KEGAWATDARURATAN PADA LANSIA TRAUMA
Pada usila lanjut penyebab utamanya adalah karena jatuh (fall), lebih kurang terjadi pada 40% usila. Sepuluh persen dari jatuh tersebut terjadi cedera berat dan 50% diantaranya terjadi fraktur. Penyebab dari jatuh dengan trauma berat perlu ditelusuri lebih lanjut dan biasanya karena karena kmbin kmbinasi asi dari dari peruba perubahan han!pe !perub rubaha ahan n yang yang terjad terjadii pada pada prses prses menua. menua. "isalny "isalnyaa turunnya turunnya daya prprisepsi prprisepsi dan kelemahan kelemahan tt yang sudah terjadi, dengan dengan penyakit penyakit seperti parkinsn, struke dan penglihatan kabur. #egitu juga efek bat!batan seperti $asdilatr, anti anti depr depres esi. i. Peng Pengar aruh uh ling lingku kung ngan an sepe sepert rtii caha cahay ya kura kurang ng,, lant lantai ai lici licin, n, juga juga perl perlu u dipertanyakan. arena itu dalam melakukan anamnesis pada kasus jatuh, perlu ditanyakan hal!hal sebagai berikut& • • • • • • • • • • • •
'kti$itas pasien pada saat kejadian, misalnya kencing malam 'pakah ada symptm prdrmal& diiness, nausea esadaran menurun atau menghilang imbulnya imbulnya nyeri dada dan berdebar karena serangan jantung *asa sesak *i+ayat pernah sakit dada Strke 'teksia, parkinsn dan artritis bat!batan yang di minum Pernah mengalami hiptensi pstural iba!tiba menjadi lemah -ingkungan mengenai cahaya, licin dan sebagainya
Pada pemeriksaan fisis selain pemeriksaan rutin, perlu dilihat tanda!tanda trauma. #ila tekanan darah () turun, +aspada pendarahan internal misal ruptur limfatik. Pada keadaan syk, mungkin hanya didapatkan tekanan darah turun, tanpa kenaikan nadi karena sudah ada gangguan syaraf tnm, sehinngga denyut nadi tidak meningkat akibat respn simpatis berkurang. Perlu diuji penglihatan, pendengaran, dan keseimbangan. iperiksa status kardi$asku kardi$askuler ler dengan dengan /. Pengukuran Pengukuran tekanan tekanan darah pada pasien usila dilakukan dilakukan dalam psisi duduk supaya langsung terlihat apakah sudah ada hiptensi rtstatik. Stat Status us neur neurl lg gis is juga juga dili diliha hatt apak apakah ah ada ada strk strkee ring ringan an.. 1uga 1uga tt tt! !t ttt dipe diperi riks ksaa kelemahannya. #ila terlihat ada resik jatuh, pasien perlu dira+at.
KEGAWATDARURATN GENITOURINARIUS
#iasanya terjadi iinfeksi saluran kencing (2S) dan retensi urin. *etensi urin pada pasien usila pria umumnya adalah karena pembesaran kelenjar prstat. Pada pasien usila perempuan, 2S sering terjadi karena secara anatmis uretra lebih pendek, muksa sudah menipis disamping masalah hygiene genital yang kurang diperhatikan. 2S dapat juga terjadi karena sebab lain, yaitu& 3. . . 4. 5. 8. 9.
Penggunaan bat anti klinergik Struktur uretra 6a prstat 7ecal impactin Strke mpresi medulla spinalis rauma uretra : pel$is
esemuanya ini menyebabkan tertahannya urin di kandung kemih dalam +aktu lama, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. isamping kemungkinan adanya gejala seperti disuria, gejala klinis laind apat berupa agitasi, gejala nn spesifik dan kandung kemih teraba penuh. adang!kadang pasien datang tampak panas, tetapi gelisah, delirium, dimana harus dicurigai adanya infeksi. 2S merupakan infeksi kedua terbanyak pada usila setelah pneumnia. Pengbatan segera untuk menghilangkan retensi urin adalah dengan kateter urin atau fungsi suprapubis. /tilgi 2S adalah karena daya tahan tubuh menurun, dengan pencetusnya misalnya penggunaan kateter urin. Selain itu juga terjadi perubahan muksa genital dan uretra yang menipis. isamping itu benign prstate hypertrpi (#P;) dan juga pada keadaan strke dan " sering merupakan kmmrbid pennyakit 2S. uman yang sering ditemukan adalah ecli dan bisa juga prteus Sp. /nterecccus, staphylcccus. anda klinis 2S sering didapat sebagai berikut& disuria, panas, rasa nyeri, menggigil. Sedangkan keluhan nn spesifik yang sering dikeluhkan leh pasien usiala adalah& 3). 2nkntinensia urin, ). "alaise, +eakness, dan cnfusin. Pada 2S perlu dilakukan pemeriksaan kultur urin.
KEGAWATDARURATAN NEUROLOGIS
#iasanya pasien diba+a kerumah sakit dengan keadaan gangguan kesadaran yaitu& delirium, kma, sinkp. Delirium . apat terjadi pada serebr $askuler accident (6<') akut dan selain itu
dapat terjadi karena& efek samping bat, adanya infeksi, penyakit kardi$askuler, dan adanya trauma nn sistem saraf pusat (SSP). elirium dapat rancu dengan demensia. '+itan delerium dapat bersifat akut dan fluktuatif. Penyebab delerium pada usila deisebabkan leh karena& •
bat anti klinergik, anti depresi, psiktrpik, sedatif, hipntik, anti kn$ulsi, anti
•
parkinsn, anti hipertensi dan anti aritma. angguan keseimbangan metablik yaitu& hip:hipernatrimia, hip:hiperkalsimia,
• • • •
hip:hiperglikemia, alkalsis, dehidrasi dan uremia. 2nfeksi& pneumnia, 2S. elainan neurlgis& strke. elainan kardipumner& 6;7, aritmia, 2"', embli paru. Penyalahgunaan alkhl.
Pengbatan delerium dapat dicba dengan halperidl. Koma. Penyebabnya dapat karena beberapa hal misalnya knsumsi alkhl
berlebihan, adanya infeksi seperti meningitis, gangguan metablik berupa hip:hiperglikemik dan adanya massa di tak. eadaan lain adalah seperti kma hepatikum, strke, dan 'dam Stkes 'ttack dengan kehilangan kesadaran singkat. ma harus dibedakan dengan kllaps akibat perubahan hemdinamik dimana kesadarannya hanya terganggu sementara.
KEGAWATDARURATAN AKUT ABDOMEN
Pasien datang sakit perut yang hebat dimana penyebabnya dapat berupa& bstruksi, inflamasi, katastrfal $askuler. eluhan yang dirasakan adalah rasa nyeri, yang mungkin disebabkan& inflamasi, perfrasi, iskemik $askuler disease, bstruksi kln (kanker), bstruksi usus halus (adhesi, ileus, batu empedu), kelaianan hepatbilier, pankreatitis, kelainan geniturinarius, peritnitis, katastrfal $askuler& infark usus, ruptur aneurisma arta abdminalis.
anda klinisnnya sering atipikal, karena pendarahan 2 ract dapat keliru dengan iskemia atau 6;7, sehingga datangnya pun terlambat. arena itu perhatikan tipe dan lkasi nyeri. =ntuk diagnstik dilakukan ft abdmen pls psisi dan kalau perlu dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan 6 scan abdmen. erapinya dengan mengatasi syk dan atasi indikasi misalnya kecurigaan perfrasi usus dilakukan lapartmi. KEGAWATAN PERNAFASAN’
Pada prses menua terjai penurunan cmpliance dinding dada, tekanan maksimal, inspirasi dan ekspirasi menurun, dan elastisitas jaringan paru menurun. Pada pengukuran terlihat 7/<3, 7<6 menurun, Pa menurun, <:> naik. Penurunan $entilasi al$elar, merupakan resik terjadi gagal nafas. Penyebab kega+atan pernafasan adalah& 3. . . 4. 5. 8. 9. ?. @.
bstruksi jalan nafas atas ;ipksia& misalnya karena penyakit paru krnik (PP) ensin pneumthrak Pneumnia aspirasi *asa nyeri #rnkpneumnia berat Pneumnia /mbli paru 'sidsis metablik
/tilginya dapat berupa& 3. . . 4. 5. 8. 9. ?.
bstruksi jalan nafas atas karena adanya benda asing, infeksi, tumr, alergi. Pneumnia karena aspirasi PP atau asma brnkial /dema paru e.c kardigenik atau nnkardigenik '*S /mbli paru atau embli fat Pneumthraks elainan neurmuskular& miastenia gra$is, uillan barre 'sidsis metabilik karena ketasidsis dabetikum
Pneumonia
anda klasik berupa demam, batuk prduktif, dan sesak, tetapi pada usila, gejalanya menjadi atipikal, yaitu& suhu nrmal ataurendah, tak ada batuk, status mental terganggu, nafsu makan terganggu akti$itas berkurang.
Pemeriksaan fisik didapatkan& rnki, brnkfnni, suara nafas menurun. -euksit naik, dan pada rntgen thraks terlihat infiltrasi. Emboli aru
ejala klinisnya berupa& sesak nafas mendadak, nyeri dada (pleuritik), takipneu, takikardi, hipksemia, subfebril, batuk, hemptisis. Pada anamnesis didapatkan ri+ayat perasi terutama rtpedik, dan urlgi, trauma. Selainitu sering didapatkan juga bilapasien imbilisasi yang dapat berkmplikasi menjadi deep $ein trmbus (<). KEGAWATAN ENDOKRIN DAN METABOLIK
Pasien dapat datang dengan kesadaran menurun dan sering didapatan pada keadaan& 3. ;iperatremia dan dehidrasi . ma diabetikum dimana terjadi pernafasan ussmaul yang dalam dan cepat, kesadaran dalam keadaan kma. . ;ipnatremia. Selain itu sering terjadi dehidrasi akibat diare dan muntah, dengan tandanya adalah& muksa kering, turgr menurun, hiptensi dan takikardia. Pengbatannya adalah dengan substitusi cairan.