Setelah mempelajari bab ini, siswa: 1. dapat menjelask menjelaskan an dan mampu menyajik menyajikan an hasil hasil pengamatan pengamatan tentang hakikat ilmu kimia; 2. dapa dapatt menjelask menjelaskan an metode metode ilmiah ilmiah dan kesela keselamatan matan kerja kerja di labor laboratori atorium; um; 3. dapa dapatt menjel menjelask askan an peran peran kimi kimia a dalam dalam kehi kehidupa dupan. n. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. memi memilik likii rasa rasa ingin ingin tahu tahu terhad terhadap ap hakika hakikatt ilmu ilmu kimia; kimia; 2. berperilaku jujur, kritis, kritis, teliti, dan konsisten konsisten dalam menerapkan menerapkan prinsip-prins prinsip-prinsip ip metode metode ilmiah; ilmiah; 3. menunju menunjukkan kkan perilaku perilaku kerja kerja sama, santun, santun, toleran, toleran, cinta damai, damai, dan peduli peduli sesama sesama dalam dalam melaksanakan melaksanakan praktikum praktikum di di laboratorium; 4. mensyukuri anugerah Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Esa berupa berupa kekayaan kekayaan alam, alam, dengan memanfaatk memanfaatkan an dan menerapkan ilmu kimia kimia dalam kehidupan sehari-hari.
Materi • •
Hakikat dan Hakikat dan Peran Kimia Kimia dalam dalam Kehid Kehidupan upan serta serta Metode Metode Ilmiah Ilmiah Kesela Kes elamat matan an Kerja Kerja di di Labora Laborator toriu ium m
Pembelajaran Kognitif • • • •
Hakika Haki katt ilm ilmu u kim kimia ia.. Peran Per an ilmu ilmu kimi kimia a dalam dalam kehid kehidupa upan. n. Meto Me tode de il ilmi miah ah.. Kesela Kes elamat matan an kerja kerja di di labora laborator torium ium..
Kegiatan Psikomotorik •
• •
Pengetahuan yang Dikuasai • • • •
Menjelask Menjel askan an haki hakikat kat ilmu ilmu kimi kimia. a. Menyebut Meny ebutkan kan bidang bidang kehid kehidupan upan yang yang menggu menggunaka nakan n ilmu ilmu kimia. Menyebu Meny ebutkan tkan uruta urutan n langkah langkah kerja kerja yang yang dilaku dilakukan kan ilmuwan dalam membuat teori baru sesuai metode ilmiah. Menjel Men jelask askan an cara cara merawat merawat dan menyim menyimpan pan alat alat serta serta bahan kimia di laboratorium.
Mengamatii produk-p Mengamat produk-produk roduk kimi kimia a yang ada di sekit sekitar ar kita kita untuk mengetahui peranan ilmu kimia terhadap bahanbahan tersebut. Melakukan Melak ukan disku diskusi si kelas kelas untuk untuk menget mengetahui ahui peran peran ilmu ilmu kimia dalam mengatasi masalah global. Melakuka Mela kukan n kunjunga kunjungan n ke laborato laboratorium rium untuk untuk mengeta mengetahui hui alat dan bahan yang digunakan.
Keterampilan yang Dikuasai • • •
Menyebutkan Menyebutka n kegunaan kegunaan ilmu ilmu kimia kimia dalam berbag berbagai ai bidang. bidang. Merawat Mera wat alat-al alat-alat at laborat laboratorium orium sesu sesuai ai bahan bahan pembuata pembuatan n dan kegunaannya. Memberi Memb eri simb simbol ol bahanbahan-baha bahan n sesuai sesuai sifa sifatnya tnya..
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki • • •
2
Menerapkan Menerapka n metode ilmiah ilmiah dalam dalam menyelesai menyelesaikan kan permasal permasalahan ahan ilmiah. ilmiah. Mensyukuri karunia Tuhan yang yang berupa mineral-min mineral-mineral eral kimia kimia yang yang ada di bumi Indonesia dan memanfaatkannya untuk kemakmuran bersama. Bersifat Bers ifat santun santun,, demokratis demokratis,, dan toleran toleran saat saat melakukan melakukan diskus diskusi. i.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamat Keselamatan an Kerja di Laboratorium
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1. Jawaban: b Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. 2. Jawaban: e Ilmu kimia mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Penggolongan materi dibedakan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Materi ini dipelajari dalam susunan materi. 3. Jawaban: e Berdasarkan metode ilmiah, jika seseorang menemukan suatu permasalahan maka langkah selanjutnya adalah penyusunan kerangka teori. Penyusunan teori ini dimaksudkan untuk mencari data yang berkaitan dengan masalah yang ditemukan. Dalam penyusunan teori peneliti melakukan studi pustaka dengan mencari sumber bacaan atau informasi dari lingkungan yang diteliti. 4. Jawaban: d Peran ilmu kimia di bidang pertanian di antaranya penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian dan penemuan jenis pestisida yang tepat untuk membasmi hama. Penemuan sel surya untuk menghasilkan energi merupakan peran ilmu kimia untuk mengatasi masalah global. Penemuan alat dialisis untuk penderita gagal ginjal merupakan peran kimia di bidang kedokteran. Penemuan rumus molekul DNA sehingga membantu proses kloning adalah peran ilmu kimia di bidang biologi. 5. Jawaban: d Di bidang kesehatan ilmu kimia berhasil menemukan interaksi zat-zat kimia dalam sistem pencernaan, sirkulasi ekskresi, gerak, reproduksi, hormon, dan sistem saraf. Di bidang lingkungan ilmu kimia membantu proses pengolahan air bersih menggunakan tawas melalui sistem filtrasi. Di bidang geologi ilmu kimia berhasil menemukan jenis batuan atau kandungan mineral mineral baik logam atau nonlogam. Di bidang hukum ilmu kimia mampu mengungkapkan pelaku tindak kejahatan melalui sidik jari yang tertinggal. 6. Jawaban: a Dalam bidang geologi ilmu kimia membantu menjelaskan tentang kandungan material bumi, baik berupa logam dan nonlogam seperti minyak
bumi atau gas alam. Penemuan vaksin untuk penyakit menular merupakan peran kimia di bidang kedokteran. Pembuatan komponen mesin-mesin industri merupakan peran kimia di bidang mesin. Pembuatan pupuk dan penanggulangan hama merupakan peran kimi di bidang pertanian. Mencari informasi tentang penanganan limbah atau sampah merupakan peran kimia di bidang lingkungan. 7. Jawaban: b Informasi kandungan tanah sangat penting guna menentukan jenis tanaman yang sesuai dibudidayakan di lahan tersebut. Ilmu ini merupakan salah satu peran ilmu kimia dalam bidang pertanian. Dengan mengetahui kandungan tanah dan tanaman yang sesuai diharapkan hasil pertanian yang akan diperoleh maksimal. Membuat bahan makanan menjadi awet adalah peran kimia di bidang makanan. Mengelola air bersih merupakan peran kimia di bidang lingkungan. Membuat obat-obatan dari bahan alam merupakan peran kimia di bidang farmasi. 8. Jawaban: b Penggunaan mikroorganisme/bakteri pada makanan terjadi pada pembuatan kecap, tempe, dan yoghurt. Kegiatan ini merupakan peran kimia di bidang pangan. Penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit merupakan peran kimia dalam bidang kedokteran. Penemuan mikroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik merupakan peran kimia di bidang fisika dan elektronika. Penentuan jenis batuan yang ada di bawah permukaan bumi merupakan peran kimia di bidang geologi. Penentuan jenis bahan yang digunakan untuk bangunan merupakan peran kimia di bidang teknik sipil. 9. Jawaban: d N o.
B i da n g
a.
Teknik sipil
b.
Pertanian
c.
Farmasi
d.
Pertanian
e.
Mesin
Peran Ilmu Kimia Menemukan jenis besi yang sesuai untuk bahan bangunan. Mengidentifikasi jenis unsur hara dan mengukur pH tanah untuk menentukan tingkat kesuburannya. Mengembangkan bahanbahan alam yang mengandung zat-zat aktif untuk obat. Menemukan senyawa kimia yang efektif untuk membasmi hama. Menemukan sifat dan komposisi minyak pelumas yang sesuai untuk mesin.
Kimia Kelas X
3
10. Jawaban: a Masalah global yang dihadapi saat ini adalah masalah lingkungan hidup dan krisis energi. Dalam hal ini ilmu kimia berperan besar karena telah menemukan bioetanol dari bahan-bahan alam yang digunakan sebagai pengganti bahan bakar bensin. Ilmu kimia juga berhasil membuat sel surya dari unsur silikon yang mampu menangkap cahaya matahari untuk digunakan sebagai energi alternatif yang tidak terbatas. Penemuan cip mikroprosesor pada peralatan elektronika digital merupakan peran ilmu kimia di bidang fisika. Penemuan teknik vulkanisasi pada pembuatan ban sehingga diperoleh ban dengan kualitas bagus merupakan peran ilmu kimia di bidang industri. B.
Urai Ur aian an
1.
Metode ilmi Metode ilmiah ah atau atau dala dalam m bahasa bahasa Ing Inggri gris s diken dikenal al sebagai scientific method adalah adalah proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Langkah-langkah dalam metode ilmiah yaitu merumuskan masalah, menyusun kerangka teori, merumuskan merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, analisis data, membuat kesimpulan, dan mempublikasikan melalui penulisan laporan.
2.
Sikap yang Sikap yang perlu perlu dipe diperha rhatik tikan an ketik ketika a melaku melakukan kan percobaan di laboratorium antara lain harus berhatihati dalam menggunakan alat dan bahan, melakukan percobaan sesuai urutan langkah kerja, menggunakan peralatan keamanan seperti jas laboratorium, sarung tangan, goggles , dan masker. Memperhatikan arahan guru atau petugas laboratorium serta memperhatikan label-label yang tertera pada kemasan bahan kimia yang digunakan.
3.
Hipotesis Hipote sis ada adalah lah jaw jawaba aban n sement sementara ara dari dari rum rumusa usan n masalah yang masih memerlukan pembuktian, berdasarkan data yang telah dianalisis. Hipotesis berguna untuk membantu peneliti melakukan penelitian dengan lebih terarah sesuai kerangka teori yang telah disusun.
4.
Dalam Dal am bida bidang ng keseh kesehata atan, n, ilmu ilmu kimi kimia a cukup cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein, dan lipid. lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosis berbagai penyakit. Interaksi kimia dalam tubuh manusia
4
dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon, dan sistem saraf. Selain itu, ilmu kimia juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan. 5.
a.
b.
c.
Bahan bakar Saat ini bahan bakar dunia berupa minyak bumi, batu bara, gas alam berasal dari fosil. Fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Bahan bakar tersebut akan habis dan manusia harus dapat mencari sumber energi alternatif, untuk mengatasi krisis energi tersebut. Dalam hal h al ini ilmu kimia sangat berperan. Contoh melalui ilmu kimia, berhasil ditemukan sumber energi alternatif misalnya alkohol, energi nuklir, geoternal (panas bumi) atau energi matahari yang tidak terbatas. Tek Te kno nollog ogii bi bio oga gas s Ternak-ternak di pedesaan dapat menimbulkan masalah lingkungan, karena kotorannya dapat menimbulkan bau yang tidak enak. Kotoran ternak juga merusak pemandangan di desa, bahkan dapat menjadi sumber penularan penyakit. Dengan teknologi biogas, permasalahan tersebut dapat diatasi. Kotoran hewan dapat diolah menjadi biogas hingga bermanfaat bagi manusia. Pembuatan biogas menggunakan bahan baku kotoran hewan/ ternak dilakukan dalam wadah tertutup dengan bantuan mikroorganisme pengurai. Hasil teknologi biogas tersebut dapat digunakan sebagai sumber energi, misalnya untuk lampu penerangan maupun untuk memasak. Prog Pr ogra ram m lan langi gitt bi biru Program langit biru artinya program yang bertujuan untuk meminimalisasi polusi udara. Polusi udara tersebut diakibatkan oleh emisi gas buang yang ditimbulkan dari pemanfaatan energi. Transportasi merupakan salah satu penyebab polusi udara. Emisi gas buang tersebut misalnya karbon monoksida (CO), hidrokarbon, nitrogen oksida (NO), sulfur dioksida (SO2), timah hitam (Pb) dan debu. Usaha pengurangan polusi udara ini dengan membuat taman kota atau melengkapi alat pembuangan dengan katalis konverter agar gas buangan tidak mengandung zat-zat berbahaya.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamat Keselamatan an Kerja di Laboratorium
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1. Jawaban: c Mortal dan alu merupakan alat yang terbuat dari porselen. Peralatan ini digunakan untuk menggerus atau menghaluskan bahan-bahan kimia padat. Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Erlenmeyer berfungsi untuk menampung dan mencampur larutan. Cara porselen digunakan untuk menampung bahan saat dibakar atau dioven. Kaca arloji digunakan untuk menampung bahan kimia berwujud padat saat ditimbang. 2.
Jawaban: e Jawaban: Labu erlenmeyer berfungsi untuk melakukan titrasi, untuk mereaksikan larutan, dan sebagai wadah atau tempat menyimpan larutan yang akan digunakan. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume larutan. Labu ukur digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Tabung reaksi untuk mereaksi bahan kimia dan menyimpan larutan dengan volume sedikit. Cen- trifuge digunakan digunakan untuk memisahkan endapan dari larutan.
3.
Jawaban: c Jawaban: Reaksi HCl dengan Mg(OH)2 menghasilkan MgCl2 dan 2H2O. Reaksi ini dilakukan dalam tabung reaksi yang diambil menggunakan pipet tetes. Jumlah endapan MgCl2 dapat ditentukan dengan centrifuge. Endapan dalam suatu larutan akan terbentuk maksimal setelah diputar dalam centrifuge. Jumlah endapan ditentukan dengan cara mengukur tinggi endapan yang terbentuk dan membandingkannya dengan endapan-endapan lain.
4.
B. Ur Urai aian an 1.
Hal-hall yang Hal-ha yang haru harus s diper diperhat hatika ikan n prakt praktiku ikum m saat saat akan melakukan percobaan di laboratorium sebagai berikut. a. Pers Persiap iapan, an, yait yaitu u prakt praktikan ikan haru harus s memak memakai ai jas praktikum (jas laboratorium) untuk melindungi pakaian dari percikan atau paparan uap bahan kimia, serbet (kain lap) untuk mengeringkan tangan dan peralatan setelah melakukan percobaan, serta buku catatan (kertas kerja) untuk mencatat hasil pengamatan saat praktikum. b. Mem Memaha ahami mi mat materi eri yan yang g akan akan dip diprak raktik tikkan kan sehingga dapat melakukan praktikum sesuai prosedur kerja dan memperoleh hasil pengamatan yang sesuai tujuan praktikum. c. Te Terti rtib b selam selama a berad berada a di labo laborat rator oriu ium m agar agar terhindar dari terjadinya kecelakaan di laboratorium. d. Mem Memaha ahami mi dan dap dapat at meng menggun gunaka akan n berba berbagai gai peralatan di laboratorium sehingga tidak terjadi kesalahan saat menggunakan alat-alat tersebut.
2.
a.
b. c.
Jawaban:: d Jawaban Gambar tengkorak merupakan simbol yang menyatakan bahwa zat bersifat racun. Zat pengoksidasi disimbolkan dengan korosif disimbolkan disimbolkan
5.
mengambil benda padat berbentuk serbuk. Zat padat tidak boleh diambil langsung dengan tangan untuk menghindari reaksi zat tersebut dengan kulit.
d. e.
. Zat
f.
. Zat radioaktif
.
Jawaban:: d Jawaban Alat untuk mengambil zat padat ketika melakukan pekerjaan di laboratorium adalah spatula. Pipet digunakan untuk mengambil larutan. Pinset digunakan untuk mengambil benda padat berbentuk bongkahan. Sendok plastik digunakan untuk
3.
Pen enga gadu duk k, digu diguna naka kan n untu untuk k men menga gadu duk k saa saatt mencampur zat padat dengan larutan sehingga zat padat larut dengan sempurna. Gelas Gel as uku ukur, r, ber berfung fungsi si unt untuk uk men menguku gukurr volume suatu larutan. Tabung Tab ung Y, dig diguna unaka kan n untuk untuk mer mereak eaksi sikan kan suatu zat dalam sistem tertutup. Buret, Bur et, dig diguna unakan kan unt untuk uk men menamp ampung ung lar laruta utan n titran saat melakukan titrasi. Pelat Pel at tet tetes, es, seb sebaga agaii temp tempat at men menamp ampung ung larutan yang akan diuji sifat asam-basanya. Prop Pr opip ipet et,, digu diguna naka kan n bers bersam ama a pipe pipett volu volume me untuk memompa larutan agar masuk atau keluar pipet volume.
Oleh karen Oleh karena a natri natrium um hipo hipoklo klorit rit dapa dapatt menim menimbul bulkan kan luka dan karat berarti senyawa tersebut bersifat korosif. Simbol yang sesuai untuk bahan bersifat korosif adalah
. Cara yang tepat menyimpan
bahan bersifat korosif adalah menghindarkannya dari peralatan yang terbuat dari besi atau kayu yang mudah terbakar.
Kimia Kelas X
5
4.
Alat-alat Alat-a lat labo laborat ratori orium um yang yang terbu terbuat at dari dari kaca kaca sebelum disimpan harus dipastikan dalam keadaan bersih. Jika alat selesai digunakan seharusnya dicuci hingga bersih, dikeringkan, kemudian disimpan dalam tempat penyimpanan. Setiap peralatan disimpan sesuai dengan kegunaannya untuk memudahkan pencarian saat hendak digunakan.
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1. Jawaban: b Pengetahuan struktur materi dapat memberikan gambaran tentang komposisi materi beserta sifatsifatnya sehingga dapat diketahui jenis unsur-unsur penyusun suatu materi. Dari sini nantinya dapat diketahui pula rumus kimianya. Perubahan materi mempelajari tentang perubahan fisis dan perubahan kimia suatu zat. Kinetika kimia mempelajari tahaptahap perubahan suatu materi hingga dapat diperkirakan usaha yang tepat untuk mempercepat pembentukan produk. Struktur atom mempelajari partikel-partikel penyusun suatu atom seperti proton, neutron, dan elektron. Ikatan kimia mempelajari mekanisme pembentukan pasangan elektron bersama atau serah terima elektron. 2. Jawaban: e Bensin termasuk bahan organik karena diperoleh dari penyulingan bahan bakar fosil minyak bumi. Bahan bakar alternatif pengganti bensin yang digunakan saat ini salah satunya berasal dari bahan-bahan organik seperti etanol hasil fermentasi singkong. Dengan demikian cabang ilmu kimia yang mendukung adalah kimia organik. Kimia lingkungan mempelajari masalah-masalah lingkungan seperti penanganan limbah. Kimia anorganik menangani berbagai mineral atau logam yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup manusia. Kimia analitik memusatkan pada pengembangan dan aplikasi peralatan analistik. Kimia farmasi mempelajari proses isolasi atau permasalah zat-zat aktif dari suatu bahan alam untuk digunakan sebagai obat. 3. Jawaban: b Cara penanganan dan pemanfaatan zat-zat radioaktif untuk mengobati penyakit kanker dipelajari dalam kimia inti. Kimia fisik meneliti tentang energi yang menyertai reaksi kimia, sifat fisika dan kimia zat, serta terjadinya perubahan pada senyawa kimia. Biokimia berkaitan dengan ilmu biologi, mempelajari tentang mekanisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan enzim
6
5.
Corong dip Corong diperl erluka ukan n saat saat memin memindah dahkan kan lar laruta utan n ke wadah yang lain untuk menjaga agar larutan tidak tumpah sehingga mengenai tangan atau larutan lain. Dengan demikian terjadinya kecelakaan dapat dihindari.
dalam tubuh. Kimia pangan memusatkan kajian pada penelitian pengembangan kualitas bahan pangan guna memenuhi kebutuhan pangan. Kimia farmasi meneliti bahan-bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. 4. Jawaban: d Plastik merupakan produk petrokimia yang menggunakan bahan baku hasil pengolahan minyak bumi. Plastik diproduksi untuk mencukupi berbagai keperluan dan memudahkan aktivitas manusia. Gula tebu diproduksi dari pengolahan tetes tebu. Kain katun dibuat dari serat kapas. Perunggu merupakan paduan logam dari tembaga dan timah dengan sedikit zink dan timbal. Karet diolah dari lateks. 5. Jawaban: a Urutan langkah kerja ilmuwan sesuai metode ilmiah yaitu menemukan masalah, merumuskan masalah, menyusun kerangka teori, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengolah data, menarik kesimpulan, dan membuat laporan. Urutan ini adalah 4) – 1) – 5) – 8) – 2) – 3) – 7) – 6). 6) . 6. Jawaban: c Berdasarkan data dari suatu observasi, dapat dipelajari fenomena yang terjadi secara utuh, untuk mengambil kesimpulan yang bersifat sementara yang disebut dengan hipotesis. Beberapa eksperimen diperlukan untuk menguji kebenaran dari hipotesis tersebut. Setelah seluruh informasi terhadap pengujian hipotesis tersebut dapat dipertanggungjawabkan, maka terbentuklah suatu hukum. Hipotesis yang telah teruji dalam berbagai eksperimen dan hukum-hukum yang terkait dapat digunakan untuk menyusun suatu teori. 7. Jawaban: c Merakit komponen-komponen cip mikroprosesor pada alat-alat elektronika memerlukan keahlian fisika dan elektronika. Mengisolasi bahan-bahan alam untuk digunakan sebagai obat memerlukan keahlian di bidang kimia organik dan farmasi. Mencari bahan ramah lingkungan pada proses pembuatan detergen merupakan tugas dari tenaga ahli kimia lingkungan.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamat Keselamatan an Kerja di Laboratorium
Pemilihan jenis bahan yang sesuai untuk pembuatan panel surya memerlukan keahlian di bidang kimia logam. Menganalisis struktur senyawa obat yang tepat pada mekanisme pencernaan memerlukan keahlian di bidang kimia farmasi. 8. Jawaban: b Pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan dapat mengurangi pencemaran air sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan air bersih. Krisis energi dapat dikurangi dengan mencari energi alternatif pengganti energi yang berasal dari bahan bakar fosil, seperti mengolah kotoran ternak menjadi biogas atau mengolah bahan alam seperti biji jarak menjadi biodiesel. 9. Jawaban: d Alat pada gambar adalah corong pisah. Corong pisah berguna untuk memisahkan larutan yang berbeda massa jenisnya. Mengembunkan uap larutan pada proses destilasi menggunakan kondensor. Mereaksikan suatu zat dalam sistem tertutup menggunakan tabung Y. Alat yang digunakan untuk menampung dan mencampur senyawa kimia adalah erlenmeyer. Alas untuk menopang saat memindahkan larutan adalah corong. 10. Jawaban: b Asam sulfat merupakan larutan yang bersifat korosif. Oleh karena itu, saat berinteraksi dengan asam sulfat harus dilakukan di lemari asam. Hal ini untuk mencegah agar uap asam tidak menyebar ke seluruh ruangan laboartorium dan tidak terhirup oleh setiap yang masuk ke laboratorium. Lemari asam terbuat dari besi dan kaca yang didesain khusus sehingga uap yang dihasilkan dari bahan kimia tidak menyebar ke luar lemari tetapi keluar melalui cerobong. Cerobong ini dialirkan ke tempat pembuangan limbah kimia. 11. Jawaban: d No.
Gambar Alat
Ke guna a n
a.
Penyangga kasa saat memanaskan menggunakan pembakar spiritus.
b.
Mengambil larutan dengan volume sedikit.
c.
Menggerus dan menghaluskan bahan kimia padat.
d.
Memisahkan endapan dari larutannya.
e.
Tempat larutan pada uji keasaman larutan.
12. Jawaban: a Botol reagen berfungsi sebagai alat penyimpan larutan yang digunakan untuk membilas bahanbahan yang tidak larut dalam air. Menampung larutan yang digunakan sebagai titran pada proses titrasi menggunakan buret. Menampung dan mencampur senyawa kimia menggunakan gelas kimia. Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu menggunakan labu ukur. Mereaksikan bahan berwujud cair menggunakan erlenmeyer. 13. Jawaban: c Proses pembuatan larutan diawali dengan mengambil garam, diletakkan dalam kaca arloji. Selanjutnya ditimbang menggunakan neraca. Setelah diperoleh garam dengan berat tertentu, garam dimasukkan ke dalam labu ukur kemudian ditambahkan akuades tetes demi tetes menggunakan pipet tetes sampai batas tanda pada leher labu ukur. 14. Jawaban: e Bahan mudah meledak disimbolka disimbolkan n dengan Simbol
.
berarti bahan bersifat toxic atau
beracun. Simbol
berarti bahan bersifat mudah
terbakar. Simbol
berarti bahan bersifat
radioaktif. Simbol
berarti bahan bersifat
berbahaya. 15. Jawaban: d Saat terjadi kebakaran, dilarang meniup sumber api meskipun nyala api masih kecil. Hal ini untuk menghindari api merembet ke arah bahan yang mudah terbakar. Langkah yang paling tepat adalah menutupkan kain basah pada bahan yang terbakar (sumber api), mematikan sumber arus listrik, memadamkan api dengan APAR saat api belum membesar, dan memanggil mobil unit pertolongan bahaya kebakaran terdekat. B. Ur Urai aian an 1. Ilmu kimia kimia merupa merupakan kan salah salah satu satu di antar antara a ilmuilmuilmu IPA. Ilmu kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan tersebut. 2. Bahan kimia kimia yang yang bersifa bersifatt dapat memicu memicu timbul timbulnya nya sel kanker (karsinogenik) adalah benzena dan asbes.
Kimia Kelas X
7
3. a.
b.
c.
d.
4. a.
8
Dalam Dala m bid bidan ang g per perta tani nian an,, ilm ilmu u kim kimia ia be berp rper eran an dalam membantu menemukan pupuk, pestisida, dan mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah Dalam Dal am bidan bidang g kedokt kedoktera eran, n, ilmu ilmu kim kimia ia berp berpera eran n dalam membantu memberikan kontribusi yaitu dengan ditemukannya jalur perombakan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid. Hal ini mempermudah para para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit Dala Da lam m bida bidang ng huk hukum um,, ilmu ilmu kim kimia ia ber berpe pera ran n dalam membantu mengidentifikasi barang bukti kejahatan. Dalam Dal am bida bidang ng seni seni,, ilmu ilmu kimi kimia a berpe berperan ran dal dalam am membantu menentukan asli-tidaknya suatu karya seni Senyaw Seny awa a kimi kimia a yang yang dim diman anfa faat atka kan n dala dalam m bidang pertanian antara lain pupuk dan pestisida.
b.
Penggunaa Penggu naan n pupuk pupuk yan yang g berl berlebi ebih h dan dan teru terussmenerus dapat menimbulkan masalah, yaitu mempercepat pertumbuhan eceng gondok yang dapat mengganggu ekosistem air. Pestisida digunakan untuk membasmi hama tanaman. Pestisida yang mengandung organoklor dampaknya sangat menonjol terhadap lingkungan. Misalnya, DDT bersifat sulit terurai, tetapi mudah larut dalam lemak atau minyak dan menimbulkan kekebalan setelah dipakai dalam jangka waktu lama.
5. Beberapa Beberapa senyawa senyawa kimia kimia yang yang bermanf bermanfaat aat dalam dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut. a. Amo Amoniu niun n nitr nitrat at dig diguna unakan kan seb sebaga agaii pupu pupuk. k. b. Nit Nitrook rooksid sida a digu digunak nakan an seb sebagai agai baha bahan n anes anestes tesii dalam kedokteran gigi. c. Hid Hidraz razina ina dig diguna unakan kan seb sebaga agaii bah bahan an bak baku u pembuatan isoniazid, yaitu zat yang dipakai dalam pengobatan tuberkulosa natrium hidroksida digunakan dalam pembuatan sabun, tekstil, dan penyulingan minyak.
Hakikat dan Peran Kimia dalam Kehidupan, Metode Ilmiah, serta Keselamat Keselamatan an Kerja di Laboratorium
Setelah mempelajari bab ini, siswa: 1. mampu menjelaskan menjelaskan konsep struktur atom berdasarkan teori atom, berbagai partikel penyusun penyusun atom, serta serta penentuan nomor atom, nomor massa, isotop, dan elektron valensi; 2. terampil menghitung menghitung besarnya besarnya nomor atom, atom, nomor massa, massa, proton, neutron, neutron, elektron, dan elektron valensi valensi suatu suatu unsur. unsur. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. mensyukuri dan mengagumi mengagumi keberadaan keberadaan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa atom yang meskipun meskipun berukuran sangat kecil, tetapi mampu menyusun segala benda; 2. memiliki motivasi motivasi internal internal dan rasa ingin ingin tahu yang tinggi, tinggi, santun, serta proaktif saat bekerja bekerja sama dalam dalam diskusi menemukan menemukan dan memahami keteraturan atom.
Materi • • •
PartikelPartik el-Pa Partik rtikel el Pen Penyus yusun un Atom Atom Nomorr Atom, Nomo Atom, Nomor Nomor Massa, Massa, Isotop Isotop,, Isoton, Isoton, Isobar Isobar,, dan Isoelektron Perkem Pe rkembang bangan an Teori Teori Atom, Atom, Konfigura Konfigurasi si elektron, elektron, dan dan Mekanika Kuantum
Pembelajaran Kognitif • • • •
Berbagai Berbag ai parti partikel kel pen penyus yusun un atom. atom. Nomor atom. N om om or or ma ss ssa . Isotop, Isot op, isot isoton, on, isob isobar, ar, dan isoe isoelekt lektron. ron. Perkem Pe rkembang bangan an teori teori atom, atom, konfi konfigura gurasi si elektr elektron, on, dan mekanika kuantum.
Kegiatan Psikomotorik • • • •
Pengetahuan yang Dikuasai • • • • • • •
Menyebutkan Menyebut kan elekt elektron ron dan dan inti inti atom atom (proton (proton dan dan elektron) sebagai partikel penyusun atom. Mene Me nent ntuk ukan an no nomo morr atom atom.. Mene Me nentu ntuka kan n nom nomor or ma mass ssa. a. Menentukan Menen tukan isoto isotop, p, isoton isoton,, isobar, isobar, dan isoelek isoelektron. tron. Menentuk Mene ntukan an elekt elektron ron vale valensi nsi berd berdasark asarkan an konfigurasi elektron. Menyeb Men yebutk utkan an berba berbagai gai mode modell atom. atom. Menent Men entuka ukan n bila bilanga ngan n kuan kuantum tum..
M e ng ng a ma ma t i g am am b ar ar o r b itit p l a ne ne t s eb eb a ga ga i gambaran partikel penyusun atom. Melaku Mel akukan kan kegia kegiatan tan memba membandi ndingk ngkan an benda benda sebagai gambaran membandingkan atom. Melakuka Mela kukan n kegia kegiatan tan memb membuat uat model atom atom.. Membuat Memb uat peta kons konsep ep menge mengenai nai perke perkemban mbangan gan model atom.
Keterampilan yang Dikuasai • • • •
•
Membuktik Membuk tikan an pen penger gertia tian n ato atom. m. Mengga Men ggamba mbarka rkan n berbag berbagai ai model model atom atom.. Mengga Men ggamba mbarka rkan n lin lintas tasan an ato atom. m. Menyebut Meny ebutkan kan parti partikel kel peny penyusun usun atom atom,, tokoh tokoh penemunya, dan menuliskan lambang-lambang partikel. Membed Mem bedaka akan n isotop isotop,, isoton, isoton, dan dan isobar isobar..
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki • • •
Menerapkan konsep struktur atom atom untuk untuk mempelajari mempelajari berbagai benda di di sekitar. sekitar. Mengagum Meng agumii dan mensyukuri mensyukuri keberada keberadaan an atom sebagai sebagai penyusun penyusun berbagai berbagai benda. benda. Memiliki rasa ingin ingin tahu tinggi, santun, dan proaktif proaktif dalam dalam berbagai berbagai kegiatan. kegiatan.
Kimia Kelas X
9
A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Berdasarkan percobaan tetes minyak dalam tabung yang bermuatan listrik, Millikan menemukan muatan elektron sebesar sebe sar 1,6 × 10 –19 C. Sementara itu, Goldstein menemukan massa proton = 1,6726 × 10 –24 g. Chadwick menemukan neutron, Thomson menemukan elektron, dan Rutherford menemukan inti atom bermuatan positif. 2. Jawaban: a Eugene Goldstein melakukan percobaan menggunakan tabung gas yang memiliki katode (tabung Crookes). Saat tabung diisi gas hidrogen yang bertekanan sangat rendah, lubang-lubang dalam tabung gas mengakibatkan gas hidrogen berpendar (berfluorosensi). Peristiwa ini terjadi karena adanya radiasi sinar yang berasal dari kutub positif (anode). Sinar tersebut dinamakan sinar anode (sinar positif). Sinar anode merupakan radiasi partikel proton. 3. Jawaban: d Menurut hasil percobaan Thomson, sifat-sifat sinar katode sebagai berikut. 1) Di Dipa panc ncar arka kan n oleh oleh kat katod ode. e. 2) Me Mera ramb mbat at lu luru rus s ke ke ano anode de.. 3) Dal Dalam am med medan an mag magnet net dan listr listrik ik dibe dibelokk lokkan an ke kutub positif sehingga sinar katode bermuatan negatif. Partikel negatif tersebut selanjutnya dinamakan elektron. 4. Jawaban: a Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Dari percobaan tetes minyak ditemukan muatan elektron sebesar 1,6022 × 10 –19C. Sementara itu, dari percobaan hamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaan tabung gas berkatode ditemukan elektron, dan dari pembelokkan sinar katode oleh medan listrik ditemukan muatan elektron. 5. Jawaban: d Sinar anode atau proton merupakan radiasi partikel, bukan merupakan gelombang elektromagnetik. Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar 1,6 × 10 –19 C, dan perbandingan e/m tergantung pada gas yang diisikan ke dalam tabung. 6. Jawaban: d Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang
10
Struktur Atom
bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral. Pilihan jawaban a merupakan hasil eksperimen Eugene Goldstein tentang proton. Pilihan jawaban b merupakan hasil eksperimen J.J. Thomson tentang elektron. Pilihan jawaban c merupakan bukti kelemahan dari eksperimen yang dilakukan oleh G.J. Stoney tentang elektron. Pilihan jawaban e merupakan hasil eksperimen James Chadwick tentang neutron. 7. Jawaban: c Partikel penyusun atom yang terletak di dalam inti atom yaitu proton dan neutron. Sementara itu, elektron terletak mengelilingi inti atom (pada kulit atom). Nukleon merupakan nama kolektif yang digunakan untuk merujuk pada neutron dan proton sebagai partikel penyusun inti atom. 8. Jawaban: d James Chadwick melanjutkan eksperimen W. Bothe dan H. Becker yang menghasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Partikel tersebut bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan massa proton yaitu 1,6728 × 10 –24 gram atau 1 sma. Partikel tersebut dinamakan neutron dan dilambangkan dengan 10n. 9. Jawaban: d Elektron bermuatan –1 dan tidak bermassa, dilambangkan –10e. Proton bermuatan +1 dan bermassa 1, di lambangkan 11p. Neutron tidak bermuatan dan bermassa 1, dilambangkan 01n. 10. Jawaban: d Muatan 1 elektron = 1,6 × 10 –19 C. Jika dalam percobaan diperoleh muatan 1 tetes minyak = 1,28 × 10 –18 C, maka jumlah elektron yang ditangkap =
1,28 × 10−19 C 1,6 × 10−19 C
= 8 elektron.
B. Uraia Uraian n 1. Elektron Elektron adalah adalah salah salah satu satu partikel partikel penyusu penyusun n atom yang bermuatan negatif satu dan tidak bermassa. 0 e. Elektron dituliskan dengan notasi –1 Sifat-sifat elektron sebagai berikut. a. Dip Dipanca ancarka rkan n oleh oleh kato katode de dal dalam am seb sebuah uah tabu tabung ng hampa yang diberi arus listrik bertegangan tinggi. b. Me Mera ramb mbat at lu luru rus s me menu nuju ju an anod ode. e. c. Ber Bermua muatan tan neg negati atiff karen karena a dibe dibelok lokkan kan ke kutu kutub b positif oleh medan listrik.
2. Percobaan Percobaan tetes minyak Millikan dilakuka dilakukan n oleh oleh Robert Andrew Millikan. Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung yang bermuatan listrik untuk menentukan muatan elektron. Adanya gaya tarik gravitasi bumi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Pada Pada percobaan ini, setiap tetes minyak akan menangkap elektron berjumlah satu, dua, tiga, atau lebih yang setiap elektronnya bermuatan 1,6 × 10 –19 C. Muatan elektron diberi tanda –1. Oleh karena elektron bermuatan negatif, elektron akan tertarik ke kutub positif medan listrik. 3. Sifat-si Sifat-sifat fat neutro neutron n sebagai sebagai beriku berikut. t. a. Me Meru rupa paka kan n radi radias asii parti partike kel. l. b. Tid Tidak ak dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh meda medan n magn magnet et dan dan medan listrik, karena neutron tidak bermuatan. c. Ma Massa ssa ne neutr utron on ham hampir pir sa sama ma den denga gan n massa massa proton yaitu 1,6728 × 10 –24 g.
A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: c Nomor mass ssa a fl flu uor
= jumlah neutron fluor + nomor atom fluor Juml Ju mlah ah ne neut utro ron n fl fluo uorr = nomor mass a fluo r – nomor nomor atom fluor = 19 – 9 = 10 Jadi, jumlah neutron fluor adalah 10.
2. Jawaban: c Jumlah proton = jumlah elektron = 19 Jumlah neutron = 39 – 19 = 20 3. Jawaban: d Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 53 Nomor massa = jumlah proton proton + jumlah jumlah neutron neutron = jumlah elektron + jumlah neutron = 53 + 74 = 127 Jadi, lambang unsur A adalah
127 A. 53
4. Jawaban: b Nomor massa X = 40 Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 20 Jumlah Jumla h neutron neutron = nomor massa – nomor nomor atom = 40 – 20 = 20 Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton, dan elektron sama banyak yaitu 20. 5. Jawaban: d Lambang atom Y = 24 Y 12 Nomor massa Y = 24
4. Setelah Setelah melakukan melakukan percob percobaan aan untuk untuk menemuk menemukan an konsep inti atom, E. Rutherford mengemukakan hipotesis yang menyatakan menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom bermuatan positif dan dikelilingi elektron bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral. Sementara itu, massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom. Oleh karena itu, dapat diperkirakan ada partikel lain di dalam inti atom. 5.
Partikel Proton (p) Neutron (n) Elektron (e)
S imbol 1p 1 1n 0 0 –1e
Let a k
Pe nemu
di dalam inti
E. Goldstein
di dalam inti
J. Chadwick
mengelilingi inti
J.J. Th Thomson
Nomor atom Y = jumlah proton = 12 Jumlah Jum lah neu neutro tron n = nomor nomor massa – jumlah jumlah proton proton = 24 – 12 = 12 Jadi, jumlah neutron unsur Y adalah 12. 6. Jawaban: a Al Unsur 27 13 Nomor massa = 27 Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 13 Jumlah neutr neutron on = nomor massa – nomor atom = 27 – 13 = 14 7. Jawaban: a Isotop adalah atom-atom yang mempunyai jumlah 34 Cl dan 35 Cl proton sama, seperti pada 17 17 Cl.. 13 13 Sementara itu, 6M dan 8Z merupakan isobar karena mempunyai massa atom sama. 157X dan 17Y membentuk isoton karena mempunyai jumlah 9 neutron sama, yaitu 8. 8. Jawaban: b Misal atom tersebut adalah X, maka mak a lambang atom X: 79 X 34 Nomor massa X = 79 Nomor atom X = 34 Jumlah elektron = nomor atom = jumlah proton = 34 Jumlah Jum lah neu neutro tron n = nomor nomor massa massa – nomor nomor atom = 79 – 34 = 45 Jadi, atom dengan nomor atom 34 dan massa atom 79 terdiri atas 34 elektron dan 45 neutron.
Kimia Kelas X
11
9. Jawaban: c Lambang atom Fe = 56 26Fe Nomor massa Fe = 56 Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 26 Jumlah Jum lah neu neutro tron n = nomor nomor massa massa – nomor nomor atom = 56 – 26 = 30 Ion Fe2+ terbentuk jika atom Fe kehilangan dua elektron. Dengan demikian, jumlah elektron pada ion Fe2+ adalah 26 – 2 = 24. Jadi, dalam ion Fe2+ terdapat 26 proton, 30 neutron, dan 24 elektron. 10. Jawaban: b A ZX Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 12 Jumlah neutron = 15 A = Z + n, A = 12 + 15 = 27 Jadi unsur tersebut adalah 27 12X B. Uraia Uraian n 1. a.
16A+ 8
Jumlah proton = jumlah elektron = 8 Jumlah neutron = 16 – 8 = 8 Ion 168A+ terjadi karena atom A kehilangan satu elektron sehingga jumlah elektron = 7 Jadi, ion 168A+ mempunyai jumlah proton 8, jumlah elektron = 7, dan jumlah jumlah neutron neutron = 8. b.
73C – 32
Jumlah proton = jumlah elektron = 32 Jumlah neutron = 73 – 32 = 41 – Ion 73 32C terjadi karena atom C menangkap satu elektron sehingga jumlah elektron = 33 – Jadi, ion 73 32C mempunyai jumlah proton = 32, jumlah elektron 33, dan jumlah neutron = 41. 41. d.
201D2– 80
Jumlah proton = jumlah elektron = 80 Jumlah neutron = 201 – 80 = 121 2– Ion 201 80D terjadi karena atom D menangkap dua elektron sehingga jumlah elektron = 82 2– Jadi, ion 201 80D mempunyai jumlah proton = 80, jumlah elektron 82, dan jumlah neutron = 121.
12
kan isotop yaitu
Struktur Atom
56 Fe dan 57 Fe serta 20 Ne dan 26 26 10
21 Ne 10
. Isoton merupakan atom-atom unsur berbeda yang mempunyai jumlah neutron yang sama. Pasanganpasangan yang merupakan isoton yaitu
39 K 19
dan
40 Ca serta 147N dan 135 C . 20
Isobar merupakan atom-atom unsur berbeda yang mempunyai nomor massa yang sama. Pasanganpasangan yang merupakan isobar yaitu 24 Mg serta 31H dan 32He 12
24 Na 11
dan
.
3. Gambar tersebut memiliki elektron sebanyak 18, proton sebanyak 17, dan neutron sebanyak 18. Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah juml ah elek elektron tron,, seda sedangka ngkan n pada gamb gambar ar terse tersebut but terdapat kelebihan 1 elektron. Oleh karena itu, gambar tersebut merupakan ion bermuatan negatif 1. Lambang ion dituliskan = 17X – . 1
4. Ma Mass ssa a el elek ektr tron on = 1.836 massa hidrogen Massa Ma ssa pr proto oton n = 1.83 1.836 6 mass massa a elek elektr tron on 1
40 B2+ 18
Jumlah proton = jumlah elektron = 18 Jumlah neutron = 40 – 18 = 22 2+ Ion 40 18B terjadi karena atom B kehilangan dua elektron sehingga jumlah elektron = 16 2+ Jadi, ion 40 18B mempunyai jumlah proton 18, jumlah elektron 16, dan jumlah neutron 22. c.
2. Isotop merupa merupakan kan atom-a atom-atom tom yang mempun mempunyai yai nomor atom sama, tetapi memiliki nomor massa yang berbeda. Pasangan-pasangan yang merupa-
Massa Ma ssa pr proto oton n 5. a.
= 1.836 × 1.836 massa hidrogen = massa massa hidr hidrog ogen en = 1 (ter (terbu bukti kti))
Dalam atom netral Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom (Z)) (Z b. Da Dala lam m ion ion ber bermu muat atan an po posi siti tiff Jumlah proton = nomor atom (Z) Jumlah elektron = nomor atom – muatan ion (Z – x), di mana x = muatan ion c. Da Dala lam m ion ion ber bermu muat atan an ne nega gati tiff Jumlah proton = nomor atom (Z) Jumlah elektron = nomor atom + muatan ion (Z + x), di mana x = muatan ion Jadi jumlah proton dan elektron dalam P, P2+, dan P3– adalah sebagai berikut. a. At Atom om P : ju jum mla lah h pr prot oto on = 15 15,, ju juml mla ah ele lekt ktro ron n = 15 2+ b. Atom P : jumla jumlah h proton proton = 15, jumlah elektron elektron = 15 – 2 = 13 c . Atom P3– : jumla jumlah h proton proton = 15, jumlah elektron elektron = 15 + 3 = 18
A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: a Niels Bohr berhasil mengungkapkan teori kuantum melalui eksperimen dan pengamatan pada spektrum unsur hidrogen. Eksperimen ini digunakan untuk menggambarkan struktur elektron. 2. Jawaban: e Bilangan kuantum adalah suatu bilangan yang digunakan untuk menyatakan kedudukan elektron dalam atom, meliputi orbital, subkulit, dan kulit. 3. Jawaban: e Elektron tidak jatuh ke dalam inti karena hal ini berhubungan dengan teori model atom menurut Niels Bohr bahwa elektron-elektron bergerak mengelilingi intinya pada lintasan dan jarak tertentu dan elektron ini mempunyai tingkat energi tertentu pula sehingga tidak akan jatuh ke inti. Elektron Elek tron bisa berpindah dari lintasannya ke lintasan elektron yang lain dengan melepaskan atau menyerap energi, tetapi tidak berpindah ke inti. 4. Jawaban: c Demokritus dan Leukipus mengemukakan bahwa penyusun materi bersifat diskontinu. Sementara materi bersifat kontinu dikemukakan oleh Aristoteles. 5. Jawaban: a Elektron yang menempati bilangan kuantum utama (n) = 1, berarti elektron tersebut tersebut berada di kulit K. Sementara itu, elektron berada di kulit L jika elektron menempati bilangan kuantum (n) = 2. Elektron berada dikulit M jika elektron menempati bilangan kuantum (n) = 3. Elektron berada di kulit N jika elektron menempati bilangan bil angan kuantum (n) = 4, dan elektron berada di kulit O jika elektron menempati menempati bilangan kuantum (n) = 5. 6. Jawaban: b Kulit L merupakan kulit ke-2. Jumlah orbital dihitung dengan n 2 . Dengan demikian, jumlah orbital pada kulit L adalah 2 2 = 4. 7. Jawaban: a Hund menyatakan bahwa pengisian elektron ke dalam satu subkulit, pada awalnya elektron menempati seluruh orbital dengan spin sama, baru kemudian berpasangan (penuh). Aufbau menyatakan aturan pengisian elektron. Urutan pengisian elektron dalam subkulit dimulai dari subkulit dengan
energi yang lebih rendah. Jika elektron pada subkulit tersebut telah penuh, elektron baru mengisi subkulit yang energinya lebih tinggi. Pauli menyatakan bahwa dalam satu atom tidak boleh ada dua elektron yang mempunyai empat bilangan kuantum yang sama. 8. Jawaban: e Bilangan kuantum spin (s) menyatakan arah putaran elektron terhadap sumbunya sewaktu elektron berputar mengelilingi inti atom. 9. Jawaban: b Subkulit d mempunyai harga = 2. Dengan demikian harga m untuk tiap-tiap orbitalnya adalah –2, –1, –1, 0, +1, +2 +2 atau atau berkisar berkisar dari –2 sampai sampai +2. 10. Jawaban: b 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 27X : 1s hj hj hj hj hj hj hj hj hj hj 1 orbital di ku kulit K 4 orbital di kulit L
4 orbital di ku kulit M 1 orbital di kulit N
Jumlah orbital di semua kulit = 10. 11. Jawaban: d Menurut Aufbau, pengisian elektron ke dalam orbital selalu dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah ke yang lebih tinggi. Sementara menurut Hund, jika terdapat orbital-orbital dengan energi yang sama maka orbital akan terisi sebuah elektron dengan spin sama, baru kemudian berpasangan. Pengisian elektron yang sesuai dengan aturan-aturan tersebut yaitu unsur III dan V. Seharusnya, pengisian elektron unsur I : 1s2 2s2 2p4, unsur II : 1s2 2s2 2p3, unsur IV : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. 51 V memiliki jumlah elektron 12. Kulit Kulit M pad pada a 23 sebanyak . . . . a. 8 d. 18 b. 9 e. 21 c . 11 Jawaban: c 51 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d3 4s2 23 V
K
L
M
N
Jumlah elektron di kulit M = 2 + 6 + 3 = 11. 13. Jawaban: b 2 2 6 2 6 2 2 22Ti = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d Ti3+ = kehilangan 3 elektron, elektron, nomor nomor atomnya menjadi 19.
Kimia Kelas X
13
Konfigurasi Konfigur asi elektron Ti3+: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s0 3d1 Diagram orbital elektron terakhir:
h 4s0
Konfigurasi elektron terakhir : hj hj h
3d1
Konfigurasi elektron lengkapnya: l engkapnya: 1s2 2 2s s2 2 2p p5
Ada satu elektron tidak berpasangan.
1
Karena s = – 2 , elektron tersebut merupakan
14. Jawaban: d Konfigurasi elektron: X3+ = 1s2 2s2 2p6 X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 Bilangan kuantum elektron terakhir atom X = 3p1
1 2
3. n = 2, = 1, m = –1, dan s = –
elektron ke-8. 20Ca
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Kulit terbesar = 4, terisi 2 elektron Elektron valensi 20Ca = 2
b.
13Al
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 Kulit terbesar = 3, terisi 3 elektron Elektron valensi = 3
c.
35Br
: 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5 Kulit terbesar = 4, terisi 7 elektron Elektron valensi = 7
5. a.
22Ti
:1 1s s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d2 Elektron valensi terletak pada subkulit 4s2 dan 3d2, tiap-tiap subkulit berisi 2 dan 2 elektron. Diagram orbitalnya:
4. a.
h
1 n = 3 = 1 m = –1 s = + 2
15. Jawaban: b Dalam penulisan konfigurasi elektron perlu diperhatikan bahwa atom lebih stabil jika kulit atau subkulit terisi penuh atau setengah penuh. hj hj hj hj h
hj
hj hj hj hj hj
h
4d9
5s2
4d10
5s1
Atom akan lebih stabil jika kulit atau subkulit terisi penuh atau setengah penuh. Elektron pada subkulit 5s tereksitasi ke 4d sehingga konfigurasi 4d menjadi penuh 4d10.
b. c.
h h
4s2
3d2
Ada 2 elektron tidak berpasangan.
B. Uraian 1. a.
hj
b.
: 1s 1 s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1 atau [Ne] 3s1 2 2 6 2 6 1 10 29Cu : 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d atau [Ar] 4s1 3d10 2– : Jumlah elektron elektron dalam ion ion S2– = 18 18 16S 2 2 6 2 6 : 1s 2s 2p 3s 3p
29Cu
21Sc
2. Ion 35X – mempunyai elektron sebanyak 35 + 1 = 36. – 2 2 6 2 6 2 35X :1s 2s 2p 3s 3p 4s
Konfigurasi elektron 3d10 4p 6. Kulit terluar 35X – adalah 4s2 dan 4p6, diisi oleh 2 dan 6 elektron. Dengan demikian, jumlah elektron valensi 35X – adalah 8 elektron.
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10 Elektron valensi terletak pada subkulit 4s1 dan 3d10, berisi 1 dan 10 elektron (aturan (aturan penuh) Diagram orbitalnya: h
hj hj hj hj hj
4s1
3d10
Ada 1 elektron tidak berpasangan c.
42Mo
: 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p6 4 4s s2 3 3d d10 4 4p p6 5 5s s1 4 4d d5 Elektron valensi terletak pada subkulit 5s1 dan 4d5, berisi 1 dan 5 elektron 1
(aturan 2 penuh). Diagram orbitalnya: h 5s1
h h h h h 4d5
Ada 6 elektron tidak berpasangan.
14
Struktur Atom
A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e 28 14X Jumlah proton = jumlah elektron = Z = 14 Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron = 28 – 14 = 14 2. Jawaban: b Inti atom terdiri dari proton bermuatan positif dan neutron bermuatan netral atau nol. Jadi inti atom dikatakan bermuatan positif. 3. Jawaban: d Nomor atom (Z) = jumlah proton proton = jumlah elektron = 25 Jumlah neutro neutron n = bilangan bilangan massa – nomor nomor atom = 50 – 25 = 25 4. Jawaban: b Atom A Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom (Z) = 18 Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom atom (Z) 20 = A – 18 A = 20 + 18 = 38 Simbol atom A = 18A38 Atom B Jumlah proton = jumlah elektro elektron n = nomor atom (Z) = 17 Jumlah neutron neutron = nomor massa (A) (A) – nomor atom (Z) 21 = A – 17 A = 21+ 21+ 17 = 38 Simbol atom B = 17B38 Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isobar karena mempunyai nomor massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda 5. Jawaban: d Isotop merupakan atom sejenis (atom unsur sama) yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massa 63Cu dengan 65Cu. berbeda, seperti pada atom 29 29
6. Jawaban: a 14 6C :
jumlah juml ah pr prot oton on = ju juml mlah ah el elek ektr tron on = 6 jumlah neutro neutron n = 14 – 6 = 8 jumlah elektron = 14
14 7N :
jumlah juml ah pr prot oton on = ju juml mlah ah el elek ektr tron on = 7 jumlah neutro neutron n = 14 – 7 = 7 jumlah elektron = 14
7. Jawaban: d Isoton adalah unsur-unsur yang mempunyai jumlah neutron yang sama (jumlah neutron = nomor massa-nomor atom ). 8. Jawaban: a Massa sebuah elektron adalah 9,11 × 10 –28. 9. Jawaban: a Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. 10. Jawaban: b A zX Jumlah proton (Z) = 12 Jumlah elektron = 12, jumlah neutron neutron = 15 Jumlah elektro elektron n=A–Z 15 = A – 12 A = 15 + 12 = 27 Jadi, unsur tersebut 27 12X. 11. Jawaban: b Atom A Jumlah Juml ah pro proton ton = jumlah jumlah elekt elektron ron = nomor atom (Z) = 16 Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z) = 32 – 16 = 16 32 Simbol atom : 16A Atom B Jumlah Juml ah pro proton ton = jumlah jumlah elekt elektron ron = nomor atom (Z) = 21 Jumlah neutron = nomor massa (A) – nomor atom (Z) = 37 – 21 = 16 Simbol atom B : 37 21B Jadi, kedua atom unsur tersebut merupakan isoton karena mempunyai jumlah neutron sama. 12. Jawaban: d Ion 19K+ mempunyai elektron sebanyak 18 karena satu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan +1. Ion 17Cl – juga mempunyai elektron sebanyak 18 karena menangkap satu elektron membentuk muatan –1. Jadi, antara ion 19 K + dan 17 Cl – mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebut isoelektron. Sementara itu, isobar adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai nomor massa sama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai jumlah neutron sama, isotop adalah atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda, dan isoelektronik adalah unsur dan ion berbeda yang mempunyaii konfigurasi mempunya konfiguras i elektron sama.
Kimia Kelas X
15
13. Jawaban: d Nomor atom Br = 35 Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 35 Ion Br – terjadi karena atom Br menangkap satu elektron sehingga jumlah elektron pada ion Br – sebanyak 36. Jumlah Jumla h neutron neutron = nomor massa – nomor nomor atom = 80 – 35 = 45 Jadi, jumlah proton, elektron, dan neutron dalam ion Br – secara berturut-turut 35, 36, dan 45. 14. Jawaban: c Jumlah elektron ion Na+ = 10, artinya Na melepas satu elektron. Jumlah elektron atom unsur Na adalah 11. Konfigurasi elektron atom unsur Na adalah 1s2 2s2 2p6 3s2. 15. Jawaban: d 13C : jum jumla lah h ele elektr ktron on = 6, 6, jum jumlah lah ne neutr utron on = 7 6 jumlah neutron > jumlah jumlah elektron 37 Cl : jum jumla lah h elektr elektron on = 17, 17, jumla jumlah h neutr neutron on = 20 20 17 jumlah neutron > jumlah jumlah elektron 16 O2– : juml jumlah ah elekt elektron ron = 8 + 2 = 10 10 8 jumlah neutron = 8 jumlah neutron < jumlah jumlah elektron 34 S2– : juml jumlah ah elekt elektron ron = 16 + 2 = 18 16 jumlah neutron = 18 18 jumlah neutron = jumlah jumlah elektron 40Ca2+ 20
: juml jumlah ah elekt elektron ron =20 – 2 = 18 jumlah neutron = 20 20 jumlah neutron > jumlah jumlah elektron
16. Jawaban: a Lambang atom P: 147P Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 7 Jumlah Jum lah neu neutro tron n = nomor nomor massa massa – nomor nomor atom = 14 – 7 = 7 Jadi, atom P mempunyai 7 proton dan 7 neutron. 31 Lambang atom Q: 15 Q Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron = 15 Jumlah Jum lah neu neutro tron n = nomor nomor massa massa – nomor nomor atom = 31 – 15 = 16 Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron.
17. Jawaban: b Nomor atom menunjukkan jumlah elektron. Atom litium membentuk ion Li + jika melepaskan 1 elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2. Atom natrium membentuk ion Na+ jika melepaskan 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10. Atom belerang membentuk ion S2– jika menangkap 2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18. Atom klor membentuk ion Cl – jika menangkap 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18.
16
Struktur Atom
Atom kalium membentuk ion K + jika melepas 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18. 18. Jawaban: b Ion Mg 2+ terbentuk saat atom Mg melepas 2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektron unsur Mg adalah 1s2 2s2 2p6 3s2. Nomor atom unsur Mg adalah 12 dan elektron valensinya 2. 19. Jawaban: c Jumlah neutron dalam atom-atom tersebut sebagai berikut. a. 136C ⇒ neutron = 13 – 6 = 7 b. c. d. e.
14N 7 17N 7 20Ne 10 24 11Na 27 13 Al 207 Pb 82 209Po 84 238U 92 240U 94
neutron = 14 – 7 = 7
⇒
neutron = 17 – 7 = 10
⇒
neutron = 20 – 10 = 10
⇒
neutron = 24 – 11 = 13
⇒
neutron = 27 – 13 = 14
⇒
neutron = 207 – 82 = 125
⇒
neutron = 209 – 84 = 125
⇒
neutron = 238 – 92 = 146
⇒
neutron = 240 – 94 = 146
⇒
Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnya 24Na dan 27Al. berbeda adalah 11 13 20. Jawaban: a Bilangan kuantum spin (s) menyatakan perbedaan arah rotasi elektron dalam dala m orbital. Perbedaan tingkat energi kulit dinyatakan dengan kulit. 21. Jawaban: c Kulit M adalah kulit ke-3. Jumlah orbital dihitung dengan n2. Sehingga jumlah orbital pada kulit M adalah 32 = 9 22. Jawaban: d Satu orbital elektron maksimum terisi dua elektron. Subkulit f mempunyai tujuh orbital. Sehingga elektron maksimum yang dapat ditampung adalah 7 × 2 = 14 elektron. 23. Jawaban: b Konfigurasi elektronnya: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Jadi, jumlah elektron dalam orbital s = 2 + 2 + 2 = 6. 24. Jawaban: e [Ar] 3d4 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4 Jumlah elektron = 24 [Ar] 3d4 = 26Fe2+ karena jumlah elektronnya 26 – 2 = 24 Jumlah elektron:
2+ 20Ca 2+ 22Ti 2+ 24Cr 2+ 25Mn
= 20 – 2 = 18 = 22 – 2 = 20 = 24 – 2 = 22 = 25 – 2 = 23
25. Jawaban: b Prinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisian elektron harus dimulai dari energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi ( 4s → 3d ), aturan Hund menyatakan pengisian elektron pada orbital tidak berpasangan terlebih dahulu sebelum semua orbital penuh dari kiri ke kanan dengan arah ke atas. 26. Jawaban: d Elektron menempati 3d, artinya: 1) te terl rlet etak ak pad pada a kuli kulitt nomo nomorr 3 → n = 3 2) te terl rlet etak ak pa pada da su subk bkul ulit it d → = 2 3) ha harg rga a m = –2, –2, –1 –1,, 0, 0, +1, +1, +2 1
4)
1
27. Jawaban: c Konfigurasi elektron 25Mn: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5 Diagram orbital elektronnya:
1s
2
hj
hj hj hj hj 2s
2
6
2p
hj hj hj hj 3s2
3p6
h h h h h
4s2
3d5
Jumlah orbital yang ditempati pasangan elektron: 1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 = 10 28. Jawaban: b Konfigurasi elektron dari 37Rb adalah [Kr] 5s1 5s1:
h
1 sehingga n = 5, = 0, m = 0, s = + 2
29. Jawaban: d Pada aturan Hund, elektron-elektron dalam orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan. Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada subkulit itu tidak ada lagi orbital kosong 30. Jawaban: e Konfigurasi elektron ion X+ = 1s2 2s2 2p6 Konfigurasi elektron atom X = 1s2 2s2 2p6 3s1 Orbital hibrida 3s 1
h,
2. Atom mempun mempunyai yai inti inti bermuata bermuatan n positif positif yang yang sangat kecil dan padat. Di dalam inti terdapat proton dan massa atom yang terpusat pada intinya. intiny a. Inti atom sangat kecil dibanding volumenya sehingga banyak terdapat ruang kosong dalam atom. Inti atom dikelilingi elektron. Atom bersifat netral sehingga muatan positif (inti atom) sama dengan muatan negatif (elektron). 3.
harga s = + 2 atau – 2
hj
terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katode. Sinar tersebut merupakan sinar anode (sinar positif) atau sinar proton.
23 Na, berarti nomor massa atom Na adalah 23 dan 11
nomor atomnya 11. Z = p = e = 11 n=A–Z n = 23 – 11 = 12 Jadi, atom Na memiliki 12 neutron, sedangkan jumlah proton dan elektron elektronnya nya 11. 4. Isotop 1 2 3 1H , 1H , dan 1H adalah isotop hidrogen. 12 13 14 6C , 6C , dan 6C adalah isotop karbon. 14 15 7N dan 7N adalah isotop nitrogen. 23 24 11Na dan 11Na adalah isotop natrium.
Isobar 14 C dan 14 N, 6 7
Isoton 15 C dan 15 N dengan jumlah neutron = 8 6 7
5. a. b.
c.
mempunyai bilangan 1
kuantum: n = 3, = 0, m = 0, s = + 2 . B. Uraian 1. Proton Proton ditemukan ditemukan Eugen Eugene e Goldstein Goldstein (1886 (1886). ). Goldstein melakukan eksperimen menggunakan tabung gas yang memiliki katode (tabung Crookes). Tabung gas diberi lubang-lubang, sedangkan katode (kutub negatif) dan anode (kutub positif) dari tabung diberi muatan listrik bertegangan tinggi. Pada saat terbentuk elektron yang menuju anode,
dengan nomor massa = 14
6. a. b. 7. a.
Isoe Is oele lekt ktro ron n adal adalah ah ato atomm-at atom om uns unsur ur yan yang g mempunyai jumlah elektron sama. Atom ter terdiri diri ata atas s inti inti atom yan yang g dikel dikelilin ilingi gi elektron-elektron yang beredar pada kulit atom Konfigurasi elektron pada kulit atom adalah penyebaran/susunan elektron pada setiap kulitnya. Elektr Ele ktron on valen valensi si adala adalah h bilan bilanga gan n atau atau angka angka yang menunjukkan jumlah elektron pada kulit terluar. n = 3, ber berart artii ele elekt ktro ron n men menem empa pati ti kul kulit it M da dan n = 0, 1, 2. Kulit Kul it M mem memili iliki ki tiga tiga sub subkul kulit, it, yai yaitu tu 3s, 3s, 3p, 3p, dan 3d. 15P
: nomor atom P = 15, sehingga jumlah
elektronnya = 15 Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 Penulisan konfigurasi elektron secara singkat: [Ne] 3s2 3p3
Kimia Kelas X
17
b.
24Cr:
nomor atom Cr = 24, sehingga jumlah
elektronnya = 24 Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d5 4s1
9. a. b. c. 10. a.
[Ar] 4s2 3d8
[Ar] 3d5 4s1
hj
hj hj hj h h
30Zn:
4s2
3d8
nomor atom Zn = 30, sehingga jumlah
1 2
elektronnya = 30 Konfigurasi elektron berdasarkan aturan Aufbau: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
n = 3, = 2, m = 0, m = – b.
Struktur Atom
[Ar] 3d10 4s2 4p5
hj hj hj hj hj hj hj hj h
[Ar] 4s2 3d10 atau [Ar] 3d10 4s2 8. Dalam model atom modern digamb digambarkan arkan bahwa elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang. Dengan dasar ini, Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakan teori ketidakpastian yang menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya. Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerak elektron dalam atom ditemukan dalam ruang tertentu yang disebut orbital . Teori mengenai elektron berada dalam orbital-orbital di seputar inti atom inilah yang merupakan pokok teori atom modern.
35Br:
Konfigurasi elektron:
Penulisan konfigurasi elektron secara singkat:
18
28Ni:
Konfigurasi elektron dari 3d8 :
Penulisan konfigurasi elektron secara singkat: c.
Mangan (Mn) → nomor atom 25 Nitrogen (N) → nomor atom 7 Aluminium (A (Al) → nomor atom 13
3d10
4s2
4p5
1
n = 4, = 1, m = 0, s = – 2 c.
27Co
: [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi elektron:
hj 4s
hj hj h h h 2
3d7
1
n = 3, = 2, m = –1, s = – 2
Setelah mempelajari bab ini, siswa: 1. dapat menjelaskan menjelaskan perkembangan penyusunan sistem sistem periodik unsur, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron; 2. terampil menyajika menyajikan n hasil diskusi diskusi kelompok tentang tentang perkembangan perkembangan tabel periodik, periodik, sifat fisik dan kimia kimia unsur, serta sifat sifat keperiodikan unsur. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. menghargai dan dan mensyukuri mensyukuri kompleksitas kompleksitas unsur-unsur unsur-unsur ciptaan ciptaan Tuhan beserta beserta sifat-sifatnya sifat-sifatnya sebagai sebagai sumber daya alam alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia. 2. memiliki rasa rasa ingin tahu yang yang tinggi, jujur, santun, santun, proaktif, dan dan kritis saat bekerja bekerja sama dalam dalam kelompok diskusi. diskusi. 3. berperilaku hemat dalam dalam memanfaatkan memanfaatkan sumber sumber daya alam dan menjaga lingkungan. lingkungan.
Materi • •
Perkembangan Perkemba ngan Peng Pengelom elompoka pokan n UnsurUnsur-Unsu Unsurr Sifat-Sif Sifa t-Sifat at Unsur, Unsur, Mass Massa a Atom Atom Rela Relatif tif (Ar), dan Sifat Keperiodikan Unsur
Pembelajaran Kognitif • •
• • • •
Kegiatan Psikomotorik
Pengelomp Pengel ompoka okan n unsur-uns unsur-unsur ur berdasar berdasarkan kan logam logam dan nonlogam. Perkemba Perk embangan ngan tabel tabel perio periodik dik unsur unsur dari dari Lavoisi Lavoisier, er, Dobereiner, Newland, Mendeleyev hingga sistem periodik modern. Penentu Pen entuan an letak letak unsu unsurr dalam dalam tabel tabel period periodik ik berdasarkan konfigurasi elektron. Sifat-si Sifa t-sifat fat unsu unsurr dalam dalam tabe tabell period periodik. ik. Massa Mas sa atom atom rel relati atiff suatu suatu uns unsur. ur. Sifa Si fatt keper keperio iodi dika kan n unsur unsur..
• •
Pengetahuan yang Dikuasai • • • •
Memahami perke Memahami perkembang mbangan an tabel tabel perio periodik dik unsur unsur.. Menent Men entuka ukan n letak letak unsur unsur dalam dalam tabel tabel periodi periodik k berdasarkan konfigurasi elektronnya. Menjelas Menj elaskan kan sifat-s sifat-sifat ifat unsur unsur dalam dalam tabel tabel perio periodik. dik. Mendes Men deskrip kripsik sikan an sifat-s sifat-sifat ifat period periodik ik unsur unsur dalam tabel periodik dan keteraturannya.
Mencari liter Mencari literatur atur untuk untuk meng mengetahu etahuii manfaat manfaat unsur unsur-unsur golongan utama dalam sistem periodik. Melakuka Mela kukan n diskus diskusii kelas kelas untuk menge mengetahui tahui pengelompokan sifat-sifat unsur dalam tabel periodik, beserta sifat-sifat keperiodikannya.
Keterampilan yang Dikuasai • •
Menyusun Menyus un unsur-u unsur-unsu nsurr dalam dalam tabel tabel periodi periodik k berdasarkan sifat-sifatny sifat-sifatnya. a. Menangkap Menan gkap makn makna a keter keteraturan aturan sifa sifat-sif t-sifat at keperiodikan unsur serta sifat fisika dan kimianya.
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki • • •
Menjelaskan Menjelas kan pengelomp pengelompokan okan unsur unsur dalam tabel periodik periodik beserta beserta sifat-si sifat-sifat fat keperiodikannya. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas kompleksitas konfigurasi elektron serta mensyukuri kelimpahan unsur-unsur di alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Mengharga Meng hargaii pendapat pendapat teman teman yang berbeda berbeda dalam dalam forum disku diskusi si kelompok kelompok..
Kimia Kelas X
19
A. Pilihan Ganda Jawaban: c 1. Jawaban: Menurut Debereiner jika unsur-unsur disusun menurut sifatnya selalu ada tiga kelompok unsur yang sifatnya mirip sehingga disebut sebagai triade. Jika unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, massa atom relatif unsur kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. Jawaban: b 2. Jawaban: Unsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsurunsur yang terdiri atas tiga unsur yang mempunyai kemiripan sifat, contoh Ca-Sr-Ba, Li-Na-K, Cl-Br-I, dan S-Se-Te. Jawaban: d 3. Jawaban: Mendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Oleh karena itu, Mendeleyev memberi ruang kosong dalam tabel periodik untuk memberi tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan. Jawaban: c 4. Jawaban: Kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah penempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongan. Sementara itu, (a ) dan ( e) adalah kelemahan pengelompokan unsur-unsur dari Newlands. Jawaban: b 5. Jawaban: Unsur-unsur yang berada dalam satu golongan pada sistem periodik modern disusun berdasarkan jumlah elektron valensi. Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat, serta nomor atom dan nomor massa dari atas ke bawah semakin besar. Jawaban: a 6. Jawaban: Blok s dalam sistem periodik ditempati oleh unsurunsur golongan IA, IIA, dan helium. Sementara itu, unsur IIIA sampai VIIIA dalam sistem periodik menempati blok p. Jawaban: b 7. Jawaban: Unsur-unsur dalam satu periode mempunyai jumlah kulit sama sehingga kulit atomnya sama. Jawaban: c 8. Jawaban: Nomor atom unsur: 38. Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2.
20
Sistem Periodik Unsur
Jumlah kulit atom 5. Dengan demikian, unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada periode 5. Jawaban: b 9. Jawaban: Jumlah elektron valensi = 6, menempati subkulit s dan p, berarti Y golongan VIA. Kulit terbesar = 4. Jadi, unsur Y dalam sistem periodik terletak di periode 4, golongan VIA. Jawaban: e 10. Jawaban: Nomor atom X: 53. Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5 Kulit yang ditempati elektron: K L M N O Elektron valensi menempati kulit O. Jawaban: d 11. Jawaban: Unsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut. Gas Ga s mul mulia ia : He, He, Ne, Ne, Ar, Ar, Kr, Kr, Xe, Xe, dan dan Rn Alkalili tanah Alka tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ba, dan Ra Halogen : F, Cl, Br Br, I, I, dan At At Alkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr Kal alko koge gen n : O, O, S, S, Se, Se, Te Te,, dan dan Po Jawaban: a 12. Jawaban: Unsur yang mempunyai elektron valensi sama berada dalam golongan yang sama. Unsur-unsur yang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne, Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA. Jawaban: e 13. Jawaban: Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama. Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama juga mempunyai sifat kimia sama. Oleh karena itu, unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat kimia. Jawaban: d 14. Jawaban: Dalam sistem periodik bentuk panjang, unsur lantanida terletak pada periode 6 golongan IIIB, sedangkan unsur aktinida terletak pada periode 7 golongan IIIB.
15. Jawaban: e Nomor atom ion A2+ = 10, berarti nomor atom unsur A = 12. Konfigurasi unsur A = 1s2 2s2 2p6 3s2. Nomor atom ion B2+ = 18, berarti nomor atom unsur B = 20. Konfigurasi unsur B = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2. Nomor atom ion C3+ = 18, berarti nomor atom unsur C = 21. Konfigurasi unsur C = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1.
Nomor atom ion D3+ = 22, berarti nomor atom unsur unsu r D 2 2 6 2 = 25. Konfigurasi unsur D = 1s 2s 2p 3s 3p6 4s2 3d5. Unsur yang terletak dalam satu blok adalah C dan D (terletak di blok d) atau A dan B (terletak di blok s). B.
Urai Ur aian an
1. a.
b.
Mendel Mend eley eyev ev me meny nyus usun un si sist stem em pe peri riod odik ik berdasarkan persamaan sifat unsur yang berulang secara periodik sesuai dengan kenaikan massa atomnya. Sistem Sis tem per period iodik ik mod modern ern dis disusu usun n oleh oleh Hen Henry ry G.J. Moseley. Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat.
2. Dobereiner Dobereiner mengelom mengelompokkan pokkan unsur-u unsur-unsur nsur berdasarkan kemiripan sifat yang ada. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur yang dikenal dengan triade. Unsur-unsur dalam satu triade juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Dari pengelompokan ini diperoleh bahwa massa atom relatif unsur kedua merupakan ratarata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga. Namun, pengelompokan unsur ini mempunyai kelemahan, kelemahan , yaitu kemiripan sifat tidak hanya terjadi pada tiga unsur dalam setiap kelompok, tetapi juga terjadi pada unsur-unsur yang lain. 3. Penentuan Penentuan golong golongan an dan period periode e suatu suatu unsur unsur dalam sistem periodik didasarkan pada konfigurasi elektron suatu unsur. Jumlah elektron valensi
A. Pilihan Ganda Jawaban: e 1. Jawaban: Pada suhu kamar, hanya ada dua unsur berwujud cair, yaitu bromin dan raksa. Unsur-unsur logam menempati kolom paling kiri, yaitu menempati golongan IA dan IIA, unsur-unsur ini berwujud padat. Unsur-unsur golongan VIIIA berwujud gas, berupa molekul monoatomik karena unsur-unsur dalam golongan ini merupakan unsur-unsur gas mulia yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Jawaban: a 2. Jawaban: Natrium merupakan logam lunak yang dapat diiris dengan pisau. Raksa merupakan logam yang pada suhu kamar berwujud cair, magnesium merupakan
menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah kulit atom menunjukkan periode, contoh unsur Al, nomor atom = 13. Konfigurasi elektron: 2 . 8 . 3. Jumlah elektron valensi = 3 sehingga unsur Al terletak pada golongan IIIA. Jumlah kulit atom = 3 sehingga unsur Al terletak pada periode 3. Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak pada golongan IIIA, periode 3. 4. a.
b.
c.
5. a. b. c.
d.
: [Ne] 3s2 Elektron pada tingkat energi tertinggi berada pada orbital s sehingga unsur 12Mg termasuk blok s. 2 5 17Cl : [Ne] 3s 3p Elektron pada tingkat energi tertinggi berada pada orbital p sehingga unsur 17Cl termasuk blok p. 1 19K : [Ar] 4s Elektron pada tingkat energi tertinggi berada pada orbital s sehingga unsur 19K termasuk blok s. 12Mg
Unsurr gol Unsu golon onga gan n alk alkal alii tan tanah ah (I (IIA IA)) mem mempu puny nyai ai elektron valensi 2, yaitu unsur P. Unsu Un surr golong golongan an gas gas mulia mulia (VII (VIIIA IA)) mempu mempunya nyaii elektron valensi 8, yaitu unsur R. UnsurUns ur-uns unsur ur yang yang ter terlet letak ak dala dalam m satu satu golongan mempunyai elektron valensi sama, yaitu unsur Q dan T. UnsurUns ur-unsu unsurr yang yang ter terlet letak ak dal dalam am sat satu u peri periode ode mempunyai jumlah kulit atom sama, yaitu unsur P, Q, dan R.
unsur logam, berwujud padat, klorin merupakan unsur berwujud gas berwarna hijau muda, sedang hidrogen merupakan unsur yang pada suhu kamar berwujud gas. Jawaban: c 3. Jawaban: Mr Na2S2O3 = (2 × Ar Na) + (2 × Ar S) + (3 × Ar O) = (2 × 23) + (2 × 32) + (3 × 16) = 158 Jawaban: e 4. Jawaban: Sifat keperiodikan unsur dari atas ke bawah: 1) jar jari-j i-jari ari atom atom,, sifat sifat logam logam,, sifat sifat basa, basa, dan dan sifat sifat reduktor semakin besar; 2) ener energi gi ion ionisas isasi, i, kee keelekt lektrone ronegat gatifan ifan,, afini afinitas tas elektron, muatan inti, dan sifat oksidasi semakin kecil.
Kimia Kelas X
21
Jawaban: d 5. Jawaban: Jika jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifannya semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negatif dan semakin sukar membentuk ion positif. Jawaban: a 6. Jawaban: Unsur-unsur dalam satu periode, dari kiri ke kanan, keelektronegatifannya keelektroneg atifannya semakin besar. Berarti dari kanan ke kiri keelektronegatifannya akan semakin kecil. Jadi, urutan unsur-unsur dari kanan ke kiri yaitu P, Q, R, dan S. Jawaban: d 7. Jawaban: Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari atas ke bawah potensial ionisasinya semakin kecil. Oleh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik yaitu C–A–B. Jawaban: c 8. Jawaban: Jari-jari atom unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. Unsur 8P berada pada golongan VIA, unsur 17Q golongan IA, unsur 13R golongan IIIA, unsur 11S golongan VIIA, unsur 20T golongan IIA. Unsur 31U golongan IIIA, dan unsur V golongan VIIIA. Jari-jari unsur-unsur tersebut 36 dari kiri ke kanan semakin kecil, dengan urutan Q > T > R > U > P > S > V. Jawaban: a 9. Jawaban: Keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodik dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakin besar. Jika dikehendaki unsur kedua memiliki keelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama, unsur kedua dalam sistem periodik harus terletak terle tak di sebelah kiri atau bawah unsur pertama. Pasangan unsur tersebut adalah F dan Cl. F terletak di periode 2, sedangkan Cl di periode 3. Dengan demikian keelektronegatifan Cl lebih kecil dari F. Jawaban: b 10. Jawaban: Dalam sistem periodik, afinitas elektron unsurunsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar, dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Di antara unsur O, F, S, Cl, dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan dan posisi paling atas. Dengan demikian, afinitas elektron unsur F paling besar. Jawaban: e 11. Jawaban: Suatu atom akan mudah melepas elektronnya jika keelektronegatifannya kecil. Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin kecil. Oleh karena itu, unsur yang mempunyai keelektronegatifan kecil adalah unsur yang mempunyai nomor atom paling besar yaitu 82.
22
Sistem Periodik Unsur
Jawaban: a 12. Jawaban: Letak unsur dalam SPU: Gol. Periode 2 3 4
VIIA VI IA
VIII VI IIA A
F Cl Br
Ne Ar Kr
Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalam periode kedua, artinya dalam satu periode semakin ke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar. Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin, artinya dalam satu golongan semakin ke atas energi ionisasi unsurnya semakin besar. Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasi maksimum dalam periode ketiga, tetapi lebih rendah dari neon. Jawaban: e 13. Jawaban: Unsur A dan unsur B terletak dalam satu periode. Unsur A terletak di sebelah kiri, sementara itu unsur B terletak di sebelah kanan. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah: 1) ja jari ri-j -jar arii atomn atomnya ya sem semak akin in kec kecil il;; 2) en ener ergi gi ion ionis isas asii sema semaki kin n besa besar; r; 3) af afin init itas as ele elekt ktro ron n semak semakin in bes besar ar;; 4) ke keel elek ektr tron oneg egat atif ifan an semak semakin in besar besar;; 5) tit titik ik didi didih h dan dan titik titik lel leleh eh sema semakin kin ren rendah dah.. Jadi, pernyataan yang benar adalah keelektronegatifan unsur B lebih besar dari unsur A. Jawaban: c 14. Jawaban: Konfigurasi elektron P: 1s2 2s2 2p5. Unsur P menempati golongan VIIA, periode 2. Konfigurasi elektron Q: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2. Unsur Q menempati golongan IVA periode 3. Konfigurasi elektron R: 1s2 2s2 2p6. Unsur R menempati golongan VIIIA, periode 2. Konfigurasi elektron S: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1. Unsur S menempati golongan IA periode 4. Konfigurasi elektron T: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur T menempati golongan IIIA, periode 3. Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsur akan bertambah dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan. Jadi, di antara unsur tersebut yang keelektronegatifannya paling besar adalah unsur R. Jawaban: c 15. Jawaban: Energi ionisasi unsur meningkat dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas. Urutan energi ionisasi yang benar pada pilihan jawaban adalah ada lah Li, Be, B, dan C; B, C, N, dan S; I, Br, Cl, dan F; Rb, K, Na, dan Li; serta Na, Mg, Al, dan Si.
B.
Urai Ur aian an
1. Konfig Konfigura urasi si uns unsur ur 12Mg, 17Al, 20Ca, dan 37Rb sebagai berikut. Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2 12 Al : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 17 Ca : 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 20 Rb : 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 37 Unsur Mg terletak pada golongan IIA periode 3. Unsur Al terletak pada golongan VIIA periode 3. Unsur Ca terletak pada golongan IIA periode 4. Unsur Rb terletak pada golongan IA periode 5. a. Un Unsu surr yang yang palin paling g mudah mudah mena menangk ngkap ap ele elektr ktron on adalah Al karena elektron valensinya 7. b. Uns Unsur ur yang yang pal paling ing kec kecilil jari jari-ja -jari ri atom atomnya nya ada adalah lah Al karena kulit atomnya 3, berada di sebelah kanan unsur Mg. c. Uns Unsur ur yan yang g pali paling ng mud mudah ah mel melepa epas s elek elektro tron n adalah Rb karena elektron valensinya 1. 2. Unsur P terletak terletak pada pada golongan golongan IA IA periode periode 3. 3. Unsur Q terletak pada golongan VIIA periode 2. Unsur R terletak pada golongan IVA periode 2. Unsur S terletak pada golongan VIIIA periode 2. Afinitas elektron dan energi ionisasi dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Jari-jari atom unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil. a. Uns Unsur ur yang yang memi memilik likii afini afinitas tas ter terbes besar ar adal adalah ah S karena dalam tabel periodik terletak pada golongan VIIIA. b. Un Unsur sur yang yang memi memili liki ki jari jari-ja -jari ri pali paling ng besa besarr adalah P karena dalam tabel periodik terletak paling kiri, yaitu golongan IA. c. Uns Unsur ur yang yang mem memili iliki ki ene energi rgi ion ionisa isasi si ter terbes besar ar adalah S karena dalam tabel periodik terletak paling kanan, yaitu gol VIIIA. 3. Konfigura Konfigurasi si elektron elektron dan letak letak unsur-uns unsur-unsur ur tersebut tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut. a. 4Be : 1s2 2s 2; terlet terletak ak pada golongan golongan IIA periode 2 b. 7N : 1s2 2s2 2p3; terle terletak tak pada golongan golongan VA VA periode 2 c. 9F : 1s2 2s2 2p5; terl terletak etak pada pada golongan golongan VIIA periode 2 d. 13Al : 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 1; terletak pada golongan IIIA periode 3 e. 14Si : 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 2; terletak pada golongan IVA periode 3
Dalam satu golongan dari atas ke bawah harga keelektronegatifan semakin kecil. Sementara itu, dalam satu periode dari kiri ke kanan harga keelektronegatifannya semakin besar. Dengan demikian, unsur yang keelektronegatifannya paling kecil adalah unsur yang terletak di sebelah kiri bawah, yaitu unsur Be karena berada pada golongan IIA (sebelah kiri). Unsur yang keelektronegatifannya paling besar adalah unsur yang terletak di sebelah kanan atas yaitu unsur F karena berada pada golongan VIIA (sebelah kanan). 4. Konfigurasi Konfigurasi elekt elektron ron dari dari unsur-unsu unsur-unsurr tersebut tersebut sebagai berikut. Mg: 1s2 2s2 2p6 3s2 12 Cl: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 17 K: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 19 Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 20 Rb: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1 37 Unsur Mg menempati golongan IIA periode 3. Unsur Cl menempati golongan VIIA periode 3. Unsur K menempati golongan IA periode 4. Unsur Ca menempati golongan IIA periode 4. Unsur Rb menempati golongan IA periode 5. Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodik semakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah unsur B karena terletak paling kanan (golongan VIIA) dan periode 3. 5. a. Nomor atom
9 8 7 6 5 4 3
0 Keelektronegatifan 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
b.
c.
Unsur yan Unsur yang g memp mempuny unyai ai kee keelek lektro troneg negati atifan fan tertinggi adalah 9F. Unsur yang mempunyai keelektronegatifan keelektronega tifan terendah adalah 3Li. Unsur Uns ur yan yang g pali paling ng mud mudah ah ber bermua muatan tan neg negati atiff adalah 9F karena unsur ini mempunyai keelektronegatifan yang besar.
Kimia Kelas X
23
A. Pilihan Ganda Jawaban: e 1. Jawaban: Newland menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Menurut Newland, unsur-unsur yang disusun berurutan dan berselisih satu oktaf menunjukkan kemiripan sifat dan keteraturan perubahan sifat. Sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan. Jawaban: b 2. Jawaban: Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Sistem periodik ini merupakan penyempurnaan sistem periodik Mendeleyev. Jawaban: b 3. Jawaban: Konfigurasi elektron 11A : 1s2 2s2 2p6 3s1, terletak pada golongan IA. Konfigurasi elektron 12T : 1s2 2s2 2p6 3s2, terletak pada golongan IIA. Konfigurasi elektron 7B : 1s2 2s2 2p3, terletak pada golongan VA. Konfigurasi elektron 15R : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, terletak pada golongan VA. Konfigurasi elektron 5C : 1s2 2s2 2p3, terletak pada golongan IIIA. Konfigurasi elektron 3Q : 1s2 2s2 2 2p p1, terletak pada golongan VA. Konfigurasi elektron 4D : 1s2 2s2, terletak pada golongan IIA. Konfigurasi elektron 9P : 1s2 2s2 2p5, terletak pada golongan VIIA. Konfigurasi elektron 13E : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1, terletak pada golongan IIIA. Konfigurasi elektron 10S : 1s2 2s2 2p6, terletak pada golongan VIIIA. Unsur-unsur yang sifatnya mirip terletak dalam satu golongan. Jadi, unsur-unsur yang sifatnya mirip adalah 7B14 dan 15R31. Jawaban: b 4. Jawaban: Unsur-unsur golongan golong an IA dan IIA berwujud logam, golongan IA berupa logam alkali, sedangkan golongan IIA berupa logam alkali tanah. Unsurunsur golongan IIB merupakan unsur logam peralihan atau logam transisi, unsur-unsur golongan IVA merupakan unsur nonlogam, dan unsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsurunsur berwujud gas.
24
Sistem Periodik Unsur
Jawaban: b 5. Jawaban: Unsur Q terletak pada golongan VIA dan periode 3. Hal ini berarti unsur Q mempunyai elektron valensi 6 dan kulit atom 3 (subkulit 3). Konfigurasi elektron unsur Q adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Nomor atom unsur Q adalah 16. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 mempunyai elektron valensi 8 dan kulit atom 3 (golongan VIIIA dan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 mempunyai elektron valensi 7 dan kulit atom 3 (golongan VIIA dan periode 3). Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 mempunyai elektron valensi 2 dan kulit atom 4 (golongan IIA dan periode 4). Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 3d2 merupakan konfigurasi elektron yang tidak tepat karena energi pada 3d lebih tinggi daripada 4s sehingga konfigurasi elektron seharusnya melewati 4s. Jawaban: d 6. Jawaban: Unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan mempunyai elektron valensi sama. Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai berikut. L : 1 s2 2s 2 2p 6 3s 1, elektron valensi 1 → 13 golongan IA M : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3, elektron 33 valensi 5 → golongan VA P : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, elektron valensi 5 → 15 golongan VA S : 1s2 2s2 2p6 3 3s s2 3p6 4s2 3d10, elektron valensi 30 2 → golongan IIA Q : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektron 32 valensi 4 → golongan IVA R : 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2, elektron valensi 2 20 → golongan IIA T : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p1, elektron 31 valensi 3 → golongan IIIA Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 50 5p2, elektron valensi 4 → golongan IVA Pasangan unsur yang terletak dalam satu golongan yaitu R dan S.
7. Jawaban: b Jumlah elektron di subkulit 3d = 8. Konfigurasi elektron unsur keseluruhan elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d8. Jumlah total elektron unsur tersebut adalah 28.
Jawaban: e 8. Jawaban: Unsur A memiliki massa atom 51 dan nomor atom 23. Konfigurasi elektron unsur A sebagai berikut. A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 atau dapat ditulis 23 [Ar] 4s2 3 3d d3. Elektron terakhir mempunyai subkulit d sehingga unsur A termasuk dalam golongan transisi atau golongan B. Elektron valensi unsur A = s + d = 2 + 3 = 5, golongan V. Dengan demikian, unsur A terletak pada golongan VB. Kulit terbesar yang ditempati elektron terakhir = 4, terletak pada periode 4. Jadi, letak unsur dan konfigurasi elektron elektron unsur A adalah golongan VB, periode 4. Jawaban: e 9. Jawaban: Unsur yang mudah membentuk ion positif berarti unsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil. Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalam sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah. Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur P terletak pada golongan IA periode 3, unsur Q terletak pada golongan IIA periode 3, unsur R terletak pada golongan VIIA periode 3, unsur S terletak pada golongan VIIIA periode 3, dan unsur T terletak pada golongan IA periode 4. Jadi, unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur T. Jawaban: a 10. Jawaban: Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral dalam wujud gas. Akibat pelepasan elektron ini atom berubah menjadi ion positif. Jawaban: b 11. Jawaban: Periode pada sistem periodik dinyatakan dengan jumlah kulit kulit atom. Unsur Unsur yang mempunyai jumlah jumlah kulit atom sama terletak dalam satu periode. Jawaban: e 12. Jawaban: Konfigurasi elektron unsur X: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 n terbesar = 3 → periode 3 Jumlah elektron valensi pada subkulit s dan p = 2 + 4 = 6 (golongan VI), blok p (golongan A). Jadi, unsur X terletak pada golongan VIA, periode 3. Jawaban: a 13. Jawaban: Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil. Unsur A terletak pada golongan VIIIA periode 2, unsur B terletak pada golongan IIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIA periode 3, dan unsur E terletak pada golongan IB periode 4. Jadi, unsur yang mempunyai jari-jari atom paling kecil adalah unsur A.
14. Jawaban: a Konfigurasi unsur X berdasarkan tabel pengisian elektron pada orbital : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5. Jumlah elektron valensi unsur X = 6, terletak pada subkulit 3d dan 4s. Dengan demikian, X terletak pada golongan VIB. Kulit terbesar elektron valensi = 4 sehingga X terletak pada periode 4. Jadi, unsur X dalam sistem periodik terletak pada golongan VIB, periode 4. Jawaban: a 15. Jawaban: Unsur pada periode 5 dan golongan VIIA berarti mempunyai jumlah kulit atom 5 dan elektron valensi 7. Konfigurasi elektron unsur-unsur dengan nomor atom 53, 49, 38, 33, dan 20 sebagai berikut. 53: [Kr] 5s 5s2 4d10 5p5 → kulit atom = 5 (periode 5), elektron valensi = 7 (golongan VIIA) 49: [Kr] 5s 5s2 4d10 5p1 → kulit atom = 5 (periode 5), elektron valensi = 3 (golongan IIIA) 38: [Kr] 5s 5s2 → kulit atom = 5 (periode 5), elektron valensi = 2 (golongan IIA) 33: [Ar] 4s 4s2 3d10 4p3 → kulit atom = 4 (periode 4), elektron valensi = 5 (golongan VA) 20: [Ar] 4s 4s2 → kulit atom = 4 (periode 4), elektron valensi = 2 (golongan IIA) Jadi, nomor atom unsur X adalah 53. Jawaban: c 16. Jawaban: Nomor atom Na = 11, sedangkan nomor atom F = 9. Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F dan unsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na. Urutan letak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F. Semakin ke kanan harga energi ionisasi suatu unsur semakin besar. Oleh karena itu, harga energi ionisasi Mg lebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecil dari energi ionisasi F. Jadi, harga energi ionisasi yang mungkin untuk Mg adalah 740 kJ/mol. Jawaban: e 17. Jawaban: Unsur yang paling mudah melepaskan elektron memiliki energi ionisasi paling kecil. Unsur dengan energi ionisasi paling kecil dalam sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah. Jadi, unsur yang paling mudah melepaskan elektron adalah unsur Na karena terletak pada golongan IA. Jawaban: d 18. Jawaban: Jumlah kulit atom menunjukkan periode. Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor atom tersebut sebagai berikut. Nomor atom 2: 1s2 → periode 1 Nomor atom 5: 1s2 2s2 2p1 → periode 2 Nomor atom 6: 1s2 2s2 2p2 → periode 2 Nomor atom 14: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 → periode 3 Nomor atom 7: 1s2 2s2 2p6 → periode 2 Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → periode 3 Nomor atom 12: [Ne] 3s2 → periode 3
Kimia Kelas X
25
Nomor atom 17: [Ne] 3s2 3p5 → periode 3 Nomor atom 15: [Ne] 3s2 3p3 → periode 3 Nomor atom 20: [Ne] 3s2 3p6 4s2 → periode 4 Jadi, unsur yang terletak dalam satu periode adalah unsur dengan nomor atom 12 dan 17. Jawaban: b 19. Jawaban: a. 5B : 1s2 2s2 2p1; terletak pada golongan IIIA periode 2 b. 14Si : [Ne] 3s2 3p2; terletak pada golongan IVA periode 3 c. 8O : 1s2 2s2 2p4; terletak pada golongan VIA periode 2 d. 16S : [Ne] 3s2 3p4; ter terle letak tak pada pada golo golonga ngan n VIA periode 3 e. 34Se : [Ar] 4s2 3d10 4p4; terletak pada golongan VIA periode 4 Jadi, unsur yang terdapat dalam golongan IVA adalah unsur 14Si. Jawaban: d 20. Jawaban: Jumlah elektron unsur X = 16, konfigurasi elektronnya: [Ne] 3s2 3 3p p4. Jumlah elektron valensi = 6, jumlah kulit atom = 3. Jadi unsur X terletak pada golongan VIA, periode 3. Jawaban: d 21. Jawaban: Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut. Nomor atom 7: 1s2 2s 2 2p 3 → golongan VA, periode 2 Nomor atom 11: [Ne] 3s1 → golongan IA, periode 3 Nomor atom 14: [Ne] 3s2 3p2 → golongan IVA, periode 3 Nomor atom 18: [Ne] 3s2 3p6 → golongan VIIIA, periode 3 Nomor atom 19: [Ar] 4s1 → golongan IA, periode 4 Unsur yang paling sukar membentuk ion positif adalah unsur yang paling sukar melepas elektron. Unsur tersebut memiliki energi ionisasi besar. Energi ionisasi besar, dalam sistem periodik dimiliki oleh unsur-unsur yang berada di sebelah atas dan kanan. Jadi, unsur yang paling sukar membentuk ion positif adalah unsur dengan nomor atom 18. Jawaban: c 22. Jawaban: Unsur Y mempunyai 17 elektron. Konfigurasi elektron unsur Y = 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p5. Elektron valensi Y = 7, berarti golongan VIIA, kulit atom Y = 3, berarti periode 3. Jadi, unsur Y terletak pada golongan VIIA, periode 3. Jawaban: b 23. Jawaban: Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Jadi, urutan unsur-unsur tersebut dalam satu periode dari kiri ke kanan adalah T, Q, R, P, dan S. 26
Sistem Periodik Unsur
Jawaban: e 24. Jawaban: Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut. Be : 1s2 2s2 → golongan IIA, periode 2 4 Mg: [Ne] 2s2 → golongan IIA, periode 3 12 Ca : [Ar] [Ar] 4s2 → golongan IIA, periode 4 20 Sr : [Kr [Kr]] 5s 5s2 → golongan IIA, periode 5 38 Ba : [Xe] 6s 6s2 → golongan IIA, periode 6 56 Unsur-unsur tersebut terletak dalam satu golongan. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin panjang. Dengan demikian, unsur yang memiliki jari-jari atom paling panjang adalah unsur 56Ba. Jawaban: c 25. Jawaban: Unsur yang terletak di golongan VIA periode 2 berarti pada konfigurasi elektronnya memiliki elektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2. Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 1s2 2s2 2p4. Jumlah elektron unsur tersebut = 8. Jumlah elektron = nomor atom. Jadi, nomor atom unsur tersebut = 8. Jawaban: c 26. Jawaban: Nomor atom X = 13. Konfigurasi elektron unsur X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1. Atom X terletak pada golongan IIIA karena elektron valensinya 3 dan terletak pada periode 3 karena jumlah kulit elektronnya 3. Jawaban: c 27. Jawaban: Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil. Jadi, urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah yaitu K, L, O, M, dan N. Jawaban: d 28. Jawaban: Konfigurasi elektron unsur 52Te : [Kr] 5s2 4d10 5p4. Jumlah kulit atom Te = 5. Jadi unsur Te berada pada periode 5. Jawaban: b 29. Jawaban: Ion Ca2+ terbentuk karena atom Ca melepas 2 elektron. Konfigurasi atom Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2. Karena elektron valensi Ca = 2 dan jumlah kulitnya = 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4. Jawaban: c 30. Jawaban: Unsur A terletak pada golongan IA periode 3. Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3. Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3. Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4. Unsur E terletak pada golongan IA periode 4. Suatu unsur akan sukar melepas elektron jika energi ionisasinya besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar. Jadi, unsur yang paling sukar melepas elektron adalah unsur yang terletak di sebelah kanan atas. Unsur tersebut adalah C karena terletak pada golongan VIIA periode 3.
B.
Urai Ur aian an
1. Newland Newland dan Mendel Mendeleyev eyev menyus menyusun un dan mengklasifikasikan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat. Perbedaannya, Newland menyusun unsur-unsur tersebut berdasarkan kenaikan nomor massa atom relatif, sedangkan Mendeleyev menyusun unsur-unsur tersebut dengan mengabaikan kenaikan massa atom relatifnya. 2. a. b.
3. a.
b.
c.
d.
Unsu Un surr tra trans nsis isii dal dalam am ad adal alah ah un unsu surr-un unsu surr yan yang g elektronnya mengisi subkulit 4f dan 5f. Unsur Uns ur tran transis sisii dala dalam m dibed dibedaka akan n menja menjadi di dua dua golongan sebagai berikut. 1) Golo Golongan ngan lan lantan tanida, ida, yai yaitu tu gol golonga ongan n yang yang terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat mirip dengan lantanium, contoh Ce, Pr, dan Nd. 2) Gol Golong ongan an akti aktinid nida, a, yait yaitu u golon golongan gan yan yang g terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat mirip unsur aktinium, contoh Th, Pa, dan U. Konfigurasi [N [Ne] 3s 3s2 3p2, jumlah elektron = 14. Elektron valensi berjumlah 4, berada pada subkulit 3s dan 3p, berarti golongan IVA. Kulit terbesar = 3, berarti periode 3. Unsur yang memiliki jumlah elektron 14 dan berada pada golongan IVA periode 3 adalah unsur Si. Kon onfi figu gura ras si [A [Ar] 4s2 3d5, jumlah elektron = 25. Elektron valensi berjumlah 7, berada pada subkulit 4s dan 3d, berarti golongan VIIB. Kulit terbesar 4, berarti periode 4. Unsur yang memiliki jumlah elektron 25 dan berada pada golongan VIIB periode 4 adalah unsur Mn. Konf nfiigur uras asii [A [Ar] 4s2 3d10, jumlah elektron = 30. Elektron valensi berjumlah 12, berada pada subkulit 4s dan 3d, berarti golongan IIB. Kulit terbesar 4, berarti periode 4. Unsur yang memiliki jumlah elektron 30 dan berada pada golongan IIB periode 4 adalah unsur Zn. Konf Ko nfig igur uras asii [A [Ar] r] 4s2 3d10 4p6, jumlah elektron = 36. Elektron valensi berjumlah 8, berada pada subkulit 4s dan 4p, berarti golongan VIIIA. Kulit terbesar 4, berarti periode 4. Unsur yang memiliki jumlah elektron 36 dan berada pada golongan VIIIA periode 4 adalah unsur Kr.
4. Konfig Konfigura urasi si elek elektro tron n X = 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 n terbesar = 3 → periode 3 Elektron valensi terletak pada subkulit s2 p4 = golongan VIA. Jadi, unsur X dalam sistem periodik unsur terletak pada periode tiga dan golongan VIA.
5. a.
b.
c.
d.
Unsurr A ter Unsu terle leta tak k pad pada a gol golon onga gan n IA IA dan dan pe peri riod ode e 6. Elektron valensi A = 1, jumlah kulit atom A = 6. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1. Jumlah elektron A = nomor atom A = 55. Unsur Uns ur B ter terlet letak ak pada pada gol golong ongan an IIIA IIIA,, perio periode de 2. Elektron valensi B = 3, jumlah kulit atom B = 2. Konfigurasi elektron B: 1s2 2s 2 2p 1. Jumlah elektron B = nomor atom B = 5. Unsur Uns ur C terl terleta etak k pada pada golo golonga ngan n VIIA VIIA,, perio periode de 4. Elektron valensi C = 7, jumlah kulit atom C = 4. Konfigurasi elektron C: 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p6 4s2 3d10 4p5. Jumlah elektron C = nomor atom C = 35. Unsur Uns ur D ter terlet letak ak pada pada gol golong ongan an VIII VIIIA, A, peri periode ode 5. Elektron valensi D = 8, jumlah kulit atom d = 5. Konfigurasi elektron A: 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p6 4s2 3d10 4p5 5s2 4d10 5p6. Jumlah elektron D = nomor atom D = 54.
6. Konfigura Konfigurasi si unsur-uns unsur-unsur ur N, Ne, Si, Si, P, dan dan Cl sebagai berikut. N : 1s2 2s2 2p3 → golongan VA, priode 2 7 Ne: 1s2 2s2 2p6 → golongan VIIIA, priode 2 10 Si : 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p2 → golongan IVA, priode 3 14 P : 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3s2 3p5 → golongan VA, priode 3 15 Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → golongan VIIA, priode 3 17 Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan adalah unsur N dan P. 7. a.
18A
= [Ne [Ne]] 3s 3s2 3p6 → periode 3 golongan VIIIA.
33B
= [Ar [Ar]] 4s2 3d10 4p3 → periode 4 golongan VA.
= [Ne [Ne]] 3s2 3p4 → periode 3 golongan VIA. [Ne]] 3s2 3p2 → periode 3 golongan IVA. 14D = [Ne 16C 36E
= [Ar [Ar]] 4s2 3d10 4p6 → periode 4 golongan VIIIA. Gol.
IVA
VA
V IA
VIIA
VIIIA
Periode
3 4
b.
8. a.
D
C B
A E
Jari-j Jari -jar arii te terb rbes esar ar = B Energi ionisasi terkecil = D Keelektronegatifan terkecil = D Dalam Dala m sa satu tu go golo long ngan an da dari ri at atas as ke ba bawa wah h da daya ya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Akibatnya, elektron semakin mudah dilepas. Dengan demikian energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron cenderung semakin kecil.
Kimia Kelas X
27
b.
Dalam satu Dalam satu per period iode e dari dari kiri kiri ke kana kanan, n, daya daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Dengan demikian energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron cenderung semakin besar.
9. Konfig Konfigura urasi si ele elektr ktron on S : [ N e ] 3 s 2 3p 4, terletak pada periode 3 16 golongan VIA Cl : [N e ] 3 s2 3p 5, terletak pada periode 3 17 golongan VIIA Ar : [N e ] 3 s2 3p 6, terletak pada periode 3 18 golongan VIIIA K : [Ar] 4s1, terletak pada periode 4 golongan 19 IA Ca : [Ar] 4s2, terletak pada periode 4 golongan 20 IIA
10.. Lang 10 Langka kahh-la lang ngka kah: h: a. Mem Membua buatt konfig konfigura urasi si elekt elektron ron tiaptiap-ti tiap ap unsur: unsur: 2 2s2 2p6 A = 1 s 7 B = 1s2 2s2 2p4 8 C = [Ne [Ne]] 3s 3s2 3p3 15 D = [Ne [Ne]] 3s 3s2 3p4 16 b.
c.
Urutan uns Urutan unsurur-uns unsur ur men menuru urutt bert bertamb ambahn ahnya ya jari-jari atom Ar – Cl – S – Ca – K. b. Uru Urutan tan uns unsurur-uns unsur ur men menuru urutt bert bertamb ambahn ahnya ya energi ionisasi K – Ca – S – Cl – Ar.
Gol.
Periode
A B C D
VA VIA VA VIA
2 2 3 3
Meleta Mel etakka kkan n unsu unsur-u r-unsu nsurr dal dalam am pot potong ongan an SPU. VA
V IA
A C
B D
Periode
2 3
d.
Sistem Periodik Unsur
U n s ur
Gol.
a.
28
Menentuka Menent ukan n golo golonga ngan n dan dan per period iode e tiap tiap-ti -tiap ap unsur.
Dari poto Dari potonga ngan n SPU SPU terli terlihat hat uns unsur ur yang yang memiliki energi ionisasi terbesar dan terkecil. Energi ionisasi terbesar = B Energi ionisasi terkecil = C
A. Pilihan Ganda Ganda
1. Jawaban: c Kinetika kimia mempelajari mekanisme dan tahap-tahap perubahan materi dalam reaksi kimia. Dengan memahami kinetika kimia, dapat diketahui usaha yang diperlukan untuk mengoptimalkan reaksi kimia sehingga diperoleh hasil maksimal. Struktur atom, ikatan kimia, dan mekanika kuantum memberikan gambaran mengenai struktur materi beserta sifat-sifatnya. Termodinamika kimia mempelajari perubahan energi yang menyertai perubahan materi. 2. Jawaban: d Kimia farmasi mengkaji proses pemisahan (isolasi), pembuatan (sintesis), dan pengembangan bahan alam yang mengandung zat aktif untuk obat. Biokimia mempelajari ilmu kimia kaitannya dengan ilmu biologi, misal reaksi karbohidrat dan protein dalam sel. Kimia pangan memusatkan kajian pada penelitian untuk meningkatkan kualitas bahan pangan. Kimia organik mempelajari tentang senyawa-senyawa organik. Kimia lingkungan mengkaji masalah-masalah lingkungan, misal pencemaran dan pengolahan air bersih. 3. Jawaban: a Tahapan awal dalam metode ilmiah adalah merumuskan masalah, dilanjutkan dengan studi pendahuluan. Studi pendahuluan dapat berupa studi pustaka terhadap literatur atau informasi hasil penelitian sebelumnya. Kesimpulan sementara yang disusun berdasarkan studi pendahuluan merupakan hipotesis. Hipotesis yang dibuat kemudian diuji dengan melakukan penelitian untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian digunakan untuk membuat kesimpulan berkaitan dengan hipotesis. Langkah terakhir adalah menulis laporan penelitian. 4. Jawaban: a Gambar a adalah gambar pipet volume. Alat ini mempunyai ukuran volume 1 ml, 5 ml, dan 10 ml dengan ketelitian tinggi. Pipet volume digunakan bersama propipet untuk mengambil larutan dari dalam botol penyimpanan. Gambar c merupakan pipet tetes yang digunakan untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit. Gambar b adalah
tabung reaksi yang digunakan untuk mereaksikan bahan kimia dan menyimpan bahan dalam jumlah sedikit. Gambar d adalah gelas ukur, digunakan untuk mengambil larutan dalam volume besar. Gambar e adalah buret, digunakan untuk menampung larutan titran dalam proses titrasi. 5. Jawaban: b Asam sulfa sulfatt merup merupakan akan baha bahan n kimia yang bersif bersifat at korosif. Simbol korosif ditunjukkan oleh gambar b. Gambar a merupakan simbol untuk bahan yang mudah terbakar, misal alkohol dan keton. Gambar c merupakan simbol bahan radioaktif, misal uranium, plutonium, dan thorium. Gambar d merupakan merup akan simbol bahan beracun. Simbol tersebut digunakan untuk bahan merkuri, fenol, dan gas asam sulfida. Gambar e merupakan simbol bahan mudah meledak, misal digunakan untuk ammonium dikromat. 6. Jawaban: c Larutan NaOH encer dibuat dengan mengambil sejumlah volume larutan NaOH pekat dan menambahkan air hingga volume tertentu. Alatalat yang digunakan untuk membuat larutan tersebut di antaranya pipet volume, propipet, pipet tetes, dan labu ukur. Pipet volume digunakan bersama propipet untuk mengambil larutan NaOH pekat dalam volume tertentu. Labu ukur digunakan untuk membuat larutan encer dengan konsentrasi tertentu tertent u dari larutan yang lebih pekat. Pipet tetes digunakan untuk menambahkan air ke dalam labu ukur. 7. Jawaban: d Simbol i merupakan simbol bahan berbahaya yang dapat menimbulkan iritasi, gatal-gatal, dan luka bakar pada kulit. Simbol untuk bahan yang mudah menyebabkan karat pada logam besi. Simbol untuk bahan yang terbakar jika didekatkan dengan sumber api atau logam panas. Simbol untuk bahan yang bersifat radioaktif sehingga tidak boleh mengenai tubuh. Kimia Kelas X
29
Simbol untuk bahan yang dapat menimbulkan ledakan jika mengalami guncangan atau gesekan. 8. Jawaban: a Spatula digunakan untuk mengambil bahan kima yang berupa padatan atau serbuk. Larutan yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi maksimal sepertiga dari volume tabung reaksi. Apabila A pabila ingin mengambil bahan kimia dari dalam botol dengan volume tertentu, bahan kimia dituang terlebih dahulu ke dalam gelas beker. Bahan kimia dari gelas beker kemudian dituang dan ditakar menggunakan gelas ukur. Saat membuat larutan baik dari larutan pekat maupun padatan sebaiknya menggunakan labu ukur agar volume dan konsentrasi larutan tepat. Penggunaan termometer tidak boleh dipegang langsung dengan tangan karena suhu tubuh akan memengaruhi pengukuran. 9. Jawaban: b Setelah selesai melakukan percobaan, meja kerja harus dibersihkan. Larutan kimia dikembalikan ke tepat penyimpanan semula, sedangkan sisa zat kimia dibuang ke tempat penampung yang disediakan. Mencuci tangan dan lengan setelah praktikum dilakukan untuk meminimalkan paparan zat kimia ke dalam tubuh. Sebelum meninggalkan laboratorium, gas, keran air, lampu, dan peralatan listrik lainnya harus dimatikan. 10. Jawaban: a Larutan kalium hidroksida merupakan larutan basa kuat yang bersifat korosif, higroskopis, dan mudah bereaksi dengan gas yang ada di udara. Oleh karena itu, larutan kalium hidroksida disimpan dalam botol plastik tertutup rapat dan diberi simbol bahan korosif. Kalium hidroksida harus dipisahkan dengan larutan asam saat penyimpanan. Oleh karena bersifat korosif, kalium hidroksida tidak boleh diletakkan di rak yang terbuat dari besi. Ruangan penyimpanan bahan kimia harus mempunyai ventilasi udara yang baik dan bukan ruangan yang tertutup rapat. 11. Jawaban: c Apabila kulit terkena larutan asam pekat, kulit tidak boleh langsung dicuci dengan air karena akan mengakibatkan kulit melepuh. Kulit yang terkena asam pekat harus dilap dengan lap bersih atau tisu hingga kering, kemudian dicuci dengan air sabun dan dibilas dengan air yang banyak. 12. Jawaban: Jawaban: b Menurut Rutherford, atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif sebagai pusat massa dan dikelilingi elektron-elektron yang bermuatan
30
Ulangan Tengah Semester
negatif. Jadi, model atom Rutherford digambark an
–. . Gambar model at om pada
+
pilihan jawaban a merupakan model atom Dalton. Gambar model atom pada pilihan jawaban c merupakan model atom Thomson. Gambar pada pilihan jawaban d bukan gambar model atom. Gambar model atom pada pilihan jawaban e merupakan model atom Bohr. 13. Jawaban: Jawaban: c Proton merupakan partikel bermuatan listrik positif yang ditemukan oleh Eugene Goldstein. Neutron merupakan partikel yang bersifat netral atau tidak bermuatan ditemukan oleh James Chadwick. Elektron merupakan partikel bermuatan listrik negatif yang ditemukan oleh J.J. Thomson. 14. Jawaban: Jawaban: a Pada percobaan hamburan sinar α, sebagian besar sinar α diteruskan. Berarti dalam atom banyak terdapat ruang kosong. Saat sebagian sinar α dipantulkan, berarti sinar α mengenai suatu benda pejal yang massanya lebih besar dari massa sinar α. Inti atom yang terpusat pada atom bermuatan positif karena sebagian sinar α yang bermuatan negatif dibelokkan. 15. Jawaban: Jawaban: a 79 Se mempunyai nomor atom = 34 34 Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom = 34 Nomor massa = 79 = massa atom Jumlah neutron = nomor massa – jumlah elektron = 79 – 34 = 45 Ion Se2– artinya menangkap 2 elektron sehingga jumlah elektron = 34 + 2 = 36. Jadi, ion Se2– mempunyai 34 proton, 36 elektron, 45 neutron, dan 79 massa atom. 16. Jawaban: Atom A;
b
prot oton on = Σ elektron Σ pr = nomor ato tom m (Z (Z)) = 18 neutron tron = no nomor mor mas massa sa (A) (A) – no nomor mor ato atom m (Z) Σ neu 20 = A – 18 A = 20 + 18 = 38 Simbol atom A=
Atom B; prot oton on = Σ elektron Σ pr = nomor ato tom m (Z (Z)) = 17
neutron tron = no nomor mor mas massa sa (A) (A) – no nomor mor ato atom m (Z) Σ neu 21 = A – 17 A = 21 + 17 = 38 Simbol atom A=
hj
17. Jawaban: Jawaban: b Konfigurasi elektron dan jumlah elektron valensi atom unsur tersebut sebagai berikut. 11B : 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3 5 1s2 2s2 2p6
elektron valensi = 8
→
1s2 2s2 2p6 3s1
→
elektron valensi = 1
1s 1 s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi = 7 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4 4s s2
→
elektron valensi
=2 Jadi, atom unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi paling banyak adalah 18. Jawaban: Jawaban:
h
h
3p4
Jadi, antara atom A dan B merupakan isobar (nomor massa sama dan nomor atom berbeda).
20 Ne : 10 23 Na : 11 35,5 Cl : 17 40 Ca : 20
A = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 Elektron terakhir atom A terdapat t erdapat pada orbital 3p 4.
20 Ne. 10
22. Jawaban: Jawaban: c Konfigurasi elektron ion X + = 1s 2 2s2 2p6 Jumlah elektron ion X + = 10 Ion X + terjadi karena unsur X kehilangan 1 elektron, sehingga jumlah elektron unsur X = 11. Konfigurasi elektron unsur X = 1s 2 2s2 2p6 3s1 Bilangan kuantum elektron valensi X: 3s1 :
h
Elektron valensi menempati kulit ke-3, maka n = 3 Elektron valensi berada pada subkulit s, maka = 0, m = 0
Posisi elektron menghadap menghadap ke atas, maka s = + . Jadi, bilangan kuantum elektron valensi unsur X:
d
Massa Mass a atom relati relatiff X = Ar X =
n = 3; = 0; m = 0; s = + .
× + × +
= 152 Jadi, massa atom relatif X adalah 152. 19. Jawaban: Jawaban: b Jumlah kulit atom Y = 4 Jumlah elektron valensi (elektron di kulit keempat) =5 Konfigurasi elektron elektr on = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4 4s s2 3 3d d10 4p5. Jumlah elektron = 2 + 8 + 18 + 5 = 33 Nomor atom = jumlah elektron = 33 Jadi, unsur Y mempunyai lambang unsur
75 Y. 33
20. Jawaban: c Konfigurasi elektron unsur 32 16X sebagai berikut. 2 2 6 2 4 16X = 1s 2s 2p 3s 3p Ion X2– artinya unsur X menangkap 2 elektron. Dengan demikian, konfigurasi elektron ion X 2– sebagai berikut. X2– : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 Konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 2 mempunyai nomor atom 14. Konfigurasi elektron 1s2 2s 2 2p 6 3s2 3p 6 3d 2 dan 1s2 2s 2 2p 6 3s2 3p 2 3d 2 merupakan konfigurasi yang tidak tepat karena orbital 4s yang seharusnya berada sebelum 3d tidak disebutkan. 21. Jawaban: Jawaban: d Konfigurasi elektron: A2– = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
n = 3, = 1, m = –1, s = –
23. Jawaban: b Aturan Aufbau: penulisan konfiguras konfigurasii elektron dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pengisian elektron sesuai aturan Aufbau dilakukan dengan urutan 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p, dan seterusnya. Aturan Atu ran Hun Hund: d: pad pada a pen pengisi gisian an orbi orbitaltal-orbi orbital tal den dengan gan tingkat energi yang sama, yaitu orbital-orbital dalam satu subkulit, mula-mula elektron akan menempati orbital secara sendiri-sendiri dengan spin yang paralel, baru kemudian berpasangan. Pengisian elektron secara penuh atau setengah penuh lebih stabil daripada pengisian yang tidak penuh. Konfigurasi elektron II dan I akan lebih stabil apabila sebagai berkut. II : 1s2 2s2 2p6 3s1 III : 1s2 2s2 2p6 3s2 Konfigurasi elektron yang memenuhi aturan Aufbau dan Hund adalah konfigur konfigurasi asi elektr elektron on I dan V. 24. Jawaban: b n terbesar = 4 = 2 ⇒ orbital d m = –1 h
s=+
–2
4d2
h –1
0
+1
+2
Pada orbital di atas terdapat 2 elektron yang tidak berpasangan dan 3 orbital kosong.
Kimia Kelas X
31
25. Jawaban: Jawaban: b Unsur R terletak pada golongan IA dan periode 4. Hal ini berarti unsur R mempunyai elektron valensi 1 dan kulit atom 4. Konfigurasi elektron unsur R sebagai berikut. R: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 Nomor atom unsur R adalah 19. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 terletak pada golongan IIA dan periode 3. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s1 terletak pada golongan IA dan periode 3. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p 6 3d 1 kurang tepat karena energi 4s lebih rendah daripada 3d sehingga konfigurasi elektron seharusnya melewati 4s sebelum 3d. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 terletak pada golongan VIIIA dan periode 3. 26. Jawaban: e Konfigurasi unsur-unsur P, Q, R, S, dan T sebagai berikut. 2 1 3P : 1s 2s 12Q :
1s 1 s2 2s2 2p6 3s2
19R :
1s 1 s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
33S
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3
53T
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5
Berdasarkan konfigurasi elektron di atas, unsur yang terletak dalam blok p dalam sistem periodik adalah unsur S dan T. 27. Jawaban: Jawaban: d Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan triade dan memperoleh kesimpulan bahwa massa atom unsur kedua adalah setengah dari jumlah massa atom unsur pertama dan ketiga. 28. Jawaban: Jawaban: b Hukum Oktaf Newland disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom. Sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan. Akan tetapi, hukum Oktaf belum mengatur unsur-unsur gas mulia karena pada saat itu unsur-unsur gas mulia belum ditemukan. 29. Jawaban: e Periode menyatakan banyaknya kulit atom yang ditempati oleh elektron unsur yang bersangkutan. Banyaknya elektron valensi unsur yang bersangkutan menyatakan golongan. Sifat-sifat unsur yang sama berada dalam satu golongan. Banyaknya elektron yang dimiliki dimilik i oleh atom unsur yang bersangkutan menyatakan nomor atom. Banyaknya elektron yang dapat dilepaskan oleh atom unsur yang bersangkutan menyatakan jumlah muatan positif positif ion.
32
Ulangan Tengah Semester
30. Jawaban: Jawaban: e Unsur oksigen, belerang, selenium, dan polonium berada dalam satu golongan, yaitu golongan VIA, sedangkan unsur magnesium menempati golongan IIA. 31. Jawaban: b Unsur-unsur lantanida merupakan unsur-unsur yang menempati periode 6 pada unsur transisi dalam. Unsur-unsur lantanida mempunyai nomor atom 58–71. Unsur-unsur dengan nomor atom 90–103 adalah unsur-unsur golongan aktinida. Unsur-unsur dengan nomor atom 55–86 adalah unsur-unsur yang menempati periode 6. Unsurunsur dengan nomor atom 37–54 adalah unsurunsur yang menempati periode 5. Unsur-unsur dengan nomor atom 19–36 adalah unsur-unsur yang menempati periode 4. 32. Jawaban: d Konfigurasi elektron unsur Z = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p 3 Jumlah kulit atom = 5 → periode 5 Jumlah elektron valensi = 5 → golongan VA Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VA dan periode 5. 33. Jawaban: Jawaban: c Jumlah proton unsur 55. Jumlah elektron unsur tersebut = jumlah proton = 55. Konfigurasi elektron = 1s 2 2s2 2p6 3 3s s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s1. Jumlah kulit atom = 6 → periode 6 Jumlah elektron valensi = 1 → golongan IA Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada periode 6 golongan IA. 34. Jawaban: Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur-unsur 6W, 10X, 17Y, dan 19Z sebagai berikut. : 1s2 2s2 2p2; terletak pada golongan IVA 2 2 6 10X : 1s 2s 2p ; terletak pada golongan VIIIA 2 2 6 2 5 17Y : 1s 2s 2p 3s 3p ; terletak pada golongan VIIA 2 2 6 2 6 1 19Z : 1s 2s 2p 3s 3p 4s ; terletak pada golongan IA 6W
35. Jawaban: Jawaban: e Jika jumlah elektron suatu unsur pada subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat = 8, 9, atau 10 maka unsur tersebut termasuk golongan VIIIB. Unsur IB, mempunyai jumlah elektron pada subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 11. Unsur IIB mempunyai jumlah elektron pada subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 12.
Unsur VIB mempunyai jumlah elektron pada subkulit d terakhir dan subkulit kulit s terdekat 6. Unsur VIIB mempunyai jumlah elektron pada subkulit d terakhir dan subkulit s terdekat 7. 36. Jawaban: a Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron. Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi setiap unsur adalah sama. Jumlah proton Y = 9, maka konfigurasi elektronnya: 1s 2 2s 2 2p 5. Elektron valensi Y = 7. Oleh karena itu, elektron valensi unsur X juga harus 7. Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor atom pada pilihan jawaban sebagai berikut. 1) 17: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7 2) 18: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8 3) 19: 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p6 4 4s s1→ elektron valensi 1 4) 20: 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p6 4s2 → elektron valensi 2 5) 21: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p 1 → elektron valensi 3 Jadi, oleh karena elektron valensi X harus 7, jumlah proton proton unsur X adalah 17. 37. Jawaban: Jawaban: b Unsur X menggantikan unsur hidrogen. Unsur hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga elektron valensi unsur X juga 1. Unsur yang juga mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen. Konfigurasi elektron unsur X yang berelektron valensi 1 adalah 1s 2 2s2 2p6 3s1. 38. Jawaban: e Dianggap unsur tersebut adalah X. Nomor massa X = 137 Jumlah neutron X = 81 Nomor atom X = jumlah proton = jumlah elektron Jumlah elektron = nomor nomor massa massa – jumlah neutron = 137 – 81 = 56 Konfigurasi elektron X = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 Elektron valensi X = 2 → golongan IIA Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur alkali tanah. Sementara itu, unsur golongan alkali adalah unsur golongan IA, unsur golongan nitrogen merupakan golongan VA, unsur golongan halogen merupakan unsur golongan VIIA, dan unsur golongan gas mulia merupakan golongan VIIIA. 39. Jawaban: Jawaban: b Konfigurasi unsur-unsur 16P, 11Q, dan 21R sebagai berikut.
: 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p4 → golongan VIA periode 3 2 2 6 1 11Q : 1s 2s 2p 3s → golongan IA periode 3 2 2s s2 2p 2p6 3 3s s2 3 3p p6 4s2 4p1 → golongan IIIB 21R : 1s 2 periode 4 Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada tabel periodik berada di sebelah kiri dan bawah. Jadi, urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari atomnya yaitu unsur P, R, dan Q. 16P
40. Jawaban: Jawaban: a Konfigurasi elektron unsur-unsur 12X, 15Y, dan da n 17X sebagai berikut. 2 2 6 2 12X: 1s 2s 2p 3s → golongan IIA periode 3 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3p3 → golongan VA periode 3 15Y: 1s 2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → golongan VIIA periode 3 17X: 1s 2 Unsur X, Y, Y, dan Z berada dalam satu periode, dengan urutan tempat: X, Y, dan Z. Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat keperiodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut. 1) Jar Jari-j i-jari ari atom atom ber berkur kuran ang g deng dengan an urut urutan an X > Y > Z. 2) Elek Elektron tronega egativi tivitas tas bert bertamb ambah ah den dengan gan urut urutan an X < Y < Z. 3) X dan dan Y berw berwuju ujud d mono monoato atomik mik ka karen rena a merupakan logam padat, sedangkan Z berberwujud diatomik karena berwujud gas. 4) X dan Y bers bersifa ifatt kondu kondukto ktorr listri listrik k dan dan pana panas s sedangkan Y bersifat nonkonduktor. B. Uraian
1. Pengobatan Pengobatan herba herball memanfaat memanfaatkan kan zat aktif dalam dalam tanaman sebagai obat. Dengan ilmu kimia, zat aktif dalam tanaman dapat diketahui dan diekstrak. Pengobatan herbal yang semula menggunakan ekstrak tanaman sebagai obat dapat dioptimalkan dengan mengekstrak zat aktifnya saja. Ilmu kimia diterapkan untuk mengidentifikasi zat aktif, memisahkannya dari komponen zat lainnya, dan mengekstraknya dari tanaman. Ilmu kimia juga dibutuhkan dalam bidang farmasi jika zat aktif tersebut akan dibuat menjadi tablet atau kapsul. 2. Material Safety Data Sheet (MSDS) merupakan lembar keselamatan bahan yang memuat informasi mengenai sifat-sifat bahan kimia, petunjuk penggunaan, penyimpanan dan pengelolaan bahan buangan, serta pertolongan apabila terjadi kecelakaan. MSDS digunakan sebagai petunjuk dan acuan dalam menggunakan bahan mengenai sifat dan tingkat bahaya yang dapat ditimbulkan. 3. Bahan Bahan kimia yang yang bersifat bersifat racun racun dan berbah berbahaya aya merupakan bahan yang dapat menimbulkan keracunan pada manusia atau makhluk hidup lainnya walaupun dalam jumlah sedikit. Bahan kimia beracun dapat masuk lewat pernapasan
Kimia Kelas X
33
atau kulit, kemudian beredar ke seluruh tubuh atau ke organ-organ tertentu. Bahan kimia tersebut dapat berakumulasi sehingga menghasilkan efek dalam jangka panjang. Cara penanganan dan penyimpanan bahan kimia beracun dan berbahaya sebagai berikut. a. Ba Baha han n disimp disimpan an dala dalam m botol botol tertu tertutup tup rap rapat. at. b. Me Memb mberi eri lab label el dan dan tan tanda da bah bahay aya a pada pada kemasan. c. Men Mengg gguna unakan kan ala alatt perlin perlindun dungan gan dir diri, i, yaitu yaitu jas lab, masker, goggles goggles,, dan sarung tangan saat bekerja menggunakan bahan. d. Temp empat at kerj kerja a mau maupun pun temp tempat at pen penyimp yimpana anan n mempunyai siklus udara yang baik. e. Pro Proses ses kerj kerja a dipis dipisah ahka kan n dari dari kegi kegiata atan n yang yang lain. f. Me Memb mbua uang ng sis sisa a bah bahan an kim kimia ia di bo boto toll pen penam am-pung yang disediakan. g. Temp empat at pen penyimp yimpana anan n bersu bersuhu hu din dingin gin untu untuk k menghindari penguapan bahan. h. Ba Baha han n dipis dipisah ahka kan n dari dari baha bahan n korosi korosi dan dan sumber panas atau api. i. Mencu Me ncuci ci ta tang ngan an da dan n pak pakaia aian n sete setelah lah me meng ng-gunakan bahan. j. Mengetahuii sifat bahan kimia dengan meMengetahu mahami MSDS setiap bahan. 4.
5.
128 Te 52
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah proton = 52 Nomor massa = massa atom = 128 Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom = 128 – 52 = 76 Konfigurasi elektron unsur Te adalah 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p4. Jumlah elektron valensi = 6 Gambar struktur atomnya sebagai berikut.
P = 52 n = 76
Jika membentuk ion Te 2– artinya menangkap 2 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 54. 6. a.
40 Ar 18
16S
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron = 18 Nomor massa = massa atom = 40 Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom = 40 – 18 = 22
a.
b.
c.
34
40 Ar 18
: jumlah proton proton = jumlah elektron elektron = 18 jumlah neutron neutron = 22
42 Ca 20
: jumlah jumlah proto proton n = jumlah jumlah elekt elektron ron = 20 20 jumlah neutron neutron = 22
42 Unsur 40 18 Ar dan 20 Ca dikatakan sebagai isoton karena mempunyai jumlah neutron sama.
Konfigura Konfig urasi si elekt elektron ron da dan n jumla jumlah h elekt elektron ron unsur-unsur tersebut sebagai berikut. 40 Ar 18
: 1s2 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p6 → jumlah elektron valensi = 8
42 Ca 20
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 elektron valensi = 2
Ulangan Tengah Semester
→ jumlah
16
S sebagai
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Orbital konfigurasi elektron terakhir hj
=
h
h
–1 0 +1
Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai berikut. n=3 = 1 m = –1
42 Ca 20
Jumlah proton = nomor atom = jumlah elektron = 20 Nomor massa = massa atom = 42 Jumlah neutron = nomor massa – nomor atom = 40 – 18 = 22
K on on fi fi gu gu ra ra si si e le le kt kt ro ron u ns ns ur ur berikut.
s=– b.
Konfig Konf igur uras asii ele elekt ktro ron n uns unsur ur berikut. 37Rb
37 Rb
sebagai
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Orbital konfigurasi elektron terakhir =
h 0
Bilangan kuantum elektron terakhir sebagai berikut. n=5 = 0 m=0 s=+
7. a.
A: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
16
Elektron valensi = 6 Unsur A terletak pada golongan VIA b.
20Ba:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
Elektron valensi = 2 Unsur B terletak pada golongan IIA c.
34C:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p4
Elektron valensi = 6 Unsur C terletak pada golongan VIA d.
49D :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p1
Elektron valensi = 3 Unsur D terletak pada golongan IIIA e.
52E :
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p4
Elektron valensi = 6 Unsur D terletak pada golongan VIA Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan adalah unsur A, C, dan E. Ketiganya terletak pada golongan VIA.
8. a. b.
Jari-j Jari -jar arii ato atom m ada adala lah h jar jarak ak dar darii inti inti ato atom m hingga kulit atom terluar. Sifat Sif at kepe keperio riodi dikan kan jari jari-ja -jari ri atom atom unsur unsur dalam dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil karena semakin ke kanan jumlah elektron pada kulit terluarnya semakin bertambah. Hal ini mengakibatkan jumlah proton pada inti atom juga bertambah sehingga gaya tarikmenarik antara proton dan elektron semakin besar, akibatnya jari-jari atom semakin kecil.
9. Dalam satu golon golongan, gan, semaki semakin n ke bawah bawah kulit kulit atom semakin bertambah dan jari-jari atom juga semakin besar. Dengan demikian, elektron valensinya akan semakin lemah tertarik ke inti atom. Hal ini menjadikan elektron terikat semakin lemah dan semakin mudah lepas. Oleh karena itu, potensial ionisasinya juga semakin kecil. 10.. Harga keelektro 10 keelektronega negatifan tifan unsur unsur dalam satu satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Oleh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri ke kanan sesuai harga keelektronegatifannya, yaitu B, E, D, A, dan C.
Kimia Kelas X
35
Setelah mempelajari bab ini, siswa: 1. mampu mampu membedakan membedakan proses proses pembentu pembentukan kan ikatan ikatan ion, ikatan ikatan kovalen, kovalen, ikatan ikatan koordina koordinasi, si, dan ikatan ikatan logam logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk; 2. terampil menyajikan hasil diskusi diskusi kelompok kelompok tentang kestabilan kestabilan unsur unsur,, struktur struktur Lewis, Lewis, ikatan ion dan ikatan kovalen, kovalen, ikatan ikatan kovalen koordinasi, senyawa kovalen polar dan nonpolar, ikatan logam dan sifat-sifat senyawa. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai siswa: 1. mensyuku mensyukuri ri dan mengagum mengagumii keteratur keteraturan an dan kompleks kompleksitas itas unsurunsur-unsu unsurr ciptaan ciptaan Tuhan Tuhan yang ada di alam; alam; 2. mempunyai rasa ingin ingin tahu dan jiwa kreatif tinggi, serta serta berperilaku berperilaku jujur, jujur, disiplin, disiplin, teliti, teliti, dan proaktif proaktif saat saat bekerja bekerja sama dalam kelompok praktikum.
Materi • •
Terbe erbent ntuk ukny nya a Ika Ikata tan n Kim Kimia ia Maca Macamm-Ma Maca cam m Ikat Ikatan an Kim Kimia ia
Pembelajaran Kognitif • • • • • •
Konf Konfig igur uras asii elek elektr tron on sta stabi bil. l. Perana Peranan n elek elektro tron n dala dalam m ikata ikatan n kimia kimia.. Ikatan ion. Ikat an an ko va va le le n. n. Ikatan lo logam. Ikatan h id idrogen.
Kegiatan Psikomotorik • • •
Pengetahuan yang Dikuasai • •
Membedak Membedakan an pros proses es pembe pembentuk ntukan an ikat ikatan an ion, ion, ikatan ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Menjelas Menjelaskan kan sifat sifat fisika fisika suatu suatu senya senyawa wa berda berdasark sarkan an jenisjenis jenis ikatannya.
M e la la k uk uk a n di di s ku ku s i un un t uk uk m e ng ng e ta ta h ui ui s u at at u a to to m mencapai kestabilan. Melakuk Melakukan an prak praktik tikum um untuk untuk mengamat mengamatii kepol kepolaran aran berbagai larutan. Mengga Menggamba mbarr ikata ikatan n ion ion dan dan ikata ikatan n kova kovalen len..
Keterampilan yang Dikuasai • • •
Menyus Menyusun un konfig konfigura urasi si elektr elektron on atom-a atom-atom tom.. Menela Menelaah ah cara cara suatu suatu atom atom menc mencapa apaii kestab kestabila ilan. n. Menent Menentuka ukan n sifat sifat kepola kepolaran ran suatu suatu laru larutan tan..
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki • • •
36
Ikatan Kimia
Menjelas Menjelaskan kan proses proses pembent pembentukan ukan ikatan ikatan ion, ion, ikatan ikatan kovalen, kovalen, ikatan ikatan koval kovalen en koordinasi, dan ikatan logam serta sifat-sifat senyawanya. Mengagum Mengagumii dan mensyuk mensyukuri uri keterat keteraturan uran konfi konfigura gurasi si elektro elektron n atom-atom atom-atom dan dan cara suatu atom berikatan untuk membentuk molekul yang stabil. Mempunya Mempunyaii jiwa jiwa kreat kreatif if dan dan rasa rasa ingin ingin tahu yang tinggi. tinggi.
A. Pilihlah jawaban yang tepat! 1. Jawaban: c Unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA) merupakan unsur-unsur yang paling stabil karena konfigurasi elektronnya mengikuti aturan oktet, yaitu mempunyai 8 elektron valensi, kecuali He, mengikuti aturan duplet dengan 2 elektron valensi. 2. Jawaban: d Unsur yang paling sukar berikatan dengan unsur lain adalah unsur yang bersifat stabil yaitu unsurunsur yang mempunyai konfigurasi elektron gas mulia, 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. 3. Jawaban: a Ion Mg2+ terjadi karena atom Mg melepaskan 2 elektron. Dengan demikian, ion Mg 2+ kekurangan dua elektron. Ion dan atom mempunyai jumlah proton dan neutron sama. 4. Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur A yaitu 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur A memiliki elektron valensi 3. Dengan demikian, untuk memenuhi kaidah oktet, unsur A harus melepas 3 elektronnya membentuk ion A 3+. 5. Jawaban: a Konfigurasi elektron unsur 37Rb yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 1. Oleh karena itu, unsur Rb dapat mencapai kestabilan dengan melepas 1 elektron membentuk ion positif Rb +. 6. Jawaban: c Ion klor (Cl –) menangkap satu elektron agar stabil seperti unsur argon. Apabila jumlah nomor atom klor = 17, jumlah elektron klor juga 17. Jika dalam bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi 18 karena menangkap satu elektron. 7. Jawaban: c Unsur dengan konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 dapat mencapai kestabilan dengan cara melepaskan 2 elektron terluar membentuk ion positif bermuatan +2. Ion ini dapat berikatan dengan unsur nonlogam membentuk ikatan ion. Unsur tersebut berelektron valensi 2 berarti termasuk golongan IIA. 8. Jawaban: b Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen hingga boron. Atom-atom tersebut yaitu hidrogen
(nomor atom = 1), litium (nomor atom = 3), berilium (nomor atom = 4), dan boron (nomor atom 5). 9. Jawaban: d Nomor atom neon (Ne) = 10 Konfigurasi elektron Ne = 1s 2 2s2 2p6 Konfigurasi ion Al 3+ = 1s2 2s2 2p6 Konfigurasi ion Mg 2+ = 1s2 2s2 2p6 Konfigurasi ion Na+ = 1s2 2s2 2p6 Konfigurasi ion Cl – = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 Konfigurasi ion F – = 1s2 2s2 2p6 Jadi, ion yang konfigurasi elektronnya tidak sama dengan Ne adalah ion Cl –. 10. Jawaban: d Nomor atom belerang = 16 Konfigurasi elektron belerang = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p4 Rumus struktur Lewis belerang dinyatakan dinyatak an dengan lambang atom belerang diikuti jumlah elektron valensinya. Jadi, rumus struktur Lewis belerang: • • • • S • • B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Unsur-un Unsur-unsur sur golong golongan an gas mulia mulia diseb disebut ut unsur unsur paling stabil karena konfigurasi elektron unsurunsur tersebut memenuhi aturan duplet dan oktet. Oleh karena itu, elektron-elektron valensi unsurunsur gas mulia tidak akan berpindah tempat atau berikatan dengan elektron unsur lain. 2. 2. a.
b.
c.
d.
e.
A = 11 Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p 2p6 3s1 Elektron valensi = 1 Rumus Rumus struktu strukturr Lewis: Lewis: A • B = 20 Konfigurasi elektron: 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Elektron valensi = 2 Rumus Rumus struktu strukturr Lewis: Lewis: • B • C = 16 Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 Elektron valensi = 6 • •• • Rumu Rumus s stru strukt ktur ur Lewi Lewis: s: • C • D = 32 Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 Elektron valensi = 4 • Rumus Rumus struktu strukturr Lewis: Lewis: • D • • E = 53 Konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5 Elektron valensi = 7 • •• Rumu Rumus s str struk uktu turr Lew Lewis is:: • E • •• Kimia Kelas X
37
3.
Atom
Konfigurasi
a. b. c.
12Mg 16 S
1s2 2s2 2p6 3s2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
d.
19 K
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1
13 Al
Elektron Elektron Valen alensi si
Cara Mencapai Mencapai Kest Kestab abila ilan n
2 3 6
Melepas 2e – Melepas 3e – Menangkap 2e –
1
Melepas 1e –
4. Ion positi positiff terbentu terbentuk k karena karena atom melep melepaska askan n elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga jumlah elektron dalam atom menjadi berkurang. Sementara itu, ion negatif terbentuk karena atom menangkap elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga jumlah elektron dalam atom bertambah. bertambah.
5. 5. a.
80 Br – 35
: 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 (menangkap satu elektron sehingga jumlah elektron menjadi 36).
b.
40 Ca2+ 20
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas dua elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18).
c.
27 Al3+ 13
d.
39 K+ 19
e.
16 O2– : 1s2 2s2 2p6 (menangkap 8
f.
137 Ba2+ : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s 4s2 3d10 4p6 5s2 56 4d10 5p6 (melepas dua elektron sehingga
: 1s2 2s2 2p6 (melepas tiga elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10). : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 (melepas satu elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18). dua elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10).
jumlah elektron menjadi menjadi 54).
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Jawaban: c Elektron valensi X = 1 sehingga untuk mencapai konfigurasi gas mulia atom X melepas 1 elektronnya membentuk ion X +. Ion X+ dapat berikatan dengan ion yang bermuatan –2, yaitu ion yang kekurangan dua elektron dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. 2 2 6 1 – 11X : 1s 2s 2p 3s → melepas 1 e 2 2 6 2 4 – 16Y : 1s 2s 2p 3s 3p → menangkap 2 X → X+ + e – ×2 – 2– Y + 2e → Y ×1 –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –––– ––– – 2X + Y → 2X+ + Y 2– 2. Jawaban: a 2 1 3P : 1s 2s 4Q
: 1s2 2s2
membentuk ion P +
→ melepas 2 elektron membentuk ion Q 2+
11R
: 1s2 2s2 2p6 3s1
12S
: 1s2 2s2 2p6 3s2
9T
→ melepas 1 elektron
membentuk ion R +
→ melepas 2 elektron membentuk ion S 2+
: 1s2 2s2 2p5
17U
→ melepas 1 elektron
→ menangkap 1 elektron membentuk ion T –
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → menangkap 1 elektron membentuk ion U –
Ikatan paling ionik terjadi pada unsur-unsur yang paling mudah membentuk ion, yaitu mudah melepas elektron (golongan IA, IIA) dengan unsurunsur yang memiliki perbedaan keelektronegatifan cukup besar (golongan VIIA). Dalam satu golongan dari atas ke bawah, daya ionisasi dan keelektronegatifan semakin kecil. Jadi, ikatan paling ionik terjadi pada P dengan T. 3. Jawaban: b Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut. 1) Dalam Dalam bentu bentuk k leleh lelehann annya ya bersifat bersifat kondukto konduktor. r. 2) Titi Titik k didi didih h ting tinggi gi.. 3) Dalam Dalam bentu bentuk k pada padatann tannya ya bersifat bersifat isolato isolator. r. 4) Tidak Tidak larut larut dalam dalam larutan larutan karbon karbon tetraklo tetraklorida rida.. 5) Memil Memiliki iki bentu bentuk k krist kristal al yan yang g besa besar. r. 4. Jawaban: c Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki elektron valensi 1. Unsur tersebut akan melepas satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia. Apabila berikatan dengan brom, satu elektron tersebut akan diberikan pada satu atom brom. Sementara itu, satu atom brom akan menangkap satu elektron dari satu atom kalium. Dengan demikian, terjadi serah terima elektron antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion dengan susunan yang stabil. → K+ + e – (melepas 1 elektron) K – Br + e – → Br (menangkap 1 elektron) ––––– ––––––– ––––– ––––– ––––– –––– – K + Br → K+ + Br –
KBr
38
Ikatan Kimia
5. Jawaban: e Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga konfigurasi elektron A: 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p1. Unsur B memiliki nomor atom 17 sehingga konfigurasi elektron B: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur A mencapai kestabilan dengan melepas 3e – dan membentuk ion A 3+, sedangkan unsur B dapat mencapai kestabilan dengan menangkap 1e – da n membentuk ion B –. Dengan demikian, A 3+ dan B – dapat membentuk senyawa ion AB 3. 6. Jawaban: b Nomor Unsur Massa A B C D
40 40 16 20
Jum Jumlah Neutron
Jumlah Elektron
Konfigurasi Elektron
Keadaan Stabil
20 22 8 10
20 18 8 10
1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p6 4s2 1s2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 1s2 2s2 2p4 1s2 2s2 2p6
A2+ B C2– D
Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC. 7. Jawaban: c Unsur A memiliki nomor atom 12 dan unsur B memiliki nomor atom 9. Unsur A memiliki konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2. Unsur B memiliki konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p 2p5. Unsur A membentuk ion A 2+ (melepas 2 elektron) dan unsur B membentuk ion B – (menangkap 1 elektron). Dengan demikian, A dan B akan membentuk senyawa ion AB 2. Senyawa ion memiliki ciri-ciri larut dalam air, leburannya bersifat konduktor, dan padatannya bersifat isolator. 8. Jawaban: b Konfigurasi elektron klor = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p5. Klor akan membentuk konfigurasi elektron stabil seperti gas mulia dengan menangkap 1 elektron membentuk ion Cl –. Ion X 3+ merupakan logam X yang melepas 3 elektronnya. Jika berikatan dengan klor akan membentuk rumus kimia XCl 3. Satu atom klor hanya mampu menangkap satu elektron dari atom X. Jika atom X melepas 3 elektron, berarti diperlukan 3 atom klor untuk menangkap ketiga elektron tersebut. → X3+ + 3e – × 1 (melepas 3 elektron) X – Cl + e → Cl – × 3 (menangkap 1 elektron) ––––– ––––––– ––––– ––––– –––– ––––– ––––– –––– –– 3+ – X + 3Cl → X + 3Cl
XCl3 9. Jawaban: a Unsur A memiliki 2 elektron valensi, untuk mencapai susunan konfigurasi elektron gas mulia, atom A melepas 2 elektron menjadi ion A 2+. A terletak pada golongan IIA. Unsur B memiliki 7 elektron valensi, untuk mencapai susunan konfigurasi elektron gas mulia atom B menangkap
1 elektron membentuk ion B –. Ikatan yang terjadi sebagai berikut. A → A2+ + 2e – × 1 B + e – → B – ×2 –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –– A + 2B → A2+ + 2B –
AB2
Senyawa yang terbentuk AB 2. 10. Jawaban: d Senyawa ionik ditandai dengan gabungan antara ion logam dengan ion nonlogam. Mangan dioksida termasuk senyawa ionik. Mangan termasuk logam, sedangkan oksigen termasuk nonlogam. Rumus kimia senyawa tersebut adalah MnO 2. Sementara itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen monoksida merupakan senyawasenyawa yang tersusun dari atom-atom nonlogam. Keempat senyawa tersebut bukan senyawa ionik melainkan senyawa kovalen. 11. Jawaban: b Ikatan kovalen terjadi antaratom nonlogam, seperti pada HF, H2O, CO2, CCl4, dan NH3. LiCl, KCl, BaCl2, NaCl, dan KBr mempunyai ikatan ion. Jadi, pasangan senyawa yang keduanya berikatan kovalen adalah H 2O – CCl4. 12. Jawaban: 12. Jawaban: d Ikatan kovalen semipolar atau ikatan kovalen koordinasi, yaitu ikatan yang terjadi karena satu atom memberikan pasangan elektronnya untuk dipakai bersama-sama seperti ditunjukkan nomor 4). Ikatan nomor 1), 2), dan 3) adalah ikatan kovalen tunggal, ikatan nomor 5) adalah ikatan kovalen rangkap dua. 13. Jawaban: c Ikatan kovalen terjadi pada unsur-unsur nonlogam, yaitu unsur-unsur yang menempati golongan IIIA, IVA, VA (nitrogen), VIA (oksigen), dan VIIA (halogen). Unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah berupa logam sehingga tidak membentuk ikatan kovalen. Unsur-unsur golongan gas mulia sudah stabil sehingga tidak akan berikatan dengan unsur lain. 14. Jawaban: d 1) Cl2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal. 2) CH4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal. 3) KCl terbe terbentu ntuk k mel melalu aluii ikat ikatan an ion. ion. 4) CCl4 merupakan senyawa kovalen nonpolar. 5) H2O merupakan senyawa kovalen polar. 15. Jawaban: c Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan bersama-sama dengan atom B. Ikatan yang ditunjukkan nomor 2), 4), dan 5) adalah ikatan kovalen tunggal. Ikatan yang ditunjukkan oleh nomor 1) adalah elektron bebas. Kimia Kelas X
39
16. Jawaban: d Kovalen koordinasi •
Kovalen tunggal
•
Kovalen tunggal Kovalen tunggal
Kovalen tunggal
Kovalen koordinasi
Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen kov alen tunggal dan 2 ikatan kovalen koordinasi.
Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet dan duplet adalah PCl 5 karena atom P mempunyai 5 pasang elektron berikatan (10 elektron). 20. Jawaban: c C4H10 H H H | | | H–C–C–C– | | | H H H C2H4
H H | | H–C=C–H
C2H2
H – C ≡ C – H
18. Jawaban: c CO2
CHCl3
Cl | Cl – C – Cl | H Cl Cl P Cl | Cl Cl
17. Jawaban: a Nitrogen (N2), memiliki konfigurasi elektron: 1s 2 2s2 2p3. Dengan demikian, struktur Lewis N 2:
→ 2 ikatan kovalen rangkap dua
C2H5OH
PCl5
•
•
•
•
• • → 8 ikatan kovalen tunggal
HClO4 • • • •
••
••
•
••
•
→ 3 ikatan kovalen koordinasi dan
••
••
• •
•• ••
2 ikatan kovalen tunggal
CH4
→ 4 ikatan kovalen tunggal
H2O
→ 2 ikatan kovalen tunggal
19. Jawaban: a Asam bromida
Fosfor pentaklorida ••
••
Metanol
Etana
40
Ikatan Kimia
G H
Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga adalah senyawa C 2H2.
••
H | C–H | H
• •
• •
•• •
••
• • •• • • • • •• • • • • • • • • ••
••
Propana
21. Jawaban: a Selain mengacu pada harga momen dipol, kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom (diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan keelektronegatifan keelektronegatif an antara dua atom tersebut. Perbedaan keelektronegatifan BrF BrF = 4,1 4,1 – 2,7 2,7 = 1,4 1,4 HBr HBr = 2,7 – 2,1 = 0,6 HF = 4,1 4,1 – 2,1 2,1 = 2,0 2,0 Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya, keelektronegatifannya, maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya. Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu HF, HF, BrF Br F, dan HBr. 22. Jawaban: d Di antara senyawa NH 3 dan H2O memiliki ikatan hidrogen. Ikatan ini sangat kuat sehingga mengakibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi. 23. Jawaban: e Metana (CH4) mempunyai struktur Lewis sebagai •
berikut. • • •
Metana tidak memiliki elektron bebas dan hanya memiliki ikatan kovalen tunggal. Metana terbentuk dari unsur nonlogam dengan nonlogam. Metana merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak memiliki gaya antardipol, tetapi memiliki gaya London pada molekul-molekulnya.
24. Jawaban: e Struktur Lewis dari NH3 dan NH4+ yaitu: • • •
•
•
•
+
NH4+
NH3
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa NH3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan NH4+ tidak memiliki elektron bebas.
••
5. Unsur Penyusun
No.
25. Jawaban: e 2 2 4 8O = 1s 2s 2p
4. Jika perbedaa perbedaan n elektroneg elektronegativita ativitas s semakin semakin besar, besar, ikatan ioniknya semakin kuat. BeBr 2 = 2,6 – 1,57 = 1,03 MgBr 2 = 2,6 – 1,3 = 1,3 CaBr 2 = 2,6 – 1 = 1,6 SrBr 2 = 2,6 – 0,95 = 1,65 BaBr 2 = 2,6 – 0,89 = 1,71 Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil: BeBr 2 < MgBr 2 < CaBr 2 < SrBr 2 < BaBr 2.
a.
13 Al
dan 8O
O3 →
• •
• •
Satu ikatan kovalen koordinasi
O O O == O
b.
11Na
dan 8O
Satu ikatan kovalen rangkap dua
Konfigurasi Unsur P e n y us u n
Ion Penyusun
13 Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
Al3+
8O = 1s2 2s2 2p4
O2–
11Na =
Na+
Senyawa Ion yang Te rbe nt uk Al2O3
Na 2 O
1s2 2s 2s2 2p6 3s1 8O
O2–
=
1s2 2s2 2p4
B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Ikatan ion adalah adalah ikatan ikatan yang yang terjadi terjadi karena karena adanya adanya gaya tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Gaya tarik ini terjadi karena kedua atom memiliki perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar, umumnya terjadi pada unsur-unsur golongan IA atau IIA dengan unsur-unsur golongan VIIA. 2. Energi ionisasi ionisasi adalah adalah energi energi yang yang dibutuhka dibutuhkan n oleh suatu atom untuk melepaskan 1 elektron pada kulit terluarnya. Afinitas elektron adalah kemampuan suatu atom untuk menangkap 1 elektron pada kulit terluarnya. Pada pembentukan senyawa ion, salah satu atom penyusunnya memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang tinggi. Atom ini akan membentuk ion negatif. Sementara itu, atom penyusun yang lain memiliki energi ionisasi rendah dan afinitas elektron yang rendah sehingga akan membentuk ion positif. Kedua atom tersebut akan membentuk senyawa ion yang kuat dari ion positif dan ion negatif. 3. Unsur golong golongan an IIA memili memiliki ki energi energi ionisasi ionisasi yang yang rendah sehingga untuk membentuk senyawa ion, membutuhkan membutuhkan unsur dengan afinitas elektron tinggi, seperti unsur dalam golongan VIIA dan VIA. Unsur dalam golongan VIIA memerlukan 1e – untuk membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion dengan unsur golongan IIA adalah AX 2, A = unsur golongan IIA, X = unsur halogen (VIIA). Sementara itu, unsur dalam golongan VIA memerlukan 2e – untuk membentuk struktur gas mulia. Rumus senyawa ion dengan unsur golongan IIA adalah AY, A = unsur golongan IIA, Y = unsur golongan VIA.
c.
20Ca
dan 17Cl
Ca2+
20Ca =
CaCl 2
1s2 2s2 2p 2p6 3s2 3p6 4s2 17Cl
Cl –
=
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
d.
3Li
dan 9F
Li+ F –
LiF
Al3+
AlCl3
2 1 3Li = 1s 2s 2 2 5 9F = 1s 2s 2p
e.
13 Al
dan 17Cl
13 Al =
1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 17Cl
Cl –
=
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
6. Ikatan ion adalah adalah ikatan yang terbentuk terbentuk antara antara ion ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara antar a atom logam dengan nonlogam sebagai akibat serah terima elektron. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi pada unsur-unsur yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu pada unsur-unsur nonlogam. Ikatan kovalen terjadi sebagai akibat penggunaan bersama pasangan elektron. 7. a.
Ikata Ikatan n kov koval alen en tung tungga gal, l, yaitu yaitu ikat ikatan an yang yang terjadi karena penggunaan satu pasang elektron secara bersama-sama oleh atom penyu penyusun sunnya nya,, cont contoh oh H
b.
H atau atau H – H. H.
Ikatan Ikatan kovale kovalen n rangka rangkap p dua, dua, yaitu yaitu ikatan ikatan yang yang terjadi karena penggunaan dua pasang elektron secara bersama-sama oleh atom penyusunnya, contoh
c.
• •
•
• •
• • • • •
O
• •
O • • atau O == O
Ikatan Ikatan kovale kovalen n rang rangkap kap tiga, tiga, yaitu yaitu ikatan ikatan yang yang terjadi karena penggunaan tiga pasang elektron secara bersama-sama oleh atom penyusunnya, contoh
• •
• • • •
•
N• • N• atau N ≡ N.
Kimia Kelas X
41
d.
Ikatan Ikatan kovalen kovalen koordin koordinasi asi adalah adalah ikatan ikatan yang yang terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama berasal dari salah satu atom • •• • • penyusunnya, contoh: • O S • O• • • • xx • • • • O • •• Ikatan Ikatan kova kovalen len polar polar dan dan nonp nonpola olar, r, yaitu yaitu ikata ikatan n kovalen yang dipengaruhi oleh medan listrik. Ikatan kovalen yang dapat ditarik medan listrik disebut ikatan kovalen polar, contoh HCl, H2O, dan NH3. Ikatan yang tidak dapat ditarik medan listrik disebut ikatan kovalen nonpolar, contoh O2, H2, dan Cl2. x x
e.
8. a.
b. 9. a.
••
d.
e.
42
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan Kimia
••
• •
• •
•• Ikatan kovalen koordinasi
•
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen tunggal
•
PF3 ••
• • •
Ikatan kovalen tunggal
f.
HClO3 • •
••
••
• • •• •• • • ••
Ikatan kovalen tunggal
••
Ikatan kovalen koordinasi
Jadi, senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah Cl 2O3, H3PO4, dan HClO3. 10. No. 1. 2.
4.
••
H3PO4
•
•• •
OF2 ••
••
••
•
•• • • • •
3.
••
•• •• ••
• •
••
Ikatan kovalen rangkap dua
b.
Ikatan kovalen tunggal
••
x x
CS2 • •
Cl2O3
x x
NH3 disebut sebagai senyawa kovalen karena terjadi penggunaan pasangan elektron secara bersama. NH3 merupakan senyawa kovalen dari unsur nonlogam nitrogen dan unsur nonlogam hidrogen. Konfigurasi elektron 7N = 1s2 2s2 2p 2 p3 dan 1 H 1H = 1s . x• Struktur Lewis NH3: H • N x• H Ikatan kovalen pada NH 3 merupakan ikatan kovalen tunggal. NH3 bersifat polar karena memiliki pasangan elektron bebas. x
c.
Sifat Titik didih Kelarutan dalam air Daya hantar listrik
Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Tinggi Umumnya larut dalam air Padat: tidak menghantarkan Lelehan: menghantarkan Larutan: menghantarkan Kelarutan dalam Tidak larut trikloro etana
Rendah Umumnya tidak larut Padat: tidak menghantarkan Lelehan: tidak menghantarkan Larutan: ada beberapa yang menghantarkan Larut
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan elektron dengan unsur yang menangkap elektron. Ikatan ion juga terjadi antara unsur logam yang sangat elektropositif elektroposit if dengan unsur nonlogam yang sangat elektronegatif. Dengan demikian, pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah R dan Q.
1. Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur 9F: 1s2 2s2 2p5 sehingga saat menangkap satu elektron, konfigurasi elektronnya menjadi 1s 2 2s2 2p 6. Konfigurasi elektron ini dimiliki oleh unsur neon. 1) Helium = 1s 1s2 2) Neon = 1s2 2s2 2p6 3) Argon = 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4) Kripton = 1s 1 s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5) Xenon = 1s 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6
8. Jawaban: a A = unsur nonlogam, nonlogam, sedangkan sedangkan B = unsur logam. logam. Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat terjadi ikatan ion. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam.
2. Jawaban: c Aturan oktet adalah aturan konfigurasi elektron suatu atom agar atom tersebut memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia, yaitu memiliki 8 elektron terluar.
9. Jawaban: a Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang y ang konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron, yaitu 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5.
3. Jawaban: d Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh unsur-unsur golongan gas mulia (VIIIA), yaitu 36Kr. 11Na adalah unsur golongan IA, 14Si adalah unsur golongan IVA, 17Cl adalah unsur golongan VIIA, dan 38Sr adalah unsur golongan IIA.
10. Jawaban: e A2SO 4 terdiri atas ion 2A + dan SO 42–. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan, atom A membentuk ion A + dengan melepas satu elektron. Atom A memiliki elektron valensi 1. Dari kelima pilihan jawaban tersebut yang memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan jawaban e (1s (1 s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1). Sementara itu, konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3 → elektron valensi 5 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi 6 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → elektron valensi 7 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 → elektron valensi 8
4. Jawaban: a Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia, atom-atom menerima elektron dari atom lain, menggunakan pasangan elektron bersama, memberikan elektronnya kepada atom lain, atau menggunakan pasangan elektron dari atom lain. 5. Jawaban: c Ion positif terbentuk jika suatu atom melepas elektron. Kondisi ini terjadi pada unsur-unsur golongan IA dan IIA, seperti 20Ca. 20Ca memiliki 2 elektron valensi sehingga mudah melepaskan elektron membentuk ion Ca 2+. Unsur 53I, 34Se, 9F, dan 8O mudah menerima elektron sehingga membentuk ion negatif. 6. Jawaban: e Ion K+ terjadi karena atom K melepaskan satu elektronnya sehingga nomor atom K + menjadi 18. Konfigurasi elektron ion K +: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6. 7. Jawaban: d 2 2 2 → menangkap 4 elektron 6P = 1s 2s 2p 2 2 5 → menangkap 1 elektron 9Q = 1s 2s 2p 2 2 6 1 → melepas 1 elektron 11R = 1s 2s 2p 3s 2 2 6 2 6 18S = 1s 2s 2p 3s 3p → stabil
11. Jawaban: b ••
•
• • • H – N – O – H (ada 4 ikatan kovalen tunggal) | H 12. Jawaban: d A memiliki konfigurasi konfigurasi elektron elektron 1s1. B memiliki konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p5. Kedua unsur tersebut tidak melakukan serah terima elektron, melainkan menggabungkan elektronnya membentuk pasangan elektron untuk dipakai secara bersama-sama (berikatan kovalen) dan membentuk senyawa AB.
Kimia Kelas X
43
13. 13. Jawaban: a 1) NH3 : Amo Amonia nia (NH (NH3) merupakan senyawa kovalen polar karena selain berikatan secara kovalen, senyawa ini juga memiliki sepasang elektron bebas sehingga mengakibatkan amonia bersifat polar. 2) NaF : Ikatan ion. 3) CCl4 : Ikatan Ikatan kovale kovalen n nonpo nonpolar lar.. 4) BF3 : Ikatan Ikatan kovalen kovalen nonpol nonpolar ar karena karena momen dipolnya nol. 5) CaO : Ikatan ion. 14. Jawaban: b 2 2 6 2 6 1 19K : 1s 2s 2p 3s 3p 4s Atom K membentuk membentuk konfigurasi konfigurasi elektron seperti gas mulia dengan melepas 1 elektron elektr on membentuk + ion K . 16S
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
Atom S membentuk membentuk konfigurasi konfigurasi elektron seperti gas mulia dengan menangkap 2 elektron membentuk ion S 2–. Ikatan yang terjadi adalah ikatan ion dengan reaksi sebagai berikut. K → K+ + e – ×2 S + 2e – → S2– × 1 ––––– –––––––– ––––– ––––– ––––– –––– –– + 2K + S → 2K + S2– Rumus kimia yang terbentuk K 2S. 15. Jawaban: e Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan elektron bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Adanya serah terima elektron mengakibatkan terjadinya ikatan ion. Apabila pasangan elektron bersama berasal dari kedua atom yang berikatan mengakibatkan terbentuknya ikatan kovalen tunggal. 16. Jawaban: a Zat A dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan maupun larutannya serta memiliki titik didih dan titik leleh tinggi. Dengan demikian, zat A termasuk senyawa yang mempunyai ikatan ion. Zat B tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan maupun larutannya serta memiliki titik didih dan titik leleh rendah. Dengan demikian, zat B termasuk senyawa yang mempunyai ikatan kovalen nonpolar. Senyawa yang berikatan kovalen polar mempunyai titik didih dan titik leleh rendah, tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehannya, serta dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutannya. Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan hidrogen merupakan ikatan kuat
44
Ikatan Kimia
yang terjadi antara atom yang sangat elektronegatif elektronegatif (F, O, N) dengan atom H yang berlainan molekul. Adanya Adanya ikatan ikatan hidrog hidrogen en mengak mengakibat ibatkan kan senyaw senyawa a mempunyai titik leleh dan titik didih tinggi. 17. Jawaban: a Ikatan kovalen koordinasi merupakan ikatan yang terbentuk karena pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan-ikatan yang terdapat dalam gambar struktur Lewis H3PO4 tersebut sebagai berikut. 1) Ikat Ikatan an kov koval alen en koo koord rdin inas asi. i. 2) Ikat Ikatan an kova kovale len n tun tungg ggal al.. 3) Ikat Ikatan an kova kovale len n tun tungg ggal al.. 4) Ikat Ikatan an kova kovale len n tun tungg ggal al.. 5) Ikat Ikatan an kova kovale len n tun tungg ggal al.. Berdasarkan gambar struktur Lewis tersebut, ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor 1). 18. Jawaban: b KF : ikatan ion Cl2 : ikatan kovalen HF : ikatan kovalen H2O : ikatan kovalen NH3 : ikatan kovalen NaO : ikatan ion H2 : ikatan kovalen
BF3 : ikatan kovalen NaCl : ikatan ion KCl : ikatan ion LiF : ikatan ion MgO : ikatan ion Na2O : ikatan ikatan ion
19. Jawaban: d Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua pasang elektron, berarti ada 4 elektron. 20. Jawaban: d 2 2 2 6C = 1s 2s 2p → elektron valensi = 4 2 2 6 2 4 16S = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 6 • •
• •• S• C x x
x • x •
• •• S• → S = C = S
Atom C dijadikan atom pusat agar strukturnya stabil. Pasangan elektron bebas dimiliki oleh atom S. Atom pusat memenuhi aturan oktet. Semua ikatannya berupa ikatan rangkap dua dan tidak terdapat ikatan kovalen koordinasi. 21. Jawaban: d Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus molekul CCl 4 dan berikatan kovalen. Rumus molekul seperti ini memiliki bentuk yang simetris sehingga momen dipolnya nol. Senyawa dengan momen dipol nol tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan sehingga bersifat nonpolar. 22. Jawaban: a Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan duplet yaitu senyawa PCl 5 karena atom pusat P dikelilingi oleh 10 elektron (5 pasang elektron).
23. Jawaban: c Jumlah elektron G = 15 Konfigurasi elektron G = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p3 Jumlah elektron Cl = 17 Konfigurasi elektron Cl = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p5 Untuk mencapai susunan elektron elektr on gas mulia unsur G dan Cl menggunakan pasangan elektron bersama-sama.
Elektron valensi G ⇒ ••
Elektron valensi Cl ⇒ •• • ••
••
• •
••
••
••
• •
•
••
• •
Ada 3 unsur Cl yang digunakan digunakan untuk membentuk membentuk senyawa dengan G. Jadi, rumus senyawa yang terjadi GCl3 dan jenis ikatannya kovalen. 24. Jawaban: e HCl:
• (hanya ikatan kovalen)
NaCl: → Na+ + e – (hanya ikatan ion) Na – → Cl – Cl + e –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –– + Na + Cl → Na + Cl –
NaCl MgBr 2: Mg → Mg2+ + 2e – × 1 (hanya ikatan ion) → Br – Br + e – ×2 –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –– Mg + 2Br → Mg2+ + 2Br –
MgBr 2
•• • •
•• • • •• • • • • (hanya ikatan kovalen) • •
••
••
••
Mg(NO3)2:
H2SO3:
–
• • • • • • • • Mg(NO3)2 → Mg2+ + 2 • • •• • • • • • •
(memiliki ikatan ion sekaligus ikatan kovalen) 25. Jawaban: b P memiliki 5 elektron valensi. Saat P bersenyawa dengan unsur Cl membentuk PCl 3, tiga elektron P digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga atom P masih memiliki sepasang elektron bebas.
••
• • • • atau H – O – S – O – H ••
•
Pasangan elektron yang terjadi: •• •
••
••
• •• atau H – I ••
H2SO4:
26. Jawaban: b Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan nonlogam merupakan ikatan ion. HI:
SiO2: • •
••
••
•
•• •• • atau O == Si == O
27. Jawaban: e Antara Antara unsur unsur logam logam (golongan (golongan IA atau IIA) dengan dengan nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung membentuk senyawa ionik, bukan senyawa kovalen. Li termasuk unsur golongan IA. Ca dan Mg termasuk unsur golongan IIA. O termasuk unsur golongan VIA. 28. Jawaban: b Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet dan duplet adalah senyawa karbon dioksida. Struktur Lewis dari CO2 digambarkan sebagai berikut.
29. Jawaban: b Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang mengandung atom H. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H dengan atom N, O, dan F sehingga yang memiliki ikatan hidrogen adalah HF. 30. Jawaban: c Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut. 1) Bers Bersiifat fat polar. lar. 2) Dapat Dapat meng mengha hanta ntarka rkan n arus arus listri listrik. k. 3) Memi Memili liki ki ika ikata tan n hid hidro roge gen. n. 4) Ikat Ikatan anny nya a sang sangat at kuat kuat.. 5) Memilik Memilikii titik titik didih didih (100°C (100°C)) lebih lebih ting tinggi gi darip daripada ada etanol (79°C). B. Kerjakan soal-soal berikut! 1. Nomor Nomor atom atom unsur unsur neo neon n : 10 Konfigurasi elektron : 1s 2 2s2 2p6 Konfigurasi ion-ion dari 11Na, 17Cl, 8O, 38Se, dan 19K sebagai berikut. + 2 2 6 11Na = 1s 2s 2p (sama dengan jumlah elektron Ne) – = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 17Cl
Kimia Kelas X
45
2– 8O
= 1s2 2s2 2p6 (sama dengan jumlah elektron Ne) 2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 Sr 38 + = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 19K
b. 6. 6. a.
3.
Mg : 1s2 2s2 2p6 3s2 Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan melepaskan 2 elektronnya, membentuk ion Mg 2+. 2 2 3 7N : 1s 2s 2p Mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan menangkap 3 elektron, membentuk ion N 3–. Jika keduanya berikatan, akan terjadi ikatan ion dengan reaksi sebagai berikut. Mg → Mg2+ + 2e – × 3 N + 3e – → N3– ×2 –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –––– –– 2+ 3Mg + 2N → 3Mg + 2N3– Rumus senyawa Mg 3N2. 12
P : 1s2 (stabil) 2 2 6 10Q : 1s 2s 2p (stabil) 2 2 6 2 5 17R : 1s 2s 2p 3s 3p (menangkap 1 elektron) 2 2 6 2 3p6 4s 4s1 (melepas 1 elektron) 19S : 1s 2s 2p 3s 3p Unsur-unsur stabil seperti P dan Q tidak dapat berikatan dengan unsur lain. Unsur R dan S dapat membentuk ikatan ion karena terjadi serah terima elektron. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. S → S+ + e – R + e – → R – –––– –––––– –––– –––– –––– –––– –– S + R → S+ + R – Rumus senyawa SR. 2
4. Uruta Urutan n kekua kekuatan tan ikatan ikatan yaitu: yaitu: HF > HI > HBr > HCl HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan ketiga senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat. Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl karena jumlah elektron I > Br > Cl. Semakin banyak elektronnya kekuatan ikatannya akan semakin besar, karena gaya tarik antara elektron dan inti semakin kuat. 5. a.
Konf Konfig igur uras asii ele elekt ktro ron n uns unsur ur S dan dan O seb sebag agai ai berikut. 2 2s2 2p 2p6 3s 3s2 3p4 → elektron valensi = 6 16S = 1s 2s 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6 Gambar struktur Lewis SO3:
46
Ikatan Kimia
PCl4+
+
•• • • • • •• • • • •• • • •• • • • • • • • (memenuhi kaidah oktet) • • ••
Jadi, ion yang mempunyai konfigurasi elektron sama dengan konfigurasi elektron atom neon adalah Na + dan O2–. 2.
Jenis Jenis ikat ikatann annya ya adal adalah ah ikat ikatan an kova kovalen len rangkap dua dan ikatan kovalen koordinasi.
b.
NCl3 ••
•
•
c.
• (memenuhi kaidah oktet)
SF4
• •• •
•
•
d.
(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi S pada SF 4 = 10)
BF –4
−
•• • • • • •• • • • •• • • •• (memenuhi kaidah oktet) • • • • • • • • • ••
e.
NO
f.
• •
• •
XeF2
••
••
g.
(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron elektron valensi N pada pada NO hanya 7)
••
•
•
••
(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah juml ah elektro elek tron n valensi vale nsi Xe pada XeF 2 = 10)
BH3 •
• •
h.
CO32–
(tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi B pada BH 3 hanya 6)
• • • • •• i.
(memenuhi kaidah oktet)
SCl2
j.
−
••
• • (memenuhi kaidah oktet)
••
ClF3
•• •• (tidak memenuhi kaidah oktet, • • • jumlah elektron elektron valensi valensi Cl pada ClF3 menjadi 10)
7.
Ikatan Kovalen
Ikatan Ion
1) HF :
1) LiF: LiF:
→ Li+ + e –
Li F + e – → F – –––––––––––––– Li + F → Li+ + F –
LiF
•• • •
Be → Be2+ + 2e – × 1 F + e – → F – ×2 ––––––––––––––––– Be → Be2+ + 2e – 2F + 2e – → 2F – –––––––––––––––––– Be + 2F → Be2+ + 2F –
BeF2
• atau F – H ••
2) BF 3 : ••
• •
2) BeF 2:
3) MgO:
9. a.
••
• • •• atau F – B – F •• • •• | • • • • •• F
3) N2 O: • •
•
••
•• •• ••
atau N ≡≡ N → O
Kepo Kepola lara ran n sua suatu tu seny senyaw awa a dit diten entu tuka kan n beb beber erap apa a hal berikut. 1) Juml Jumlah ah mom momen en dip dipol ol.. Jika Jika juml jumlah ah mom momen en dipol = 0, bersifat nonpolar. 2) Perbed Perbedaan aan keelek keelektro troneg negati atifan fan.. Jika Jika harg harga a perbedaan keelektronegatifan mendekati nol (0), bersifat nonpolar. 3) Bentuk Bentuk molek molekul. ul. Apabil Apabila a bent bentuk uk mole molekul kul-nya simetris, biasanya bersifat nonpolar. 4) Kebe Keberad radaa aan n pasan pasanga gan n elektr elektron on beba bebas. s. Jika tidak mempunyai pasangan elektron bebas, bersifat nonpolar.
b.
4) H2 O:
1)
CH4 bersifat nonpolar CH4 tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom. NH3 bersifat polar Atom pusat pusat memiliki pasangan pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron akan tertarik ke salah satu atom. Selain itu, NH 3 memiliki perbedaan keelektronegatifan sebesar 0,9. H2O bersifat polar, karena memiliki perbedaan keelektronegatifan sebesar 1,4. HF bers bersifa ifatt pola polarr deng dengan an per perbe beda daan an keelektronegatifan sebesar 1,9. O2 bersifat nonpolar karena bentuk molekulnya simetris dan perbedaan keelektronegatifannya = 0.
•• • atau H – O – H • ••
Mg → Mg2+ + 2e – O + 2e – → O 2– –––––––––––––––– Mg + O → Mg2+ + O 2–
2)
MgO 4) CaO: Ca → Ca2+ + 2e – O + 2e – → O 2– ––––––––––––––––– Ca + O → Ca2+ + O 2–
3)
4)
CaO
8. Alumin Aluminium ium meru merupak pakan an salah salah satu satu unsu unsurr logam. logam. Di dalam aluminium terdapat ikatan logam antara atom pusat Al dengan elektron-elektron yang mengelilinginya dan saling tumpang tindih. Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa dan tidak mudah hancur. Oleh karena mudah ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk menjadi beberapa macam peralatan, termasuk peralatan memasak. Elektron-elektron yang saling tumpang tindih juga mengakibatkan elektron bergerak leluasa. Keadaan inilah yang mengakibatkan aluminium bersifat konduktor panas yang baik.
5)
10.
S = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 → elektron valensi = 6 2 2 5 → elektron valensi = 7 9F = 1s 2s 2p
16
Struktur Lewis SF6:
•
• •
• •
•
Elektron valensi S pada SF 6 menjadi 12. Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah oktet (elektron valensi = 8).
Kimia Kelas X
47
Setelah mempelajari bab ini, siswa: 1. dapat menganalisis menganalisis teori jumlah pasangan pasangan elektron di sekitar inti atom atom (Teori Domain Domain Elektron) untuk untuk menentukan bentuk bentuk molekul; 2. dapat meramalkan meramalkan bentuk molekul molekul berdasarkan berdasarkan teori jumlah jumlah pasangan elektron elektron di sekitar inti atom (Teori (Teori Domain Elektron). Elektron). Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa: 1. menyadari adanya adanya keteraturan keteraturan struktur partikel materi materi sebagai wujud wujud kebesaran kebesaran Tuhan Yang Maha Esa Esa berupa berbagai berbagai bentuk molekul; 2. memiliki motivasi motivasi internal internal dan rasa ingin tahu tahu yang tinggi tentang tentang cara meramalkan meramalkan bentuk molekul, molekul, bersifat aktif aktif dan proaktif, santun, serta menghargai pendapat teman saat berdiskusi.
Materi • •
Berbag Berb agai ai Ben Bentu tuk k Mole Moleku kull Gaya Ga ya An Anta tarm rmol olek ekul ul
Pembelajaran Kognitif • • • • • •
Kegiatan Psikomotorik
Teorii doma Teor domain in ele elekt ktro ron. n. Bentuk Bentu k molek molekul ul teor teorii domai domain n elekt elektron. ron. Nota tas si VS VSEPR. Teor Te orii hi hibr brid idis isas asi. i. Gaya Ga ya Va Van n der der Wa Waal als. s. Ikat Ik atan an hid hidro roge gen. n.
• • •
Merangkaii beberap Merangka beberapa a balon balon tiup tiup untuk untuk menjel menjelasaskan model bentuk molekul. Menghitun Mengh itung g jumlah jumlah elektr elektron on ikatan ikatan dan dan elektr elektron on bebas dalam suatu senyawa. Membandi Memb andingka ngkan n berbag berbagai ai gaya gaya anta antarmol rmolekul ekul..
Pengetahuan yang Dikuasai • • • • •
Keterampilan yang Dikuasai
Menjelask Menjel askan an teori teori domain domain elek elektro tron. n. Menentuka Menen tukan n bentuk bentuk mole molekul kul berd berdasar asarkan kan teor teorii domain elektron. Menentuk Mene ntukan an bentuk bentuk molek molekul ul berdasa berdasarka rkan n notasi notasi VSEPR. Menentuka Menen tukan n bentuk bentuk mole molekul kul berd berdasar asarkan kan teor teorii hibridisasi. Menentuka Menen tukan n gaya gaya antar antarmole molekul kul dala dalam m suatu suatu senyawa.
• •
Menggamba Mengga mbark rkan an bentu bentuk k molek molekul. ul. Membedak Memb edakan an berb berbagai agai bent bentuk uk mole molekul. kul.
Kemampuan dan Sikap yang Dimiliki • • •
48
Menentukan bentuk molekul berdasarka berdasarkan n jumlah jumlah pasangan pasangan elektron elektron di di sekitar sekitar inti inti atom. Mengagumi Mengag umi dan mensyukur mensyukurii keteraturan keteraturan berbagai berbagai bentuk bentuk molekul molekul sebagai sebagai anugerah anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Memili Mem iliki ki rasa rasa ingin ingin tahu tahu yang yang tingg tinggi. i.
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1.
Jawaban: b Jawaban: Molekul yang mempunyai bentuk T mempunyai rumus AX3E2. X merupakan pasangan elektron ikatan, sedangkan E merupakan pasangan elektron bebas. Dengan demikian, jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas berturut-turut 3 dan 2. Jika PEI = 4 dan PEB = 0 maka rumusnya AX4 (tetrahedral). Jika PEI = 2 dan PEB = 2, rumusnya AX2E2 (bentuk V). Jika PEI = 4 dan PEB = 1, rumusnya AX4E (bentuk timbangan/ tetrahedral terdispersi). Jika PEI = 5 dan PEB = 1, rumusnya AX5E (piramida segi empat).
2.
3.
Jawaban: d Jawaban: Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mempunyai bentuk T. 1)
H2Te
Pasangan elektron = =
2)
CHCl3
3)
Pasangan elektron = PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4 PEB = 4 – 4 = 0 Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedra (tetrahedral). l). IF3
4)
Pasangan elektron = = 14 PEI = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5 PEB = 5 – 3 = 2 Jadi, rumusnya AX3E2 (bentuk T). CCl4
5)
Pasangan elektron = = 16 PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4 PEB = 4 – 4 = 0 Jadi, rumusnya AX4 (tetrahedra (tetrahedral). l). AlCl3
×
×
= 12
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = pasa pasanga ngan n elektr elektron on – (3 × jumla jumlah h atom ujung kecuali H) = 12 – (3 (3 × 3) = 12 – 9 = 3 PEB = pasangan pusat – PEI = 3 – 3 = 0 Jadi, notasinya AX 3 = segitiga datar. 4.
Jawaban:: b Jawaban Pasangan elektron =
× =
20
PEI = 6 – 1 = 5 Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5 PEB = 5 – 5 = 0 Jadi, notasi VSEPRnya AX5 (trigonal bipiramida).
×
Pasangan elektron = = 4 PEI = 3 – 1 = 2 Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4 PEB = 4 – 2 = 2 Jadi, rumusnya AX2E2 (bentuk V).
Jawaban: d Jawaban: NO – 3
5.
Jawaban: a Jawaban: Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa sudut ikatan H–O–H dalam air sebesar 104,5°, sedikit lebih kecil daripada sudut tetrahedral (109,5°). Hal ini terjadi karena adanya desakan pasangan elektron bebas. Dengan demikian, gaya tolak PEB lebih besar daripada PEI.
6.
Jawaban:: e Jawaban
= 13
Pasangan elektron =
= 20
PEI = 6 – 1 = 5 Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5 PEB = 5 – 5 = 0 Jadi, AX5 = trigonal bipiramida
×
×
7.
Jawaban: e Jawaban: 2 4 16S : [Ne] 3s 3p 2 4 0 16S : [Ne] 3s 3p 3d
hj hj
hj
h
h
× =
Pasangan elektron = 12 PEI = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3 PEB = 3 – 3 = 0 Jadi, rumusnya AX3 (segitiga datar). Oleh karena bentuk molekul tersebut adalah tetrahedral, senyawanya adalah CCl 4.
promosi
hx
hx hx hx
s
p3
hx hx d2
x = elektron atom F
Kimia Kelas X
49
8. Jawaban: a a. BF –4 → 5B : [He] 2s2 2p1
hj
Atom S (dalam SF6)
hx
hx hx hx
h
sp3d2
x = elektron atom F
ion B – : [He] 2s2 2p2
hj hj
h
hj hj
hx hx
e.
h
h
PCl5
→
h
15P
= [Ne] 3s2 3p3
hj hj
h
h
h
hj hj
h
h
h
promosi promosi
h
h
h
h
h
p3
s
hx
→
hj
h
hj
h
5B
x = elektron atom Cl
: [He] 2s2 2p1
9. Jawaban: d Atom pusat dalam dalam molekul SCl4 adalah S. 2 2 6 2 4 16S : 1s 2s 2p 3s 3p 2 2 6 2 4 0 16S : 1s 2s 2p 3s 3p 3d
h
hj hj
hx
hx
17Cl
: [Ne] 3s2 3p5
hj hj
hj
atom Cl (dalam HCl)
2 4 16S : [Ne] 3s 3p
hj hj
s
p3
d
hj
h
s
h
h
B. Ur Urai aian an 1.
a.
p3
PO43– Pasangan elektron =
h
h
p3
x = elektron atom Y Orbital hibrida XY 3 adalah sp3.
h
h d2
b.
–
I3
Pasangan elektron = PEI = 3 – 1 = 2
50
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
× =
PEI = 5 – 1 = 4 Pasanga Pasa ngan n pusat = 16 – (3 (3 × 4) = 16 – 12 = 4 PEB = 4 – 4 = 0 Jadi, notasi VSEPR-nya AX4.
promosi
h
hx hx hx
s
hj hj hx
x = elektron atom H →
h•
hj
h
→hibridisasi
SF6
h• h• h•
10. Jawaban: c 2 3 15X : [Ne] 3s 3p
hj hj
d.
hj
• = elektron atom Cl
x = elektron atom Cl →
h
promosi
sp2
HCl
h
p2
Atom B (dalam BCl3)
c.
hj
h
s
hx
hx
sp3d
promosi
h
h d
hx hx hx
x = elektron atom F BCl3
h
Atom P (dalam PCl5)
hx hx hx sp3
b.
h p3
s
Atom B (dalam BF – 4)
hx
h
× =
11
16
Pasangan Pasanga n pusat = 11 11 – (3 × 2) = 11 – 6 = 5 PEB = 5 – 2 = 3 Jadi, notasi VSEPR-nya AX 2E3. c.
AsF5 Pasangan elektron =
× =
20
PEI = 6 – 1 = 5 Pasanga Pasa ngan n pusat = 20 – (3 × 5) 5) = 20 – 15 = 5 PEB = 5 – 5 = 0 Jadi, notasi VSEPR-nya AX5. d.
elektron bebas atom O pada orbital 2s dan 2p x akan berdesakan dengan pasangan elektron ikatan pada orbital 2p y dan 2p z sehingga sudut ikatannya menjadi lebih kecil dari 109,5°. Hal ini juga terjadi pada molekul NH 3, tetapi sudut ikatan molekul NH3 lebih besar daripada H 2O karena pasangan elektron bebasnya hanya satu yaitu hanya pada orbital 2s saja, sedangkan H 2O memiliki dua pasang elektron bebas. 5.
a.
NH3 Pasangan elektron =
× =
3.
Moleku Mole kull ya yang ng me memp mpun unya yaii no nota tasi si VS VSEP EPR R AX5E berbentuk piramida segi empat. Dalam notasi tersebut, pasangan elektron bebas (PEB) disimbolkan E, sedangkan pasangan elektron ikatan (PEI) disimbolkan X. Jadi, jumlah pasangan elektron bebas = 1, sedangkan jumlah pasangan elektron ikatan = 5. b. Jum Jumlah lah pa pasan sanga gan n elekt elektron ron yan yang g berad berada a di sekitar seki tar atom atom pusat = PEB + PEI PEI = 1 + 5 = 6 c. Co Cont ntoh oh se seny nyaw awan anya ya ad adal alah ah IF5 dan BrF5. Bentuk mol Bentuk molekul ekul dipe dipenga ngaruh ruhii oleh oleh susu susunan nan rua ruang ng pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas atom pusat suatu molekul. →
BeCl2
4.
→
PEI = 2 PEB = 1
h
h•
h• h•
bentuk molekul: bentuk V
PEI = 2 bentuk molekul: linear PEB = 0 (tidak mempunyai PEB)
p2
s
• = elektron atom Cl Orbital hibrida = sp2 Bentuk molekul: segitiga datar. Gambar molekulnya sebagai berikut.
a.
SO2
hj 4
PEI = 4 – 1 = 3 Pasanga Pasa ngan n pusat = 4 – (3 × 0) = 4 PEB = 4 – 3 = 1 Jadi, notasi VSEPR-nya AX 3E. 2.
BCl3 2 2 1 5B = 1s 2s 2p
b.
PF5 15P
hj hj
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
h
h
h
hx
hx hx hx
hx
s
p3
d
x = elektron atom F Orbital hibrida = sp3d Bentuk molekul: trigonal bipiramida. Gambar molekulnya sebagai berikut.
Sudutt ikat Sudu ikatan an or orbi bita tall sp3 pada umumnya sebesar 109,5°. Molekul H 2O dan NH3 memiliki orbital sp3. Namun, sudut ikatan H 2 O hanya 104,5°, sedangkan NH 3 107°. Hal ini disebabkan oleh adanya pasangan elektron bebas pada orbital hibrida atom pusat. Pada molekul air, pasangan
Kimia Kelas X
51
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1.
Jawaban: d Jawaban: Ikatan hidrogen antarmolekul mengakibatkan titik didih senyawa relatif lebih tinggi dibandingkan senyawa lain yang mempunyai berat molekul sebanding. Oleh karena itu, titik didih alkohol yang memiliki ikatan hidrogen menjadi lebih tinggi daripada eter. Ikatan hidrogen sangat kuat sehingga dibutuhkan lebih banyak energi untuk memisahkan molekul-molekul alkohol. Alkohol pada suhu biasa berwujud cair yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Metanol bersifat mudah menguap, berwujud cair, tidak berwarna, mudah terbakar, beracun dengan bau khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Reaksi antara alkohol dan logam akan menghasilkan gas hidrogen dan larutan alkoksida.
2.
Jawaban: e Jawaban: Senyawa kovalen yang bersifat polar mempunyai harga momen dipol atau perbedaan keelektronegatifan lebih besar dari nol. Sementara itu, senyawa kovalen yang bersifat nonpolar mempunyai keelektronegatifan atau momen dipol sama dengan nol. H – F = 4,1 – 2,1 = 2,0 → HF polar O – Cl = 3,5 – 2,8 = 0,7 → OCl polar F – Cl = 4,1 – 2,8 = 1,3 → FCl polar Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 → BrCl polar P – H = 2,1 – 2,1 = 0 → PH nonpolar
3.
Jawaban: a Jawaban: Jika unsur yang sama-sama diikat yaitu unsur H, perbedaan keelektronegatifan terbesar dimiliki oleh senyawa yang dibentuk dari unsur yang paling elektronegatif. Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan pada satu periode semakin besar dan dari bawah ke atas pada satu golongan juga semakin besar. Unsur O terletak pada periode paling kanan dan pada golongan paling atas dibanding unsur N, P, S, dan C. Oleh karena itu, unsur O merupakan unsur yang paling elektronegatif sehingga jika berikatan dengan H memiliki perbedaan keelektronegatifan paling besar (paling polar).
4.
Jawaban: a Jawaban: Senyawa dengan M r tinggi dan bentuk molekul panjang akan semakin mudah terpolarisasi
52
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
sehingga gaya London yang dihasilkan semakin kuat. Dengan demikian, pada pilihan jawaban tersebut rantai yang mempunyai atom C paling banyak dan berbentuk lurus mempunyai gaya London paling kuat, yaitu n-heptana. 5.
Jawaban: d Jawaban: Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F, O, dan N. Ikatan hidrogen sangat kuat sehingga untuk memutuskan ikatannya diperlukan energi sangat besar. Besarnya energi yang digunakan untuk memutuskan ikatan terlihat dari titik didih yang tinggi dalam satu golongan senyawa hidrida. Jadi, senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen antarmolekulnya adalah nomor 4 dan 5.
6.
Jawaban: a Jawaban: Air (H (H2O) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan oleh batang bermuatan listrik karena air bersifat polar. Senyawa polar terjadi jika pasangan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Pada senyawa polar, distribusi muatan terjadi tidak seimbang sehingga terbentuk suatu kutub (dipol) dalam molekul. Sebaliknya CCl 4 yang keluar dari biuret tidak dibelokkan oleh batang bermuatan listrik karena CCl4 bersifat nonpolar. Senyawa nonpolar terjadi jika pasangan elektron yang dipakai secara bersama-sama dalam ikatan kovalen tertarik sama kuat ke semua atom. Senyawa nonpolar meliputi senyawa yang beratom sejenis dan senyawa yang distribusi muatannya simetris.
7.
Jawaban: d Jawaban: Titik didih dan titik leleh H 2O lebih tinggi daripada H2S meskipun Mr H 2O lebih kecil daripada H 2S. Hal ini karena adanya ikatan hidrogen di dalam molekul H2O. Ikatan hidrogen bersifat sangat kuat serta terjadi antara antar a atom hidrogen dan atom yang sangat elektronegatif (F, O, atau N).
8.
Jawaban: b Jawaban: Ikatan hidrogen jauh lebih kuat daripada gaya Van der Waals. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan. Energi untuk memutuskan ikatan hidrogen sekitar 15–40 kJ/mol, sedangkan energi untuk memutuskan gaya Van der Waals hanya sekitar 2–20 kJ/mol.
9. Jawaban: b Polarisabilitas merupakan kemudahan suatu molekul menghasilkan dipol sesaat yang dapat mengimbas ke molekul di sekitarnya. Semakin besar massa molekul relatif dan semakin tinggi titik didih serta titik lelehnya, molekul semakin mudah mengalami polarisasi. Bentuk molekul yang panjang (lonjong) juga mempermudah polarisasi. 10. Jawaban: b Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara molekul-molekul unsur (atomnya sejenis) atau molekul-molekul senyawa yang simetris, yaitu molekul yang atom pusatnya tidak mempunyai pasangan elektron bebas (PEB). 2 2 2 ×× 6 A : 1s 2s 2p × × 2 2 4 × D× 8B : 1s 2s 2p 2 2 6 1 11C : 1s 2s 2p 3s 2 2 6 2 5 17D : 1s 2s 2p 3s 3p 2 2 6 2 6 1 19E : 1s 2s 2p 3s 3p 4s
•×
×× × • × × ××
D
A ו × ×
×× × • × × ××
D
struktur: CH3 – CH2 – CH2 – CH3. Hal ini karena aseton merupakan senyawa polar, sedangkan n-butana merupakan senyawa nonpolar. Senyawa polar saling berikatan dengan gaya tarik dipol. Sementara itu, senyawa nonpolar saling berikatan dengan gaya London. Kekuatan gaya tarik dipol lebih besar daripada gaya London sehingga energi yang diperlukan untuk memutuskan gaya tarik dipol pun lebih besar daripada gaya London. 3.
Gaya Van Gaya Van der der Waals Waals meng mengaki akibat batkan kan sifa sifat-si t-sifat fat ketidaksempurnaan suatu gas. Pada suhu yang rendah, molekul-molekul gas tidak mempunyai energi untuk melepaskan diri dari gaya dipol sesaat dan gaya tarik dipol tetangganya. Dengan demikian, molekul-molekul gas akan mengumpul dan membentuk tetesan zat cair.
4.
Setiap org Setiap organi anisme sme ter tersus susun un dari dari air dan dan DNA. DNA. Struktur DNA mengandung empat basa organik, yaitu adenin, guanin, timin, dan sitosin. Keempat basa ini saling berpasangan dalam ikatan hidrogen. Adenin berpasangan dengan timin membentuk dua ikatan hidrogen, sedangkan guanin dengan sitosin membentuk tiga ikatan hidrogen. Oleh karena itu, ikatan hidrogen sangat memengaruhi kehidupan organisme.
5.
Dalam kead Dalam keadaan aan pad padat at (es), mol molekul ekul-mol -molekul ekul air membentuk struktur ruang. Atom hidrogen dikelilingi oleh atom-atom oksigen. Dua atom hidrogen yang dekat dengan atom oksigen terikat secara ikatan kovalen. Sementara itu, dua atom hidrogen lain yang berjauhan terikat secara ikatan hidrogen. Terbentuknya struktur ruang dalam es tersebut mengakibatkan es mempunyai struktur terbuka dengan rongga kosong. Hal inilah yang mengakibatkan kerapatan es menjadi lebih kecil daripada air.
D ××
××
B. Ur Urai aian an 1.
Gaya Lon London don yait yaitu u gaya gaya tari tarik-me k-menari narik k antar antardip dipol ol sesaat. Gaya London terjadi pada molekul nonpolar. Dipol sesaat tersebut terbentuk saat elektron-elektron dalam atom saling bergerak sehingga sewaktu-waktu elektron berada lebih dekat ke salah satu atom. Meskipun dipol sesaat tidak bersifat permanen, namun mampu mengimbas ke molekul nonpolar di sekitarnya sehingga s ehingga antardipol terimbas dapat menghasilkan gaya London. Gaya tarik dipol yaitu gaya yang terjadi karena kutub positif positi f dari molekul satu akan tertarik oleh kutub negatif molekul yang berdekatan. Gaya tersebut terjadi pada molekul polar.
2.
Aseton Ase ton atau atau prop propan anon on deng dengan an rumu rumus s struktu struktur: r: O || CH3 – C – CH3 mempunyai titik didih lebih tinggi daripada n-butana yang mempunyai rumus
A.
Piliha Pil ihan n Gan Ganda da
1.
Jawaban: c Jawaban: Struktur Lewis CH4: H ו
H
× •
C ו
H
× •
H
Di sekeliling atom pusat CH 4 terdapat 4 domain yang merupakan pasangan elektron ikatan sehingga bentuk geometri dasar dan molekulnya tetrahedral. BeCl2 mempunyai bentuk geometri dasar linear. SO 2 mempunyai bentuk geometri dasar segitiga. PCl5 mempunyai bentuk geometri dasar trigonal bipiramida. SF 6 mempunyai bentuk geometri dasar oktahedral.
Kimia Kelas X
53
2.
Jawaban: b Jawaban: 2 2 6 2 3 15P = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 5 2 2 5 9F = 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
6.
Pasangan elektron = =
× × = 13
PEI = jumlah atom – 1 = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = pasang pasangan an elektron elektron – (3 × jumlah jumlah atom ujung (kecuali atom H)) = 13 – (3 (3 × 3) = 4 PEB = pasangan pusat – PEI = 4 – 3 = 1 Jadi, PEB pada atom pusat = 1. 3.
••
→
•×
7.
8.
PEI = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = 12 – (3 × 3) = 3 PEB = 3 – 3 = 0 Notasi VSEPR-nya adalah AX 3 (bentuk segitiga datar). Gambar molekulnya sebagai berikut.
×
Jawaban: e Jawaban: Berdasarkan gambar molekul tersebut, notasi VSEPR-nya AX4E2. PEB = 2 PEI = 4 Pasangan pusat = PEB + PEI = 2 + 4 = 6 Pasa Pa sang ngan an pu pusa satt = pasanga pasangan n elektron – (3 × jumlah atom ujung) ujung) 6 = pa pasan sanga gan n ele elektr ktron on – (3 × 4) Pasangan elektron = 12 + 6 = 18 Pasangan elektron × × 18 =
=
36 = elektron valensi A + 28 elektron valensi A = 8 Jadi, unsur A dalam tabel periodik terletak pada golongan VIII.
54
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
= 16
Jawaban: e Jawaban: Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur tersebut harus berada pada kulit atom ke-3. Hal ini karena kulit atom tersebut mengandung orbital d yang akan digunakan sebagai tempat elektron yang dipromosikan dari orbital s dan orbital p x. Dengan demikian, dua elektron tersebut akan menempati orbital d dan terdapat 6 elektron tidak berpasangan dalam orbital sp 3d2. Selanjutnya, unsur tersebut dapat mengikat 6 atom lain yang kekurangan satu elektron.
hj 5.
••
Y ו ×X• ו Y ×× Y
Pasangan elektron ikatan (PEI) = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4 Pasangan elektron bebas (PEB) = 4 – 4 = 0 (tidak punya) Notasi VSEPR = AX4 Bentuk molekulnya tetrahedral
Jawaban:: b Jawaban = 12
× ×
→
Jawaban: a Jawaban: PO43– Pasangan elektron pada semua atom =
×
••
X• •
Pada senyawa XY3 terdapat 3 PEI dan 1 PEB. Notasi VSEPR senyawa XY3 : AX 3E1. Bentuk molekul XY 3 adalah segitiga piramida atau trigonal piramida.
PEI = 3 AX E (trigonal piramida) PEB = 1 3
Pasangan elektron =
•
×
F 4.
×
Y× +
Jawaban: c Jawaban: 2 3 7N = [He] 2s 2p 2 5 9F = [He] 2s 2p F ו N ו F
Jawaban: b Jawaban: Untuk membentuk molekul senyawa sesuai aturan oktet, atom Y melepas 3 elektron dan atom X menangkap 3 elektron. Senyawa yang terjadi digambarkan dengan rumus Lewis berikut.
hj
3s
hj hj
h
h
3p
hj
h
h
promosi
h
h
h
p3
s
9.
h
h
h d2
Jawaban: b Jawaban: 2 2 2 6C = 1s 2s 2p
hj hj
h
h
promosi
h×
h× h× h×
s
p3
x = elektron atom Cl Jadi, orbital hibrida CCl4 adalah sp3.
10. Jawaban: d 54X
= [Kr]
5s
5s2 4d10 5p6
5p
hj hj
promosi
hj
h
h
s
hj hj
p3
9Y
Y•
× × × •
Y
1s2 2s2 2p5
Y
×
X
ו × × × •
Y
h
h
h
h
h
h
s
p3
h•
h• h• h•
s
p3
h d
h• d
• = elektron dari atom Cl Molekul senyawa PCl 5 mempunyai orbital hibrida sp3d. c.
34Se
hj hj
11. Jawaban: d =
= [Ne] 3s2 3p3
h
X merupakan unsur gas mulia dengan elektron valensi 8 yang mengalami penyimpangan aturan oktet karena berikatan dengan Y membentuk XY 4. PEI = 4 Bentuk molekul PEB = 2 segi empat datar 8O
15P
promosi
d2
= [Kr] 5s2 4d10 5p6
=
p3
h• h•
• = elektron dari atom Y 54X
s
hj hj
d2
hj h• h•
s
b.
h h
p3
h• h• h•
• = elektron dari atom Cl Molekul senyawa SnCl 4 mempunyai orbital hibrida sp3.
5d
hj hj hj
hj hj
h•
= [Ar] 4s2 3d10 4p4
hj
h
h
1s2 2s2 2p4
h
promosi
hj hj
hj
h
hj hj
hj h• h•
h
p3
s
Jadi, orbital hibrida sp3 pada molekul H 2O didukung oleh adanya 2 elektron tunggal pada orbital p atom oksigen. Setelah terisi elektron, elektr on, akan ada dua buah orbital yang mempunyai pasangan elektron dan membentuk dua ikatan kovalen. Bentuk dasar tetrahedral akan berubah menjadi huruf V. Sudut ikatan H – O – H sebesar 104,31°. 5Q
= 1s2 2s2 2p1
1P
= 1s1 • ×
P Pada senyawa QP 3 terdapat 3 domain yang terdiri atas 3 PEI dan tidak ada PEB. Notasinya AX 3. Bentuknya segitiga datar atau segitiga planar. 13. Jawaban: e a. 50Sn = [Kr] 5s2 4d10 5p2
h
h
promosi
h s
h
h p3
h
p3
hx
hx hx hx
s
p3
h h d2
hx hx d2
x = elektron dari atom F Molekul senyawa SeF 6 mempunyai orbital hibrida sp3d3. d.
51Sb
= [Kr] 5s2 4d10 5p3
h
h
h
promosi
Struktur Lewis P ו Q ו P
hj hj
h
s
hj hj
12. Jawaban: b
h
h
h
h
h
h
s
p3
hx
hx hx hx
s
p3
h d
hx d
x = elektron dari atom Cl Molekul senyawa SbCl 5 mempunyai orbital hibrida sp3d. Jadi, senyawa yang pasangan elektronnya mempunyai orbital hibrida sp 3d dengan bentuk molekul trigonal bipiramida adalah PCl 5 dan SbCl5. Sementara itu, SnCl 4 mempunyai orbital hibrida sp3 dengan bentuk molekul tetrahedral. SeF6 mempunyai orbital hibrida sp 3d2 dengan bentuk molekul oktahedral.
Kimia Kelas X
55
14. Jawaban: b Y dengan elektron terluar ns 2 np1.
hj
h promosi
h
h
h
s
p2
hx
hx hx
s
p2
x = elektron dari atom X Jadi, hibridisasi yang terjadi adalah sp 2 15. Jawaban: c Pada hibridisasi senyawa kompleks, atom pusatnya (atom dari unsur transisi) harus menyediakan orbital kosong sejumlah ligan yang akan bergabung. [Zn(NH3]4]2+ NH3 = molekul netral Zn bermuatan +2 2 10 30Zn = [Ar] 4s 3d Zn2+ = [Ar] 4s0 3d10
hj hj h j hj h j hj 3d10
4s0
4p0
Ion Zn 2+ berhibridisasi dengan menyediakan empat ruang kosong untuk ditempati oleh NH 3. Zn hj hj h j hj h j hj xx
xx
xx xx xx
= NH3
Jadi, jenis hibridisasi [Zn(NH 3)4]2+ adalah sp3. 16. Jawaban: e Zat A merupakan zat yang mempunyai jenis ikatan kovalen polar karena titik didihnya rendah, tidak dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehannya, tetapi dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk larutannya. Zat B merupakan zat yang mempunyai jenis ikatan kovalen nonpolar karena titik didihnya rendah dan tidak dapat menghantarkan arus listrik baik dalam bentuk lelehan maupun larutannya. Senyawa yang berikatan ion mempunyai titik didih tinggi dan dapat menghantarkan arus listrik dalam bentuk lelehan maupun larutannya. 17. Jawaban: c CO dan N2 mempunyai gaya Van der Waals, tetapi CO mengalami gaya tarik dipol, sedangkan N 2 mengalami gaya London. CO merupakan senyawa polar sehingga gaya gay a Van der Waals-nya (gaya tarik dipol) lebih kuat daripada gaya Van der Waals (gaya London) molekul N 2 yang bersifat nonpolar meskipun M r -nya sama.
56
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
18. Jawaban: b Molekul CH 4 dan SiH 4 sama-sama berbentuk tetrahedral. Dalam molekul CH 4 terdapat 4 momen dipol yang sama besar dari atom C dan H yang saling menyudut sama besar sehingga resultan dari keempat momen dipol ini mendekati nol. Demikian pula dengan SiH 4. Dengan demikian, molekul CH 4 dan SiH 4 sama-sama bersifat nonpolar. Perbedaan titik didih, yaitu titik didih senyawa CH4 lebih rendah daripada SiH 4 karena massa molekul relatif CH4 lebih kecil daripada SiH 4. 19. Jawaban: c Di sekeliling atom pusat molekul AlCl 3 terdapat 3 domain elektron yang semuanya merupakan PEI. Dengan demikian, AlCl 3 mempunyai notasi VSEPR AX3. Bentuk molekulnya segitiga datar dan ketiga sudutnya membentuk sudut sebesar 120° terhadap atom pusat. 20. Jawaban: e Gaya antarmolekul yang paling kuat adalah yang di dalamnya terdapat ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen terbentuk dalam molekul HF dan CH3COOH. 21. Jawaban: e n-butana mempunyai titik didih 0°C yang lebih tinggi daripada 2-metil propana yang mempunyai titik didih –12°C. Hal ini karena n-butana mempunyai rantai lurus, sedangkan rantai 2-metil propana bercabang. Rantai lurus lebih berdekatan daripada rantai cabang sehingga gaya tariknya lebih kuat. Pada rantai lurus, inti atom lebih mudah menginduksi awan elektron sehingga memiliki gaya tarik-menarik dipol sesaat yang lebih besar. Pada senyawa yang bercabang, inti atom sukar menginduksi awan elektron sehingga gaya London lebih lemah. Jadi, untuk massa molekul relatif yang sama, bentuk molekul yang tidak bercabang mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada bentuk molekul bercabang. Akibatnya, bentuk molekul lurus mempunyai gaya London yang lebih besar daripada bentuk molekul bercabang. 22. Jawaban: b Kelompok senyawa yang memiliki ikatan hidrogen merupakan kelompok senyawa yang mengalami penyimpangan titik didih dalam grafik dari senyawa segolongannya. H 2O, HF, dan NH 3 memiliki ikatan hidrogen karena titik didihnya paling tinggi di antara senyawa segolongannya, padahal Mr -nya paling kecil. Hal ini karena ikatan hidrogen lebih kuat daripada ikatan Van der Waals sehingga untuk memutuskannya diperlukan energi yang lebih tinggi.
23. Jawaban: b Molekul bersifat polar karena pasangan elektron yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen tertarik lebih kuat pada salah satu atom. Molekul polar bersifat tidak simetris dan mempunyai pasangan elektron bebas. Molekul yang mengikuti kaidah oktet artinya atom molekul tersebut dikelilingi 8 elektron sehingga bersifat stabil seperti gas mulia. Jadi, rumus molekul AB3 sebagai berikut. ••
B
× •
A
× •
B
•×
B Pada molekul tersebut terdapat satu pasangan elektron bebas. 24. Jawaban: a PCl 3 mempunyai bentuk yang tidak simetris sehingga bersifat polar. Molekul-molekul polar cenderung saling mendekatkan kutub positifnya dengan kutub negatif molekul lain membentuk gaya tarik-menarik yang disebut gaya tarik dipol. 25. Jawaban: c Oksigen yang bersifat nonpolar atau merupakan molekul yang tidak mempunyai dipol dapat larut dalam air (molekul yang mempunyai dipol). Hal ini karena gas oksigen membentuk dipol sesaat dalam air. Dipol sesaat terbentuk ketika molekul yang tidak mempunyai dipol saling tarik-menarik dengan molekul yang mempunyai dipol. Interaksi tersebut terjadi secara induksi. Ujung molekul dipol yang bermuatan positif menginduksi awan elektron molekul yang tidak mempunyai dipol. Setelah terbentuk dipol sesaat, akan terjadi ikatan antara molekul dipol dan molekul dipol sesaat. Hal inilah yang mengakibatkan oksigen dapat larut dalam air.
28. Jawaban: b Dalam satu golongan dari atas ke bawah pada sistem periodik, massa atom relatif unsur semakin s emakin besar. Massa molekul relatif F 2 < Cl 2 < Br 2. Semakin besar massa molekul relatif suatu molekul, semakin tinggi titik didihnya sehingga semakin kuat gaya Londonnya. Jadi, urutan kekuatan gaya London Br 2 > Cl2 > F2. 29. Jawaban: d Sudut ikatan H2O sebesar 104,5° karena adanya pasangan elektron bebas pada orbital hibrida atom pusat, yaitu pada orbital 2s dan 2p x. Pasangan elektron bebas ini akan berdesakan dengan pasangan elektron ikatan pada orbital 2p y dan 2pz sehingga sudut ikatannya mengecil. 30. Jawaban: a Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah dan terjadi pada sesama senyawa nonpolar. Zat yang molekulnya saling tarik-menarik hanya dengan gaya London akan mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah jika dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul relatifnya sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat tersebut biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Misal H2, N2, CH4, He, O2, Br 2, dan I2. B. Ur Urai aian an 1.
a.
Pasangan elektron =
× =
16
PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4 PEB = 4 – 4 = 0 PEI = 4 dan PEB = 0. Notasi VSEPR: AX4. Jadi, bentuk molekul ion ClO –4 adalah tetrahedral.
26. Jawaban: d Ikatan hidrogen terjadi oleh gaya tarik-menarik antara atom hidrogen dari molekul yang satu dengan atom molekul lain yang y ang sangat elektronegatif (F, O, atau N) pada senyawa NH3, H2O, dan HF. 27. Jawaban: d Ikatan hidrogen terbentuk antara atom hidrogen dan atom yang sangat elektronegatif (F, O, atau N). Adanya ikatan hidrogen mengakibatkan titik didih senyawa semakin tinggi. Oleh karena itu, senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen paling kuat adalah HF. Ikatan hidrogen pada senyawa HF lebih kuat daripada ikatan hidrogen pada senyawa H2S. Sementara itu, pada senyawa HI, HBr, dan HCl terjadi gaya Van der Waals.
–
ClO4
b.
+
NH4
Pasangan elektron =
× − =
4
PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4 PEB = 4 – 4 = 0 PEI = 4 dan PEB = 0. Notasi VSEPR: AX4.
Kimia Kelas X
57
Jadi, bentuk molekul ion NH4+ adalah tetrahedral.
c.
Gambar molekulnya sebagai berikut.
4.
3–
Pasangan elektron =
×
= 24
PEI = 7 – 1 = 6 Pasangan pusat = 24 – (3 × 6) = 6 PEB = 6 – 6 = 0 PEI = 6 dan PEB = 0. Notasi VSEPR: AX6. Jadi, bentuk molekul ion AlF 63– adalah oktahedral.
b.
c.
5. 2.
a.
XeF2; Pasangan elektron =
PEI = 5 PEB = 1 Notasi VSEPR = AX5E Bentuk molekul = Piramida segi empat Contoh molekul = IF 5
58
h
h
h
Bentuk Molekul dan Gaya Antarmolekul
h
h
h
s
p3
hx
hx hx hx
s
p3
h d
hx d
x = elektron dari atom B Orbital hibridanya sp 3d. Bentuk molekulnya trigonal bipiramida. 6.
Ikatan bers Ikatan bersifat ifat non nonpol polar ar jika jika mol molekul ekulnya nya dibe dibentu ntuk k dari atom pusat yang terikat pada atom-atom lain yang sama sehingga dipol-dipol ikatan yang ada saling meniadakan, contoh CO 2. Sebaliknya, jika atom pusat terikat pada atom lain yang tidak sama, molekul akan bersifat polar.
7.
Gaya Lond Gaya London on leb lebih ih lema lemah h darip daripada ada gay gaya a tarik tarik dipol karena gaya London terjadi dalam molekul nonpolar. Sementara itu, gaya tarik dipol terjadi pada molekul polar. Ikatan hidrogen paling kuat di antara ketiga ikatan tersebut.
8.
Senyawa Senya wa yang yang terb terben entuk tuk beru berupa pa HCl HCl dan dan HI. HI. HCl HCl akan lebih polar daripada HI. Hal ini karena k arena dalam satu golongan, dari atas ke bawah elektronegativitasnya semakin kecil sehingga elektronegativitas Cl lebih besar daripada elektronegativitas I. Akibatnya, HCl bersifat lebih polar daripada HI.
= 13
PEI = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = 13 – (3 × 3) = 4 PEB = 4 – 3 = 1 Jadi, PEI = 3 dan PEB = 1. 3.
h
XeO3; Pasangan elektron =
= 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
promosi
= 18
PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 18 – (3 × 4) = 6 PEB = 6 – 4 = 2 Jadi, PEI = 4 dan PEB = 2. c.
M ol ol ek ek ul ul ya ya ng ng m em em ilil ik ik i s ud ud ut ut ik ik at at 18 18 0° 0° berbentuk linear. Linear yaitu bentuk molekul yang disusun oleh tiga atom yang berikatan dalam satu garis lurus dan sebuah atom sebagai pusatnya, contoh: ZnCl 2 dan BeCl2 Moleku Mol ekull yang yang mem memili iliki ki sudu sudutt ikat ikat 109 109,5° ,5° berbentuk tetrahedral. Tetrahedral yaitu bentuk molekul yang tersusun atas lima atom yang berikatan dengan empat pasang elektron ikatan, contoh: CH 4 dan CCl4. Moleku Mol ekull yang yang mem memili iliki ki sudu sudutt ikat ikat 90° 90° berbentuk oktahedral. Oktahedral yaitu bentuk molekul yang terdiri atas delapan bidang yang merupakan segitiga sama sisi, contoh: SF6.
= 11
XeF4; Pasangan elektron =
15 A
hj hj
PEI = 3 – 1 = 2 Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5 PEB = 5 – 2 = 3 Jadi, PEI = 2 dan PEB = 3 b.
a.
AlF6
9. Gaya Va Van n der Waal Waals s menentukan menentukan kuat lemahnya lemahnya gaya tarik-menarik molekul dalam senyawa nonpolar ataupun polar. Hal ini berakibat pada tinggi rendahnya titik didih suatu senyawa. Jika gaya Van der Waals senyawa kuat maka titik didihnya juga tinggi. tinggi. Titik didih didih ini menggamba menggambarkan rkan energi energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan dalam suatu molekul. Semakin banyak energi yang diperlukan, titik didihnya semakin tinggi.
10. Titik didih senyawa sebanding sebanding sekaligus mencerminkan kekuatan gaya London. Gaya London semakin besar jika distribusi elektron semakin besar, jumlah elektron semakin banyak, Mr semakin besar, dan elektron terikat lemah oleh inti. Jadi, urutan gas mulia dalam segolongan semakin ke bawah, titik didih semakin besar (He < Ne < Ar < Kr).
Kimia Kelas X
59
A.
Pilihan Pilih an Gan Ganda da
1.
Jawaban: Jawa ban: c
5.
Labu ukur digunakan untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu. Pada saat memasukkan larutan hingga mendekati garis batas digunakan pipet volume. Akan tetapi, untuk mencapai garis batas, sebaiknya larutan ditambahkan menggunakan pipet tetes secara perlahan-lahan. Corong berfungsi untuk menopang saat larutan dipindahkan ke wadah lain supaya tidak tumpah. Gelas ukur berfungsi mengukur volume larutan. Buret berfungsi menampung larutan yang digunakan sebagai titran pada proses titrasi. 2.
3.
Bilangan kuantum (n) = 2, artinya elektron-elektron elektron-elektron berada di kulit L. Di kulit L terdapat orbital s (maksimum dihuni oleh 2 elektron) dan orbital p (maksimum dihuni oleh 6 elektron). Dengan demikian, jumlah maksimum elektron yang dapat menghuni orbital dengan n = 2 adalah 8 elektron. 6.
37X
hj
1s2
hj
2s2
hj
hj
hj
2p6
3s2
hj
hj
7.
3p6
9 orbital
4.
8.
Jawaban: Jawa ban: d
Konfigurasi unsur 26Fe: 1s2 2s2 2p6 3s2 3 3p p6 4s2 3d6 Tabel pengisian elektron pada orbital:
hj
hj
hj hj hj
hj
hj hj hj
hj
1s2
2s2
2p6
3s2
3p6
4s2
hj h
h
h
h
3d6
Jumlah orbital elektron berpasangan: 1 + 1 + 3 + 1 + 3 + 1 + 1 = 11 Orbital elektron tidak berpasangan berjumlah 4.
60
Ulangan Akhir Semester
Jawaban: Jawa ban: e
Konfigurasi elektron unsur: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3 Elektron valensi terletak pada orbital 4s 2 dan 3d3 sehingga terletak pada golongan VB. Kulit terbesar di kulit 4 sehingga unsur tersebut terletak pada periode 4.
hj
Jumlah elektron elektron kulit K = 2 kulit L = 8 kulit M = 8 Jadi, jumlah total elektron = 18. Nomor atom unsur Y adalah 18.
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s1
Unsur tersebut mempunyai elektron valensi 1 dan kulit atom 5 sehingga terletak pada golongan IA dan periode 5. Unsur golongan VA VA dan periode 3 mempunyai nomor atom 15. Unsur golongan VA dan periode 5 mempunyai nomor atom 51. Unsur golongan VA dan periode 7 belum ditemukan. Unsur golongan VIIA dan periode 5 mempunyai nomor atom 53.
Jawaban: Jawa ban: c
Y = hj
Jawaban: Jawa ban: a
Unsur 86 37 X mempunyai konfigurasi elektron sebagai berikut.
Jawaban: Jawa ban: b
Jenis termometer batang yang digunakan di laboratorium berupa termometer raksa dan termometer alkohol. Jika menggunakan alkohol, cairan pengisi termometer tersebut diberi warna merah agar mudah diamati.
Jawaban: Jawa ban: c
Jawaban: Jawa ban: e
Konfigurasi elektron unsur 35,5 Cl sebagai berikut. 17 2 2 6 2 5 17Cl = 1s 2s 2p 3s 3p Unsur Cl mempunyai kulit elektron 3 dan jumlah elektron valensi 7 sehingga terletak pada periode 3 dan golongan VIIA. Konfigurasi elektron unsur Na, Ar, Sr, Ge, dan Br sebagai berikut. 2 2 6 1 11Na = 1s 2s 2p 3s periode 3 dan golongan IA 2 2 6 2 6 18 Ar = 1s 2s 2p 3s 3p periode 3 dan golongan VIIIA 2 2 6 2 6 2 1 21Sc = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d periode 4 dan golongan IIIB G e = 1 s2 2p2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p2 32 periode 4 dan golongan IVA 2 2 6 2 6 2 10 5 35Br = 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p periode 4 dan golongan VIIA Jadi, unsur Cl terletak dalam satu golongan dengan unsur Br.
9. Jawaban: Jawaban: b Ikatan ion terjadi antara unsur logam (golongan IA, IIA, dan golongan transisi) dengan unsur-unsur yang mempunyai perbedaan elektronegativitas tinggi (golongan VIIA). Ikatan ion terjadi pada CaCl2, CuCl2, HCl, NaCl, ZnCl2, FeCl2, dan KCl. Jadi, kelompok senyawa yang semuanya berikatan ion adalah CaCl 2, CuCl2, dan NaCl. Senyawa H 2SO 4, H 3PO 4, H 2CO 3, H 2O, dan CH3COOH merupakan senyawa kovalen. 10. Jawaban: Jawaban: c Ikatan kovalen terjadi jika pasangan elektron ikatan berasal dari kedua atom untuk digunakan secara bersama-sama. T •• + • •
• •
•
••
••
Q ••
••
• P • → tidak terjadi ikatan karena unsur •• P sudah stabil (kaidah oktet)
×
+
•
×
R×
×
→
• •
Q ו • • • • ×Q • Q R • • ו • • • • •Q • •• ••
••
P ••
• •
••
+
T •• +
•
Q ••
•
•
R• •
i i
stabil dengan menangkap 1 elektron untuk memenuhi kaidah oktet Rumus Lewis pada struktur:
• •
••
i i
NaCl: Na x + ⋅ → • •• ••
i i
Memenuhi kaidah oktet dan duplet ••
••
Na2O: Na
x
+
•
• + x Na → ••
i i
→ tidak terjadi ikatan karena unsur P sudah stabil (kaidah oktet) → tidak terjadi ikatan karena unsur T sudah stabil (kaidah duplet)
11. Jawaban: Jawaban: e Konfigurasi elektron 1H, 5B, 8O, 11Na, dan 17Cl sebagai berikut. 1 elekt ektron ron val valen ensi si = 1 1H: 1s , el struktur Lewis: H • stabil dengan menangkap 1 elektron untuk memenuhi kaidah duplet 1s2 2s2 2p1, elektr elektron on val valen ensi si = 3 struktur Lewis: • • •
stabil dengan melepas 3 elektronnya untuk memenuhi kaidah duplet 8O:
i i
struktur Lewis: ⋅
•
••
•
Memenuhi kaidah oktet dan duplet
Jadi, ikatan kovalen terjadi pada unsur Q dan R.
5B:
1s2 2s2 2p6 3s2 3p5, ele elektron ktron vale valensi nsi = 7
× •
Terjadi ikatan kovalen karena antara atom Q dan R menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama • •
17Cl:
1s2 2s2 2p6 3s1, elekt elektron ron va valen lensi si = 1 struktur Lewis: Na • stabil dengan melepas 1 elektronnya untuk memenuhi kaidah oktet
→ tidak terjadi ikatan karena unsur T sudah stabil (kaidah duplet)
• Q • •• • •
Q• +
••
••
11Na:
1s2 2s2 2p4, elek elektron tron vale valensi nsi = 6 i i
struktur Lewis: stabil dengan menangkap 2 elektron untuk memenuhi kaidah oktet
Cl2O: ⋅ + i i
••
ii
+ ⋅ →
i i
• •
••
••
•
•
•• ••
Memenuhi kaidah oktet ••
i i
HCl: H x +
i
→
••
•
••
i i
Memenuhi kaidah oktet dan duplet BH3: • • • + 3H x →
•
•
•
Tidak memenuhi kaidah oktet, tetapi memenuhi kaidah duplet untuk H 12. Jawaban: Jawaban: b Jumlah proton = jumlah elektron = nomor atom Konfigurasi 9 A : 1s2 2s2 2p5 Unsur A mencapai kestabilan dengan menangkap 1 elektron membentuk ion A +. Konfigurasi 20B : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 Unsur B mencapai kestabilan dengan melepas 2 elektron membentuk ion B 2–. Kedua unsur tersebut dapat berikatan ion dengan reaksi: A + e – → A – ×2 2+ – B → B + 2e ×1 –––––––––––––––– –––––––– ––––––––––– ––– 2A + B → 2A – + B2+ Rumus senyawa yang terbentuk A 2B atau BA2.
Kimia Kelas X
61
13. Jawaban: Jawaban: c Konfigurasi elektron G : 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p3 Struktur Lewis:
× ×
G× ××
17. Jawaban: Jawaban: c Struktur Lewis pada asam klorida, gas metana, ion amoniak, gas karbon dioksida, dan gas nitrogen sebagai berikut.
Konfigurasi elektron Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 Struktur Lewis Cl :
• •
↓
••
Cl •
• ×
H
••
Struktur Lewis senyawa yang terbentuk: • •
••
Cl ••
× • • •
××
G ו
Cl
× • • •
••
Cl
terdapat ikatan kovalen tunggal
× o
H
terdapat ikatan kovalen tunggal
o ×
H
terdapat ikatan kovalen koordinasi
××
H
• •
••
o ×
H
×o
C
o×
••
H
Untuk memenuhi kaidah oktet, unsur G kekurangan tiga elektron, sedangkan unsur Cl kekurangan satu elektron. Oleh karena itu, unsur G dan Cl menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama sehingga terbentuk ikatan kovalen. Rumus kimia senyawanya GCl 3. 14. Jawaban: Jawaban: d Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu atom, seperti ditunjukkan oleh nomor 3) dan 5). Ikatan yang ditunjukkan oleh nomor 1), 2), 4), dan 6) merupakan ikatan kovalen tunggal karena pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari dua atom. 15. Jawaban: Jawaban: d 1) Asa Asam m klor klorida ida mer merupa upakan kan sen senyawa yawa kov kovale alen n polar karena memiliki perbedaan keelektronegatifan. 2) Asa Asam m fluori fluorida da merup merupak akan an senya senyawa wa koval kovalen en polar karena memiliki perbedaan keelektronegatifan. 3) Am Amon oniu ium m klorida klorida meru merupa pakan kan senya senyawa wa kovalen yang bersifat polar. 4) Kar Karbon bon tet tetrak raklor lorida ida mer merup upaka akan n senya senyawa wa kovalen nonpolar karena simetris. 5) Ma Magn gnes esium ium klo klorid rida a merup merupaka akan n senya senyawa wa ion ion sehingga bersifat polar. 16. Jawaban: Jawaban: d 1) P → 4 = 1s2 2s2 melepaskan 2 elektron, membentuk ion P 2+ 2) Q → 8 = 1s2 2s2 2p4 menangkap 2 elektron, membentuk ion Q 2– 3) R → 6 = 1s2 2s2 2p2 menangkap 4 elektron, membentuk ion R 4– 4) S → 11 = 1s2 2s2 2p6 3s1 melepaskan 1 elektron, membentuk ion S + 5) T → 12 = 1s2 2s2 2p6 3s2 melepaskan 2 elektron, membentuk ion T 2+ Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut dapat terbentuk senyawa ion PQ.
62
××
Cl ××
Ulangan Akhir Semester
H o ×
H
×o
N
oo
↓ +
H
o× o×
•
•
O
• •
× ×N
C ×× ×× ××
×o ×o
• •
O
• •
N ××
terdapat ikatan kovalen rangkap dua terdapat ikatan kovalen rangkap tiga
Jadi, molekul yang mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga adalah N 2 (gas nitrogen). 18. Jawaban: Jawaban: c Nomor massa S = 32, jumlah neutron = 16 Lambang unsur S = 1) Uns Unsur ur me memil miliki iki jum jumla lah h prot proton on 16 16.. 2) Uns Unsur ur terse tersebu butt merup merupaka akan n golo golong ngan an VIA. VIA. 3) Unsu Unsurr terse tersebut but mem memilik ilikii konf konfigu igurasi rasi ele elektron ktron = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 4 sehingga elektron valensi = 6. 4) Uns Unsur ur terse tersebut but tid tidak ak dap dapat at mem memben bentuk tuk senyawa ion dengan golongan VIIA. 5) Uns Unsur ur ters tersebu ebutt untuk untuk men mencap capai ai kest kestabi abilan lan perlu menangkap 2 elektron. 19. Jawaban: Jawaban: b Misal unsur dengan nomor 9 adalah X dan unsur dengan nomor atom 35 adalah Y. 2 2 5 9X : 1s 2s 2p 2 2 6 2 6 2 10 5 35Y: 1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p Rumus Lewis X :
• •
Rumus Lewis Y :
× ×
•
X •• •• ×
Y ××
××
Antara unsur X dan Y dapat membentuk ikatan dengan reaksi berikut. • •
••
X ••
× •
××
Y ××
××
Pada reaksi tersebut terbentuk ikatan kovalen tunggal karena pasangan elektron yang dipakai bersama-sama berasal dari kedua unsur.
20. Jawaban: Jawaban: d Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur penyusun senyawa. 1) HF = 3,98 – 2,20 = 1,78 2) MgO = 3,44 – 1,31 = 2,13 3) Na2O = 3,4 3,44 4 – 0,9 0,93 3 = 2, 2,51 51 4) 5)
NaF = 3,98 – 0,93 = 3,05 MgF2 = 3,98 – 1,31 = 2,67
Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektronegatifan paling besar, yaitu NaF. 21. Jawaban: Jawaban: b Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan 2 elektron, membentuk ion Ca 2+. Klorin menangkap elektron yang dilepas Ca sehingga terbentuk ion Cl –. Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion. 22. Jawaban: Jawaban: e A → A2+ + 2e – 2Cl → e – + 2Cl – –––––––––––––––– –––––––– –––––––––– –– A + 2Cl → A2+ + 2Cl – Rumus senyawa ion: ACl2. Reaksi ini menunjukkan bahwa A melepaskan 2 elektron. Golongan yang memiliki 2 elektron valensi dan cenderung melepaskannya untuk membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan alkali tanah) 1) alk alkali ali = memil memiliki iki 1 ele elektro ktron n valen valensi si = cenderung membentuk ion +1 2) oks oksig igen en = mem memili iliki ki 6 elek elektro tron n valen valensi si = cenderung membentuk ion –2 3) hal haloge ogen n = mem memilik ilikii 7 ele elektro ktron n valen valensi si = cenderung membentuk ion –1 4) gas mul mulia ia = mer merupa upakan kan gol golong ongan an yang yang sta stabil bil,, sehingga tidak membentuk ion 5) alk alkali ali tan tanah ah = mem memili iliki ki 2 elekt elektron ron val valen ensi si = cenderung membentuk ion +2 23. Jawaban: Jawaban: ×× × × Cl ××
× •
Cl ••
• •
• × •× • ×
N ××
N ××
O ××
ו ו
••
Mg → Mg2+ + 2e – O + 2e – → O2– ––––––––––– –––––– –––––––––– ––––––––– –––– + Mg + O → Mg2+ + O2– Rumus senyawa: MgO. Unsur K stabil dengan melepas 1 elektron membentuk ion K +. Jika unsur K bereaksi dengan unsur O akan terjadi ikatan ion sebagai berikut. K → K+ + e – ×2 – 2– O + 2e → O ×1 –––––––––––––––– –––––––– –––––––––– –– 2K + O → 2K+ + O2– Rumus senyawa: K2O. Jadi, senyawa yang ikatannya berupa ikatan kovalen rangkap dua adalah O 2. 24. Jawaban: d Unsur 35Br memiliki konfigurasi elektron 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5. Dengan demikian, unsur Br memiliki sifat-sifat sebagai berikut. 1) Ti Tida dak k dapat dapat memb memben entuk tuk sen senyaw yawa a OBr kare karena na atom O dan Br sama-sama memerlukan elektron. 2) Mer Merupa upakan kan go golon longan gan VII VIIA A karena karena mem memili iliki ki elektron valensi 7. 3) Mem Memben bentuk tuk ion -1 deng dengan an mena menarik rik 1 ele elektro ktron n atom pasangannya untuk memenuhi aturan oktet. 4) Dap Dapat at me memb mben entuk tuk sen senya yawa wa ion ion KBr KBr.. 25. Jawaban: Jawaban: c Ikatan hidrogen terjadi antara atom hidrogen dengan atom lain yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Jadi, ikatan hidrogen terjadi pada senyawa H 2O dan HF. 26. Jawaban: Jawaban: d Gambar tersebut menunjukkan molekul yang mempunyai bentuk timbangan (tetrahedral terdispersi). 1)
Konfigurasi elektron unsur H dan O sebagai berikut. 1 1H = 1s → elektron valensi = 1 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
c
ikatan kovalen tunggal
Pasangan elektron:
••
••
O
••
Mg mencapai kestabilan dengan membentuk ion positif atau melepaskan 2 elektron valensinya, sedangkan O stabil dengan membentuk ion negatif karena menangkap 2 elektron. Jika keduanya bereaksi terjadi ikatan ion sebagai berikut.
= 4
PEI = 3 – 1 = 2 Pasangan pusat = 4 – (3 × 0) = 4 PEB = 4 – 2 = 2 Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E2 (bentuk V)
ikatan kovalen rangkap tiga ikatan kovalen rangkap dua
H2O
2)
PCl5 Konfigurasi elektron unsur P dan Cl sebagai berikut. 2 2 6 2 3 15P = 1s 2s 2p 3s 3p → elektron valensi = 5 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → elektron valensi = 7 17Cl = 1s 2
Kimia Kelas X
63
Pasangan elektron:
= 20
PEI = 6 – 1 = 5 Pasangan pusat = 20 – (3 × 5) = 5 PEB = 5 – 5 = 0 Jadi, notasi VSEPR-nya AX 5 (trigonal bipiramida) 3)
ClF3
yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya London mengakibatkan molekul nonpolar bersifat agak polar. Ikatan hidrogen merupakan ikatan antara atom hidrogen dari molekul yang satu dengan atom molekul lain yang sangat elektronegatif (F, O, dan N). 28. Jawaban: Jawaban: 1) NO – 3
Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai berikut.
Konfigurasi elektron unsur N dan O sebagai berikut. 2 2 3 7N = 1s 2s 2p → elektron valensi = 5 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → elektron valensi = 7 17Cl = 1s 2 2 2 5 9F = 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
Pasangan elektron:
= 14
PEI = 4 – 1 = 3 Pasangan pusat = 14 – (3 × 3) = 5 PEB = 5 – 3 = 2 Jadi, notasi VSEPR-nya AX3E2 (bentuk T) 4)
TeCl4
2)
= 17
PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 17 – (3 × 4) = 5 PEB = 5 – 4 = 1 Jadi, notasi VSEPR-nya AX 4E (bentuk timbangan) 5)
XeF2
3)
= 12
• • •
PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 12 – (3 (3 × 3) = 3 PEB = 3 – 3 = 0 Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
SO3
=
•
pasangan elektron =
• • •
PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 12 – (3 (3 × 3) = 3 PEB = 3 – 3 = 0 Notasi VSEPR: AX3 (segitiga datar)
12
SO32–
= 11
•
pasangan elektron =
PEI = 3 – 1 = 2 Pasangan pusat = 11 – (3 × 2) = 5 PEB = 5 – 2 = 3 Jadi, notasi VSEPR-nya AX2E3 (linear)
• • •
PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 13 – (3 (3 × 3) = 4 PEB = 4 – 3 = 1 Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
Pasangan elektron:
27. Jawaban: Jawaban: e Br – Cl = 2,8 – 2,7 = 0,1 (polar) Molekul-molekul polar cenderung menyusun diri dengan cara saling mendekati kutub positif dari suatu molekul dengan kutub negatif molekul yang lain. Gaya tarik-menarik tersebut disebut gaya tarik dipol. Ikatan ion terjadi antara unsur logam dan nonlogam. Gaya London merupakan gaya tarik-menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari satu orbital ke orbital
64
pasangan el elektron =
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai berikut. 2 2 2p 6 3s 2 3p 4 → elektron 16 S = 1s 2s valensi = 6 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
Konfigurasi elektron unsur Xe dan F sebagai berikut. 2 4d d10 5 5p p6 → elektron valensi = 8 54Xe = [Kr] 5s 4 2 2 5 9F = 1s 2s 2p → elektron valensi = 7
•
Konfigurasi elektron unsur S dan O sebagai berikut. 2 2 2p 6 3s 2 3p 4 → elektron 16 S = 1s 2s valensi = 6 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
Konfigurasi elektron elekt ron unsur Te dan Cl sebagai berikut. 2 10 4 52Te = [Kr] 5s 4d 5p → elektron valensi = 6 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → elektron valensi = 7 17Cl = 1s 2 Pasangan elektron:
a
Ulangan Akhir Semester
4)
= 13
ClF3 Konfigurasi elektron unsur Cl dan F sebagai berikut. 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → elektron valensi = 7 17Cl = 1s 2 9F
= 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7 =
•
pasangan elektron =
• • •
PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 14 – (3 (3 × 3) = 5 PEB = 5 – 3 = 2 Notasi VSEPR: AX3E2 (bentuk T)
14
ClO – 3 Konfigurasi elektron unsur Cl dan O sebagai berikut. 2 2s s2 2 2p p6 3 3s s2 3 3p p5 → elektron valensi = 7 17Cl = 1s 2 2 2 4 8O = 1s 2s 2p → elektron valensi = 6
5)
• • • • 6)
pasangan elekt ktrron = = 13 PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 13 – (3 (3 × 3) = 4 PEB = 4 – 3 = 1 Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida)
NH3 Konfigurasi elektron unsur N dan H sebagai berikut. 2 2 3 7N = 1s 2s 2p → elektron valensi = 5 1 1H = 1s
• • • •
pasangan elektron = = 4 PEI = 4 – 1 = 3 pasa pa sang ngan an pu pusa satt = 4 – (3 × 0) = 4 PEB = 4 – 3 = 1 Notasi VSEPR: AX3E (trigonal piramida) Dengan demikian, molekul atau ion yang mempunyai bentuk molekul sama dengan NO – 3 adalah SO 3. 29. Jawaban: Jawaban: b 1 1H = 1s 2 2 4 8O = 1s 2s 2p ××
H
× •
O
× •
H
××
Jadi, terdapat 2 ikatan elektron berpasangan (ikatan kovalen tunggal). 30. Jawaban: Jawaban: d Semakin lemah ikatan antarmolekul suatu zat, titik didih semakin rendah, tekanan uap juga semakin rendah. Lemahnya ikatan antarmolekul disebabkan gaya tarik-menarik antarmolekul lemah. Jadi, zat cair yang mempunyai gaya tarik-menarik antarmolekul paling lemah adalah zat cair D karena tekanan uap jenuhnya paling rendah. 31. Jawaban: Jawaban: d IF 5 memiliki enam pasangan elektron. IF 5 mempunyai bentuk geometri dasar oktahedral. PC l 5 mempunyai bentuk geometri trigonal bipiramida. AlBr 3 mempunyai bentuk geometri segitiga datar. CCl4 dan SiCl4 mempunyai bentuk geometri tetrahedral. 32. Jawaban: Jawaban: d Konfigurasi elektron 6C = 1s2 2s2 2p2, elektron valensi C = 4 Konfigurasi elektron 1H = 1s1, elektron valensi H = 1
PEI = 4 dan tidak mempunyai pasangan elektron bebas (PEB = 0). Bentuk molekul CH 4 adalah tetrahedral. 33. Jawaban: Jawaban: e Konfigurasi elektron 15P = [Ne] 3s2 3p3 Supaya dapat membentuk 5 ikatan kovalen, maka 1 elektron dari orbital 3s harus dipromosikan ke orbital 3d. Selanjutnya orbital 3s, ketiga orbital 3p, dan 1 orbital 3d mengalami hibridisasi membentuk orbital hibrida sp 3d. Bentuk molekul hibrida sp3d adalah trigonal bipiramida. 15P
hj
= [Ne]
h
3s2
h
h
3p3
3d0 Promosi
15P
h
= [Ne]
h x
3s1
h x
h x
3p3
h x x = elektron atom Cl Hibridisasi : sp3d
3d1
34. Jawaban: Jawaban: d Berdasarkan orbital hibrida, elektron terluar unsur tersebut harus berada pada kulit atom ke-3. Hal ini karena kulit atom tersebut mengandung orbital d yang akan digunakan sebagai tempat elektron yang dipromosikan dari orbital s. Dengan demikian, satu elektron tersebut akan menempati orbital d dan terdapat 5 elektron tidak berpasangan dalam orbital sp 3d. Selanjutnya, unsur tersebut dapat mengikat 5 atom lain yang kekurangan satu elektron.
hj
h
3s
hj
h
h
3p
h
h
h
promosi
h s
h
h p3
h
h d
Jadi, struktur elektron terluarnya 3s 2 3p3 sehingga elektron valensinya 5. 35. Jawaban: Jawaban: a Metana (CH4) merupakan molekul nonpolar yang bersifat agak polar karena mempunyai gaya London sehingga mempunyai polarisabilitas lebih besar daripada neon. Adanya polarisabilitas pada metana mengakibatkan titik didih metana lebih besar daripada neon yang tidak memiliki polarisabilitas.
Kimia Kelas X
65
36. Jawaban: Jawaban: d 2 3 7N = [He] 2s 2p 2 5 9F = [He] 2s 2p
B.
1.
Cara mem memperl perlaku akukan kan bah bahan an kimi kimia a yang bers bersifat ifat korosif (menimbulkan luka pada bagian yang terkena) dan dapat menimbulkan karat adalah dengan menyimpan bahan dalam wadah tertutup rapat, menghindarkan bahan tersebut dari logam yang mudah berkarat seperti besi atau kayu kay u yang dapat terbakar. Selain itu, bahan kimia tersebut juga tidak boleh mengenai mengenai tubuh. tubuh.
2.
Ion Ca2+ merupakan unsur Ca yang melepas 2 elektron. Jika jumlah elektron ion Ca 2+ = 18, jumlah elektron unsur Ca = 20. Jumlah proton unsur Ca = jumlah elektron unsur Ca = 20. Jumlah neutron unsur Ca = nomor massa – jumlah elektron unsur = 40 – 20 = 20 Konfigurasi elektron unsur Ca = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p6 4s2 Jumlah elektron valensi unsur Ca = 2.
3.
Unsur yang Unsur yang pal paling ing mud mudah ah mele melepas pas ele elektro ktron n adalah unsur yang mempunyai jari-jari atom paling panjang karena jarak inti dengan elektron valensi semakin jauh. Dalam sistem periodik, dalam 1 golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin panjang, sedangkan dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin pendek. Unsur P terletak pada golongan IIA periode 4. Unsur Q terletak pada golongan IA periode 5. Unsur R terletak pada golongan IA periode 3. Unsur S terletak pada golongan IA periode 4. Unsur T terletak pada golongan IIA periode 3. Unsur Q terletak paling kiri dan paling bawah sehingga Q paling mudah melepas elektron.
4.
a.
××
× × ××
× ×
F
××
ו
F ×× •×
××
••
××
N • × F ××
Pasangan elektron ikatan = 3. Pasangan elektron bebas = 1. 37. Jawaban: Jawaban: a Gambar molekul tersebut adalah piramida segi empat. Notasi VSEPR piramida segi empat adalah AX5E. Molekul dengan VSEPR AX4E2 mempunyai bentuk molekul segi empat datar. Molekul dengan VSEPR AX2E3 mempunyai bentuk molekul linear. Molekul dengan VSEPR AX 3E 2 mempunyai molekul bentuk T. Molekul dengan VSEPR AX 2E2 mempunyai molekul bentuk V. 38. Jawaban: Jawaban: c Unsur X tersebut berupa sulfur (S) sehingga senyawa oksida yang terbentuk adalah SO 2 dan SO3. Senyawa asam kuat yang dibentuk adalah H2SO 4, sedangkan senyawa fluoridanta yang dibentuk berupa SF 6. Sulfur mempunyai nomor atom 16. Konfigurasi elektron S sebagai berikut. 2 2 6 2 4 16S = 1s 2s 2p 3s 3p Jadi, struktur elektron paling luar atom unsur S adalah s2 p 4. 39. Jawaban: Jawaban: b H2O tersusun oleh dua atom H dan satu atom O. Molekul H 2O bersifat polar karena atom O mempunyai dua pasang elektron bebas. Oleh karena itu, ikatan O–H tidak dapat membentuk satu garis lurus tetapi membentuk sudut ikatan sebesar 105°. 40. Jawaban: c HCl dan BrF sama-sama bersifat polar karena dua atom penyusunnya mempunyai keelektronegatifan yang berbeda sehingga pasangan elektron ikatan (PEI) lebih cenderung tertarik ke salah satu atom. CH3Cl dan CHCl3 sama-sama bersifat polar karena keduanya berbentuk tetrahedral dengan PEI tertarik ke atom Cl. NF3 bersifat polar karena terdapat satu pasang elektron bebas sehingga distribusi muatan tidak simetris. BF 3 bersifat nonpolar karena tidak mempunyai PEB sehingga distribusi muatannya simetris. CO2 dan H2 bersifat nonpolar karena bentuk molekulnya linear dengan momen dipol nol. CH 4 dan CCl4 bersifat nonpolar karena tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga distribusi muatan simetris.
Urai Ur aian an
NH4Cl N : 1s2 2s2 2p3
7
•
H=1 1 Rumus Lewis: H • Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 7 • •
Rumus Lewis: •• Cl • • •
Rumus struktur Lewis NH4Cl:
Ulangan Akhir Semester
Ikatan kovalen koordinasi
x • ← • • ← Pasangan ← • H x• N • H x • Cl •• ← elektron ←• x • • ← ←
H
Ikatan kovalen H tunggal
←
bebas
Ikatan ion
1)
2)
66
•
Rumus Lewis: •• N •
Jumlah pa Jumlah pasan sanga gan n elekt elektron ron ika ikatan tan = 5, 5, terdiri atas 3 ikatan kovalen tunggal, 1 ikatan kovalen koordinasi, dan 1 ikatan ion. Jumla Ju mlah h pasan pasanga gan n elekt elektro ron n beba bebas s = 3. 3.
b.
SO3
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 1 ikatan kovalen rangkap dua dan 4 ikatan kovalen tunggal.
1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
S:
16
•
Rumus Lewis: S • •• • •
b.
O = 1s2 2s2 2p4
8
Konfigurasi elektron Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 Elektron valensi Na = 1 → Na+ → Na • Konfigurasi elektron C : 1s 2 2s2 2p2 Elektron valensi C = 4 → ×× C ×× Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4
xx
Rumus Lewis: x O x xx Rumus Lewis SO3: x x x x
xx
xx
x
Ox ••
x x
• •
• • x O ← • S ← • x O
xx
Na2CO3
Elektron valensi O = 6 → •• O •• Untuk mencapai kaidah oktet, atom C memerlukan 4 elektron, sedangkan setiap atom O memerlukan 2 elektron.
x x
Ikatan kovalen rangkap dua Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen tunggal
Lainnya ikatan merupakan pasangan elektron bebas
1)
Jumlah pas Jumlah pasan angan gan ele elektr ktron on ikat ikatan an = 3, 3, terdiri atas 2 ikatan kovalen koordinasi dan 1 pasangan ikatan kovalen rangkap dua. Jumla Jum lah h pasan pasanga gan n elek elektro tron n beba bebas s = 8. 8.
2)
5. Urutan Urutan titik titik didih dari dari yang yang paling paling tinggi tinggi yaitu: yaitu: NaCl > HF > N2O > SO2 > C4H10 Alasan: a. NaC NaCll = meru merupa pakan kan sen senya yawa wa ion ion yan yang g memiliki kristal ionik yang besar dan kuat. b. HF = mem memili iliki ki ikat ikatan an hid hidrog rogen en yait yaitu u ikata ikatan n yang terjadi antara atom yang sangat elektronegatif (N, O, dan F) dengan atom H. c. N2O = merupakan senyawa kovalen polar yang memiliki gaya antardipol. d. S O 2 = merupakan senyawa kovalen nonpolar yang memiliki gaya London dan M r sebesar 64. e. C 4 H 10 = merupakan senyawa kovalen nonpolar yang memiliki gaya London dan M r sebesar 58. 6. a.
C2H4 Konfigurasi C : 1s 2 2s2 2p2
×
Elektron valensi C = 4 → × C × × Konfigurasi H : 1s1 Elektron valensi H : 1 → H • Untuk memenuhi kaidah oktet, atom C memerlukan 4 elektron, sedangkan atom H memerlukan 1 elektron. Pada senyawa C 2H4, dua atom C mengikat empat atom H. Berarti, setiap satu atom C mengikat 2 atom H. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. H
2)
1)
o ×
× × × ×
3)
C o×
5)
C o×
× o
H
•• • O ו ••
×× ••
••
• O ••
Ikatan kovalen rangkap dua
• • •O•
Atom C berikatan kovalen tunggal dengan 2 atom O di sebelah kiri dan kanan serta berikatan kovalen rangkap dua dengan atom O di bawah. Oleh karena atom O di sebelah kiri dan kanan belum memenuhi kaidah oktet, kedua atom berikatan ion dengan 2 atom Na yang masing-masing melepaskan 1 elektronnya. Ikatan ion
Na
••
••
•
O ו C ו O ••
×× ••
••
•
Na
• • •O•
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan ion, 2 ikatan kovalen tunggal, dan 1 ikatan kovalen rangkap dua. c.
H2SO4 Konfigurasi elektron H : 1s 1 Elektron valensi H = 1 → H • Konfigurasi elektron S = 1s 2 2s2 2p6 3s2 3p4 ××
Elektron valensi S = 6 → ×× S ×× Konfigurasi elektron O : 1s2 2s2 2p4 Elektron valensi O = 6 →
O
Untuk membentuk kaidah oktet, atom O dan S memerlukan 2 elektron. Oleh karena jumlah atom O yang berikat an dengan S sebanyak 4 maka 2 atom berikatan kovalen tunggal dengan S, sedangkan 2 atom O yang lain berikatan kovalen koordinasi dengan S karena pasangan elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari S.
H 4) H
Jenis ikatan yang terjadi sebagai berikut. 1) ikatan kovalen rangkap dua, 2), 3), 4), dan 5) ikatan kovalen tunggal.
× •
C
O
Ikatan kovalen koordinasi
××
O
×
S
×
O
××
O
Ikatan kovalen tunggal
Kimia Kelas X
67
2 atom O di sebelah kiri dan kanan S masih belum mencapai kaidah oktet sehingga untuk memenuhinya, atom O berikatan kovalen tunggal dengan 2 atom H.
••
• •
BCl3 :
H
•
O
×
S
×
O
•
H
Ikatan kovalen tunggal
Cl
b.
c.
d.
Logam Loga m mem memililik ikii ika ikata tan n log logam am ya yang ng te terd rdir irii ata atas s beberapa atom pusat berupa ion positif (ion atom logam) dan elektron-elektron di sekitarnya. Elektr Ele ktron on-el -elekt ektron ron terse tersebu butt saling saling tump tumpan ang g tindih sehingga mengakibatkan elektron mudah berpindah. Elektr Ele ktron on-el -elek ektro tron n terseb tersebut ut salin saling g memeg memegan ang g erat atom pusat yang berupa ion positif logam. Oleh Ole h kare karena na ikat ikatann annya ya kua kuat, t, saat saat dip dipuku ukullpukul logam tidak akan pecah dan hancur, tetapi hanya menggeser kedudukan ion-ion di dalamnya.
Dengan demikian, logam bersifat ulet, mudah ditempa, dan dapat diulur menjadi kawat. 8. Bentuk Bentuk molekul molekul suatu suatu senyawa senyawa dipen dipengar garuhi uhi oleh oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron bebas (PEB).
68
Ulangan Akhir Semester
••
B × • Cl C l •• ••
× ×
O
7. a.
•×
••
××
Jadi, jenis ikatan yang terjadi adalah 2 ikatan kovalen koordinasi dan 4 ikatan kovalen tunggal.
• ×
••
mempunyai 3 PEI dan 0 PEB, notasi VSEPR-nya AX 3 sehingga bentuk molekul segitiga datar
O
××
• •
Cl ••
ClF3 :
× ×
× ××
F
××
× •
××
• •
× × ×
F × •• Cl •• × F
× ×
× ×
mempunyai 3 PEI dan 2 PEB, notasi VSEPR-nya AX3E2 sehingga bentuk molekul bentuk T 9. Berda Berdasa sarr data data di di atas, atas, Mr H 2Te > H2Se > H2S > H2O sehingga seharusnya titik didih H 2Te > H2Se > H2S >H2O. Akan tetapi, titik didih H2O ternyata lebih besar daripada H 2S, H2Se, dan H2Te. Hal ini disebabkan pada senyawa H 2O terdapat ikatan hidrogen. Sifat ikatan hidrogen sangat kuat sehingga memerlukan energi lebih besar untuk mematahkannya. 10.. Konfigurasi 10 Konfigurasi elektron elektron unsur unsur B dan F sebagai sebagai berikut. 5B
= 1s2 2s2 2p1 → elektron valensi = 3
9F
= 1s2 2s2 2p5 → elektron valensi = 7
Pasangan elektron:
=
PEI = 5 – 1 = 4 Pasangan pusat = 16 – (3 × 4) = 4 PEB = 4 – 4 = 0 Notasi VSEPR-nya AX4
16
r a j a l e B r e b m u S
/ l / l g . g . o o o J o V g B / g 6 / : / : 4 / : A t x p w t p A e t t t n 4 r h 3 h N e t . n 1 I
.
2
• i s t u a k k o a l A W n
n a i a l i n e P
n a r a j a l e b m e P
n
n
a a a p r k a j a k a u j k a g k n r i l S e n l a a e g u e t n b a n m s e a g m m t e n p t a m s a t a a g t a m a l n a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
n
n
n
a a a p r k a j a k a u j k a g k n r i l S e n l a a e g u e t n b a n m s e a g m m t e n p t a m s a t a a g t a m a l n a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
a j r e a a K d j r k n e t i a K G s e i l n n k P r u a i u i u a j t r i h a n j d k l e r U e i T i r P U U s b s s s o u r e e e T • • T T P R
g n e p
i t k a r p
r o P •
•
n a d i r i d n a k n n o m a a n p o r r i a o s m l o t a o a o p p g l f a m a m u u e o L a L k t T k •
t a l , - , - k a e t - n i i a m a l a t a m m t e m s s u i d l i l a a u a t a u a a s l m o i a u h t e l a i n i k t m a a r t s r a s i a h i a a u k t o t k e t o d n . b t j e a l a r r d l n k k d n a p a u a a a r r a e . a e i i a u m a o a r t d k m o l s m r b n l m n o i g n i k l a i i i b e n a o b e u a a m m n k e r n b i t d a i e b a n i i r s k d p a a d a h l a n n e s l m i o t e i e i k a d t k a p h k b n g i i g g k a n n a a k i a n s w n l e a i t d n n n r e t a n n j a a m r u u a o n o a r s a l u e a a j k m b e a h i e e p y u i k r n m h m l r m s k a p e g g e i u a i u . a m . u a l n d n i d s d g k p g h g i g k b b p a a a g k a a o a a i n m t t t t n n l m i a n t u i n t h h t a e e e e r e l r e n n e a r a i m e n n e e a a e m e M p t e m m s k b l M a k M u d t M o m m m i •
•
•
•
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
r a s a D i s n e t e p m o K
204
- u , e a r a k n a s n o r a i l a b e l i l u s r o d a k l e t , e l a p n p e i u n d t n n a m m a a d u , m k s k , i a i k a a l t u j m m a k a . n a a d r u s d a p m n j a a u n i e r t n m a a r e i o M k c s k t
n a a j d r e f g i s n n e o m p s m e l a r a . p d s a f a t g k i u i k t s r a n o e r a B p k
t . a n - e t - i n n a a n t a e a r t a r p d l r . f a k a a y a a t o i a a a a n s o t i - a s a d n a b h t t a n r m a e l m d a n a i m r a a l e l a t m a u a n k n e y n n l p a g n a a e m b l n a e n n n d a a o g k l a m a k k a k t h n t s a a a k l i a k t n b a u e a k i s u s a m . a a s u a b b a i k d m n m n l d b d k i a i e b . l e l l e i . e a j e e p h s p k e y d m o j n j y a . y b p a a a n n n a n i u n u u n a i a r j a e m e h n r r i e m d e h m e i m y i a a a e a e r i a l o l M i h M t i M k n M s M b k c M c k t
a a n j n . r t n a g a m e i a c l k n m , u e a u n k k a g m a y a r i n l e l i a m r l o i a d l l e t r u p a e , d d b n n e t a u p a m k t u n k n s a a m u s e j d h n n , i a u a a a k n m m t t e a a r e a a M s d s f 2 . 2
- a d n s t e u a k e r j r e u k t h u s a a , w c u k f i i a l t a e b i r k g m m e a a e e o b p r m e m n n p s n a a n a k k a a u d n p h . u d j a m a n f s n i l a u s k a a s n n a m s t u e o j i e a u M p b k m p 3 . 2
u n a o i a b m m l i d l a i k i t h a n d i a a k m a r i j l . k i r e e p n a a e k a p h d t u o n r i t d e i a s h m e t a a e k h m m m a i a , l u a e r m i m a o l t e i m s e a a M k k r d 1 . 3
Silabus
•
•
•
•
•
•
. n i s i s j a a - h a a r e a a a n u r m i g i . g e e s u k n t u k l m o e t p m n a a i l a s . r a e p m r u h a a d a n e i n c l o n i p d a i a t a i a h e k m m d k k l a i e i i j a m j u i n k j a n a e n a k e a e n t d y g m y g w a y i o n n l n n k t n k a u a e e e a e e p e r m a l M m d M m i r M p m •
•
- , - - a t a l a i a l a i m e e i m s m i a k e p k g u k m n e a n m n m r e l p i e . t a p n l i a d m a a a k l s i p a k h a t a d r u h a i e i d h s a n l m j h a g i r a e e i k n i j t a e k k m a n d n i y e o a k m n t t t i l a e n e a r a a d M a m m j 1 . 4
•
,
r a j a l e B r e b m u S
/
/
/
/
/
/
r h l a l s - l l l l l : i a n g a k i g a m u y g g . g . g . g o . / . n a s a u M a r k t g g g a A l o o o R n S b : P j e o o o r p o o o e e o a o o o g v g g k t T S r a m : M k / G / M / g 3 g D / g s / e P H / e k T / / f : / a r a t n / / B , G / a : T : : A a k s J : : : t s l y n e P e t H t i B a p p p P a j 8 r s r t n p p p C e i r a a t 3 t t P t t x Q t K t Z t G t u u e n e e a T n r t k P T I t R J S d P t e h 2 h t h A h x h q h Y u . . . . . . . . n 1 B 1 I 2 2 3 4 5 6
•
•
i s t u a k k o a l A W n
n a i a l i n e P
n a r a j a l e b m e P
n
n
a a a p r k a k a j a u j k l r a k i g n a a e S e n l g b u e t n m s a n e a g m m t e p n t a m s a t t a a g m a l n a a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
n
n
n
a a a p r k a k a j a u j k l r a k i g n a a e S e n l g b u e t n m s a n e a g m m t e p n t a m s a t t a a g m a l n a a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
a a d j r n e a K G s i l n k u n u a a j t r i h i a n i k e l r i T P U U r b
a a d j r n e a K G s i l n k u n u a a j t r i h i a n i k e l r i T P U U r b
- r . n k u u a a u . g s i g t n r f n y u e n u n n s a b n m o l o i k n t b n u o a n r a t u a t r n a d a k k o k u u l e m s m s t l t n e o i u l n u e a t i n n n i a i b e e s r a u r a d M r M k o
s s u e e T • • T R
s s u e e T • • T R
n a d i r i d n o a k i l m o o p f o s a m t r g o o u l e P T k
t n a o u b s m m o e h m T : p o e m i o r . l s t a o n f o l h o o k e B t r a d n o t e o a P P m d
. r m m o t u e t a k r a r e e i t p l l e i a s d o g i a s b i l m r e a n n b a a i u g g l a n n l e a e M b m
r i a u r k o i t e n k t a u k r n t s a e m k r a n s i s a s a d i l d r a r h . n e o m a b B u t g n m m n o e t t o a u M a a k
s . i s m i l t o a a n l a e g d n o e m m n n a a d g n h a a b l o m g e n k e r e M p 2 . 4
s n i r i s a o i l k e r t a a n s a a n a g d . n d e r e r m u m b h t o n n m a a B u o k d t h a m a o k a r t l u a i o t n g k i a n u r k e t r o e e m M s t
i m r a o d t a r l h e o d B o n m a d t n . a o t a u i b s l h m m o a e h n a M T t •
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
r a s a D i s n e t e p m o K
206
m n a l e a p d n n u a t k n p a a s k p g a n u . k i g t s r n a p e e a B m d
t a m a a s l a f d i t k a a o m r a p s p . a j a i k i r s e u s r k k s e e i B b d
, - n - , l n n e n e u o b m . o o r k s t r t e m i r t t o o k r u k u e s r t a y l e e p i e a p n p l e n , e e . n p n p n d n r n a . a o r a o u k t a a k k d s s o a k s l s m u , n l s b a e t a n u a i l o l n n e k . e o u j s j e i e a i j n g t t t n n r m n n n n o a e a o e r e a t a a e a u M p a M p s M d d M b
a a n j n . r t n a g a m e i a c l k n m , u e a u n k k a g m a y a r i n l e l i a m r l o i a d l l e t r u p a e , d d b n n e t a u p a m k t u n k n s a a m u s e j d h n n , i a u a a a k n m m t t e a a r e a a M s d s f 2 . 2
- a d n s t e u a k e r j r e u k t s h a u f w a u k i i c t a l k a e b i r a g m m e o a e e p r b m m e n p s n n a n a k a a a d u k d . n p u j , a h n a a f s m n i l u s k a a s n n a m s t u j e a u e o i M p b k m p 3 . 2
g n a b m e k r e p . m s o i t s i a l l a e n d a o g n m e n M a 2 . 3
Silabus
•
•
•
•
•
•
r . m h o o m u t a B t n r m a u u t o k k t a a u r i r k t s o i n e a t s n k i s a e i l k m a r i n a r a s o e g a t n d r e e n a M b d 3 . 3
3 . 4
/
- ,
r a j a l e B r e b m u S
/
l l l : s a n g i i g . g . r s i n a o o e n S u t o o e a 0 / r b a y g t g 6 e M a : / / f F / f : : t : 7 a m e B R e t p p r k a t 3 t e r n t W t a s n u t r r a r h 5 h 4 L k s e k t e u u e t a . . n 1 2 n P I B P T I
•
•
i s t u a k k o a l A W n
n a i a l i n e P
n a r a j a l e b m e P
n
n
a a a p r k a j a k a u j k r a k i l g n S e n l a a e g u e t n b a n s m a e g m m e t p n t a m s a t a g t l m r a n a a a a a e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
n
n
l k n e i a d d d o i o i n i r : m r r p e e d e p d n s t o a k a n o o u m m p o k b i l r s m l u a o a m e s o t l f e b n g e u e o P M t a u T t k
n
a a a p r k a j a k a u j k r a k i l g n S e n l a a e g u e t n b a n s m a e g m m e t p n t a m s a t a g t l m r a n a a a a a e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
a a d j r n e a s G K i l n n k u a i a u t r l h a j k e i r n i i T P U U r b
r o P •
s s u e e T • • T R
•
l i a s s a s h a . n m n a i a k a g i n s n u a e g b t u n n e e h s m n e i a r p s d u m k m e i o s t M d a •
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
r a s a D i s n e t e p m o K
208
n n a a d a . d n e a n b u r m t e t n e p r a a i s t a n g a p r t a a a k h p i g a s r n d e e n e B m p
m e a k l a d s a f g i t u k t a o n r a p k a p j . a r k k e i g o s p r n e e m o B m l
- n k l n t a u e . a e a . a s t m a r n k t b a k f s e n u e a r o i t u k . s a r u l t r s n a t s a r s f s k e u u m i u s a e s p y f n n i d l n k n m n u n n i a r e a . a t a l d i e a e a a k r k l k o a s n k p i u s e k u d b a s r t s s a a s l a r k r l k a n e n i a i n l l u p e r d g j . e d e u j e r e a l j u o i o f n t n m u j n i n g e n s i n r s n a o n e r e a b e n e o e i f e t e a M b t M u p k M s M a u M p
a a n j n . r t n a g a m e i a c k n l , u m e a u n k k a g m a y a r i n l e l i a m r l i l o l a d e t r u p a e , d d b n n e t a u p a m k t u n k n s a a m u s e j d h n n , i a u a a a k n m m t t e a a r e a a M s d s f 2 . 2
- a d n t s t u a a e r j u r e u k s h b u f w a m k i i c e a t a e l i r k g m m e a o a e p r b m n e a n p s n d a n . k a a a n u k d h a n p u j , a a s l f s m n i u u s k a a t n n a m s u j e a p e o i e M p b k m k 3 . 2
- l t n a t u e f a a i i d n b g a s t n n e u a n t a b d e m f a i l u n m s a h o k d r u t r k t . u n r s l e n s i u u a s e s n l i l i a u d n t a s i u a b k i k n r a i k a u r t e d g i g o l o d o n f m i i r n n e o r a a e r e M k g k p p 4 . 3
Silabus
•
•
•
•
•
- i k k e s a i a t g r d n u l e o e g i r i f e m n p n s o a e a k g k g t u n n a t e i f a d s n g a n n k u n a i j b o d . a u t r r a y h k u y n i n e s e a l n n M n e u a . - l k i s k i a a k r u t s l e i t d s i l e b e i o a i r l r n e u n s o k p i a a n d r l a l i u m o e a k b i s i g r u a r e a f g t h n a n t p o i e t a n k d n m f a i a n e l s k n a t i j a a m d f a a g d i n r k y u u s u s n b n t e u o n n n a r u u d M h t 4 . 4
r a j a l e B r e b m u S
: - r / t : r i a a l / l n m n i r t a a a a u n a n n r e e e k s T a g g u . . a t a n d p o i e n S a n r t h i k r o o a t e a b m z e t r d e s t s e i a n m o o B i r n e & P o e n l i k n e k a e g g g n n a k m r r / b / T f a I n a l a f t n g o o a d e b r s z e S - r 2 / a P t / : J : 1 n d a t i a o n i u m r o b e r a n r o l t r a l u r P a r w o p p r R a g t H e n u , k a o k a i a u o a e e i t i t t u a T d k p a t k u p a J t t n r l r G u a b w a r h w h T t u y S B C B G B N T K k A L t k t y t e m . . . e n a t a l a u s a e u m n . . . . . . . . . . . 0 1 y a n 1 2 A u K S 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 2 B P s 1 C n R I
•
•
•
i s t u a k k o a l A W n
n a i a l i n e P
n a r a j a l e b m e P
n
n
a a a p r k a j a k a u j k a g k n r i l S e n l a a e g u e t n b a n s e a m g m m t e p n t a m s a t a a g t a m a l n a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
n
n
n
a a a p r k a j a k a u j k a g k n r i l S e n l a a e g u e t n b a n s e a m g m m t e p n t a m s a t a a g t a m a l n a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
a j r e a a K d j r k n e i a K t G s e i l n n k P r u a i u i u a j t r i h a n j d k e l r U e i T i r P U U s b s s s o u r e e e T • • T T P R
, - n - n h n a n p a n n r a l n m n r n m n a e a t e a e a g v a e l r i p l a e l a a a a r o s k l a l e r i k d e s l m a o a a g t o a n a a e w a t g b l ( r a s a p u k v h l k o v a d e o n p , v l d . k n e a o ) n m s r l i a a i o t m o b k e m o u i t i r e e k s k p w k n k a a i n b i e e a p t s g y s l e f a a a a n k n l a b a n n n n i i k y a a i k o i s s g e a i a n n e w s w l s e r s n . o e n w v e l a l b a i a a r d a n a l a o s r s i e a a t m k a a y i e n a s y v n o d i t t v b l o n i k s y k w n s r t n l n o l , i e o r a u i a n l e k a , a t e k a k m . b p d a e . a s v . a r y s u i g a s e i r a a a n u r c s n n l , v l a n k l p s l a n e t s n n o n n r i o a l n g a i . e o e o a i o e p p a a e g h a k r l g r o s a l b r l u e g t p o g g n y r o g , l a t i p s m e p t t a a n k n n s n a v i m k n l a n n m a r n a e b k n g a v n n n e b e t e a a n o e o n e a o a e y e e l u o e o e e k r e l u d u M k l n M d t b w n d m n p M e o M e k d M a k M c t •
•
•
•
•
•
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
r a s a D i s n e t e p m o K
210
t n a a p k a u d k a n l e e p m t i a a a g s r n a i . a i h l g g s u n n k e r a i s M o d
a a a e w r n k a a o s y b a k n l a n e t j i a s l a b d a a i n t a a r s k l a g a a c n u e f n n s . u a n i g d a g a m a h u u t n i i s u e i m r e u o M k t s b
. s n , n - . t - g , . n n n n , p n n n r n - a r k n n i e t a a a l a m a t a l a m e n l a t a a a e l a a a e u e t i t e k f a n e m s a a i g e a k a a a o d a g k t c i u a i a p i o k m s y v k d g n k r v k r n k k a o p , . e i k n i , p e o r g a o i i p i a r , n m n n e l p s m n a k i d i p m n k r a k e a n n a n t , a w b , n a g g a o n t g a n r a k a n h d , l n a n l a e n i a n g u l a o a k g n m a g . a i o n n e o n a a a s o r a a y i k l k d k k t u k i o t t p i i k a d u r v a a l i s i d n n d a p t s f b s n u o k i a n n a l n n n h e e a , b a n a l n k l e n o t a r s n n o k e e . b b s t e l e m e n i d l e k e e t s j a l j b a y l e j u a m a r , t m a a n t k a i a a m s n t a a n n n n k n n c t a o v v t a i r a e o a v v t e e a o e l a a f e e e m e a g m a e i g o o o k r k o o k i i e o i r k M t t M e b M p k M m M s b l M p i k k i t k k k i i
. a a n j n m r t n a g a l e i k c n m a a , u n u e a m y k a k g a r i n l a e l i m r l i l o l a d e t r u p a e , d d b n n e t a u p a m k t u n k n s a a m u s e j d h n n , i a u a a a k n m m t t e a a r e a a M s d s f 2 . 2
- a d n s t e u a k e r j r e u k s h t u f w a a u k i i c t a l k a e b i r a g m m e o a e e p r b m m e n p s n n a n a k a a a d u k d . n p u j , a h n a a f s m n i l u s k a a s n n a m s t u j e a u e o i M p b k m p 3 . 2
, n n s n e o t a a s i a d o r n i k i p a s t a n a , n k n i a i d e k l g n a r o . n a v i k o d u o k m a n t k g a n n l b e n e o l b a a n m a t v t e m a o a M e k k p i k i 5 . 3
Silabus
•
•
•
•
•
•
r a j a l e B r e b m u S i s t u a k k o a l A W a j r e a a K d j r k n i e t a K G s e i l n n k P r u u a a t j i u r i h i a n j d i e l r U e k U T i r P U s b s s s o e e e r u T • • T T P R
n a i a l i n e P
n a r o p a l o i l n a o l f u o p t r m o u P K
t m n a a u d k i m i t i a k r g a d n r n e P a k P o n M n p o a a i s r m l r a o o o o p p g l f a n a u e o t L a L T K
r o P •
• •
n a r a j a l e b m e P
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
- k a e i t w y i a n t y e n n . p a e n e s a s l i d a a s v i e r o l a k a b t n r n e a p a n a g h n b d e n e a l e i o M b l •
r a s a D i s n e t e p m o K
n r a n e e w a l g a p y n a n e v e d o n s r k a r a a k a l t t o u n p a . r b a a n w l e e a o y n a l y n a a n p n v e d e o e o M b k s n • n a r a l o p e k s i s i l a . n a a w g a n y e n e M s 6 . 3
, n n s s n i a a s e o t i l s i a d a r o n k , i n a i s a p t a , l a i n k n i s i e d a n l r h a n a o . a v o m n g n k o k a a i u k t g k d i n o n j e n l e l a n a y b b a a n a t n r m t e e e a v a o k k M p p i k i
l - i i t n n s a a a g a g n r a r a h m o e a . l a b p p a g r o n t e n a a a n b l a p t e d p n u a e r n b k a a n n r a o l a l k c i a i k a r j i j a o . a e n a a g a b p n y p t a a l y o e t i a b n n c k u e s r e r r e n a a m e M p a l M h a b
s - n n n i e a s m a l i l e t a a t a a p k k n i v i a s , o g e n k n s i o o n n e r a a m p n t a a d n n t k , a i a a k i d g i s n , a h i n a d a n i n l . e k l o n a t u a d g b r m n r n v o a e e e o o g o M p b k k l 5 . 4
n n a e a d m a , n a b o a t . k r c a u e r k s e w p a a l l y e n a i n s m k a e , l s h g u n p n n a a m r a c i a k l n y i j a n o r a e e y p e M m n k 6 . 4
•
•
Kimia Kelas X
211
r a j a l e B r e b m u S
/ l / l / l / l / l g g . g . g . g . . o o o o o o o o o o g i / g U / g / g / g / / / R / F : 4 : k : x / : J : g c t / x z t p i t p t p z t p 1 p T e t m t t t t t n B r h c h V h R h S h 8 i e t . n 1 I
. 2
. 3
n
n
. 4
. 5
•
i s t u a k k o a l A W n
n a i a l i n e P
n a r a j a l e b m e P
a a a p r k a k a j a u j k l a k r i g n e n l a a e S b t g u n m s e a n e a m g m t e p n t a m s a t t a a g m a l n a a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
n
n
n
a a a p r k a k a j a u j k l a k r i g n e n l a a e S b t g u n m s e a n e a m g m t e p n t a m s a t t a a g m a l n a a a a r e a e a g u g S b S p S t n e P • • •
a a d j r n e a K G s i l n k u n u a a j t r i h i a n i k e l r i T P U U r b
a a d j r n e a K G s i l n k u n u a a j t r i h i a n i k e l r i T P U U r b
s s u e e T • • T R
n a r o p a l o i l n a o l f u o p t r m o u P K
n a r o p a l o i l n a o l f u o p t r m o u P K
i r k i n n i r k i r r u o o t o t u o a a r k t e n e e t t n e a r e t l n b n e n a o n a a b a i i p s t a a . t r n r k e d a k r a e d r k r y e g g n a a e l n n a s n n s b u e d a e o a r d p t n k p d r e n i r n k e a l e a e a s b k o k b k l a . e u a . s l t t m s s l t a i a i u u n u u n w l l k a d k b e a k b e e i u j j e e e e n y t r l l n m n n b o s r e n e o o s e r i e e e M s b M e M d m t h m t
s r t i a . a f s t h i i l n i s d a a i n a d a y i n k t l i a a i t g s g a a a r n h t a e p u d r n n e a a b k n l i j a u a a g w y n k a e y u l n b e u o n e M h m s
n n n a a o l r r t a k a k m s e a a l r d r e l i e s b n a a i h w a a m n y a o . k n e d ) i j s R a P y k u i r E n t o S e n e e V M b t (
s u s e e T • • T R
. - h l i n n u r e r a d a f u k a e r i t t g t n e a a l n a e n g o m u g c a n b e e i s e m i u n k s p r s o k h r a i f t t a s n t s k n r i i a a e g e . i s a i s l f i a l l e n t s n y i i a a e e n n s p n k d l a a r n u a k a a d g r u a k g r e n e a g l n t a h n t e e n s o r n u n t e M a u r m M i •
•
k o k o P i r e t a M
r o t a k i d n I
r a s a D i s n e t e p m o K
- t g a n a e s m n a a t r m e e s t t n a u t p a n d a s n i . e p p s u a k k i s i a i s g d r r r e a e B h b
- i m r a r a a t l n h a a e d a s y n f a i t g a k a p u a n i d o e h r e p m k o m u n e l a f k i a a p d l i a l r k u e i k p y . e i n l r e e o r a B m m h
a n k a y a i s y a a k i g r f g a i . i s k u a . t i a l i t g a a f n i y a d r e s m b e t r e n n r e b a m e b l t n g t a n l u a n k u u a k t y a e k k k l e u l s o k b a e a t e w o l e m r a y a m j r a k n y t n t n a e e n g n e n M a i t M s a
. a a n j r t a n m n a e i g l a k c n m , u e a u n k a k a g m y a r i n l a i e m r l l o i a d l l e t r u a e p , d d b n n e t a u p a m k t u n k n s a a m u s e j d n , i h n a u a a a k n m m t t e a a r e a a M s d s f 2 . 2
- a d n t s t u a a e r j u r e u k h b s u f w a m k i c e a t i l a e m i r k g m e a o a e p r b m n e a n p s n d . a n a k a a n u k d a n p h s u j a , a m l u f n i s t u s k a a u n n a m s p e o j i e a e M p b k m k 3 . 2
i , - k s n g i k o n i s a i u f r b , e u t t a h f n m o i t n i s a a n ( a d n k l i r a e t e g g k n i i t a n d r m e n a l ) d a p u i a . b r k y r e e a m l n t e t n o n a M a m a m 5 . 3
•
•
•
•
h r n n a i a a i t l a k k u m e m t u s o n j i D e i n r d o n i r e e o m . t t r o l e k u s k u k T i t e e s l ( n l i l e u o a n m n a o ) n m a g t o k r g n a t t a k u n s t l e n e a i e n E b M p i 7 . 3
•
•
•
s , n t i a f s m a i i o d s l t a a i n ( r n a l e a g e t g k a n n i e t r e d m a m p l ) n r a a a u y . d t n k n i e n r h a l e a t a i l s o g a o k m n m g r a u n e , b k e t n u i s o n M i i h i f 5 . 4
l h r n u a t a i k l i e k a l m e m o u s j i o m d k i r d u o n i t o r e r n t t o e k e t b n e ( l n a e a k n m . k r l a a o ) a s g t n o m a n a t r a d a i k r r s t e e e a l n e b p i M 7 . 4
Kimia Kelas X
213
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A.
Sekolah
:
SMA/MA
Mata Pelajaran
:
Kimia
Kelas/Semester
:
X/1
Materi Materi/Su /Subm bmate ateri ri Pokok Pokok :
Sistem Periodik Unsur
Alokasi Waktu
12 × 45 menit (4 kali tatap muka)
:
Kompe Kompeten tensi si Dasar Dasar dan Indik Indikato ator r 1.1 Menyadari Menyadari adanya keteraturan keteraturan struktur struktur partikel partikel materi sebagai sebagai wujud wujud kebesaran kebesaran Tuhan Tuhan YME dan dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemik iran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator: Menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifat-sifatnya sebagai sumber daya alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah ilmiah (memiliki (memiliki rasa ingin ingin tahu, disiplin, disiplin, jujur, jujur, objektif, terbuka, terbuka, mampu mampu membedamembedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreaktif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Indikator: • Memiliki Memiliki rasa rasa ingin ingin tahu tahu dala dalam m mempel mempelajar ajarii tabel tabel perio periodik dik unsur unsur.. • Bersikap Bersikap kritis kritis dan dan komun komunikat ikatif if dalam dalam mengun mengungka gkapkan pkan pendap pendapat. at. 2.2 Menunjukkan Menunjukkan perilaku perilaku kerja kerja sama, santun, santun, toleran, toleran, cinta cinta damai, dan dan peduli peduli lingkungan lingkungan serta serta hemat hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Indikator: Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman. 2.3 Menunjukkan Menunjukkan perilaku perilaku respon responsif sif dan proaktif proaktif serta serta bijaksana bijaksana sebagai sebagai wujud kemampu kemampuan an memecahkan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Indikator: Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok. 3.4 Menganalisis Menganalisis hubungan hubungan konfigur konfigurasi asi elektron elektron dan dan diagram diagram orbital orbital untuk menentukan menentukan letak letak unsur unsur dalam dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. Indikator: • Menjela Menjelaskan skan perkemb perkembang angan an penyu penyusun sunan an tabel tabel periodi periodik k unsur unsur.. • Menentu Menentukan kan letak letak unsur unsur dalam dalam tabel tabel perio periodik dik berda berdasark sarkan an konfigu konfigurasi rasi elekt elektron ron.. • Menj Menjel elas aska kan n sif sifat at-s -sif ifat at uns unsur ur.. • Menje Menjela laska skan n massa massa atom atom rela relatif tif suatu suatu unsu unsurr. • Menje Menjela laska skan n sifa sifatt kep keper erio iodik dikan an unsu unsurr. 4.4 Menyajikan Menyajikan hasil analisis analisis hubungan hubungan konfigurasi konfigurasi elektron elektron dan diagram diagram orbital orbital untuk untuk menentukan menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur. Indikator: Menyajikan tugas mengenai hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dan sifat k eperiodikannya.
214
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B. Tujua ujuan n Pemb Pembel elaj ajar aran an Siswa mampu: 1. menjela menjelaskan skan perkemb perkembang angan an penyusu penyusunan nan tabel tabel perio periodik dik unsur; unsur; 2. menentu menentukan kan letak letak unsur unsur dalam dalam tabel tabel period periodik ik berdas berdasarka arkan n konfigur konfigurasi asi elektr elektron; on; 3. menj menjel elas aska kan n sifa sifatt-si sifa fatt uns unsur ur;; 4. menje menjela laska skan n mass massa a atom atom relat relatif if suatu suatu unsur unsur;; 5. menje menjela laska skan n sifat sifat keper keperio iodik dikan an unsur unsur.. C.
Materi Po Pokok • •
D.
Perk Perkem emba bang ngan an pen penge gelo lomp mpok okan an unsu unsurr-un unsu surr. Sifa Sifatt-si sifa fatt unsu unsurr, mass massa a atom atom rela relati tiff (Ar ), dan sifat keperiodikan unsur.
Meto Metode de Pem Pembe bela laja jara ran n Pendek Pendekata atan n : Ketera Keterampila mpilan n Proses Proses ( Scientific Approach) Approach) Model : Siklus Belajar (Learning Cycle) Cycle) Metode : Discovery dan dan Diskusi
E.
Media Media,, Alat Alat,, dan dan Su Sumb mber er Belaja Belajar r 1.
Media MS Power Point
F.
2.
Alat dan Bahan a. Tabel abel Perio Periodik dik Unsur Unsur b. Loga Logam m natr natriu ium m c. Pita Pita magn magnes esiu ium m d. Ampelas
3.
Sumber Be Belajar a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X , PT Intan Pariwara d. Buku PG Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X , PT Intan Pariwara e. Buku Buku Ref Refer eren ensi si:: Pustaka Sains Tersambung-Internet: Material Internet : http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/L437f6
Kegi Kegiat atan an Pem Pembe bela laja jara ran n Pertemuan I (3 × 45 menit) 1.
Penda endah hulu uluan (10 (10 men menit it)) a. Pemusatan Pemusatan perhatian perhatian:: diskusi mengenai mengenai jenis jenis dan sifat salah salah satu unsur unsur silikon (Si) (Si) yang digunaka digunakan n sebagai komponen sel surya. b. Ape Apersep sepsi: si: 1) Mengap Mengapa a silikon silikon dipil dipilih ih sebaga sebagaii bahan bahan pembu pembuat at sel surya surya? ? 2) Di manaka manakah h letak letak silikon silikon dalam dalam tabel tabel peri periodik odik unsur? unsur? c. Guru menjelask menjelaskan an tujuan tujuan pembelajara pembelajaran n yaitu memberik memberikan an pemahaman pemahaman kepada siswa mengenai mengenai dasar pengelompokan unsur-unsur kimia dalam tabel periodik.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Guru menjelaska menjelaskan n unsur-unsur unsur-unsur kimia kimia ditemukan ditemukan secara secara bertahap. bertahap. Hingga Hingga saat ini ini diketahui diketahui unsur kimia sebanyak 118. Unsur-unsur kimia tersebut dikelompokkan ke dalam tabel periodik unsur. b. Guru membent membentangka angkan n tabel periodik periodik unsur unsur di depan kelas. kelas. Guru kemudian kemudian membagi membagi siswa menjadi menjadi beberapa kelompok untuk mengerjakan tantangan berpikir.
Kimia Kelas X
215
c. Siswa melaksanakan melaksanakan kegiatan tantangan berpikir mengenai tabel periodik periodik unsur unsur.. Siswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan dalam tantangan berpikir secara berkelompok. d. Guru menanyaka menanyakan n hasil diskusi diskusi siswa dan dan menunjuk menunjuk beberapa beberapa siswa siswa untuk menjelaska menjelaskan n hasil pengamatannya. Guru kemudian membahas hasil diskusi siswa dan menjelaskan dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik. e. Guru menjelask menjelaskan an perkembang perkembangan an pengelompo pengelompokan kan unsur-unsu unsur-unsurr kimia hingga hingga sistem periodik periodik modern. f. Guru Guru menga menganjur njurkan kan siswa siswa untuk untuk meng mengunj unjung ungii alamat alamat web http://goo.gl/5WBFt0 http://goo.gl/5WBFt0 dan http://goo.gl/ L437f6 , kemudian membuat rangkuman isi web tersebut. web tersebut. g. Guru menjelaska menjelaskan n sistem golongan golongan dan periodik periodik dalam dalam tabel periodik periodik berdasar berdasarkan kan konfigurasi konfigurasi elektron unsur. h. Guru memin meminta ta siswa menam menambah bah penget pengetahua ahuan n dengan dengan membaca membaca buku buku Pustaka Sains TersambungInternet: Material . i. Guru mengingatkan mengingatkan siswa untuk untuk mengapli mengaplikasikan kasikan ilmu yang yang diperoleh diperoleh sesuai dengan dengan pembiasaan pembiasaan pada buku PR buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara. Pariwara . 2.
Kegi Kegiat atan an penu penutu tup p (15 (15 meni menit) t) a. Guru Guru melakuka melakukan n refleksi refleksi pemb pembela elajara jaran n hari hari ini. b. Guru Guru menug menugasi asi siswa siswa untuk untuk menge mengerja rjakan kan Tugas secara Tugas secara berkelompok yang terdiri dari empat–lima siswa. Guru memberikan waktu dua minggu untuk mengerjakan tugas tersebut. c. Guru Guru menu menugasi gasi siswa siswa untuk untuk menger mengerjaka jakan n Latihan 1 yang 1 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara. Pariwara . Pertemuan II (3 × 45 menit)
1.
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) a. Guru menginga mengingatkan tkan siswa secara secara sekilas sekilas mengenai mengenai perkembanga perkembangan n pengelompokan pengelompokan unsur. unsur. b. Guru menunjuk menunjuk beberapa beberapa siswa siswa untuk menjelaskan menjelaskan dasar penyusunan penyusunan sistem periodik periodik unsur oleh Lavoisier, Dobereiner, Newlands, Mendeleyev, dan Henry G. J. Moseley.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Guru melakukan melakukan demonstra demonstrasi si untuk mengetahu mengetahuii sifat unsur golongan golongan I (natrium) (natrium) dan golongan golongan II (magnesium) sesuai kegiatan pada tantangan berpikir. Guru meminta siswa mengamati perubahan yang terjadi. b. Guru menjelaskan menjelaskan sifat-sifat unsur unsur dalam dalam sistem periodik, periodik, meliputi meliputi kemiripan kemiripan sifat unsur dalam satu golongan. c. Guru Guru menje menjelask laskan an massa massa atom atom relatif relatif (Ar ) unsur. d. Guru menjelaskan menjelaskan sifat keperiodikan keperiodikan unsur unsur,, yaitu jari-jari jari-jari atom, energi energi ionisasi, ionisasi, afinitas afinitas elektron, elektron, dan keelektronegatifan. e. Guru membagi membagi siswa siswa menjadi menjadi beberapa beberapa kelompok kelompok yang yang terdiri terdiri dari empat-en empat-enam am siswa, kemudian kemudian menugasi setiap kelompok untuk mengerjakan Tugas Kelompok. Kelompok. Siswa diberi waktu selama satu minggu untuk mengerjakan tugas dan diminta mengumpulkannya minggu depan.
3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Guru Guru melakuka melakukan n refleksi refleksi pemb pembela elajara jaran n hari hari ini. b. Guru Guru memi meminta nta siswa siswa meng menger erjak jakan an Latihan 2 yang 2 yang terdapat pada buku PR Peminatan IPA Kimia kelas X, PT Intan Pariwara. Pariwara . Pertemuan III (3 × 45 menit)
1.
216
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan, lembar pekerjaan Latihan 1, 1, Latihan 2, 2, dan Tugas Kelompok Kel ompok..
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Guru Guru bersa bersama ma siswa siswa membah membahas as soalsoal-soa soall Latihan 1 dan 1 dan Latihan 2. b. Guru meminta beberapa beberapa kelompok kelompok untuk memprese mempresentasikan ntasikan hasil pengerj pengerjaan aan Tugas Kelompok di depan kelas. c. Guru mengajak mengajak seluruh siswa untuk untuk turut berpera berperan n aktif menangg menanggapi api dan berdiskusi berdiskusi membahas membahas jawaban yang dipresenta dipresentasikan. sikan.
3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Guru meminta meminta siswa untuk mengulang mengulang kembali pelajara pelajaran n Sistem Periodik Periodik Unsur Unsur untuk untuk mempersiapkan Ulangan Harian pada pertemuan selanjutnya. b. Guru Guru menging mengingatka atkan n siswa siswa untuk untuk mengu mengumpu mpulkan lkan Tugas pada Tugas pada pertemuan selanjutnya. Pertemuan IV (3 × 45 menit)
1.
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan Tugas Proyek yang Proyek yang diberikan dua minggu sebelumnya, lalu memulai Ulangan Harian.
2.
Kegia egiata tan n In Inti (120 (120 menit enit)) Ulangan Harian siswa.
3.
Kegiatan Penutup (5 menit) Guru meminta siswa mempelajari bab selanjutnya di rumah.
G. Penilaian 1.
Tekni eknik k dan dan Bent Bentuk uk Inst Instru rume men n Teknik
2.
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio
Kumpulan Laporan dan Produk
Contoh Instrumen a. Lemb Lembar ar Peng Pengam amat atan an Sik Sikap ap No.
Skor
Aspek yang Dinilai 3
1.
Menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifatsifatnya sebagai sumber daya alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.
2.
Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari tabel periodik unsur.
3.
Bersikap kritis dan komunikatif dalam berdiskusi.
4.
Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
5.
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
2
Keterangan 1
Kimia Kelas X
217
b. Rubr Rubrik ik Pen Penil ilai aian an Sik Sikap ap
218
No.
Aspek yang Dinilai
Rubrik
1.
Menghargai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan beserta sifatsifatnya sebagai sumber daya alam sehingga membantu kelangsungan hidup manusia.
3 : menunjuk menunjukkan kan sikap sikap menghar menghargai gai dan dan mensyuku mensyukuri ri kompl komplekeksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya alam. 2 : belum belum secara secara ekspl eksplisi isitt menunjuk menunjukkan kan sikap sikap mengh mengharg argai ai dan mensyukuri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya alam. 1 : belum belum menunj menunjukkan ukkan sikap sikap menghar menghargai gai dan mensyuku mensyukuri ri kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan sebagai sumber daya alam.
2.
Memiliki rasa ingin tahu dalam mempelajari tabel periodik unsur.
3 : menunjuk menunjukkan kan rasa rasa ingin ingin tahu tahu yang yang tinggi tinggi dengan dengan banyak banyak bertanya, berani mencoba, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok. 2 : menunjuk menunjukkan kan rasa rasa ingin ingin tahu, tahu, tetapi tetapi tidak terlalu terlalu antus antusias, ias, kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam kelompok. 1 : tidak tidak menunj menunjukk ukkan an rasa rasa ingin ingin tahu dan dan tidak tidak berjiwa berjiwa kreati kreatif, f, enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani mencoba, sulit terlibat aktif dalam kelompok.
3.
Bersikap kritis dan komunikatif dalam berdiskusi.
3 : menunjuk menunjukkan kan sikap sikap kritis kritis dan dan komuni komunikati katiff dalam dalam diskus diskusi, i, misal sering bertanya maupun menjawab, serta memberikan penjelasan yang mudah dimengerti. 2 : berperan berperan aktif aktif dalam dalam disku diskusi si tetapi tetapi belum belum maksimal maksimal,, misal misal memberikan penjelasan yang sulit dimengerti. 1 : tidak tidak bersung bersungguhguh-sung sungguh guh dalam dalam berdis berdiskus kusi, i, misal misal bersikap pasif dan tidak berusaha mencari jawaban dari pertanyaan.
4.
Bersikap santun dan menghargai perbedaan pendapat antarteman.
3 : mengguna menggunakan kan bahasa bahasa yang yang baik saat bertanya bertanya maupun maupun menjawab pertanyaan, serta memberikan kesempatan kepada teman untuk mengeluarkan pendapatnya. 2 : menggu menggunak nakan an bahasa bahasa yang yang baik, baik, tetapi tetapi bersi bersikap kap biasa biasa saja terhadap pendapat teman. 1 : selalu selalu meny menyang anggah gah penda pendapat pat teman teman yang yang tidak tidak sesu sesuai ai dengan pendapatnya.
5.
Bersikap proaktif dalam mengerjakan tugas kelompok.
3 : berperan berperan aktif aktif dalam dalam mengerja mengerjakan kan tugas tugas dan berupaya berupaya tepat waktu menyelesaikan tugas. 2 : kurang kurang berperan berperan aktif aktif dalam dalam menyeles menyelesaika aikan n tugas. tugas. 1 : tidak tidak berpera berperan n aktif aktif dalam dalam mengerja mengerjakan kan tugas, tugas, tidak tidak telit teliti, i, dan menyelesaikan tepat waktu.
Mengetahui Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
......................... NIP.___________________
......................... NIP.___________________
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
A.
Sekolah
:
SMA/MA
Mata Pelajaran
:
Kimia
Kelas/Semester
:
X/1
Materi Materi/Su /Subm bmate ateri ri Po Pokok kok :
Ikatan Kimia
Alokasi Waktu
18 × 45 menit (6 kali tatap muka)
:
Kompe Kompeten tensi si Dasar Dasar dan Indika Indikator tor 1.1 Menyadari Menyadari adanya adanya keteraturan keteraturan struktur partikel materi materi sebagai sebagai wujud wujud kebesaran kebesaran Tuhan Tuhan YME YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Indikator: Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah ilmiah (memiliki (memiliki rasa ingin tahu, tahu, disiplin, jujur, jujur, objektif, terbuka, mampu mampu membedamembedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Indikator: • Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif tinggi terhadap setiap peristiwa di alam. • Bersikap Bersikap jujur, jujur, disiplin disiplin,, teliti, teliti, dan proaktif proaktif dalam dalam prakti praktikum. kum. 2.2 Menunjukkan Menunjukkan perilaku perilaku kerja sama, santun, santun, toleran, toleran, cinta damai dan dan peduli peduli lingkungan lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Indikator: Menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi. 2.3 Menunjukkan Menunjukkan perilaku perilaku responsif responsif dan proaktif proaktif serta bijaksan bijaksana a sebagai sebagai wujud kemampua kemampuan n memecahkan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Indikator: Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan. 3.5 Membandingk Membandingkan an proses pembentuk pembentukan an ikatan ion, ion, ikatan kovalen, kovalen, ikatan kovalen kovalen koordinasi, koordinasi, dan ikatan ikatan logam. Indikator: • Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron stabil. • Menjela Menjelaskan skan peranan peranan elektron elektron dalam dalam pembe pembentuk ntukan an ikata ikatan n kimia. kimia. • Menje Menjela laska skan n pros proses es pem pembe bentu ntuka kan n ikata ikatan n kimia kimia.. • Menye Menyebu butka tkan n macam macam-ma -maca cam m ikat ikatan an kimia. kimia. • Membed Membedakan akan sifat-s sifat-sifat ifat senyaw senyawa a yang berik berikatan atan ion, ion, kovale kovalen, n, logam, logam, dan dan hidroge hidrogen. n. • Memban Membanding dingkan kan proses proses pemben pembentuka tukan n ikatan ikatan ion, ikatan ikatan kovalen kovalen tungga tunggal, l, ikatan ikatan kovalen kovalen rangkap rangkap dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar, ikatan logam, dan ikatan hidrogen. • Mengan Menganalis alisis is penyeba penyebab b perbeda perbedaan an titik titik leleh leleh antara antara senya senyawa wa ion ion dan kovale kovalen. n. 3.6 Mengan Menganalis alisis is kepolar kepolaran an senyawa senyawa.. Indikator: Menyebutkan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan senyawa kovalen nonpolar. 4.5 Mengolah Mengolah dan dan mengana menganalisis lisis perbandin perbandingan gan proses pembentukan pembentukan ikatan ion, ikatan ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Indikator: Menyajikan hasil analisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ik atan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.
Kimia Kelas X
219
4.6 Merancang, Merancang, melakukan, melakukan, dan menyimpulkan menyimpulkan serta serta menyajikan menyajikan hasil percobaan percobaan kepolaran kepolaran senyawa. senyawa. Indikator: • Menyajikan data hasil percobaan pengamatan kepolaran berbagai larutan. • Menyaji Menyajikan kan lapora laporan n hasil hasil percobaa percobaan n pengam pengamatan atan kepo kepolara laran n berbaga berbagaii larutan. larutan. B. Tujua ujuan n Pemb Pembel elaj ajar aran an Siswa mampu: 1. menjela menjelaskan skan peng pengertia ertian n konfigur konfigurasi asi elektro elektron n stabil; stabil; 2. menjela menjelaskan skan perana peranan n elektron elektron dalam dalam pembentu pembentukan kan ikatan ikatan kimia; kimia; 3. menjela menjelaskan skan proses proses pemb pembentu entukan kan ikata ikatan n kimia; kimia; 4. menyeb menyebutka utkan n macam-ma macam-macam cam ikatan ikatan kimia; kimia; 5. membedakan membedakan sifat-sifat sifat-sifat senyawa yang berikatan berikatan ion, kovalen, kovalen, logam, dan hidrogen hidrogen;; 6. membandingkan membandingkan proses pembentuka pembentukan n ikatan ion, ikatan ikatan kovalen tunggal, tunggal, ikatan kovalen kovalen rangkap rangkap dua, dua, ikatan kovalen rangkap tiga, ikatan kovalen koordinasi, ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar, ikatan logam, dan ikatan hidrogen; 7. menjelaskan menjelaskan penyebab penyebab perbedaan perbedaan titik titik leleh antara senyawa ion dan dan kovalen; kovalen; 8. menyebutkan menyebutkan perbedaan perbedaan antara senyawa senyawa kovalen kovalen polar polar dengan dengan senyawa senyawa kovalen kovalen nonpolar; nonpolar; 9. menyajikan menyajikan hasil hasil analisis analisis perbandingan perbandingan proses proses pembentuka pembentukan n ikatan ion, ion, ikatan kovalen, kovalen, ikatan ikatan kovalen kovalen koordinasi, dan ikatan logam; 10. menyajikan menyajikan data data hasil hasil percobaan percobaan pengamatan pengamatan kepolaran kepolaran berbagai berbagai larutan; larutan; 11. menyajikan menyajikan laporan laporan hasil hasil percobaan percobaan pengam pengamatan atan kepolaran kepolaran berbagai berbagai larutan. larutan. C.
Materi Po Pokok • Terbentuknya Ikatan Kimia Macam-Macam Ikatan Kimia •
D.
Meto Metode de Pem Pembe bela laja jara ran n Pendek Pendekata atan n : Keteram Keterampila pilan n Proses Proses (Scientific (Scientific Approach) Approach) Model : Siklus Belajar (Learning Cycle) Cycle) Metode : Discovery dan dan Diskusi
E.
Media, Media, Alat, Alat, dan Su Sumb mber er Belaja Belajar r 1.
Media MS Power point atau OHP
2.
Alat dan Bahan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
3.
220
Statif Buret Corong Bata Batang ng ebon ebonit it Gelas kim kimia Benzena Nitr Nitro o benz benze ena Trikl riklor oro o meta metana na Karb Karbon on tetr tetrak aklo lori rida da Akuades Laru Laruta tan n natr natriu ium m klor klorid ida a Garam dapur
Sumber Be Belajar a. Buku Peminatan IPA Kimia SMA/MA Kelas X , Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia b. Buku Guru Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia c. Buku PR Peminatan IPA Kimia SMA/MA kelas X , PT Intan Pariwara d. Buku PG PG Kimia Kimia SMA/MA SMA/MA Kelas Kelas X Semes Semester ter 1, PT PT Intan Intan Pariwar Pariwara a e. Buku referensi: referensi: Pustaka Pustaka Sains Sains tersambung tersambung Internet: Campuran & Senyawa, Senyawa, PT Pakar Raya Raya f. Internet: http://goo.gl/wTJ2b dan http://goo.gl/TJH1r
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
E.
Kegi Kegiat atan an Pemb Pembel elaj ajar aran an Pertemuan I (3 × 45 menit) 1.
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) a. Pemusatan Pemusatan perhatian: perhatian: menunjukkan menunjukkan bahwa segala segala sesuatu sesuatu yang yang ada di di alam pada pada hakikatnya hakikatnya diciptakan dengan berpasangan, seperti laki-laki dan perempuan, langit dan bumi, serta siang dan malam. b. Apersepsi: Apersepsi: bertanya bertanya jawab jawab tentang tentang alasan alasan segala sesuatu selalu berpasangan. berpasangan. c. Menghubungka Menghubungkan n adanya adanya pasangan pasangan benda benda dengan dengan keberadaan keberadaan kebanyakan kebanyakan atom di alam yang cenderung berikatan.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Membagi Membagi siswa menjadi menjadi beberapa beberapa kelompok, kelompok, satu deret menjadi menjadi satu kelompok. kelompok. b. Meminta beberapa beberapa siswa perwakilan perwakilan kelompok kelompok menuliskan menuliskan konfigurasi konfigurasi elektron elektron unsur-unsur unsur-unsur yang yang terdapat pada kegiatan Tantangan Berpikir subbab subbab pertama, bab ketiga di papan tulis. c. Membahas Membahas penulisan penulisan konfigurasi konfigurasi elektron elektron yang tepat bersama siswa. d. Menyampaikan Menyampaikan informasi kecenderungan kecenderungan elektron membentuk membentuk konfigurasi konfigurasi yang stabil. stabil. e. Menyampaikan Menyampaikan informasi penulisan penulisan konfigurasi konfigurasi elektron unsur-unsur unsur-unsur gas mulia.
3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Bersama siswa menyimpulka menyimpulkan n hasil pembelajaran pembelajaran hari hari ini, serta serta memotivasi memotivasi siswa siswa untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan dan mengagumi ciptaan-Nya mengenai kestabilan at om-atom unsur. b. Meminta siswa siswa membaca membaca materi mengena mengenaii peranan peranan elektron dalam ikatan ikatan kimia sebagai sebagai bahan bahan pembahasan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan II (3 × 45 menit)
1.
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) a. Pemusatan Pemusatan perhatian: perhatian: memotiva memotivasi si siswa dengan dengan menunjukk menunjukkan an contoh contoh senyawa garam garam dapur dapur yang terbentuk dari logam Na yang sangat eksplosif dengan gas klorin yang sangat beracun tetapi garam dapur tidak berbahaya bagi tubuh. Atom-atom cenderung membentuk kelompok atom atau molekul yang mempunyai energi yang lebih rendah daripada energi atom-atom yang terpisah sehingga garam dapur (NaCl) tidak berdampak buruk bagi tubuh, kecuali pada suhu tinggi. b. Apersepsi: Apersepsi: bertanya jawab tentang tentang bagian bagian elektron elektron suatu suatu atom yang yang paling paling mudah mudah lepas. lepas. c. Menging Mengingatka atkan n kembali kembali penge pengertia rtian n elektron elektron valens valensi. i.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. b. c. d. e.
f. 3.
Menggambarkan Menggambarkan pembentukan pembentukan suatu ion hingga menjadi senyawa. Menyampaikan Menyampaikan informasi cara atom atom mencapai mencapai kestabilan kestabilan seperti seperti gas gas mulia. mulia. Mengga Menggamba mbarkan rkan struk struktur tur Lewis Lewis bebera beberapa pa unsur unsur.. Membagi Membagi siswa dalam kelompok-kelomp kelompok-kelompok ok beranggo beranggotakan takan empat–lima empat–lima siswa per kelompok. kelompok. Meminta siswa mengerjakan mengerjakan tugas membuat membuat konfigurasi elektron beberapa atom unsur unsur serta menggambarkan rumus struktur Lewisnya yang terdapat pada Tugas Tugas di subbab pertama, bab tiga. Menunjuk Menunjuk wakil dari tiap-tiap tiap-tiap kelompok kelompok untuk menuliska menuliskan n hasil tugas ini ini di papan tulis, kelompok kelompok yang lain mengoreksi jawaban kelompok tersebut.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Bersama Bersama siswa siswa menyimpu menyimpulkan lkan hasil hasil pembela pembelajara jaran n hari ini. ini. b. Memin Meminta ta sisw siswa a men menge gerja rjaka kan n Latihan 1 yang 1 yang terdapat dalam buku ini. c. Meminta siswa mempelaj mempelajari ari terlebih terlebih dahulu dahulu materi macam-macam macam-macam ikatan ikatan kimia. kimia. Pertemuan III (3 × 45 menit)
1.
Pend endahu ahuluan luan (10 (10 men menit it)) a. Meminta Meminta siswa siswa mengu mengumpu mpulkan lkan hasil hasil peke pekerjaa rjaan n Latihan 1. 1. b. Pemusatan perhatian: perhatian: mengingatkan mengingatkan kembali mengenai mengenai senyawa garam dapur dapur dan dan rumus kimianya, kemudian meminta mengamati struktur kristal garam dapur.
Kimia Kelas X
221
c. Apersepsi: Apersepsi: bertanya jawab mengena mengenaii unsur-unsur unsur-unsur yang menyusun menyusun garam dapur, dapur, nomor atom atom dan konfigurasi elektron unsur-unsur penyusun, serta reaksi kedua atom unsur sehingga terbentuk molekul garam dapur. d. Mengenalkan Mengenalkan kepada siswa bahwa garam dapur termasuk senyawa ion. 2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Menyiapkan Menyiapkan 5 buah buah kartu untuk untuk melambangka melambangkan n ion kalium, kalium, kalsium, kalsium, dan klor klor yang membentuk membentuk senyawa ion KCl dengan CaCl 2. Kartu diberi sudut sebanyak elektron yang dilepas atau ditangkap. Sudut pada ion positip dibuat berlawanan dengan sudut pada ion negatif s ehingga ketika diselipkan, kartu akan cocok. Untuk senyawa kalium, sudut yang dibuat hanya satu sehingga ion klor yang cocok diselipkan hanya satu. Sementara untuk ion kalsium dibuat dua sudut sehingga sudut berlawanan dari ion klor yang diselipkan sebanyak dua. b. Menyebu Menyebutkan tkan sifat-sif sifat-sifat at senyawa senyawa ion.
3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Bersama siswa menyimpulk menyimpulkan an pengertian pengertian ikatan ion ion dan dan sifat-sifat sifat-sifat senyawa senyawa ion. ion. b. Memin Meminta ta siswa siswa mem membu buka ka alam alamat at web yang web yang terdapat di kegiatan Mari Berselancar di Internet dan menambahkan informasi yang terdapat dalam web tersebut web tersebut ke dalam buku catatan siswa. c. Meminta Meminta siswa siswa mempela mempelajari jari terlebi terlebih h dahulu dahulu materi ikatan ikatan kovalen kovalen.. Pertemuan IV (3 × 45 menit)
1.
Kegi Kegiat atan an Pend Pendah ahul ulua uan n (10 (10 meni menit) t) a. Pemusatan Pemusatan perhatian: perhatian: menceritakan menceritakan bahwa bahwa ikatan ikatan kovalen kovalen terdapat terdapat pada berbagai berbagai bahan bahan dalam dalam kehidupan sehari-hari, seperti metana pada biogas. b. Apersepsi: bertanya bertanya jawab jawab mengenai mengenai perbedaan perbedaan ikatan kimia kimia pada senyawa metana metana dengan dengan garam dapur. c. Mengenalkan Mengenalkan juga juga bahwa bahwa senyawa senyawa HCl termasuk senyawa kovalen, bukan senyawa senyawa ion.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. b. c. d.
3.
Menyam Menyampaik paikan an informasi informasi tentang tentang penger pengertian tian ikatan ikatan kovalen. kovalen. Menyampaikan Menyampaikan informasi informasi mengena mengenaii macam-maca macam-macam m ikatan ikatan kovalen. Menyampaikan Menyampaikan informasi mengenai mengenai perbedaan perbedaan ikatan kovalen kovalen polar dan dan nonpolar nonpolar.. Menyampaikan Menyampaikan informasi mengenai mengenai sifat-sifat senyawa kovalen. kovalen.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 men menit it)) a. Bersama Bersama siswa siswa menyimp menyimpulka ulkan n hasil pembe pembelaja lajaran ran hari hari ini. b. Meminta siswa siswa membaca membaca dan memahami memahami terlebih terlebih dahulu dahulu kegiatan kegiatan praktikum praktikum dalam dalam bab ini untuk untuk mempersiapkan kegiatan praktikum pada pertemuan berikutnnya. Pertemuan V (3 × 45 menit)
1.
Kegi Kegiat atan an Pend Pendah ahul ulua uan n (10 (10 meni menit) t) a. Pemusatan Pemusatan perhatian: perhatian: menanyakan menanyakan kepada kepada siswa tentang tentang pengalama pengalaman n siswa mencoba mencoba menggosokmenggosokkan penggaris pada rambut lalu mendekatkannya di atas potongan kertas. b. Apersepsi: bertanya jawab mengena mengenaii penyebab penyebab potongan potongan kertas dapat dapat beterbangan beterbangan akibat didekatkan pada penggaris yang telah digosokkan ke rambut. c. Mengenalkan Mengenalkan bahwa bahwa senyawa senyawa kovalen kovalen ada yang yang bersifat bersifat polar dan dan ada yang yang bersifat bersifat nonpolar. nonpolar.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Menyampaikan Menyampaikan informasi informasi tentang tentang kegiatan kegiatan praktikum praktikum yang akan akan dilakukan dilakukan siswa dalam dalam kelompok kelompok (mengamati kepolaran berbagai larutan, buku ini pada subbab kedua). b. Membagi Membagi siswa dalam kelompok-kelompo kelompok-kelompok k beranggotakan beranggotakan empat-lima empat-lima siswa per kelompok. kelompok. c. Membimbing Membimbing siswa siswa dalam merangk merangkai ai alat praktikum praktikum hingga hingga proses proses pengamata pengamatan n terhadap terhadap pembelokkan larutan oleh batang ebonit. Catatan: sembari Catatan: sembari melakukan proses bimbingan, guru gur u melakukan penilaian sikap dengan dipandu instrumen lembar penilaian sikap.
222
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
d. Membimbing Membimbing setiap kelompok kelompok menyajika menyajikan n hasil hasil pengamatannya pengamatannya.. e. Meminta siswa mencoba mencoba berbagai berbagai larutan larutan lain lain yang tersedia di laboratorium laboratorium.. f. Bersama Bersama siswa siswa membah membahas as berbag berbagai ai pertany pertanyaan aan dalam dalam kegiata kegiatan n praktikum praktikum.. 3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 meni menit) t) a. Bersama siswa menyimpu menyimpulkan lkan hasil kegiatan pada pertemuan pertemuan hari hari ini. ini. b. Memberik rikan reward berupa berupa pujian atau penghargaan lain yang relevan kepada kelompok yang mempunyai kinerja baik. c. Meminta siswa mempelajari mempelajari terlebih dahulu mengenai mengenai materi materi ikatan logam dan ikatan ikatan hidrogen. hidrogen. Pertemuan VI (3 × 45 menit)
1.
Kegi Kegiat atan an Pend Pendah ahul ulua uan n (10 (10 meni menit) t) a. Pemusatan Pemusatan perhatian: perhatian: menceritakan menceritakan bahwa bahwa rompi rompi antipeluru antipeluru bersifat bersifat kuat karena karena adanya adanya ikatan hidrogen. b. Apersepsi: Apersepsi: bertanya jawab mengenai mengenai berbagai berbagai senyawa senyawa di lingkungan lingkungan yang mempuny mempunyai ai ikatan logam dan hidrogen. c. Mengen Mengenalka alkan n bahwa bahwa di antara antara mole molekul kul H 2O dalam air terdapat ikatan hidrogen.
2.
Kegi Kegiat atan an Inti Inti (110 (110 meni menit) t) a. Menyampaikan Menyampaikan informasi mengenai mengenai pengertian pengertian dan ciri-ciri ciri-ciri ikatan ikatan logam. logam. b. Menyam Menyampaik paikan an informas informasii mengenai mengenai sifat-si sifat-sifat fat logam. logam. c. Menyam Menyampaik paikan an informa informasi si mengen mengenai ai ikatan ikatan hidroge hidrogen, n,
3.
Kegi Kegiat atan an Penu Penutu tup p (15 (15 meni menit) t) a. Memint Meminta a siswa siswa menelu menelusur surii alama alamatt website website pada kegiatan Mari Berselancar di Internet dan membuka buku literatur pada kegiatan Mari Berburu Literatur pada pada subbab ini. b. Meminta siswa mengerjaka mengerjakan n tugas tugas individu individu pada pada subbab subbab ini di rumah. c. Meminta Meminta siswa siswa menge mengerjak rjakan an soal-so soal-soal al latihan latihan pada pada buku buku ini.
G. Penilaian 1.
Tekni eknik k dan dan Bent Bentuk uk Inst Instru rume men n Teknik
2.
Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap
Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Unjuk Kerja
Tes Uji Petik Kerja Prosedur dan Rubrik
Tes Tertulis
Tes Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio
Kumpulan Laporan dan Produk
Contoh Instrumen a. Lemb Lembar ar Pen Penga gama mata tan n Sika Sikap p No.
Skor
Aspek yang Dinilai 3
1.
Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam.
2.
Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.
3.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam praktikum.
4.
Menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi.
5.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan.
2
Keterangan 1
Kimia Kelas X
223
b. Rubr Rubrik ik Pen Penil ilai aian an Sik Sikap ap
224
No.
Aspek yang Dinilai
Rubrik
1.
Mensyukuri dan mengagumi keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam.
3 : menunju menunjukka kkan n ekspre ekspresi si bersy bersyukur ukur dan kagum kagum terh terhadap adap keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam. 2 : belum belum secara secara ekspl eksplisit isit menunjuk menunjukkan kan ekspr ekspresi esi bersyu bersyukur kur dan kagum terhadap keteraturan dan kompleksitas unsurunsur ciptaan Tuhan yang ada di alam. 1 : belum belum menunju menunjukkan kkan ekspresi ekspresi bersyuku bersyukurr dan dan kagum kagum sama sama sekali terhadap keteraturan dan kompleksitas unsur-unsur ciptaan Tuhan yang ada di alam.
2.
Mempunyai rasa ingin tahu dan berjiwa kreatif tinggi terhadap setiap peristiwa di alam.
3 : menunjuk menunjukkan kan rasa rasa ingin ingin tahu dan dan jiwa jiwa kreati kreatiff yang yang tinggi tinggi dengan banyak bertanya, berani mencoba, dan terlibat aktif dalam kegiatan kelompok serta saat menemui peristiwa unik di alam. 2 : menunjuk menunjukkan kan rasa rasa ingin ingin tahu, tahu, tetapi tetapi tidak terlalu terlalu antus antusias, ias, kurang berjiwa kreatif, bertanya hanya mengenai hal-hal tertentu saja, berani mencoba dan terlibat aktif dalam kelompok serta saat menemui peristiwa unik di alam hanya jika disuruh. 1 : tidak tidak menunj menunjukk ukkan an rasa rasa ingin ingin tahu dan dan tidak tidak berjiwa berjiwa kreati kreatif, f, enggan mengemukakan pertanyaan, tidak berani mencoba, sulit terlibat aktif dalam kelompok, serta bersikap pasif saat menemui peristiwa unik di alam.
3.
Bersikap jujur, disiplin, teliti, dan proaktif dalam praktikum.
3 : menunjukk menunjukkan an sikap sikap jujur, jujur, teliti, teliti, dan proaktif proaktif dalam praktikum, misal mengulagi percobaan agar mendapatkan hasil terbaik serta tepat waktu dalam menyelesaikan laporan praktikum. 2 : Berupaya Berupaya tepat tepat waktu waktu dalam dalam mengerja mengerjakan kan tugas tugas atau atau laporan praktikum, tetapi belum menunjukkan upaya terbaik, misal percobaan hanya dilakukan sekali dan kurang proaktif dalam kelompok praktikumnya. 1 : tidak tidak berup berupaya aya sungguhsungguh-sung sungguh guh dalam mengerjak mengerjakan an tugas, tidak teliti, dan laporan tidak selesai tepat waktu.
4.
Menghargai pendapat orang lain saat melakukan diskusi.
3 : Aktif Aktif berta bertanya nya dan dan menjaw menjawab ab dalam dalam disku diskusi si dan dan memmemberikan kesempatan kepada teman untuk mengeluarkan pendapatnya. 2 : Tidak Tidak banya banyak k berpera berperan n aktif aktif dalam dalam diskusi diskusi dan bersik bersikap ap biasa saja terhadap pendapat teman. 1 : Tidak Tidak banya banyak k berpera berperan n aktif aktif dalam dalam diskus diskusii dan selalu selalu menyanggah pendapat teman yang tidak sesuai dengan pendapatnya.
5.
Menggunakan senyawa kimia dan alat-alat laboratorium secara bijaksana sesuai fungsi dan kebutuhan.
3 : berhat berhati-h i-hati ati dalam dalam mengg menggunak unakan an alat alat dan bahan bahan (senya (senyawa wa kimia) laboratorium, menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium, serta mengembalikan alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula. 2 : kurang kurang berha berhatiti-hati hati dalam dalam menggun menggunakan akan alat dan bahan bahan (senyawa kimia laboratorium, belum menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium meskipun telah mengembalikan alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula. 1 : tidak tidak berhati berhati-ha -hati ti dalam dalam menggu menggunaka nakan n alat dan dan bahan bahan (senyawa kimia) laboratorium sehingga ada yang rusak, belum menjaga kebersihan alat dan ruang laboratorium, serta tidak mengembalikan alat dan bahan yang digunakan ke tempat semula.
Mengetahui Kepala SMA/MA . . . .
Guru Bidang
......................... NIP.___________________
......................... NIP.___________________
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran