1. Wanita usia usia 50 tahun mengel mengeluh uh sakit perut perut kanan kanan atas yang menjala menjalarr ke bahu sejak sejak 2 jam yang lalu. Sakit dirasakan terutama setelah memakan jeroan. TB:160m! BB:5"kg. #emeriksaan penunjang yang tepat untuk selanjutnya dilakukan adalah $ %. B&' B. (S) %bd %bdomen omen *. %myl %mylas asee lipa lipase se +. *T,S *T,San an abdo abdome men n -. / (S) adalah prosedur pilihan dalam mengidentiikasi batu empedu! dapat mengidentiikasi batu sekeil 2mm dengan sensitiitas 53! non in4asi! epat! bedside! tidak melibatkan radiasi ion B&' untuk melihat batu di saluran kemih *T,San","3! bukan alat sreening untuk kolelitiasis unompliated.
2. Tn "0 tahun tahun datang datang dengan dengan keluhan keluhan buang buang air air besar berdar berdarah ah sejak sejak 7 bulan yang lalu. lalu. Berat badan pasien enderung turun! badan terasa l emas! dan perut sering kembung. #ada pemeriksaan radiologis ditemukan gambaran 8 apple core9. core9. +iagnosis pada pasien ini adalah $ %. oli oliti tiss ulser ulserat ati i B. +i4e +i4ert rtik ikul ulit itis is *. %den %denok okar arsin sinom omaa kolo kolon n +. ars arsin inom omaa gast gaster er -. ega egana nasa san n pank pankre reas as olitis ulserati: diare kronik berdarah! kolonoskopi: pathy ulus! skip lesion ;,pneumaturia arsinoma gaster: penurunan berat badan! nyeri epigastrium kronik! 8signet ring ell9 eganasan pankreas: paling sering tumor kaput pankreas menimbulkan kolestasis! masa di regio epigastrium %denokarsinoma kolon
7. Seorang Seorang =anita =anita 5 tahun tahun datang datang dengan dengan keluhan keluhan nyeri nyeri perut. perut. +emam +emam disangkal. disangkal. #asien #asien disarankan oto rontgen abdomen polos 7 posisi. Bagaimana posisi yang disarankan? a. supine! tegak! lateral dekubitus! prone b. supine! tegak! lateral dekubitus . supine! prone! lateral dekubitus d. supine! prone! tegak e. tegak! lateral dekubitus! prone
@a=aban: B. supine! tegak! lateral dekubitus dekubitus #embahasan: Aoto polos abdomen 7 posisi yaitu: , posisi tidursupineuntuk melihat distribusi usus! preperitoneal at! ada tidaknya penjalaran , posisi CC+ untuk melihat air luid le4el dan kemungkinan perorasi usus , posisi setengah duduk atau tegak untuk melihat kemungkinan adanya air luid le4el dan step ledder appearane
7. Seorang Seorang =anita =anita 5 tahun tahun datang datang dengan dengan keluhan keluhan nyeri nyeri perut. perut. +emam +emam disangkal. disangkal. #asien #asien disarankan oto rontgen abdomen polos 7 posisi. Bagaimana posisi yang disarankan? a. supine! tegak! lateral dekubitus! prone b. supine! tegak! lateral dekubitus . supine! prone! lateral dekubitus d. supine! prone! tegak e. tegak! lateral dekubitus! prone
@a=aban: B. supine! tegak! lateral dekubitus dekubitus #embahasan: Aoto polos abdomen 7 posisi yaitu: , posisi tidursupineuntuk melihat distribusi usus! preperitoneal at! ada tidaknya penjalaran , posisi CC+ untuk melihat air luid le4el dan kemungkinan perorasi usus , posisi setengah duduk atau tegak untuk melihat kemungkinan adanya air luid le4el dan step ledder appearane
. Seorang Seorang pria 56 tahun! tahun! datang datang dengan dengan keluhan keluhan nyeri nyeri pada lutut lutut kanan #asien #asien mengeluh mengeluhkan kan kaku terutama pada pagi hari! terdapat krepitasi! dan bengkak. /i=ayat pengobatan sebelumnya tidak ada. emudian dokter melakukan oto rontgen. %pa kemungkinan diagnosis pasien tersebut?
%. 'steoartritis derajat 1 B. 'steoartritis derajat 2 *. 'stoartritis derajat 7 +. 'steoartritis derajat -. /heumatoid artritis
Bahasan: 'steoarthritis sendi lutut merupakan gangguan dari persendian diatrodial yang diirikan oleh ragmentasi dan terbelah,belahnya kartilago persendian. Cesi permukaan itu disusul oleh proses pemusnahan kartilago seara progresi. elalui sela,sela yang timbul akibat proses degenerasi ibrial pada kartilago! airan syno4ial dipenetrasikan dipenetrasikan ke dalam tulang di ba=ah lapisan kartilago yang akan menghasilkan kista,kista. artilago yang sudah hanur mengakibatkan sela persendian menjadi sempit ! disamping itu tulang bereaksi terhadap lesi kartilago yaitu dengan pembentukkan tulang baru (osteofit) yang (osteofit) yang menonjol ke tepi persendian.
derajat 0: tidak ada gambaran '% derajat 1: meragukan! dengan gambaran sendi normal! terdapat osteoit minimal derajat 2: '% minimal dengan osteoit pada 2 tempat! tidak terdapat slerosis dan kista subkondral! elah sendi baik derajat 7: '% moderat! osteoit moderat! deormitas ujung tulang! dan terdapat penyempitan elah sendi derajat : '% berat! elah sendi sangat sempit 5. Wanita 52 tahun keluhan nyeri pada lutut sejak 7 tahun yang lalu. &yeri dirasakan terutama saat pagi hari selama 15 menit. &yeri juga dirasakan saat berakti4itas dan hilang dengan istirahat. #ada peneriksaan isik didapatkan T pasien obesitas 1. +iagnosis pasien berdasarkan oto radiologi adalah $ a. '% grade 0 b. '% grade 1 . '% grade 2 d. '% grade 7 e. '% grade
-kspertise: •
•
Besar! bentuk! struktur trabekula tulang pembentuk artikulatio genu deDtraEsinistra tampak tidak menebal Tampak penyempitan sela sendi di bagian medial genu deDtra E sinistra! permukaan sendi tampak dalam batas normal
•
-minentia interondyloidea normal
•
Tampak adanya osteoit di bagian lateral os emur deDtra esan: 'steoarthritis emurotibial grade bilateral #embahasan: #ada gambar radiologi diatas terdapat os teoit dan deormitas ujung tulang dan penyempitan elah sendi yang menunjukan '% grade 7. )rade '% 0: tidak ada '% )rade '% 1: sendi dalam batas normal dengan osteoit meragukan )rade '% 2: osteoit yang jelas tetapi tepi elah sendi baik dan tidak nampak deormitas tulang )rade '% 7: terdapat osteoit dan deormitas ujung t ulang dan penyempitan elah sendi )rade '% : terdapat osteoit! deormitas lebih prominent disertai elah sendi yang hilang.
6. Tn. @eki 60 tahun datang ke ()+ dengan keluhan sesak naas sejak jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering batuk dan demam yang tidak terlalu tinggi sejak 5 bulan yang lalu. /i=ayat merokok sejak 0 tahun yang lalu 1 bungkushari. Tekanan darah 120F0mmhg! nadi 107 Dmenit! respirasi 72Dmenit! suhu 7F!F 0*. #emeriksaan isik didapatkan =heeGing di lapang paru. #emeriksaan rontgen torak smenunjukan hiperaerasi. emungkinan diagnosis?
a. b. . d. e.
Hidropneumotoraks #neumotoraks #neumonia TB paru dengan pneumonia ##' eksaserbasi akut
#embahasan : ata kunisesak naas jam yang lalu! sering batuk dan deman yang tidak terlalu tinggi! ri=ayat merokok! respirasimeningkat! demam! terdapat =heeGing! pada oto rontgen terdapat hiperaerasi.
+einisi ##' :
-
Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya re4ersible! progresi! berhubungan dengan respon inlamasi paru terhadap partikel berbahaya dis ertai eek ekstra paru. )abungan antara obstruksi saluran naas keil dan kerusakan parenkim. Aaktor/isiko :
-
%sap rokok #olusi udara Stress oksidati )enetik Tumbuh kembang paru Sosial ekonomi aniestasi klinis :
-
Sesak progresi! persisten! memberat dengan aktiitas berat! sukar bernaas Batuk kronik Berdahak /i=ayat aktor risiko #emeriksaa npenunjang :
-
Spirometri %)+
/adiologi thoraD terdapat hiperinlasi! hiperlusen! ruang retrosternal melebar! diaragma mendatar! jantung pendulum. ". #asien pria berusia 65 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak yang hebat. +ahak ber=arna seperti karat. Sejak 1 bulan yang lalu! batuk dirasakan semakin hebat bahkan bisa sesak dan batuk berdarah. +ari pemeriksaan isik didapatkan ronki pada basal paru dan pada oto rontgen didapatkan gambaran honey comb appearance. +iagnosis yang paling mungkin adalah ... a. %telektasis b. Bronkiektasis . Bronkopneumonia d. #neumonia lobaris e. TB* paru
-kspertise
*or! sinuses dan diaragma normal Hili kasar *orakan paru bertambah Tampak gambaran honeyomb pada hennithoraD kiri bagian ba=ah
Jawaban Definisi
Bronkiektasis merupakan kelainan morologi yang terdiri dari pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan komponen elastis dan muskular dinding bronkus;kapsel<. elainan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan,perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen,elemen elastis dan otot,otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya adalah bronkus keil ;medium si Ge
Epidemiologi
%ngka kejadian yang sebenarnya dari bronkiektasis tidak diketahui pasti. +i negara,negara Barat! insidens bronkiektasis diperkirakan sebanyak 1!73 diantara populasi. nsidens
bronkiektasis enderung menurun dengan adanya kemajuan pengobatan antibiotika. %kan tetapi perlu di ingat bah=a insidens ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan merokok! polusi udara dan kelainan kongenital. +i ndonesia belum ada laporan tentang angka,angka yang pasti mengenai penyakit ini. enyataannya penyakit ini ukup sering ditemukan di klinik,klinik dan diderita oleh laki,laki maupun =anita. #enyakit ini dapat diderita mulai sejak anak bahkan dapat berupa kelainan kongenital.
Etiologi
#enyebab bronkiektasis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. #ada kenyataannya kasus,kasus bronkiektasis dapat timbul seara kongenital maupun didapat. Bronkiektasis pada umumnya terjadi oleh karena obstruksi dan inlamasi pada saluran napas. 'bstruksi dan inlamasi bisa disebabkan oleh ineksi akut tuberkulosis! adeno4irus! measles! yobaterium a4ium! atau %spergillus umigatus.
a. elainan kongenital +alam hal ini bronkiektasis terjadi sejak indi4idu masih dalam kandungan. Aaktor genetik atau aktor pertumbuhan dan perkembangan etus memegang peran penting. Bronkiektasis yang timbul kongenital ini mempunyai iri sebagai berikut! pertama! bronkiektasis mengenai hampir seluruh abang bronkus pada satu atau kedua paru. edua! bronkiektasis kongenital sering menyertai penyakit,penyakit kongenital lainnya! misalnya: muko4iskidosis ;ysti pulmonary ibrosis
b. Bronkiektasis didapat
Bronkiektasis sering merupakan kelainan didapat dan kebanyakan merupakan akibat proses berikut: I neksi Bronkiektasis sering terjadi sesudah ses eorang anak menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama. #neumonia ini umumnya merupakan komplikasi pertusis maupun inluenGa yang diderita semasa anak! tuberkulosis paru! dan sebagainya. I 'bstruksi bronkus 'bstruksi bronkus yang dimaksudkan disini dapat disebabkan oleh berbagai maam sebab: korpus alineum! karsinoma bronkus atau tekanan dari luar lainnya terhadap bronkus. enurut penelitian para ahli diketahui bah=a adanya ineksi ataupun obstruksi bronkus tidak selalu seara nyata menimbulkan bronkiektasis. 'leh karenanya diduga mungkin masih ada aktor intrinsik ikut berperan terhadap timbulnya bronkiektasis.
Patofisiologi
Berdasarkan deinisinya! bronkiektasis menggambarkan suatu keadaan dimana terjadi dilatasi bronkus yang ire4ersibel ;J 2 mm dalam diameter< yang merupakan akibat dari destruksi komponen muskular dan elastis pada dinding bronkus. /usaknya kedua komponen tersebut adalah akibat dari suatu proses ineksi! dan juga oleh pengaruh sitokin inlamasi! nitrit oksida dan netroilik protease yang dilepaskan oleh sistem imun tubuh sebagai respon terhadap antigen. Bagian paru yang sering terkena dan merupakan tempat predisposisi bronkiektasis adalah: 1. lobus tengah paru kanan! 2. bagian lingula paru kiri lobus atas! 7. segmen basal pada lobus kedua ba=ah paru. Bronkus yang terkena umunya adalah bronkus sedang! sedangkan bronkus besar jarang terkena. Bronkus yang terkena dapat hanya pada satu segmen paru saja maupun dius mengenai bronkus kedua paru. #-/(B%H%& '/A'C') K%&) T-/-&%
L
+inding bronkus yang terkena dapat mengalami perubahan berupa proses inlamasi
yang siatnya destrukti dan re4ersible. L
#ermukaan mukosa bronkus menjadi abnormal! silia pada sel epitel menghilang!
terjadi perubahan metaplasia sukamosa! dan terjadi serbukan hebat sel,sel inlamasi. L
@aringan paru peribronkial ditemukan kelainan berupa pneumonia! ibrosis paru! atau
pleuritis apabila prosesnya dekat pleura Bronkiektasis dapat terjadi pada kerusakan seara langsung dari dinding bronkus atau seara tidak langsung dari inter4ensi pada pertahanan normal jalan naas. #ertahanan jalan naas terdiri dari silia yang berukuran keil pada jalan naas. Silia tersebut bergerak berulang,ulang! memindahkan airan berupa mukus yang normal melapisi jalan naas. #artikel yang berbahaya dan bakteri yang terperangkap pada lapisan mukus tersebut akan dipindahkan naik ke tenggorokan dan kemudian dibatukkan keluar atau tertelan. Terlepas dari apakah kerusakan tersebut diakibatkan s eara langsung atautidak langsung! daerah dinding bronkus mengalami kerusakan dan menjadi inlamasi yang kronik. Bronkus yang mengalami inlamasi akan kehilangan keelastisannya! sehingga bronkus akan menjadi lebar dan lembek serta membentuk kantung atau sakus yang menyerupai balon yang keil. nlamasi juga meningkatkan sekresi mukus. arena sel yang bersilia mengalami kerusakan! sekret yang dihasilkan akan menumpuk dan memenuhi jalan naas dan menjadi tempat berkembangnya bakteri. Kang pada akhirnya bakteri,bakteri tersebut akan merusak dinding bronkus! sehingga menjadi lingkaran setan antara ineksi dan kerusakan jalan naas. %da tiga 4ariasi bentuk kelainan anatomis bronkiektasis! yaitu: a<
Bentuk tabung ;tubular! ylindrial! usiorm bronhietasis<. Mariasi ini merupakan
bronkiektasis yang paling ringan dan sering ditemukan pada bronkiektasis yang menyertai bronhitis kronik b<
Bentuk kantong ;saular bronhietasis<. Bentuk ini meruakan bentuk bronkiektasis
yang klasik! ditandai dengan adanya dilatasi dan pemyempitan bronkus yang irregular. Bentuk ini kadang,kadang berbentuk kista.
<
Mariose bronhietasis. stilah ini digunakan karena bentuk antara bentuk tabung dan
bentuk kantong. stilah ini digunakan karena perubahan bentuk bronkus menyerupai 4arises pembuluh 4ena. %danya 4ariasi bentuk,bentuk anatomis tadi seara klinis tidak begitu penting! karena kelainan,kelainan yang berbeda tadi dapat berasal dari etiologi yang sama dan tidak mempengaruhi gejala klinis dan manajemen pengobatannya sama saja. Bahkan beberapa bentuk kelainan tadi bisa terdapat pada satu pasien. #seudobronkiektasis tidak termasuk bronkiektasis yang sebenarnya! karena t erdapat pelebaran bronkus yang bersiat sementara! umumnya bentuk silindris dan tidak terdapat kerusakan dinding bronkus. elainan ini bersiat sementara karena dalam beberapa bulan akan menghilang. Bentuk ini biasanya komplikasi dari pneumonia.
Pengobatan
#engobatan pasien bronkiektasis terdiri atas dua kelompok! yaitu sebagai berikut : #engobatan onser4ati 1. #engelolaan (mum #engelolaan umum ini ditujukan terhadap semua pasien bronkiektasis! meliputi: a. eniptakan lingkungan yang baik dan tepat bagi pasien. *ontoh: membuat ruangan hangat! udara ruangan kering! menegahmenghentikan merokok! menegah atau menghindari debu! asap dan sebagainya. b. emperbaiki drainase postural. Tindakan ini merupakan ara yang paling eekti untuk mengurangi gejala! tetapi harus dikerjakan seara terus,menerus. #asien diletakkan dengan posisi tubuh sedemikian rupa sehingga dapat diapai drainase sputum seara maksimal. Tiap kali melakukan drainase postural dikerjakan selama 10,20 menit dan tiap hari dikerjakan 2, kali. #rinsip drainase postural ini adalah usaha mengeluarkan sputum ;sekret bronkus< dengan bantuan gaya gra4itasi. (ntuk keperluan tersebut! posisi tubuh saat dilakukan drainase postural harus disesuaikan dengan letak kelainan bronkiektasisnya. Tujuan membuat posisi tubuh seperti yang dipilih tadi adalah untuk menggerakkan sputum dengan pertolongan gaya gra4itasi agar menuju ke
hilus paru bahkan mengalir sampai ke tenggorok sehingga mudah dibatukkan keluar. +rainase postural tiap kali dikerjakan selama 10,20 menit atau sampai sputum tidak keluar lagi. %pabila dengan mengatur posisi tubuh pasien seperti tersebut di atas belum diperoleh drainase sputum seara maksimal dapat dibantu dengan t indakan memberikan ketukan dengan jari pada pumggung pasien ;Tabotage<. . enairkan sputum yang kental. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan! misalnya: inhalasi uap air panas atau dingin ;menurut kesadaran
%da yang berpendapat bah=a kemoterapi dengan antibiotik ini apabila berhasil akan dapat mengurangi gejala batuk! jumlah sputum dan gejala lainnya terutama pada saat ada eksaserbasi ineksi akut! tetapi keadaan ini hanya bersiat sementara. b. +rainase sekret dengan bronkoskop *ara ini penting dikerjakan terutama pada permulaan pera=atan pasien. eperluannya adalah antara lain untuk: ;1< menentukan dari mana asal sekret ;sputum
Hasil pemeriksaan berikut yang mendukung diagnosis? a. #neumatosis intestinalis b. %ir luid le4el . #erorasi gaster d. '4erhanging edges e. Single bubble sign -kspertise: , #reperitoneal Aat tidak jelas , #soas line tidak jelas , +istribusi udara usus meningkat , +istensi usus bagian proksimal esan: ultiple air luid le4el tersusun seperti anak tangga 8step ladder appearane9 di bagian kiri abdomen
+iagnosis: leus obstrukti leus obstrukti adalah obstruksi usus akibat dari penghambatan motilitas usus yang dapat ditimbulkan oleh banyak penyebab. )ambaran radiologi emperlihatkan dilatasi lengkung usus halus disertai adanya batas antara air dan udara atau gas (air-fluid level) yang membentuk pola bagaikan tangga ;Step Cadder< #ilihan Cain: , #neumatosis interstinalis: Bayangan udara intramural pada dinding usus! gaster dan retum! tetapi lebih sering terjadi pada ileum! olon! desendens dan sigmoid! terlihat sebagai gelembung dan garis paralel dalam dindin usus tanda patognomonik &-* , #erorasi gaster: )ambaran radiologi pneumoperitoneum akibat udara yang keluar dari gaster , '4erhanging -dges: gambaran radiologi pada )out %rthritis Single Bubble sign: gambaran radiologi pada Stenosis #ilorus . #asien bayi berusia 7 hari diba=a ibunya dengan keluhan mual,muntah setiap diteteki beberapa jam. enurut ibunya sejak lahir perut bayi sudah besar dan makin kembung hingga saat ini! pasien sudah B%B ber=arna kehijauan. #emeriksaan B&' pada pasien terlampir. elaian pada pasien ini adalah $
%. B. *. +. -.
leal atresia leus obstruksi Hypertrophi pylori stenosis %nnular atresia %tresia duodenal
Ekspertise :
tampak pola gelembung ganda yang berisi udara pada lambung dan duodenum (double bubble sign).
Pembahasan : atresia duodenal adalah tidak terbentuk atau tersumbatnya duodenum ;bagian
terkeil usus halus< sehingga tidak dapat dilalui makanan yang akan ke usus. Tanda dan gejala atresia duodenum:
-
#erut kembung daerah epigastrium pada 2 jam pertama atau sesudahnya! namun dapat juga tanpa diserat distensi abdomen untah segera setelah lahir dan ber=arna kehijauan untah terus menerus meskipun bayi dipuasakan selama beberapa jam Tidak ada gerakan usus setelah pengeluaran mekonium %. B. *. +. -.
leal atresia triple bubble sign. )ambaran miroolon atau unused olon. leus obstruksiherring bone appearane Hypertrophi pylori stenosis single bubble sign and string sign %nnular atresia %tresia duodenal
10. Seorang anak berusia 1 tahun diba=a orang tuanya dengan keluhan sering biru. eluhan ini munul sejak pasien masih keil! namun makin lama makin parah. #emeriksaan isik didapatkan sianosis pada mukosa mulut! lidah! dan kuku! jari tabuh! benjolan pada dada! dan murmur sistolik pada *S 2 garis parasternal kiri. /ontgen dada menunjukkan jantung yang tidak membesar! apeks jantung bulat dan terangkat disertai ekung pada konus pulmonalis. elainan jantung yang menyertai penyakit jantung ba=aan ini! keuali $
%. B. *. +. -.
+eek septum 4entrikel Hipertroi 4entrikel kanan '4erriding aorta Stenosis pulmonal Stenosis aorta
Pembahasan : tetralogy o allot ;T'A< merupakan kelainan jantung ba=aan sianosis yang
struktur anatomisnya terdiri dari defek septumventrikel (VSD! stenosis pulmonal! dekstroposisis"overriding aorta! dan hipertrofi ventrikel kanan (#V$ . T'A merupakan kelainan
jantung sianosis yang tersering dijumpai yaitu sektar F,103 dari seluruh kelainan jantung ba=aan
dengan kejadian lebih sering pada laki,laki. %kibat stenosis i nundibularpulmonar! terjadi obstruksi jalan keluar 4entrikel kanan. eski mengakibatkan peningkatan tekanan 4entrikel kanan! tetapi 4entrikel kiri selalu mengimbanginya sehingga relati4e tidak ada perbedaan tekanan pada kedua 4entrikel! akibatnya darah dari 4entrikel kanan mengalir ke aorta. Saturasi oksigen di arteri menjadi rendah sehingga terjadilah sianosis. +erajat sianosis berbanding lurus dengan derajat stenosis pulmonal. %ejala &linis:
-
-
sianosis pada kuku! mukosa bibir! mulut sampai dengan lidah. (mumnya mulai tampak setelah umur beberapa minggu. #ada umur J 2 bulan sudah tampak jari tabuh onjungti4a hiperemis #ertumbuhan gigi buruk dan tampaknya banyak karies Pemeriksaan fisik dada : preordial bulging! teraba denyut epigastrial ;/M hea4e
Ekokardiografi : melalui sandapan long aDis parasternal dapat dilihat deek septum 4entrikel!
hipertroi 4entrikel kanan! dan dekstroposisi aorta. elalui sandapan short aDis parasternal! dapat dilihat adanya stenosis pulmonal.
11. Tn. @oko 22 tahun datang ke ()+ dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lengan ba=ah kanan setelah dipukul dengan kayu. #emeriksaan tanda 4ital dalam batas normal. #emeriksaan status lokalis didapatkan deormitas antebrahii kanan dengan ruang lingkup gerak terbatas. #ada oto polos antebrahii ditemukan : %. Araktur antebrahii B. Araktur olles *. Araktur Smith +. Araktur monteggia -. Araktur )aleaGGi
-kspertise:
-
Besar! bentuk! struktur trabekula tulang pembentuk artiulatio radioulnar dalam batas normal
-
Terdapat dislokasi sendi radioulnar distal dekstra
-
Terdapat garis raktur obliNue pada sepertiga distal radius dekstra
-
J'')'* : +raktur %alea,,i
-
Araktur olles: raktur radius distal! angulasi dorsal. +eormitas pada raktur ini berbentuk seperti sendok makan ;dinner ork deormity<
-
Araktur smith : raktur radius distal! angulasi 4entral. Sering disebut re4erse olles rature
-
Araktur monteggia : raktur ulna proksimal O dislokasi sendi radio ulna proksimal
-
etika satu dari dua tulang lengan ba=ah raktur dengan angulasi atau pemendekan! maka terjadi pemendekan tulang lainnya
-
Tulang lainnya dapat raktur! dislokasi! atau edera ligamen
-
ekanisme raktur galeaGGi : jatuh dengan tangan ekstensi maksimal dengan siku yang leksi
-
)ambaran klinik
: ujung bagian ba=ah ulna yang menonjol merupakan tanda yang
menolok
12. Tn. )irry! 50 tahun! datang dengan keluhan lemah anggota tubuh sebelah kiri sejak 5 jam yang lalu. eluhan dirasakan tiba,tiba setelah pasien shalat subuh.eluhan disertai dengan mati rasa di daerah mulut.#asien memiliki ri=ayat merokok dan kening manis. Tekanan
darah 150F0 mmHg! pemeriksaan motorik 7775555. #emeriksaan penunjang yang dibutuhkan adalah? a. / b. Aoto ranium . *T san d. Bone san e. %ngiograi #embahasan: / Ptidak direkomendasikan untuk melihat perdarahan Aoto ranium Ptulang tengkorak akan menutupi gambaran darah *T san Pdapat membedakan berbagai jenis organ seperti tulang! jaringan! lemak! darah! otot! sara! dsb! tidak seperti D,ray yang hanya dapat memperlihatkan berbagai jenis organ dalam gradasi hitam putih saja Bone san Pperdarahan otak tidak berkaitan dengan bone san %ngiograiPdapat melihat sumbatan tapi bukan pemeriksaan utama 17. Seorang laki,laki berusia 72 tahun mengeluh sakit dan bengkak pada daerah dekat lutut. #ada oto rontgen tampak gambaran di ba=ah ini! apakah diagnosis radiologinya?
a. b. . d. e.
Cesi bentuk onion skin appearane! kesan -=ing sarkoma )ambaran aullilo=er! kesan 'steokondroma Cesi berbentuk sun ray appearane! kesan 'steosarkoma )ambaran lesi kistik berbatas tegas! mengarah simple bone yst )ambaran lesi kistik bersepta dengan bubble soap appearane kesan giant ell tumor
-kspertise:
-
Besar! bentuk! ukuran tulang trabekula dalam batas normal
-
Sela dan permukaan sendi normal
-
-minentia interondyloidea normal
-
Tak tampak osteoit
-
Tampak massa eDophyti pada 17 distal metaisis tulang emur dengan diselubungi kartilago yang kalsiikasi
-
esan : osteokondroma #embahasan: Definisi: 'steokondroma merupakan tumor jinak tulang dengan penampakan adanya
penonjolan tulang yang berbatas tegas yang munul dari metasisis! penonjolan tulang tersebut di tutupi oleh artilago hialin. #enonjolan menyebabkan suatu pembengkakkan atau gumpalan dan mirip seperti kembang kol. Etiologi:
-
*aat ba=aan atau trauma perihondrium yang menghasilkan herniasi dari ragmen
-
lempeng epiisis 'steokondroma yang berhubungan dengan ri=ayat pada keluarga heriditary multiple eDostosis
Patofisiologi: •
'steokondroma merupakan lesi yang berkembang dibandingkan dengan neoplasma sejati
•
Cesi hasil dari pemisahan ragmen lempeng pertumbuhan kartilago epiisis yang kemudian herniasi ke dalam manset tulang periosteum
•
ekanisme terbentuknya kelainan dari remodelling selama pertumbuhan tulang panjang
•
#ertumbuhan menetap ragmen kartilago dan osiikasi endokondral ;maturasi< menghasilkan bonggol tulang subperiosteum dengan ditutupi kartilago dan munul dari permukaan tulang
•
Setelah remaja dan maturitas tulang! ostekondroma tidak berkembang lagi.
-
Berasal dari komponen osteosit dan komponen tulang ra=an atau chondrosit.
-
engenai tulang panjang dan tulang lain seperti ujung distal emur! ujung proksimal tibia! dan humerus. Cainnya juga dapat terkena.
Terdapat 2 tipe osteokondroma yaitu bertangkai (pedunculated) dan tidak bertangkai (sesile). Tatalaksana: %pabila terdapat penekanan pada jaringan lunak misalnya pada pembuluh darah
atau sara sekitarnya atau tumor tiba,tiba membesar disertai rasa nyeri maka diperlukan tindakan operasi seepatnya! terutama bila hal ini terjadi pada orang de=asa.
-=ing Saroma ;'nion skin appearenane<
'steosarkoma ;Sun ray appearane<
)iant ell tumor ;soap bubble appearane<
Simple bone yst
1. bu atimah! usia 65 tahun datang dengan keluhan bungkuk. #ada pemeriksaan isik didapatkan kiosis. #ada pemeriksaan rontgen didapatkan gambaran tulang yang menipis dan destruksi tulang. adar kalsium dalam batas normal. +iagnosis yang tepat adalah... %. 'steoartritis B. 'steoporosis *. /heumatoid artritis +. )out -. #aget disease #embahasan : Definisi enurut National Institute of Health ;&H
1. #ada stadium 1! tulang bertumbuh epat! yang dibentuk masih lebih banyak dan lebih epat daripada tulang yang dihanurkan. ni biasanya terjadi pada usia 70,75 tahun. 2. #ada stadium 2! umumnya pada usia 75,5 tahun! kepadatan tulang mulai turun ; osteopenia<. 7. #ada stadium 7! usia 5,55 tahun! raktur bisa timbul sekalipun hanya dengan sentuhan atau benturan ringan. . #ada stadium ! biasanya diatas 55 tahun! rasa nyeri yang hebat akan timbul akibat patah tulang. %nda tidak bisa bekerja! bergerak ! bahkan mengalami stres dan depresi.
%ejala .steoporosis
#ada a=alnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala! bahkan sampai puluhan tahun tanpa keluhan. @ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hanur! akan timbul nyeri dan perubahan bentuk tulang. @adi! seseorang dengan osteoporosis biasanya akan memberikan keluhan atau gejala sebagai berikut: 1. Tinggi badan berkurang 2. Bungkuk atau bentuk tubuh berubah 7. #atah tulang . &yeri bila ada patah tulang +aktor #isiko .steoporosis
Kang tidak bisa diperbaiki : 1. @enis kelamin 2. (sia 7. /as . #iwa-at keluarga 5. /enopause Kang dapat diperbaiki : 1. %kti4itas isik 2. urang kalsium 7. erokok . inuman beralkohol 5. inuman soda 6. Stres ". Bahan kimia #atoisiologi 'steoporosis bera=al dari %danya massapunak tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang. assa punaktulang yang rendah ini diduga berkaitan dengan aktor geneti! sedangkan aktor yangmenyebabkan penurunan massa tulang adalah proses ketuaan! menopause! aktor lainseperi obat obatan atau aktiitas isik yang kurang serta aktor genetik. %kibat massapunak tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa tulang menyebabkan. +ensitas tulang menurun yang merupakan aktor resiko terjadinya raktur.
15. bu sutinah! "0 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada kedua lutut! terutama saat akan beranjak berdiri dan saat menaiki anak tangga. #ada pemeriksaan lab terdapat osteoit. +iagnosis pasien adalah $ a. neuropati b. neropati . osteoporosis
d. osteoartritis e. gangguan 4askular Pembahasan :
+einisi :
'steoartritis ;'%< merupakan penyakit sendi degenerati kronik non inlamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. #enyakit ini bersiat progresi lambat! ditandai dengan adanya degenerasi tulang ra=an sendi! hipertroi tulang pada tepinya! sklerosis tulang subkondral! perubahan pada membran sino4ial! disertai nyeri! biasanya setelah akti4itas berkepanjangan! dan kekakuan! khususnya pada pagi hari atau setelah inakti4itas.
&lasifikasi :
.steoartritis primer 'steoartritis primer atau '% idiopatik belum diketahui penyebabnya dan t idak berhubungan
dengan penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi.eski demikian! osteoartritis primer banyakdihubungkan pada penuaan. .steoartritis sekunder 'steoartritis sekunder adalah '% yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lainnya!seperti
pada post,traumatik! kelainan kongenital dan pertumbuhan ;baik lokal maupun generalisata
tulang dan sendi! penyakit akibat deposit kalsium! kelainan endokrin! metabolik! inlamasi! operasi yang berulangkali pada struktur,struktur sendi! dan sebagainya. gejala osteoartritis :
&yeri pada sendi! terutama sendi yang menyangga berat tubuh ;seperti sendi lutut atau pinggang< Timbul rasa kaku disendi pada pagi hari sesudah bangun tidur! berlangsung kurang dari 70 menit Bila digerakkan bisa terdengan krepitus +erak sendi terbatas karena nyeri +aktor risiko :
(sia tua! ri=ayat keluarga dengan '%! berat badan berlebih
Patogenesis 'steoartritis selama ini dipandang sebagai akibat dari suatu proses ketuaan yang tidak dapat
dihindari. &amun! penelitian para pakar sekarang menyatakan bah=a '% ternyata merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur proteoglikan kartilago yang penyebabnya belum diketahui. @ejas mekanis dan kimia=i diduga merupakan aktor penting yang merangsang terbentuknya molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di dalam airan sino4ial sendi yang mengakibatkan terjadi inlamasi sendi! kerusakan kondrosit! dan nyeri. @ejas mekanik dan kimia=i pada sino4ial sendi yang terjadi multiaktorial antara lain karena aktor umur! humoral! genetik! obesitas! stress mekanik atau penggunaan sendi yang berlebihan! dan deek anatomik #ada '%! terjadi gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago sehingga terjadi kerusakan struktur proteoglikan kartilago! erosi tulang ra=an! dan penurunan airan sendi. Seara umum! kartilago akan mengalami replikasi dan memproduksi matriks baru untuk memperbaiki diri akibat jejas mekanis maupun kimia=i. &amun dalam hal ini! kondrosit gagal mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan antara degradasi dan sintesis matriks ekstraseluler! termasuk produksi kolagen tipe ! ! M! dan yang berlebihan dan si ntesis proteoglikan yang pendek. %kibatnya! terjadi perubahan pada diameter dan orientasi serat kolagen yang mengubahbiomekanik kartilago! sehingga kartilago sendi kehilangan siat kompresibilitasnya.
16. Tn. Ceo 25 tahun datang dengan keluhan sesak naas dan demam sejak 5 hari yang lalu. #ada pemeriksaan didapatkan paru kanan tertinggal! suara naas menurun pada paru kanan! perkusi kanan redup! trakea terdorong ke sisi kiri. %pa diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. b. . d. e.
-usi pleura kanan massi #neumothoraD kanan %teletasis lobus kanan ba=ah Aibrosis lobus kanan Alail hest ata kuni :
-
Sesak dan demam sejak 5 hari yang lalu. #aru kanan tertinggal suara naas menurun pada paru kanan! perkusi redup! trakea terdorong ke sisi kiri. )ambaran radiologi :
-
Sudut kostorenikus menghilang enisus sign ;O<
1". Seorang penderita laki,laki usia 20 tahun datang ke poli bedah dengan keluhan benjolan dilengan atas kanan sejak 1 bulan yang lalu! semakin lama semakin membesar dan terasa nyeri. #asien juga mengeluhkan berat badannya turun hampir kg dalam 1 bulan ini.#ada inspeksi tidak didapatkan tanda kemerahan. /i=ayat trauma ;,< #ada oto lengan atas kanan didapatkan gambaran sebagai berikut :
+iagnosis radiologis yang mungkin pada penderita ini adalah $
a.
-=ing saroma
b. 'steosaroma . *hondrosaroma d. %neurysmal bone yst e. -nhondroma -kspertise
-
Besar! bentuk! struktur trabekula os humerus dalam batas normal
-
Sela dan permukaan sendi tidak dapat dinilai
-
Terdapat lesi destruktilitik dengan batas yang tidak jelas di daerah 17 medial os humerus
-
esan: -=ing saroma ar 17 medial os humerus Saroma e=ing o bone: Suatu tumor dari amili tumor e=ing yang terjadi di tulang! termasuk dalam salah satu jenis tumor ganas primer dan paling sering mengenai tulang panjang di daerah diaisis. #aling sering terjadi di pel4is! dinding thoraD seperti pada ostae dan shoulder blades! pertengahan tulang panjang seperti pada tulang tungkai. Tanda dan gejala berupa bengkak pada tulang atau sendi! sering munul massa yang tumbuh progresi disertai nyeri serta gejala sistemik sepertiQ penurunan berat badan! lemah badan! dan demam juga sering terjadi. )ambaran radiologis:
-
+estruksi tulang yang tersebar luas yang dimulai dari bagian medula Rmarro= originJ gambaran radiolusent
-
/eaksi periosteal yang terbentuk seara lamellar Ronion,peel appeareneJ tumor seara epat merusak korteks
-
*odmans angles
Stadium:
-
1%
: tumor tingkat rendah ;ringan< ditemukan hanya pada lapisan keras tulang.
-
1B
: tumor tingkat rendah ;ringan< ditemukan memperluas diri di sekitar jaringan lunak.
-
2%
: tumor tingkat tinggi ;berat< ditemukan hanya pada lapisan keras tulang.
-
2B
: tumor tingkat tinggi ;berat< ditemukan memperluas diri di sekitar jaringan lunak.
-
7
: 1B: tumor tingkat rendah ;ringan< atau tinggi ;berat< yang telah bermetastasis.
Tatalaksana:
/adioterapi maupun kemoterapi responsi jarang amputasi kemoterapi obat ganda biasanya mendahului terapi lokal deiniti
/eseksi bedah primer perbaikan hasil! mempertahankan ungsi
Terapi radiasi lokal pada tempat tumor dan metastasis 1F. Caki,laki usia " tahun databg dengan keluhan nyeru pada tulang belulang. (ntuk mengetahui dasar pada penderita! dilakukan pemeriksaan Dray +iagnosis yang tepat pada pasien adalah $ %. 'steoporosis B. 'steosaroma *. #arathyroid arinoma +. 'steomielitis tuberkulosa -. ultiple myeloma -kspertise: , os al4aria: rontal! parietal! temporal oksipital! terdiri dari 7 lapisan tabula eDterna! diploe! dan tabula interna tidak ada kelainan , sutura oronarius dan lambdoidea tidak ada kelainan , terdapat on4ulatuon marking , terdapat lesi litik , tidak ada raktur , tidak ada massa
ultiple myeloma adalah suatu kanker sel plasma dimana sebuah clone dari sel plasma yang abnormal berkembangbiak! membentuk tumor di sumsum tulang dan menghasilkan sejumlah besar antibodi yang abnormal! yang terkumpul di dalam darah atau air kemih. ultiple myeloma ;myelomatosis! plasma ell myeloma! ahlers disease< merupakan keganasan sel plasma yang ditandai dengan penggantian sumsum tulang! kerusakan tulang ! dan ormasi paraprotein. Etiologi: #enyebab multiple myeloma belum jelas. #aparan radiasi! benGena! dan pelarut organik lainnya! herbisida! dan insektisida mungkin memiliki peran. ultiple myeloma telah dilaporkan pada anggota keluarga dari dua atau lebih keluarga inti dan pada kembar identik. Beragam
perubahan kromosom telah ditemukan pada pasien myeloma seperti delesi 17N1! delesi 1"N17! dan predominan kelainan pada 11N. Patofisiologi: Tahap patogenesis pertama pada perkembangan myeloma adalah munulnya sejumlah sel plasma lonal yang seara klinis dikenal )(S ;monolonal gammanopathy o undetermined signiiane<. #asien dengan )(S tidak memiliki gejala atau bukti dari kerusakan organ! tetapi memiliki 13 resiko progresi menjadi myeloma atau penyakit keganasan yang berkaitan.
Saat ini ada dua derajat multiple myeloma yang digunakan yaitu Salmon urie system yang telah digunakan sejak 1"5 dan the International Staging System yang dikembangkan oleh the International !yeloma "orking #roup dan diperkenalkan pada tahun 2005. Salmon Durie staging $
a< Stadium
Ce4el hemoglobin lebih dari 10 gdC
Ce4el kalsium kurang dari 12 mgdC
)ambaran radiogra tulang normal atau plasmositoma soliter
#rotein rendah ;mis. g) R 5 gdC! g% R 7 gdC! urine R g2 jam<
b< Stadium
)ambaran yang sesuai tidak untuk stadium maupun stadium
< Stadium
Ce4el hemoglobin kurang dari F!5 gdC
Ce4el kalsium lebih dari 12 gdC
)ambaran radiologi penyakit litik pada tulang
&ilai protein tinggi ;mis. g) J" gdC! g% J 5 gdC! urine J 12 g2 jam<
d< Subklasiikasi % meliputi nilai kreatinin kurang dari 2 gdC e< Subklasiikasi B meliputi nilai kreatinin lebih dari 2 gdl
International Staging System untuk multiple m-eloma
a< Stadium U2 mikroglobulin V 7!5 gdC dan albumin 7!5 gdC */# !0 mgdC #lasma ell labeling indeD R 13 Tidak ditemukan delesi kromosom 17 Serum l,6 reseptor rendah durasi yang panjang dari a=al ase plateau b< Stadium Beta,2 miroglobulin le4el J7.5 hingga R5.5 gdC! atau Beta,2 miroglobulin R7.5gdC dan albumin R7.5 gdC < Stadium
Beta,2 miroglobulin J5.5 gdC Tatalaksana
#endekatan penatalaksanaan pada pasien baru terdiagnosis multiple myeloma;<. %S*T > autologous stem ell transplantationQ */ > omplete responseQ +eD > deDamethasoneQ # > melphalan plus prednisoneQ #T > # plus thalidomideQ /e4+eD > lenalidomide ;/e4limid< plus +eDQ Thal+eD > thalidomide plus +eDQ M)#/ > 4ery good partial response. 1. Tn. %kbar 65 tahun mengeluh sulit B%. pasien terkadang terbangun malam hari tidak bisa menahan kening. bulging;O< di suprapubis. pada pemeriksaan olok dubur ditemukan pool atas prostat tidak teraba. apa gambaran penitraan yang dapat ditemukan pada pasien ini? a. identasi kranial buli b. identasi kaudal buli . illing deet d. string sign
e. single bubble -kspertise: M#: M(: tidak terisi penuh! dinding tampak ireguler! tampak indentasi pada pool ba=ah. #embahasan: Seara anatomi! letak prostat berada di bagian inerior buli! sehingga jika ada pembesaran pada prostat akan terjadi pendesakan ;indentasi< pada kaudal buli.
Single bubble sign
String sign
Ailling deet
20. )ambaran string sign dan single buble ditemukan pada kasus stenosis pilorus %nak %mir! tahun datang dengan ibunya dengan keluhan sesak naas dan nyeri dada. Sebelumnya pasien post CC. #emeriksaan rontgen dada didapatkan gambaran raktur os la4iula kanan yang merobek selaput paru kanan! dengan dugaan adanya tension pneumothora%. )ambaran radiologi apa yang akan didapatkan? a. b. . d. e.
)ambaran hiperlusen pada paru kanan dan kolaps paru kanan ke arah medial )ambaran hiperlusen pada paru kanan dan kolaps paru kanan ke inerior )ambaran hiperlusen pada paru kanan dan adanya air fluid level )ambaran hiperlusen pada paru kanan dengan diaragma mendatar )ambaran hiperlusen pada paru kanan dengan meniscus sign
#embahasan: )ambaran radiologis pneumotoraks adalah radiolusen! terlihat gambaran a4askuler pada paru yang mengalami kelainan disertai gambaran pleural line