)A) II TIN(AUAN PUSTAKA
*$,$ DE0INISI
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat ke dalam tubuh yang ang
dap dapat
meng mengak akib ibat atk kan
gang angguan guan
keseh esehat atan an
bahk ahkan
dapat apat
menyebabkan kematian. Semua zat dapat menjadi racun bila diberikan dalam dalam dosis dosis yang yang tidak tidak seharu seharusny snya. a. Berbed Berbedaa dengan dengan alergi, alergi, keracu keracunan nan memiliki gejala yang bervariasi dan harus ditindaki dengan cepat dan tepat karena penanganan yang kurang tepat tidak menutup kemungkinan hanya akan memperparah keracunan yang dialami penderita. 2 Intoksikasi akut sering dikaitkan dengan tingkat dosis zat yang digunakan digunakan (dosedepen (dosedependent!, dent!, individu dengan dengan kondisi kondisi organic organic tertentu tertentu yang mendasari (misalnya insu"isiensi ginjal atau hati! yang dalam dosis kecil dapat menyebabkan e"ek intoksikasi berat yang tidak proporsional. # $alam ilmu kimia alkohol atau alkanol adalah istilah yang umum untuk senya%a organik yang memiliki gugus hidroksil (&'! yang terikat pada atom karbon dimana atom karbon itu sendiri juga terikat pada atom hidrogen hidrogen atau atom karbon yang lain. til alkohol juga disebut sebagai etanol merupakan bentuk alkohol yang umum, sering kali disebut alkohol minuman. )umus kimia untuk etanol adalah *' #*'2&'. $ari semua jenis alkohol yang diketahui dalam ilmu kimia, etanol merupakan satu satunya yang digunakan dalam batas tertentu oleh manusia untuk berbagai maksud dan tujuan (sebagian besar alkohol lainnya terlalu toksik untuk diminum!.+,,Intoksikasi alkohol akut dapat dikenali dengan gejalagejala : •
ataksia dan bicara cadel/tak jelas
•
emosi labil dan disinhibisi
•
napas berbau alkohol
mood yang bervariasi
•
0omplikasi akut pada intoksikasi atau overdosis : •
paralisis pernapasan, biasanya bila muntahan masuk saluran pernapasan
•
obstructive sleep apnoea
•
aritmia jantung "atal ketika kadar alkohol darah lebih dari 1, mg/ml
ejala klinis sehubungan dengan overdosis
alkohol
dapat
meliputi: •
penurunan kesadaran, stupor atau koma
•
perubahan status mental
•
kulit dingin dan lembab, suhu tubuh rendah
*$* EPIDEMIOLO'I
Berdasarkan penelitian pria kali lebih sering menjadi pecandu alkohol dibandingkan %anita. 0irakira 3-4 dari semua penduduk 5merika Serikat pernah menggunakan minuman yang mengandung alkohol sekurangkurangnya satu kali dalam hidupnya. $an kirakira -+4 dari semua orang de%asa di 5merika Serikat merupakan pengguna alkohol saat ini. $i Indonesia sendiri ada sekitar #, juta orang pecandu alkohol yang 314 diantaranya berusia 212 tahun dan hampir 34 orang de%asa.+,-,6
*$1 E0EK 0ISIOLO'I DARI ALKOHOL
0arakteristik rasa dan bau berbagai minuman yang mengandung alkohol tergantung kepada metode pembuatannya, yang menghasilkan berbagai senya%a dalam hasil akhirnya. Senya%a tersebut termasuk metanol, butanol, aldehida, "enol, tannins, dan sejumlah kecil berbagai logam. 7alaupun senya%a ini dapat menyebabkan suatu e"ek psikoakti" yang berbeda pada berbagai minuman yang mengandung alkohol,
perbedaan tersebut dalam e"eknya adalah minimal dibandingkan dengan e"ek etanol itu sendiri.+ a2 A!s3rpsi
0irakira +14 alkohol yang dikonsumsi diabsorpsi di lambung, dan sisanya di usus kecil. 0onsentrasi puncak alkohol didalam darah dicapai dalam %aktu #181 menit, biasanya dalam -1 menit, tergantung apakah alkohol diminum saat lambung kosong, yang meningkatkan absorbsi atau diminum bersama makanan yang memperlambat absorbsi. + 7aktu untuk mencapai konsentrasi puncak dalam darah juga merupakan suatu "aktor selama alkohol dikonsumsi, %aktu yang singkat menurunkan %aktu untuk mencapai konsentrasi puncak. 5bsorbsi paling cepat +-#14 (kemurnian #1 sampai 1!. + 9ubuh memiliki alat pelindung terhadap masuknya alkohol. Sebagai contoh, jika konsentrasi alkohol menjadi terlalu tinggi didalam lambung, mukus akan disekresikan dan katup pilorik ditutup, hal tersebut akan memperlambat absorbsi dan menghalangi alkohol masuk ke usus kecil. adi, sejumlah besar alkohol dapat tetap tidak terabsorbsi didalam lambung selama berjamjam. Selain itu, pilorospasme sering kali menyebabkan mual dan muntah. + ika alkohol telah diabsorbsi ke dalam aliran darah, alkohol didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. aringan yang mengandung proporsi air yang tinggi memiliki konsentrasi alkohol yang tinggi. "ek intoksikasi menjadi lebih besar jika konsentrasi alkohol didalam darah tinggi.+ !2 Meta!3lise
0irakira 814 alkohol yang diabsorbsi dimetabolisme di hati, sisanya dieksresikan tanpa diubah oleh ginjal dan paruparu. 0ecepatan oksidasi di hati konstan dan tidak tergantung pada kebutuhan energi tubuh. 9ubuh mampu memetabolisme kirakira +- mg/dl setiap jam dengan rentan berkisar antara +1# mg/dl per jamnya. +
5lkohol dimetabolisme dengan bantuan 2 enzim yaitu alkohol dehidrogenase (5$'! dan aldehida dehidrogenase. 5$' mengkatalisasi konversi alkohol menjadi asetilaldehida yang merupakan senya%a toksik. 5ldehida dehidrogenase mengkatalisasi konversi asetaldehida menjadi asam asetat. 5ldehida dehidrogenase diinhibisi oleh disul"iram ( 5n tabuse!, yang sering digunakan dalam pengobatan gangguan terkait alkohol.+ Beberapa penelitian menunjukkan bah%a pada %anita memiliki 5$' yang lebih rendah dari pada lakilaki, yang mungkin menyebabkan %anita cenderung menjadi lebih terintoksikasi dibanding lakilaki setelah minum alkohol dalam jumlah yang sama. ;enurunan "ungsi enzim yang memetabolisme alkohol akan menyebabkan mudahnya seseorang terjadi intoksikasi alkohol dan gejala toksik. +
42 E5ek pa#a 3tak
Biokimia%i 9eori yang telah lama menunjukkan bah%a e"ek biokimia%i alkohol terjadi pada membran neuron. Sejumlah hipotesis mendukung bah%a alkohol akan
menimbulkan
e"ek
karena
ikatannya
dengan
membran
yang
menyebabkan meningkatnya "luiditas membran pada penggunaan jangka pendek. 9etapi, pada penggunaan jangka panjang teori menyatakan bah%a membran akan menjadi kaku.
'asil akhir aktivitas molekular adalah bah%a alkohol memiliki "ungsi depresan yang sangat mirip dengan barbiturat dan benzodiazepin. ;ada konsentrasi 1,1-4 alkohol didalam darah, maka pikiran, pertimbangan, dan pengendalian akan mengalami kemunduran dan sering kali terputus. ;ada konsentrasi 1,+ aksi motorik akan canggung. ;ada konsentrasi 1,24 "ungsi seluruh daerah motorik menjadi terdepresi, bagian otak yang mengontrol prilaku emosional juga terpengaruhi. ;ada konsentrasi 1,#4 seseorang biasanya mengalami kon"usi dan dapat menjadi stupor. ;ada konsentrasi 1, 1,-4 dapat terjadi koma. ;ada konsentrasi yang lebih tinggi, pusat primiti" di otak yang mengontrol pernapasan dan kecepatan denyut jantung akan terpengaruhi dan dapat terjadi kematian. + e2 E5ek 5isi3l3"is lain
'ati "ek dari penggunaan alkohol yang utama adalah terjadinya kerusakan hati. ;enggunaan alkohol %alaupun dalam jangka %aktu yang pendek dapat menyebabkan akumulasi lemak dan protein yang dapat menimbulkan perlemakan hati ("atty liver! yang pada pemeriksaan "isik ditemukan adanya pembesaran hati.+ Sistem gastrointestinal >eminum alkohol dalam jangka %aktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya eso"agitis, gastritis, aklorhidria, dan ulkus lambung. ;erkembangan menjadi
varises
eso"agus
dapat
menyertai
pada
seseorang
dengan
penyalahgunaan alkohol yang berat, pecahnya varises eso"agus merupakan suatu kega%atdaruratan medis yang sering menyebabkan perdarahan bahkan kematian. 0adangkadang juga dapat terjadi gangguan pada usus, pankreatitis, insu"isiensi pankreas, dan kanker pankreas. 5supan alkohol yang banyak dapat mengganggu proses pencernaan dan absorbsi makanan yang normal. Sebagai akibatnya makanan yang dikonsumsi dalam penyerapannya menjadi tidak adekuat.+
Sistem tubuh lain
5supan alkohol yang signi"ikan dihubungkan dengan meningkatnya tekanan darah, disregulasi lipoprotein dan trigliserida serta meningkatkan terjadinya in"ark miokardium dan penyakit serebrovaskular. Buktibukti telah menunjukkan bah%a alkohol dapat merugikan sistem hemopoetik dan dapat meningkatkan insidensi kanker, khususnya kanker otak, leher, eso"agus, lambung, hati, kolon, dan paruparu. Intoksikasi akut juga dapat menyebabkan hipoglikemia, yang jika tidak cepat terdeteksi akan menyebabkan kematian mendadak pada orang yang terintoksikasi. + 9es laboratorium 0adar gammaglutamiyl transpeptidase meningkat pada kirakira 314 dari semua pasien dengan gangguan berhubungan dengan alkohol, dan volume korpuskular ratarata (>*?@ mean corpuscular volume! meningkat kirakira 14. 'asil tes laboratorium lain yang mungkin berhubungan dengan gangguan berhubungan dengan alkohol adalah asam urat, trigliserida, glutamat oksaloasetat transaminase serum (S&9! atau aspartat aminotrans"erase (5S9!,
dan
glutamatpiruvat
aminotrans"erase (5A9!.+
transaminase
(S;9!
atau
alanin
*$- 'AN''UAN.'AN''UAN
0adar 5lkohol $alam $arah dan 'ubungannya $engan ejala ;ada Siste m Sara" ;usat. 0&S9)5SI (g/dl!
;>IC>
;>IC> 0)&I0
1,1-11,16- (tara" pesta!
S;&)5$I0 u"oria, Suka
9ak tampak gejala
berkumpul
Sering masih terlihat
(gregarious!, suka
segar
mengomel 1,+11
(intoksikasi
(garroulous! 9idak terkoordinasi
ejala minimal
;erilaku tak
>enyenangkan, mulai
9erkontrol
eu"oria, kurang
secara hukumD! 1,+2-1,+-1
koordinasi
1,2111,2-1
1,#111,#-1 Aebih dari 1,-11
'ilang
>embutuhkan
ke%aspadaan,
usaha
lethargy
pertahankan
Stupor sampai koma
emosi/kontrol motorik >engantuk, lamban 0oma
untuk
mem
butuhkan 'emodialysis D! $i beberapa egara (atau negara bagian di 5S seperti *ali"ornia! secara hukum kadar 1.131 sudah ditetapkan sebagai intoksikasi. *$/ Keter"antun"an Alk3h3l #an Penyalah"unaan Alk3h3l
$iagnosis dan gambaran klinis: ;ola penggunaan alkohol sering kali disertai dengan prilaku berikut ini: + a. 0etidak mampuan memutuskan atau berhenti minum b. Csaha berulang untuk mengontrol atau menurunkan minum yang berlebihan dengan tidak minum minuman keras (periode abstinensia temporer! atau membatasi minum pada %aktu tertentu c. ;esta minuman keras (tetap terintoksikasi sepanjang hari untuk sekurangnya dua hari! d. >engkonsumsi kadangkadang - takaran minuman keras (atau ekuivalennya pada bir atau anggur! e. ;eriode amnestik untuk peristi%a yang terjadi selama terintoksikasi (blackout! ". 9erus minum %alaupun adanya suatu gangguan "isik serius yang telah diketahuinya dieksaserbasi oleh penggunaan alkohol g. >inum alkohol yang bukan minuman, seperti bahan bakar atau produk komersial yang mengandung alkohol $isamping
itu
orang
dengan
ketergantungan
alkohol
dan
penyalahgunaan alkohol menunjukkan gangguan "ungsi sosial dan pekerjaan
karena
penggunaan
alkohol,
seperti
kekerasan
saat
terintoksikasi, tidak hadir kerja, kehilangan pekerjaan, masalah hukum (contoh: ditahan karena prilaku terintoksikasi atau kecelakaan lalu lintas saat terintoksikasi!, dan perdebatan atau kesulitan dengan keluarga atau teman karena penggunaan alkohol yang berlebihan. +
*$6 Int3ksikasi Alk3h3l
$iagnosis dan gambaran klinis: 0riteria menekankan sejumlah cukup konsumsi alkohol, perubahan prilaku maladapti" spesi"ik, tanda gangguan neurologis, dan tidak adanya diagnosis atau kondisi lain yang membaur.+ Intoksikasi alkohol bukan merupakan kondisi yang ringan. Intoksikasi alkohol yang parah dapat menyebabkan koma, depresi pernapasan dan kematian, baik karena henti pernapasan atau karena aspirasi muntah. ;engobatan untuk intoksikasi berat berupa bantuan pernapasan mekanik diunit pera%atan intensi", dengan perhatian pada keseimbangan asam basa pasien, elektrolit, dan temperatur. Beberapa penelitian aliran darah serebral selama intoksikasi alkohol mengalami peningkatan tetapi akan menurun pada minum alkohol selanjutnya. + Beratnya gejala intoksikasi alkohol berhubungan secara kasar dengan konsentrasi alkohol dalam darah, yang mencerminkan intoksikasi alkohol didalam otak. ;ada onset intoksikasi, beberapa orang menjadi suka bicara dan suka berkelompok, beberapa menjadi menarik diri dan cemberut, yang lainnya menjadi suka berkelahi. Beberapa pasien menunjukkan labilitas mood, dengan episode terta%a dan menangis yang saling bergantian (intermiten!. 9oleransi jangka pendek terhadap alkohol dapat terjadi, orang tersebut tampak kurang terintoksikasi setelah berjam jam minum daripada setelah hanya beberapa jam.+ 0omplikasi medis intoksikasi alkohol sering disebabkan karena terjatuh yang dapat menimbulkan hematoma subdural dan "raktur. 9anda yang menggambarkan intoksikasi akibat sering bertanding minum adalah hematoma %ajah, khususnya disekitar mata, yang disebabkan terjatuh atau berkelahi saat mabuk.+ Kriteria Dia"n3stik untuk Int3ksikasi Alk3h3l
5. Baru saja menggunakan alkohol B. ;rilaku maladapti" atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis (misalnya, prilaku seksual atau agresi" yang tidak tepat, labilitas mood,
gangguan pertimbangan, gangguan "ungsi sosial atau pekerjaan! yang berkembang selama atau segera setelah ingesti alkohol *. Satu (atau lebih! tanda berikut ini, yang berkembang selama atau segera setelah pemakaian alkohol +! Bicara cadel 2! Inkoordinasi #! aya berjalan tidak mantap ! istagmus -! angguan atensi atau daya ingat ! Stupor atau koma $. ejala tidak disebabkan oleh kondisi medis umum dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain 9abel didasarkan dari $S>I?, $ignostic and Statistical >anual o" >ental $isorders, ed . 'ak cipta 5merican ;syciatric 5ssociation, 7ashington +88.+
*$7 Pen"3!atan Penatalaksanaan int3ksikasi se4ara uu * +. Stabilisasi
;enatalaksanaan keracunan pada %aktu pertama kali berupa tindakan resusitasi kardiopulmoner yang dilakukan dengan cepat dan tepat berupa pembebasan jalan napas, perbaikan "ungsi pernapasan, dan perbaikan sistem sirkulasi darah. 2. $ekontaminasi $ekontaminasi merupakan terapi intervensi yang bertujuan untuk menurunkan pemaparan terhadap racun, mengurangi absorpsi dan mencegah kerusakan. #. $ekontaminasi pulmonal $ekontaminasi pulmonal berupa tindakan menjauhkan korban dari pemaparan inhalasi zat racun, monitor kemungkinan ga%at napas dan berikan oksigen lembab +114 dan jika perlu beri ventilator. . $ekontaminasi mata $ekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata dari racun yaitu posisi kepala pasien ditengadahkan dan miring ke posisi mata yang terburuk kondisinya. Buka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan
aEuades atau a*A 1,84 perlahan sampai zat racunnya diperkirakan sudah hilang. -. $ekontaminasi kulit (rambut dan kuku! 9indakan dekontaminasi paling a%al adalah melepaskan pakaian, arloji, sepatu dan aksesorisd lainnnya dan masukkan dalam %adah plastik yang kedap air dan tutup rapat, cuci bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dan disabun minimal +1 menit selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut. . $ekontaminasi gastrointestinal ;enelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga tindakan pemberian bahan pengikat (karbon akti"!, pengenceran atau mengeluarkan isi lambung dengan cara induksi muntah atau aspirasi dan kumbah lambung dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik. 6. liminasi 9indakan eliminasi adalah tindakan untuk mempercepat pengeluaran racun yang sedang beredar dalam darah, atau dalam saluran gastrointestinal setelah lebih dari jam 3. 5ntidotum ;ada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada obat antidotumnya dan sediaan obat antidot yang tersedia secara komersial sangat sedikit jumlahnya.
Me#ikasi
9erapi obat untuk intoksikasi dan putus alkohol >asalah klinis emetaran dan agitasi ringan sampai sedang
&bat chlordiazepo=ide
alur &ral
$osis 2-+11 mg tiap
0eterangan $osis a%al dapat
jam
diulangi tiap 2 jam sampai pasien tenang@
dosis selanjutnya harus ditentukan secara 'alusinosis
$iazepam
&ral
-21 mg tiap
individual dan dititrasi Berikan sampai pasien
5gitasi parah
Aorazepam
&ral
jam
tenang@ dosis
chlordiazepo=ide
Intravena
2+1 mg tiap
selanjutnya harus
jam 1,- mg/kg pada +2,0ejang putus $elirium
$iazepam Aorazepam
Intravena
mg/mnt 1,+- mg/kg pada 2,-
Intravena
mg/mnt 1,+ mg/kg pada 2,1
tremens
ditentukan secara indivisual dan dititrasi
mg/mnt
;rotap tatalaksana intoksikasi alcohol dari 0epmenkes )I 21+1 yaitu: •
Bila terdapat kondisi 'ipoglikemia injeksi -1 mg $e=trose -14
•
Bila keadaan 0oma :
;osisi "ace do%n untuk cegah aspirasi
&bservasi ketat tanda vital setiap +- menit
Injeksi 9iamine +11 mg i.v untuk pro"ilaksis terjadinya 7ernicke ncephalopathy.lalu -1 ml $ekstrose -14 iv (urutan jangan sampai terbalik!
•
;roblem ;erilaku (gaduh/gelisah!:
;etugas keamanan dan pera%at siap bila pasien agresi"
9erapis harus toleran dan tidak membuat pasien takut atau merasa terancam
Buat suasana tenang dan bila perlu ta%arkan makan
Beri dosis rendah sadati": Aorazepam +2 mg atau 'aloperidol
-
mg oral, bila gaduh gelisah berikan sacara parenteral (I.m! Psik3terapi
;sikoterapi memusatkan pada alasan seseorang mengapa minum.
tersebut. >elibatkan pasangan yang tertarik dan bekerja sama dalam terapi bersama (conjoint therapy! untuk sekurangnya satu sesion adalah sangat e"ekti".+ Me#ikasi Disul5ira
$isul"iram (antabuse! menghambat secara kompetiti" enzim aldehida dehidrogenase, sehingga biasanya minuman segelaspun biasanya menyebabkan reaksi toksik karena akumulasi asetaldehida didalam darah. ;emberian obat tidak boleh dimulai sampai 2 jam setelah minuman terakhir pasien. ;asien harus dalam kesehatan yang baik, sangat termotivasi, dan bekerja sama. $okter harus memberitahukan pasien akibat meminum alkohol saat menggunakan obat dan selama 2 minggu setelahnya.+ >ereka yang menggunakan alkohol sambil meminum disul"iram 2-1 mg setiap harinya akan mengalami kemerahan dan perasaan panas pada %ajah, sklera, anggota gerak atas dan dada. >ereka akan menjadi pucat, hipotensi" dan mual juga mengalami malaise yang serius. ;asien juga akan mengalami rasa pusing, pandangan kabur, palpitasi, sesak dan mati rasa pada anggota gerak. $engan dosis lebih dari 2-1 mg maka dapat terjadi gangguan daya ingat dan kon"usi. + Psik3tr3pika
&bat antiansietas dan antidepresan dapat mengobati gejala kecemasan pada pasien dengan gangguan terkait alkohol. Terapi Prilaku
9erapi prilaku mengajarkan seseorang dengan gangguan berhubungan alkohol untuk menurunkan kecemasan. Aatihan ditekankan pada latihan relaksasi, latihan ketegasan, keterampilan mengendalikan diri, dan strategi baru untuk menguasai
lingkungan.
Sejumlah
program
pembiasaan
prilaku
(operant
conditioning! membiasakan orang dengan gangguan berhubungan alkohol untuk memodi"ikasi prilaku minum mereka atau untuk berhenti minum. $orongan berupa hadiah keuangan, kesempatan untuk tinggal dalam lingkungan ra%at inap yang baik, dan jalur untuk memasuki interaksi sosial yang menyenangkan. +
)A) III LAPORAN KASUS
A$ IDENTITAS PASIEN
ama
: >;$S
eniskelamin
: Aakilaki
Cmur
: 23 tahun
;endidikan
: 9amat SA95
;ekerjaan
: 7iras%asta
Status ;erka%inan
: Belum >enikah
5gama
: 'indu
Suku
: Bali
0ebangsaan
: Indonesia
5lamat
: alan Bhayangkara agapati
9anggal >)S
: +8 ovember 21+
9anggal ;emeriksaan : +8 ovember 21+
)$ ANAMNESIS 8ALLOANAMNESIS #en"an keluar"a pasien2
0eluhan Ctama
: ;enurunan 0esadaran
0eluhan 9ambahan
: >untahmuntah dengan cairan ber%arna kehitaman dan berbuih.
Ri9ayat Penyakit Sekaran"
;asien datang ke I$ )S9rijata ;olda Bali dengan penurunan kesadaran sejak kurang lebih #1 menit S>)S. a"as pasien berbau alkohol. Sebelumnya (kurang lebih + jam S>)S! pasien bersama dengan kakak dan saudara lainnya mengkonsumsi alkohol di rumahnya. 0emudian pasien mendadak muntahmuntah. >untahan ber%arna merah gelap dan bercampur buih. ;asien muntah sebanyak kurang lebih # kali dengan volume kurang lebih #11 cc. ;asien sebelumnya juga sempat memegangi bagian perutnya dan mengatakan nyeri ulu hati. ;asien tidak sempat mendeskripsikan nyeri nya kemudian pasien tidak sadarkan diri dan segera 16
diba%a ke rumah sakit. 5lkohol yang dikonsumsi dikatakan jenis )ed Aabel dengan volume kurang lebih 11 cc. $ikatakan bah%a alkohol ini tidak dicampur dengan minuman apapun.
Ri9ayat Pen"3!atan:
;asien dikatakan belum pernah mendapat pengobatan sebelumnya untuk meringankan gejala yang dialaminya.
Ri9ayat Penyakit Se!elunya:
0eluhan muntah darah ini menurut keluarga pasien merupakan kejadian pertama yang dialami pasien. 0eluhan nyeri ulu hati memang sering dialami pasien sejak kurang lebih # bulan yang lalu dan hilang timbul. )i%ayat penyakit jantung, ginjal, asma, hipertensi dan diabetes mellitus disangkal pasien. )i%ayat alergi juga disangkal pasien. ;asien dikatakan memang sering mengkonsumsi alkohol sejak usia belasan tahun.
Ri9ayat Penyakit Keluar"a:
9idak ada anggota keluarga yang menderita keluhan yang sama dengan pasien. )i%ayat penyakit jantung, ginjal, asma, hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
PEMERIKSAAN 0ISIK
0eadaan umum
: Aemah, 5gitasi
0esadaran
: Somnolen
9anda vital :
9$
: +11/1mm'g
adi
: 81 =/menit, regular, isi cukup
)espirasi
: 21 =/menit
Suhu
: #,6 F*
Saturasi
: 814
STATUS 'ENERAL:
>ata
: anemis (/!, ikterus (/!, re"leks pupil (G/G! isokor, oedema palpebrae (/! 17
9'9 9elinga 'idung 9enggorokan Aidah 0elenjar parotis
: sekret tidak ada, pendengaran menurun tidak ada : sekret tidak ada : tonsil 9+/9+, hiperemis (!, pharing hiperemis (! : ulkus (!, papil lidah atropi (! : tidak ditemukan pembesaran
>ukosa bibir
: basah, stomatitis angularis (!
Aeher ?; 0elenjar getah bening
: ;) G 1 cm'2& : tidak ditemukan pembesaran
0elenjar parotis dan tiroid : tidak ditemukan pembesaran 9horaks *or: Inspeksi ;alpasi ;erkusi
: Simetris : iktus kordis tidak terlihat : iktus cordis tidak teraba : batas atas jantung I*S II midclavicular line sinistra, batas kanan jantung parasternal line dekstra, batas kiri jantung midclavicular line sinistra I*S ?
5uskultasi
: S+S2tunggal, regular, murmur (!
;ulmo : Inspeksi ;alpasi ;erkusi
5uskultasi
5bdomen Inspeksi 5uskultasi ;alpasi
: simetris saat statis. : vocal "remitus tidak dapat dievaluasi : sonor (G/G! (G/G! (G/G! : vesikuler (G/G!, ronchi (/!, %heezing(/! (G/G! (/! (/! (G/G! (/! (/! : distensi (! : bising usus (G! normal : ascites (!, nyeri tekan tidak dapat dievaluasi, massa (!, hepar dan lien tidak teraba, ginjal tidak teraba,
;erkusi =tremitas
: timpani di semua regio : hangat (G/G!, edema (/! (G/G!
(/!
enitalia ksterna : tidak di evaluasi 18
DIA'NOSIS KER(A
Intoksikasi 5lkohol G 'ematemesis e.c. suspek Clkus ;eptikum d d/ Clkus $uodenum
PENATALAKSANAAN DAN 0OLLO UP Ren4ana Terapi
>edikamentosa
>)S In"us )inger Aaktat 21 tpm Inj. &ndansetron #=3 mg &ttozol 2=+ I? >ucin #=*I
on>edikamentosa
Istirahat di tempat tidur sampai terdapat perbaikan keluhan. $iet lunak dengan pola makan teratur # kali makan dan 2 kali cemilan.
>enghindari "aktor pencetus seperti menghentikan atau mengurangi konsumsi obatobat S5I$, mengurangi mengkonsumsi makanan pedas, asam, rokok, ka"ein, ataupun minuman beralkohol.
Ren4ana Dia"n3sis
ndoskopi
Ren4ana M3nit3rin"
?ital sign 0eluhan
0OLLO UP PASIEN Tan""al
+8/++/ 21+
Ananesis
&S masih tampak tidak sadar dan gelisah. >untah
Peeriksaan 5isik
0C: lemah 9$: +11/1 : 33
Assesent
Terapi
Intoksikasi In"us )A 21 tpm 5lkohol G ;asang 9 'ematemesis astric *ooling 19
(G! kehitaman.
): +3 9: #,3 >ata : *5 /, SI / Aeher : ?; H (! 9hora=: vesikuler G/ G, )BB /, *or: S+ S2 reguler, Bising (! 5bdomen: 9 (!, supel (G!, BC (G! kstremitas: akral hangat, nadi kuat, udem tungkai (/!.
e.c. suspek dengan 5*A Clkus +-11 cc ;eptikum dd/ &ttozol 2=1 mg Clkus &ndansetron 2=3 $uodenum mg >ucin syrup #=+ *I $iet lunak ;lanning $=.: $&S0&;I
&S sudah mulai sadarkan diri dan mengeluh nyeri ulu hati. >ual (! muntah (! diare (!. )i%ayat: >inum alkohol (G!, ;erokok (G! $> (!, sakit jantung (! '9 (!, 5sma (!, alergi (!
0C: lemah, *> 9$: ++1/1 : 31 ): 21 9: #,# >ata : *5 /, SI / Aeher : ?; H (! 9hora=: vesikuler G/ G, )BB /, *or: S+ S2 reguler, Bising (! 5bdomen: 9 (!, supel (G!, BC (G! kstremitas: akral hangat, nadi kuat, udem tungkai (/!.
Intoksikasi 5lkohol G 'ematemesis e.c. suspek Clkus ;eptikum dd/ Clkus $uodenum
In"us )A 21 tpm &ttozol 2=1 mg &ndansetron 2=3 mg >ucin syrup #=+ *I $iet lunak 5"" 9 ;lanning $=.: $&S0&;I
&S sadar baik. yeri ulu hati (G! >ual (! muntah (! diare (!.
0C: baik, *> 9$: ++1/61 : 63 ): 22 9: #,>ata : *5 /, SI / Aeher : ?; H (! 9hora=: vesikuler G/ G, )BB /, *or: S+ S2 reguler, Bising (! 5bdomen: 9 (!, supel (G!, BC (G! kstremitas: akral hangat, nadi kuat,
Intoksikasi 5lkohol G 'ematemesis e.c. suspek Clkus ;eptikum dd/ Clkus $uodenum
In"us )A 21 tpm &ttozol 2=1 mg &ndansetron 2=3 mg >ucin syrup #=+ *I $iet 909; lunak ;lanning $=.: $&S0&;I
)i%ayat: >inum alkohol (G!, ;erokok (G! $> (!, sakit jantung (! '9 (!, 5sma (!, alergi (!
21/++/ 21+
2+/++/ 21+
a"su makan baik, B5B (G! baik, B50 (G! baik
20
udem tungkai (/!. 22/++/ 21+
&S sadar baik. yeri ulu hati (G! >ual (! muntah (! diare (!. a"su makan baik, B5B (G! baik, B50 (G! baik
0$
0C: baik, *> 9$: ++1/61 : 63 ): 22 9: #,>ata : *5 /, SI / Aeher : ?; H (! 9hora=: vesikuler G/ G, )BB /, *or: S+ S2 reguler, Bising (! 5bdomen: 9 (!, supel (G!, BC (G! kstremitas: akral hangat, nadi kuat, udem tungkai (/!. '5SIA $&S0&;I : )eallus Clcer • astritis • Super"icialis ucosal ;rocase •
S< >allory 7eiss Syndrome e.c 5lcohol Induce
In"us )A 21 tpm &meprazol 2=21 mg &ndansetron 2=3 mg >ucin syrup #=+ *I $iet 909; lunak
Pr3"n3sis . 5d vitam
: dubia ad bonam
5d "ungsionam
: dubia ad bonam
21
)A) III PEM)AHASAN
;enegakan diagnosis pada pasien intoksikasi alkohol dengan melalui anamnesis, pemeriksaan "isik dan laboratorium. 'asil anamnesis menunjukan bah%a pasien mengalami p enurunan kesadaran setelah mengkonsumsi alkohol jenis )ed Aabel. )ed Aabel merupakan minuman yang mengandung alkohol dengan konsentrasi 14. ;asien dikatakan mengkonsumsi minuman tersebut kurang lebih sebanyak 11 cc. Selain itu pasien juga diketahui muntahmuntah cairan ber%arna merah kehitaman dan berbuih. $ari ri%ayat sosial memang diketahui bah%a paasien selalu mengkonsumsi alkohol dan juga merupakan seorang perokok. $ari pemeriksaan "isik didapatkan bah%a keadaan umum pasien lemah dan agitasi, kesadaran somnolen, 9anda vital tekanan darah +11/1mm'g, adi 81 =/menit , )espirasi 21 =/menit , Suhu #,6 F* Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan "isik didapatkan diagnosis Intoksikasi 5lkohol dengan kriteria berdasarkan dari $S>I? yaitu pasien baru saja menggunakan alkohol. 5dapun pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk melakukan penegakan diagnosis ulkus peptikum adalah dengan endoskopi. $ari hasil endoskopi didapatkan gambaran: Reallus Ulcer, Gastritis Superficialis Fundus Stress Related , dan Mucosal Procase ;enatalaksanaan yang diberikan untuk keadaan pasien tersebut diantaranya :
In"us )inger Aaktat 21 tpm Inj. &ndansetron #=3 mg &ttozol 2=+ I? >ucin #=*I Bilas Aambung dengan a*l +-11 cc.
Bilas lambung dilakukan pada pasien tersebut untuk mengurangi konsentrasi toksik dari alkohol dan melindungi mucosa lambung akibat paparan alkohol yang dapat menggerus lambung sekaligus sembagai terapi untuk menghentikan perdarahan. Berkurangnya konsentrasi alkohol yang masuk kedalam tubuh dan beredar pada sirkulasi tubuh, dapat membantu menurunkan e"ek toksik alkohol yang semakin memburuk bila konsentrasi pada peredaran darah semakin tinggi. &batobatan agen antian=ietas seperti pada golongan benzodiazepine belum perlu digunakan karena tidak terjadi sampai gejala agitasi berat, halusinasi ataupun kejang pada pasien. 22
DA0TAR PUSTAKA
23
$S>I?, $ignostic and Statistical >anual o" >ental $isorders, ed . 'ak cipta 5merican ;syciatric 5ssociation, 7ashington +88.+ 0atz 0 $, Sakamoto 0 >, ;insky > ). &rganophosphate 9o=icity. >edscape e>edicine, 21++. 5vailable on: http://emedicine.medscape.com/article/+662overvie%. 5ccessed: th >ay 21++. Sudoyo 5 7, Setiyohadi B, 5l%i I et al. Buku 5jar Ilmu ;enyakit $alam. ilid I, edisi I?. 211. ;usat ;enerbitan ilmu ;enyakit $alam anning ;. uide to ssentials in mergency >edicine. Singapore: >cra%'ill, 211. ;age: #86+ 5ri" >ansjoer dkk, 0apita Selekta 0edokteran, >edia 5esculapius, edisi #, jilid I, +888, hal : # J #6. >> ;anggabean, Buku 5jar Ilmu ;enyakit $alam edisi I?, jilid +, $epartemen Ilmu ;enyakit $alam <0CI, 211, hal : +-+# J +-+. uyton 5*, 'all . Buku 5jar
24