INSTRUMEN SANITASI BANDARA Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sanitasi Tempat-Tempat Umum Dosen Pengampu : Roib Sekhudin, SST, M.Kes
Oleh :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Diyas Fauzan Riztiana Adiviyanti Beni Erlangga Rilma Samanta Elen Arunika .R. Mutiarani Pribadi Faramitha Fatima .A. Anita Resti Amperawati
(P1337433115074) (P1337433115075) (P1337433115076) (P1337433115077) (P1337433115078) (P1337433115079) (P1337433115080) (P1337433115081)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO PRODI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN 2017
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bandar Udara merupakan sarana dan prasarana penyelenggara transportasi yang terdiri dari bangunan gedung dan fasilitas lain baik di daratan maupun perairan sekitarnya dengan batas-batas tertentu. Bandar Udara merupakan tempat kegiatan pemerintahan dan perekonomian yang ditata secara terpadu guna menyediakan jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhan. Penyelenggaraan Bandar Udara Sehat ditujukan untuk mewujudkan kondisi Bandar Udara yang dapat mencegah potensi risiko penyebaran penyakit, gangguan kesehatan, keamanan dan ketertiban yang dinamis sehingga tercipta Bandar Udara Sehat. Oleh karena itu, sebagai pintu masuk negara dalam melakukan aktivitasnya, Bandar Udara perlu memperhatikan pengelolaan lingkungan yang bersih dan sehat agar tumbuh dan berkembang rasa aman, nyaman, tertib, dan sehat yang merupakan bentuk ”pelayanan prima” sebagai kawasan pusat pertumbuhan ekonomi, yang mengacu pada konsep ECO Port ECO Port dan ECO Airport sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang Perlindungan Lingkungan Maritim dan Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara Ramah Lingkungan. Dari aspek kesehatan masyarakat, media lingkungan yang perlu mendapat perhatian dalam mewujudkan kualitas Lingkungan Bandar Udara atau Pelabuhan yang sehat adalah upaya untuk mengawasi agen penyebaran penyakit (fisik, kimia, mikrobiologis), media perantara (air, udara, makanan/minuman, vektor penyakit seperti serangga dan binatang pengerat, sampah dan limbah, manusia beserta perilakunya), pengamatan penyakit dan keluhan masyarakat yang terkait dengan kegiatan di Pelabuhan dan Bandar Udara. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya International Health Regulation (IHR) 2005, dimana Indonesia telah sepakat untuk melaksanakannya secara penuh pada Tahun 2014 melalui kegiatan pengawasan/pengamatan penyakit di Bandar Udara, agar penyakit-penyakit menular potensial wabah tidak berkembang menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern), seperti: Ebola, Avian Influenza, Swain Flu, Kolera, Pest paru, Demam kuning, West nile Fever, Cacar, Polio, Dengue, Meningokokus dan SARS. Berdasarkan uraian di atas, Perlu adanya pemeriksaan dan pengawasan sanitasi di bandara, untuk itu Kementerian Kesehatan melakukan upaya Bandar Udara Sehat melalui pendekatan pengembangan Bandar Udara Sehat dengan melakukan pengaturan yang berkaitan dengan upaya-upaya kesehatan yang terintegrasi dengan d engan upaya lain di lingkungan Bandar Udara dan Pelabuhan. B. Tujuan dan Penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat Tujuan penyelenggaraan Pelabuhan dan Bandar Udara Sehat adalah: a. Mewujudkan wilayah Pelabuhan dan Bandar Udara yang tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan masyarakat b. Mewujudkan kondisi wilayah Pelabuhan atau Bandar Udara yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk komunitas Pelabuhan dan Bandar Udara dalam melaksanakan aktifitasnya
BAB II GAMBARAN SANITASI BANDAR UDARA SESUAI DENGAN PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN Penyehatan bandara adalah upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga terhindar dari kesakitan dan penularan penyakit. Dalam upaya penyehatan bandara menurut Dirjen PPM & PL (Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan) Tahun 1999 meliputi : 1. Penyehatan Lingkungan Luar/bangunan Luar a. Lokasi Lokasi bandara harus terhindar dari pencemaran kimia, fisik dan bakteri.Bandara juga harus terletak di daerah bebas banjir. b. Lingkungan di luar bangunann Keadaan lingkungan luar bandara harus bersih, tidak memungkinkan untuk menjadi tempat berkembang biak bintang pengganggu dan mampu mencegah masuknya bintang pengganggu. c. Tempat/halaman parkir kendaraan Halaman parkir bandara harus bersih, rata/tidak bergelombang, kuat, kedap air, tidak becek, dan tidak berdebu. d. Pagar tembok Di bandara harus terdapat pagar tembok pembatas yang jelas dan pagar tersebut harus bersih dan terpelihara. e. Kualitas udara Kadar debu di sekitar lingkungan bandara maksimal 0,26mg/m3 udara dan tingkat kebisingan maksimal 70 dBA(≤70 dBA) 2. Penyehatan lingkungan dalam/ruangan dan bangunan a. Emplacement/ dermaga/tempat pemberangkatan/tempat kedatangan 1. Tempat pemberangkatan dan tempat kedatangan harus bersih, lantai kedap, rata dan tidak licin. b. Ruang tunggu 1. Lantai Lantai pada ruang tunggu harus kuat, bersih, kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. 2. Dinding dan langit-langit Dinding dan langit-langit ruang tunggu harus bersih, berwarna terang, mudah dibersihkan, bebas bercak/noda dan bebas sarang laba-laba. 3. Tempat duduk Tempat duduk pada ruang tunggu harus kuat, bersih, bebas dari serangga. 4. Tempat sampah Di dalam ruang tunggu harus tersedia tempat sampah minimal I buah pada radius 10 meter.Tempat sampah tersebut harus terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, ringan dan dilengkapi penutup. 5. Kualitas udara ruang tunggu Pencahayaan di dalam ruang tunggu harus lebih dari 100 Lux (≥100 Lux), udara ruangan tidak berbau dan pengap, tingkat kebisingannya harus kurang dari 55 Dba (<55 dBA).
c. Ruang kantor 1. Lantai Keadaan lantai ruang kantor harus kuat, bersih, kedap air, rata, tidak licin dan mudah dibersihkan. 2. Tempat duduk Tempat duduk pada ruang kantor harus kuat, bersih, dan bebas kutu busuk. 3. Tempat sampah Dalam ruang kantor harus tersedia minimal 1 buah tempat sampah pada radius 10 meter. Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, ringan dan dilengkapi dengan penutup. 3. Fasilitas Sanitasi a. Penyediaan air bersih Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting dalan proses penyehatan bandara maka air harus tersedia dengan kapasitas yang yang cukup untuk setiap setiap kegiatan dan kualitas fisik air harus dalam keadaan baik. Kualitas air bersih di bandara di periksa ke lab. secara periodik. b. Toilet ketersediaan toilet di bandara minimal 2 toilet dan keadaanya harus bersih, tidak berbau serta dihubungkan dengan sistem pengolahan limbah/IPAL atau septictank. c. Tempat sampah diruangan terbuka Tempat sampah disekitar bandara harus tersedia dengan jumlah yang cukup minimal 1 buah dalam radius 20 meter.Tempat sampah harus dalam keadaan keada an baik, terbuat dari bahan yang kuat, anti karat, ringan, mudah dibersihkan dan dilengkapi penutup. d. Tempat penampungan sampah sementara Tempat penampungan sampah sementara harus terletak pada lokasi yang mudah terjangkau petugas, tempat sampah tidak permanen, tersedia air pembersih yang cukup untuk membersihkan tempat sampah, keadaan disektar tempat sampah harus bersih, tidak becek/tidak lembab dan kedap air. Tempat sampah tidak menjadi tempat berkembang biaknya serangga dan tikus, pengangkutan sampah minimal kuarang dari 3 hari sekali. e. Saluran air hujan Saluran air hujan di bandara harus kedap air, air harus mengalir dengan lancar dan saluran tidak berbau.
4. Keamanan dan Keselamatan a. Pencahayaan Pencahayaan yang menunjang pada saat aktivitas minimal lebih dari 100 lux (≥100 Lux). b. Kebisingan Tingkat kebisingan harus kurang dari 55dBA (<55 dBA) agar tidak mengganggu aktivitas dan tidak menimbulkan gangguan kesehatan. c. Ventilasi Keadaan ventilasi tidak berbau (NH3 dan H2S) dan sirkulasi udara cukup baik. d. Alat pemadam kebakaran Alat pemadam kebakaran harus tersedia dengan jumlah yang cukup, diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau oleh petugas, dilengkapi dengan petunjuk penggunaan yang jelas dan selalu diperiksa secara periodic oleh dinas pemadam kebakaran. e. Kotak P3K Dibandara harus tersedia kotak P3K dan berisi obat-obatan yang keadaannya masih baik.
5. Penyehatan makanan a. Penjamah makanan Para penjamah makanan di bandara harus memenuhi persyaratan seperti tidak mempunyai penyakit kulit, mata dan ISPA.Penjamah makanan harus berprilaku sehat, berpakaian utuh dan tidak sobek. b. Bahan makanan mentah Bahan makanan mentah yang ingin di olah harus dalam keadaan baik dan segar serta disimpan pada tempat yang bersih dan sehat. c. Makanan jadi Makanan jadi di bandara harus dalam keadaan baik dan sehat, tidak ditempatkan pada wadah yang terbuat dari bahan logam beracun (Cd, Pb, Cu, dan lainnya) serta disimpan pada tempat yang bebas debu, kotoran dan gangguan serangga. d. Peralatan makan dan minum Peralatan makan dan minum harus dalam keadaan bersih dan tidak retak/gopel/pecah serta peralatan disimpan pada tempat yang bebas dari pencemar.
INSTRUMEN SANITASI BANDAR UDARA FORMULIR PENILAIAN SENDIRI ( SELF
ASESSMENT )
BANDAR UDARA SEHAT
I. UMUM
Nama Bandar Udara
:
Jenis Bandar Udara
:
Alamat Bandar Udara
:
II. KHUSUS
A. ASPEK KEGIATAN NO
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA
A.
PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN
SKOR
NILAI
MAKSIMUM
BOBOT
(Skor x Bobot)
…..
{4}
…..
{4}
…..
AIR 1
Penyediaan air 1) Tersedia air bersih yang cukup untuk semua
50 keperluan Pelabuhan 2) Kualitas air bersih memenuhi syarat fisik, 30 kimia dan mikrobiologi 3) Tersedia kran air siap minum 2
Pengelolaan limbah cair
20
…..
1) Air limbah domestik dan industri diolah di 30 instalasi pengolahan limbah 2) Tersedia saluran limbah cair yang tertutup
20
3) Kawasan Pelabuhan/Bandar Udara bebas dari 20 ceceran minyak 4) Tidak terdapat genangan air limbah
UDARA
30
1
Kualitas udara dan kebisingan
…..
{4}
…..
{4}
…..
1) Kualitas udara di lingkungan Pelabuhan/ 40 Bandar Udara memenuhi syarat 2) Kualitas kebisingan di lingkungan 40 Pelabuhan/Bandar Udara memenuhi syarat 3) Adanya program pemantauan kualitas udara 20 dan kebisingan secara teratur 2
Penghijauan 1) Tersedia ruang terbuka hijau
….. 40
2) Lingkungan instansi/swasta terdapat 30 tanaman/penghijauan 3) Penghijauan di jalan umum
30
SKOR
NILAI
NO
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA
MAKSIMUM
BOBOT
(Skor x Bobot)
3
Kendaraan angkutan di Pelabuhan/Bandar Udara
…..
{4}
…..
{4}
…..
{4}
…..
{4}
…..
{4}
…..
1) Memenuhi baku mutu emisi kendaraan bergerak 2) Mempunyai sertfikat laik jalan
50 50
TANAH 1
Pengelolaan sampah 1) Tidak 1) Tidak terjadi terjadi sampah sampah berserakan berserakan di tempat umum 2) Tempat 2) Tempat penampungan penampungan sampah sementara sementara tidak mencemari lingkungan
2
….. 30 25
3) Semua instansi mempunyai bak/tempat sampah terpisah
15
4) Semua sampah setiap hari diangkut keluar/dimusnahkan/diolah setempat
30
Pengelolan Limbah B3
…..
1) Tersedia 1) Tersedia Sarana Sarana Penampunga Penampungan n Limbah B3
40
2) Kapasitas SPL B3 mencukupi kebutuhan.
40
3) Pengangkutan Limbah B3 dilakukan teratur
20
MAKANAN Pengawasan jasaboga, restoran dan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 1) Semua Tempat Pengelolaan Makanan/Rumah Makan/Pusat makanan jajanan/Penyedia makanan serat penjamah makanan yang ada atau terdaftar bersertifikat/laik higiene dan sanitasi. 2) Sebagian Tempat Pengelolaan Makanan/Rumah Makan/Pusat makanan jajanan/Penyedia jajanan/Penyedia makanan makanan serat serat penjamah penjamah makanan yang ada atau terdaftar
…..
100
50
bersertifikat/laik higiene dan sanitasi. 3) Tempat 3) Tempat Pengelolaan Pengelolaan Makanan/Rumah Makanan/Rumah Makan/ Makan/ Pusat makanan jajanan/Penyedia makanan serat penjamah makanan yang ada atau terdaftar tidak bersertifikat/laik higiene dan
0
sanitasi. VEKTOR Pengendalian vektor dan binatang penular penyakit 1) Lingkungan pelabuhan/Bandar udara bebas dari tikus dan kecoa rendah/ 2) House Indeks Ae . aegypti rendah/
….. 40 20
(Man Hour Density ) Anopheles 3) MHD (Man
10
4) Kepadatan lalat di Tempat Penampungan
30
SKOR NO
NILAI
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA MAKSIMUM BOBOT
(Skor x Bobot)
Sampah Sementara rendah
B
PENATAAN SARANA DAN FASILITAS
1.
Pemilihan sarana dan bangunan
…..
{4}
…..
{1} {2}*
…..
{1} **
…..
{1}
…..
1) Semua sarana dan bangunan tidak menimbulkan faktor risiko kesehatan 100
masyarakat berkaitan dengan kualitas debu total, asbes bebas; dan timah hitam 2) Sebagian sarana dan bangunan menimbulkan faktor risiko kesehatan masyarakat berkaitan 50 dengan kualitas debu total, asbes bebas; dan timah hitam 3) Hampir semua sarana dan bangunan menimbulkan faktor risiko kesehatan 0
masyarakat berkaitan dengan kualitas debu total, asbes bebas; dan timah hitam 2
Parkir kendaraan 1) Risiko kesehatan masyarakat rendah 2) Risiko kesehatan sedang 3) Risiko kesehatan tinggi
3
Terminal peti kemas 1) Risiko kesehatan masyarakat rendah 2) Risiko kesehatan sedang 3) Risiko kesehatan tinggi
4
Penyediaan Fasilitas untuk program-program promosi kesehatan dalam rangka perubahan perilaku hidup bersih dan sehat 1) Tersedia ruang khusus dan kegiatan untuk
….. 100
50 0
….. 100
50 0
…..
100
promosi kesehatan 2) Adanya ruang khusus atau kegiatan untuk 50 kegiatan promosi kesehatan (salah satunya) 3) Tidak tersedia ruang khusus dan tidak ada 0
kegiatan promosi kesehatan 5
Sarana toilet dan peturasan
…..
{4}
…..
{4}
…..
1) Toilet dan peturasan tersedia dengan jumlah jumlah 30 yang cukup 2) Toilet dan peturasan bersih dan memenuhi 30 syarat kesehatan
6
3) Toilet laki-laki terpisah dengan perempuan
20
4) Tersedia air bersih yang cukup
20
Sarana Cuci Tangan
…..
1) Tersedia sarana cuci tangan yang berfungsi di 40 semua toilet 2) Tersedia air bersih yang yang cukup dan mengalir 30 lancar di semua sarana cuci tangan
SKOR NO INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA MAKSIMUM
NILAI BOBOT
(Skor x Bobot)
{4}
…..
{1}
…..
{4}
…..
3) Tersedia juga sabun sabun di semua sarana 30 cuci tangan 7
Saluran Drainase
…..
1) Ada saluran drainase air hujan terpisah terpisah 30 dengan air limbah 2) Tidak terjadi genangan air hujan di jalan jalan saat 30 tidak hujan 3) Tidak ada air di saluran drainase saat tidak 20 ada hujan 4) Aliran air di saluran drainase lancar
C
20
PENINGKATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
1
Gerakan kebersihan dan pencegahan penyakit 1) Adanya gerakan untuk membersihkan sarang nyamuk (PSN) lingkungan Pelabuhan/Bandar Udara
…..
30
2) Adanya penyuluhan kesehatan langsung tatap 30 muka 3) Adanya poster/leaflet berkaitan 20 lingkungan/kesehatan 4) Adanya penyebarluasan informasi/promosi kesehatan/lingkungan melalui media running teks/pengumuman 2
Pengawasan daerah bebas rokok
20
…..
1) Adanya kebijakan larangan merokok di 30 sembarang tempat
3
D
2) Tersedia ruangan khusus untuk merokok
30
3) Bebas dari iklan rokok
20
4) Terdapat himbauan larangan merokok
20
Gerakan Olah raga
…..
1) Adanya senam secara rutin minimal satu kali seminggu di setiap perkantoran di Pelabuhan/Bandar Udara
50
2) Ada sarana olah raga yang memadai
50
{2}
…..
{4}
…..
{1}
…..
PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1
Pengawasan sanitasi kapal dan pesawat udara
…..
1) Pemeriksaan sanitasi kapal/pesawat selalu 50 dilakukan 2) Rekomendasi hasil pemerikasaan selalu 50 ditindaklanjuti 2
Pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja
…..
NO
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA
SKOR MAKSIMUM
NILAI BOBOT
(Skor x Bobot)
{2}
…..
{1}
…..
(pilih salah satu) 1) Semua pekerja bongkar muat barang selalu 100
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) 2) Sebagian pekerja bongkar muat barang 50 menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) 3) Pekerja bongkar muat barang tidak pernah 0
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) 3
Melaksanakan kesiapsiagaan kesehatan darurat
…..
1) Adanya prosedur respon cepat terhadap 40 kebakaran dan kondisi kedaruratan lainnya 2) Tersedia alat pemadam kebakaran
20
3) Kesiapan melakukan penanganan 40 kekarantinaan
E
PENINGKATAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN Pencegahan Kriminalitas
…..
1) Tidak adanya kejadian kriminalitas tiga bulan 40 terakhir 2) Adanya petugas di pos mengawasi keamanan 30 yang dilengkapi CCTV 3) Selalu dilakukan operasi Narkoba/Obat berbahaya bila ada informasi dari pelabuhan pemberangkatan
30
B. ASPEK KELEMBAGAAN
NO
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA
SKOR
NILAI
MAKSIMUM
BOBOT
(Skor x Bobot)
…..
{5}
…..
{5}
…..
{4}
…..
A. Forum Kelembagaan Forum 1
Legal aspek 1) Adanya Forum dengan SK
2
2) Adanya Forum tanpa SK
25
3) Tidak ada Forum
0
Rencana kerja 1) Adanya dokumen rencana kegiatan/kerja 2 (dua) tahun terakhir dan terdokumentasi dengan baik. 2) Ada dokumen rencana kegiatan/kerja 2 (dua) tahun terakhir tetapi tidak terdokumentasi dengan baik 3) Tidak ada rencana kegiatan
3
100
Kegiatan umum
…..
100
50
0
…..
1) Adanya kegiatan rutin (triwulan, bulanan, dll) dll) 100
disertai dengan bukti
NO
INDIKATOR DAN UPAYA PENINGKATAN MEDIA
SKOR MAKSIMUM
NILAI BOBOT
(Skor x Bobot)
{4}
…..
{4}
…..
{4}
…..
{4}
…..
2) Adanya kegiatan rutin (triwulan, bulanan, dll) dll) 25 tidak disertai dengan bukti 3) Tidak ada kegiatan
4
Pendanaan
0
…..
1) Adanya dukungan dana dari pemerintah dan 100
sumber lain (dengan bukti) 2) Sumber dana hanya dari pemerintah
50
3) Sumber dana dari swasta/swadaya 50 masyarakat 4) Tidak ada 5
Aktivitas anggota
…..
1) >75 % anggota aktif
100
2) 50-75 % anggota aktif
50
3) <50 % anggota aktif
25
4) Tidak sama sekali 6
0
Kantor sekretariat 1) Forum mempunyai kantor sekretariat khusus
0
….. 100
2) Kantor forum bergabung dengan ruang salah 50 satu kantor instansi anggota 3) Tidak mempunyai kantor khusus 7
Kelompok masyarakat/kader 1) Mempunyai anggota kelompok masyarakat/kader yang teratur aktif
0
…..
100
2) Mempunyai anggota kelompok masyarakat/kader yang tidak aktif secara teratur
50
3) Mempunyai anggota kelompok 25 masyarakat/kader yang tidak aktif sama sekali 4) Tidak mempunyai anggota kelompok 0
masyarakat/kader TOTAL
……………………, ……………….....................
Petugas
( ........................................ )
Catatan: 1) Bobot Penilaian terdiri terdiri dari 70 % Aspek Kegiatan, dan 30 % Aspek Kelembagaan. 2) * Untuk Pelabuhan bobot 1; untuk Bandar Udara bobot 2
3) ** Hanya berlaku untuk Pelabuhan Laut
DAFTAR PUSTAKA Diakses pada Minggu, 2 April 2017 https://www.slideshare.net/SitiAisyah67/sanitasi-bandara https://inspeksisanitasi.blogspot.co.id/2008/02/inspeksi-sanitasi-bandara-udara.html?m=0 https://himakesja.wordpress.com/2009/02/13/k3-bandara/ http://www.kkpsoetta.com/assets/files/14753040568c90aa37ac3.pdf jdih.pom.go.id hubud.dephub.go.id www.bpkp.go.id http://www.aspphami.or.id/dev/wpcontent/uploads/2011/07/kmk%20pedoman%20penyehatan%20sarana%20dan %20bangunan%20umum%20288-2003.pdf http://www.sanitasi.net/keputusan-menteri-kesehatan.html kespel.depkes.go.id/ http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt540eb8ba9ff54/node/lt50ed11b73a96d/peraturan-menterikesehatan-no-44-tahun-2014-penyelenggaraan-pelabuhan-dan-bandar-udara-sehat