BAB I LAPORAN KASUS I. IDENTITAS IDEN TITAS PASIEN PASIEN
Nama
: By. By. N
Umur
: 8 bulan
Jenis Kelamin
: Perempuan
Berat badan
: 7,2 kg
Tinggi badan
: 89 m
!gama
: "slam
Bangsa
: "nd#nesia
!lamat
: $a%a Beulut
&$'
: 2( )ebruari 2*+8
II. ANAMNESIS
!ll#anamnesis dengan ibu pasien, 2( )ebruari 2*+8Keluhan utama
: 'esak na)as
Keluhan tambahan
: emam, batuk
Riwayat Perjalanan Penyait
'e/ak 0 1ari sebelum sebelum masuk ruma1 ruma1 sakit, pasien pasien mengalami mengalami demam demam yang yang tida tidak k terl terlal alu u ting tinggi gi,, naik naik turu turun, n, dan dan tida tidak k diser disertai tai ke/an ke/ang. g. Pasien Pasien mengalami batuk dan pilek, mual tidak ada, munta1 tidak ada, dan Pasien meng mengal alami ami sesak sesak na)as na)as.. 'esak 'esak tida tidak k dipe dipeng ngaru aru1i 1i ua uaa, a, p#sis p#sisii maup maupun un aktiitas. Buang air besar dan buang air keil biasa, Pasien diba%a ber#bat ke bidan dan mendapat sirup raikan isi tak diketa1ui-, namun tak ada peruba1an. 'e/ak + 1ari sebelum masuk ruma1 sakit, Pasien mengalami sesak yang semakin 1ebat, sesak tak dipengaru1i uaa, p#sisi dan aktiitas. Penderita /uga mengalami demam, naik turun, tidak disertai menggigil dan ke/ang. Pilek ada, mual tidak ada, munta1 tidak ada. Buang air besar dan buang air keil
+
biasa, lalu penderita diba%a ber#bat ke $'U 3imaan dan dira%at untuk pertama kalinya.
Riwayat Penyait Dahulu o
$i%ayat sering gatal dan sering pilek disangkal
o
$i%ayat perna1 sesak sebelumnya ada
Riwayat Penyait !alam Keluar"a o
$i%ayat sesak na)as dalam keluarga disangkal
o
$i%ayat batuk lama dalam keluarga disangkal
Riwayat Kehamilan !an Kelahiran
4P!
: 42P+! *
&asa ke ke1amilan
: ! te r m
Partus
: 'p#ntan
Pen#l#ng
: Bidan
Berat badan
: 29** gr
Keadaa Keadaan n saat saat la1ir la1ir : 5angsu 5angsung ng mena menangi ngiss
Riwayat Maanan
* bulan 6 sekarang
: !'"
Riwayat #a$ina$i o
B34
: - *,2,0,
o
P#li#
: - *,2,0,
o
PT
:
o
epatitis B
: - +,2,0
o
3ampak
:
kesan : imunisasi dasar lengkap
2
Riwayat S%$ial E%n%mi
Penderita merupakan anak ke dua. !ya1 penderita beker/a sebagai buru1. "bu penderita se#rang ibu ruma1 tangga. Kesan: '#si#ek#n#mi kurang
III. PEMERIKSAAN &ISIK Kea!aan Umum
Kesadaran
: #mp#s mentis
Nadi
: +0 kali menit, isi dan tegangan ukup, reguler
Pernapasan
: (; kali menit
'u1u
: 07,7 #3
Berat badan
: 7,2 kg
Tinggi badan
: 89 m
5ingkar Kepala
: tidak dilakukan pemeriksaan
!nemis
: tidak ada
'ian#sis
: tidak ada
"kterus
: tidak ada
Turg#r
: baik
T#nus
: eut#ni
: tidak ada
Kea!aan S'e$i(i Kulit
Turg#r kulit n#rmal Ke'ala
Bentuk
: bulat, simetris
UUB
: rata, tidak men#n/#l
$ambut
: 1itam, tidak muda1 diabut
&ata
: mata tidak ekung, k#n/ungtia tidak anemis, sklera tidak ikterik, re)leks a1aya , pupil bulat, is#k#r, = 0 mm
0
idung
: sekret tidak ada, N3 ada
Telinga
: sekret tidak ada
&ulut
: muk#sa mulut kering
Tengg#r#k
: dinding )aring tidak 1iperemis, T +>T+ tidak 1iperemis
5e1er
: perbesaran K4B tidak ada, J?P tidak meningkat
Th%ra) Paru*'aru
"nspeksi
: statis dan dinamis simetris, retraksi ada "3, '3, epigastrium-
Palpasi
: strem)remitus kanan @ kiri
Perkusi
: s#n#r pada kedua lapangan paru
!uskultasi
: esikuler - menguat, r#nk1i basa1 1alus nyaring di kedua basal paru, %1eeAing >-.
+antun"
"nspeksi
: pulsasi, iktus #rdis dan voussour cardiaque tidak terli1at
Palpasi
: thrill tidak teraba
Perkusi
: /antung dalam batas n#rmal
!uskultasi
: $@+( kali menit, irama reguler, murmur dan gall#p tidak ada Bunyi Jantung " dan "" n#rmal
Ab!%men
"nspeksi
: datar
Palpasi
: lemas, 1epar dan lien tidak teraba
Perkusi
: timpani
!uskultasi
: bising usus - n#rmal
Li'at 'aha !an "enitalia
Pembesaran kelen/ar geta1 bening tidak ada
E$tremita$
!kral dingin tidak ada, edema tidak ada, sian#sis tidak ada
Pemeri$aan Neur%l%"i$
ungsi t#rik
: Tungkai
Pemeriksaan 4erakan Kekuatan T#nus Kl#nus $e)leks )isi#l#gis $e)leks pat#l#gis
Kanan 'egala ara1 ( N >
5engan
Kiri 'egala ara1 ( N >
Kanan 'egala ara1 ( N >
kiri 'egala ara1 ( N >
ungsi sens#rik
: dalam batas n#rmal
ungsi neri kraniales
: dalam batas n#rmal
ge/ala rangsang meningeal
: kaku kuduk >-, BrudAinsky ", "" >-, Kernig sign >-
I#. DIA,NOSIS BANDIN,
Br#nk#pneum#nia Br#nki#litis akut
#. -ASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM /0*1/*234
-emat%l%"i rutin -em%"l%bin -emat%rit Eritr%$it M56 M5h M5h5 Tr%mb%$it P7T PD8 MP# Leu%$it -itum" jeni$
-a$il +*,+ gd5 02, C ,*+ u5 8*,8 )5 2(,2 pg 0+,2 gd5 20*** u5 *,+;8 C +,+ C ;,9 )5 +(** u5
(
08,0 C 7,+ C (, C
L9M : M;D : ,RA : Ab$%lut
(9*** u5 ++**u5 8*** u5
L9M < M;D < ,RA <
#I.
DIA,NOSIS KER+A
Br#nk#pneum#nia
#II. REN7ANA PEMERIKSAAN * $#ntgen t1#raD
#III. PENATALAKSANAAN o
E2 intranasal +>2 liter menit
o
"? ( + Ns gtt 2 mikr#-
o
3e)#taDime 0 D 2** mg i-
o
Paraetam#l dr#p 0D *,7 ml p#- prn
o
!mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#-
o
!'"P!'" sedikit>sedikit
I;. PRO,NOSIS
Fu# ad itam
: b#nam
Fu# ad )unti#nam
: b#nam
;. E55EG UP
Tanggal
Keterangan
;
/=*1/*/123
': Kelu1an : sesak - batuk da1ak - demam E: Keadaan Umum 'ens: 43':<?(&; $$ : ( Dmenit N
: +0* Dmenit
T : 07,8 # Keadaan spesi)ik T1#rak Perkusi
: simetris, retraksi : s#n#r pada kedua lapangan paru
!uskultasi :?esikuler - meningkat di kedua lapangan paru r1#nki %1eeAing >!bd#men
: datar, s#epel, 5 tidak teraba, BU - n#rmal
-
!: Br#nk#pneum#ni P: *2 2lpm "? ( H N' 2 tpm mikr#3e)#taDime 0 D 2** mg i!mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#Paraetam#l dr#p 0D*,7 ml p#!'"P!'" sedikit>sedikits
/>*/*/123
': Kelu1an : sesak - batuk da1ak - demam >E: Keadaan Umum 'ens: 43':<?(&; $$ : (* Dmenit N
: +0* Dmenit
T
: 07,2 #
Keadaan spesi)ik T1#rak
: simetris, retraksi -,
7
3#r: BJ+ I2 N#rmal, murmur >-, gall#p>Pulm#: esikuler - N, r1#nki di kedua lapangan paru, %1eeAing>!bd#men
: datar, s#epel, 5 tidak teraba, BU - n#rmal
-
!: br#nk#pneum#ni P: *2 2lpm "? ( H N' 2 tpm mikr#3e)#taDime 0 D 2** mg i!mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#Paraetam#l dr#p 0D*,7 ml p#- prn "n1alasi ent#lin nal *,9C 2 8 /am !'"P!'" sedikit>sedikit
/3*/*/123
': sesak- batuk da1ak - demam Keadaan umum: sesak napas 'ense 3& <&;?( N: +0* Dm $$:( Dm T: 08 #3 Keadaan spesi)ik: T1#raks : simetris, retraksi - r1anki %1eeAing > !bd#men: datar, s#epel, BU - N, 5 tak teraba
8
2*1?*/123
': sesak-berkurang batuk da1ak - demam Keadaan umum: sesak napas 'ense 3& <&;?( N: +2;Dm $$: * Dm T: 07,8 #3
T1#raks: simetris, retraksi suprasternal>3#r: BJ + I 2 N, murmur >-, gall#p>Pulm#: esikuler - N, $1#nki , %1eeAing>!bd#men: datar,s#epel, 5 tak teraba -
P: : *2 2lpm "? ( H N' 2 tpm mikr#3e)#taDime 0 D 2** mg i!mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#- st#p Paraetam#l dr#p 0D*,7 ml p#- prn "n1alasi ent#lin nal *,9C 2 8 /am !'"P!'" sedikit>sedikit
/*1?*23
': sesak >- batuk da1ak >- demam > N: +2;Dm $$: 02 Dm T: 0;,; #3
T1#raks: simetris, retraksi suprasternal>3#r: BJ + I 2 N, murmur >-, gall#p>-
9
Pulm#: esikuler - N, $1#nki >>, %1eeAing>!bd#men: datar,s#epel, 5 tak teraba -
P: : *2 2lpm "? ( H N' 2 tpm mikr#3e)#taDime 0 D 2** mg i!mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#- st#p Paraetam#l dr#p 0D*,7 ml p#- prn
!'"P!'" B5P5
BAB II DASAR TEORI
II.2. Pen!ahuluan
Pneum#nia adala1 radang paru>paru yang dapat disebabkan #le1 bermaam>maam penyebab seperti bakteri, irus, /amur dan benda asing. Pneum#nia adala1 sala1 satu penyakit yang menyerang saluran na)as bagian ba%a1 yang terbanyak kasusnya di dapatkan di praktek>praktek d#kter atau ruma1 sakit dan sering menyebabkan kematian terbesar bagi penyakit saluran na)as
+*
ba%a1 yang menyerang anak>anak dan balita 1ampir di seluru1 dunia. iperkirakan pneum#nia banyak ter/adi pada bayi kurang dari 2 bulan, #le1 karena itu peng#batan penderita pneum#nia dapat menurunkan angka kematian anak. Kebanyakan kasus pneum#nia disebabkan #le1 mikr##rganisme, tetapi ada /uga
se/umla1
penyebab
n#n
in)eksi
yang
perlu
dipertimbangkan.
Br#nk#pneum#nia lebi1 sering merupakan in)eksi sekunder ter1adap berbagai keadaan yang melema1kan daya ta1an tubu1 tetapi bisa /uga sebagai in)eksi primer yang biasanya kita /umpai pada anak>anak dan #rang de%asa.
II./ De(ini$i
Br#nk#pneum#nia atau disebut /uga pneum#nia l#bularis yaitu suatu peradangan pada parenkim paru yang terl#kalisir yang biasanya mengenai br#nki#lus dan /uga mengenai ale#lus disekitarnya, yang sering menimpa anak> anak dan balita, yang disebabkan #le1 bermaam>maam eti#l#gi seperti bakteri, irus, /amur dan benda asing. Br#nk#pneum#nia merupakan peradangan pada parenkim paru yang melibatkan br#nkus br#nki#lus yang berupa distribusi berbentuk berak>berak pat1y distributi#n-.
II.? E'i!emi%l%"i
"nsiden penyakit ini pada negara berkembang 1ampir 0*C pada anak>anak di ba%a1 umur ( ta1un dengan resik# kematian yang tinggi, sedangkan di !merika pneum#nia menun/ukkan angka +0C dari seluru1 penyakit in)eksi pada anak di ba%a1 umur 2 ta1un. Kebanyakan kasus pneum#nia disebabkan #le1 mikr##rganisme, tetapi ada /uga se/umla1 penyebab n#n in)eksi yang perlu dipertimbangkan. Br#nk#pneum#nia lebi1 sering merupakan in)eksi sekunder ter1adap berbagai keadaan yang melema1kan daya ta1an tubu1 tetapi bisa /uga
++
sebagai in)eksi primer yang biasanya kita /umpai pada anak>anak dan #rang de%asa. i seluru1 dunia setiap ta1un diperkirakan ter/adi lebi1 2 /uta kematian balita karena pneum#nia. i "nd#nesia menurut 'urei Kese1atan $uma1 Tangga ta1un 2**+ kematian balita akibat pneum#nia ( per +*** balita per ta1un. "ni berarti ba1%a pneum#nia menyebabkan kematian lebi1 dari +**.*** balita setiap ta1un, atau 1ampir 0** balita setiap 1ari, atau + balita setiap ( menit
II.@
Eti%l%"i
Br#nk#pneum#nia ter/adi seara umum dapat disebabkan #le1 )akt#r in)eksi dan n#n>in)eksi.
akt#r "n)eksi > Pada ne#natus : 'trept#k#kus grup B, $espirat#ry 'inytial ?irus $'?-. > Pada bayi ?irus
: :
?irus
parain)luensa,
irus
in)luenAa, !den#irus,
$'?,
3yt#megal#irus. Erganisme
atipikal
:
31lamidia
tra1#matis,
Pneum#ytis.
Bakteri : 'trept#k#kus pneum#ni, aem#)ilus in)luenAa, &y#baterium tuberul#sa, B. pertusis
> Pada anak>anak : ?irus : Parain)luensa, "n)luensa ?irus, !den#irus, $'P Erganisme atipikal : &y#plasma pneum#nia Bakteri : Pneum#k#kus, &y#bakterium tuberul#sa. > Pada anak besar 6 de%asa muda : Erganisme atipikal : &y#plasma pneum#nia, 3. tra1#matis Bakteri : Pneum#k#kus, B. Pertusis, &. tuberul#sis.
+2
Berdasarkan umur dapat dibedakan men/adi : Umur Ne%natu$
Bateri Pat%"en E. Coli, Streptococcus group B, Listeria
monocytogenes 2*? bulan
Klebsiella sp, Enterobacteriaceae Chlamydia trachomatis
U$ia
Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma
'ra$e%lah
pneumoniae Haemophillus inluen!ae B, Streptococcus pneumoniae
U$ia $e%lah
Staphylococcus aureus Chlamydia pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae Streptococcus pneumoniae 9
akt#r N#n "n)eksi. Ter/adi akibat dis)ungsi menelan atau re)luks es#p1agus meliputi : >
Br#nk#pneum#nia 1idr#karb#n : Ter/adi #le1 karena aspirasi selama penelanan munta1 atau s#nde lambung.
>
Br#nk#pneum#nia lip#id : 'etiap keadaan yang mengganggu mekanisme menelan seperti palat#skiAis, pemberian makanan dengan p#sisi 1#riA#ntal, atau pemaksaan pemberian makanan sedang menangis.
'elain )akt#r di atas, daya ta1an tubu1 sangat berpengaru1 untuk ter/adinya Br#nk#pneum#nia. &enurut sistem imun pada penderita>penderita penyakit yang berat seperti !"' dan resp#n imunitas yang belum berkembang pada bayi dan anak merupakan )akt#r predisp#sisi ter/adinya penyakit ini.
II.0
Kla$i(ia$i
+0
Pembagian pneum#nia sendiri pada dasarnya tidak ada yang memuaskan, dan pada umumnya pembagian berdasarkan anat#mi dan eti#l#gi. Beberapa a1li tela1 membuktikan ba1%a pembagian pneum#nia berdasarkan eti#l#gi terbukti seara klinis dan memberikan terapi yang lebi1 relean. Pembagian seara anat#mis : >Pneum#nial#baris yaitu radang paru yang mengenai satu atau lebi1 dari satu l#bus. >Pneum#nial#bularis br#nk#pneum#nia- yaitu radang yang mengenai l#bules> l#bulus dan tersebar di dalam paru. >Pneum#nia interstisialis br#nki#litis- yaitu radang yang mengenai /aringan interstisial paru dan br#n1itis.
Pembagian seara eti#l#gi : >
Bakteri
:
Pneum##us
pneum#nia,
'trept##us
pneum#nia,
'tap1yl##us pneum#nia, aem#)ilus in)luenAae. >
?irus : $espirat#ry 'yntitial irus, Parain)luenAae irus, !den#irus
>
Jamur : 3andida, !spergillus, &u#r, ist#plasm#sis, 3#idi#my#sis, Blast#my#sis, 3rypt##sis.
>
3#rpus alienum
>
!spirasi : &akanan, ker#sene benAene,minyak tana1- airan amni#n, benda asing
>
Pneum#nia1ip#statik
>
'indr#ma l#e))le
GE memberikan ped#man klasi)ikasi pneum#nia, sebagai berikut : +. Usia kurang dari 2 bulan a. Pneum#nia berat >
Chest indra"ing sub#stal retrati#n>
Bila ada napas epat ;* Dmenit-
b. Pneum#nia sangat berat
+
>
tidak bisa minum
>
ke/ang
>
kesadaran menurun
>
1ipertermi 1ip#termi
>
napas lambat tidak teratur
2. Usia 2 bulan>( ta1un a. Pneum#nia >
bila ada napas epat
b. Pneum#nia Berat >
Chest indra"ing >
Napas epat dengan la/u napas
(* Dmenit untuk anak usia 2 bulan 6 + ta1un
* Dmenit untuk anak + 6 ( ta1un
. Pneum#nia sangat berat
>
&alnutrisi.
II.=
Pat%"ene$i$
>
tidak dapat minum
>
ke/ang
>
kesadaran menurun
alam keadaan se1at pada paru tidak akan ter/adi pertumbu1an mikr##rganisme, keadaan ini disebabkan #le1 adanya mekanisme perta1anan paru. Terdapatnya bakteri di dalam paru merupakan ketidakseimbangan antara daya ta1an tubu1, se1ingga mikr##rganisme dapat berkembang biak dan berakibat timbulnya in)eksi penyakit. &asuknya mikr##rganisme ke dalam saluran na)as dan paru dapat melalui berbagai ara, antara lain : >
"n1alasi langsung dari udara
>
!spirasi dari ba1an>ba1an yang ada di nas#)aring dan #r#)aring
+(
>
Perluasan langsung dari tempat>tempat lain
>
Penyebaran seara 1emat#gen
&ekanisme daya ta1an traktus respirat#rius bagian ba%a1 sangat e)isien untuk menega1 in)eksi yang terdiri dari : >
'usunan anat#mis r#ngga 1idung
>
Jaringan lim)#id di nas#)aring
>
Bulu getar yang meliputi sebagian besar epitel traktus respirat#rius dan sekret lain yang dikeluarkan #le1 sel epitel tersebut.
>
$e)leks batuk.
>
$e)leks epigl#tis yang menega1 ter/adinya aspirasi sekret yang terin)eksi.
>
rainase sistem lim)atis dan )ungsi menyaring kelen/ar lim)e regi#nal.
>
ag#sit#sis aksi lim)#sit dan resp#n imun#1um#ral terutama dari "g !.
>
'ekresi enAim 6 enAim dari sel>sel yang melapisi trake#>br#nkial yang beker/a sebagai antimikr#ba yang n#n spesi)ik.
>
Bila perta1anan tubu1 tidak kuat maka mikr##rganisme dapat melalui /alan na)as sampai ke ale#li yang menyebabkan radang pada dinding ale#li dan /aringan sekitarnya.
>
'etela1 itu mikr##rganisme tiba di ale#li membentuk suatu pr#ses peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu :
+. 'tadium " 6 +2 /am pertamak#ngestiisebut 1iperemia, mengau pada resp#n peradangan permulaan yang berlangsung pada daera1 baru yang terin)eksi. al ini ditandai dengan peningkatan aliran dara1 dan permeabilitas kapiler di tempat in)eksi. iperemia ini ter/adi akibat pelepasan mediat#r>mediat#r peradangan dari sel>sel mast setela1 pengakti)an sel imun dan edera /aringan.
&ediat#r>mediat#r
tersebut
menakup
1istamin
dan
pr#staglandin. egranulasi sel mast /uga mengakti)kan /alur k#mplemen. K#mplemen beker/a sama dengan 1istamin dan pr#staglandin untuk melemaskan #t#t p#l#s askuler paru dan peningkatan permeabilitas
+;
kapiler paru. al ini mengakibatkan perpinda1an eksudat plasma ke dalam ruang interstisium se1ingga ter/adi pembengkakan dan edema antar kapiler dan ale#lus. Penimbunan airan di antara kapiler dan ale#lus meningkatkan /arak yang 1arus ditempu1 #le1 #ksigen dan karb#ndi#ksida maka perpinda1an gas ini dalam dara1 paling berpengaru1 dan sering mengakibatkan penurunan saturasi #ksigen 1em#gl#bin.
2. 'tadium "" 8 /am berikutnyaisebut 1epatisasi mera1, ter/adi se%aktu ale#lus terisi #le1 sel dara1 mera1, eksudat dan )ibrin yang di1asilkan #le1 pen/amu 1#st sebagai bagian dari reaksi peradangan. 5#bus yang terkena men/adi padat #le1 karena adanya penumpukan leuk#sit, eritr#sit dan airan, se1ingga %arna paru men/adi mera1 dan pada perabaan seperti 1epar, pada stadium ini udara ale#li tidak ada atau sangat minimal se1ingga anak akan bertamba1 sesak, stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 8 /am.
0. 'tadium """ 0 6 8 1ariisebut 1epatisasi kelabu yang ter/adi se%aktu sel>sel dara1 puti1 mengk#l#nisasi daera1 paru yang terin)eksi. Pada saat ini endapan )ibrin terakumulasi di seluru1 daera1 yang edera dan ter/adi )ag#sit#sis sisa>sisa sel. Pada stadium ini eritr#sit di ale#li mulai dires#rbsi, l#bus masi1 tetap padat karena berisi )ibrin dan leuk#sit, %arna mera1 men/adi puat kelabu dan kapiler dara1 tidak lagi mengalami k#ngesti.
. 'tadium "? 7 6 ++ 1ariisebut /uga stadium res#lusi yang ter/adi se%aktu resp#n imun dan peradangan mereda, sisa>sisa sel )ibrin dan eksudat lisis dan diabs#rsi #le1 makr#)ag se1ingga /aringan kembali ke strukturnya semula.
+7
II.> Dia"n%$i$
,ambaran Klini$
Br#nk#pneum#nia biasanya dida1ului #le1 in)eksi saluran na)as bagian atas selama beberapa 1ari. 'u1u dapat naik seara mendadak sampai 09>* *3 dan mungkin disertai ke/ang karena demam yang tinggi. !nak sangat gelisa1, dispnu, perna)asan epat dan dangkal disertai perna)asan uping 1idung dan sian#sis di sekitar 1idung dan mulut. Batuk biasanya tidak di/umpai pada a%al penyakit,anak akan mendapat batuk setela1 beberapa 1ari, di mana pada a%alnya berupa batuk kering kemudian men/adi pr#dukti).
Pada pemeriksaan )isik didapatkan :
inding t1#rak terli1at retraksi inter#stali dan kalau berat disertai retraksi epigastrium. 'tem)remitus teraba mengeras bila beberapa kelainan keil menyatu. Pada perkusi sering tidak ditemukan kelainan, tetapi kalau sarang br#nk#pneum#nia men/adi satu, pada perkusi terdengar redup. Pada auskultasi terdengar esikuler mengeras, r#nk1i basa1 1alus dan sedang nyaring yang terdengar pada stadium
permulaan dan stadium res#lusi sedangkan pada
stadium 1epatisasi r#nk1i tidak terdengar.
Pemeri$aan Lab%rat%rium
+. 4ambaran dara1 menun/ukkan leuk#sit#sis, biasanya +(.*** 6 *.*** mm0 dengan pergeseran ke kiri. Jumla1 leuk#sit yang tidak meningkat ber1ubungan dengan in)eksi irus atau my#plasma. 2. Nilai b biasanya tetap n#rmal atau sedikit menurun. 0. Peningkatan 5<. . Kultur da1ak dapat p#siti) pada 2* 6 (*C penderita yang tidak di#bati. 'elain kultur da1ak , biakan /uga dapat diambil dengan ara 1apusan tengg#r#k t1r#at s%ab-.
+8
(. !nalisa gas dara1 !4! - menun/ukkan 1ip#ksemia dan 1iperkarbia.Pada stadium lan/ut dapat ter/adi asid#sis metab#lik.
Pemeri$aan ra!i%l%"i$
#t# t#raks !Plateral- merupakan pemeriksaan penun/ang utama untuk menegakkan diagn#sis. #t# !P dan lateral dibutu1kan untuk menentukan l#kasi anat#mik dalam paru. "n)iltrat tersebar paling sering di/umpai, terutama pada pasien bayi. Pada br#nk#pneum#nia berak>berak in)iltrat didapatkan pada satu atau beberapa l#bus. Jika di)us merata- biasanya disebabkan #le1 Staphylo#o#us pneumonia.
4ambar : #t# t#raks P! pada pneum#nia l#baris: tampak berak>berak in)iltrat pada paru kanan. KRITERIA DIA,NOSIS
asar diagn#sis pneum#nia menurut enry 4#rna dkk ta1un +990 adala1 ditemukannya paling sedikit 0 dari ( ge/ala berikut ini : a. 'esak na)as disertai dengan perna)asan uping 1idung dan tarikan dinding dada b. emam
+9
. $#nk1i basa1 sedang nyaring crac#lesd. #t# t1#raD menun/ukkan gambaran in)iltrat di)us e. 5euk#sit#sis pada in)eksi irus tidak melebi1i 2*.***mm0 dengan lim)#sit pred#minan, dan bakteri +(.***>*.***mm 0 neutr#)il yang pred#minan-
II.3 Penatala$anaan
Tatalaksana pasien pneum#nia meliputi terapi sup#rti) dan terapi eti#l#gik. Terapi sup#rti) yang diberikan pada penderita pneum#nia adala1 : +. Pemberian #ksigen 2> 5menit melalui kateter 1idung atau nas#)aring. Jika penyakitnya berat dan sarana tersedia, alat bantu napas mungkin diperlukan terutama dalam 2>8 /am 2. Pemberian airan dan nutrisi yang adekuat. 3airan yang diberikan mengandung gula dan elektr#lit yang ukup. 0. K#reksi kelainan elektr#lit atau metab#lik yang ter/adi. . &engatasi penyakit penyerta. (. Pemberian terapi in1alasi dengan nebuliAer bukan merupakan tata laksana rutin yang 1arus diberikan.
Tatalaksana pneum#nia sesuai dengan kuman penyebabnya. Namun karena berbagai kendala diagn#stik eti#l#gi, untuk semua pasien pneum#nia diberikan antibi#tik seara
empiris. Galaupun
sebenarnya pneum#nia
iral
tidak
memerlukan antibi#tik, tapi pasien tetap diberi antibi#tik karena kesulitan membedakan in)eksi irus dengan bakteri.
Usia *>2 minggu
$a%at /alan
$a%at "nap +. !mpisillin
Bakteri Pat#gen > E. Coli
4entamisin
$ Streptococcus B
2. !mpisillin
$ %oso#omial
2*
3e)#taksim +. !mpisillin
2> minggu
enterobacteria $ E. Coli
3e)#taksim atau
$ %oso#omial
3e)triaD#n
Enterobacteria
2.
$ Streptococcus B $ Klebsiella $ Enterobacter
+>2 bulan
+. !mpisillin
$ C. trachomatis $ E. Coli and other
4entamisin
Enterobacteria
2. 3e)#taksim atau
$ H. inluen!a
3e)triaD#n 2>( bulan
$ S. pneumonia
+. !mpisillin
+. !mpisillin
$ C. trachomatis $ H. inluen!a
2. 'e)ur#ksim
2. !mpisillin
$ S. pneumonia
'e)iksim
Kl#ram)enik#l 'e)ur#ksim
( ta1un
+. Penisillin !
3e)triaD#n +. Penisillin 4
> S. pneumonia
2. !m#ksisilin
2. 'e)ur#ksim
> &y#plasma 9
'e)triaks#n ?ank#misin
!ntibi#tik parenteral diberikan sampai 8>72 /am setela1 panas turun, dilan/utkan dengan pemberian per #ral selama 7>+* 1ari. Bila diduga penyebab pneum#nia adala1 '. !ureus, kl#ksasilin dapat segera diberikan. Bila alergi ter1adap penisilin dapat diberikan e)aA#lin, klindamisin, atau an#myin. 5ama peng#batan untuk sta)il#k#kkus adala1 0> minggu.
II.. DIA,NOSIS BANDIN,
'eara klinis pneum#nia yang disebabkan #le1 kuman bakteri-, irus tidak dapat dibedakan. Keadaan yang menyerupai pneum#nia seara klinik:
2+
II.21
Br#nk1i#litis KOMPLIKASI
K#mplikasi biasanya sebagai 1asil langsung dari penyebaran bakteri dalam r#ngga t1#raD seperti e)usi pleura, empiema dan perikarditis- atau penyebaran bakteremia dan 1emat#l#gi. &eningitis, artritis supurati), dan #ste#mielitis adala1 k#mplikasi yang /arang dari penyebaran in)eksi 1emat#l#gi.
II.22
PRO,NOSIS
'embu1 t#tal, m#rtalitas kurang dari + C, m#rtalitas bisa lebi1 tinggi didapatkan pada anak>anak dengan keadaan malnutrisi energi>pr#tein dan datang terlambat untuk peng#batan. "nteraksi sinergis antara malnutrisi dan in)eksi suda1 lama diketa1ui. "n)eksi berat dapat memper/elek keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan 1ilangnya Aat>Aat giAi esensial tubu1. 'ebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaru1 negati) pada daya ta1an tubu1 ter1adap in)eksi. Kedua> duanya beker/a sinergis, maka malnutrisi bersama>sama dengan in)eksi memberi dampak negati) yang lebi1 besar dibandingkan dengan dampak #le1 )akt#r in)eksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri.
II.2/
PEN7E,A-AN
Penyakit br#nk#pneum#nia dapat diega1 dengan meng1indari k#ntak dengan penderita atau meng#bati seara dini penyakit>penyakit yang dapat menyebabkan ter/adinya br#nk#pneum#nia ini. 'elain itu 1al>1al yang dapat dilakukan adala1 dengan meningkatkan daya ta1an tubu1 kaita ter1adap berbagai penyakit saluran na)as seperti : ara 1idup se1at, makan makanan bergiAi dan teratur ,men/aga kebersi1an ,beristira1at yang ukup, ra/in ber#la1raga, dan lain>lain Penega1an ter1adap pneum#nia dapat diega1 dengan pemberian imunisasiaksinasi. saat ini suda1 tersedia banyak aksin untuk menega1
22
pneum#nia. 'etiap aksin menega1 in)eksi bakteriirus tertentu sesuai /enis aksinnya. berikut aksin yang suda1 tersedia di "nd#nesia dan dapat menega1 pneum#nia : +. aksin P3? imunisasi "P- untuk menega1 in)eksi pneum#k#kkus "nasie Pneum##al diseases, "P-. aksin P3? yang suda1 tersedia adala1 P3?>7 dan P3?>+*. P3? +0 belum tersedia di "nd#nesia 2. aksin ib untuk menega1 in)eksi aem#p1ilus "n)luenAae tipe b 0. aksin PT untuk menega1 in)eksi di)teria dan pertusis . aksin ampak dan &&$ untuk menega1 ampak (. aksin in)luenAa untuk menega1 in)luenAa
BAB III PEMBA-ASAN DAN KESIMPULAN
'e#rang anak perempuan berusia 8 bulan berat 7,2 kg datang dengan kelu1an utama sesak na)as. ari anamnesis didapatkan adanya ri%ayat batuk dan pilek disertai demam yang tidak terlalu tinggi dan tidak disertai ke/ang se/ak + minggu sebelum masuk ruma1 sakit. 'e/ak + 1ari sebelum masuk ruma1 sakit keadaan penderita semakin berat. 'esak na)as ada tidak dipengaru1i #le1 aktiitas, p#sisi, dan uaa, %a/a1 puat tidak ada, bibir biru tidak ada, mengi tidak ada. ari anamnesis,
didapatkan
ge/ala>ge/ala
yang
mengara1
pada
diagn#sis
br#nk#pneum#nia yaitu didapatkan adanya sesak na)as untuk pertama kali yang timbul tiba>tiba setela1 adanya demam disertai batuk dan pilek.
20
Pada pemeriksaan )isik didapatkan kesadaran k#mp#s mentis, nadi +0 kalimenit, perna)asan (; kalimenit, su1u 07,7*3. Pada pemeriksaan k1usus didapatkan na)as uping 1idung pada inspeksi t1#rak terli1at adanya retraksi pada sublaiula dan inter#stal pada palpasi didapatkan stem)remitus meningkat pada kedua lapangan paru pada perkusi didapatkan s#n#r pada kedua lapangan paru pada auskultasi esikuler menguat di kedua lapangan paru dan didapatkan r#nki basa1 1alus nyaring dan %1eeAing tidak ada. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan )isik dan pemeriksaan penun/ang, diagn#sis penderita ini adala1 br#nk#pneum#nia. &aka penatalaksanaan pada penderita ini adala1 dengan pemberian #ksigenasi dengan E 2 intranasal +>2 litermenit, pemberian airan
ekstr#se (C dik#mbinasi dengan H Ns ,
pemberian antibi#tik yakni e)#taDime 0D 2** mg "?-, Paraetam#l dr#p 0 D *,7 ml p#- prn, dan !mbr#D#l syr 0D 0,; mg p#Pr#gn#sis penderita ini baik Lu# ad itam dan Lu# ad )unti#nam adala1 b#nam.
DA&TAR PUSTAKA
+. 2.
!lberta &edial !ss#iati#n. 2**+. &uideline or 'he (iagnosa and Management o Community )cquired *neumonia *ediatric. 1ttp:%%%.albertad#t#r.#rg.
0.
!lsaga)), ##d dkk. 2**. Bu#u )+ar lmu *enya#it *aru. Bagian "lmu Penyakit Paru dan 'aluran Napas K Unair : 'urabaya.
.
Bagian'& "lmu Kese1atan !nak K Unair. 2**;. *edoman (iagnosis dan 'erapi. 'urabaya.
2