PERCOBAAN I ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PIPERIN DARI FRUCTUS PIPERIS ALBI
I.Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa diharapkan dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi piperin dari fructus piperis fructus piperis albi beserta albi beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode kromatografi lapis tipis. II.
Tinjauan Pu Pustaka
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang melimpah, hampir segalah jenis tumbuhan dapat tumbuh di negara ini. Sebagian besar sudah sudah dima dimanf nfaa aatka tkan n oleh oleh nenek nenek moyang moyang kita kita untuk untuk meng mengoba obati ti berba berbagai gai penyakit. Wilayah Wilayah hutan tropika Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi ke dua di dunia setelah Brazilia. Indonesia dikenal lebih dari !.!!! jenis tumbuhan obat. "amun baru #.!!! jenis saja yang sudah didata, sedangkan baru sekitar $!! jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional %&ksara et al , !#$'. (bat (bat tradi tradisi sion onal al dalam dalam kimia kimia bahan bahan alam alam menga mengandu ndung ng seny senyawa awa)) seny senyawa awa yang yang diken dikenal al denga dengan n meta metabol bolit it seku sekunde nderr. *eta *etabol bolit it sekun sekunder der merupakan senyawa kimia yang terbentuk dalam tanaman. Senyawa)senyawa yang tergolong ke dalam kelompok metabolit sekunder ini antara lain alkaloid, fla+ono fla+onoid, id, steroi steroid, d, terpeno terpenoid, id, saponi saponin, n, dan lain)l lain)lain ain.. Senyawa Senyawa metabol metabolit it sekunder merupakan senyawa kimia yang umumnya mempunyai kemampuan biokaktifitas dan berfungsi sebagai pelindung tumbuhan %&ksara et al , !#$'. Salah satu dari tumbuhan metabolit sekunder yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat adalah tanaman lada, baik lada hitam, maupun lada putih. ada adalah rempah)rempah berwujud berwu jud bijian yang dihasilkan tanaman Piper nigrum . ada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dike dikena nall
luas luas
seba sebaga gaii
komo komodi diti ti
perd perdag agan anga gan n
pent pentin ing g
di duni dunia. a. -ipe -iperi rin n
merupakan merupakan suatu senyawa yang sangat bermanfaat bermanfaat dalam kesehatan, misalnya piperin berkhasiat sebagai obat cacing, anti asma, dan anti nyeri. -iperin banyak ditemukan pada simplisia yang termasuk dalam keluarga piperaceae keluarga piperaceae,, yaitu pada piperis pada piperis nigrii fructus, nigrii fructus, piperis piperis albi fructus, piperis fructus, piperis retrofracti retrofracti fructus,
dan dan lain lain)l )lai ain. n. Tanaman naman yang yang term termas asuk uk dala dalam m keluar keluarga ga piperaceae piperaceae sangat banyak ditemukan hampir seluruh dataran rendah ren dah di Indonesia, karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. Piperis air. Piperis nigri sangatlah nigri sangatlah mudah ditemukan di selu seluru ruh h daera daerah h di Indon Indones esia ia denga dengan n harg hargaa yang yang rela relati tiff renda rendah. h. -ada -ada umum umumny nyaa kand kandun unga gan n pipe piperi rin n dala dalam m Piperis nigri sebanya sebanyak k #,),/0 #,),/0 %Septiatin, !!1'. "ama latin dari lada adalah Piper nigrum. nigrum. 2ikenal sebagai penyedap makanan, mengatasi bau dan rasa makanan yang beraroma tak sedap, serta pengawet daging. &da dua macam lada yang menjadi komoditi perdagangan yaitu lada hitam dan lada putih. ada hitam diperoleh dengan memetik buah yang yang masih masih hijau, hijau, mengupa mengupasny snya, a, diferm difermenta entasi si untuk untuk menamba menambah h rasa rasa lada, lada, kemudi kemudian an dikerin dikeringkan gkan di bawah bawah sinar sinar matahar matahari, i, dan rasany rasanyaa lebih lebih pedas. pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji masak merah, diremas perlahan)lahan dan direndam dalam air, kulit, dan daging buah dibuang sebelum dikeringkan di bawah sinar matahari %Septiatin, !!1'. ada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid piperina, ka+isina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. 3asa pedas disebabkan oleh resin yang disebut ka+isin. 4andungan piperine dapat merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas, menghan menghangatk gatkan an dan melanca melancarka rkan n peredar peredaran an darah. darah. %Septi %Septiati atin, n, !!1'. !!1'. ada ada hitam memiliki kandungan kimia berupa saponin, fla+onoida, minyak atsiri, felandren, dipenten, kariopilen, limonen, alkaloid, piperina, ka+isin, kar+akrol, kalamin, dan minyak lemak. Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat dan sedikit pahit dari lada hitam bermanfaat sebagai penyegar, penghangat badan, merangsang semangat dan meningkatkan sekresi keringat. Seduhan serbuk lada hitam hitam sebesa sebesarr $!5,6 $!5,6 mg7kg mg7kg bb yang yang diberi diberikan kan bersam bersamaa parase parasetam tamol ol 5! mg7kg bb dapat menghambat proses hepatotoksis hepatotoksis pada mencit %Sumarny et al, !#$'. 8aman dahulu sebagian besar sumber alkaloid adalah pada tanaman berbunga, angiospermae. angiospermae. -ada tahun)t tahun)tahu ahun n beriku berikutny tnyaa penemua penemuan n sejuml sejumlah ah besar alkaloid terdapat pada p ada hewan, he wan, serangga, organisme o rganisme laut, mikroorganisme dan tanaman rendah. Beberapa contoh yang terdapat pada berbagai sumber
adalah isolasi muskopiridin dari sebangsa rusa9 kastoramin dari sejenis musang 4anada9 turunan -irrol, feromon seks serangga9 saksitosin, neurotoksik konstituen dari Gonyaulax catenella9 pirosiamin dari bakterium Pseudomonas aeruginosa9 khanokla+in)I dari sebangsa cendawan, Claviceps purpurea9 dan likopodin dari genus lumut Lycopodium %Sastrohamodjojo, #::6'. -rosedur Wall banyak digunakan untuk mengambil alkaloid, meliputi ekstraksi sekitar ! gram bahan tanaman kering yang di refluks dengan 1!0 etanol. Setelah dingin dan disaring, residu dicuci dengan 1!0 etanol dan kumpulan filtrat diuapkan. 3esidu yang tertinggal dilarutkan dalam air, disaring, diasamkan dengan asam klorida #0 dan alkaloid diendapkan baik dengan pereaksi *ayer atau dengan siklotungstat. Bila hasil tes positif, maka konformasi tes dilakukan dengan cara larutan yang bersifat asam tersebut dibasakan, alkaloid diekstrak ke dalam pelarut organik, dan kemudian alkaloid diekstrak kembali ke dalam larutan asam. ;ika larutan asam ini menghasilkan endapan dengan pereaksi tersebut di atas, ini berarti tanaman mengandung alkaloid.
dibandingkan
dengan
kromatografi
kertas
ialah
karena
dapat
dihasilkannya pemisahan yang lebih sempurna, kepekaan yang lebih tinggi, dan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat. Banyak pemisahan yang memakan waktu berjam)jam bila dikerjakan dengan kromatografi kertas, tetapi dapat dilaksanakan hanya beberapa menit saja bila dikerjakan dengan 4T. >mpat macam adsorben yang umum dipakai ialah silika gel, alumina, kieselguhr, dan selulosa. Sampel yang merupakan campuran senyawa yang akan dipisahkan, dilarutkan dalam zat pelarut yang mudah menguap, misalnya kloroform atau zat pelarut lain yang serupa, yang mempunyai titik didih antara 5!)#!!!?. Tetesan sampel harus di usahakan sekecil mungkin dengan meneteskan berulang kali, dengan di biarkan mengering sebelum tetesan berikutnya
dikerjakan. -emilihan sistem pelarut yang dipakai didasarkan atas prinsip like dissolves like, tetapi akan lebih cepat. -emilihan sistem pelarut atas dasar like dissolves like berarti untuk memisahkan sampel yang bersifat nonpolar digunakan sistem pelarut yang bersifat non polar juga. 2engan menempatkan plat yang telah dikeringkan dalam ruangan yang mengandung uap iodium, komponen penyusun dalam bentuk bercak %spot' akan berwarna coklat dengan dasar putih. -enggunaan sinar ultra+iolet dapat memberikan fluoresensi pada plat yang mengandung unsur fosfor %&dnan, #: :'.
@ambar #. 4romatogram Standar -iperin %8arkani et al , !!:'. III.
Metode Praktiku !.". A#at dan Ba$an
&lat)alat yang digunakan pada percobaan ini adalah batang pengaduk, batu didih, botol penampung ekstrak, cawan porselin, corong, gelas beker #!!! m, gunting, kompor dengan penangas air atau heating mantel, neraca analitik, perangkat 4T, perangkat penyari soAhlet %+olume ekstraktor #!! m', dan +ial. Bahan)bahan yang digunakan pada percobaan ini diantaranya adalah dragendorf %pereaksi semprot', es batu, etanol :60, fase gerak %toluena etil asetat C $', kertas saring, 4(D etanolik #! 0, lanolin, serbuk buah piper album dan silika gel @<5/. !.%. Cara Kerja !.%.". Min&&u 'ertaa ()uat* %+ Fe,ruari %-"/
/! gram serbuk merica • •
2itimbang 2ibungkus saring
dengan
kertas
2imasukkan
•
ke
perangkat
soAlet bagian tabung tempat serbuk diletakkan anolin 2ioleskan pada bagian ujung
•
tabung simplisia dan ujung labu alas bulat /!! ml >tanol :60 2itambahkan
•
dalam
tabung
tempat serbuk diletakkan
$ biji batu didih 2itambahkan dalam labu alas
•
bulat yang berisi etanol :60 tadi Serbuk merica •
2iekstraksi selama beberapa jam hingga sampai terjadi 5 siklus pada suhu 1o?
Dasil •
$ml filtrat
•
2imasukkan dalam
•
+ial 2isimpan
2isaring dengan kertas saring
Sisa filtrat •
2iuapkan di atas penangas air sampai konsistensi kental
#! m 4(D)etanolik #!0
Dasil
2itambahkan
•
sambil diaduk
sampai terbentuk endapan
Dasil campuran •
2isaring dengan kertas saring
2imasukkan dalam +ial 2iberi etiket pada +ial 2idiamkan dalam lemari es sampai # minggu atau sampai terbentuk kristal
Dasil
!.%.%. Min&&u Kedua
Dasil berupa kristal •
2ipisahkan dari cairan dengan kertas saring yang ditetesi etanol
4ristalEkertas saring
2isimpan dalam +ial untuk uji 4T
•
2ikeringkan dalam desikator selama #5 menit
Dasil Dasil •
2itetesi etanol secukupnya
•
2iuji 4T
Dasil
!.%.!. Min&&u keti&a
Dasil bukan berupa kristal yakni cairan •
2igunakan
untuk
kromatografi
Dasil I0.
1asi# Per2o,aan No. #
Per#akuan 1asi# *enimbang serbuk Berat serbuk C
merica
/! gram
*embungkus
serbuk Serbuk siap di
dalam kertas saring
$
*engoleskan pada
bagian
tabung
soAletasi
lanolin Fjung
tabung
ujung dan labu alas
diletakkannya bulat
menjadi
serbuk dan ujung labu licin
dan
alas bulat
mudah
untuk
dilepaskan /
*emasukkan
serbuk
Serbuk siap di
Dokuentasi
sampel
yang sudah dibungkus ekstraksi dalam
kertas
saring
dalam tabung tempat diletakkannya sampel 5
*engalirkan
pelarut -elarut
sudah
etanol :60 dari tabung berada di labu sampel hingga masuk alas bulat dan dalam labu alas bulat siap
untuk
yang sudah berisi batu diuapkan didih
6
*erangkai
peralatan SoAlet
soAlet
sudah
bisa digunakan untuk ekstraksi
*enyalakan waterbath -elarut
sudah
pada suhu :!o? untuk mulai menguap meninggikan
suhu
pelarut 1
*engatur
suhu Suhu
waterbath
menjadi dengan
1o?
didih
sesuai titik etanol
:60 :
*engekstraksi sampel Dasilnya sampai arm
pada
terlihat
5
shifon siklus eksraksi larutan
jernih #!
*enyaring
hasil 2iperoleh
ekstraksi dengan kertas ekstrak
cair
saring
dari
bebas
3
partikel
tida
larut ##
*emipet ekstrak cair $
ml
ekstrak
dengan pipet +olume cair siap untuk dan
memasukkannya uji 4T
dalam +ial berwarna gelap
dan
dilapisi
aluminium foil #$
*enimbang
cawan Berat C #6!, /#
porselin kosong
#/
*emasukkan
gram
ekstrak
cair ke dalam cawan porselin
)
#5
*enimbang
cawan Berat C /#6,:
berisi ekstrak cair
#6
*enguapkan cair
hingga
eksrak kental
gram
ekstrak >kstrak kental menjadi
#
*enimbang yang
cawan BeratC #6$,1$
berisi
ekstrak gram
kental
#1
*embuat #! ml 4(D #!
ml
4(D
etanolik #! 0 dengan etanolik #! 0 cara mencampurkan # ml 4(D dengan : m etanol :60 #:
*enambahkan #! ml *enghasilkan 4(D ekstrak
etanolik kental
pada endapan yang
ada di cawan porselin dan diaduk !
*enyaring
endapan
dengan kertas saring
yang
berupa ekstrak bebas
dari
partikel
3
tidak
larut #
*emasukkan
filtrat
dalam +ial berwarna gelap
dan
dilapisi
aluminium foil
*emasukkan
)
+ial Terbentuk
dalam lemari es dan kristal menunggu
selama
3
#
minggu $
*enimbang
kertas
Berat
C
!,1!
3
saring kosong /
*enyaring
gram kristal 2ihasilkan
dengan kertas saring filtrat yang
ditetesi
dan
etanol kristal
:60
yang
tertahan
di
kertas saring 5.
*emasukkan
filtrat
dalam +ial
6
siap
diuji 4T
*enimbang saringEkristal
kertas Berat
kertas
dimana saringEkristalE
berat
kertas cawan porselin
saringEkristalEcawan
C #6,! g
porselin G berat cawan porselin kosong
Berat
cawan
porselin kosong
C
#6!,/! g Sehingga, berat kertas saringEkristalC #6, !G#6!,/!
*emasukkan
C #,1 g kertas 4ertas
saringEkristal ke dalam desikator
selama
menit
saring
menjadi kering
#5 dan kristal
terlihat yang
jelas 1
*enimbang saring
setelah
kertas Berat
kertas
di saringEkristal
desikator
:
C #,$1 gram
4ristal
dilarutkan Semua
dengan etanol :60
ikut dalam
kristal terlarut etanol
:6 0 $!
*engaduk
filtrat 4rital
dengan
terlarut
batang sempurna
pengaduk
dalam
etanol
:60 $#
*emasukkan
filtrat
dalam +ial
$
siap
diuji 4T
Silika gel sebagai fase Silika gel telah diam diaktifkan dalam aktif dan siap o+en
dengan
suhu ditotolkan
#!5o? selama $! menit $$
Sementara menunggu, >luen dibuat
eluen
etil
etil asetat toluena
asetat toluena dengan $ perbandingan $ $/
*emasukkan eluen ke >luen dalam chamber
$5
dijenuhkan
>luen ditunggu dengan >luen menutup chamber
yang
siap
naik
rapat hingga
kertas
telah saring
bagian
dimasukkan
kertas atas
saring ke dalamnya $6
Fntuk
penotolan,
dibuat
design
membentuk
ukuran
b
7,8 cm
silika gel dan diberi
a 4 cm
batas atas dan batas bawah untuk penotolan $
a = 1 cm
>kstrak #, ekstrak , &da $ totolan dan
ekstrak
$ di silika gel
ditotolkan pada garis batas bawah silika gel $1
Silika
gel
dielusi Semua bagain
dalam chamber hingga silika gel telah batas atas
$:
Silika
gel
terelusi
diangkat Silika
pada bagian sisi silika
masih
gel basah
oleh eluen
/!
Silika
gel
anginkan
/#
Silika
diangin) Silika gel yang kering
gel
diamati "ampak
plat
dibawah sinar FH 5/ berflorouresen) nm
/
Silika
si
gel
diamati "ampak
plat
dibawah sinar FH $66 berwarna gelap
nm
/$
-lat
silika
disemprot
gel "ampak warna dengan kuning
pereaksi dragendorf
pada
noda
a. Dasil 0 3endeman Berat ekstrak Berat simplisia awal A #!!0
0 3endeman ekstrak C
8,42 g
C
A #!!0
40 g
C #,!5 0 Berat kristal
0 3endeman kristal C
Berat ekstrak
A #!!0
1,38 g
C
8,42 g
A #!!0
C #6,$1:5 0 b. @ambar dan nilai 3f silika gel pada sinar FH 5/ nm b 5,1 cm
$ ml ekstrak cair hasil ekstraksi soAlet
4,6 cm 7,8 cm
2 cm
4 cm
arutan etanol yang a Cmengandung # cm kristal a b C !, cm $ ml ekstrak cair hasil ekstraksi soAlet 1 cm
•
4 cm
3f C •
4 cm 6,6 cm
=
0,61
2 cm
3f C
6,6 cm 4 cm
3f C
6,6 cm 4,6 cm
3f C
6,6 cm
=
0,30
=
0,61
0,70
=
5,1 cm
3f C •
6,6 cm
=
0,77
arutan etanol yang mengandung kristal 4 cm
3f C
6,6 cm
=
0,61
c. @ambar dan nilai 3f silika gel pada sinar FH $66 nm $ ml
b
7,8 cm
arutan etanol yang mengandung kristal
4 cm
2 cm
a 4 cm
a = 1 cm b = 0,2 cm •
$ ml ekstrak cair hasil ekstraksi soAlet 2 cm 0,30 3f C 6,6 cm =
4 cm
3f C •
6,6 cm
=
0,61
Rf =
6,6 cm
4 cm
Rf =
6,6 cm
=
0,30
=
0,61
•
arutan etanol yang mengandung kristal 2 cm
3f C
6,6 cm
=
4 cm
3f C
0.
6,6 cm
0,30
=
0,61
Pe,a$asan
Praktikum ini berjudul isolasi dan identikasi alkaloid ierin dari fructus piperis albi! "ujuan dari ercobaan ini adala# ma#asis$a di#arakan daat mema#ami rinsi dan melakukan isolasi ierin dari fructus ieris albi beserta analisis kualitatif #asil isolasi den%an metode kromato%ra lais tiis! Praktikum ini men%%unakan samel tanaman Piperis albi, karena pada umumnya kandungan piperin banyak ditemukan pada simplisia yang termasuk dalam keluarga piperaceae, yaitu pada piperis nigri fructus, piperis albi fructus, piperis retrofracti fructus, dan lain)lain. Selain itu, tanaman yang termasuk dalam keluarga piperaceae sangat banyak ditemukan hampir seluruh dataran rendah di Indonesia, karena tanaman ini tahan terhadap genangan air. Piperis albi maupun Piperis nigri sangatlah mudah ditemukan di seluruh daerah di Indonesia dengan harga yang relatif rendah. ada hitam % Piperis
nigri'
diperoleh
dengan
memetik
buah
yang
masih
hijau,
mengupasnya, difermentasi untuk menambah rasa lada, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, dan rasanya lebih pedas. Sedangkan lada putih % Piperis albi' diperoleh dengan memetik biji masak merah, diremas perlahan) lahan dan direndam dalam air, kulit, dan daging buah dibuang sebelum dikeringkan di bawah sinar matahari. *enurut Septian, pada umumnya Piperis albi memiliki kandungan piperin sebanyak #,),/0 %Septiatin, !!1'. -iperin merupakan senyawa amida berupa kristal berbentuk jarum, berwarna kuning, tidak berbau, tidak berasa, lama)kelamaan pedas, larut dalam etanol, asam cuka, benzena, dan kloroform. -iperin memiliki manfaat sebagai anti)inflamasi, antiarthritik, analgesik, depresan sistem safaf pusat dan anticon+ulsan. 4ombinasi zat)zat yang terkandung mengakibatkan lada hitam
memiliki rasa pedas, berbau khas dan aromatik. 4andungan zat yang memberikan warna, bau dan aroma dalam lada hitam adalah )terpinol, acetophenone, heAonal, nerol, nerolidol, #,1 cineol, dihydrocar+eol, citral, ) pinene dan piperolnol. -iperin memiliki banyak efek farmakologi yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba, hepatoprotektor, antikanker dan meningkatkan efek antioksidan sel. -iperin mampu melindungi sel dari kanker dengan mengikat protein di mitokondria sehingga memicu apoptosis tanpa merusak sel)sel yang normal melalui peningkatan akti+itas enzim antioksidan seperti superoAide dismutase, catalase dan glutathione peroAidase. -iperin juga berkhasiat sebagai antioksidan, antidiare, dan insektisida %Septiatin, !!1'.
@ambar . Struktur senyawa piperin %Hasa+irama J *ahesh, !#/'.
&lasikasi tanaman lada adala# seba%ai berikut' &in%do
' Plantae
m (i)isi
' *ermato#+
*ubdi)i
ta ' n%ioserma
si -lass
e ' (icot+ledone
.rdo /amilia enus *ecie
' ' ' '
ae Pierales Pieraceae Piper Piper albi !
s %Tjitrosoepomo, !!'. ada mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, lionena, filandrena alkaloid piperina, ka+isina, piperitina, piperidina, zat pahit dan minyak lemak. 3asa pedas disebabkan oleh resin yang disebut ka+isin. 4andungan piperin dapat merangsang cairan lambung dan air ludah. Selain itu lada bersifat pedas,
menghangatkan dan melancarkan peredaran darah. %Septiatin, !!1'. ada hitam memiliki kandungan kimia berupa saponin, fla+onoida, minyak atsiri, felandren, dipenten, kariopilen, limonen, alkaloid, piperina, ka+isin, kar+akrol, kalamin, dan minyak lemak. Bau khas aromatik, rasa pedas, hangat dan sedikit pahit dari lada hitam bermanfaat sebagai penyegar, penghangat badan, merangsang semangat dan meningkatkan sekresi keringat. Berdasarkan percobaan yang dilakukan Sumarny et al, seduhan serbuk lada hitam sebesar $!5,6 mg7kg bb yang diberikan bersama parasetamol 5! mg7kg bb dapat menghambat proses hepatotoksis pada mencit %Sumarny et al, !#$'.
Rekristalisasi meruakan suatu teknik emisa#an at adat dari suatu at encemar den%an cara men%kristalkan kembali at tersebut setela# dilarutkan den%an elarut +an% sesuai! 3etode rekristalisasi men%%unakan rinsi erbedaan kelarutan at encemar den%an at +an% akan kita ambil! *+arat elarut +an% baik' 1! Pelarut tidak bereaksi den%an at +an% akan dimurnikan 2! Pelarut daat melarutkan at +an% akan dimurnikan ! "itik didi# elarut lebi# renda# dari titik didi# at +an% akan dimurnikan 4! "itik didi# elarut lebi# renda# dari titik lebur at +an% akan dimurnikan! an%ka# a$al roses isolasi ierin ini adala# menarik semua komonen kimia +an% terkandun% dalam fructus piperis albi, +an% disebut den%an roses ekstraksi! kstraksi adala# sala# satu metode emisa#an kimia untuk memisa#kan atau menarik suatu komonenkomonen kimia +an% berada dalam suatu
samel
den%an
men%%unakan
elarut!
kstraksi
didasarkan ada erbedaan sifat kelarutan suatu sen+a$a or%anik di dalam suatu cairan elarut +an% tidak salin% bercamur! *en+a$a +an% berada dalam bentuk ion bersifat olar umumn+a daat larut dalam air, sementara sen+a$a or%anik +an% bersifat non olar umumn+a tidak daat larut dalam elarut air atau elarut olar! *ifat ini dikenal den%an
istila# 9like dissolve like: se#in%%%a suatu at atau sen+a$a dalam
camurann+a
daat
dialarutkan
dalam
kombinasi
elarut +an% tidak salin% bercamur! Pada raktikum ini men%%unakan 40 %ram serbuk lada uti# piperis albi +an% dimasukkan ada kertas sarin% +an% kemudian dibuat tertutu ada teitein+a dan dimasukkan ke dalam alat so;#letasi! kstraksi so;#let meruakan emisa#an satu atau beberaa ba#an dari suatu adatan den%an men%%unakan bantuan elarut! Pemisa#an terjadi atas dasar kemamuan larut +an% berbeda dari komonenkomonen dalam camuran<emili#an jenis elarut ini didasarkan atas beberaa faktor, +aitu selekti)itas,
kelarutan, kemamuan
tidak salin%
camur,
reakti)itas, titik didi#, dan kriteria lainn+a ernasconi, 1>>5! Prinsi so;#let iala# ekstraksi men%%unakan elarut +an% selalu baru +an% umumn+a se#in%%a terjadi ekstraksi kontin+u den%an jumla# elarut konstan den%an adan+a endin%in balik! 3etode so;#let ini diili# karena elarut +an% di%unakan lebi# sedikit efesiensi ba#an dan larutan sari +an% dialirkan melalui sifon teta tin%%al dalam labu, se#in%%a elarut +an% di%unakan untuk men%ekstrak samel selalu baru dan menin%katkan laju ekstraksi, $aktu +an% di%unakan un lebi# ceat! &eru%ian metode ini iala# elarut +an% di%unakan #arus muda# men%ua! kstraksi dilakukan den%an enamba#an elarut etanol >6?! Proses en%ekstraksian komonen kimia dalam sel tanaman piperis albi +aitu etanol >6? akan menembus dindin% sel dan masuk ke dalam ron%%a sel +an% men%andun% at aktif! @at aktif akan larut dalam etanol >6? di luar sel, maka larutan terekat akan berdifusi keluar sel dan roses ini akan berulan%
terus
samai
terjadi
keseimban%an
antara
konsentrasi cairan at aktif di dalam dan di luar sel! Pemili#an etanol >6? karena jika +an% diakai etanol 70? di k#a$atirkan
ban+ak amilum +an% akan lebi# ban+ak ditarik dibandin%kan ierinn+a, jadi ierinn+a sedikit dan en%otorn+a +an% lebi# ban+ak! Pada roses ekstraksi so;#letasi ini, elarut +an% di%unakan dimasukkan dalam labu alas bulat +an% dianaskan kemudian elarut beruba# menjadi fase ua dan den%an men%%unakan kondensor, elarut +an% dalam fase ua tadi beruba# menjadi fase cair kondensasi dan akan jatu# menetesi samel lada uti#! Aika elarut +an% jatu# ada ba%ian alat so;#let +an% terdaat samel lada uti# tela# enu# tela# mele$ati sifon, dan sifon tersebut tela# enu# maka elarut dan ba#an +an% terkandun% dalam samel ierin akan jatu# ke dalam labu alas bulat karena adan+a tekanan +an% diberikan larutan! Proses ini dinamakan satu kali siklus ekstraksi, dan demikian roses ekstraksi ole# elarut ini terjadi secara berulan%ulan%! Pada dasarn+a sirkulasi +an% baik dilakukan selama 12 jam den%an keceatan 68 siklus er jam, untuk mendaatkan at aktif +an% lebi# ban+ak dan murni! *irkulasi ada ercobaan kali ini dilakukan den%an keceatan sirkulasi mencaai 5 siklus! Basil
dari
ekstraksi
ini
kemudian
didin%inkan
dan
disarin% den%an kertas sarin% untuk memisa#kan sari dari ba%ian +an% tidak larut! *eban+ak $ m ekstrak cair dipipet dan dimasukkan dalam +ial! *isan+a diuakan den%an enan%as air
samai kental! Cntuk men%#ilan%kan etanol >6? diatur su#u 6080D-! Penamba#an &.Betanolik 10? untuk memisa#kan sen+a$a resin den%an meminimalkan embentukan %aram, se#in%%a
didaatkan
alkaloida
+an%
murni!
ndaan
diisa#kan den%an cara en+arin%an den%an kertas sarin%, #asiln+a resin menemel di kertas sarin% karena resin bersifat len%ket! *e#arusn+a en+arin%an dilakukan den%an %lass$ool, a%ar ltrat bisa tersarin%! Pen+arin%an den%an %lass$ool untuk meminimalkan kandun%an resin +an% ikut tersarin%, kemudian
didaatkan sari +an% jerni# dan disiman dalam lemari es untuk selanjutn+a dilakukan roses kristalisasi! Praktikum dilanjutkan dimin%%u kedua setela# ltrat berbentuk kristal ierin, +aitu berbentuk jarum dan ber$arna kunin%! &ristal +an% didaatkan kemudian diisa#kan dari ltrat men%%unakan kertas sarin% +an% tela# ditetesi den%an etanol >6? untuk membantu en%uaan ltrat dari kristal! /iltrat +an% didaat disiman ke dalam )ial untuk diuji men%%unakan kromato%ra
lais
tiis! *edan%kan kertas
sarin% +an% berisi kristal dikerin%kan dalam desikator selama 15 menit! erat kertas sarin% dan kristal +an% didaat setela# dikerin%kan men%%unakan desikator adala# 1,8 %ram! Basil tersebut ditetesi
den%an etanol dan ltratn+a diuji den%an
men%%unakan kromato%ra lais tiis! Edentikasi kristal piperin dengan metode 4T menggunakan fase diam berupa silika gel @< 5/ dan fase gerak etil asetat toluena dengan perbandingan $. Silika gel @< 5/ bersifat polar serta dapat berfluororesensi pada panjang gelombang 5/. -rinsip kerja dari kromatografi lapis tipis ini adalah pemisahan secara fisikokimia berdasarkan prinsip adsorpsi dan partisi, dimana komponen kimia bergerak mengikuti cairan pengembang7fase gerak yang digunakan. Sebelum dianalisis dengan 4T, fase diam harus diaktifkan terlebih dahulu dengan cara memanaskannya di dalam o+en dengan suhu #!5o? selama $! menit dengan harapan semua air dan pelarut pengganggu menguap, sehingga silika gel murni dari zat pengganggu. Sembari menunggu pengaktifan fase diam, eluen dimasukkan ke dalam chamber kira)kira setinggi # cm dan dijenuhkan dengan cara menutup rapat chamber yang telah dimasukkan kertas saring sampai eluen naik ke bagian kertas saring. Tujuan penjenuhan adalah agar partikel eluen dapat terdistribusi merata pada seluruh bagian chamber dan fase diam, sehingga kemungkinan terjadinya tailing akan semakin kecil. Setelah penjenuhan eluen, tahap selanjutnya adalah penotolan ekstrak # dan ekstrak pada silika gel yang telah diaktifkan, jarak penotolan pada silika gel diharapkan tidak berdempet ataupun melewati batas atas, karena dapat
menyebabkan kegagalan pembacaan, kemudian dimasukkan ke dalam chamber hingga eluen bergerak ke batas atas dan silika gel dikeluarkan untuk diamati di bawah sinar FH 5/ nm dan $66 nm setelah diangin)anginkan. -emilihan panjang gelombang 5/ nm adalah untuk menampakkan zat terlarut sebagai bercak yang
gelap, sedangkan pemilihan panjang gelombang $66 nm
digunakan untuk menampakkan bercak yang berflouresensi. Dasil dari percobaan adalah plat berflouresensi %berpendar' pada panjang gelombang 5/ nm dan tidak berwarna gelap pada panjang gelombang $66 nm.
"a#a selanjutn+a adala# en%amatan dan er#itun%an jarak erjalanan totolan ada lat, atau +an% biasa disebut den%an Rf! Filai Rf di%unakan seba%ai nilai erbandin%an relatif antar samel! *emakin non olar suatu komonen, maka semakin besar nilai Rf, dan semakin olar suatu komonen, makak semakin kecil nilai Rf! Filai Rf +an% daatkan ada totolan m ekstrak cair #asil ekstrak so;#let den%an disinari sinar CG 254 nm +aitu sebesar 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan ltrat #asil en+arin%an kristal den%an disinari sinar CG 254 nm ada 5, +aitu 0,15H 0,0H 0,61H 0,70H dan 0,77! Filai Rf +an% daatkan ada totolan larutan etanol +an% men%andun% kristal den%an disinari sinar CG 254 nm +aitu sebesar 0,61! *edan%kan nilai Rf +an% daatkan ada totolan m ekstrak cair #asil ekstrak so;#let den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan ltrat #asil en+arin%an kristal den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan larutan etanol +an% men%andun% kristal den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! 3enurut G+as et al 2011, nilai Rf standar dari ierin adala# 0,42I0,0! Aika nilai Rf ercobaan menunjukkan nilai +an% sama den%an nilai tersebut, maka daat disimulkan ba#$a sen+a$a +an% terkandun% dalam ekstrak memiliki
karakteristik +an% sama den%an ierin! Famun, jika nilai Rf ercobaan berbeda den%an nilai Rf tersebut, berarti sen+a$a tersebut berbeda den%an sen+a$a ierin! Dasil dinyatakan spesifik dengan bahan baku standar jika warna bercak antara sampel dan standar memiliki harga 3f saling mendekati dengan selisih harga K !,. Berdasarkan hasil percobaan, nilai 3f yang paling mendekati dengan nilai 3f standar adalah sebesar !,$! yang terdapat pada semua sampel dengan pengamatan menggunakan sinar FH $66 nm dan hanya sampel pada filtrat hasil penyaringan kristal dengan pengamatan sinar FH 5/. Beberapa ketidaksesuaian hasil percobaan dengan nilai standar mungkin disebabkan oleh beberapa kesalahan dalam percobaan, seperti kurang telitinya dalam pembuatan eluen,
eluen
kurang
homogen,
maupun
kesalahan
dalam
proses
kromatografinya.
VI.
Kesimpulan &esimulan +an% daat diambil dari ercobaan +an% tela# dilakukan adala# seba%ai berikut' 1! Prinsi ercobaan adala# ierin disari dari bua# ier den%an etanol >6?, diisa#kan dari sen+a$a resin den%an enamba#an &.Betanolik 10? b<), kristalisasi den%an etanol,
dan
dianalisis
kandun%an
isolatn+a
den%an
men%%unakan kromato%ra lais tiis! 2! Filai Rf +an% daatkan ada totolan m ekstrak cair #asil ekstrak so;#let den%an disinari sinar CG 254 nm +aitu sebesar 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan ltrat #asil en+arin%an kristal den%an disinari sinar CG 254 nm ada 5, +aitu 0,15H 0,0H 0,61H 0,70H dan 0,77! Filai Rf +an% daatkan ada totolan larutan etanol +an% men%andun% kristal den%an disinari sinar CG 254 nm +aitu sebesar 0,61! *edan%kan nilai Rf +an% daatkan ada totolan m ekstrak cair #asil ekstrak so;#let den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan ltrat #asil en+arin%an kristal
den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! Filai Rf +an% daatkan ada totolan larutan etanol +an% men%andun% kristal den%an disinari sinar CG 66 nm +aitu sebesar 0,0 dan 0,61! ! Filai Rf ada semua samel den%an en%amatan sinar CG 66 nm dan samel ltrat #asil en+arin%an kristal den%an en%amatan sinar CG 254 nm memilik nilai +an% sama den%an nilai Rf standar ierin!
DAFTAR PUSTAKA
&dnan, *. #::. Teknik Kromatografi. &ndi (ffset. Logyakarta. &ksara, 3., W.;.&. *usa J . &lio. !#$. Identifikasi Senyawa &lkaloid 2ari >kstrak *etanol 4ulit Batang *angga % Mangifera indica L'. urnal !ntropi. Hol. $ %#'. Sastrohamidjojo, D. #::6. "umber #a$an %lam. F@* -ress. Logyakarta. Septiatin, >. !!1. %potek &idup dari 'empa$('empa$, Tanaman &ias, dan Tanaman Liar . ?H. Lrama Widya. Bandung. Sumarny, 3., . 3ahayu, ".*.2. Sanutami J . *ory. !#$. >fek Stimulansia Infus ada Ditam % Piperis nigri fructus' pada *encit. urnal )lmu Kefarmasian )ndonesia. Hol.## %'. Hasa+irama, 4 J *ahesh, F. !#/. -iperine & Haluable &lkaloid kstrak Piper retrofractum sebagai Insektisida "abati terhadap Crocidolomia pavonana dan Plutella xylostella Serta 4eamanannya terhadap *iadegma semiclausum. urnal %kta %grosia. Hol.# %#'.
PERTAN4AAN
#. &pa yang dimaksud dengan alkaloidM &pa yang dimaksud dengan amidaM @ambarkan kerangkanyaN ;awab &lkaloid adalah senyawa siklik yang mengandung atom nitrogen yang penyebarannya
terbatas pada organisme hidup dan bersifat polar %enny,
!#5'. &mida adalah senyawa yang diperoleh melalui amidasi turunan asam karboksilat seperti asil halida dan metil ester dengan amina. &mida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian. ;enis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki guguskarbonil %?C(' yang berikatan
dengan
mengandung
suatu atom nitrogen %"',
gugus
fungsional
bentuk anion nitrogen. %Surbakti, !!6'.
ini.
atau ;enis
suatu
senyawa
yang
kedua
adalah
suatu
@ambar $. @ugus fungsional amida . @ambarkan piperin dan bagaimana polaritasnnyaM ;awab Struktur piperin adalah sebagai berikut
@ambar /. Struktur piperin &dapun polaritas piperin adalah non polar %4olhe, !##'. $. &pa fungsi penambahan 4(D)etanolik dalam percobaan ini dan jelaskan dengan reaksi yang terjadiN ;awab -enambahan larutan 4(D dalam etanol bertujuan untuk memperoleh piperin dari ekstrak pekat tersebut, dimana di dalam ekstrak tersebut terdapat komponen lain ketika ditambahkan 4(D)etanol. Dal ini menyebabkan piperin yang ada dalam ekstrak tersebut bereaksi menjadi garam asam piperat dan dengan penambahan 4(D)etanol dapat mengeliminasi senyawa lainnya, karena dalam ekstak tersebut masih ada zat pengotor. Intinya adalah untuk menghidrolisis piperin menjadi asam piperat. 3eaksi yang terjadi adalah
/. Bagaimana kedudukan sistematikanya Piper nigrumM ;awab Sistematika tumbuhan lada adalah sebagai berikut 2i+isi
Spermatophyta
&nak di+isi
&ngiospermae
4elas
2icotyledoneae
Bangsa
-iperales
Suku
-iperaceae
*arga
-iper
Spesies
-iper nigrum .
%*urniaty, !##'. 5. Sebutkan kandungan golongan senyawa yang pada umumnya terdapat dalam tumbuhan yang termasuk satu jenis dengan Piper nigrumN ;awab 4andungan kimia dari buah lada adalah minyak atsiri mengandung felandren, dipenten, kariopilen, enthoksilin, limonen, alkaloida piperina dan ka+isina %*urniaty, !##'. 6. &pa perbedaaan fructus piperis albi dan piperis albi. ;awab
meningkatkan kesehatan pencernan, dan antioksidan yang berguna menangkal radikal bebas.