Maqashid Syariah
Di tengah perkembangan kemajuan dunia dengan tingkat peradaban manusia yang semakin pesat, keberadaan syari’at Islam di tengah umatnya – dalam tataran konsep maupun praktik – sedikit demi sedikit telah tergeser dan tergantikan oleh paradigma pragmatis manusia dalam memenuhi kebutuhannya. kebutuhanny a. Di satu sisi terdapat sekelompok sekelompok umat Islam yang secara secara gigih mengupayakan mengupayakan pemberlakuann syari’at Islam secara utuh. pemberlakua utuh. Sikap idealis mereka mereka cenderung cenderung menjurus ke arah arah penentangann hegemoni budaya penentanga budaya barat secara frontal, frontal, bahkan tak jarang jarang dibarengi dengan dengan aksiaksi fisik yang kerap dicap sebagai teror. !indakan !indakan ini, jelas j elas tidak simpatik, bahkan dalam pandangan mayoritas orang Islam sekalipun. "agaimana "agaimanapun, pun, upaya pemahaman dan penegakan syari’at Islam adalah sebuah keharusan. Dan tentunya, dalam mensosialisasikannya, haruslah secara arif. #endati mengharuskann umatnya untuk tunduk pada segala aturannya, namun melalui tata aturan syari’at, mengharuska Islam hadir untuk me$ujudkan citacita dan tujuan tertentu serta hikmah di balik pemberlakuan hukumhukumnya. hukumhukumny a. Dalam terminologi syari’at, citacita, dan tujuan serta hikmah tersebut dikenal dengan istilah maqashid al syariah. Melalui pendekatan semacam inilah, pemahaman syari’at Islam lebih menemukan ruh dan substansiny substansinya. a. Maqashid al Maqashid al Syariah memiliki
sejumlah makna atau sasaran yang hendak dicapai oleh syara’ dalam
semua atau sebagian besar kasus hukumnya. hukumnya. %tau ia adalah tujuan dari syari’at, atau rahasia di balik pencanangan pencanang an tiaptiap hukum oleh Syar’i &pemegang otoritas syari’at, %llah dan 'asul(ya. )engetahuann terhadap Maqashid al Syariah ini, selamanya merupakan kebutuhan bagi semua )engetahua kalangan. "agi mujtahid, maqashid al syariah tentu saja dibutuhkan dalam memahami teksteks syari’at, dalam melakukan istimbat , tarjih, atau qiyas. "agi kalangan a$am, pengetahuan terhadap maqashid syariah tak kalah pentingnya. #arena, dengan memahami hikmah di balik
pensyari’atan pensya ri’atan
hukum, seseorang akan lebih mantap dalham menerima dan melaksanakan tata aturan syari’at tersebut. "anyak sekali nash %l*ur’an maupun sunnah yang menegaskan bah$a %llah menciptakan alam dan segala instrumen kelengkapannya kelengkapannya – termasuk tata aturan syari’at – tidak secara siasia, namun dengan tujuan dan sasaran tertentu. %llah s$t. berfirman+ - 6J - ?> -@ < 3 K 0 3 L; - / 0 1 - 2 3 4 0 5- 67 -8 3 -9 ;: < 3 = 0 > ?-@A - 6B C -E- < 3 F 0 67 -G 3 -H - N --@ %rtinya+ “Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami! "i# $supp%rt&%%tn%tes' [1] "endi#' "endi#'
BAB II
PEMBAHASAN
Oif PsupportQistsR1.
OendifRPengertian Maqashid al Syari’ah
Oif PsupportQistsRa.
OendifRSecara Bahasa ( T9 )
Secara bahasa maqashid berasal dari gabungan & idha#ah) kata majemuk antara + Maqashid dan al syariah
UYZ 3 UZ; G 3 U -Z 3 G96N - G 3[ -XJ1 + T9 U 0V6GJ9W\ /9W [ _`[ ^J8[ ]UZ[ + U 0ZG 3J9WA W U CZ - G 3[A -W U CZ - -+ 6G UZ , Z 6JKE5W+ AW 7/J9W , 6/J9 TH9W ^N ^4` UZ 3 G9WA . UWA 7/J U 0Z - G 3J9WA U 0\ -WA \^9W 684:A \Oif P 1K9WA supportootnotesROROendifR . Oif PsupportQistsR
OendifR Maqashid secara bahasa adalah jamak dari maqshad, dan maqsad
mashdar mimi dari #i’il qashada, dapat dikatakan qashada-yaqshidu-qashdan-wamaksadan, al qashdu dan al maqshadu
artinya sama, beberapa arti alqashdu adalah ali’timad berpegah teguh,
al amma c%nd%ng, mendatangi sesuatu dan menuju
Oif PsupportQistsR
OendifRSedangkan syari’ah secara bahasa berarti+ tempat menuju ke sumber
air ? 9W 0] &6J9W ] ; 6 ; 3[ -Oif PsupportootnotesROROendifR Oif PsupportQistsRb.
OendifRSecara Istilah &6vVW
Secara istilah terdapat beberapa pengertian yang disebutkan oleh para ulama dalam literature mereka diantaranya adalah+ Oif PsupportQistsR1.
OendifRIbnu al!ayyi" Al #au$iyah
Menegaskan baha$a syariah itu berdasarkan kepada hikmahhikmah dan maslahahmaslahah untuk manusia baik di dunia maupun di akhirat. )erubahan hukum yang berlaku berdasarkan perubahan waman dan tempat adalah untuk menjamin syariah dapat mendatangkan kemaslahatan kepada manusia.Oif PsupportootnotesROxROendifR Oif PsupportQistsR%.
OendifRAl I$$ bin Abdul Sala"
"erpendapat syariat itu semuanya mengandung nilai maslahah yang bertujuan menolak kejahatan atau menarik kebaikan Oif PsupportootnotesROROendifR Oif PsupportQistsR&.
OendifRAl 'hadi"i
"erpendapat maqashid sebagai prinsip islam yang lima yaitu menjaga agama, ji$a, akal, keturunan dan harta.Oif PsupportootnotesROzROendifR
Oif PsupportQistsR.
OendifRIbnu Asyur
"eliau berpendapat bah$a maqashid adalah segala pengertian yang dapat dilihat pada hukum hukum yang disyariatkan, baik secara keseluruhan atau sebagian, menurut beliau maqashid terbagi menjadi dua yaitu{ maqashid umum dan maqashid khusus.maqashid umum dapat dilihat dari hukumhukum yang melibatkan semua indi|idu secara umum, sedangkan maqashid khusus cara yanag dilakukan oleh syariah untuk merealisasikan kepentingan umum melalui tindakan seseorang. Oif PsupportootnotesRO}ROendifR Oif PsupportQistsR.
OendifRIbnul Arabi dan Al !adhi *Iyadh
Menyebutkan berhukum untuk menghidarkan kemudharatan adalah $ajib, dengan tidak membebani seseorang. Oif PsupportootnotesRO~ROendifR
Oif PsupportQistsR+.
OendifRAs Syatibi
"eliau tidak mengemukakan definisisecara spesifik tentang maqashid syariah disebabkan karena masyarakat umum sudah memahaminya baik langsung maupun tidak langsung. Oif P supportootnotesRO•ROendifR Oif PsupportQistsR,.
OendifR-r. ahbah /uhaily
menyebutkan Maqashid syariah adalah sejumlah makna atau sasaran yang hendak dicapai oleh syara’ dalam semua atau sebagian besar kasus hukumnya. %tau ia adalah tujuan dari syari’at, atau rahasia di balik pencanangan tiaptiap hukum oleh Syar’i &pemegang otoritas syari’at, %llah dan 'asul(ya. Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Definisi terakhir inilah yang menurut pemakalah lebih dekat kepada yang diharapkan, karena mendekati pengertian yang jami’mani’ Oif PsupportQistsR%.
OendifR0rgensi Maqashid al Syari’ah
Maqashid syariah memiliki peranan yang penting dalam proses terjadinya hukum, oleh karena itulah )rof. Dr. Muhammad Musthafa %w ‚uhaili, menyebutkan dalam kitabnya maqashid syariah, ada beberapa faidah maqashid al syariah yang bisa dipetik diantaranya+ Oif PsupportQistsRa.
OendifRMaqashid syariah dapat membantu mengetahui hukumhukum yang
bersifat umum & kulliyah) maupun parsial & ju*’iyyah ) Oif PsupportQistsRb. praktek.
OendifRMembantu memahami nushsus syar’i secara benar dalam tataran
Oif PsupportQistsRc.
OendifRMembatasi makna lafadw yang dimaksud ( madlul al al#ad* secara
benar, karena nashnash yang berkaitan dengan hukum sangat |ariatif baik lafadw maupun maknanya. Maqashid al syari’ah berperan dalam membatasi makna yang dimaksud. Oif PsupportQistsRd.
OendifR#embali ke maqashid al syari’ah ketika tidak terdapat dalil yang pasti
dalam %l qur’an dan sunnah pada masalahmasalah yang baru & kontemporer , sehingga para mujtahid merujuk ke maqashid al syari’ah dalam istimbath hukum setelah mengkombinasikan dengan qiyas, ijtihan, istihsan, istislah dll. Oif PsupportQistsRe.
OendifRMaqashid al syari’ah membantu mujtahid untuk mentarjih sebuah
hukum yang terkait dengan & perbuatan manusia a#’al mukalla#in sehingga menghasilkan hukum yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Oif PsupportootnotesRO€€ROendifR Oif PsupportQistsR&.
OendifRIstilah istilah yang ber2aitan dengan Maqashid al Syariah
Oif PsupportQistsRa.
OendifRAlHi2"ah & J=9W
Ibn 'usyd menyifatkan maqasid sebagai hikmah dari pensyariatan hukum. +l-hikmah memiliki arti yang sama dengan maqasid. Istilah al-hikmah lebih kerap digunakan oleh fuqaha.ƒontohnya Ibn arhun berkata+Dan adapun hikmah qadha ialah mengurangi kekacauan, menolak bala bencana, mencegah orang walim, membantu yang diwalimi, memutuskan pertikaian, menyuruh yang ma„ruf dan mencegah kemungkaran.Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Oif PsupportQistsRb.
OendifRAl3illat &H/9W
Sebagian ulama yang menganggap bah$a maqasid itu ialah „illat-illat yang terkandung di dalam pensyariatan hukum. +l-lat ialah sifat wahir yang ada pada hukum syara. Oif PsupportootnotesRO€R OendifR Sifat yang ada pada sesuatu hukum itu seolaholah menggambarkan maqasid syara.Ini menjadikan al„illat dan maqasid memba$a pengertian yang sama. %tau dengan kata lain, maqasid sesuatu hukum dapat difahami daripada kefahaman terhadap „ illat nya.Istilah ini lebih banyak digunakan di dalam bidang tafsir ayat dan hadits yang berkaitan dengan hukumhukum syara„ Oif P supportootnotesRO€xROendifR Oif PsupportQistsRc.
OendifRAl"a3na & …7/J9W
Dari segi penggunaannya, istilah alma„na adalah sinonim kepada maqasid kecuali alma„na lebih popular digunakan oleh fuqaha terdahulu seperti alSyatibi, al †hawali dan al!abari. Oif PsupportQistsR.
OendifRMet4de Peneta5an Maqashid al Syari’ah & /29W UV6G[ ‡6ˆW ‰2Š
Ibnu %sy‹r berpendapat bah$a sesuatu bisa dinyatakan secara spesifik sebagai tujuan dari syari’at
melalui tiga cara penetapan yaitu+Oif PsupportootnotesRO€ROendifR .ertama, penelusuran & istiqra’ terhadap hukumhukum syari’at yang telah diketahui /illat nya
secara tekstual, atau melalui penggalian /illat melalui penalaran. Kedua, dalildalil %l*ur’an yang lugas sisi
penunjukan tekstualnya dan secara tegas menentukan
tujuan tertentu di balik pensyari’atan sebuah kasus hukum. Ketiga, sunnah mutawatirah. Menurut %sySyathibi, ada tiga bentuk pemikiran mengenai bagaimana cara mengetahui tujuan dari syari’at &maqashid syari’ah .ertama, bah$a maqashid syari’ah tidak bisa
diketahui kecuali dukungan nash sharih yang
menjelaskannya. #esimpulan akhir dari pemikiran ini hanyalah mengarahkan nash atas sisi dhahir nya saja. Ini adalah metode Madwhab 0hahiriyah yang hanya memandang makna dhahir dari nash untuk menentukan maqashid syari’ah. Kedua+ klaim bah$a maqashid syari’ah bukanlah apa yang tersurat atau
tersirat dalam nash, namun
hal lain di balik itu. Ini diberlakukan pada seluruh hukum syari’at, hingga tak tersisa sedikitpun sisi dhahir dari nash yang dapat dijadikan pegangan. #laim ini
hakikatnya adalah pembatalan syari’at,
sebagaimana yang dikemukakan kalangan madwhab 1athiniyyah. Ketiga, maqashid syari’ah bisa diketahui melalui dua
pendekatan di atas secara moderat dan
sinergis, yakni dengan berpedoman pada sisi dhahir tanpa mengesampingkan makna atau hikmah tersembunyi di balik itu, atau sebaliknya, dengan menggali makna atau hikmah di balik pensyari’atan sebuah hukum tanpa bertentangan dengan sisi dhahir nash. Dan, inilah yang dijadikan pijakan oleh manyoritas ulama’. #arenanya, %sySyathibi memberikan kesimpulan bah$a maqashid syari’ah bisa diketahui dengan tiga cara yaitu+ .ertama, cukup mengetahui dalil perintah atau larangan yang secara jelas, bah$a tujuan yang
dikehendaki adalah kepatuhan dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan. Kedua{ dengan memandang /illat-’illat dari perintah atau
larangan, seperti pensyari’atan nikah
yang bertujuan untuk memelihara keturunan. Ketiga, bah$a dalam penerapan hukum syari’at, Syari’ memiliki tujuan pokok & maqashid ashliyyah dan tujuan pelengkap & maqashid tabi’ah , adakalanya tertera secara eksplisit, tersirat
secara implisit, ataupun didapatkan dari hasil penelusuran & istiqra’ terhadap nash. Sehingga dapat disimpulkan bah$a setiap maqashid yang tidak tertera dalam nash namun tidak bertentangan dengan ketentuan di atas, adalah termasuk dalam maqashid al syariah. Oif PsupportootnotesRO€zR
OendifR Oif PsupportQistsR.
OendifRSyarat syarat berhu66ah dengan Maqashid al Syari’ah ( ŒA2
8Ž /29W UV6G[ Selanjutnya, dalam sisi legalitas hujjahnya, maq2shid al-syar3’ah haruslah memenuhi empat macam kriteria Oif PsupportootnotesRO€}ROendifR+ Perta"a, maqashid syari’ah
haruslah tsabit , & 6ˆ
Maksudnya bah$a sebuah hikmah dari pensyari’atan hukum bisa direkomendasikan sebagai tujuan syari’at apabila dapat dipastikan keberadaannya, atau terdapat d*hanni &asumsi yang mendekati kepastian. 'edua, maqashid syari’ah haruslah *hahir 2 6‘
Dalam artian bah$a para ulama’ tidak mempertentangkan $ujud keberadaanya sebagai tujuan syari’at &/illat . Seperti pensyari’atan nikah yang bertujuan untuk memelihara garis keturunan, tujan semacam ini tidak dipungkiri oleh seorangpun ulama’. 'etiga, maqashid syari’ah
haruslah mundlabith & “7[
Maksudnya bah$a suatu hikmah harus mempunyai standar yang jelas & jami’ mani’ , seperti perlindungan terhadap akal &hi#*h al-aql yang merupakan tujuan diharamkannya khamr . 'ee"5at7 maqashid syar’ah haruslah muththarid & 2v7[
Maksudnya suatu hikmah haruslah stabil dan berkesinambungan, tidak berbedabeda atau berubah karena perbedaan atau perubahan dimensi ruang dan $aktu. Seperti keislaman dan kemampuan atas nafkah yang menjadi persyaratan dari ka#a’ah dalam nikah. Dengan demikian setiap hikmah yang telah memenuhi keempat kriteria di atas, bisa dinyatakan sebagai maqashid syari’ah. Sedangkan halhal yang hanya berdasarkan wahm &kemungkinan tanpa dasar atau takhayyul &imajinasi dapat dipastikan bukan merupakan maqashid al-syari’ah .Oif PsupportootnotesRO€~ROendifR
Oif PsupportQistsR+.
OendifR'lasi8i2asi Maqashid al Syariah
Oif PsupportQistsRa
OendifR Maqasid al Syariah berdasarkan tujuannya terbagi dua +Oif P
supportootnotesRO€•ROendifR Oif PsupportQistsRA. OendifRMaqasid Syari3 ”aitu maqasid yang diletakkan oleh %llah dalam mensyariatkan hukum. !ujuannya adalah & jalbil masholih wa daf’il madhorroh) menarik kebaikan dan menolak kejahatan di dunia dan
di akhirat.
Menurut asSyatibi, Maqasid Syari„ terbagi empat bagian Oif PsupportootnotesROROendifR+ Oif PsupportQistsR€.
OendifR!ujuan Syari„ &%llah menciptakan Syariat .
Oif PsupportQistsR.
OendifR!ujuan Syari„ &%llah menciptakan Syariat untuk difahami.
Oif PsupportQistsR.
OendifR!ujuan Syari„ &%llah menjadikan Syariat untuk dipraktikkan. !
Oif PsupportQistsRx.
OendifR!ujuan Syari„ &%llah meletakkan mukallaf di ba$ah hukum Syarak.
Oif PsupportQistsRa.
OendifR9u6uan Allah "enci5ta2an syariat.
)ada pandangan %sSyatibi, %llah menciptakan syariat dengan tujuan untuk merealisasikan maqasidnya untuk manusia yaitu untuk memberikan kebaikan (maslahah) kepada mereka dan menolak keburukan (ma#sadah) yang menimpa mereka. Menururtnya segala apa yang disyariatkan tidak terlepas dari maqasid al syariah. !ujuan syariat dibagi menjadi tiga kategori yaituOif P supportootnotesRO€ROendifR +
Oif PsupportQistsR1.
OendifR'e5entingan Asas (al-Dharuriyyat) :
”aitu segala apa yang paling penting dalam kehidupan manusia, bagi tujuan kebaikan agama dan kehidupan di dunia dan akherat karena kehidupan manusia akan rusak di dunia atau di akhirat jika kepentingan asas ini tidak ada atau tidak dipenuhi.
Sehingga dalam syariat dikenal dengan al dharuriyaat al khamsah & lima hal yang sangat penting diantaranya adalah + Oif PsupportQistsRa.
OendifR%gama & U9W
Oif PsupportQistsRb.
OendifRi$a & 79W
Oif PsupportQistsRc.
OendifR%kal & G/9W
Oif PsupportQistsRd.
OendifR#eturunan & L79W
Oif PsupportQistsRe.
OendifR—arta & 6J9W
#elima hal diatas merupakan maslahah yang senantiasa di jaga oleh syariat meskipun dengan jalan yang berbedabeda, sehingga yang di gulirkan oleh syariat meletakkan dua sendi dasar yaitu+ Oif PsupportQistsR
OendifRMe$ujudkan dan melahirkan hukum (al ijaad )
Oif PsupportQistsR
OendifRMenjagan kesinambungannya ( al hi#d ) Oif PsupportootnotesROR
OendifR Oif PsupportQistsRa. OendifR%gama & U9W
Syariat me$ujudkan agama dengan syarat dan rukunnya dari mulai iman, syahadat dengan segala konsek$ensinya, akidah yang mencakup keimanan atas hari kebangkitan, hisab dll. Dasar – dasar ibadah seperti shalat, puasa, wakat dan haji. Selain itu syariat juga menjaga agama ini dengan mensyariatkan dak$ah, ke$ajiban berjihad, amar makruf dan nahi mungkar.Oif PsupportootnotesR OROendifR Oif PsupportQistsRb.
OendifR i$a & 79W
Syariat me$ujudkannya dengan menikah, karenanya akan menyehatkan ji$a, memperbanyak keturunan dan generasi penerus. Disamping itu, syariat me$ajibkan menjaga ji$a dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak berbahaya bagi ji$a manusia. "egitupula ketika %llah mensyariatkan qishah yang tujuannya untuk menjaga ji$a manusia. Oif PsupportootnotesROxR OendifR Oif PsupportQistsRc.
OendifR%kal & G/9W
Merupakan karunia %llah yang paling berharga, sehingga manusia di$ajibkan menjaganya dengan tidak mengkonsumsi segala hal yang merusak akal manusia seperti narkoba dan khamar, Oif PsupportQistsRd. OendifR#eturunan &
L79W
Disyariatkan menikah untuk memperbanyak keturunan, kemudian syariat menjaganya dengan menjauhi halhal yang dapat menjeerumuskan ke wina. "egitupula dengan diharamkannya menuduh $anita$anita yang baik dengan tuduhan wina. Oif PsupportootnotesROROendifR Oif PsupportQistsRe. OendifR—arta & 6J9W Syariat membolehkan segala jenis muamalah yang sesuai dengan kaidah syariat, me$ajibkan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, lalu syariat menjaga harta dengan mengharamkan mencuri, menghikangkan harta orang lain dan menyerahkan harta kepada pihak yang tidak bisa bertanggungja$ab atas harta tersebut. Oif PsupportQistsR%.
OendifR'ebutuhan Biasa (al-Hajiyat ) +
Ia merupakan keperluan hidup untuk memudahkan kehidupan di dunia dan akhirat, tanpanya kehidupan manusia akan menjadi tidak sempurna dan mengalami kesempitan. "eberapa kebutuhan yang dibolehkan oleh syariat adalah+ Oif PsupportQistsR
OendifRSyariat membolehkan rukhsah dalah ibadah untuk memudahkan
kesulitan yang terjadi dalam melaksanakan perintah. Oif PsupportQistsR
OendifRDalam muamalah, syariat membolehkan jaul beli yang merupakan
pengecualian dari kaodah umum jual beli, seperti salam, ijarah, dan mu*araah . Oif PsupportQistsR
OendifRDalam masalah 4qubah & hukuman, syariat membolehkan kaidah
dar’ul huduud bi al syubuhaat &
menunda hudud karena tuduhan atau diyat atas keluarga terpidana
sebagai keringanan banginya.Oif PsupportootnotesROzROendifR Oif PsupportQistsR&.
OendifR'e5erluan Me:ah (al-Tahsiniyat)
#ondisi ini merupakan kondisi pelengkap hidup manusia, sehingga manusia merasakan kenyaman hidup. Seperti+ Oif PsupportQistsR
OendifRMenutup aurat, mengenakan pakaian yang baik, bersih dan bagus
ketika memasuki masjid dan bertaqarrub kepada %llah dengan melaksanakan ibadah nafilah, shadaqah, shalat sunnah dll. Oif PsupportQistsR
OendifRDalam muamalah, dilarang boros ( isra# ), jual beli diatas pembelian
orang lain dll. Oif PsupportQistsR
OendifRDalam ˜adat , diajarkan cara makan dan minum yang baik
Oif PsupportQistsR
OendifRDalam uqubah, dilarang mutilasi dalam qishas dll.Oif P
supportootnotesRO}ROendifR ”ang menjadi asas kepada semua kepentingan tadi adalah kepentingan asas. Sedangkan kepentingan biasa ( al hajiyat ), sebagai pendukung saja. Sementara keperluan me$ah sebagai pendukung kepada kepentingan biasa. #edudukan ini perlu diprioritaskan dalam menentukan hukum.
"erdasarkan pertimbangan itulah alSyatibi membentuk beberapa kaidah berikut + Oif PsupportQistsR
OendifR#epentingan asas primer ( al dharuriyat) sebagai dasar dari
kebutuhan biasa™sekunder al hajiyat dan &kebutuhan tertier al tahsiniyat . Oif PsupportQistsR
OendifR#erusakan kepentingan asas menyebabkan kerusakan pada
kepentingan yang lain. Oif PsupportQistsR
OendifR!idak semestinya kerusakan keperluan lain boleh merusakkan
kepentingan asas. Oif PsupportQistsR
OendifRšajib menjaga keperluan biasa dan keperluan me$ah bagi tujuan
menjaga keperluan asas. Oif PsupportQistsRB.
OendifRMaqashid al Mu2alla8 (ha"ba)
Merupakan tujuan syariat bagi hamba &mukallaf dalam melakukan sesuatu perbuatan. Maqasid mukallaf berperanan menentukan sah atau batal sesuatu amalan. kaidah berperan dalam maqashid mukalla# adalah+Oif PsupportootnotesRO~ROendifR
Maqashid mukalla# hendaklah selaras dengan maqashid syariah itu sendiri Sehingga bila ada yang ingin mencapai sesuatu yang lain dari maksud awal pensyariatannya, sesuatu itu dianggap telah menyalahi syariat"i# $supp%rt&%%tn%tes' [29] "endi#'
#ategori maqasid berdasarkan korelasinya dengan hukum terbagi dua yaitu+ Oif PsupportQistsR€.
OendifR Maqasid umum (maqasid ammah)
”aitu makashid yang diletakkan oleh syariat dalam menentukan semua atau sebagian besar hukum hukumnya. ƒontohnya menegakkan keadilan, menghasilkan kebaikan, menolak keburukan dan kemudharatan diantara manusia.Oif PsupportootnotesROROendifR Oif PsupportQistsR.
OendifR Maqasid khusus (maqasid khassah)
”aitu maqashid yang diletakkan oleh syariah dalam menentukan hukumhukum tertentu. ƒontohnya hukumhukum muamalat, munakahat, jinayat dan sebagainya. Oif PsupportQistsR,.
OendifR'aidah 2aidah 0"u" yang "eru5a2an turunan dari Maqashid
al Syariah
"erdasarkan asas maslahah tersebut diatas, maka para ulama beristimbath sehingga menghasilkan turunan kaidah – kaidah ushuliyah, diantaranya+Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Oif PsupportQistsRa.
OendifR‡W]›J9W œ84 ‡W]A2“9W
#ondisi darurat dapat membolehkan perkara yang dilarang ƒontohnya+ memakan sesuatu yang haram karena dharurat Oif PsupportQistsRb.
OendifRW ]2“9W
#emudharatan harus dihilangkan ƒontoh+ khiyar ( pilihan ) dalam mengembalikan barang ketika jual beli karena ada kekurangan dalam barang tersebut, jaminan, berobat ketika sakit. Oif PsupportQistsRc.
OendifR6]UG ]UG4 ‡W]A2“9W
#ondisi darurat memiliki batasan tertentu. ƒontoh+ mengkonsumsi barang yang haram terbatas pada menyelamatkan ji$a saja, bukan dijadikan kebutuhan pokok. Oif PsupportQistsRd.
OendifR28L8K9W žHŽ4 GJ9W
#esulitan mendatangkan kemudahan ƒontoh+ shalat jamak dan qashar dalam perjalanan.
Oif PsupportQistsRe.
OendifR6/9W ]2“9W XNU9 Ÿ69W ]2“9W JK
#emudharatan yang sifatnya lebih kecil bisa di kalahkan untuk menghindari kemudharatan yang lebih besar. ƒontoh+ Ibnu !aimiyah membiarkan seorang pemabuk untuk minum khamar, karena jika ia tidak minum khamar maka ia akan membunuh banyak kaum muslimin di sekitar tempat itu. Oif PsupportQistsRf.
OendifR.œ96ZJ9W žH1 [ …9 A@ U¡6J9W ]
Mencegah kerusakan lebih didahulukan daripada mengambil manfaat. ƒontoh+ larangan ekspor barang keluar negeri karena kondisi dalam negeri membutuhkan barang tersebut pada kondisi sulit.
PEN090P
'ESIMP0;AN
Setelah meneliti dan menelaah sumbersumber yang terkait dengan maqashid syariah maka penulis dapat mengambil kesimpulan diantaranya+ Oif PsupportQistsR€.
OendifRIslam mengatur semua sisi kehidupan manusia baik yang berkaitan
dengan indi|idu maupun yang berkaitan dengan masyarakat luas dengan meletakkan dasar hukum dan pertimbanganpertimbangan syariat. Oif PsupportQistsR.
OendifRMaqashid syariah menaungi keseluruhan hukum yang bersandar
kepada tujuantujuan umum syariat. Oif PsupportQistsR.
OendifRMaqashid syariah mencakup aspekaspek, dharuriyat, hajiat dan
tahsiniyat
Oif PsupportQistsRx.
OendifRMaqashid syariah berperan dalam me$ujudkan hukum ( ijad) dan
menjaga kesinambungannya ( hi#d* ) Oif PsupportQistsR.
OendifRMaqashid syariah menjaga lima hal utama yaitu+ agama, ji$a, harta,
keturunan dan kehormatan. Oif PsupportQistsRz.
OendifR¢lama meletakkan kaidahkaidah umum yang bertujuan menjaga
syariat dan melindungi hakhak manusia secara pribadi maupun secara umum. -A<9A= P0S9A'A
Oif PsupportQistsR€.
OendifR%l *ur’an %l #arim
Oif PsupportQistsR.
OendifR%bdul #arim ‚aidan, alMadkhal li Dirasati alSyariah alIslamiyyah,
"eirut, Muassasah al'isalah, €••M. Oif PsupportQistsR.
OendifR%b‹ —£mid Muhammad bin Muhammad al†haw£li, +l-Mustash#2
min ’lm al-4sh5l, "eirut, D£r alikr, tt.
Oif PsupportQistsRx.
OendifR%bu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muhammad %llakhmy %s Syatiby,
Kitab +l Muwa#aq%%t , )enerbit Dar
Oif PsupportQistsR.
Ibn *ayyim, tahun M™€xx—
OendifR%hmad al'aisuni, 6a*ariyyat al-Maqasid nda al-mam al-Syatibi ,
"eirut tt. Oif PsupportQistsRz.
OendifR%lIww bin %bdul Salam, 7awaid al-+hkam #i Masalih al-+nam ,
"eirut, Dar alMa„rifah, tt. Oif PsupportQistsR}.
OendifRairuw %badi,*amus %l Muhith ™},Muasasah %r 'isaalah, "eirut
tt. Oif PsupportQistsR~.
OendifRIbn *ayyim alauwiyyah , lam al-Muwaqqiin, "eirut, Dar al#utub
alIlmiyyah, tahun €••z Oif PsupportQistsR•.
OendifRIbnu aris, Mu’jam Maqayiis +l 8ughaat , Iitihad al #itab %l
%rabiyyah, tahun Oif PsupportQistsR€. OendifRMuhammad bin arhun, 9absirah al-:ukkam, Dar alMaktabah al Ilmiyyah, Mesir, tahun €€—. Oif PsupportQistsR€€. OendifRMuhammad !h£hir bin ˜%sy‹r, Maq2shid al-Syar3’ah al-sl2miyyah, %mman+ D£r al(af£’is,!ahun € Oif PsupportQistsR€. OendifRMuhammad !h£hir bin ˜%sy‹r, Maq2shid al-Syar3’ah al-sl2miyyah, %mman+ D£r al(af£’is, tahun € Oif PsupportQistsR€. OendifRMuhammad ¢qlah, al-slam Maqasiduhu wa Khasaisuhu, Maktabah al 'isalah al —aditsah, €••€ Oif PsupportQistsR€x. OendifR(uruddin Mukhtar al#hadimi, al-jtihad al-Maqasidi, *atar , tahun €••~ Oif PsupportQistsR€. OendifRšahbah al‚uhayl¤, 4sh5l al-&iqh al-sl2m3 , Damaskus+ D£r alikr, €••~ Oif PsupportootnotesR OendifR Oif PsupportootnotesRO€ROendifR %l *ur’an Surat %l Mukminun+ €€ Oif PsupportootnotesROROendifR Qihat 7amus +l Muhith ;<=;>, Mu’jam Maqayiis +l 8ughaat ?<@?, +l Mishbah al Munir ;
Oif PsupportootnotesROROendifR Qihat kitab +s shihah karangan %w ‚uhri ™€z
Oif PsupportootnotesROxROendifR Ibn *ayyim alauwiyyah , lam al-Muwaqqiin, "eirut, Dar al #utub alIlmiyyah, tahun €••z jilid hal } Oif PsupportootnotesROROendifR %lIww bin %bdul Salam, 7awaid al-+hkam #i Masalih al-+nam , "eirut, Dar alMa„rifah, tt. il € —al .• Oif PsupportootnotesROzROendifR (uruddin Mukhtar al#hadimi, al-jtihad al-Maqasidi,*atar , tahun €••~ hal. Oif PsupportootnotesRO}ROendifR Muhammad !h£hir bin ˜%sy‹r, Maq2shid al-Syar3’ah al sl2miyyah, %mman+ D£r al(af£’is, tahun €,
hlm. ۥۥx.
Oif PsupportootnotesRO€ROendifR šahbah al‚uhayl¤, 4sh5l al-&iqh al-sl2m3 , Damaskus+ D£r al ikr, €••~., juw II hlm. €x. Oif PsupportootnotesRO€€ROendifR Qihat kitab Maqashid al Syariah al islamiyah, )rof.Dr. Muhammad Musthafa %w ‚yhaily €™• maktabah syamilah Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Muhammad bin arhun, 9absirah al-:ukkam, Dar alMaktabah alIlmiyyah, Mesir, €€— hal.~ tt Oif PsupportootnotesRO€ROendifR šahbah al‚uhaili, 4sul al-&iqh al-slami, Dar alikr, Dimasyq, €•~z, jil.€, hal zxz Oif PsupportQine"reak(e$QineR OendifR Oif PsupportootnotesRO€xROendifR al-Baisuni, opcit, Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Muhammad !h£hir bin ˜%sy‹r, Maq2shid al-Syar3’ah al sl2miyyah, %mman+ D£r al(af£’is, €, hlm.
ۥۥx.
Oif PsupportootnotesRO€zROendifR %bu Ishaq Ibrahim bin Musa bin Muhammad %llakhmy %s Syatiby, Kitab +l Muwa#aq%%t , )enerbit Dar
Ibn *ayyim, tahun M™€xx—
Oif PsupportootnotesRO€}ROendifR šahbah al‚uhayl¤, %pcit., juw II hlm. €x}{ Muhammad !h£hir bin ˜%sy‹r, %pcit, hlm. Oif PsupportootnotesRO€•ROendifR %s Syatibi , al-Muwa#aqat &i 4sul al-Syariah, 1eirut ,0ar al Mari#ah, CDCA:
Oif PsupportootnotesROROendifR Muasasah +r Bisaalah,
D'. %bdul #arim ‚aidan, al Eaji* &i 4shulil &iqh, )enerbit
"eirut €x}—™zM
cetakan ke €
Oif PsupportootnotesROxROendifR Qihat #itab al Mustash# a #arya %bu —amid %l †hawali kitab %l Mustashfa €™~}
Oif PsupportootnotesROzROendifR Qihat +l Eaji* #i 4shul al &iqh, %bdul #arim ‚aidan hal ~. Oif PsupportootnotesRO~ROendifR %s Syatibi , al-Muwa#aqat &i 4sul al-Syariah, 1eirut ,0ar al Mari#ah, tahun €x€z—™€••zM
Oif PsupportootnotesROROendifR Muhammad ¢qlah, al-slam Maqasiduhu wa Khasaisuhu, Maktabah al'isalah al—aditsah, €••€,hal.€€ Oif PsupportootnotesRO€ROendifR Qihat #itab +l Eaji* #i 4shulil #iqh ,D'. %bdul #arim ‚aidan halaman ~