BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapa Kapall meru merupa paka kan n alat alat trans transpo port rtas asii laut laut.. Kapa Kapall meru merupa paka kan n kend kendara araan an pengangkut penumpang dan barang di laut, seperti halnya sampan, atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kebiasaannya,, kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat dapat membawa kapal. Ukuran Ukuran sebenarnya sebenarnya dimana dimana sebuah perahu perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan peraturan atau kebiasaan setempat. Beraba Berabad-ab d-abad ad kapal kapal diguna digunakan kan oleh oleh manusi manusiaa untuk untuk mengar mengarung ungii sunga sungaii lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya, manusia pada masa lampau menggunaka menggunakan n kano, kano, rakit, ataupun perahu. Semakin besar kebutuhan kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. kapal. BahanBahan-bah bahan an yang yang diguna digunakan kan untuk untuk pembua pembuatan tan kapal kapal pada pada masa masa lampau lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papyrus seperti yang digunakan bangs bangsaa Mesir Mesir kuno, kuno, kemudi kemudian an diguna digunakan kan bahanbahan-bah bahan an logam logam seperti seperti besi/b besi/baja aja karena kebutuhan manusia akan kapal sangat kuat. Untu Untuk k peng pengge gera rakn knya ya,,
manu manusi siaa
pada pada awal awalny nyaa
meng menggu guna naka kan n
dayu dayung ng
kemudian kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap, setelah muncul revolusi revolusi industri dan mesin diesel serta nuklir. Beberapa peneliti memunculkan kapal bermesin yang berjalan berjalan mengambang mengambang diatas air seperti seperti Hovercraft dan Eakroplane . Serta kapal yang digunakan didasar lautan yakni kapal selam. Berabad-abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 1
ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan, yakni mampu mengangkut barang lebih dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi oleh kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar, seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream. Kapal Kapal perika perikanan nan merupa merupakan kan kapal, kapal, perahu perahu atau atau alat alat apung apung lainny lainnyaa yang yang dipe diperg rgun unak akan an untu untuk k
mela melaku kuka kan n pena penang ngka kapa pan n ikan ikan,, pemb pembud udid iday ayaan aan ikan ikan,,
pengangkutan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian /eksplorasi perikanan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun percobaan ini bertujuan: 1. Agar Agar maha mahasi sisw swaa mamp mampu u mema memaham hamii peng pengert ertia ian n dari dari kapa kapall maup maupun un kapa kapall
perikanan. 2. Agar mahasiswa dapat memahami bangunan sebuah kapal, serta apa saja yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan kapal. 3. Agar mahasiswa bisa membedakan membedakan jenis-jenis kapal serta aplikasiny aplikasinyaa dalam
usaha perikanan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah: 1. Mengetahui cara pengukuran dan konstruksi kapal
2. Memaha Memahami mi kegunaa kegunaan n setiap setiap jenis jenis kapal perik perikana anan. n. 2
3. Memaha Memahami mi seluruh seluruh kontru kontruksi ksi kapal kapal serta serta apa yang yang harus harus diperhat diperhatika ikan n dalam dalam membuat sebuah kapal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Produktivitas kapal penangkap ikan menurut kepurusan menteri kelautan dan perikanan nomor 38 tahun 20003 merupakan tingkat kemampuan kapal penangkap ikan untuk memperoleh hasil tangkapan ikan per tahun. Produktivitas kapal ikan 1
ditetapkan ditetapkan dengan dengan mempertimb mempertimbangka angkan: n: Ukuran Ukuran tonase tonase kapal, jenis bahan kapal, jenis alat penangkap ikan yang digunakan, jumlah trip operasi penangkapan per tahun, tahun, kemampuan kemampuan tangkap rata-rata rata-rata per trip, wilayah penangkapan penangkapan ikan. Produksi Produksi kapal penangkap ikan per gross tonnage (GT) per tahun ditetapkan berdasarkan perhitungan jumlah hasil tangkapan ikan per kapal dalam satu tahun dibagi besarnya GT kapal yang bersangkutan (ridzal, 2008). Peme Pemeri rint ntah ahan an pada pada deca decade de tahu tahun n 70-a 70-an n memb membua uatt prog progra ram m tent tentan ang g peningkat peningkatan an taraf hidup hidup masyarakat masyarakat ekonomi lemah. Salah satunya satunya adalah nelayan tradis tradision ional. al. Progra Program m ini diwuju diwujudka dkan n dengan dengan nama nama progra program m motori motorisas sasii perahu perahu nelayan tradisional yang menggunakan sistem top down, dimana program tersebut langsung turun dari pemerintahan sedangkan para nelayan tradisioanl hanya menjadi obje objek. k. Deng Dengan an tida tidak k adan adanya ya tind tindak ak lanj lanjut ut tent tentan ang g moto motori risa sasi si itu itu send sendir irii mengakibatkan tidak adanya pemahaman dikalangan masyarakat nelayan tradisional terhadap operasional motor yang benar. Pada akhirnya hal ini menyebabkan tidak efisiennya sistem propulsi perahu yang mereka miliki (laksono dan aries, 2009). Sistem Sistem pemantauan pemantauan kapalm perikanan/Vessel perikanan/Vessel Monitoring System (VMS) merupakan salah satu bentuk sistem pengawasan dibidang penangkapan dan/atau pengangkutan ikan dengan satelit dan peralatan transmitter yang ditempatkan pada kapa kapall perik perikan anan an guna guna memp memperm ermud udah ah peng pengaw awas asan an dan dan pema pemant ntau auan an terha terhada dap p kegiatan/aktivitas kapal ikan berdasarkan posisi kapal yang terpantau di monitoring Vess Vessel el Moni Monito torin ring g Syst System em di Pusa Pusatt Pema Pemant ntau auan an Kapa Kapall Peri Perika kana nan n (Fis (Fishe heri ries es Moni Monito torin ring g Cent Center er)) di Jaka Jakarta rta atau atau daer daerah ah di unit unit Pela Pelaks ksan anaa tekn teknis is (UPT (UPT)) pengawasan (DKP, 2008). Kapal perikanan merupakan bagian dari armada penangkapan yang terdiri dari nelayan, alat tangkap tangkap dan kapal itu sendiri. sendiri. Pengertian Pengertian kapal perikanan perikanan sendiri 2
menurut UU NO. 31 Tahun 2004 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan dipergunakan untuk melakukan melakukan penangkapa penangkapan n ikan, mendukung mendukung operasi operasi penangkap penangkapan an ikan, pembudidayaan pembudidayaan ikan pengangku pengangkutan tan ikan, pengolahan pengolahan ikan, pelatihan pelatihan perikanan, perikanan, penelitian/e penelitian/ekspl ksploitasi oitasi perikanan. perikanan. Kapal perikanan perikanan secara garis besar terdiri dari 3 kategori yakni perahu tanpa motor, perahu motor temple, dan kapal motor (Nugraha, 2009).
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pengamatan kapal dilakukan pada kapal perikanan SUPM Ladong yaitu: KM 2 Ladong yang berada di Lampulo serta pengamatan terhadap kapal lain pada lokasi yang sama. Waktu praktikum yaitu: tanggal ta nggal 19 Desember 2009.
3.2 Metode Praktikum
2
Dalam melakukan praktikum, informasi dan data diperoleh dari pengamatan kapal KM 2 Ladong dan kapal nelayan sekitar dengan mendengarkan penjelasan dari para asisten.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Kapal Perikanan Perikanan
Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang di laut, pada semua daerah yang mempunyai perairan tertentu. Kapal perikanan yaitu kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan dipergunakan untuk melakukan melakukan penangkapa penangkapan n ikan, mendukung mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan dan pengolahan ikan. Kapal Kapal perika perikanan nan adalah adalah kapal kapal yang yang secara secara spesi spesifik fik diperg diperguna unakan kan untuk untuk kegi kegiat atan an
usah usahaa
peri perika kana nan, n,
misa misaln lnya ya::
mena menang ngka kap p 1
ikan ikan,,
meng mengan angk gkut ut
ikan ikan,,
meng mengum umpu pulk lkan an ikan ikan,, memp mempro ross ssin ing g hasi hasill tang tangka kapa pan, n, mela melaku kuka kan n surv survey ey dan dan penelitian perikanan, melatih para calon perwira dan ABK ( cadet ) baru, dan lain sebagainya. Kapa Kapall perik perikan anan an terdi terdiri ri dari dari kapa kapall pena penang ngka kap p ikan ikan dan dan kapa kapall buka bukan n penangkap ikan, dengan tipe dan jenis, meliputi : Kapal penangkap ikan : kapal pukat pukat hela, hela, kapal kapal pukat pukat cincin cincin,, kapal kapal jaring jaring insang insang,, kapal kapal jaring jaring angkat angkat,, kapal kapal pancing, dan lain – lain. Kapal bukan penangkap ikan : kapal induk perikanan, kapal pengangkut perikanan, kapal riset perikanan, kapal latih perikanan.
4.2 Jenis-Jenis Kapal Perikanan Perikanan
Dalam praktikum, kapal yang digunakan adalah jenis kapal purse seine yang diop diopera erasi sika kan n malam malam hari hari.. Seca Secara ra umum umum,, jeni jenis-j s-jen enis is kapa kapall perik perikan anan an send sendiri iri tergantung dengan alat tangkap yang digunakan. Alat tangkap yang biasa digunakan seperti seperti purse purse seine, trawl, long line dan lain-lain. Jenis-jenis Jenis-jenis alat tangkap tangkap ini selain mempengaru mempengaruhi hi terhadap terhadap jenis-jenis jenis-jenis kapal perikanan juga mempengaru mempengaruhi hi bentukbentuk bentuk kapal. Dengan kata lain, lain alat tangkap lain pula bentuk kapalnya. Hal itu disebabkan karena instrumen yang digunakan untuk mendukung ketika melakukan penangkapan ikan akan berbeda pada setiap jenis alat tangkap. Berikut Berikut contoh contoh gambar gambar serta keterangan keterangan kapal perikanan perikanan sesuai sesuai dengan dengan alat tangkap yang digunakan: 1. Kapal Long Line
2
Sumber : Fishing Boats, 1987. Gambar 4.1. Bagian-bagian kapal long line secara detail
Keterangan : 1. Tiang (Mest) 2. Anjungan (Wheel House) 3. Kepala Palkah (Fish Hatch) 4. Deck Agil (Fore Castle Deck) 5. Winch Jangkar Jangkar (Winch Less) 6. Gudang (Store) 7. Bak Rantai Jangkar (Chain Locker) 8. Tangki Bahan Bakar (Fuel Oil Tank) 9. Penggulung Tali Pancing (Line Hauler) 10. Palkah Ikan (Fish Hold) 11. Ruang Mesin Pendinginan Cepat (Quick Freezing Room) 12. Ruang Mesin Pendingin (Refrigerating Machine Room) 13. Ruang Mesin (Engine Room) 14. Dasar Berganda (Double Bottom) 15. Ruang Makanan (Mess Room) 16. Tangki Air Tawar (Fresh Water Tank) 17. Gudang Persediaan Makanan (Provision Store) 18. Ruang Mesin Kemudi (Steering Engine Room) 19. Daun Kemudi 20. Baling-baling (Propeller) 21. Ruang Anak Buah Kapal (Crew Space) 2
22. Geladak Utama (Main Deck) 23. Geladak Jembatan (Bridge Deck) 24. Linggi Haluan (Fore Post) 25. Lunas (Keel) 26. Linggi Buritan (Stern Post) 27. Linggi Baling-baling (Propeller Post) 28. Sekat Pelanggaran (Collision Bulk Head) 29. Sekat Kedap Air (Transversal Bulk Head)
2. Kapal Stern Trawl
1
Sumber : Munparisit, Aussanee. Aussanee. 1993. Gambar 4.2. 1.000 GT Kapal Stern Trawl Keterangan : 1. Radar mast 2. Wheel house 3. No.1 Hatch 4. Windlass 5. Store 6. Chain Locker 7. Fore peak tank 8. Fuel oil tank 9. Crew space 10. Fuel oil tank 11. No.1 Fish hold 12. Officer’s room 13. Quick freezing room 14. Trawl winch 15. No. 2 Fish Hold 16. Fuel oil tank 17. Lobby 2
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Fuel oil tank Engine roon entrance Engine room Factory Fishing winch & Capsf an Freah water tank Fishing gear store Hydraulic flap hatch Fuel oil tank Warp block Slip way Block Gantry Serch light No.3 -iasc Span stay No.2 Mast Trawl winch control consoles
3. Kapal Purse Seine
Sumber : Munparisit, Aussanee. Aussanee. 1993. Gambar 4.3 104 GT Large Thai purse purse seiner
1
4.3 Bagian-Bagian Kapal
Kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejana bejana apung apung yang berdinding tipis,
kedap air, dan dapat diisi oleh muatan, muatan , penumpang, mesin,
tempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang disesuaikan dengan tujuan pembangunannya. Bekerj Bekerjaa sama sama atau tidak tidak dengan dengan seoran seorang g ahli ahli bangun bangunan an kapal, kapal, pemili pemilik k (per (perus usah ahaa aan n pena penang ngka kap p ikan ikan)) mera meranc ncan ang g suatu suatu kapa kapall pena penang ngka kap p ikan ikan pada pada umumnya berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : a. Daya ang angkut, b. Sarat, c. Kecepatan, d. Sist Sistem em peng pengge gera rak, k, e. Tipe, f. lsi lsi ruan ruang g muat muat,, sert sertaa g. Tuga Tugass dan dan fung fungsi si..
Gambar 4.4 Bagian-bagian kerangka dalam kapal Keterangan : 1 = Geladak
2 = Linggi Belakang 2
3 = Gading
4
= Linggi Depan
5 = Baling-baling
6
=
Lunas
4.4 Bangunan Kapal
Kapal penangkap ikan merupakan suatu kesatuan sistem bangunan kapal yang terdiri dari : 4.4.1 Bangunan Dalam Kapal Kapal
Bangunan dalam kapal adalah bangunan bangunan atau ruangan-ruangan yang dibuat di bawah geladak geladak utama. Bangunan Bangunan dalam kapal kapal terdiri dari : ceruk depan ( fore
peak tank ) dan ceruk belakang ( after peak tank ), ruang palkah, ruang mesin, dasar berganda, ruang tempat menyimpan makanan, gudang, dan lain sebagainya. Untuk Untuk tujuan tujuan memper memperkok kokoh oh konstr konstruks uksii kapal kapal dan memben membentuk tuk bangun bangunan an dalam kapal, kapal,
pada umumnya umumnya bangunan bangunan dalam kapal kapal dilengkapi dilengkapi dengan bagianbagian-
bagian kapal yang dikenal dengan kerangka kapal. kapal. Bagian-bagian itu adalah terdiri dari : lunas, linggi, linggi, gading, kulit, kulit, dan geladak. Bagian-bagian Bagian-bagian kapal kapal inilah yang membentuk membentuk sebuah sebuah kerangka kerangka bangunan bangunan dalam kapal yang akhirnya membentuk sebuah lambung kapal. Pada prinsipnya bahwa setiap bagian itu mempunyai fungsi masing-masing dalam membentuk membentuk suatu sistem dalam dalam sebuah kapal. Misalnya : a. Luna Lunass berf berfun ungs gsii seba sebaga gaii temp tempat at bert bertum umpu puny nyaa ling linggi gi dan dan gadi gading ng sert sertaa memperkokoh konstruksi melintang kapal; b. Linggi berfungsi sebagai :
tumpuan tempat menempelnya kulit,
sebagai dasar membentuk membentuk bentuk haluan dan buritan,
di samping itu tentu saja berfungsi untuk memperkokoh konstruksi kapal secara keseluruhan ( vertikal dan melintang ). 1
Secara khusus linggi belakang berfungsi sebagai tempat kedudukan poros baling-baling,
c. Kulit berfungsi untuk menutupi seluruh kerangka kapal, sehingga kapal menjadi kedap air dan mempunyai daya apung, d. Geladak berfungsi untuk menutupi seluruh bangunan dalam kapal (lambung), sehingga barang atau orang yang berada di dalamnya terlepas dari berbagai macam bahaya bahaya atau ancaman. ancaman. Misalnya Misalnya : hujan, hujan, panas, panas, angin angin dan lain lain sebagainy sebagainya. a. Oleh karenanya dikenal dengan geladak pelindung, e. Gading berfungsi sebagai tempatnya bertumpunya kulit, membentuk bangunan bangunan dalam kapal, dan memperkokoh konstruksi melintang kapal,
1
2
Gambar 4.5 Kedudukan gading di atas lunas Keterangan : 1 = Gading
2 = Lunas
A. Gading
1
Kulit kapal didukung oleh gading-gading-yang dipasang vertikal hanya pada kapal-kapal yang panjang, gading-gading dipasang juga a rah membujur kapal. Gading-gading dibuat dari : a. Baja keral. b. Baja siku tidak sama kaki. c. Gading-gading yang dibangun, seperti untuk gading gading-gading pelat atau gading-gading besar ( web frame ). Baja Baja keral keral paling paling sering sering diguna digunakan kan
untuk untuk gading-g gading-gadi ading ng dan terdap terdapat at dalam
berbagai ukuran (umpanya 280 x 11 :37Ox13 :37Ox13 . dan 430 x 15). Dimana Dimana terdapa terdapatt wrang wrang penuh penuh di dalam dalam dasar dasar bergan berganda, da, maka maka sering sering gading-gad gading-gading ing yang dipasang dipasang adalah gading-gad gading-gading ing yang diperberat diperberat (diperkuat). (diperkuat). Gading Gading-gad -gading ing ini beruku berukuran ran lebih lebih besar besar daripa daripada da gading gading-gad -gading ing yang yang terleta terletak k diantaranya. Di bawah geladak, gading-gading berat ini diteruskan dengan balok balok balok melintang ( lihat konstruks konstruksii geladak ). Di tempat-tempa tempat-tempatt dimana diperlukan diperlukan kekuatan ekstra, dipasang gading-gading pelat ( gading-gading gading-gading besar, gading-gading web ), yang dibuat dibuat dari pelat bilah dan bilah hadap hadap yang dilaskan dilaskan padanya. padanya. Pelat bilah dipotong sesuai bentuk dan ukuran hingga tidak perlu dilengkungkan. Gading-gading besar ini dipasang bersarna dengan wrang penuh di dalam alas alas gand gandaa dan dan balo balokk-ba balo lok k pela pelatt di bawa bawah h gela gelada dak. k. Kons Konstr truk uksi si sema semaca cam m ini ini dinamakan dinamakan pelintang pelintang bingkai bingkai ( raamspant ) dan menamb menambah ah kekuat kekuatan an melint melintang ang kapal. Pelintang bingkai terdapat : a. Di dalam palka pada ujung-ujung depan dan belakang ambang palkah dan kadangkadang juga diantaranya. b. Di dalam kamar mesin sekitar mesin utama. 1
Jarak antara dua gading tergantung dari beban pada pelat kulit. Di bagian haluan haluan harus harus diperh diperhitu itungk ngkan an tegang teganganan-teg tegang angan an ujung ujung kapal. kapal. Selain Selain itu karena karena kedudukan pelat alas yang.miring terhadap lunas dan linggi jarak yang ditumpu menjadi lebih besar. Oleh karena hal-hal tersebut di atas, maka jarak gading-gading di haluan dan buritan harus lebih kecil daripada di tempat-tempat lainnya. Menurut letaknya, gading terbagi atas : a. Gading haluan, b.Gading utama ( gading besar ), c. Gading lancip ( gading poros buritan ), dan d. Gading kemudi ( gading nol = 0 ).
1
Gambar 4.6 Penempatan gading di kapal Keterangan : 1. Gading haluan,
2
Sumber : Soegilar, dan Sudarsono, Tjitro D. 1987.
Gambar 4.7 Detail penempatan gading di kapal
Keterangan : AF = After Perpendicular = garis tegak
belakang
FP = Forward Perpendicular = garis tegak depan ½ L = setengan panjang garis air 1 = ceruk belakang 2 = ceruk belakang 3 = gading-gading kemudi 4 = gading-gading utama
Secara khusus menurut menurut bentuknya bentuknya,, gading-gad gading-gading ing pada sebuah sebuah kapal penangkap ikan mencakup : 1.
Gading-gadi Gading-gading ng lancip, yang yang diguna digunakan kan di bagian bagian-bag -bagian ian tajam tajam dari dari kapal kapal
seperti pada : a. Gading-gading haluan haluan di depan sekat ceruk haluan. b. Gading gading poros buritan, antara sekat ceruk buritan dan ujung belakang tabung tabung poros poros baling baling-ba -balin ling. g. Gading Gading-ga -gadin ding g ini terdap terdapat at pada pada kapal-k kapal-kapa apall dengan konstruksi keling, sedangkan pada kapal-kapal konstruksi las diganti dengan wrang-wrang tinggi dari gading-gading lancip rnenempel pada wrangwrang tersebut.
2
2.
Gading Gading utama utama adalah adalah gadinggading-gad gading ing pada setengah setengah jarak antara antara garis garis tegak
(loadline ). Tergantung dari penuh atau tidaknya bentuk lambung, terdapat sejumlah gading-gading yang sama bentuknya. 3. Gading-gadi Gading-gading ng kemudi kemudi dipasang dipasang pada sumbu sumbu poros poros kemudi kemudi ini adalah adalah gadinggadinggading nol = O dan mengikat pelat buritan pada kulit.Pada saat ini hanya digunakan pelat buritan, yang langsung dilas pada kulit. 4. Gading-gading buritan, adalah gading-gading yang digunakan untuk untuk memberikan bentuk pada buritan dan terletak di belakarrg pelat buritan. B.
Geladak
Geladak paling atas yang menutup menutup seluruh seluruh bangunan bangunan dalam kapal disebut dengan ”Geladak Utama”. Geladak G eladak yang terletak pada
atas ruang
timbul di buritan kapal disebut ”Geladak Kimbul”. Kimbul” . Geladak di atas ruang agil/ agil/bak bak di haluan haluan disebu disebutt ”Gela ”Geladak dak Agil”. Agil”.
Gelada Geladak k yang yang diban dibangun gun di atas atas
anjungan disebut “Geladak Anjungan”. Serta geladak untuk geladak untuk menempatkan sekoci disebut ”Geladak Sekoci”. Menurut kedudukanny , geladak kapal terdiri dari : a. geladak dasar ( lower deck ), b. geladak antara ( twene deck ) yaitu geladak yang dibangun diantara geladak utama dengan geladak dasar, c. geladak utama ( mine deck ), d. geladak sekoci, dan e. geladak atas ( top deck ).
2
65 7 1 3 2 4
1
Gambar 4.8 Penempatan geladak di kapal Keterangan : 1 = Geladak Kimbul 2 = Geladak utama 3 = Geladak sekoci 4 = Geladak Anjungan 5 = Geladak antara 6 = Geladak dasar 7 = Geladak agil Sedangkan geladak terpanjang dan terputus dari haluan hingga buritan yang dipergunakan sebagai tempat orang berjalan dikenal dikenal dengan ” Geladak Jalan Terus ”. Untuk lebih mengenal mengenal dengan jelas mengenai kedudukan kedudukan dan tempatnya hal hal yang berkenaan dengan geladak, dapat dilihat pada gambar 4.2.1.4.
4.4.2 Bangunan Atas Atas dan Dalam Dalam Kapal
Bangunan atas kapal adalah bangunan kapal yang dibuat di atas geladak utama ( mine deck ), sedangkan bangunan dalam kapal adalah bangunan kapal yang dibu dibuat at di bawa bawah h gela gelada dak k utam utama. a. Ada Ada orna orname men n pend penduk ukun ung g yang yang mele meleng ngka kapi pi bangunan atas dan dalam kapal, dan sangat variatif untuk masing-masing jenis kapal perikanan. Di bawah ini diperlihatkan bagian-bagian bangunan atas dan dalam kapal untuk masing-masing jenis kapal perikanan.
2
Sumber : Munparisit, Aussanee. Aussanee. 1993. Gambar 4.9 Bagian-bagian atas dan dan dalam kapal perikanan Keterangan : 2
1. Fishing Light green 360 0 2. Masthead light white 225° 3. Fishing Light white 3600 4. Stern Light white i35 i35 0 5. Sid Light white/green 112½ 0 6. Lifecratt 7. Air intake engine room 8. Moring bitt 9. Chain roller 10. Chain Looker 11. Engine room 12. Removable purse davit 13. Trawl winch 14. Fish hold capactry 8.5 m 2p 15. Trawl davic, port and starboart 16. Exhacsc pipe 17. Wheel house 18. Down engine room 19. Chain pipe 20. Engine romove hatch 21. Hatch to fish hold hold 22. Deck plate above emergency tiller 23. Stern roller 24. Hatch to deck store
2
4.5 Bentuk Kapal Ikan
Berdasarkan pertimbangan berbagai macam pelaksaan tugas dan fungsi , secara umum bentuk kapal ikan bila dilihat secara membujur ( vertikal ) terdiri dari :
a. Kapal Berbentuk Berbentuk Segitiga Segitiga ( V Bottom ) Kapal berbentuk berbentuk segitiga, segitiga, penampang penampang membujurny membujurnyaa diperlihatka diperlihatkan n pada gambar 10.
Gambar 4.10 Kapal Berbentuk Segitiga (V Bottom )
Keterangan Keterangan :
WL = WL = Water Line = Garis Air
b.
d
= draft = sarat kapal
D
= Depth = tinggi kapal
F
= Free board = lambung bebas = lambung timbul
Kapal Berbentuk Kotak ( Flate Bottom )
2
Kapal berbentuk kotak, penampang membujurnya ditunjukkan pada gambar 4.11.
Gambar 4.11. 4.11. Kapal berbentuk kotak Keterangan Keterangan :
F
= Free Board = lambung bebas
CL = center line WL = Water Line d
= draft
c. Kapal Kapal Berbe Berbentu ntuk k Biasa Biasa (round (round bottom bottom)) Kapal berbentuk biasa dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 4.12 Kapal berbentuk biasa Keterangan Keterangan :
F
= Free board = lambung bebas = lambung timbul 2
WL = Water Line d
= draft = sarat
D
= Depth = tinggi kapal
Mengacu Mengacu kepada kepada De maka ukur ukuran an kapa kapall Desi sign gn of Small Small Fishi Fishing ng Vesse Vessel l , maka perikanan, besar kecilnya ukuran kapal ikan tergantung tujuan penangkapannya dan areal penangkapannya.
4.6 Keuntungan dan dan Kerugian Kerugian Bentuk Kapal Kapal
Bentuk-bentuk kapal sesuai dengan tujuan pembuatannya mempunyai keuntungan dan keruagiannya masing-masing. Keuntungan dan kerugian bentuk kapal tersebut di atas dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 4.1. Keuntungan dan Kerugian Bentuk Kapal No. Bentuk Kapal Kapa. 1 Berbentuk Berbentuk Segi Tiga (
Keuntungan a. Hambatan
V Bottom )
2
Kapal Berbentuk Kotak ( Flate Flate Bottom )
Kerugian a. Muatannya
terhadap air kecil.
lebih lebih sediki sedikitt
b. Kecepatan lebih
dibandingka
maksimal
n
dibandingan bentuk
kapal
yang lain.
lainnya.
bentuk
a. Hamb Hambat atan an terh terhad adap ap air besar.
a. Daya
muat
b. Kecepatannya lebih
palkanya
rendah dibandingan
besar
bentuk kapal lainnya. 3
Kapal Berbentuk Kotak c. ( Flate Flate Bottom )
a. Hambatan terhadap air a. sedang( lebih kecil dibandingkan dengan
a.
bentuk flate om. flate bott om.
palkannya sedang.
1
Daya
muat
b. Kecepatannya lebih rendah dibandingan bentuk kapal V bottom dan lebih cepat diban dingkan bentuk kapal flate bottom.
Peng Pengar aruh uh bent bentuk uk send sendir irii dapa dapatt dili diliha hatt dari dari fung fungii kapa kapall sert sertaa dima dimana na// diperairan bagaimana yang akan digunakan kapal tsb. Secara umum bentuk dapan kapal berbentuk V, disebabkan karena kegunaan kapal tersebut untuk mencari serta mengej mengejar ar geromb gerombola olan n ikan, ikan, sehing sehingga ga membut membutuhk uhkan an kecepa kecepatan tan.. Dengan Dengan betuk betuk tersebut, kecepatan kapal akan lebih efesien karena hambatan terhadap air akan lebih kecil. Untuk daerah Aceh, kapal nelayan sebagian besar atau hamper semuanya menggunakan bentuk V di depannya. Hal ini disebabkan karena fungsinya tersebut sebaga sebagaii pencar pencarii dan pengej pengejar ar ikan, ikan, sehing sehingga ga kecepa kecepatan tan adalah adalah menjad menjadii sebuah sebuah andalan. Di lokasi lokasi prakti praktikum kum,, terdapa terdapatt sebuah sebuah kapal kapal yang yang sedang sedang dibuat dibuat.. Terlih Terlihat at bahwa kapal yang sedang dibuat tersebut menggunakan gabungan ketiga bentuk kapal, yaitu: bentuk V, flate, dan round (biasa). Hal ini menyimpulkan bahwa semua bentuk tersebut dapat digabung sesuai dengan keperluan dan efesiensi yang ingin di dapatkan.
4.7 Bagian Kemudi Kemudi dan Baling-Baling
4.7.1 Kemudi Kemudi pada sebuah kapal merupakan sebuah rangkaian sub sistem yang mempunyai fungsi, saling terikat, saling mentergantungkan satu sama lain dengan
2
fungsi sub sistem yang lainnya agar kapal dalam keadaan laik laut dan mampu berlayar sebagaimana yang telah direncanakan dalam tujuan pelayarannya. Kemudi Kemudi adalah alat yang digunakan digunakan untuk merubah merubah haluan kapal. kapal. Kemudi Kemudi merupakan merupakan penerus gerak putaran baling-baling baling-baling dari sebuah sebuah kapal motor, sehingga deng dengan an adan adanya ya kemu kemudi di kapa kapall dapa dapatt diar diarah ahka kan n sesu sesuai ai deng dengan an halu haluan an yang yang dikehe dikehenda ndaki. ki.
Tanpa Tanpa sebuah sebuah kemudi, kemudi, kapal yakin tidak tidak akan akan mampu mampu mencapai mencapai
tempat tujuan sebagaimana yang direncanakan dalam pelayaran. 4.7.1.1 Penataan Kemudi Syarat-syarat penataan kemudi : a. Kemu Kemudi di harus harus cuku cukup p kuat kuat dan dapat dapat bertu bertump mpu u deng dengan an baik pada pada tempatnya, b. b. Haru Haruss
dimb imbuat uat
sedem edemik ikia ian n
rup rupa
seh sehing ingga gerak erakan anny nyaa
dap dapat
diselaraskan dengan roda kemudi di anjungan, a njungan, dan c. Haru Haruss dilen dilengk gkap apii deng dengan an pena penata taan an kemu kemudi di cada cadang ngan an,, kala kalau u poro poross kemudi besarnya 9 ” atau lebih, maka kemudi cadangannya harus dilengkapi dengan mesin penggerak sendiri, dan kemudi cadangan ini harus dipoiks/dicoba oaling kurang ( 1 ) satu kali dalam setahun. Pada setiap penataan kemudi secara garis besarnya terbagi dalam : a. Roda ( penataan roda ) kemudi di anjungan ( Bridge ),
b. Mesin Mesin pengge penggerak rak daun daun kemu kemudi, di, c. Kapal ( hubungan hubungan ) dari mesin kemudi kemudi ke poros poros kemudi, kemudi, dan d. Peneru Peneruss gerak gerak dari dari anjunga anjungan n ke mesin mesin kemudi kemudi.. Penerus gerak dari anjungan ke mesin kemudi, pada kapal yang penataan kemudinya terpisah dari mesin penggerak daun kemudi dapat terdiri dari : 2
a. Peneru Peneruss gera gerak k ranta rantaii ( paka pakaii ranta rantaii ), b. b. Pene Peneru russ gerak gerak hydr hydrou ouli lik, k, c. Penenr Penenrus us gerak gerak listrik listrik ( elect electric ric ), ), dan dan d. Pene Peneru russ gera gerak k elek elektr tro o hida hidaou oulu luk k (gab (gabun unga gan n anta antara ra list listri rik k dan dan
hydrolik).
4.7.1.2 System Kemudi Kemudi Kemudi yang yang biasa digunak digunakan an di atas kapal kapal ada (5) lima sistem, sistem, yaitu: a. System System Manual Manual, yaitu yaitu daun daun kemudi kemudi langsu langsung ng behubu behubunga ngan n dengan dengan
tongkat tongkat yang langsung digerakkan digerakkan dengan dengan tangan. tangan. Kemudi Kemudi ini banyak banyak diginakan oleh kapal-kapal kecil atau kapal kayu. b. System System Mekanik Mekanik , yaitu yaitu daun
kemu kemudi di yang yang leta letakn knya ya di buriot buriotan an
dhubungkan dengan gigi-gig atau rantai dan dihubungkan ke jatra yang letaknya letaknya di di ruang ruang kemudi/na kemudi/navigasi vigasi..
System ini digerakkan digerakkan dengan dengan
tangan. c. System Hydroulik , yaitu untuk menggerakkan daun kemudi digunakan
sistem sistem hidrou hidroulik lik yaitu yaitu system system yang yang menggu menggunak nakan an tenaga tenaga cairan/ cairan/oli oli sehing sehingga ga gerakk gerakkann annya ya lebih lebih halus halus dan ringan ringan,, memuta memutarr jatra jatra dengan dengan tangan. d. System Elektro Hydoulik , yaitu hampir sama dengan dengan hidroulik, hidroulik, hanya
tenaga penggeraknya menggunakan tenaga listrik yang mengatur katupkatup olie.
1
e. System Kemudi Otomatis, yaitu suatu susunan kemudi yang terdapat di
kapal-k kapal-kapa apall penump penumpang ang yang yang dileng dilengkap kapii dengan dengan pedoma pedoman-p n-pedo edoman man gasing.
Kemudi berfungsi untuk mengolah gerak kapal. Untuk menggerakkan daun kemudi yang berada di bawah permukaan air, dipergunakan mesin kemudi kemudi
yang dihubungk dihubungkan an
dengan dengan
poros poros
kemudi kemudi pada ruang mesin
kemudi. kemudi. Mesin kemudi kemudi dapat dioperasikan dioperasikan dari ruang nahkoda nahkoda yang berada di anjungan. Tida Tidak k dapa dapatt disa disang ngka kall bahw bahwaa kemu kemudi di meme memega gang ng peran peranan an yang yang penting di dlam pelayaran dengan sebuah kapal, bahkan ikut menentukan faktor keselamatan sebuah kapal.
4.7.1.3 Ketentuan SOLAS SOLAS 1960 Sehubungan dengan peranan tersebut di atas, maka sebuah kemudi harus harus mematu mematuhi hi beberap beberapaa ketent ketentuan uan-ket -ketent entuan uan yang yang diharu diharuska skan n demi demi keselamatan tadi. Menurut SOLAS 1960 ketentuan tersebut antara lain : a. Kemudi Kemudi utama utama harus harus mempu mempunya nyaii kekuata kekuatan n yang cukup cukup,, b. b. Pada Pada kece kecepa pata tan n maks maksim imum um kapa kapall masi masih h dapa dapatt dike dikemu mudi dika kan n deng dengan an layak, c. Baik Baik kapa kapall penu penump mpan ang, g, kapa kapall bara barang ng,, kapa kapall ikan ikan haru haruss dile dileng ngka kapi pi dengan dengan sebuah perangkat kemudi utama dan sebuah perangkat kemudi lensa yang disetujui oleh isntasi pemerintah yang berwenang, d. Di kapal penumpang, barang, dan kapal ikan kemudi utamanya pada
wakt waktu u maju maju deng dengan an kece kecepa pata tan n maks maksim imum um,, kemu kemudi di haru haruss dapa dapatt 1
disimpangkan sebesar 35 0 ke kiri/ke kanan dalam waktu 28 detik (dari kedudukan tengah ke kiri 35 0), kembali ke tengah lalu ke kanan 35 0.
4.7.1.4 Jenis Daun Kemudi Berdasarkan jenisnya daun kemudi dapat dibagi menjadi : a. Daun Daun Kemu Kemudi di Bias Biasaa Daun kemudi biasa adalah kemudi yang seluruh daun kemudi berada di belakang poros poros putarnya. Umumnya Umumnya dipakai/dipa dipakai/dipasang sang pada kapal-kapal kapal-kapal kecil yang berbaling-baling tunggal. Daun kemudi bisa dibagi atas : (1) Daun Kemudi Kemudi Pelat Pelat Tungga Tunggall (2) Daun Kemudi Kemudi Pelat Pelat Ganda Ganda
Gambar 4.13 Kemudi biasa pelat tunggal b. Daun Kemudi Berimbang Kemudi Kemudi Berimb Berimbang ang ialah ialah kemudi kemudi yang yang daun daun kemudi kemudinya nya sebagi sebagian an berada di belakang poros putarnya. Pada kemudi berimbang penuh, penuh, 25 – 30
2
% bagian daun kemudi berada di depan di depan poros putar sedang sisanya berada berada di belakang poros putar. Daun kemudi berimbang dibagi menjadi : (1) Daun Kemudi Kemudi Berimban Berimbang g Penuh (2) Daun Kemudi Kemudi Semi Semi Berimban Berimbang g
Berimbang disini maksudnya ialah untuk mendapatkan pengurangan pemakaian tenaga mesin kemudi yang disebabkan bergesernya pusat tekanan melintang melintang ke arah mendekati poros putar kemudi kemudi (menghemat (menghemat tenaga mesin kemudi).
Seba ebagai
akiba ibat
perg ergese eseran ran
tadi
maka aka
tekana anan
air
yang
didapat/diterima oleh bagian di belakang merupakan hal yang berat untuk menggerakkan kemudi, sebab dengan motor kemudi yang kecil saja daun kemudi kemudi sudah mempunyai kecenderung kecenderungan an untuk berputar (menyimpan (menyimpang). g). Hal ini berlainan sekali dengan kemudi biasa dimana untuk menggerakkan daun kemudi membutuhkan tenaga mesin yang besar. c. Daun Kemudi Patent Kemudi Patent ialah kemudi yang konstruksinya dibuat berdasarkan hasi hasill pene peneli liti tian an (research ) lalu lalu dipat dipaten enka kan. n.
Pene Peneli liti tian an iniu iniu dibua dibuatt
pertimbangan untuk mencapai efesiency/rendemen kemudi yang lebih baik.
2
Gambar 4.14. Kemudi Patent 4.7.1.5 Penyangga Kemudi Berat Berat kemudi kemudi dan gagang gagang kemudi kemudi dikura dikurangi ngi dengan dengan gaya gaya apung, apung, ditamp ditampung ung oleh oleh penyan penyangga gga juga juga merupa merupakan kan bantal bantalan an teratas teratas dari dari gagang gagang kemudi dan sekaligus dibuat sebagai bis pakking yang menahan masuknva air saat kapat bergerak naik turun. turun. Bis dudukan dan ring pemiklul dilumasi dilumasi dengan dengan gemuk. Kadang-kada Kadang-kadang ng bis pakking ditempatkan ditempatkan di bawah hingga ban banta tala lan n tetap tetap keri kering ng..
Semu Semuaa elem elemen en terd terdiri iri atas dua dua bagi bagian an untu untuk k
memungkinkan demontase. Penyangga kemudi kapal perikanan seperti yang terlihat pada gambar 15.
2
Gambar 4.15 4.15 . Penyangga Kemudi
4.7.2 Baling-Baling ( Propeller ) Baling-baling adalah bagian dari mesin penggerak yang berada di air, serta alat yang terpenting dan terbanyak digunakan untuk menggerakkan kapal.
1
Gambar 4.16. Daun baling-baling Pada Pada umunya umunya baling baling-ba -balin ling g tediri tediri dari dari daun daun baling baling-bal -baling ing yang yang disebut Pitch Propeller, yang jumlahnya bisa dua, tiga, empat, lima daun. Ada daun baling-baling yang tetap dan dapat diatur sudutnya.
4.7.2.1 Tipe Propoller ( Baling-Baling ) 4.7.2.1.1 Tipe Menurut Jumlah Daun Propeller Dili Diliha hatt dari dari juml jumlah ah daun daun prop propel elle ler, r, dala dalam m tekn teknik ik perk perkap apal alan an perikanan dikenal beraneka jumlah daun, diantaranya : a. Propeller Dua Daun
Gambar 4.17. 4.17. Propeller dua daun
Untuk kapal perikanan perikanan umumnya umumnya menggunaka menggunakan n baling-balin baling-baling g dua daun dan arah putarannya searah jarum jam (ke kanan). Baling-baling putaran kanan adalah baling-baling yang berputar ke kanan dilihat dari arah buritan kapal, dan kapal bergerak maju. 3
Agar kapal bergerak mundur, maka baling-baling dirubah putarannya atau sudut daun baling-baling dirubah arahnya. Prinsip kerja baling-baling (kapal dapat begerak maju) adalah karena ben bentu tukn knya ya sede sedemi miki kian an rupa rupa sehi sehing ngga ga apab apabil ilaa
berp berput utar, ar, maka maka akan akan
mendorong air ke belakang/air yang didorong tersebut akan mendorong air ke belakang dan kapal bergerak maju. Pertimbangan dalam memilih jumlah daun propeller: a. Jumlah Jumlah daun daun propel propeller ler semaki semakin n banyak banyak maka maka putaran putaran yang yang dihasi dihasilka lkan n semakin seimbang ( balans ). b. Jumlah daun semakin sedikit maka semakin efisien namun getarannya semakin besar.
4.7.2.1.2 Tipe Propeller Menurut Arah Putaran Propeller Propeller Tipe Tipe propel propeller ler menuru menurutt arah dorong dorongan an putaran putaran propel propeller ler dibagi dibagi menjadi dua tipe, yaitu : a.
Propeller tipe putaran kiri ( counterclockwise ).
b.
Propeller tipe putaran kanan ( clockwise ). Pemilihan tipe arah putaran dorongan daya propeller agar disesuaikan
dengan arah putaran shaft propeller atau arah putaran flens gear box .
4.7.2.1.3 Tipe Propeller Menurut Rancangan Pitch Propeller Tipe propeller menurut rancangan pitch propeller dibagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Pitch propeller statis ( fixed pitch pro peller = FPP).
1
Propel Propeller ler statis statis menuru menurutt besaran besaran pitch pitch dikate dikategor gorika ikan n menjad menjadii dua yaitu : 1). Propeller Propeller statis pitch rendah rendah (Climb Propeller), Propeller), cocok digunakan digunakan pada motor penggerak kapal jenis putaran tinggi. 2). Propeller Propeller statis pitch pitch besar (Cruise (Cruise Propeller), Propeller), cocok digunak digunakan an pada motor penggerak kapal jenis putaran rendah. b.
Pitch Pitch propell propeller er yang dapat dapat diatur diatur secara hidrol hidrolis is (controlrable controlrable pitch
propeller = CPP). Pada Pada kapa kapall peri perika kana nan n deng dengan an ranc rancan anga gan n shaft shaft prop propel elle lerr yang yang berukuran relatif besar dapat menggunakan pitch propeller yang dapat diatur secara hidrolis (controlrable pitch propeller = CPP). 4.7.2.2 Penempatan Baling-Baling Penempatan baling-baling di ujung buritan kapal dan harus berada di bawah atau di dlam air. Apabila dua buah baling-baling, maka diletakkan di kanan dan kiri belakang lunas kapal. kapal. Apabila tiga atau empat empat baling-baling, maka maka yang yang lainnya lainnya dileta diletakka kkan n di smping smping bagian bagian haluan haluan,, gunany gunanyaa adalah adalah untuk membelokkan kapal atau mendorong kapal pad sat sandar dermaga.
Gambar 4.18 Baling-baling tunggal 1
Gambar 4.19 Baling-baling ganda
Gambar 4.20 Penempatan baling-baling di kapal
4.8 Stabilitas Kapal
Secara umum dapat dikatakan bahwa stabilitas atau kesetimbangan ialah sifat atau atau kecend kecenderu erunga ngan n sebuah sebuah kapal kapal untuk untuk kembal kembalii ke kedudu kedudukan kan semula semula setelah setelah ewaktu kapal kapal menyen menyenget get oleh oleh mendapat mendapat sudut sudut senget senget karena karena gaya gaya dari luar. Sewaktu karena kapal mendapatkan pengaruh luar. M isalnya angin, ombak dan sebagainya. Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar, yaitu : 1
a.
Faktor Faktor internal internal yaitu yaitu tata letak letak barang, barang, bentuk bentuk ukuran ukuran kapal, kapal, keboco kebocoran ran karena kandas atau tubrukan, dan
b.
Faktor Faktor ekste eksterna rnall yaitu yaitu berupa berupa angin angin,, ombak, ombak, arus arus,, dan bada badai. i.
Stabilitas kapal dapat dibedakan antara lain : a.
Stab Stabil ilit itas as dina dinami mis, s, dan dan
b. b.
Stab Stabil ilit itas as stat statis is.. Stabilitas dinamis adalah kerja yang diperlukan untuk memiringkan kapal
sampai sudut senget tertentu. Sedangkan stabilitas statis adalah daya tegak bagi kapal pada kedudukan semula. Stabilitas melintang penting sekali bagi hal-hal berikut : a.
Pemo Pemomp mpaan aan tang tangki ki-ta -tang ngki ki dasa dasarr berga bergand nda, a,
b.
Pengis Pengisian ian ruan ruang g palka palkah h dengan dengan air air pada pada saat saat kebaka kebakaran ran,,
c.
Pembon Pembongka gkaran ran atau atau pemind pemindaha ahan n muatan muatan di dala dalam m palka palka,,
d.
Pada Pada saat saat kap kapal al aka akan n nai naik k dok dok,, dan dan
e.
Bila Bila ter terja jadi di keb keboc ocor oran an kap kapal al.. Ukuran-ukuran pokok yang menjadi dasar dari pengukuran kapal
adalah panjang ( length ), lebar ( breadth ), tinggi ( depth) serta sarat ( draft ). Sedangkan untuk panjang di dalam pengukuran kapal dikenal beberapa istilah seperti LOA ( Length Over All ), LBP ( Length Between Perpendicular ) dan LWL ( Length Water Line). Stabilitas kapal penangkapan ikan dapat dibedakan menjadidua, yaitu: a.
Stabilitas Kapal melintang ( horizontal )
1
Stab tabilit ilitas as meli melin ntan tang
adal adalah ah kema kemam mpuan puan
kapal apal
sewaktu sewaktu mengalami senget dalam arah melintang
untu ntuk
yang
teg tegak
disebabkan disebabkan
oleh adanya pengaruh luar yang bekerja padanya.
Gambar 4.21 4.21 Stabilitas kapal kapal melintang
b. Stabilitas Kapal membujur ( vertikal )
Stabilitas kapal membujur ( vertikal ) ialah sifat atau kecenderungan sebuah sebuah kapal untuk kembali ke kedudukan kedudukan semula setelah mendapat mendapat senget senget karena gaya dari luar, dimana pergerakkan kapal mengoleng ke kiri dan ke kanan.
Gambar 4.22 4.22 Stabilitas kapal membujur 4.9 Perhitungan Brutto Perhitungan Brutto Register Tonnage ( BRT )
2
Untuk perhitungan gross tonnage atau brutto register tonnage dari sebuah kapal tergantung dari cara perhitungan yang dilakukan oleh suatu negara tertentu. a. Konv Konven ensi si Inte Intern rnas asio iona nall dala dalam m Peng Penguk ukur uran an Tonn Tonnag agee Kapa Kapal, l, tahu tahun n 1969 1969.. Pengukuran Gross Tonnage : GT untuk kapal yang mempunyai panjang lebih besar 24 meter (L > 24 meter) dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut : GT
= k x V
dimana : GT = Gross Tonnage Kapal (dalam RT) V = Volume total dari ruangan-ruangan tertutup dalam kapal (dalam m 3) K= 0,2 + 0,02 log 10 v b. Pengukuran Gross Tonnage : GT untuk kapal ikan yang mempunyai panjang kapal lebih kecil 24 meter (L < 24 meter) dapat ditentukan dengan formula, sebagai berikut : GT
= (a+ b)
= 0,353 ( a+ b)
2,8328 Dimana : a = Volume ruangan tertutup yang berada di bawah geladak (dalam m 3) b = Volume ruangan tertutup yang berada di atas geladak (dalam m 3)
Untuk kapal ikan digunakan rumus : Keterangan : L= panjang ruangan GT
( LxBxD) =
2,83 B= lebar ruangan D= draft=serat kapal BAB V
2
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Kapa Kapall adal adalah ah menc mencak akup up seti setiap ap jenis jenis pesa pesawat wat air, air, term termas asuk uk buka bukan n meng mengua uak k pesawat-pesawat terbang laut, berberat benaman digunakan atau dapat digunakan sebagai sarana pengangkutan di air. 2. Jenis-jenis kapal perikanan tergantung kepada alat tangkap tangkap yang digunakan. 3. Ukuran Ukuran pokok sebuah sebuah kapal meliputi meliputi : panjang, panjang, lebar, dan tinggi. tinggi. 4. Bagian–bagian kapal kapal meliputi : bangunan dalam dalam kapal dan bangunan bangunan atas kapal. 5. Tata letak bagian-ba bagian-bagian gian kapal kapal meliputi : letak, letak, jumlah dan ukuran. ukuran.
6. Bentuk Bentuk kapal ikan terdiri dari tiga jenis, jenis, yaitu bentuk segi tiga sama kaki biasa, dan kotak. 7. Setiap
bentuk
kapal
ikan
mempunyai
keuntungan
dan
kerugiannya masing-masing. masing-masing. 8. Pu Puta tara ran n bali baling ng-b -bal alin ing g berp berpen enga garu ruh h terh terhad adap ap pele peleta taka kan n alat alat tangkap.
DAFTAR PUSTAKA
1
Dinas Kelautan dan Pariwisata. 2008. Pengaturan Pengaturan Penggunaan Penggunaan Sistem Pemantauan Kapal Kapal Perikana Perikanan n (Vessel (Vessel Monitori Monitoring ng System). System). Surat Edaran. Pusat Data, Statistic Dan Informasi (PUSDATIN). Jakarta. Laksono, Laksono, Aries Dwi. 2009. 2009. Kajian Kajian Teknis Teknis Penambah Penambahan an Circulat Circulating ing Duct Pada Kapal Perikanan Tipe Outboard Di Indonesia. Paper . ITS. Nugraha, A. 2008. Klasifikasi Klasifikasi kapal Perikanan. Paper Perikanan Tangkap. PT. Media Nusa Pradana. Batam. Ridzal Ridzal Saini. Saini. 2008. 2008. Juklak Perhitungan Produktivitas Kapal Perikanan. Kliping Dunia Ikan dan Mancing . Jakarta.
3