Kelompok Tani Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
oleh
Irwan Budiawan (208709998) Saeful Bachri (208701000)
Agroteknologi
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2010
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih dan Penyayang, Dzat yang memiliki setiap ilmu di seluruh jagat raya ini. Salawat serta salam semoga selalu tercurah kepada nabi besar, Nabi Muhammad saw, kepada keluarga, sahabat-sahabat, tabiin, dan umatnya yang taat pada ajarannya hingga akhir zaman nanti. Amin. Karena karunia-Nya lah penyusun dapat menyusun makalah dengan judul Kelompok Tani ini dengan baik dan lancar. Makalah ini saya susun guna memenuhi tugas mata kuliah
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Makalah ini secara umum berisi tentang pengertian poktan, fungsi, cirri-ciri, dan lain-lainnya. Penyusun merasa masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dalam segi format, isi, tampilan, maupun sistematikanya.Maka penyusun sangat mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca, agar pada makalah selanjutnya, penyusun dapat menyusun makalah dengan lebih baik.
Bandung, Desember 2010
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Kelompok tani secara tidak langsung dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas usaha tani melalui pengelolaan usaha tani secara bersamaan. Kelompok tani juga digunakan sebagai media belajar organisasi dan kerjasama antar petani. Dengan adanya kelompok tani, para petani dapat bersama - sama memecahkan permasalahan yang antara lain berupa pemenuhan sarana produksi pertanian, teknis produksi dan pemasaran hasil. Kelompok tani sebagai wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan. Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih lanjut agar dapat berkembang secara optimal. Pentingnya
pembinaan
petani
dengan
pendekatan
kelompok
tani
juga
dikemukakan oleh Mosher (1968) dalam Djiwandi (1994) bahwa salah satu syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kegiatan petani yang tergabung dalam kelompok tani. Disamping itu agar mereka dapat bergerak secara metodis, berdayaguna, dan teroganisir. Suatu gerakan kelompok tani yang tidak teroganisir dan tidak mengikuti kerjasama menurut pola-pola yang maju, tidak akan memecahkan problem-problem yang dihadapi petani. 1.2
1.3
Rumusan Masalah
Pengetahuan umum tentang kelompok tani.
Peran dari kelompok tani dalam membantu memajukan pertanian Indonesia.
Tujuan
Memenuhi tugas mata kuliah Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
Mengetahui peran dari kelompok tani dalam membantu memajukan pertanian Indonesia.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 KELOMPOK TANI
Kelompok Tani adalah kumpulan orang-orang tani (Dewasa, wanita, pemuda) yang terikat secara informal atas dasar keserasaian dalam kebutuhan bersama serta didalam pengaruh lingkungan dan pempinan seorang kontak tani. Kelompok tani adalah petani yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) keakraban dan keserasian yang dipimpin oleh seorang ketua (Trimo, 2006). Kelompok tani terdiri dari sekumpulan petani yang mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat nonformal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi kesadaran bersama dan asas kekeluargaan. Kelompok ini menghendaki terwujudnya pertanian yang baik, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam perkembangan hidupnya (Kartasapoetra, 1996). Mardikanto (1993) menyatakan bahwa dalam perkembangannya menunjukkan bahwa kelompok tani tidak lagi merupakan kelompok tani yang terikat secara informal, karena pembentukkannya diatur oleh surat edaran Menteri Pertanian no. 130/Mentan/II/1979, sehingga lebih tepat jika kelompok tani dinyatakan sebagai kelompok formal. Beberapa keuntungan dari pembentukkan kelompok tani itu, antara lain diungkapkan oleh Torres (Mardikanto, 1996) sebagai berikut : a. Semakin eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok. b. Semakin terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani. c. Semakin cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru. d. Semakin naiknya kemampuan rata-rata pengembalian hutang (pinjaman) petani. e. Semakin meningkatnya orientasi pasar, baik yang berkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkan. f. Semakin dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasan oleh petani.
2.2 FUNGSI KELOMPOK TANI
1. Sebagai Kelas Belajar a. Sebagai media interaksi dalam belajar para anggota kelompok untuk adopsi inovasi
b. Media sebai asah, asuh,asih para a nggota dalam menyerap informasi . 2. Sebagai Wahana Kerjasama a. Wadah kerja sama (embrio koperasi) b. Menyelenggarakan kegiatan berdasakan musyawarah 3. Sebagai unit produksi a. Kegiatan produski bersama usaha perusahaan b. Peningkatkan posisi tawar (brganing posistion) 4. Sebagai organisasi kegiatan bersama a. Adanya pembagaian tugas antaranggota untuk mencapai tujuan kelompok 5. Kesatuan swadaya dan swadana
2.3 CIRI-CIRI KELOMPOK TANI
1. Kelompok pemula a. Kontak tani belum aktif b. taraf pembentukan kelompok tani c. pemimpin formal aktif d. kegunaan kelompok bersifat informative 2. Kelompok Lanjut a. Kelompok inti menyelenggarakan denfarm da n gerakn-gerakan terbatas b. Kegiatan kelompok dalam perncanaan (walau terbatas) c. Pemimpin formal aktif d. Kontak tani mampu memimpin gerakan kerjas ma kelompok tani 3. Kelompok Madya a. Kelompok tani menyelanggarakan kerjasama UT sehamparan b. Pemimpin formal kurang menonjol c. Kontak tani dan kelompok tani bertindak sebagai pemimpin krja sama UT sehamparan d. Berlatih mengembangkan program sendiri 4. Kelompok Utama a. Memiliki hubungan melembaga dengan KUD b. Perencnanaan program tahunan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan c. Program UT terpadu d. Program diusahakan e. Pemupukan modal
2.4 DINAMIKA KELOMPOK TANI
Menurut Suhardiyono (1992), dinamika kelompok tani adalah gerakan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok tani secara serentak dan bersama-sama dalam melaksanakan seluruh kegiatan kelompok tani dalam mencapai tujuannya yaitu peningkatan hasil produksi dan mutunya yang gilirannya nanti akan meningkatkan pendapatan mereka. Dinamika kelompok tani mencakup seluruh kegiatan meliputi inisiatif, daya kreatif dan tindakan nyata yang dilakukan oleh pengurus dan anggota kelompok tani dalam melaksanakan r encana kerja kelompoknya yang telah disepakati bersama. Kondisi ataupun kemajuan kelompok tani dapat dilihat dari dinamika kelompok tani yaitu 8 faktor: 1. Tujuan Kelompok 2. Struktur kelompok 3. Tugas kelompok 4. Kelembagaan dan pembinaan kelompok 5. Kesatuan Kelompok yang memiliki unsur diantaranya adalah 6. Iklm Kelompok 7. Tekanan Kelompok (group Presive) 8. Kefektifan Kelompok
2.5 EFEKTIFITAS KELOMPOK TANI
Peter (Soewartoyo dan Lumbatoruan, 1992) mendefinisikan efektif sebagai menjalankan pekerjaan dengan benar (to do t he right things) berbeda dengan efisien yang diartikan sebagai menjalankan pekerjaan dengan baik (to do the things right). Efektifitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, jika hasil kegiatan makin mendekati sasaran berarti makin tinggi efektifitasnya. Sebuah kelompok tani dinilai efektif, apabila kelompok itu memiliki kara kteristik berikut : a. Memahami dengan jelas tujuan sasara nnya. b. Mampu menetapkan prosedur secara luwes demi tercapainya sasaran bersama. c. Komunikasi lancar serta adanya pengertian di antara a nggotanya. d. Tegas dalam pengambilan keputusan dengan melibatkan seluruh anggota. e. Keseimbangan produktivitas kelompok dan kepuasan individu terjaga. f. Tanggung jawab kepemimpinan dipikul bersama, se hingga semua anggota terlibat dalam menyumbangkan ide dan pendapat.
g.
R asa
kebersamaan.
h. Mampu mengatasi perbedaan pendapat di antara anggota. i.
Tidak ada dominasi baik oleh pemimpin maupun anggota kelompok.
j.
Keseimbangan antara perilaku emosi dan perilaku rasional dala m setiap usaha pemecahan masalah (Soewartoyo dan Lumbantoruan, 1992).
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan
Kelompok tani berperan sangat vital dalam perkembangan sector pertanian Indonesia kea arah yang lebih baik. 3.2
Saran
Diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi kelompok tani yang memiliki peran sangat vital dalam memajukan usaha pertanian para petani anggota kelompok tani.
Daftar Pustaka
http://turindraatp.blogspot.com/2009/12/pengertian-pengertian-kelompok-tani.html http://turindraatp.blogspot.com/2009/11/macam-macam-kelopok-tani-klasifikasi.html
DepTan. 2007. METODE PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI: PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN KELOMPOKTANI DAN GABUNGAN KELOMPOKTANI. Jakarta.