KORELASI GENETIK
A. Pendahuluan
Pokok bahasan yang terdapat pada materi tentang korelasi genetik meliputi: (1) pengertian korelasi genetik, (2) manfaat korelasi genetik, (3) kisaram milai korelasi genetik, (4) metode estimasi korelasi genetik, (5) hasil penelitian tentang korelasi genetik. ateri tentang korelasi genetik merupakan merupakan materi yang penting penting dalam pemuliaan tern ternak ak
teru teruta tam ma
dala dalam m
sele seleks ksi. i.
!ele !elek ksi
meru erupak pakan
sala salah h
satu satu
sist sistem em
pemuliabiakan ternak selain dari sistem perka"inan. Pemahaman tentang korelasi genetik
berguna
dalam
menentukan
sifat
yang
diseleksi
dengan
mempertimbangkan pengaruh positif atau negaatif terhadap sifat lain yang tidak diseleksi namun memiliki korelasi genetik dengan sifat yang diseleksi. #eberap #eberapaa masala masalah h dan pertan pertanya yaan an mungki mungkin n timbul timbul dalam dalam pikiran pikiran mahasis mahasis"a "a setelah memba$a materi tentang korelasi genetik dalam buku a%ar ini . Pertanyaan dan permasalahan tersebut mungkin tidak ada %a"abannya dalam buku a%ar. &leh karena itu, mahasis"a diharapkan menelusuri referensi yang disarankan dalam daftar pustaka pada buku a%ar ini atau menelusuri %urnal ilmiah. B. Pengertian Korelasi Genetik
'oefisi 'oefisien en korelas korelasii merupa merupakan kan nilai yang yang diguna digunakan kan
untuk untuk menguk mengukur ur tingka tingkatt
keeratan hubungan antara dua peubah atau dua sifat. era%at hubungan kedua sifat tersebut diukur dengan koefisien korelasi ( r ). ilai koefisien korelasi berkisar antara *1 sampai dengan +1. ubungan kedua sifat tersebut dinyatakan sebagai hubung hubungan an linier linier positi positiff apabil apabilaa memilik memilikii nilai nilai koefisi koefisien en korelas korelasii lebih lebih besar besar daripada nol. ilai korelasi korelasi antara dua sifat yang lebih besar besar dari nol dan bernilai positif menun%ukkan bah"a bah"a kedua sifat memiliki arah peningkatan yang sama. sama. Pening Peningkat katan an pada pada sifat sifat pertam pertamaa diirin diiringi gi dengan dengan pening peningkat katan an pada pada sifat sifat kedu keduaa atau atau penu penuru runa nan n sifat sifat perta pertama ma diiri diiring ngii oleh oleh penu penuru runa nan n sifat sifat kedu kedua. a. 1. -5
ubungan kedua sifat dinyatakan linier sempurna apabila koefisien korelasi kedua sifat sama dengan dengan nol. ua sifat dikatakan dikatakan memiliki memiliki hubungan hubungan linier negatif negatif apabila memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari satu . !ifat*sifat pada ternak yang saling berkorelasi menarik untuk dipela%ari karena beberapa alasan sebagai berikut: (a) berkaitan dengan korelasi genetik akibat aksi gen pleiotropik. Pleiotropi merupakan sifat umum dari gen mayor tetapi masih sedikit informasi tentang ke%adian ke%adian pleiotropi yang berpengaruh terhadap genetika kuan kuanti titat tatif if (b) (b) berk berkai aitan tan deng dengan an peru peruba baha han n yang yang ter%a ter%adi di pada pada sifat sifat yang yang berkorelasi genetik akibat pelaksanaan seleksi pada satu sifat lainnya ($) berkaitan dengan seleksi alam, hubungan antara suatu sifat yang terukur dengan penyesuaiannya merupakan sarana utama yang menentukan genetik suatu kiner%a dalam populasi alami . 'orelasi 'orelasi genetik genetik menggamba menggambarkan rkan hubungan hubungan antara sifat*sifat sifat*sifat yang diatur oleh gen atau rangkaian gen gen yang sama yang bersifat aditif . 'orelasi 'orelasi antara dua sifat dapat ter%adi pada ternak dan disebut dengan korelasi fenotipik. 'orelasi fenotipik dapat dibagi men%adi korelasi genetik dan korelasi lingkungan. 'orelasi genetik merupa merupakan kan korela korelasi si antara antara pengar pengaruh uh genetik genetik aditif aditif pada pada dua sifat. sifat. 'orela 'orelasi si lingkungan merupakan korelasi antara pengaruh lingkungan dan pengaruh gen non aditif. 'orelasi genetik dapat disebabkan oleh gen*gen pleiotropi yaitu gen* gen yang yang mengat mengatur ur ekspre ekspresi si dua sifat. sifat. 'orelas 'orelasii geneti genetik k tersebu tersebutt ter%adi ter%adi pada pada populasi yang berada dalam keseimbangan genetik dan dalam keadaan ka"in a$ak. 'orelasi genetik antara dua sifat %uga dapat ter%adi karena gen terangkai yaitu yaitu dua
gen yang yang terleta terletak k pada pada kromo kromosom som yang sama dan masing*m masing*masi asing ng
mengatur sifat yang berbeda. 'ondisi tersebut ter%adi pada populasi yang tidak berada dalam keadaan keseimbangan genetik. C. Manaat korelasi genetik
'orelasi genetik bermanfaat untuk melakukan estimasi respon seleksi berkorelasi yaitu peningkatan peningkatan rata*rata rata*rata kiner%a kiner%a generasi generasi keturunanny keturunannyaa sebagai sebagai akibat akibat dari seleksi yang dilakukan pada sifat lain. anfaat lain dari korelasi genetik adalah 1. -/
menghitung estimasi respons seleksi dengan metode seleksi indeks. !eleksi indeks merupakan seleksi untuk meningkatkan dua sifat se$ara bersama*sama dengan mempertimbangkan nilai ekonomis beberapa sifat tersebut. 'orelas 'orelasii geneti genetik k berman bermanfaat faat untuk untuk melaku melakukan kan seleksi seleksi pada pada suatu suatu sifat sifat yang yang mun$ulnya lebih akhir atau sifat yang dapat diukur setelah ternak mati (misalnya karkas) berdasarkan sifat lain yang dapat diukur lebih a"al atau tidak menunggu saat ternak mati untuk meningkatkan kiner%a ternak yang mun$ul pada akhir hidup ternak. 'edua sifat yang akan ditingkatkan dalam seleksi harus memiliki korelasi se$ara genetik. !. Kisaran Nilai Korelasi Genetik
ilai korelasi genetik dapat dikelompokkan men%adi tu%uh kelompok sebagai berikut: negatif tinggi apabila nilainya *1,0 sampai *0,/, negatif menengah apabila nilainy nilainyaa *0,5 *0,5 sampai sampai *0,4, *0,4, negati negatiff rendah rendah apabil apabilaa nilain nilainya ya *0,3 *0,3 sampai sampai *0,2, *0,2, mendekati nol apabila nilainya *0,1 sampai 0,1, positif rendah apabila nilainya 0,2 sampai sampai 0,3, 0,3, positi positiff meneng menengah ah apabil apabilaa nilainy nilainyaa 0,4 sampai sampai 0,5, 0,5, positi positiff tinggi tinggi apabila nilainya 0,/ sampai 1,0. 'orelasi genetik antara dua sifat memiliki nilai yang rendah menun%ukkan bah"a hanya beberapa gen yang berpengaruh terhadap dua sifat. !alah sati $ontoh yang baik adalah a dalah tipe dan kiner%a sapi pedaging. !eleksi untuk meningkatkan tipe sapi pedaging ternyata hanya tidak berpengaruh banyak terhadap kiner%a sapi, demikian demikian pula sebaliknya. sebaliknya. !eleksi !eleksi untuk meningkatkan meningkatkan kiner%a kiner%a sapi pedaging pedaging ternyata tidak berpengaruh banyak terhadap tipe sapi pedaging. !eleksi pada salah satu sifat sifat yang yang terny ternyata ata sifat sifat tersebu tersebutt memilik memilikii nilai nilai korelas korelasii geneti genetik k bernil bernilai ai positif dan tinggi akan menghasilkan peningkatan kiner%a pada dua sifat yang berkorelasi "alaupun seleksi tidak dilakukan se$ara langsung pada sifat kedua. isalnya seleksi untuk meningkatkan berat sapih pada kambing sekaligus dapat meningkatkan berat setahunan karena antara berat sapih dengan berat setahunan memiliki korelasi genetik bernilai positif dan tinggi. #erbeda dengan seleksi pada
1. -
sapi perah untuk meningkatkan produksi susu akan menurunkan kadar lemak susu karena korelasi genetik antara produksi susu dengan kadar lemak bernilai negarif dan berkisar antara sedang sampai tinggi. al tersebut menun%ukkan bah"a pelaksanaan seleksi harus memperhatikan adanya korelasi genetik dengan sifat lain yang berkorelasi. ua sifat yang diestimasi dengan metode tertentu dapat menun%ukkan nilai yang berbeda apabila diestimasi dengan metode yang berbeda karena setiap metode memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyingkirkan keragaman genetik non aditif dari keragaman genetik aditif. aktor*faktor yang berpengaruh terhadap korelasi genetik antara lain sistem pemuliabiakan yang diterapkan dalam populasi, struktur data, dan metode estimasi. E. Metode Esti"asi Korelasi Genetik
'orelasi genetik dapat diestimasi dengan metode yang sama dengan metode estimasi heritabilitas, diantaranya metode peragam saudara*saudara tiri sebapak, metode peragam pola tersarang, dan metode peragam regresi anak terhadap tetua. 'orelasi genetik antara dua sifat diestimasi melalui prosedur statistik atau melalui seleksi untuk satu sifat selama periode tertentu dan mengamati apakah ada perubahan untuk sifat yang tidak diseleksi. Per$obaan seleksi satu sifat harus diran$ang dengan hati*hati dan akurat untuk mengetahui apakah ada dua sifat yang berkorelasi se$ara.genetik. #uku ini membahas metode estimasi korelasi genetik se$ara statistik. #. Metode hu$ungan saudara tiri se$a%ak & one-way layout '
odel dan prosedur analisis keragaman sama dengan estimasi heritabilitas namun ada dua sifat yang dianalisis yang dalam buku ini sifat pertama diberi lambang dan sifat kedua dengan lambang sehingga terdapat keragaman
antar pe%antan pada sifat pertama (
2 σ! ()
2
) dan sifat kedua (
σ! ( 4 )
),
1. --
2
keragaman antar indiidu dalam pe%antan pada sifat pertama ( σ 6 ( )
)
2
dan sifat kedua (( σ 6 ( )
). odel ini mengestimasi korelasi genetik
aditif antara dua sifat berdasarkan komponen pe%antan sehingga diperlukan data kiner%a indiidu yang merupakan anak dari pe%antan*pe%antan. 7ndiidu* indiidu setiap pe%antan tersebut memiliki hubungan saudara tiri sebapak dan tidak ada indidu yang inbred (indiidu tersilang dalam). Model genetik
odel genetik pada estimasi korelasi genetik dengan metode hubungan saudara tiri sebapak terdapat pada 8abel 31. 8abel 31. odel genetik pada estimasi korelasi genetik metode korelasi saudara tiri sebapak 'omponen Peragam genetik dan lingkungan peragam $o9 $o $o99 $o9 $o $o999 $o 1 1 1 $o" 0 0 0 0 4
$os
3 4
1
1/ 15 1/
1
1
/4 /3 /4
8abel model genetik menun%ukkan bah"a peragam antar indiidu mengandung peragam genetik aditif dalam proporsi yang lebih tinggi dan tidak terdapat peragam genetik dominan sehingga estimasi korelasi genetik dengan metode korelasi saudara tiri sebapak memiliki bias yang rendah. 'orelasi genetik pada dasarnya mengestimasi korelasi antara dua sifat yang disebabkan oleh aksi gen aditif. #erdasarkan komponen genetik pada keragaman antar pe%antan yang mengandung genetik non aditif lebih tinggi daripada keragaman antar indiidu,
1. -;
maka diperlukan upaya agar keragaman antar pe%antan lebih rendah daripada keragaman antar indiidu untuk menekan tingginya keragaman non aditif. al tersebut ditempuh agar estimasi korelasi genetik yang diperoleh memiliki bias yang
rendah sehingga akurat apabila
digunakan
dalam rumus*rumus
pemuliaan. Analisis %eraga" %ada esti"asi korelasi genetik
9nalisis peragam
seperti
halnya
analisis keragaman
berfungsi
untuk
memperoleh peragam antar indiidu dan pe%antan yang digunakan untuk menghitung estimasi korelasi genetik. 9nalisis terdapat pada 8abel 32. 8abel 32. 9nalisis peragam untuk estimasi korelasi genetik dengan metode one-way layout (korelasi saudara tiri sebapak) !umber d.f. !!
umus*rumus untuk menghitung analisis peragam dalam estimasi korelasi genetik terdapat pada 8abel 33. 8abel 33. >umus*rumus untuk menghitung estimasi korelasi genetik !umber keragaman ?' = !
( ..)( ..) n.
!
( i. )(i. ) n i.
i
− '
!
k
!
s −1
!
1. ;0
∑ i
( i. )( i. ) n i.
'eterangan: ?' =%umlah hasil kali, !
=
stimasi korelasi genetik (r A)dihitung dengan rumus sebagai berikut: r A =
4($o s ) 4σs2( B ) 4(σs2( y )
2 2 ilai σs ( B ) dan σs ( y ) diperoleh melalui analisis keragaman estimasi heritabilitas
masing*masing sifat yang akan diestimasi besarnya korelasi genetik. stimasi korelasi lingkungan (r )dihitung dengan rumus sebagai berikut: r : =
$o " + 3 $os (σ 2" ( B ) − 3σs2( B ) )(σ 2" ( y ) − 3σs2( y ) )
stimasi korelasi fenotipik (r P) dihitung dengan rumus sebagai berikut: r P =
$o" + $os 2
2
2
2
(σ " ( B ) + σs ( B ) )(σ " ( y ) + σs ( y ) )
!alah baku ( standard of error ) korelasi genetik (!..(r A)) dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: !..(r A)=
ar(r A )
>umus ar (r A) adalah:
1. ;1
G a r
= + + − − −
( r g
)
2
r g
E(a
F E(a
2
E(a
2
Ea
2
Ea
2
Ea
2
2
5ar
5ar
!s
( B )
5ar
!s
(
y )
$o5( !s
( B )
$o5( !s
(
y )
$o5( !s
( B )
>umus menghitung ar
>umus menghitung peragam mean square adalah: $o(! g ( B ) !g ( y ) ) =
>umus untuk menghitung peragam ! dan
$o(!g ( B )
$o(!g ( y )
2!g ( B )
'oefisien F, a, b pada estimasi korelasi genetik (r A), korelasi fenotipik (r P), dan korelasi lingkungan (r ) terdapat pada 8abel 34. 8abel 34 . ilai koefisien pada rumus salah baku estimasi korelasi genetik, lingkungan, dan fenotipik a$am korelasi 'oefisien F a b r A k 1 1 r P k 3 k+3 r k 3 k*3 Penghitungan !..(r A) seperti yang diuraikan di atas sangat rumit tetapi ada alternati untuk penghitungan salah baku tersebut dengan rumus sebagai berikut: !..(r A)=
1 − r A2 2
+ +
!.:.h (2B )!.:.( h (2y ) h (2B ) h 2( y )
'eterangan: !..(B) = salah baku heritabilitas sifat B !..(y) = salah baku heritabilitas sifat y
1. ;2
h (2B )
=heritabilitas sifat B
h (2y )
= heritabilitas sifat B
Contoh %erhitungan esti"asi korelasi genetik
1. ;3
1 2 3 4 5 / ; 10 11 12 13 14 15 1/ 1 11; 20 21 22 23 24 25 2/ 2 2-
8abel 35. ata berat lahir () dan tinggi badan saat lahir () pada $empe #oera"a #erat lahir (kg) $empe anak dari pe%antan ke* 8inggi badan saat lahir ($m) anak pe%antan ke* 7 77 777 7G G G7 G77 G777 7 7 77 777 7G G G7 G77 G777 4./ 5.4 5.2 5.2 /.0 5.1 5. /.3 4.2 1 2.4 32.4 31.1 31.4 3/.3 30./ 34.0 3. 4.5 4.1 4.4 5.4 5.- 5.1 5. 4.4.2 2 2.3 24. 2/.2 32./ 34.- 30. 34.1 2-./ 4. 5.0 /.4 4.3 5.5 5.1 /.4 4. 4.4 3 2.; 2;.; 3-.2 2/.1 33.3 30. 3-./ 2-.5 4./ 4.5 4.4 4.3 5.3 5.4 /.2 4./.1 4 2.3 2.3 2/.2 25.; 31.- 32.1 3.3 2-./ 4./ 4.2 4.4 4.3 4.5 5.1 /.0 4.3.5 2.5 24.; 2/.2 25.; 2.3 30./ 35.- 2-./ 4.5 4.1 4.1 4.; 4.5 5.4 5.2 5.2 3.3 / 2.2 24.- 24.; 2;. 2.3 32.1 31.2 31.4 4.5 4.2 4.4 3.; 4.3 5.1 5.2 4.4./ 2.3 24.; 2/.1 23.5 25.- 30./ 31.1 2-. 4.5 5.2 /.0 4.- 5.- 5.4 5.2 5.2 4./ - 2.2 31.4 35.- 2-. 34. 32.1 31.0 31.4 4.5 4.2 4.4 4.4 5.- 5.4 5.2 3.; 4./ ; 2.3 25.2 2/.1 2/.1 34. 32.1 31.1 23.5 4.5 /.4 4.3 4.- 5.3 5.0 5.2 4.4./ 10 2.2 3-.5 2/.1 2-. 32.1 2;.; 31.1 2-./ 4.5 5.5 4.3 4.- 5.2 5.0 5.2 /.5 5.4 11 2.3 32.- 2/.0 2-. 31.3 2;.; 31.2 3;.1 4.5 4.2 4.3 5.2 5.- 5.0 5.2 4.5.0 12 2.2 25.0 2/.1 31.4 34. 2;.; 31.2 2-./ 4./ 4.2 4.4 5.2 5.- 5.0 5.2 4.3 5.4 13 2.3 25.1 2/.1 31.2 34. 2;.; 31.4 2/.0 4./ 4.1 4.3 4.3 5.- 5.0 5.2 4.5.2 14 2.4 24.- 2/.0 25.; 34. 2;.; 31.1 2-./ 4.4 4.1 /.; 3./ 3.- 4.1 5.2 /.3 5.2 15 2/. 24.- 41.3 21.4 22.5 24./ 31.1 3-.0 4./ 4./ 4.4 4.3 3./ 4.2 5.2 4.5.4 1/ 2.4 2.4 2/.1 25.; 21. 25.2 31.1 2-. 4./ 4.1 3.- 4.4 3./ 4./ 5.2 3.5 5.4 1 2.5 24.- 22.- 2/.2 21./ 2.4 31.1 21.2 5.0 4.5 4.4 4.4 4.1 4.3 4.2 3.3 3.; 1- 2;. 2/.; 2/.1 2/.2 24.3 25.5 25.1 1;./ 4.5 4.2 4.2 3./ 4.1 4.1 4.2 3.5.4 1; 2.2 25.2 25.0 21.5 24.5 24./ 25.2 22./ 4.5 4.0 3.; 3.; 3.- 4.1 3. 4.0 5.4 20 2.2 23.; 23.2 23.1 22.- 24. 22.2 24.0 5.0 4.1 3.; 4.3 4.0 4.1 3. 4./.1 21 2;.- 24.- 23.2 25.; 24.2 24./ 22.2 2-./ 4.2 4.1 3.; 4.4 4.1 3.; 3.; 4. 5.1 22 25.5 24.5 23.2 2/./ 24.3 23.1 23. 2-.5 4.2 4.3 3./ 4.3 4.- 3.; 4. 4.1 4./ 23 25.5 2/.0 21. 25.; 2-.5 23.2 2-.5 24.3. 4./ 3./ /.4 5.- 3.5 4.1 4.3 4.1 24 22.5 2. 21. 3-.2 34.5 21.3 24. 25.; 4.0 4.3 3.4 5.2 3.- /.0 /.4 /.0 4.1 25 23.- 25./ 20.2 31.5 22.5 35.; 3-.5 3/.1 4.1 4.5 5./ 5.0 4.; 4. 4./ 4.4 4. 2/ 24.- 2.1 33./ 30.1 2;./ 2-.5 2.4 2/.5 4./ 4./ 5./ 5.0 4.; 4.- 4./ 4.4 4.2 2.4 2.3 33./ 30.1 2;./ 2-./ 2.4 2/.4 4.2 4.5 5./ 5.0 4.; 4.- 4./ 4.4 4.2- 25.0 2.2 33.5 30.0 2;./ 2-./ 2.4 2/.2
7 24.; 24.; 2/.2 3/.3 22.1;.2.3 2.3 2.3 2.3 32.3 2;. 32.3 31.2 30.; 32.2 32.2 23.2 32.2 32.2 3/. 30. 2. 24.4 24.4 2-.5 2-./ 2-.-
2. ;4
2; 30 31 32 33 34 35 3/ 3 33; 40 41 42 43 44 45 4/ 4 44; 50
4.2 4.2 4.1 4. 4.1 4.2 4.3 4.1 4.2 4./ 5.0 5.0 4.1 4.4 4.4 4.5 4.4 4.3 4.1 4.3 4.2 3.-
4./ 4.5 4.5 4.5 4.5 4.5 5.0 4./ 3.; 4.5 4.5 4.5 3.; 5.5 5.0 3.; 4.1 5.5 5.0 4.0 5.0 5.0
5./ 5./ 5.0 5.1 5.1 5.1 4.4./ 4.5.1 4.5 5./ 5.5 5.2 5.0 5.0 3.5 5.1 5.1 3./ 4.5.2
5.0 5.0 5.0 /.0 /.0 /.0 4.0 /.0 /.0 /.0 /.0 /.0 /.0 4./ 5.0 5.0 4.1 4.0 4./ 4.3 4.5.0
4.; 4.; 4.; 4.; 4.; 4.; 4.; 4.; 4.; 4.4 5.2 5.2 5.1 /.4 /.4 3.5 /.4 /.4 3.5 4.4 3.5 3.;
4.4.4.4.4.4.4.4.4 4.2 4.0 4.4.4.4.4.4. 4. 3.; 4. 4.0 4. 3.5
4./ 4./ 4./ 4./ 4.5 4.5 4.5 4./ 4./ 4./ 4./ 4. 4./ 5.0 4.3 4.0 4./ 4./ 4.2 4./ 4.3 3./
4.4 4.3 4.4 4.4 4.4 4.3 4.3 4.3 4.4 4.4 4.5 4.4 4.1 4.4 4.3 4.4 4.4 4.4 4.1 3./ 4.4 4.4
4.4.; 4. 4.4.4.4.4. 4.4. 4.4.4.4.5 4.; 4.4. 3. 3.4.4.4.-
2; 30 31 32 33 34 35 3/ 3 33; 40 41 42 43 44 45 4/ 4 44; 50
25.3 24.; 24.; 2-.2 24.25.0 25. 24.; 24.; 2./ 30.0 30.0 24.2/.2 2/.1 2/.; 2/.3 25. 24.; 25./ 25.2 23.0
2.4 2.1 2.1 2.1 2.1 2.1 2;. 2.4 23./ 2.1 2.1 2.1 23.3 33.2 30.2 23.4 24.; 33.1 2;. 24.1 2;. 2;.;
33. 33.4 30.1 30.5 30.4 30.4 2;.1 2.5 2-.; 30.4 2/.33./ 33.1 21.2 20.2 30.1 21.2 30./ 30. 32.3 2;.1 30.;
30.1 30.0 30.0 3/.0 35.; 35.; 24.3 35.; 35.; 35.; 3/.1 3/.1 35.; 2.4 30.2 30.2 24.3 23.2.3 2/.0 2-.5 2;.;
2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2;./ 2/. 31.0 31.0 30.; 3-.5 3-.5 21.3 3-.5 3-./ 21.3 2/.5 21.3 23./
2-.2-. 2-. 2-. 2-./ 2-./ 2-./ 2/./ 25.1 23. 2-.2-. 2-./ 2-./ 3-.5 3-.5 3-.5 33./ 2-.5 23.2-.5 21.1
2.4 2.4 2.5 2.5 2.3 2.3 2.2 2.4 2.4 2.2.5 2-.2 2.5 30.0 25./ 23.; 2.4 2.5 25.5 2.4 25.5 21.4
2/.2 2/.0 2/.2 2/.2 2/.1 2/.0 2/.0 2/.0 2/.3 2/.5 2.1 2/.1 24.4 2/.2 25.; 2/.1 2/.1 2/.1 24. 21.4 2/.3 2/.1
2-./ 2;.3 2-.5 2-./ 2-. 2-. 2-. 2-.5 2-. 2-.5 2-./ 2-.5 2-.5 2/. 2;.4 2-./ 2-.5 22.2 22.5 2-.2-. 2-.
2. ;5
#erat lahir masing*masing indiidu dikalikan dengan tinggi badan saat lahir untuk memperoleh nilai %umlah hasil kali atau sum $ross produ$t (!
77 15.21 101.3 14;.03 124 103./4 102.51 103./4 1/4.4/ 105./2 24/.41 1;.55 103.- 104.; 102.-4 102.-4 125.32 102.35 120.22 10/.15 ;5.2 102.5 ;;.;; 112.2/ 12-.03
asil kali berat lahir dengan tinggi badan saat lahir anak dari pe%antan ke 777 7G G G7 G77 G777 1/1.01 1/3.- 21;.0/ 15/.4 1;2.32 23/./ 114./ 1.22 201.31 15/./4 1;3.2 13/.02 243.5113.1/ 1-4.31 15/.5 24-.35 135.23 114./ 111.53 1/-.0/ 12.1231.;3 13/.45 114./ 111.55 123.15/.33 213./5 13/.4102.;/ 14/.54 123.11.;5 1/2./ 1/4.13 113.5; ;2.01 110.1 15/.33 1/0.-; 13.0/ 213.-; 13.4 200.3 12.03 15;. 1/4.03 113./5 113./4 200.33 12.02 1/1.11 ;2.0 113.11 13.0 11.3; 14;.01/1.14 13/.4; 112.-; 13.31 1/3.32 14;.01/2.1255.04 113.23 1/4.2; 200.3; 14-./1 1/2.04 13/.54 113. 1/2.53 201.2 14-./1 1/3.;/ 112./ 112.;3 111.4; 200.4 14;.31/0.; 13/.51 2-3.;1 /.3-4.5 101.0/ 1/0.; 240./5 113.-; 111.-.3 105.43 1/0.; 13.1 -/.3113.;; .44 124.-/ 1/0.; 4.;3 113.;1 113.;; ;-.44 10-.43 104./ /4.1 104.2 /.;100.12 101.0105.1 -5.21 -;.4 -;.14 -/.55 101.; -2.03 ;/.1/ -;.4 111.5 ;.45 101.0-2.03 13/.02 -;.4 11.;4 ;-.54 -;.1;3.5 135.3 -.51 111.-5 135./2 -;.35 135.1 102.2-.51 243.2 1;-./ 5.53 101.3 111.4/
7 103./4 103./4 114./ 220.1/ -/.;/5./4 124./2 124./2 124./2 124./2 14.23 14.13 14.1/ 1/2.2 15;.4/ 12. 13.25 ;0.03 13.25 13.25 224.;; 15.51 12.; ;-.;1
2. ;/
;4.5102. 125.5 103.;10/.-5 103.54 103.31 132.5/ 102./ 104.21 10;.; 103.11 103.44 12.2150.25 150.2 102.25 114.03 113.-120.44 115.0110.2/ 103.31 10;.0; 105.1 --.23 5-/5.;/
10;.31 122.4124.4 123./ 124.122.5 122.42 122.42 122.122.-1 14.3; 124.;2 ;2./ 122.54 122.52 122.4/ ;0.-4 1-4.0; 152.3 ;1.03 103.33 1-2.;3 14.2;/.;3 14.314-.2 /25/.-
/-.04 1--./3 1-.1-.55 1-;.5 1-/.1150./4 155.3/ 154.41 154.41 140.; 125./2 13;.45 154.211;.-1--./4 1-2.15 110.1; 101./ 150.54.5; 155.5 15/.;2 114.-/ 140.-4 15;./2 /-25./2
1/5.0; 151.05 151.1; 150.11 151.4; 150.23 150.3/ 215./1 214.- 214.-/ ;-.33 214.;215.12 214.-5 21.021.2214.-5 125.2151.- 151.4 ;-.52 ;4.3124.3/ 112.5 135./ 14;.14 2;-.3;
-4.5 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 145./; 11-.3; 1/0.2; 1/0.415;.02 24.224.32 5.3 24.23 24-.;5 5.35 11.1 5.3 ;3.21 3-2.5-
214.3; 135.13 13/.4 13/.42 13.-/ 13./1 13/.-2 13/.-1 13/.51 13/.4; 13/.211.;; 105.04 ;3.;1 13-.3 13.21 13/.2 13/.4; 1-3.1 1-2.- 1-2.1 132.23 135.3 ;4.52 135.24 4.35 /;.2
24/.4; 124.;3 125.35 125.4124.;4 125.12 12/.1; 12/.3123.-3 123.-2 123.4 124.;1 124.;5 12-.53 12/.31 132.35 12/.01 14;.10;.5; ;4.;/ 125.13 125.3 10-.1; 124.;4 10-.55 /.1; 004.1
21.311.32 11/.25 114.53 114.// 112.-1 114./ 114.41 113./1 112.1 112. 112./ 115.14 11.21 122.25 113.- ;;.21 114.42 111.113.; 113.;1 113.; 101.52 /.2 115.0; 113./; /315.3/
;-.;1 135.23 13/.413.13/.55 142.;2 135.21 13/.5/ 13/.;5 13.32 13.44 135.15 13.45 135.3 13/.52 135.3135./4 11;.21 144.4 13/.2 135.15 -2.3-4.41 13.-/ 13.3 13.1 /-04.32
()*+,.-+
2. ;
'omponen*komponen yang perlu dihitung untuk memperoleh nilai peragam antar pe%antan pada sifat berat lahir () dan tinggi badan saat lahir() terdapat pada 8abel 3. 8abel 3. 'omponen dalam perhitungan estimasi korelasi genetik Pe%antan
.
∑ i
7 77 777 7G G G7 G77 G777 7 ?umlah ' =
i.
.
2
∑
n.
i
i.
n
2
n.
∑ i
220. ;3.;3 1324.0 350/1./0 22/.; 1030.00 13/1./ 30-0.10 23/./ 111;.1410. 3;-02./3 244.0 11;0./ 14/4.0 42-/4.31 244.5 11;5.3 14/.1 4304/.1 233.1 10-.01 143-.41402.55 23;.5 114/.;3 143/.412-;.54 22.2 1032.4; 13/3.3 31/;.5 23/./ 111;./3 141;./ 4030/./1 210;.15 ;-;/.112/-5.;3 35-023.2/
50 50 50 50 50 50 50 50 50
i. i. n.
5-43./ /1-0.0 ///.1 144.1 14.4 /0-./ /--1./ /1;5.0 /1.5;521.0
.. ( 210;.15)(12/-5.;3 = =5;45;.14 n 450
!
i. i. n.
i
*' =5;521.0*5;45;.14=/1.--
!
k
i
i. i. n.
=/0532.;3*5;521.0=1011.;0
9nalisis peragam untuk estimasi korelasi genetik terdapat pada 8abel 3-. 8abel 3-. 9nalisis peragam untuk estimasi korelasi genetik antara berat lahir dengan tinggi badan saat lahir !umber d.f. !
d.f.(") =n.*s
=/1.-!
450*;=441
=
1011.;0
.3
$o"
2.2;
=
3. ;;
#erdasarkan 8abel analisis peragam, maka dapat dihitung !
=
,3 − 2,2; 50
=0,10--
stimasi korelasi genetik antara berat lahir dengan tinggi badan saat lahir $empe #oera"a dihitung dengan rumus sebagai berikut: r A =
4($o s ) 4σs2( B ) 4(σs2( y )
8abulasi hasil perhitungan nilai keragaman berat lahir dan tinggi badan saat lahir $empe #oera"a terdapat pada 8abel 3; 8abel 3;. asil perhitungan keragaman dan heritabilitas pada berat lahir dan tinggi badan saat lahir >umus #erat lahir () 8inggi badan saat lahir () n. 450 450 s ; ; .. 210;.15 12/-5.;3 2 2 .. (210;,15) (12/-5.;3)2 ' ;--5./405 35/2-.2 100/;.02 3/4/2-.; ∑i ∑k ik
!!s d.f.(s) !s !!" d.f.(") !" = σ 2" k
10.5441,31-1 12.-303 441 0,3;1;
3;4.5002 4;.3125 //05./2 441 14.;- 50
σ s2
50 0,01-5
0./-/
h s2
0,1-05
0,153
!..( h s2 )
0,03-/
0,121/
3. 100
2
σs( B )
=0,01-5
σ s2( y ) =0./-/
r A =
4($o s ) 2
2
4(0,10--)
=
4(0,01-5)(4(0,/-/))
4σ s ( B ) 4( σ s ( y )
=0,;/55
!alah baku r A dihitung dengan rumus sebagai berikut: !..(r A)= h s( B )
1 − r A2
!.:.h (2B )!.:.( h (2y ) h (2B ) h 2( y )
2
= 0,1-05
2 !..( h s ( B ) )=0,03-/
h s( y)
=0,153
2 !..( h s ( y ) )=0,121/
!..(r A)=
1 − (0,;/55) 2 2
(0,03-/)(0,121/) =0,01-4 (0,1-05)(0,153)
stimasi korelasi genetik antara berat lahir dengan tinggi badan saat lahir $empe #oera"a: r A =0,;/55H0,01-4 stimasi korelasi genetik tersebut termasuk kelas tinggi dengan nilai positif sehingga seleksi untuk meningkatkan berat lahir dapat meningkatkan tinggi badan saat lahir pada $empe #oera"a. ,. Metode regresi anak terhada% tetua & offspring-parent regression method '
etode regresi anak terhadap tetua untuk estimasi korelasi genetik sama dengan pada estimasi heritabilitas tetapi pada estimasi korelasi genetik melibatkan dua sifat untuk kelompok anak maupun tetua. etode ini dapat digunakan apabila terdapat $atatan kiner%a anak dan tetua untuk dua sifat yang nilai korelasi genetiknya akan diestimasi . uruf B atau merupakan kiner%a tetua, huruf y atau merupakan kinera anak, angka 1 menun%ukkan sifat pertama dan angka 2 menun%ukkan sifat kedua. 8etua yang dimaksud dapat tetua %antan (bapak) atau tetua betina (induk). ahasis"a atau peneliti disarankan menggunakan data kiner%a yang berasal dari tetua %antan lebih baik daripada induk karena tetua %antan 3. 101
ganya me"ariskan gen*gen aditif pada anak*anaknya tanpa pengaruh gen non aditif sehingga korelasi genetik yang diestimasi memiliki bias yang rendah. Model statistik
odel statistik untuk estimasi korelasi genetik dengan metode regresi anak terhadap tetua adalah: ∑ By = ∑ − $oBy =
( ∑ )( ∑ ) n
∑ By
n −1
'eterangan: = kiner%a tetua =kiner%a anak n = %umlah pasangan tetua*anak Peragam (covariance) antara kiner%a sifat pertama tetua (1) dan sifat kedua induk (2), sifat pertama anak (1) dan sifat kedua anak ( 2) yang digunakan dalam penghitungan estimasi korelasi genetik adalah sebagai berikut: $o 12
=covariance (peragam) sifat pertama tetua dan sifat kedua anak
$o 21
=covariance (peragam) sifat kedua tetua dan sifat pertama anak
$o11 =covariance (peragam) sifat pertama tetua dan sifat pertama anak $o22 =covariance (peragam) sifat kedua tetua dan sifat kedua anak Model genetik
odel genetik estimasi korelasi genetikterdapat pada 8abel 40. 8abel 40. odel genetik estimasi korelasi genetik dengan metode regresi anak terhadap tetua !umber $o9 $o $o99 $o9 $o $o999 $o 1 1 $o12 0 0 0 0 0 2
4
'eterangan: $o12= peragam kiner%a tetua pada sifat pertama )1) dengan kiner%a anak pada sifat kedua ( 2), 9= gen aditif, =gen dominan, = lingkungan Ru"us korelasi genetik 3. 102
>umus korelasi genetik ada beberapa ma$am yaitu rumus berdasarkan metode aritmatika geometris, dan rumus umum korelasi genetik. ahasis"a disarankan menggunakan rumus umum namun apabila hasilnya tidak berada dalam kisaran normal, maka dapat dipilih metode aritmatika atau geometris. a. etode aritmatika >umus korelasi genetik dengan metode aritmatika adalah sebagai berikut: r g =
$o 1 2 + $o 2 1 ( 2) $o 11 $o 2 2
>umus korelasi genetik dengan metode geometris adalah sebagai berikut: r g =
$o1 2 $o 2 1 $o11 $o 2 2
>umus umum korelasi genetik adalah:
r g =
∑ B1y 2 + ∑ B 2 y1 ∑ B1y1 + ∑ B 2 y 2
>umus salah baku atau standard of error (!.) korelasi genetik (r g) adalah sebagai berikut: 2
!..(r A)=
1 − r A
(!.:.h12 )(!.:.h 22 )
2
h12 h 22
>umus untuk menghitung komponen dalam perhitungan estimasi korelasi genetik sebagau berikut:
∑ B1 y 2 = ∑ 12 − ∑ B 2 y1 = ∑ 2 1 −
∑ B1 y1 = ∑ 11 − ∑ B 2 y 2 = ∑ 2 2 −
∑ 1 ∑ 2
n ∑ 2 ∑ 1
n ∑ 1 ∑ 1
n ∑ 2 ∑ 2
n
3. 103
Contoh soal
'orelasi genetik antara berat sapih dengan dalam dada kambing 'a$ang diestimasi berdasarkan $atatan kiner%a pasangan anak dan tetua %antannya dengan metode regresi anak terhadap tetua %antan. ata berat sapih kambing 'a$ang yang digunakan untuk estimasi merupakan data yang digunakan dalam estimasi heritabilitas dengan metode regresi anak terhadap tetua pada 8abel 21. ata berat sapih tetua %antan dinyatakan sebagai 1 dan berat sapuh pada anak dinyatakan sebagai 1. ata dalam dada tetua %antan dinyatakan sebagai 2 dan pada anak sebagai 2. ata tersebut terdapat pada 8abel 41. 8abel 41. ata berat sapih dan dalam dada pasangan tetua %antan dan anak pada kambing 'a$ang o. #erat sapih (kg) alam dada ($m) 8etua (1) 9nak (1) 8etua (2) 9nak (2) 1 / ; 20 21 2 20 21 3 10 22 21 4 ; 1; 21 5 10 22 25 / ; 22 21 ; 23 21 ; 10 23 20 ; ; 10 23 20 10 ; 10 20 25 11 ; 10 2/ 25 12 ; 11 1; 20 13 10 10 1; 1; 14 10 10 22/ 15 10 11 20 20 1/ 10 ; 20 23 1 10 10 20 25 Penelesaian :
ahasis"a atau peneliti dapat menambahkan kolom pada 8abel 41 untuk menempatkan hasil perkalian antara 1, 1, 2, dan 2 sehingga diperoleh peragam 11, 22, 12, 21 sebagaimana terdapat pada 8abel 42. uruf dan besar melammbangkan nilai*nilai yang belum dikurangi fa ktor koreksi (')
3. 104
sedangkan huruf B dan y ke$il melambangkan nilai yang sudah dikurangi dengan faktor koreksi. 8abel 42.Penghitungan komponen korelasi genetik antara berat sapih dengan dalam dada kambing 'a$ang untuk estimasi korelasi genetik dengan metode regresi anak terhadap tetua o. #erat sapih alam dada Peragam 1 1 2 2 11 12 21 22 1 / ; 20 21 54 12/ 1-0 420 2 20 21 5/ 14 1/0 420 3 10 22 21 -0 1/220 4/2 4 ; 1; 21 2 1/11 3;; 5 10 22 25 -0 200 220 550 / ; 22 21 2 1/1;4/2 ; 23 21 2 1/20 4-3 ; 10 23 20 ;0 1-0 230 4/0 ; ; 10 23 20 ;0 1-0 230 4/0 10 ; 10 20 25 ;0 225 200 500 11 ; 10 2/ 25 ;0 225 2/0 /50 12 ; 11 1; 20 ;; 1-0 20; 3-0 13 10 10 1; 1; 100 1;0 1;0 3/1 14 10 10 22/ 100 2/0 2-0 215 10 11 20 20 110 200 220 400 1/ 10 ; 20 23 ;0 230 1-0 4/0 1 10 10 20 25 100 250 200 500 ?umlah 141/5 3// 34 1445 32/5 3555 -0;5 #erdasarkan 8abel 42 diperoleh hasil perhitungan peragam sebagai berikut: a. ∑ 11 = 1445 aktor koreksi (=') untuk ∑ 11 =
( ∑ 1 )(∑ 1 ) n
=
(14-)(1/5) 1
=143/,40/ ∑ B1y1 = ∑ 11 * ' = 1445 @ 143/,40/ = -,52;4
b. ∑ 12 = 32/5 aktor koreksi (=') untuk ∑ 12 =
(∑ 1 )( ∑ 2 ) n
=
(14-)(34) 1
=325/
∑ B 1 y 2 = ∑ 12 * ' = 32/5 @ 325/ = ;,0000 3. 105
$. ∑ 2 1 = 3555 aktor koreksi (=') untuk ∑ 2 1 =
( ∑ 2 )(∑ 1 ) n
=
(3//)(1/5) 1
=3552,352;
∑ B 2 y1 = ∑ 2 1 * ' = 3555 @ 3552,352; = 2,/41 d. ∑ 2 2 = -0;5 aktor koreksi (=') untuk ∑ 2 2 =
( ∑ 2 )(∑ 2 ) n
=
(3//)(34) 1
=-052,0000
∑ B 2 y 2 = ∑ 2 2 * ' = -0;5,0000 @ -052,0000 =43,0000 'orelasi genetik (=r A) dihitung dengan rumus sebagai berikut: r g =
r g =
∑ B1 y 2 + ∑ B 2 y1 ∑ B1 y1 + ∑ B 2 y 2 ;,0000 + 2,/41 -,52;4 + 4;,0000
= 0,-112
!alah baku atau standard of error korelasi genetik (!..(r A)) dihitung dengan rumus sebagai berikut: !.:.( r A ) =
1 − r A2 2
(!.:.h12 )(!.:.h 22 ) h12 h 22
Penghitungan !..(r A) tersebut memerlukan informasi salah baku heritabilitas sifat pertama dan kedua sehingga masing*masing sifat harus sudah memiliki nilai heritabilitas dan salah bakunya. eritabilitas dan salah baku sifat pertama (berat sapih) pada $ontoh soal tersebut sudah diestimasi pada bagian heritabilitas (8abel 21) dengan hasil estimasi heritabilitas berat sapih kambing 'a$ang 0,;23 H 0,33/2. stimasi heritabilitas dalam dada kambing 'a$ang dilakukan dengan metode regresi anak terhadap tetua yang datanya terdapat pada 8abel 43. 8abel tersebut ditambah dengan kolom*kolom yang digunakan untuk membantu mahasis"a menghitung 22, 22, dan 22.
3. 10/
8abel 43. ata dalam dada kambing 'a$ang dan komponen keragaman serta peragam untuk estimasi heritabilitas alam dada 'eragaman Peragam 2 2 o. 8etua (2) 9nak (2) 2 2 2 2 1 20 21 400 441 420 1 20 21 400 441 420 3 22 21 4-4 441 4/2 4 1; 21 3/1 441 3;; 5 22 25 4-4 /25 550 / 22 21 4-4 441 4/2 23 21 52; 441 4-3 23 20 52; 400 4/0 ; 23 20 52; 400 4/0 10 20 25 400 /25 500 11 2/ 25 // /25 /50 12 1; 20 3/1 400 3-0 13 1; 1; 3/1 3/1 3/1 14 22/ -4 // 215 20 20 400 400 400 1/ 20 23 400 52; 4/0 1 20 25 400 /25 500 ?umlah 3// 34 ;-2 -312 -0;5 2
a. ∑ 2 = ;-2,0000 3// 2 '= = -;./4 1 2
2
∑ B 2 = ∑ 2 *' =;-2,0000*-;./4=102.2353 2
b. ∑ 2 = -312,0000, 34 2 '= = -22-.0000 1 2
2
∑ y 2 = ∑ 2 *' =-312,0000*-22-.0000=-4,0000 $. ∑ 2 2 =-0;5,0000 (∑ 2 )( ∑ 2 ) (3//)(34) = '= =-052.0000 n 1 ∑ B 2 y 2 = -0;5,0000 * -052.0000 =43 3. 10
enghitung b
43 b =
∑ B 2y2 ∑B
,2353 =0,420/ = 103
2
enghitung estimasi heritabilitas dalam dada kambing 'a$ang dengan rumus sebagai berikut: h2 = 2b = (2)(0,420/) = 0,-412 enghitung !..(h 2) dalam dada kambing 'a$ang dengan rumus sebagai berikut: !..(h2)= (2)(!..(b))
s b
!,.(b)=
2
∑B 2
∑y −
(∑ By) ∑B
2
s b =
!,.(b)=
2
2
2 ∑B
2
-4,00 *
2
n−2
s b
2
=
=
(43,0000)
102,2353
=4,3;43
1 * 2
( 4,3;43) 2 102,2353
=0,203
!..(h2)= (2)(!..(b))= (2)(0,203) = 0,414/ stimasi h2 dalam dada kambing 'a$ang = 0,-412 H 0,414/. stimasi h2 dan !.. (h 2) berat sapih dan dalam dada digunakan untuk menghitunf !..(r A) dengan rumus sebagai berikut: !.:.( r A ) =
1 − r A2 2
(!.:.h12 )(!.:.h 22 ) h12 h 22
ilai h2 berat sapih hasil estimasi berdasarkan 8abel 21: 0,;23 H 0,33/2 ilai h2 dalam dada hasil estimasi berdasarkan 8abel 43: 0,-412 H 0,414/ ilai r A berat sapih dan dalam dada berdasatkan 8abel 41:: 0,-112 !alah baku r A dihitung dengan rumus sebagai berikut: : !.:.( r A ) =
1 − r A2 2
(!.:.h12 )(!.:.h 22 ) h12 h 22
3. 10-
!.:.( r A ) =
1 − (0,-112 ) 2 2
( 0,33/2 )( 0,414/ ) = 0,1105 (0,;23)( 0,-412)
stimasi korelasi genetik(r A) berat sapih dengan dalam dada kambing 'a$ang dengan metode regresi anak terhadap tetua adalah 0,-112 H 0,1105.
/. 0asil Penelitian tentang Korelasi Genetik
asil penelitian penulis tentang korelasi genetik antara berat badan dan ukuran* ukuran tubuh saat lahir, sapih, dan umur setahun pada kambing P di 'elompok 8ani argarini, esa !ungai Fangka terdapat pada 8abel 44. 8abel 44. stimasi korelasi genetik antara berat badan dan ukuran*ukuran tubuh pada kambing #oera"a di 'elompok 8ani argarini o. !ifat 8ahapan umur #erat Fahir #erat !apih #erat !etahunan 1 Lahir #erat badan 1,00 8inggi badan 0,23H0,0 Pan%ang badan 0,25H0,02 Fingkar dada 0,23H0,03 8inggi pinggul 0,21H0,12 Pan%ang telinga 0,20H0,05 Febar telinga 0,20H0,0 2
Sa%ih #erat badan 8inggi badan Pan%ang badan Fingkar dada 8inggi pinggul Pan%ang telinga Febar telinga
0,1;H0,0; 0,1H0,01 0,1-H0,1 0,1-H0,13 0,1-H0,0 0,10H0,05 0,0;H0,05
1,00 0,25H0,0; 0,24H0,0 0,2/H0,0/ 0,2/H0,10 0,1-H0,10 0,1H0,0-
3 Setahunan #erat badan 8inggi badan Pan%ang badan Fingkar dada 8inggi pinggul Pan%ang telinga
0,10H0,01 0,0H0,02 0,0;H0,03 0,0-H0,02 0,0H0,01 0,0/H0,01
0,22H0,05 0,21H0,05 0,20H0,10 0,20H0,00,21H0,0; 0,0/H0,03
1,00 0,23H0,0 0,25H0,02 0,23H0,03 0,21H0,12 0,20H0,00 3. 10;
Febar telinga
0,05H0,01
0,05H0,02
0,20H0,00
asil penelitian pada 8abel 40 menun%ukkan bah"a antara berat lahir dengan ukuran*ukuran tubuh pada saat lahir, antara berat lahir dengan berat sapih dan dengan ukuran*ukuran tubuh saat sapih masing*masing berkorelasi se$ara genetik dengan arah positif dan berdera%at sedang, antara berat lahir dengan berat setahunan dan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun berkorelasi se$ara genetik dengan arah positif dan berdera%at rendah. 'orelasi genetik antara berat lahir dengan ukuran*ukuran tubuh saat lahir paling erat dibandingkan antara berat lahir dengan kiner%a pertumbuhan saat sapih maupun saat umur setahun. al tersebut disebabkan berat lahir dan ukuran*ukuran tubuh saat lahir dikontrol oleh gen*gen yang sama pada "aktu yang bersamaan sehingga memperke$il peragam lingkungan dan sebaliknya meningkatkan peragam genetik aditif. stimasi korelasi genetik aditif dan fenotipik pada kiner%a pertumbuhan saat lahir bernilai positif dan tinggi sehingga menun%ukkan tidak adanya antagonisme antara sifat*sifat pertumbuhan pada saat lahir. #erdasarkan arah dan dera%at korelasi genetik tersebut, maka korelasi genetik antara kiner%a pertumbuhan saat lahir dengan saat sapih lebih erat daripada dengan kiner%a pertumbuhan saat umur setahun. 'orelasi genetik antara kiner%a pertumbuhan saat lahir dengan saat sapih lebih erat
daripada antara kiner%a
pertumbuhan saat lahir dengan saat umur setahun karena sifat lahir dan sapih memiliki kesamaan pengaruh maternal "alaupun dengan kapasitas yang berbeda. 'eragaman non genetik yang berasal dari maternal berpengaruh lebih besar terhadap kiner%a saat lahir daripada saat sapih. 'esamaan tersebut menghasilkan peragam lingkungan yang lebih ke$il sehingga menghasilkan peragam genetik aditif yang lebih besar. 'apasitas pengaruh maternal yang merupakan pengaruh keragaman non genetik berpengaruh paling besar terhadap berat lahir, selan%utnya pengaruhnya menurun terhadap berat sapih, dan sangat ke$il pengaruhnya terhadap berat setahunan. Perbedaan kapasitas pengaruh keragaman non genetik yang semakin besar 3. 110
mengakibatkan rendahnya peragam genetik aditif karena semakin meningkatnya peragam genetik non aditif antara dua sifat. #erdasarkan alasan tersebut, maka korelasi genetik antara berat lahir dengan berat sapih lebih tinggi daripada antara berat lahir dengan berat setahunan. 'iner%a pertumbuhan saat umur setahun sudah tidak dipengaruhi oleh keragaman non genetik yang berasal dari induk sehingga memperbesar peragam non genetik antara kiner%a pertumbuhan saat lahir dengan saat umur setahun. Peragam non genetik atau peragam lingkungan yang lebih besar
mengakibatkan
rendahnya
peragam
genetik
aditif
antara
kiner%a
pertumbuhan saat lahir dengan saat umur setahun.
stimasi korelasi genetik yang bernilai positif dan berdera%at sedang antara sifat lahir dengan sapih maupun dengan setahunan menun%ukkan bah"a seleksi pada kiner%a pertumbuhan saat lahir akan menghasilkan peningkatan pada kiner%a pertumbuhan saat sapih dan setahun. !eleksi terhadap kiner%a pertumbuhan saat lahir
tidak
dian%urkan
untuk
menghindari
ke%adian
dystocia "alaupun
menghasilkan respon seleksi berkorelasi pada kiner%a pertumbuhan saat sapih maupun setahunan. Pengetahuan tentang estimasi korelasi genetik sebenarnya bermanfaat untuk menentukan tekanan optimum dalam pelaksanaan seleksi beberapa sifat yang berbeda. !eleksi dapat dilakukan untuk meningkatkan berat akhir tanpa harus meningkatkan berat lahir untuk men$egah ke%adian dystocia. stimasi korelasi genetik antara berat sapih dengan ukuran*ukuran tubuh saat sapih dan antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh umur setahun masing*masing bernilai positif dan berdera%at sedang. ilai korelasi genetik yang bernilai positif dan berdera%at sedang tersebut disebabkan berat sapih dan ukuran@ ukuran tubuh saat sapih serta berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat setahunan masing*masing dikontrol oleh gen*gen yang sama dan pada "aktu yang bersamaan sehingga peragam non genetik pada sifat*sifat sapih maupun pada sifat*sifat setahunan rendah. al tersebut meningkatkan peragam genetik aditif
3. 111
antara berat sapih dengan ukuran* ukuran tubuh saat sapih maupun antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun. 'iner%a pertumbuhan saat sapih maupun saat umur setahun diukur pada umur yang sama sehingga kiner%a tersebut memiliki persamaan dalam keragaman lingkungan. 'eragaman lingkungan yang sama berarti memiliki peragam lingkungan yang rendah sehingga meningkatkan peragam genetik. 'orelasi genetik antara berat sapih dengan kiner%a pertumbuhan saat umur setahun memiliki arah positif dan berdera%at sedang. 'orelasi genetik antara berat sapih dengan kiner%a pertumbuhan saat umur setahun masing*masing lebih rendah daripada korelasi genetik antara berat sapih dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur sapih dan antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun. Perbedaan periode atau "aktu pengukuran sifat mengakibatkan tingginya perbedaan lingkungan sehingga meningkatkan peragam lingkungan atau peragam non genetik yang mengakibatkan penurunan peragam genetik aditif. >endahnya peragam genetik aditif mengakibatkan penurunan
korelasi genetik antara dua
sifat. 'eragaman lingkungan pada kiner%a pertumbuhan saat sapih berbeda dengan saat umur setahun. 'eragaman kiner%a pertumbuhan saat umur sapih masih dipengaruhi oleh keragaman non genetik yang berasal dari induk. 'eragaman kiner%a pertumbuhan umur setahun sudah tidak dipengaruhi oleh maternal. 'orelasi genetik antara berat sapih dengan ukuran*ukuran tubuh saat sapih, antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun, dan antara berat sapih dengan berat setahunan bermanfaat dalam pelaksanaan seleksi. !eleksi terhadap berat sapih sekaligus dapat mengakibatkan peningkatan ukuran*ukuran tubuh saat sapih, berat setahunan, dan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun. !eleksi pada berat sapih menghasilkan respon seleksi langsung pada berat sapih itu sendiri sebesar >=(i)(h2)(IP), dengan keterangan >=respon seleksi, i= intensitas seleksi, h2=heritabilitas sifat yang diseleksi, IP= simpangan baku rata* 3. 112
rata kiner%a yang diseleksi. !elain itu, seleksi tersebut %uga menghasilkan peningkatan ukuran*ukuran tubuh saat sapih, berat setahunan, dan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahunan akibat pelaksanaan seleksi pada berat sapih dinyatakan sebagai respon seleksi berkorelasi atau respon seleksi tidak langsung. >espon seleksi berkorelasi tersebut dinyatakan dalam rumus <> 12=(i)(h1)(h2)(r g) (IP2) ('eterangan: <> 12=respon seleksi berkorelasi apabila seleksi dilakukan se$ara langsung pada sifat pertama, h 1= akar heritabilitas sifat pertama, h2=akar heritabilitas sifat kedua, r g=korelasi genetik, IP2= simpangan baku kiner%a sifat kedua). 'orelasi genetik yang tinggi antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun tersebut sangat bermanfaat untuk melakukan pendugaan berat setahunan berdasarkan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun terutama pada lokasi peternakan yang tidak menyediakan timbangan sebagai alat pengukur berat hidup. !elain itu, seleksi untuk meningkatkan berat badan umur setahunan dapat dilakukan berdasarkan ukuran*ukuran tubuh umur setahunan. 'orelasi genetik yang tinggi antara berat setahunan dengan ukuran*ukuran tubuh saat umur setahun menun%ukkan hubungan yang erat antara kedua kiner%a tersebut. stimasi korelasi genetik menggambarkan hubungan antara sifat*sifat yang diatur oleh gen atau rangkaian gen yang sama yang bersifat aditif . stimasi korelasi genetik bukan suatu konstanta, nilainya akan berubah seiring dengan ter%adinya dinamika dalam populasi. Pelaksanaan seleksi, perka"inan, mutasi masuk, dan mutasi keluar mengakibatkan perubahan frekuensi gen. rekuensi gen adalah peluang mun$ulnya gen dalam suatu populasi. Perubahan frekuensi gen mengakibatkan perubahan pada nilai parameter genetik. &leh karena itu korelasi genetik %uga harus diestimasi se$ara periodik agar men%adi informasi yang akurat sebagai panduan dalam pelaksanaan seleksi dan persilangan. Salah $aku korelasi genetik
3. 113
stimasi korelasi genetik antara kiner%a pertumbuhan saat lahir, sapih, dan umur setahunan pada kambing P yang diamati penulis memiliki salah baku yang rendah. al tersebut menun%ukkan bah"a estimasi korelasi genetik hasil penelitian ini memiliki keterandalan yang tinggi sehingga apabila digunakan dalam perhitungan rumus*rumus pemuliaan ternak diperoleh hasil yang tidak menyimpang terlalu %auh dari kenyataan di lapangan. !alah baku yang rendah tersebut dapat di$apai dengan $ara memilih induk yang melahirkan $empe mulai tahun 200; untuk menekan keragaman dari pengaruh maternal. !elain itu, data yang diestimasi untuk masing*masing sifat dan masing* masing bangsa $ukup banyak. ?umlah data yang digunakan adalah sebagai berikut: 500 pasang data dari 20 pe%antan. !alah baku estimasi korelasi genetik dapat men$apai nilai rendah apabila datanya banyak, paling sedikit ada 400 sampai 500 data. ata tidak $ukup banyak %uga dapat menghasilkan korelasi genetik yang andal apabila data tersebut sudah dilakukan penyesuaian terlebih dahulu terhadap beberapa faktor yang men%adi penyebab timbulnya keragaman data. Penyesuaian data kiner%a pertumbuhan saat sapih dilakukan terhadap %enis kelamin, tipe kelahiran, dan umur induk sedangkan penyesuaian data kiner%a pertumbuhan umur setahunan dilakukan terhadap %enis kelamin dan tipe kelahiran dan tidak terhadap umur induk. Penyesuaian terhadap %enis kelamin kambing dilakukan karena kambing %antan selalu lebih berat dan tumbuh lebih $epat daripada kambing betina. 'ambing %antan lebih responsif terhadap berbagai kondisi lingkungan. 'eragaman lingkungan yang
berasal
dari maternal
berpengaruh
langsung terhadap
pertumbuhan prasapih dan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan pas$a sapih. Pengaruh lingkungan maternal tersebut dapat dipisahkan men%adi paritas dan litter size induk. Penyesuaian data tersebut bertu%uan menghilangkan pengaruh yang menyebabkan tingginya keragaman lingkungan. RINGKASAN
3. 114
'orelasi genetik menggambarkan hubungan antara sifat*sifat yang diatur oleh gen atau rangkaian gen yang sama yang bersifat aditif. Aenetik ternak dan lingkungan akan menghasilkan fenotip sehingga terdapat %uga korelasi fenotipik dan korelasi lingkungan. 'orelasi genetik dapat disebabkan oleh gen*gen pleiotropi yaitu gen*gen yang mengatur ekspresi dua sifat. 'orelasi genetik tersebut ter%adi pada populasi yang berada dalam keseimbangan genetik dan dalam keadaan ka"in a$ak. 'orelasi genetik antara dua sifat %uga dapat ter%adi karena gen terangkai yaitu dua gen yang terletak pada kromosom yang sama dan masing*masing mengatur sifat yang berbeda. 'ondisi tersebut ter%adi pada populasi yang tidak berada dalam keadaan keseimbangan genetik. ilai korelasi genetik berkisar antara *1,0 sampai +1,0. 'orelasi genetik
bermanfaat dalam estimasi respon seleksi
berkorelasi,
menghitung estimasi respons seleksi dengan metode seleksi indeks, untuk melakukan seleksi pada suatu sifat yang mun$ulnya lebih akhir. 'orelasi genetik dapat diestimasi dengan beberapa metode yang sama dengan pada estimasi heritabilitas, yaitu metode hubungan saudara tiri sebapak, metode nested hierar$hal design, dan regresi antara anak terhadap tetua.
LATI0AN
1. 9pa yang dimaksud dengan korelasi genetik antara dua sifatJ 2. 9pa sa%a penyebab adanya korelasi genetik antara dua sifatJ 3.Pada populasi yang bagaimana korelasi genetik ter%adi karena gen terangkaiJ 4.engapa korelasi genetik yang ter%adi karena gen terangkai tidak dapat digunakan dalam perhitungan rumus*rumus pemuliaan ternakJ 5. 9pa manfaat korelasi genetik dalam pemuliaan ternakJ /. 8uliskan kelompok atau kelas estimasi korelasi genetik berdasarkan kisaran nilai korelasi genetikJ
3. 115