Inspeksi Visual dan Pengukuran
Disusun Oleh : Ahmad Azhar Ginting (21090115130141) Ervin Hilmy Rivaldy
(21090115140101)
S1 Teknik Perkapalan
Fajar Novantiadi
(21090115140123)
Universitas Diponegoro
Haris Zaka Abdillah
(21090115130100)
Muhammad Ikhsan
(21090115140112)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Inspeksi Visual dan Pengukuran” Pengukuran”.. Buku ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inspeksi Las. Di samping itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT, karena berkat karunia dan rahmat-Nya buku ini dapat selesai dikerjakan Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bermanfaat bagi penulis khususnya khususnya dan bagi pembaca pembaca pada umumnya. umumnya.
Semarang, Mei 2017
Penulis
Inspeksi Visual dan Pengukuran
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan buku yang berjudul “Inspeksi Visual dan Pengukuran” Pengukuran”.. Buku ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inspeksi Las. Di samping itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT, karena berkat karunia dan rahmat-Nya buku ini dapat selesai dikerjakan Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya karya ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bermanfaat bagi penulis khususnya khususnya dan bagi pembaca pembaca pada umumnya. umumnya.
Semarang, Mei 2017
Penulis
Inspeksi Visual dan Pengukuran
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar Pengantar ............................................... ....................... ...................................... .............. i Daftar Isi ................................................ ......................... ............................................. ...................... ii Inspeksi Visual dan Pengukuran .................................. ........................ .......... 1 1.1 Pendahuluan Pendahuluan ................................................. ......................... .................................. .......... 1 1.1.1 Deskripsi Deskripsi Singkat Singkat ........................................... ..................... ...................... 2 1.1.2 Relevansi Relevansi .............................................. ...................... .................................. .......... 2 1.1.3 Kompetensi .............................................. ...................... .............................. ...... 3 1.2 Penyajian Penyajian ............................................. ...................... .......................................... ................... 3 1.2.1 Uraian Uraian dan Contoh ......................................... ....................... .................. 3 A. Inspeksi Inspeksi Visual Visual .............................................. ........................ ...................... 3 B. Pengukuran Sambungan Las .......................... ........................ .. 10 1.2.2 Latihan .............................. ..... ................................................. .............................. ...... 30 1.3 Penutup ............................................... ......................... ......................................... ................... 30 1.3.1 Tes Formatif Formatif ................................................. ......................... .......................... .. 30 1.3.2 Umpan Umpan Balik Balik ................................................ ........................ .......................... .. 30 1.3.3 Tindak Lanjut Lanjut ............................................... ....................... .......................... .. 31 1.3.4 Rangkuman Rangkuman .............................................. ...................... .............................. ...... 32 1.3.5 Kunci Kunci Jawaban Tes Tes Formatif ......................... ....................... .. 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................ ........................ .......................... .. 34 SENARAI .............................................. ....................... ............................................. ...................... 34
Inspeksi Visual dan Pengukuran
ii
INSPEKSI VISUAL DAN PENGUKURAN 1.1. Pendahuluan
Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan cara melihat dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian luar dari produk tersebut. Uji ini memiliki kelemahan, yaitu adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor, sehingga apabila terdapat cacat pada hasil las tidak terlalu terlihat. Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan atau disebut dengan dimension check merupakan salah satu kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan data secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai dilaksanakan.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
1
1.1.1. Deskripsi Singkat
Materi ini mencakup penjelasan tentang inspeksi visual, disini dijelaskan apa persyaratan untuk melakukan inspeksi visual, alat – alat yang dibutuhkan dan alat – alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran hasil las. Sehingga dengan ini mahasiswa dapat mengetahui cara yang benar untuk melakukan inspeksi visual dan cara mengukur hasil las. 1.1.2. Relevansi
Materi ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui apa itu inspeksi visual, bagaimana cara melakukan inspeksi visual dan juga apa saja alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran hasil las dan alat – alat apa saja yang dibutuhkan. Materi ini pun sangan bermanfaat untuk mahasiswa dalam memahami inspeksi visual dan pengukuran hasil las.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
2
1.1.3. Kompetensi a. Standar Kompetensi
Menjelaskan secara benar apa yang dimaksud inspeksi visual dan alat – alat yang dibutuhkan untuk pengukuran hasil las. b. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan apa yang dimaksud inspeksi visual 2. Menjelaskan persyaratan seorang inspector visual 3. Menyebutkan alat yang digunakan dalam inspeksi visual 4. Menjelaskan jenis pengukuran hasil las 5. Menyebutkan
alat
yang
digunakan
untuk
pengukuran hasil las 1.2. Penyajian 1.2.1. Uraian dan Contoh A. Inspeksi Visual
Visual Test merupakan pengujian yang dikakukan pada hasil las dengan cara melihat dan mengamati hasil las tersebut secara kasat mata, jadi hanya dilihat bagian
Inspeksi Visual dan Pengukuran
3
luar dari produk tersebut. Uji ini memiliki kelemahan, yaitu adanya keterbatasan penglihatan dari inspektor, sehingga apabila terdapat cacat pada hasil las tidak terlalu terlihat. Ada beberapa persyaratan bagi seorang inspector visual untuk dapat melaksanakana pekerjaannya dengan professional dan benar seperti : •
Kesehatan mata
•
Pengalaman yang luas tentang cacat permukaan las
•
Memahami teknologi las pada umumnya
Hal diatas sangat penting menginat inspeksi visual menentukan
dapat
diterima
atau
ditolaknya
suatu
sambungan las secara langsung, dan menentukan juga langkah – langkah tindak lanjut yang diperlukan untuk dapat mengetahui lebih lanjut tentang kondisi internal sambungan las tersebut untuk kemudian mengambil langkah – langkah penanggulangannya yang tepat sesuai persyaratan standard yang diacu.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
4
Gambar 1.1 Inspeksi Visual
I. Hal – Hal Penting Dalam Tes Visual
Dalam visual test terdapat beberapa hal penting di antaranya : •
Tampak las biasanya ditunjukkan pada manik las. Penampakan
yang
tidak
menarik
juga
memberikan keraguan terhadap mutu lasan. •
Dalam hal las tembus satu sisi, kepastian tampak las sangat penting.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
5
•
Cacat permukaan disamping diperiksa dengan serbuk magnit dan zat penembus berwarna diperiksa juga dengan amatan.
•
Perlakuan
las
seperti
pembersihan
terak,
pembersihan percikan dan perlakuan lainnya harus dapat dipastikan dengan pengujian amatan. II. Prosedur Pengujian
Pengujian ini dilakukan dengan mempersiapkan test piece dan peralatan uji terlebih dahulu. Setelah
peralatan uji dan test piece telah siap maka pengujian dapat dilakukan. Dalam melakukan pengujian ini, terdapat prosedur pengujian yang harus diperhatikan oleh praktikan antara lain : ✓
Pengukuran
dimensi
material
uji,
untuk
mengetahui dimensi material yang diuji. ✓
Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan menyiapkan penggaris, kaca pembesar, alat ukur kedalaman takik, dan peralatan lainnya.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
6
✓
Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka pengujian
visual
dapat
dilakukan
dengan
memperhatikan cacat pada material dengan cermat dengan. III. Peralatan yang Digunakan Inspeksi Visual
1. Kaca Pembesar Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar.
Gambar 1.2 Kaca Pembesar
Inspeksi Visual dan Pengukuran
7
2. Fiberscopes Fiber dapat membentuk
’fiberscope’, alat ini
terdiri dari dua fiber optikal. Satu sebagai pembawa cahaya ke jaringan dan lainya mentransmit gambar ke pengamat. Dokter menggunakan alat tersebut untuk melihat bagian dalam tubuh manusia. Fiber scope Adalah kamera flexible optic yang berfungsi untuk menginspeksi bagian yang sulit dijangkau tubuh manusia.
Gambar 1.3 Fiberscopes
3. Borescopes Sebuah
borescope
(kadang-kadang
disebut
boroscope) adalah perangkat optik yang terdiri dari
Inspeksi Visual dan Pengukuran
8
tabung kaku atau fleksibel dengan lensa mata pada salah satu ujungnya, lensa objektif di sisi lain dihubungkan oleh sistem optik relay. Borescopes digunakan untuk pekerjaan inspeksi di mana area yang akan diperiksa tidak dapat diakses dengan cara lain. Perangkat sejenis untuk digunakan di dalam tubuh
manusia
yang
disebut
sebagai
endoskopi.
Borescopes sebagian besar digunakan dalam non teknik pengujian
destruktif
ketidaksempurnaan.
untuk
mengenali
Borescopes
cacat
digunakan
atau untuk
melakukan jenis inspeksi visual.
Gambar 1.4 Boroscopes
Inspeksi Visual dan Pengukuran
9
B. Pengukuran Sambungan Las
Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan atau disebut dengan dimension check merupakan salah satu kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan data secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai dilaksanakan. Terdapat beberapa jenis pengukuran sambungan las , yaitu: 1. Pengukuran presisi 2. Pengukuran optic 3. Pengukuran elektronik I. Alat – Alat Pengukuran
Seperangkat alat ukur merupakan seperangkat alat pertukangan yang digunakan untuk pengukuran pada proses pekerjaan logam sehingga pekerjaan dapat dihasilkan dan dikontrol dengan cermat. Peralatan ukur dirancang untuk mendapatkan hasil ukuran dari suatu benda yang sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan ukuran yang tepat.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
10
Untuk itu salah satu faktor penting untuk belajar menjadi seorang pekerja orang bidang logam adalah mengenal terlebih dahulu nama – nama peralatan ukur dan fungsinya serta dapat mengetahui dengan tepat dan benar penggunaannya. Beberapa peralatan ukur yang biasa dipergunakan bidang pekerjaan logam adalah sebagai berikut : 1. Mistar a. Mistar Lurus Mistar baja lurus Mistar lurus terbuat dari baja / baja tahan karat, digunakan untuk pengukuran panjang. Kebanyakan memiliki kebalan 1 – 1,5 mm, lebar 25 mm dan panjang 300 – 1000 mm
Gambar 2.1 Mistar Lurus
Inspeksi Visual dan Pengukuran
11
b. Mistar siku
Gambar 2.2 Mistar Siku
c. Mistar Gulung Memungkinkan
untuk
digunakan
dalam
pengukuran lurus dan lengkung. Ketika diluruskan, mistar ini digunakan sebagai penggaris lurus. Jika terbuat dari baja
tempa,
penyusutan
dan
pemuaiannya
dapat
diabaikan. Karena itu, mistar ini lebih akurat daripada mistar kain. Yang ditunjukkan pada gambar disebut juga mistar cembung.
Gambar 2.3 Mistar Gulung
Inspeksi Visual dan Pengukuran
12
2. Caliper a. Calipers outside Caliper outside digunakan untuk mengukur diameter luar darimaterial / benda bulat atau ketebalan.
Gambar 2.4 Caliper Outside
b. Caliper Inside Caliper inside digunakan untuk mengukur diameter dalam dari silinder atau lebar celah.
Gambar 2.5 Caliper Inside
Inspeksi Visual dan Pengukuran
13
3. Jangka Sorong Digunakan untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar serta mengukur panjang. Kedalaman celah atau lubang dapat diukur dengan pengukur kedalaman yang ada. Mistar kecil dibawah mistar utama dapat dibaca dengan Vernier.
Gambar 2.6 Jangka Sorong
4. Micrometer dan Pengukur standart Alat ini terutama digunakan untuk mengukur panjang dan diameter luar. Ketelitiannya biasanya 0,01 mm. Pengukur standart digunakan untuk mengecek / memeriksa kesalahan dari mistar. Yang biasa digunakan adalah micrometer luar, dimana terdapat dua puluh macam dari 25 mm sampai 500 mm pada interval25 mm. Batas pengukuran dari tiap – tiap jenisnya adalah 25 mm.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
14
5. Ragum Alat ini dipasang pada meja kerja dan digunakan untuk menahan benda kerja pada pekerjaan penghalusan dengan tangan atau pemasangan. Pada ragum paralel, pembukaannya selalu paralel. 6. Kikir Kikir terutama digunakan untuk menghaluskan benda kerja dari metal dengan menggunakan tangan. Ditinjau dari bentuknya, kikir diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu datar, segiempat, segitiga, bulat dan setengah bulat. Ditinjau dari sisi potongnya adalah sisi potong tunggal dan sisi potong ganda. Kekasaran sisi potong kikir diklasifikasikan antara lain ”kasar”, ”medium / setengah kasar”, ”halus” dan ”licin”. Kikir baru harus digunakan untuk baja lunak. 7. Busur baja Ukuran dari 00 - 1800 diterakan pada pelat baja tipis berbentuk setengah lingkaran. Alat ini digunakan untuk mengukur sudut atau penandaan.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
15
Gambar 2.7 Busur Baja
8. Busur bevel universal Alat ini digunakan untuk mengukur sudut. Busur dengan vernier terpasang dimana sudut dapat dibaca dengan ketelitian sampai 5 menit
Gambar 2.8 Busur Bevel Universal
Inspeksi Visual dan Pengukuran
16
9. Pengukur jarak / celah Alat ini disebut juga pengukur ketebalan. Satu atau beberapa lembar dari pengukur ini dimasukkan kedalam celah antara dua bagian yang diukur.
Gambar 2.9 Pengukura Jarak/ Celah
10. Pengukur sudut Alat ini digunakan untuk mengukur sudut dari benda kerja
Gambar 2.10 Pengukura Sudut
Inspeksi Visual dan Pengukuran
17
11. Pengukur jari – jari Alat ini disebut juga pengukur radial. Alat ini digunakan untuk mengukur bagian – bagian lingkaran dari benda kerja.
Gambar 2.11 Pengukur Jari - Jari
12. Pengukur lubang Sebuah bor dimasukkan ke dalam alat ini untuk mengetahi diameternya.
Gambar 2.12 Pengukur Lubang
Inspeksi Visual dan Pengukuran
18
13. Pengukur kerataan tipe segiempat Kerataan horisontal diperiksa dengan tabung gelembung.
Alat
ini
utamanya
digunakan
untuk
mengetahui kerataan horisontal ketika memasang mesin.
Gambar 2.13 Pengukur Kerataan tipe segiempat
14. Meja permukaan a. Meja penandaan permukaan plat Sebuah pelat besi tuang dimana benda kerja diletakkan horisontal untuk ditandai. Alat ini digunakan untuk memeriksa kerataan sesduah penyekrapan. Alat ini kebanyakan terbuat dari besi tuang dan dihaluskan dengan pengetaman.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
19
Gambar 2.13 Meja Penandaan Permukaan Plat
b. Meja penyetelan permukaan plat Alat ini terbuat dari besi tuang seperti bidangnya meja
penandaan.
Alat
ini
kebanyakan
terbentuk
segiempat dan memiliki rusuk pada sisi luarnya untuk mengantisipasi beban. Permukaannya dihaluskan dengan ketetapan
/
ketelitian
tinggi,
dimana
perencanaan
penandaan biasanya dilakukan.
Gambar 2.14 Meja Penyetelan Permukaan Plat
Inspeksi Visual dan Pengukuran
20
15. Block Pararel Alat ini terutama digunakan sebagai alas untuk menempatkan benda kerja secara horisontal diatasnya. Posisi dua blok berpasangan.
Gambar 2.15 Block Pararel
16. Block V Benda
kejra
seperti
kawat
batangan
bulat
diletakkan secara horisontal diatas blok jenis huruf V dengan sudut kampuh 900. Alat ini terutama digunakan untuk penandaan. Posisi dua blok berpasangan.
Gambar 2.16 Block V
Inspeksi Visual dan Pengukuran
21
17. Kotak Block V Setiap
permukaan
berbetnuk
seig
empat
hexahedron. Benda kerja dalam berbagai bentuk dapat dipasang dengan klem diatasnya. Karena itu alat ini cocok untuk segala penandaan garis horisontal dan segiempat. Alat ini terbuat dari besi tuang dan tiap – tiap permukaannya dibentuk segiempat.
Gambar 2.17 Kotak Block V
18. Plat Siku Alat ini disebut juga penglass. Alat ini digunakan untuk menahan benda kerja yang tipis secara vertikal atau benda kerja dengan bentuk yang tidak beraturan yang tidak dapat dipasang dengan chuck atau ragum.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
22
Gambar 2.18 Plat Siku
19. Alat Penggores Alat ini digoreskan pada permukaan pelat untuk membuat garis horisontal pada benda kerja dan digunakan untuk membuat garis tengah. Ujung jarum yang lurus digunakan untuk membuat garis horisontal dan ujung yang melengkung digunakan untuk pemeriksaan.
Gambar 2.19 Alat Penggores
Inspeksi Visual dan Pengukuran
23
20. Penyangga Mistar Sebuah penyangga untuk menegakkan alat gores / penggores secara vertikal. Alat ini digunakan untuk menyetel ketinggian dari ujung jarum sebagaimana diisyaratkan.
Gambar 2.20 Penyangga Mistar
Inspeksi Visual dan Pengukuran
24
21. Jangka a. Jangka Biasa dan Jangka Ulir Alat ini digunakan untuk menggambar sebuah lingkaran atau setengah lingkaran pada benda kerja / untuk membagi garis. Terdapat jenis biasa dan jenis berulir. b. Hermaphro-dite Caliper Hermaphro-dite
caliper
digunakan
untuk
menandai titik pusat dari batangan bulat atau jarak dari sisi permukaan.
Gambar 2.21 Hermaphro-dite Caliper
Inspeksi Visual dan Pengukuran
25
II. Jenis – Jenis Pengukuran Sambungan Las
1. Pengukuran Presisi Peralatan yang digunakan dalam pengukuran presisi antara lain : a. Caliper Vernier (Jangka Ingsut) Jangka ingsut ini digunakan untuk mengukur kedalaman undercut dan ketinggian reinforcement.
Gambar 2.22 Jangka Ingsut
b. Welding Gauge Welding gauge bertujuan untuk mengukur sudut level kampuh,tebal leher fillet, tinggi kaki fillet, kedalaman undercut , ketinggian reinforcement dan lain lain. Dibawah ini digambarkan cara penggunaan welding gage model IIW ( international institude of welding ) .
Inspeksi Visual dan Pengukuran
26
Gambar 2.23 Welding Gauge
2. Pengukuran Optik Salah satu contoh pengukuran optik adalah penggunaan spectro photometer. Alat ini berfungsi untuk mengetahui komposisi bahan pada jalur las dan bahan
Inspeksi Visual dan Pengukuran
27
dasar yang tidak diketahui jenisnya . Close up photography juga diperlukan untuk mengabadikan retak retak dipermukaan jalur las atau didaerah terimbas panas . Sump micro analyzer atau replica digunakan untuk menyelidiki permukaan bahan setelah mengalami panas las , perlakuan panas , atau kemungkinan terjadinya creep pada sambungan las yang mengalami pemanasan dalam waktu lama.
Gambar 2.24 Pengukuran Optik
Inspeksi Visual dan Pengukuran
28
3. Pengukuran Elektronik Misalnya penggunaan x-ray machine untuk mengungkap kondisi internal jalur las untuk mengukur ketebalan dan kondisi permukaan sebelah dalam pipa yang berinsulasi dan sedang beroperasi. Ultrasonic untuk mengungkap bentuk, ukuran, lokasi dan orientasi cacat pada sambungan las.
Gambar 2.25 Pengukuran Elektronik
Inspeksi Visual dan Pengukuran
29
1.2.2. Latihan
1. Apa yang dimaksud inspeksi visual ? 2. Sebutkan persyaratan menjadi inspector visual ? 3. Sebutan peralatan yang digunakan dalam inspeksi visual? 1.3. Penutup 1.3.1. Tes Formatif
1. Sebutkan jenis – jenis pengukuran sambungan las ? 2. Sebutkan 5 alat pengukuran ? 3. Sebutkan prosedur pengujian ? 1.3.2. Umpan Balik
Cocokkan jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif, kemudian guakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda dalam materi kegiatan belajar. Rumus penguasaan materi : N = Jumlah jawaban yang benar x 100% Jumlah Soal
Inspeksi Visual dan Pengukuran
30
Dimana : 91%-100% : Baik Sekali (A) 81%-90%
: Baik (B)
71%-80%
: Cukup (C)
61%-70%
: Kurang (D)
<60%
: Kurang Sekali (E)
1.3.3. Tindak Lanjut
Jika nilai penguasaa materi anda mencapai 81% ke atas berarti anda pada bab materi ini sangat bagus dalam penguasaan materi, dan anda dapat meneruskan kegiatan belajar pada bab materi selanjutnya. Apabila nilai anda sebaliknya tidak mencapai 81%, maka anda disarankan untuk mengulangi kembali materi bab ini dan terutama pada materi yang belum anda kuasai. Sampai anda benar benar paham dan mengerti.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
31
1.3.4. Rangkuman
1. Persyaratan menjadi Inspector Visual •
Kesehatan mata
•
Pengalaman yang luas tentang cacat permukaan las
•
Memahami teknologi las pada umumnya
2. Peralatan yang Digunakan Inspeksi Visual •
Kaca Pembesar
•
Fiberscopes
•
Boroscopes
3. Pengukuran Sambungan Las Pengukuran hasil sambungan dalam pengelasan atau disebut dengan dimension check merupakan salah satu kegiatan penyidikan ( detection ) untuk mendapatkan data secara kuantitatif . Langkah ini dilaksanakan setelah dilakukannya inspeksi visual(visual inspection) selesai dilaksanakan.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
32
1.3.5. Kunci Jawaban Tes Formatif
1. Jenis – jenis pengukuran sambungan las •
Pengukuran presisi
•
Pengukuran optic
•
Pengukuran elektronik
2. 5 jenis alat pengukuran •
Mistar lurus
•
Mistar siku
•
Jangka sorong
•
Caliper inside
•
Caliper outside
3. Prosedur Pengujian •
Pengukuran dimensi material uji, untuk mengetahui dimensi material yang diuji.
•
Persiapan alat uji, persiapan dilakukan dengan menyiapkan penggaris, kaca pembesar, alat ukur kedalaman takik, dan peralatan lainnya.
•
Persiapan pengujian, setelah alat uji siap maka pengujian visual dapat dilakukan.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
33
DAFTAR PUSTAKA
Widharto, Sri. 2013. Welding Inspection. Jakarta: Mitra Wacana Media. Harsono, dkk. 1996. Teknologi Pengelasan Logam . Jakarta: Pradnya Paramita. Visual Testing Vianto, Johana.2010. (Online), (https://johanavianto.wordpress.com/2013/08/29/visu al-testing-pengujian-indera-mata//,diakses 5 April 2017. SENARAI Boroscopes : perangkat optik yang terdiri dari tabung
kaku atau fleksibel dengan lensa mata pada salah satu ujungnya. Welding
Gauge :
untuk
mengukur
sudut
level
kampuh,tebal leher fillet, tinggi kaki fillet, kedalaman undercut , ketinggian reinforcement dan lain lain.
Inspeksi Visual dan Pengukuran
34