Makalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja KELOMPOK 3
Disusun Oleh :
Emi Mastura
12-036
M. Fadly S. M
12-046
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ACEH UTARA 2013
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................1 B. Tujuan ..................................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja ....................................................3 B. Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ...........................................5 C. Norma dan Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja ......................................6 D. Sebab-sebab Kecelakaan kerja ............................................................................11 E. Beberapa gambaran mengenai peristiwa dari kecelakaan kerja ..........................12
BAB III
KESIMPULAN
.......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA .................................................. ..................................................1 9
KATA PEGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah pada mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Makalah ini dibuat dengan berbagai sumberi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kesediaannya untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Aceh Utara, Desember 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar bagi kelangsungan suatu usaha. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Setiap tahun di dunia terjadi 270 juta kecelakaan kerja, 160 juta pekerja menderita penyakit akibat kerja, kematian 2.2 juta dan kerugian finansial sebesar 1.25 triliun USD. Sedangkan di Indonesia menurut data PT. Jamsostek (Persero) dalam periode 2002-2005 terjadi lebih dari 300 ribu kecelakaan kerja, 5000 kematian, 500 cacat tetap dan konpensasi lebih dari Rp. 550 milyar. Konpensasi ini adalah sebagian dari kerugian langsung dan 7.5 juta pekerja sektor formal yang aktif sebagai peserta Jamsostek. Diperkirakan kerugian tidak langsung dari seluruh sektor formal lebih dari Rp. 2 triliun, dimana sebagian besar merupakan kerugian dunia usaha. (DK3N,2007). Ancaman bahaya besar dari sebuah kegiatan industri pada umumnya adalah kebakaran, ledakan, atau akibat yang ditimbulkan oleh bahan berbahaya atau beracun. Beberapa kejadian lain dari contoh kasus kecelakaan besar industri di Indonesia adalah : 1. 5 Nopember 1993 terjadi kebocoran dan ledakan dari tangki penampung chlorine di PT. Indorayon Utama, Porsea, Kab. Tapanuli Utara, 2. Tahun 1994 terjadi kebocoran amoniak di PT. Pupuk Iskandar Muda, Lhokseumawe, Kab. Aceh Utara, 3. Mei 2006 di lokasi dimana PT. Lapindo Brantas Inc. sedang melakukan kegiatan pengeboran adalah sebuah contoh telak dampak negatif dari kegiatan industri. K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi. Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik. Dengan melaksanakan K3 akan terwujud perlindungan terhadap tenaga kerja dari risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada waktu melakukan pekerjaan di tempat kerja. Dengan dilaksanakannya perlindungan K3, diharapkan akan tercipta tempat kerja yang aman, nyaman, sehat dan tenaga kerja yang produktif, sehingga akan meningkatkan produktivitas kerja dan produktivitas perusahaan. Dengan demikian K3 sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan, terutama dapat mencegah korban manusia.
B. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu: 1. Mengetahui pengertian serta perbedaan dari kesehatan dan keselamatan kerja 2. Mengetahui undang-undang tentang kesehatan dan keselamatan kerja 3. Mengetahui pendekatan masalah-masalah dalam kesehatan dan keselamatan kerja 4. Mengetahui sasaran dan norma-norma dari kesehatan dan keselamatan kerja 5. Mengetahui sebab-sebab kecelakaan kerja.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mempelajari keselamatan dan kesehatan kerja diperlukan pengertian mengenai istilah yang terdapat di dalam uraian yang akan kita pelajari, sehingga tidak akan terjadi kesalahan pengertian/maksud Keselamatan dan Kesehatan Kerja. a. Secara Etimologis Ialah memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien. b. Secara Filosofi Ialah suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai masyarakat adil, makmur dan sejahtera. c. Secara Keilmuan Adalah suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja lainnya.
A. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
1. Menurut Mangkunegara, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Menurut Suma’mur (1981: 2), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994), keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
4. Mathis
dan
Jackson,
menyatakan
bahwa
keselamatan
adalah
merujuk
pada
perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
5. Menurut Ridley, John (1983), mengartikan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
6. Jackson, menjelaskan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.
7. Ditinjau dari sudut keilmuan, kesehatan dan keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. (Lalu Husni, 2003: 138).
Keselamatan kerja menyangkut segenap proses yang dibenarkan dan sesuai dengan prosedur yang harus dilakukan pada saat melakukan. Tujuan keselamatan kerja adalah antara lain: 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup, meningkatan produksi & produktivitas nasional. 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 3. Sumber produksi dipelihara, dipergunakan secara aman & efisien. 4. Selain itu, dalam keselamatan kerja juga terdapat kesehatan kerja (Occupational health).
Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan karyawan (pekerja) yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja. Bahaya pekerjaan (akibat kerja), seperti halnya masalah kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Tujuan kesehatan kerja adalah: 1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja di semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun k esehatan sosial. 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pekerja yang diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya. 3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan olek faktor-faktor yang membahayakan kesehatan. 4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya. Setelah melihat berbagai pengertian di atas, maka kelompok menarik kesimpulan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Membahas mengenai kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu membicarakan tentang masalah keamanan fisik dari para pekerja, tetapi juga menyangkut berbagai unsur dan pihak.
B. Undang-undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Indonesia mempunyai kerangka hukum K3 yang ekstensif. K3 yang terutama di Indonesia adalah Undang-Undang No. 1/ 1970 tentang Keselamatan Kerja. tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. Undang-Undang No. 23/ 1992 tentang Kesehatan memberikan ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23 yang menyebutkan bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua
pekerja dapat bekerja dalam kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri atau masyarakat, dan supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja mereka sesuai dengan program perlindungan tenaga kerja (Departmen Kesehatan 2002). Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
C. Norma dan Sasaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu : 1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja 2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja 3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja Sasaran dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja, sebagai berikut : 1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain 2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan Adapun faktor-faktor yang ditemui dalam penerapan K3 didalam dunia pekerja,sebagai berikut: 1. Dari sisi masyarakat pekerja. Tuntutan pekerja masih
pada
kebutuhan
dasar
(upah
dan
tunjangan
kesehatan/kesejahtraan). 2. Dari sisi pengusaha. a. Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi . b. Pengusaha lebih meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya dan K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan.
Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja Bila penyebabnya sudak diidentifikasi, strategi – strategi dapat dikembangkan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya – bahaya kerja. Untuk menentukan apakah suatu strategi
efektif atau tidak, perusahaan dapat membandingkan insiden, kegawatan, dan frekuensi penyakit – penyakit dan kecelakaan sebelum dan sesudah strategi tersebut diberlakukan. 1. Memantau Tingkat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Mewajibkan perusahaan – perusahaan untuk menyimpan catatan insiden – insiden kecelakaan dan kasus penyakit yang terjadi dalam perusahaan. Perusahaan juga mencatat tingkat kegawatan dan frekuensi setiap kecelakaan atau kasus penyakit tersebut. Adapun tingkat-tinkat yang dimaksud, sebagai berikut: a. Tingkat Insiden b. Tingkat Frekuensi c. Tingkat Kegawatan
2. Mengendalikan Stres Dan Kelelahan Kerja Program pelatihatan yang dirancang untuk membantu para pekerja mengatasi stress yang diakibatkan oleh pekerjaan. Program ini disediakan untuk staf pengawasan, staf professional, dan pegawai, dengan tujuan memperkenalkan bahan – bahan, keahlian informasi, dan definisi peran pengawasan dan menajemen. a. Meningkatan Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan b. Strategi – strategi Manajemen Stres.
3. Mengembangakan Kebijakan – Kebijakan Kesehatan Kerja Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya tanggung jawab, semakin banyak perusahaan mengembangkan pernyataan – pernyataan ini berkembang dari suatu kepedulian
bahwa
perusahaan – perusahaan
harus
proaktif
menangani
masalah –
masalah kesehatan dan kesamatan kerja. 4. Menciptakan Program – Program Kebugaran Perusahaan – perusahaan semakin memusatkan perhatian kepada us aha – usaha untuk menjaga agar para pekerja tetap sehat. Salah satu caranya dengan melakukan 1x olahraga didalam seminggu.
A. Proteksi Proteksi merupakan sistem perlindungan berupa kompensasi yang dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan oleh perusahan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan rasa aman, baik dari sisi financial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagai pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningaktan nilai tambah perusahaan. Adapun faktor – faktor Yang menentukan proteksi diantara masing – masing pekerja, sebagai berikut: 1. Responsibility ( Tanggung Jawab) 2. Skill (Keahlian) 3. Mental Effort (kerja Otak / Mental) 4. Physical Effort (Kemampuan Fisik) 5. Work Condition (Kondisi Kerja) 6. Government Rule (Peraturan Pemerintah)
B. Perlindungan, Keselamatan, dan Kesehatan Pekerja 1. Pelindungan a. Yang Berhubungan Dengan Masalah Keuangan Perlindungan yang berhubungan dengan masalah keuangan dilakukan melalui pemberian berbagai santunan dalam bentuk santunan jaminan sosial, kompensasi ketiadaan pekerja, biaya medis, dan kompensasi pekerja. b. Perlindungan Yang Berhubungan Dengan Keamanan Fisik Karyawan Dalam rangka memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan keamaan kerja, pemerintah
mengeluarkan
peraturan
perundang – undangan yang
mengharuskan
perusahaan untuk memberikan fasilitas yang memadai demi menjamin keamanan kerja serta memberikan jaminan finansial apabila karyawan mengalami kecelakan kerja.
2. Tujuan Dan Pentingnya Keselamatan Kerja a. Manfaat Lingkungan Yang Aman Dan Sehat
Jika perusahaan dapat menurunkan tingkat dan beratnya kecelakaan – kecelakaan kerja, penyakit, dan hal – hal yang berkaitan dengan stress, serta mampu meningkatkan kulitas kehidupan kerja para pekerja, perusahan akan semakin efektif. Peningkatan – peningkatan terhadap hal ini akan mengasilkan :
Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
Meningkatnya efisensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen
Menurunnya biaya – biaya kesehatan dan asuransi
Tingkat Kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim
Felksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan
Rasio seleski tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan
b. Kerugian Lingkungan Kerja Yang Tidak Aman dan Tidak Sehat Jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian – kerugian akibat kematian dan kecelakaan di tempat kerja dan kerugian menderita penyakit – penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan. 3. Gangguan Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan kerja Baik aspek fisik maupun sosio-psikologis lingkungan pekerjaan membawa dampak kepada keselamtan dan kesehatan kerja salah satunya sebagai berikut : a. Kecelakaan – Kecelakaan Kerja Perusahaan – perusahaan tertentu atau departemen tertentu cenderung mempunyai tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi dari pada lainnya. Beberapa karakteristik dapat menjelaskan perbedaan tersebut, sebagai berikut:
Kualitas Organisasi
Pekerja Yang Mudah Celaka
Pekerja Berperangai Sadis.
b. Penyakit – Penyakit Yang Diakibatkan Pekerjaan Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi beberapa hal sebagai berikut : 1. Hazard (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada. 2. Danger (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif. 3. Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu. 4. Incident, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan/struktur). 5. Accident,
Kejadian
bahaya
yang
disertai
adanya
korban
dan
atau
kerugian
(manusia/benda). 3. menjamin proses produksi aman dan lancar.
C. Kehidupan Kerja Berkualitas Rendah Bagi banyak pekerja, kehidupan kerja berkualitas rendah akan menyebabkan oleh kondisi tempat kerja yang gagal untuk memenuhi preferesnis – preferensi dan minat – minat tertentu seperti rasa tanggung jawab, keinginan akan pemberdayaan dan keterlibatan dalam pekerjaan tantangan, harga diri, pengendalian diri, penghargaan, prestasi, keadilan, keamanan, dan kepastian. D. Stress Pekerjaan Penyebab umum stress bagi banyak pekerja adalah supervisor (atasan), salary (gaji), security (keamanan), dan safety (keselamatan). Aturan – aturan kerja yang sempit dan tekanan – tekanan yang tiada henti untuk mencapai jumlah produksi yang lebih tinggi adalah penyebab utama stress yang dikaitkan para pekerja dengan supervisor. Berikut ini salah satu penyebab stress kerja yaitu:
Perubahan Organisasi
Tingkat Kecepatan kerja
Lingkungna Fisik
Pekerja Yang Rentan Stres
D. Sebab-sebab Kecelakaan
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan merupakan nilai tersendiri dari teknik keselamatan. Ada pepatah yang mengungkapkan tindakan yang lalai seperti kegagalan dalam melihat atau berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan kondisi kelalaian dan memperbaiki kesadaran mengenai keselamatan setiap karyawan pabrik. Penyebab dasar kecelakaan kerja : ·
Faktor Personil a.
Kelemahan Pengetahuan dan Skill
b.
Kurang Motivasi
c.
Problem Fisik
d.
Standar kerja tidak cukup Memadai
e.
Pemeliharaan tidak memadai
f.
Pemakaian alat tidak benar
g.
Kontrol pembelian tidak ketat
· Faktor Pekerjaan
Penyebab Langsung kecelakaan kerja ·
Tindakan Tidak Aman a. Mengoperasikan alat bukan wewenangnya b. Mengoperasikan alat dg kecepatan tinggi c. Posisi kerja yang salah d. Perbaikan alat, pada saat alat beroperasi
Kondisi Tidak Aman a. Tidak cukup pengaman alat b. Tidak cukup tanda peringatan bahaya c. Kebisingan/debu/gas di atas NAB d. Housekeeping tidak baik Penyebab Kecelakaan Kerja (Heinrich Mathematical Ratio) dibagi atas 3 bagian Berdasarkan Prosentasenya: a. Tindakan tidak aman oleh pekerja (88%) b. Kondisi tidak aman dalam areal kerja (10%) c. Diluar kemampuan manusia (2%)
E. Beberapa gambaran mengenai peristiwa dari kecelakaan kerja, antara lain :
a. kebakaran
b. keracunan
c. Terjatuh
d. Tertimpa
Meskipun sudah terpasang rambu-rambu disekitar kawasan, sering sekali kita mengabaikannya. Hal itu dikarenakan pemahaman kita mengenai fungsi-fungsi dari rambu-rambu tersebut. Beberapa rambu-rambu larangan yang bila diabaikan memiliki potensi kecelakaan, diantaranya : 1. Rambu Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk
Rambu ini biasanya dipasang di pintu masuk proyek, Di lokasi yang memiliki resiko bahaya tinggi yang memerlukan tidak banyak orang, seperti di ruangan bahan kimia, ruang genset, dan lain-lain. 1. Rambu Dilarang Merokok.
Rambu dilarang merokok biasanya dipasang di area-area yang memiliki potensi bahaya kebakaran.. Biasanya Petugas K3 menyediakan satu tempat khusus untuk merokok bagi para pekerja.
2. Rambu Dilarang Parkir.
Rambu dilarang parkir biasanya dipasang di lokasi sekitar tower crane, lokasi di bawah gedung saat konstruksi, dan lain-lain. Biasanya di dalam proyek sudah disediakan tempat khusus untuk parkir kendaraan. 3. Rambu Dilarang Melintas.
Rambu seperti ini biasanya dipasang di sekitar lokasi peng angkatan material dengan tower crane / alat berat.
Rambu ini biasanya dipasang di area yang pemasangan scaffoldingnya belum selesai.
4. Rambu Dilarang Menyalakan Api.
Rambu ini biasanya dipasang di lokasi dengan bahan yang mudah terbakar seperti penimbunan bahan bakar, penumpukan materia yang mudah terbakar , dan lain-lain.
6. Rambu Larangan Penggunaan Peralatan.
Rambu ini biasanya dipasang pada scaffolding yang dinilai tidak layak pakai, untuk menghindari ha-hal yang tidak diinginkan dalam pemakaian peralatan kerja.
BAB III KESIMPULAN
Dari pemamparan makalah ini dapat saya menyimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan
kerja
khususnya
pada perusahan sangat
penting
dilakukan,
karena
dapat
mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik
jasa
maupun
menimbulkan
industri.
konsekwensi
Perkembangan meningkatkan
pembangunan
intensitas
kerja
setelah yang
Indonesia
merdeka
mengakibatkan
pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja. Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan – tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak akan ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat kesejahtraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil produksi perusahaan ini. Sesuai dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
DAFTAR PUSTAKA
http://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-keselamatan-kerja//jam17.01 http://scribd.com/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-industri/jam18.10 Silalahi, Bennett N.B. [dan] Silalahi,Rumondang.1991. Manajemen keselamatan dankesehatan kerja.[s.l]:Pustaka Binaman Pressindo. Suma'mur .1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung Agung, 1985