P E M E R I N TAH KAB U PAT E N S U M E N E P DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LEGUNG KEC. BATANGBATANG Jl. Raya pantai lombang no.( 0328 ) 7706694
BATANG - BATANG
KERANGKA ACUAN PEMBINAAN KADER POSYANDU I.
PENDAHULUAN Posyandu tetap merupakan sarana penting di lingkungan masyarakat untuk mencapai keluarga sadar gizi. Hal ini terlihat dari hasil Riskesdas tahun 2010 sebanyak 80,6% masyarakat menggunakan posyandu sebagai sarana pelayanan pemantauan pertumbuhan. Selain kegiatan pemantauan pertumbuhan, kegiatan posyandu terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti gizi, imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, penanggulangan diare serta penyuluhan dan konseling. Dalam pelaksanaannya posyandu dimotori oleh kader terpilih yang terlatih dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu maupun diluar hari buka posyandu. Namun demikian dilapangan menunjukkan adanya kendala dalam pelaksanaan posyandu seperti terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan kader, jumlah kader, dan adanya pergantian kader/dropout kader serta dukungan aparat terkait yang berakibat belum optimalnya cakupan program gizi. Berdasarkan Riskesdas tahun 2010 cakupan peran serta masyarakat (D/S) 60,5%, angka ini masih dibawah target sasaran Rencana Kerja Pembinaan Gizi Masyarakat tahun 2010-2014 yaitu 85% demikian pula cakupan Vitamin A 69,8% masih dibawah target yaitu 80%. Untuk mencapai target perlu dilakukan upaya terobosan yang memiliki daya ungkit dalam meningkatkan cakupan program gizi. Berdasarkan Intruksi Presiden No.3 tahun 2010 tentang program Pembangunan yang berkeadilan diantaranya mengamanatkan dalam perbaikan gizi masyarakat perlu diukur presentasi balita ditimbang berat badannya (D/S) dan rencana strategisKementrian Kesehatan 2010-2014 telah menetapkan 2 indikator keluaran pembinaan gizi yang harus dicapai yaitu : 1. 85% balita ditimbang (D/S), 2. 100% balita gizi buruk mendapat perawatan. Peraturan tersebut diatas menjadi dasar dalam upaya meningkatkan daya guna posyandu melalui pembinaan kepada kader secara berkesinambungan. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan terhadap kader
posyandu
secara
berkesinambungan sehingga dihasilkan kualitas kader posyandu yang terlatih dan terampil dan mampu melaksanakan kegiatan posyandu secara menyeluruh.
II. TUJUAN -
Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan kader posyandu. Tujuan Khusus :
1. 2. 3. 4. 5.
Kader mampu dalam melaksanakan kegiatan posyandu secara menyeluruh Kader mampu melakukan deteksi dini masalah gizi Kader mampu mengerjakan administrasi posyandu secara tertib dan benar. Kader mampu melakukan KIE Gizi Kader mampu mengevaluasi hasil kegiatan posyandu
III. SASARAN Kader Posyandu
IV. METODE Metode dapat dilakukan dengan : 1. Peretemuan rutin ataupun secara langsung di posyandu. 2. Pelatihan penyegaran kader
V. MEDIA Media KIE (brosur, leaflet, poster), KMS / Buku KIA, dacin, staturemeter/mikrotoa, SIP (Sistem Informasi Posyandu).
VI. TEMPAT DAN WAKTU Kegiatan bisa dilakukan disaat posyandu, maupun didalam puskesmas dan diluar gedung dalam acara pelatihan penyegaran kader.
VII. PENYELENGGARA Petugas Gizi dan Petugas Promkes
VIII. LUARAN (Output yang ingin dicapai kegiatan) Hasil yang ingin dicapai : 1. Kader mampu dalam melaksanakan kegiatan posyandu secara menyeluruh 2. Kader mampu melakukan deteksi dini masalah gizi 3. Kader mampu mengerjakan administrasi posyandu secara tertib dan benar. 4. Kader mampu melakukan KIE Gizi 5. Kader mampu mengevaluasi hasil kegiatan posyandu Mengetahui Kepala Puskesmas Legung Kecamatan Batang – Batang
H. ACHMAD SYAMSURI, S.Kep.Ns NIP. 19690327 199103 1 005
Penanggung jawab Program Gizi
FIRMANSYAH HIDAYAT, A. Md.Gz NIP. 19820516 200501 1 003