuan, waktu penyelesaian penyelesaian diperbaharui untuk mengetahui mengetahui sisa pekerjaan pekerjaan yang perlu dikejar dikejar selama selama Sprint Sprint yang sedang berjalan. TABEL I. FITUR DAFTAR PERANGKAT LUNAK PENGEMBANGAN PROYEK ARIUM KEUANGAN INTI SMI No
Item Backlog Backlog
Deskripsi
1
Prabayar
Modul Pembayaran di muka digunakan untuk melunasi lebih awal
Sebagian
beberapa debitur debitur pokok yang yang beredar
Pengisian Ulang
Modul Pengisian Ulang dan Pembaharuan adalah modul yang digunakan
dan Pembaharuan
untuk pencatatan proses perpanjangan perpanjangan tenor, penambahan penambahan plafon,
2
perubahan suku suku bunga pada fasilitas yang telah telah aktif.
3
Terminasi Dini
Modul Terminasi Dini digunakan untuk melakukan melakukan pembayaran pembayaran lebih awal untuk semua kewajiban debitur, yang meliputi pokok, bunga, denda keterlambatan keterlambatan dan kewajiban debitur lainnya.
TABEL II. RENCANA WAKTU KERJA Minggu untuk Sprint
Total Hari
2 Minggu
10 Hari
Peran dalam tim
Hari
Jam/Hari
Jumlah Jam Sprint
Manajer Proyek
4
4
16
Analis Bisnis
8
4
32
Analis Sistem(Scrum Master)
8
4
32
Pemrogram 1
10
5
50
Pemrogram 2
10
5
50
Tester
6
4
24
TABEL IV. FITUR SPRINT BACKLOG Jumlah sprint jam / hari yang tersisa Fitur Backlog
Tugas
AT
ET
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
H10
Prabayar Sebagian
Desain Proses Bisnis Desain Interface
Analis
Desain Database
Analis
5
3
0
0
0
0
Bisnis Analis
5
5
4
2
0
0
5
5
5
5
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
3
8
Sistem
Sistem
Pengodean Pemrogram1 Pemrogram1 Awal Pengodean Pemrogram2 Pemrogram2 Akhir Pengujian Manajer
20 20 2
20 20 2
18 20 2
16 18 2
14 14 2
10 12 2
Proyek Tester
4
4
4
4
4
3
ET : Perkiraan Waktu Proyek pengembangan pengembangan perangkat lunak dimulai dengan fitur dan desain sistem yang pertama. Perancangan Perancangan sistem itu sendiri dilakukan oleh analis bisnis dan analis sistem yang mencakup proses bisnis, antarmuka, dan database. Setelah disain selesai maka tugas pemrogram adalah melakukan pengkodean sampai bisa diuji oleh penguji dan manajer manajer proyek. proyek. Prosesnya juga berlaku untuk fitur lain di di backlog, dan jika tidak tidak selesai maka maka Sprint akan dilanjutkan sampai produk memenuhi memenuhi kebutuhan pengguna.
Gambar 4. Monitoring (Papan Manual)
Gambar 5. Monitoring (Papan Sprint Online)
Gambar 4 dan Gambar 5 adalah gambar dari proses kerja yang terjadi di scrum, pekerjaan yang diperbarui secara langsung berdasarkan pada setiap tugas tim. Dalam proses kerja ada sebuah cerita, kriteria, rencana, dalam proses, selesai selesai dan bug. Cerita digunakan sebagai kolom untuk menambahka menambahkan n kasus yang dibutuhkan oleh modul yang sedang dikerjakan. Kriteria adalah jenis tugas yang harus dilakukan seperti input modul prabayar parsial. Rencana adalah rencana kerja yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas kriteria. Pekerjaan yang masih dalam proses akan dimasukkan dimasukkan dalam progress kolom, yang telah selesai akan dimasukkan dimasukkan ke dalam kolom yang dilakukan, dan jika masih ada kesalahan bisnis atau kesalahan dalam modul akan dimasukkan ke dalam kolom bug.
Gambar 6. Monitoring (Grafik Burndown Sprint Online) Burndown chart adalah grafik yang menunjukkan berapa banyak waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Diagram Burndown mencerminkan kemajuan proyek. Pada Gambar 6 ada usaha yang tertunda dan perkiraan usaha, dapat dilihat bahwa rata-rata usaha yang tertunda berada di bawah perkiraan usaha, yang berarti bahwa kemajuan kerja lebih cepat 4) Review Sprint Orang yang melakukan tugas akan menunjukkan (menjalankan) (menjalankan) fitur perangkat perangkat lunak yang telah dilakukan, demo dilakukan oleh seluruh tim dan dihadirkan tanpa meluncur secara bergantian setiap sprint terakhir. Terkadang klien / pelanggan ingin melihat seberapa jauh kemajuan perangkat lunak yang telah selesai, oleh karena itu pemilik produk mengundang klien untuk datang ke tempat pengembang dan mendemonstrasikan sistem di depannya atau melalui demo online yang dilakukan di klien. 5) Sprint Retrospektif Tim Scrum membahas tugas mana yang menghadapi masalah, tugas mana yang dapat dilanjutkan dan itu tidak dapat dilanjutkan untuk sprint berikutnya. B. Hasil Berdasarkan pembahasan proses implementasi metode scrum, maka ada beberapa manfaat yang dapat dilihat pada Tabel 5. TABEL V. MANFAAT IMPLEMENTASI METODE SCRUM Studi Kasus
Perkiraan Detail Tugas
Deskripsi
Dengan metode Scrum, rincian tugas telah terlihat jelas pada akhir setiap sprint (2 minggu)
Kualitas
Sprint memberikan memberikan kekuatan bagi tim untuk melakukan melakukan pengembangan pengembangan perangkat lunak yang telah ditentukan terlebih dahulu, sehingga kualitas perangkat lunak sesuai dengan bisnis pada sprint.
Kontrol Kualitas
Dari segi kontrol kualitas itu bisa dievaluasi pada akhir sprint, sehingga kualitas aplikasi terlihat pada sprint akhir.
Resiko
Dengan Dewan Pemantau dan Badan Pemantau Online menunjukkan bahwa kesalahan terjadi setiap saat.
Tampilan Aplikasi
Pada akhir sprint, setiap tim menunjukkan menunjukkan tugas yang telah dilakukan, oleh karena itu pada akhir sprint tampilan perangkat perangkat lunak yang sedang dikembangkan dikembangkan terlihat.
Perubahan Bisnis
Begitu perangkat lunak ditunjukkan, jika ada perubahan bisnis, maka akan langsung dibahas dalam sprint akhir
Timbal Balik Pelanggan
Pelanggan melihat demo perangkat lunak dan jika ada umpan balik maka akan dibahas secara langsung dalam sprint akhir
Monitoring Monitori ng Proyek
Dengan Dewan Pengawas dan Dewan Pemantauan Online, dengan mudah dan pemantauan proyek dapat dilakukan dilakukan setiap saat. saat.
Live (Produksi)
Sprint di Scrum memberikan memberikan kemudahan dalam aplikasi live, dimana live bisa dilakukan per product backlog backlog yang telah dibuat.
V.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, maka beberapa kesimpulan kesimpulan dapat dapat ditarik sebagai sebagai berikut:
Risiko kualitas dan proyek terlihat lebih cepat.
Perubahan Bisnis dan Umpan Balik Pelanggan akan terlihat dalam sprint akhir.
Kecepatan proyek yang terlihat secara real time.
Aplikasi Live bisa dilakukan per product backlog
Di masa depan, metode baru akan ditambahkan untuk memperbaiki perubahan bisnis dan umpan balik pelanggan harus harus dibatasi sehingga sehingga proyek tidak tertunda.
http://thesai.org/Publications/ViewPa http://thesai.org/Public ations/ViewPaper?Volum per?Volume=6&Issue= e=6&Issue=9&Code=I 9&Code=IJACSA&Seria JACSA&SerialNo=27 lNo=27