ISOLASI DAN PENENTAPAN KADAR ALKALOID BERBERIN DARI BATANG KI KONENG ( Arcangalesia flava flava L.Merr)
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-ribu pulau yang kaya akan sumber alam, terutama tumbuh-tumbuhan yang sangat beraneka ragam dan sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Dari tumbuh-tumbuhan tersebut dijumpai tumbuhan tingkat tinggi sekitar 20.000 jenis (Steenis, 2005). Beberapa tumbuhan ini sudah dikenal sejak dahulu oleh bangsa Indonesia sebagai ramuan obat yang penggunaanya didasarkan secara turun temurun, maka para peneliti imia telah melakukan penyelidikan terhadap kandungan kimia yang mungkin menimbulkan efek farmakologi. Ilmu yang mempelajari zat yanng berkhasiat dalam tumbuhan meliputi identifikasi, isolasi serta penetapan kadarnya dikenal dengan ilmu fitokimia (Harbone, 1973). Penelitian fitokimia tumbuhan asli Indonesia, pertama kali dilakukan oleh Gheshoff dan Borsma pada tahun 1888, tepatnya di Buitensorg (Bogor) yang sifatnya sangat sederhan dan kandungna kimia yang dilaporkan sangat sedikit, tetapi ada beberapa tumbuhan tertentuyang dikaji sampai mendetail. Penelitian fitokimia yang agak sistematis dilakukan oleh Bisset pada tahun 1957, khusunya tumbuhan yang terdapat di Maluku selatan. Penelitian yang serupa dilakukan pleh Halim pada tahun
1974, tehadap tumbuhan yang tumbuh d daerah Ujung kulon Jawa Barat (Witjaksono A, 1989). Salah satu tumbuhan tinggi tersebut adalah kayu kuning Arcangelisia (Arcangelisia flava L.Merr). Tanaman ini bagian batangnya banyak digunakan sebagai obat tradisional oleh masyaraat Asia tenggara, baik sebagai obat luar maupun obat dalam. Cairan yang keluar dari kayu yang masih muda sering digunakan sebagai obat panas dalam atau sariwan, sedangkan rebusan kayu digunakan sebagai obat penyakit kuning, infeksi saluran kemih, diare dan obat cacing (Larisu, 2011). Batang kayu kuning mengandung senyawa saponin, flavonoid dan tanin, di samping itu kayunya juga mengandung glikosida dan alkaloid (sitepu dan sutikno, 2001). Alkaloid yang terkandung didalam batang kayu kuning adalah alkaloid isoquinoline seperti yang telah dilaporkan oleh Singh, et al (2010). Alkaloid isoquinolin seperti jatorizin, palmatin dan berberin klorida biasa diisolasi dari bagian batang kayu kuning (Kawpradub, et al 2004). Beberin merupakan alkaloid turunan isoquinolin. Senyawa ini mudah diisolasi secara elektroforesis kertas dan dapat ditentukan kadarnya secara spektrofotometri (Harborne, 1973). Rumusan Masalah
1. Apakah senyawa alkaloid berberin dari batang kayu kuning/ki koneng ( Arcangalesia Arcangalesia flava L.Merr) dapat diisolasi dengan KLT dan KLT preparatif menggunakan campuran pelarut yang sesuai. 2. Berapa kadar alkaloid berberin dari batang kayu kuning/ki koneng (Arcangaeisia flava L. Merr).
Tujuan Penelitian
1. Mengisolasi senyawa alkaloid birberin dari batang kayu kuning/ki koneng ( Arcangalesia Arcangalesia flava L. Merr). 2. Untuk mengetahui kadar alkaloid berberin dari batang kayu kuning/ki koneng (Arcangalesia flava L. Merr).
Daftar Pustaka
Steenis, V. 2005. Flora “Untuk Sekolah di Indonesia”. Indonesia”. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.
Harborne,J.B.
1987. Metode
Fitokimia
“Penuntun
Cara
Modern
Menganalisis Tumbuhan”. Tumbuhan”. Terbitan Kedua. Penerbit ITB. Bandung Larisu, A, 2011. Kajian Ilmiah Rebusan batang Katola (Arcangelisia flava L. Merr) Obat Tradisional Diare Berdarah Masyarkat Kabupaten Muna sulawesi Tenggara, Tesis, Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada. Witjaksono A, 1989. Isolasi Alkaloid DariAkar Tuba Biji ( Anamirta cocculus (L) W.&A.).