TELAAH KIMIA SMA KELAS X SEMESTER I
KD 3.5
(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah I)
Disusun oleh :
Kelompok 7 Kelas A
Dini Gusti Rini 1513023018
Esti Utami 1513023049
Nur Qomaril Fitri 1513023017
Tri Dewi Apriyani 1513023046
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
Bandar Lampung
2016
Deskripsi Pembelajaran
Kelas X Semester 1
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X (Sepuluh)
Semester : I (satu)
Alokasi Waktu : 2 x 90 menit
Materi Pokok
Ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, ikatan logam, interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi
Kompetensi Dasar :
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuam tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
Menunjukkan sikap ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalm sikap sehari-hari.
3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Produk
Aturan oktet
Simbol Lewis
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Koordinasi
Ikatan Logam
Proses
Mengamati fenomena dialam sekitar mengenai unsur unsur yang berikatan contoh (H2O,O2,CO2, dan N2)
Menganalisis unsur unsur yang berikatan
Mengamati fenomena unsur yang berada dialam namun dalam keadaan murni tak berikatan (He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn)
Menganalisis fenomena unsur yang berada dialam namun dalam keadaan murni tak berikatan
Membedakan elektron valensi golongan gas mulia dengan golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA.
Menyimpulkan aturan oktet dan duplet berdasarkan elektron valensi pada gas mulia
Menuliskan simbol Lewis untuk unsur golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA.
Menyebutkan faktor pembentukan senyawa ion dan kovalen.
Mengamati Tabel Periodik Unsur
Menyimpulkan faktor pembentukan senyawa ion dan kovalen.
Menyebutkan contoh ikatan ion atau elektrokovalen (MgO,NaCl, dan CaCl)
Menganalisis contoh ikatan ion
Menganalisis sifat fisik senyawa ion
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan ion atau elektrokovalen
Meyebutkan contoh ikatan kovalen (HF, HCl, HBr)
Menganalisis contoh ikatan kovalen
Menganalisis sifat fisik senyawa kovalen
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan kovalen
Menyimpulkan perbedaan ikatan berdasarkan distribusi elektron
Menyebutkan contoh ikatan kovalen polar dan non polar (H2, O2, N2, CH4, H2O, NH3, HCL, HF, HBr, H2S)
Menganalisis ikatan kovelen polar dan non polar
Membedakan sifat fisik antara ikatan kovalen polar dan non polar
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan kovalen polar dan non polar
Menyebutkan contoh ikatan kovalen tunggal
Menganalisis ikatan kovelen tunggal
Menyebutkan contoh ikatan kovalen rangkap dua
Menganalisis contoh ikatan kovalen rangkap dua
Menyebutkan contoh ikatan kovalen rangkap tiga
Menganalisis contoh ikatan kovalen rangkap tiga
Membedakan antara ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
Menyimpulkan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
Menyebutkan contoh ikatan kovalen koordinasi (HNO3, NH3, SO3, NH4Cl)
Menganalisis contoh ikatan koordinasi
Menyimpulkan ciri ciri ikatan koordinasi
Menyebutkan contoh ikatan logam
Menganalisis contoh ikatan logam
Menyimpulkan ciri ciri ikatan logam
Mendiskusikan LKS mengenai gaya antarmolekul.
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai gaya antarmolekul.
Indikator
Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentative.
Menunjukkan perilaku objektif dengan mengamati ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
Menunjukkan perilaku kreatif dengan mengidentifikasi perbedaan sifat-sifat fisik dari senyawa ion dan senyawa kovalen.
Menunjukkan prilaku responsif dengan menjelaskan interaksi gaya antarmolekul.
Menjelaskan aturan oktet dan duplet.
Menuliskan simbol Lewis untuk unsur golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA
Menjelaskan faktor-faktor pembentukan senyawa ion dan kovalen
Mendeskripsikan ikatan ion.
Menjelaskan sifat fisik senyawa ion
Mendeskripsikan ikatan kovalen.
Menjelaskan sifat fisik senyawa kovalen
Membedakan ikatan berdasarkan distribusi elektron
Mendeskripsikan ikatan kovalen polar.
Menjelaskan sifat fisik senyawa polar.
Mendeskripsikan ikatan kovalen nonpolar.
Menjelaskan sifat fisik senyawa nonpolar.
Membedakan ikatan berdasarkan kepolarannya.
Mendeskripsikan ikatan kovalen koordinasi.
Mendeskripsikan ikatan kovalen tunggal
Mendeskripsikan ikatan kovalen rangkap dua
Mendeskripsikan ikatan kovalen rangkap tiga
Membedakan ikatan berdasarkan pasangan electron yang digunakan untuk berikatan
Mendeskripsikan ikatan logam
Menjelaskan sifat fisik senyawa logam
Mendeskripsikan gaya antarmolekul.
Mengamati fenomena dialam sekitar mengenai unsur unsur yang berikatan contoh (H2O,O2,CO2, dan N2)
Menganalisis unsur unsur yang berikatan
Mengamati fenomena unsur yang berada dialam namun dalam keadaan murni tak berikatan (He, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn)
Menganalisis fenomena unsur yang berada dialam namun dalam keadaan murni tak berikatan
Membedakan elektron valensi golongan gas mulia dengan golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA.
Menyimpulkan aturan oktet dan duplet berdasarkan elektron valensi pada gas mulia
Menuliskan simbol Lewis untuk unsur golongan IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, dan VIIA.
Menyebutkan faktor pembentukan senyawa ion dan kovalen.
Mengamati Tabel Periodik Unsur
Menyimpulkan faktor pembentukan senyawa ion dan kovalen.
Menyebutkan contoh ikatan ion atau elektrokovalen (MgO,NaCl, dan CaCl)
Menganalisis contoh ikatan ion
Menganalisis sifat fisik senyawa ion
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan ion atau elektrokovalen
Meyebutkan contoh ikatan kovalen (HF, HCl, HBr)
Menganalisis contoh ikatan kovalen
Menganalisis sifat fisik senyawa kovalen
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan kovalen
Menyimpulkan perbedaan ikatan berdasarkan distribusi elektron
Menyebutkan contoh ikatan kovalen polar dan non polar (H2, O2, N2, CH4, H2O, NH3, HCL, HF, HBr, H2S)
Menganalisis ikatan kovelen polar dan non polar
Membedakan sifat fisik antara ikatan kovalen polar dan non polar
Menyimpulkan ciri-ciri ikatan kovalen polar dan non polar
Menyebutkan contoh ikatan kovalen koordinasi (HNO3, NH4CL, SO3, H2SO4)
Menyebutkan contoh ikatan kovalen tunggal
Menganalisis ikatan kovelen tunggal
Menyebutkan contoh ikatan kovalen rangkap dua
Menganalisis contoh ikatan kovalen rangkap dua
Menyebutkan contoh ikatan kovalen rangkap tiga
Menganalisis contoh ikatan kovalen rangkap tiga
Membedakan antara ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
Menyimpulkan perbedaan ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga
Menganalisis contoh ikatan koordinasi (HNO3, NH3, SO3, NH4Cl)
Menyimpulkan ciri ciri ikatan koordinasi
Menyebutkan contoh ikatan logam
Menganalisis contoh ikatan logam
Menyimpulkan ciri ciri ikatan logam
Mendiskusikan LKS mengenai gaya antarmolekul.
Mempresentasikan hasil diskusi mengenai gaya antarmolekul.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Guru : Baik anak-anak hari ini kita akan mempelajari mengenai ikatan kimia apakah kalian sudah membaca mengenai materi yang akan kita pelajari ini?
Siswa 1 : Belum bu
Siswa 2 : Saya sudah bu
Guru : Baiklah, apa yang telah kamu baca nak?
Siswa : Ikatan ada tiga bu, ikatan ion, kovalen dan ikatan logam bu
Guru : Iya benar sekali. Hari ini kita akan mempelajari mengenai ikatan ion dan ikatan kovalen. Sekarang coba kalian fikirkan unsur-unsur yang ada dialam bebas yang berikatan
Siswa 1 : unsur oksigen berikatan dengan oksigen (O2)
Siswa 2 : Unsur hidrogen dengan oksigen (H2O)
Siswa 3 : Unsur karbon dengan oksigen (CO2) dan masih banyak lagi
Guru : Menurut kalian apakah ada unsur-unsur di alam yang ditemukan dalam keadaan tidak berikatan
Siswa 1 : Tidak ada bu
Siswa 2 : Ada bu, unsur helium
Guru : Apakah hanya helium saja yang ditemukan dalam keadaan tidak berikatan?
Siswa : Tidak bu
Guru : Lalu unsure apa lagi yang ditemukan dalam keadaan tidak berikatan?
Siswa : Neon bu
Guru : Adakah yang dapat menyebutkan yang lain?
Siswa : Unsur-unsur golongan halogen bu
Guru : Iya benar. Baik apakah ada yang tau alasan mengapa unsure-unsur golongan halogen dapat ditemukan dalam keadaan tidak berikatan? Sedangkan O2, H2, H2O dalam keadaan bebas berikatan?
Siswa : Tidak bu
Guru : Sekarang coba kalian lihat tabel periodik unsur.
Nah berapa elektron valensi pada golongan IA, IIA, IIIA,IVA,VA,VIA, VIIA dan VIIIA?
Siswa : Golongan IA electron valensinya 1 bu, golongan IIA electron valensinya 2, golongan IIIA electron valensinya 3, golongan IVA electron valensinya 4, golongan VA electron valensinya 5, golongan VIA electron valensinya 6, golongan VIIA electron valensinya 7, dan golongan VIIIA electron valensinya 8 kecuali helium bu electron valensinya 2.
Guru : Iya benar. Mengapa helium electron valensinya 2 sedangkan unsure-unsur golongan halogen yang lainnya electron valensinya 8?
Siswa : Tidak tau buu
Guru : Coba sekarang kalian isi LKS kalian mengenai konfigurasi unsure-unsur golongan halogen. Siapa yang ingin maju kedepan mengisi konfigurasi pada unsur unsur berikut
Siswa : Saya bu
(Siswa menuliskan konfigurasi electron unsure-unsur golongan halogen)
Guru : Dari konfigurasi yang telah dituliskan oleh temanmu, dapat kita ketahui bahwa helium memiliki electron valensi 2 yang artinya helium memiliki konfigurasi duplet sehingga helium sukar bereaksi. Hal itulah yang menyebabkan helium dalam keadaan bebas tidak berikatan.
Siswa : Lalu bagaimana dengan unsure-unsur golongan gas mulia yang electron valensinya 8 bu?
Guru : Siapa yang bisa menjawab?
Siswa : Saya bu, sama halnya dengan helium, unsure-unsur neon, argon, kripton, xenon dan radon memiliki electron valensi 8 yang artinya unsure tersebut memiliki konfigurasi octet sehingga sukar bereaksi.
Guru : Iya benar. Nah tadi kalian mengatakan kalau O2 itu kan ditemukan dalam keadaan berikatan. Mengapa oksigen dalam keadaan bebas berikatan?
Siswa : Tidak tau buu
Guru : Tadi telah disebutkan oleh teman kalian, berapa electron valensi oksigen?
Siswa : 7 bu karena oksigen berada pada golongan 7a
Guru : Nah untuk mencapai kestabilan oksigen butuh berapa electron?
Siswa : 1 bu
Guru : Nah maka dari itu oksigen membentuk ikatan dengan unsur lain sehingga okigen ditemukan dalam keadaan murni berikatan karena untuk mencapai keadaan stabil oksigen harus berikatan dan biasanya bentuknya O2. Begitu pula pada H2O, CO2 dan N2.
Siswa : Iya bu
Guru : Adakah yang dapat menuliskan struktur Lewis untuk H2O CO2 dan N2? Coba tulis di papan tulis.
Siswa : Saya bu
Guru : Nah kalian telah mengetahui bahwa ternyata unsure-unsur di alam ini berikatan untuk mencapai kestabilannya. Sekarang kita akan mempelajari ikatan ion dan kovalen. Coba kalian bentuk kelompok beranggotakan 5 orang.
(mereka membentuk kelompok dan guru membagikan LKPD sesuai kelompok satu persatu)
Guru : Semua kelompok sudah pegang lembar kerja?
Siswa : Sudah bu
Guru : Baiklah coba kalian lihat senyawa yang terdapat pada LKS. Apakah diantara kalian ada yang tau ikatan apa pada senyawa MgCl dan HCl?
Siswa : MgCl ikatan ion bu
Guru : Tepat sekali. kalau HCl ikatannya apa nak?
Siswa : Kovalen bu
Guru : Mengapa MgCl ikatannya ion sedangkan HCl ikatannya kovalen? Ada yang bisa menjelaskan?
Siswa : Tidak bu
Guru : Baiklah kalau begitu mari kita analisis bersama. Tadi teman kalian mengatakan kalau MgCl itu merupakan ikatan ion. Coba kalian lihat pada tabel sistem periodic, Mg terletak pada golongan dan periode berapa?
Siswa : Golongan IIA periode 3 bu
Guru : Bagaimana kecenderungan keelektronegatifannya?
Siswa : Dalam satu golongan dari atas kebawah semakin kecil keelektronegatifannya bu, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifannya semakin besar.
Guru : Lalu bagaimana hubungannya dengan ikatan ion pada MgCl dan ikatan kovalen pada HCl nak?
Siswa : Jika atom yang bergabung memiliki perbedaan keelektronegatifan besar maka akan membentuk senyawa ion bu. Sebaliknya, jika atom yang bergabung memiliki perbedaan keelektronegatifan kecil maka akan membentuk senyawa kovalen bu
Guru : Kalau kecenderungan ionisasi dan afinitas elektronnya bagaimana?
Siswa : Sama bu dari atas kebawah semakin kecil potensial ionisasi dan afinitasnya dan dari kiri kekanan semakin besar ionisasi dan afinitasnya
Guru : Iya benar. Jadi apabila perbedaan potensial ionisasi dari dua buah atom yang bergabung besar akan terbentuk senyawa ion. Begitu pula bila afinitas electronnya besar.
Siswa : Jadi MgCl itu benar ikatan ion kan bu karna atom atomnya memiliki keelektronegatifan besar ionisasi besar dan afinitas elektronnya besar ya bu
Guru : Iya, benar sekali anak anak namun ada satu faktor lagi, coba kalian perhatikan atom unsur Mg berada pada golongan logam apa nonlogam
Siswa : golongan logam bu
Guru : Kalau Cl golongan apa
Siswa : Golongan nonlogam bu
Guru : Tepat sekali kalian harus tahu bahwa unsur yang berikatan jika logam dengan nonlogam akan membentuk ikatan ion anak anak. Siapa yang tau kalau pada ikatan kovalen itu terdiri dari unsur apa saja?
Siswa : Dari unsur nonlogam dan non logam bu
Setelah semua murid mengerti guru meminta para siswa untuk saling berdiskusi untuk menjawab pertanyaan pada lembar kerja kelompok. Sambil mereka bertanya pada guru jika ada masalah yang membuat mereka bingung.
Guru : Sekarang coba kalian berdiskusi untuk mengerjakan LKS mengenai ikatan ion dan kovalen.
Siswa : Iya bu
(siswa berdiskusi bersama teman sekelompoknya selama 10 menit)
Siswa : Bu mengapa semua senyawa ion memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi bu?
Guru : Ada yang bisa menjawab pertanyaan dari kelompok 1?
Siswa : Tidak bu
Guru : Baiklah, kation dan anion dalam senyawa ion bergabung sangat kuat akibat adanya gaya elektrostatik yang kuat nak. Sehingga diperlukan energi panas yang besar untuk memutuskan ikatan ion sebelum ion-ion tersebut saling bertukar posisi.
Siswa : Jadi karna membutuhkan energy panas yang besar, senyawa ion memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi ya bu?
Guru : Iya tepat sekali. Selain memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, senyawa ion juga dapat larut dalam air. Adakah yang dapat menjelaskan mengapa senyawa ion dapat larut dalam air?
Siswa : Saya bu. Karena air bersifat polar bu sehingga molekul air dapat melepaskan ikatan ion dari senyawanya bu sehingga ion-ion larut dalam air.
Guru : Iya benar. Apakah senyawa ion dapat larut dalam pelarut organik?
Siswa : Tidak bu
Guru : Mengapa?
Siswa : Karena pelarut organic bersifat nonpolar bu sehingga tidak dapat memutuskan ikatan ion bu.
Guru : Iya benar. Sekarang kita akan belajar mengenai ikatan kovalen. Adakah yang bisa menjelaskan bagaimana ikatan kovalen dapat terbentuk?
Siswa : Tidak bu
Guru : Sekarang coba kalian diskusikan dengan teman sekelompok mengenai pembentukan ikatan kovalen.
Siswa : Baik bu
(siswa berdiskusi selama 10 menit mengenai pembentukan ikatan kovalen)
Guru : Baiklah, sekarang coba kelompok 3 kemukakan hasil diskusi kalian mengenai ikatan kovalen.
Siswa : Baik bu, jadi ikatan kovalen dapat terbentuk karena pemakaian bersama pasangan electron bu.
Guru : Kelompook 4 coba lengkapi jawaban kelompok 3
Siswa : selain itu ikatan kovalen dapat pula terbentuk karena beberapa pasang antara atom-atom yang bereaksi sehingga keduanya memperoleh konfigurasi electron dari gas mulia terdekat bu.
Guru : Iya benar. Jadi jumlah iaktan kovalen yang terbentuk bergantung pada jumlah pasang electron yang digunakan bersama antara dua atom. Coba kalian lihat contoh ikatan kovalen yang terdapat pada LKS. Coba kalian jawab manakah yang termasuk kovalen polar dan kovalen non polar pada senyawa yang terdapat di LKS.
Siswa : Iya bu.
Guru : Kelompok 1, mana saja yang termasuk senyawa kovalen non polar?
Siswa : H2, O2, dan N2 bu
Guru : Apakah hanya itu saja?
Siswa : Iya bu
Guru : Coba kelompok 5 apakah yang termasuk senyawa kovalen non polar hanya H2, O2, dan N2 saja?
Siswa : Tidak bu, CH4 juga termasuk senyawa kovalen polar bu
Guru : Coba kelompok 2, mana saja yang termasuk senyawa kovalen polar?
Siswa : H2O, NH3, HCL, HF, HBr, H2S bu
Guru : Iya benar. Mengapa H2, O2, N2, dan CH4 termasuk senyawa kovalen non polar sedangkan H2O, NH3, HCL, HF, HBr, H2S termasuk senyawa kovalen polar?
Siswa : Karena atom-atomnya sama bu sehingga membentuk ikatan kovalen non polar.
Guru : CH4 atomnya tidak sama tetapi dapat membentuk ikatan kovalen non polar, lalu bagaimana?
Siswa : Pada CH4 pasangan electron bebas yang digunakan bersama tersebar merata bu.
Guru : Apa akibatnya jika pemakaian bersama elektronnya merata?
Siswa : Akan menyebabkan atom saling tarik-menarik dengan gaya yang sama bu.
Guru : Iya benar. Lalu mengapa H2O, NH3, HCL, HF, HBr, H2S termasuk senyawa kovalen polar?
Siswa 1 : Karena atom-atomnya berbeda bu.
Siswa 2 : Atom-atomnya memiliki perbedaan elektronegativitas dan jari-jari atom bu
Guru : Iya benar. Selain itu?
Siswa : Pasangan electron bebas yang digunakan bersama tersebar tidak merata bu, sehingga menyebabkan terjadi pengkutuban kearah atom yang lebih elektronegatif.
Guru : Iya benar nak, jadi senyawa kovalen polar dan nonpolar itu dibedakan berdasarkan apa nak?
Siswa : Berdasarkan kepolarannya bu.
Guru : Iya benar, selain dibedakan berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen juga dibedakan berdasarkan asal ikatannya. Adakah yang bisa menyebutkan?
Siswa : Saya bu, ikatan koordinasi.
Guru : Iya benar. Ikatan koordinasi itu ikatan yang bagaimana nak?
Siswa : Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
Guru : Iya benar, coba kamu kerjakan LKS mengenai ikatan koordinasi, bagaimana proses terbentuknya.
Siswa : Iya bu
Guru : Coba kelompok 6 kemukakan proses pembentukan ikatan pada SO3.
Siswa : Baik bu.
Atom 16S memiliki konfigurasi elektron 2 8 6. Sehingga S memiliki enam elektron valensi. Atom 8O memiliki konfigurasi elektron 2 6. Untuk membentuk senyawa SO3 yang memenuhi kaidah oktet, sepasang elektron dari atom S akan berikatan dengan sepasang elektron dari atom O sehingga membentuk satu ikatan rangkap dua. Dua pasang elektron lainnya dari atom S akan membentuk dua ikatan kovalen koordinasi dengan dua atom O.
Guru : Iya benar. Ikatan juga dapat dibedakan berdasarkan jumlah pasangan electron yang digunakan untuk berikatan. Adakah yang dapat menyebutkan?
Siswa : Tidak bu
Guru : Coba kelompok 3 sebutkan.
Siswa : Baik bu. Berdasarkan jumlah pasangan electron yang digunakan untuk berikatan, ikatan dibedakan menjadi 3, yaitu ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.
Guru : Iya benar. Coba kalian kerjakan LKS mengenai ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen rangkap tiga.
Siswa : Iya bu
(Siswa mengerjakan LKS selama 5 menit)
Guru : Baiklah, coba kelompok 6 kemukakan hasil diskusi kalian.
Siswa : Baik bu. Contoh ikatan kovalen tunggal yaitu Cl2 dan HF bu.
Guru : Bagaimana Cl2, O2, dan HF dapat membentuk ikatan kovalen tunggal?
Siswa : Pembentukan ikatan kovalen tunggal pada HF yaitu atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi. Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne). Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.
Guru : Tepat sekali nak. Dari LKS kalian, mana saja yang termasuk ikatan kovalen rangkap dua?
Siswa : O2 bu
Guru : Kenapa O2 termasuk ikatan kovalen rangkap dua?
Siswa : Konfigurasi electron oksigen : 8O= 2, 6
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
Guru : Iya benar nak. Nah sekarang mana saja yang termasuk ikatan kovalen rangkap tiga?
Siswa : N2 bu
Guru : Kenapa N2 termasuk ikatan kovalen rangkap tiga?
Siswa : Konfigurasi elektronnya : 7N = 2, 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
Guru : Anak-anak,
Guru : Coba kalian kerjakan LKS mengenai gaya antarmolekul.
Siswa : Baik bu.
(siswa mengerjakan LKS mengenai gaya antarmolekul bersama teman sekelompoknya)
Guru : Coba kelompok 2 apa saja gaya antarmolekul?
Siswa : Gaya dipol-dipol atau gaya van der waals, gaya dipol sesaat-dipol terinduksi (gaya London) bu
Guru : Iya benar, namun masih ada lagi gaya antarmolekul. Coba kelompok 4 sebutkan.
Siswa : Baik bu. Gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, dan gaya ion-dipol sesaat bu.
Guru : Iya benar nak, adakah yang dapat menjelaskan apa itu gaya dipol-dipol?
Siswa : Saya bu. Gaya dipol-dipol terjadi jika senyawa kovalen polar saling berinteraksi. Misalnya, NH3.
Guru : Iya benar. Jika yang berinteraksi senyawa kovalen nonpolar, akan timbul gaya apa nak?
Siswa : Gaya dipole sesaat-dipol terinduksi bu
Guru : Iya benar. Sekarang coba kalian diskusikan mengenai gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, dan gaya ion-dipol sesaat bersama teman sekelompoknya ya
Siswa : Iya bu
Guru : Baiklah, coba salah satu menyimpulkan mengenai materi pelajaran hari ini.
Siswa : Ikatan berdasarkan distribusi electron dibedakan menjadi ikatan ion dan ikatan kovalen bu. Sedangkan berdasarkan jumlah pasangan electron yang digunakan untuk berikatan dibedakan menjadi ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga.
Guru : Tepat sekali. Adakah yang ingin menambahkan?
Siswa : Selain itu juga berdasarkan kepolarannya, ikatan dibedakan menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar bu
Guru : Iya benar nak. Sebelum pelajaran hari ini ibu akhiri, adakah yang ingin ditanyakan?
Siswa : Tidak bu
Guru : Baiklah karena tidak ada yang bertanya lagi, ibu cukupkan pelajaran hari ini. Kalian kerjakan LKS mengenai gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, dan gaya ion-dipol sesaat ya nak.
Siswa : Baik bu