duplikasi ureter by rifaie ramli ProductionFull description
Laporan kasus psikiatri
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Full description
GtslFull description
BAB I TINJAUAN KASUS 1.1 Signaleme Signalement nt Nama Pemilik Lokasi Kandang Jenis dan ras Jenis Kelamin mur Warna bulu
: drh. Ribut : Kampung Wisata Batu : Sapi Fresien Holstein : Betina : ! " #ahun : Putih dan Hitam
1.2 Anamnesis dan dan Te Temuan Klinis Seekor sapi betina $ang baru selesai melahirkan tiba%tiba ambruk dan tidak
mampu berdiri lagi. &enurut drh. Ribut' sapi tersebut baru dibelin$a dan dalam kondis kondisii buntin bunting g tua. tua. Sehing Sehingga ga tidak tidak ditemu ditemukan kan anamne anamnesa sa $ang $ang akurat. akurat. Namun Namun sebelum ke(adian ambruk' na)su makan sapi menurun. Kondisi )isik sapi terlihat kurus' dengan kaki lemas dan tidak dapat berdiri. Sapi terlihat sangat lesu dan lemas.
*ambar +.+
Sapi $ang
mengalami Hipokalsemia 1.3 Tindaka Tindakan n yang Dilakukan Dilakukan ,iagnosa #erapi
Hipokalsemia adalah ketidakmampuan sapi beradaptasi terhadap kebutuhan kalsium $an tg tinggi saat laktasi' sehingga men$ebabkan kadar kalsium dalam darah menurun dan menimbulkan ge(ala klinis. Hipokalsemia disebut (uga &ilk Fe2er atau parturient hipokalsemia. &ilk )e2er adalah pen$akit metaboli3 $ang ter(adi sekitar 4aktu partus dan ditandai hipokalsemia' kelemahan ott dan depresi kesadaran. Sapi $ang mengalami milk )e2er tidak mampu beradaptasi dengan kebutuhan kalsium $ang tinggi men(elang memasuki masa laktasi. Periode adapatasi tersebut membutuhkan 4aktu "5 (am. Proses adaptasi dimulai oleh peningkatan konsentrasi hormone paratiroid P#H1 di dalam plasma dan 2itamin , $ang sangat drastis. Kemudian diikuti oleh konser2asi kalsium di dalam gin(al. Stimulasi dari 2itamin , tersebut membutuhkan 4aktu 6" (am sebelum absorbs kalsium di dalam intestinal berlangsung optimal' dan reabsorbsi kalsium tulang membutuhkan 4aktu "5 (am setelah stimulasi P#H. Faktor resiko &ilk Fe2er : a. mur Semakin tua umur sapi' maka semakin tinggi produksin$a sehingga kebutuhan sapi untuk kalsium (uga akan tinggi. Namun' tinggin$a produksi tidak didukung oleh kemampuan menggunakan 3adangan kalsium dan kurangn$a pen$erapan kalsium di dalam usus. 7kibatn$a' sapi sulit beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan kalsium di dalam darah. b. Produksi Sapi $ang produksi tinggi membutuhkan kalsium $ang sangat tinggi' sehingga )a3tor ini dapat mempengaruhi kemungkinan ter(adin$a milk )e2er pada sapi. 3. &asa Kering &asa kering merupakan )a3tor penentu ter(adin$a milk )e2er pada sapi' karena diet $ang diberikan akan berpengaruh pada konsentrasi kalsium di dalam tubuh sapi. Kalsium $ang diberikan berlebihan pada sapi akan berdampak pada pen$erapan pasi) di dalam usus karena pada masa kering kebutuhan kalsium adalah 89 gramhari. Kondisi pemberian
2
kalsium tinggi (uga akan men$ebabkan P#H menurun sehingga pada saat diperlukan kalsium $ang tinggi di a4al laktasi' maka sapi tidak mampu beradaptasi dengan 3epat. Selain itu' pemberian )os)or dalam (umlah $ang tinggi akan meningkatkan insidensi milk )e2er paska melahirkan' karena kondisi )os)or $ang tinggi akan menurunkan produksi 2itamin , akti). ,an keseimbangan anion dan kation dalam diet pre%partum sangat penting untuk meminimalkan kemungkinan ter(adin$a milk )e2er. ,iet $ang tinggi anion akan meningkatkan kadar 2itamin , akti) sehingga (uga meningkatkan absorbs kalsium intestinal serta membantu dalam reabsorbsi kalsium tulang. ,an sebalikn$a' pemberian kation $ang tinggi seperti natrium dan kalium akan meningkatkan insidensi milk )e2er. 2.2 #e$ala Klinis i"!kalsemia
*e(ala klinis ter(adin$a hipokalsemia pada sapi ada tiga' antara lain : a1 Stadium pertama' disebut (uga stadium eksitasi. Pada saat ini sapi mengalami keke(angan dan disertasi hipersensiti)itas dan tremor otot kepada dan ekstremitas. He4an enggan ber(alan dan nas)u makan menurun.He4an kadang% kadang menggerakkan kepala' men(ulurkan lidah dan menggeretakkan gigi. #emperatur normal maupun sedikit di atas normal. Kadang ditemukan ataksia dan mudah (atuh atau ambruk. b1 Stadium kedua adalah sternal re3umben3$' sapi mulai mengalami penurunan tingkat kesadaran.#etani ekstremitas sudah tidak mun3ul namun sapi tetap tidak bias berdiri' 3uping hidung kering' kulit dan ekstremitas dingin dan temperature rektal 8;%85 dera(at 3el3ius. ,ilatasi pupil dan bola mata kering. *e(ala sirkulasi mulai tampak' suara (antung lemah dan lebih 3epat lebih dari 59 per menit1' pulsus lemah' tekanan dan amplitude berkurang. Ruminal statis dan konstipasi. Respirasi tidak begitu tampak tapi kadang ditemukan. 31 Stadium ketiga adalah stadium lateral re3umben3$. Sapi mendekati koma. ,epresi temperature dan sirkulasi tampak sangat n$ata. Pulsus tidak teraba' suara (antung tidak terdengar dan den$ut (antung lebih dari +69 per menit. Bila tidak diobati' sapi tidak akan sembuh dengan sendirin$a dan kondisi tidak akan
3
berubah dalam +6 < 6" (am. He4an dapat mengalami kematian (ika tidak diterapi dengan baik. 2.3 Peng!%atan Penyakit i"!kalsemia
Pengobatan $ang dilakukan dengan memberikan kalsium. Pada kasus $ang ter(adi saat koasistensi diberikan kalsium boroglukonat- se3ara intra2ena untuk menggantikan kalsium di dalam darah. Pemberian kalsium se3ara intra2ena dilakukan agar kalsium $ang diberikan 3epat dialirkan ke seluruh tubuh agar 3epat menggantikan kalsium $ang hilang. 7kan tetapi' pemberian kalsium harus diberikan se3ara perlahan agar tidak menimbulkan s$ok pada (antung. Kalsium merupakan mineral $ang penting untuk pemeliharaan kesempurnaan )ungsi sara)' kontraksi (antung' otot' sistem rangka dan pemerbealitas membrane sel. Hematopan- /&1 mengandung 2itamin B+6 dimana memiliki indikasi untuk meningkatkan na)su makan' serta membantu dalam gangguan hematopoieti3 seperti anemia akibat kekurangan makan atau in)eksi' proses pen$embuhan' kebuntingan' untuk meningkatkan kondisi dan stamina. 0itamin B +6 ber)ungsi untuk men(adi keseimbangan di dalam tubuh dengan membantu organ tetap ber(alan dengan )ungsin$a masing%masing. 0itamin B+6 membantu dalam mengangkat tingkat energ$ dan membantu hati' gin(al' limpa' (antung dan kandung kemih normal. Selain itu 2itamin B +6 (uga ber)ungsi dalam produksi sel darah merah. Sedangkan biosolamine- /&1 mengandung 7#P' &agnesium aspartate' kalium aspartate dan natrium selenite $ang memiliki indikasi mengembalikan )ungsi otot akibat melahirkan' kelemahan akibat kekurangan makanan. 7deno tri)os)at 7#P1 adalah suatu nukleotida $ang dalam biokimia dikenal dengan satuan molekuler pertukaran energ$ intraseluler' artin$a 7#P dapat digunakan untuk men$impan dan mentransport energ$ kimia di dalam sel. 7#P berperan penting dalam men$uplai energ$ dan berperan dalam signaling dalam respon perubahan lingkungan. &agnesium aspartate adalah mineral garam ganda dimana kalsium' magnesium dan aspartate diberikan sebagai produk bi% tunggal. &ineral ini ber)ungsi dalam meningkatkan da$a tahan )isik dan mem)asilitasi produksi energ$ tubuh dengan 3ara memainkan peran penting dalam regenerasi dan
4
memproduksi 7#P. Ketiga komponen ini (uga memiliki peran penting dalam memproduksi energ$ dan mengosumsi oksigen dari sel%se l pada saat siklus energ$.
2.& Pen'ega(an Penyakit i"!kalsemia
Pen3egahan
hipokalsemia
dilakukan
dengan
memperbaiki
mana(emen
pemberian pakan. Pada masa kering' pemberian kalsium tidak lebih dari +99 gramhari dan pemberian )os)or tidak lebih dari "9 gramhari. Kemudian melakukan manipulasi keseimbangan rasio anion kation' dapat dilakukan dengan memberikan kalsium klorida' magnesium sul)at' ammonium klorida atau ammonium sul)at. Sapi sebaikn$a diberikan pakan $ang mengandung bahan tersebut +9 hari sebelum partus untuk memberikan hasil $ang baik. Selain itu in(eksi 2itamin , (uga dapat diberikan sebagai pen3egahan se3ara intra mus3ular' diberikan 5 sampai 6 hari sebelum melahirkan. Selain itu dapat diberikan gel kalsium untuk pen3egahan' *el kalsium tersebut dapat diberikan pada sapi beresiko 6" (am sebelum partus' saat partus dan +9 hingga +" hari paska partus. Kelebihan gel kalsium $aitu mudah diberikan dana aman namun kekurangann$a lebih pahit dan lebih mahal dibanding preparat lainn$a.
BAB III PENUTUP
3. 1 Kesim"ulan
5
Hipokalsemia atau &ilk Fe2er merupakan ketidakmampuan sapi beradaptasi terhadap kebutuhan kalsium $ang tinggi saat laktasi' sehingga men$ebabkan kadar kalsium di dalam darah menurun dan menimbulkan ge(ala klinis. 7dapun )aktor $ang mempengaruhi adalah umur' produksi dan masa kering. #erapi $ang diberikan adalah kalsium boroglukonat-' hematopan- dan biosolamin-.
3.2 Sa)an
Perlu dilakukan pemeriksaan darah guna mengetahui kadar kalsium darah se3ara pasti' karena de)isiensi mineral lainn$a dapat memiliki ge(ala $ang sama.
DA*TA+ PUSTAKA
6
Barata4id(a(a'K dan Rengganis'/. 69+8. /munologi ,asar. Fakultas Kedokteran ni2ersitas /ndonesia. Balai Penerbitan FK/ : Jakarta. #riakoso' N. 69+9. Buku 7(ar : /lmu Pen$akit ,alam 0eteriner. /nstitut #eknologi Sepuluh No2ember. /#S Press : Suraba$a =udistira' &. 69+". Hipokalsemia pada Kambing. Fakultas Kedokteran ni2ersitas Bra4i(a$a : &alang.