UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG REFERAT
“Meningitis ” Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr. Nr!"nn"#$ S%.S Disusun leh :
Ri&'i Am"(i"
H)A*++*,-
e%"niter""n (ini' De%"rtemen I(m/ Pen0"'it S"r"1 FAU2TAS ED3TERAN 4 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG R/m"# S"'it Um/m D"er"# T/g/re!
2EM5AR PENGESAHAN PENGESA HAN 33RDINAT3R 33RDINAT3R EPANITERAAN
!
I2MU PENYAIT SARAF
Presentasi Referat dengan judul :
“Meningitis ” Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Dis/s/n 3(e#: Ri"ki Ri"ki #malia #malia $%#&!!&'( $%#&!!&'(
Te("# diset/!/i (e# Pembimbing: N"m" %embimbing
T"nd" T"ng"n
dr. N Nr!"nn"#$ S% S%.S )))))))))))))))))))))))))))))
Menges"#'"n: Koordinator Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf
Pembimbing : dr. Nr!"nn"#$ S%.S
KATA PENGANTAR
%
I2MU PENYAIT SARAF
Presentasi Referat dengan judul :
“Meningitis ” Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
Dis/s/n 3(e#: Ri"ki Ri"ki #malia #malia $%#&!!&'( $%#&!!&'(
Te("# diset/!/i (e# Pembimbing: N"m" %embimbing
T"nd" T"ng"n
dr. N Nr!"nn"#$ S% S%.S )))))))))))))))))))))))))))))
Menges"#'"n: Koordinator Kepaniteraan Ilmu Penyakit Saraf
Pembimbing : dr. Nr!"nn"#$ S%.S
KATA PENGANTAR
%
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahm rahmat atny nyaa
sert sertaa
karu karuni niany anya, a,
sehi sehing ngga ga
syuku syukurr Alham Alhamdul dulil illa lah h
penu penuli liss
dapa dapatt
menyelesaikan Referat dengan judul “Meningitis. Referat ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan klinik ilmu penyakit saraf di RS!" "R. Adhyatma, MP#. Penulis Penulis menyadari menyadari bah$a Referat Referat ini dapat terselesaikan terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar%besarnya kepada yang terh&rmat dr. '&&rjannah, Sp.S , atas keluangan $aktu dan bimbingannya dalam (ara menyusun referat yang baik dan benar dan pengetahuan
yang
telah
diberikan
kepada
penulis
selama
penulis
menjalani )epaniteraan klinik di bagian ilmu penyakit saraf. Penulis Penulis menyadar menyadarii bah$a bah$a dalam dalam kurang kurangnya nya penget pengetahua ahuan n dan pengalam pengalaman an penulis, $aktu yang yan g terbatas untuk pengumpulan data dan membuat penulisan referat ini masih memiliki banyak kekurangan. *leh karena itu, kami sangat terbuka untuk menerima segala kritik dan saran yang diberikan demi kesempurnaan referat ini Akhirnya sem&ga Referat ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan setiap pemba(a pada umumnya Amin... Wassalamu+alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I '
PENDAHULUAN
)asus meningitis pertama ditemukan &leh aspard -ieusseu pada tahun /012 dengan nama epidemic cerebrospinal fever. "efinisi dari meningitis adalah adanya suatu inflamasi pada lept&meningen, sebagai resp&ns dari adanya infeksi &leh pat&gen, hingga dapat mengenai li3u&r (erebr&spinal 456S7. "itemukan di beberapa kasus yang (ukup parah, peradangan dapat terus berlanjut, hingga mengenai pia mater ataupun arakn&id mater. Sampai saat ini, meningitis tetap dianggap sebagai suatu kega$at%daruratan pada anak, terutama akibat sekuele neur&l&gis yang dapat bersifat permanen. Pada referat ini, saya akan membahas meningitis bakterial, meningitis 8iral, serta meningitis fungal. Penyebab infeksi susunan saraf pusat, ber8ariasi dari 8irus, bakteri, ataupun jamur, dimana pada infeksi ini, terjadi suatu iritasi meningens. *rganisme biasanya memasuki meningens melalui infeksi f&kal yang menyebar melalui hemat&gen hingga men(apai &tak atauapun dapat se(ara langsung berkembang biak di jaringan &tak. Met&de untuk penegakkan diagn&sis definitif atas eti&l&gi dari meningitis masih merupakan suatu k&ntr&8ersi. *leh karena baik melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap, tetap sulit bagi se&rang d&kter, untuk menentukan eti&l&gi meningitis pada se&rang pasien, apakah 8irus atau bakteri atau jamur. Sehingga, terutama bagi d&kter umum, diperlukan kerja sama yang baik dengan rekan seja$at dan d&kter% d&kter spesialis, baik spesialis anak, spesialis saraf, dan spesialis radi&l&gi. Meningitis pi&genik 4bakteri7 terdiri dari peradangan meningens dan li3u&r (erebr&spinal, serta ruang subarakn&id. 9ika tidak di&bati, meningitis bakteri dapat mengakibatkan kelemahan, hingga mungkin disertai kematian. Sehingga meningitis bakterial, telah dianggap luas sebagai meningitis yang paling parah. P enyakit ini amat fatal, terutama sebelum era antimikr&ba mulai sering digunakan. Semenjak mun(ul dan sering digunakannya terapi antimikr&ba, terjadi penurunan angka kematian yang (ukup drastis. Sekarang ini, masalah yang lebih harus diperhatikan adalah mun(ulnya
*
strain bakteri resisten. #al ini telah mend&r&ng perubahan dalam pr&t&k&l antibi&tik di beberapa negara yang telah lebih berkembang, seperti Amerika Serikat dan 9erman. Meningitis yang disebabkan &leh &rganisme n&nbakterial, adalah disebabkan &leh jamur dan 8irus. Meningitis 8iral, ditilik dari gejala dan temuan klinis, amat sulit dibedakan dengan meningitis bakterial. Perbedaan baru akan terlihat pada pemeriksaan penunjang, melalui analisis li3u&r (erebr&spinal. Sedangkan meningitis fungal, insidensinya tidaklah terlalu tinggi. #al ini diakibatkan &leh karena sudah ada peningkatan tingkat higienitas dari para ibu. 'amun, bukan berarti sama sekali tidak ada, karena di negara%negara berkembang seperti :nd&nesia, tidak sedikit ibu yang kurang memperhatikan higienitas. 'amun, jika dirunut betul, meningitis yang paling menakutkan dan membahayakan adalah meningitis bakterial. #al%hal yang perlu di(atat betul pada penanganan meningitis adalah, sebagai d&kter, kita harus dengan (epat mengidentifikasi akan adanya fakt&r risik& meningitis. Setelah itu, segera diberikan penanganan yang tepat, terutama untuk meningitis bakterial. Selain itu, perlu juga diperiksa status neur&l&gis se(ara keseluruhan, guna menilai tingkat keparahan sekuele neur&l&gis, jika memang ada. Setelah semua itu, kita harus mengidentifikasi &rganisme peneybab, melalui serangkaian pemeriksaan penunjang. Golden standard diagnostif test untuk meningitis adalah analisis li3u&r (erebr&spinal.
+
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Meningitis adalah infeksi (airan &tak disertai radang yang mengenai piameter 4lapisan dalam selaput &tak7 dan arakhn&id serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan &tak dan medula spinalis yang superfisial. Meningitis dibagi menjadi dua g&l&ngan berdasarkan perubahan yang terjadi pada (airan &tak yaitu meningitis ser&sa dan meningitis purulenta. Meningitis ser&sa ditandai dengan jumlah sel dan pr&tein yang meninggi disertai (airan serebr&spinal yang jernih. Penyebab yang paling sering dijumpai adalah kuman Tuber(ul&sis dan 8irus. Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis yang bersifat akut dan menghasilkan eksudat berupa pus serta bukan disebabkan &leh bakteri spesifik maupun 8irus. Meningitis Mening&(&((us merupakan meningitis purulenta yang paling sering terjadi. Penularan kuman dapat terjadi se(ara k&ntak langsung dengan penderita dan dr&plet infe(ti&n yaitu terkena per(ikan ludah, dahak, ingus, (airan bersin dan (airan tengg&r&k penderita. Saluran nafas merupakan p&rt d’entree utama pada penularan penyakit ini. ;akteri%bakteri ini disebarkan pada &rang lain melalui pertukaran udara dari pernafasan dan sekresi%sekresi tengg&r&kan yang masuk se(ara hemat&gen 4melalui aliran darah7 ke dalam (airan serebr&spinal dan memperbanyak diri didalamnya sehingga menimbulkan peradangan pada selaput &tak dan &tak.
,
ambar /. *tak tanpa dan dengan meningitis
B. ANATOMI DAN FISIOLOGI 1.Lapisan Selaput Ota! Menin"es
*tak dibungkus &leh selubung mes&dermal, meninges. 5apisan luarnya adalah pa(hymenin atau duramater dan lapisan dalamnya, lept&menin, dibagi menjadi ara(hn&idea dan piamater. a. "uramater "ura kranialis atau pa(hymenin adalah suatu struktur fibr&sa yang kuat dengan suatu lapisan dalam 4meningeal7 dan lapisan luar 4peri&stal7. )edua lapisan dural yang melapisi &tak umumnya bersatu, ke(uali di tempat di tempat dimana keduanya berpisah untuk menyediakan ruang bagi sinus 8en&sus 4sebagian besar sinus 8en&sus terletak diantara lapisan%lapisan dural7, dan di tempat dimana lapisan dalam membentuk sekat di antara bagian%bagian &tak. "uramater lapisan luar melekat pada permukaan dalam (ranium dan juga membentuk peri&steum, dan mengirimkan perluasan pembuluh dan fibr&sa kedalam tulang itu sendiri< lapisan dalam berlanjut menjadi dura spinalis.Septa kuat yang berasal darinya membentang jauh ke dalam (a8um
-
(ranii. "i anatara kedua hemispherium terdapat in8aginasi yang disebut fal (erebri. :a melekat pada (rista galli dan meluas ke (rista fr&ntalis ke belakang sampai ke pr&tuberantia &((ipitalis interna, tempat dimana duramater bersatu dengan tent&rium (erebelli yang meluas ke dua sisi. =al (erebri membagi pars superi&r (a8um (ranii sedemikian rupa sehingga masing%masing hemispherium aman pada ruangnya sendiri. Tent&rium (erebelli terbentang seperti tenda yang menutupi (erebellum dan letaknya di f&ssa (raniii p&steri&r. Tent&rium melekat di sepanjang sul(us trans8ersus &s &((ipitalis dan pinggir atas &s petr&sus dan pr&(essus (lin&ideus. "i sebelah &ral ia meninggalkan l&bus besar yaitu in(isura tent&rii, tempat le$atnya trunkus (erebri. Saluran% saluran 8ena besar, sinus dura mater, terbenam dalam dua lamina dura.
ambar >. 5apisan%lapisan selaput &tak?meninges
b. Ara(hn&idea
.
Membrana Membrana ara(hn&idea melekat erat pada permukaan dalam dura dan hanya terpisah dengannya &leh suatu ruang p&tensial, yaitu spatium subdural. :a menutupi spatium subara(hn&ideum yang menjadi li3u&r (erebr&spinalis, (a8um subara(hn&idalis dan dihubungkan ke piamater &leh trabekulae dan septa% septa%sep septa ta yang membent membentuk uk suatu suatu anyama anyaman n padat padat yang yang menjadi menjadi system system r&ngga%r&ngga yang saling berhubungan. "ari ara(hn&idea men&nj&l ke luar t&nj&lan%t&nj&lan mirip jamur ke dal dalam
sinu sinusssinu sinuss
8en& 8en&ssus
utam utamaa
yait aitu
gran granul ulat atii&nes &nes
pa(( pa((hi hi&n &nii
4granulati&nes?8illi ara(hn&idea7. Sebagian besar 8illi ara(hn&idea terdapat di sekitar sinus sagitalis superi&r dalam la(unae lateralis. "iduga bah$a li3u&r (erebr&spinali memasuki (ir(ulus 8en&sus melalui 8illi. Pada &rang lanjut usia 8ill 8illii
ters terseb ebut ut
meny menyus usup up
keda kedala lam m
tula tulang ng
4f&8 4f&8e& e&la laee
gran granul ular ares es77
dan dan
berin8aginasi ke dalam 8ena dipl&e. 6a8um subara(n&idea adalah r&ngga di antara ara(hn&id dan piamater yang se(ara relati8e sempit dan terletak di atas permukaan hemisfer (erebrum, namun r&ngga tersebut menjadi jauh bertambah lebar di daerah%daerah pada dasar &tak. Pelebaran r&ngga ini disebut (isterna ara(hn&idea, seringkali diberi nama menurut struktur &tak yang berdekatan. 6isterna ini berhubungan se(ara bebas dengan (isterna yang berbatasan dengan r&ngga sub ara(hn&id umum. 6isterna magna diakibatkan &leh pelebaran%pelebaran r&ngga di atas subara(hn&id di antara medulla &bl&ngata dan hemisphere (erebellum< (istena ini bersinambung dengan r&ngga subara(hn&id spinalis. 6isterna p&ntin yang terl terlet etak ak pada pada aspe aspek k 8ent 8entra rall dari dari p&ns p&ns meng mengan andun dung g arte arteri ri basi basila lari riss dan dan beberapa 8ena. "iba$ah (erebrum terdapat r&ngga yang lebar di antara ke dua l&bus l&bus temp&r temp&rali alis. s. R&ngga R&ngga ini dibagi dibagi menjadi menjadi (ister (isterna na (hiasm (hiasmati ati(us (us di ats (hiasma &pti(um, (isterna supraselaris di atas diafragma sellae, dan (isterna interp interpedun edun(ul (ulari ariss di antara antara pedun(l pedun(lee (erebr (erebrum. um. R&ngga R&ngga di antara antara l&bus l&bus fr&nt fr&ntali alis, s, pariet parietali alis, s, dan temp&r temp&rali aliss dinama dinamakan kan (ister (isterna na fissur fissuree lateral lateralis is 4(isterna syl8ii7. (
(. Piamater Piamat Piamater er merupak merupakan an selaput selaput jaring jaringan an penyamb penyambung ung yang tipis tipis yang menutu menutupi pi permuk permukaan aan &tak &tak dan membent membentang ang ke dalam dalam sul(us sul(us,fi ,fissu ssure re dan sekitar pembuluh darah di seluruh &tak. Piamater juga membentang ke dalam fissure trans8ersalis di ab$ah (&rpus (all&sum. "i tempat ini pia membentuk tela tela (h&r&i (h&r&idea dea dari dari 8entrik 8entrikel el tertiu tertiuss dan lateral lateralis, is, dan bergab bergabung ung dengan dengan epen ependi dim m dan dan pembul pembuluh uh%p %pem embul buluh uh dara darah h (h&r (h&r&i &ideu deuss untuk untuk memb memben entu tuk k pleksus (h&r&ideus dari 8entrikel%8entrikel ini. Pia dan ependim berjalan di atas atap dari 8entrikel keempat dan membentuk tela (h&r&idea ditempat itu.
#. Li$u%& 'e&e(&%spinalis )L'S*
a. =ungsi 56S memberikan dukungan mekanik pada &tak dan bekerja seperti jaket pelindung dari air. 6airan ini meng&ntr&l eksitabilitas &tak dengan mengatur k&mp&sisi i&n, memba$a keluar metab&lit%metab&lit 4&tak tidak mempuny mempunyai ai pumbul pumbuluh uh limfe7 limfe7,, dan member memberika ikan n bebera beberapa pa perlin perlindung dungan an terhad terhadap ap perubah perubahan%p an%peru erubah bahan an tekana tekanan n 48&lum 48&lumee 8en&su 8en&suss 8&lume 8&lume (airan (airan (erebr&spinal7. b. )&mp&sisi dan -& -&lume 6airan (erebr&spinal jernih, tidak ber$arna dan tidak berbau. 'ilai n&rmal rataratanya yang lebih penting diperlihatkan pad a tabel.
!&
Tabel /. 'ilai '&rmal 6airan 6erebr&spinal
56S terdapat dalam suatu system yang terdiri dari spatium li3u&r (erebr&spinalis internum dan eternum yang saling berhubungan. #ubungan antara keduanya melalui dua apertura lateral dari 8entrikel keempat 4f&ramen 5us(ka7 dan apetura medial dari 8entrikel keempat 4f&ramen Magendie7. Pada &rang de$asa, 8&lume (airan (erebr&spinal t&tal dalam seluruh r&ngga se(ara n&rmal @ /21 ml< bagian internal 48entri(ular7 dari system menjadi kira%kira setengah jumlah ini. Antara 11%211 ml (airan (erebr&spinal dipr&duksi dan direabs&rpsi setiap hari. (. Tekanan Tekanan rata%rata (airan (erebr&spinal yang n&rmal adalah B1%/01 mm air< perubahan yang berkala terjadi menyertai denyutan jantung dan pernapasan. Takanan meningkat bila terdapat peningkatan pada 8&lume intra(ranial 4misalnya, pada tum&r7, 8&lume darah 4pada perdarahan7, atau 8&lume (airan (erebr&spinal 4pada hydr&(ephalus7 karena tengk&rak de$asa merupakan suatu k&tak yang kaku dari tulang yang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap penambahan 8&lume tanpa kenaikan tekanan.
!!
d. Sirkulasi 56S 56S dihasilkan &leh pleksus (h&r&ideus dan mengalir dari 8entri(ulus lateralis ke dalam 8entri(ulus tertius, dan dari sini melalui a3uadu(tus syl8ii masuk ke 8entri(ulus 3uartus. "i sana (airan ini memasuki spatium li3u&r (erebr&spinalis eternum melalui f&ramen lateralis dan medialis dari 8entri(ulus 3uartus. 6airan meninggalkan system 8entri(ular melalui apertura garis tengah dan lateral dari 8entrikel keempat dan memasuki r&ngga subara(hn&id. "ari sini (airan mungkin mengalir di atas k&n8eksitas &tak ke dalam r&ngga subara(hn&id spinal. Sejumlah ke(il direabs&rpsi 4melalui difusi7 ke dalam pembuluh%pembuluh ke(il di piamater atau dinding 8entri(ular, dan sisanya berjalan melalui j&nj&t ara(hn&id ke dalam 8ena 4dari sinus atau 8ena%8ena7 di berbagai daerah C kebanyakan di atas k&n8eksitas superi&r. Tekanan (airan (erebr&spinal minimum harus ada untuk mempertahankan reabs&rpsi. )arena itu, terdapat suatu sirkulasi (airan (erebr&spinal yang terus menerus di dalam dan sekitar &tak dengan pr&duksi dan reabs&rpsi dalam keadaan yang seimbang.
!%
ambar D. Sirkulasi 5i3u&r 6erebr&spinalis
'. EPIDEMIOLOGI 1. Dist&i(usi F&euensi Menin"itis
a. *rang? Manusia !mur dan daya tahan tubuh sangat mempengaruhi terjadinya meningitis. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki%laki dibandingkan perempuan dan distribusi terlihat lebih nyata pada bayi. Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi dan anak%anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. Pun(ak insidensi kasus meningitis karena #aem&philus influenEae di negara berkembang adalah pada anak usia kurang dari F bulan, sedangkan di
!'
Amerika Serikat terjadi pada anak usia F%/> bulan. Sebelum tahun /GG1 atau sebelum adanya 8aksin untuk #aem&philus influenEae tipe b di Amerika Serikat, kira%kira />.111 kasus meningitis #ib dilap&rkan terjadi pada umur H 2 tahun. :nsidens Rate pada usia H 2 tahun sebesar 1%/11 per /11.111. Setelah /1 tahun penggunaan 8aksin, :nsidens Rate menjadi >,> per /11.111. "i !ganda 4>11/%>11>7 :nsidens Rate meningitis #ib pada usia H 2 tahun sebesar 00 per /11.111. b. Tempat Risik& penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan s&si&% ek&n&mi rendah, lingkungan yang padat 4seperti asrama, kamp%kamp tentara dan jemaah haji7, dan penyakit :SPA. Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara yang sedang berkembang dibandingkan pada negara maju. :nsidensi tertinggi terjadi di daerah yang disebut dengan the Afri(an Meningitis belt, yang luas $ilayahnya membentang dari Senegal sampai ke Ithi&pia meliputi >/ negara. )ejadian penyakit ini terjadi se(ara sp&radis dengan :nsidens Rate /%>1 per /11.111 penduduk dan diselingi dengan )5; besar se(ara peri&dik. "i daerah Mala$i, Afrika pada tahun >11> :nsidens Rate meningitis yang disebabkan &leh #aem&philus influenEae >1%1 per /11.111 penduduk. (. Waktu )ejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus% kasus infeksi saluran pernafasan juga meningkat. "i Ir&pa dan Amerika utara insidensi infeksi Mening&(&((us lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi sedangkan di daerah Sub%Sahara pun(aknya terjadi pada musim kering. Meningitis karena 8irus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi selama musim panas karena pada saat itu &rang lebih sering terpapar agen pengantar 8irus."i Amerika Serikat pada tahun /G0/ :nsidens
!*
Rate meningitis 8irus sebesar /1,G per /11.111 Penduduk dan sebagian besar kasus terjadi pada musim panas. #. Dete&+inan Menin"itis
a. #&st? Pejamu Meningitis yang disebabkan &leh Pneum&(&((us paling sering menyerang bayi di ba$ah usia dua tahun. Meningitis yang disebabkan &leh bakteri Pneum&k&kus D, kali lebih besar pada anak kulit hitam dibandingkan yang berkulit putih. Meningitis Tuberkul&sa dapat terjadi pada setiap kel&mp&k umur tetapi lebih sering terjadi pada anak%anak usia F bulan sampai 2 tahun dan jarang pada usia di ba$ah F bulan ke(uali bila angka kejadian Tuberkul&sa paru sangat tinggi. "iagn&sa pada anak%anak ditandai dengan test Mant&u p&sitif dan terjadinya gejala meningitis setelah beberapa hari mendapat suntikan ;6. Penelitian yang dilakukan &leh '&fareni4/GGB%>1117 di RS!P #.Adam Malik menemukan &dds rati& anak yang sudah mendapat imunisasi ;6 untuk menderita meningitis Tuber(ul&sis sebesar 1,>.0 Penelitian yang dilakukan &leh Ainur R&fi3 4>1117 di Rumah Sakit 6ipt& Mangunkusum& 4RS6M7 mengenai daya lindung Tuber(ul&sis
pada
anak
8aksin T;6
menunjukkan
terhadap meningitis
penurunan
resik&
terjadinya
meningitis Tb pada anak sebanyak 1,B> kali bila penderita diberi ;6 dibanding dengan penderita yang tidak pernah diberikan ;6. Meningitis ser&sa dengan penyebab 8irus terutama menyerang anak% anak dan de$asa muda 4/>%/0 tahun7. Meningitis 8irus dapat terjadi $aktu &rang menderita (ampak, &nd&ngan 4Mumps7 atau penyakit infeksi 8irus lainnya. Meningitis Mumps8irus sering terjadi pada kel&mp&k umur 2%/2 tahun dan lebih banyak menyerang laki%laki daripada perempuan. Penelitian yang dilakukan di )&rea 45ee,>1127 , menunjukkan resik& laki%laki untuk menderita meningitis dua kali lebih besar dibanding perempuan.
!+
b. Agent Penyebab meningitis se(ara umum adalah bakteri dan 8irus. Meningitis purulenta paling sering disebabkan &leh Mening&(&((us, Pneum&(&((us dan #aem&philus influenEae sedangkan meningitis ser&sa disebabkan
&leh
My(&ba(terium
tuber(ul&sa
dan
8irus.
;akteri
Pneum&(&((us adalah salah satu penyebab meningitis terparah. Sebanyak >1%D1 J pasien meninggal akibat meningitis hanya dalam $aktu > jam. Angka kematian terbanyak pada bayi dan &rang lanjut usia. Meningitis karena 8irus termasuk penyakit yang ringan. ejalanya mirip sakit flu biasa dan umumnya penderita dapat sembuh sendiri. Pada $aktu terjadi )5; Mumps, 8irus ini diketahui sebagai penyebab dari >2 J kasus meningitis aseptik pada &rang yang tidak diimunisasi. -irus 6&sa(kie grup ; merupakan penyebab dari DD J kasus meningitis aseptik, I(h&8irus dan Inter&8irus merupakan penyebab dari 21 J kasus. Resik& untuk terkena aseptik meningitis pada laki%laki > kali lebih sering dibanding perempuan. (. 5ingkungan =akt&r 5ingkungan 4In8ir&nment7 yang mempengaruhi terjadinya meningitis bakteri yang disebabkan &leh #aem&philus influenEae tipe b adalah lingkungan dengan kebersihan yang buruk dan padat dimana terjadi k&ntak atau hidup serumah dengan penderita infeksi saluran pernafasan. Pada
umumnya
frekuensi
My(&ba(terium
tuber(ul&sa
selalu
sebanding dengan frekuensi infeksi Tuber(ul&sa paru. 9adi dipengaruhi keadaan s&sial ek&n&mi dan kesehatan masyarakat. Penyakit ini kebanyakan terdapat pada penduduk dengan keadaan s&sial ek&n&mi rendah, lingkungan kumuh dan padat, serta tidak mendapat imunisasi. Meningitis karena 8irus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi selama musim panas karena pada saat itu &rang lebih sering terpapar agen pengantar 8irus. 5ebih sering dijumpai pada anak%anak
!,
daripada &rang de$asa. )ebanyakan kasus dijumpai setelah infeksi saluran pernafasan bagian atas.
;akteri meningitis, infeksi pada selaput 4meninges7 dan (airan serebr&spinalis 46S=7 yang mengelilingi &tak dan tulang belakang, merupakan penyebab utama kematian dan (a(at seluruh dunia. "i luar peri&de perinatal, tiga &rganisme, ditularkan dari &rang ke &rang melalui pertukaran sekresi pernafasan, yang bertanggung ja$ab atas sebagian besar kasus meningitis bakteri
adalah Neisseria
meningitidis,
Haemophilus
influenzae,
dan
Streptococcus pneumoniae. Iti&l&gi meningitis bakteri ber8ariasi menurut kel&mp&k usia dan $ilayah dari dunia. Seluruh dunia, tanpa epidemi satu juta kasus meningitis bakteri diperkirakan terjadi >11.111 kematian setiap tahun. =atalitas kasus harga ber8ariasi dengan usia $aktu sakit dan spesies bakteri yang menyebabkan infeksi, tetapi biasanya berkisar dari D menjadi /GJ di negara maju. Tinggi tingkat fatalitas kasus 4DB%F1J7 telah dilap&rkan di negara% negara berkembang. Sampai dengan 2J dari k&rban yang tersisa dengan (a(at karena bakteri meningitis, termasuk tuli, keterbelakangan mental, dan gejala sisa neur&l&gis. "ua tumpang tindih sindr&m klinis % meningitis dan infeksi aliran darah 4Mening&(&((aemia7 % disebabkan &leh infeksi dengan N. meningitidis 4mening&k&kus penyakit7. Sementara dua gejala dapat terjadi se(ara bersamaan, meningitis saja terjadi paling sering.
!-
ambar . '.Meningitis '.
meningitidis
dikel&mp&kkan
ke
dalam
ser&grup
berdasarkan
imun&l&gi reakti8itas dari p&lisakarida kapsul. Meskipun /D ser&grup telah diidentifikasi, tiga ser&grup A, ; dan 6 dianggap lebih dari G1J dari penyakit mening&k&kus.
Penyakit
mening&k&kus berbeda
dari penyebab
utama
meningitis bakteri lain karena p&tensi untuk menimbulkan epidemi berskala besar. Sebuah $ilayah subSahara Afrika memperluas dari Ithi&pia di Timur untuk ambia di ;arat dan mengandung lima belas negara dan lebih dari >F1 juta &rang dikenal sebagai Ksabuk meningitisK karena endemik tinggi tingkat penyakit dengan tindih, peri&dik, epidemi besar disebabkan &leh ser&grup A, dan pada tingkat lebih rendah, ser&grup 6. Selama epidemi, anak%anak dan de$asa muda yang paling umumnya terkena, dengan tingkat serangan setinggi /.111 ? /11.111 penduduk, atau /11 kali tingkat penyakit sp&radis. Tingkat tertinggi penyakit endemis atau sp&radis terjadi di kurang dari > tahun usia anak%anak. "i negara maju, penyakit endemik umumnya Ipidemi disebabkan &leh ser&grup ; dan 6. Meningitis disebabkan &leh H. influenzae terjadi terutama pada anak%anak di ba$ah usia 2 tahun, dan sebagian besar kasus disebabkan &leh &rganisme dengan tipe b kapsul p&lisakarida 4 H. influenzae tipe b, #ib7.
!.
ambar 2. #. :nfluensae Sementara anak%anak kebanyakan terinfeksi dengan spesies H. influenzae, hanya >%/2J pelabuhan #ib. *rganisme ini diper&leh melalui jalur pernafasan. #al ini melekat pada saluran pernapasan bagian atas sel%sel epitel dan berk&l&nisasi yang nas&faring. Setelah akuisisi #ib, hasil penyakit ketika &rganisme mampu menembus muk&sa pernapasan dan memasuki aliran darah. :ni adalah hasil dari k&mbinasi fakt&r, dan kemudian akses &rganisme keuntungan dari 6S=, dimana infeksi didirikan dan peradangan terjadi. Sebuah fakt&r penting 8irulensi yang memainkan peran utama dalam menentukan p&tensi in8asif &rganisme adalah kapsul p&lisakarida #ib. Meningitis adalah bentuk yang paling parah penyakit #ib< di sebagian besar negara, namun lebih banyak kasus dan kematian akibat pneum&nia daripada meningitis. Meningitis pada indi8idu di usia bayi ekstrim, anak%anak dan lansia umumnya disebabkan &leh S. pneumoniae. !sia muda dengan anat&mi atau fungsi&nal asplenia, haem&gl&bin&pathies, seperti penyakit sel sabit, atau yang dinyatakan immun&(&mpr&mised, juga memiliki kerentanan meningkat menjadi infeksi S. pneumoniae.
!(
ambar F. S.Pneum&niae S. pneumoniae, seperti #ib, diper&leh melalui rute pernafasan. ;erikut pembentukan k&l&nisasi nas&faring, hasil sakit sekali bakteri menghindari pertahanan muk&sa, sehingga mengakses aliran darah, dan akhirnya men(apai meninges dan 6S=. Seperti halnya dengan #ib, lebih banyak kasus dan kematian akibat pneumokokus pneumonia, meskipun meningitis pneum&k&kus adalah presentasi yang lebih parah dari pneum&(&((al penyakit. Risik& kasus penyakit mening&k&kus sekunder antara k&ntak dekat 4yaitu angg&ta rumah tangga, k&ntak pusat penitipan anak, atau siapa saja langsung terkena pasien sekresi &ral7 yang tinggi. Antimikr&ba kem&pr&filaksis dengan kursus singkat lisan rifampisin, d&sis tunggal &ral sipr&fl&ksasin, atau suntikan tunggal seftriaks&n efektif dalam memberantas nas&faring pengangkutan N. meningitidis. Meskipun sangat efektif dalam men(egah kasus%kasus sekunder, kem&pr&filaksis antimikr&ba bukan inter8ensi yang efektif untuk mengubah jalannya $abah. "alam epidemi, massa kem&pr&filaksis tidak dianjurkan. -aksin memiliki peran penting dalam pengendalian dan pen(egahan bakteri meningitis. -aksin terhadap N. meningitidis, H. influenzae, dan S. pneumoniae yang saat ini tersedia, namun perlindungan yang diberikan &leh setiap 8aksin yang spesifik untuk masing%masing bakteri terbatas pada beberapa ser&grup atau ser&tipe bakteri masing%masing. Misalnya, 8aksin yang saat ini
%&
tersedia untuk men(egah infeksi H. influenzae karena ser&tipe b 4#ib7 tetapi tidak termasuk infeksi karena ser&tipe lain atau unen(apsulated &rganisme 4yakni bukan tipe H. influenzae7. Selain menetapkan diagn&sis, sebuah peran penting untuk lab&rat&rium, &leh karena itu, adalah untuk menentukan bakteri dan ser&grup ? ser&tipe yang menyebabkan meningitis dalam sebuah k&munitas. "i negara%negara industri, penggunaan rutin%pr&tein p&lisakarida #ib 8aksin k&njugasi untuk imunisasi bayi hampir dieliminasi #ib meningitis dan lainnya bentuk penyakit #ib parah. ;eberapa studi di negara%negara berkembang telah dikuatkan temuan ini. -aksin p&lisakarida pneum&k&kus telah digunakan untuk men(egah penyakit pada &rang tua dan &rang dengan penyakit kr&nis yang dapat mengganggu kekebalan mereka terhadap penyakit pneum&k&kus. -aksin p&lisakarida mening&k&kus umumnya digunakan dalam resp&n terhadap epidemi dan untuk pen(egahan penyakit pada $isata$an meskipun kegunaan lain saat ini sedang diselidiki. Selain armamentarium ada 8aksin, 8aksin generasi baru terhadap penyakit mening&k&kus dan radang paru%paru sedang dalam pengembangan dan e8aluasi. -aksin ini dapat memberikan tingkat perlindungan yang tinggi dan jangkauan yang luas dalam semua kel&mp&k usia. Sampai 8aksin ini menjadi tersedia se(ara luas, 8aksin saat ini harus digunakan dengan tepat dan efisien. Penggunaan salah satu 8aksin akan memerlukan identifikas lab&rat&rium terhadap agen penyebab penyakit di samping inf&rmasi epidemi&l&gi tentang kel&mp&k usia dan risik& yang paling terpengaruh.
D. ETIOLOGI
;iasanya, se(ara alami &tak dilindungi &leh sistem kekebalan tubuh yaitu penghalang meninges yang di(iptakan antara aliran darah dan &tak itu sendiri. ;iasanya, ini membantu men(egah tubuh dari bertambahnya reaksi kebal terhadap serangan itu sendiri. Pada meningitis, bagaimanapun, ini b isa menjadi masalah. %!
Setelah bakteri atau &rganisme lainnya telah menemukan (ara mereka ke &tak, mereka agak teris&lasi dari sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebar. 'amun, ketika tubuh akhirnya mulai untuk mela$an infeksi, masalah ini dapat memburuk. )arena tubuh men(&ba untuk mela$an infeksi, pembuluh darah menjadi b&(&r dan memungkinkan (airan, sel darah putih, dan lainnya mela$an infeksi partikel untuk
memasukkan
meninges dan
&tak.
#al
ini
menyebabkan
pembengkakan &tak dan akhirnya dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke bagian &tak yang akan memperburuk gejala infeksi. • ;akteri
meningitis
L Meningitis biasanya disebabkan &leh salah satu dari sejumlah bakteri. ang paling umum
adalah
Streptococcus
pneumoniae. Neisseria
meningitidis
dapat
menyebabkan $abah dalam k&ndisi penuh sesak, seperti asrama perguruan tinggi atau barak militer. Haemophilus influenzae tipe ; 4 #ib 7 juga dapat menyebabkan meningitis pada &rang de$asa dan anak%anak, tetapi hal ini menjadi kurang umum karena anak%anak kini menerima 8aksin #ib saat bayi. L Meningitis bakteri dapat terjadi karena beberapa alasan. Seringkali, itu adalah hasil dari infeksi &leh bakteri yang sudah hidup di hidung dan mulut. ;akteri memasuki darah dan bersarang di luar yang meliputi &tak, meninges. & Meningitis bakteri terjadi pada sekitar D.111%2.111 &rang di Amerika Serikat setiap tahun. & Sekitar >1J %>2J dari $aktu, bahkan dengan pera$atan, meningitis bakteri bisa fatal. 9ika meningitis bakteri berlangsung (epat, dalam > jam atau kurang, kematian
dapat
terjadi
di
lebih
dari
setengah
dari
mereka
yang
mengembangkannya, bahkan dengan pera$atan medis yang tepat. • -iral
meningitis
& Menentukan berapa banyak &rang meningitis 8irus sulit karena sering tetap tidak terdiagn&sa dan mudah bingung dengan flu .
%%
& Pr&gn&sis untuk meningitis 8irus jauh lebih baik dari itu untuk meningitis bakteri, dengan kebanyakan &rang pulih sepenuhnya dengan perlakuan sederhana dari gejala. )arena antibi&tik tidak membantu infeksi 8irus, mereka tidak berguna dalam peng&batan meningitis 8irus. Meningitis juga bisa disebabkan &leh penyebaran infeksi terjadi dekat &tak, seperti dari telinga atau sinus. :ni juga merupakan k&mplikasi sesekali &tak, kepala, atau &perasi leher. !sia rata%rata untuk meningitis adalah >2 tahun, dan meningitis mempengaruhi baik laki%laki dan perempuan sama%sama. !ntuk alas an yang jelas, Afrika%Amerika tampaknya terinfeksi meningitis lebih sering daripada &rang% &rang dari ras lain. =akt&r risik& yang menempatkan &rang pada risik& tinggi untuk meningitis bakteri meliputiN & *rang de$asa lebih tua dari F1 tahun & Anak%anak muda dari 2 tahun & *rang dengan alk&h&lisme & *rang dengan si(kle (ell anemia & *rang dengan kanker, terutama mereka yang menerima kem&terapi & *rang yang telah menerima transplantasi dan memakai &bat yang menekan sistem kekebalan tubuh & *rang dengan diabetes & Mereka baru%baru ini terkena meningitis di rumah & Masyarakat yang tinggal di jarak dekat 4barak militer, asrama7 & :- pengguna nark&ba & *rang dengan pirau di tempat untuk hidr&sefalus
%'
E. KLASIFIKASI
Meningitis dibagi menjadi dua g&l&ngan berdasarkan perubahan yang terjadi pada (airan serebr&spinal yaitu meningitis ser&sa dan meningitis purulenta. Meningitis ser&sa adalah radang selaput &tak ara(hn&id dan piamater yang disertai (airan serebr&spinalis yang jernih. Penyebab terseringnya adalah Mycobacterium tuberculosa, dan disebut juga sebagai meningitis tuberkul&sis. Penyebab lain seperti lues, 8irus , Tooplasma gondii, !icketsia, maupun jamur. Meningitis purulenta adalah radang bernanah ara(hn&id dan piamater yang meliputi &tak dan medula spinalis. Penyebabnya antara lainN Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, Streptococcus haemolyticus,
Staphylococcus
aureus, ".
coli,
#lebsiella
pneumoniae,
$seudomonas aeruginosa. ;erikut ini pembagian jenis meningitis berdasarkan eti&l&ginya N
I. MENINGITIS PURULENTA )BAKTERIALIS*
Meningitis bakterialis merupakan suatu resp&n inflamasi terhadap infeksi bakteria yang mengenai piamater dan arakhn&id yan g ditandai dengan peningkatan jumlah sel p&lim&rf&nuklear dalam (airan serebr&spinal dan terbukti adanya bakteri penyebab infeksi dalan (airan serebr&spinal. Tiga &rganisme utama yang dapat
menyebabkan
meningitis
py&genik
adalah Neisseria
meningitidis,
Streptococcus pneumoniae, dan Haemophilus influenzae.
a. Epi,e+i%l%"i
:nsidensi dari tipe bakteri penyebab meningitis ber8ariasi menurut umur penderita, yaitu sebagai berikutN ϖ 'e&natusN
basil gram negatif 4 ". coli, #lebsiella%, H. influenza
ϖ Anak%anakN H. ϖ "e$asaN
influenzae, N. meningitidis, dan S. pneumonia
S. pneumoniae dan N. Meningitidis
%*
Meningitis bakteria yang paling berbahaya adalah yang disebabkan &leh Neisseria meningitidis atau mening&k&kus. Mening&k&kus merupakan sebab utama m&rbiditas dan m&rtalitas dari infeksi bakteri akut di seluruh dunia. Setelah ditemukannya antibi&tik, angka m&rtalitas pada pasien yang di&bati adalah sekitar /1J. Pada suatu studi klinik memperlihatkan insidensi dari sekuele neur&l&gis pada lebih dari 21J kasus &rang de$asa dan lebih dari D1J pada anak% anak, /1J daripadanya dengan tuli sens&ri neural yang permanen. Angka kematian pada kasus yang tidak di&bati adalah sebesar B2%/11J.
(. Pat%"enesis
:nfeksi dapat men(apai selaput &tak melaluiN O #emat&gen, &leh karena infeksi dari tempat lain seperti faringitis, t&nsilitis, end&karditis, pneum&nia, dan infeksi gigi. Pada keadaan ini sering didapatkan biakan p&sitif pada darah, yang sesuai dengan kuman yang ada di dalam (airan &tak. O Perk&ntinuitatum, perluasan dari infeksi yang disebabkan &leh infeksi dari sinus paranasalis, mast&id, dan abses &tak. O :mplantasi langsung trauma kepala terbuka, tindakan bedah &tak, pungsi lumbal. O :nfeksi bakteria transplasental Sebagian besar infeksi SSP terjadi akibat penyebaran se(ara hemat&gen. Saluran napas merupakan port d&entry utama bagi banyak penyebab meningitis purulenta. Pr&ses terjadinya meningitis bakterial melalui jalur hemat&gen dia$ali dengan perlekatan bakteri pada sel epitel muk&sa nas&faring, mengadakan k&l&nisasi, kemudian menembus rintangan muk&sa dan memperbanyak diri dalam aliran darah, dan menimbulkan bakteremia. Selanjutnya bakteri masuk kedalam 6SS dan memperbanyak diri di dalamnya. ;akteri ini menimbulkan peradangan pada selaput &tak 4meningen7 dan &tak.
%+
Mekanisme dari in8asi bakteri kedalam ruang subarakhn&id masih belum diketahui. Salah satu fakt&r yang berperan mungkin adalah jumlah?k&nsentrasi bakteri dalam darah. -irulensi kuman mungkin merupakan fakt&r yang penting didalam in8asi bakteri ke dalam SSP. Pelepasan lip&p&lisakarida dari N. meningitidis merupakan salah satu fakt&r yang menentukan pat&genitas &rganisme ini. Setelah terjadi in8asi ke dalam ruang subarakhn&id, bakteriemia sekunder dapat terjadi sebagai akibat dari pr&ses supuratif l&kal dalam SSP.
-. Pat%isi%l%"i
Mekanisme pertahanan didalam ruang subarakhn&id 9ika bakteri meningen pat&gen dapat memasuki ruang subarakhn&id, maka berarti mekanisme pertahanan tubuh tidak adekuat. Pada umumnya didalam 6SS yang n&rmal, kadar dari beberapa
k&mplemen
mengakibatkan
sedikit
adalah
negatif
peningkatan
atau
minimal.
k&nsentrasi
:nflamasi
k&mplemen.
meningen )&nsentrasi
k&mplemen ini memegang peranan penting dalam &ps&nisasi dari pat&gen meningen tidak berkapsul, suatu pr&ses yang penting untuk terjadinya fag&sit&sis. Akti8itas &ps&nik dan bakterisidal tidak didapatkan atau hampir tidak terdeteksi pada pasien dengan meningitis.
Ind/'si in6"m"si r/"ng s/b"r"7#nid /ipopolisakarida menye0a0kan in1amasi melalui perannya dalam pelepasan mediator in1amasi seperti I/2! dan T34 ke dalam 5SS) Pe&u(a/an ,a&i sa0a& ,a&a/ %ta
Perubahan dari permeabilitas sa$ar darah &tak merupakan akibat dari 8as&geni( (erebral edema, peningkatan 8&lume 6SS, peningkatan tekanan intrakranial dan keb&(&ran pr&tein plasma ke dalam 6SS. Pening'"t"n te'"n"n intr"7r"ni"(
%,
Peningkatan
tekanan
intrakranial
merupakan
aki0at
dari
kom0inasi keadaan edema 6ere0ri7 peningkatan 8olume 5SS dan peningkatan dari 8olume darah 6ere0ral)
Pe&u(a/an ,a&i -e&e(&al (l%%, l%0
Abn&rmalitas dari (erebral bl&&d fl&$ disebabkan &leh peninggian tekanan intra kranial, hilangnya aut®ulasi, 8askulitis dan tr&mb&sis dari arteri, 8ena dan sinus (erebri.
,. Maniestasi Klinis
O Trias klasik meningitisN demam, nyeri kepala, kaku kuduk O Manifestasi klinis dari meningitis bakterialis dikel&mp&kkan menjadi >N C tanda neur&l&gis N gangguan kesadaran, kelumpuhan saraf kranial, defisit neur&l&gis f&kal, dan kejang C tanda meningen N kaku kuduk, #ernig sign, 'ase(ue sign, dan )rudzinski sign O :ritasi dan kerusakan saraf kranialN selubung saraf yang terinflamasi
C '. :: N papil edema, kebutaan, , defisit lapang pandang, C '. :::, :-, -: N pt&sis, dipl&pia C '. - N f&t&f&bia C '. -:: N paresis fasial O Pusat muntah teriritasiN muntah yang pr&yektil O )ebingungan dan penurunan resp&n OMeningitis
mening&(&((alN
petekie,
rash
purpura
4Sindr&ma
*aterhouse+riedrechsen7 O Peningkatan tekanan intrakranialN papil edema, delirium sampai dengan tidak sadar O )&mplikasi neur&l&gis yang dapat terjadi antara lainN C 8entrikulitis C abses &tak
%-
C paresis C hidr&sefalus C epilepsi
O Tanda k&mplikasi n&n neur&l&gis N C artritis C S:A"#.
Pa,a De0asa ,an AnaAna
O Tanda klinis a$alN demam, nyeri kepala, kekakuan leher, k&n8ulsi umum dan gangguan kesadaran. O Tanda )ernig 5ase3ue tidak selalu mun(ul. O "iagn&sa sulitN demam dan sakit kepala, atau hanya gejala nyeri di leher atau abd&men atau keadaan febris dengan kebingungan dan delirium, sedangkan gejala kaku kuduk belum mun(ul. O Pada anak%anakN infeksi subakut yang memburuk beberapa hari setelah infeksi telinga atau infeksi saluran pernafasan atas, atau sebagai infeksi fulminan akut . O Pada lansiaN subfebris dengan kebingungan atau perubahan perilaku yang ringan.
Pa,a Ba2i ,an Ne%natus
O Tanda dan gejala dapat tidak terlihat dan n&n%spesifik . O Tanda a$alN subfebris dan perubahan perilaku ringan
demam tinggi, letargi,
iritabilitas, hip&termi, kejang, men&nj&lnya f&ntanel, malas menyusu, muntah, dan respiratory distress dapat terjadi. O Tanda iritasi meningen pada akhir perjalanan penyakit. O "apat ditemukan efusi subdural unilateral maupun bilateral. !mur yang muda, e8&lusi penyakit yang (epat, jumlah PM' yang rendah, dan peningkatan pr&tein yang bermakna pada 6SS berhubungan dengan p embentukan efusi.
%.
#ubungan tanda klinis tertentu dengan bakteri penyebabN
Tabel >. Tanda klinis bakteri penyebab meningitis Tanda l&kalisat&rik yang khas untuk meningitis purulenta pada umumnya adalah kaku kuduk dan liku&r yang memperlihatkan (iri% (iriN /. Ple&sit&sis p&linuklearis 4PM'7 yang berjumlah lebih dari /111?mmD >. )adar gluk&sa yang rendah karena digunakan dalam metab&lisme bakteri D. Pr&tein dalam li3u&r meninggi . Preparat dan biakan li3u&r menperlihatkan adanya bakteri penyebab.
e. Pe+e&isaan Penun3an"
O Pemeriksaan pungsi lumbal C Peningkatan sedang tekanan HD11 mm 6SS C Peningkatan jumlah sel, /11%/1111 sel?mmD 401J%G1J leuk&sit PM'7 C Penurunan gluk&sa C Peningkatan enEim laktat dehidr&genase
%(
C Peningkatan pr&tein C Sedimen 6SS di$arnai gram N
Sepasang k&kus gram 47N pneum&k&kus ram basil 4%7N Haemophillus ram 4%7 k&kus intra dan ekstraselulerN mening&k&kus
C )ultur 6SS O Tes Ser&l&gis ? :mun&l&gi C Tes 5AN antigen bakteri pada 6SS, spesifisitas /11J< sensiti8itas 01J untuk Haemophillus dan $neumococcus, dan 21J untuk Meningococcus. C P6RN deteksi asam nukleat bakteri pada 6SS, tersedia untuk semua &rganisme penyebab yang di(urigai. Spesifisitas dan sensiti8itas P6R tidak diketahui, dan penundaan keluarnya hasil 4D%2 hari7 mengakibatkan tes kurang membantu dibanding k&mbinasi dari pe$arnaan gram, kultur, dan tes 5A. O )ultur darah. O Pemeriksaan elektr&lit serumN melihat kemungkinan gangguan sekresi A"#. O =&t& r&ntgenN mendeteksi sumber infeksi.
. Pen"%(atan
O Prinsip terapi meningitis bakterialis adalah N A. !mum % ;ed rest dan Tirah baring % "iet tinggi kal&ri tinggi pr&tein % -entilasi % 6egah dehidrasi atau k&reksi elektr&lit inbalan(e ;. )ausa C Terapi &ptimal
antibi&tika g&l&ngan bakterisidal yang dapat masuk ke
(airan serebr&spinal.
'&
C 5ama pemberian antibi&tika minimal tidak diketahui se(ara pasti, tetapi jika bakteri penyebab adalah S. pneumoniae, H. infuenzae, N. meningitidis se(ara praktis diberikan paling kurang selama /1 hari atau paling kurang B hari setelah bebas demam. ;ila dilakukan pembedahan maka antibi&tika dilanjutkan sampai paling kurang B> jam paska pembedahan. 9ika bakteri penyebab adalah &rganisme kurang sensitif seperti kuman gram negatif enterik, '. monocytogenes, Streptococcus grup ), atau setelah trauma maupun pembedahan, pemberian antibi&tika dilanjutkan sampai >%D minggu atau lebih lama. C Pada kasus yang sulit dimana kuman penyebabnya relatif sulit dibasmi, seperti kuman batang gram negatif enterik, 'isteria, S. aureus, maka lumbal punksi harus dilakukan B> jam setelah pemberian antibi&tika. "ilakukan pemeriksaan jumlah sel, hitung jenis, kadar pr&tein dan gluk&sa 6SS serta kultur untuk memastikan apakah 6SS sudah steril atau belum. C 9ika kuman penyebabnya relatif sensitif terhadap antibi&tika yang menembus sa$ar darah &tak dengan baik seperti Streptococcus sp., N. meningitidis, dan pemeriksaan H. influenzae, 6SS seharusnya sudah steril setelah > jam pemberian antibi&tika dan pemeriksaan hitung jenis did&minasi &leh sel M', $alaupun kadar pr&tein masih tetap tinggi dan kadar gluk&sa masih tetap rendah selama > minggu atau lebih. ;ila hasil kultur setelah B> jam terapi masih dijumpai kuman, maka terapi antibi&tik harus diganti atau diberikan antibi&tik intratekal. :ni bisa menunjukkan bah$a f&kus infeksi parameningennya masih ada. C Pemberian &bat d&sis tinggi harus berhati%hati dan diperlukan pemeriksaan fungsi hati, ginjal atau hemat&l&ginya. C *bat antibi&tika yang kemampuan menembus sa$ar darah &taknya rendah sebaiknya tidak digunakan.
'!
O Terapi inisialN C 'e&natal 4H/ bulan7N ampisilin amin&glik&sida dan sefal&sp&rin C Anak%anak 4H2 thn7N ampisilin sefal&sp&rin C "e$asa N penisilin , atau sefal&sp&rin C Pasien imun&k&mpr&misN ampisilin dan sefal&sp&rin.
O Pemberian ster&idN deametas&n /1 mg setiap F jam, dimulai sebelum atau bersama d&sis pertama antibi&tik.
II. MENINGITIS SEROSA
Meningitis ser&sa terjadi apabila pada penderita terdapat gambaran klinis meningitis, tetapi pada pemeriksaan (airan serebr&spinal tidak sampai ber$arna keruh. 6airan tampak &palesen karena terdapat peninggian jumlah sel, dan ber$arna kuning karena adanya peninggian pr&tein. Penyebabnya dapat disebabkan
&leh
bakteri
4meningitis
'%
tuberkul&sa7,
8irus
4meningitis
8irus?meningitis aseptik7, jamur 4meningitis jamur7, maupun parasit 4syphiliti( meningitis7. II.1. Menin"itis Tu(e&ul%sa
Merupakan manifestasi klinis paling sering dari infeksi yang disebabkan &leh Mycobacterium tuberculosis yang mengenai arakhn&id, piamater, dan (airan serebr&spinal di dalam sistem 8entrikel. Pada anak% anak, dihasilkan dari bakteriemia yang mengikuti fase inisial dari tuberkul&sis paru primer. Pada &rang de$asa, dapat terjadi bertahun%tahun setelah infeksi primer. Meningitis tuberkul&sa selalu merupakan sekunder dari penyakit tuberkul&sa pada &rgan lainnya. =&kus primer biasanya terdapat di paru%paru, namun dapat juga terjadi di kelenjar limfe, tulang, sinus nasalis, : tra(t, atau &rgan%&rgan lainnya. *nset biasanya sub akut. Penyakit ini dapat dibagi ke dalam beberapa staging menurut ;ritish Medi(al Resear(h 6&un(il O Stage : N "es(ribes the early n&n spe(ifi( sympt&m and sign, in(luding apathy, irritability, heada(he, malaise, fe8er, an&reia, nausea, and 8&miting, $ith&ut any alterati&ns in the le8el &f (&ns(i&usness. O Stage ::N "es(ribed altered (&ns(i&usness $ith&ut (&ma &r delirium but $ith min&r f&(al neur&l&gi(al sign. Sympt&mps and signs &f meningism and meningitis are present, in additi&n t& f&(al neur&l&gi(al defi(its, (ranial ner8e palsies, and abn&rmal m&8ement. O Stage :::N "es(ribes an ad8an(ed state $ith stup&r &r (&ma, se8ere neur&l&gi(al defi(its, seiEures, p&sturing, and?&r abn&rmal m&8ement.
a. Pat%isi%l%"i
''
Meningitis tuberkul&sa tidak berkembang se(ara akut dari penyebaran tuberkel ba(illi ke meningen se(ara hemat&gen, melainkan merupakan hasil dari pelepasan tuberkel ba(illi ke dalam r&ngga subarakhn&id dari lesi kase&sa subependimal. Selama fase inisial dari infeksi, sejumlah ke(il tuberkel berukuran seperti biji tersebar di dalam substansi &tak dan meningen. Tuberkel%tuberkel ini (enderung membesar dengan bersatu dan tumbuh besar, dan biasanya caseating , lembut dan membentuk eksudat. )emungkinan lesi kase&sa untuk menyebabkan meningitis
ditentukan
dari
kedekatan
jarak
lesi
dengan
r&ngga
subarakhn&id dan ke(epatan enkapsulasi fibr&sa berkembang akibat resistensi imun dapatan. =&(i (ase&sa subependymal dapat terus tak bergejala selama berbulan%bulan bahkan tahunan tetapi kemudian dapat menyebabkan meningitis melalui pelepasan ba(illi dan antigen tuberkel ke dalam r&ngga subarakhn&id.
(. Ga+(a&an Klinis
ambaran klinis meningitis tuberkul&sa dapat berupa sindr&ma meningitis
akut
memberikan
gejala
k&ma,
peningkatan
tekanan
intrakranial, kejang dan defisit neur&l&gis f&kal atau berupa sloly progressive dementing illness. )etika infeksi berupa sindr&ma meningitis akut, tanda dan gejala karakteristiknya adalah nyeri kepala, malaise, meningismus, papil edema, muntah, bingung, kejang, dan defisit saraf kranial. Pasien dira$at dengan letargi atau stup&r dapat menjadi k&ma dalam hitungan hari. "emam dapat mun(ul, dapat pula tidak mun(ul. Meningitis tuberkul&sa dapat pula tampak sebagai sloly progressive dementing illness dengan defisit mem&ri dan perubahan perilaku yang khas pada penyakit l&bus fr&ntalis, berupa abulia, dan ink&ntinensia urin dan fe(al. ;entuk ini merupakan bentuk meningitis tuberkul&sa yang banyak ditemukan. "efisit saraf kranialis dan k&n8ulsi '*
juga terjadi pada meningitis tuberkul&sa subakut. )adang ada ri$ayat an&reia, batuk, berkeringat pada malam hari dan penurunan berat badan dalam $aktu beberapa hari sampai beberapa bulan, akibat perkembangan gejala infeksi susunan saraf pusat. Insefal&pati tuberkul&sa juga dijelaskan sebagai sindr&ma k&n8ulsi, stup&r atau k&ma, gerakan in8&lunter, paralysis, dan spasme atau rigiditas deserebrasi dengan atau tanpa gejala klinis meningitis atau kelainan 6SS pada meningitis tuberkul&sa. Se(ara pat&l&gis tampak edema difus dari cerebral hite matter dengan hilangnya neur&n dalam gray matter ,
leukoencephalopathy
hemorrhagic,
atau
encephalomyelitis
demyelinating pas(a infeksi. Sindr&ma ini terutama tampak pada anak dengan tuberkul&sis milier atau diseminata. Tanda dan ejala Meningitis Tuberkul&sa
-. K%+pliasi
Meningitis tuberkul&sa dapat memberikan berbagai ma(am k&mplikasi seperti berikutN O )elumpuhan saraf &tak
'+
Pr&ses pat&l&gis pada meningitis tuberkul&sa dia$ali &leh adanya reaksi hipersensiti8itas terhadap pelepasan bakteri atau antigennya dari tuberkel ke dalam r&ngga subarakhn&id. #al ini menyebabkan terbentuknya eksudat tebal dalam r&ngga subarakhn&id yang bersifat difus, terutama berkumpul pada basis &tak. Iksudat berpusat di sekeliling f&ssa interpedunkularis, fissure sil8ii< meliputi kiasma &ptikus dan meluas di sekitar p&ns dan serebelum. Se(ara mikr&sk&pis, a$alnya eksudat terdiri dari leuk&sit p&lim&rf&nuklear, eritr&sit, makr&fag dan limf&sit disertai timbulnya fibr&blast dan elemen jaringan ikat. Iksudat yang tebal ini juga dapat menimbulkan k&mpresi pembuluh darah pada basis &tak dan penjeratan saraf kranialis. )elumpuhan saraf &tak yang tersering ialah ' -:, diikuti dengan ' :::, ' :- dan ' -::, dan bahkan dapat terjadi pada ' -::: dan ' ::. )erusakan pada ' :: berupa kebutaan, dapat disebabkan &leh lesi tuberkul&sisnya sendiri yang terdapat pada ' *ptikus atau karena penekanan pada kiasma &leh eksudat peradangan atau karena akibat sekunder dari edema papil atau hidr&sefalusnya. 'eur&pati &pti( ialah istilah umum untuk setiap kelainan atau penyakit yang mengenai saraf &pti( yang diakibatkan &leh pr&ses inflamasi, infiltrasi, k&mpresi, iskemik, nutrisi maupun t&ksik. 'eur&pati &pti( t&ksik dapat terjadi karena paparan Eat bera(un, al(&h&l, atau sebagai akibat k&mplikasi dari terapi medikament&sa. ejala klinisnya antara lain adanya penurunan tajam penglihatan yang ber8ariasi 4mulai dari penurunan tajam penglihatan yang minimal sampai maksimal tanpa persepsi (ahaya7, gangguan fungsi 8isual berupa kelainan lapang pandang. Pada peng&batan tuberkul&sis dapat terjadi neur&pati &pti(, yang paling sering karena Itambut&l, tetapi :s&niaEid dan Strept&misin juga dapat menyebabkan hal tersebut.
',
)erusakan pada ' -::: umumnya lebih sering karena kera(unan &bat strept&misinnya dibandingkan karena penyakit meningitis tuberkul&sanya sendiri. O Arteritis :nfiltrasi eksudat pada pembuluh darah k&rtikal atau meningel menyebabkan pr&ses inflamasi yang terutama mengenai arteri ke(il dan sedang sehingga menimbulkan 8askulitis. Se(ara
mikr&sk&pis,
tunika
ad8entitia
pembuluh
darah
mengalami perubahan dimana dapat ditemukan sel%sel radang tuberkul&sis dan nekr&sis perkejuan, kadang juga dapat ditemukan bakteri tuberkul&sis. Tunika intima juga dapat mengalami transf&rmasi serupa atau mengalami er&si akibat degenerasi fibrin&id%hialin, diikuti pr&liferasi sel sub end&tel reaktif yang dapat sedemikian tebal sehingga menimbulkan &klusi lumen. -askulitis dapat menyebabkan timbulnya spasme pada pembuluh darah, terbentuknya thr&mbus dengan &klusi 8as(ular dan
emb&li yang
menyertainya, dilatasi aneurisma mik&tik dengan rupture serta perdarahan f&kal. -askulitis yang terjadi menimbulkan infark serebri dengan l&kasi tersering pada distribusi a. serebri media dan a. striata lateral. O #idr&sefalus #idr&sefalus merupakan k&mplikasi yang (ukup sering terjadi dari meningitis tuberkul&sa dan dapat saja terjadi $alaupun telah mendapat terapi dengan resp&n yang baik. #ampir selalu terjadi pada penderita yang bertahan hidup lebih dari %F minggu. #idr&sefalus sering menimbulkan kebutaan dan dapat menjadi penyebab kematian yang lambat. Perluasan inflamasi pada sisterna basal menyebabkan gangguan abs&rpsi 6SS sehingga menyebabkan hidr&sefalus k&munikans dan dapat pula terjadi hidr&sefalus &bstruksi 4hidr&sefalus n&n k&munikans7 akibat dari &klusi a3uaduktus &leh eksudat yang mengelilingi batang &tak, edema pada
'-
mesensefal&n atau adanya tuberkul&ma pada batang &tak atau akibat &klusi f&ramen 5us(hka &leh eksudat. #idr&sefalus k&munikans dan n&n k&munikans dapat terjadi pada meningitis tuberkul&sa. Adanya bl&k pada sisterna basalis terutama pada sisterna p&ntis dan interpedunkularis &leh eksudat tuberkul&sis yang kental menyebabkan gangguan penyerapan 6SS sehingga menyebabkan hidr&sefalus k&munikans. ejalanya antara lain ialah ataksia, ink&ntinensia urin dan demensia. "apat juga terjadi hidr&sefalus n&n k&munikans 4&bstruktif7 akibat penyumbatan akuaduktus atau f&ramen 5us(hka &leh eksudat yang kental. ejala klinisnya ialah adanya tanda%tanda peningkatan tekanan intra(ranial seperti penurunan kesadaran, nyeri kepala, muntah, papiledema, refleks pat&l&gis 47 dan parese ' -: bilateral. O Arakhn&iditis Adalah suatu pr&ses peradangan kr&nik dan fibr&us dari lept&meningen 4arakhn&id dan pia mater7. ;iasanya terjadi pada kanalis spinalis. Arakhn&iditis spinal dapat terjadi karena tuberkul&sa, terjadi sebelum maupun sesudah mun(ulnya gejala klinis meningitis tuberkul&sis. ;ila tuberkel submeningeal pe(ah ke dalam r&ngga subarakhn&id, akan menyebabkan penimbunan eksudat dan jaringan fibr&sa sehingga terjadi perlengketan di lept&meningen medulla spinalis. ejala klinis timbul akibat adanya k&mpresi l&(al pada medulla spinalis atau terkenanya radiks se(ara difus. Arakhn&iditis spinal paling sering mengenai pertengahan 8ertebra th&rakalis, diikuti &leh 8ertebra lumbalis dan 8ertebra ser8ikalis. ;iasanya perlekatan dimulai dari d&rsal medulla spinalis. ejala pertama biasanya berupa nyeri sp&ntan bersifat radikuler, diikuti &leh gangguan m&t&rik berupa paraplegi atau tetraplegi. angguan sens&rik dapat bersifat segmental di ba$ah le8el penjepitan. )emudian dapat terjadi retensi kandung kemih. Pemeriksaan penunjang untuk arakhn&iditis dapat dengan '.
miel&grafi. ;isa didapatkan bl&k parsial atau t&tal, dapat juga memberikan gambaran tetesan lilin. O S:A"# 4Sindr&me :nappr&priate Anti "iureti( #&rm&n7 S:A"# adalah peningkatan anti diureti( h&rm&n 4arginine 8as&pressin7 yang berhubungan dengan hip&natremia tanpa terjadinya edema maupun hip&8&lemia. Pengeluaran A"# tidak sejalan dengan adanya hip&&sm&lalitas. Pasien diduga S:A"# jika k&nsentrasi urin Q D11 m*sm?kg dan didapatkan hip&natremi tanpa adanya edema, hip&tensi &rthstatik, atau tanda%tanda dehidrasi. Semua penyebab hip&natremi lain harus sudah disingkirkan. S:A"# merupakan salah
satu k&mplikasi yang sering
ditemukan pada meningitis tuberkul&sis. )emungkinan hal tersebut terjadi karena reaksi peradangan lebih banyak pada basis &tak atau basil T;6 sendiri “h&st resp&nse terhadap &rganisme penyebab. Terjadi peningkatan pr&duksi h&rm&n antidiuretik dengan akibat terjadi retensi (airan yang dapat menimbulkan tanda%tanda int&ksikasi (airan. )riteria diagn&stik N /. kadar serum natrium H/D2 mI3?5 >. *sm&lalitas serum H>01 m*sm?5 D. )adar natrium urin yang tinggi 4biasanya Q /0 mI3?57 . Rasi& &sm&lalitas urin?serum meninggi hingga /,2%>,2 N / 2. =ungsi tir&id, adrenal, dan renal n&rmal F.Tidak
ditemukan
tanda%tanda
dehidrasi
Penderita
biasanya
n&rm&8&lemik. O Sekuele "apat terjadi sekuele hemiparesis spastik, ataksia, dan paresis saraf (ranial persisten. Pada 21 J anak dengan kejang pada saat meningitis dapat meninggalkan sekuele gangguan kejang. Atr&fi ' *ptikus dapat terjadi dengan gangguan 8isual yang ber8ariasi sampai buta t&tal. '(
Syring&mielia dapat terjadi k&mplikasi pada masa k&n8alesen sebagai akibat dari 8askulitis pembuluh darah medulla spinalis karena miel&malasia iskemik. ;erbagai gangguan end&krin dapat terjadi sebagai akibat dari arteritis atau kalsifikasi dan infark selanjutnya pada pr&ksimal hip&talamus dan kelenjar pituitary.
d. Pemeri's""n Pen/n!"ng Pemeriksaan penunjang untuk meningitis tu0erkulosa: 1. Tuberculin skin test %) 4oto roentgen: adenopati hilar7 7in9ltrasi nodular lo0us atas7 pola milier ') Computed tomography atau Magnetic Resonance Imaging: hidrosefalus 0asilar meningeal enhan6ement pas6a kontras *)
Pemeriksaan
6airan
sere0rospinal:
limfositik
pleositosis7
pe;arnaan tahan asam dan kultur +) Pemeriksaan mata untuk koroid tu0erkel ,) Pe;arnaan urin dan sputum dan kultur untuk 0akteri tahan asam) #0normalitas 5SS yang klasik ada pada meningitis tu0erkulosa adalah: !) Peningkatan tekanan pem0ukaan %) Peningkatan konsentrasi protein antara !&&2+&& mg
dengan limfosit predominan *) Penurunan konsentrasi glukosa ?@ +&A gula darah #0normalitas 5SS yang ditemukan pada meningitis tu0erkulosa: !) Peningkatan jumlah leukosit antara !&2+&& sel dengan limfosit predominan %) Peningkatan konsentrasi protein antara !&&2+&& mg
*&
') Penurunan konsentrasi glukosa ?@ +&A gula darah *) Kultur positif pada -+ A kasus mem0utuhkan '2, minggu untuk tum0uh +) Penurunan konaentrasi klorida ,) Rasio 0romida serum<6airan sere0rospinal yang rendah -) #ssay asam tu0er6ulosteari6 positif)
e. Pengb"t"n #) Umum 2 Bed rest dan Tirah 0aring 2 Diet tinggi kalori tinggi protein 2 Centilasi 2 5egah dehidrasi atau koreksi elektrolit in0alan6e B) Kausa
/. *bat Anti Tuberkul&sa Tabel di ba$ah ini menunjukkan d&sis &bat anti tuberkul&sa se(ara umum yang dipakai 4di :nd&nesia7 se(ara harian maupun berkala dan disesuaikan dengan berat badan pasien.
*!
*%
Peng&batan yang diberikan pada pasien meningitis tuberkul&sa adalah peng&batan kateg&ri : yang ditujukan terhadap N % kasus tuberkul&sis paru baru dengan sputum ;TA p&sitif % penderita T; paru, sputum ;TA negati8e, r&entgen p&sitif dengan kelainan paru luas % kasus baru dengan bentuk tuberkul&sis berat separti meningitis, tuberkul&sis diseminata, perikarditis, perit&nitis, pleuritis, sp&ndilitis dengan gangguan neur&l&gist, kelainan paru yang luas dengan ;TA negati8e, tuberkul&sis usus, tuberkul&sis genit&urinarius % Peng&batan tahap intensif adalah dengan paduan R#I 4I7. ;ila setelah > bulan ;TA menjadi negati8e, maka diteruskan dengan tahap lanjutan. ;ila setelah > bulan masih tetap p&sitif maka tahap intensif diperpanjang lagi selama >% minggu dengan ma(am &bat. Ada beberapa ahli yang merek&mendasikan peng&batan >#RI? B #R. >. Ster&id Pada pasien dengan penurunan kesadaran dan peningkatan tekanan
intra(ranial,
k&rtik&ster&id
dapat
menguntungkan,
karena
pat&fisi&l&gi k&ma dan peningkatan tekanan intra(ranial sama pada kedua penyakit itu. Pada pasien dengan presentasi meningitis yang subakut, k&rtik&ster&id mungkin sedikit menguntungkan bila edema serebri dan peningkatan tekanan intra(ranial bukan merupakan eti&l&gi dari k&mplikasi neur&l&gis. "eamethas&ne resistensi
&utfl&$
menurunkan
jumlah
6SS,
menurunkan menurunkan
leuk&sit,
sehingga
edema pr&duksi masa
&tak, sit&kin inflamasi
menurunkan inflamasi, di
ruang
subarakhn&id berkurang, dan meminimalisasi kerusakan di sa$ar darah &tak.
*'
. K&ite&ia Dia"n%sis )O"a0a*
/. "efinite N ;TA ditemukan dalam 56S 4 kultur atau bi&psi7 >. Pr&bable N a. Ple&sit&sis pada 56S b. Per$arnaan ;TA 4%7 (. "iikuti dari salah satu diba$ah iniN i. Tes tuberkulin 47 ii.Adanya T; dluar SSP atau ada T; paru aktif atau terpapar T; sebelumnya iii. 56S luk&sa H 1 mgJ i8. 56S pr&tein Q F1 mgJ.
II.# Menin"itis 4i&al!Asepti a. Deinisi
;erdasarkan definisi, merupakan suatu penyakit dengan gambaran klinis meningitis, abn&rmalitas 6SS yang ringan, dan bersifat jinak. )riteria definit untuk asepti( meningitis diantaranyaN /. &nset akut< >. tanda dan gejala rangsang meningeal< D. abn&rmalitas 6SS tipikal untuk meningitis dengan sel m&n&nu(lear pred&minan< . bakteri tidak tampak pada pe$arnaan dan kultur 6SS< 2. tidak ada f&(us infeksi parameningeal< F. perjalanan penyakit bersifat jinak dan self limited.
**
(. Ga+(a&an Klinis
Penderita dengan meningitis 8irus tampak sakit akut, mengeluh nyeri kepala fr&ntal atau retr&%&rbital, f&t&f&bia, nyeri &t&t, mual,muntah, tapi tetap sadar dan $aspada. ang paling dikeluhkan adalah nyeri kepala “ grippe-like. Pada pemeriksaan fisik, ada tanda%tanda iritasi meningeal, pasien lethargi, tapi tidak (&mat&se. )eberadaan defisit neur&l&gis f&kal tipikal untuk en(ephalitis 8iral, terutama herpes simple 8irus en(ephalitis. "efisit neur&l&gis f&kal tidak terjadi pada meningitis 8irus jinak dan sembuh sp&ntan. :nfeksi enter&8irus dapat dia&siasikan dengan ruam makul&papulae, 8esi(ular atau ptekial. "apat terbukti adanya lesi genital 8esi(ular atau ri$ayat herpae genital rekurens pada meningitis 8irus herpes simple tipe >. Inter&8iruses merupakan agen infeksi paling sering dari meningitis 8irus yang eti&l&ginya dapat ditentukan 4e(h&8irus tipe F,G dan >1 dan 6&sa(kie8iruses AG, ;>, ;D, dan ;27. ambaran klinik meningitis enter&8iruses meliputi nyeri kepal, demam, faringitis, letargi, mual, muntah, dan meningismus. 6SSnya memberikan gambaran ple&sit&sis ringan dengan hitung jenis kurang dari /11?mm dan limf&sit pred&minan. )&nsentrasi pr&tein
sedikti
meningkat<
k&nsentrasi
gluk&sa
n&rmal.
Meningitis
enter&8irus tipikal self-limmiting dan peng&batannya se(ara sup&rtif. #erpes simple 8irus tipe > menyebabkan penyakit kelamin dan meningitis asepti(. "iagn&sis ditegakkan se(ara klinis dengan identifikasi lesi kelamin 8esi(ular atau keluhan retensi urin atau gejala resikular, dias&siasikan
dengan
nyeri
kepala,
demam
dan
f&t&f&bia
ringan.
Pemeriksaan 6SS menunjukkan limf&sitik ple&sit&sis 4D11%11 sel?mm7 dengan peningkatan k&nsentrasi pr&tein. )&nsentrasi gluk&sa dapat n&rmal atau menurun. "iagn&sis definiti8e memerlukan kultur 6SS 8irus p&sitif atau menunjukkan kenaikan :g spesifik #S-%>. Terapi anti8iral
*+
direk&mendasikan untuk meningitis yang berhubungan dengan infeksi herpes genital primer. :nfeksi Human immunodeficiency virus 4#:-7 dapat menyebabkan meningitis terutama karena ser&l&gi p&sitif yang terdeteksi. "alam $aktu D% F minggu dari infeksi inisial, 8irus #:- dapat menyebabkan mononucleosislike syndrome dengan demam, limfaden&pati generalisata, infeksi faring, ruam, malaise, mialgia, arthralgia dan splen&megali. Sindr&ma asepti( meningitis dapat berkembang selama penyakit akut ditandai dengan nyeri kepal, kaku kuduk, f&t&f&bia, dan
ensefal&pati.
Pemeriksaan
6SS
menunjukkan peningkatan pr&tein 4H/11 mg?dl7, ple&sit&sis m&n&nu(lear 4H>11 sel?mm7 dan k&nsentrasi gluk&sa yang n&rmal atau sedikit meningkat. Meningitis asepti( yang disebabkan -irus #:- dapat sembuh sendiri, tapi mungkin memerlukan minggu untuk sembuh sempurna. -irus mumps dan 8irus k&ri&meningitis limf&sitik adalah > dari beberapa eti&l&gi 8irus dari meningitis asepti(. Masa inkubasi keduanya adalah >/ hari. )&mplikasi neur&l&gis paling sering dari kedua 8irus ini adalah meningitis. Mumps dan meningitis akibat 8aksin Mumps tampak dengan gejala demam, nyeri kepala dan muntah. Mumps ensefalitis tampak dengan adanya demam, penurunan kesadaran, kejang dan defisit neur&l&gis f&kal. Abn&rmalitas 6SS yang tipikal pada meningitis mumps berupa N /. Tekanan pembukaan n&rmal< >. 5euk&sit (&unt D11%F11 sel?mm, dengan limf&sit pred&minan, $alau leuk&sit PM' pred&minan pada stadium a$al< D. )&nsentrasi pr&tein yang n&rmal atau sedikit meningkat< . )&nsentrasi gluk&sa n&rmal pada may&ritas kasus, tapi k&nsentrasi gluk&sa >1%1 mg?d5 dapat tampak pada /1%>1 J kasus. Meningitis mumps merupakan self-limmiting illness dengan kesembuhan sempurna.
*,
"iagn&sa banding eti&l&gi infeksi dengan gambaran 6SS limf&sitik ple&sit&sisN 4i&al
% Inter&8irus % Mumps % -irus 5ymph&(yti( 6h&ri& Meningitis 456M7 % #erpes Simple -irus 4#S-7 % #uman :mmun&defi(ien(y 8irus 4#:-7 % Arthr&p&d%b&rne 8iruses N%n5i&al
% Mycobacterium tuberkulosis % 'isteria monocytogenes % Mycoplasma pneumoniae % !ickettsia rickettsii R&(ky M&untain sp&tted fe8er7 % Treponema pallidum 4syphilis7 % )orrelia burgdorferi 4Penyakit 5yme7 %
/ryptococcus
neoformans,
/occidioides
immites,
Histoplasma
capsulatum Lainlain
% Meningitis tuberkul&sa yang di&bat sebagian % =&kus infeksi parameningeal % Meningitis dari k&mplikasi end&karditis % Sindr&ma parainfeksius 4acute disseminated encephalomyelitis7. "iagn&sa banding eti&l&gi n&n%infeksius dengan gambaran 6SS limf&sitik ple&sit&sis N % Sistemi( 5upus Irythemat&sus % Sar(&id&sis % Migraine % Traumati( 5umbal Pun(ture *-
% 6hr&ni( benign lymph&(yti( meningitis % -as(ulitis % Meningeal (ar(in&mat&sis %
Peng&batan 4ibupr&fen,
aEathi&prine,
trimeth&prim
4sulf&namides7,
sulinda(, t&lmetin, napr&en7.
-. Pe+e&isaan Rutin
Pemeriksaan rutin pada (airan serebr&spinalis % Tekanan pada saat pembukaan 6SS % #itung jenis sel % )imia % -enereal disease resear(h lab&rat&ry test 4-"R57 % Apusan dan kultur bakteri % )ultur 8irus % Tinta india, kultur jamur % Antigen 6rypt&(&((al % Apusan dan kultur bakteri tahan asam
,. Pe+e&isaan Penun3an"
Selain pemeriksaan neur&l&gis, studi neur&imaging, dan pemeriksaan 6SS, semua pasien sebaiknya melakukan (hest U%ray, darah, urine, kultur tengg&r&kan dan tinja, dan ser&l&gis #:- dan sifilis.
II.6. Menin"itis Siilitia )Lues SSP*
Penyakit ini saat ini jarang dijumpai. Treponema palidum mengin8asi SSP dalam D%>0 bulan sejak a$al infeksi. ejala klinis sangat minim, sering asimt&matik, hanya dapat dibuktikan dengan pemeriksaan (airan serebr&spinal. ;ila tidak di&bati sesudah beberapa tahun, dapat menimbulkan 8askulitis, serta dapat memberikan gejala seperti str&ke. *.
Pada sebagian penderita, gejala baru timbul setelah /2%>1 tahun kemudian setelah terjadi in8asi ke dalam parenkim &tak, ditandai dengan adanya gangguan kepribadian, tingkah laku yang lambat laun menimbulkan kelumpuhan dinamakan "emensia Paralitika. Sering terjadi kebutaan karena 'euritis &ptika. ;ila gejala menyerang medulla spinalis dan batang &tak, maka sering terjadi kelainan pupil mata. ang menarik dari lues adalah dapat menyerang semua system syaraf dan presentasi klinik dapat begitu ber8ariasi. 6"6
merek&mendasikan
intra8en&us
a3ue&us
(rystaline
peni(illin >% juta! setiap jam selama /1%/ hari untuk peng&batan neur&syphilis. Regimen alternatifnya adalah >, juta! intramus(uler setiap hari dengan Pr&bene(id, 211 mg &ral sehari, keduanya selama /1%/ hari.
II.7. Menin"itis Ja+u&
;anyak terjadi pada indi8idu dengan A:"S< yang mendapat transplantasi &rgan< kem&terapi imun&supresif atau terapi k&rtik&ster&id kr&nik< dan pada keganasan limf&retikular. 9amur yang paling sering menyebabkan meningitis adalah /ryptococcus neoformans dan /occidioides immites. )&ndisi yang dias&siasikan dapat meningkatkan resik& untuk meningitis diantaranya kehamilan< hem&dialisis< kem&terapi imun&supresif 4terutama k&rtik&ster&id7< transplantasi &rgan dan A:"S. Pada umumnya in8asi ke dalam &tak merupakan penyebaran hemat&gen dari infeksi primer di paru%paru. Penjalaran perk&ntunuitatum dapat juga terjadi melalui k&l&ninya di nas&faring. "alam hal tersebut terakhir, nas&faring sendiri dapat tidak mengalami gangguan yang berarti, sehingga kalau terjadi infeksi fungal serebral melalui penjalaran dari *(
nas&faring,
manifestasi
serebralnya
dapat
dianggap
sebagai
gejala
neur&l&gik primer. Penyebaran hemat&gen dari paru%paru ke &tak dan selaputnya sebanding dengan metastasis kuman tuberkul&sis ke ruang intra kranial. ;aik di permukaan k&rteks maupun di arakhn&id dapat dibentuk granul&ma yang besar atau ke(il%ke(il, yang akhirnya berkembang menjadi abses, juga infeksi fungal selaput &tak bersifat meningitis basalis yang sukar dibedakan dengan meningitis tuberkul&sa. 6rypt&(&((al meningitis dapat tampak sebagai penyakit akut dengan demam, nyeri kepala, dan f&t&f&bia, serta penurunan sens&ris, atau tampak sebagai penyakit subakut dengan nyeri kepala dan demam ringan. Pada (&((idi&my(&sis 6'S pun dapat tampak sebagai penyakit akut dan sub akut dengan gejala demam, demam ringan, mual muntah, dan perubahan mental. Apabila terdapat S*5 atau 8askulitis, dapat tampak defisit neur&l&gis f&kal maupun kejang.
a. Pe+e&isaan penun3an"
/. Pungsi lumbal >. )ultur (airan serebr&spinal D. 6T%S(an dan MR: . Tes ser&l&gis 4tes agglutinasi late, antib&di fiksasi k&mplemen, titer antigen serum7. (. Pen"%(atan
A. !mum % ;ed rest dan Tirah baring % "iet tinggi kal&ri tinggi pr&tein % -entilasi % 6egah dehidrasi atau k&reksi elektr&lit inbalan(e ;. )ausa +&
ambaran #asil Pemeriksaan 6SS Opening pressure =umlah
sel
?
Ba6terial 3 < tinggi
Ciral 3
4ungal 3 < tinggi
Tu0er6ulosa Tinggi
!7&&&2
@ '&&
%&2+&&
+&2+&&
!&7&&& .& Sangat
@%& 3
@+& Tinggi
E%& Tinggi
3ormal 3egati8e
usually @ *& 3egati8e
@ *& #4B stain ?G
%+2+&
in *&2.&A +&2.&
Tinggi ?!&&2 Flu6ose Fram stain
+&& @ *& ,&2(&
Kultr ?A positif
positi8e -&2.+
A
%+
+!
F. GEJALA DAN TANDA KLINIS
% TR:AS MI':':T:S N • "emam • Sakit
kepala
• Tanda
rangsang meningeal 47
% Muntah, ph&t&ph&bia % )ejang, defisit f&kal neur&l&gik 4hemiparesis, paresis saraf (ranial7 % 5etargi, iritabilitas, gangguan intelektual, penurunan kesadaran % ambaran klinis yang khas • RAS# •
4 PITI6#:A, P!RP!RA 7 N %Mening&(&((us
Iksantema
N %Pneum&(&((us %#aem&philus influenEa
•
Artritis, artralgia
N %Mening&(&((us %#aem&philus influenEa
Sekitar >2J dari mereka yang terkena meningitis memiliki gejala yang berkembang selama > jam. Sisanya umumnya menjadi sakit selama satu hingga
+%
tujuh hari. )adang%kadang, jika sese&rang telah di antibi&tik untuk infeksi lain, gejala dapat memakan $aktu lebih lama untuk mengembangkan atau mungkin kurang intens. 9ika sese&rang sedang mengembangkan meningitis jamur 4paling sering sese&rang yang #:- p&sitif7, gejala dapat mengambil minggu untuk berkembang. ejala%gejala klasik meningitis adalah demam, sakit kepala dan leher kaku. Sayangnya, tidak semua &rang dengan meningitis memiliki semua gejala ini. #anya sekitar 2J &rang dengan meningitis memiliki ketiga tanda%tanda klasik. • ejala
klasik N
a. Pada &rang de$asa & Sakit kepala terjadi di setidaknya G1J &rang dengan meningitis & 5eher kaku terjadi di setidaknya 02J &rang dengan meningitis & "emam dan menggigil terjadi di setidaknya G1J &rang dengan meningitis & Muntah terjadi pada sekitar D2J &rang dengan meningitis & Takut lampu terang 4 f&t&f&bia 7 & )ebingungan & )ejang & Sejarah baru%baru ini infeksi saluran pernapasan bagian atas 4misalnya, pilek , sakit tengg&r&kan 7 b. Pada anak yang lebih tua dari / tahun & Mual dan muntah & Sakit kepala & Peningkatan kepekaan terhadap (ahaya & "emam & "iubah status mental 4tampaknya bingung atau aneh7 & )elesuan & Akti8itas kejang & 5eher kaku atau nyeri
+'
& 5utut se(ara &t&matis memba$a ke arah tubuh saat leher membungkuk atau nyeri di kaki saat membungkuk 4disebut ;rudEinski tanda7 & )etidakmampuan untuk meluruskan kaki bagian ba$ah setelah pinggul sudah tertekuk G1 V 4disebut )ernig tanda 7 (. Pada bayi muda sekitar umur D bulan & Penurunan asupan (air & Muntah & Peningkatan lekas marah & Peningkatan kelesuan & "emam & Menggelembung ubun 4titik lemah di bagian atas kepala7 & )ejang kegiatan
ambar B. ejala meningitis
+*
G. DIAGNOSIS
I8aluasi (epat dan masuk ke bagian darurat dimulai pada saat kedatangan, saat Anda diidentifikasi memiliki meningitis. Seringkali, Anda ditempatkan di ruang is&lasi untuk melindungi staf dan &rang lain dari infeksi. Selain itu, masker dapat ditempatkan di atas hidung dan mulut untuk lebih men(egah penyebaran infeksi. • PemeriksaanN
"&kter melakukan pemeriksaan a$al untuk menentukan apakah
bantuan yang diperlukan dengan tekanan bernapas atau darah. "&kter kemudian memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan suhu. •
PengujianN Setelah d&kter memeriksa Anda dan melihat gejala%gejala Anda, e8aluasi lebih lanjut tergantung pada penilaian d&kter dari kemungkinan meningitis. 9ika d&kter men(urigai meningitis bakteri, ia dapat memerintahkan hal berikutN & Antibi&tik dapat diberikan pada a$al e8aluasi. & 6T s(an dapat dilakukan. #al ini kadang bisa menentukan apakah &tak terinfeksi atau memiliki abses . & "arah diambil untuk memeriksa jumlah sel darah putih dan merah. & U%ray film pada bagian dada dapat diper&leh untuk men(ari tandatanda pneum&nia atau (airan di paru%paru. & Pemeriksaan lainnya dapat dilakukan untuk men(ari sumber lain dari infeksi. & Spinal tap N keran tulang belakang, atau pungsi lumbal adalah penting untuk mendiagn&sa meningitis. #asil keran tulang belakang sangat penting untuk membantu d&kter menentukan baik kehadiran dan kemudian jenis meningitis. "engan benar mendiagn&sis meningitis adalah mutlak penting untuk menuntun keputusan peng&batan. 9ika Anda terlalu sakit untuk tekan tulang belakang, Anda akan di&bati dengan antibi&tik pada asumsi bah$a Anda telah meningitis. )eran tulang belakang akan dilakukan ketika k&ndisi Anda membaik.
++
6airan (erebr&spinal diper&leh melalui tekan tulang belakang. 6airan ini mengelilingi &tak dan sumsum tulang belakang. 6airan dianalisis di lab&rat&rium untuk hal%hal seperti adanya sel darah putih dan merah dan pr&tein dan gluk&sa 4gula7 tingkat. "&kter kemudian menginterpretasikan hasil tes untuk menentukan apakah terdapat meningitis atau tidak. #asil tes juga dapat menunjukkan apakah meningitis ini disebabkan &leh infeksi bakteri atau 8irus.
!ntuk memper&leh (airan, Anda diberikan suntikan lid&(aine 4Anesta(aine,
!A" 6aine, Uyl&(aine #6l, Uyl&(aine%MP=7, bius l&kal mirip dengan n&8&(aine digunakan &leh d&kter gigi. Sebuah jarum ke(il diletakkan di punggung ba$ah, di sekitar punggung, untuk mendapatkan (airan. Meskipun tekan tulang belakang kadang%kadang bisa tidak nyaman, umumnya
tidak terlalu menyakitkan. )&mplikasi utama dari pr&sedur ini adalah sakit kepala, yang sering terjadi, dan infeksi, yan g sangat jarang terjadi. )eran tulang belakang sering ditakuti &leh &rang yang datang ke ga$at darurat
karena (erita h&r&r atau takut kerusakan pada sumsum tulang belakang. "alam hampir semua kasus, keran tulang belakang adalah pr&sedur yang relatif sederhana dan relatif tidak menimbulkan rasa sakit. Selain itu, tes digunakan hanya untuk mudah mendiagn&sa meningitis dan, karenanya, adalah penting dalam menge8aluasi sese&rang yang mungkin telah meningitis. )arena hasil dari keran tulang belakang dapat berlangsung hingga beberapa
jam untuk kembali, peng&batan sering dimulai sebelum hasilnya tersedia. "&kter memf&kuskan peng&batan dini pada pendapat medis dari penyebab yang paling mungkin berdasarkan gejala Anda dan temuan pemeriksaan fisik.
H. PENATALAKSANAAN Sel'a&e at H%+e
+,
"iagn&sis dan peng&batan meningitis sangat penting. )arena itu, jika Anda menduga bah$a Anda atau sese&rang yang Anda kenal meningitis berdasarkan gejala, men(ari perhatian medis segera sangat penting. 9ika Anda tidak dapat mengantarkan &rang tersebut ke rumah sakit, disarankan untuk memanggil ambulans. • Pera$atan
daruratN Walaupun mengambil sese&rang untuk ga$at darurat rumah
sakit atau menunggu ambulans, peng&batan dasar melibatkan pr&sedur iniN & ;erikan a(etamin&phen 4 Tylen&l 7 untuk demam. & 9aga &rang di daerah gelap tenang. & 9ika &rang itu muntah, a$am di satu sisi untuk men(egah dia atau dia dari menghirup muntah . • Rumah
pera$atanN Rumah pera$atan hanya disarankan jika &rang tersebut telah
meningitis 8irus ringan, yang hanya dapat ditentukan &leh tekan tulang belakang. 9ika d&kter menentukan bah$a &rang tersebut menderita meningitis 8irus ringan, &bat%&batan mungkin diperlukan untuk mengendalikan sakit kepala dan demam. #al ini sering di(apai dengan a(etamin&phen 4Tylen&l7 atau &bat nyeri yang lebih kuat. Antibi&tik tidak membantu untuk meningitis 8irus. & 9ika sese&rang dikirim pulang dari d&kter dengan meningitis 8iral, adalah penting untuk &rang tersebut untuk dilihat &leh d&kter di harihari berikutnya sekitar /%> untuk pemeriksaan . & )etika sese&rang dengan meningitis 8iral dira$at di rumah, melihat tanda% tanda k&ndisi memburuk sangat penting. 9ika ini terjadi, (arilah segera pera$atan dari se&rang d&kter N Muntah tak terkendali
Memburuknya sakit kepala atau demam
)ejang
)elemahan atau mati rasa dari setiap ekstremitas
)esulitan berbi(ara, menelan, atau berjalan
+-
)ebingungan atau kantuk yang berlebihan
Pe&a0atan Me,is
Ra$at :nap untuk meningitis tergantung pada penyebabnya. 9ika Anda tampaknya memiliki meningitis 8irus, peng&batan biasanya kurang agresif dan terdiri dari langkah%langkah untuk membuat Anda lebih nyaman. -iral meningitis sering dira$at di rumah dengan a(etamin&phen 4Tylen&l7 dan &bat nyeri lainnya. Antibi&tik tidak membantu dalam meng&bati meningitis 8irus. 9ika Anda memiliki meningitis bakteri, Anda sering dimasukkan ke unit pera$atan intensif, baik untuk pengamatan jangka pendek atau suatu peri&de lebih lama jika Anda lebih sakit. Pera$atan meningitis bakteri dimulai dengan memastikan bah$a pernapasan dan tekanan darah Anda yang memadai. • :nfus
dimasukkan dan (airan diberikan.
• Anda
ditempatkan pada sebuah m&nit&r jantung.
• Antibi&tik
intra8ena dapat diberikan. Ster&id dapat diberikan untuk men(&ba
mengurangi keparahan penyakit. • 9ika
Anda sangat sakit, pera$atan medis lebih agresif dapat diberikan.
• Sebuah
tabung pernapasan 4 intubasi 7 dapat dimasukkan untuk membantu
pernapasan. • :-
garis besar dapat dimasukkan di selangkangan, dada, atau leher. *bat&batan
dapat diberikan untuk meningkatkan tekanan darah dan untuk menghentikan kejang. •
Sebuah tabung 4kateter7 dapat ditempatkan di dalam kandung kemih untuk
memeriksa hidrasi Anda 4atau status (airan7. • Se&rang
anak yang meningitis has8iral dan meningkatkan dapat dikirim pulang
untuk terapi mendukung. terapi pendukung termasuk mend&r&ng (airan untuk men(egah dehidrasi andgi8ing a(etamin&phen 4Tylen&l7 atau ibupr&fen 4M&trin7
+.
untuk nyeri dan demam. 9ika anak tersebut dikirim pulang, d&kter harus memeriksa anak itu dalam > jam untuk memastikan k&ndisinya sudah membaik. 9ika diagn&sis tidak pasti, atau jika Anda baru saja pada antibi&tik, Anda mungkin dira$at di rumah sakit untuk &bser8asi dan peng&batan sampai diagn&sis tertentu. :ni mungkin memerlukan lain tekan tulang belakang />%> jam untuk ree8aluasi.
I.
PEN'EGAHAN • Antibi&tik dapat diberikan untuk membantu men(egah meningitis jika
sese&rang telah memiliki hal berikutN & Tutup k&ntak dengan sese&rang yang telah meningitis & ;erkepanjangan menutup k&ntak 4&rang%&rang yang tinggal, pergi ke sek&lah, atau berada dalam penjara dengan &rang dengan meningitis7 & Paparan mulut, hidung, atau sekresi paru%paru 4misalnya, men(ium, mulut ke mulut resusitasi 7 •
-aksin
tersedia
untuk
meningitis
yang
disebabkan
&leh Neisseria
meningitides. -aksin mening&k&kus k&njugasi se(ara rutin direk&mendasikan melalui anak%anak berusia /0%tahun dan sering diberikan sebagai bagian dari pemeriksaan anak serta pada usia //%/> tahun. • -aksin
pneum&nia dapat memberikan perlindungan terhadap beberapa jenis
meningitis yang disebabkan &leh Streptococcus pneumoniae. "ianjurkan terutama bagi &rang yang berisik& untuk pneum&nia tetapi dapat memberikan perlindungan dari meningitis yang disebabkan &leh Streptococcus pneumoniae juga. *rang yang bisa mendapatkan manfaat dari 8aksin pneum&nia men(akup semua &rang di atas F2 tahun. •
-aksin jenis influenza Haemophilus ; 4#ib7 se(ara rutin diberikan kepada
anak%anak dan efektif dalam men(egah meningitis karena jenis bakteri. #al ini tidak biasanya diberikan kepada &rang de$asa, tetapi mungkin berguna bagi &rang denganN & Anemia sel sabit +(
& 5eukemia & #:- ? A:"S & Pengangkatan limpa & Transplantasi sumsum tulang & Menerima kem&terapi untuk kanker
J. PROGNOSIS
Pr&gn&sis meningitis tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab penyakit. • Pada
mereka dengan meningitis bakteri parah atau sangat (epat timbulnya penyakit,
angka kematian bisa setinggi G1J. 9ika &rang itu bertahan, bahkan dengan pera$atan yang tepat, jangka panjang dapat mengakibatkan (a(at, termasuk ketulian, kejang, kelumpuhan , kebutaan, atau kehilangan angg&ta tubuh. • Pada
kasus yang parah dengan kurang dari meningitis bakteri, tingkat kematian
masih bisa mendekati >2J. 6a(at jangka panjang yang mungkin terjadi. *rang itu mungkin memerlukan $aktu lama ra$at inap dan rehabilitasi . • !ntuk
&rang dengan meningitis 8iral, pemulihan penuh dapat berlangsung dalam B
sampai /1 hari.
,&
BAB III KESIMPULAN
Su(3eti
ejala%gejala yang ditemukan pada meningitis berma(am%ma(am tergantung pada klasifikasi meningitis itu sendiri. Pada meningitis purulenta 4bakterialis7 didapatkan gejala berupa demam, nyeri kepala, gangguan kesadaran, kejang, muntah yang pr&yektil. Sedangkan pada Meningitis Ser&sa gejala tergantung pada klasifikasinya yaitu pada meningitis tuberkul&sa didapatkan gejala an&reksia, penurunan berat badan, batuk, keringat malam hari, nyeri kepala, meningismus, perubahan tingkat kesadaran. Pada meningitis sifilitika 4lues SSP7 didapatkan berupa gangguan kepribadian, tingkah laku yang lambat laun menimbulkan kelumpuhan 4"emensia Paralitika7, kebutaan, kelainan pupil mata. Pada meningitis jamur gejala berupa demam ringan, nyeri kepala, dan f&t&f&bia, serta penurunan sens&ris, atau tampak sebagai penyakit subakut dengan nyeri kepala, mual, muntah dan kejang. O(3eti
Pada meningitis didapatkan tanda%tanda yang dapat menunjang diagn&sis diantaranya ditemukan N Meningitis $urulenta
,!
• •
Tanda meningen N kaku kuduk, )ernig sign, 5ase3ue sign, dan ;rudEinski sign :ritasi dan kerusakan saraf kranialN selubung saraf yang terinflamasiN C '. :: N papil edema, kebutaan, , defisit lapang pandang, C '. :::, :-, -: N pt&sis, dipl&pia C '. - N f&t&f&bia C '. -:: N paresis fasial
•
•
Meningitis
mening&(&((alN
petekie,
rash
purpura
4Sindr&ma
*aterhouse+riedrechsen7 Peningkatan tekanan intrakranialN papil edema, delirium sampai dengan tidak sadar, Tanda l&kalisat&rik yang khas untuk meningitis purulenta
kaku kuduk
dan liku&r. Meningitis Serosa Meningitis Tuberkul&sa NAden&pati, suara tambahan paru, Tuberkel (&r&idal, "emam, Rigiditas, Papil edem, "efi(it neur&l&gis f&kal, Tuber(ulin skin test 47. Meningitis -irus N Pasien lethargi, tapi tidak (&mat&se, ruam makul&papulae, 8esi(ular atau ptekial, demam, limfaden&pati generalisata, infeksi faring, ruam, malaise, mialgia, arthralgia dan splen&megaly. Meningitis Sifilika 45ues SSP7 N Tingkah laku yang lambat laun menimbulkan kelumpuhan dinamakan "emensia Paralitika, kelainan pupil mata. Meningitis 9amur N "efisit neur&l&gis f&kal maupun kejang. Asses+ent
Meningitis Plannin" • • • •
;ed rest dan Tirah baring "iet tinggi kal&ri tinggi pr&tein -entilasi 6egah dehidrasi atau k&reksi elektr&lit inbalan(e
Meningitis $urulenta bakterialis% •
Terapi &ptimal
antibi&tika
,%
•
'e&natal 4H/ bulan7N ampisilin amin&glik&sida dan sefal&sp&rin , Anak%anak
•
4H2 thn7N ampisilin sefal&sp&rin, "e$asa N penisilin , atau sefal&sp&rin. Pasien imun&k&mpr&misN ampisilin dan sefal&sp&rin. Pemberian ster&idN deametas&n /1 mg setiap F jam, dimulai sebelum atau
•
bersama d&sis pertama antibi&tik. Meningitis Serosa •
*bat Anti Tuberkul&sa, ster&id. DAFTAR PUSTAKA
/. Amin&ff, M9 et al. >112. 5ange medi(al b&&k N 6lini(al 'eur&l&gy, Sith Iditi&n, M(gra$%#ill. >. R&pper, A#., ;r&$n, R&bert #. >112. Adams -i(t&rs’ Prin(iples &f 'eur&l&gy, Iight Iditi&n, M(ra$%#ill. D. Illenby, M., Tegtmeyer, )., Pun(ture.The
Ne
"ngland
5ai,
S., and
0ournal
;raner,
of Medicine.
httpN??(&ntent.nejm.&rg?(gi?reprint?D22?/D?e/>.pdf . #ars&n&. >11D. Meningitis. #apita Selekta
". />
>11F. N
Neurologi.
D22 >
5umbar !R5 N !R5
N
httpN??$$$.uum.edu.my?medi(?meningitis.htm. 2. Xuagliarell&, -9., S(held W. /GGB. Treatment &f ;a(terial Meningitis. The Ne
"ngland
0ournal
of
Medicine.
DDF
N
B10%/F
httpN??(&ntent.nejm.&rg?(gi?reprint?DDF?/1?B10.pdf F. )a(pr&$i(E, R&bert =., >11B, Meningitis
in
!R5
N
1dults,
http233.emedicinehealth.com3meningitis4in4adults3article4em.htm, diakses G maret >1//. B. Samuel, M
)eim.,
>11B,
Meningitis
in
children,
http233.emedicinehealth.com3meningitis4in4children3article4em.htm, diakses G maret >1//. 0. 5ipman 9. Meningitis and en(ephal&myelitis. :nN T I *h. Idit&rs. :ntensi8e 6are Manual. th editi&n. ;utter$&rth #einemann. /GGB. p. /F
,'