LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
KIMIA (X6)
Disusun oleh:
1. Andrean Haryandi
2. Eka Rhamadhani
3. Ika Purwaningsih
SMAN 12 KABUPATEN TANGERANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Standar kompetensi : memahami sifat-sifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi.
Kompetensi dasar : mengidentifikasi sifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit berdasarkan data hasil percobaan.
I. JUDUL
Daya hantar listrik larutan elektron.
II. TUJUAN
Mengamati sifat daya hantar listrik berbagai larutan serta
mengelompokkannya ke dalam larutan elektrolit atau nonelektrolit.
III. TEORI
Larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki kemampuan
menghantarkan listrik. Larutan elektrolit terbentuk dari zat
elektrolit, seperti asam, basa, dan garam yang terlarut dalam
pelarut air. Larutan nonelektrolit adalah larutan dalam pelarut air
yang tidak memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik.
Larutan nonelektrolit sebagian besar terdiri dari zat-zat organik.
Penghantar listrik ini disebabkan karena zat-zat elektrolit dalam
larutan atau leburannya terurai (terionosasi) menjadi ion positif ,
seperti ion H+, ion logam (kation); dan ion negatif, seperti OH¯,
dan ion-ion sisa asam (anion). Ion-ion itulah yang menghantarkan
arus listrik searah (DC= Direct Current).
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat
1. Gelas plastik kosong 3 buah
2. Batang karbon baterai 2 buah
3. baterai 9 V 1 buah
4. Kabel serabut 30 cm
B. Bahan
1. Larutan NaCl
2. Larutan C12H22O11
3. Larutan CH3COOH
4. Larutan H2O
V. CARA KERJA
1. Susunlah rangkaian listrik dari alat-alat di atas seperti pada
gambar berikut:
2. Celupkan elektrode-elektrode atau batang karbon ke dalam gelas aqua
yang sudah dilarutkan, dengan jarak antarelektrode yang cukup
lebar. Kemudian tempelkan lampu ke baterai positif. Amati nyala
lampu dan gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.
3. Lepaskan lampu dari baterai, angkat batang karbon dan pindahkan ke
gelas larutan selanjutnya.
4. Kerjakan seperti langkah 1-3 pada masing-masing larutan serta catat
hasil pengamatannya.
Catatan: sifat daya hantar listrik dari masing-masing larutan dapat
dibandingkan dari nyala lampu dan adanya gelembung gas.
VI. ANALISIS DATA/PERTANYAAN
1. Gejala apakah yang menandai hantaran listrik melalui larutan?
2. Kelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam laarutan elektrolit
dan nonelektrolit.
3. Tuliskan reaksi ionisasi dari larutan tersebut.
4. Apakah penyebab larutan elektrolit dapat menghantar arus
listrik?
5. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini.
VII. HASIL PENGAMATAN
"Bahan "Lampu "Gelembung Gas "
" " "Pada Elektrode "
" "Nyala "Tidak "Ada "Tidak "
" " "Nyala " "Ada "
"1. Air mineral (H2O) " " " " "
"2. Larutan garam (NaCl) " " " " "
"3. Larutan gula (C12H22O11) " " " " "
"4. Larutan asam cuka (CH3COOH) " " " " "
VIII. JAWABAN ANALISIS
1. Nyalanya lampu dan terbentuknya gelembung udara.
2. Pengelompokkan bahan-bahan yang diuji ke dalam tabel larutan
elektrolit dan nonelektrolit:
"Larutan "Elektrolit " "Nonelektrolit "Senyawa "
"Elektrolit " " " " "
"Lemah "Kuat " " "Ion "Kovalen " "1. NaCl
2. CH3COOH
3.
4. "
" " "1.
2.
3. C12H22O11
4. H2O "
"
" "3. Reaksi ionisasi dari larutan berikut ini:
a. NaCl : Na+ + Cl¯
b. CH3COOH : CH3COO + H+
c. C12H22O11 : Untuk larutan nonelektrolit seperti gula dan
air mineral tidak dapat terionisasi karena di dalam gula dan air
mineral tidak terdapat ion-ion yang menghantarkan listrik, α = 0,
dimana α
adalah harga derajat disosiasi.
4. Karena adanya kandungan ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion
itulah yang menghantarkan arus listrik.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa:
Larutan dapat menghantarkan listrik karena senyawa dan zat terlarut
dapat terurai menjadi ion-ion yang bergerak bebas. Penguraian zat
elektrolit dalam larutan menjadi ion-ion yang bergerak bebas tersebut
dinamakan ionisasi.
Larutan elektrolit kuat menghasilkan banyak ion dalam larutan. Dalam
percobaan, hal tersebut ditandai dengan banyaknya gelembung gas,
sehingga dapat menyebabkan lampu menyala. Larutan elektrolit lemah
menghasilkan sedikit ion dalam larutan. Dalam percobaan, hal tersebut
ditandai dengan sedikitnya gelembung gas, sehingga nyala lampu yang
ditimbulkan hanya redup, bahkan kadang-kadang tidak menyala.
Dapat disimpulkan juga, bahwa reaksi ionisasi merupakan penguraian
(dissosiasi) zat elektrolit menjadi ion positif dan ion negatif.
Karena muatan ion-ion tersebut berlawanan, maka antarion tersebut akan
terjadi gaya tarik menarik sehingga terjadi reaksi balik dari arah
kanan ke kiri. Oleh karena itu, reaksi ionisasi merupakan reaksi bolak-
balik atau reaksi kesetimbangan.
Untuk menyatakan banyak sedikitnya zat-zat yang terurai atau
terionisasi dinyatakan dengan derajat ionisasi. dengan simbol α.
Derajat ionisasi menyatakan perbandingan jumlah mol zat yang terurai
menjadi ion dengan jumlah mol zat mula-mula.
Dari rumus di atas dapat disimpulkan bahwa:
1)Makin besar derajat ionisasi makin banyak zat yang terurai, artinya
sifat elektrolit makin kuat.
2)Makin kecil derajat ionisasi. makin sedikit zat yang terurai,
artinya sifat elektrolit makin lemah.
Reaksi ionisasi elektrolit kuat mempunyai harga α mendekati satu.
artinya reaksi dan arah kanan sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Contoh:
NaC1(aq) Na+(aq) + Cl- (aq)
Karena reaksi dari arah kanan sangat kecil dan dapat diabaikan, maka
penulisan pada reaksi ionisasi untuk elektrolit kuat cukup memakai
tanda reaksi (tanda panah) ke kanan saja.
NaCI(aq) Na+(aq) + Cl- (aq)
Untuk elektrolit lemah, tanda reaksi (tanda panah) ditulis bolak-
balik.
Contoh:
CH3CHOOH(aq) CH3COO (aq) + H+(aq)
Pada larutan elektrolit yang sama jenisnya, makin tinggi konsentrasi
larutan makin besar daya hantar listriknya. Mengapa demikian? Pada
larutan yang konsentrasinya besar, jumlah partikelnya juga lebih
banyak, sehingga ionnya juga lebih banyak
X. DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_(kimia)
2. http://id.scribd.com/doc/27584532/Larutan-Elektrolit-Dan Non
Elektrolit
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Air
4. http://www.slideshare.net/sibarani24/larutan-elektrolit-oleh-
michael