1.
Sebutkan contoh-contoh standarisasi lingkungan yang ada di dunia?
2.
Apa tujuan diadakannya ISO 14001?
3.
Untuk membantu Organisasi mengurangi efek negatif terhadap lingkun gan (baik darat, air ataupun udara) atas seluruh operasional yang mereka jalankan. Untuk membantu Organisasi dalam rangka mentaati seluruh aturan tentang Lingkungan yang berlaku, regulasi ataupun persyaratan lain berkait dengan lingkungan. Membantu organisasi meningkatkan kualitas atas kedua hal tersebut.
Apa prinsip ISO 14001? Semua berawal dari perencanaan yang baik, perencanaan yang baik berawal dari identifikasi masalah lingkungan yang kemungkinan timbul dari suatu kegiatan usaha, baik industri atau jasa. Model tersebut akan berujung pada pembangunan yang berkelanjutan. Model ini berperinsip berdasarkan pada metedologi yang dikenal sebagai Rencanakan – Lakukan – Periksa Periksa – Tindaki Tindaki ( Plan Plan – Do Do – Check – Act
atau PDCA). PDCA dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :
1. Rencanakan ( Plan Plan) :Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan lingkungan organisasi. 2. Lakukan ( DO DO)
: Menerapkan proses tersebut.
3. Periksa (Check ) : Memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan lingkungan, tujuan, sasaran, persyaratan perundang undangan dan ketentuan lain yang diikuti organisasi, serta melaporkan hasilnya . 4. Tindakan ( Act Act )
:
Melaksanakan tindakan untuk meningkatkan
kinerja
sistem manajemen lingkungan secara berkelanjutan. 4.
Apa saja elemen ISO 14001? 1. Persyaratan Umum Perusahaan harus
menyusun,
mendokumentasikan,
menerapkan,
dan
memelihara, dan secara terus menerus memperbaiki sistem manajemen lingkungan dan menetapkan bagaimana pemenuhan/kesesuaian terhadap persyaratan ISO 14001:2004.
2. Kebijakan Lingkungan Pernyataan kebijakan adalah suatu deklarasi yang ditanda tangani oleh
pemimpin organisasi yang menyatakan bahwa perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama. Sekurangnya presiden dari perusahaan harus menandatangani karena hubungan mereka yang penting. Tanpa penunjukan komitmen dari manajemen puncak ini, aparat perusahaan lainnya tidak akan peduli pada usaha pengelolaan lingkungan yang dilakukan. (Kuhre, 1996).Selain itu untuk dapat menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan dengan baik bukan saja diperlukan adanya komitmen manajemen puncak namun diperlukan pula adanya komitmen dari seluruh karyawan, meskipun komitmen manajemen puncak merupakan unsur yang paling penting.
Dikomunikasikan kepada seluruh orang yang bekerja untuk atau atas nama perusahaan.
Tersedia untuk public.
3. Perencanaan Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah menciptakan kondisi
sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan. 3.1. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa
dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Dalam pengertian ini aspek lingkungan yang penting adalah aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat mempunyai dampak penting terhadap lingkungan bagi operasi di perusahaan di sekeliling perusahaan. Dengan kata lain, suatu perusahaan mengidentifikasi dampak lingkungannya bila perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas, atau langkah dari prosesnya. 3.2. Peraturan/Persyaratan lainnya
Perusahaan harus mengidentifikasi dan mengerti semua
persyaratan yang
diminta oleh perundang-undangan bila aspek lingkungan telah diidentifikasi, maupun persyaratan lainnya yang relevan dengan kegiatan perusahaan. Setiap
peraturan yang diterapka pada kegiatan operasional perusahaan harus diiidentifikasi. Hal ini mencakup peraturan- peraturan di tingkat internasioal, federal, negara bagian, regional dan lokal. Pada setiap tingkat pemerintahan ada beberapa peraturan yang berbeda sehingga tambahan dari peraturan peraturan yang ada, pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus diidentifikasi. Selain peraturan-peraturan yang ada, ada beberapa persyaratan lainnya yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat mencakup standar sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan perizinan
konsumen,
keputusan
pengadilan,
dan hal-hal lainnya. Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan
harus dituliskan dalam suatu standar. ( Kuhre, 1996 ). 3.3. Tujuan, Sasaran, dan Program Menurut standar ISO 14001:2004, tujuan lingkungan adalah cita- cita
lingkungan secara menyeluruh, yang timbul dari kebijakan lingkungan yang telah ditentukan oleh perusahaan itu sendiri untuk mencapainya, dan yang dikuantifikasi bila memungkinkan. Sedangkan tentang sasaran lingkungan, standar ISO 14001:2004 mendefinisikan sasaran lingkungan sebagai persyaratan kinerja secara rinci, dikuantifikasikan bila dimungkinkan, berlaku untuk perusahaan atau bagian yang diturunkan dari tujuan lingkungan dan yang perlu ditentukan dan dipenuhi untuk mencapai tujuan lingkungan. 4. Implementasi dan Operasional
Pihak perusahaan menjelaskan bagaimana mereka akan menjamin bahwa antara tujuan dan sasaran sejalan, menguraikan tanggungjawab sebagai pegawai, mengidentifikasi sumberdaya alam yang penting dan melaksanakan serta mengembangkan pelatihan-pelatihan.
4.1. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
Unsur yang paling penting dalam menjalankan sistem manajemen lingkungan adalah dukungan manajemen puncak, manajemen garis dan
karyawan perusahaan. Penerapan sistem manajemen lingkungan yang berhasil memerlukan komitmen dari semua karyawan perusahaan. Oleh sebab itu tanggung jawab lingkungan tidak dilihat sebatas fungsi lingkungan saja. Komitmen ini dimulai pada tingkat manajemen tertinggi. Perlu pula diperhatikan bahwa tanggung jawab kunci sistem manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan dikominikasikan dengan baik ke personil yang relevan. ( ISO 14001, 2004 ) Sehingga, nantinya Top Management bertanggung jawab atas implementasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML) dan juga harus memastikan tersedianya sumber daya, dimana sumber daya yang dimaksud adalah meliputi SDM, keahlian khusus, struktur organisasi, teknologi dan sumber daya keuangan. Nantinya,peran serta tanggung jawab dan wewenang harus ditetapkan, di dokumentasikan dan dikomunikasikan.
Top
Management
akan
menunjuk
Management
Representative dengan tanggung sebagai berikut: I.
Memastikan SML tersusun, diimplementasikan dan dipelihara.
II. Melaporkan kepada Top Management tinjauan atas kinerja SML termasuk memberikan rekomendasi untuk perbaikan. 4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
Pelatihan adalah hal yang sangat penting bagi pengelolaan ligkungan karena kompleksnya bidang tersebut. Pelatihan diperlukan tidak hanya bagi staff di bidang lingkungan tetapi juga di seluruh bidang pekerjaan lainnya dalam perusahaan dan beberapa kontraktor dan seluruh pekerja harus dibuat sadar akan dampak yang mereka timbulkan terhadap lingkungan melalui pekerjaan yang mereka lakukan dan cara-cara meminimasi dampak tersebut. ( Kuhre, 1996 ). 4.1. Komunikasi 1. Perusaahaan harus menetapkan, mengimplementasikan dan memelihara
prosedur untuk: a.
Komunikasi internal antar tingkatan dan fungsi di dalam perusahaan.
b.
Penerimaan, pendokumentasian
dan
tanggapan
terhadap
komunikasi eksternal dari pihak yang berkepentingan. 2.
Perusahaan harus memutuskan apakah aspek lingkungan penting akan dikomunikasikan
kepada
pihak
luar,
keputusan
ini
harus
didokumentasikan. 3.
Jika diputuskan untuk mengkomunikasikan aspek penting kepada pihak luar, maka perusahaan harus menetapkan metode komunikasinya.
4.2. Dokumentasi Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam media
cetakatau elektronik, untuk : 1. Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan interaksinya. 2. Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait. ( ISO 14001, 2004) Dokumentasi sistem manajemen lingkungan dapat berupa : 1. Informasi tentang proses. 2. Bagan organisasi atau organisasi. 3. Standar internal dan prosedur operasional. 4. Bagan lokasi keadaan darurat. 4.3. Pengendalian Dokumen
Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin bahwa perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan cara
yang memadai untuk
menerapkan sistem manajemen lingkungan. Organisasi harus membuat dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang diperlukan oleh standar internasional ini untuk menjamin bahwa : 1. Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan. 2. Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi wewenang. 3. Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi terlebih dahulu. 4. Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi.
5. Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi operasi yang sangat penting bagi berfungsinya sistem manajemen lingkungan yang efektif. 6. Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan. 7. Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan perundangundangan dan atau keperluan pemeliharaan pengetahuan yang didefinisikan secara tepat. Dokumentasi harus dapat dibaca, diberi tanggal (tanggal revisi) dan mudah diidentifikasi, dipelihara dengaan teratur dan disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan. Prosedur dan tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi berbagai jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara. (ISO 14001, 2004) 4.3. Pengendalian Operasi Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan yang
berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya. Perusahaan harus merencanakan kegiatan ini, termasuk pemeliharaannya untuk menjamin bahwa kegiatan ini dilaksanakan pada kondisi tertentu dengan : 1. Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi untuk mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat menyebabkan penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan. 2. Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur. 3. Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan dan mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang relevan kepada pemasok dan kontraktor. ( ISO 14001, 2004 ) 4.4. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat Menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi kondisi darurat dan
kecelakaan yang mungkin terjadi yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, dan bagaimana menanggapi kondisi tersebut. Perusahaan juga harus sigap menanggapi kondisi darurat dan kecelakaan yang benar-benar terjadi dan mencegah atau menanggulangi dampaknya terhadap lingkungan serta adanya peninjauan secara berkala dan apabila diperlukan merevisi prosedur kesiapsiagaan dan tanggap darurat khususnya setelah kecelakaan atau kondisi darurat terjadi. 5. Pemeriksaan Kinerja lingkungan harus dipantau dan diperiksa sedemikian sehingga bila
terjadi ketidak sesuaian dapat segera diketahui, dan diambil langkah-langkah perbaikan untuk mengkoreksinya. 5.1. Pemantauan dan pengukuran Program pemantauan dan pengukuran merupakan proses yang
kontinyu yang mencakup pengumpulan data mutakhir dan penelusuran parameter tertentu secara kontinu. Dengan menggunakan teknik pemantauan dan pengukuran perusahaan dapat menilai kemajuannya
dalam memenuhi
tujuan dan sasaran lingkungan yang sudah digariskan (ISO 14001, 2004). 5.2. Evaluasi Kepatuhan Sesuai dengan komitmen
terhadap
penaatan,
organisasi
harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 5.3. Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan Prosedur untuk menangani ketidaksesuaian yang potensial maupun
yang nyata terjadi serta melaksanakan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan. Prosedur tersebut harus menjelaskan persyaratan untuk: a.
Mengidentifikasi dan melaksanakan koreksi terhadap ketidaksesuaian dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan yang timbul.
b. Menyelidiki
ketidaksesuaian,
menemukan
penyebabnya
dan
melaksanakan\tindakan untuk menghindari terulangnya ketidaksesuaian.
c.
Mengevaluasi keperluan untuk melaksanakan tindakan pencegahan ketidaksesuaian
dan
menerapkan
tindakan
yang
memadai
untuk
menghindari terjadinya ketidaksesuaian. d. Merekam hasil tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan, dan e.
Meninjau efektivitas tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan yang telah dilaksanakan. Tindakan yang dilaksanakan harus memadai terkait dengan besarnya
masalah
dan
dampak
lingkungan
yang
dihadapi.
Organisasi
harus
memastikan agar dokumentasi sistem manajemen lingkungan disesuaikan. 5.4. Pengendalian Catatan Organisasi harus menetapkan
dan
memelihara
rekaman
yang
diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan sistem manajemen lingkungan dan standar ini, serta hasil yang dicapai. Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
pengindentifikasian,
penyimpanan,perlindungan,
pengambilan,
penahanan, dan pembuangan rekama. Rekaman harus terbaca, terindentifikasi dan terlacak. 5.5. Internal Audit Organisasi harus memastikan bahwa audit internal terhadap sistem
manajemen lingkungan dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan untuk: a. Menentukan apakah sistem manajemen lingkungan 1. Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan termasuk persyaratan standar, dan 2. Telah diterapkan dan dipelihara secara memadai, serta b. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen. Program audit harus direncanakan, ditetapkan, diterapkan dan
dipelihara oleh organisasi, dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan berbagai operasi dari sisi lingkungan serta hasil audit sebelumnya. 6. Tinjauan Manajemen Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen lingkungan organisasi,
pada jangka waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem yang berkelanjutan. Tinjauan harus termasuk mengkaji kesempatan untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan pada sistem manajemen lingkungan, termasuk kebijakan lingkungan, tujuan dan
sasaran lingkungan.
Rekaman tinjauan manajemen harus disimpan. 5.Apa perbedaan antara ISO 14001:2004 dengan ISO 14001:2015?
ISO ISO 14001:2015
Penjelasan 14001:2004
Pengantar
0.1 Latar Belakang
0.2 Tujuan dari Sistem manajemen lingkungan 0.3 Faktor Kesuksesan
Pengantar
0.1 Pengantar
Versi baru memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang harapan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, transparansi, dan akuntabilitas dari sistem manajemen lingkungan
Klausa ini menjelaskan tujuan standar dan menekankan pendekatan sistematis untuk sistem manajemen lingkungan
klausa ini menggarisbawahi komitmen dari semua tingkatan organisasi sebagai poin penting dalam kesuksessan sistem manajemen lingkungan
Siklus PDCA merupakan bagian dari versi lama, dan untuk versi sekarang siklus PDCA bahkan lebih ditekankan melalui klausal terpisah
0.4 Pendeketan PDCA (Plan, Do, Check, dan Action)
Klausul ini menjelaskan tentang struktur baru di ISO 14001:2015, lampiran dan referensi untuk ISO 14004, yang juga dalam masa revisi
0.5 Konten dari standar
Sistem Manajemen Sistem Manajemen Persyaratan dan panduan Persyaratan dan penggunaan panduan penggunaan
1. Cakupan
1.cakupan
2. Acuan Normatif
2.acuan normatif
3. Istilah dan Definisi
Istilah pada versi 2015 dibagi menjadi kelompok - kelompok yang terkait dengan organisasi, perencanaan, dukungan dan operasi, dan evaluasi kinerka dan perbaikan. Beberapa istilah baru diperkenalkan dalam versi baru, seperti"informasi terdokumentasi", 3.istilah dan definisi "kondisi lingkungan",dll.
4. Konteks organisasi 4.1 Pemahaman organisasi dan konteksnya 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan 4.3 Menentukan lingkup sistem manajemen lingkungan
Hampir sama
4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan Ini adalah persyaratan baru dalam standar ISO 14001:2015, organisasi perlu menentukan konteks eksternal dan internal yang mempengaruhi organisasi. Pihak yang berkepentingan diperkenalkan dalam versi ISO 14001:2015, Versi sebelumnya difokuskan pada organisasi 4.1 Persyaratan umum Persyaratan umum masih sama, hanya saja dijelaskan lebih detail, dengan tambahan bahwa ruang lingkup harus tersedia untuk pihak yang berkepentingan
4.4 Sistem manajemen lingkungan
Persyaratan dari versi sebelumnya tetap; persyaratan baru adalah untuk mempertimbangkan konteks organisasi selama pelaksanaan dan pemeliharaan SML. Mencapai hasil uang diharapkan sekarang ditekankan sebagai alasan untuk mendirikan SML
5. Kepemimpinan 5.1 Kepemimpinan dan komitmen
5.2 Kebijakan lingkungan
5.3 Peran, tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi 6. Perencanaan 6.1 Tindakan penanganan resiko dan peluang 6.1.1 Umum 6.1.2 Aspek lingkungan
6.1.3 Kewajiban kepatuhan
Ini merupakan klausul baru; manajemen puncak harus menunjukan komitmen terhadap SML, melalui mengambil akuntabilitas untuk efektivitas SML,menetapkan kebijakan, tujuan, promosi perbaikan berkesinambungan, dll. 4.2 Kebijakan Lingkungan
4.4.1 Sumber daya, tanggung awab dan wewenang
Persyaratan tetap sama
Klausa baru memiliki persyaratan yag sama mengenai peran, tanggung jawab, dan kewenangan; sumber daya sekarang dijadikan sebagai klausul terpisah
ini adalah persyaratan baru, ketika merencanakan SML, organisasi perlu mempertimbangkan isu-isu eksternal dan internal bersama dengan kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan. 4.3.1 Aspek lingkungan
4.3.2 Persyaratan hukum dan
Klausa baru memiliki persyaratan yang sama, dan termasuk beberapa yang baru dalam pertimbangan situasi darurat abnormal dan potensial; juga, kriteria yang digunakan untuk menentukan aspek penting sekarang secara eksplisit diperlukan untuk didokumentasikan Persyaratan tetap sama dalam versi baru. Kewajiban kepatuhan harus diperhitungkan ketika merencanakan
lainnya
Orgaanisasi harus merencanakan tindakan untuk mengatasi aspek lingkungan dan kewajiban kepatuhan , serta resiko, ditentukan terkait dengan ancaman dan peluang dan mengevaluasi efektivitas mereka
6.1.4 Perencanaan tindakan
6.2 Tujuan lingkungan dan
4.3.3 Tujuan, sasaran, dan progra m
rencana pencapaian 6.2.1 Sasaran lingkungan 6.2.2 Perencanaan tindakan untuk mencapai sasaran 7. Support 7.1 Sumber daya 4.4.1 Sumber daya, tanggung jawab dan wewenang
7.2 Kompetensi
SML
4.42 Kompetesi, kesadaran, dan pelatihan
Persyaratan tetap sama, tapi yang dijabarkan lebih lanjut dalam versi baru
Persyaratan versi sebelumnya mengenai penyediaan sumber daya masih tetap ada, versi baru ini menekankan penyediaan sumber ddaya dengan membaginya ke dalam klausa yang terpisah
Persyaratan masih sama, hanya lebih lanjut digariskan oleh pembagian ke dalam klausa yang terpisah, dimana organisasi harus menentukan kebutuhan untuk pelatihan mengenai aspek lingkungan dan SML
7.3 Kesadaran
7.4 Komunikasi
4.4.3 Komunikasi
Persyaratan masih sama, hanya dibagi menjadi klausa terpisah, versi baru dari standar menunjukan komunikasi internal
dan eksternal sama - sama penting 7.4.1 Umum 7.4.2 Komunikasi Internal
7.4.3 Komunikasi eksternal 7.5 Informasi 4.4.4 terdokumentasi Dokumentasi
Dokumen dan rekaman sekarang masuk kategori yang sama - informasi terdokumentasi. Persyaratan dari kerdua versi sama
7.5.1 Umum 7.5.2 Pembuatan dan Pembaharuan 7.5.3 Pengendalian informasi terdokumentasi 8. Operasional
8.1 Perencanaan dan pengendalian operasional
8.2 Kesiapansiagaan dan tanggap darurat 9. Evaluasi kerja
4.4.5 Pengendalian Dokumen 4.5.4 Pengendalian rekaman 4.4 Implementasi dan operasi 4.4.6 Pengendalian operasional
Versi baru memperhitungkan beberapa elemen tambahan seperti: pengendalian proses outsourcing, manajemen perubahan dan siklus hidup selama pembelian, serta desain dan pengembangan
4.4.7 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat 4.5
Persyaratan hampir sama, tapi lebih dijabarkan dalam versi baru
Klausul baru mencakup semua
Pemeriksaan
persyaratan untuk pemantauan dan pengukuran yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting, kewajiban kepatuhan, pengendalian operasional, tujuan lingkungan, dll
9.1 Pengawasan, pengukuran, analisa dan evaluasi 9.1.1 Umum
4.5.1 Pengawasan dan pengukuran
9.1.2 Evaluasi kesesuaian
4.5.2 Evaluasi kesesuaian
Persyaratan masih sama
9.2 Audit internal
Pengantar
Persyaratan sama hanya saja perbedaan
9.2.2 Program audit internal 9.3 Tinjauan
4.6 Tinjauan
manajemen
manajemen
Persyaratan sama, Output dari tinjauan manajemen harus mencakup kesempatan untuk meningkatkan integrasi sistem manajemen lingkungan
9.2.1 Umum
10. Perbaikan 10.1 Umum
10.2 Ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan 10.3 Perbaikan berlajut
Organisasi harus menentukan peluang untuk perbaikan 4.5.3 Tindakan Perbaikan
Persyaratan masih sama
Standar baru menunjukan adanya kebutuhan untuk menggunakan semua informasi yang tersedia untuk terus meingkatkan sistem manajemen lingkungan
Lampiran
Lampiran
Lampiran A (informatif) pedoman penggunaan standar internasional ini
Lampiran A (informatif) Pedoman penggunaan Standar internasional Ini
Lampiran B (Informatif) Hubungan antara ISO 14001:2015 dan ISO 14001:2004
Semua lampiran dalam ISO 14001 bersifat informatif, dan dimaksudkan untuk mencegah salah tafsir dari persyaratan yang terkandung dalam standar. Lampiran tersebut tidak dimaksudkan untuk menambah, mengurangi, atau dengan cara apapun mengubah persyaratan dalam standar
Kedua lampiran ini memberikan informasi tentang bagaimana untuk memenuhi persyaratan standar dan memberikan klarifikasi tambahan persyaratan, tetapi mereka bersifat hanya informatif dan tidak menambah atau memodifikasi persyaratan