BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR LATAR BELAKANG
Buah Matoa merupakan jenis buah atau keluarga dari Sapindaceae (Rambutan) dalam bahasa latinnya disebut Pometia Pinnata . Banyak orang mengenal jenis buah ini berasal dari Papua padahal pohon buah ini banyak dijumpai di daerah lain seperti di Maluku, Sulawesi, alimantan, dan !awa. Matoa masuk Matoa masuk jajaran tanaman langka. Memiliki pohon rindang tinggi bisa mencapai "# meter dengan akar yang kuat, rasa buahnya manis campuran kelengkeng dan durian dan ada yang mengatakan seperti buah rambutan. Sedangkan pohon Matoa termasuk termasuk kayu kelas $. dan berkualitas ekspor dan bagus untuk bangunan. Matoa asli Matoa asli Papua ternyata mempunyai keistimewaan. %ahun "##& Menteri Pertanian telah melepas Matoa Papua sebagai 'arietas unggul yaitu yang berasal dari esa Sere, ecamatan Sentani, abupaten !ayapura, Papua. Matoa 'arietas Papua mempunyai keunggulan daging buah tebal dan mudah lepas dari biji, rasa buahnya yang manis seperti campuran antara rasa kelapa muda, durian, klengkeng, rambutan, kulit buah relati tebal dan keras, dan beradaptasi dengan baik di dataran rendah samp sampai ai seda sedang ng deng dengan an keti keting nggi gian an #*+# #*+## # m dpl. dpl. Seda Sedang ngka kan n rata rata*r *rat ataa hasi hasill "##* "##*+# +## # kgpohontahun. Matoa Matoa buah buah asli asli khas khas Papua, Papua, sangat sangat terkena terkenall akan keunikan keunikan rasany rasanyaa yang yang digema digemari ri banyak orang. Rasa buah ini sangat beragam. Buah ini mengingatkan meng ingatkan kita akan tekstur kulit yang seperti seperti buah markisa markisa dan bentuk buah seperti rambutan namun mempunyai rasa seperti seperti durian. Meski dari Papua, kini pohon matoa sangat mudah dijumpai di beberapa daerah. i daerah asalnya, Papua, matoa menjadi identitas lora bagi daerah tersebut. Pohon unik ini mempunyai ketinggian kurang lebih sekitar +# meter.
1
Buah matoa berbentuk berbentuk bulat dan sedikit sedikit melonjong dengan ukurannya ukurannya yang tidak terlalu besar. besar. Buah matoa memiliki warna coklat kehitaman. Bentuknya yang mirip dengan telur puyuh ini sangat mudah dikenali. ulitnya licin dan mempunyai bau yang manis.
%anaman ini memiliki banyak kandungan didalamnya. Matoa sangat cocok bagi yang menggemari buah*buahan untuk dapat bercocok tanam dengan buah unik ini. Pada kulit buah terdapat tanin dan juga saponin. Pada biji mengandung adanya lemak dan polienol. Sedangkan, pada daun terdapat juga tanin dan saponin yang mempunyai kandungan sama dengan kulit buah. Pada kulit batang terdapat lebih banyak kandungan di dalamnya seperti la'onida, -at besi, dan pectic substance. Pada buahnya terdapat berbagai macam 'itamin yang menjadi kelebihan buah ini. elebihan kandungan di dalam buah menjadikan matoa sebagai salah satu tanaman yang sangat menarik untuk dibudidayakan. %erlebih, cara budidaya matoa yang sangat mudah dan tidak memerlukan banyak hal. %anaman ini juga dapat tumbuh di mana saja. %anam %anaman an ini mudah mudah berapt beraptasi asi dengan dengan kondisi kondisi panas panas maupun maupun dingin dingin.. Pohon Pohon ini ini juga juga tahan tahan terhadap serangga serangga,, yang pada umumnya merusak buah. Selain Selain itu, itu, masih masih banyak banyak manaa manaaat* at*man manaat aat yang terkand terkandung ung pada pada tumbuh tumbuhan an matoa. matoa. alam makalah ini kami akan menjelaskan tentang hal*hal menarik dibalik tumbuhan matoa.
2
1.2 Tujuan 1. Menambah pengetahuan tentang tanaman matoa 2. Mempelajari tentang keanekaragaman hayati matoa 3. Mempelajari tentang manaat dan jenis tanaman matoa 4. Mempelajari cara membudidayakan buah matoa dan bagaimana melestarikan buah matoa 1.3 Manfaat Makalah ini diharapkan dapat memberikan inormasi tentang keanekaragaman matoa di
papua. !enis jenis matoa , manaat serta cara membudidayakan tanaman tersebut. Sehingga memberikan pandangan bahwa melestarikan keanekaragaman hayati yang menjadi ciri khas suatu daerah itu penting, agar anak cucu kita nantinya dapat mengenal sumber daya alam yang beranekaragam.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.2 PENGERTIAN Matoa ( Pometia pinnata) adalah tanaman buah khas Papua, tergolong pohon besar
dengan tinggi rata*rata /0 meter dengan diameter rata*rata maksimum /## cm. 1mumnya berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan !uli sampai 2ktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran 3
rendah hingga ketinggian 5 /"## m dpl. %umbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. 6klim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (7/"## mmtahun). Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua 8ew 9uinea. Buah matoa memiliki rasa yang manis 3. (gambar /) :
Matoa ( Pometia pinnata) merupakan salah satu pohon penghasil buah asli Papua.Buah
matoa mempunyai citarasa yang khas dengan bentuk buah yang mirip buah lengkeng sehingga matoa dikenal masyarakat luar Papua sebagai lengkeng Papua. engan keunggulan citarasanya tersebut berdasarkan eputusan Menteri Pertanian R6 8o. /ptsSR./"#3"##&, Matoa Papua telah ditetapkan sebagai 'arietas buah unggul yang patut dibudidayakan oleh masyarakat. Meskipun dikenal memiliki citarasa yang khas dan harganya cukup mahal, sejauh ini matoa belum dibudidayakan secara intensi. $palagi sebagian masyarakat memanen buah matoa dengan menebang pohonnya sehingga dari waktu ke waktu ketersediaan pohon penghasil buah semakin berkurang. i lain pihak, kele-atan buah matoa yang khas semakin banyak peminatnya, bahkan sampai ke luar daerah Papua. Semakin tersedianya sarana transportasi antar pulau semakin memudahkan distribusi buah matoa ke luar Papua. Memperhatikan berbagai hal tersebut buah matoa dinilai cukup potensial untuk dikembangkan dan dibudidayakan sebagai buah unggulan lokal Papua. Selain menyediakan alternati sumber pendapatan bagi masyarakat, budidaya ini juga akan menunjang kelestarian bagi pohon matoa. Matoa ( Pometia pinnata) sebagai jenis pohon buah lokal Papua merupakan sumberdaya potensial yang harus dilestarikan dan ditingkatkan nilai manaatnya bagi kesejahteraan masyarakat. Meskipun matoa sudah memberi kontribusi terhadap pendapatan masyarakat, namun kontribusi tersebut masih sangat kecil karena sejauh ini sebagian besar matoa yang dihasilkan berasal dari pohon yang tumbuh secara alami dengan pengelolaan yang masih sangat minimal. 1ntuk meningkatkan peran matoa dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sekaligus mempromosikan matoa sebagai buah unggulan Papua diperlukan upaya pembudidayaan matoa secara intensi sehingga pohon matoa yang ditanam produkti dan berkesinambungan dengan buah yang dihasilkan akan berkualitas.
eberhasilan pengembangan suatu komoditas tanaman dipengaruhi oleh aspek ekologi 4
tanaman
yang
dibudidayakan
dan
aspek
sosial
ekonomi
pelakunya.
Pohon
matoa
mempunyai range penyebaran yang cukup luas. Selain di Papua dilaporkan jenis pohon ini juga berhasil dikembangkan di beberapa daerah di luar Papua. i Papua sendiri matoa terutama menyebar di seluruh wilayah bagian utara, namun pohon matoa yang produkti dengan buah yang berkualitas hanya dijumpai di daerah !ayapura. ondisi ini menunjukkan bahwa meskipun dapat tumbuh pada kondisi lingkungan yang cukup luas tetapi untuk dapat produkti berbuah dengan buah yang berkualitas, pohon matoa membutuhkan kondisi lingkungan yang spesiik. $gar teknik budidaya yang dikembangkan sesuai dengan nilai dan kapasitas pengetahuan masyarakat untuk menerapkannya maka teknik yang dikembangkan harus didasarkan pada nilai dan pemahaman tradisional masyarakat. Berkaitan dengan hal*hal tersebut guna menunjang keberhasilan pengembangan matoa sebagai buah unggulan lokal dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utamanya, maka perlu dilakukan kajian tentang ekologi lingkungan pertumbuhan pohon matoa dan nilai sosial, ekonomi, sertapengetahuan lokal masyarakat dalam budidaya matoa tersebut&. 2.2 KLASIFIKASI TANAMAN MATA
i Papua dikenal " jenis matoa, yaitu Matoa K!"a#a $an Matoa Pa#!$a. ;iri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya. (gambar ")
* * *
Matoa K!"a#a %&'jau t!(an)* aging buah kenyal seperti rambutan aceh iameter buah "," ",< cm iameter biji /,"+ /,4# cm
* *
Matoa Pa#!$a %+!(a&* aging buah agak le,mbek dan lengket iameter buah /,4 ",# cm
6ndonesia dikenal ada " jenis Pometia yaitu = Pomettia pinnata dan Pomettia ridley. 1.
Pomettia pinnata tepi daunnya bergigi dan ujung urat daunnya berakhir pada tepi gigi*
2.
gigi tersebut. Pomettia ridley, tepi daunnya rata, tidak bergigi dan urat*urat daunnya melengkung ke atas tidak sampai ke tepi daun. Pada jenis ini di 6ndonesia hanya ditemukan di Simeulue, di $ceh ( Sunarno dan >.Sutarno /< ).
Sedangkan Pomettia pinnata tersebar di seluruh kepualauan 6ndonesia ( Peta Penyebaran P.pinnata di 6ndonesia ) . (gambar 3)
5
>asil pengamatan morologi Pomettia pinnata di ebun Raya Bogor adalah berupa pohon yang tingginya mencapai +# meter, pada batang bagian bawahnya terdapat akar papan dengan tingginya mencapai + meter. aun berukuran besar dengan tangkai daun panjang hingga / meter, berupa dau majemuk, anak daun besirip genap, sebanyak 4 /3 pasang, bundar sampai bundar memanjang, tepi daun bergerigi. Pada pangkal tangkai daunnya terdapat sepasang daun penumpu. %ulang daunnya menyirip dan menonjol ke bawah. Pada pangkal tangkai daun berbentuk segitiga, membongkol dan cekung. Perbungaannya majemuk, dan mncul pada bagian ujung tangkai daun. Buahnya bulat lonjong dengan ukuran panjang /,+ + cm dan diameeter / 3 cm, kulitnya licin, berwarna hijau pada saat muda dan coklat kehitaman pada saat buah masak. ulit buahnya tipis dan kering, apabila dikelupas maka di dalamnya terdapat aril. $ril tersebut berwarna bening, berair dan manis. %ebal aril berkisar / ? mm dan kenyal. Biji bulat sampai lonjong, coklat kehitaman sampai hitam, mengkilat dan berdiameter / cm.
Berdasarkan pengamatan spesimen herbarium di >erbariium Bogoriense, P. Pinnata ditemukan di Sumatera, !awa, 8usa %enggara, alimantan, Suawesi, dan 6rian !aya. i Sumatera jenis ini pada umumnya tumbuh di tepi*tepi sungai dan daerah endapan atau rawa. i 8$ ditemukan pada ketinggian 4#*/?## m dpl @ Sumatera 1tara pada 4#*//# m dpl @ Riau pada 3*0 m dpl @ !ambi pada 4+*?## m dpl @ dan Palembang pada //# m dpl. i !awa jenis ini ditemukan di 6 !akarta pada ketinggian <3 m dpl @ !awa Barat pada /#*""# m dpl @ dan !awa %engah pada /## m dpl. Sedangkan di 8usa %enggara hanya ditemukan di Pulau Sumbawa (9. Batulanteh) pada daerah dengan ketinggian <##*/### m dpl. i alimantan jenis ini ditemukan diseluruh pulau ini pada daerah*daerah rawa, pegunungan, tepi sungai atau luapan air sungai. i alimantan Barat jenis ini ditemukan pada daerah dengan ketinggian "#*4## m dpl@ di alimantan %engah pada &*4## m dpl@ dan alimantan %imur pada /#*"## m dpl. i Sulawesi jenis ini jyga ditemukan hampir diseluruh pulau ini. Pada tanah*tanah subur berdrainase baik didaerah dengan kelembapan tinggi. i Sulawesi 1tara ditemukan pada ketinggian "#*3# m dpl@ Sulawesi %enggara pada 43# m dpl@ Sulawesi %engah pada 3## m dpl@ Sulawesi Selatan pada "+# m dpl@ serta pulau Sangihe dan %alaud pada ?# m dpl. i Maluku jenis ini juga ditemukan pada tanah*tanah subur berdrainase baikdidaerah dengan kelembapan tinggi. i pulau Seram ditemukan pada ketinggian +*?## m
6
dpl@ Pulau Morotai pada 4# m dpl@ Pulau Buru pada /## m dpl@ Pulau >almahera pada +# m dpl@ dan %ernate pada 3 m dpl@ Pulau Sula pada 3+ m dpl@ dan Pulau %animbar pada /## m dpl.
i 6rian !aya ditemukan di dataran rendah pada #*3## m dpl pada tanah yang ringan, berat, dan berkapur. Manokwari dan sekitarnya pada ketinggian /##*/"# m dpl@ Aakak pada 3 m dpl@ %imika pada 4 m dpl@ Memberamo >ulu pada "##*3## m dpl@ serta di Sorong dan Merauke. i Papua dikenal " (dua) jenis matoa, yaitu Matoa K!"a#a danMatoa Pa#!$a. ;iri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa elapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal dan nglotok seperti rambutan aceh, diameter buah ","*",< cm dan diameter biji /,"+*/,4# cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah /,4*",# cm. ilihat dari jenis warna buahnya, baik Matoa elapa mapun Matoa Papeda dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu +atoa +!(a&, -un'n), $an &'jau. Pa(a+!t!( P!+/!$a 0a(na Ku"'t Bua&
J!n'
Matoa >ijau Matoa uning
>ijau uning
Matoa Merah
Merah
Daun
ebar, tebal, hijau tua Memanjang, kurang tebal, hijau muda $gak bulato'al, tipis, hijau ;oklat kekuningan
"."./. 8ama umum 4 6ndonesia 6nggris
Matoa Aijian longan
Melayyu
asai
".".". lasiikasi ingdom Subkingdom Suoer di'isi i'isi elas Sub kelas 2rdo
0a(na Bun)a ;oklat uning
Plantae (tumbuhan) %racheobionta (tumbuhan berpembuluh) Spermatophyta (Menghasilkan biji) Magnoliophyta (%umbuhan berbunga) Magnoliopsida (berkeping dua dikotil) Rosidae Sapindales 7
Aamily 9enus Spesies
Sapindaceae Pometia Pometia pinnata !.R.C 9.Aorst
2.3 MANFAAT MATA
Secara tradisional buah dan biji matoa oleh suku 9enyem, Sentani, $mumen, Dkari dan $yamaru dimanaatkan sebagai bahan pangan. Buah yang dapat dimakan adalah 'arietas kelapa, papeda, dan kenari. Biji matoa dapat dimakan setelah diolah. ayunya dimanaatkan untuk bahan bangunan (rumah dan jembatan), mebel, ukir*ukiran dan alat pertanian (Sumiasri, uswara,danSetyowati*6ndarto,"###). Biji, buah dan daun matoa (Pometia pinnata !.R C 9. Aorst.) mengandung saponin, la'onoida, dan polienol. Biji matoa berkhasiat untuk tonikum. ulit batang matoa kemungkinan mempunyai siat penghambat pertumbuhan bakteri. >asil penelitian Praptiwi dan Mindarti ("##4) menunjukkan bahwa pemisahan ekstrak etil asetat kulit batang matoa dengan kolom kromatograi menghasilkan /" raksi yang mempunyai daya hambat terhadap 3 isolat bakteri uji yaitu Pseudomonas pseudommallei, Staphylococcus epidermidis dan Bacillus subtilis. Araksi ke /# mempunyai daya hambat pertumbuhan terbesar ("/ mm) terhadap P. Pseudomallei?. Selain buahnya, beberapa bagian pohon matoa sangat potensial dikembangkan untuk berbagai manaat. engan teknik pengolahan sederhana (dijadikan bubur) biji matoa dapat dijadikan sebagai bahan makanan. ayunya tidak sekuat dan seawet spesies pometia yang lain, umumnya dimanaatkan sebagai bahan konstruksi ringan. $ir hasil rebusan kulit batang atau daunnya dapat dimanaatkan sebagai obat demam dan keletihan. ulit batang matoa diketahui mampu menyembuhkan luka bernanah. engan berbagai manaat yang dapat diambil dari pohon matoa tersebut pohon matoa mempunyai nilai sosial yang cukup tinggi bagi masyarakat Papua, terutama di !ayapura. ebanggaan masyarakat atas pohon matoa yang dipandang sebagai jenis buah lokal andalan merupakan modal sosial yang akan sangat menunjang pengembangan matoa sebagai buah unggulan di Papua. engan nilai ekonomi yang cukup tinggi, kemudahan budidaya, dan adanya kebanggaan masyarakat atas pohon matoa, jenis ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai buah unggulan lokal0. 2.4 BUDIDAA MATA ". 8
alam teknik budidayanya, pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yaitu secara generati dan 'egetati. /. ;ara generati yaitu dengan cara menanam biji ". ;ara 'egetati yaitu dengan pencangkokan.
Pemindahan bibit dari persemaian harus diperhatikan dan dilakukan secara hati*hati. Bibit matoa sangat peka apabila ada perubahan lingkungan. %erutama pada bagian akar matoa. Sebaiknya perpindahan bibit tidak dilakukan dengan cara mencabut. >al ini dapat merusak laju perkembangan bibit. 9unakan polybag , menggunakan polibag sangatlah dianjurkan dalam cara menanam tanaman matoa tersebut. engan menggunakan polibag, akan jauh lebih memudahkan untuk proses pemindahan bibit. Buatlah persemaian yang teratur didalam pembibitan buah tersebut.
;ara tanam matoa tersebut sebaiknya menggunakan pupuk organik, pupuk SP, pupuk urea dan kapur yang sangat baik untuk pertumbuhan bibit matoa. Semua pupuk tdan tanaman galian tersebut dapat dicampur menjadi satu.
;ara memelihara buah matoa juga sangatlah mudah. etika buah sudah mulai berbunga, ini menandakan bahwa buah dapat dimakan dalam jangka waktu " bulan setelahnya. !angan menggunakan plastik untuk menutupinya dari hama. engan menutupi buah menggunakan plastik, ini tidak akan membantu buah cepat matang, justru sebaliknya, buah akan lebih mudah busuk. %utupi buah sebaiknya menggunakan jaring. %anaman ini sangat cocok bagi yang juga tertarik pada bisnis kuliner, karena matoa bisa menjadi salah satu in'estasi yang baik.
9
BAB III PEMBAHASAN 3.1. DAERAH PENEBARAN
i 6ndonesia matoa (Pometia spp.) tumbuh menyebar di Sumatera, !awa, alimantan, Sulawesi, Sumbawa (8usa %enggara Barat), Maluku, dan Papua (Sudarmono, "##/). aerah penyebaran matoa di Papua antara lain di ataran Sekoli (!ayapura), Eandoswaar P. Meoswaar, $njai ebar, Earmare, $rmina, Bintuni, Ransiki (Manokwari), dan lain*lain. %umbuh pada tanah yang kadang*kadang tergenang air tawar, pada tanah berpasir, berlempung, berkarang dan berbatu cadas. eadaan lapangan yang datar, bergelombang ringan, berat dengan lereng landai sampai dengan curam pada ketinggian sampai /"# meter di atas permukaan air laut (inas ehutanan $%6 6 6rian !aya, /&).
3.2. DESKRIPSI
10
Matoa merupakan tumbuhan berbentuk pohon dengan tinggi "# 4# meter, dan ukuran diameter batang dapat mencapai /,0 meter. Batang silindris, tegak, warna kulit batang coklat keputih*putihan, permukaan kasar. Bercabang banyak sehingga membentuk pohon yang rindang, percabangan simpodial, arah cabang miring hingga datar. $kar tunggang, coklat kotor. Matoa berdaun majemuk, tersusun berseling, 4 /" pasang anak daun. Saat muda daunnya berwarna merah cerah, setelah dewasa menjadi hijau, bentuk jorong, panjang 3# 4# cm, lebar 0 /+ cm. >elaian daun tebal dan kaku, ujung meruncing (acuminatus), pangkal tumpul (obtusus), tepi rata. Pertulangan daun menyirip (pinnate) dengan permukaan atas dan bawah halus, berlekuk pada bagian pertulangan.
Bunga majemuk, bentuk corong, di ujung batang. %angkai bunga bulat, pendek, hijau, dengan kelopak berambut, hijau. Benang sari pendek, jumlah banyak, berwarna putih. Putik bertangkai, pangkal membulat, berwarna putih den gan mahkota terdiri 3 4 helai berbentuk pita, dan berwarna kuning.Buah bulat atau lonjong sepanjang + & cm, berwarna hijau kadang merah atau hitam (tergantung 'arietas). aging buah lembek, berwarna putih kekuningan. Bentuk biji bulat, berwarna coklat muda sampai kehitam*hitaman.
Matoa pada umumnya dikembangbiakkan melalui biji (generati). Biji matoa cepat kehilangan 'iabilitas setelah terpapar udara luar. Benih matoa tidak memiliki siat dormansi dan akan segera mati beberapa hari setelah dikeluarkan dari buahnya atau jika dibiarkan terbuka. Selama penyimpanan terbuka benih matoa mengalami pengeringan alami yang merupakan salah satu ciri benih rekalsitran, yaitu benih yang menghendaki penyimpanan dengan kadar air dan kelembaban tinggi sehingga benih tetap lembab dan en-im*en-imnya tetap akti. >asil penelitian Eidarsih (/<) dalam 8urmiaty ("##&) menyimpulkan bahwa penyimpanan secara alami (terbuka) menurunkan 'iabilitas benih yang ditunjukkan dengan menurunnya daya berkecambah, tinggi bibit, dan pertambahan tinggi. Penyimpanan secara alami selama & hari menurunkan daya berkecambah dari ?" F menjadi /< F. Matoa juga dapat dikembangbiakkan secara 'egetati seperti cangkok, okulasi hingga teknik kultur jaringan. 1ntuk memperoleh jumlah bibit dalam jumlah banyak dan seragam serta untuk perbaikan siat tanaman di masa mendatang, telah dilakukan penelitian perbanyakan tanaman dengan menggunakan teknik kultur jaringan. >asil penelitian Sudarmonowati, Bachtiar, dan $.S. Gunita (/<<+), menunjukkan bahwa kultur biji 11
muda dan embrio matoa dapat tumbuh pada media MS yang mengandung kombinasi 4,# mg B$P dan #,+ mg 8$$ sehingga akan sangat bermanaat dalam program konser'asi karena biji muda yang dapat diselamatkan sebelum terserang hama maupun penyakit pada tanaman matoa tersebut.
3.3. TEKNIK BUDIDAA DAN PENGETAHUAN TRADISINAL MASARAKAT
%anaman merupakan salah satu penghasil bahan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Peningkatan kebutuhan manusia atas berbagai hasil tanaman mengakibatkan ketersediaan dan kemampuan tanaman yang tumbuh secara alami tidak lagi dapat memenuhinya. 1ntuk mengantisipasi hal tersebut manusia dengan sengaja melakukan budidaya berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan produk*produk yang dapat digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya serta meningkatkan perkonomian mereka.
alam budidaya jenis tanaman Matoa ini sendiri masyarakat mengharapkan hasil yang lebih banyak dan lebih baik dibanding hasil yang diperoleh dari tanaman yang tumbuh secara alami. 1ntuk mencapai tujuan tersebut, masyarakat tersebut melakukan berbagai perlakuan terhadap tanaman yang ditanam dan lingkungan tumbuh di tempat menanamnya. Budidaya tanaman matoa merupakan usaha masyarakat untuk memaksimalkan pertumbuhan dan hasil yang diinginkan dari suatu jenis tanaman melalui berbagai perlakuan pada baik pada tanaman yang ditanam maupun pada lingkungan tumbuh tempat penanamannya menggunakan teknik dan sumberdaya yang dikuasai mereka masing*masing. Perlakuan pada tanaman dimaksudkan agar tanaman yang ditanam cepat tumbuh dan berproduksi, dimulai dari persiapan benih, pemeliharaan tanaman, sampai perlakuan hasil pasca panen. Sedangkan perlakuan pada lingkungan tumbuh dimaksudkan untuk menyediakan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan tanaman matoa melalui = a. %ata cara penanaman, yaitu meliputi asal bibit matoa dan perlakuan pada bibit, persiapan dan waktu penanaman, serta cara menanam matoa itu sendiri. b. Pemeliharaan pohon, meliputi bentuk kegiatan dan waktu pelaksanaannya. c. Pemanenan dan pengelolaan buah pasca panen, meliputi tata cara pemanenan matoa dan perlakuan buah setelah dipanen sampai dengan dipasarkan. d. Pola pertumbuhan pohon matoa, meliputi laju pertumbuhan diameter batang dan tinggi batang, dan juga perkembangan tajuk pengolahan tanah tersebut untuk menyiapkan 12
tempat pertumbuhan perakaran, lalu meningkatkan keharaan tanah, dan mengurangi terjadinya persaingan*persaingan dengan tanaman lain maupun hama dan penyakit* penyakit tanaman. 3.4. NILAI EKNMI
Secara tradisional masyarakat Papua mengenal dua jenis matoa untuk membedakan dan menentukan harga jualnya, yaitu matoa kelapa dan matoa papeda. Matoa kelapa merupakan matoa yang paling disukai dan memiliki harga yang mahal karena ukuran buahnya yang besar, rasanya manis dan daging buahnya tebal. Sebaliknya matoa papeda, disebut demikian karena daging buahnya tipis, lembek, berair, dan tidak terlalu manis, harganya tidak terlalu mahal. Pemasaran buah matoa dilakukan secara sederhana di pasar maupun di tempat*tempat penjualan buah musiman. >arga jual buah matoa, sebagaimana buah musiman yang lain, berluktuasi sesuai dengan ketersediannya. 8amun dari tahun ke tahun harga buah matoa cenderung meningkat, dan saat ini berkisar antara Rp. /+. ### Rp. 3#.###kg untuk matoa papeda, dan Rp +#.### Rp. ?+.### per kg untuk matoa kelapa. engan produksi buah per pohon berkisar antara /## "## kg, dan harga rata*rata di tingkat petani Rp. /#.### Rp. +#.###kg, setidaknya petani pemilik pohon matoa akan memperoleh penghasilan sebesar Rp. /.###.### Rp. /#.###.###pohonmasa panen, tergantung umur pohon matoa, produkti'itas buah matoa, dan harga buahnya.
Selain buahnya, beberapa bagian pohon matoa sangat potensial dikembangkan untuk berbagai manaat. engan teknik pengolahan sederhana (dijadikan bubur) biji matoa dapat dijadikan sebagai bahan makanan. ayunya tidak sekuat dan seawet spesies pometia yang lain, umumnya dimanaatkan sebagai bahan konstruksi ringan. $ir hasil rebusan kulit batang atau daunnya dapat dimanaatkan sebagai obat demam dan keletihan. ulit batang matoa diketahui mampu menyembuhkan luka bernanah. engan berbagai manaat yang dapat diambil dari pohon matoa tersebut pohon matoa mempunyai nilai sosial yang cukup tinggi bagi masyarakat Papua, terutama di !ayapura. ebanggaan masyarakat atas pohon matoa yang dipandang sebagai jenis buah lokal andalan merupakan modal sosial yang akan sangat menunjang pengembangan matoa sebagai buah unggulan di Papua. engan nilai ekonomi yang cukup tinggi, kemudahan
13
budidaya, dan adanya kebanggaan masyarakat atas pohon matoa, jenis ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai buah unggulan lokal. 3.. IDENTIFIKASI 0ARNA
Earna kulit batang, daun, dan buah dideskripsikan berdasarkan Munsell Soil ;olor ;hart (Re'ised washable edition, "###). Earna suatu objek dinilai secara tiga dimensi sebagai kombinasi dari semua warna yang dikenal sebagai hue, 'alue dan chroma. 8otasi hue suatu warna mengindikasikan hubungan warna tersebut dengan warna merah (red), kuning (yellow), hijau (green), biru (blue), dan ungu (purple). 8otasi 'alue mengindikasikan kecerahan warna, dan notasi chroma mengindikasikan kekuatan suatu warna (dari netral pada kecerahan yang sama). 8otasi warna Munsell terdiri atas notasi terpisah untuk hue, 'alue dan chroma, yang dikombinasikan dalam suatu susunan yang menunjukkan suatu warna tertentu. Simbol hue adalah singkatan huru dari warna pelangi (R untuk red, GR untuk Gellow Red, G untuk Gellow) yang didahului angka dari # sampai /#. alam setiap range huru, hue menjadi lebih Gellow (kuning) dan kurang Red (merah) dengan semakin besarnya nilai angka. Pertengahan range huru pada angka +. %itik # suatu hue bersentuhan dengan angka /# pada sisi hue yang lebih merah berikutnya. Sebagai contoh, hue +GR adalah b erada di antara Gellow*Red, yang berkembang dari /# R (# GR) ke /# GR (# G). 8otasi 'alue terdiri dari angka mulai dari # untuk hitam absolut sampai /# untuk putih absolut. engan demikian warna dengan 'alue + secara 'isual adalah pertengahan antara putih absolut dan hitam absolut. Halue & adalah sedikit kurang gelap, F dari hitam ke putih, dan pertengahan antara 'alue + dan ?. 8otasi chroma terdiri dari angka mulai dari # untuk gray (abu*abu) netral, dan meningkat dengan inter'al yang sama sampai maksimum "#.
3.. SUHU BUAH MATA
Pola curah hujan bulanan tempat tumbuh matoa di Papua relati sama. ;urah hujan tertinggi terjadi pada bulan Aebruari dan Maret, kemudian berangsur*angsur turun dan mencapai titik terendah pada bulan !uli sampai 2ktober. Mulai bulan 8o'ember curah hujan meningkat sampai mencapai puncaknya di bulan Aebruari. Secara umum daerah abupaten !ayapura merupakan daerah terkering sedang ota !ayapura merupakan daerah terbasah. alam satu tahun ota !ayapura mengalami bulan basah sebanyak ? bulan, Manokwari 4 bulan, dan Sentani / bulan. Bulan kering dalam satu tahun di abupaten !ayapura sebanyak " bulan, sedang ota 14
!ayapura dan Manokwari tidak pernah mengalami bulan kering. alam sepuluh tahun terakhir curah hujan tahunan di abupaten !ayapura, !ayapura ota dan Manokwari cenderung beluktuasi. Pada awal dekade terakhir ("### dan "##/) curah hujan tahunan tinggi, kemudian berangsur*angsur menurun sampai tahun "##3"##4. %ahun "##+ curah hujan meningkat drastis, tetapi berangsur*angsur turun di tahun*tahun berikutnya sampai tahun "##0 dan meningkat lagi pada tahun "##<. Rata*rata suhu bulanan tempat tumbuh matoa relati stabil sepanjang tahun, berkisar antara "4 "0 o;. Pada bulan 8o'ember terjadi perubahan pola suhu udara dimana Manokwari mengalami suhu terendah ("" o;) sedang !ayapura mengalami suhu tertinggi ("0 o;).
BAB I KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN
Matoa merupakan tumbuhan langka asli 6rian !aya yang penyebarannya telah sampai ke seluruh 6ndonesia. Selain rasa buahnya yang enak, ternyata banyak sekali manaat yang terkandung pada satu pohon matoa. Buah, batang, dan daunnya memiliki khasiat unik yang berbeda*beda.
4." SARAN 15
Meski tumbuhan matoa memiliki manaat yang banyak, namun kita juga tidak boleh mengeksplotasi secara besar*besaran dan berlebihan. Perlu diingat, tumbuhan matoa adalah tumbuhan langka yang perlu dijaga kelestariannya. Sehingga selain mengambil manaatnya kita juga perlu ikut serta dalam pembudidayaan dan pelestariannya agar tumbuhan ini nantinya tidak punah dan dapat terus dipelajari dan diambil manaatnya oleh generasi*generasi yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA /. ". 3. 4. +.
ejurnal.bppt.go.idindeI.php!%article'iew443404 (3/ maret "#/&) http=www.jurnalasia.com"#/+#//#matoa*primadona*dari*papua (3/ maret "#/&) https=id.wikipedia.orgwikiMatoa (3/ maret "#/&) http=www.plantamor.comindeI.phpJplantK/#4+ (3/ maret "#/&) http=www.materipertanian.comklasiikasi*dan*ciri*ciri*morologi*matoa (3/ maret
"#/&) &. "##0. Pometia pinnata !.R. C 9. Aorst. http=www.warintek.ristek. go.idpanganLkesehatantanamanLobatdepkes3*//4.pd. ?. ejournal.unsrat.ac.idindeI.phpjmuoarticledownload3/"/"&&+ 16
0. http=rimbawan"#/3hut4a.blogspot.co.id"#/+#4budidaya*matoa*pometia*pinnata* sebagai.html
$MP6R$8 9ambar /
17
9ambar " $. Matoa elapa
18
B. Matoa Papeda
19
9ambar 3 20
1.
Pomettia pinnata tepi daunnya bergigi dan ujung urat daunnya berakhir pada tepi gigi* gigi tersebut.
21