Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Kedokt Kedokteran eran keluar keluarga ga adalah adalah upaya upaya pelay pelayanan anan kesehat kesehatan an yang yang menyelu menyeluruh ruh yang yang memusat memusatkan kan pelaya pelayanan nannya nya kepada kepada keluar keluarga ga sebagai sebagai suatu suatu unit, unit, dimana dimana tanggu tanggung ng jaab jaab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. -'ar 'rul, )//01 )//01 Pelayanan dokter keluarga melibatkan dokter keluarga sebagai penyaring di tingkat primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan raat inap, diselenggarakan seara komprehensi2, kontinu, integrati2, holistik, koordinati2 dengan mengutamakan penegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia serta 2aktor+2aktor lainnya. -#epkes, )//01 Kusta3 Lepra 3 Morbus Hansen adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan tetapi tetapi angka angka morbid morbidita itasny snyaa tinggi tinggi karena karena berkai berkaitan tan dengan dengan keaat keaatan an atau disabi disabilita litas. s. Meskipun Meskipun pre4alensi kusta telah menurun seara bermakna bermakna selama (& tahun terakhir, terakhir, tetapi kusta masih merupakan masalah yang ukup serius di masyarakat karena pandangan negati2 terhadap penderita kusta dan keaatan permanen yang dapat terjadi pada penderita kusta. Menurut laporan dari )&% negara, pre4alensi kusta pada akhir bulan ketiga tahun (&)5 yaitu terdapat terdapat )6&.505 )6&.505 kasus, dengan jumlah kasus baru yang terdeteksi selama tahun (&)% yaitu ()*. ()*.** **7 7 -tida -tidak k terma termasu suk k kasu kasuss yang yang juml jumlah ahny nyaa sang sangat at kei keill di 8rop 8ropa1. a1. Seda Sedang ngka kan n berdasarkan data epidemiologi jumlah kasus baru pada penyakit kusta tahun (&)( di $ndone $ndonesia sia yaitu yaitu sebany sebanyak ak )7./6 )7./6& & orang orang,, angka angka ini turun turun dari dari (&)) (&)) yaitu yaitu (&.&(% (&.&(% orang. orang. Sedangkan prevalensi Sedangkan prevalensi (&)( (&)( yaitu yaitu (%.(*( (%.(*( orang orang -&,/03 -&,/03)&. )&.&&& &&&1, 1, dengan dengan kriteri kriteriaa elimina eliminasi si adalah 9 ) 3 )&.&&& penduduk, karena itu $ndonesia sudah masuk dalam kriteria negara yang sudah mengeliminasi kusta. :ntuk aat tingkat ( -aat yang terlihat1 tahun (&)( sebesar &,6* 3 )&&.&&& penduduk. Kini lebih banyak ditemukan hidd hidden en cases cases antara lain karena penarian kasus meningkat dengan dana "antuan ;perasional Kesehatan, active active case case
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! !
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)* finding dan dan lain+lain serta jumlah kasus baru anak 9 )* tahun pada (&)( adalah sebesar )./*/ atau )&,/< dari total kasus baru. -Kemenkes, (&)*1
Alasan dilakukannya kun$ungan rumah adalah karena Tn% & datang ke Puskesmas Puskesmas 'rengseng dengan keluhan (er)ak putih di pipi kirinya* dari anamnesa diketahui (ah+a pasien sudah mengalami (er)ak putih se$ak , (ulan se(elumnya dan (elum pernah (ero(at% Tn% & masih sangat akti- (eker$a dan melakukan aktivitas (aik dirumah maupun lingkungannya dan tidak menyadari penularan dari penyakit kusta yang dideritanya% Aki(at yang dapat ditim(ulkan (ila pasien tidak dikun$ungi adalah dalam $angka pend pendek ek akan akan ter$ ter$ad adii penu penula lara ran n ke oran orang" g"or oran ang g seki sekita tarr dan $ang $angk ka pan$angnya akan ter$adi ke)a)atan% Untuk men)egah hal terse(ut maka dilak dilakuk ukan an kun$u kun$unga ngan n rumah rumah agar agar pasien pasien menge mengetah tahui ui )ara )ara penula penularan ran penyakitnya dan aki(at yang dapat ditim(ulkan $ika tidak teratur (ero(at%
I.2
Perumusan masalah
1.2.1
Pernyataan masalah
Tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N 1.2.2
Pertanyaan masalah
). 'pa yang yang menyebabk menyebabkan an munulny munulnyaa penyakit penyakit Morbus Morbus Hansen Hansen pada Tn. Tn. N= (. 'pa 2aktor 2aktor internal internal yang yang menyebab menyebabkan kan tidak teratasi teratasiny nyaa penya penyakit kit Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= %. 'pa 2aktor 2aktor eksternal eksternal yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratasiny teratasinyaa penyak penyakit it Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= 5. 'pa alternati alternati22 jalan keluar keluar dari masalah yang dihadapi dihadapi Tn. Tn. N=
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! 2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)* finding dan dan lain+lain serta jumlah kasus baru anak 9 )* tahun pada (&)( adalah sebesar )./*/ atau )&,/< dari total kasus baru. -Kemenkes, (&)*1
Alasan dilakukannya kun$ungan rumah adalah karena Tn% & datang ke Puskesmas Puskesmas 'rengseng dengan keluhan (er)ak putih di pipi kirinya* dari anamnesa diketahui (ah+a pasien sudah mengalami (er)ak putih se$ak , (ulan se(elumnya dan (elum pernah (ero(at% Tn% & masih sangat akti- (eker$a dan melakukan aktivitas (aik dirumah maupun lingkungannya dan tidak menyadari penularan dari penyakit kusta yang dideritanya% Aki(at yang dapat ditim(ulkan (ila pasien tidak dikun$ungi adalah dalam $angka pend pendek ek akan akan ter$ ter$ad adii penu penula lara ran n ke oran orang" g"or oran ang g seki sekita tarr dan $ang $angk ka pan$angnya akan ter$adi ke)a)atan% Untuk men)egah hal terse(ut maka dilak dilakuk ukan an kun$u kun$unga ngan n rumah rumah agar agar pasien pasien menge mengetah tahui ui )ara )ara penula penularan ran penyakitnya dan aki(at yang dapat ditim(ulkan $ika tidak teratur (ero(at%
I.2
Perumusan masalah
1.2.1
Pernyataan masalah
Tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N 1.2.2
Pertanyaan masalah
). 'pa yang yang menyebabk menyebabkan an munulny munulnyaa penyakit penyakit Morbus Morbus Hansen Hansen pada Tn. Tn. N= (. 'pa 2aktor 2aktor internal internal yang yang menyebab menyebabkan kan tidak teratasi teratasiny nyaa penya penyakit kit Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= %. 'pa 2aktor 2aktor eksternal eksternal yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratasiny teratasinyaa penyak penyakit it Morbus Morbus Hansen pada Tn. N= 5. 'pa alternati alternati22 jalan keluar keluar dari masalah yang dihadapi dihadapi Tn. Tn. N=
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! 2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*
I.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Tu juan umum
Teratasinya Teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N 1.3.2
Tujuan Tu juan khusus
). #iketahuiny #iketahuinyaa sumber sumber penularan penularan penyak penyakit it Morbus Morbus Hansen Hansen pada pada Tn. Tn. N (. #iketah #iketahuin uinya ya 2aktor 2aktor internal internal yang yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratasi teratasiny nyaa penyak penyakit it Morbus Hansen pada Tn. N %. #iketah #iketahuin uinya ya 2aktor 2aktor eksternal eksternal yang menyeba menyebabka bkan n tidak tidak teratas teratasiny inyaa penyaki penyakitt Morbus Hansen pada Tn. N 5. #iketahuiny #iketahuinyaa alternati2 alternati2 jalan keluar keluar dari masalah masalah yang yang dihadap dihadapii Tn. N
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! ,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB II KEAN!KA TE"I
II.1.
De#$n$s$
Morb Morbus us Hans Hansen en adala adalah h peny penyak akit it in2e in2eks ksii kron kronik ik yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh bakt bakteri eri Mycobacterium leprae yang yang memili memiliki ki si2at si2at obliga obligatt intrase intraselul luler er.. Masa Masa inkuba inkubasi si M. leprae sangat ber4ariasi ber4ariasi mulai dari 5& hari sampai 5& tahun, tahun, dengan aktu rata+rata %+* tahun. tahun. Hal ini disebabkan karena multiplikasi dari kuman tersebut bersi2at sangat lambat. "akteri ini aalnya menyerang sistem sara2 peri2er, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa, saluran pernapasan bagian atas, sistem retikulo-endothelial , mata, otot, tulang, hingga testis. Lesi pada sistem sara2 peri2er dapat menyebabkan kehilangan 2ungsi sara2 meliputi sensorik, motorik, dan otonom. Lesi pada kulit menyebabkan gangguan integritas dan estetika kulit. -#juanda et al. (&)&1
II.2.
Et$%l%g$
"akteri penyebab panyakit ini adalah Mycobaterium adalah Mycobaterium leprae yang ditemukan oleh >.'. H'NS8N pada tahun )675 di Noregia. M leprae berbentuk basil dengan ukuran %+6 ?m @ &,6 ?m. "akteri ini tergolong dalam kelompok gram positi2, bersi2at tahan asam dan belum dapat dibiakkan dalam media arti2isial. Seara mikroskopis, kuman ini memiliki bentuk khas yaitu terlihat seperti basil yang bergerombol seperti ikatan erutu. Pada pemeriksaan dengan menggunakan miskroskop elektron, basil ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Aang paling sering terlihat yaitu berbentuk filament yang yang agak sedikit bengkok. -#juanda et al. (&)&B WH;, (&)(1
II.3.
E&$'em$%l%g$
Penularan Morbus Hansen diduga dapat terjadi melalui dua ara, pertama yaitu kontak langsung dalam jangka aktu yang lama dan erat. Kedua yaitu dapat menular melalui droplet yang keluar dari mulut dan hidung dengan jarak yang dekat dan 2rekuensi yang sering dengan penderita yang belum mendapat pengobatan. pengobatan. -#juanda et al. (&)&1 8liminasi Morbus Hansen seara global telah terapai pada tahun (&&&. Hampir )0 juta pasien Morbus Hansen telah sembuh dengan pengobatan M#T - Multi - Multi Drug Treatment Treatment 1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! .
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril 'pril (&)* + (& !uni (&)* dalam (& tahun terakhir. terakhir. Menurut laporan dari )&% negara, pre4alensi Morbus Hansen pada akhir bulan ketiga tahun (&)5 yaitu terdapat )6&.505 kasus, dengan jumlah kasus baru yang terdeteksi selama tahun (&)% yaitu ()*.**7 -tidak termasuk kasus yang jumlahnya sangat keil di 8ropa1. !umlah kasus baru menunjukkan transmisi in2eksi yang masih terjadi di suatu komunitas. Sejumlah )% negara melaporkan tidak ada kasus baru sama sekali pada tahun (&)%. Statistik global memperlihatkan ada (&0.)&7 -/0<1 kasus baru dari )5 negara dan hanya 5< sisanya merupakan jumlah kasus baru dari negara lain selain )5 negara tersebut. Negara yang termasuk daerah endemis yaituC 'ngola, "angladesh, "rail, Depublik Dakyat Eina, Depublik #emokratik Kongo, 8thiopia, $ndia, $ndonesia, Madagaskar, MoambiFue, Myanmar, Nepal, Nigeria, Gilipina, Sudan Selatan, Sri Lanka, Sudan and Depublik Serikat Tanania. $ndonesia merupakan salah satu negara endemis Morbus Hansen, dimana negara ini menduduki peringkat ketiga jumlah penderita Morbus Hansen terbanyak pada tahun (&&/ setelah $ndia dan "rail dengan pre4alensi ),7 per )&.&&& penduduk. Pada akhir tahun (&)(, telah dilaporkan dilaporkan terdapat terdapat sebanyak sebanyak (&.&(% (&.&(% kasus Morbus Hansen baru di $ndonesia. $ndonesia. Sekitar 6&< dari kasus Morbus Hansen baru merupakan Morbus Hansen tipe Multibasilar, bentuk in2eksius dari Morbus Hansen yang belum diterapiB )&< dari kasus Morbus Hansen baru terjadi pada anak+anak yang menunjukkan baha penyakit tersebut masih memiliki transmisi tinggi tinggi di masyarak masyarakatB atB dan hampir hampir 6< penderi penderita ta kasus kasus Morbus Morbus Hansen Hansen baru baru mengal mengalami ami keaatan yang signi2ikan. Morbus Hansen dapat mengenai semua usia, tetapi anak+anak lebih rentan daripada orang deasa. Grekuensi tertinggi didapatkan pada usia (*+%* tahun. -#juanda et al. (&)&B WH;, (&)(B #epkes D$, (&)%1
II.(.
Pat%genes$s
M. leprae mempun mempunya yaii patoge patogenes nesita itass dan daya daya in4asi in4asi yang yang rendah rendah,, karena karena pada pada penderita Morbus Hansen yang mengandung kuman lebih banyak belum tentu menunjukkan gejala yang lebih berat, bahkan dapat terjadi sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena terda terdapa patt respo respon n imun imun yang yang berb berbed eda+ a+be beda da pada pada setiap setiap pend penderi erita ta yang yang memp mempen enga garu ruhi hi timbulnya reaksi granuloma yang dapat sembuh sendiri atau progresi2. -#juanda et al. (&)&1 Lipopr Lipoprote otein in yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan dindin dinding g sel, ligan ligan untuk untuk mengen mengenali ali pola pola reseptor seperti TLD( -To - Toll-like ll-like Receptor 21 2 1 dan N;#( - Nucleotide-binding - Nucleotide-binding Oligomeriation Domain !ontaining (1 (1 pada sistem imun alami, mungkin berperan dalam memulai respon
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Perio eriode de 27 27 Apri Aprill 20! 20! " 20 20 #uni #uni 20 20! ! !
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* aal host terhadap M. leprae. Despon ini penting dalam menentukan gejala klinis yang akan timbul kemudian. "henolic glycolipid # merupakan konstituen imunogenik yang spesi2ik pada lapisan luar dinding sel kuman yang bersi2at sangat nonpolar. Kuman ini masuk ke dalam sara2 di mediasi oleh ikatan antara trisakarida yang terdapat dalam phenolic glycolipid # dengan laminin+( di lamina basalis unit akson sel Shann, yang merupakan alasan mengapa M. leprae merupakan satu+satunya bakteri yang dapat mengin4asi sistem sara2 peri2er. -Wol22 et al. (&)(1 Masuknya M. leprae dalam tubuh ditangkap oleh 'PE - $ntigen "resenting !ell 1 dan melalui dua signal yaitu signal pertama serta kedua. Signal pertama adalah tergantung pada TED+ terkait antigen -T cell Receptor 1 yang dipresentasikan oleh molekul MHE - Ma%or &istocompatibility !omple'1 pada permukaan 'PE - $ntigen-presenting !ell 1, sedangkan signal kedua adalah produksi sitokin dan ekspresinya pada permukaan dari molekul kostimulator 'PE yang berinteraksi dengan ligan sel T melalui E#(6 -!luster of Differentiation (61. Kedua signal ini akan mengakti4asi To sehingga To akan berdi2erensiasi menjadi Th) -T helper +)1 dan Th( -T helper +(1. 'danya TNG α -Tumor Necrosis (actor alpha1 dan $L+)( - #nterleukin-)(1 akan membantu di2erensiasi To menjadi Th). -Walker dan Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&)(1 Th) akan menghasilkan $L+( dan $GN+ γ - #nterferon-gamma1 yang akan meningkatkan 2agositosis makro2ag - fenolat glikolipid $ yang menrupakan lemak dari M. leprae akan berikatan melalui reseptor ED) -!omplement Receptor type )1, ED%, ED5 pada permukaannya lalu di2agositosis1 dan proli2erasi sel ". Selain itu, $L+( juga akan mengakti2kan ETL -!ytoto'ic T-)ymphocyte1 lalu E#6. #alam 2agosit, fenolat glikolipid akan melindungi bakteri dan penghanuran oksidati2 oleh anion superoksida dan radikal hidroksil yang dapat menghanurkan seara kimiai. Kegagalan membunuh antigen tersebut membuat sitokin dan gro*th factor terus dihasilkan dan akan merusak jaringan, akibatnya makro2ag akan terus diakti2kan dan lama kelamaan sitoplasma dan organel makro2ag akan membesar menjadi sel epiteloid yang akan bersatu membentuk granuloma yang penuh kuman. >ranuloma dapat ditemukan terutama pada area tubuh yang suhunya lebih dingin, seperti uping telinga, hidung, penonjolan tulang pipi, alis mata, dan kaki. -Walker dan Lokood, (&)(1 Th( akan menghasilkan $L5, $L+)&, $L+*, $L+)% dimana $L+* akan mengakti4asi eosino2il, $L+5 dan $L&+)& mengakti4asi makro2ag, $L+5 sendiri akan mengakti4asi sel "
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! /
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* untuk menghasilkan $g> - #mmunoglobulin >1 dan $g8, selain itu $L+5, $L+)&, dan $L+)% akan mengakti4asi sel mast. -Walker dan Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&)(1 Sinyal $ tanpa adanya sinyal $$ akan menginduksi sel T anergi dan membuat tidak terakti4asinya 'PE seara lengkap sehingga menyebabkan respon ke arah Th(. Pada Leprosi Tuberkuloid Th) akan lebih tinggi dibandingkan Th(, sedangkan pada Leprosi Lepromatous Th( akan lebih tinggi dibandingkan Th). -Walker dan Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&&61
II.).
D$agn%s$s
#iagnosis Morbus Hansen biasanya sering ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala klinis, tetapi dapat juga berdasarkan pemeriksaan bakterioskopis, histopatologis dan serologis. Hal ini dikarenakan gambaran klinis merupakan hal yang terpenting dan sederhana dibandingkan dengan pemeriksaan lain. Seperti hal nya pemeriksaan bakterioskopis memerlukan aktu paling sedikit )*+%& menit, histologik )&+)5 hari dan tes lepromin untuk membantu menentukan tipe Morbus Hansen yang hasilnya baru dapat diketahui setelah % minggu. -#juanda et al. (&)&1 Pada negara atau daerah endemis, seorang indi4idu dapat dikatakan menderita Morbus Hansen apabila ia memiliki satu dari tanda khas -cardinal sign1 diantaranyaC -WH;, (&)(1 •
Lesi kulit yang bersi2at tetap dan dengan kehilangan sensasi yang pasti, dengan atau
•
tanpa penebalan sara2 Kerokan kulit positi2 Lesi kulit dapat berjumlah satu atau banyak dan biasanya lebih puat dari kulit
sekitarnya, tetapi dapat juga berarna kemerahan. #apat berbentuk makula, papul atau nodul. Hilang sensasi merupakan tanda yang khas pada Morbus Hansen, yang dapat terjadi pada lesi kulit apabila diberikan sentuhan ringan atau tusukan jarum. Penebalan sara2 tepi juga merupakan tanda yang khas pada Morbus Hansen, biasanya diikuti tanda lain sebagai akibat dari kerusakan pada sara2 tersebut. #iantaranya yaitu kehilangan sensasi di kulit dan kelemahan otot yang dipersara2i oleh sara2 tersebut. 'pabila tidak terdapat tanda+tanda tersebut, penebalan sara2 saja tanpa kehilangan sensasi dan3atau kelemahan otot sering merupakan tanda yang harus dipertimbangkan untuk Morbus Hansen. -WH;, (&)(1 Pemeriksaan bakterioskopik dapat dilakukan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis dan mengamati perkembangan pengobatan. Sediaan biasanya diambil dari kerokan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 7
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* jaringan kulit atau usapan dan kerokan mukosa hidung yang diarnai dengan pearnaan terhadap kuman basil tahan asam -"T'1 yaitu dengan pearnaan Iiehl+Neelsen. Kerokan kulit untuk pemeriksaan rutin biasanya diambil dari minimal 5+0 tempat, yaitu kedua uping telinga bagian baah dan (+5 lesi lain yang paling akti2, artinya lesi yang paling eritematosa dan infiltrative. Sediaan tersebut diperiksa dibaah mikroskop ahaya dengan pembesaran lensa obyekti2 )&&@. Hasil pemeriksaan "T' ini dinyatakan dengan $ndeks "akteri -$"1 dengan nilai & sampai 0C -#juanda et al. (&)&1 • • • • • • •
& bila tidak ada "T' dalam )&& lapang pandang -LP1 ) bila )+)& "T' dalam )&& LP ( bila )+)& "T' dalam )& LP % bila )+)& "T' rata+rata dalam ) LP 5 bila ))+)&& "T' rata+rata dalam ) LP * bila )&)+)&&& "T' rata+rata dalam ) LP 0 bila J)&&& "T' rata+rata dalam ) LP Pemeriksaan histopatologik pada Morbus Hansen ditujukan untuk menari adanya sel
4irho atau sel lepra atau sel busa yang sebenarnya adalah histiosit -makro2ag pada jaringan kulit1 yang tidak dapat menghanurkan M. leprae yang masuk ke dalam tubuh karena sistem imun seluler -S$S1 yang rendah dari host , sehingga dijadikan tempat berkembang biak oleh bakteri tersebut. >ambaran histopatologik tipe tuberkuloid adalah tuberkel dan kerusakan sara2 yang lebih nyata, tidak ada kuman atau hanya sedikit. Pada tipe lepromatosa terdapat kelim sunyi subepidermal - subepidermal clear one1, yaitu suatu daerah langsung dibaah epidermis yang jaringannya tidak patologik. Pada tipe borderline, terdapat ampuran unsur+ unsur tersebut. -#juanda et al. (&)&1 Pemeriksaan serologik dilakukan apabila diagnosis Morbus Hansen masih meragukan akibat tanda klinis dan hasil pemeriksaan bakteriologik yang tidak jelas. Pemeriksaan ini berdasar pada antibodi yang terbentuk pada tubuh seseorang yang terin2eksi M. leprae. Terdapat dua jenis antibodi yang dapat terbentuk, yaitu antibodi spesi2ik dan non+spesi2ik. 'ntibodi spesi2ik diantaranya anti phenolic glycolipid-+ -P>L+)1 dan antibodi antiprotein )0 k# serta %* k#. Sedangkan antibodi yang non+spesi2ik antara lain antibodi anti+ lipoarabinomanan -L'M1, yang juga dihasilkan oleh kuman M. tuberculosis. Pemeriksaan serologik yang dapat dilakukan yaituC -#juanda et al. (&)&1 :ji MLP'- Mycobacterium )eprae "article $glutination1 • :ji 8L$S' - ,nyme )inked #mmuno-sorbent $ssay1 • M) dipstick test - Mycobacterium leprae dipstick test 1 •
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •
II.*.
M) flo* test - Mycobacterium leprae flo* test 1
Klas$#$kas$
Penyakit Morbus Hansen memiliki banyak klasi2ikasi dan hal ini berdasarkan pada sistem imun seluler -S$S1 penderita. Klasi2ikasi tersebut diantaranya adalah klasi2ikasi Didley+!opling, klasi2ikasi $ndia, klasi2ikasi Madrid, dan klasi2ikasi WH;. -#juanda et al. (&)&1 Pada klasi2ikasi Didley+!opling -)/001, Morbus Hansen dianggap sebagai suatu spektrum determinate klinis mulai dari daya kekebalan tubuh yang rendah pada suatu sisi sampai mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap M.leprae di sisi yang lainnya. Kekebalan seluler -cell mediated imunity EM$1 seseorang yang akan menentukan apakah dia akan menderita Morbus Hansen apabila indi4idu tersebut mendapat in2eksi M.leprae dan tipe Morbus Hansen yang akan dideritanya pada spektrum penyakit Morbus Hansen. Kelima tipe Morbus Hansen menurut Didley+!opling adalah tipe )epromatous -LL1, tipe orderline )epromatous -"L1, tipe Mid + orderline -""1, tipe orderline Tuberculoid -"T1, dan tipe Tuberculoid -TT1. -#juanda et al. (&)&B Wol22 et al. (&&61 Tuberculoid polar -TT1 merupakan tipe tuberkuloid )&&< dan lepromatous polar -LL1 merupakan tipe lepromatosa )&&<. Keduanya merupakan tipe yang stabil dan tidak mungkin berubah tipe. Sedangkan tipe diantara tuberkuloid indefinite -Ti1 dan lepromatosa indefinite -Li1 yaitu borderline tuberculoid -"T1, mid borderline -""1, dan borderline lepramatous -"L1 merupakan bentuk yang tidak stabil sehingga dapat berubah tipe sesuai derajat imunitas. Tipe tuberkuloid indefinite -Ti1 dan lepromatosa indefinite -Li1 merupakan tipe borderline atau ampuran antara tuberkuloid dan lepromatosa. "" adalah tipe ampuran yang terdiri atas *&< tuberkuloid dan *&< lepromatosa. "T dan Ti lebih banyak tuberkuloidnya, sedangkan "L dan Li lebih banyak lepromatosanya. Tipe indeterminate -$1 tidak dimasukkan ke dalam spektrum. Pada 2ase ini, kemungkinan untuk kembali sembuh sebesar 7&<. Sementara %&< sisanya kemungkinan dapat berkembang menjadi tipe+tipe di dalam spektrum diatas. -#juanda et al. (&)&1 Pada klasi2ikasi Madrid -)/*%1, penyakit Morbus Hansen dibagi atas #ndeterminate -$1, Tuberculoid -T1, orderline+ Dimorphous -"1, )epromatous -L1. Klasi2ikasi ini merupakan klasi2ikasi paling sederhana berdasarkan mani2estasi klinis, pemeriksaan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 1
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* bakteriologis, dan pemeriksaan histopatologi, sesuai rekomendasi dari #nternational )eprosy $ssociation. -#juanda et al. (&)&1 WH; mulai mengembangkan klasi2ikasi Morbus Hansen pada tahun )/6), yaitu membagi Morbus Hansen menjadi multibasilar dan pausibasilar. Aang termasuk multibasilar yaitu tipe LL, "L dan "" pada klasi2ikasi Didley+!opling dengan indeks bakteri -$"1 lebih dari ( dan pausibasilar adalah tipe $, TT dan "T dengan $" kurang dari (. Pada tahun )/67 WH; mengembangkan klasi2ikasi untuk kepentingan pengobatan yaitu Morbus Hansen P" adalah Morbus Hansen dengan "T' negati2 pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit, yaitu $, TT dan "T menurut klasi2ikasi Didley+!opling. "ila pada tipe tersebut disertai "T' positi2, makan akan dimasukkan ke dalam Morbus Hansen M". #an Morbus Hansen M" yaitu tipe "", "L dan LL atau tipe apapun dengan hasil "T' positi2. Karena pemeriksaan kerokan jaringan kulit tidak selalu tersedia, maka pada tahun )//* WH; menyederhanakan klasi2ikasi untuk memudahkan pengobatan di lapangan yaitu berdasarkan hitung lesi dan jumlah sara2 yang terkena. Sampai saat ini #epartemen Kesehatan $ndonesia menerapkan klasi2ikasi menurut WH; sebagai pedoman pengobatan penderita Morbus Hansen. Klasi2ikasi tersebut bertujuan untuk menentukan regimen pengobatan, prognosis, dan komplikasi, menentukan operasional, misalnya menemukan pasien+pasien yang menular yang mempunyai nilai epidemiologis tinggi sebagai target utama pengobatan dan untuk identi2ikasi pasien yang kemungkinan besar akan menderita aat. -#juanda et al. (&)&B WH;, (&)(1
Tabel ). Klasi2ikasi Morbus Hansen menurut WH; Lesi Kulit -makula datar, papul yang meninggi, nodus +
Pausibasilar -P"1 • !umlahC )+* lesi • WarnaC Hipopigmentasi3
Multibasilar -M"1 • !umlahC J* lesi • #istribusiC simetris • 'nestesiaC kurang jelas
eritema • #istribusiC asimetris • 'nestesiaC jelas Kerusakan Sara2 Hanya satu abang sara2 "anyak abang sara2 Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)(
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 0
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Si2at )epromatosa -LL1 orderline Mid borderline Lesi "entuk
!umlah
#istribusi Permukaan "atas 'nesthesia
lepromatosa -"L1
-""1
Makula
Makula
Plakat
$n2iltrat di2us
Plakat
Dome-shaped
Papul
Papul
-kubah1
Nodus Tidak terhitung,
Sukar dihitung,
"unched-out #apat dihitung,
praktis tidak ada
masih ada kulit
kulit sehat jelas
kulit sehat Simetris Halus berkilat
sehat Hampir simetris Halus berkilat
ada 'simetris 'gak kasar, agak
'gak jelas Tak jelas
berkilat 'gak jelas Lebih jelas
Tidak jelas Tidak ada sampai tidak jelas
"T' Lesi kulit
"anyak -ada
"anyak
'gak banyak
Sekret hidung
globus1 "anyak -ada
"iasanya negati2
Negati2
globus1 Tes lepromin Negati2 Negati2 "iasanya negati2 Tabel (. >ambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik Morbus Hansen multibasilar -M"1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)(
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Tabel %. >ambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik Morbus Hansen pausibasilar -P"1 Si2at
Tuberkuloid -TT1
orderline
#ndeterminate -$1
Tuberkuloid -"T1 Lesi "entuk
!umlah #istribusi Permukaan "atas 'nesthesia
Makula sajaB makula
Makula dibatasi
dibatasi in2iltrat
in2iltratB in2iltrat saja
Satu, dapat beberapa
"eberapa atau satu
Satu atau beberapa
'simetris Kering bersisik !elas
dengan satelit Masih asimetris Kering bersisik !elas
ariasi Halus, agak berkilat #apat jelas atau
!elas
dapat tidak jelas Tak ada sampai tidak
!elas
Hanya makula
jelas "T' Lesi kulit Tes lepromin
Hampir selalu negati2
Negati2 atau hanya
"iasanya negati2
Positi2 kuat -%1
) Positi2 lemah
#apat positi2 lemah
atau negati2 Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)( II.,.
Penatalaksanaan
Pengobatan Morbus Hansen sejak tahun )/7) menggunakan multi drug treatment -M#T1 sesuai dengan rekomendasi WH;. Tujuan penggunaan M#T pada terapi Morbus Hansen yaitu sebagai usaha untuk menegah dan mengobati resistensi, memperpendek masa pengobatan dan memperepat pemutusan mata rantai penularan. Eara pemberian M#T sesuai dengan rekomendasi WH; yang digunakan di $ndonesia terbagi menjadiC -#juanda et al. (&)&1 ). Degimen M#T untuk M" -"", "L, LL, atau semua tipe dengan "T' positi21 yaituC • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan • ##S )&& mg setiap hari • Klo2aiminC %&& mg setiap bulan, dalam pengaasan, diteruskan *& mg sehari atau )&& mg selama sehari atau % kali )&& mg setiap minggu Mula+mula kombinasi obat ini diberikan )( dosis dalam )( sampai )6 bulan dengan syarat bakterioskopis harus negati2. 'pabila masih positi2, pengobatan dilanjutkan sampai bakterioskopis negati2. Selama pengobatan dilakukan pemeriksaan klinis
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* setiap bulan dan bakterioskopis minimal setiap % bulan. Data+rata lama pengobatan Morbus Hansen M" ini selama ( sampai % tahun. Penghentian pemberian obat disebut Release (rom Treatment -DGT1. Setelah DGT dilakukan tindak lanjut seara klinis dan bakterioskopis minimal setiap tahun selama * tahun. !ika bakterioskopis tetap negati2 dan klinis tidak terdapat lesi baru, maka dinyatakan bebas dari pengamatan atau disebut Release (rom !ontrol -DGE1. (. Degimen M#T untuk P" -$, TT, "T, dengan "T' negati21 yaituC • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan • ##S )&& mg setiap hari Kedua obat ini diberikan dalam 0 dosis selama 0 sampai / bulan. DGT dapat dilakukan setelah 0+/ bulan. Selama pengobatan, harus dilakukan pemeriksaan klinis setiap bulan dan bakterioskopis setelah 0 bulan pada akhir pengobatan. Setelah DGT, pemeriksaan minimal dilakukan setiap tahun selama ( tahun seara klinis dan bakterioskopis. !ika tidak ada keakti2an baru, maka dapat dinyatakan DGE. %. Pengobatan Lesi TunggalC Kasus P" dengan lesi tunggal ditatalaksana dengan Di2ampisin 0&& mg ;2loksasin 5&& mg Minosiklin )&& mg -dosis tunggal1. 5. Pengobatan Situasi Khusus )1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi ri2ampisin -karena e2ek samping atau resisten ri2ampisin1. #ilakukan pengobatan selama (5 bulanC +
0 bulan pertamaC Setiap hari mengkonsumsi *& mg Klo2aimin ditambah dengan dua dari antara -)1 ;2loksasin 5&& mg, -(1 Minosiklin )&& mg, dan -%1 Klaritromisin *&& mg
+
)6 bulan berikutnyaC Setiap hari konsumsi *& mg Klo2aimin, ditambah dengan )&& mg Minosiklin 'T': ;2loksasin 5&& mg. 'pabila tersedia, ;2loksasin dapat diganti dengan Moksi2loksasin 5&& mg. (1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi Klo2aimin -e2ek samping1 #apat diganti dengan o2loksasin 5&& mg, atau monisiklin )&& mg, atau moksi2loksasin 5&& mg dalam regiemen M" )( bulan. #apat juga diganti regimen M#T )( bulan dengan konsumsi ri2ampisin 0&& mg o2loksasin 5&& mg minosiklin )&& mg setiap bulan selama (5 bulan. %1 Pasien yang tidak dapat konsumsi dapson3##S
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Pada regimen pengobatan M", ##S distop segera. Pada regimen pengobatan P", klo2aimin dapat digunakan untuk menggantikan ##S, dengan dosis yang sama dengan dosis pada regimen pengobatan M".
II.-.
eaks$ %r/us Hansen
Deaksi Morbus Hansen merupakan suatu reaksi pada penyakit Morbus Hansen yang bersi2at akut pada perjalanan penyakit yang kronis. Mekanisme reaksi ini belum jelas, tetapi diduga karena reaksi imun pada penderita saat dilakukan pengobatan. Terdapat dua reaksi kusta yaituC ). 8NL -8ritema Nodosum Leprosum1 8NL biasanya terjadi pada tipe Morbus Hansen M", terutama LL dan "L. Deaksi ini diduga terjadi karena respon imun humoral yang membentuk kompleks imun antigen antibodi. 8NL banyak terjadi pada saat pengobatan karena banyak kuman Morbus Hansen yang mati, sehingga banyak antigen yang dilepaskan dan bereaksi dengan antibodi, serta mengakti2kan sistem komplemen. >ejala klinis yang timbul pada reaksi ini berupa nodus eritema yang nyeri dengan tempat predileksi di lengan dan tungkai. 'pabila sudah mengenai organ lain, bisa menimbulkan gejala seperti iridosiklitis, neuritis akut, lim2adenitis, artritis, orkitis dan ne2ritis akut. (. Deaksi re4ersal Deaksi re4ersal hanya dapat terjadi pada tipe borderline -Li, "L, "", "T, Ti1. Aang berperan dalam terjadinya reaksi ini yaitu sistem imunitas seluler -S$S1, dimana terjadi peningkatan seara mendadak pada S$S tersebut, sehingga biasanya tipe kusta akan bergerak kearah TT. Mekanisme terjadinya reaksi ini juga diperkirakan berhubungan dengan reaksi hipersensiti4itas tipe lambat. >ejala klinis reaksi re4ersal ialah umumnya sebagian atau seluruh lesi akan bertambah akti2 dan bisa juga timbul lesi baru.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* II.0 Kerangka te%r$
Mor(us 4ansen
5aya tahan tu(uh Host 3
Bakteri Mycobacterium leprae Agent 3
'um(er penularan Faktor lingkungan3
>ambar ). Kerangka teori Sumber C Trias
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! /
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB III DATA KLINI
III.1. I'ent$tas
Nama Pasien
C Tn. N
:mur Pasien
C 50 tahun
!enis Kelamin
C Laki+laki
'lamat
C Srengseng DT * DW (
'gama
C $slam
Suku
C "etai
Suku bangsa
C $ndonesia
Pekerjaan
C 'sisten Dumah Tangga
III.2. Anamnes$s
'utoanamnesis dan alloanamnesis -istri1 pada tanggal / Mei (&)* di rumah pasien. Keluhan utama "erak putih di pipi kiri Keluhan tam/ahan Tangan dan kaki terasa baal $ayat &erjalanan &enyak$t
Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Srengseng dengan keluhan berak putih di pipi kiri sejak % bulan yang lalu. "erak putih tersebut berbentuk bulat dengan tepi kemerahan dan berdiameter 5+* m. Pasien merasa berak tersebut tidak menimbulkan rasa gatal. "erak di pipi kiri mulai menyebar ke dada, punggung, paha, sekitar selangkangan, tungkai atas, tungkai baah dan kaki sejak ( bulan yang lalu. "erak aalnya rata dengan permukaan kulit, tetapi kemudian meninggi sejak ) bulan yang lalu. Pasien juga merasa baal pada tempat yang terdapat berak putih tersebut, disertai rasa baal pada kedua tangan dan kedua kaki yang semakin bertambah parah sejak ) bulan terakhir. Keluhan ini beraal munul sejak % bulan yang lalu, tetapi pasien tidak menghiraukannya dan mengganggap berak tersebut akan hilang dengan sendirinya, sehingga pasien tidak pergi berobat ke 2asilitas kesehatan terdekat. Sampai keluhan+keluhan tambahan yang lain munul, sehingga mulai mengganggu pasien dan akhirnya pasien pergi berobat ke Puskesmas. Satu tahun yang
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 7
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* lalu pasien pernah mengalami keluhan yang serupa, tetapi pasien tidak pergi berobat dan pasien mengatakan keluhan tersebut hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Keluhan yang dirasakan pasien tidak mengganggu akti4itas sehari+hari nya, sehingga pasien tetap berakti4itas seperti biasa dan pergi bekerja setiap hari. Sebelumnya pasien bekerja sebagai sopir pribadi, sekarang pasien tetap bekerja tetapi hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga dirumah majikannya. Hal tersebut karena majikan pasien takut pasien menularkan penyakitnya kepada anak+anaknya, sehingga untuk sementara pasien tidak diperbolehkan mengendarai kendaraannya. Pasien sudah bekerja selama ( tahun sebagai sopir pribadi, tetapi pasien mengaku baha di lingkungan tempat ia bekerja tidak ada orang yang mengalami keluhan yang serupa. Sebelumnya pasien pernah bekerja sebagai pegaai bank bagian keuangan selama * tahun dan mandor proyek bangunan selama )& tahun. #an pasien juga menyangkal baha terdapat orang yang mengalami keluhan serupa dengan dirinya di lingkungan tempat ia bekerja dahulu. Pasien tergabung dalam kegiatan Majelis Taklim di masjid dekat rumahnya dan tidak ada anggota Majelis Taklim yang mengalami keluhan yang sama. Diayat buang air besar normal, lanar, teratur satu kali sehari, arna oklat, konsistensi normal, tidak ada lendir, tidak ada darah, tidak nyeri. Diayat buang air keil lanar dengan 2rekuensi 5+*@ sehari, arna kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah. $ayat &enyak$t 'ahulu Diayat darah tinggi Diayat kening manis Diayat asam urat Diayat alergi Diayat penyakit kulit lain $ayat &enyak$t keluarga Diayat darah tinggi Diayat kening manis Diayat asam urat Diayat alergi Diayat penyakit kulit lain Diayat penyakit serupa
C #isangkal C #isangkal C #iakui C #isangkal C #isangkal C #isangkal C $bu pasien C #isangkal C #isangkal C #isangkal C #isangkal
$ayat $mun$sas$ Pasien mengatakan pasien tidak mendapat imunisasi apapun sejak keil. $ayat makan Makan pagi C Nasi putih, telur eplok, nugget Makan siang C Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam Makan malam C Nasi putih, ayam goreng, sayur lodeh Selingan C Pisang goreng tepung, teh manis
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kesan C Kualitas C >ii ukup Kuantitas C Porsi yang dimakan ukup $ayat %lahraga Pasien tidak pernah berolahraga. $ayat &eng%/atan Pasien pertama kali pergi berobat ke Puskesmas, kemudian pasien dirujuk ke DS. Sitanala. Pasien rutin berobat setiap bulan. Pasien berobat dengan menggunakan kartu "P!S.
III.3. Pemer$ksaan #$s$k
Tanggal
C / Mei (&)*
Pukul
C )&.&& W$"
TempatC Dumah Tn. N Pemer$ksaan umum
Keadaan umum
C "aik
Kesadaran
C Eompos mentis, >ES )* 85M0*
tatus general$s
C Nadi
C /& @3menit, regular, kuat angkat
Perna2asan
C (&@3menit
Suhu
C %0,76E
T#
C ))&37& mmHg
Data antr%&%metr$
•
• •
"erat badan
C 7* kg
Tinggi badan
C )06 m
$MT
C (*.07 kg3m (
Kesan
"/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+
Pemer$ksaan #$s$k Kepala "entuk dan ukuran
C
terdapat benjolan. Dambut dan kulit
C Dambut berarna hitam, terdistribusi merata, dan tidak mudah
diabut. Wajah Mata
C Simetris C Palpebra superior et in2erior tidak edema, konjungti4a anemis
Normoephali,
bagian anteroposterior
mendatar,
tidak
+3+, sklera ikterik +3+, pupil bulat, isokor, diameter %mm, re2lek ahaya 3, jarak antar mata normal
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 1
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •
Hidung
•
hidung +, polip + Telinga C "entuk normal, sekret +3+, serumen +3+, tidak ada nyeri tekan dan nyeri
•
tarik Mulut dan bibir
•
tenang, 2aring tenang, mukosa mulut tidak ada kelainan, stomatitis +, karies gigi + Kelenjar getah beningC Tidak teraba membesar -submental, suprakla4ikular, ser4ikal,
• •
C "entuk normal, de4iasi septum nasi +, sekret +3+, na2as uping
C "ibir sianosis +, lidah tidak kotor, u4ula di tengah, T)+T)
aksila, regio olli, dan inguinal Leher C Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak membesar. Thora@ Paru $nspeksi C Simetris dalam diam dan pergerakan na2as , retraksi dinding dada -+1 Palpasi
C Stem 2remitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi
C Sonor di kedua lapang paru
'uskultasi
C esikuler, ronkhi -+3+1, *heeing -+3+1
5antung
•
$nspeksi
C Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi
C Teraba pulsasi ictus cordis di $ES MELS
Perkusi
C Pekak, dalam batas normal
'uskultasi
C "unyi !antung $ dan $$ regular, Murmur -+1, >allop -+1
A/'%men
$nspeksi
C Tampak datar
'uskulatsi
C "ising usus normal
Perkusi
C Timpani di empat kuadran abdomen
Palpasi
C Supel, nyeri tekan di ke+empat kuadran -+1, hepar dan lien tidak teraba
membesar • •
8kstremitas Kulit
C 'kral hangat, edema -+3+1, hipotro2i otot -+3+1 C
Status dermatologikusC + + + + + +
Degio #istribusi Warna :kuran !umlah 82loresensi primer
C Seluruh tubuh C >eneralisata C Putih dengan tepi kemerahan C Plakat C Multipel C Plak
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 20
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
• •
+ 82lorensensi sekunder C + + Kon2igurasi C+ + "atas C Tegas Kuku C !aringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan Pemeriksaan sara2 C + Keadaan umum C compos mentis + >ES C )*, 85M0* + Dangsang meningeal C + Kaku kuduk -+1 + Kernig sign -+1 + "rudinski $ -+1 + "rudinski $$ -+1 + LaseF -+1 +
Sara2 kranial
C #alam batas normal
+
Motorik
C
+ >erak in4olunter -+1 + Kekuatan ekstremitas atas
*3*3*3*
e@tremitas baah *3*3*3* +De2leks 2isiologisC "iseps -31 Trisep, -31 Patella -31 'hilles -31 + De2leks patologisC "abinski -+3+1 Ehaddok -+3+1 ;ppenheim -+3+1 >ordon -+3+1 Shue22ner -+3+1 Ho22man+tromner -+3+1 •
Pemeriksaan sensibilitas #i daerah lesiC +
Halus kasar
C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,
+ +
kaki Panas dingin Tajam+tumpul
C Tidak dilakukan C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,
kaki
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •
>enitalia
C Tidak dilakukan pemeriksaan
III.(. Pemer$ksaan Penunjang C -"akterioskopis, tanggal (0 Gebruari (&)*1
Lokasi "$ M$ S G Euping telinga kanan ) & & )&& Euping telinga kiri ) #ahi ) #agu ) !ari tengah tangan kanan ) !ari tengah tangan kiri ) Tabel 5. Hasil pemeriksaan penunjang bakterioskopis Tn. N
> &
Sumber C Dumah Sakit Kusta Sitanala
III.). D$agn%sa
#iagnosa Kerja
C Morbus Hansen tipe multibasilar
#iagnosa tambahan
C ;besitas tingkat ) -'sia Pasi2ik1
#iagnosa banding
C Ptyriasis 4ersikolor
III.*. Tera&$ yang telah '$/er$kan %leh umah ak$t $tanala
Garmakologis
C Paket obat Kusta tipe M" yang berisiC Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)
Non+2armakologis
C Kontrol ke Dumah Sakit
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 22
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB I6 DATA KELUA!A DAN LIN!KUN!AN
I6.1.
truktur keluarga
Pasien adalah laki+laki berusia 50 tahun, anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Kedua orang tua pasien sudah meninggal dunia. Pasien memiliki tiga orang anak, dua orang laki+laki dan satu orang perempuan. Saat ini pasien tinggal serumah bersama istri dan ketiga anaknya.
No. ). (. %. 5. *.
Nama
L3
:mur
Pekerjaan
Pendidikan
Hub. #engan
Tn. N Ny. A Tn. GD
P L P L
-thn1 50 5) ()
pokok 'sisten DT $bu DT +
terakhir SM' SM' S)
pasien Pasien $stri 'nak
"elum
'nak
menikah "elum
'nak
menikah "elum
Nn. DD 'n. ''
P L
)* *
+ +
SMP TKK
Ket. Pasien
menikah Tabel *. #a2tar anggota keluarga Tn. N menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan pokok, pendidikan terakhir dan hubungan keluarga SumberC Modi2ikasi penulis
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* I6.2.
!en%gram keluarga
Tn. D bC= #C(&))
Ny. S bC= #C(&))
Tn. 8 bC= #C)//)
Ny. $ bC=
m
m
Tn. N bC )/0/
Ny. A bC )/75
m11
G' bC )//5
DD bC (&&&
'' bC (&)&
KeteranganC Laki+laki
C
Perempuan
C
'lm. Laki+laki
C
'lm. Perempuan
C
Tinggal ) rumah
C
Menikah
Cm
Lahir
Cb
Meninggal
C# >ambar (. >enogram Keluarga Tn. N
I6.3.
$ayat $mun$sas$
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2.
keluarga
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
#a2tar
!K
:mur
Keluarga -tahun1 Tn. N L 50 Ny. A P 5) Tn. GD L () Nn. DD P )* 'n. '' L * Sumber C Modi2ikasi penulis
Eampak
"E>
+ +
+ +
aksinasi #PT + +
Polio
H"
+ +
+ +
KeteranganC !K
C !enis kelamin
H"
C Hepatitis "
"E>
C "aille+Ealmette >uerin
L
C Laki+laki
#PT
C #iphteri Pertussis Tetanus
P
C Perempuan
KesimpulanC Tn. N dan Ny. A tidak mendapat imunisasi sama sekali, sedangkan anak+anak Tn. N mendapat imunisasi lengkap.
I6.(.
K%n'$s$ ek%n%m$
Penghasilan keluarga berasal dari pasien sendiri yang bekerja sebagai sopir pribadi dengan penghasilan Dp %.&&&.&&&,+ per bulan dan kos+kosan yang berada dirumah pasien dengan jumlah pendapatan Dp *.*&&.&&&,+ per bulan. !adi, total penghasilan yang pasien dapatkan dalam sebulan yaitu sekitar Dp 6.*&&.&&&,+. :ang yang didapat pasien digunakan untuk biaya pendidikan anak+anaknya dan untuk keperluan sehari+hari. Perinian pengeluaran rutin tiap bulanC Makanan dan minuman -Dp *&.&&&,+3hari1
C Dp ).*&&.&&&,+
"iaya pendidikan anak+anak
C Dp 7.&&&.&&&,+
"iaya rekening listrik dan air
C Dp
0&&.&&&,+
"iaya lain+lain
C Dp
5&&.&&&,+
Total
C Dp /.*&&.&&&,+
9
Tidak terdapat sisa uang untuk ditabung, tetapi setiap bulan pasien kekurangan Dp ).&&&.&&&,+ dan untuk kekurangan nya itu biasanya pasien meminjam ke ibu mertuanya.
I6.).
P%la /er%/at
Pasien pergi berobat ke Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan Kembangan yang berada dekat rumah pasien menggunakan kartu "P!S.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
I6.*.
P%la makan sehar$7har$
"ahan makanan sehari+hari dibeli oleh istri pasien di pasar. Pasien seringkali makan masakan rumah yang dimasak oleh istrinya, tetapi terkadang pasien juga membeli makanan diluar. enu makan keluarga 'an 8ar$as$ makanan Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis 3energen Makan siang dan malamC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam,
teh manis 3nasi putih, ayam goreng, mie goreng, sayur lodeh Makan selinganC Pisang goreng tepung3melon3apel3pisang3pempek, teh manis "ahan makanan dibeli di pasar yang kemudian diolah sendiri oleh istri pasien. Pasien •
mengatakan jarang membeli makanan diluar, hanya sesekali saja. P%la makan Tn. N sehar$7har$ Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis "ahan "eras Telor Nugget Minyak >ula Subtotal
"erat -g1 )&& *& )*& (& )&
8nergi -kkal1
Protein -g1
Lemak -g1
Karbohidrat -g1
%5/ 7/ )/( )6& %7,0 6%7,0
0,6 0,5 /,/0 & & (%,)0
&,7 *,7* )(,&5 (& & %6,5/
76,/ &,%* )&,55 & /,5 //,&/
Makan siangC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam, teh manis "ahan
"erat -g1 "eras )&& $kan baal )&& Tempe *& "ayam )&& Minyak )* >ula )& Subtotal
8nergi -kkal1
Protein -g1
Lemak -g1
Karbohidrat -g1
%5/ 6*,%) 6& 5* )%* %7,0 7%),/)
0,6 )7,6) /,)* %,* & & %7,(0
&,7 ),*/ ( &,* )* & )/,7/
76,/ & 0,%* 0,* & /,5 )&),)*
Selingan soreC Pisang goreng tepung, teh manis "erat
"erat -g1 Pisang raja )&& Tepung )& Minyak )*
8nergi -kkal1
Protein -g1
Lemak -g1
Karbohidrat -g1
)%% %*,7 )%*
),( &,6/ &
&,( &,)% )*
%),0 7,7% &
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2/
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* >ula Subtotal
)&
%7,0 (/0,%
& (,&/
& )*,%%
/,5 56,7%
Makan malamC Nasi putih, ayam goreng, sayur lodeh, teh manis "ahan
"era t -g1 )&& )&& *& (* (*
"eras 'yam Labu siam Tempe Kaang belinjo !agung *& Kaang *& panjang Santan *& Minyak )& >ula )& Subtotal T;T'L "erat "adanC 7* kg
8nergi -kkal1
Protein -g1
Lemak -g1
%5/ /* )5,* 5& 5%,*
0,6 )6,( &,% 5,*7* ),*
&,7 (,* &,&* ) &,)67*
Karbohidrat -g1 76,/ & %,(* %,)7* 6,/%7*
)/,* ((,*
),) ),%*
&,&* &,)*
%,7 (,7
05 /& %7,0 77*,0 (05),5) kkal
),& & & %5,6(* /7,%%* g
*,& )& & )/,0%7* /%,(5 g
%,6 & /,5 )))%,60 %0(,6% g
Tinggi "adanC )06 m :siaC 50 tahun $MTC (*.07 kg3m ( tatus g$9$ "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+
"MD -tabel1C (%,* @ 7* kg ).770(,* kkal3hari 7%,5% kkal3jam "MD -Harris "ennedit1 00 -)%,7 @ ""1 -* @ T"1 -0,6 @ :1 00 -)%,7 @ 7*1 -* @ )061 -0,6 @ 501 ).0(&,7 kkal3hari 07,*( kkal3jam Perh$tungan Energy E:&en'$ture 'kti4itas Tidur "ekerja "erjalan #uduk "erdiri Pekerjann DT Lain+lain
Lama -jam1 7 5
Perhitungan 7 @ ) @ 7%,5% 5 @ ),7 @ 7%,5%
Total -kkal1 *)5,&) 5//,%(
5
5 @ ),* @ 7%,5%
55&,*6
) 5 ) ) ( (5
) @ %,( @ 7%,5% 5 @ ),5 @ 7%,5% ) @ ),5 @ 7%,5% ) @ ),6 @ 7%,5% ( @ ),5 @ 7%,5%
(%5,/7 5)),(& )&(,6& )%(,)7 (&*,0& (.*5&,0*
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 27
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kebutuhan per jamC (.*5&,0* kkal3(5 )&*,60 kkal3jam 'kti4itasC )&*,6037%,5% ),55 : 'kti4itas ringan ProteinC ),( g3kg""3hari : ),(g @ 7* /& g3hari : /&g @ 5 kkal %0& kkal3hari P38 DatioC O-/&g @ 5 kkal13 (.*5&,0* kkal @ )&&< )5,)0< LemakC (*< : (*3)&& @ (.*5&,0* kkal 0%*,)0 kkal3hari : 7&,*7 g3hari KarbohidratC )&&<+-(*<)5,)0<1 0&,65< : 0&,653)&& @ (.*5&,0* kal )*5*,7% kkal3hari : %60,5% g3hari Selisih 'supan Kebutuhan Selisih
8nergi -kkal1 (05),5) (.*5&,0* )&&,70
Protein -g1 /7,%% /& 7,%%
Lemak -g1 /%,(5 7&,*7 ((,07
Karbohidrat -g1 %0(,6% %60,5% + (%,0
Ke/$asaan m$num keluarga Keperluan air sehari+hari untuk minum didapat dari air tanah yang memiliki
kedalaman (& meter. 'ir dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Kriteria air seara 2isikC jernih, tidak berarna, tidak berbau, tidak berasa.
I6.,.
K%n'$s$ rumah Perumahan a. Status rumah b. Lokasi rumah
C Milik sendiri C Dumah pasien terletak sekitar **&m dari Puskesmas
Kelurahan Srengseng dan 6&m dari !alan Daya Srengseng. !alan menuju rumah dapat ditempuh menggunakan mobil, tetapi setelah memasuki gang harus ditempuh dengan berjalan kaki. Letak rumah pasien berdempetan dengan tetangga sebelah kanan dan kiri. . Kondisi bangunan Luas bangunan C )&m @ )5m )5& m ( o Luas tanah C )&m @ )0m )0& m ( o o Dumah terdiri dari C ( lantai -lantai baah adalah rumah pasien, sedangkan o
o o o o o
lantai atas merupakan kos+kosan yang diseakan1 !umlah ruangan C / ruangan -) ruang tamu, ) ruang keluarga, % kamar tidur, ) ruang shalat, ) kamar mandi, ) dapur, ) ruang penyimpanan1 Kebersihan rumah C Kebersihan rumah terjaga dengan baik #inding rumah C Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen 'tap rumah C Terbuat dari genteng Langit+langit C Terbuat dari triplek Lantai rumah C Terbuat dari keramik di seluruh ruangan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* !umlah orang dalam rumah C * orang !umlah keluarga dalam rumah C ) keluarga Alat kesejahteraan 'alam keluarga #i dalam rumah terdapat ) buah tele4isi lcd berukuran %( inch, ) buah tele4isi tabung dengan ukuran () inch, ) buah !D player , ) buah kulkas, ) buah kipas angin, ) buah rice cooker , ) dispenser, ) buah kompor gas, ) buah mesin ui, ( buah sepeda motor, 5 buah handphone, ) buah laptop. 6ent$las$ $nsidentilC Pintu depan C ) @ ( @ ) ( m( PermanenC !endela persegi panjang non 2ungsional C ( @ ).* @ ).6 *.5 m( !endela persegi panjang 2ungsional C ) @ ).* @ ).6 (.7 m ( Total )&. )m( Persentase 4entilasi total C)&.) 3 )5& @ )&&< 7,() < Persentase 4entilase insidentil C ( 3 )5& @ )&&< ).5( < Persentase 4entilasi permanen C 6.) 3 )5& @ )&&< *.76 < Dumah yang ideal memilili 4entilasi ideal )*< dari luas lantai, maka 4entilasi rumah pasien sebesar 7,()< belum memenuhi kriteria 4entilasi rumah yang ideal dan seara 2ungsional sangat kurang, karena jendela 2ungsional yang selalu terbuka hanya ). entilasi permanen memenuhi kriteria, karena jumlah minimal 4entilasi permanen adalah *<, sedangkan 4entilasi permanen di rumah Tn. N yaitu *,76<. entilasi insidentil tidak memenuhi kriteria, karena jumlahnya kurang dari )&<. Saat kami berkunjung kerumah pasien, udara yang kami rasakan sangat pengap, karena sangat sedikit 4entilasi yang dibuka dirumah pasien. Pen;ahayaan Penahayaan dirumah pasien kurang baik, karena semua jendela dan gorden nya ditutup sepanjang hari dan jarang sekali dibuka, sehingga hanya bagian ruang tamu yang dekat dengan pintu masuk yang mendapat ahaya matahari. Sedangkan penahayaan di ruangan lainnya menggunakan lampu. Terdapat 6 buah lampu TL -tubular lamp1 dengan daya masing+masing )* *att . Listrik dinyalakan sepanjang hari. A$r /ers$h Keperluan air untuk kebutuhan sehari+hari didapat dari air tanah yang memiliki kedalaman (& meter yang digunakan untuk minum, mandi, memasak menui motor dan menui pakaian. Kriteria air seara 2isik yaitu jernih, tidak berarna, tidak berbau dan tidak berasa. Kamar man'$
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! 21
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kamar mandi berada di dalam rumah, berjumlah ) buah yang terletak disebelah dapur. Terdiri dari bak mandi berisi air untuk mandi dan jamban jongkok. Lantai kamar mandi terbuat dari keramik. Kebersihan kamar mandi ukup terjaga dengan baik. Luas kamar mandi (m @ (m.
5am/an !amban berukuran sekitar %* m @ *&m, berjenis leher angsa dan berada
dalam kamar mandi. Septic tank !arak septic tank ke sumur bor adalah )& m. Pem/uangan sam&ah Sampah rumah tangga dikumpulkan di bak sampah di depan rumah dan diambil oleh petugas kebersihan. Sampah di lingkungan rumah dan dirumah pasien tidak berserakan, sehingga rumah pasien selalu terlihat bersih setiap harinya. Pem/uangan l$m/ah 'ir limbah yang berasal dari kamar mandi dan dapur pasien dialirkan melalui pipa yang berada di dalam tanah dan mengalir sampai ke selokan di samping depan rumah. Selokan mengalir lanar, bersih, dan tidak ada sampah yang menumpuk.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,0
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* I6.-.
Denah l%kas$
;umah Tanah koson
'MA ABATA
#alan 4% Mandor
'MP ABATA
Kantor Kelurahan 'rengseng
#alan
>ambar %. #enah lokasi rumah pasien Sumber C >oogle maps
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,
e t l a
a y a ; g n e s g n e r ' n
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* I6.0.
Denah rumah
0 ,*!
2
.*!
*!
5apu ,
Kamar Kamar , *!
;uang
;% Kamar
2 .
,
.*!
;uang
;uang /*!
,
Kamar
!*!
,*!
Skala )C)&& >ambar 5. #enah rumah Sumber C Modi2ikasi penulis
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,2
*!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* I6.1<. an'ala %# health
ody •
Tn. N laki+laki berusia 50 tahun dengan Morbus Hansen tipe Multi "asiler dan ;besitas tingkat $
Mind •
• • •
Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak perlu diobati dan akan hilang dengan sendirinya Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular Tn. N merasa malu akan penyakit yang dideritanya Tn. N merasa tidak ada masalah dengan berat badannya
/pirit •
Tn. N memiliki kemauan untuk sembuh dari penyakitnya dan tidak ada kemauan untuk menurunkan berat badan
Le4el pertama • •
•
•
&uman biology o Tidak terdapat 2aktor genetik pada penyakit Tn. N (amily Tn. N tinggal bersama istri dan ketiga orang anaknya o "ersonal behavior Tn. N tidak pernah berolahraga o o Tn. N tidak teratur minum obat "sycho-socio-economic environment o Tn. N tidak tahu dan tidak mengerti tentang penyakit yang ia derita yaitu
o o o
o
•
Morbus Hansen Tn. N merasa malu akan penyakit yang dideritanya Pekerjaan Tn. N menjadi terganggu akibat penyakit yang dideritanya Tn. N mengkhaatirkan biaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan Tn. N tidak tahu baha berat badannya sekarang terlalu gemuk
"hysical environment o Dumah Tn. N berhimpitan dengan rumah tetangga sebelahn ya sehingga o
ahaya matahari yang masuk kedalam rumah sangat kurang entilasi di rumah Tn. N kurang
Le4el kedua
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •
•
/ick care system Kurangnya edukasi tentang penyakit Morbus Hansen terutama tentang ara o penularan dan menegah komplikasi yang dapat terjadi Kurangnya edukasi tentang status gii o 0ork o Tn. N bekerja sebagai asisten Dumah Tangga selama ( tahun terakhir o Semenjak sakit, Tn. N tidak diiinkan untuk menyetir tetapi hanya bekerja o
membantu pekerjaan Dumah Tangga dirumah majikannya Tn. N dahulu bekerja sebagai mandor proyek bangunan selama )& tahun kemudian berpindah pekerjaan menjadi pegaai bank bagian keuangan selama
•
* tahun )ifestyle o +
Le4el ketiga •
!ommunity Tn. N ikut serta dalam Majelis Taklim di masjid dekat rumahnya selama )& o tahun. Tidak ada anggota yang mengalami keluhan serupa dengan Tn. N pada
•
•
•
Majelis Taklim tersebut. &uman made environment Sirkulasi udara dalam rumah kurang baik karena rumah pasien berdempetan o dengan rumah sekitarnya !ulture o Masyarakat menggangap penyakit kusta merupakan penyakit yang memalukan o Masyarakat menggangap orang yang menderita penyakit kusta harus diasingkan karena dapat menular iosphere o 1lobal *arming
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,.
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* •
Mandala of health Tn. N
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
t n e m n o r i v n e c i m o n o c e o i c o s o h c y s "
e r u t l u !
n a k u l a m e m g n a y t i k a y n e p n a k a p u r e m a t s u k t i k a y n e p p a g n a g g n e m t a k a r a y s a M . )
t n e m n o r i v n e l a c i s y h "
k r o 0 h t ( a m a l e s T D n e t s i s ' i a g a b e s a j r e k e b N .
n e s n a
y t i n u m m o ! N . n T n a g n e d a p u r e s n a h u l e k i m a l a g n e m g
e l y t s e f i )
a y n k a n a g n a r o a g i t e k n a d i r t s i a m a s r e b l a g g n i t N . n T
2 y l i m a ( r o i v a h e b l a n o s r e " a g a r h a l o r e b
a y n t i k a y n e p i r a d h u b m e s k u t n u n a u a m e k i k i l i m e m N . n T
2 t i r i p /
g n a r u k t a g n a s h a m u r m
d n i M
t n e m n o r i v n e e d a m n a m u &
a y n i r i d n e s n a g n e d g n a l i h n a k a n a d
a y n r a t i k e s h a m u r n a g
y d o
n u h a t 0 5 a i s u r e b i k a l + i k a L
m e t s y s e r a c k c i /
i d a j r e t t Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat a p a Tarumanagara Fakultas Kedokteran Universitas
Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,/
y g o l o i b n a m u & r o t k a 2 t a p a d
g n i m r a * l a b o l 1 2 e r e h p s o i
N . n T h t l a e h 2 o a l a d n a M . * r a b m a >
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB 6 DIA!N"TIK H"LITIK
6.1
$ngkasan 4esume+
Telah diperiksa seorang laki+laki 50 tahun datang dengan keluhan berak putih di pipi kiri sejak % bulan yang lalu. "erak putih tersebut tidak gatal, berbentuk bulat dengan tepi kemerahan dan berdiameter 5+* m. "erak di pipi kiri mulai menyebar ke dada, punggung, paha, sekitar selangkangan, tungkai atas, tungkai baah dan kaki sejak ( bulan yang lalu. "erak aalnya rata dengan permukaan kulit, tetapi kemudian meninggi sejak ) bulan yang lalu. Pasien juga merasa baal pada tempat yang terdapat berak putih tersebut, disertai rasa baal pada kedua tangan dan kedua kaki yang semakin bertambah parah sejak ) bulan terakhir. Keluhan ini beraal munul sejak % bulan yang lalu, tetapi pasien tidak menghiraukannya dan mengganggap berak tersebut akan hilang dengan sendirinya, sehingga pasien tidak pergi berobat ke 2asilitas kesehatan terdekat. Pada saat ini pasien berobat seara teratur di Dumah Sakit Kusta Sitanala. Dar$ &emer$ksaan #$s$k '$'a&atkan
$MT
C (*.07 kg3m (
Kesan
"/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+
Kul$t
Status dermatologikus C + Degio C Seluruh tubuh + #istribusi C >eneralisata + Warna C Putih dengan tepi kemerahan + :kuran C Plakat + !umlah C Multipel + 82loresensi primer C Plak + 82loresensi sekunder C + + Kon2igurasi C+ + "atas C Tegas Kuku jaringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan Pemer$ksaan sens$/$l$tas
#i daerah lesiC +
Halus kasar
C hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,
kaki
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,7
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* + +
Panas dingin Tajam+tumpul
C tidak dilakukan C hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,
kaki Pemer$ksaan PenunjangC
Lokasi "$ M$ Euping telinga kanan ) & Euping telinga kiri ) #ahi ) #agu ) !ari tengah tangan kanan ) !ari tengah tangan kiri ) SumberC Dumah Sakit Kusta Sitanala
S &
G )&&
> &
Tera&$ yang telah '$/er$kan %leh $tanala
Garmakologis
C Paket obat Kusta tipe M" yang berisiC Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)
Non+2armakologis
6.2.
C Kontrol ke Dumah Sakit dan minum obat teratur
D$agn%s$s h%l$st$k •
•
•
•
'@is $ -aspek personal1 o "erak putih dengan tepi kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh o Tangan dan kaki baal '@is $$ -aspek klinis1 o #iagnosa :tama C Morbus Hansen o #iagnosa tambahan C ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1 o #iagnosa banding C Ptyriasis 4ersikolor '@is $$$ -aspek internal1 o Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialamin ya o Pasien tidak teratur minum obat o Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular Tn. N tidak pernah berolahraga o Tn. N suka makanan bersantan o '@is $ -aspek eksternal1 o Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum obat -tidak ada PM;1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab,
o
2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan
•
o
prognosis1 Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan
o
jendela dan pintu di rumah pasien sering ditutup Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga sirkulasi udara
o
tidak lanar 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan
penyakit yang memalukan dan harus diasingkan karena menular "iaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan o '@is -status 2ungsional1 Status 2ungsional -*1C Mampu melakukan tugas sehari+hari tanpa hambatan.
6.3.
D$agn%sa Keluarga
"entuk Keluarga a. Keturunan C Patrilinier b. Perkainan C Monogami . Pemukiman C Matrilokal d. !enis Keluarga C $nti family e. Kekuasaan C Patriakal • Gungsi Keluarga o Gisiologis -'P>'D1 − $daptation 'nak anak pasien dapat mengikuti saran kedua orang tua terhadap •
keputusan yang akan diambil. Pasien dapat mendukung dan memberi masukan yang lebih baik dalam pendidikan dan pekerjaan anak+anaknya. -(1 − "artnership Komunikasi antara pasien dan istri berlangsung baik, dapat saling berbagi dan saling mengisi. Namun komunikasi antara pasien dengan anak+anaknya berlangsung kurang baik dikarenakan aktu untuk berkomunikasi sangat sedikit karena pasien sibuk bekerja dan berbagai −
akti2itas sosial masyarakat lainnya. -)1 1ro*th #ukungan keluarga terhadap masalah kesehatan pasien masih kurang dikarenakan ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kusta dan kesibukan masing+masing anggota keluarga. -)1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,1
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* −
$ffection Hubungan kasih sayang berlangsung baik namun kurangnya interaksi
antar anggota keluarga. -)1 − Resolve Pasien dan istri merasa kurang puas terhadap kebersamaan dan aktu yang dihabiskan bersama dengan anak+anaknya dikarenakan kurangnya
o
aktu dan kesibukan masing+masing. -)1. Total skorC 0 -ukup1 Patologis -SED88M1 − /ocial C $nteraksi keluarga dengan lingkungan sekitar baik. − !ulture C Keluarga pasien menghormati dan menghargai budaya, tatakrama, sopan+santun masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien. − Religious C Setiap anggota keluarga taat beribadah sholat * aktu dan mengaji. − ,conomic C Status ekonomi keluarga kurang ukup untuk memenuhi −
hidup sehari+hari. ,ducation Tingkat pendidikan terakhir pasien dan istrinya yait u SM', sedangkan ketiga anak pasien masih bersekolah dengan tingkat
pendidikan terakhir S), S# dan TKK. − Medical C Pelayanan kesehatan keluarga ditanggung "P!S.
6.(.
$klus Keluarga 4Du8all+
2
+
7 /
% Tahap a+al perka+inan 2% Tahap keluarga dengan (ayi ,% Tahap keluarga dengan anak pra sekolah .% Tahap keluarga dengan anak usia sekolah !% Tahap keluarga dengan anak usia rema$a /% Tahap keluarga dengan anak anak meninggalkan orang tua 7% Tahap orang tua usia menengah % Tahap keluarga $ompo
>ambar Siklus Keluarga -#u4all1 Bagian Ilmu0.Kesehatan Masyarakat Sumber aC Modi2ikasiUniversitas penulis Fakultas Kedokteran Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .0
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB 6I EN=ANA PENATALAKAAN H"LITIK DAN K"PEHENI>
6I.1. A:$s I 4as&ek &ers%nal+
Setelah mendapatkan a@is $ pada Tn. N, maka disusun renana penatalaksaan sebagai berikutC >ejalaC •
"erak putih dengan tepi kemerahan di seluruh tubuh Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Menjelaskan tentang penyakit yang dialami, pengobatan, komplikasi
dan prognosis Menggunakan masker Tangan dan kaki baal Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC itamin ")( (* ?g %@) o Non 2armakologisC Tidak ada
•
6I.2. A:$s II 4as&ek kl$n$s+
Setelah mendapatkan a@is $$ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan sebagai berikutC #iagnosaC •
#iagnosa utamaC Morbus Hansen tipe Multi "asiler Denana penatalaksanaanC Garmakologis -)(+)6 bulan1 o Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)
o
Non 2armakologisC Menjelaskan tentang ara minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi
dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
Memberikan in2ormasi tentang ara penularan dan penegahan agar tidak menularkan ke orang lain terutama keluarga pasien dan orang+
•
orang di tempat ia bekerja #iagnosa tambahanC ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1 Denana penatalaksanaanC GarmakologisC Tidak ada o o Non 2armakologisC Mengurangi jumlah kalori yang dimakan sebesar *&&+)&&& kkal3hari Konsumsi makanan tinggi serat -buah dan sayur1 Makan perlahan+lahan Porsi makan terbagi *+0@3hari Makan terakhir % jam sebelum tidur "erolahraga minimal minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga
minimal *& menit
Karena Tn. N men'er$ta "/es$tas I? maka 'ar$ asu&an 4menu+ yang '$anjurkan '$kurang$ )<<71<<< k;al@har$
(.*5&,0* )&&& )*5&,0* kal3hari
!adi menu yang dianjurkan yaitu )*5&,0* kal3hari 5umlah kal%r$ )*5&,0* kal3hari
ProteinC ),( g3kg""3hari : ),( g @ 7* /& g3hari : /&g @ 5 kal %0& kal3hari P38 DatioC O-/& g @ 5 kal13)*5&,0* kal @ )&&< (%,%0 < LemakC (*< : (*3)&& @ )*5&,0* kal %6*,)0 kal3hari : 5(,7/ g3hari KarbohidratC )&&<+-(*<(%,%0<1 *),05 < : *),053)&& @ )*5&,0* kal 7/*,*/ kal3hari
: )/6,6/ g3hari
enu Anjuran Untuk Tn. N
Makan Pagi C Nasi, pepes ikan baal, sayur tahu bayam bening "eras $kan baal Tahu "ayam Minyak
"erat -g1 )&& *& *& )&& *
8nergi -kkal1 %5/ 5*,* %/,* 5* 5*
Protein -g1 0,6 /,* %,/ %,* &
Lemak -g1 &,7 &,6* (,% &,* *
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .2
Karbohidrat -g1 76,/ & &,6 0,* &
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Subtotal
*(5
(%,7
/,%*
60,(
8nergi -kkal1 *( )7%
Protein -g1 &,* )),**
Lemak -g1 & &,6*
Karbohidrat -g1 )(,5 (/,7*
((*
)(,&*
&,6*
5(,)*
Protein -g1 0,6 )6,( /,)* % & %7,)*
Lemak -g1 &,7 ),(* ( &,% )& )5,(*
Karbohidrat -g1 76,/ & 0,%* *,5 & /&,0*
Protein -g1
Lemak -g1
Karbohidrat -g1
Selingan pagiC Pepaya, es kaang merah Pepaya Kaang
"erat -g1 )&& *&
merah Subtotal
Makan siang C Nasi, ayam rebus, tempe, ah kangkung "eras 'yam Tempe Kangkung Minyak Subtotal
"erat -g1 )&& )&& *& )&& )&
8nergi -kkal1 %5/ /* 6& %0 /& 0*&
Selingan sore C Pisang ambon "erat
8nergi -kkal1
-g1 )&&
Pisang ambon /,6 ),( &,( Subtotal /,6 ),( &,( Makan malam C nasi, telur balado sayur labu siam jagung muda "erat -g1 "eras Telur Minyak Labu siam !agung muda Subtotal Total
)&& *& * )&& *&
8nergi -kkal1 %5/ 7/ 5* (/ )/,* 56) ).66/,6
Protein -g1 0,6 0,5 & &,0 ),) )5,/ 6/
((, *6 ((, *6
Lemak -g1
Karbohidrat
&,7 *,7* * &,) &,&* )),0 %0,(*
-g1 76,/ &,%* & 0,* %,7 6/,* %%),&6
'elisih 'supan Kebutuha
8nergi -kkal1 ).66/,6 )*5&,0*
Protein -g1 6/ /&
Lemak -g1 %0,(* 5(,7/
Karbohidrat -g1 %%),&6 )/6,6/
n Selisih
%5/,)*
+)
+ 0,*5
)%(,)/
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
•
#iagnosa bandingC Ptyriasis ersikolor Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Tidak ada
6I.3. A:$s III 4as&ek $nternal+
Setelah mendapatkan a@is $$$ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan sebagai berikutC 'spekC •
Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya Denana penatalaksanaanC Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien o terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan,
•
penegahan, komplikasi dan prognosis Pasien tidak teratur minum obat Denana penatalaksanaanC o Memoti4asi pasien agar minum obat seara teratur dan memberi tahu pasien
o
dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat seara teratur Memberi pasien poster kalender yang berisi jadal pasien untuk minum obat yang harus di tempel sticker setiap hari, sehingga pasien tidak lupa untuk
o
minum obat setiap hari Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat setiap hari dan menjadi PM; -Pengaas Menelan ;bat1 seara
•
•
•
bergantian Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular Denana penatalaksanaanC o Menjelaskan tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya Tn. N tidak pernah berolahraga Denana penatalaksanaanC o Menganjurkan pasien agar berolahraga minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga minimal *& menit Tn. N suka makanan bersantan Denana penatalaksanaanC o Memberi tahu pasien agar mengurangi konsumsi makanan bersantan
6I.(. A:$s I6 4as&ek eksternal+
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ..
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Setelah mendapatkan a@is $ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan sebagai berikutC 'spekC •
Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum obat -tidak ada PM;1 Denana penatalaksanaanC Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk o
•
minum obat setiap hari dan menjadi PM; seara bergantian Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis1 Denana penatalaksanaanC Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien o terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan,
•
penegahan, komplikasi dan prognosis Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan jendela dan pintu dirumah pasien sering ditutup Denana penatalaksanaanC o Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk membuka lebih banyak pintu
•
dan jendela yang agar rumah lebih banyak mendapat ahaya matahari Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga udara sirkulasi udara tidak lanar Denana penatalaksanaanC o Menyarankan pasien dan keluarga agar lebih sering membuka pintu dan
•
•
jendela di rumah 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan penyakit yang memalukan dan harus diasingkan karena dapat menular Denana penatalaksanaanC Memberikan pengertian tentang pandangan yang benar tentang penyakit kusta o "iaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan Denana penatalaksanaanC Menyarankan pasien dan keluarga untuk berhemat dan menyarankan istri o pasien untuk membantu penghasilan dengan membuat arung keil+keilan di depan rumah pasien
6I.). A:$s 6 4as&ek #ungs$%nal+
Setelah mendapatkan a@is pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan sebagai berikutC
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Status 2ungsionalC * -Mampu melakukan tugas sehari+hari tanpa hambatan1 Denana penatalaksanaanC Tidak dilakukan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! ./
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB 6II INTE6ENI? HAIL INTE6ENI DAN P"!N"I
6II.1. Inter8ens$ 'an has$l $nter8ens$
Kunjungan ke rumah pasien dilakukan pada tanggal )) Mei (&)* sampai dengan )0 Mei (&)*. Setiap kunjungan ke rumah pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan 2isik dan pengamatan keadaan di dalam dan luar rumah. $nter4ensi dilakukan mulai tanggal () Mei (&)*. Pengamatan hasil inter4ensi dilakukan pada tanggal (* Mei (&)*, (/ Mei (&)* dan % !uni (&)*.
6II.1.1. A:$s I 4as&ek &ers%nal+
Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $ pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi sebagai berikutC >ejalaC •
"erak putih dengan tepi kemerahan di seluruh tubuh Denana penatalaksanaanC GarmakologisC Tidak ada o o Non 2armakologisC Menjelaskan tentang penyakit yang dialami, pengobatan, komplikasi
dan prognosis Menggunakan masker Hasil inter4ensiC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Pasien sudah dapat menjelaskan tentang penyakit yang dialami,
pengobatan, komplikasi dan prognosis seara sederhana Pasien sudah menggunakkan masker setiap pergi keluar rumah Tangan dan kaki baal Denana penatalaksanaanC GarmakologisC itamin ")( (* ?g %@) o o Non 2armakologisC Tidak ada Hasil inter4ensiC GarmakologisC o Pasien sudah mendapatkan dan meminum 4it ")( (* ?g %@) Tanggal (/ Mei (&)* keluhan tangan dan kaki baal belum berkurang o Non 2armakologisC Tidak ada
•
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .7
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* 6II.1.2. A:$s II 4as&ek kl$n$s+
Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $$ pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi sebagai berikutC #iagnosaC •
#iagnosa utamaC Morbus Hansen tipe Multi "asiler Denana penatalaksanaanC Garmakologis -)(+)6 bulan1C o Di2ampisin 0&& mg )@3bulan ##S )&& mg )@) Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@) o Non 2armakologisC Menjelaskan tentang ara minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi
dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur Memberikan in2ormasi tentang ara penularan dan penegahan agar tidak menularkan ke orang lain terutama keluarga pasien dan orang+
orang di tempat ia bekerja Hasil inter4ensiC GarmakologisC o Pasien sudah mendapatkan satu blister paket obat kusta tipe M" untuk
)
o
bulan
yang
berisi
Di2ampisin, ##S dan Klo2aimin dan
meminumnya satu hari sekali Tanggal (* Mei (&)* keluhan berak putih dengan tepi kemerahan
belum berkurang Non 2armakologisC Pasien sudah mengetahui dan dapat menjelaskan kembali tentang ara
minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi dan pasien sudah teratur
minum obat setiap hari Pasien sudah mengetahui dan dapat menjelaskan kembali tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya agar tidak menular terutama keluarga yang tinggal satu rumah dan orang+orang yang
•
berada di tempat ia bekerja #iagnosa tambahanC ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1 Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Mengurangi jumlah kalori yang dimakan sebesar *&&+)&&& kkal3hari Konsumsi makanan tinggi serat -buah dan sayur1 Makan perlahan+lahan
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
Porsi makan terbagi *+0@3hari Makan terakhir % jam sebelum tidur "erolahraga minimal minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga
minimal *& menit Hasil inter4ensiC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Pasien sudah mengurangi porsi makan sehari+hari -sesuai dengan menu
yang dianjurkan1 Pasien sudah mengkonsumsi buah+buahan tetapi hanya (@3minggu Pasien masih sulit untuk makan seara perlahan+lahan karena tidak
terbiasa Pasien masih tidak bisa untuk membagi porsi makannya menjadi *+
0@3hari karena terhalang pekerjaan dan kegiatan di masjid Pasien sudah menuruti untuk makan terakhir maksimal % jam sebelum
tidur Pasien masih belum berolahraga karena terhalang pekerjaan dan
•
kegiatan di masjid pada kunjungan tanggal (* Mei (&)* #iagnosa bandingC Ptyriasis ersikolor Denana penatalaksanaanC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Tidak ada Hasil inter4ensiC o GarmakologisC Tidak ada o Non 2armakologisC Tidak ada
6II.1.2. A:$s III 4as&ek $nternal+
Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $$$ pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi sebagai berikutC 'spekC •
Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya Denana penatalaksanaanC Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien o terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis Hasil inter4ensiC
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! .1
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* o
Pasien sudah mengetahui dan mengerti tentang penyakitnya seara benar sehingga pasien tidak memiliki pandangan dan in2ormasi yang salah tentang
•
penyakitnya yang ia dapatkan dari internet Pasien tidak teratur minum obat Denana penatalaksanaanC o Memoti4asi pasien agar minum obat seara teratur dan memberi tahu pasien o
dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat seara teratur Memberi pasien poster kalender yang berisi jadal pasien untuk minum obat yang harus di tempel sticker setiap hari, sehingga pasien tidak lupa untuk
o
minum obat setiap hari Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat setiap hari dan menjadi PM; -Pengaas Menelan ;bat1 seara
bergantian Hasil inter4ensiC Pasien sudah mengetahui dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat o seara teratur tetapi masih belum minum obat seara teratur pada kunjungan
o
tanggal (/ Mei (&)* Pasien sudah minum obat seara teratur pada kunjungan tanggal % !uni (&)* Pasien sudah menempel sticker setiap hari pada kalender setelah ia meminum
o
obat pada kunjungan tanggal % !uni (&)* Keluarga pasien sudah berpartisipasi dalam membantu dan memoti4asi pasien
o
untuk minum obat seara teratur setiap hari tetapi masih sulit untuk menjadi •
•
PM; seara bergantian pada kunjungan tanggal (/ Mei (&)* Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular Denana penatalaksanaanC Menjelaskan tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya o Hasil inter4ensiC Pasien sudah mengerti dan mengetahui tentang ara penularan dan penegahan o penyakitnya agar tidak menular Tn. N tidak pernah berolahraga Denana penatalaksanaanC o Menganjurkan pasien agar berolahraga minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga minimal *& menit Hasil inter4ensiC o Pasien masih belum berolahraga karena terhalang pekerjaan dan kegiatan di
•
masjid pada kunjungan tanggal (* Mei (&)* Tn. N suka makanan bersantan Denana penatalaksanaanC
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !0
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* Memberi tahu pasien agar mengurangi konsumsi makanan bersantan Hasil inter4ensiC o Pasien sudah mengurangi konsumsi makanan bersantan dan mengikuti anjuran o
menu yang telah diberikan pada kunjungan tanggal (* Mei (&)*
6II.1.2. A:$s I6 4as&ek eksternal+
Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $ pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi sebagai berikut 'spekC •
Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum obat -tidak ada PM;1 Denana penatalaksanaanC Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk o minum obat setiap hari dan menjadi PM; seara bergantian Hasil inter4ensiC o Keluarga sudah ikut berperan dalam mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat setiap hari dan masih sulit untuk menjadi PM; seara
•
bergantian pada tanggal (/ Mei (&)* Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis1 Denana penatalaksanaanC o Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis Hasil inter4ensiC Keluarga pasien sudah mengetahui dan dapat menjelaskan kembali seara o sederhana tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan,
•
komplikasi dan prognosis Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan jendela dan pintu dirumah pasien sering ditutup Denana penatalaksanaanC o Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk membuka lebih banyak pintu dan jendela yang agar rumah lebih banyak mendapat ahaya matahari Hasil inter4ensiC
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* o
•
Pasien masih belum dapat membuka lebih banyak pintu dan jendela
dirumahnya pada kunjungan tanggal (* Mei (&)* Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga udara sirkulasi udara tidak lanar Denana penatalaksanaanC o Menyarankan pasien dan keluarga agar lebih sering membuka pintu dan jendela di rumah Hasil inter4ensiC Pasien dan keluarga masih belum bisa lebih sering membuka pintu dan jendela o
•
•
di rumah pada kunjungan tanggal (* Mei (&)* 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan penyakit yang memalukan dan harus diasingkan karena dapat menular Denana penatalaksanaanC Memberikan pengertian tentang pandangan yang benar tentang penyakit kusta o Hasil inter4ensiC o Pandangan masyarakat sekitar masih belum dapat diubah "iaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan Denana penatalaksanaanC o Menyarankan pasien dan keluarga untuk berhemat dan menyarankan istri pasien untuk membantu penghasilan dengan membuat arung keil+keilan di depan rumah pasien
Hasil inter4ensiC o Pasien dan keluarga belum dapat berhemat dan istri pasien tidak mau membuka arung keil+keilan dirumah karena merasa malu
6II.1.2. A:$s 6 4as&ek #ungs$%nal+
Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi sebagai berikut yang terdapat dalam tabel dibaah ini. Status 2ungsionalC * -Mampu melakukan tugas sehari+hari tanpa hambatan1 Denana penatalaksanaanC Tidak dilakukan Hasil inter4ensiC Tidak ada
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !2
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* 6II.2. Pr%gn%s$s m%r/us Hansen A' 8$tam A' #un;t$%nam A' sanat$%nam
/%nam 'u/$a a' /%nam 'u/$a
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !,
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
BAB 6III KEIPULAN DAN AAN
6III.1. Kes$m&ulan
#apat disimpulkan baha sumber penularan dari penyakit yang diderita Tn.N belum dapat diketahui seara pasti, tetapi diurigai sumber penularan kemungkinan saat Tn. N bekerja sebagai konsultan properti Gaktor+2aktor internal berdasarkan Mandala of &ealth yang dapat menyebabkan tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen dan obesitas pada Tn. N adalahC o Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialamin ya Pasien tidak teratur minum obat o Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular o o Tn. N tidak pernah berolahraga Gaktor 2aktor eksternal berdasarkan Mandala of &ealth yang dapat menyebabkan tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen dan obesitas pada Tn. N adalahC o Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum o
obat -tidak ada PM;1 Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan
o
prognosis1 Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan
o
jendela dan pintu dirumah pasien sering ditutup Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga sirkulasi udara
o
tidak lanar 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan
penyakit yang memalukan dan harus diasingkan karena menular #iketahuinya alternati2 jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang ada o 'lternati2 permasalahan internal Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan,
pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis Memoti4asi pasien agar minum obat seara teratur dan memberi tahu pasien dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat seara teratur
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !.
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*
Memberi pasien poster kalender yang berisi jadal pasien untuk minum obat yang harus di tempel sticker setiap hari, sehingga pasien tidak lupa untuk minum obat setiap hari Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat setiap hari dan menjadi PM; -Pengaas Menelan ;bat1 seara bergantian Menjelaskan tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya agar tidak menular pada keluarga juga pada orang+ orang di tempat ia bekerja Menganjurkan pasien agar berolahraga minimal %@3minggu dan setiap
o
kali berolahraga minimal *& menit Memberi tahu Tn. N agar mengurangi konsumsi makanan bersantan 'lternati2 permasalahan eksternal Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat setiap hari dan menjadi PM; seara bergantian Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk membuka lebih banyak pintu dan jendela yang agar rumah lebih banyak mendapat ahaya matahari Menyarankan pasien dan keluarga agar lebih sering membuka pintu dan jendela di rumah Memberikan pengertian tentang pandangan yang benar tentang penyakit kusta Menyarankan pasien dan keluarga untuk berhemat dan menyarankan istri pasien untuk membantu penghasilan dengan membuat arung keil+keilan di depan rumah pasien
6III.2. aran untuk &as$en 'an keluarga ). Memberitahu pasien untuk tetap kontrol penyakitnya ke DS Sitanala dan minum
obat seara teratur setiap harinya. (. Menyarankan pasien untuk menambah 4entilasi di rumah. %. Memberitahu keluarga untuk mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur dan rutin kontrol ke DS Sitanala.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !!
Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Kea matan Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)* 5. Mengharuskan pasien untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal. 6III.3. aran untuk t$m selanjutnya
). Memonitor gejala klinis, komplikasi, dan melanjutkan inter4ensi yang telah dijalankan. (. Memantau kepatuhan minum obat pasien dan 2rekuensi kontrol ke DS Sitanala. 6III.(. aran untuk &uskesmas ). Menyarankan puskesmas untuk melakukan penyuluhan mengenai kusta. (. Menyarankan agar puskesmas memantau perkembangan pasien dan penularannya
ke arga sekitar.
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 27 April 20! " 20 #uni 20! !/