Definisi Definisi keracun keracunan an atau intoks intoksika ikasi si menuru menurutt WHO adalah adalah kondisi kondisi yang yang mengikuti masuknya suatu zat psikoaktif yang menyebabkan gangguan kesadaran, kognisi, persepsi, afek, perlaku, fungsi, dan repon psikofisiologis. ). Karbon monoksida (O) adalah racun yang tertua dalam se!arah manusia. "e!ak di kenal cara membuat api, manusia senantiasa terancam oleh asap yang mengandung mengandung O. #as O adalah gas yang tidak ber$arna, tidak berbau dan tidak mera meransa nsang ng selap selaput ut lend lendir ir,, sedik sedikit it lebih lebih ring ringan an dari dari udara udara sehin sehingg ggaa muda mudah h menyebarKarbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam pros es pembaka pemb akaran ran.. #as karbon kar bon monoksi mono ksida da mempunya memp unyaii pote nsi bersif ber sifat at racun rac un yang berbah ber bahaya aya karena kar ena mampu mamp u membent memb entuk uk ikatan ika tan yang kuat dengan den gan pigmen pig men darah dar ah yaitu yait u hemoglobin% Hemoglobin & O ' OHb (karboksihemoglobin)
(,)
#ambar *. Oksihemoglobin dan
Karboksihemoglobin
Sumber dan Distribusi
Karbon Karbon monok monoksida sida di lingku lingkunga ngan n dapat dapat terbent terbentuk uk secara secara alamiah, alamiah, tetapi tetapi sumber utamanya adalah dari kegiatan manusia. Karbon monoksida yang berasal dari alam termasuk dari lautan, oksidasi metal di atmosfir, pegunungan, kebakaran hutan dan badai listrik alam. "umb "umber er O buat buatan an anta antara ra lain lain kend kendar araa aan n berm bermot otor or,, teru teruta tama ma yang ang menggunakan bahan bakar bensin. "umber O dari dalam ruang (indoor) termasuk dari tungku tungku dapur dapur rumah rumah tangga tangga dan tungku tungku pemanas pemanas ruang. ruang. Dalam Dalam beberap beberapaa peneli pen elitia tian n ditemu dit emukan kan kadar kad ar O yang cukup cuku p tinggi tin ggi didala did alam m kendar ken daraan aan sedan sed an maupun bus.
*
+eberapa sumber di ba$ah ini menun!ukkan konsentrasi O%
Hasi l pe mba kar an me s in #as #as pene peneran ranga gan n dari dari pabr pabrik ik 2olu 2olusi si udara udara bisa bisa menc mencap apai ai 3sap sap roko rokok k Keba Kebakar karan an mobi mobill bisa bisa menc mencapa apaii
- / 0101-1/ 1/ 0/ 0/ *1/ *1/ 41 41/ /
"edang dengan kadar OHb di atas 51/ dalam darah cepat menimbulkan kematian (parameter pencemar udara dan dampaknya ter!adap kesehatan). (,5)
Mekanisme Keracunan Karbon Monoksida
6umlah O yang diabsorbsi oleh tubuh tergantung pada 7entilasi semenit, durasi paparan, dan konsentrasi relatif karbon monoksida di lingkungan ikatan O deng dengan an haem haemog oglo lobi bin n menim menimbu bulk lkan an ter!a ter!adi diny nyaa
penu penuru runa nan n kapa kapasit sitas as oksig oksigen en
terhadap haemoglobin dan penurunan pengiriman oksigen ke sel berdasarkan tiga mekanisme. *.
+erik +erikata atan n deng dengan an hemo hemogl glob obin in "aat "aat karbon karbon monoks monoksida ida terinha terinhalasi lasi maka maka ia akan mengambil mengambil posisi posisi oksigen oksigen yang berikatan dengan dengan hemoglobin hemoglobin,, dimana normalnya normalnya hemoglobin hemoglobin akan mengangkut mengangkut oksigen oksigen ke seluruh tubuh. 8katan karbon monoksida dengan hemogl hemoglobin obin memilik memilikii afinitas afinitas 011-1 011-11 1 kali kali diband dibanding ingkan kan ikatan ikatan oksige oksigen n dengan hemoglobin sehingga ter!adi perubahan re7ersibel berupa perpindahan oksige oksigen n dari moleku molekull hemogl hemoglobi obin. n. 9fekny 9feknyaa kumulat kumulatif if dan bertahan bertahan lama, lama, menyebabkan kekurangan pengangkutan oksigen ke !aringan. 2emberian udara segar yang lama (atau oksigen murni) dibutuhkan untuk melepaskan ikatan antara O dan haemoglobin.
(:,*1)
"elain "elain itu, itu, pembent pembentuka ukan n OHb OHb menye menyebabk babkan an Hb mengik mengikat at oksige oksigen n lebih ketat. "ehingga ter!adi pergeseran kur7a diasosiasi oksigenhaemoglobin ke kiri yang berarti tekanan oksigen !aringan berada pada tingkat terendah. "ehingga oksigen yang dilepaskan ke !aringan menurun yang berlan!ut pada hipo hipoks ksia. ia. Depr Depresi esi miok miokard ard,, 7aso 7asolid lidata atasi si perif perifer er,, dan dan distr distrim imia ia 7ent 7entrik rikel el berper ber peran an dalam dal am ter!ad ter !adii hipoten hipo tensi, si, penurun pen urunan an perfus per fusii !arin !a ringan gan dan selan se lan!ut !utnya nya ter!adi hipoksia !aringan.
(4,:)
0
#ambar 0.
Karbonmonoksida
mengikat Hemoglobi
0.
+erikatan
dengan
kompleks sitokrom oksidase sehingga ter!adi penurunan respirasi efektif intra sel "aat karbon monoksida berikatan dengan sitokrom oksidasi, ter!adi disfungsi mitokondria sehingga oksidasi mitokondria untuk menghasilkan 3;2 berkurang. ;er!adi pembebasan nitrit okside dari sel platelet dan endotel men!adi bentuk radikal bebas peroksinitrit.
(,4,*1)
+erikatan dengan mioglobin membentuk karboksi mioglobin (O>b)
(**)
O !uga memiliki afinitas tinggi terhadap mioglobin, dan berikatan secara langsung dengan otot !antung dan skelet yang menyebabkan toksisitas secara
langsung
(case
history).
8katan
O dengan
mioglobin
dapat
mengganggu cardiac out put dan menimbulkan iskemia serebral. Ditemukan ge!ala yang lambat muncul akibat terpapar kembali O dengan peningkatan kadar OHb. Hal ini dikarenakan lambatnya pelepasan ikatan O dengan mioglobin setelah berikatan dengan hemoglobin. >ekanisme keracunan O adalah perinhalasi. 3bsorbsi O ter!adi di paruparu di mana O kontak dengan sel darah merah di kapiler dan mengadakan ikatan dengan OHb. Karbon monoksida menyebabkan hipoksia !aringan dengan cara bersaing dengan oksigen untuk melakukan ikatan pada hemeprotein pemba$a oksigen. Di samping itu, lebih kuatnya afinitas
-
hemoglobin terhadap O mulai dari -111 kali lebih kuat dibandingkan afinitas
oksigen
yang
menyebabkan
adanya
karboksihemoglobin
yang
mengganggu afinitas oksigen terhadap sehingga mengurangi pelepasan oksigen ke !aringan. ?amun demikian, ikatan reaksi ini adalah re7ersibel.
(*1,**)
Karbon monoksida !uga memiliki efek toksik langsung pada tingkat seluler dengan cara mengganggu respirasi mitokondria, karena karbon monoksida terikat pada kompleks sitokrom oksidase. +erbeda dengan hemoglobin, afinitas sitokrom oksidase lebih kuat terhadap oksigen. 3kan tetapi selama anoksia seluler, karbon monoksida dapat terikat pada sitokrom oksidase tersebut.
(:)
Kadar Fetal Karbon Monoksida
Kadar
karboksihemoglobin
pada
seseorang
yang
meninggal
karena
keracunan O dapat sangat ber7ariasi, tergantung pada sumber O, keadaan sekitar tempat kematian, dan kesehatan atau penyakit paru obstruktif kronik, saturasi serendah 01-1/ dapat bersifat fatal. Kadar karboksihemoglobin dalam rumah yang terbakar ratarata /, pada umumnya dengan kadar karbon monoksida -11/. "ebaliknya, seseorang yang meninggal karena menghirup gas knalpot kadarnya kebanyakan melebihi 1/ ratarata :/. (*0) Waktu paruh karbon monoksida, !ika menghirup udara ruangan yang rata dengan air laut, yaitu sekitar 5 !am. ;etapi oksigen mengurangi eliminasi $aktu paruh, tergantung pada konsentrasi oksigennya. 9liminasi $aktu paruh dengan terapi oksigen dipendekkan men!adi 141 menit dengan menghirup oksigen *11/ pada * atm, dan men!adi *-1 menit dengan menghirup oksigen hiperbarik. 6ika seseorang masih bertahan hidup saat sampai di ruang ga$at darurat, penggunaan oksimeter nadi tidak dapat dipercaya untuk menentukan secara akurat kadar oksigenasi. 3lat ini tidak dapat membedakan antara karboksihemoglobin dengan oksihemoglobin pada pan!ang gelombang yang biasa digunakan. (*0)
II.7 Gejala dan Tanda Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan gas karbon monoksida ge!ala didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, rasa lelah, berkeringat banyak, pyre=ia, pernafasan meningkat, confusion, gangguan penglihatan, kebingungan, hipotensi, takikardi, kehilangan
kesadaran dan sakit dada mendadak !uga dapat muncul pada orang yang menderita nyeri dada. *, Kadar o antara -11/, ada sakit kepala berdenyut, mual, muntah, pingsan, dan rasa mengantuk pada saat istirahat. 2ada saat kadarnya mencapai 1/, pengunaan tenaga sedikit pun menyebabkan pingsan. Denyut nadi dan pernafasan men!adi cepat, tekanan darah turun. Kadar antara 151/, ada suatu kebingungan mental, kelemahan, dan hilangnya koordinasi. Haldane pada kadar 5/ tidak mampu ber!alan sendiri tanpa bantuan. 2ada kadar O 51/ dan seterusnya, seseorang akan hilang kesadaran, pernapasan men!adi Cheyne-Stokes, terdapat ke!ang intermitten, penekanan ker!a !antung dan kegagalan pernafasan, dan kematian, dapat disertai peningkatan suhu tubuh. *0 ;abel 0.* Hubungan antara #e! ala dengan kadar OHb dalam darah /OHb 1*1 *101 01-1 -11 11 151 511 141 41:1 A :1 ;abel 0.0
#e!alage!ala ;idak ada keluhan maupun ge!ala @asa berat di kepala, sedikit sakit kepala, pelebaran pembuluh darah kulit "akit kepala menusuknusuk pada pelipis "akit kepala hebat, lemah, dizziness, padangan !adi kabur, mausea, muntahmuntah "inkope, nadi dan pernafasan men!adi cepat "inkope, nadi dan pernafasan men!adi cepat, koma, ke!ang yang intermetten Koma, ke!ang yang intermitten, depresi !antung dan pernafasan ?adi lemah, pernafasan lambat, kegagalan pernafasan dan meninggal dalam beberapa !am >eninggal dalam $aktu kurang dari satu !am >eninggal dalam beberapa menit 2engaruh konsentrasi karbon monoksida terhadap kesehatan manusia
* 0 -
1*1 *1 *101
Konsentrasi dalam darah (/OHb)
-11
,1 B *1, 1
11
*1,1 B 41,1
?o
Konsentrasi
#e!ala terhadap kesehatan +elum ada ge!ala #angguan pada tingkah laku #angguan pada sistem saraf pusat, penglihatan, panca indra dan lainlain 2erubahan fungsi pada !antung dan paruparu "akit kepala, lesu, pusing,
sesak nafas dan mati
Pemeriksaan yang dilakukan A.
Pemeriksaan Fisik Keracunan Gas Karbon Monoksida
"elain melalui anamnesis, penegakan diagnosis keracunan gas Karbon >onoksida !uga dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik. 2ada pemeriksaan fisik keracunan gas Karbon >onoksida karbon hidup ditemukan%
ital Sign
;akikardia
HipertensiChipotesis
Hipotermi, tetapi pada keadaan terminal mungkin hipertermi
;akipneu, mungkin ter!adi pernafasan Cheyne Stoke ( pada intoksikasi berat pada umunya pernafasan men!adi lambat)
Kulit
mumnya pucat
;anda klasik cherry red sangatlah !arang (hanya tampak setelah meninggal)
Mata
2upil melebar dan reaksi cahaya menghilang (pada keadaan koma)
2endarahan retina
Eena retina ber$arna merah terang (tandatanda a$al yang sensitif)
2apil edema
Homonim hemianopsia
Paru!"aru
2neumonia dan ederma paru non kardiologis
Sistem Sara# Pusat
#angguan neurologis dan atau neuropsikiatri
#angguan daya ingat (amnesia retrograde dan anteograde)
9moasi yang labil, sulit untuk mengambil keputusan dan menurunkan kognitif
5
"tupor sampai koma
3praksia,
agnosia,
gangguan
;8,
gangguan
pendengaran
dan
keseimbangan, kebutaan dan gangguan psikis. Hal tersebut oleh karena paparan !angka pan!ang atau paparan yang berat meskipun akut akan meninggalkan sequelae neuropsikiatri !angan pan!ang.
Dara$
2ada korban yang masih hidup, darah adalah bahan yang terpenting, darah di ambil dari 7ena secepat mungkin karena ikatan OHb cepat terrurai kembali men!adi O dan keluar tubuh
2ada
pemeriksaan
laboratorium
mungkin
di!umpai
leukositosis,
hiperlikemia, dengan glukosuria (dalam $aktu - hari), albuminuria peningkatan +? dan peningkatan "#O;. 2erubahan kadar gama globulin !uga pernah dilaporkan.
%rin
2ada pemeriksaan urin didapatkan positif untuk albumin dan glukosa pada keracunan kronis
Pada &anita 'amil ()
2emerikasaan yang dilakukan sama dengan yang di bicarakan di atas, yang perlu diperhatikan adalah akumulasi O di !anin *1 */ lebih tinggi di banding darah itu $aktu paruh HbO pada !anin adalah : !am.
*.
Pemeriksaan Tamba$an Pada Korban 'idu"
a. Analisa Gas Dara$ 3kan didapatkan tingkat 2O0 mungkin normal atau serdikit menurun. #ambaran 3sidosis metabolik ter!adi sekunder karena asidosis laktat dari iskemia. b. Foto T$oraks
Diperlukan pada keracunan yang signifikan, ge!ala pulmonal, atau bila akan diterapi dengan oksigen hiperbarik. 2ada umumnya gambaran foto thoraks tidak didapatkan kelainan. #ambaran ground glass, kesuraman perihilus dan edema intra al7eolar menun!ukan prognosa yang buruk.
#ambar -. #ambaran ground glass appearance 28 c. +T!Scan
Diperlukan pada keadaan intoksikasi berat atau perubahan status mental yang tidak segera hilang. ;ampak adanya edema serebri dan lesi fokal, kebanyakan berupa daerah yang lebih gelap di basal ganglia. Hasil ;"can positif secara umum dapat memperkirakan timbulnya komplikasi neurologis. ;"can serial diperlukan bila ter!adai perubahan status mental. d. M,I
>@8 lebih akurat dibanding dengan ;"can dalam menentukan lesi fokal dan demielinisasi substansia alba. >@8 !uga sering digunakan untuk memantau kema!uan pasien. e. -KG
"inus takikardi adalah kelainan yang paling sering te!adi. 3ritmia mungkin ter!adi akibat hipoksi, iskemia atau infark. >ungkin !uga ditemukan gelombang ; mendatar atau negatif, tanda insufiensi koroner, ekstrasistol dan fibrilasi atrium. f. Pengujian Neuropsychologic 2engu!ian yang dilakukan diantaranya pengu!ian konsentrasi, fungsi motorik halus, dan pemecahan masalah secara konsisten.
4
Diagnosis
*5,*
2emeriksaan 9K# harus dilakukan pada semua paseien baik pada ge!ala atau tanpa ge!ala, dan bila terdapat (umumnya sinus takikardi dan perubahan segmen ";), maka pemeriksaan serial enzim kreatinin kinase (K) dan laktat dehidrase (
@8 kepala dapat menun!ukan adanya karakteristik abnormal seperti nekrosis bilateral dari globus pallidus, korteks serebi dan substansi nigra.
Pemeriksaan TKP
"alah satu ke$a!iban dokter ahli forensik atau ahli toksologi forensik adalah melakukan pemeriksaan ;K2 pada kematiankematian tidak $a!ar, karena pemeriksaan ;K2 sangat me mbantu dalam penentuan proses lebih lan!ut. Demikian pula pada peristi$a keracunan gas karbon monoksida, dalam hal ini tugas seorang dokter ahli adalah% *. >enentukan korban masih hidup atau sudah meninggal. 0. 3pabila didapati korban dalam keadaan masih hidup segera beri pertolongan. 2ertolongan yang dapat diberikan pada korban keracunan O antara lain% •
"egera korban dipindahkan dari sumber keracunan (penolong memakai masker gas
•
oksigen). +erikan pernafasan buatan dengan pemberian oksigen atau campuran oksigen dengan B / O0 untuk merangsang pernafasan.
•
;erapi simptomatis lain seperti%
;ransfusi darah 8nfus glukosa untuk mengatasi koma atau pemberian infus i.7.11 ml mannitol 01 / dalam $aktu * menit diikuti dengan 11 ml de=trose / selama kurang lebih
!am berikutnya untuk mengatasi cerebral odema. 3nalgetika, antibiotika, antikon7ulsi.
-. >encari sumbersumber gas karbon monoksida (bila memungkinkan diambil contoh udara untuk test isolasi gas). . >embantu mengumpulkan barang bukti (untuk pemeriksaan toksologi melalui analisis bahan yang terbakar). . >embuat catatan tentang lingkungan di ;K2, mencari informasi dari orang orang terdekat korban a tau yang berada di s ekitar ;K2.
:
5. >enentukan apakah keracunan tersebut sesuatu yang $a!ar atau tidak. . 3pabila korban telah meninggal dan ada permintaan 7isum et repertum ("2E@), maka !enasah segera diangkut ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi. Dengan memperhatikan halhal tersebut di atas, diharapkan pemeriksaan di ;K2 dapat membantu dalam pemeriksaan toksikologi yang akan dilakukan.
II..)
Pemeriksaan /ena0a$
a. 2emeriksaan luar Khas $arna lebam mayat merah terang ( cherry red ) baik permukaan tubuh, membran mukosa, kuku !ari, namun $arna ini tidak sama di seluruh tubuh misal tubuh bagian depan, leher dan paha ber$arna lebih terang dibanding dengan yang lain. Warna cherry red ini khususnya terdapat di daerah hipostasis post mortem dan menun!ukkan ke!ernihan kadar OHb telah melampaui
-1/.
2ada pemeriksaan $arna
cherry red ini dibutuhkan
pencahayaan yang baik karena tidak semua $arna cherry red yang ditemukan dalam pemeriksaan luar !enasah sebagai indikator pasti untuk menentukan adanya keracunan gas karbon monoksida. Warna cherry red tidak akan ditemukan pada !enasah yang dia$etkan. 2ada keracunan gas karbon monoksida !uga ditemukan pelepuhan kulit pada area tertentu yang dikenal dengan pelepuhan barbiturat, misal pada betis, pantat, sekitar pergelangan tangan dan lutut merupakan hasil edema kulit akibat koma yang lama, dimana terdapat immobilitas total serta tidak adanya darah 7ena yang kembali dari gerakan otot. Hal ini merupakan tanda spesifik pada keracunan gas O akan tetapi karena sebagian besar kematian karena gas O grelatif cepat maka pelepuhan ini !arang ter!adi. 9ritema dan 7esikel C bula pada kulit dada, perut, luka, atau anggota gerak badan, baik di tempat yang tertekan maupun yang tidak tertekan. Kelainan tersebut disebabkan oleh hipoksia pada kapilerkapiler ba$ah kulit. (*5,*)
*1
#ambar . Keracunan karbon monoksida (O) akan menyebabkan kulit ber$arna kemerahan. *4 b. 2emeriksaan dalam ;idak ditemukan perdarahan di rongga pleura pada keracunan O, $alau hal ini sering dihubungkan dengan asfiksia. 8nilah membedakan keracunan O dan kehilangan oksigen. 2ada pemeriksaan dalam penting untuk diperhatikan dalam pengambilan sampel
2engambilan sampel darah lebih baik mengambil bahan dalam keadaan segar dan lengkap, pengambilan darah dari !antung dilakukan secara terpisah dari sebelah kanan dan sebelah kiri bila darah masih dapat ditemukan.
*5
2ada korban yang meninggal, dapat diambil setiap saat sebelum ter!adi proses pembusukan sebab% o
2ost mortem tidak terbentuk ikatan OHb yang baru.
o
2ost mortem tidak akan ter!adi peruraian terhadap ikatan OHb yang telah ter!adi.
2erubahan yang dapat ter!adi antara lain% *. Warna cherry red seluruh
organ dalam, otot, terkadang pulpa gigi dan
sumsum tulang
**
0. +intik bintik perdarahan (tanda asphy=ia) pada otot !antung, !aringan otak, con!uncti7a, endocard. -. Degenerasi anoksida terlokalisir (hepar, !antung, gin!al dan paru) . Odema paru dan bronkopneumonia . ?ekrosis otot 5. #agal gin!al akut . ?ekrosis bilateral dari globus pallidus 4. 9dema pada globus pallidus dan subthalamicus :. Ptechie dari substansia alba otak *1.perlunakan korteks dan nucleus sentralis **. Fatty degrenation dan nekrosis pada gin!al
c. 2emeriksaan 2enun!ang ;es kimia terhadap korban keracunan O a. 3nalisa gas darah
analisa kualitatif *. 3lkali dilution test 2enentuan kualitatif yang cukup cepat untuk menentukan OHb dengan kadar lebih *1/ dalam darah. ara ker!a%
masukan darah korban 0- tetes dalam tabung reaksi 8, encerkan dengan aGuadest sampai 7olume *ml. ;abung reaksi 88 sebagai kontrol teteskan 0- tetes darah orang sehat de$asa, encerkan seperti pada tabung reaksi 8.
2ada masingmasing tabung reaksi (setelah homogen) tambahkan tetes larutan natrium hidrosikda *1/ amati perubahan yang ter!adi.
2enilaian%
Darah normal (tabung reaksi 88) kontrol segera berubah $arna dari merah muda men!adi coklat kehi!auan dalam $aktu kurang dari -1 menit, karena terbentuknya alkali hematin.
*0
Darah korban (tabung rekasi 8) perubahan $arna seperti di atas membutuhkan $aktu lebih besar dari -1 detik, karena sudah ter!adi ikatan OHb.
;es positif apabila perubahan $arna tadi ter!adi lebih dari -1 menit syarat darah kontrol%
+ukan darah foetus
+ukan darah perokok sebab darah perokok mempunyai tendensi kadar O cukup tinggi.
0. Katayama test
dalam rang 0 ml yang telah diencerkan, tambahkan 0 ml 3monium sulfida kuning dan 0 ml asam asetat -1/
pada darah normal ter!adi perbuhan $arna men!adi hi!au, sedang darah korban keracunan O tetap ber$arna merah muda seperti semula
-. 2emeriksaan spectroscopy 2enentuan dengan melihat spectrum dari OHb
3nalisa kuantitatif% *. #ettler Freimuth "ebenarnya merupakan penentuan dengan cara semikuantitatif. 2rinsip ker!a%
Darah & i2ottasium ferrisida O dibebaskan dari Hb
O & 2d< 0 & H 0O& 2d&O&H<
Ion Palladium (Pd)
akan diendapkan pada kertas saring $arna
hitam
Dengan membandingkan intentitas $arna hitam tersebut dengan $arna standar maka akan didapatkan konsentrasi OHbsecara semikuantitatif
2. Spectrophotometry >erupakan cara terbaik untuk melakukan analisa konsentrasi gas karbon monoksida pada korban yang masih hidup Dengan mengunakan alat septrofotometer ditentukan perbandingan (rasio) OHb terhadap o=yHb.
*-
. Chromatography ara mengukur kadar OHb udara ekspirasi. Walaupun kurang akurat, akan sangat menolong di lapangan. "ering digunakan untuk mengukur kadar OHb pada petugas pemadam kebarakan setelah memadamkan api. 2engukuran dilakukan dengan cara kromatografi, udara ditampung dalam kantong dan kadar o ditentukan dengan detector, perubahan ionisasi sesudah hidralasi katalik dengan !ometahne. ;eknik yang lebih canggih termasuk radioimmunassay ("I#)$ thinlayer chromatography (!%C)$ serapan ultra7iolet (E), penyerapan inframerah (8@), per&ormance liquid chromatography ('P%C) , dan kromatografi gas (#).
*
#ambar :. 3lat kromatografi gas (#), H<, ;<
Pemeriksaan Tamba$an Korban Mati
;u!uan
yang
terpenting
dari
dilakukannya
pemeriksaan
tambahan
(toksikologi) pada kasus keracunan adlaah untuk menegakkan diagnosa dari keracuan, sehingga dapat segera dilakukan terapi yang tepat (pada korban hidup) dan dapat memberikan kesimpulan yang pasti dari sebab kematian korban akibat keracunan. ntuk itu pada setiap kasus keracunan atau diduga akibat keracunan mutlak dilaksanakan pemeriksaan toksikologi% +eberapa langkah pemeriksaan toksikologi yaitu%
2engambilan sample darah
*
2ada korban hidup sample darah diambil dari 7ena secepat mungkinkarena ikatan OHb cepat terurai kembali men!adi O dan keluar tubuh.
2ada korban yang meninggal, dapat diambil setiap saat sebelum men!adi proses pembusukan sebab% •
•
post mortem tidak termasuk ikatan OHb yang baru 2ost mortem tidak akan ter!adi peruraian terhadap ikatan OHb yang telah ter!adi
6enis pemeriksaan tambahan lain pada korban mati diantaranya% a. Darah lengkap ethemoglobin "ebagai diagnosis banding dengan saturasi O 0 rendah dan 2a O 0 normal. h. 9tanol 9tanol adalah faktor yang mengacaukan, apakah keracunan tersebut disenga!a ataukah tidak. i.
Kadar sianida 6ika diduga ada keracunan sianida (misalnya pada kebakaran pabrik), paparan terhadap sianida ditandai dengan adanya asisodis metabolik yang tidak diketahui sebabnya.
!.
Histopatologis
*
2emeriksaan
23
menun!ukkan
adanya
area
nekrotik
dan
perdarahan
mikrokospis di seluruh tubuh !uga ter!adi edema dan kongesti hebat pada otak, hati, gin!al dan limpa.
Penatalaksanaan Keracunan Karbon Monoksida
2ertolongan pertama pada seseorang yang keracunan karbon monoksida adalah men!auhkan dari sumber karbon monoksida. Korban harus diberikan oksigen murni. Korban keracunan gas O ini harus diistirahatkan dan diusahakan tenang. >eningkatnya gerakan otot menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen sehingga persediaan oksigen untuk otak dapat berkurang. +2 atau batas paparan dalam lingkungan industri - ppm. Keracunan dapat ter!adi melalui inhalasi gas karbon monoksida atau uap metilen klorida, dan !uga keracunan metilen klorida melalui mulut. 3kibat keracunan karbon monoksida terutama dispnea. *. ;indakan penanggulangan dan tindakan ga$at darurat a. ntuk menghindari kontak selan!utnya, penderita harus segera dipindahkan. b. +erikan oksigen *11/ dengan masker, sampai kadar karboksihemoglobin tidak membahayakan. Kadar karboksihemoglobin akan berkurang sampai 1/ dalam $aktu *0 !am. 6ika kadar karboksihemoglobin dalam darah lebih dari 01/ perlu terapi oksigen hiperbarik). c. 6ika ter!adi depresi pernapasan, berikan pernapasan buatan dengan oksigen *11/ sampai pernapasan kembali normal. 0. 3ntidoum% oksigen yang diberikan pada tindakan ga$at darurat merupakan antidot terhadap keracunan karbon monoksida. -. ;indakan umum a. sahakan
suhu
badan
normal. ;urunkan
suhu
badan,
!ika
ter!adi
hiperthermia. b. 2erhatikan tekanan darah penderita. c. ntuk mengurangi edema serebral, berikan manitol * g C kg sebagai larutan 01/ secara 8E dalam $aktu lebih dari 01 menit. ntuk mengatasi edema serebral, berikan prednisolon * mg C kg secara 8E atau 8> tiap !am, atau obat golongan kortikosteroid lain yang setara.
*5
d. 6ika ter!adi radang paru karena infeksi bakteri, berikan obat kemoterapi yang spesifik. e. ntuk mengurangi kemungkinan ter!adi komplikasi neurologik yang timbul kemudian, perlu istirahat di tempat tidur selama 0 minggu. f. 3tasi kon7ulsi atau hiperakti7itas yang ter!adi dengan diberi diazepam 1,* mg C kg secara 8E perlahanlahan. . Follo$ up a. 2asien ra$at inap *) >emerlukan monitoring yang berkala 0) 2ada beberapa kasus yang berat perlu dira$at di 8 b. 2asien ra$at !alan *) 2enderita tanpa ge!ala dengan tingkat OHb diba$ah *1/ 0) +isa dilakukan terapi O 0 hiperbarik untuk membersihkan kadar O dalam darah.
Tindakan Pencega$an Keracunan Karbon Monoksida
Di rumah% "umber potensial gas karbonmonoksida di rumah antara lain%
#as knalpot mobil dalam garasi
3lat pemanggang berbeGue di dalam garasi
2engering pakaian
Dapur tanpa 7entilasi yang memadai
Kebocoran tabung gas
"umbatan pada cerobong asap rumah
*
#ambar *1. "umber karbonmonoksida di rumah 01
6angan pernah menggunakan peralatan berbahan bakar minyar dan gas di dalam ruangan, dan !ika memungkinkan gunakan peralatan yang digerakkan oleh listrik.
>emasang detektor karbonmonoksida
akinkan untuk membuka !endela untuk mendapatkan 7entilasi yang baik
6ika memiliki generator di rumah anda, yakinkan generator memiliki !arak bebas sekitar - kaki di semua sisi dan di atasnya
akinkan semua peralatan yang digunakan di dalam ruangan beker!a dengan kondisi baik
6ika mengalami ge!ala keracunan gas O segera dapatkan udara segar dan dapatkan pera$atan medis
#ambar **. Detektor
Di tempat ker!a%
*4
>emasang carbon monoside gas detector atau detektor gas O, yang dilengkapi dengan alarm, di ruangan di mana gas O dihasilkan.
>emastikan bah$a sistem 7entilasi terpasang dan beroperasi dengan baik.
"ebelum melakukan peker!aan di area tertutup atau con&ined space, dilakukakn terlebih dahulu.
#ambar *0. ontoh masker yang dapat dipakai untuk mencegah keracunan O Di dalam mobil
secara rutin periksa sistem pembangunan kendaraan
anda
setiap
tahunya,
kebocoran
kecil
bisa
memicu
gas
karbonmonoksida masuk ke dalam mobil
!angan men!alankan mobil di dalam garasi kendaraan yang sedang tertutup, gas karbon monoksida bisa dengan cepat memenuhi ruangan
!ika beristirahat di dalam mobil, !angan menutup semua kaca dan pintu dengan penye!uk udara masih menyala. +anyak kasus kematian di dalam mobil karena keracunan gas karbonmonoksida
periksa sistem 3 mobil anda apakah ada kebocoran yang mungkin ter!adi
#ambar *-. Detektor O yang dipasang di mobil
*:
DAFTA, P%STAKA 1.
Anonim. Diskotek Redbox Kebakaran, Diduga 4 orang tewas. 25 Juni 2010. Avaible at http://m.okezone.com/reas/2010/06/25/340/34644
2.
3nonim. anting a meal -**. 37ailable at http://bela!ar"oto#ra"i.com/10$"oto$ikonik$ men#ubah$se!arah/
3.
Anonim. %arameter %encemar &'ara http://+++.'epkes.co.i'/'o+nloa'/u'ara.%(,
4.
-rnst Armin. ibrak ( Joseph Carbon Monoxide Poisonin. e+ -n#lan' Journal o" e'icine ol 33:1603$160 online ovember 26 1 cite' arch 200* Available "rom: &7 http://+++.ne!m.or#
5.
8ichaksana A Astono 9 anum ; Dampak Keracunan Gas Karbon Monoksida bagi Kesehatan Pekerja.
6.
c>eth =. Carbon Monoxide Poisoning. &to? &p'ate &tah %oison =ontrol =enter ol. 6 2004.
@.
omasze+ksi =hristian. Carbon Monoxide Poisoning -arl A+areness an'
.
arper A'am >aker =ro"t James =arbon ono?i'e poisonin#: &n'ecte' b) both patients an' their 'octors >ritish Deriatrics 9ociet) ol. 33:105$10 online 2004 =ite' arch 200C available "rom &7: http://+++.ne!m.or#
.
=hub)o. ;eracunan ;arbon onoksi'a. +++.Drameen,oun'ation.or#
'an
(ampakn))a
terh'ap
kesehatan*
10. Du) . 9hochat (. o?icit) =arbon ono?i'e: (i""erential (ia#noses an' 8orkup. http://eme'icine.me'scape.com/article/1@$(ia#nosis Apr 2@ 2010. 'i akses tan##al 10 Juli 2010. 11. -ckert 8illiam D. ,E-9<= 9=<-=- secon' e'ition. e+ Fork. =9 %ress. %a#e 121$ 322. 1@. 12. Du) . 9hochat (. o?icit) =arbon ono?i'e: ,ollo+$&p http://eme'icine.me'scape.com/article/1@$"ollo+up. Apr 2@ 2010. 'i akses tan##al 10 Juli 2010. 13. (harma ohan 9. -t.all. <-9aru a#ian
01
21. http://+++.'irectin'ustr).com/pro'/kane$international/portable$carbon$mono?i'e$co$'etector$ 1665$236056.html 22. http://+++.archie?po.com/ima#esae/photo$#/carbon$mono?i'e$'etector$61652.!p# 23. http://+++.bomba)harbor.com/pro'uctima#e/0460012652@04@6/espirator'sr3004.!p # 24. http://+++.bomba)harbor.com/pro'uctima#e/01@2600012652@066/espirator'sr300@.!p # > 3llen * 25. arolyn http://+++.thoracicme'icine.or#/article.aspHissnI11@$ 1@3@*)earI2010*volumeI5*issueI4*spa#eI201*epa#eI216*aulastIAllen 12 ovember 2011 10:00.
0*