KEGAWATDARURATAN PADA LUKA BAKAR
2.2
2.1 Definisi Luka bakar (combustio/burn (combustio/burn)) adalah cedera (injuri (injuri)) sebagai akibat kontak langsung atau terpapar dengan sumber-sumber panas (thermal (thermal ), ), listrik (electrict (electrict ), ), zat kimia (chemycal (chemycal ), ), atau radiasi (radiation) radiation) . Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Guyton & Hall, !!"). Etiologi
Luka bakar dikategorikan menurut mekanisme injurinya meliputi # . Luka $akar %ermal %ermal Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api, cairan panas atau objek-objek panas lainnya. . Luka $akar 'imia Luka bakar chemical (kimia) disebabkan oleh kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. 'onsentrasi zat kimia, lamanya kontak dan banyaknya jaringan yang terpapar menentukan luasnya injuri karena zat kimia ini. Luka bakar kimia dapat terjadi misalnya karena kontak dengan zat-zat pembersih yang sering dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan berbagai zat kimia yang digunakan dalam bidang industri, pertanian dan militer. Lebih dari . produk zat kimia diketahui dapat menyebabkan luka bakar kimia *. Luka $akar +lektrik Luka Luka bakar bakar electr electric ic (list (listri rik) k) diseba disebabkan bkan oleh oleh panas panas yang digera digerakan kan dari dari energ energii listr listrik ik yang yang dihantarkan melalui tubuh. $erat ringannya luka dipengaruhi oleh lamanya kontak, tingginya oltage dan cara gelombang elektrik itu sampai mengenai tubuh. . Luka $akar adiasi Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioakti/. %ipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan keperluan terapeutik terapeutik pada dunia kedokteran. %erbakar %erbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi.
2.3
Fase Luka Baka
. 0ase akut
1isebut sebagai /ase a2al atau /ase syok. 3ecara umum pada /ase ini, seorang penderita akan berada dalam keadaan yang bersi/at relati/ li/e thretening. 1alam /ase a2al penderita akan mengalami ancaman gangguan air2ay (jalan na/as), brething (mekanisme berna/as), dan circulation (sirkulasi). Gangguan air2ay tidak hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi saluran perna/asan akibat cedera inhalasi dalam 4-" jam pasca trauma. 5edera inhalasi adalah penyebab kematian utama penderita pada /ase akut. 6ada /ase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik. 6roblema sirkulasi yang bera2al dengan kondisi syok (terjadinya ketidakseimbangan antara paskan 7 dan tingkat kebutuhan respirasi sel dan jaringan) yang bersi/at hipodinamik dapat berlanjut dengan keadaan hiperdinamik yang masih ditingkahi dengan problema instabilitas sirkulasi. . 0ase sub akut. $erlangsung setelah /ase syok teratasi. 8asalah yang terjadi adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas. Luka yang terjadi menyebabkan# •
6roses in/lamasi dan in/eksi.
•
6roblem penutupan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ9organ /ungsional.
•
'eadaan hipermetabolisme.
*. 0ase lanjut 0ase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut akibat luka dan pemulihan /ungsi organ-organ /ungsional. 6roblem yang muncul pada /ase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik, kleoid, gangguan pigmentasi, de/ormitas dan ko ntraktur
2.!
Klasifikasi
1. Dala"n#a Luka Baka
Luka bakar dapat diklasi/ikasikan menurut dalamnya jaringan yang rusak dan disebut sebagai luka bakar superfisial partial thickness, deep partial thickness dan full thickness. :stilah deskripti/ yang sesuai adalah luka bakar derajat-satu, -dua, -tiga.
'edalaman dan
$agian kulit
penyebab luka
yang terkena
Gejala
6enampilan luka
6erjalanan kesembuhan
bakar 'esemutan,
8emerah,
%su&efisial )#
hiperestesia
menjadi
tersengat
(supersensiitas),
ketika
matahari, terkena
rasa nyeri mereda minimal
api
jika didinginkan
Dea$at
satu
+pidermis
dengan
'esembuhan putih lengkap
dalam
ditekan 2aktu satu minggu, atau terjadi pengelupasan
tanpa edema
kulit
intensitas rendah
Dea$at'(ua
+pidermis dan ;yeri, hiperestesia, 8elepuh,
%&atial'
bagian dermis
air
mendidih, terbakar nyala api
terhadap luka
udara yang dingin
t)i*kness+,
tersiram
sensiti/
dasar 'esembuhan dalam
berbintik- 2aktu -* minggu,
bintik
merah, pembentukan
epidermis
retak, dan
permukaan oleh
basah, edema
parut
depigmentasi,
luka in/eksi
dapat
terdapat mengubahnya menjadi derajat-tiga
Dea$at'tiga
+pidermis,
%idak terasa nyeri, 'ering,
%full't)i*kness+,
keseluruhan
syok,
terbakar
nyala dermis
hematuria bakar
dan (adanya
darah putih
api, terkena cairan kadang-kadang
dalam
mendidih
kemungkinan
dalam jaringan
urin)
pula gosong,
hemolisis (destruksi retak
tersengat
sel darah merah), bagian
listrik
ber2arna diperlukan seperti pencangkokan,
dan bahan kulit atau pembentukan
2aktu yang lama, subkutan arus
luka 6embentukan eskar,
kemungkinan
yang
kulit dan hilangnya kontur dengan serta
keluar
/ungsi
tampak, atau
luka bakar listrik) 1alam menetukan dalamnya luka bakar kita harus memperhatikan /aktor-/aktor berikut # . i2ayat terjadinya luka bakar . 6enyebab luka bakar *. 3uhu agen yang menyebabkan luka bakar . Lamanya kontak dengan agen . %ebalnya kulit
2. Beat ingann#a luka -aka
•
'edalaman luka bakar.
•
=natomi lokasi luka bakar.
•
•
i2ayat pengobatan yang lalu.
•
%rauma yang menyertai atau bersamaan.
3. Be(asakan tingkat keseiusan luka
=merican $urn =ssociation menggolongkan luka bakar menjadi tiga kategori, yaitu# a. Luka -aka "a#o
ekstrenitas
dapat terjadi
(pada
•
kulit,
lemak hilangnya jari tangan
terdapat luka masuk terdapat edema dan
parut
•
Luka bakar dengan luas lebih dari > pada orang de2asa dan lebih dari > pada anak-anak.
•
Luka bakar fullthickness lebih dari >.
•
%erdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
•
%erdapat trauma inhalasi dan multiple injuri tanpa memperhitungkan derajat dan luasnya luka.
•
%erdapat luka bakar listrik bertegangan tinggi.
-. Luka -aka "o(eat •
Luka bakar dengan luas -> pada orang de2asa dan -> pada anak-anak.
•
Luka bakar fullthickness kurang dari >.
•
%idak terdapat luka bakar pada tangan, muka, mata, telinga, kaki, dan perineum.
*.
Luka -aka "ino Penentuan luas luka -aka se*aa le-i) lengka& (i$elaskan (engan (iaga" Lun( (an Bo(e se-agai -eikut,
L7'=3: <3:= (%ahun) - - -! - 1+?=3= '+6=L= ! " * " L+H+ 1=1= & 6+<% * * * * * 6<;GG<;G * * * * * 6=;%=% ':: , , , , , 6=;%=% '=;=; , , , , , '+L=8:; +;G=; =%=3 '=. L+;G=; =%=3 ':. L+;G=; $=?=H '= * * * * * L+;G=; $=?=H ':. * * * * * %=;G=; '= , , , , , %=;G=; ': , , , , , 6=H= '=. , @, 4, 4, !, 6=H= ':. , @, 4, 4, !, %<;G'=: $=?=H '= , @ " %<;G'=: $=?=H ': , @ " '=': '=;=; *, *, *, *, *, '=': ':: *, *, *, *, *,