Kontra Indikasi : Situasi dimana aplikasi obat atau terapi tertentu tidak dianjurkan karena dapat meningkatkan resiko terhadap pasien. Anastesi Blok : Dilakukan dengan menyuntikan obat anastesi di area tertentu dimana saraf yang mempersaranya di blok agar rangsang nyeri tidak dilanjutkan. Jadi dengan teknik blok anastesi dilakukan diploksimal daerah operasi. !ada daerah operasinya dapat juga ditambahkan anastesi inltasi. Kartu "edi#al $e#ord : "enurut !eraturan "%&K%S &o.'()*"%&K%S*III*'++, adalah berkas yang berisi #atatan dan dokumen antara lain identitas pasienhasil pemeriksaanpengobatan yang telah diberikan serta tindakan dan pelayanan yang telah diberikan kepada pasien. "andibula Kanan : Istilah yang digunakan untuk menggambarkan daerah rahang ba-ah kanan. !emeriksaan okal : Jenis pemeriksaan yang tertuju pada adanya nyeri tekanan jenis nyeribesarnya kelainandan organ yang bersangkutan. &yeri yang /menyukai0 penekanan bersifat yin dan nyeri yang /menolak0 penekanan 1kalau ditekan bertambah nyeri2. Dental 3hair : Kursi yang merupakan kebutuhan mutlak kedokteran gigi pada saat melakukan tindakan medisnya.
STEP 2 4. Adakah pelanggaran yang dilakukan dokter gigi ABS5 Jika ada jelaskan. Dan termasuk pelanggaran apakah itu5 '. Apa yang menyebabkan pasien tersebut meninggal 5
6. Dapatkah keluarga pasien menuntut dokter ABS 5 7. Apakah tindakan yang dilakukan oleh pera-at gigi terhadap pasien sudah tepat 5 Jika ya mengapa tindakan tersebut dilakukan 5 Jika tidak apa tindakan yang seharusnya dilakukan 5
STEP 4. 8a ada dalam skenario tersebut dokter melakukan pelanggaran 9 !elanggaran etika
Dokter gigi ABS melanggar kode etik kedokteran gigi pasal 44 dokter gigi indonesia -ajib melindungi pasien dari kerugian ayat I yang berbunyi :0dalam meberikan pelayanannya dokter gigi indonesia -ajib bertindak se#ara efesien dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pasien0. Sedangkan dalam skenario ' dokter langsung melakukan tindakan medis tanpa melakukan pertimbangan dan meminta persetujuan kepada pasien yang bersangkutan.
Dalam pasal 4' ayat 6 yang berbunyi /Dokter gigi di indonesia -ajib mendahulukan pasien yang datang dalam keadaan darurat0 sedangkan dalam skenario ' dokter hanya menyuruh pasien duduk di kursi tunggu dan dokter terssebut memeriksa pasien lainnya.
!ada saat pasien mengalami sesak nafas setelah di anastesi seharusnya dokter langsung merujuk kepada yang lebih berkompetensi pada bidangnya sedangkan pada skenario ini dokter tidak langsung melakukannya dan hal tersebut bertentangan dengan pasal 44 ayat '
9 !elanggaran Disiplin
Kelalaian dalam penatalaksanaan pasien.
Dokter tidak memeriksa kondisi sik*psikis pasien apakah pasien dapat di anastesi atau tidak.
idak
memberikan penjelasan yang jujuretisdan memadai1Ade;uate Information2 kepada pasien atau keluarga pasien dalam melakukan tindakan praktik.
Dalam hal ini pasien juga tidak mendapatkan haknya sebagai pasien sesuai dalam <<. &o. ') thn. '++7 tentang hak dan ke-ajiban pasien.
buat pengaduan se#ara tertulis degnan mengisi formulir yang dapat dido-nload di ---.inam#.or.id jika tidak dapat membuat pengaduan se#ara tertulis dapat mendatangi kantor "KDKI lalu petugas akan membantu membuat pengaduan dan harus dibubuhi tanda tangan pengadu*pelapor di atas materai yang #ukup.
7.indakan yang dilakukan pera-at gigi terhadap pasien kurang tepat dan kurang profesional sebaiknya setelah melihat kondisi pasien yang kurang baik langsung melaporkan kepada dokter agar segera merujuk pasien ke dokter lain atau bahkan ke $S< sehingga tidak mebuang9buang -aktu serta dapat segera mengamankan pasien dari komplikasi9komplikasi yang mungkin terjadi.
STEP ! Ke*imu(an
Dalam skenario tersebut Dokter ABS dapat dikatakan telah melakukan beberapa pelanggaran kode etik dan pelanggaran disiplin profesional yang menyebabkan pasien mengalami sesak napas lalu meninggal. Dan tindakan yang dilakukan oleh dokter dan pera-at gigi dalam melakukan pelayanannya terhadap pasien dapat dikatakan kurang tepat mengulur9ulur -aktumenunggu pasien tidak sadarkan diri terlebih dahulu baru dirujuk ke $S<. Dengan pelanggaran yang dilakukan dokter pihak keluarga pasien dapat menuntut dokter dengan prosedur yang sesuai dan tepat.
STEP 3 4. Apa yang menyebabkan pasien tersebut meninggal 5
STEP 4 B%AJA$ "A&DI$I
STEP 5 Kemungkinan besar penyebab meninggalnya pasien yaitu setelah diberikannya anastesi. Bisa saja terjadi kelalaian oleh dokter saat melakukan tidakan medis pada pasien. Dokter tidak memeriksa pasien se#ara keseluruhan dengan efektif dan efesien sesuai S>!. Sehingga dapat mengetahui tentang berbagai ma#am kemungkinan yang terjadi adanya komplikasi9komplikasi penyakit setelah dilakukannya tindakan medis oleh dokter terhadap pasien yang bersangkutan.