KARYA TULIS ILMIAH PEMBUATAN NUGGET IKAN (FISHNUGGET) (FISHNUGGET) SEBAGAI SALAH SATU USAHA DEFERENSIASI PENGOLAHAN IKAN DI DESA SEMELAKO 1 KECAMATAN LEBONG TENGAH KABUPATEN LEBONG
Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti KUKERTA ke XXVI di Universitas Prof. DR. Hazairin,SH. Bengkulu
Disusun Oleh:
Trisnanda 12030186
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN,SH BENGKULU, 2015
iv
HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul Penelitian
:
Bidang Ilmu Peneliti a. Nama Lengkap b. NPM c. Program Studi d. Nomor HP e. Alamat (e-mail) f. Alamat Rumah
: : : : : : : :
Pembuatan Nugget Ikan (Fishnugget) Sebagai Salah Satu Usaha Deferensiasi Pengolahan Ikan di Desa Semelako Kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong Ekonomi Manajemen
Trisnanda 12030186 Ekonomi Manajemen 085258133332
[email protected] Jl. Pembangunan, Desa Teladan, Kec. Curup Selatan, Kab. Rejang Lebong
Bengkulu, 16 September 2015 Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan
Peserta Kukerta,
Ahmad Darwis, S.T NPP. 02002010096
Trisnanda NPM. 12030186
Menyetujui, An. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si NPP. 0291020052
iv
HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Judul Penelitian
:
Bidang Ilmu Peneliti a. Nama Lengkap b. NPM c. Program Studi d. Nomor HP e. Alamat (e-mail) f. Alamat Rumah
: : : : : : : :
Pembuatan Nugget Ikan (Fishnugget) Sebagai Salah Satu Usaha Deferensiasi Pengolahan Ikan di Desa Semelako Kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong Ekonomi Manajemen
Trisnanda 12030186 Ekonomi Manajemen 085258133332
[email protected] Jl. Pembangunan, Desa Teladan, Kec. Curup Selatan, Kab. Rejang Lebong
Bengkulu, 16 September 2015 Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan
Peserta Kukerta,
Ahmad Darwis, S.T NPP. 02002010096
Trisnanda NPM. 12030186
Menyetujui, An. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si NPP. 0291020052
iv
iv
ABSTRAK Desa Semelako 1 merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma yang terdiri dari ± 340 Kepala Keluarga (KK). Saluran drainase jalan di daerah ini bisa dikatakan kurang baik, hal ini terlihat dari banyaknya
rumput
yang
tumbuh
didalam
dan
disekitar
drainase
jalan.
Permasalahannya adalah bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para penduduk mengenai pentingnya sistem saluran drainase jalan yang baik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat di daerah ini tentang saluran drainase jalan yang baik. Metode yang digunakan adalah wawancara dan bekerja sama dengan warga desa dalam menciptakan saluran drainase jalan yang baik. Analisa yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu hasil wawancara dan kuisioner dianalisis untuk memperoleh data pengetahuan warga tentang saluran drainase jalan yang baik. Hasil analisa menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Semelako 1 menyadari dan memahami pentingnya saluran drainase jalan yang baik, akan tetapi kemauan untuk melaksanakan dan menciptakan drainase jalan yang baik masih sangat rendah. Program yang dijalankan adalah dengan mengajak para warga untuk bersama-sama bergotong-royong dalam menciptakan drainase jalan yang baik yaitu dengan memelihara fungsi saluran drainase jalan.
Kata kunci: nugget,coating, breading.
iv
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat allah SWT yang mana atas berkat rahmat dan hidayah dari nya lah kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan pembahasan laporan program individu KUKERTA ke XXVI dengan judul:Peningkatan Pengetahuan Warga Desa Semelako 1 Dalam Mewujudkan Sosialisai Tentang Pemeliharaan Drainase. KTI diajukan sebagai syarat untuk lulus dari program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) ke XXVI Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan dan penyusunan KTI ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTI, khususnya kapada: 1. Prof. Dr. H. Syanurdin, M.Pd, selaku Rektor Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. 2. Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. 3. Ir. Narlis Nasir, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. 4. H. Sazuatmo, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik Sipil Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. 5. Ahmad Darwis, ST , selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah. 6. Himawan AS, S.H., M.h, Hernowo NY, S.E., M.Si, Nediyanto R, S.H., M.H, Meilani Belladona ST, M.Si, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukkan dan saran dalam penyusunan Lporan Krya Tulis Ilmiah.
iv
7. Segenap Staf Edukatif dan Administrasi LPPM, BAAK, BAU, dan Fakultas Teknik Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu. 8. Semua rekan-rekan di jurusan Teknik Sipil Universitas Prof. DR. Hazairin, SH Bengkulu yang telah memberikan masukkan dan bantuan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah. Akhir kata, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan Desa Semelako I pada khususnya, dan bagi pihak yang memerlukannya.
Bengkulu , 16 September 2015
Penulis TRISNANDA 12030186
iv
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...............................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
ii
ABSTRAK .................................................. .............................................
iii
PRAKATA ................................................. .............................................
iv
DAFTAR ISI ............................................. .............................................
vi
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................
1
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ................................................ ...........................
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................. .........
3
2.1 Landasan Teori ................................................................................
3
2.2 Kegiatan Di Bidangnya Yang Relevan ..........................................
3
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN ............................
8
3.1 Tujuan ............................................... .............................................
8
3.2 Manfaat Penelitian .............................................. ...........................
8
BAB IV. METODE PELAKSANAAN ................................................. .
9
4.1 Desain Program Kegiatan ...............................................................
9
4.2 Lokasi Kegiatan .................................................. ............................
10
4.3 Kondisi Dan Potensi Lokasi Kegiatan ............................................
10
4.4 Instrumen Kegiatan .........................................................................
10
4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan ............................................... ..........
11
4.6 Teknik Analisa Hasil Kegiatan ......................................................
12
iv
BAB V. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ...........................
14
5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan .................................................. ..........
14
5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan .......................................
15
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................
16
6.1 Simpulan .........................................................................................
16
6.2 Saran ................................................. ..............................................
16
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengolahan ikan perlu diketahui oleh masyarakat. Untuk mendapatkan hasil olahan yang bermutu tinggi diperlukan perlakuan yang baik selama proses pengolahan, seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Manfaat mengkonsumsi ikan sudah banyak diketahui orang karena ikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan untuk hidup lebih tinggi dari negara yang lain. Di Desa Semelako I, Kec. Lebong Tengah Kabupaten Lebong tingkat konsumsi ikan khususnya ikan mujair yang merupakan sumber protein hewani masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi produk olahan hasil perikanan dalam bentuk yang disenangi atau disukai masyarakat. Selain itu rendahnya
pengetahuan
masyarakat
tentang
cara
pengolahan
daging
ikan
menyebabkan daya jual ikan hasil olah secara tradisional sangat murah dan tidak memiliki nilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mengupayakan penganekaragaman produk olahan ikan. Pada umumnya ikan air tawar dikonsumsi dalam bentuk segar dan diperdagangkan dalam bentuk benih ikan. Kurang bervariasinya produk dalam perdagangan maupun konsumsi ikan air tawar, khususnya ikan mujair menyebabkan produksi yang terus meningkat tidak diimbangi dengan peningkatan harga karena telah mengalami kejenuhan. Maka perlu kiranya untuk membuat produk diversifikasi dari ikan air tawar, khusunya ikan mujair.
iv
Pada penelitian ini dibuat produk diversifikasi dari ikan mujair yaitu fish nugget yang bisa jadi salah satu makanan baru di Desa Semelako I, dibuat dari daging giling dengan penambahan bumbu-bumbu, bahan pengikat, dicetak kemudian dilumuri dengan pelapis (coating dan breading ) yang dilanjutkan dengan penggorengan. Manfaat pengolahan ikan mujair melalui pembuatan nugget ikan untuk waktu yang akan datang yaitu untuk meningkatkan daya jual ikan mujair itu sendiri sehingga dapat meningkatkan produksi ikan tersebut yang diimbangi dengan daya jual yang tinggi. Dengan alasan inilah maka peneliti ingin mengolah daging ikan menjadi nugget ikan sehingga memiliki nilai ekonomis dan nilai protein yang lebih tinggi. 1.2 Rumusan Masalah
1. Menciptakan
produk
olahan
baru
berupa
nugget
ikan
sehingga
meningkatkan daya jual ikan mujair di Desa Semelako I. 2. Menciptakan variasi olahan makanan berupa nugget ikan di Desa Semelako. 3. Melakukan pemasaran dari hasil olahan makanan berupa nugget ikan tersebut ke seluruh daerah di Desa Semelako I.
iv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 landasan teori 2.1.1 Ikan Mujair
Ikan Mujair adalah sejenis ikan air tawar yang biasa dikonsumsi. Ikan ini memiliki nama ilmiah Or eochr omis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut ” Java tilapia”. Ikan ini berukuran sedang, panjang total maksimum sekitar 40 cm, bentuk badannya pipih dengan warna hitam, keabua-abuan, kecoklatan atau kuning. Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun. 2.2 kegiatan di bidangnya yang relevan 2.2.1 Nugget
Nugget adalah suatu bentuk produk olahan daging yang terbuat dari daging giling yang dicetak dalam bentuk potongan dan dilapisi dengan tepung berbumbu (battered dan braded ) (Maghfiroh, 2000). Nugget dikonsumsi setelah proses penggorengan rendam (deep fat frying ) (Saleh etal , 2002). Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian dicetak membentuk tertentu, dikukus, dipotong dan dilumuri perekat tepung (batter ) dan diselimuti
iv
tepung roti (breading ). Nugget digoreng setengah matang dan dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan (Astawan, 2007). Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan beku siap saji, yaitu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked ), kemudian dibekukan (Afrisanti, 2010). Produk beku siap saji ini hanya memerlukan waktu penggorengan selama 1 menit pada suhu 150º C. Tekstur nugget tergantung dari bahan asalnya (Astawan, 2007).
2.3 Pembuatan Nugget
Pembuatan nugget mencakup empat tahap, yaitu penggilingan yang disertai oleh pencampuran bumbu, es dan bahan tambahan, pengukusan dan pencetakan, pelapisan perekat tepung dan pelumuran tepung roti, dan penggorengan awal pre( frying ) (Aswar, 2005). Tahapan pembuatan nugget adalah sebagai berikut: 1. Penggilingan Penggilingan daging diusahakan pada suhu di bawah 15ºC, yaitu dengan menambahkan es pada saat penggilingan daging (Tatono, 1994). Pendinginan ini bertujuan untuk mencegah denaturasi protein aktomiosin oleh panas. Pada proses penggilingan daging terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan panas. Air yang ditambahkan ke dalam adonan nugget pada waktu penggilingan daging keong sawah dalam bentuk serpihan es. Air es digunakan untuk mempertahankan temperatur selama pendinginan. Air es selain berfungsi sebagai fase pendispersi dalam emulsi daging, juga berfungsi untuk melarutkan protein sarkoplasma dan sebagai pelarut garam yang akan melarutkan protein myofibril (Afrisanti,2010). 2. Pengukusan
iv
Pengukusan menyebabkan terjadinya pengembangan granula-granula pati yang disebut gelatinisasi. Gelatinisasi merupakan peristiwa pengembangan granula pati sehingga granula tersebut tidak dapat kembali seperti keadaan semula (Winarno, 1997). Mekanisasi gelatinisasi, diawali oleh granula pati akan menyerap air yang memecah kristal amilosa dan memutuskan ikatan – ikatan struktur heliks dari molekul tersebut. Penambahan air dan pemanasan akan menyebabkan amilosa berdifusi keluar granula, sehingga granula tersebut hanya mengandung sebagian amilopektin dan akan pecah membentuk suatu matriks dengan amilosa yang disebut gel (Winarno, 1997).
3. Batter dan Breading Menurut Fellow (2000), perekat tepung (batter ) adalah campuran yang terdiri dari air, tepung pati, dan bumbu-bumbu yang digunakan untuk mencelupkan produk sebelum dimasak. Pelumuran tepung roti (breading ) merupakan bagian yang paling penting dalam proses pembuatan produk pangan beku dan industri pangan yang lain. Coating adalah tepung yang digunakan untuk melapisi produk – produk makanan dan dapat digunakan untuk melindungi produk dari dehidrasi selama pemasakan dan penyimpangan. Breading dapat membuat produk menjadi renyah, enak dan lezat. Nugget termasuk salah satu produk yang pembuatannya menggunakan batter dan breading . Batter yang digunakan dalam pembuatan nugget berupa tepung halus dan berwarna putih, bersih dan tidak mengandung benda – benda asing. Tepung roti harus segar, berbau khas roti, tidak berbau tengik atau asam, warnanya cemerlang, serpihan rata, tidak berjamur dan tidak mengandung benda-benda asing (BSN, 2002). 4. Penggorengan
iv
Penggorengan merupakan proses termal yang umum dilakukan orang dengan menggunakan minyak atau lemak pangan. Bahan pangan yang digoreng mempunyai permukaan luar berwarna coklat keemasan. Warna yang muncul disebabkan karena reaksi pencoklatan ( Maillard ) (Ketaren, 1986).
Reaksi Maillard terjadi antara
protein, asam amino, dan amin dengan gula aldehida dan keton, yang merupakan penyebab terjadinya pencoklatan selama pemanasan atau penyimpanan dalam waktu yang lama pada bahan pangan berprotein. Penggorengan awal (pre-frying ) adalah langkah yang terpenting
dalam proses aplikasi batter dan breading . Tujuan
penggorengan awal adalah untuk menempelkan perekat tepung pada produk sehingga dapat diproses lebih lanjut dengan pembekuan selanjutnya didistribusikan kepada konsumen. Penggorengan awal akan memberikan warna pada produk, membentuk kerak pada produk setelah digoreng, memberikan penampakan goreng pada produk serta berkontribusi terhadap rasa produk (Fellow, 2000). Penggorengan awal dilakukan dengan menggunakan minyak mendidih (180-195°C) sampai setengah matang. Suhu penggorengan jika terlalu rendah, pelapis produk menjadi kurang matang. Jika suhu terlalu tinggi, pelapis produk akan berwarna gelap dangosong. Waktu untuk penggorengan awal adalah sekitar 30 detik. Penggorengan awal dilakukan karena penggorengan pada produk akhir hanya berlangsung sekitar 4 menit, atau tergantung pada ketebalan dan ukuran produk (Tanoto, 1994). Menurut Jamaludin et al (2008) selama proses penggorengan terjadi secara simultan perpindahan panas dan massa. 2.4 Bahan Pengikat
Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan emulsifikasi lemak dibandingkan dengan bahan pengisi. Bahan pengikat dalam adonan emulsi dapat berfungsi sebagai bahan pengemulsi (Afrisanti, 2010). Bahan pengikat juga berfungsi mengurangi penyusutan pada waktu pengolahan dan meningkatkan daya ikat air. Protein dalam bentuk tepung dipercaya dapat memberikan sumbangan terhadap sifat pengikatan. Pengikat terdiri menurut
iv
asalnya bahan dari bahan pengikat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Bahan pengikat hewani antara lain susu bubuk skim dan tepung ikan (Afrisanti, 2010). 2.5 Bahan Pengisi
Bahan pengisi merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk restrukturisasi untuk menambah bobot produk dengan mensubstitusi sebagian daging sehingga biaya dapat ditekan (Rahayu, 2007). Fungsi lain dari bahan pengisi adalah membantu meningkatkan volume produk. Menurut Winarno (1997) pati terdiri atas dua fraksi yang dapat terpisah dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Fraksi amilosa berperan penting dalam stabilitas gel, karena sifat hidrasi amilosa dalam pati yang dapat mengikat molekul air dan kemudian membentuk massa yang elastis. Stabilitas ini dapat hilang dengan penambahan air yang berlebihan. Bahan pengisi yang umum digunakan pada pembuatan nugget adalah tepung (Afrisanti, 2010). 2.6 Bumbu-bumbu
Bumbu-bumbu adalah bahan yang sengaja ditambahkan dan berguna untuk meningkatkan konsistensi, nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa produk (Erawaty,2001). Pembuatan nugget memerlukan bahan pembantu yaitu garam, gula, bawang putih dan merica (Aswar, 2005). Garam merupakan komponen bahan makanan yang ditambahkan dan digunakan sebagai penegas cita rasa dan bahan pengawet. Penggunaan garam tidak boleh terlalu banyak karena akan menyebabkan terjadinya penggumpalan salting ( out ) dan rasa produk menjadi asin. Konsentrasi garam yang ditambahkan biasanya berkisar 2 sampai 3% dari berat daging yang digunakan (Aswar, 2005). Pemakaian gula dan bumbu dapat memperbaiki rasa dan aroma produk yang dihasilkan. Pemberian gula dapat mempengaruhi aroma dan tekstur daging serta mampu menetralisir garam yang berlebihan (Buckle et al ,1987). Bawang putih
iv
( Allium sativum L.) berfungsi sebagai penambah aroma serta untuk meningkatkan citarasa produk. Bawang putih merupakan bahan alami yang ditambahkan ke dalam bahan makanan guna meningkatkan seleramakan serta untuk meningkatkan daya awet bahan makanan (bersifat fungistotik dan fungisidal ). Bau yang khas dari bawang putih berasal dari minyak volatil yang mengandung komponen sulfur (Palungkun et al , 1992). Merica atau lada ( Paperningrum) sering ditambahkan dalam bahan pangan. Tujuan penambahan merica adalah sebagai penyedap masakan dan memperpanjang daya awet makanan. Merica sangat digemari karena memiliki dua sifat penting yaitu rasa pedas dan aroma khas. Rasa pedas merica disebabkan oleh adanya zat piperin dan piperanin, serta chavicia yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan alkaloida (Rismunandar, 2003).
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat desa Semelako I tentang pengolahan ikan mujair dalam bentuk nugget. 3.2 Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan daya jual ikan mujair.
iv
2. Melakukan pembinaan kepada masyarakat Desa Semelako I bagaimana menghasilkan suatu hasil olahan makanan dari ikan mujair. 3. Menciptakan lapangan kerja baru pada masyarakat Semelako I.
BAB IV METODOLOGI PELAKSANAAN
4.1 Desain Program Kegiatan Mulai
Studi Literatur/Pustaka
Survei Lokasi iv
Sosialisasi tentang pembuatan nugget
4.2 Lokasi Kegiatan
Desa Semelako 1 memiliki luas wilayah 172,038 Ha/m². Desa Semelako 1 terletak di Kabupaten Lebong Kecamatan Lebong Tengah berbatasan dengan Desa Karang Anyar di sebelah utara, Desa Semelako II di sebelah selatan, Desa Bungin di sebelah Timur, dan Desa Tanjung Bungin di sebelah barat. 4.3 Kondisi dan Potensi Lokasi Kegiatan
Desa Semelako 1 kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong merupakan dataran tinggi dengan rata-rata penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Desa Semelako 1 memiliki potensi sumberdaya ikan mujair yang mana ikan mujair bisa di olah menjadi nugget dan bermacam-macam makanan lainnya. Dengan pengolahan secara baik dan benar, nugget ikan dapat menjadi barang dagangan. 4.4 Instrumen Kegiatan
Instrumen yang digunakan yaitu mendatangi masyarakat terutama ibu-ibu di desa Semelako I dengan melaksanakan wawancara dan sosialisasi tentang pengolahan ikan mujair dalam bentuk nugget serta langsung menyiapkan alat dan bahan dan langsung mempraktikkannya. Alat dan Bahan Berikut merupakan
uraian alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pelaksanaan program individu di lokasi penelitian. 1) Alat
kompor
baskom
loyang
cetakan nugget/pisau
penggorengan timbangan
iv
dandang pengukus
freezer plastik polietilen
2) Bahan a. bahan pokok
100 gr fillet ikan mujair
50 gr fillet paha ayam
1 sdm tepung roti
25 gr keju, parut halus
1 butir telur ayam, kocok lepas
1 sdm tepung tapioka (kanji)
¼ sdt gula pasir
¼ sdt garam
¼ sdt lada bubuk
1 siung bawang putih
b. bahan pelapis
1 butir telur
Tepung roti, secukupnya.
4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan
Penyuluhan Penyuluhan atau merupakan cara yang paling tepat dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan dan penyuluhan sebelumnya disiapkan makalah tentang cara pembuatan Nugget ikan mujair dengan metode yang sederhana dengan kemasan yang menarik. Makalah pelatihan
diberikan
kepada
peserta
sebelum
pelaksanaan
penyuluhan
berlangsung. Selama penyuluhan peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan diskusi tentang tema ceramah. Pelatihan dan Percontohan
iv
Memperagakan dan mempraktekan cara kerja pembuatan Nugget Sehat, dari mulai mempersiapkan ikan mujair segar serta menunjukan bahan-bahan yang akan digunakan sampai penyediaan kemasan Nugget. Proses pembuatan nugget mengacu pada Syamsir (2006). Kegiatan praktek ini diikuti oleh hampir semua peserta pelatihan. Setelah pelatihan peserta diminta untuk mencicipi dan menilai nugget goreng yang telah disiapkan dan dan selanjutnya diminta untuk menilai tentang kesukaan mereka, yakni dengan mengisi beberapa pertanyaan pada lembaran kuisioner yang telah disiapkan. 4.6 Teknik Analisa Hasil Kegiatan
Hasil sosialisasi dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu memaparkan dan mempraktikkan pembuatan nugget ikan mujair. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuisioner yang berisikan pengetahuan peserta tentang tema dan materi pelatihan. Jawaban yang diberikan peserta pelatihan ditabulasikan dan disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 4.6.1 Tingkat pengetahuan peserta terhadap produk Nugget
Tingkat Pengetahuan
Presentase (%)
a. Sudah mengetahui
35
b. Belum mengetahui
65
Jumlah
100
Tabel 4.6.2 Tingkat keterampilan peserta dalam menghasilkan produk nugget ikan
Tingkat Keterampilan
Presentase (%)
a. Sudah menghasilkan
40
iv
b. Belum menghasilkan
60
Jumlah
100
Tabel 4.6.3 Tingkat kesukaan peserta terhadap produk yang dihasilkan
Tingkat Kesukaan
Presentase (%)
a. Suka
65
b. Kurang suka
20
c. Tidak suka
15
Jumlah
100
Tabel 4.6.4 Tingkat Keinginan Peserta untuk Mengolah Produk dan Berwirausaha
Tingkat Keinginan
a. Ingin b. Ragu-ragu c. Tidakingin Jumlah
Presentase Mengolah Produk (%) 42 38 20 100
iv
Presentase Berwirausaha (%) 36 29 35 100
BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Penduduk Desa Semelako 1 Kecamatan Lebong Tengah Kabupaten Lebong berjumlah 1018 jiwa dengan tingkat pendidikan mayoritas SD dan SMA. Ikan Mujair banyak terdapat di Desa Semelako I. Hal ini dapat dilihat dari kolam ikan di sekitar lingkungan Desa Semelako I. Kegiatan dimulai dengan melakukan survei dan observasi tentang sejauh mana pengetahuan masyarakat Desa Semelako I tentang nugget ikan. Data yang dikumpulkan berupa pengetahuan warga tentang nugget dan cara pembuatannya. Data tersebut dapat digunakan untuk menentukan langkah yang akan diambil selanjutnya yaitu memberikan pengetahuan dan pemahaman nugget dan cara pembuatannya. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan warga sambil memperlihatkan nugget dalam bentuk jadi dan meminta mereka untuk mencicipi agar warga tidak terlalu kaku dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Kegiatan wawancara dan selanjutnya sosialisasi dilakukan dengan memperhatikan waktu dan kesibukan warga setempat pada minggu ketiga.
iv
Kegiatan sosialisasi pembuatan nugget ikan mujair dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan warga sebagai salah satu usaha deferensiasi dalam pengolahan ikan mujair yang bisa dikembangkan dalam dunia kewirausahaan.
5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Berdasarkan
hasil
wawancara
yang
dilakukan,
dapat
diketahui
bahwa
masyarakat pada awalnya banyak yang kurang mengetahui tentang nugget apalagi pengolahan yang menggunakan bahan ikan mujair, akan tetapi kemauan untuk mengetahui dan mempraktikan cara pembuatannya masih tergolong rendah. Padahal nugget ikan mujair bisa dikembangkan di dunia kewirausahaan di desa Semelako dan masyarkat Lebong pada umumnya.
iv
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Masyarakat Desa Semelako I banyak yang belum mengetahui tentang nugget apalagi cara pengolahannya dengan menggunakan ikan mujair. 2. Kegiatan wawancara dan sosialisasi pembuatan nugget ikan mujair diikuti masyarakat Semelako I terutama ibu-ibu cukup antusias walaupun minat untuk mengembangkannya dalam kewirausahaan masih kurang. 6.2 Saran
Dari kesimpulan di atas, dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu inisiatif mengajak masyarakat untuk mengembangkan nugget ikan mujair dalam industri rumah tangga dan kewirausahaan.
iv
2. Perlu dilakukan kegiatan sosialisasi untuk merubah mindset masyarakat Desa Semelako I untuk lebih kreatif dan tidak monoton dalam berwirausaha.
iv
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengarang Tunggal : Yogesh, J. 2008. Design and Optimization of Thermal Systems. Group. New Jersey
Taylor & Francis
2. Pengarang Bersama : Amir, W. Al-Khafaji. & Jhon, R. Tooley. 1986. Numerical Engineering Practice. Holt, Rinehart and Winston, Inc. New York
Methods in
3. Rujukan Electronik : Panyoyai. N. 2010. Applied a Closed-Loop Oscillating Heat-Pipe Heat Exchanger to Increasing Oil Yield in Pyrolysis Process. Melalui www.google.com/heat exchanger . html [ 08/18/10 ]. 4. Jurnal : Ediwan. 2008. Analisis Struktur Nosel RX 320 Dengan Menggunakan Bahan S45C . Teknologi Dirgantara Vol.6 No. 2 : 76- 82. 5. Redaksi atau Suntingan : Koentjaraningrat.1983. Metode-metode penelitian. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta 6. Terjemahan : Giles, V. Renald. 1984. Mekanika Fluida dan Hidraulika. Terjemahan Herman Widodo Soemitro. Penerbit Erlangga. Jakarta 7. Bab Dalam Buku : Walker, Jack M.. 1996. Handbook of Manufacturing Engineering . In Jack M. Walker. & Geoffrey Boothroyd (Editor). “ Product Development “ selected Reading, Page. 1-50. New York : Marcel Dekker,Inc
iv
iv
LAMPIRAN
Gambar 1 : Sosialisasi Awal Pembuatan Nugget
iv
Gambar 2 : Proses Pembuatan Nugget Ikan Mujair
iv
Gambar 3 : Proses Pembuatan Nugget Ikan Mujair
iv
Gambar 4 : Hasil Nugget Ikan Mujair
BIODATA PESERTA I. IDENTITAS DIRI
1. 2. 3. 4.
Nama Lengkap NPM Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Asal
5.
Alamat Rumah
6. 7. 8. 9. 10.
Nomor telepon Nomor HP Status Status Perkawinan Alamat email
Trisnanda 12030186 Padang, 23 Mei 1990 Jl. Pembangunan, desa Teladan, Kec. Curup Selatan, Curup, Kab. Rejang Lebong Jl. Padat Karya Hibrida 13 Bengkulu 085258133332 Bekerja Belum Kawin
[email protected]
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1 2 3 4
PROGRAM Nama Sekolah Tahun Masuk Tahun Lulus
SD SMP SMA SDN 30 Padang SMPN 1 Curup SMAN 1 Curup Kota Kota 1996 2002 2005 2002 2005 2008
III. PENGALAMAN ORGANISASI No. 1 2
TAHUN 2007-2008
NAMA ORGANISASI SPARTA FC SMAN1 Curup Kota
JABATAN Ketua
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Karya Tulis Ilmiah. Bengkulu, 16 September 2015
iv