BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pertolongan terhadap keracunan yang ditimbulkan oleh zat apapun
haruslah dipersiapkan dengan sebaik-baikanya. Pertolongan yang keliru atau secara secara berlebihan berlebihan justru justru mendatang mendatangkan kan bahaya bahaya baru. Identifikasi Identifikasi racun merupakan merupakan usaha usaha untuk mengetahui mengetahui bahan, bahan, zat, atau obat yang didu diduga ga
sebag ebagai ai
peny penyeb ebab ab
terj terjad adii
kera keracu cuna nan, n,
sehi sehing ngga ga
tind tindak akan an
pengangg penganggulang ulanganny annya a dapat dilakukan dilakukan dengan tepat, tepat, cepat cepat dan akurat. akurat. Dala Dalam m meng mengha hada dapi pi peris peristi tiwa wa kera keracu cuna nan, n, kita kita berh berhad adap apan an deng dengan an kead keadaa aan n daru darura ratt yang ang dapa dapatt terj terjad adii dima dimana na dan dan kapa kapan n saja saja sert serta a meme memerl rluk ukan an kece kecepa pata tan n untu untuk k bert bertin inda dak k deng dengan an sege segera ra dan dan juga juga mengamati efek dan gejala keracunan yang timbul. Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara yang menghambat respons pada sistem biologis dan dapat meny menyeb ebab abka kan n
gang ganggu guan an
kese keseha hata tan, n,
peny penyak akit it,,
bahk bahkan an
kema kemati tian an..
eracunan sering dihubungkan dengan pangan atau bahan kimia. !aygon termasuk kedalam salah satu jenis racun, yaitu racun serangga "insektisida#. !aygon !aygon adalah adalah insektisid insektisida a kelas kelas karbamat, karbamat, yaitu insektisida insektisida yang berada dalam golongan propu$ur. %ontoh golongan karbamat lain adalah carbaryl "se&in#, pirimicarb "rapid, apho$#, dan timethacarb "landrin#.
1.2
Rumusan Masalah 1. !agaimana pengertian dari keracunan' 2. !agaimana teori tentang baygon' 3. !agaimana patofisiologi keracunan baygon' 4. !agaimana (ambaran linis tentang keracunan baygon' 5. )pa saja komplikasi komplikasi dari keracunan baygon' baygon' 6. !agaimana pemeriksaan diagnostik dari keracunan baygon' 7. !agaimana !agaimana penatalak penatalaksana sanaan an kegawatdar kegawatdaruratan uratan dari keracunan keracunan baygon'
1
8.
1.3 1.3.1
!agaimana !agaimana konsep asuhan asuhan keperawata keperawatan n dari pasien pasien keracunan keracunan baygon'
Tujuan Penelitian Tujuan Umum Dala Dalam m maka makala lah h ini ini peny penyus usun un bert bertuj ujua uan n agar agar pemb pembac aca a dapa dapatt
mengetahui dan memahami tentang cara pertolongan kegawatdaruratan terhadap pasien keracunan baygon.
1.3.2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1.4
Tujuan Khusus *engetahui pengertian dari keracunan *engetahui teori tentang baygon *engetahui (ambaran linis tentang keracunan baygon *engetahui komplikasi dari keracunan baygon *engetahui pemeriksaan diagnostik dari keracunan baygon *engetahu *engetahuii penatalak penatalaksana sanaan an kegawatda kegawatdarurat ruratan an dari keracunan keracunan baygon *engetahu *engetahuii konsep konsep asuhan asuhan keperawat keperawatan an dari pasien pasien keracunan keracunan baygon.
Manfaat Penelitian a. !agi *asyarakat *asy *asyar arak akat at lebi lebih h tahu tahu dan dan paha paham m tent tentan ang g cara cara pert pertol olon onga gan n kegawatdaruratan terhadap pasien keracunan baygon. b. !agi *ahasiswa *ahasiswa lebih men mengetahui tentang cara pertolon longan kegawatdaruratan terhadap pasien keracunan baygon.
2
BAB 2 PEMBAHAAN
2!1 K"nse# Kera$unan Ba%g"n I n to t o k si s i k as a s i " k er e r a cu c u n an a n # a d al a l a h m a su s u k ny ny a z a t a t a u s e ny n y a wa wa e fe fe k
k i mi mi a
d a la l a m tu t u b uh uh
m er e r ug u g ik ik a n
p ad ad a
m a nu n u s ia ia
y a ng ng
y a ng ng
m e ni n i m bu b u l k an an
m en e n gg g g un u n ak a k a nn n n ya y a .I . I st s t il i l ah ah
peptisida pada umumnya dipakai untuk semua bahan yang d i pa p a k ai a i m an a n u si s i a u n tu t u k m e mb m b a sm s m i h a ma m a y a ng n g m e r ug u g i ka ka n m a n u s i a . + er er m a s u k p e p t i s i d a i n i a d a l a h i n s e k t i s i d a . ) d a
dua
macam
insektisida
yang
paling
ban yak
digunakandalam pertanian adalah . Insektisida hidrokarbo khlorin . Insektisida fosfat organic yang paling sering digunakan adalah yang pemakaiannya terus menerus mening meningkat kat.. /ifat/ifat-sif sifat at dari dari I01 I01 adala adalah h insek insektis tisida ida poten poten yang yang paling banyak digunakan dalam pertanian dengan toksisitas yang tinggi. /alah satu deri&atnya adalah +abun dan 2 /arin. !ahan ini m en en em em bu bu s k ul ul it it y a ng ng n or or ma ma l " in in ta ta ct ct #, #, j ug ug a d a p a t d i s e r a p d i p ar ar u
d an an
s al a l u ra ra n
m ak a k an a n an an ,
n am a m un un
t i da da k
b er e r ak a k um u m ul u l as as i
d a l a m jaringan jaringan tubuh tubuh seperti seperti halny halnya a golongan golongan I3. I3.
2!2 Pat"fisi"l"gi Kera$unan Ba%g"n Insektisida ini bekerja dengan menghambat dan menginakti&asikan enzim enzim asetilk asetilkoli olines nester terase ase.. 4nzim 4nzim ini secara secara norma normall mengha menghancu ncurka rkan n asetilkolin yang dilepaskan oleh susunan saraf pusat, gangglion autonom, ujung-ujung saraf parasimpatis, dan ujung-ujung saraf motorik. 3ambatan asetilkolinesterase menyebabkan tertumpuknya sejumlah besar asetilkolin pada tempat-tempat tersebut. )setilkholin itu bersifat mengeksitasi mengeksitasi dari neuron 5 neuron yang ada di post sinaps, sinaps, sedangkan sedangkan asetilkolin asetilkolinester esteraseny asenya a diinaktifk diinaktifkan, an, sehingga sehingga
3
tidak terjadi adanya katalisis dari asam asetil dan kholin. +erjadi akumulasi dari dari asetil asetilkol kolin in di sistem sistem saraf saraf tepi, tepi, sistem sistem saraf saraf pusat pusatm m neomu neomuscu scular lar junction dan sel darah merah, )kibatnya akan menimbulkan hipereksitasi secara terus menerus dari reseptor muskarinik dan nikotinik. Dida Didala lam m kasu kasus s kita kita ini ini meny menyan angk gkut ut kera keracu cuna nan n bayg baygon on,, perlu perlu diketahui dulu bahwa didalam baygon itu terkandung racun utama yaitu Propo$ Propo$ur ur dan dan transf transflut luthri hrin. n. Propo$ Propo$ur ur adalah adalah senya senyawa wa karbam karbamat at yang yang merupakan merupakan senyawa senyawa /eperti /eperti organofosf organofosfat at tetapi tetapi efek hambatan hambatan cholin cholin esterase esterase bersi&at re&ersibe re&ersibell dan tidak mempunyai mempunyai efek sentral karena karena tidak dapat menembus blood brain barrier. (ejala klinis sama dengan keracunan organofosfat tetapi lebih ringan dan waktunya lebih singkat. Penatalaksanaannya Penatalaksanaannya juga sama seperti pada keracunan organofosfat. Dampak terbanyak dari kasus ini adalah pada sistem saraf pusat yang yang akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n penuru penurunan nan tingka tingkatt kesad kesadara aran n dan depre depresi si pernapasa pernapasan. n. 0ungsi 0ungsi kardio&as kardio&askule kulerr mungkin mungkin juga terganggu terganggu,, sebagian sebagian karena efek toksik langsung pada miokard dan pembuluh darah perifer, dan sebagian lagi karena depresi pusat kardio&askular di otak. 3ipotensi yang
terja rjadi
mungkin
berat
dan
bila
berla rlangsung
lama
dapat
meny menyeb ebab abka kan n keru kerusa saka kan n ginj ginjal al,, hipo hipote term rmia ia terj terjad adii bila bila ada ada depr depres esii mekanisme pengaturan suhu tubuh. (ambaran khas syok mungkin tidak tamp tampak ak kare karena na adan adanya ya depr depres esii sist sistem em sara saraff pusa pusatt dan dan hipo hipote term rmia ia,, 3ipotermia yang terjadi akan memperberat syok, asidemia, dan hipoksia
4
Path&a%
5
2!' (am)aran Klinis +anda dan gejala gejala yang yang mungki mungkin n timbul timbul akiba akibatt reaks reaksii keracu keracuna nan n adalah adalah ganggu gangguan an pengli penglihat hatan, an, gangg gangguan uan pernaf pernafasa asan n dan hiper hiper aktif aktif gastrointestinal. 6ntuk jenis keracunan akut dan kronis memiliki tanda dan gejala yang berbeda-beda, seperti yang dijelaskan di bawah ini a!
Kera$unan Akut
+anda nda dan dan geja gejala la timbu timbull dala dalam m wakt waktu u 7859 78598 8 meni menitt dan dan menc mencap apai ai maksimum dalam 5: jam. •
•
•
eracunan ringan )noreksia, sakit kepala, pusing, lemah, ansietas, tremor lidah dan kelopak mata, miosis, penglihatan kabur. eracunan /edang ;ausia, /ali&asi, lakrimasi, kram perut, muntah5 muntah, keringatan, nadi lambat dan fasikulasi otot. eracunan !erat
6
Diare, pin point, pupil tidak bereaksi, sukar bernafas, edema paru, sianon sianons, s, kontro kontroll spirgt spirgter er hilang hilang,, kejang kejang 5 kejan kejang, g, koma, koma, dan blok blok jantung. )!
Kera$unan Kr"nis Pengha Penghamba mbatan tan kolin kolinest estera erase se akan akan meneta menetap p selam selama a 59 minggu minggu
"organ "organofo ofospa spatt # . 6ntuk 6ntuk karbam karbamat at ikatan ikatan dengan dengan )ch4 hanya hanya bersif bersifat at sementara dan akan lepas kembali setelah beberapa jam "re&ersibel # . eracunan kronis untuk karbomat tidak ada. (ejala (ejala5ge 5gejal jala a bila bila ada dapat dapat menye menyerup rupai ai kerac keracun unan an akut akut yang yang ring ringan an,, teta tetapi pi bila bila eksp ekspos osur ure e lagi lagi dala dalam m juml jumlah ah yang ang keci kecill dapa dapatt menimbulkan gejala5gejala yang berat. ematian biasanya terjadi karena kegagalan pernafasan, dan pada penelitian menunjukkan bahwa segala keracunan mempunyai korelasi dengan perubahan dalam akti&itas enzim kholin kholinest estera erase se yang yang terdap terdapat at pada pada pons pons dan medull medulla a " !ajgor !ajgor dalam dalam Rohim, 88#. egagalan pernafasan dapat pula terjadi karena adanya kelemahan otot pernafasan, spasme bronchus dan edema pulmonum. 2!* K"m#likasi omplikasi yang bisa muncul pada kasus ini diantaranya adalah a.
/hock
b.
3enti nafas
c.
3enti jantung
d.
ejang
e.
oma
2!+ Pemeriksaan ,iagn"stik Pemeriksaan rutin tidak banyak menolong 2. Pemeriksaan khusus, misalnya pengukuran kadar ache dalam sel darah darah merah merah dan plasma plasma,, pentin penting g untuk untuk memast memastika ikan n diagno diagnosis sis keracunan akut maupun kronik. A! Kera$unan akut 1.
• • •
B!
ringan <8 5 =8 > n sedang 8 > n berat ? 8 > n Kera$unan kr"nik -
7
bila bila kadar kadar ache ache menuru menurun n sampa sampaii @5@8 @5@8 >, setia setiap p indi&i indi&idu du yang yang berhubungan dengan insektisida ini harus segera disingkirkan dan baru baru diizin diizinkan kan bekerj bekerja a kembal kembalii bila bila kadar kadar ache ache telah telah mening meningkat kat sejumlah A=@ >. 3.
Pemeriksaan pa Pada Pada keracu keracunan nan acut, acut, hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an patolo patologi gi biasan biasanya ya tidak tidak khas. /ering hanya ditemukan edema paru, dilatasi kapiler, hiperemi paru,otak dan organ-oragan lainnya.
8
2!. Penatalaksanaan Kega&at,aruratan 3al yang pertama kali harus dilakukan dalam kegawatdaruratan dalam keracunan adalah melakukan sur&ey primer dan sekunder, sekunder, yaitu meliputi ur/e% Primer a. Resusitasi ")!%D#. Air&a% 1.
Periksa klancaran jalan napas, gangguan jalan napas sering terjadi pada pada klien klien denga dengan n kerac keracuna unan n baygon baygon,, botuli botulisme sme karena karena klien klien sering sering mengalami mengalami depresi depresi pernapasa pernapasan n seperti seperti pada klien keracunan keracunan baygon, botulinun. 6saha untuk kelancaran jalan napas dapat dilakukan dengan head tilt chin liftB jaw trustB nasopharyngeal airwayB pemasangan guedal. %egah aspirasi isi lambung dengan posisi kepala pasien diturunkan, menggunakan jalan napas orofaring dan pengisap. Cika ada gangguan jalan napas maka dilakukan penanganan sesuai !3D "bantuan hidup dasar#. !ebaskan jalan napas dari sumbatan bahan muntahan, lender, gigi palsu, pangkal lidah dan lain-lain. alau perlu dengan 1ropharyngealairwayE, alat penghisap lendir. Posisi kepala kepala diteng ditengad adahk ahkan an "ekste "ekstens nsi#, i#, bila bila perlu perlu dapat dapat dilaku dilakukan kan tindak tindakan an pemasangan pipa 4++.
Breathing- #erna#asan! aji keadekuatan &entilasi dengan obser&asi usaha &entilasi melalui analisa gas darah atau spirometri. /iapkan untuk &entilasi mekanik jika terjadi depresi pernpasan. +ekanan ekspirasi positif diberikan pada jalan napa napas, s,
mask masker er
kant kanton ong g
dapa dapatt
memb memban antu tu
menj menjag aga a
al& al&eoli eoli
teta tetap p
mengem mengemban bang. g. !erika !erikan n oksige oksigen n pada pada klien klien yang yang mengal mengalami ami depre depresi si pernapasan, tidak sadar dan syock. Caga agar pernapasan tetap dapat berlangsung dengan baik.
9
0ir$ulati"n Cika ada gangguan sirkulasi segera tangani kemungkinan syok yang tepat, dengan memasang IF line, mungkin ini berhubungan dengan kerja kardio kardio depre depresan san dari dari obat obat yang yang ditela ditelan, n, pengu pengumpu mpulan lan aliran aliran &ena &ena di ekstre ekstremita mitas s bawah, bawah, atau atau penuru penurunan nan sirkul sirkulas asii &olume &olume darah, darah, sampa sampaii dengan meningkatnya permeabilitas kapiler. aji ++F, ++F, kardio&as kardio&askule kulerr dengan dengan mengukur mengukur nadi, tekanan tekanan darah, darah, tekanan &ena sentral dan suhu. /tabilkan fungsi kardioaskuler dan pantau 4(
Disa)ilit% e/aluasi neur"l"gis Pantau status neurologis secara cepat meliputi tingkat kesadaran dan (%/, (%/, ukura ukuran n dan reaksi reaksi pupil pupil serta serta tandatanda-tan tanda da &ital. &ital. Penuru Penurunan nan kesadaran dapat terjadi pada klien keracunan alcohol dan obat-obatan. Penu Penuru runa nan n
kesa kesada dara ran n
dapa dapatt
juga juga
dise diseba babk bkan an
kare karena na
penu penuru runa nan n
oksige oksigenas nasi, i, akibat akibat depres depresii pernap pernapasa asan n seper seperti ti pada pada klien klien kerac keracuna unan n baygon, botulinum
2.
ur/e% ekun,er aji adanya bau baygon dari mulut dan muntahan, sakit kepala,
sukar sukar bicara bicara,, sesak sesak nafas, nafas, tekana tekanan n darah darah menuru menurun, n, kejang kejang-ke -kejan jang, g, gangguan gangguan penglihat penglihatan, an, hypersekr hypersekresi esi hidung, hidung, spasme spasme laringks, laringks, brongko brongko kontriksi, aritmia jantung dan syhock Gangkah selanjutnya setelah sur&ey primer "resusitasi# dan sur&ey skunder adalah sebagai berikut 1.
Dekontaminasi *erupa *erupakan kan terapi terapi inter& inter&ens ensii yang yang bertuj bertujuan uan untuk untuk menur menurunk unkan an
pema pemapa para ran n
terh terhad adap ap racu racun, n,
meng mengur uran angi gi
kerusakan.
10
abso absorp rpsi si
dan dan
menc menceg egah ah
)da beberapa dekontaminasi dekontaminasi yang perlu dilakukan dilakukan yaitu Dek"ntaminasi gastr"intestinal Penelanan merupakan rute pemaparan yang tersering, sehingga tindakan tindakan pemberian pemberian bahan bahan pengikat pengikat "karbon "karbon aktif#, aktif#, pengence pengenceran ran atau mengeluarkan isi lambung dengan cara induksi muntah atau aspirasi dan kumbah lambung dapat mengurangi jumlah paparan bahan toksik. !isa dilakukan dengan cara mekanik "menekan reflek muntah di tenggorokan#, atau pemberian air garam. ontraindikasi cara ini tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif "asamBbasa kuat, minyak tanah, bensin#, kesadaran menurun dan penderita kejang.
a.
•
•
b.
Dek"ntaminasi #ulm"nal Dekontaminasi pulmonal berupa tindakan menjauhkan korban dari pemaparan inhalasi zat racun, monitor kemungkinan gawat napas dan berikan oksigen 88> dan jika perlu beri &entilator.
c.
Dek"ntaminasi mata Dekontaminasi mata berupa tindakan untuk membersihkan mata dari racun yaitu dengan memposisikan kepala pasien ditengadahkan dan miring ke posisi mata yang terburuk kondisinya. !uka kelopak matanya perlahan dan irigasi larutan aHuades atau ;a%G ;a%G 8,> 8,> perlah perlahan an sampa sampaii zat zat racun racunnya nya diperk diperkira irakan kan sudah sudah hilang.
Dek"ntaminasi kulit ram)ut ,an kuku +indakan dekontaminasi paling awal adalah melepaskan pakaian, arloji, sepatu dan aksesoris lainnnya dan masukkan dalam wadah plastik yang kedap air kemudian tutup rapat, cuci bagian kulit yang terk terken ena a deng dengan an air air meng mengal alir ir dan dan disa disabu bun n mini minima mall 8 meni menitt selanjutnya keringkan dengan handuk kering dan lembut. 2. 4liminasi +indakan eliminasi adalah tindakan untuk mempercepat pengeluaran d.
rac racun
yang ang
seda sedang ng
bered eredar ar
dala alam
darah arah,,
atau atau
dalam alam
salura luran n
gastrointestinal setelah lebih dari < jam. Gangkah-langkahnya Gangkah-langkahnya meliputi a.
b. c.
4mesis, merangsang penderita supaya muntah pada penderita yang sadar atau dengan pemberian sirup ipecac @ 5 78 ml. Dapat diulang setelah 8 menit bila tidak berhasil. atarsis, "intestinal la&age#, dengan pemberian laksan bila diduga racun telah sampai diusus halus dan besar. umb umbah ah lamb lambun ung g atau atau gast gastri ric c la&a la&age ge,, pada pada pend pender erit ita a yang ang kesadarannya menurun, atau pada penderita yang tidak kooperatif.
11
3asilnya paling efektif bila kumbah lambung dikerjakan dalam < jam setelah keracunan. 4mesis, katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan bila keracunan terjadi kurang dari <-9 jam. pada koma derajat sedang hingga berat tindakan kumbah lambung sebaiknya dukerjakan dengan bantuan pema pemasa sang ngan an
pipa pipa
endo endotra trake keal al
berb berbal alon on,u ,unt ntuk uk
menc menceg egah ah
aspi aspira rasi si
pnemonia.
)ntidotum Pada kebanyakan kasus keracunan sangat sedikit jenis racun yang ada 3.
obat obat anti antido dotu tumny mnya a dan dan sedi sediaa aan n obat obat antid antidot ot yang yang ters tersed edia ia seca secara ra komers komersial ial sanga sangatt sedik sedikit it jumlah jumlahnya nya.. /alah /alah satu satu antido antidotum tum yang yang bisa bisa diguna digunaka kan n adala adalah h )trop )tropin in sulfat sulfat "/)# "/)# yang yang bekerj bekerja a mengha menghamba mbatt efek efek akumula si )3 pada tempat penumpukannya. Pengobatan /egera diberikan antidotum /ulfas atropin mg IF atau I*. Dosis besar ini tidak berbahaya pada keracunan organofosfat dan harus dulang setiap 8 5 @ menit sampai terlihat gejala-gejala keracunan atropin yang ringan berupa wajah merah, kulit dan mulut kering, midriasis dan takikardi. ewmudian atropinisasi ringan ini harus dipertahankan selama < 5 <: jam, karena gejala-gejala keracunan organofosfat biasanya muncul kembali. Pada hari pertama mungkin dibutuhkan sampai @8 mg atropin. emudian atropin dapat diberikan oral 5 mg selang beberapa jam, tergantung kebutuhan. )tropin akan menghialngkan gejala 5gejala muskarinik perifer "pada otot polos polos dan kelenj kelenjar ar eksokr eksokrin# in# maupun maupun sentra sentral. l. Pernaf Pernafas asan an diperb diperbaik aikii karena karena atropin atropin melawan melawan brokokons brokokonstriksi triksi,, menghamba menghambatt sekresi sekresi bronkus bronkus dan melaw melawan an depres depresii perna pernafas fasan an di otak, otak, tetapi tetapi atropi atropin n tidak tidak dapat dapat melawan melawan gejala gejala kolinergik kolinergik pada otot rangka yang berupa berupa kelumpuha kelumpuhan n otot-otot rangka, termasuk kelumpuhan otot-otot pernafasan. . Pralidoksim Diberikan Diberikan segera setelah setelah pasien pasien diberi diberi atropin atropin yang yang merupakan merupakan reakti&ator enzim kolinesterase. Cika pengobatan terlambat lebih dari <
12
jam setelah keracunan, keefektifannya dipertanyakan. Dosis normal yaitu gram pada orang dewasa. Cika kelemahan otot tidak ada perbaikan, dosis dapat diulangi dalam 5 jam. Pengobatan umumnya dilanjutkan tidak lebih dari < jam kecuali pada kasus pajanan dengan kelarutan tinggi dalam lemak atau pajanan kronis. Pralidoksim dapat mengaktifkan kembali enzim kolinesterase pada sinaps-sinaps termasuk sinaps dengan otot rangka sehingga dapat mengatasi kelumpuhan otot rangka. K"nse# Asuhan Ke#era&atan
2.8 2.8.1
Pengkajian Pengkajian difokusakan pada masalah yang mendesak seperti jalan
nafas dan sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status jantung, jantung, status kesadaran. Riwayat kesadaran riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan, bera berapa pa lama lama dike diketa tahu huii sete setela lah h kera keracu cuna nan, n,ad ada a masa masala lah h lain lain seba sebagi gi pencetus pencetus keracunan keracunan dan sindroma sindroma toksis toksis yang ditimbulkan ditimbulkan dan kapan kapan terjadinya. 3asi 3asill
peme pemeri riks ksaa aan n fisik fisik yang yang mung mungki kin n pada pada seti setiap ap sist sistem em tubu tubuh h
diantaranya adalah a Tan,a3tan,a /ital Distress pernapasan 2. /ianosis +akipnoe, dispnea 3. 3ipoksia 4. 5. Peningkatan frekuensi usmaul 6. ) Neur"l"gi 1.
I01 I01 meny menyeb ebab abka kan n ting tingka katt toks toksis isit itas as //P //P lebi lebih h tingg tinggi, i, efek efek-e -efe fekn knya ya termasuk letargi, peka rangsangan, pusing, stupor 2 koma. $ irkulasi +anda ;adi lemah "hipo&olemia#, takikardi, hipotensi "pada kasus berat#, aritmia jantung, pucat, sianosis, keringat banyak. , (4 Tra$t Iritas Iritasii mulut, mulut, rasa rasa terbak terbakar ar pada pada selap selaput ut mukosa mukosa mulut mulut dan esofag esofagus, us, mual dan muntah.
13
e Kar,i"/askuler- Disritmia. Kar,i"/askuler- Disritmia. f Dermal- Iritasi kulit g 5kuler Mata- Guka Mata- Guka bakar kornea
Pada Pada peme pemeri riks ksaa aan n ADL (Activity Daily Living) data data yang yang mungki mungkin n muncul adalah sebagai berikut Aktifitas ,an istirahat (ejala eletihan, kelemahan, malaise
1.
+anda elemahan, hiporefleksi Makanan 0airan (ejala Dehidrasi, mual , muntah, anoreksia, nyeri uluhati
2.
+anda anda Perubahan turgor kulitBkelembaban, berkeringat banyak Eliminasi (ejala Perubahan pola berkemih, distensi &esika urinaria,
3.
bising usus usus menurun, kerusakan ginjal. +anda +anda Perubahan warna urin contoh kuning pekat, merah, coklat N%aman6 n%eri (ejala ;yeri tubuh, sakit kepala
4.
+anda anda Perilaku berhati-hatiBdistraksi, gelisah Keamanan (ejala Penurunan tingkat kesadaran, koma, syok, asidemia
5.
/edangkan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil sebagai berikut 1. 2. 3. 4.
4ritrosit menurun Proteinuria 3ematuria 3ipoplasi sumsum tulang
Diagn"sa Ke#era&atan )dapun diagnosa keperawatan yang yang mengkin timbul adalah 1. +idak dak efek efekti tifn fny ya pola pola napa napas s berhu erhubu bung ngan an denga engan n dep depres resi pernapasan akibat efek langsung dari intoksikasi baygon 2. Resiko gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan output yang berlebihan Penurunan kesadaran kesadaran berhubun berhubungan gan dengan dengan depresi depresi sistem sistem saraf 3. Penurunan pusat 2.8.3 4nter/ensi 1. +idak efektifnya pola napas berhubungan dengan depresi pernapasan akibat efek langsung dari intoksikasi baygon 2.8.2
14
+ujuan juan
*em *emp perta ertaha hank nka an ke keefek efekti tifa fan n po pola nafas afas
riteria riteria hasil RR dalam batas normal, normal, jalan nafas bersih, bersih, sputum sputum tidak ada. 4nter/ensi Rasi"nal Pantau tingkat, irama pernapasan 2 4fek insektisida mendepresi //P suara napas serta pola pernapasan yang mungkin dapat mengakibatkan hilangnya kepatenan aliran udara atau depresi pernapasan, pengkajian yang berulang kali sangat penting karena kadar toksisitas mungkin berubah-ubah +inggik ggika an ke kepala pala temp tempat at tidu tidurr
secara drastis. *enu enurunk runka an ke kemun mungkina kinan n asp aspir iras asi, i, diafragma bagian bawah untuk
Doro Dorong ng unt untuk uk bat batuk ukBB nafa nafas s dala dalam m
menigkatkan inflasi paru. *emu *emuda dahk hkan an eks ekspa pans nsii paru paru 2 mobilisasi sekresi untuk mengurangi resiko atelektasisBpneumonia. atelektasisBpneumonia.
15
)uskultasi suara napas napas
Pasien beresiko atelektasis atelektasis dihubungkan dengan hipo&entilasi 2
!erikan 1 ji j ika dibutuhkan
pneumonia. 3ipoksia mungkin terjadi akibat
olaborasi untuk sinar J dada,
depresi pernapasan *emantau kemungkinan munculnya
!lood (as )nalysis
komplikasi sekunder seperti atelektasisBpneumonia, atelektasisBpneumonia, e&aluasi kefektifan dari usaha pernapasan.
Resiko gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan output yang berlebihan +ujuan ekurangan cairan tidak terjadi 2.
riteria hasil +anda-tanda &ital stabil +urgor kulit stabil *embran mukosa lembab Pengeluaran urine normal 5 ccBkg !!Bjam 4nter/ensi Rasi"nal *onitor pemasukan dan pengeluaran Dokumentasi yang akurat dapat • • • •
cairan.
membantu dalam mengidentifikasi pengeluran dan
*onitor suhu kulit, palpasi denyut
penggantian cairan. ulit dingain dan lembab, denyut
perifer.
yang lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi perifer dan dibutuhkan untuk pengantian cairan tambahan.
16
Pantau tanda-tanda &ital
3ipotensi, takikardia, peningkatan pernapasan mengindikasikan kekurangan
cairan "dehindrasiBhipo&olemia#. "dehindrasiBhipo&olemia#. !erikan kembali pemasukan oral secara Pemasukan peroral bergantung berangsur-angsur.
kepada pengembalian fungsi
olaborasi dengan tim medis dalam
gastrointestinal. %airan parenteral dibutuhkan
pemberian cairan parenteral
untuk mendukung &olume cairan Bmencegah hipotensi.
3.
Penuru Penurunan nan kesada kesadaran ran berhub berhubung ungan an dengan dengan depres depresii sistem sistem saraf saraf pusat +uju +ujuan an +ing +ingka katt kesad kesadar aran an klie klien n dapa dapatt diper diperta taha hank nkan an riteria hasil
esadaran composmentis "(%/ @# +anda-tanda &ital dalam batas normal 4nter/ensi Rasi"nal *onitor &i &ital si sign tiap @ me menit !ila ad ada perubahan yang • •
bermakna merupakan indikasi penurunan kesadaran Penuru Penurunan nan kes kesada adaran ran seba sebaga gaii
1bser& 1bser&asi asi ting tingkat kat kesad kesadara aran n pasien pasien
indikasi penurunan aliran darah otak (ejala tersebut merupakan
aji adanya tanda-tanda distress
pernapasan, nadi cepat, sianosis dan manifestasi dari perubahan pada kolapsnya pembuluh darah
otak, ginjal, jantung dan paru.
17
*onitor adanya perubahan tingkat
+indakan +indakan umum yang bertujuan
kesadaran
untuk keselamatan hidup, meliputi resusitasi )irway, breathing,
olaborasi dengan tim medis dalam
sirkulasi )nti dotum "penawar racun# racun# dapat
pemberian anti dotum
membantu mengakumulasi penumpukan racun
18
BAB 444 T4N7AUAN KAU
7. Gaporan asus ). identitas Pasien ;ama
;y.
6mur
7< tahun
)lamat
utisari Indah /urabaya /urabaya
)gama
islam
D$. *edis
Intoksikasi I01 "Insektisida 0osfat 1rganik# !aygon
;o. Reg
8987:
*R/
= *ei 88 jam 8<.8
+anggal Pengkajia Pengkajian n : *ei 8 8 jam jam 8=.78 8=.78
!. Riwayat kesehatan . )lasan )lasan *R/ *inum *inum baygon baygon kurang kurang lebih lebih B< gelas, tenggorokan terasa panas seperti terbakar. . Riwayat penyakit sekarang Pasien datang di R/ hatolik jam 87.88 deng dengan an kelu keluha han n minu minum m K gela gelas s bayg baygon on kare karena na ada ada masa masala lah h keluar keluarga, ga, tenggo tenggorok rokan an terasa terasa panas, panas, mulut mulut berbui berbuih, h, kemud kemudian ian kesadaran mulai menurun, mencret "-#, kencing "-#, kemudian pasien langsu langsung ng dibawa dibawa oleh oleh suami suami ke R/ hatol hatolik ik dan mendap mendapatk atkan an perto pertolo long ngan an perta pertama ma di 6(D 6(D R/ ters terseb ebut ut kemu kemudi dian an diba dibawa wa ke R/6D Dr. /oeomo /urabaya. 7. Riwayat penyakit dahulu Pasien tidak pernah menderita penyakit serius sampai opname di rumah sakit dan juga tidak ada riwayat penyakit hipertensi, alergi. <. Riwayat penyakit keluarga Pasien tidak ada mempunyai keluarga yang mempunyai penyakit menurunBgenetic.
19
@. 6paya yang telah dilakukan di R/ atholik umbah Gambung Pemberian infuse De$ @> Injeksi /) 8 IF ampul bulus, dengan perincian ampul IF tiap @ menit
+D 8B:8 mm3g ;adi :<$B menit Respirasi <$Bmenit esadaran composmentis Pupil isokor diameter mm Periksaan cito lab elektrolit, DGB6G, +hora$ P), P), !() %. 1bser&asi dan Pemeriksaan 0isik • • • • • •
. keadaan umum masih lemah, muka merah dan pupil midriasis. . +anda-tanda &ital - +D
8B98
- RR
8$B menit
- ;adi
::$B menit
- +emp
7=, @ ⁰ %
7. !ody /ystem - ! "!reathing# - Pernapasan 8$B menit - Lheezing "-# - Ronchi "-# - batuk "-# - ! "!reathing# - epala pusing "-# - *uka memerah - ;yeri dada "-# - +D 8B98 mm3g - )kral teraba hangat dan agak lembab. - !7 "!rain# - esadaran %omposmentis - (%/ <@9 - Pupil mata isokor 7B7 mm - pandangan agak kabur - !< "!ladder#
20
- !) spontan - Larna urine kuning jernih - !@ "!owel# - tenggorokan terasa panas - abdomen nyeri "-# - !)! normal - nasi lembek ++P - *ual "-# - *untah "-# - peristaltic "M# - !9 "!one# - kekuatan otot @B@B@B@ - kelembapan kulit normal - +urgor normal - oedema "-# D. Pemeriksaan Penunjang - 3b
<, < gr>
- /(1+
@
- Geukosit
@, 8
- 6rea dan Darah
8, @
- reatinin serum
8, @@
- +rombosit <8 - P%F
8, <
- (D)
- alium
7, :
- ;atrium
<
4. +herapi - Infus De$ @> - / ) 8,@ mlB 7 jam diteruskan 8, @ mlB 9 jam
0. )nalisa Data Data D/ -Pasien
-
emungkinan penyebab 4fek 4fek lang langsu sung ng toks toksis isit itas as -
*asalah Resiko tinggi pola
I01, proses inflamasi
nafas tidak efektif
21
mengatakan
-
Iritasi mukosa saluran
bahwa telah
pencernaan ata oleh zat
minum baygon
korosif "baygon#
-
(angguan pemenuhan nutrisi
sebanyak K gelas perit agak sakit, tenggorokan terasa panas dan sakit.
D1N -RR 8 $B menit -;adi :: $Bmenit -+emp +emp 7=, 9 1% -Perifer B akral
hangat -+D 8B98 mm3g -Infus terpasang De$ @> 8 ttsB menit
D/ -Pasien
mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diperhatikan
-
oleh suaminya.
anggota keluarga, krisis
D1 -Pasien banyak
diam dan jarang dan jarang
erentanan pribadi
-
situasi social. Perpanjangan depressBtingkah laku ingin bunuh diri.
berkomunikasi dengan suaminya.
22
- oping tidak efektif - Resiko merusak diri
(. Inter&ensi . Diagnosa keperawatan Resiko pola nafas tidak efektif berhubungan dengan efek langsung tiksisistas I01, proses inflamasi 3asil yang diharapkan - Pola nafas efektif - RR normal <-8 menit - jalan nafas bersih , sputum tidak ada Inter&ensi a.
Pantau tingkat, irama pernafasan dan suara napas seperdi keadaa Rasio asiona nal l 4fek fek I01 I01 mend mendep epre res si //P //P yang ang mung mungki kin n dapat apat mengakib mengakibatkan atkan hilangnya hilangnya kepatenan kepatenan aliran aliran udara atau depre depresi si pernaf pernafasa asan, n, pengka pengkajian jian berula berulang ng kali kali sangat sangat penting karena kadar toksisitas mungkin berubah-ubah secara drastic.
+inggikan b. +inggikan
tempat tidur Rasion Rasional al *enuru *enurunka nkan n kemung kemungkin kinan an aspira aspirasi, si, diafra diafragma gma bagian bagian bawah untuk meningkatkan inflasi paru c. Dorong untuk batukB nafas dalam Rasional Rasional *emudahka *emudahkan n ekspansi ekspansi paru 2 mobilisas mobilisasii sekresi sekresi untuk mengurangi resiko atelektasisB Pneumonia d. )uskultasi suara nafas Rasi Rasion onal al Pasi Pasien en bere beresi siko ko atel atelek ekta tasi sis s dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an hipo&entilasi dan pneumonia. e. !erikan 1 jika dibutuhkan Rasional 3ipoksia mungkin terjadi akibat depresi pernafasan. f. olaborasi untuk sinar J dada, (D) Rasional *emantau kemungkinan kemungkinan munculnya munculnya komplikasi komplikasi sekunder sekunder seperti atelektasisB pneumonia, e&aluasi keefektifan dari usaha pernafasan. . Diagnosa keperawatan (angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebu kebutu tuha han n
tubu tubuh h
berh berhub ubun unga gan n
deng dengan an
irit iritas asii
pencernaan atas oleh zat korosif "baygon# 3asil yang diharapkan - ebutuhan nutrisi dapat terpenuhi - !erat badan normal "sesuai tinggi badan# - Iritasi mukosa saluraan pencernaan pencernaan dapat sembuh
23
muko mukosa sa
salu salura ran n
Inter&ensi a.
!eri !erika kan n maka makana nan n yang muda mudah h dicer dicerna na tapi tapi seri sering ng dan dan dapa dapatt ditoleransi Rasi Rasion onal al Dapa Dapatt menu menuru runk nkan an dist distre ress ss,, mung mungki kin n juga juga dapa dapatt meningkatkan masukan dan toleransi terhadap nutrisi. arena
nafsu
men mengkon gkons sums umsi
makan maka makan nan
dan
toleransi
mein meingk gka at,
mak maka
untuk diet iet
sebaik sebaiknya nya diadap diadaptas tasika ikan n untuk untuk membe memberik rikan an jumlah jumlah kalo kalori ri dan dan nutr nutris isii yang yang dipe diperl rluk ukan an bagi bagi perb perbai aika kan n restorasi penyimpanan energy. b.
c.
)njurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat mengir mengirita itasi si salura saluran n pencer pencerna naan an sepert sepertii yang yang pedas pedas dan yang yang asam. Rasional Rasional *akanan *akanan yang yang pedas dan asam asam dapat dapat menyebabka menyebabkan n iritasi pada mukosa saluran pencernaan sehingga akan mempe memperpa rparah rah perada peradanga ngan n dan mengha menghamba mbatt proses proses penyembuhan saluran cerna. Rujuk pada ahli gizi untuk mendukung kerja tim Rasion RasionalN alN /angat /angat bergun berguna a untuk untuk menega menegakk kkan an progra program m nutris nutrisii indi&idu.
d.
+ingkatkan +ingkatkan diet tinggi kalori dan protein yang dibutuhkan. Rasional Dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan energy dan rege regena nars rsii sel, sel, teru teruta tama ma dala dalam m pros proses es perb perbai aika kan n jaringan yang rusak pada pada saluran cerna.
!erikan obat-obatan sesuai indikasi seperti antasida, &itamin Rasional *enurunkan iritasi mukosa lambung dan efek stimulasi simpat simpatis. is. *engg *enggant antika ikan n kekura kekuranga ngan n atau atau kehil kehilang angan an &itamin. 7. Diagnosa keperawatan 7 Resiko tinggi terhadap tindak kekerasan pada e.
diri
sendiri iri
"berul rulang#
berhubungan
dengan
perpanjangan
depresiBtingkah laku ingin bunuh diri. 3asil yang diharapkan - tidak terjadi tindakan ulang kekerasan pada diri sendiri - *engut *engutara arakan kan pemah pemahama aman n tingkah tingkah laku laku dan faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang
mempengaruhi - *encapai tahap hilangnya rasa takut 2 realitas situasi. - menunjukkan control diri Inter&ensi a.
urangi rangsangan berikan ruang yang tenang atau tempatkan pada ruangan yang sttimulasinya dikurangi dibawah pengawasan.
24
b.
c.
d.
e.
f.
RasionalN menurukan akti&itas dan meningkatkan rasa tenang. Izinkan orang-orang yang penting bagi pasien untuk tetap tinggal di dalam ruangan selama prosedur dilakukan jika dimungkinkan. Rasi Rasion onal al Dapa Dapatt memb member erik ikan an efek efek kete ketena nang ngan an jika jika meli meliha hatt seseorang yang ang dikenalka lkan oleh pasien dan memberikan penenangan. Pindahkan barang-barang yang berpotensi membahayakan pasien dari lingkungannya. lingkungannya. Rasi Rasion onal al *enu *enuru runk nkan an kemu kemung ngki kina nan n pasi pasien en menc mencel elak akai ai oran orang g lain atau melakukan ide bunuh diri. !erika !erikan n kesem kesempat patan an untuk untuk mengek mengekspr spresi esikan kan perasa perasaan an agres agresif if secar &erbal. Rasional Rasional memberikan memberikan jalan yang baru dalam dalam mengeksp mengekspresik resikan an perasaan akan membentuk pasien belajar mengemban mengembangkan gkan kemampuan kemampuan memecahka memecahkan n masalah masalah yang baik. !ant !antu u pasi pasien en meng mengid iden entif tifik ikas asii apa apa yang yang dapa dapatt meny menyeb ebab abka kan n pasien menjadi marah Rasional esadaran akan reaksi merupakan tahap pertama dari belajar untuk berubah. !erikan jalan keluar untuk mengekspresikan diri meliputi aktifitas fisik. Rasi Rasion onal al Deng Dengan an meng mengak akti tifk fkan an fisi fisik k dida didala lam m menc mencip ipta taka kan n lingku lingkunga ngan n yang yang aman aman dapat dapat menuru menurunka nkan n doron dorongan gan untuk melakukan tindakan agresif.
3. Implementasi +anggal =B
Diagnosa
+indakan eperawatan - *embantu *embantu tingkat, tingkat, irama pernafasa pernafasan n dan suara nafas serta pola nafas - memberikan posisi dengan mening meninggik gikan an kepala kepala pasien pasien dengan dengan mengganjal bantal - mela melati tih h dan dan meng mengan anju jurk rkan an pasi pasien en untuk batuk dan napas dalam - mela melaku kuka kan n peme pemerik riksa saan an ausk auskul ulta tasi si suara nafas. - melakukan kolaborasi untuk pemeriksaan J dada dan pemeriksaan (D) -
memberikan diet nasi lembek ++P 7B hari anjurkan untuk menghindari makanan yang dapat mengiri iritasi salura luran n pence pencerna rnaan an sepert sepertii yang yang pedas pedas dan asam
25
-
7
-
-
-
-
< -
-
-
-
:B
-
-
memb member erik ikan an maka makana nan n ekst ekstra ra untu untuk k pasien kaliB hari mengob mengobser ser&a &asi si nafsu nafsu makan makan pasien pasien terhadap diet yang diberikan. *ela *elaku kuka kan n pend pendek ekat atan an pers persua uasi si&e &e tehadap pasien melakukan pengkajian tentang pemah mahaman situ ituasi saat ini dan metode koping sebelumnya memb member erik ikan an suas suasan ana a kond kondus usif if dan dan meng mengik iku ut serta ertak kan pas pasien ien dalam lam perawatan memberikan informasi efek dari minum baygon terhadap tubuh mengajarkan teknik relaksasi menyediakan waktu menjadi pendengar keluhan-keluhan pasien. mengikut sertakan keluarga dan teman terdekat pasien dalam perawatan. menc mencip ipta taka kan n suas suasan ana a tena tenang ng dan dan mengurangi stimulant membatasi jumlah pengunjung memberikan kesempatan orang terd terdek ekat at pasi pasien en untu untuk k teta tetap p ting tingga gall diruanganB mendampingi pasien. memb membe erika rikan n kese esempat mpata an pasie asien n mengekspresikan mengekspresikan perasaannya. memberikan jalan keluar untuk mengekspresikan diri meliputi aktifitas fisik, mendekatkan diri kepada +uhan. +uhan. mend mendis isk kusik usika an kons onsekue ekuen nsi dari dari perilaku agresif menganjurkan untuk membina hubungan saling terbuka dan percaya pada keluarga memb membin ina a hubu hubung ngan an salin saling g perc percay aya a antara pasien dan perawat. *embantu *embantu tingkat, tingkat, irama pernafasan pernafasan dan suara nafas serta pola nafas memberikan posisi dengan mening meninggik gikan an kepal kepala a pasien pasien denga dengan n mengganjal bantal mela melati tih h dan dan meng mengan anju jurk rkan an pasi pasien en untuk batuk dan napas dalam melaku melakukan kan pemer pemeriks iksaa aan n auskul auskultas tasii suara nafas.
26
-
melakukan kolaborasi untuk pemeriksaan J dada dan pemeriksaan (D)
-
memberikan diet nasi lembek ++P 7B hari anjurkan untuk menghindari makanan yang dapat mengiritasi salur luran pence pencerna rnaan an seper seperti ti yang yang pedas pedas dan asam memb member erik ikan an maka makana nan n ekst ekstra ra untu untuk k pasien kaliB hari mengo mengobse bser&a r&asi si nafsu nafsu makan makan pasien pasien terhadap diet yang diberikan.
-
-
7
-
-
-
-
< -
-
-
-
*ela *elaku kuka kan n pend pendek ekat atan an pers persua uasi si&e &e tehadap pasien melakukan pengkajian tentang pemah mahaman situasi saat ini dan metode koping sebelumnya memb member erik ikan an suas suasan ana a kond kondus usif if dan dan meng mengik iku ut serta ertaka kan n pas pasien ien dala dalam m perawatan memberikan informasi efek dari minum baygon terhadap tubuh mengajarkan teknik relaksasi menyediakan waktu menjadi pendengar keluhan-keluhan pasien. mengikut sertakan keluarga dan teman terdekat pasien dalam perawatan. menc mencip ipta taka kan n suasa uasana na tena tenang ng dan dan mengurangi stimulant membatasi jumlah pengunjung memberikan kesempa mpatan orang terd terdek ekat at pasi pasien en untu untuk k teta tetap p ting tingga gall diruanganB mendampingi pasien. memb membe erika rikan n kesem sempata patan n pas pasien ien mengekspresikan mengekspresikan perasaannya. memberikan jalan lan keluar untuk mengekspresikan diri meliputi aktifitas fisik, mendekatkan diri kepada +uhan. +uhan. mend mendis isku kusi sik kan kons konsek ekue uens nsii dari dari perilaku agresif menganjurkan untuk membina hubungan saling terbuka dan percaya pada keluarga - membina membina hubungan hubungan saling percaya percaya
27
B
Cam 8.@
antara pasien dan perawat. Pasien pulang perawatan di 4%6 selesai
I. 4&aluasi +anggal =B8
:B8
Diagnosa ,
4&aluasi / Pasien mengatakan bahwa telah minum bayg baygon on seba sebany nyak ak K gela gelas, s, peru perutt agak agak sakit, tenggorokan terasa panas dan sakit 1 +emp 7=, 9 % Periferal B akral hangat +D 8B98 RR 8JBmenit Infus terpasang de$ @> 8 ttsBmenit ) masalah tidak teratasi P rencana tindakan dilanjutkan
7,<
/ pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diperhatikan oleh suaminya 1 pasien banyak diam dan jarang berkomunikasi dengan suaminya ) *asalah tidak teratasi P rencana tindakan dilanjutkan / Pasien mengatakan bahwa telah minum bayg baygon on seba sebany nyak ak K gela gelas, s, peru perutt agak agak sakit, tenggorokan terasa panas dan sakit 1 +emp 7=, 9 % Periferal B akral hangat +D 8B98 RR 8JBmenit Infus terpasang de$ @> 8 ttsBmenit ) masalah tidak teratasi P rencana tindakan dilanjutkan
,
7,<
B8
/ pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah diperhatikan oleh suaminya 1 pasien banyak diam dan jarang berkomunikasi dengan suaminya ) *asalah tidak teratasi P rencana tindakan dilanjutkan Pasien pulang
28
29
BAB 48 PENUTUP
Kesim#ulan era eracu cuna nan n atau atau into intoks ksik ikas asii adal adalah ah kead keadaa aan n pato patolo logi gik k yang ang disebabkan oleh obat, serum, alkohol, bahan serta senyawa kimia toksik, dan lain-lain. eracunan dapat diakibatkan oleh kecelakaan atau tindakan tidak disengaja, tindakan yang disengaja seperti usaha bunuh diri atau dengan maksud tertentu yang merupakan tindakan kriminal. !aygon !aygon termas termasuk uk kedala kedalam m racun racun serang serangga ga " insekt insektisid isida a #. Oang ang 4.1
bera berada da
dala dalam m
golo golong ngan an
prop propo$ o$ur ur..
Prop Propo$ o$ur ur
meru merupa paka kan n
seny senyaw awa a
karbam karbamat at yang yang menye menyebab babkan kan kerus kerusaka akan n syaraf, syaraf, karena karena dudug duduga a kuat kuat seba sebaga gaii zat zat kars karsin inog ogen enik ik.. /ehi /ehing ngga ga saat saat ini ini peng penggu guna naan anny nya a tela telah h dilarang.
aran /emo /emoga ga deng dengan an dibu dibuat atny nya a maka makala lah h ini, ini, pemb pembac aca a dan dan penu penulis lis terutama nya bisa memahami dan mengerti tentang pertolongan pertama pada pada korba korban n keracu keracunan nan baygon baygon.. Dan mungk mungkin in penul penulis is membu membutuh tuhkan kan saran dan kritik untuk membuat makalah yang lebih sempurna lagi. 4.2
30
DA9TAR PUTAKA
)badi, ;ur. 88:. Buku Buku Pand Pandua uan n Pela Pelati tiha han n BC & TLS TLS (Bas (Basic ic Cardiac & Trauma Life Supprt)! Cakarta 4*/
/ahid, /ahid, )bdul. )bdul. 87. LP dan Askep "lien "eracunan #$% Baygn! "1nlin line httpBBabuzzahra:8.b httpBBabuzzahra:8.blogspot.comB87B8=Blp-da logspot.comB87B8=Blp-dan-askep-klienn-askep-klienkeracunan-ifo-baygon.html## Diakses tanggal < *aret 8< keracunan-ifo-baygon.html
asika,
3artas.
8.
"eeacunan
Baygn!
httpBBja.scribd.comBdocB@788B4R)%6;);-!) httpBBja.scribd.comBdocB@7 88B4R)%6;);-!)O O(1;- (1;-## tanggal < *aret 8<.
31
"1nline
Diakses