1
BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Rumah Rumah sakit sakit adalah adalah sarana sarana dalam upaya penyehat penyehatan an kesehata kesehatan n yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempa tempatt pendid pendidika ikan n tenaga tenaga keseh kesehata atan n dan peneli penelitia tian. n. Didala Didalam m rumah rumah sakit sakit segala hal tentang pelayanan kesehatan mulai dari obat-obatan, makanan, air, sanitasi, dan lainnya dikaji dalam higiene sanitasi pada lingkungan rumah sakit. Kegiatan Kegiatan rumah rumah sakit tersebut menghasilkan menghasilkan berbagai berbagai macam macam limbah limbah yang berupa berupa benda benda cair, cair, padat padat dan gas. gas. Rumah Rumah sakit sakit tidak tidak hanya hanya mengha menghasil silkan kan sampah biasa, namun juga menghasilkan sampah infeksius dan sampah medis lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan salah satu media penyebaran penyakit. Jika limbah rumah sakit tidak diolah dengan benar dan baik, maka akan menhas menhasilk ilkan an limbah limbah buanga buangan n oleh oleh kegiat kegiatan an rumah rumah sakit sakit dapat dapat mence mencemar marii lingku lingkunga ngan. n. Pengel Pengelola olaan an limbah limbah rumah rumah sakit sakit adalah adalah bagian bagian dari dari kegiat kegiatan an penye penyehat hatan an lingku lingkunga ngan n di rumah rumah sakit sakit yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk melind melindung ungii masyaraka masyarakat, t, pasien, pasien, petugas petugas kesehata kesehatan n atau yang petugas petugas rumah rumah sakit sakit dari bahaya pencemaran lingkungan yang bersumber dari limbah rumah sakit dan upaya penanggulangan penyebaran penyakit. Sanitasi lingkungan rumah sakit juga perlu diperhatikan secara secara cermat, karena rumah sakit sakit yang memperhatikan sani sanita tasi si dan dan limba limbah h buan buanga gann nnya ya adal adalah ah ruma rumah h saki sakitt yang yang pedu peduli li akan akan penyehatan lingkungan. Sanitasi lingkungan yang baik akan berdampak kepada penghuni rumah sakit juga khususnya dan kepada masyarakat sekitar pada umumnya. Dalam Dalam pengolah pengolahan an limbah limbah rumah sakit sakit tentunya tentunya diperluka diperlukan n berbagai berbagai maca macam m cara cara sesu sesuai ai deng dengan an peng pengel elom ompo poka kan n jeni jeniss limb limbah ahny nya. a. Untu Untuk k itu itu mengetahui secara jelas dan langsung tentang pengelolahan limbah di rumah
2
sakit akan menambah wawasan kami sebagai mahasiswa yang peduli akan kesehatan dan lingkungan. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1 Mampu Mampu menje menjelaska laskan n tentan tentang g higien higienee dan dan sanitasi sanitasi lingkunga lingkungan. n. 2 Mampu Mampu menje menjelas laskan kan manf manfaat aat dan dan penti pentingn ngnya ya sanit sanitasi asi.. 3 Mampu Mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang tujua tujuan n dan ruang ruang lingkup lingkup kesehata kesehatan. n. 4 Mampu Mampu menj menjela elaska skan n tentan tentang g sanita sanitasi si sumbe sumberr air. air. 5 Mampu Mampu menj menjela elaska skan n tenta tentang ng higi higiene ene makana makanan. n. 6 Mampu Mampu menjel menjelask askan an tentan tentang g samp sampah ah padat padat 7 Mampu Mampu menjel menjelask askan an tentan tentang g limb limbah ah cair. cair. 8 Mampu Mampu menjel menjelask askan an ten tentan tang g limba limbah h indus industri tri..
C. Manfaa faat Beberapa manfaat yang dapat diperoleh bagi praktikan antara lain yaitu: 1. Bagi Bagi Maha Mahasi sisw swaa a. Mahasisw Mahasiswaa mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang higien higienee dan sanitasi sanitasi lingkung lingkungan. an. b. Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u menj menjel elas aska kan n tena tenata tang ng manf manfaa aatt dan dan pent pentin ingn gnya ya
sanitasi. c. Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u menj menjel elas aska kan n tent tentan ang g tuju tujuan an dan dan ruan ruang g ling lingku kup p kesehatan lingkungan d. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjelaska menjelaskan n sanitas sanitasii sumber sumber air e. Mahasisw Mahasiswaa Mampu Mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang higiene higiene makan makanan. an. f. Mahsiswa Mahsiswa mampu mampu menjelask menjelaskan an tentang tentang sampah sampah padat padat g. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjelaska menjelaskan n tentang tentang limbah limbah cair. cair. h. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang limbah limbah industr industri. i. 2. Bagi Progra Program m Studi Studi Diploma Diploma 4 Kesela Keselamatan matan dan Keseha Kesehatan tan Kerja Kerja a. Menj Menjal alin in hubu hubung ngan an baik baik anta antara ra RS. RS. PKU PKU Muha Muhamm mmad adiya iyah h Sura Suraka karta rta dengan Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. b. Menambah Menambah ilmu ilmu mahasiswa mahasiswa Program Program Studi Studi Diploma Diploma 4 Keselamat Keselamatan an dan Kesehatan Kerja melalui studi lapangan yang di adakan. c. Mencip Menciptak takan an kerjasam kerjasamaa antara antara RS. PKU Muhamm Muhammadi adiyah yah Surakar Surakarta ta dan dan Prodi, agar dapat menempatkan mahasiswanya bekerja atau magang di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.
2
sakit akan menambah wawasan kami sebagai mahasiswa yang peduli akan kesehatan dan lingkungan. B. Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1 Mampu Mampu menje menjelaska laskan n tentan tentang g higien higienee dan dan sanitasi sanitasi lingkunga lingkungan. n. 2 Mampu Mampu menje menjelas laskan kan manf manfaat aat dan dan penti pentingn ngnya ya sanit sanitasi asi.. 3 Mampu Mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang tujua tujuan n dan ruang ruang lingkup lingkup kesehata kesehatan. n. 4 Mampu Mampu menj menjela elaska skan n tentan tentang g sanita sanitasi si sumbe sumberr air. air. 5 Mampu Mampu menj menjela elaska skan n tenta tentang ng higi higiene ene makana makanan. n. 6 Mampu Mampu menjel menjelask askan an tentan tentang g samp sampah ah padat padat 7 Mampu Mampu menjel menjelask askan an tentan tentang g limb limbah ah cair. cair. 8 Mampu Mampu menjel menjelask askan an ten tentan tang g limba limbah h indus industri tri..
C. Manfaa faat Beberapa manfaat yang dapat diperoleh bagi praktikan antara lain yaitu: 1. Bagi Bagi Maha Mahasi sisw swaa a. Mahasisw Mahasiswaa mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang higien higienee dan sanitasi sanitasi lingkung lingkungan. an. b. Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u menj menjel elas aska kan n tena tenata tang ng manf manfaa aatt dan dan pent pentin ingn gnya ya
sanitasi. c. Maha Mahasi sisw swaa mamp mampu u menj menjel elas aska kan n tent tentan ang g tuju tujuan an dan dan ruan ruang g ling lingku kup p kesehatan lingkungan d. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjelaska menjelaskan n sanitas sanitasii sumber sumber air e. Mahasisw Mahasiswaa Mampu Mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang higiene higiene makan makanan. an. f. Mahsiswa Mahsiswa mampu mampu menjelask menjelaskan an tentang tentang sampah sampah padat padat g. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjelaska menjelaskan n tentang tentang limbah limbah cair. cair. h. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menjela menjelaskan skan tentang tentang limbah limbah industr industri. i. 2. Bagi Progra Program m Studi Studi Diploma Diploma 4 Kesela Keselamatan matan dan Keseha Kesehatan tan Kerja Kerja a. Menj Menjal alin in hubu hubung ngan an baik baik anta antara ra RS. RS. PKU PKU Muha Muhamm mmad adiya iyah h Sura Suraka karta rta dengan Program Studi Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. b. Menambah Menambah ilmu ilmu mahasiswa mahasiswa Program Program Studi Studi Diploma Diploma 4 Keselamat Keselamatan an dan Kesehatan Kerja melalui studi lapangan yang di adakan. c. Mencip Menciptak takan an kerjasam kerjasamaa antara antara RS. PKU Muhamm Muhammadi adiyah yah Surakar Surakarta ta dan dan Prodi, agar dapat menempatkan mahasiswanya bekerja atau magang di RS. PKU Muhammadiyah Surakarta.
3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinj Tinjau auan an Pusta Pustaka ka
Dalam Dalam lingku lingkup p kerja kerja dan lingku lingkunga nganny nnya, a, terdapat terdapat banyak banyak faktor faktor yang dapat menimbulkan potensi-potensi bahaya yang sangat berpengaruh terhadap terhadap produktivit produktivitas as para pekerja. pekerja. Untuk menghindari menghindari dan meminimalka meminimalkan n kemungkinan terjadinya potensi bahaya bahaya di tempat kerja, pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tenaga kerja. Hal ini dapat dipergunakan untuk mengadakan upayaupaya pengendalian dalam rangka pencegahan penyakit akibat kerja yang mungkin terjadi. Seca Secara ra umum umum Fakt Faktor or baha bahay ya
di temp tempat at kerj kerjaa
yang ang
dapa dapatt
menyebabkan menyebabkan gangguan kesehatan dapat dikelompok dikelompokkan kan antara lain sebagai berikut !.
Faktor Faktor bahaya bahaya fisik, fisik, yaitu faktor faktor bahaya bahaya yang dapat menyebab menyebabkan kan ganggu gangguanan-gan ganggu gguan an keseha kesehatan tan terhad terhadap ap tenaga tenaga kerja kerja yang yang terpapar terpapar,, misalnya terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim "panas # dingin$, intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi. a. %ebisingan &ising &ising adalah adalah campura campuran n dari dari berbag berbagai ai suara suara yang yang tidak tidak dikehendaki ataupun yang merusak kesehatan, saat ini kebisingan merupakan salah satu penyebab penyakit lingkungan "Slamet, '(()$. Seda Sedang ngka kan n kebi kebisin singa gan n serin sering g digu diguna naka kan n sebag sebagai ai istil istilah ah untu untuk k menyatak menyatakan an suara suara yang yang tidak tidak diingi diinginka nkan n yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh kegiat kegiatan an manusia manusia atau atau aktifit aktifitas-a as-akti ktifita fitass alam "Schilli "Schilling, ng, !*+!$. !*+!$. %ebi %ebisi sing ngan an dapa dapatt diar diarti tika kan n seba sebaga gaii sega segala la buny bunyii yang ang tida tidak k dike dikehe hend ndak akii yang yang dapa dapatt memb memberi eri peng pengaru aruh h nega negati tiff terh terhad adap ap kesehatan dan kesejahteraan seseorang maupun suatu populasi.
4
&erdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat bunyi dan tenaga bunyi maka bising dibagi dalam kategori, yaitu !$ Occupational noise "bising yang berhubungan dengan pekerjaan$ yaitu bising yang disebabkan oleh bunyi mesin di tempat kerja, misal bising dari mesin ketik. '$ Audible noise "bising pendengaran$ yaitu bising yang disebabkan oleh frekuensi bunyi antara !,-+((( H/. $ Impuls noise "bising impulsif$ yaitu bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang menyentak, misal pukulan palu, ledakan meriam, tembakan bedil. Selanjutnya dengan ukuran intensitas bunyi atau desibel ini dapat ditentukan apakah bunyi itu bising atau tidak. Seberapa jauh bunyi-bunyi di sekitar kita dapat diterima0dikehendaki atau tidak dikehendaki0bising. 1abel !. Skala 2ntensitas %ebisingan 3enis &unyi
Skala
2ntensitas
Desibel
Halilintar 4eriam 4esin uap 3alan yang ramai 5luit %antor gaduh 7adio 7umah gaduh %antor pada umumnya 7umah tenang %antor perorangan Sangat tenang , Suara daun
&atas Dengar 1ertinggi !'( d& !!( d& !(( d& *( d& +( d& 6( d& )( d& ( d& ( d& ( d& '( d& !( d&
jatuh, 1etesan air %ebisingan mempengaruhi kesehatan antara lain dapat menyebabkan kerusakan pada indera pendengaran sampai kepada ketulian. Dari hasil penelitian diperoleh bukti bah8a intensitas bunyi yang dikategorikan bising dan yang mempengaruhi kesehatan "pendengaran$ adalah diatas )( d&. Disamping itu kebisingan juga
5
dapat mengganggu komunikasi. Dengan suasana yang bising memaksa pekerja berteriak dalam berkomunikasi dengan pekerja lain. %adang-kadang teriakan atau pembicaraan yang keras ini dapat menimbulkan salah komunikasi "miss communication$ atau salah persepsi terhadap orang lain. %ebisingan terutama yang berasal dari alat-alat bantu kerja atau mesin dapat dikendalikan antara lain dengan menempatkan peredam pada sumber getaran atau memodifikasi mesin untuk mengurangi bising. 5enggunaan proteksi dengan sumbatan telinga dapat mengurangi kebisingan sekitar '(-' d&. 1etapi penggunaan penutup telinga ini pada umumnya tidak disenangi oleh pekerja karena terasa risih adanya benda asing di telinganya. Untuk itu penyuluhan terhadap mereka agar menyadari pentingnya tutup telinga bagi kesehatannya dan akhirnya mau memakainya. b.
9etaran 9etaran mempunyai parameter yang hampir sama dengan bising seperti frekuensi, amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran
terus
menerus atau intermitten. 4etode
kerja dan
ketrampilan memegang peranan penting dalam memberikan efek yang berbahaya. 5ekerjaan manual menggunakan :po8ered tool; berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah yang dikenal sebagai ; Raynaud’s phenomenon; atau ;vibration-induced white fingers;"<=F$. 5eralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada sistem saraf dan sistem musculo-skeletal dengan mengurangi kekuatan cengkram dan sakit tulang belakang. >ontoh Loaders, forklift truck , pneumatic tools, chain saws. ?fek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya frekuensi yang mengenai tubuh !$ -* H/
@kan timbul resonansi pada dada dan perut. '$ )-!( H/ Dengan intensitas (,) gram, tekanan darah, denyut jantung, pemakaian A ' dan volume
6
perdenyut sedikit berubah. 5ada intensitas !,' gram terlihat banyak perubahan sistem peredaran darah. $ !( H/ Beher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang akan beresonansi. $ !-! H/ 1enggorokan akan mengalami resonansi. $ C '( H/ 1onus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian. c. 5enerangan 0 5encahayaan " 2lluminasi $ 5enerangan yang kurang di lingkungan kerja bukan saja akan menambah beban kerja karena mengganggu pelaksanaan pekerjaan tetapi juga menimbulkan kesan kotor. Aleh karena itu, penerangan dalam lingkungan kerja harus cukup untuk menimbulkan kesan yang higienis. Disamping itu cahaya yang cukup akan memungkinkan pekerja dapat melihat objek yang dikerjakan dengan jelas dan menghindarkan dari kesalahan kerja. @kibat dari kurangnya penerangan di lingkungan kerja akan menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi para karya8an atau pekerjanya. 9ejala kelelahan fisik dan mental ini antara lain sakit kepala
"pusing-pusing$,
menurunnya
kemampuan
intelektual,
menurunnya konsentrasi dan kecepatan berpikir. Disamping itu kurangnya
penerangan memaksa pekerja untuk mendekatkan
matanya ke objek guna mmeperbesar ukuran benda. Hal ini akomodasi mata lebih dipaksa dan mungkin akan terjadi penglihatan rangkap atau kabur. 5enerangan yang silau buruk "kurang maupun silau$ di lingkungan kerja akan menyebabkan hal-hal sebagai berikut "!$ %elelahan mata yang akan berakibat berkurangnya daya dan efisiensi kerja. "'$ %elemahan mental "$ %erusakan alat penglihatan "mata$. "$ %eluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.
7
?fek pencahayaan yang buruk mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala, berkurangnya kemampuan melihat, dan menyebabkan kecelakaan. %euntungan pencahayaan yang baik meningkatkan
semangat
kerja,
produktivitas,
mengurangi
kesalahan, meningkatkan housekeeping, kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi kecelakaan kerja. d. 7adiasi 7adiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang
dalam
bentuk
panas,
partikel
atau
gelombang
elektromagnetik0cahaya "foton$ dari sumber radiasi. @da beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah
televisi,
lampu
penerangan,
alat
pemanas
makanan
"micro8ave oven$, komputer, dan lain-lain. Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion. !$ 7adiasi 5engion 7adiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi "terbentuknya ion positif dan ion negatif$ apabila berinteraksi dengan materi. ang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-E dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. ang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa "$, partikel beta "G$, sinar gamma "$, sinar-E, partikel neutron. '$ 7adiasi Ion 5engion 7adiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. 7adiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. ang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio "yang memba8a informasi dan hiburan melalui radio dan televisi$J gelombang mikro "yang
8
digunakan dalam micro8ave oven dan transmisi seluler handphone$J sinar inframerah "yang memberikan energi dalam bentuk panas$J cahaya tampak "yang bisa kita lihat$J sinar ultraviolet "yang dipancarkan matahari$. 5rinsip dasar yang harus dipatuhi dalam penggunaan radiasi untuk berbagai keperluan adalah dalam penggunaan radiasi untuk berbagai keperluan ada ketentuan yang harus dipatuhi untuk mencegah penerimaan dosis yang tidak seharusnya terhadap seseorang. e. 2klim %erja %ini semakin disadari bah8a cuaca0iklim kerja penting artinya bagi kesejahteraan dan produktivitas tenaga kerja. 2klim "cuaca$ kerja adalah kombinasi dari !$ Suhu udaraJ '$ %elembaban udaraJ $ %ecepatan gerakan udaraJ %ombinasi ketiga faktor tersebut yang dipadankan dengan produksi panas oleh tubuh sendiri disebut tekanan panas "heat stress$. Suhu nyaman merupakan suatu daerah di mana tenaga kerja berada pada kondisi 1ermonetral, yaitu tidak ada rasa panas atau rasa dingin. 5engalaman yang disepakati oleh para ahli di 2ndonesia menyatakan bah8a daerah cuaca nyaman seperti itu adalah ' K ') (
> suhu kering. 3uga perbedaan di antara suhu di dalam dan di luar
ruangan sebaiknya tidak melebihi (> " SumaLmur,!*+* $. Secara lebih rinci gangguan kesehatan akibat pemaparan suhu lingkungan panas yang berlebihan dapat dijelaskan sebagai berikut !$ 9angguan perilaku dan performansi kerja seperti, terjadinya kelelahan, sering melakukan istirahat curian, dll. '$ Dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan yang disebabkan baik oleh penggantian cairan yang
9
tidak
cukup
maupun karena gangguan kesehatan. 5ada
kehilangan cairan tubuh M !, N gejalanya tidak nampak, kelelahan muncul lebih a8al dan mulut mulai kering. $ eat Rash. %eadaan seperti biang keringat atau keringat buntat, gatal kulit akibat kondisi kulit terus basah. 5ada kondisi demikian pekerja perlu beristirahat pada tempat yang lebih sejuk dan menggunakan bedak penghilang keringat. $ eat !ramps. 4erupakan kejang-kejang otot tubuh "tangan dan kaki$ akibat keluarnya keringat yang menyebabkan hilangnya garam natrium dari tubuh yang kemungkinan besar disebabkan karena minum terlalu banyak dengan sedikit garam natrium. $ eat "yncope atau #ainting. %eadaan ini disebabkan karena aliran darah ke otak tidak cukup karena sebagian besar aliran darah diba8a ke permukaan kulit atau perifer yang disebabkan karena pemaparan suhu tinggi. )$ eat $%haustion. %eadaan ini terjadi apabila tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan atau kehilangan garam. 9ejalanya mulut kering, sangat haus, lemah dan sangat lelah. 9angguan ini biasanya
banyak
dialami
oleh
pekerja
yang
belum
beraklimatisasi terhadap suhu udara panas. 5encegahan terhadap efek yang timbul oleh tekanan panas dapat dilakukan dengan cara dan teknik pengaturan pelaksanaan kerja &administrative work practice'. >ara K cara dan teknik untuk menurunkan panas atau iklim kerja dapat dilakukan !$ 4emperbesar ventilasi umum. '$
10
$ 5enggunaan kipas angin &fan' untuk memperbesar kecepatan udara di sekitar tempat kerja sehingga dapat memperbesar pelepasan panas melalui penguapan. $ 5enggunaan penyekat &shielding' terutama untuk mengurangi panas radiasi. )$ 2solasi perubahan tempat perubahan desain atau substitusi peralatan atau proses untuk menurunkan panas. 6$ 5encegahan melalui pengaturan pelaksanaan kerja antara lain aklimatisasi, penyediaan air minum dan garam, pengaturan 8aktu atau lamanya kerja. '. Faktor bahaya kimia, yaitu potensi bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. 5otensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja melalui inhalation "melalui pernafasan$, ingestion "melalui mulut ke saluran pencernaan$, skin contact "melalui kulit$. 1erjadinya pengaruh potensi kimia terhadap tubuh tenaga kerja sangat tergantung dari jenis bahan kimia atau kontaminan, bentuk potensi bahaya debu, gas, uap. asapJ daya acun bahan "toksisitas$J cara masuk ke dalam tubuh. 3alan masuk bahan kimia ke dalam tubuh dapat melalui a. 5ernapasan "inhalation$ b. %ulit " skin absorption$ c. 1ertelan "ingestion$ d. 7acun dapat menyebabkan efek yang bersifat akut,kronis atau keduaduanya. @dapun potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh bahan kimia adalah
a. 2ritasi 2ritasi menyebabkan peradangan pada permukaan di tempat kontak. 2ritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. 2ritasi pada alat-alat pernapasan yang hebat dapat menyebabkan sesak napas, peradangan dan oedema "bengkak$. >ontohnya /at yang dapat menyebabkan iritasi, yaitu
11
!$
%ulit asam, basa, pelarut, minyak
'$ 5ernapasan aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioOide, phosgene, chlorine ,bromine, o/one. b. %orosi &ahan kimia yang bersifat korosif menyebabkan kerusakan pada permukaan tempat dimana terjadi kontak. %ulit, mata dan sistem pencernaan adalah bagain tubuh yang paling umum terkena. >ontoh /at yang dapat menyebabkan korosif, yaitu konsentrat asam dan basa , fosfor. c. %anker %arsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah terbukti pada manusia. %emungkinan karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada he8an . d. @sfiksiasi @sfiksian
yang
sederhana
adalah
inert
gas
yang
mengencerkan atmosfer yang ada, misalnya pada kapal, silo, atau tambang ba8ah tanah. %onsentrasi oksigen pada udara normal tidak boleh kurang dari !*,N volume udara. @sfiksian kimia mencegah transport oksigen dan oksigenasi normal pada darah atau mencegah oksigenasi normal pada kulit. >ontoh /at yang dapat menyebabkan asfiksian yaitu !$ @sfiksian sederhana methane, ethane, hydrogen, helium. '$ @sfiksian kimia carbon mono%ide, nitroben(ene, hydrogen cyanide, hydrogen sulphide. e. ?fek 7eproduksi &ahan-bahan beracun mempengaruhi fungsi reproduksi dan seksual dari seorang manusia. 5erkembangan bahan-bahan racun adalah faktor yang dapat memberikan pengaruh negatif pada keturunan orang yang terpapar, sebagai contoh aborsi spontan. >ontoh /at yang dapat mengakibatkan efek reproduksi yaitu
12
)anganese, carbon disulphide, monomethyl dan ethyl ethers dari ethylene glycol , mercury. Organic mercury compounds, carbon mono%ide, lead , thalidomide, pelarut. f.
7acun Sistemik 7acun sistemik adalah agen-agen yang menyebabkan luka pada organ atau sistem tubuh. >ontoh racun sistemik adalah !$ Atak pelarut, lead , mercury, manganese. *' Sistem syaraf peripheral n-he%ane, lead , arsenic, carbon disulphide. $ Sistem pembentukan darah ben(ene, ethylene glycol ethers. $ 9injal cadmium, lead , mercury, chlorinated hydrocarbon. $ 5aru-paru silica, asbestos, debu batubara &pneumoconiosis$.
g. 7eaksi @lergi &ahan kimia alergen atau sensiti/ers dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit atau organ pernapasan. >ontoh /at yang dapat menyebabkan reaksi alergi, yaitu !$ %ulit colophony "rosin$, formaldehyde,
logam seperti
chromium atau nickel , epo%y hardeners, turpentine. '$ 5ernapasan isocyanates, fibre-reactive dyes, formaldehyde, nickel . . Faktor bahaya biologis, yaitu faktor bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang menderita penyakit penyakit tertentu, misalnya 1&>, Hepatitis @0&, @2DS,dll maupun yang berasal dari bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dimana pun @nda bekerja dan apa pun bidang pekerjaan @nda, faktor biologi merupakan salah satu bahaya yang kemungkinan ditemukan ditempat kerja. a. &akteri &akteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat "kokus$, lengkung dan batang "basil$. &anyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang
13
tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan he8an atau orang yang terinfeksi. >ontoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri anthraO, tbc, lepra, tetanus, thypoid , cholera, dan sebagainya. b. ontoh penyakit yang diakibatkan oleh virus influen(a, varicella, hepatitis, H2<, dan sebagainya. c. 3amur 3amur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih komplek karena berupa multi sel. 4engambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organisme atau he8an lain. d. 4ikroorganisme penyebab penyakit di tempat kerja &eberapa
literatur
telah
menguraikan
infeksi
akibat
organisme yang mungkin ditemukan di tempat kerja, diantaranya !$ '$ $ $ $
Daerah pertanian Di lingkungan berdebu "pertambangan atau pabrik$ Daerah peternakan terutama yang mengolah kulit he8an serta Di Baboratorium Di 5erkantoran terutama yang menggunakan pendingin tanpa ventilasi alami &anyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit
hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia dan cara masuknya kedalam tubuh, yaitu a. 4elalui saluran pernapasan. b. 4elalui mulut "makanan dan minuman$. c. 4elalui kulit apabila terluka. Faktor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain dengan a. 5enggunaan masker yang baik untuk pekerja yang berisiko tertular le8at debu yang mengandung organism patogen b. 4engkarantina he8an yang terinfeksi dan vaksinasi
14
c. 2munisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja d. 4embersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin paling tidak datu kali setiap bulan e. 4embuat sistem pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang patogen pada sistem pendingin. . Faktor bahaya fisiologis, yaitu faktor bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin. Aleh karena penetapan kemampuan kerja maksimum sangat sulit, parameter praktis yang digunakan adalah pengukuran denyut nadi yang diusahakan tidak melebihi (-( permenit di atas denyut nadi sebelum bekerja. . Faktor bahaya 5siko-sosial, yaitu Faktor bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis keenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian seperti penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, motivasi, temperamen atau pendidikannya, sistem seleksi dan klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi dalam organisasi kerja. %esemuanya tersebut akan menyebabkan terjadinya stress akibat kerja. Stress adalah tanggapan tubuh "respon$ yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya. 4anakala tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal ini dinamakan stress. 9angguan emosional yang di timbulkan cemas, gelisah, gangguan kepribadian, penyimpangan seksual, ketagihan alkohol dan psikotropika. 5enyakit-penyakit psikosomatis antara lain jantung
15
koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.
B. Perundang-undangan 5erundang-undangan yang mengatur tentang higiene industri adalah !. Undang-undang Io. ! 1ahun !*6( 1entang %eselamatan %erja,5asal ,
ayat ! '.
5eraturan 4enteri 5erburuhan Io. 6 1ahun
!*) 1entang Syarat
%esehatan, %ebersihan serta 5enerangan dalam 1empat 5asal , 5asal , 5asal , 5asal *, 5asal !(, 5asal !!, 5asal !', 5asal !, 5asal ! .
%eputusan menteri 1enaga %erja 7epublik 2ndonesia
Iomor
%?5.!+604?I0!*** 1entang 5engendalian &ahan %imia &erbahaya di 1empat %erja. 5asal ! 5oint &, 5asal ! Iilai ambang kuntitas "I@%$ &ahan %imia @. &ahan %imia kriteria beracun !( 1on &. &ahan %imia kriteria sangat beracun 1on .
%eputusan 4enteri 1enaga %erja 7epublik 2ndonesia Iomor %?5.!04?I0!*** 1entang Iilai @mbang &atas Faktor Fisika di 1empat %erja 5asal !, @yat , 5asal !, @yat , 5asal !, @yat , 5asal !, @yat *, 5asal !, @yat !(, 5asal !, @yat !!, 5asal !, @yat !', 5asal !, @yat !
.
Surat ?daran 4enteri 1enaga %erja Iomor S?.(!04?I0!**6 1entang Iilai @mbang &atas Faktor %imia di Udara Bingkungan %erja %ategori Iilai @mbang &atas "I@&$
).
Undang-undang Io. 1ahun !*)* 1entang 5ersetujuan %onvensi 2BA 2nternasional Iomor !'( mengenai Higiene dalam 5erniagaan dan %antor. 5asal 6, pasal +, pasal *, pasal !(, pasal !+
6.
5ermenaker Io. 5er-(04?I0!**) 1entang S4%
+.
Standar personil penggunaan forklift diatur oleh 5ermenaker Io. 5er(04?I0!*+ 1entang 5engemudi Forklift
16
*.
Standard peralatan kerja, mesin-mesin untuk proses produksi diatur oleh 5ermenaker Io. 5er-(04?I0!*+ 1entang 5esa8at 1enaga dan 5roduksi
!(. Standard penggunaan @5D diatur oleh 2nstruksi 4enteri tenaga kerja Io. 2IS1.(040&=0!**6 1entang 5enga8asan @lat 5elindung Diri !!. Undang-undang Io. ! 1ahun !*+* 1entang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. !'. Undang-undang Io. ! 1ahun '(( 1entang %etenagakerjaan.
17
BAB III HASIL
A. Pelaksanaan
Kegiatan praktek kunjungan dilakukan oleh mahasiswa semester 2 Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang dilaksanakan pada : Hari/Tanggal
: Rabu, 22 April 2015
Waktu
: 09.00 - selesai
Lokasi
: PT. Iskandar Indah Printing Textile
Alamat
: Jl. Ronggowarsito No. 130 Surakarta 57131
B. Deskripsi Perusahaan PT Iskandar Indah Printing Texstil adalah sebuah Industri yang
bergerak dibidang tekstil terletak di Jalan Pakel Nomor 11 Kerten, Laweyan, Kabupaten/Kota: Solo, dengan luas tanah sekitas 4 hektar, dipimpin oleh Bapak Wahyu Iskandar berusaha untuk menjadi Industri yang langkahnya semakin maju. Dengan karyawan sebanyak 970 orang pada saat ini, dan jumlah mesin 632 buah, PT Iskandar Indah Printing Texstil dapat menghabiskan 1 juta meter benang tiap bulannya dan 14 juta meter tiap tahun pada proses heavingnya. PT. Iskandar Indah Printing Textile didirikan pada tangal 23 Mei 1975, berbentuk badan usaha CV (Commanditer Vennonschamp) dengan nama CV Iskandartex, berdasar akta perusahaan No 98 tanggal 23 Mei 1975. Faktor– faktor pendorong pendirian CV Iskandar adalah sebagai berikut : a Adanya keinginan untuk mengembangkan jenis usaha keluarga menjadi b
lebih maju. Adanya keyakinan bahwa permintaan kain textil di pasar masih sangat
c
terbuka. Adanya keinginan yang kuat untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik atau orientasi pendirian perusahaan “PROFIT ORIENTED”
!+
18
d
Adanya dorongan dari pemerintah agar pihak swasta turut serta menciptakan kesempatan kerja dan turut aktif untuk menciptakan iklim usaha yang baik khususnya dalam bidang pertextilan. Melihat usaha yang terus berkembang, maka pimpinan perusahaan
mengambil kebijaksanaan untuk mengubah bentuk perusahaan dari bentuk CV (Commanditer Vennonschamp) atau Persekutuan Komanditer menjadi bentuk PT (Perseroan Terbatas). Perubahan bentuk ini didasarkan alasan bahwa dengan
bentuk
PT,
perusahaan
lebih
mempunyai
peluang
dalam
mengembangkan usahanya. Perusahaan ini resmi menjadi PT. Iskandartex pada tanggal 2 Januari 1991 dengan nomor ijin usaha 199/II.16/PB/VIII/1991/PT. Pergantian nama terjadi sejak bula Februari 1996 menjadi PT. ISKANDAR Indah Printing Textile. Berdiri pada tahun 1975,
PT Iskandar Indah Printing Texstil yang
seharusnya memiliki 3 unit pemrosesan yaitu, Proses Spining yang merupakan pembentukan benang dari kapas, dan Weaving merupakan pembentukan benang menjadi kain, dan printing yang merupakan proses pembentukan kain polos menjadi kain jadi siap digunakan. PT Iskandar Indah Printing Texstil hanya memiliki 2 unit pemrosesan yaitu Weaving yang merupakan pembentukan benang menjadi kain, dan printing yang merupakan proses pembentukan kain polos menjadi kain jadi siap digunakan. PT Iskandar Indah Printing Texstil sendiri dimiliki oleh keluarga Iskandar, awalnya bernama Varia Tex dengan pendiri awal adalah seorang Warga Negara Asing, kemudian setelah pemilik menjadi Warga Negara Indonesia resmi, kemuadian Varia Textile berubah menjadi Iskandar Textile. Dengan modal awal menggunakan 42 mesin yang saat ini menjadi 632 mesin, PT Iskandar Indah Printing Texstil dapat menembus pasaran lokal meliputi Surabaya, Bandung dan wilayah-wilayah pulau jawa lainnya, bahkan mancanegara seperti Dubai. Pembagian waktu kerja di perusahaan ini terbagi menjadi 3 shift, yaitu: a. Shift I : jam 07.00 WIB – jam 15.00 WIB
19
b. Shift II : Jam 15.00 WIB – jam 23.00 WIB c. Shift III : Jam 23.00 WIB – jam 07.00 WIB Tiap shift mendapatkan jam istirahat selama satu jam, yang diatur sedemikian rupa sehingga tidak terdapat waktu menganggur dan tidak akan mengganggu proses produksi. Pembagian tugas diatas hanya berlaku untuk karyawan bagian produksi dan teknik, sedangkan untuk karyawan bagian non produksi bekerja dari jam 08.00 sampai jam 16.00 dengan istirahat selama satu jam dari jam 12.00. a. Bahan–bahan yang diperlukan 1) Bahan baku a) Rayon, yaitu benang yang berasal dari bahan serat buatan (serat rayon) b) Cotton, yaitu benang yang berasal dari bahan serat kapas. c) Rami, yaitu benang yang berasal dari bahan serat rami. Ukuran benang diidentifikasikan dengan penomoran, misalnya 30S, 40S dan seterusnya. Semakin besar nomor benang maka semakin kecil ukuran benang yang dimaksud. 2) Bahan penolong a) Naptol, diskol, reaktif, pigmen, dan direk (untuk pewarnaan) b) Garam, sabun, kanji, minyak tanah, kaustik atau soda ash. c) Bisulfate yang digunakan untuk menghilangkan bau wenter dan pewarna. d) SN untuk mengawetkan bahan agar tidak luntur. b. Mesin–mesin yang digunakan Sejalan dengan perkembangan proses produksinya, PT. Iskandar indah Printing Textil Surakarta telah didukung dengan berbagai peralatan yang cukup mempunyai nilai tekhnologi sehingga kain yang dihasilkan mempunyai kualitas memadai. Adapun peralatan yang digunakan untuk mendukungproses produksi adalah : 1) Mesin warping
20
Mesin warping digunakan untuk menggulung kembali benang dalam kons (untuk menggulung berbentuk kerucut) dan kemudian dimasukkan ke dalam gulungan besar yang disebut boom. 2) Mesin kelos Mesin ini digunakan untuk memproses kembali benang–benang yang putus dari mesin warping, sehingga benang tersebut dapat dipakai kembali. 3) Mesin palet Digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam palet, dan selanjutnya benang ini dimasukkan ke dalam teropong dan nantinya akan melintang pada kain grey. 4) Mesin tenun Digunakan untuk menenun benang lusi dan benang pakan untuk dijadikan kain grey atau kain tenun. 5) Mesin kanji Untuk mengkanji benang lusi sehingga benang menjadi kuat dan menghaluskan benang–benang yang ada pada benang, sehingga nantinya apabila ditenun tidak akan mudah putus. C. Obeservasi 1. Proses Produksi di PT. Iskandar Indah Printing Texstil Proses produksi yang berlaku pada PT. Iskandar Indah Printing Tekstil
adalah proses produksi continue atau proses produksi terus menerus, yaitu dari bahan baku benang diproses menjadi kain grey yang kemudian dicetak atau diprinting dan menghasilkan batik printing. 1) Weaving Proses produksi dalam Weaving di bagi menjadi 3 unit tahap pengolahan, yaitu tahap persiapan, tahap proses ketika kain memasuki penenunan, dan tahap Finishing. Weaving merupakan proses pembentukan kain dari persilangan antara 2 benang, dan terdiri dari bermacam-macam model anyaman. Dalam proses weaving ini terdapat 2 macam benang yaitu Benang Lusi dan Benang pakan. a. Benang Lusi
21
Benang lusi adalah benang yang membujur dalam proses penenunan. Benang yang digunakan biasanya jenis 10S. Benang– benang yang masih dalam gulungan besar akan melalui mesin warping, mesin kanji dan mesin cucuk. Pertama–tama benang tersebut digulung ke dalam alat yang disebut loom warping, kemudian diadakan
penarikan
benang
untuk
penyusunan
benang
yang
disesuaikan dengan banyaknya benang pada lembar kain. Kelanjutan dari proses warping adalah proses penganjian yaitu proses manganji benang yang sudah terbentuk melalui proses pengeringan. Tujuannya adalah untuk meratakan bulu–bulu, menghilangkan kotoran agar benang tidak kaku, sehingga tidak mudah putus. Setelah melewati mesin kanji, benang dimasukkan ke dalam mesin cucuk yang berbentuk sisir, ini merupakan proses persiapan atau awal. Proses ini bertujuan agar benang lusi dapat dipisah–pisahkan, yang nantinya akan memudahkan dalam mengatur kerapatan benang lusi dalam proses penenunan. Dan sebelum di gunakan mengalami beberapa proses pengolahan meliuti: a) Heaving yaitu penggunaan panjang benang yang biasanya di pakai adalah 100-140 m. b) Saizing yaitu benang yang ada di tambahkan bahan penolong pada permukaannya untuk ketahanan genesekan benang dengan mesin agar tidak mudah terputus. Setiap benang yang akan di bentuk menjadi
kain
biasanaya
mengalami
40-50
gesekan
setiap
prosesnya. Bahan penolong sendiri terbuat dari tepung yang dicampuri dengan bahan-bahan kimia lainnya. Kain yang masih mengandung bahan penolong dinamakan kain drai. c) Reaching yaitu proses pemberian aksesoris pada benang sebelum benang mengalami proses penenunan. d) Penenunan yaitu benang yang ada di tempatkan di mesin tenun dengan selanjutnya akan terbentuk kain. b. Benang Pakan
22
Benang pakan adalah benang yang menyilang dalam proses penenunan. Biasanya jenis yang digunakan adalah 30S. benang dimasukkan ke dalam mesin kelos, yang kemudian benang yang sudah dikelos tersebut dimasukkan ke dalam mesin palet, yang akan menggulung benang ke dalam kayu klinting. Klinting yang sudah berisi benang kemudian dipindahkan ke bagian penenunan bersamasama benang lusi. Bedanya dengan kain lusi, kain pakan tidak mengalami proses panjang sebelum menjadi kain seperti halnya kain lusi. Kain Pakan hanya mengalami satu proses perlakuan yang dinamakan dengan winding, kemudian setelah di widing benang akan di tenun menjadi kain. c. Tahap penenunan Penenunan merupakan proses penyilangan dari benang lusi dan benang pakan, sehingga terbentuk suatu kain yang memenuhi suatu rancangan
yang
telah
ditentukan.
Langkah
terakhir
adalah
pengemasan dan penyimpanan di gudang dan siap dipasarkan. d. Finishing yaitu proses akhir dimana ketika benang sudah menjadi kain, kain diperiksa ulang, dilipat atau digulung dan kemudian akan mengalami tahapan selanjutnya.
2) Printing Yaitu proses dimana benang yang telah menjadi kain dasar kemuadian di beri corak dan di bentuk menjadi kain jadi yang dapat di gunakan. Proses brinting juga memiliki beberapa tahapan, diantaranya: a. Fiksasi merupakan pengancingan warna pada kain, kain dasar diberikan warna sebanyak mungkin dengan tujuan agar warna tersebut dapat menempel pada kain dasar. b. Pencucian merupakan penghilangan warna pekat pada kain setelah kain di warnai.
23
c. Kontrol merupakan tahap peninjauan kembali kain yang telah di warnai, apakan sudah sesuai atau belum. d. Lipat merupakan tahapan pelipatan pada kain setelah kain melalui semua tahapan. e. Label merupakan pemberian cap atau pelabelan pada kain.
24
2. Identifikasi Bahaya Tabel 1. Identifikasi Faktor dan Potensi Bahaya di PT Iskandar Indak Printing Textile Proses Produksi
Faktor Bahaya
Potensi Bahaya
Weaving
Fisik : Bising, panas, mesin
1. Kerusakan
berputar,
pendengaran 2. Gangguan
ventilasi/temperatur
dan
suhu. Kimia : Debu Kapas, Asap, Bahan berterbangan, pelicin alat/oli pelicin. Biologi : Jamur sisa tepung pelindung benang, bakteri sisa bahan-bahan produksi. Fisiologi : Duduk, berdiri yang mutlak pada pekerja Psikologi Reaching
:
Stress
:
Debu
benang,
pelicin alat
bawa pekerja, bakteri sisa produksi yang berterbangan atau menempel. Fisiologi
:
cenderung duduk
paru-paru
pada pekerja 7. Sakit karena jamur dan bakeri 8. Kesalahan
tulang
dan encok, LBP 9. Jenuh dan stress pada pekerja
1. Kerusakan pendengaran 2. Dehidrasi, kegerahan
Biologi : Virus yangg di
Sambungan
pekerja 6. Penyakit
dan
Kelelahan pada pekerja Fisik : Bising dan panas Kimia
komunikasi 3. Terjepit mesin 4. Susah bernafas 5. Dehidrasi paa
Pekerja
pekerja,
cepat lelah 3. Batuk, keracunan bahan kimia, 4. Mudah tertular penyakit Bersambung 5. Low back pain 6. Stress dan
25
produktivitas Psikologi : kelelahan Proses
Fisik
:
Penenunan
pencahayaan,
Bising,
Kimia : Debu benang Biologi
:
Bakteri
yang
berterbangan di udara, dan virus yang di bawa oleh karyawan
berdiri ketika menggunakan dan
dan
badan
melengkung ke depan Psikologi : kelelahan
dan
komunikasi 2. Dehidrasi dan cepat lelah 3. Sesak nafas 4. Kerusakan mata dan kelelahan mata 5. Batuk atau kerusakan
Fisiologi : Semua pekerja
mesin,
menurun 1. Kerusakan pendengaran
temperatur/suhu kurang
kerja
organ
pernafasan 6. Sakit karena virus dan bakteri 7. Kesalahan
sendi,
Low back pain, dan carpal syndrome
tunel untuk
mesin yang selalu bergetar 8. Stress
dan
produktivitas menurun Sambungan Inspecting
Fisik
:
Kebisingan,
Panas/Temperatur, Ventilasi
kurang,
pencahayan Kimia : Debu pada kain, pelicin pada alat.
1. Dehidrasi
dan
mudah Bersambung lelah 2. Sakit mata 3. Gangguan komunikasi 4. Gangguan pernafasan 5. Sakit pada pekerja
26
Biologi lantai
:
Bakteri
karena
tumpuk
di
pada
kain lantai,
di dan
bakteri serta virus yang
menurun
beterbangan di udara. Fisiologi
:
memeriksa berdiri
6. Terpleset 7. Low back pain 8. Kelelahan 9. Stress 10. Produktivitas
pekerja
kain
mutlak,
dengan dan
di
bagian bawah ada yang bekerja
dengan
duduk
mutlak, bahkan ada yang membungkuk. Psikologi : beban kerja Folding
Fisika
:
Pencahayan,
temperatur/panas Kimia : debu benang kain yang Sambungan
menempel
atau
beterbangan Biologi : bakteri dan virus di udara Fisiologi : pekerja duduk mutlak Psikologi : beban kerja
1. Gangguan penglihatan 2. Mudah dehidrasi 3. Semangat kerja menurun 4. Batuk pada pekerja 5. Gangguan pernafasan Bersambung 6. Sakit pada pekerja 7. Low back pain atau encok 8. Kelelahan dan stress
27
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Kunjungan 1. Faktor Dan Potensi Bahaya a. Faktor Fisis, yang meliputi keadaan fisik tempat kerja dan memberikan
dampak besar terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja di PT. Iskandar Indah Printing Texstil, meliputi: a) Bangunan gedung yang di buat memanjang dan pendek, menyebabkan timbulnya sindroma bangunan ketat, (tight building sydrome) yaitu keluhan pusing, tidak dapat berkosentrasi, sesak, dsb. Dan berdampak negatif terhadap produktivitas kerja. b) Suhu Udara, suhu udara yang terdapat di PT Iskandar Indah Printing Texstil tergolong panas, karean proses produksi dan mesin-mesin produksi, sedangkan ventilasi yang di sediakan juga kurang dan ventilasi yang ada tertutup oleh debu-debu proses produksi yang menumpuk, ini dapat mengakibatkan penyakit pernafasan dapat di derita oleh para pekerja. c) Penerangan yang kurang cukup intensitasnya akan menyebabkan kelelahan mata pada pekerja. d) Kebisingan dari mesin-mesin produksi, yang dapat di dengar sampaike
lingkungan
luar
pabrik,
menganggu
daya
ingatan,
membuyarkan konsentrasi berfikir dan menimbulkan kelelahan psikologi. b. Faktor Kimiawi yaitu semua zat kimia anorganis dan organis yang pada PT Iskandar Indah Printing Texstil wujud fisiknya merupakan salah satu atau lebih dari bentuk: a) Asap, asap di hasilkan dari hasil proses produksi, dimana mesin-mesin yang ada dalam menjalankan tugasnya, menghasilkan asap dengan berbagai kandungan partikel-partikel kimia, seperti CO, Pb, NO, yang
28
kesemuanya itu dapat meracuni tubuh para pekerja, melalu proses pernafasan. b) Gas dan uap zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh lewat pernafasan dapat mempengaruhi berfungsinya berbagai jaringan tubuh dengan akibat menurunya daya '*kerja. c) Debu pada PT Iskandar Indah Printing Texstil berupa sisa-sisa proses produksi seperti benang, dan kapas kecil yang berterbangan di udara, dapat terhirup ke dalam paru-paru dan mengurangi penggunaan optimal potensi alat pernafasan untuk mengambil zat asam (O2) dari udara. c. Faktor Biologis, yaitu semua makhluk hidup, baik dari golongan tumbuhan maupun hewan, dari yang paling sederhana bersel tunggal sampai yyang paling tinggi tingkatannya. a) Parasit yang masuk ke dalam tubuh akibat higiene buruk di tempat kerja dan menghisap darah dari dinding usus menyebabkan anemia yang sangat menurunkan potensi tenaga kerja selaku sumber daya manusia. b) Bakteri dan virus yang terbawa pada sumber bahan untuk proses produksi
dapat
menempati
lantai
yang
lembab
dan
udara
berterbangan, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada pekerja, seperti diare, inspa, dan anemia. d. Faktor fisiologis/ergonomis, yaitu interaksi antara faal kerja manusia dengan pekerjaanya dan lingkungan kerjanya yang memperhatikan aspek antropometris dan fisiologis manusia. Dan penerapan pada PT Iskandar Indah Printing Texstil meliputi: a) Terdapat konstruksi mesin yang tidak sesuai dengan fungsi indra manusia. b) Penempatan mesin yang mengharuskan pekerja selalu monoton duduk atau monoton berdiri, dan posisi serta sikap kerja yang salah pada pekerja akan mengganggu performa kerja, membatasi penggunaan
29
kapasitas kerja , menyebabkan terjadinya banyak kesalahan, dan menurunkan produktivitas kerja dan kualitas produk. e. Faktor Mental dan Psikologis, yaitu reaksi mental dan kejiwaan terhadap suasana kerja, hubungan antara pengusaha dengan tenaga kerja, struktur dan prosedur organisasi pelaksanaan kerja, dan lain-lain. Adapun dampak faktor mental psikologi pada PT Iskandar Indah Printing Texstil meliputi: a) Hubungan kerja yang tidak sesuai, penyebab pekerja secara lamban atau setengah-setengah sehingga efisiensi dan produktivitas sangat menurun. b) Jenuh, karena kerja yang di lakukan monoton dan tidak diimbangi dengan rekreasi, mengakibatkan stress pada pekerja serta menurunnya produktivitas.
2. Penerapan K3 di PT. Iskandar Indah Printing Textile a. Keselamatan Kerja Sejauh ini kecelakaan yang terjadi di tempat kerja terjadi sangat
sedikit, dimana hanya terjadi satu kali kasus kecelakaan yang terjepit mesin kerja, tetapi ini tidak menimbulkan korban jiwa. Kecelakaan yang banyak terjadi adalah kecelakaan lalulintas yang di alami oleh para pekerja. PT Iskandar Indah Printing Texstil awalnya belum memiliki unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan pada tahun 2009 PT Iskandar Indah Printing Texstil di beri teguran agar menyelenggarakan K3 pada Industrinya oleh pemerintah, dan pada tahun itu pula kemudian P2K3 di terapkan pada PT Iskandar Indah Printing Texstil dengan Jumlah pengurus unit P2K3 sekarang berjumlah 7 orang pada satu struktur kepemimpinen. Pada penerapannya sendiri di tempat kerja, pekerja belum diberikan peredam suara pada tempat kerja textile yang tergolong bising ini. Pekerja hanya mengenakan APD berupa masker seadanya. b. Kesehatan Kerja
30
PT Iskandar Indah Printing Texstil memberikan jaminan BPJS kepada para pekerjanya, tetapi sampai April 2015 ini BPJS tersebut baru di berikan kepada beberapa pekerja yang ada. Dan berdasarakan aturan pemerintah yang di terapkan menerapan K3 2015, PT Iskandar Indah Printing Texstil akan memberikan BPJS kepada semua pekerjanya pada bulan Juli 2015 ini. PT Iskandar Indah Printing Texstil juga memberikan fasilitas klinik di dalam lingkup perusahaan pekerja, dimana klinik tersebut dijaga oleh dokter setiap hari senin, rabu dan jumat. 3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Iskandar Indah Printing Textile Berikut adalah langkah–langkah dalam menyeleksi tenaga kerja dan
fasilitas yang diberikan oleh PT. Iskandar Indah Printing Tekstil : a) Sistem penerimaan tenaga kerja PT. Iskandar Indah Printing Textil menerima
karyawan
dengan
mempertimbangkan
beberapa
hal,
diantaranya : 1) Tingkat pendidikan 2) Jenis kelamin 3) Usia 4) Pengalaman kerja 5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setelah lulus seleksi dan dinyatakan diterima, karyawan diwajibkan mengikuti job training dengan masa percobaan selama tiga bulan. Selanjutnya bila karyawan tersebut dapat menyelesaikan masa training dengan baik, maka dapat diangkat menjadi karyawan tetap di PT. Iskandar Indah Printing Textil. b) Pemberhentian karyawan Pemberhentian terhadap karyawan dilakukan perusahaan apabila : 1) Karyawan tidak mengikuti training atau dinyatakan tidak lulus. 2) Karyawan melanggar peraturan yang ditetapkan perusahaan. 3) Karyawan mengundurkan diri atas permintaan karyawan yang bersangkutan. c) Kesejahteraan karyawan
31
Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan selain memberikan gaji, juga memberikan THR (Tunjangan Hari Raya). Karyawan juga diikutsertakan dalam ASTEK (Asuransi Sosial Tenaga kerja). Fasilitas kesehatan setiap tahun sekali diadakan acara santai bersama atau rekreasi. Selain itu, terdapat juga angkutan antar jemput, pakaian dinas dan mushola. Dengan berbagai fasilitas tersebut diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik. d) Sistem upah Sistem upah yang diberikan kepada karyawan perusahaan memakai 3 jenis sistem, yaitu : 1) Upah bulanan Upah atau gaji yang diberikan pada akhir bulan. Misalnya untuk bagian staff, kepala bagian dan pengawas. 2) Upah mingguan atau harian Upah atau gaji yang diberikan pada akhir minggu. Misal untuk bagian operator mesin pada unit weaving, printing dan finishing. 3) Upah borongan Upah yang diberikan sesuai dengan jumlah pekerjaan
yang
diselesaikan. Misalnya pada bagian pengepakan atau pembungkusan. Upah–upah ini bervariasi untuk bagian produksi berkisar antara Rp. 1.000,00 sampai dengan Rp. 2.500,00 per hari, sedang bagian staff atau pejabat dan para kepala bagian Rp. 60.000,00 sampai dengan sebesar Rp. 250.000,00 . Selain itu juga perusahaan memberikan upah lembur yaitu upah yang diberikan di luar jam kerja. Perhitungannya adalah sebagai berikut : Upah mingguan 150 % gaji x berapa hari lembur Upah bulanan (100 % gaji/25) x berapa hari lembur e) Tunjangan hari raya Tunjangan ini diberikan khususnya pada saat hari raya lebaran, sedangkan pemberian tunjangan tersebut adalah sebagai berikut : Karyawan yang bekerja kurang dari satu tahun memperoleh tunjangan Rp. 5.000,00. Satu sampai satu setengah tahun memperoleh
32
tunjangan Rp7.500,00 dan untuk yang lebih dari lima tahun memperoleh tunjangan Rp. 10.000,00. Untuk staff perusahaan dan kepala bagian berkisar antara Rp. 15.000,00 sampai dengan Rp.25,000,00. f) Tunjangan kecelakaan atau kematian Perusahaan memberikan tunjangan kecelakaan kepada karyawan yang mengalami kecelakaan pada saat bekerja di perusahaan yaitu sebesar Rp. 50.000,00 sampai dengan Rp.100.000,00, sedangkan untuk tunjangan kematian, perusahaan memberikan sumbangan sebesar Rp.50.000,00. Selain itu perusahaan memberikan dan menyediakan obat–obatan dan dokter khusus yang selalu siap membantu menjaga kesehatan para karyawannya. Perusahaan juga mengikutsertakan para karyawannya di ASTEK ( Asuransi Sosial Tenaga Kerja ). 4. Penanganan dan pengolahan Limbah a. Limbah PT. Iskandar Indah Printing Textil
Limbah cair PT. Iskandar Indah Printing Textile ini berasal dari bahan-
bahan yang di gunakan pada proses produksi, terutama pada
proses pengkajian, pewarnaan, dan printing atau pemberian motif.
No 1 2 3 4
Proses Produksi Pengkanjian Pewarnaan Pemutihan Printing
Jenis Kontaminan Larutan Kanji Pemutih Pewarna
Parameter yang biasanya diuji adalah pH, TSS, BOD, dan COD, sedangkan untuk parameter seperti fenol, krom, minyak dan lemak, NH3, dan sulfida tidak rutin diuji. 1) Karakteristik Fisika Karakteristik fisika ini terdiri dari beberapa parameter, diantaranya :
33
a) Total Solid (TS) Merupakan padatan didalam air yang terdiri dari bahan organik maupun anorganik yang larut, mengendap, atau tersuspensi dalam air. b) Total Suspended Solid (TSS) Merupakn jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada didalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membrane berukuran 0,45 mikron (Sugiharto, 1987 ). c) Warna Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan meningkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari abu-abu menjadi kehitaman.
d) Kekeruhan Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi, baik yang bersifat organik maupun anorganik. e) Temperature Merupkan parameter yang sangat penting dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan organisme air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari-hari. f) Bau Disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah. Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika. 2.
2) Karakteristik Kimia a) Biological Oxygen Demand (BOD) Menunjukan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau mengoksidasi bahanbahan buangan di dalam air.
34
b) Chemical Oxygen Demand (COD) Merupakan jumlah kebutuhan oksigen dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsure pencemar yang ada. COD dinyatakan dalam ppm (part per million) atau ml O2/liter. (Alaerts dan Santika, 1984).
c)
Dissolved Oxygen (DO) Adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung pada temperature dan salinitas.
d) Ammonia (NH3) Ammonia adalah penyebab iritasi dan korosi, meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses desinfeksi dengan chlor (Soemirat, 1994). Ammonia terdapat dalam larutan dan dapat berupa senyawa ion ammonium atau ammonia. Tergantung pada pH larutan.
e) Sulfide Sulfat Direduksi menjadi sulfide dalam sludge digester dan dapat mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika konsentrasinya melebihi 200 mg/L. gas H2S bersifat korosif terhadap pipa dan dapat merusak mesin (Sugiharto, 1987).
f) Fenol Fenol mudah masuk lewat kulit. Keracunan kronis menimbulkan gejala gastro intestinal, sulit menelan, dan hipersalivasi, kerusakan ginjal dan hati, serta dapat menimbulkan kematian (Soemirat, 1994).
35
g) Derajat keasaman (pH) pH dapat mempengaruhi kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah
atau
terlalu
tinggi
dapat
mematikan
kehidupan
mikroorganisme. pH normal untuk kehidupan air adalah 6-8.
h) Logam Berat Logam berat bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam berat. 3) Karakteristik Biologi Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah.
b. Pengelolaan Limbah
Instalasi pengolahan air limbah pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta terdiri dari unit ekualisasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi I, netralisasi, bak biologi, sedimentasi II, rapid sand filter, dan sludge drying bed. Kualitas efluen dari unit pengolahan limbah, diukur melalui efluen dari sand filter, karena unit tersebut merupakan unit pengolah limbah yang terakhir. Warna merupakan salah satu parameter fisik air limbah yang bisa diamati secara langsung, tetapi tidak menjadi prioritas dalam Peraturan Daerah tersebut. Warna efluen dari IPAL PT. Iskandar Indah Printing Textile yang belum terlalu
jernih masih bewarna kekuningan. Ini
menunjukkan pada bak filtrasi dengan menggunakan sand filter kurang
36
efektif dan kemungkinan di sebabkan media yang berupa pasir, kerikil dan ijuk telah jenuh dan memerlukan backwash setiap periode tertentu atau mungkin di ganti dengan media yang baru. Limbah PT. Iskandar Indah Printing Textile yang telah diolah dibuang ke sungai terdekat, yaitu Kali Pepe yang bermuara ke sungai Bengawan Solo. Berdasarkan PP No.82/2001 maka Kali Pepe termasuk golongan IV dalam peruntukannya yaitu untuk mengaliri tanaman. Badan air ini tidak dianjurkan sebagai air baku untuk air minum, pariwisata, perikanan maupun peternakan.
37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. PT Iskandar Indah Printing Texstil adalah sebuah Industri yang bergerak
dibidang tekstil terletak di Jalan Pakel Nomor 11 Kerten, Laweyan, Kabupaten/Kota: Solo,
dipimpin oleh Bapak Wahyu Iskandar berusaha
untuk menjadi Industri yang langkahnya semakin maju. Dengan karyawan sebanyak 970 orang pada saat ini, dan jumlah mesin 632 buah, PT Iskandar Indah Printing Texstil dapat menghabiskan 1 juta meter benang tiap bulannya dan 14 juta meter tiap tahun pada proses heavingnya. 2. Terdapat 2 proses utama yaitu proses pertama adalah persiapan yang terdiri dari Weaving di dama di dalamnya terdapat tahapan Pembentukan Benang Lusi dan pembentukan benang pakan selanjutnya finishing atau penenunan, proses kedua setelah benang berbentuk kain kemudian di printing atau kain di beri corak dan warna 3. PT Iskandar Indah Printing Texstil awalnya belum memiliki unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan pada tahun 2009 PT Iskandar Indah Printing Texstil mulai membentuk P2K3. PT Iskandar Indah Printing Texstil memberikan jaminan BPJS kepada para pekerjanya, tetapi sampai April 2015 ini BPJS tersebut baru di berikan kepada beberapa pekerja yang ada. 4. Instalasi pengolahan air limbah pada PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta terdiri dari unit ekualisasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi I, netralisasi, bak biologi, sedimentasi II, rapid sand filter, dan sludge drying bed. Kualitas efluen dari unit pengolahan limbah, diukur melalui efluen dari sand filter, karena unit tersebut merupakan unit pengolah limbah yang terakhir. 5. Faktor dan potensi bahaya yang terdapat pada PT. Iskandar Indah Printing Textile berbeda-tergantung tempat proses produksi di lakukan, faktor bahaya tersebut meliputi faktor fisik (pencahayaan, kondisi gedung,
38
kebisingan, temperatur), faktor kimia (debu, asap, fume), faktor biologi (bakteri, virus), faktor fisiologi (posisi kerja, sikap kerja), psikologi (beban kerja). Dan faktor tersebut dapa menimbulkan potensi bahaya seperti kerusakan mata, gangguan komunikasi, sesak nafas, dehidrasi, batuk, * low back pain, encok, kelelahan gangguan pernafasan, sakit pada pekerja, dan stress. B. Saran 1. PT. Iskandar Indah Printing Textile harus menerapkan kesehatan dan
keselamatan kerja yang merata bagi semua pekerja. 2. Pemberian BPJS harus diberikan kepada semua staff dan karyawan. 3. PT. Iskandar Indah Printing Textile harus menghilanngkan faktor bahaya agar terhindar dari potensi bahaya. 4. Menerapkan sistem pengolahan limbah yang baik. 5. PT. Iskandar Indah Printing Textile harus menekan angka kecelakaan kerja untuk kesejahteraan pekerja.