INISIASI 5
Pengambilan Keputusan Taktis
(Tactical Decision Making)
Pengambilan keputusan taktis adalah pemilihan di antara berbagai alternatif
dengan hasil langsung atau terbatas. Beberapa keputusan taktis cenderung
bersifat jangka pendek dan berupa tindakan berskala kecil namun mengandung
konsekuensi jangka panjang. Jadi, pengambilan keputusan taktis yang tepat
dan berdampak baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk
melakukan suatu keputusan yang bersifat taktis diperlukan informasi
akuntansi yang relevan, yang disediakan oleh sistem informasi manajemen.
Jenis keputusan taktis yang diambil diantaranya adalah keputusan menerima
atau menolak suatu pesanan khusus, menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk, dan membuat sendiri atau membeli dari pemasok luar.
Analisis kos diferensial adalah analisis yang menentukan tingkat yang
diinginkan dari suatu keputusan dalam jangka pendek. Jika manfaat
diferensial dari suatu alternatif melebihi kos diferensialnya maka
sebaiknya keputusan diambil. Suatu kos dikatakan kos diferensial apabila
relevan dalam pengambilan keputusan taktis. Yang termasuk kos diferensial
adalah kos terhindarkan (avoidable cost), kos tunai (out of pocket cost),
dan kos kesempatan (opportunity cost) dan kos terkait (imputed cost).
Sedangkan yang tidak termasuk kos diferensial adalah kos tenggelam (sunk
cost) atau kos historis (historical cost).
Suatu kos dikatakan relevan terhadap keputusan taktis jika kos tersebut
terjadi di masa depan dan berbeda di antara alternatif tindakan yang
tersedia. Jika suatu kos terjadi di masa depan, namun tidak berbeda di
antara alternatif tindakan yang tersedia maka kos tersebut tidak relevan
dengan keputusan taktis.
Sebagai ilustrasi analisis kos differensial, asumsikan bahwa sebuah mesin
dibeli dengan harga Rp4.200.000 setahun yang lalu, dan mesin itu
didepresiasikan selama dua tahun sebesar Rp2.100.000 setiap tahunnya. Mesin
tersebut tidak diperjualbelikan atau ditukarkan. Pada akhir tahun pertama,
mesin tersebut mempunyai nilai buku neto sebesar Rp2.100.000 (Rp4.200.000 –
2.100.000) namun mesin tersebut butuh untuk diperbaiki atau ditukarkan.
Asumsikan bahwa kos untuk membeli mesin baru adalah Rp7.000.000 dan
diperkirakan akan bertahan untuk satu tahun. Sedangkan untuk memperbaiki
mesin lama dibutuhkan kos sebesar Rp3.500.000 dan akan memberikan umur
ekonomis tambahan sebanyak satu tahun. Kos listrik untuk beroperasinya
kedua mesin diperkirakan adalah Rp2.500 setiap jamnya. Mesin baru adalah
mesin yang semi-otomatis sehingga mampu untuk mengurangi kos tenaga kerja
dari Rp10.000 menjadi Rp9.500 per jamnya untuk mesin baru. Jika perusahaan
diestimasikan akan beroperasi selama 2.000 jam pada tahun yang akan datang,
maka total kos variabel untuk listrik adalah 2.000 ( Rp2.500 = Rp
5.000.000, dan kos tenaga kerja akan sebesar Rp19.000.000 (= Rp 9.500 (
2.000) untuk mesin baru dan Rp20.000.000 (=Rp10.000 ( 2.000) untuk mesin
yang lama.
Pada ringkasan informasi yang relevan di atas, menunjukkan bahwa ada
keuntungan sebesar Rp2.500.000 untuk memperbaiki mesin lama. Penurunan
sebesar Rp1.000.000 pada kos tenaga kerja adalah lebih kecil dibandingkan
dengan perbedaan sebesar Rp3.500.000 yang diperoleh dari perbedaan antara
membeli mesin baru dengan kos memperbaiki (Rp7.000.000 – 3.500.000).
Perhatikan bahwa kos listrik dan depresiasi pada mesin lama adalah tidak
diperlukan karena kos tersebut tidak relevan dengan keputusan yang akan
diambil.
Penggunaan Sumber Daya Aktivitas
Perhitungan kos relevan pada awalnya menekankan pentingnya kos relevan
versus kos tetap. Kos variabel biasanya relevan, sedangkan kos tetap tidak.
Sebagai contoh, kos variabel produksi merupakan relevan untuk keputusan
membeli atau memproduksi sendiri. Kos depresiasi dan sewa gudang adalah
tidak relevan.
Kuncinya adalah perubahan pada penawaran dan permintaan sumber daya
aktivitas harus dipertimbangkan ketika menilai relevansi.
Model Penggunaan Sumber Daya dan Penilaian Relevansi
"Kategori "Hubungan Permintaan (Demand) dan Penawaran "Relevansi "
"Sumber Daya "(Supply) " "
"Sumber daya "Penawaran = Permintaan " "
"fleksibel "Permintaan berubah "Relevan "
" "Permintaan tetap "Tidak relevan "
"Diperoleh di "Penawaran – Permintaan = kapasitas " "
"Muka (Jangka "menganggur "Tidak relevan "
"pendek) "Peningkatan Penawaran < kapasitas menganggur"Relevan "
" "Peningkatan Penawaran > kapasitas "Relevan "
" "menganggur "Tidak relevan "
" "Penurunan Permintaan (permanen): " "
" "kapasitas berkurang " "
" "kapasitas tidak berubah " "
"Diperoleh di "Penawaran – Permintaan = kapasitas " "
"Muka (Jangka "menganggur "Tidak relevan "
"panjang) "Peningkatan Penawaran < kapasitas "Keputusan modal"
" "menganggur "Tidak relevan "
" "Peningkatan Penawaran > kapasitas menganggur" "
" "Penurunan Permintaan (permanen) " "
Jenis-Jenis Keputusan
MANAJEMEN SERING MEMBUAT KEPUTUSAN TENTANG KOS ATAU PROFITABILITAS
POTENSIAL DARI TINDAKAN-TINDAKAN ALTERNATIF. AKUNTANSI MEMFASILITASI PROSES
INI DENGAN MENYEDIAKAN INFORMASI YANG RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TERSEBUT. JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERBEDA TENTUNYA MEMERLUKAN
PENGGUNAAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERBEDA. BEBERAPA JENIS
KEPUTUSAN JANGKA PENDEK ADALAH:
1. mengevaluasi alternatif membeli dari pemasok luar atau membuat sendiri;
2. menerima atau menolak pesanan khusus;
3. menentukan apakah akan menjual atau memproses lebih lanjut;
4. mempertahankan, memperluas, menutup, atau menghilangkan suatu fasilitas;
5. memilih bauran produk.
Berikut contoh-contohnya:
1. Membuat atau Membeli (Make or Buy)
PT. Rumahku Istanaku membuat rumah minimalis. Presiden direktur perusahaan,
tertarik untuk mempertimbangkan apakah akan lebih baik jika pintu yang akan
digunakan pada setiap rumah di produksi sendiri atau membelinya dari
pemasok luar. Informasi di bawah ini berdasarkan produksi 500 pintu,
diberikan untuk membantu memberikan pilihan yang terbaik.
" "Kos per unit "
"Bahan baku langsung "Rp 35.000 "
"Tenaga kerja langsung "50.000 "
"Overhead Variabel "10.000 "
"Overhead Tetap " "
"Gaji Bagian Administrasi "7.000 "
"Pajak Bumi Bangunan "2.000 "
"Asuransi "5.000 "
"Utilitas "5.000 "
"Kos lain-lain " 6.000"
"Total Kos "Rp120.000 "
Dari kos overhead tetap, perusahaan dapat menghemat Rp5.000 per unit dari
kos lain-lain jika membeli pintu dari pemasok dan mengalokasikan kos
overhead tetap ke tempat lain. Harga dari pemasok untuk pintu adalah
Rp55.000.000.
Diminta:
tentukan apakah perusahaan lebih baik membuat sendiri atau membeli dari
pemasok!
Jawaban :
Jika membuat sendiri maka kos yang dikeluarkan adalah:
" "Kos per "Kos 500 unit "
" "unit " "
"Bahan baku "Rp35.000 "Rp17.500.000 "
"langsung " " "
"Tenaga kerja " 50.000 "25.000.000 "
"langsung " " "
"Overhead variabel " 10.000 "5.000.000 "
"Overhead tetap: " " "
"Gaji bagian " "3.500.000 "
"administrasi "7.000 " "
"Pajak Bumi " "1.000.000 "
"Bangunan "2.000 " "
"Asuransi " "2.500.000 "
" "5.000 " "
"Utilitas " "2.500.000 "
" "5.000 " "
"Kos lain-lain " " "
" "6.000 "3.000.000 "
"Total Kos "Rp120.000 "Rp60.000.000 "
Jadi, total kos untuk membuat 500 pintu adalah Rp60.000.000, sedangkan jika
perusahaan membeli dari pemasok hanya mengeluarkan kos sebesar
Rp55.000.000. Jadi, lebih menguntungkan jika perusahaan membeli pintu yang
dibutuhkannya dari pemasok.
2. Mempertahankan atau Menghentikan (Keep or Drop)
PT. Granit Tile memproduksi 3 jenis produk, yaitu A, B, dan C. Laporan
laba rugi untuk tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) adalah:
" "A "B "C "Total "
"Penjualan "Rp500.000 "Rp "Rp "Rp1.450.000"
" " "800.000 "150.000 " "
"Kos Variabel " 250.000 "480.000 "140.000 "870.000 "
"Marjin Kontribusi "Rp250.000 "Rp 320.000"Rp "Rp "
" " " "10.000 "580.000 "
"Kos tetap " " " " "
"langsung: " " " " "
"Iklan "Rp 10.000 "Rp "Rp "Rp "
"Gaji penyelia "37.000 "10.000 "10.000 "30.000 "
"Penyusutan " "40.000 "35.000 "112.000 "
"Total "53.000 " " " "
" "Rp100.000 "_____40.000 "______10.000"____103.000"
" " "Rp "Rp 55.000"Rp "
" " "90.000 " "245.000 "
"Marjin Segmen "Rp150.000 "Rp 230.000"Rp (45.000)"Rp "
" " " " "335.000 "
"Kos tetap umum " " " "125.000 "
"Laba operasi " " " "Rp "
" " " " "210.000 "
Melihat kinerja dari tiap produknya, presiden direktur perusahaan
memutuskan untuk menghentikan produksi produk C. Alasannya, meskipun
perusahaan kehilangan Rp10.000.000 marjin kontribusi namun dapat menghemat
Rp45.000.000.
Jawaban :
Daftar analisis kos diferensial yang dapat dibuat adalah:
" "Dipertahankan "Dihentikan "Kos Diferensial "
"Penjualan "Rp1.450.000.00"Rp1.186.000.000"Rp264.000.000 "
" "0 "1 " "
"Kos Variabel " " " 203.400.000"
" "870.000.000 "666.600.0002 " "
"Marjin Kontribusi "Rp "Rp "Rp 60.600.000 "
" "580.000.000 "519.400.000 " "
"Kos Tetap Langsung: " " " "
"Iklan "Rp "Rp "Rp (10.000.000)"
"Gaji penyelia "30.000.000 "20.000.0003 "__(35.000.000) "
"Total "____112.000.00"77.000.0004 "Rp (45.000.000)"
" "0 "Rp " "
" "Rp "97.000.000 " "
" "142.000.000 " " "
"Laba operasi "Rp "Rp 422.400.000"Rp 15.600.000 "
" "438.000.000 " " "
1) Rp1.450.000.000 – Rp264.000.000
2) Rp870.000.000 – Rp203.400.000
3) Rp10.000.000 + Rp10.000.000
4) Rp37.000.000 + Rp40.000.000
Dari hasil analisis yang dilakukan oleh manajer pemasaran maka dapat
disimpulkan bahwa lebih menguntungkan untuk tetap memproduksi produk C
dibandingkan jika produksi produk C dihentikan.
3. Keputusan Pesanan Khusus (Special Order)
PT. Swara Indah membuat CD player untuk mobil dan menjualnya ke produsen
mobil seharga Rp1.000.000 per unit. Kapasitas penuh perusahaan sebesar
20.000 unit per bulan, dan saat ini perusahaan memproduksi 18.000 unit
untuk pelanggan regulernya. Laporan bulanan perusahaan menunjukkan:
" "Per Unit "Total (000) "
"Pendapatan " Rp 1.000.000 " Rp 18.000.000 "
"Kos : " " "
" Bahan baku langsung " Rp 250.000 " Rp 4.500.000 "
" Tenaga kerja langsung " Rp 100.000 " Rp 1.800.000 "
" Ovehead variabel " Rp 220.000 " Rp 3.960.000 "
" Overhead tetap " Rp 30.000" Rp 540.000 "
" Beban penjualan variabel " Rp 190.000 " Rp 3.420.000 "
" Beban penjualan tetap " Rp 20.000" Rp 360.000 "
" Total Kos " Rp 810.000 " Rp 14.580.000 "
"Laba Operasi " Rp 190.000 " Rp 3.420.000 "
Manajer perusahaan menerima pesanan khusus dari PT. Mobilindo sebanyak
2.000 unit dan akan membeli seharga Rp650.000 per unit. Untuk pesanan
khusus ini, perusahaan tidak akan mengeluarkan beban penjualan.
Diminta:
apakah pesanan khusus tersebut diterima?
Jawaban :
"Pendapatan dari pesanan khusus: " "
" = Rp650.000 ( 2.000 unit " Rp1.300.000.000 "
"Kos produksi variabel: " "
" = (Rp250.000 + 100.000 + 220.000) ( "(Rp1.140.000.000) "
"2.000 " "
"Laba operasi - pesanan khusus " Rp 160.000.000 "
Pesanan khusus dari PT. Mobilindo akan diterima, karena masih ada kapasitas
produksi yang menganggur (kapasitas 20.000 unit sedangkan produksi masih
18.000 unit). Selain itu, pesanan khusus ini masih mendapatkan laba operasi
sebesar Rp160.000.000.
Kos yang relevan untuk pengambilan keputusan ini hanya kos variabel
produksi, sedangkan kos variabel penjualan tidak dimasukkan karena
perusahaan tidak menanggung kosnya.
4. Menjual atau Proses Lebih Lanjut (Sell or Process Further)
PT. Bersih Berkilau memproduksi berbagai jenis cairan pembersih, baik untuk
penggunaan industri maupun rumah tangga. Salah satu produknya, bubuk
pembersih kasar disebut VIM, yang mempunyai kos produksi variabel Rp1.600
per kg dan dijual Rp2.000 per kg. Sebagian kecil dari produksi tahunan
produk ini akan diproses lebih lanjut di Departemen Pencampuran, di mana
produk ini digabungkan dengan beberapa bahan baku lain untuk menghasilkan
pasta pemoles perak yang dijual Rp4.000 per stoples. Untuk proses lebih
lanjut ini, satu stoples memerlukan 1/4 kg VIM, bahan baku lain, upah
tenaga kerja, dan kos overhead variabel sebesar Rp2.500 per stoples, serta
kos pemasaran variabel sebesar Rp300 per stoples. Jika proses lebih lanjut
ini dilakukan maka terdapat kos tetap di departemen Pencampuran sebesar
Rp5.600.000 yang dapat dihindari (avoidable cost).
Diminta: hitung jumlah stoples minimum pasta pemoles perak yang harus
dijual jika keputusan untuk melakukan proses lebih lanjut menguntungkan
bagi perusahaan!
Jawaban :
Harga jual per stoples
................................................................ = Rp
4.000
Kos variabel per toples:
Bahan Baku VIM = 1/4 x Rp1.600 = Rp 400
Bahan baku lain, upah tenaga kerja, dan
overhead variabel ...................... = Rp 2.500
Kos pemasaran ............................. = Rp 300 +
Total Kos variabel ......................................... =(
Rp 3.200 )
Marjin Kontribusi ................................................
= Rp 800
Kos kesempatan jika diproses lebih lanjut
= 1/4 x (Rp2.000 ( Rp1.600) .............................
= (Rp 100)
Marjin Kontribusi (net) .........................................
= Rp 700
Jika diproses lebih lanjut, maka terdapat keuntungan sebesar Rp700
per stoples.
Minimum penjualan yang harus dilakukan =Rp5.600.000/Rp700 = 8.000
stoples.