`KOMPARASI KURIKULUM AUD’ KURIKULUM SWEDIA/SWEDISH SWEDIA/SWEDISH CURRICULUM
JHONI WARMANSYAH WARMANSYAH 7517167801
Dosen Pen!"#$% P&o'( )&( *!s+, J!+!+- P.( D(- S#( K( D&( D&( ,#2o S$"!),- M(S,
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAS3A SARJANA UNI4ERSIAS NEERI JAKARA 017
!"!&!n U"$" K$&,$+$" Se),!
Prasekolah di Swedia memiliki sejarah panjang. Prasekolah pertama yang didirikan pada pertengahan abad 19 di Stockholm dan kota-kota yang lebih besar lainnya. Industrialisasi membuat banyak anak-anak terlantar saat saat ayah ayah dan dan ibu mereka mereka harus pergi pergi bekerj bekerja. a. Para Para dermaw dermawan an dan perwakilan gereja memulai institusi penitipan anak. Inspirasi ini datang dari Robert Owen dan Sekolah ayi Skotlandianya! dari "riedrich "r#bel dan $aman %anak-%anaknya! serta dari Rudol& Steiner dan juga 'aria 'ontessori. ermain menjadi salah satu kunci kurikulum pendidikan anak usia dini di Swedia Swedia.. 'elalu 'elaluii berma bermain! in! anak-a anak-anak nak diajar diajar mengen mengenal al nilai nilai mendas mendasar ar!! seperti kejujuran! kemandirian! kepercayaan diri! kerja sama! toleransi! dan mengha mengharga rgaii orang orang lain. lain. Selain Selain itu! itu! sejak sejak dini dini anakanak-an anak ak diajar diajarkan kan konse konsep p persa persama maan an jender jender.. (nak-a (nak-anak nak usia usia dini dini tak melulu melulu bermai bermain n di dalam kelas. 'ereka menelusuri hutan! mengunjungi museum! atau piknik di taman kota. )ika cuaca dingin tak begitu ekstrem! mereka bermain deng dengan an gump gumpal alan an salj salju u teba teball yang yang menu menutu tupi pi hamp hampar aran an pasi pasirr halu halus s di halaman sekolah. Saat berakti*itas di luar sekolah! anak-anak berpakaian lengkap sesuai deng dengan an musi musim m dan dan meng menggu guna naka kan n romp rompii khus khusus us samb sambil il meme memega gang ng sebuah tali panjang didampingi oleh guru-gurunya sambil berjalan dengan tertib tertib.. Itulah Itulah pemand pemandang angan an yang yang la+im la+im dijump dijumpai ai di negeri negeri *iking *iking yang yang berpenduduk sekitar 9 juta orang ini. ,ipaparkan pula bahwa P(, di Swedia istimewa karena menekankan pentingnya konsep bermain sambil belajar belajar.. (nak-anak (nak-anak akan diajak piknik piknik di depan depan sekolah. sekolah. Setelah itu! mereka mereka berlat berlatih ih cara cara memila memilah h sampah sampah dan memasu memasukka kkanny nnya a kedala kedalam m tong tong sampah sampah sesuai sesuai dengan dengan jenis jenis sampah. sampah. Sistem Sistem P(, di Swedia Swedia!! dikatakan dikatakannya! nya! bertujuan bertujuan menstimula menstimulasi si perkemban perkembangan gan dan pengetahu pengetahuan an
anak di dalam lingkungan sekolah yang aman! menyenangkan! dan nyaman sehingga mampu menumbuhkan keinginan dan ketertarikannya untuk belajar. Selain
itu!
P(,
berperan
penting
membentuk
karakter
dan
mengembangkan keterampilan sosial! sekaligus membantu anak-anak mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan. ,i Swedia! anak berusia 1- tahun berhak mengikuti P(,! tetapi tidak wajib. 'enurut situs resmi kantor Pemerintah Swedia! tercatat pada tahun /01/ lebih dari 2 persen anak-anak usia dini di Swedia telah mengikuti P(,. Pemerintah Swedia menanggung biaya per anak sekitar 90.000 S3% 4sekitar Rp 10 juta5 per tahun yang meliputi biaya gedung! taman bermain! sistem pengamanan! kebersihan! dan katering! serta gaji guru. Selain itu! jumlah uang pendidikan yang dibayar orangtua sangat ber*ariasi! bergantung pada jumlah anak dan penghasilan orangtua. Semakin banyak anak! jumlah SPP yang dibayar semakin berkurang. )ika kedua orangtua bekerja! mereka membayar maksimal 1./0 S3% 4sekitar Rp /!6 juta5 per bulan untuk anak pertama. ,apat dikatakan orangtua hampir tidak mengeluarkan sepeser pun biaya karena sejak anak lahir di Swedia otomotis memperoleh nomor identitas diri 4 personal number 5 sehingga mendapatkan akses terhadap semua pelayanan publik dan bene&it sosial! termasuk di dalamnya uang tanggungan sosial sebesar 1.070 S3% per bulan dari negara.1 ,ilihat dari pandangan! guru-guru di Swedia memandang anak-anak secara
utuh!
yang
mengacu
pada
setiap
aspek
anak.
8uru
mempersiapkan untuk pembelajaran satu hari penuh! berusaha memenuhi keinginan para orang tua di sepanjang hari tersebut! dan mempersiapkan agar setiap jam yang dihabiskan memiliki tingkat kepentingan yang sama. 'enurut pendekatan holistik ini! para guru dan sta& bekerja berdasarkan 1 htp://edukasi.kompas.com/read/2014/01/13/2239029/Yuk.Intp.Cara.Swedia.Didik.Anak-anak , diakses 1 November 2015.
Educare! kombinasi dari education dan carekarena diyakini bahwa
anak-anak merupakan indi*idu dengan haknya masing-masing. (nakanak sekarang ini akti& dan kompeten! mereka juga mempengaruhi lingkungannya sejak pertama kali mereka juga terpengaruh oleh lingkungannya. Pembelajaran dan pengembangan merupakan proses yang terjadi setiap saat dan pembelajaran tidak selalu berhubungan dengan apa yang kita 4selaku orang dewasa5 pikirkan! meskipun saat itu kita sebagai orang dewasa memiliki rencana untuk pembelajaran tersebut. Pembelajaran dan pengembangan terbaik akan terjadi saat anak-anak merasa senang dan berkonsentrasi pada apa yang mereka minati-- :al ini normalnya disebut 3R'(I; dan kita meyakini bahwa anak-anak belajar melalui bermainperanan seorang guru adalah mengenal dengan baik anak secara indi*idual maupun dalam kelompok! termasuk apa minat! keinginan dan kebutuhan mereka. Para guru merelasikan! membimbing! dan mengikuti anak-anak tetapi juga menyusun program dan merancang seting. Para guru bekerja dalam tim-tim guru yang teredukasi dengan saling berbagi tanggung jawab. 8uru juga selalu berusaha menjaga agar jumlah anak dalam kelompok tetap kecil. Ideologi para guru di Swedia adalah kepercayaan bahwa mengajar bukanlah sekedar perpindahan pengetahuan! tetapi guru juga adalah &asilitator dari pembelajaran anak. /
2 htp://www.acc.or!.uk/pd"s/#e$ec%o&'(ewis.pd" , diakses 1 November 2015.
(da beberapa sekolah di Indonesia yang bekerja sama dengan pihak Swedia untuk mengembangkan sekolah ramah anak! yakni S'P ;egeri 1 $empuran dan S, ;egeri Secang 1! 'agelang )awa $engah. sekolah ramah anak itu proyek kerja sama antara
Seno
>arsito!
di
'agelang.
%ini tidak hanya / sekolah tersebut yang menjadi model sekolah ramah. Sebanyak 7 sekolah turut mengikuti jejak sekolah ramah anak. Sekolah
tersebut meliputi S'P 'uhammadiyah $empuran! S'P; / $empuran! S,; / Secang! S,! Ilustrasi %egiatan Paud di Swedia
;gabean
Secang!
dan
S,;
%rincing. 6
Ia mengatakan sekolah layak anak dikembangkan untuk S, mulai /010! sedangkan untuk S'P baru mulai dikembangkan pada /011. Program tersebut merupakan tawaran program dari
3 htp://www.keseko)ah.com/ar%ke)'da&'beria/beria/seko)ah'ma!e)a&!'beker*asama'de&!a&' u&iversias'di'swedia'kemba&!ka&'seko)ah'ramah'a&ak.hm)+shash.e-i!.dpbs, diakses 2 November 2015.
K$&,$+$" Se),! 9 S!s!&!n9S!s!&!n $n2$ P&!seo+!. Mo)e&n (The Swedish Curriculum–Goals For a Modern re!school S"s#em$
Pro&essor Ingrid Pramling o& 8othenburg ni*ersity! Sweden.
Se!&!. )!n Pe&e"!n!n
2.
Prasekolah milik publik di Swedia telah memiliki tradisi panjang
dalam regulasi dan pro&esionalisasi. ,i awal 190-an! pemerintah telah membentuk komite untuk mengawasi isi dan metode kerja prasekolah untuk anak usia tahun. Para pekerja pro&esional yang bekerja di $empat Penitipan (nak dan kelas Prasekolah dianjurkan untuk mengadakan pelatihan dan memiliki sistem kerja yang sama?sesuai dengan isi kurikulum untuk anak pada semua umur. "ungsi pendidikan dari $P( 4$empat Penitipan (nak5 dan Prasekolah telah dikenali! sama dengan kata-kata kunci! komunikasi dan dialog. 7.
Pada tahun 199! %ementerian Pendidikan dan Sains mengambil
alih $P( dari %ementerian rusan Sosial dan %eluarga. $P( dan kelas prasekolah! yang sekarang lebih dikenal dengan @prasekolahA! telah menjadi tahapan &ondasi dari sistem sekolah dan pembelajaran sepanjang hayat. Sekolah hukum sekarang sedang ditinjau kembali dalam rangka untuk menempatkan prasekolah dan sekolah di bawah kondisi dan status hukum yang sama. Prasekolah yang di dalamnya terintegrasi pendidikan dan perawatan awal anak dianggap sebagai langkah pertama di dalam pembelajaran anak sepanjang hayat. Sebuah perspekti& di mana secara jelas disebutkan dalam %urikulum
pertama nasional untuk anak usia 1-7 tahun 4%ementerian Pendidikan ,an Sains! 199a.5 .
$erjadi
sebuah
perkembangan
menarik!
ketika
perspekti&
pembelajaran dan &ormasi pengetahuan diperbarui oleh kementerian. ,an ketika isi dan nilai-nilai dari kurikulum nasional menjadi lebih jelas di&ormulasikan! berangsur-angsur
prasekolahdalam telah
waktu
terdesentralisasi
yang
bersamaan
dan
terderegulasi.
,esentralisasi dan deregulasi sangat kuat di semua bidang
pada
masyarakat Swedia! dan juga pada sistem sekolah. %eputusankeputusan telah diambil pada le*el munisipal! dan di dalam sistem munisipal! pada le*el di sentral prasekolah dan ruang-ruang kelas oleh para siswa dan guru. %urikulum berdasar atas sebuah di*isi dari tanggung jawab di mana tujuan-tujuan dan pedoman dibuat untuk prasekolah di mana munisipalitasdi mana sta& karyawan bekerja di sentral?pusatbertanggung jawab untuk implementasinya. B.
'eskipun dengan jelas mem&ormulasi sasaran pembelajaran!
kurikulum Swedia lebih merupakan regulasi daripada pedoman detil dari kurikulum sebagaimana ditemukan di banyak ;egara yang lain. 'eskipun munisipalitas dan pusat bertanggung jawab mencapai sasaran-sasaran dalam kurikulum nasional! tetapi isi dan lingkup dari sasaran-sasaran ini telah dirancang. Pusat-pusat prasekolah didorong untuk bekerja di setiap aspek berbeda dari perkembangan dan pembelajaran anak! sebaik saat mereka ber&okus pada norma dan nilainilai. (walnya lebih mudah bagi para sta& untuk mempertahakan bahwa ide pelajaran matematika atau menulis adalah pelajaran yang harusnya dipelajari nanti di sekolah! dengan kata lain bahwa kompetensi sosial anak adalah isu yang paling penting untuk dikerjakan dengan anakanak yang berusia muda. :al ini tidak lagi mungkin dilakukan. Sekarang &okusnya beralih ke pembelajaran anak! seiring dengan perkembangan sosial emosional anak. Para ahli pedagogis harus
mengembangkan semua aspek dari perkembangan anak! termasuk stimulasi terhadap minat anak dalam bahasa tulis dan matematika! tetapi @di dalam konteks dan situasi bermaknaA 4%ementerian Pendikan dan Sains! 199a5.
eo&, Pe"e+!!&!n
.
:al yang perlu ditandai dari pendekatan baru prasekolah di Swedia
ialah bahwa pembelajaran anak digaris bawahi di dalam bermain dan pemaknaan. Pengetahuan tidaklah ditemukan di dalam diri anak atau di dunia 4termasuk orang dewasa5 tetapi ditemukan di dalam hubungan hubungan diantaranya 4'arton C ooth! 199B5. %arena alasan ini! menurut
kurikulum
Swedia!
anak
dalam
mencari
pengetahuan
dikembangkan melalui bermain! interaksi sosial! eksplorasi dan kreati*itas! begitu pula melalui
obser*asi! diskusi
dan
re&leksi
4%ementerian Pendidikan dan Sains! 19a5. Pembelajaran anak tergantung pada interaksinya dengan orang lain! objek dan situasi yang ada di dunia sekitarnya. ahasa! pembelajaran dan identitas saling berkaitan. ,alam komunikasi dan bermain anak! kebermaknaan tercipta pandangan?pendapat digaris bawahi dalam pandangan-pandangan baru mengenai pembelajaran! pengajaran dan sekolah. 9.
Sejak akar dari pembelajaran adalah penciptaan?pembentukan
makna! dan tiada lain selain si anak sendirilah yang bisa menciptakan pemahaman ini! pembelajaran dalam semua le*el harus di&ormulasikan secara
indi*idual
4Darlgren!
19925.
agaimana
anak
membentuk?membangun pengetahuannya tergantung dari keutuhan anak! di mana aspek psikologis! sosial dan biologis anak teritegrasi dalam bagaimana sang anak mengalami suatu hal 4Pramling! 19925. "ormasi
dari
pengetahuan
dan
pembelajaran
mengarah
pada
bagaimana kita memahami! melihat! mengkonsep aspek-aspek spesi&ik
dari dunia di sekitar kita. )enis pengetahuan yang berbeda! --&akta! keterampilan! pengetahuan sosial dan pemahaman yang ditekankan adalah semua aspek yang terintegrasi di dalam &ormasi pengetahuan. %urikulum Swedia menambahkanEAPembelajaran seharusnya tidak didasarkan hanya pada interaksi antara orang dewasa dengan anakanak! tetapi juga pada apa yang anak-anak pelajari dari satu sama lainA 4%ementerian Pendidikan dan Sains! 199a5. B0.(pakah &okus belajar yang baru berarti prasekolah di Swedia bergerak menjauh dari paham berbasis-bermain! yang merupakan tradisi $aman %anak-%anakF (pakah ada resiko bahwa karyawan?pekerja di Sekolah akan bertindak seolah-olah prasekolah adalah sebuah sekolah &ormal tradisional di mana anak-anak diajarkan isi?materi pelajaran tanpa memperdulikan mereka menginginkannya atau tidakF beberapa contoh dari pendekatan yang demikian ditemukan dalam e*aluasi yang disusun oleh (gensi ;asional untuk Pendidikan? National Agency for Education 4Skol*erket! /0015! tetapi sayangnya contoh-contoh ini relati&
langka?jarang ditemukan. aik orang tua dan pihak berwenang menaruh kepercayaan bahwa guru-guru sekolah G sangat teredukasi mengenai standar internasional'emiliki kemauan dan kapasitas untuk mencapai *isi dari kurikulum baru tanpa kehilangan jantung dari tradisi prasekolah. (kan tetapi! terdapat beberapa keraguan saat e*aluasi berlangsung yang memperlihatkan kualitas dari prasekolah di Swedia 4Sheridan! /0015! dan juga ada sedikit penurunan dalam rekruitmen guru prasekolah. $anpa guru-guru yang berpendidikan tinggi! masalah-masalah mungkin bermunculan dalam merasionalkan 1 halaman kurikulum dan mengaplikasikan tujuan dari praktik-praktik yang ada. B1.ntuk menghidupkan kurikulum bagi semua anak di prasekolah! pelatihan guru yang berkesinambungan diperlukan! khususnya! untuk mempelajari perspekti& anak dan bagaimana anak-anak merasionalkan
dunia di sekelilingnya 4,o*erborg C Pramling! 1999H Pramling Samuelsson C
pemahaman
mereka
sendiri
dan
mampu
untuk
menerjemahkan tujuan-tujuan kurikulum menjadi akti*itas-akti*itas bermakna bagi setiap indi*idu anak dalam kelompok grup mereka. Pada akhirnya! para guru harus mempelajarai tentang mereka sendiri! oleh karena itu mereka akan berhati-hati
jika mereka menganggap
remeh pemahaman! nilai-nilai dan kepercayaan! serta bagaimana halhal ini mempengaruhi kontak dengan anak dalam kehidupan sehari-hari mereka 4'rdsj#! manuskrip5. $$!n9$$!n :!n D,!$!n )!+!" K$&,$+$" Se),!
B/.%urikulum Swedia terbagi menjadi lima grup tujuan yang setiap grup mengacu untuk mencapai 15 ;orma dan nilai-nilai! /5 Perkembangan dan Pembelajaran! 65 Pengaruh anak! 25 Prasekolah dan rumah! 75 %erja sama antar kelas prasekolah! Pusat Sekolah dan >aktu Senggang (the school and the leisuretime centre). $ujuan-tujuan ini dide&inisikan lebih detil di dalam kurikulum 4ntuk deskripsi menyeluruh! litah %ementerian Pendidikan dan Sains Swedia! 199a! hh. 11-175. ,alam hubungannya dengan setiap grup?kumpulan tujuan! terdapat pula petunjuk untuk karyawan prasekolah mengenai apa tanggung jawab spesi&ik mereka. erjuang dalam mencapai pemahaman tujuan untuk mengetahui lewat jalan apa yang paling memungkinkan untuk anak dapat berkembang! atau bagaimana anak-anak ini dapat mencapai tujuan-tujuan ini! prasekolah harus memilikik rencana perkembangan untuk masing-masing anak 4'nsson C Jallberg-Roth! /0065. No&"! )!n N,+!,9N,+!,
B6.'engacu pada %urikulum Swedia 4%ementerian Pendidikan dan Sains Swedia! 199a.5! mengembangkan nilai-nilai merupakan sebuah tugas yang penting dilakukan oleh pihak prasekolah. @Tugas penting pihak prasekolah adalah membantu anak-anak mendapatkan nilai-nilai yang menjadi dasar dari masyarakat kita. Kehidupan manusia yang tidak tersentuh kekerasan kebebasan indi!idual dan
integritasm
persamaan
nilai
dari semua
orang
persamaan gender begitu pula dengan solidaritas terhadap mereka yang
rapuh
dan
lemah
dadalah
nilai-nilai
yang
seharusnya
dipromosikan kepada anak-anak secara aktif oleh pihak sekolah."
B2.;ilai-nilai diperoleh baik secara sosial maupun personal. Pihak prasekolah seharusnya secara akti& dan sadar mempengaruhi dan menstimulasi anak-anak untuk mengembangkan sebuah pemahaman dari nilai-nilai demokratis umum di dalam masyarakat Swedia! sehingga mereka bisa saling berbagi dan menjalani kehidupan berdasarkan nilainilai ini di masa depan! misalkan kemampuan untuk menemukan! mere&leksikan dan mempertahankan posisi personal dalam dilemma etika dan pertanyaan-pertanyaan &undamental dalam kehidupan seharihari dan belajar untuk menghormati segala bentuk kehidupan dan juga menjaga lingkungan sekitar. ,emokrasi dan nosion yang berhubungan harus berupa isi dan metode di prasekolah. ,ilihat dari sudut pandang ini! demokrasi menjadi objek pembelajaran sekaligus juga merupakan sarana in&ormasi dari tindakan pembelajaran. :al ini menekankan bahwa anak-anak harus berpikir mengenai demokrasi dan mengalami demokrasi ini di pusat prasekolah. B7.Pada tingkatan yang lebih personal! menghormati dan memperdulikan orang lain! keadilan dan persamaan harus termasuk ke dalam berbagai akt*itas prasekolah. (nak-anak harus didorong untuk mengembangkan sensiti*itas dan nilai-nilai eka dalam pengalaman hidup sehari-hari.
$ujuan-tujuan ini harus diadaptasikan! walau bagaimana pun juga! kepada setiap anak! karena anak-anak di prasekolah memiliki kemampuan dan kemungkinan yang berbeda! dan termasuk
anak-
anak dengan kebutuhan khusus karena mereka terlalu dikungkung oleh hukum di prasekolah Swedia. Sebaliknya! orang dewasa harus menjadi contoh?model untuk anak-anak dengan suatu cara untuk mengaitkan anak-anak dengan dunia sekitarnya yang dapat memberikan pengaruh positi& terhadap pemahaman dan penghormatan anak-anak akan nilai demokratis dalam masyarakat. Pe&e"!n!n )!n Pe"e+!!&!n
B.Prasekolah di Swedia harus dicirikan dengan pendekatan pedagogis di mana kepedulian?perawatan! pengasuhan dan pembelajaran dipelajari secara utuh dan koheren 4%ementerian Pendidikan dan sains! 199a.5 Perawatan?%epedulian
dan
edukasi
membentuk
kesatuan
di
prasekolah! seperti halnya pendidikan?edukasi dibangun atas interaksi dengan orang dewasa dan anak-anak yang lain. %egiatan-kegiatan yang diajukan atau permainan stimulasi yang dipilih! pembelajaran yang kreati& dan menyenangkan! dan penggunaan minat anak dalam pembelajaran dan penguasaan pengalaman baru! pengetahuan dan keterampilan. Prasekolah mencari untuk meyakinkan bahwa anakE
'engembangkan identitas mereka dan merasa aman di dalamnya 'engembangkan kemampuan mereka untuk mendengar! menarasikan! mere&leksikan dan mengekspresikan pandangan-
pandangan mereka sendiri 'engembangkan kosa kata dan konsep mereka! kemampuan mereka untuk bermain kata! minat pada bahasa tertulis dan memahami simbol-simbol dan juga &ungsi-&ungsi komunikati&nya.
BB.$erkait dengan perumusan tujuan pembelajaran yang berbicara tentang =keterampilan hidup sehari-hari=. :al Ini sesuai dengan kualitas seperti keterampilan kooperati&! tanggung jawab! inisiati&! &leksibilitas!
re&lekti&itas! akti& sikap! keterampilan komunikasi! pemecahan masalah keterampilan! sikap kritis! kreati*itas! serta kemampuan belajar untuk belajar. %ualitas seperti yang dilihat sebagai umum dan bagian dari semua mata pelajaran sekolah. di sana juga tujuan pembelajaran yang lebih spesi&ik ber&okus pada anak-anak berusaha memaknai dunia di sekitar mereka! aspek-aspek yang terkait adalah yang berkaitan dengan budaya! ilmu pengetahuan alam! membaca! menulis In%luence o% #he child
Perlunya
sekolah
memberikan
dorongan
kepada
anak
untukE
a5'engembangkan kemampuan untuk mengekspresikan dan pandangan mereka
sendiri
dan
kesempatan
situasi
mereka
sendiri
dan
b5'engembangkan kemampuan untuk memahami dan bertindak sesuai prinsip demokasi oleh kepedulian dalam perbedaan dari berbagai jenis kerjasama dan pengambilan keputusan. her %ea#ures o% 'edao" con#ained in L'%o
B9.Setelah kurikulum telah menetapkan berbeda re#uererment dimasingmasing lima kelompok metode itu. Sedikit atau cara-cara harus bertindak membuat ini dikatakan! bagaimanapun! tentang dan yang jelas dari sebenarnya! terpercaya untuk memiliki panduan awal dalam metode pra-sekolah mereka terus menerus pro&esional persimpangan diambil untuk diberikan4 (l*estad! /0015 0.,i antara asumsi utama yang ditemukan dalam pembelajaran tentang kurikulum tentang anak adalahE
Pertama! anak mengalami setiap satu situasi! tugas dll! setiap cara
indi*idu tertentu. %edua! anak selalu memiliki niat! terutama dalam bermain. $antangan bagi guru adalah menciptakan situasi yang anak memiliki sendiri untuk tidak! mereka akan menjadi terpinggirkan. ,alam kurikulum Swedia
pada
guru mereka
untuk bertindak
independen selama
hari
dimaksudkan untuk mengembangkan ketrampilan anak-anak dan pemahaman! tetapi melalui jenis pelajaran terstruktur rencana yang digunakan untuk mengkaterisasi perspekti& sekolah yaitu menciptakan
makna baru. %etiga! anak perubahan komunikasi dengan orang-orang dan dunia. Pemahaman pendidikan sesuatu dalam pada komunikasi! dan terutama pada dialog antara anak dan orang dewasa adalah melalui
anak-anak dapat bertindak berpikir dan merenung. %eempat! keragaman adalah kesempatan. Paparan
keragama
membantu anak-anak menyadari bahwa ada cara lain untuk berpikir atau melakukan hal-hal yang bisa lebih cerdas. ,alam konteks yang menyambut keragaman! ada kesempatan yang sendiri masing-masing indi*idu memahami yang akan diambil. Selain itu! melalui keragaman! dan
pertimbangan.
Jariasi
menjadi
terlihat
dan
diharapkan!
merangsang pemikiran anak-anak. (khirnya! pra sekolah dianggap sebagai salah satu &ase dalam
kehidupan perjalanan panjang anak belajar! sebagai mengembangkan keterampilan dan menciptakan pemahaman aspek yang berbeda dari dunia sekitarnya adalah proses seumur hidup 4SO 199E /B5. Pene+,2,!n $&,$+$"
1.Sedikit e*aluasi atau penelitian telah terjadi belum pada pelaksanaan kurikulum baru! Peter :aug 4/0065 telah menganalisis proyek yang dibiayai oleh ,ewan ;asional Pendidikan! tesis dan dukumen masyarakat dari tahun 199 hingga hari ini. ,ia menyatakan bahwa sampai saat ini! ada sedikit re&leksi tentang bagaimana tujuan kurikulum telah mempengaruhi baik hasil praktis mengkriktik %urikulum Swedia karena terlalu kehilangan dan samar-samar! dan menyarankan kepada guru yang dapat dengan konten untuk bekerja sur*ei terbaru Swedia apa yang mereka ingin pemikiran pengaruh masih kuat. ,itanya tentang anak-anak untuk ransel mereka ketika mereka meninggalkan
pra-sekolah! banyak guru gagal
menyebutkan
menjawab bahwa anak-anak perlu tetapi
merasa
aman
dan
sosial
ketika
mereka
meninggalkan! tujuan utama guru ke prekspekti& psikologi anak! meskipun
kesadaran
mereka
langkah
pertama
dalam
sekolah
diperdebatkan oleh Samuelson C Sheridan 4/0025. ;amun juga benar belajar untuk berbicara tentang pra sekolalah cara memulai kurikulum! bahwa mereka dengan mudah jatuh kembali ke cara lebih tradisional berbicara tentang anak-anak dan pendidikan mereka
o#, Pen2,n 2e&!,2 Pene"!n!n K$&,$+$" !, An! ()e" Issues In Curriculum De*elo'men# For +oun Children$
Pro&essor Ingrid Pramling bekerjasama Ph.d Sonja Sheridan dan Ph.d Pia >illiams 8othenburg ni*ersity! Sweden.
/. ,ra&t bab ini disusun oleh Pro&esor Ingrid Pramling! berkaitan dengan Ph.,. Sonja Sheridan dan Ph.,. Pia >illiams dari 8othenburg ni*ersity. memperlakukan dari lima isu penting dalam mengembangkan kurikulum dan kualitas tinggi! pedagogi prasekolah! yaitu. indi*idu anak dan tujuan sosialH apa yang dilakukan anak-anak di generasi berikutnya perlu untuk belajarH jenis pemikiran dan kerja belajar terbaik untuk anak-anak apaH Sta& kompetensi dan masalah kualitas. Se$!. !&!. $n2$ !n!9!n! e+!!& e&)!s!&!n n,+!, )!n no&"!
6. Selama dekade terakhir! tren global menuju merumuskan kerangka ? kurikulum berdasarkan tujuan sosial telah muncul! namun merangkul &iloso&i yang ber&okus pada indi*idu anak sebagai subjek. ini &okus pada
anak sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang istimewa keunikan setiap orang dan dengan teori-teori sosial-budaya yang melihat anak-anak sebagai melekat konteks dan budaya tertentu. di sisi lain kurikulum nasional harus memiliki sesuatu yang umum sebagai tujuan bagi
semua
anak!
dengan
demikian!
negara-negara
cenderung
merumuskan tujuan kurikulum o*eall yang memberikan arah untuk belajar anak-anak! berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma agreeed. 2. 'enghormati indi*idu anak sebagai subjek sementara menegaskan adanya tujuan bersama umum menciptakan ketegangan. guru menyadari bahwa banyak dari kurikulum yang lebih baik didasarkan pada prinsip bahwa anak-anak harus memutuskan dan mengembangkan secara bebas proyek mereka dengan guru mereka. dalam banyak kasus! ini telah menyebabkan mereka untuk percaya bahwa konten tidak dapat diprediksi atau dirumuskan terlebih dahulu dalam teks kurikulum. 7. ;amun! kurikulum yang ada untuk menyediakan struktur dan arah pendidikan
untuk
guru
dalam
pekerjaan
mereka
mendukung
pengembangan kapasitas dan keterampilan! sementara menghormati kepentingan alami anak dan pilihan 4Syl*a dkk. 19995. dilema kepentingan anak dan tujuan pengajaran diselesaikan dalam kurikulum Swedia sebagai berikut. ;ilai kunci! keterampilan dan pemahaman yang misalnya dalam konteks Swedia adalah pentingnya hidup bersama secara demokratis. untuk masing-masing pemangku kepentingan utama. tujuan ini kemudian liced dalam praktek dan bekerja atas di arena kolekti& menggunakan cara-cara anak-anak konten yang indi*idual dan usiaspesi&ik berpikir dan mengekspresikan diri 4Pramling Samuelsson C (splund Darlsson! /0065. tujuan diinterpretasikan dan diadopsi untuk setiap chid sesuai dengan pengalaman nya. dengan cara ini! baik kepentingan indi*idu anak dan tujuan sosial yang dicapai. Kee!s!n 2e&es!& "$n,n )!+!" 2$$!n ese+$&$.!n
Oleh karena itu . mengembangkan kurikulum untuk anak-anak berarti untuk posisi diri sendiri di persimpangan antara tujuan sosial dan pilihan masing-masing anak. ini menimbulkan pertanyaan tentang apa kebebasan ada di tingkat pusat! tingkat guru dan tingkat anak. komitmen kami adalah bahwa semua kurikulum harus memberikan pusat! guru dan anak-anak kebebasan terbesar mungkin! namun tetap mempertahankan arah tujuan bersama secara keseluruhan. kompetensi penting bagi guru adalah kemampuan untuk secara bersamaan memenuhi setiap anak dan pengalaman nya! whil direting anak menuju tujuan pembelajaran! Kuaity dari 3D3D! seperti yang kita tahu! tergantung pada keterampilan sta&! sikap dan kemauan untuk membimbing hati-hati dan challeng pengalaman anak dan berarti pengambilan. tetapi anak-anak harus diberi kebebasan terbesar mungkin untuk tumbuh dan belajar. An!9!n! #!+,n ),$n2$n!n )!&, o",n!s, #e",,&!n !sos,!2,' )!n +o,;o9!n!+,2,
B. $itik kontro*ersi di 3D3D pembuatan kurikulum telah oposisi diusulkan antara asosiati& 4narasi5 berpikir dan berpikir analitis logis. meskipun kedua aspek terus ada dalam kehidupan sehari-hari dengan anak-anak! satu atau lain sering akan menjadi lebih terlihat di program yang berbeda. di :igh ? Scope! misalnya! berpikir analitis logis adalah pusat! sementara berpikir asosiati& gratis lebih dalam bukti di $e >hariki dan Reggio 3milia. %urikulum Swedia dan kegiatan yang merangsang baik narasi dan logicoanalitik cara berpikir. untuk menjadi peserta didik terampil dalam mata pelajaran kreati& dan ilmu pengetahuan alam! anak membutuhkan kedua cara berpikir 4Pramling Samuelsson C Sheridan! /0025. 8uru dan pendidik harus mendorong kedua jenis berpikir dalam topik yang berbeda dan tugas anak-anak melakukan. $$!n #e"e+!!&!n :!n s!"! ), se"$! 2,n!2 #en),),!n 2e2!#, #!)! 2,n!2 :!n e&e)! )!&, o"#+es,2!s
. :aruskah anak-anak diberikan khusus konten untuk belajarF Secara umum! jawabannya adalah tidakL anak-anak harus belajar sama di prasekolah karena nanti di sekolah wajib! yaitu! nilai-nilai dan normanorma! keterampilan dan pemahaman! sesuai dengan usia! menyangkut aspek yang berbeda dari dunia di sekitar mereka. ini tidak berarti bahwa anak usia tiga tahun harus mulai dengan al&abet! melainkan! ia harus perlahan-lahan
dibimbing
ke
dalam
makna
komunikasi
simbolik
48usta&sson C 'ellgren! /0005. itu tidak berarti bahwa yang berusia empat tahun harus mulai menghitung! tapi untuk mulai nomor pengalaman dan melihat dunia di sekitar mereka di relasional! istilah matematika 4,o*er org C Pramling Samuelsson! 19995. (tau yang berusia lima tahun harus memilih! tetapi diperkenalkan dengan kehidupan kolekti& berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi. tujuan pembelajaran bisa sama pada semua tingkat pendidikan - tetapi pada berbagai tingkat kompleksitas. Kes,n!"$n!n #e&s#e2,' "e+!+$, E3E3 )!n seo+!.
9. "okus utama di bidang 3D3D adalah menghormati kepentingan anak. keinginan anak adalah dasar untuk belajar. titik penting adalahE bagaimana bisa minat dinaikkan atau dikembangkan pada anak-anak. minat anak akan sering datang dari keluarga dan kontes sosial! tapi paling sering dari sini dan sekarang. pusat 3D3D harus mengambil tanggung jawab membangkitkan minat anak-anak dalam tugas-tugas atau isi yang ingin untuk belajar tentang. $ugas guru harus mengarahkan kesadaran anak-anak terhadap tujuan atau masalah yang dia ingin anak-anak tahu iklan mengerti. cara untuk melakukannya tentu saja harus dibangun atas arespect untuk setiap anak dan nya cara untuk menciptakan pemahaman. perspekti& ini harus dibagi juga dengan sekolah wajib. di mana penghormatan terhadap anak-anak dan kepentingan mereka yang bersangkutan! harus ada continiuly dalam perspekti& seluruh 3D3D dan sekolah &ormal
90. Pertanyaan tentang membimbing kepentingan anak-anak terkait dengan dilema lain dalam pendidikan awal dan perawatan. anyak 3D3D pro&esional takut datang mungkin untuk pengalaman yang dewasa ini sekolah mereka sendiri - sesuatu yang mereka tidak ingin anak-anak menjalaniL dan tentu!
ada alasan
yang
baik untuk menghindari
pengulangan dari ha&alan-learning dan akti*itas pendidikan tradisionalL pembelajaran dan pertumbuhan anak muda seharusnya ber&okus pada menciptakan
makna!
yaitu!
mengembangkan
pemahaman
tentang
berbagai aspek ia dunia di sekitar mereka. misalnya! mengembangkan ratus bahasa sebagai cara untuk berkomunikasi berbeda dari belajar untuk nama semua huru& dalam al&abet. mengembangkan pemahaman tentang angka berbeda dari belajar prosedur penghitungan. jika sekolah tradisional ber&okus pada &akta-&akta dan pengetahuan dirumuskan! pendekatan anak usia dini adalah untuk memungkinkan anak-anak untuk bertindak atas dunia dalam kegiatan dari semua jenis! yang pada gilirannya mengubah cara anak mengalami dunia dan kapasitas sendiri. pembentukan knowledeg berarti bahwa cara seseorang mengalami dunia sekitarnya atau dari realting diri untuk situasi yang berbeda atau tugas telah berubah. kurikulum anak usia dini seharusnya pembelajaran berorientasi dengan cara yang tantangan dan merangsang minat anakanak dan pemahaman K$&,$$+$" .!&$s "e"#e&.!2,!n s,2$!s, "!s! :!n !!n )!2!n
91. a5.ino*asi dan mencoba beberapa pendekatan-pendekatan baru dalam E$E$ ! b5.adanya kolaborasi antara kurikulum nasional dan internasional disesuaikan dengan budaya pada suatu negara dan c5.kurikulum harus dapat mengakomodir situasi yang akan datang K$!+,2!s se$!. #&o&!" .!&$s e&)!s!&!n #!)! e$)!:!!n )!n #ene+,2,!n #e"e+!!&!n
9/. a5.memberi dorongan bagi anak untuk dalam proses pembelajaran dengan
mem&okuskan
pada
aspek
kogniti&
dan
emosional!
b5.memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan kreati&itas dan
c5.kualitas
sebuah program
mengacu
pada budaya dan
perkembangan psikologi anak usia dini. K$!+,2!s )!&, s2!'' "en!), .!+ 2een2,n
96. a5.keberhasilan suatu program bergantung pada kualitas sta&&! b5.sta&& berkualitas dapat diperoleh sejak proses recruitment ! pemberian pelatihan inti dan tambahan! c5.mempunyai jenjang pendidikan yang mengakomodir pengetahuan tentang ilmu pendidikan bagi anak! d5.kualitas E$E$ didukung oleh sta&& yang memahami perkembangan! kepemimpinan guru dan jenjang pendidikan idealnya setingkat uni*ersitas. ECEC
Curricula
"ene)e#!n!n
e&"!,n
)!+!"
#&oses
#e"e+!!&!n
92. a5.tujuan pembelajaran pada E$E$ tergambar dikurikulum dan bermain
sebagai
sarana
pencapaian
tujuan
pembelajaran!
b5.kurikulum E$E$ idealnya dapat meangakomodir bermain dalam proses pembelajaran. ECEC rorammes "e"e&,!n ese"#!2!n e#!)! !n! "e",+,, ,n,s,!2,' )!n "e"e&,!n #en!+!"!n %
a5(kurikulum memberikan ruang gerak yang luas bagi anak untuk bereksplorasi! mencoba hal baru dan memicu ketertarikan anak akan sesuatu hal! b5.guru memberikan kesempatan kepada anak membentuk memberikan
pemahamananya kesempatan
sendiri!
anak
untuk
c5.dalam
program
bertanya!
untuk E$E$ !
berkesplorasi!
mengembangkan kreati&itas! berimajinasi dan memberikan tantangan bagi
anak! d5.kurikulum memberikan kesempatan pembelajaran dan strategi beradasarkan indi*idual anak. (((
!)!n:!
es,n!"$n!n
)!+!"
2$$!n
)!n
#en)e!2!n
#e"e+!!&!n )!+!" #&oses #en),),!n e&e+!n$2!n
97(
a5.nilai-nilai sosial harus diperhatikan dalam kurikulum! adanya kesepakatan bersama mengenai outcome generasi masa yang akan datang!
b5.kesinambungan
dalam
tujuan
pembelajaran
dan
pendekatan pembelajaran! c5.konteks pembelajaran yang terdapat di E$E$ menjadi dasar bagi pembelajaran selanjutnya dalam proses
pendidikan berkelanjutan Me"en2$ #&oses e=!+$!s, :!n 2e#!2
9. a5(e*aluasi tidak hanya berdasarkan kemampuan akademik anak! b5.guru harus mampu dan mempunyai kompetensi melakukan e*aluasi proses pembelajaran pada anak yang mengedepankan penagalaman. N,+!, K$!+,2!s
9B( a5."okus pada perspekti& anak dalam melihat dunia dan bagaimana anak memperoleh haknya! b5.pengalaman masa kecil anak dibentuk oleh mereka sendiri dan hal ini yang akan mereka temukan juga dalam proses pembelajaran di sekolah De"o&!s, )!n #e&"!s!+!.!n ender
9. a5.,emokrasi dan gender harus terakomodir di dalam kurikulum! b5.,emokrasi dapat
ditempatkan sebagai objek pembelajaran atau
sikap! c5.adanya kesamaan hak yang diberikan bagi anak laki-laki dan perempuan dalam pembelajaran! sehingga area pembelajaran dapat mengakomodir kesempatan yang sama bagi anak laki-laki dan perempuan.
K$&,$+$" .!&$s )!#!2 "en!o"o),& en2$ #en!s$.!n )!n #en),),!n
99(
a5.kontrol kualitas yang sama bagi pelayanan pengasuhan dan pendidikan bagi anak usia dini! b5.&okus pembenahan dalam kemampuan pro&essional sta&& pada kedua bentuk layanan tersebut.