BAB I PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar Latar Be Belak lakang ang
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan penanganan yang seksama. Jumlah penderita diabetes di Indonesia setiap tahun meningkat. Menurut survei yang dilakukan WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan umlah penderita Diabetes Melitus !DM" terbesar di dunia setelah India, #ina dan $merika %erikat. Dengan prevalensi &,'( dari total penduduk, diperkirakan pada tahun )*)+ terdapat ),4 uta pengidap diabetes. %edangkan dari data Departemen esehatan, umlah pasien diabetes raat inap maupun raat alan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. endokrin. /erubahan pola makan menurus ke saian siap santap yang mengandung lemak lemak,, prot protei ein, n, dan dan garam garam ting tinggi gi tapi tapi renda rendah h serat serat pang pangan an !die !dietar tary y 0iber 0iber", ", membaa membaa konsekuens konsekuensinya inya terhadap terhadap kesehatan kesehatan adalah berkembang berkembangnya nya penyakit penyakit dege degene nera rati ti00
!ant !antun ung, g, diab diabete etess
meli melitu tus, s, anek anekaa
kank kanker er,,
osteo osteopo poro rosi sis, s, dan dan
hipertensi". /revalensi DM dari tahun ke tahun semakin meningkat terutama pada kelompok yang berisiko tinggi untuk mengalami penyakit DM diantaranya yaitu kelompok usia deasa tua !14* tahun", kegemukan, tekanan darah tinggi, riayat keluarga DM, dan dislipidemia. /engobatan DM selain minum obat, uga harus diet dan olahraga teratur. Jika masih dapat diatasi dengan diet rendah karbohidrat dan olahraga, pasien sebisanya tidak memakai obat. ) 2ntuk 2ntuk mengur mengurang angii risiko risiko kematia kematian n dan mengur mengurang angii biaya biaya pengob pengobata atan n diabetes melitus, diperlukan tindakan pen3egahan yang dapat dilakukan se3ara primer maupun sekunder. /en3egahan primer merupakan semua aktivitas yang dituukan untuk men3egah timbulnya hiperglikemia pada individu yang berisiko untuk adi diabetes diabetes atau pada populasi populasi umum. /en3egahan sekunder merupakan merupakan
tindak tindakan an pen3eg pen3egaha ahan n teradi teradiny nyaa kompli komplikasi kasi akut akut maupun maupun kompl komplika ikasi si angk angkaa panang pada penderita DM. /ada pen3egahan sekunder, penyuluhan kepada pasien dan keluarganya tentang perilaku sehat dan berbagai hal mengenai penatalaksanaan dan pen3egahan komplikasi DM sangat diperlukan. diperlukan. ),
Diabetes melitus dan hipertensi adalah penyakit menahun yang 3enderung akan diderita seumur hidup, sehingga yang berperan dalam pengelolaannya tidak hanya dokter, peraat dan ahli gi5i, akan tetapi lebih penting lagi keikutsertaan pasien sendiri dan keluarganya. /enyuluhan kepada pasien dan keluarganya akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan mereka dalam usaha memperbaiki hasil pengelolaan DM.
1.2. 1.2. Aspe Aspek k Disi Disipl plin in Ilmu Ilmu Yang Terkai rkaitt Deng Dengan an Pend Pendek ekat atan an Diag Diagno nosi siss Holistik pada Penderita Diaetes !elitus
2ntuk 2ntuk pengendali pengendalian an permasalahan permasalahan Diebetes Diebetes Melitus Melitus pada tingkat individu individu dan masya masyaraka rakatt se3ara se3ara kompre komprehen henti0 ti0 dan holisti holistik k yang yang disesua disesuaika ikan n dengan dengan %tandar ompetensi Dokter Indonesia !%DI", maka mahasisa program pro0esi dokter 2niversitas Muslim Indonesia melakukan kegiatan kepanitraan klinik pada bagian Ilmu esehatan Masyarakat dan edokteran omunitas dilayanan primer !/uskesmas" dengan tuuan untuk meningkatkan kompetensi yang dilandasi oleh profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan pengembangan diri, serta
%elain in itu itu komp kompet eten ensi si memp mempun uny yai land landas asan an beru berupa pa komunikas komunikasii efektif efektif . %ela pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan.
ompetensi tersebut dapat dielaskan sebagai berikut6 .).. .).. /ro0esi /ro0esiona onalit litas as yang yang luhur luhur !ompete !ompetensi nsi " 6 untuk untuk mengiden mengidenti0 ti0ika ikasi si dan menyelesaikan permasalahan dalam pengendalian Diabetes Melitus se3ara individual, masyarakat maupun pihak terkait ditinau dari nilai agama, etik moral dan peraturan perundangan.
)
.).). .).). Maas Maas diri dan pengemb pengembang angan an diri !ompet !ompetens ensii )" 6 Mahasi Mahasisa sa mampu mampu mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan 0isis, psikis , sosial dan budaya sendiri dalam penangan Diabetes Melitus, melakukan ruukan bagi kasu kasuss Diab Diabet etes es Meli Melitu tus, s, sesu sesuai ai deng dengan an %tan %tanda darr omp ompete etens nsii Dokt Dokter er Indonesia yang berlaku serta mengembangkan pengetahuan. .). .).. . omu omuni nika kasi si e0ekt e0ekti0 i0 !om !ompe pete tens nsii " 6 Maha Mahasis sisa a mamp mampu u mela melaku kuka kan n komunikas komunikasi, i, pemberian pemberian in0ormasi in0ormasi dan edukasi edukasi pada individu, individu, keluarga, masyarakat dan mitra kera dalam pengendalian Diabetes Melitus. .).4. /eng engelolaan
In0ormasi
!ompeten etensi si
4"
6
Mahasis sisa
mampu
meman0aatkan teknologi in0ormasi komunikasi dan in0ormasi kesehatan dalam praktik kedokteran. .).+. .).+. 7andas 7andasan an Ilmiah Ilmiah Ilmu Ilmu edokt edokteran eran !ompe !ompeten tensi si +" 6 Mahasi Mahasisa sa mampu mampu menyelesaikan masalah pengendalian Diabetes Melitus se3ara holistik dan kom kompreh prehen ensi si00
baik baik
se3a se3ara ra
indi indivi vidu du,,
kelu keluar arga ga
maup maupun un
kom komunit unitas as
berdasarkan landasan ilmiah yang mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimum. .). .).'. '. ete eteram rampi pila lan n lin linis is !om !ompe peten tensi si '" 6 Maha Mahasi sis saa mamp mampu u mela melaku kuka kan n prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah Diabetes Melitus dengan menera menerapka pkan n prinsi prinsip p keselam keselamatan atan pasien, pasien, keselam keselamatan atan diri diri sendir sendiri, i, dan keselamatan orang lain. .). .).8. 8. /eng /engel elol olaan aan Masal Masalah ah eseh esehat atan an !om !ompet peten ensi si 8" 6 Maha Mahasi sis saa mamp mampu u mengel mengelola ola masalah masalah keseha kesehatan tan indivi individu, du, keluar keluarga ga maupun maupun masyarak masyarakat at se3ar 3ara
kompreh rehensi ensi00,
holisti stik,
koordi rdinati0,
kolaborati0
dan
berkesinambungan dalam konteks pelayanan pelayanan kesehatan primer
1.". TU#UAN DAN !AN$AA !AN$AAT T %TUDI %TUDI &A%U%
/rinsip pelayanan dokter keluarga pada pasien ini adalah menatalaksana masalah kesehatan dengan memandang pasien sebagai individu yang utuh terdiri dari unsur biopsikososial, serta penerapan prinsip pen3egahan penyakit promoti0, preventi0, kurati0 dan rehabilitati0. /roses pelayanan dokter keluarga dapat lebih
berkualitas bila didasarkan pada hasil penelitian ilmu kedokteran terkini !evidence ! evidence based medicine". medicine". 1.".1. Tu'uan Umum(
9uuan uan dari dari penu penuli lisa san n lapo lapora ran n %tud %tudii asu asuss ini ini adal adalah ah untu untuk k dapa dapatt menerap menerapkan kan pelay pelayanan anan dokter dokter keluar keluarga ga se3ara se3ara paripu paripurna rna !kompr !komprehe ehensi nsi0" 0" dan holistik, sesuai dengan %tandar ompetensi Dokter Indonesia !%DI", berbasis eviden eviden3e 3e based based medi3in medi3inee !:;M" !:;M" pada pada pasien pasien dengan dengan mengid mengident enti0i i0ikasi kasi 0aktor 0aktor risiko dan masalah klinis serta prinsip penatalaksanaan pasien Diabetes Mellitus berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien ! problem problem oriented oriented ". ". 1.".2 Tu'uan &)usus
a.
2ntu 2ntuk k meng mengid iden enti ti0i 0ikas kasii dan dan meny menyele elesai saika kan n perm permasa asalah lahan an etik etikaa dala dalam m pengendalian Diabetes Mellitus se3ara individual, masyarakat maupun
pihak terkait. b. 2ntuk melakukan pengendalian Diabetes Mellitus dan melakukan ruukan bagi kasus Diabetes Mellitus, sesuai dengan standar kompetensi dokter 3.
Indonesia yang berlaku. 2ntu 2ntuk k mela melaku kuka kan n komu komuni nika kasi si,, pemb pemberi erian an in0o in0orm rmasi asi dan dan eduk edukasi asi pada level individu, keluarga, masyarakat dan mitra kera dalam pengendalian
d.
Diabetes Mellitus 2ntu 2ntuk k mema meman0 n0aat aatka kan n sumb sumber er in0o in0orm rmasi asi terkin terkinii dan dan mela melaku kuka kan n kai kaian an ilmiah ilmiah dari dari data data di lapang lapangan, an, untuk untuk melaku melakukan kan pengen pengendal dalian ian Diabet Diabetes es
e.
Mellitus. 2ntu 2ntuk k meng menggu guna naka kan n land landasa asan n Ilmu Ilmu edo edokt ktera eran n lin linis is dan dan eseh esehata atan n Masyar Masyaraka akatt dalam dalam melaku melakukan kan upaya upaya promo promoti0, ti0, preven preventi0 ti0,, kurati kurati00 dan
0.
rehabilitati0 dalam pengendalian Diabetes Mellitus. 2ntuk 2ntuk dapat dapat meng menggun gunaka akan n dan menel menelask askan an epidem epidemiol iologi ogi,, transmi transmisi si dan
patogenesis Diabetes Mellitus. g. 2ntu 2ntuk k melak elakuk ukan an anam anamne nesi sis, s, pem pemerik eriksa saan an 0isi 0isiss penunang, serta h.
mengintepretasikan
hasilnya
dan pemer emerik iksa saan an
dalam
mendiagnosis
Diabetes Mellitus. 2ntuk 2ntuk melaku melakukan kan prosed prosedur ur tatalak tatalaksana sana Diabetes Diabetes Mellit Mellitus us sesuai sesuai standar standar kompetensi dokter Indonesia.
1.".". !an*aat %tudi &asus
4
.
;agi ;agi Inst Instit itus usii pend pendid idik ikan an.. Dapat Dapat diadi diadikan kan a3uan a3uan !re0eren !re0erensi" si" bagi bagi studi studi kasus kasus lebih lebih lanut lanut sekali sekaligus gus sebagai bahan atau sumber ba3aan di perpustakaan.
).
;agi ;agi /end /ender erit itaa !/a !/asi sien en". ". Menamb Menambah ah aasan aasan akan akan hipert hipertensi ensi yang yang melipu meliputi ti proses proses penya penyakit kit dan penanganan menyeluruh Diabetes Mellitus sehingga dapat memberikan keyakinan untuk tetap berobat se3ara teratur.
.
;agi ;agi tena tenaga ga kese keseha hata tan. n. Hasil Hasil studi studi ini diharap diharapkan kan dapat dapat member memberika ikan n in0orm in0ormasi asi bagi bagi pemerin pemerintah tah daerah dan instansi kesehatan beserta paramedis yang terlibat di dalamnya mengenai pendekatan diagnosis holistik penderita Diabetes Mellitus
4.
;agi ;agi /emb /embela elaar ar %tu %tudi di asu asuss !Maha !Mahasis sisa a"" %ebagai pengalaman berharga bagi penulis sendiri dalam rangka memperluas aa aasan san dan dan peng pengeta etahu huan an meng mengen enai ai evid eviden enve ve base based d dan dan pend pendek ekat atan an diagnosis holistik Diabetes Mellitus serta dalam hal penulisan studi kasus.
BAB II TIN#AUAN PU%TA&A
+
2.1. DE$INI%I
Diabetes melitus !DM" adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah. 9ingginya kadar gula karena kurang maksimalnya peman0aatan gula oleh tubuh sebagai sumber energy karena kurangnya hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas atau tidak ber0ungsinya hormon insulin dalam menyerap gula se3ara maksimal. 4 Menurut $meri3an Diabetes $sso3iation !$D$" )**, Diabetes Melitus !DM" merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang teradi karena kelainan sekresi insulin, kera insulin atau kedua-duanya.+
2.2 &LA%I$I&A%I+
lasi0ikasi Diabetes Melitus, yaitu6 . Diabetes Melitus 9ipe DM ini disebabkan oleh kekurangan insulin dalam darah yang teradi akibat kerusakan dari sel beta pankreas.
'
d. :ndokrinopati e. Diinduksi obat atau 5at kimia 0. In0eksi g. Imunologi 4. DM
2.". EPIDE!I,L,-I A. Distriusi dan $rekuensi
" Orang ;erdasarkan kriteria $meri3an Diabetes $so3iation tahun )*) !$D$ )*)", sekitar *,) uta orang di $merika %erikat menderita DM. %ementara itu, di Indonesia prevalensi DM sebesar ,+-),( penduduk usia 1+ tahun,bahkan di daerah Manado prevalensi DM sebesar ',(.
)" 9empat dan Waktu /revalensi teradinya DM di Indonesia berkisar antara ,4 dengan ,' (, ke3uali di dua tempat yaitu di /ekaangan, suatu desa dekat %emarang, ), ( dan di Manado '(. Di /ekaangan prevalensinya sedikit tinggi, dikarenakan di daerah tersebut banyak perkainan antara kerabat. %edangkan di Manado, disimpulkan mungkin angka itu tinggi karena pada studi itu populasinya terdiri dari dari orang-orang yang datang dengan sukarela, adi lebih selekti0. 9etapi kalau dilihat dari segi geogra0i dan budayanya yang dekat dengan =ilipina, ada kemungkinan prevalensi di Manado tinggi karena prevalensi di =ilipina uga tinggi, yaitu sekitar &,4()( di daerah urban dan ,&+->,8( di daerah rural. /enelitian terakhir antara tahun )**' dan )* di daerah Depok didapatkan prevalensi DM tipe ) sebesar 4,8(, demikian uga di Makassar, prevalensi terakhir men3apai ),+(.)
B. $aktor $aktor Yang !empengaru)i /Determinan0
8
a" =aktor Host /ada pasien dengan diabetes mellitus tipe ) !DM tipe )", etiologi pada pasien dapat berupa kelainan 0amilial yang diturunkan. /asien dengan DM memilki setidaknya 4*( resiko terkena diabetes apabila memiliki saudara kandung dengan diabetes, dan ( untuk 3u3unya nanti. ) ;eberapa gen telah diketahui berhubungan erat dengan keadian DM tipe ) dengan pola 0amilial yang kuat. erusakan gen-gen tersebut menyebabkan dua mekanisme utama dalam DM tipe ), yaitu resistensi insulin dan sekresi inadekuat insulin.4 =aktor resiko utama dalam perkembangan DM tipe ) pada seseorang dapat6 + . 2mur lebih dari 4+ tahun !alaupun sekarang sudah mulai mengalami pergeseran, dimana usia lebih muda uga dapat mengalami DM tipe )" ). ;erat badan lebih dari )*( berat badan ideal . ?iayat DM pada keluarga deraat pertama !orangtua atau saudara kandung" 4. ?iayat toleransi glukosa terganggu !9<9" atau glukosa darah puasa terganggu !
* mmHg" atau dislipidemia !kolesterol HD7 A 4* mg@d7 atau kadar trigliserida 1 +* mg@d7" '. ?iayat diabetes gestasional atau melahirkan anak dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg 8. %indrom kista ovarium.
b" =aktor $gent /enyakit Diabetes Melitus diduga teradi akibat penurunan produksi insulin ataupun resistensi reseptor insuin yang ada pada sel. Bamun sampai saat ini etiologi dari penyakit Diabetes Melitus masih belum diketahui dengan elas. 3" =aktor :nvironment
&
" /enghasilan per capita tinggi )" 9ersedianya banyak restoran makanan siap sai (Fast Food) " 9eknologi 3anggih menimbulkan sedentary life, kurang gerakan badan
2.+ PAT,-ENE%I% DIABETE% !ELITU%
Mekanisme utama pato0isiologi DM tipe ) adalah teradinya resistensi insulin dan insu0isiensi sekresi insulin. ?esistensi insulin berhubungan erat dengan kondisi obesitas, dimana obesitas akan menyebabkan peningkatan kadar sitokin proin0lamasi sistemik, menyebabkan sel-sel tidak peka terhadap insulin. Mekanisme
persisnya
yang
menyebabkan
sitokin
proin0lamasi
dapat
menyebabkan penurunan kepekaan sel terhadap insulin masih belum dapat diketahui pasti". arena resistensi insulin, maka sel beta pankreas akan meningkatkan produksi insulin untuk menyesuaikan keadaan glukosa darah dan kebutuhan relati0 sel akan insulin dimana kepekaannya telah berkurang. Oleh karena itu, pada keadaan prediabetik, akan ditemukan keadaan hiperinsulinemia dengan kadar glukosa darah yang masih normal. Bamun kemampuan pankreas untuk mempertahankan sekresi insulin yang tinggi tersebut terbatas, dan semakin lama resistensi insulin yang semakin meningkat akan meningkatkan stres sel beta pankreas memproduksi insulin, sehingga pelan-pelan sel-sel beta akan mengalami kemunduran produksi insulin, dan teradilah keadaan insu0isiensi sekresi insulin. %aat resistensi insulin dan insu0isiensi sekresi insulin teradi, maka teradilah keadaan diabetes.
>
/oliuria kemudian akan menyebabkan kadar 3airan tubuh berkurang, sehingga mekanisme 0isiologis akan dehidrasi bekera, menyebabkan rasa haus dan polidipsia.
2.. -E#ALA &LINI% 3 •
/enderita pada umumnya mengalami poliuria !banyak berkemih",
•
polidipsia !banyak minum", dan poli0agia !banyak makan". /enderita sering mengeluh lemah, kadang-kadang terasa kesemutan atau
• •
rasa baal serta gatal yang kronis. /enurunan berat badan yang tidak bisa dielaskan. %elain itu penderita merasa sangat haus, kehilangan energy, rasa lemas dan 3epat lelah *
•
/ada keadaan lanut mungkin teradi penurunan ketaaman penglihatan, penyembuhan luka yang buruk,dis0 ungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada pasien anita
2.. DIA-N,%I%
Diagnosis Diabetes Melitus !DM" ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.
untuk mengidenti0ikasi mereka
yang
tidak
bergeala,
yang
mempunyai resiko DM. %erangkaian ui diagnostik akan dilakukan kemudian pada mereka yang hasil pemeriksaan penyaringnya positi0, untuk memastikan diagnosis de0initi0. Diagnosis klinis Diabetes Melitus !DM" umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria4 polidipsia4 poli*agia4 dan penurunan erat adan yang tidak dapat dielaskan sebabnya. eluhan lain yang
mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan dis0ungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada pasien anita. $pabila ditemukan geala khas DM, pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali saa sudah 3ukup untuk menegakkan diagnosis, namun apabila tidak ditemukan geala khas DM, maka diperlukan dua kali pemeriksaan glukosa darah abnormal. Diagnosis DM uga dapat ditegakkan melalui 3ara pada tabel
Tael 1. &riteria Diagnosis D!
.
!tiga" hari sebelum pemeriksaan makan seperti biasa !karbohidrat 3ukup" dan tetap melakukan kegiatan asmani seperti yang biasa dilakukan
/uasa paling sedikit & am mulai malam hari sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula diperbolehkan
Diperiksa kadar glukosa darah puasa
Diberikan glukosa 8+ gram !orang deasa", atau ,8+ gram@kg;; !anak-anak", dilarutkan dalam air )+* ml dan diminum dalam aktu + menit
;erpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan ) am setelah minum larutan glukosa selesai
Diperiksa kadar glukosa darah dua am sesudah beban glukosa
%elama proses pemeriksaan subyek yang dipeiksa tetap istirahat dan tidak merokok
)
Pemeriksaan pen5aringan6
/emeriksaan penyaring dituukan pada mereka yang mempunyai risiko Diabetes Melitus !DM" namun tidak menunukkan adanya geala DM. /emeriksaan ini bertuuan untuk menemukan pasien dengan DM, 9<9 !9oleransi
.
$ktivitas 0isik kurang
).
?iayat keluarga mengidap DM pada turunan pertama ! first degree relative"
.
Masuk kelompok etnik risiko tinggi !$0ri3an $meri3an, 7atino, Bative $meri3an, $sian $meri3an, /asi0i3 Islander"
4.
Wanita dengan riayat melahirkan bayi dengan berat 1 4*** gram atau riayat DM gestasional !DM<"
+.
Hipertensi !tekanan darah 1 4*@>* mmHg atau sedang dalam terapi obat anti hipertensi".
'.
olesterol HD7 A + mg@d7 dan atau trigliserida 1 )+* mg@d7
8.
Wanita dengan sindrim polikistik ovarium
&.
?iayat 9oleransi glukosa terganggu !9<9" atau
>.
eadaan lain yang berhubungan dengan resistensi insulin !obesitas, akantosis nigrikans"
*. ?iayat penyakit kardiovaskular
Tael 2. &onsentrasi -lukosa Dara) %e7aktu dan Puasa %eagai Patokan Pen5aring dan Diagnosis D! /mg8dL0
;ukan
;elum pasti
DM
DM *->>
1 )**
adar glukosa darah
/lasma
DM A *
seaktu !mg@dl"
vena Darah
A >*
>*->>
1 )**
kapiler /lasma
A *
*-)+
1 )'
vena Darah
A >*
>*->>
1 *
adar glukosa darah puasa !mg@dl"
4
kapiler
Tael ". &riteria diagnostik diaetes melitus 9 dan gangguan toleransi glukosa
. onsentrasi glukosa darah seaktu !plasma vena"
≥
)**
mg@dl ). onsentrasi glukosa darah puasa 1 )' mg@d7 atau . adar glukosa plasma ≥ )** mg@dl pada dua am sesudah beban glukosa 8+ gram pada 99
riteria diagnostik tersebut harus dikon0irmasi ulang pada hari yang lain, ke3uali untuk keadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik berat, seperti ketoasidosis, geala klasik 6 poliuri, polidipsi, poli0agi dan berat badan menurun 3epat. GG
#ara Diagnosis dengan kriteria ini tidak dipakai rutin di klinik, untuk
penelitian epidemiologis pada penduduk dianurkan memakai
kriteria
diagnostik kadar glukosa darah puasa dan dua am pas3a pembebanan. 2ntuk DM gestasional uga dianurkan kriteria diagnostik yang sama. 2.3. PENATALA&%ANAAN
arena banyaknya komplikasi kronik yang dapat teradi pada DM tipe-), dan sebagian besar mengenai organ vital yang dapat 0atal, maka tatalaksana DM tipe-) memerlukan terapi agresi0 untuk men3apai kendali glikemik dan kendali 0a3tor risiko kardiovaskular. Dalam onsensus /engelolaan dan /en3egahan DM tipe ) di Indonesia )*, penatalaksanaan dan pengelolaan DM dititik beratkan pada 4 pilar penatalaksanaan DM, yaitu6 edukasi, terapi gi5i medis, latihan asmani
dan
intervensi
0armakologis.
;erikut
penatalaksanaan
se3ara
non0armakologis6> A. Edukasi
9im kesehatan mendampingi pasien dalam perubahan perilaku s ehat yang memerlukan partisipasi akti0 dari pasien dan keluarga pasien. 2paya edukasi dilakukan se3ara komphrehensi0 dan berupaya meningkatkan motivasi pasien
+
untuk memiliki perilaku sehat. 9uuan dari edukasi diabetes adalah mendukung usaha pasien penyandang diabetes untuk mengerti peralanan alami penyakitnya dan pengelolaannya, mengenali masalah kesehatan@ komplikasi yang mungkin timbul se3ara dini@ saat masih reversible, ketaatan perilaku pemantauan dan pengelolaan penyakit se3ara mandiri, dan perubahan perilaku@kebiasaan kesehatan yang diperlukan. :dukasi pada penyandang diabetes meliputi pemantauan glukosa mandiri, peraatan kaki, ketaatan pengunaan obat-obatan, berhenti merokok, meningkatkan akti0itas 0isik, dan mengurangi asupan kalori dan diet tinggi lemak.
B. Terapi -i:i !edis
/rinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes yaitu makanan yang seimbang, sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing individu, dengan memperhatikan keteraturan adal makan, enis dan umlah makanan. omposisi makanan yang dianurkan terdiri dari karbohidrat 4+(-'+(, lemak )*(-)+(, protein *(-)*(, Batrium kurang dari g, dan diet 3ukup serat sekitar )+g@hari.
;. Lati)an #asmani
7atihan asmani se3ara teratur -4 kali seminggu, masing-masing selama kurang lebih * menit. 7atihan asmani dianurkan yang bersi0at aerobi3 seperti beralan santai, ogging, bersepeda dan berenang. 7atihan asmani selain untuk menaga kebugaran uga dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan sensiti0itas insulin.
D. Inter
9erapi 0armakologis diberikan bersama dengan peningkatan pengetahuan pasien, pengaturan makan dan latihan asmani. 9erapi 0armakologis terdiri dari obat oral dan bentuk suntikan. Obat yang saat ini ada antara lain *6
1. ,at Hipoglikemik ,ral /,)o0 Pemi=u sekresi insulin(
'
a. %ul0onilurea > :0ek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas > /ilihan utama untuk pasien berat badan normal atau kurang > %ul0onilurea kera panang tidak dianurkanpada orang tua, gangguan 0aal hati
dan ginal serta malnutrisi b. 9erdiri dari repaglinid dan nateglinid > #ara kera sama dengan sul0onilurea, namun lebih ditekankan pada sekresi
insulin 0ase pertama. > Obat ini baik untuk mengatasi hiperglikemia postprandial Peningkat sensiti
a. ;iguanid > Met0ormin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya terhadap kera
insulin pada tingkat seluler, distal reseptor insulin, dan menurunkan produksi glukosa hati. > Met0ormin merupakan pilihan utama untuk penderita diabetes gemuk, disertai dislipidemia, dan disertai resistensi insulin. b. 9ia5olidindionlerti3le > Menurunkan
resistensi insulin
dengan meningkatkan umlah protein
pengangkut glukosa sehingga meningkatkan ambilan glukosa peri0er. > 9ia5olidindion dikontraindikasikan pada gagal antung karena meningkatkan retensi 3airan.
Peng)amat glukoneogenesis(
;iguanid !Met0ormin". >
%elain menurunkan resistensi insulin, Met0ormin uga mengurangi produksi
>
glukosa hati. Met0ormin dikontraindikasikan pada gangguan 0ungsi ginal dengan kreatinin serum 1 ,+ mg@d7, gangguan 0ungsi hati, serta pasien dengan ke3enderungan hipoksemia seperti pada sepsis
8
>
Met0ormin tidak mempunyai e0ek samping hipoglikemia seperti golongan
>
sul0onylurea. Met0ormin mempunyai e0ek samping pada saluran 3erna !mual" namun bisa diatasi dengan pemberian sesudah makan.
Peng)amat glukosidase al*a (
$3arbose > ;ekera dengan mengurangi absorbsi glukosa di usus halus. > $3arbose uga tidak mempunyai e0ek samping hipoglikemia seperti golongan
sul0onilurea. > $3arbose mempunyai e0ek samping pada saluran 3erna yaitu kembung dan 0latulens. > /enghambat dipeptidyl peptidase-4 !D//-4"
D//-4
dapat
meningkatkan
penglepasan
insulin
dan
menghambat penglepasan glukagon.
2. ,at %untikan Insulin
a. Insulin kera 3epat b. Insulin kera pendek 3. Insulin kera menengah d. Insulin kera panang e. Insulin 3ampuran tetap Agonis -LP?18in=retin mimetik > ;ekera sebagai perangsang penglepasan insulin tanpa menimbulkan
hipoglikemia, dan menghambat penglepasan glukagon > 9idak meningkatkan berat badan seperti insulin dan sul0onilurea > :0ek samping antara lain gangguan saluran 3erna seperti mual muntah
&
Dengan memahami 4 pilar tata laksana DM tipe ) ini, maka dapat dipahami baha yang menadi dasar utama adalah gaya hidup sehat !
sesaat
sebelum
makan.
Met0ormin
bias
diberikan
sebelum@sesaat@sesudah makan. $3arbose diberikan bersama makan suapan pertama. 9ia5olidindion tidak bergantung pada adal makan, D//-4 inhibitor dapat diberikan saat makan atau sebelum makan. ;ila dengan
>
2.6 &,!PLI&A%I
omplikasi pada diabetes mellitus terbagi menadi dua, komplikasi metabolik akut dan komplikasi angka panang. ),,4 $. omplikasi Metabolik $kut . etoasidosis Diabetik !$D" ). Hyperglicemic Hyperosmolar State !HH%" . Hipoglikemia ;. omplikasi Jangka /anang . 7esi Mikrovaskular a. ?etinopati Diabetik b. Be0ropati Diabetik ). 7esi Makrovaskular /enyakit antung koroner, penyakit serebrovaskular, ulkus diabetikum. . Beuropati diabetik 4. atarak Diabetik #. erentanan In0eksi UPAYA PEN;E-AHAN TE@#ADINYA &,!PLI&A%I &@,NI& D! 1
/engendalian kadar glukosa darah
9ekanan darah
/engendalian lipid
/ola hidup sehat
/eren3anaan makan.
2. PEN;E-AHAN 1
Pen=ega)an Primer /en3egahan primer adalah upaya yang dituukan pada kelompok yang memiliki 0aktor resiko, yakni mereka yang belum terkena tetapi berpotensi untuk
mendapat
DM dan
kelompok intoleransi
glukosa. Materi
penyuluhan meliputi program penurunan berat badan, diet sehat, latihan asmani dan menghentikan kebiasaan merokok. /eren3anaan kebiakan kesehatan ini tentunya diharapkan memahami dampak sosio-ekonomi )*
penyakit ini, pentingnya menyediakan 0asilitas yang memadai dalam upaya pen3egahan primer . Pen=ega)an %ekunder /en3egahan sekunder adalah upaya men3egah atau menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah menderita DM. /rogram ini dapat dilakukan dengan pemberian pengobatan yang 3ukup dan tindakan deteksi dini penyulit seak aal pengelolaan penyakit DM. /enyulihan dituukan terutama bagi pasien baru, yang dilakukan seak pertemuan pertama dan selalu diulang pada setiap pertemuan berikutnya. /emberian antiplatelet dapat menurunkan resiko timbulnya kelainan kardiovaskular pada penyandang Diabetes.
Pen=ega)an Tersier
/en3egahan tersier dituukan pada kelompok penyandang diabetes yang telah mengalami penyulit dalam upaya men3egah teradinya ke3a3atan lebih
menlanut. /ada pen3egahan tersier tetap dilakukan penyuluhan
kepada pasien dan uga kelurganya dengan materi upaya rehabilitasi yang dapat dilakakukan untuk men3apai kualitas hidup yang optimal. 2paya rehabilitasi pada pasien dilakukan sedini mungkin sebelum ke3a3atan menetap, misalnya pemberian aspirin dosis rendah &*-)+ mg@hari untuk mengurangi dampak mikroangiopati. olaborasi yang baik antar para ahli di berbagai disiplin, antung, ginal, mata, bedah ortopedi, bedah vaskular, radiologi, rehabilitasi medik, gi5i, pediatrist dll sangat diperlukan untuk menunang keberhasilan pen3egahan tersier.
)
C
BAB III !ET,D,L,-I %TUDI &A%U%
".1 #enis %tudi &asus
%tudi kasus ini menggunakan desain studi ohort untuk mempelaari hubungan antara 0aktor risiko dan e0ek !penyakit atau masalah kesehatan", dengan memilih kelompok studi berdasarkan perbedaan 0aktor risiko. emudian mengikuti sepanang periode aktu tertentu untuk melihat berapa banyak subek dalam masing-masing kelompok yang mengalami e0ek penyakit atau masalah kesehatan untuk melakukan penerapan pelayanan dokter layanan primer se3ara paripurna dan holistik terutama tentang penatalaksanaan penderita Diabetes Melitus dengan pendekatan kedokteran keluarga di /uskesmas #endraasih pada tahun )*'.
".2 Lokasi dan aktu %tudi &asus ".2.1 aktu %tudi &asus
))
%tudi kasus dilakukan pertama kali saat penderita datang berobat di puskesmas #endrasih pada tanggal * Maret )*'. %elanutnya dilakukan home visit untuk mengetahui se3ara holistik keadaan dari penderita. ".2.2 Lokasi %tudi &asus %tudi kasus bertempat di /uskesmas #endraasih ota Makassar "." -amaran Umum Lokasi %tudi &asus ".".1 &eadaan -eogra*is
/uskesmas #endraasih merupakan satu dari 4' puskesmas di ota Makassar yang, terletak di e3amatan Mamaang. /uskesmas #endraasih aalnya adalah /uskesmas /embantu dari /uskesmas Mamaang. 9api seak tahun >&4 telah berdiri sendiri sebagai /uskesmas Bon /eraatan yang berlokasi di Jalan #endraasih Bo.4*4 elurahan %ambung Jaa, e3amatan Mamaang ota Makassar. Dengan Wilayah kera /uskesmas #endraasih terdiri atas 8 !9uuh" elurahan, + ?W dan &) ?9 dengan luas ilayah .*)* m), dengan batas ilayah sebagai berikut6 a. %ebelah utara berbatasan dengan elurahan ;ontorannu b. %ebelah selatan berbatasan dengan elurahan Ma33ini %ombala 3. %ebelah timur berbatasan dengan elurahan Jongaya d. %ebelah barat berbatasan dengan elurahan Ma33ini %ombala
".".2 &eadaan Demogra*is
Jumlah penduduk di ilayah kera /uskesmas #endraasih 9ahun )*+ berdasarkan data /emerintah e3amatan Mamaang ter3atat seumlah >.)> ia, terdiri dari >.+8 penduduk laki-laki dan )*.*&) penduduk perempuan, dengan umlah epala eluarga !" sebanyak 8++' . Jadi, dalam setiap keluarga rata-rata terdapat - 4 ia.
"."." isi dan !isi Puskesmas ;endra7asi)
. Kisi Dalam menetapkan visinya /uskesmas #endraasih berpedoman dan )
memperhatikan Kisi ementerian esehatan ?epublik Indonesia yaitu CMasyarakat %ehat, Mandiri, dan ;erkeadilan serta Kisi Dinas esehatan ota Makassar yaitu CMakassar %ehat Menuu ota Dunia. ;aha sebagai upaya penabaran Kisi ementerian esehatan ?I dan Kisi Dinas esehatan ota Makassar, maka Kisi /uskesmas #endraasih adalah6 CM:BJ$DI$B M$%$?$$9 WI7$$H :?J$ /2%:%M$% #:BD?$W$%IH HID2/ %:H$9 ). Misi Demi teruudnya masyarakat dalam ilayah /uskesmas #endraasih hidup sehat yang merupakan bagian ter3apainya Makassar %ehat Menuu ota Dunia harus ditunang Misi /uskesmas yang dapat diukur serta tidak terpisahkan dari Kisi /uskesmas. ;erdasarkan hal tersebut /uskesmas #endraasih mempunyai Misi sebagai berikut6 a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terangkau. b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. 3. Mendorong pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan paradigma sehat serta ter3iptanya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. d. /eningkatan kerasama 7intas %ektor dan 7intas /rogram. e. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 0. Mendorong kemandirian 2paya esehatan ;ersumber daya Masyarakat !2;M".
".".+ 1 Pen5akit Utama Pen5ea &ematian Teran5ak di Indonesia
%etiap tahunnya, utaan manusia meninggal karena banyak hal. %alah satunya adalah penyakit yang diderita. ;erikut ini, Data Departemen esehatan ?I
)4
menunukkan
peningkatan
umlah
penderita
*
penyakit
utama
yang
menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia, yaitu 6 1. #antung &oroner #antung oroner adalah satu dari * /enyakit 9erbanyak di Indonesia
yang menyebabkan kematian. /enderita umumnya mengalami nyeri dada, gagal antung, hingga serangan antung karena antung gagal memompa darah. 2. Tuerkolosis /TB;0
* /enyakit 9erbanyak di Indonesia yaitu 9;#. a, Indonesia termasuk peringkat ketiga terburuk di dunia untuk umlah penderita 9;#. 9erapi pengobatan 9;# selama ' bulan tanpa putus e0ekti0 menghindarkan penderita dari kematian. ". Diaetes !ellitus /&en=ing !anis0
/enyakit gangguan metabolisme karena terganggunya produksi Insulin dan tingginya kandungan gula darah. Diabetes dapat menyebabkan kematian dengan berbagai komplikasi yang dibutuhkan. +. Hipertensi8Tekanan Dara) Tinggi
/enyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan berlemak@berkolesterol tinggi berlebihan serta kurangnya aktivitas 0isik@olahraga. Hipertensi membahayakan karena menyebabkan stroke, gagal antung, serangan antung. . %troke
Di Indonesia diperkirakan ada **.*** kasus %troke setiap tahunnya. %ayangnya, pasien sering datang ke rumah sakit sudah dengan tingkat keparahan tinggi sehingga terlambat ditangani. .
&anker
;eberapa dekade yang lalu, umlah penderita kanker tidaklah sebanyak pada
dekade
ini. /enyakit
ini
semakin
menggeala
karena
0aktor
meningkatnya konsumsi makanan 3epat sai, polusi udara, tingkat stres tinggi. 3. Pen5akit Paru &ronis
)+
9ingginya angka penderita penyakit ini teradi karena kondisi lingkungan yang buruk terutama di kaasan industri@perkotaan padat penduduk serta kebiasaan merokok masyarakat Indonesia. 6.
Diare
%eparuh penduduk Indonesia masih tinggal di kaasan kumuh dan tidak memiliki sanitasi yang baik. %ayangnya, penanganan Diare sering tidak serius sehingga banyak menyebabkan kematian pada anak dan balita. . In*eksi %aluran Perna*asan8Pneumonia
Iklim tropis dengan kelembaban tinggi diduga menadi penyebab banyaknya penyakit ini di Indonesia yang banyak menyerang anak dan balita di daerah dataran tinggi@pegunungan.
1. HI8AID%
/enggunaan arum suntik bersama-sama, trans0usi darah, dan hubungan seksual tanpa pengaman meningkatkan angka penderita penyakit ini setiap tahun. arena itu, /endidikan esehatan ?eproduksi@/enanggulangan HIK@$ID% harus terus dilakukan.
* /enyakit diatas umumnya disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, dan kurangnya tindakan pen3egahan penyakit se3ara dini yaitu 3he3kup kesehatan se3ara rutin. $palagi * penyakit ini sebagian besar termasuk golongan penyakit kronik $dapun * !sepuluh" enis penyakit penyebab utama kematian di ota Makassar tahun )*) dapat dilihat pada tabel berikut 6
)'
9abel * enis penyakit utama penyebab kematian
".". ,rganisasi Puskesmas ;endra7asi) a. %arana &ese)atan
%arana kesehatan milik /emerintah, %asta dan partisipasi masyarakat yang terdapat dalam ilayah kera /uskesmas #endraasih turut berperan dalam peningkatan status deraat kesehatan masyarakat dalam ilayah kera /uskesmas #endraasih. Jenis sarana kesehatan yang terdapat diilayah kera /uskesmas #endraasih tahun )*+ terdiri dari 6 a. /uskesmas b. /uskesmas /embantu 3. /os esehatan elurahan d. Dokter /raktek e. /raktek pengobatan tradisional 0. ;idan /raktek %asta ! ;/% " g. $potik h. /osyandu
6 buah 6 buah 6 ) buah 6 & orang 6 Orang 6 + orang 6 buah 6 4* buah
1. Tenaga &ese)atan
Jumlah tenaga kesehatan yang terdapat di /uskesmas #endraasih tahun )*+ sebanyak * orang dengan berbagai spesi0ikasi, yang terdiri dari6 a. Dokter 2mum
6 orang
b. Dokter
6 ) orang
3. /eraat
6 > orang
d. ;idan
6 ' orang
e. %anitarian
6 ) orang
0. Butrisionis
6 ) orang
g. /ranata 7aboratorium
6 orang
h. $poteker
6 - orang
i. $sisten $poteker
6 orang
. /eraat
6 orang
k. ?ekam Medik
6 orang
)8
l. %- esehatan Masyarakat 6 - orang Jumlah personil yang ada di /uskesmas #endraasih pada tahun )*+ sebanyak ' orang yang terdiri dari )> orang /B% dan 8 orang pegaai tidak tetap.
. %truktur ,rganisasi
%truktur Organisasi /uskesmas #endraasih berdasarkan %urat eputusan epala Dinas esehatan ota Makassar terdiri atas6 •
epala /uskesmas
•
epala %ubag 9ata 2saha
•
2nit /elayanan 9eknis =ungsional /uskesmas -
2nit esehatan Masyarakat
- 2nit esehatan /erorangan •
2nit Jaringan /elayanan /uskesmas - 2nit /uskesmas /embantu ! /ustu " - 2nit /uskesmas eliling ! /uskel " - 2nit ;idan omunitas
".". Alur Pela5anan Puskesmas ;endra7asi)
;erikut adalah alur pelayanan raat alan di /uskesmas #endraasih 6 Pasien datang
Pengambilan Kartu
Pemeriksaan Penunjang
Poliklinik Umum
Laboratorium
Poliklinik Gigi KIA/KB
Dengan tindakan
Kamar Tindakan
Apotek/Kamar Obat
Pasien pulang
)&
".+ Pengumpulan data 8in*ormasi
%emua yang berkaitan dengan penyakit atau permasalahan kesehatan penderita in0ormasinya dikumpulkan dengan melakukan komunikasi personal dengan pasien dan atau keluarganya dan analisis data. ". ;ara Pengumpulan data8in*ormasi
Dilakukan dengan komunikasi personal dengan pasien@keluarganya se3ara langsung dengan menggunakan pertanyaan hat, hy, ho, here, hen dan ho. BAB I LAP,@AN &A%U%
A. IDENTITA% PA%IEN a. . =. d. e. *. g. ). i.
Bo. ?egister Bama 2mur Jenis kelamin %tatus /errnikahan /ekeraan ;angsa@suku $gama $lamat
6 2D 48> 6 9n. M 6 8& tahun 6 7aki-laki 6 %udah menikah 6 /ensiunan 6 Makassar 6 Islam 6 elurahan ;ai Mapakasungu 7r.)
'.
9anggal /emeriksaan
6*-*-)*' di ruang /oli 2mum /uskesmas
#endraasih B. ANA!NE%I% /AUT,ANA!NE%I%0 1. &elu)an Utama
7emas seak ) hari yang lalu 2. @i7a5at Pen5akit %ekarang
9n. M 7aki-laki 8& tahun, seorang kepala keluarga dengan tiga orang anak, yang berdomisili di kelurahan ;ai Mapakasungu datang ke
)>
/uskesmas #endraasih pada tanggal * Maret )*' dengan keluhan badan terasa lemas dan kepala pening.
eluhan tersebut dirasakannya
seak ) hari yang lalu. unungannya ke /uskesmas #endraasih kali ini adalah kunungan yang kesekian kalinya dalam hal pengobatan rutin penyakit ken3ing manisnya !Diabetes Melitus". /ertama kali diketahui baha pasien mengalami Diabetes Melitus adalah > tahun yang lalu. %aat itu pasien mengaku badan terasa lemas alaupun banyak makan, banyak minum, banyak ken3ing, dan berat badannya dirasakan turun. emudian pasien datang ke /uskesmas untuk memeriksakan diri dan oleh dokter yang memeriksa disarankan untuk periksa kadar gula darahnya. ;erdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan kadar
Di keluarga
pasien ada yang menderita ken3ing manis yaitu ibu pasien menderita Diabetes Melitus.
". @i7a5at Pen5akit %eelumn5a
a. b. 3. d. e. 0. g.
?iayat sakit yang serupa ?iayat penyakit antung ?iayat hipertensi ?iayat diabetes melitus ?iayat gastritis ?iayat trauma ?iayat alergi
6 Dilami seak > tahun yang lalu 6 disangkal 6 disangkal 6 disangkal 6 $da 6 disangkal 6 disangkal
+. @i7a5at Pen5akit &eluarga
*
1.
?iayat hipertensi
6 disangkal
2. ?iayat diabetes
6 $da pada ibu kandung /asien
".
6 disangkal
?iayat alergi
;. PE!E@I&%AAN $I%I%
9inggi ;adan
6 '8 3m
;erat ;adan
6 '* kg
IM9 L ),+ ! Bormoeihgt " " 9anda Kital 6 9ekanan Darah
6 *@8* mmHg
Badi
6 &4 @menit
/ernapasan
6 )* @menit
%uhu
6 ',+ o#
)" /emeriksaan 0isis a. epala
:kspresi
6 ;iasa
%imetris muka 6 %imetris kiLka
?ambut
6 Hitam, sulit di3abut
b. Mata
:ksoptalmus atau enoptalmus 6 !-"
9ekanan bola mata
6 9idak dilakukan pemeriksaan
elopak mata
6 Dalam batas normal
onungtiva
6 $nemi !-"
ornea
6 Jernih
%klera
6 Ikterus !-"
/upil
6 Isokor ),+ mm
3. 9elinga
9ophi 6 !-"
/endengaran 6 Dalam batas normal
Byeri tekan di prosesus mastoideus 6 !-"
d. Hidung
/erdarahan
6 !-"
%ekret
6 !-"
e. Mulut
0.
;ibir
6 ering !-"
6 /erdarahan !-"
9onsil 6 Hiperemis !-"
7idah 6 otor !-"
7eher
elenar getah bening 6 M9 !-", B9 !-"
elenar gondok
6 M9 !-", B9 !-"
DK%
6 ?-) 3mH)O
aku kuduk
6 !-"
9umor
6 !-"
)
g. Dada
Inspeksi
6 %imetris kiLka
;entuk
6 Bormo3hest
/embuluh darah
6 ;ruit !-"
;uah dada
6 9idak ada kelainan
%ela iga
6 9idak ada pelebaran
h. 9hora
/alpasi 6 =remitus ?aba
6 iLa Byeri tekan6 !-"
/erkusi6 /aru kiri
6 %onor
/aru kanan
6 %onor
;atas paru hepar
6 I#% KI Detra $nterior
;atas paru belakang kanan 6 K 9h I Detra /osterior ;atas paru belakang kiri
i.
.
$uskultasi
6 K 9h %inistra /osterior
6 ;unyi pernapasan
6 vesikuler
;unyi tambahan
6 ?h
-@-
Wh -@-
/unggung
Inpeksi
6 skoliosis !-", ki0osis !-"
/alpasi
6 M9 !-", B9 !-"
Byeri ketok
6 !-"
$uskultasi
6 ?h -@-
Wh -@-
#or
Inspeksi
6 I3tus kordis tidak tampak
/alpasi
6 I3tus 3ordis tidak teraba
/erkusi
6 /ekak, batas antung kesan normal
$uskultasi
6 ;J I@II murni regular
;unyi tambahan
6 ;ising !-"
k. $bdomen
Inspeksi
6 Datar, ikut gerak napas
/alpasi
6 M9 !-", B9 !-" daerah epigastrium
Hati
6 9idak teraba
7impa
6 9idak teraba
6 ;allotement !-"
7ain-lain
6 !-"
/erkusi
6 9impani
$uskultasi
6 /eristaltik !E", kesan normal
l. $lat elamin m. $nus dan re3tum n. :kstremitas
6 9idak dilakukan pemeriksaan 6 9idak dilakukan pemeriksaan
:dema
6 !-"
ulit
6 /eteki !-"
D. PE!E@I&%AAN PENUN#AN-
Hasil /emeriksaan /enunang Pemeriksaan -ula Dara) A7al6
4
& mg@dl !
BELA&AN-
%,%IAL
E&,N,!I
DE!,-@A$I?
LIN-&UN-AN &ELUA@-A 1. @i7a5at %osial dan EFposure i. Community
/asien dalam kesehariannya tinggal bersama istri dan satu orang anak ?umah pasien berada di perkotaan dan merupakan lokasi yang padat penduduk. Jarak antara rumah satu dengan yang lainnya berdekatan tidak ada arak. ;agian depan rumah pasien merupakan alan ke3il yang dilalui oleh banyak kendaraan.
ii. Home
/asien tinggal di sebuah rumah permanen dengan umlah penghuni oleh orang penghuni, yakni pasien, istri dan satu orang anak. Dinding rumah terbuat dari tembok, lantai keramik.
9erdapat
endela
namun
arang
terbuat dari
dibuka
sehingga
pen3ahayaan di rumah kurang. Kentilasi udara 1* ( luas lantai. Dalam rumah terdapat + ruangan, yaitu ruang tamu dan keluarga, ) kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang makan. %umber air bersih yang digunakan pasien untuk kebutuhan sehari-hari berasal dari sumur yang sudah terhubung mesin pompa.
iii. Personal habbit
/asien memiliki kebiasaan makan. /asien makan masakan istrinya dan memiliki kebiasaan olahraga teratur berupa beralan alan di pagi hari setelah sholat subuh seminggu.
+
iv. Diet
/asien makan tidak teratur, )- kali dalam sehari. /asien makan di rumah dengan masakan di rumah atau membeli dengan sayur-mayur, lauk-pauk berupa tahu, tempe, dan terkadang telur, ikan, atau ayam. /asien rutin mengkonsumsi air putih sebanyak &-* gelas per hari.
v. Drug
/asien
tidak
memiliki
alergi
obat.
/asien.
/asien
mengkonsumsi obat penurun gula darah yang diberikan puskesmas yang lalu. 2. @i7a5at Psikologi
/asien mendapat kasih sayang dan perhatian yang besar dari keluarganya. Istri dan anak pasien selalu meraat dan menaga pasien ketika pasien sakit. ". @i7a5at Ekonomi
/asien diraat oleh keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas. /asien merupakan pensiunan yang berpenghasilan. +. @i7a5at Demogra*i Hubungan antara pasien dengan keluarganya harmonis. Hal tersebut
dapat dilihat dari keluarga pasien yang selalu menemani dan meraat pasien saat datang berobat. . @i7a5at %osial
/enyakit yang diderita pasien mengganggu aktivitas pasien dan keluarganya karena sakit pasien perlu istirahat. . -enogram 3.
'
9n. M
&eterangan
By. %
6
6 7aki-laki
/erempuan
6 Meninggal
6 /asien DM
$. DIA-N,%A H,LI%TI& 1. Aspek personal
9n M 8& tahun hidup dalam satu keluarga yang terdiri dari pasien, istri dan ketiga orang anaknya sehingga bentuk keluarga nuclear family. 9n. M menderita Diabetes Melitus. a"
Idea
6 pasien berpikir baha dengan berobat penyakitnya
yang diderita pasien bisa sembuh. b"
#on3ern 6 pasien merasa karena penyakit tersebut, pasien menadi tidak bisa beraktivitas seperti biasa.
3"
:pe3ta3y 6 pasien mempunyai harapan penyakitnya segera sembuh agar dapat kembali dalam keadaan seperti biasa.
d"
$niety
6 pasien khaatir ika penyakitnya menadi lebih parah
2. Aspek klinis
Diagnosis kera
6 Diabetes Melitus 9ipe )
Diagnosis di0erensial 6 Myalgia, 9ension type Heada3he
8
". Aspek *aktor intrinsik
eluarga pasien ada yang memiliki riayat diabetes mellitus, yaitu Ibu kandung pasien. /asien sering lupa untuk minum obat dan tidak teratur untuk kontrol gula darahnya. /asien uga masih sulit mengontrol dan membantasi mengkonsumsi makan-makanan dengan kadar gula tinggi !tidak menaga pola makan sesuai diet penderita diabetes mellitus".
+. Aspek *aktor ekstrinsik
$spek 0aktor risiko eksternal individu meliputi 6 a.
7ingkungan sekitar rumah pasien dengan kepadatan penduduk yang 3ukup padat sehingga pergerakan menadi sempit dan lahan untuk berolahraga kurang.
b.
Kentilasi
dan endela
rumah yang masih kurang sehingga
pen3ahayaan dan pertukaran udara menadi kurang 3.
/erilaku keluarga dalam menyediakan makanan yang tidak sesuai dengan diet penderita diabetes mellitus
. Aspek %kala Penilaian $ungsi %osial
/asien mempunyai aspek skala penilaian , pasien dapat meraat diri dan melakukan pekeraan ringan.
-. PENATALA&%ANAAN &,!P@EHEN%I$
. Personal care a. Initial Plain
&
2sulan /emeriksaan /enunang6 /emeriksaan
•
Darah ) am post prandial /emeriksaan Hb$#
•
. Non !edikamentosa •
Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
•
/engaturan 3ara dan pola makan berupa makanan bergi5i dan seimbang.
•
Diet tinggi protein, rendah karbohidrat, rendah lemak dan tinggi serat
=. !edikamentosa •
Met0ormin +** mg sehari
•
Kit. ; 3omp )
d. &IE /&onseling4 In*ormasi4 dan Edukasi0 •
:dukasi untuk minum obat se3ara teratur
•
/enelasan keluarga pasien tentang penyakit diabetes melitus serta pen3egahan komplikasi.
•
Mulai membiasakan diri tidak memakan makanan tinggi karbohidrat dan tinggi lemak
•
9anda-tanda kegaatan atau mun3ul komplikasi dari diabetes mellitus segera baa pasien ke rumah sakit
•
Olahraga teratur
•
ontrol setiap bulan kepuskesmas untuk 3ek gula darah
e. !onitoring
/asien se3ara rutin memeriksakan dirinya ke pelayanan kesehatan minggu setelah keluhannya berangsur pulih untuk memantau gula darah dan kee0ekti0an pengobatan. ). Family Focus
>
a. Memberikan pengatahuan kepada
keluarga
pasien tentang
pen3egahan teradinya komplikasi Diabetes Melitus. b. Meningkatkan imunitas pasien dengan makan makanan bergi5i dan seimbang. 3. /asien mendapatkan dukungan psikologis dari keluarga
. Community Focus a. /asien uga mendapatkan dukungan psikologis dari dokter dan tenaga medis lainnya b. Menaga gaya hidup sehat di lingkungan tempat tinggal oleh seluruh arga desa tempat pasien tinggal
H. P@,-N,%I%
$d vitam
6 ad bonam
$d 0ungsionam
6 ad bonam
$d sanationam
6 ad bonam
4*
BAB I PENUTUP
A. &E%I!PULAN
Dari kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan baha . 9elah ditegakkan diagnosis DM tipe II pada 9n. M )& tahun atas dasar anamnesis, pemeriksaan 0isik, dan pemeriksaan penunang serta telah ditatalaksana dengan pemberian terapi medikamentosa, edukasi, dan motivasi untuk melakukan terapi non0armakologis. ). /asien dan keluarganya telah mengetahui baha resiko komplikasi dan kematian akibat DM dapat diturunkan dengan melakukan pengelolaan yang baik terhadap penyakit DM itu sendiri. . /asien sudah men3oba menerapkan pola makan sesuai dengan terapi gi5i medis pasien DM namun belum sepenuhnya dan pasien uga telah melakukan latihan asmani berupa alan biasa pada pagi hati selama N * menit minimal seminggu. 4. eluarga telah ikut berperan serta dalam upaya pengelolaan penyakit DM. +. eluarga telah mengetahui pentingnya memiliki dana khusus untuk kesehatan dan memiliki keinginan untuk dapat menyediakan alokasi dana khusus untuk kesehatan.
B. %A@AN Untuk Pasien dan &eluargan5a
4
•
/erlu meningkatkan pengetahuan@aasan mengenai penyakit DM dan komplikasinya sehingga dapat melakukan pengelolaan dengan baik
•
/erlu meningkatkan kesadaran dan tekad untuk melakukan pengelolaan penyakit DM dengan sepenuhnya sehingga tuuan dari pengelolaan itu sendiri dapat ter3apai.
•
9etap mempertahankan kebiasaan minum obat teratur setiap hari dan rutin kontrol ke pelayanan kesehatan
•
eluarga perlu mengoptimalkan kerasama antar anggota keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Untuk Pemina %elan'utn5a •
/emantauan dan re-evaluasi pola hidup pasien
•
$namnesis keluhan, pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah pasien
•
/erlu pembinaan lebih lanut pada pasien dan keluarga mengenai perilaku sehat berhubungan dengan pengelolaan penyakit DM
Untuk Pelaksana Pela5anan &ese)atan •
/erlunya pelayanan kesehatan yang lebih menyeluruh, komprehensi0, terpadu dan berkesinambungan
•
$danya sistem pemantauan dan pembahasan di 0asilitas kesehatan se3ara periodik mengenai kasus yang dibina, bagi kesinambungan pelayanan dan pemantauan.
•
/erlu ditingkatkan usaha promosi kesehatan kepada masyarakat.baik mengenai pen3egahan primer maupun sekunder terhadap penyakit DM
4)
DA$TA@ PU%TA&A
. %3obie I.B. Atlas of diabetes mellitus. 3rd . ed. Health3are6 In0orma 2, :ngland. )**8 ). /:?:BI. Konsensus engelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe ! di "ndonesia. /engurus ;esar /erkumpulan :ndokrinologi Indonesia. Jakarta. )*@ . Bainggolan, O. d.k.k. #eterminan #iabetes $elitus. Jakarta 6 ;uletin /enelitian %istem esehatan. )* 4. %udoyo $ru.W, dkk. %u&u A'ar "lmu enya&it #alam ed " 'l """ . =akultas edokteran 2niversitas Indonesia. Jakarta6 )**' +. =oster DW. #iabetes melitus. Dalam 6 Harrison /rinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. $sdie, $, editor. Kolume +. Jakarta 6 :<#, )*** '. /ri3e, %ylvia $derson. /ankreas6 $etabolisme glu&osa dan diabetes mellitus. atofisiologi * Konsep &linis proses+proses :disi '. Jakarta)*4 8. Bdraha, % . #iabetes $elitus ,ipe "" dan ,atala&sana ,er&ini. Jakarta 6 Medi3inus. )*4. &. $ri0in, $.7. anduan ,erapi #iabetes $elitus ,ipe "" ter&ini. ;andung 6 =akultas edokteran 2B/$D. )* >. Haeria. elayanan Kefarmasian #alam enatala&sanaan #iabetes $elitus. Makassar 6 Jurnal esehatan. )**>. *. %uyono %. enatala&sanaan #iabetes $ellitus ,erpadu. /enerbit =akultas edokteran 2niversitas Indonesia. Jakarta6 )**8 . /edoman /engobatan Dasar /uskesmas. #iabetes $elitus. Jakarta Departemen kesehatan ?.I. )**8.
4
). #asPueiro J, #asPueiro J, $lves #. "nfection in patients with diabetes mellitus* a review of pathogenesis. Indian J :ndo3r Metab )*) . Quan,
Diana.
)*4.
#iabetic
-europathy.
Diunduh
di
.emedi3ine.meds3ape.3om 4. ;havsar,
$bdhish
?.
)*4. #iabetic
etinopathy.
Diunduh
di
.emedi3ine.meds3ape.3om +. Waspadi %. Kompli&asi &roni& diabetes * me&anisme ter'adinya diagnosis dan strategi pengelolaannya. Dalam 6 buku aar ilmu penyakit dalam. %udoyo $W, %etiyohadi ;, $li I dkk, editor. Jilid III. :disi IK. Jakarta 6 balai penerbit =2I, )**'
44
LA!PI@AN
Deman rumah kediaman 9n. M
4+
?uang tamu
amar tidur
4'
amar tidur )
48
Dapur
?uang makan
4&
amar mandi
Halaman samping
4>
+*
/$9O<:B:%I% DI$;:9:% M:7I92% 9I/: )
+