KEPATUHAN HUKUM Kelompok 1
HAKIKAT KEPATUHAN HUKUM Kepatuhan hukum masyarakat pada hakikatnya adalah kesetiaan masyarakat atau subyek hukum itu terhadap hukum yang kesetiaan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang nyata patuh pada hukum.
Masyarakat tidak patuh pada hukum karena masyarakat tersebut dihadapkan pada dua tuntutan kesetiaan dimana antara kesetiaan yang satu bertentangan dengan kesetiaan lainnya. Misalnya masyarakat tersebut dihadapkan pada kesetiaan terhadap hukum atau kesetiaan terhadap “kepentingan pribadinya” yang bertentangan dengan hukum, seperti banyaknya pelanggaran lalu-lintas, korupsi, perbuatan anarkisme, dll.
KEPATUHAN HUKUM Kepatuhan (compliance) berarti mengikuti suatu spesifikasi standar, atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang biasanya diterbitkan oleh lembaga atau organisasi yang berwenang dalam suatu bidang tertentu.
Kepatuhahan adalah suatu perkilaku manusia yang taat terhadap peraturan, perintah, prosedur dan disiplin. Patuh adalah suka menurut; taat pada perintah, aturan. Jadi kepatuhan berarti sifat patuh; ketaatan (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2002).
KEPATUHAN HUKUM Kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku. Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia (Heri P, 1999).
Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia yaitu:
Keturunan
Lingkungan
Keturunan diartikan sebagai pembawaan yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pengaruh faktor keturunan bagi perilaku diperlukan pengembangan pada masa pertumbuhannya.
Lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh bagi pengembangan sifat dan perilaku individu mulai mengalami dan mengecap alam dan sekitarnya. Manusia tidak bisa melepaskan diri secara mutlak dari pengaruh lingkungan, oleh karena itu lingkungan selalu tersedia di sekitar kita. (Heri P, 1999).
Menurut Tyler (Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dalam literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum, yang disebut
instrumental
dan normatif.
Perspektif instrumental
mengasumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahanperubahan yang berhubungan dengan perilaku.
Perspektif normatif
berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.
Komitmen normatif melalui moralitas personal
(normative commitment through morality) yaitu mematuhi hukum karena hukum tersebut dianggap sebagai suatu keharusan
Komitmen normatif melalui legitimasi
(normative commitment through legitimacy) berarti mematuhi peraturan karena otoritas penyusun hukum tersebut memiliki hak untuk mendikte perilaku.
Mentaati berasal dari kata dasar taat yang artinya patuh atau tunduk . Orang yang patuh atau tunduk pada peraturan adalah orang yang
sadar .
Seseorang dikatakan mempunyai kesadaran terhadap aturan atau hukum, apabila dia : •
•
•
•
Memiliki pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum yang berlaku, baik di lingkungan masyarakat ataupun di negara Indonesia. Memiliki Pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum, artinya bukan hanya sekedar dia tahu ada hukum tentang pajak, tetapi dia juga mengetahui isi peraturan tentang pajak. Memiliki sikap positif terhadap peraturan-peraturan hukum Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan apa yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
DASAR-DASAR KEPATUHAN Orang yang mempunyai kesadaran terhadap berbaga aturan hukum akan mematuhi apa yang menjadi tuntunan peraturan tersebut. Dengan kata lain dia akan menjadi patuh terhadap berbagai peraturan yang ada.Orang menjadi patuh, karena :
INDOCTRINAT ION
HABITUATI ON
UTILITY
GROUP IDENTIFICAT
Sejak kecil kita didik untuk selalu mematuhi dan melaksanakan berbagai aturan yang berlaku, baik dilingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar maupun yang berlaku secara nasional
INDOCTRINATI ON Pada Awalnya bisa saja seseorang patuh terhadap hukum karena adanya tekanan atau paksaan untuk melaksanakan berbagai aturan tersebut. Pelaksanaan aturan yang semula kareana faktor paksaan lama kelamaan menjadi suatu kebiasaan (habit), sehingga seseorang melakukan perbuatan itu tanpa sadar, tetapi
HABITUATI
Orang yang taat karena dia merasakan, bahwa peraturan yang ada tersebut dapat memberikan manfaat atau kegunaan bagi kehidupan diri dan lingkungannya.
UTILITY
Kepatuhan atau ketaatan karena merupakan salah satu saran untuk mengadakan identifikasi dengan kelompok.
GROUP IDENTIFICAT
PERAN SERTA MASYARAKAT Salah satu peran serta masyarakat dalam peraturan perundang-undangan adalah mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mentaati peraturan perundang undangan dapat diwujudkan misalnya dengan hal-hal berikut :
Dalam bidang Ekonomi •
•
•
Tidak menguasai kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak atau yang telah dikuasai oleh Negara. Tidak berjualan disembarang tempat. Misalnya , di trotoar. Tidak melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme untuk memperkaya diri, sedangkan disisi lain merugikan orang banyak.
Dalam bidang pertahanan dan keamanan (hankam) • •
•
Tidak membuat kerusuhan yang dapat meresahkan masyarakat. Tidak ikut bergabung dalam organisasi terlarang. Turut berpartisipasi dalam upaya bela Negara.
PERAN SERTA MASYARAKAT Salah satu peran serta masyarakat dalam peraturan perundang-undangan adalah mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mentaati peraturan perundang undangan dapat diwujudkan misalnya dengan hal-hal berikut :
Dalam bidang Sosial •
•
Mengakui hak asasi manusia dengan tidak membedakan manusia dari segiagama, jenis kelamin, warna kulit, dan kedudukan dalam masyarakat. Membantu fakir miskin dan anak-anak terlantar.
Dalam bidang Budaya •
• •
•
Mencintai budaya tanah air Mengembangkan kebudayaan nasional Melestarikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Bersikap selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk.
SIKAP PATUH TERHADAP PERUNDANGUNDANGAN NASIONAL Setiap peraturan dibuat bertujuan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Untuk itu setiap warga negara harus mendukung terhadap setiap peraturan yang mengakomodasi kepentingan masyarakat dan harus mentaati dan mematuhinya dengan penuh kesadaran. Berikut ini contoh sikap patuh terhadap peraturan yang berlaku dalam masyarakat •
•
•
Dalam berlalu lintas. Sikap patuh yang dapat ditampilkan dalam berlalu lintas misalnya jika sedang mengendarai kendaraan bermotor, mengenakan helm, Memiliki SIM, mentaati rambu-rambu lalu lintas. Anak berangkat ke sekolah untuk belajar, termasuk mematuhi peraturan. yaitu melaksanakan peraturan tentang wajib belajar. Meggunakan hak dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Juga termasuk contoh patuh terhadap peraturan yang berlaku, yakni undang-undang tentang pemilu.