PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIDOREJO Jl. MT. Haryono 23 Sidorejo. Tlp.0354 399474
KEDIRI KERANGKA ACUAN KEGIATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
A.
LATAR BELAKANG Saat ini, ISPA menjadi penyebab kematian utama pada bayi sebesar 7,8%,
sedangkan pada balita sebesar 5,9% dari seluruh seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia justru terjadi di Negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara – Negara Negara berkembang. ISPA
dapat
dicegah
dengan
mengendalikan
factor
resikonya,
yaitu
menghindari orang yang merokok, giizi seimbang, serta lingkungan yang bersih.
B.
TUJUAN 2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko ISPA berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik 2.2 Tujuan Khusus 1. terlaksananya deteksi dini factor resiko ISPA 2. terlaksananya monitoring factor resiko resiko ISPA 3. terlaksananya tindak tindak lanjut dini
C.
D.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Balai Desa Sidorejo
Waktu
: 4 Oktober 2016
Pukul
: 09.00 – selesai selesai
MATERI a. Refreshing pentingnya deteksi dini ISPA dan pneumonia
b. Refreshing tentang deteksi kemungkinan kekurangan gizi dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.
E.
NARASUMBER 1 (satu) orang pengelola Program ISPA dari UPT D Puskesmas Sidorejo
F.
PESERTA 30 orang yang mempunyai mempunyai bayi dan balita
G.
SUMBER DANA Sumber dana kegiatan refreshing ISPA dan Pneumonia dari dana BOK UPTD Puskesmas
Sidorejo tahun anggaran 2016.
H.
JADWAL WAKTU 09.00-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
MATERI Pendaftaran peserta pembukaan Perkenalan pemberi materi Pemberian materi refreshing ISHOMA diskusi
NARASUMBER Panitia Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo panitia panitia
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
Pelaksana
dr. Dian Novitasari NIP. 19771010 200501 2 016
Erny Marlina W,Amd.Kep NIP. 19790408 201001 2 010
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIDOREJO Jl. MT. Haryono 23 Sidorejo. Tlp.0354 399474
KEDIRI KERANGKA ACUAN KEGIATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
I.
LATAR BELAKANG Saat ini, ISPA menjadi penyebab kematian utama pada bayi sebesar 7,8%,
sedangkan pada balita sebesar 5,9% dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia justru terjadi di Negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara – Negara berkembang. ISPA
dapat
dicegah
dengan
mengendalikan
factor
resikonya,
yaitu
menghindari orang yang merokok, giizi seimbang, serta lingkungan yang bersih.
II.
TUJUAN 2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko ISPA berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik 2.2 Tujuan Khusus 1. terlaksananya deteksi dini factor resiko ISPA 2. terlaksananya monitoring factor resiko ISPA 3. terlaksananya tindak lanjut dini
III.
IV.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Balai Desa Gedangsewu
Waktu
: 7 Oktober 2016
Pukul
: 09.00 – selesai
MATERI Refreshing pentingnya deteksi dini ISPA dan pneumonia
Refreshing tentang deteksi kemungkinan kekurangan gizi dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.
V.
NARASUMBER 1 (satu) orang pengelola Program ISPA dari UPT D Puskesmas Sidorejo
VI.
PESERTA 30 orang yang mempunyai bayi dan balita
VII. SUMBER DANA Sumber dana kegiatan refreshing ISPA dan Pneumonia dari dana BOK UPTD Puskesmas
Sidorejo tahun anggaran 2016.
VIII. JADWAL WAKTU 09.00-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
MATERI Pendaftaran peserta pembukaan Perkenalan pemberi materi Pemberian materi refreshing ISHOMA diskusi
NARASUMBER Panitia Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo panitia panitia
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
Pelaksana
dr. Dian Novitasari NIP. 19771010 200501 2 016
Erny Marlina W,Amd.Kep NIP. 19790408 201001 2 010
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIDOREJO Jl. MT. Haryono 23 Sidorejo. Tlp.0354 399474
KEDIRI KERANGKA ACUAN KEGIATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT
I.
LATAR BELAKANG Saat ini, ISPA menjadi penyebab kematian utama pada bayi sebesar 7,8%,
sedangkan pada balita sebesar 5,9% dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia justru terjadi di Negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara – Negara berkembang. ISPA
dapat
dicegah
dengan
mengendalikan
factor
resikonya,
yaitu
menghindari orang yang merokok, giizi seimbang, serta lingkungan yang bersih.
II.
TUJUAN 2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko ISPA berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik 2.2 Tujuan Khusus 1. terlaksananya deteksi dini factor resiko ISPA 2. terlaksananya monitoring factor resiko ISPA 3. terlaksananya tindak lanjut dini
III.
IV.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Balai Desa Tertek
Waktu
: 3 Oktober 2016
Pukul
: 09.00 – selesai
MATERI Refreshing pentingnya deteksi dini ISPA dan pneumonia
Refreshing tentang deteksi kemungkinan kekurangan gizi dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.
V.
NARASUMBER 1 (satu) orang pengelola Program ISPA dari UPT D Puskesmas Sidorejo
VI.
PESERTA 30 orang yang mempunyai bayi dan balita
VII. SUMBER DANA Sumber dana kegiatan refreshing ISPA dan Pneumonia dari dana BOK UPTD Puskesmas
Sidorejo tahun anggaran 2016.
VIII. JADWAL WAKTU 09.00-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
MATERI Pendaftaran peserta pembukaan Perkenalan pemberi materi Pemberian materi refreshing ISHOMA diskusi
NARASUMBER Panitia Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo panitia panitia
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
Pelaksana
dr. Dian Novitasari NIP. 19771010 200501 2 016
Erny Marlina W,Amd.Kep NIP. 19790408 201001 2 010
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIDOREJO Jl. MT. Haryono 23 Sidorejo. Tlp.0354 399474
KEDIRI
KERANGKA ACUAN KEGIATAN REFRESHING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI DESA A.
LATAR BELAKANG Saat ini, Penyakit Tidak Menular (ISPA) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Peningkatan kematian akibat ISPA di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara – Negara berkembang. Pada awal perjalanan ISPA seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa 69,6% dari kasus diabetes mellitus, dan 63,2% dari kasus hipertensi
masih belum terdiagnosis. Keadaan ini menyebabkan
penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahwa berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu 1995 – 2007, kematian akibat ISPA mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan prevalensi penyakit stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung koroner 1,5% , gagal jantung 0,3%, diabetes mellitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%, kanker 1,4 per 1000, penyakit paru obstruktif kronis 3,7%, dan cidera 8,2%. ISPA dapat dicegah dengan mengendalikan factor resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol . mencegah dan mengendalikan factor resiko relative lebih murah bila disbanding dengan biaya pengobatan ISPA. Pengendalian factor resiko ISPA merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi factor resiko bagi yang belum memiliki factor resiko, mengembalikan kondisi factor resiko ISPA menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya ISPA bagi yang mempunyai factor resiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang ISPA, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup. Salah satu strategi pengendalian ISPA yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peranserta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam
pengendalian factor resiko ISPA dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring factor resiko ISPA serta tinndak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) ISPA. Posbindu ISPA merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring factor resiko ISPA serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodic. Kegiatan Posbindu ISPA diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap factor resiko ISPA sehingga peningkatan kasus ISPA dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakitm, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu ISPA diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan.
B.
TUJUAN 2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko ISPA berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik 2.2 Tujuan Khusus 1. terlaksananya deteksi dini factor resiko ISPA 2. terlaksananya monitoring factor resiko ISPA 3. terlaksananya tindak lanjut dini
C.
D.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Balai Desa
Waktu
:
Pukul
: 09.00 - selesai
MATERI IX. Refreshing pentingnya deteksi dini hipertensi dengan cara pemeriksaan tekanan
darah. X.
Refreshing tentang deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.
XI.
Refreshing tentang deteksi kemungkinan diabetes mellitus dengan cek gula darah.
XII.
Refreshing deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada wanita usia 3059 tahun.
E.
NARASUMBER 1 (satu) orang pengelola Program Surveilan Penyakit Tidak Menular dari UPTD
Puskesmas Sidorejo
F.
PESERTA 30 orang yang berusia 15 tahun -lansia di desa
G.
SUMBER DANA Sumber dana kegiatan refreshing Penyakit Tidak Menular dari dana BOK UPTD
Puskesmas Sidorejo tahun anggaran 2016.
H.
JADWAL WAKTU 09.00-10.00 10.00-10.15 10.15-10.30 10.30-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
MATERI Pendaftaran peserta pembukaan Perkenalan pemberi materi Pemberian materi refreshing ISHOMA diskusi
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
dr. Dian Novitasari NIP. 19771010 200501 2 016
NARASUMBER Panitia Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo panitia panitia
Pelaksana
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SIDOREJO Jl. MT. Haryono 23 Sidorejo. Tlp.0354 399474
KEDIRI
KERANGKA ACUAN KEGIATAN REFRESHING PENYAKIT TIDAK MENULAR DI DESA TERTEK A.
LATAR BELAKANG Saat ini, Penyakit Tidak Menular (ISPA) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di Negara yang sedang berkembang (WHO,2010). Peningkatan kematian akibat ISPA di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada Negara – Negara berkembang. Pada awal perjalanan ISPA seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan bahwa 69,6% dari kasus diabetes mellitus, dan 63,2% dari kasus hipertensi
masih belum terdiagnosis. Keadaan ini menyebabkan
penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahwa berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu 1995 – 2007, kematian akibat ISPA mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan prevalensi penyakit stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung koroner 1,5% , gagal jantung 0,3%, diabetes mellitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%, kanker 1,4 per 1000, penyakit paru obstruktif kronis 3,7%, dan cidera 8,2%.
ISPA dapat dicegah dengan mengendalikan factor resikonya, yaitu merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol . mencegah dan mengendalikan factor resiko relative lebih murah bila disbanding dengan biaya pengobatan ISPA. Pengendalian factor resiko ISPA merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi factor resiko bagi yang belum memiliki factor resiko, mengembalikan kondisi factor resiko ISPA menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya ISPA bagi yang mempunyai factor resiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang ISPA, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup. Salah satu strategi pengendalian ISPA yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peranserta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian factor resiko ISPA dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring factor resiko ISPA serta tinndak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) ISPA. Posbindu ISPA merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring factor resiko ISPA serta tindak lanjutnya yang dilaksanakan secara terpadu, rutin dan periodic. Kegiatan Posbindu ISPA diharapkan dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap factor resiko ISPA sehingga peningkatan kasus ISPA dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakitm, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu ISPA diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan. B.
TUJUAN 2.1 Tujuan Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian factor resiko ISPA berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik 2.2 Tujuan Khusus 1. terlaksananya deteksi dini factor resiko ISPA 2. terlaksananya monitoring factor resiko ISPA 3. terlaksananya tindak lanjut dini C.
D.
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Tempat : Balai Desa Tertek
Waktu
: 20 Mei 2016
Pukul
: 09.00 - selesai
MATERI 1. Refreshing pentingnya deteksi dini hipertensi dengan cara pemeriksaan tekanan
darah. 2.
Refreshing tentang deteksi kemungkinan kekurangan gizi dan obesitas dengan memeriksa tinggi badan dan berat badan.
3.
Refreshing tentang deteksi kemungkinan diabetes mellitus dengan cek gula darah.
4.
Refreshing deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim pada wanita usia 3059 tahun.
E.
NARASUMBER 1 (satu) orang pengelola Program Surveilan Penyakit Tidak Menular dari UPTD
Puskesmas Sidorejo F. G.
PESERTA 30 orang yang berusia 15 tahun -lansia di desa Tertek SUMBER DANA Sumber dana kegiatan refreshing Penyakit Tidak Menular dari dana BOK UPTD
Puskesmas Sidorejo tahun anggaran 2016. H.
JADWAL WAKTU 09.00-10.00 10.00-10.15
MATERI Pendaftaran peserta pembukaan
10.15-10.30 10.30-12.00 12.00-13.00 13.00-selesai
Perkenalan pemberi materi Pemberian materi refreshing ISHOMA diskusi
NARASUMBER Panitia Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo UPTD Puskesmas Sidorejo panitia panitia
Mengetahui, Kepala UPTD Puskesmas Sidorejo
Pelaksana
dr. Dian Novitasari NIP. 19771010 200501 2 016
Erny Marlina W,Amd.Kep NIP. 10790408 201001 2 010