PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS JENU Jalan Raya Jenu No. 90 Telp. ( 0356 ) 711028 Kode Pos 62352
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYULUHAN CALON PENGANTIN ( CATIN ) I.PENDAHULUAN : Kesehatan Ibu dan Anak merupakan modal awal dari penciptaan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.Seorang ibu yang sehat dapat tercipta generasi cerdas dan berkualitas.Masalah kematian ibu dan bayi menjadi focus utama setiap hari rata – rata 2 ibu meninggal pada saat kehamilan,kelahiran,dan masa nifas, 3 bayi sementara kematian bayi terdapat 3 bayi meninggal di Jawa Timur. Upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memberikan penyuluhan kepada calon pengantin tentang persiapan pra nikah, meliputi pemeriksaan fisik,persiapan fisik dan psikologis calon pengantin II.
LATAR BELAKANG : Masa pernikahan merupakan masa penting dalam kehidupan manusia dimana pria dan wanita perlu mempersiapkan diri baik fisik,mental,maupun psikososial.Persiapan memasuki hidup baru di perkawinan berbeda dengan sebelum perkawinan.khususnya bagi calon pengantin perempuan banyak hal yang berkaitan dengan masalah gizi,persiapan mental, kesehatan reproduksi perlu diketahui karena akan mengalami proses kehamilan,persalinan dan proses perawatan anak termasuk menyusui. Karena hal di atas maka setiap calon pegantin perlu melakukan pemeriksaan kesehatan umum baik fisik,psikis maupun sosial untuk menunjang persiapan menuju kehidupan perkawinan.Persipan pernikahan yang baik dapat mengatasi masalah – masalah negatif yang mengancam dan di harapkan perkawinan yang langgeng dalam suatu keluarga bahagia dan harmonis.
III.
TUJUAN : A. Tujuan Umum : Meningkatnya pengetahuan Calon Pengantin tentang persiapan pernikahan. B. Tujuan Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan, peserta diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian Pra nikah 2. 3. 4. 5. 6. 7. IV.
Menjelaskan tujuan pernikahan. Menyebutkan usia diperbolehkannya untuk menikah Menyebutkan manfaat dilakukannya pemeriksaan pra nikah. Menyebutkan waktu dilakukan pemeriksaan pra nikah Menyebutkan tempat untuk melakukan pemeriksaan pra nikah Dapat menyebutkan macam-macam pemeriksaan pra nikah
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN: A. Menggunakan Buku Pedoman Calon Pengantin , Buku Pintar KIA Bagi Calon Pengantin dan lembar balik, yang mana buku-buku itu adalah referensi utama yg dibaca dan dibahas dalam punyuluhan Calon Pengantin B. Metode Partisipatif dan interaktif, seperti ceramah, tanya jawab. C. Materi penyuluhan
1. Pengertian pra nikah 2. Tujuan pernikahan 3. Usia diperbolehkannya untuk menikah 4. Perlunya melakukan pemeriksaan pra nikah dan macam-macam pemeriksaannya 5. Manfaat dilakukannya pemeriksaan pra nikah D. Pelaksanakan Di Kantor Urusan Agama (KUA). V.
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN : A. Pertemuan persiapan dengan pihak KUA B. Sosialisasi Buku Pintar KIA Bagi Calon Pengantin pada Catin. C. Persiapan D. Pelaksanaan Penyuluhan E. Monitoring F. Evaluasi
VI.
SASARAN : Calon Pengantin yg ada di wilayah Kecamatan Jenu. Diharapkan calon penganti laki-laki dan perempuan ikut serta 1 kali pertemuan. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas Puskesmas dengan melibatkan petugas KUA yg ada di wilayah kerja.
VII.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN N O
TANGGAL
KEGIATAN
KETERANGA N
1
21 April 2016
Penyuluhan Calon Pengantin
2
23 Mei 2016
Penyuluhan Calon Pengantin
3
23 Juni 2016
Penyuluhan Calon Pengantin
4
21 Juli 2016
Penyuluhan Calon Pengantin
5
22 Agustus 2016
Penyuluhan Calon Pengantin
6
22September
Penyuluhan Calon Pengantin
2016 7
21 Oktober 2016
8
22
Penyuluhan Calon Pengantin
November Penyuluhan Calon Pengantin
2016 9
22
Desember Penyuluhan Calon Pengantin
2016
VIII.
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN A. Pelaksanaan sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan, yang di laksanakan oleh petugas Puskesmas. B. Laporan di buat setiap selesai kegiatan penyuluhan sesuai dengan format yang sudah di tetapkan dan di tujukan ke Puskesmas
IX.
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN A. Pencatatan: 1. Jadwal pelaksanaan 2. Daftar hadir Calon Pengantin 3. Notulen pertemuan 4. Laporan Hasil Kegiatan 5. Monitoring dan Evaluasi B. Pelaporan: Pelaporan di lakukan setiap selesai penyuluhan oleh petugas kesehatan pelaksana penyuluhan calon pengantin kepada Kepala UPTD Puskesmas Jenu. C. Evaluasi Kegiatan: 1. Evaluasi pada pelaksanaan penyuluhan calon pengantin : a. Evaluasi dilakukan setelah selesai penyampaian semua materi penyuluhan . b. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan peserta pada akhir penyuluhan dg cara memberikan pertanyaan kepada peserta, dan peserta di minta untuk menjawab. 2. Evaluasi kemampuan pemateri a. Untuk mengetahui kemampuan pemateri pelaksanaan penyuluhan.
penyuluhan,
dilakukan
dalam memasilitasi
evaluasi
setiap
selesai
b. Aspek yg di evaluasi : 1) kemampuan mempersiapkan materi dan alat bantu 2) Ketrampilan memfasilitasi a) menciptakan dan membina suasana/hubungan akrab dengan peserta. b) Penguasaan isi/topik pertemuan c) Kemampuan menciptakan situasi,partisipatif dalam proses dan mencapai hasil penyuluhan. d) Kemampuan memberikan umpan balik yg tepat. e) Ketrampilan mengunakan alat bantu visual (lembar balik ,Buku Pintar KIA BagiCalon Pengantin ). f) Penyajian materi yang kondusif sesuai situasi dan kondisi peserta dan tujuan penyuluhan.
Jenu, 03 Maret 2016 Mengetahui, Kepala Puskesmas Jenu,
Penanggung Jawab Program
dr. Dede Kurniawati
Siti Nur Aisyah
NIP.19641224 198903 2 019
NIP. 19751113 200701 2 015
PENDAHULUAN : Tingginya AKI dan AKB masih merupakan masalah utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia sampai saat ini menurut WHO tingginya AKI di suatu Negara berbanding linier dg tingkat pendidikan wanita Meningkatnya pengetahuan wanita terutama tentang masalah kesehatan merupakan tanggung jawab dari petugas kesehatan . LATAR BELAKANG :
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan yang sehat dan mampu menjangkau pelayanan yang bermutu. Setiap orang berhak untuk menentukan kehidupan reproduksinya dan bebas dari diskriminasi, paksaan dan atau kekerasan yang menghormati nilai-nilai luhur yang tidak merendahkan martabat sesuai dengan norma agama ( Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 72 ayat(2) )