KASUS DILEMA ETIK PENANGANAN BENCANA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siapa yang tidak kenal Indonesia? Negara yang terhampar dari Sabang sampai era!ke ini memp!nyai ber"!ta kekayaan alam yang melimpah# gemah ripah loh "ina$i# toto tentrem kerto rahar"o# kata inilah yang mamp! menggambark menggambarkan an kekayaan Indonesia. Selain kaya b!daya# bahasa# agama dan adat istiadat# istiadat# ternyata belakangan belakangan ini b!mi perti$i perti$i "!ga ter%atat ter%atat sebagai negara yang kaya akan ben%ana alam. Hal ini# disebabkan oleh posisi Indonesia yang terletak pada daerah pertem!an tiga lempeng besar yang akti yait! lempeng Pasi&ik# lempeng Indo'A!stralia dan lempeng E!rasia. Beberapa tah!n terakhir mer!pakan tah!n ben%ana bagi bangsa Indonesia# dimana rakyat Indonesia mengalami berbagai ben%ana alam (ban"ir# tanah longsor# gempa b!mi# ts!nami) yang hampir merata merata disel!r!h pelosok tanah tanah air# kondisi alam alam inilah yang memaksa memaksa masyarakat berdesak'desakan di $ilayah peng!ngsi peng!ngsian# an# ber"!ang mela$an ketidaknyamanan !nt!k mempertahankan hid!pnya sambil men!ngg! bant!an yang akan diberikan oleh sa!dara'sa!daranya dan k!%!ran dana dari pemerintah. Di kantong'kantong peng!ngsian inilah mereka har!s berperang dengan banyaknya gangg!an kesehatan# karena terbatasnya bahan makanan yang dapat dikons!msi# lingk!ngan yang serba kotor dan k!m!h# serta s erta %ar!t'mar!tnya lingk!ngan hid!p disekitarnya. *ent!nya hal ini memerl!kan perhatian seri!s dari pemerintah !nt!k menangg!langinya menangg!lan ginya dan men"adi tangg!ng "a$ab lembaga legislati& !nt!k mengontrol setiap kebi"akan'kebi"akan kebi"akan'kebi "akan pemerintah. Ben%ana alam memang datang tiba'tiba. *idak di!ndang dan tanpa pemberitah!an terlebih dah!l!. Ini adalah realita kehid!pan# ketika man!sia hid!p bergant!ng pada alam dan tinggal di m!ka b!mi sebagai pengelola b!mi. Sebagai bangsa yang beragama# ben%ana alam dapat dikategorikan sebagai !"ian# peringatan ata! a+ab bagi !mat man!sia. B. *!"!an Unt!k menambah $a$asan dan pengetah!an mahasis$a ilm! kepera$atan mengenai penanganan ben%ana# kh!s!snya etika pengangan ben%ana dan dilemma etik penanganan ben%ana. ,. -!m!san asalah Bagaimana salah sat! kas!s dilema etik penanganan ben%ana dan %ara penanganannya?
BAB II *INAAUAN *E/-I
A. Ben%ana 0. De&inisi Ben%ana (disaster) en!r!t Departemen 1esehatan -ep!blik Indonesia de&inisi ben%ana adalah peristi$a2ke"adian pada s!at! daerah yang mengakibatkan ker!sakan ekologi# ker!gian kehid!pan man!sia serta memb!r!knya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerl!kan bant!an l!ar biasa dari pihak l!ar. Pengertian ben%ana ata! disaster men!rt 3ikipedia4 disaster is the impa%t o& a nat!ral or man'made ha+ards that negati5ely e&&e%ts so%iety or en5ironment (ben%ana adalah pengar!h alam ata! an%aman yang dib!at man!sia yang berdampak negati& terhadap masyarakat dan lingk!ngan). Dalam Undang'Undang No 67 *ah!n 6889 tentang Penangg!langan Ben%ana# dikenal pengertian dan beberapa istilah terkait dengan ben%ana. Ben%ana adalah peristi$a ata! masyarakat rangkaian peristi$a yang mengan%am dan menggangg! kehid!pan dan penghid!pan yang disebabkan# baik oleh &aktor alam dan2ata! &aktor nonalam ma!p!n &aktor man!sia sehingga mengakibatkan timb!lnya korban "i$a man!sia# ker!sakanlingk!ngan# ker!gian harta benda# dan dampak psikologis. Ben%ana alam adalah ben%ana yang diakibatkan oleh peristi$a ata! serangkaian peristi$a yang disebabkan olehalam antara lain ber!pa gempa b!mi# ts!nami# g!n!ng melet!s# ban"ir# kekeringan# angin topan# dan tanahlongsor. Ben%ana nonalam adalah ben%ana yang diakibatkan oleh peristi$a ata! rangkaian peristi$a nonalam yang antara lain ber!pa gagal teknologi# gagal modernisasi# epidemi# dan $abah penyakit. Ben%ana sosial adalah ben%ana yang diakibatkan oleh peristi$a ata! serangkaian peristi$a yang diakibatkan oleh man!sia yang melip!ti kon&lik sosial antarkelompok ata! antarkom!nitas masyarakat# dan teror. Sedangkan de&inisi ben%ana (disaster) men!r!t 3H/ adalah setiap ke"adian yang menyebabkan ker!sakan# gangg!an ekologis# hilangnya nya$a man!sia ata! memb!r!knya dera"at kesehatan ata! pelayanan kesehatan pada skala tertent! yang memerl!kan respon dari l!ar masyarakat ata! $ilayah yang terkena. Ben%ana adalah sit!asi dan kondisi yang ter"adi dalam kehid!pan masyarakat. *ergant!ng pada %ak!pannya# ben%ana ini bisa mer!bah pola kehid!pan dari kondisi kehid!pan masyarakat yang normal men"adi r!sak# menghilangkan harta benda dan "i$a man!sia# mer!sak str!kt!r sosial masyarakat# serta menimb!lkan lon"akan keb!t!han dasar (BA1/-NAS PBP). 6. enis Ben%ana Usep Soleh!din (688:) mengelompokkan ben%ana men"adi 6 "enis yait!4 0. Ben%ana alam (nat!ral disaster) yait! ke"adian'ke"adian alami seperti ke"adian'ke"adian alami seperti ban"ir# genangan# gempa b!mi# g!n!ng melet!s# badai# kekeringan# $abah# serangga dan lainnya. 6. Ben%ana !lah man!sia (man made disaster) yait! ke"adian'ke"adian karena perb!atan man!sia seperti tabrakan pesa$at !dara ata! kendaraan# kebakaran# h!r!'hara# sabotase# ledakan# gangg!an listrik# gang!an kom!nikasi# gangg!an transportasi dan lainnya. Sedangkan berdasarkan %ak!pan $ilayah# ben%ana terdiri dari4 a. Ben%ana Lokal Ben%ana ini biasanya memberikan dampak pada $ilayah sekitarnya yang berdekatan. Ben%ana ter"adi pada seb!ah ged!ng ata! bang!nan'bang!nan disekitarnya. Biasanya adalah karena akibat &aktor man!sia seperti kebakaran# ledakan# terorisme# kebo%oran bahan kimia dan lainnya. b. Ben%ana -egional enis ben%ana ini memberikan dampak ata! pengar!h pada area geogra&is y ang %!k!p l!as# dan biasanya disebabkan oleh &aktor alam# seperti badai# ban"ir# let!san g!n!ng# tornado dan lainnya. ;.
en!r!t Barbara Santamaria (0==:)# ada ; &ase dalam ter"adinya s!at! ben%ana# yait! &ase preimpa%t# &ase impa%t dan &ase postimpa%t. 0. ke%elakaan (a%%ident) > tidak dapat diprediksi > tidak menent! > tidak terhindarkan > tidak terkendali. asyarakat dipandang sebagai @korban dan @penerima bant!an dari pihak l!ar. b. Pandangan Ilm! Pengetah!an Alam Ben%ana mer!pakan !ns!r lingk!ngan &isik yang membahayakan kehid!pan man!sia. 1arena kek!atan alam yang l!ar biasa# proses geo&isik# geologi dan hidrometeorologi tidak memperhit!ngkan man!sia sebagai penyebab ben%ana. %. Pandangan Ilm! *erapan Besaran (magnit!de) ben%ana tergant!ng besarnya ketahanan ata! ker!sakan akibat ben%ana. Pengka"ian ben%ana dit!"!kan pada !paya meningkatkan kek!atan &isik str!kt!r bang!nan !nt!k memperke%il ker!sakan. d. Pandangan Progresi& enganggap ben%ana sebagai bagian dari pembang!nan masyarakat yang @normal. Ben%ana adalah masalah yang tidak pernah berhenti. Peran sentral dari masyarakat adalah mengenali ben%ana it! sendiri. e. Pandangan Ilm! Sosial 1esadaran akan beragamnya post!r ben%ana > Uk!ran spektak!lar ata! ke%il > el!as ata! lo%al > Homogen ata! kompleks Pendekatan kon5ensional tidak lagi mamp! men"elaskan &enomena ben%ana In&!s pela"aran dari berbagai lapangan termas!k dari disiplin st!di pembang!nan. :. Paradigma'paradigma Penangg!langan Ben%ana a. Da!r Penangg!langan Ben%ana
emandang ben%ana sebagai rentetan ke"adian dengan &ok!s ketika# sebel!m dan ses!dah ben%ana. b. odel 1!e'marmer Upaya penangg!langan ben%ana dapat dilaksanakan setiap saat# masing'masing mel!as ata! menyempit# tergant!ng pada risiko yang dihadapi. %. *abrakan Uns!r Upaya mengatasi (melepaskan tekanan) kerentanan (tekanan) yang berakar pada proses' proses sosial ke arah masyarakat yang aman# berdaya tahan# dan berkesinamb!ngan. d. Peng!rangan -isiko Upaya'!paya !nt!k mengatasi se%ara komprehensi& dan terpad! !nt!k meng!rangi risiko ben%ana. B. Etika 0. De&inisi Etika Se%ara Etimologi Etika berasal dari bahasa C!nani Ethos yang berarti sikap# %ara ber&ikir# $atak keses!aian ata! adat. Ethos identik dengan oral# yang dalam Bahasa Indonesia berarti akhlak ata! kes!silaan yang mengand!ng makna tata tertib batin ata! tata tertib hati n!rani yang men"adi pembimbing tingkah lak! batin dalam hid!p. Etika mer!pakan %abang dari &ilsa&at etika men%ari !k!ran baik b!r!knya bagi tingkah lak! man!sia. Etika adalah a"aran ata! ilm! tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan baik ata! b!r!k yang diterima !m!m mengenai sikap# perb!atan# ke$a"iban dan sebagainya. Etika adalah mer!pakan s!at! %abang ilm! &ilsa&at# t!"!annya adalah mempela"ari perilak!# baik moral ma!p!n immoral dengan t!"!an memb!at pertimbangan yang %!k!p beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai yang dapat diterima oleh s!at! golongan tertent! ata! indi5id!. Etik "!ga dapat dig!nakan !nt!k mendeskripsikan s!at! pola ata! %ara hid!p# sehingga etik mere&leksikan si&at# prinsip dan standar seseorang yang mempengar!hi perilak! pro&esional. ,ara hid!p moral pera$at telah dideskripsikan sebagai etik pera$atan. Berdasarkan !raian diatas# dapat disimp!lkan bah$a etik mer!pakan istilah yang dig!nakan !nt!k mere&leksikan bagaimana sehar!snya man!sia berperilak!# apa yang sehar!snya dilak!kan seseorang terhadap orang lain. 6. a%am'ma%am Etika Dalam membahas Etika sebagai ilm! yang menyelidiki tentang tanggapan kes!silaan ata! etis# yait! sama halnya dengan berbi%ara moral(mores). an!sia diseb!t etis# ialah man!sia se%ara !t!h dan menyel!r!h mamp! memen!hi ha"at hid!pnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihaky a n g lainnya# antara rohani dengan "asmaninya# dan antara sebagai makhl!k berdiri sendiri dengan pen%iptanya. *ermas!k di dalamnya membahas nilai'nilai ata! norma'norma yang dikaitkan dengan etika# terdapat d!a ma%am etika (1era&4 0==04 6;)# sebagai berik!t4 a. Etika Deskripti& Etika yang menelaah se%ara kritis dan rasional tentang sikap dan perilak! man!sia# serta apa yang dike"ar oleh setiap orang dalam hid!pnya sebagai ses!at! yang bernilai. Artinya Etika deskripti& terseb!t berbi%ara mengenai &akta se%ara apa adanya# yakni mengenai nilai dan perilak! man!sia sebagai s!at! &akta yang terkait dengan sit!asi dan realitas yang memb!daya. Dapat disimp!lkan bah$a tentang kenyataan dalam penghayatan nilai ata! tanpa nilai dalam s!at! masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertent! mem!ngkinkan man!sia dapat bertindak se%ara etis. b. Etika Normati& Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilak! yang ideal dan sehar!snya dimiliki oleh man!sia ata! apa yang sehar!snya di"alankan oleh man!sia dan tindakan apa yang bernilai dalam hid!p ini. adi Etika Normati& mer!pakan norma ' norma yang dapat men!nt!n agar man!sia bertindak se%ara baik dan menghindarkan hal'hal yang b!r!k# s es!ai dengan
kaidah ata! norma yang disepakati dan berlak! di masyarakat. Dari berbagai pembahasan de&inisi tentang etika terseb!t di atas dapat diklasi&ikasikan men"adi tiga (;) "enis de&inisi# yait! sebagai berik!t4 0) enis pertama# etika dipandang sebagai %abang &ilsa&at yang kh!s!s membi%arakan tentang nilai baik dan b!r!k dari perilak! man!sia. 6) enis ked!a# etika dipandang sebagai ilm! pengetah!an yang membi%arakan baik b!r!knya perilak! man!sia dalam kehid!pan bersama. De&inisi terseb!t tidak melihat kenyataan bah$a ada keragaman norma# karena adanya ketidaksamaan $akt! dan tempat# akhirnya etika men"adi ilm! yang deskripti& dan lebih bersi&at sosiologik. ;) enis ketiga# etika dipandang sebagai ilm! pengetah!an yang bersi&at normati dan e5al!ati& yang hanya memberikan nilai baik b!r!knya terhadap perilak! man!sia. Dalam hal ini tidak perl! men!n"!kkan adanya &akta# %!k!p in&ormasi# mengan"!rkan dan mere&leksikan. De&inisi etika ini lebih bersi&at in&ormati direkti& dan re&lekti&. ;. *ipe *ipe Etik dalam Bidang 1esehatan a. Bioetik Bioetik mer!pakan st!di &iloso&i yang mempela"ari tentang kontro5ersi dalam etik# menyangk!t masalah biologi dan pengobatan. Lebih lan"!t# bioetik di&ok!skan pada pertanyaan etik yang m!n%!l tentang h!b!ngan antara ilm! kehid!pan# bioteknologi# pengobatan# politik# h!k!m# dan theology. Pada lingk!p yang lebih sempit# bioetik mer!pakan e5al!asi etik pada moralitas treatment ata! ino5asi teknologi# dan $akt! pelaksanaan pengobatan pada man!sia. Pada lingk!p yang lebih l!as# bioetik menge5al!asi pada sem!a tindakan moral yang m!ngkin membant! ata! bahkan membahayakan kemamp!an organisme terhadap perasaan tak!t dan nyeri# yang melip!ti sem!a tindakan yang berh!b!ngan dengan pengobatan dan biologi. Is! dalam bioetik antara lain 4 peningkatan m!t! genetik# etika lingk!ngan# pemberian pelayanan kesehatan. Dapat disimp!lkan bah$a bioetik lebih ber&ok!s pada dilema yang menyangk!t pera$atan kesehatan modern# aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah'masalah pelayanan kesehatan b. ,lini%al ethi%s2Etik klinik Etik klinik mer!pakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien. ,ontoh %lini%al ethi%s 4 adanya perset!"!an ata! penolakan# dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon permintaan medis yang k!rang berman&aat (sia'sia). %. N!rsing ethi%s2Etik Pera$atan Bagian dari bioetik# yang mer!pakan st!di &ormal tentang is! etik dan dikembangkan dalam tindakan kepera$atan serta dianalisis !nt!k mendapatkan kep!t!san etik.
BAB III DILEA E*I1 PENANANAN BEN,ANA A. Seb!ah re&leksi atas ben%ana ban"ir bandang 3asior ' Pap!a Barat Ban"ir bandang 3asior menyisakan pil! mendalam. air ker!h berar!s yang menggeser r!mah'r!mah pend!d!k# memporakporandakan kehid!pan selama ini hanya dapat disaksikan melal!i tele5isi di l!ar negari. Nam!n# ke"adian it! saat ini ter"adi di dalam negeri. di seb!ah Ib! 1ota *el!k 3ondoma'Pap!a Barat. dan seperti ke"adian ben%ana ekologis lainnya# hal yang m!n%!l adalah perang opini penyebab ban"ir bandang yang saat ini ter%atat mengorbankan 07= orang meninggal. s!dah dapat dipastikan# pemerintah melal!i enh!t dan 1LH menolak keras bah$a penyebab ban"ir adalah pembalakan liar. Sedangkan kalangan akti&is lingk!ngan sebaliknya# sangat menyakini "ika ban"ir bandang terseb!t akibat r!saknya ekologis# yang didalamnya akibat pembabatan h!tan# legal ma!p!n illegal. Nenek'nenek "!ga tah! kala! ban"ir it! dipi%! oleh h!"an. Sekalip!n tanpa h!"an# ban"ir bandang bisa sa"a ter"adi akibat "ebolnya DA ata! bend!ngan yang menahan genangan air. Hal yang kadang k!rang l!p!t dari pengamatan kita berkaitan dengan hak perlind!ngan dan keselamatan adalah early $arning ata! peringatan dini. Sebagai !paya kesiapsiagaan menghadapi an%aman ben%ana. Selain "!ga# pengetah!an tentang an%aman ben%ana yang ada# kemamp!an meminimalisasi risiko dan kesiapan menghadapi kondisi kritis (emergen%y). asing'masing pihak s!dah memastikan penyebab ban"ir kadang memb!at miris. 1arena disat! sisi# pend!d!k terkena ben%ana (P*B) dan rat!san peker"a keman!siaan sedang dalam kondisi tertekan# men%oba menyelamatkan "i$a dan harta benda yang tersisa# nam!n sisi yang lain saling men!ding yang tidak sedikitp!n menyent!h persoalan mereka saat ini. 1eb!t!han riil P*B adalah tempat h!nian yang layak ses!ai dengan standar min!m!m. seb!ah r!ang ber!k!ran ;#: m6 yang bersih dan sehat. Air bersih# antara 9#: ' 0: liter perhari per"i$a# kalori 6.088 1%al# ata! bant!an dar!rat lainnya termas!k pelayanan kesehatan. Bahkan !nt!k saat ini# bagi kel!arga yang bel!m menem!kan anggota kel!arganya# memastikan mereka hid!p ata! mati "a!h lebih penting di bandingkan memperdebatkan ata! saling t!ding tentang penyebab. Ada $akt! yang tepat !nt!k membongkar it! sem!a. tidak akan hilang barang b!kti penyebab ban"ir. dari data t!t!pan h!tan# %atatan iklim ata! %!rah h!"an# dok!men tata r!ang# ma!p!n !paya'!paya peng!ranganan risiko ben%ana yang dapat terlihat dengan "elas melal!i ata! program pemerintah daerah dan -APBD. Hak pend!d!k terkena ben%ana adalah terpen!hinya keb!t!han dasarnya ses!ai dengan standar minim!m. Paling tidak# PE-1A BNPB No 92688 dapat men"adi pi"akan# bagaimana negara dapat memen!hi tangg!ng "a$abnya. Dari m!lai keb!t!han air bersih dan sanitasi# h!nian sementara# pangan dan non pangan# pelayanan kesehatan. angan sampai P*B yang telah menderita akibat ben%ana# kembali menderita ata! lebih menderita oleh berbagai $abah penyakit paska ben%ana dan kes!litan hid!p karena b!r!knya penanganan. Diare# ISPA# %ampak# penyakit k!lit# DB ata! malaria ("ika endemik) mer!pakan an%aman yang dapat menyebabkan kematian dalam peng!ngsian. artinya# masih terdapat an%aman yang dapat men"adi ben%ana ked!a akibat salah ata! b!r!knya penanganan ben%ana. dan ini b!kan main'main dan har!s ditangani se%ara seri!s. Hal yang kerap memperb!r!k kondisi dan penanganan ben%ana adalah kedatangan para pe"abat tinggi# apalagi setingkat Presiden di lokasi ben%ana. 1e$a"iban seorang pemimpin Negara !nt!k melihat se%ara langs!ng lokasi ben%ana# tidak diimbangi dengan sistem keamanan dan protokoler kh!s!s pada kondisi dar!rat. Lokasi yang har!s steril dipahami di
tingkat lapang menghentikan sebagian ata! bahkan sel!r!h akti&itas penanganan ben%ana. dan it! berdampak b!r!k bagi P*B sendiri. sekalip!n se%ara psikologis# mereka %!k!p terbant! dengan kedatangan langs!ng sang pemimpin negeri. B. enengok Penanganan Ben%ana Alam ala epang Bar!'bar! ini ter"adi ben%ana alam gempa b!mi berkek!atan =#8 skala -i%hter yang dis!s!l ts!nami di epang yang dikenal dengan ben%ana 00;00. Beberapa saat kem!dian dis!s!l lagi dengan meledaknya beberapa reaktor n!klir. Sebagai negeri langganan gempa# epang s!dah menyiapkan sem!a bang!nan agar mamp! bertahan dari gempa# dan selal! r!tin melatih $arganya di r!mah'r!mah# perkantoran# pabrik ata! sekolah !nt!k membiasakan diri menghadapi keadaan dar!rat gempa. *oh mereka tak siap menghadapi gempa dan ts!nami 00;00. 1er!gian material tent! sa"a sangat besar karena sebagian p!sat ind!stri dan kilang minyak epang ada di 1ota Sendai. Nam!n# gempa dan ts!nami sedasyat it! tidak memberi e&ek "at!hnya korban te$as yang @mengerikan sebagaimana ter"adi di Nias# A%eh# ata! Padang misalnya. Hal terseb!t tidak terlepas dari tata kelola ben%ana (disaster management) yang s!dah terkonstr!ksi k!at di epang. Bagaimana dengan Indonesia? 1esiapsiagaan Pemerintah epang memiliki beberapa organisasi yang menangani ben%ana alam# di antaranya apan etorologi%al Agen%y (A)# eology S!r5ey apan (S) dan Earth -emote Sensing Data Analysis ,enter (E-SDA,). Sebagai badan !tama# A mengoperasikan "aringan pengamatan gempa ber!pa 688 alat seismogra& dan F88 seismik intensi&. ereka "!ga meng!mp!lkan data dari ;.F88 alat peng!k!r seismik yang dikelola pemerintah daerah dan National -esear%h Instit!te &or Earth S%ien%e and Disaster Pre5ention (NIED). Data ini "!ga mas!k di bagian EarthG!ake Phenomena /bser5ation System (EP/S) di *okyo dan /bser5atori!m eteorologi di distrik /saka. 1etika gempa ter"adi# A segera mendapatkan in&ormasi mengenai hiposenter# magnit!do gempa dan intensitas seismik. ika intensitas gempa lebih besar dari tiga# lembaga ini segera mengel!arkan laporan gempa. In&ormasi biasanya kel!ar k!rang dari setengah menit setelah gempa. Selan"!tnya# in&ormasi diberikan kepada pe"abat pen%egahan ben%ana melal!i "aringan kom!nikasi kh!s!s !nt!k men%apai masyarakat di sektiar gempa melal!i pemerintah daerah dan media. Bagi epang# in&ormasi ini berperan sangat penting !nt!k mem!lai operasi penyelamatan terkait gempa dan dampak lan"!tan# misalnya kem!ngkinan ter"adi ts!nami. Sistem Peringatan Dini empa epang memberikan peng!m!man perkiraan intensitas seismik dan estimasi perkiraan $akt! kedatangan gerak pokok pada saat gempa a$al ter"adi. Estimasi ini didasarkan pada analisis &ok!s gempa dan gelombang besar dengan mengg!nakan data yang diperoleh dari seismogra& di dekat p!sat gempa. Sistem Peringatan Dini empa dit!"!kan !nt!k meng!rangi ker!sakan gempa terkait dengan tindakan pen%egahan yang mem!ngkinkan# seperti segera memperlambat kereta# mengendalikan li&t !nt!k menghindari bahaya dan mem!ngkinkan orang !nt!k dengan %epat melind!ngi diri di berbagai lingk!ngan seperti pabrik# kantor# r!mah dan dekat tebing. Unt!k ts!nami sendiri# setelah gempa# A langs!ng memperkirakan kem!ngkinan ts!nami dari data obser5asi seismik. ika ts!nami m!ngkin ter"adi di daerah pesisir# A mengel!arkan peringatan ts!nami sekitar d!a menit setelah gempa. ika ts!nami ter"adi di $ilayah yang "a!h# A akan melak!kan koordinasi langs!ng dengan Pa%i&i% *s!nami 3arning ,enter di Ha$aii. 1etangg!han asyarakat Ben%ana 00;00 men"adi pela"aran bagi sel!r!h d!nia. D!nia melihat betapa $arga epang bertar!ng gagah berani menghadapi kes!litan it!. Di sisi lain# kita s!dah sepat!tnya ma! bela"ar# betapa man!sia# betapap!n hebatnya# tak pernah lepas dari an%aman ben%ana. Nam!n# ketabahan dan ketangg!han masyarakat dan pemerintah epang memang s!dah ter!"i.
Beberapa orang teman di epang mengatakan sit!asi ini dihadapi dengan tenang# tidak panik dan tidak memikirkan diri sendiri. Hal ini sangat membant! aksi tanggap dar!rat yang dilak!kan masyarakat di sana. Apakah ketangg!han masyarakat "epang dalam menghadapi ben%ana terkait erat dengan kondisi sosial'ekonomi mereka yang s!dah mapan? Ata! ada pengar!h lain# %ontohnya kem!ngkinan mereka !m!mnya s!dah memiliki as!ransi? Di epang# tiap sat! anggota kel!arga s!dah memiliki tiga polis as!ransi# sehingga kala! har!s meng!ngsi mereka tidak terlal! berat lagi meninggalkan dan memikirkan harta' bendanya yang ditinggalkan. Bangsa kita sebenarnya "!ga s!dah memiliki pandangan'pandangan hid!p2k!lt!ral yang menga"arkan tentang ketangg!han hid!p dalam menghadapi banyak persoalan. ika ternyata soal ketangg!han menghadapi ben%ana di masyarakat epang dinilai lebih baik dari masyarakat Indonesia# mengapa bisa demikian? !ngkin ini ter"adi karena mental yang ditanamkan oleh Pemerintah epang kepada masyarakatnya# yait! mental disiplin dan metal gambar! (ber"!ang habis'habisan sampai titik darah penghabisan). ental ini teb!kti dapat mengantarkan bangsa epang men"adi bangsa yang ma"! pas%a han%!r leb!r setelah Perang D!nia II. ental gambar! ini s!dah ditanamkan se"ak !sia dini. ,ontohnya# $ala!p!n sakit &l!2pilek sedikit tapi tetap tidak bolos sekolah# memakai pakaian yang tipis padahal kondisi sangat dingin# s!paya tidak man"a dan men"adi tangg!h. Disaster anagement Istilah disaster management (kelola penangg!langan ben%ana) bagi Pemerintah Indonesia ses!ngg!hnya b!kan hal yang bar!. Pemerintah memiliki Badan Nasional Penangg!langan Ben%ana (BNPB) sebagai instit!sionalisasi konsep disaster management. Lembaga nondepartemen yang dilegalkan PP No 2688 dan di ba$ah koordinasi enteri 1oordinator Bidang 1ese"ahteraan -akyat terseb!t memiliki &!ngsi !tama. Pertama# mer!m!skan dan menetapkan kebi"akan penangg!langan ben%ana dan penanganan peng!ngsi. 1ed!a# mengoordinasi pelaksanaan kegiatan penangg!langan ben%ana se%ara teren%ana# terpad!# dan menyel!r!h. Nam!n# sampai detik ini k!alitas kelola ben%ana masih sangat memprihatinkan. Berbagai kas!s ben%ana alam masih menyebabkan korban te$as yang tidak sedikit yang it! berarti sistem peringatan dini dan respons penyelamatan yang lemah. Penanganan korban ben%ana yang selal! ala kadarnya menyebabkan korban hid!p (s!r5i5or) semakin terp!r!k dalam penderitaan. Pada banyak kas!s penanganan korban ben%ana alam di berbagai daerah# pemerintah daerah sering mengel!h kapasitas mereka melaksanakan penanganan korban ben%ana tidak men%!k!pi. Alokasi dana !nt!k penangg!langan ben%ana berlangs!ng sangat lambat karena prosed!r yang berbelit dan tidak %ekatan. Akibatnya banyak korban ben%ana yang terabaikan# ter"ebak pada kelaparan# kes!litan pada akses keb!t!han dasar# dan an%aman kesehatan.
$ilayah. Bela"ar dari epang 1ondisi !m!m di Indonesia terseb!t berkebalikan dengan epang. epang memiliki komitmen riset terhadap pembent!kan tata kelola ben%ana ses!ai konteks ben%ananya dan k!alitas kelola pemerintahan (go5ernan%e) yang disokong oleh kiner"a optimal birokrasi. Pemerintah epang melal!i ,entral Disaster anagement ,o!n%il di ba$ah perdana menteri mempersiapkan Integrated Disaster -isk anagement yang terkand!ng sistem mitigasi (pen%egahan)# penanganan korban (res%!e)# dan penanganan pas%a ben%ana yang melip!ti &isik serta non&isik. Setiap bagian sistem diter"emahkan sebagai kebi"akan pemerintah dari p!sat yang diik!ti pemerintah daerah se%ara disiplin. 1erangka legal dan sistem disaster management kem!dian diter"emahkan dalam berbagai kebi"akan'kebi"akan terkait disaster management. isal pada aspek mitigasi# Pemerintah epang mensyaratkan pembang!nan &isik dan tata kota yang mamp! menahan g!n%angan gempa. Selain it!# aspek sosial mitigasi adalah program sosialisasi dan pendidikan mengenai tata %ara melak!kan penyelamatan diri pada saat gempa. Pendidikan ini yang memberi pengetah!an dan keterampilan $arga tentang tata %ara penyelamatan diri dari ben%ana. 1ita bisa melihat bagaimana disaster management benar' benar dipersiapkan dan dilembagakan dalam tata kelola pemerintahan. Pada kas!s di Indonesia# praktik disaster management masih sering kedodoran karena bel!m terlembagakan se%ara k!at. *erkonstr!ksinya disaster management yang k!at dan siap di epang sebenarnya dia$ali oleh politik sensiti& ben%ana. Sensiti& ben%ana adalah prinsip pengetah!an dan norma (at!ran) yang menyadari bah$a eksistensi lingk!ngan rentan oleh datangnya ben%ana# baik alam ma!p!n sosial seperti kon&lik dan perang# sehingga bisa dir!m!skan kesiapan pen%egahan dan penangg!langan. en!r!t oa%him Ahrens dalam artikelnya *he Importan%e o& o5ernan%e in -isk -ed!%tion and Disaster anagement (688F)# dengan prinsip pengetah!an dan norma sensiti& ben%ana# negara bisa mengintegrasikan konsep dan mana"emen pembang!nan dengan disaster management. Pengintegrasian ini mer!pakan keb!t!han m!tlak bagi s!at! $ilayah ata! negara yang rentan oleh ben%ana. Setelah integrasi sensiti& ben%ana dalam tata kelola pemerintahan dan pembang!nan# kom!nitas $arga perl! mengik!ti dan menaati perat!ran yang menyediakan prosed!r disaster management. Pada konteks masyarakat epang# ketaatan mereka pada prosed!r yang di%iptakan Pemerintah sebagai bagian dari integrated disaster risk management semakin memperm!dah implementasi disaster management. ,. Pembahasan Dalam penanganan ben%ana setidaknya ada empat tahapan# yait!4 > pre5ention 2 pen%egahan > preparednes2 kesiapsiagaan > rea%tion 2 tanggap dar!rat > re%o5ery 2 pem!lihan Berdasarkan pengamatan selama ini# kita lebih banyak melak!kan kegiatan pas%a ben%ana (post e5ent) ber!pa emergen%y response dan re%o5ery daripada kegiatan sebel!m ben%ana ber!pa disaster red!%tion2mitigation dan disaster preparedness. Padahal# apabila kita memiliki sedikit perhatian terhadap kegiatan'kegiatan sebel!m ben%ana# kita dapat mered!ksi potensi bahaya2 ker!gian (damages) yang m!ngkin timb!l ketika ben%ana. 1egiatan'kegiatan yang dapat dilak!kan sebel!m ben%ana dapat ber!pa pendidikan peningkatan kesadaran ben%ana (disaster a$areness)# latihan penangg!langan ben%ana (disaster drill)# penyiapan teknologi tahan ben%ana (disaster'proo&)# membang!n sistem sosial yang tanggap ben%ana# dan per!m!san kebi"akan'kebi"akan penangg!langan ben%ana (disaster management poli%ies). Se%ara !m!m kegiatan mana"emen ben%ana dapat dibagi dalam kedalam tiga kegiatan !tama# yait!4 0. 1egiatan pra ben%ana yang men%ak!p kegiatan pen%egahan# mitigasi# kesiapsiagaan# serta
peringatan dini 6. 1egiatan saat ter"adi ben%ana yang men%ak!p kegiatan tanggap dar!rat !nt!k meringankan penderitaan sementara# seperti kegiatan sear%h and res%!e (SA-)# bant!an dar!rat dan peng!ngsian ;. 1egiatan pas%a ben%ana yang men%ak!p kegiatan pem!lihan# rehabilitasi# dan rekonstr!ksi. 1egiatan pada tahap pra ben%ana ini selama ini banyak dil!pakan# padahal "!str! kegiatan pada tahap pra ben%ana ini sangatlah penting karena apa yang s!dah dipersiapkan pada tahap ini mer!pakan modal dalam menghadapi ben%ana dan pas%a ben%ana. Sedikit sekali pemerintah bersama masyarakat ma!p!n s$asta memikirkan tentang langkah'langkah ata! kegiatan'kegiatan apa yang perl! dilak!kan didalam menghadapi ben%ana ata! bagaimana memperke%il dampak ben%ana. 1egiatan saat ter"adi ben%ana yang dilak!kan segera pada saat ke"adian ben%ana# !nt!k menangg!langi dampak yang ditimb!lkan# ter!tama ber!pa penyelamatan korban dan harta benda# e5ak!asi dan peng!ngsian# akan mendapatkan perhatian pen!h baik dari pemerintah bersama s$asta ma!p!n masyarakatnya. Pada saat ter"adinya ben%ana biasanya begit! banyak pihak yang menar!h perhatian dan meng!l!rkan tangan memberikan bant!an tenaga# moril ma!p!n material. Banyaknya bant!an yang datang sebenarnya mer!pakan seb!ah ke!nt!ngan yang har!s dikelola dengan baik# agar setiap bant!an yang mas!k dapat tepat g!na# tepat sasaran# tepat man&aat# dan ter"adi e&isiensi. 1egiatan pada tahap pas%a ben%ana# ter"adi proses perbaikan kondisi masyarakat yang terkena ben%ana# dengan mem&!ngsikan kembali prasarana dan sarana pada keadaan sem!la. Pada tahap ini yang perl! diperhatikan adalah bah$a rehabilitasi dan rekonstr!ksi yang akan dilaksanakan har!s memen!hi kaidah'kaidah keben%anaan serta tidak hanya melak!kan rehabilitasi &isik sa"a# tetapi "!ga perl! diperhatikan "!ga rehabilitasi psikis yang ter"adi seperti ketak!tan# tra!ma ata! depresi. Dari !raian di atas# terlihat bah$a titik lemah dalam Sikl!s ana"emen Ben%ana adalah pada tahapan sebel!m2pra ben%ana# sehingga hal inilah yang perl! diperbaiki dan ditingkatkan !nt!k menghindari ata! meminimalisasi dampak ben%ana yang ter"adi. itigasi Ben%ana 1egiatan'kegiatan pada tahap pra ben%ana erat kaitannya dengan istilah mitigasi ben%ana yang mer!pakan !paya !nt!k meminimalkan dampak yang ditimb!lkan oleh ben%ana. itigasi ben%ana men%ak!p baik peren%anaan dan pelaksanaan tindakan'tindakan !nt!k meng!rangi resiko'resiko dampak dari s!at! ben%ana yang dilak!kan sebel!m ben%ana it! ter"adi# termas!k kesiapan dan tindakan'tindakan peng!rangan resiko "angka pan"ang. Upaya mitigasi dapat dilak!kan dalam bent!k mitigasi str!kt!r dengan memperk!at bang!nan dan in&rastr!kt!r yang berpotensi terkena ben%ana# seperti memb!at kode bang!nan# desain rekayasa# dan konstr!ksi !nt!k menahan serta memperkokoh str!kt!r ata!p!n membang!n str!kt!r bang!nan penahan longsor# penahan dinding pantai# dan lain'lain. Selain it! !paya mitigasi "!ga dapat dilak!kan dalam bent!k non str!kt!ral# diantaranya seperti menghindari $ilayah ben%ana dengan %ara membang!n men"a!hi lokasi ben%ana yang dapat diketah!i melal!i peren%anaan tata r!ang dan $ilayah serta dengan memberdayakan masyarakat dan pemerintah daerah. itigasi Ben%ana yang E&ekti& itigasi ben%ana yang e&ekti& har!s memiliki tiga !ns!r !tama# yait! penilaian bahaya# peringatan dan persiapan4 0. Penilaian bahaya (ha+ard assestment) diperl!kan !nt!k mengidenti&ikasi pop!lasi dan asset yang teran%am# serta tingkat an%aman. Penilaian ini memerl!kan pengetah!an tentang karakteristik s!mber ben%ana# probabilitas ke"adian ben%ana# serta data ke"adian ben%ana di masa lal!. *ahapan ini menghasilkan Peta Potensi Ben%ana yang sangat penting !nt!k meran%ang ked!a !ns!r mitigasi lainnya 6. Peringatan ($arning) diperl!kan !nt!k memberi peringatan kepada masyarakat tentang ben%ana yang akan mengan%am (seperti bahaya ts!nami yang diakibatkan oleh gempa b!mi#
aliran lahar akibat let!san g!n!ng berapi# dsb). Sistem peringatan didasarkan pada data ben%ana yang ter"adi sebagai peringatan dini serta mengg!nakan berbagai sal!ran kom!nikasi !nt!k memberikan pesan kepada pihak yang ber$enang ma!p!n masyarakat. Peringatan terhadap ben%ana yang akan mengan%am har!s dapat dilak!kan se%ara %epat# tepat dan diper%aya. ;. Persiapan (preparedness). 1egiatan kategori ini tergant!ng kepada !ns!r mitigasi sebel!mnya (penilaian bahaya dan peringatan)# yang memb!t!hkan pengetah!an tentang daerah yang kem!ngkinan terkena ben%ana dan pengetah!an tentang sistem peringatan !nt!k mengetah!i kapan har!s melak!kan e5ak!asi dan kapan saatnya kembali ketika sit!asi telah aman. *ingkat keped!lian masyarakat dan pemerintah daerah dan pemahamannya sangat penting pada tahapan ini !nt!k dapat menent!kan langkah'langkah yang diperl!kan !nt!k meng!rangi dampak akibat ben%ana. Selain it! "enis persiapan lainnya adalah peren%anaan tata r!ang yang menempatkan lokasi &asilitas !m!m dan &asilitas sosial di l!ar +ona bahaya ben%ana (mitigasi non str!kt!r)# serta !saha'!saha keteknikan !nt!k membang!n str!kt!r yang aman terhadap ben%ana dan melind!ngi str!kt!r akan ben%ana (mitigasi str!kt!r). itigasi Ben%ana Berbasis asyarakat Peng!atan kelembagaan# baik pemerintah# masyarakat# ma!p!n s$asta mer!pakan &aktor k!n%i dalam !paya mitigasi ben%ana. Peng!atan kelembagaan dalam bent!k dalam kesiapsiagaan# sistem peringatan dini# tindakan ga$at dar!rat# mana"emen barak dan e5ak!asi ben%ana bert!"!an me$!"!dkan masyarakat yang berdaya sehingga dapat meminimalkan dampak yang ditimb!lkan oleh ben%ana. Sementara it! !paya !nt!k memperk!at pemerintah daerah dalam kegiatan sebel!m2pra ben%ana dapat dilak!kan melal!i perk!atan !nit2lembaga yang telah ada dan pelatihan kepada aparatnya serta melak!kan koordinasi dengan lembaga antar daerah ma!p!n dengan tingkat nasional# mengingat ben%ana tidak mengenal $ilayah administrasi# sehingga setiap daerah memiliki ren%ana penangg!langan ben%ana yang potensial di $ilayahnya. Hal yang perl! dipersiapkan# diperhatikan dan dilak!kan bersama'sama oleh pemerintahan# s$asta ma!p!n masyarakat dalam mitigasi ben%ana# antara lain4 0. 1ebi"akan yang mengat!r tentang pengelolaan keben%anaan ata! mend!k!ng !saha pre5enti& keben%anaan seperti kebi"akan tatag!na tanah agar tidak membang!n di lokasi yang ra$an ben%ana 6. 1elembagaan pemerintah yang menangani keben%anaan# yang kegiatannya m!lai dari identi&ikasi daerah ra$an ben%ana# penghit!ngan perkiraan dampak yang ditimb!lkan oleh ben%ana# peren%anaan penangg!langan ben%ana# hingga penyelenggaraan kegiatan'kegiatan yang si&atnya pre5enti& keben%anaan ;. Indenti&ikasi lembaga'lembaga yang m!n%!l dari inisiati& masyarakat yang si&atnya menangani keben%anaan# agar dapat ter$!"!d koordinasi ker"a yang baik 7. Pelaksanaan program ata! tindakan ril dari pemerintah yang mer!pakan pelaksanaan dari kebi"akan yang ada# yang bersi&at pre5enti& keben%anaan :. eningkatkan pengetah!an pada masyarakat tentang %iri'%iri alam setempat yang memberikan indikasi akan adanya an%aman ben%ana. Peran pera$at dalam kesiapsiagaan ben%ana "!ga sangat berperan diantaranya persiapan team# pelatihan sampai ke sim!lasi penanganan ben%ana baik yang bersekala ben%ana ke%ilJ ma!p!n ben%ana ses!ngg!hnya yang berskala besar.
BAB IK PENU*UP A. 1esimp!lan dan Saran Saat ini sepertinya masyarakat kita masih ber&ok!s pada &ase rea%tion ata! tanggap dar!rat# dimana &ok!s penanganan ben%ana masih sep!tar pertolongan di saat ter"adi ben%ana. 1ondisi ini s!dah %!k!p bag!s. -e%o5ery lokasi ben%ana "!ga s!dah banyak dilak!kan ter!tama oleh pemerintah dan keterlibatan LS baik dalam dan l!ar negeri.