LAPORAN KASUS OBSTETRI G1P0A0H0 UK 39-40 MINGGU/T/H/IU DENGAN PREEKLAMPSIA PREEKLAMPSIA BERAT
Nama : Diana Mari!a"ari NIM : H1A 010 039
PEMBIMBING : r# I K$%&% P&"'a Am(ara) S'#OG
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MAD*A DI SM+ KEBIDANAN DAN PEN*AKIT KANDUNGAN +AKULTAS KEDOKTERAN UNI,ERSITAS MATARAM RSUD PRA*A NTB 014
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur penulis panjatkan panjatkan kehadirat kehadirat Tuhan Ya Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada waktunya. Lapo Lapora ran n kasu kasuss yang ang berju berjudu dull !"P# !"P#$# $#%# %# &k '(-) '(-)# # Ming Minggu gu*T *T*% *%*+& *+& eng engan an Preeklampsia erat ini disusun dalam rangka mengikuti /epaniteraan /linik Madya di agian*0M1 2bstetri dan !inekologi 3umah 0akit &mum aerah Praya. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengu4apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis. ". r. + /etut Puspa Puspa $mbara, $mbara, 0p.2!, 0p.2!, selaku selaku /etua /etua 0M1 2bstetr 2bstetrii dan !inekologi !inekologi 30& 30& 5. '. ). 8.
Praya sekaligus pembimbing. r. ewi 6ijayan 6ijayanti, ti, 0p.2! 0p.2! selaku super7isor super7isor.. r. r. !.N. !.N. 0utama, 0utama, 0p.2 0p.2!, !, selaku selaku super super7is 7isor. or. r. Yuaris 6idy 6idyo o &tomo, &tomo, 0p.2! selaku super7i super7isor sor.. 0emu 0emuaa piha pihak k yang yang tida tidak k dapa dapatt diseb disebut utka kan n satu satu pers persat atu u yang yang tela telah h memb memberi erika kan n
bantuan kepada penulis. $khirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih banyak kekura kekuranga ngan. n. 2leh 2leh karena karena itu, itu, kritik kritik dan saran saran yang yang bersi9a bersi9att memban membangun gun sangat sangat penuli penuliss harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini. 0emoga 0emoga lapora laporan n kasus kasus ini dapat dapat member memberika ikan n man9aat man9aat dan tambah tambahan an penget pengetahu ahuan an khususn khususnya ya kepada kepada penuli penuliss dan kepada kepada pemba4a pemba4a dalam dalam menjala menjalanka nkan n prakte praktek k seharisehari-har harii sebagai dokter. Terima kasih. Mataram, No7ember 5#")
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
/esehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kese kesemp mpur urnaa naan n beke bekerja rjany nyaa sist sistem em dalam dalam tubu tubuh h ibu, ibu, yang yang memp mempun unya yaii 9ung 9ungsi si untu untuk k menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin 4ukup bulan. 0alah satu penyebab kematian kematian perinatal perinatal adalah preeklampsia. preeklampsia. Penyakit Penyakit hipertensi hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal ".
2
KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur penulis panjatkan panjatkan kehadirat kehadirat Tuhan Ya Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada waktunya. Lapo Lapora ran n kasu kasuss yang ang berju berjudu dull !"P# !"P#$# $#%# %# &k '(-) '(-)# # Ming Minggu gu*T *T*% *%*+& *+& eng engan an Preeklampsia erat ini disusun dalam rangka mengikuti /epaniteraan /linik Madya di agian*0M1 2bstetri dan !inekologi 3umah 0akit &mum aerah Praya. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengu4apkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis. ". r. + /etut Puspa Puspa $mbara, $mbara, 0p.2!, 0p.2!, selaku selaku /etua /etua 0M1 2bstetr 2bstetrii dan !inekologi !inekologi 30& 30& 5. '. ). 8.
Praya sekaligus pembimbing. r. ewi 6ijayan 6ijayanti, ti, 0p.2! 0p.2! selaku super7isor super7isor.. r. r. !.N. !.N. 0utama, 0utama, 0p.2 0p.2!, !, selaku selaku super super7is 7isor. or. r. Yuaris 6idy 6idyo o &tomo, &tomo, 0p.2! selaku super7i super7isor sor.. 0emu 0emuaa piha pihak k yang yang tida tidak k dapa dapatt diseb disebut utka kan n satu satu pers persat atu u yang yang tela telah h memb memberi erika kan n
bantuan kepada penulis. $khirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kasus ini masih banyak kekura kekuranga ngan. n. 2leh 2leh karena karena itu, itu, kritik kritik dan saran saran yang yang bersi9a bersi9att memban membangun gun sangat sangat penuli penuliss harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini. 0emoga 0emoga lapora laporan n kasus kasus ini dapat dapat member memberika ikan n man9aat man9aat dan tambah tambahan an penget pengetahu ahuan an khususn khususnya ya kepada kepada penuli penuliss dan kepada kepada pemba4a pemba4a dalam dalam menjala menjalanka nkan n prakte praktek k seharisehari-har harii sebagai dokter. Terima kasih. Mataram, No7ember 5#")
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
/esehatan dan keselamatan janin dalam rahim sangat tergantung pada keadaan serta kese kesemp mpur urnaa naan n beke bekerja rjany nyaa sist sistem em dalam dalam tubu tubuh h ibu, ibu, yang yang memp mempun unya yaii 9ung 9ungsi si untu untuk k menumbuhkan hasil konsepsi dari mudigah menjadi janin 4ukup bulan. 0alah satu penyebab kematian kematian perinatal perinatal adalah preeklampsia. preeklampsia. Penyakit Penyakit hipertensi hipertensi pada kehamilan berperan besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal ".
2
Preeklampsia merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian ibu dan janin yang 4ukup tinggi di +ndonesia. i +ndonesia menurut 0ur7ey emogra9i /esehatan +ndonesia :0/+; tahun 5##( angka kematian ibu :$/+; masih 4ukup tinggi yaitu '(# per "##.### kelahiran. Penyebab kematian ibu terbesar 8<,"= karena perdarahan dan eklamsi kedua sebab itu sebenarnya dapat di4egah dengan pemeriksaan kehamilan yang memadai ". erdasarkan erdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working rking Grou Group p on High High Blood Blood Press Pressur uree in Preg Pregnan nancy cy tahun tahun 5##", 5##", hipert hipertensi ensi dalam dalam kehamilan kehamilan diklasi9ikasi diklasi9ikasikan kan menjadi menjadi hipertensi hipertensi kronik, kronik, preeklampsia preeklampsia-eklamp -eklampsia, sia, hipertensi hipertensi kronik kronik dengan dengan superim superimpos posed ed preekl preeklamp ampsia, sia, hiperte hipertensi nsi gestasi gestasiona onall disebu disebutt juga juga transient hypertension",5. 0ela 0elain in in9e in9eks ksii dan dan perd perdar arah ahan an,, preek preeklam lamps psia* ia*ek eklam lampsi psiaa meru merupa paka kan n sala salah h satu satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang 9rekuensi dilaporkan berkisar antara #,' = sampai #,> =, sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih ke4il, yaitu #,#8 = sampai #," =. i +ndonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar ",8 = sampai "8 =
",'
.
0ala 0alah h satu satu upay upayaa untu untuk k menu menuru runk nkan an $ngka ngka /ema /ematia tian n Peri Perina nata tall :$/P :$/P;; akib akibat at preeklampsia adalah dengan menurunkan angka kejadian preeklampsia. preeklampsia. $ngka $ngka kejadian dapat dituru diturunka nkan n melalu melaluii upaya upaya pen4eg pen4egaha ahan, n, pengam pengamatan atan dini, dini, dan terapi terapi.. &paya &paya pen4eg pen4egaha ahan n kematian perinatal dapat diturunkan bila dapat diidenti9ikasi 9aktor-9aktor yang mempunyai nilai prediksi ".
3
BAB II TIN.AUAN PUSTAKA
#1 D$ini"i
erdasarkan Report of the National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 5##" ",)? ". %ipertensi /ronik $dalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 5# minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 5# minggu dan hipertensi menetap sampai 5 minggu pas4a persalinan. 5. Preeklampsia-eklampsia Preeklampsi adalah hipertensi yang timbul setelah 5# minggu kehamilan di sertai dengan proteinuria. Eklampsi adalah preeklampsi yang disertai dengan kejang dan atau koma. '. %ipertensi kronik dengan superimposed pree4lampsia $dalah %ipertensi kronik yang disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria. ). %ipertensi gestasional :disebut juga transient hypertension; $dalah hipertensi yang timbul pada saat kehamilan tanpa disertai proetinuria dan hipertensi menghilang setelah ' bulan pas4a persalinan atau kehamilan dengan tandatanda preeklampsia tetapi tanpa proteinuria. %ipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolik @ ")#*(# mm%g. Pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan 5 kali selang ) jam. Proteinuria ialah adanya '## mg protein dalam urin selama 5) jam atau sama dengan @ "A dipstick ". Edema, dahulu edema tungkai, dipakai sebagai tanda-tanda preeklampsia, tetapi sekarang edema
tungkai
tidak
dipakai
lagi,
ke4uali
edema
generalisata
:anasarka;.
Perlu
dipertimbangkan 9aktor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, bila didapatkan edema generalisata, atau kenaikan berat badan B #,8> kg*minggu. Primigra7ida yang mempunyai kenaikan berat badan rendah C #,') kg*minggu, menurunkan resiko hipertensi, tetapi meningkatkan resiko berat badan bayi rendah ".
4
# K!a"iia"i
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah kehamilan 5# minggu disertai dengan proteinuria. Preeklampsia dibagi menjadi 5 yaitu ?
5
". Preeklampsia ringan Preeklampsia ringan adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik*diastolik @ ")#*(# sampai C "D#*""# mm%g dengan proteinuria @ A" dipstik. Preeklampsia ringan ditegakkan berdasar atas timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan*atau edema setelah kehamilan 5# minggu ",8. 5. Preeklampsia berat Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik @ "D# mm%g dan tekanan darah diastolik @ ""# mm%g disertai proteinuria8. Preeklampsia berat dibagi menjadi :a; Preeklampsia berat tanpa impending eklampsia, dan :b; Preeklampsia berat dengan impending eklampsia. isebut impending eklampsia bila preeklampsia berat disertai gejala gejala subjekti9 berupa nyeri kepala hebat, gangguan 7isus, muntah muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresi9 tekanan darah ",5,',). Tabel Perbandingan Preeklampsi 3ingan dan erat ). A(nrma!i%a" T$anan ara ia"%!i Pr%$in&ria N$ri K$'a!a Gan22&an '$n2!ia%an N$ri $'i2a"%ri&m O!i2&ria K$5an2 6 $!am'"ia7 Kr$a%inin S$r&m Trm("i%'$nia P$nin2a%an $n8im a%i R$"%ri"i '$r%&m(&an
Pr$ $!am'"ia Rin2an C "## mm%g "A Normal Minimal -
Pr$ $!am'"ia B$ra% @ ""# mm%g Persisten 5A atau lebih $da $da $da $da $da Meningkat $da Nyata Nyata
$%&" E$ma '&!m
-
$da
5.' E'i$mi!2i Preeklampsia*eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia khususnya negara-negara sedang berkembang. Pada negara sedang berkembang 9rekuensi dilaporkan berkisar antara #,' = sampai #,> =, sedang di negara-negara maju angka eklampsia lebih ke4il, yaitu #,#8 = sampai #," =. i +ndonesia preeklampsia berat dan eklampsia merupakan penyebab kematian ibu berkisar",8 = sampai 58 =, sedangkan kematian bayi antara )8 = sampai 8# =. 5 Eklampsia menyebabkan 8#.### kematian*tahun di seluruh dunia, "# = dari total kematian maternal.
8
#4 +a%r Ri"i
6
Terdapat banyak 9aktor risiko untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yang dapat dikelompokkan dalam 9aktor risiko sebagai berikut? ",5, Primigra7ida, primipaternitas %iperplasentosis, misalnya? mola hidatidosa, kehamilan multipel, diabetes mellitus, • •
• • • •
hidrops 9etalis, bayi besar &mur yang ekstrim. &sia kurang dari 5# tahun atau lebih dari '8 tahun 3iwayat keluarga pernah preeklampsia*eklampsia Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil 2besitas 3esiko terjadinya preeklampsia meningkat menjadi "',' = pada wanita
dengan M+ B '8 kg*m 5. Preeklampsia*eklampsia dipengaruhi juga oleh paritas, genetik dan 9aktor lingkungan Meningkat pada ras $9rika-$merika 5.8 E%i!2i an Pa%i"i!2i Penyebab hipertensi dalam kehamilan sampai saat ini belum diketahui pasti. eberapa • •
penjelasan mengenai patogenesisnya masih berupa teori. Teori-teori yang saat ini banyak dianut adalah ",5? 1# T$ri $!ainan a"&!ari"a"i '!a"$n%a Pada kehamilan normal, dengan alasan yang belum jelas, terjadi in7asi tro9oblas ke •
lapisan otot polos 7askuler, sehingga lapisan otot beregenerasi dan arteri spiralis dapat berdilatasi. ilatasi lumen dan matriks di sekitar 7askuler memberi e9ek menurunkan tekanan darah, penurunan resistensi 7askular, dan peningkatan aliran darah ke •
jaringan plasenta F janin sehingga terjadi remodeling arteri spiralis. Pada hipertensi dalam kehamilan, tidak terjadi in7asi tro9oblas ke lapisan otot 7askular F matriks sekitarnya. $kibatnya, lapisan myoepitel tetap keras dan kaku sehingga tidak terjadi 7asodilatasi, bahkan relati9 mengalami 7asokonstriksi. E9ek remodeling arteri spiralis yang normal pun tidak terjadi yang kemudian menyebabkan peningkatan tekanan darah dan aliran darah uteroplasenta menurun sehingga terjadi iskemia plasenta.
7
# T$ri I"$mia P!a"$n%a) Raia! B$(a") an Di"&n2"i En%$! I"$mia '!a"$n%a) an '$m($n%&an "ian/raia! ($(a" Pada teori in7asi tropoblas, hipertensi dalam kehamilan teradi karena kegagalan
remodeling arteri spiralis dengan akibat plasenta mengalami iskemia. Plasenta yang mengalami iskemia akan menghasilkan radikal bebas*oksidan :senyawa penerima elektron atau atom*molekul yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan;. 0alah satu yang dihasilkan adalah r adikal hidroksil, yang bersi9at toksis terhadap membran sel endotel yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak yang akan merusak membran sel, nukleus, dan protein sel endotel. P$r"ia !$ma "$(a2ai "ian 'aa i'$r%$n"i a!am $ami!an Peroksida lemak sebagai bahan oksidan akan beredar dalam darah sebagai bahan toksin, yang paling mudah terpengaruh oleh bahan ini adalah sel endotel, karena sel endotel adalah yang paling dekat dengan aliran darah, dan mengandung banyak asam lemak yang dengan mudah dapat diubah menjadi lemak peroksida oleh oksidan hidroksil yang dihasilkan plasenta iskemik.
Di"&n2"i "$! $n%$!
Endotel yang terpapar peroksida lemak akan mengalami kerusakan dan gangguan 9ungsi endotel, keadaan ini disebut dis9ungsi endotel, yang mengakibatkan ? !angguan metabolisme prostaglandin, suatu 7asodilator kuat.
8
$gregasi trombosit ke daerah endotel yang mengalami kerusakan. $gregasi
trombosit memproduksi tromboksan, yang merupakan 7asokonstriktor kuat. Peningkatan permeabilitas kapiler Peningkatan produksi bahan-bahan 7asopresor, misalnya endotelin. Peningkatan 9aktor-9aktor koagulasi 3# T$ri In%!$ran"i Im&n!2i" I(&-.anin Pada kehamilan normal, tubuh ibu menerima hasil konsepsi, yang merupakan suatu •
benda asing. isebabkan oleh adanya human leukocyte antigen protein G :%L$-!;, •
yang memodulasi sistem imun, sehingga tidak bereaksi terhadap hasil konsepsi. %L$-! ini ber9ungsi untuk melindungi tropoblas dari lisis oleh Natural Killer :N/;
•
ibu. Pada hipertensi dalam kehamilan, terjadi penurunan ekspresi %L$-!. erkurangnya %L$-! di sel desidua di daerah plasenta, menghambat in7asi tropoblas dalam desidua, yang penting dalam memudahkan 7asodilatasi pembuluh darah dan matriks
di sekitarnya. 4# T$ri Aa'%a"i Karia"&!$r Pada kehamilan normal, pembuluh darah re9rakter terhadap bahan-bahan 7asopressor, •
akibat adanya perlindungan dari sintesis prostaglandin oleh sel endotel. 3e9rakter artinya tidak peka atau dibutuhkan kadar yang lebih tinggi untuk menimbulkan •
7asokonstriksi. Pada hipertensi dalam kehamilan, endotel kehilangan daya re9rakternya terhadap bahan 7asopressor, sehingga terjadi peningkatan kepekaan terhadap rangsangan dari bahan-bahan tersebut, hingga dalam tahap pembuluh darah menjadi sangat peka
terhadap rangsangan bahan 7asopressor. # T$ri 2$n$%i $da 9aktor keturunan dan 9amilial dengan model gen tunggal. !enotipe ibu lebih menentukan terjadinya hipertensi dalam kehamilan se4ara 9amilial jika dibandingkan dengan genotie janin. Telah terbukti bahwa ibu yang mengalami preeklampsia, 5D = anak perempuannya akan mengalami preeklmapsia pula, sedangkan hanya < = anak menantu mengalami preeklampsia. ;# T$ri D$i"i$n"i Gi8i 6T$ri i$%7 Penelitian lama menyebutkan bahwa terdapat hubungan adanya de9isiensi giGi •
•
terhadap terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Penelitian terbaru menyebutkan konsumsi minyak ikan dapat menurunkan resiko. Penelitian lainnya juga menyebutkan, wanita yang mengkonsumsi kalsium selama kehamilan, memiliki resiko lebih rendah mengalami %/, dan angka kejadian preeklampsia lebih rendah pada wanita hamil yang diberi suplemen kalsium daripada
hanya glukosa. <# T$ri "%im&!&" in!ama"i 9
•
Teori ini didasarkan pada 9akta bahwa lepasnya debris 9ibroblas akan merangsang
•
terjadinya in9lamasi. Pada kehamilan normal, hal ini juga terjadi, namun dalam batas wajar, sehingga
•
proses in9lamasi yang terjadi tidak menimbulkan masalah. is9ungsi endotel mengakibatkan akti7asi leukosit yang sangat tinggi pada aliran darah ibu sehingga in9lamasi yang terjadi bersi9at sistemik.
Pato9isiologi %ipertensi dalam /ehamilan 5. 5.D P$r&(aan "i"%$m an r2an 'aa 'r$$!am'"ia 1) a# ,!&m$ '!a"ma Pada kehamilan normal, 7olume plasma meningkat dengan bermakna :hiper7olemia;, guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin. Peningkatan tertinggi 7olume plasma pada hamil normal terjadi pada umur kehamilan '5-') minggu. 0ebaliknya, oleh sebab yang tidak jelas pada preeklampsia terjadi penurunan 7olume plasma
antara
'#-)#=
dibanding
kehamilan
normal,
disebut
hipo7olemia.
%ipo7olemia diimbangi dengan 7asokonstriksi sehingga terjadi hipertensi. Holume plasma yang menurun memberi dampak yang luas pada organ-organ penting. ' (# Hi'$r%$n"i %ipertensi merupakan tanda terpenting guna menegakkan diagnosis hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik menggambarkan resistensi peri9er, sedangkan tekanan sistolik, menggambarkan besaran 4urah jantung ". Pada preeklampsia, peningkatan reakti7itas dimulai pada umur kehamilan 5# minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya pada trimester ++. Tekanan darah yang tinggi pada preeklampsia bersi9at labil dan mengikuti irama sirkardian normal. 10
Tekanan darah menjadi normal beberapa hari pas4a persalinan, ke4uali pada beberapa kasus preeklampsia berat kembalinya tekanan darah normal dapat terjadi 5-) minggu pas4a persalinan.Tekanan darah bergantung terutama pada 4urah jantung, 7olume plasma, resistensi peri9er, dan 7iskositas darah",5. Timbulnya hipertensi adalah akibat 7asospasme menyeluruh dengan ukuran tekanan darah @")#*(# mm%g dalam 5 kali pengukuran selang D jam. ipilihnya tekanan diastolik (# mm%g yang disertai proteinuria, mempunyai korelasi dengan kematian perinatal tinggi. Mengingat proteinuria berkorelasi dengan nilai absolute tekanan darah diastolik, maka kenaikan :perbedaan; tekanan darah tidak dipakai sabagai kriteria diagnosis hipertensi, hanya sebagai tanda waspada ",5. =# +&n2"i Gin5a! P$r&(aan &n2"i 2in5a! i"$(a(an !$ a!-a! ($ri&% : 1) Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat hipo7olemia mengakibatkan •
•
terjadinya oliguria, bahkan anuria. /erusakan sel glomerulus mengakibatkan meningkatnya permeabilitas membran basalis sehingga terjadi kebo4oran dan mengakibatkan proteinuria. Proteinuria terjadi pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai preeklampsia tanpa
•
•
proteinuria, karena janin lebih dulu lahir. Terjadi glomerular capillary endotheliosis akibat sel endotel glomerular membengkak dan disertai deposit 9ibril. !agal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus ginjal. ila sebagian besar korteks ginjal mengalami nekrosis, maka terjadi nekrosis korteks ginjal yang
•
bersi9at irre7ersibel. apat terjadi kerusakan intrinsik jaringan ginjal akibat 7asospasme pembuluh darah. apat diatasi dengan pemberian dopamin agar terjadi 7asodilatasi pembuluh darah ginjal.
Pr%$in&ria •
•
ila proteinuria timbul ? - 0ebelum hipertensi, umumnya merupakan gejala penyakit ginjal - Tanpa hipertensi, maka dapat dipertimbangkan sebagai penyulit kehamilan - Tanpa kenaikan tekanan darah diastolik @ (# mm%g Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis pre-eklampsia, tetapi proteinuria umumnya timbul jauh pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai
•
preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir lebih dulu. Pengukuran proteinuria, dapat dilakukan dengan urin dipsti4k "##mg*l atau A ", sekurang-kurangnya diperiksa 5 kali urin a4ak selang D jam dan pengumpulan proteinuria dalam 5) jam. ianggap patologis bila besaran proteinuria @ '## mg*5) jam. 11
A"am Ura% S$r&m &mumnya meningkat @ 8 mg*44. %al ini disebabkan oleh hipo7olemia, yang
menimbulkan penurunan aliran darah ginjal dan mengakibatkan menurunnya 9iltrasi glomerulus, sehingga menurunkan sekresi asam urat. Peningkatan asam urat dapat terjadi juga akibat iskemia jaringan. Kr$a%inin 0ama halnya dengan kadar asam urat serum, kadar kreatinin plasma pada pre-eklampsia juga meningkat. %al ini disebabkan oleh hipo7olemia, maka aliran darah ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya 9iltrasi glomerulus, sehingga menurunnya sekresi kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma. apat men4apai kadar kreatinin plasma @ " mg*44, dan biasanya terjadi pada preeklampsia berat dengan penyulit pada ginjal. O!i2&ria an An&ria 2liguria dan anuria terjadi karena hipo7olemia sehingga aliran darah ke ginjal menurun yang mengakibatkan produksi urin menurun :oliguria;, bahkan dapat terjadi anuria. erat ringannya oliguria menggambarkan berat ringannya hipo7olemia. %al ini menggambarkan pula berat berat ringannya preeklampsia. # E!$%r!i% /adar elektrolit total menurun pada waktu hamil normal. Pada preeklampsia kadar elektrolit total sama dengan hamil normal, ke4uali bila diberi diuretikum banyak, restriksi konsumsi garam atau pemberian 4airan oksitosin yang bersi9at antidiuretik. Pre-eklampsia berat yang mengalami hipoksia dapat menimbulkan gangguan keseimbangan asam basa. Pada waktu terjadi kejang eklampsia kadar bikarbonat menurun, disebabkan timbulnya asidosis laktat dan akibat kompensasi hilangnya karbon dioksida. /adar natrium dan kalium pada preeklampsia sama dengan hamil normal, yaitu sesuai dengan proporsi jumlah air dalam tubuh, sehingga tidak terjadi retensi natrium yang berlebihan. +ni berarti pada pre-eklampsia tidak diperlukan restriksi konsumsi garam. $# T$anan "m%i= !i '!a"ma/%$anan n%i 2smolaritas serum dan tekanan onkotik menurun pada umur kehamilan <
minggu. Pada preeklampsia tekanan onkotik makin menurun karena kebo4oran protein dan peningkatan permeabilitas 7as4ular. # Ka2&!a"i an i(rin!i"i"
12
!angguan koagulasi pada preeklampsia, misalnya trombositopenia, jarang yang berat, tetapi sering dijumpai. Pada preeklampsia terjadi peningkatan 1P, penurunan antitrombin +++, dan peningkatan 9ibronektin 2# ,i""i%a" ara Hiskositas darah ditentukan oleh 7olume plasma, molekul makro? 9ibrinogen dan hematokrit. Pada preeklampsia 7iskositas darah meningkat, mengakibatkan meningkatnya resistensi peri9er dan menurunnya aliran darah keorgan # H$ma%ri% Pada hamil normal hematokrit menurun karena hipo7olemia, kemudian meningkat lagi pada trimester +++ akibat peningkatan produksi urin. Pada preeklampsia hematokrit menurun karena hipo7olemia yang menggambarkan beratnya preeklampsia. i# E$ma apat terjadi pada kehamilan normal. Edema yang terjadi pada kehamilan mempunyai banyak interpretasi, misalnya )#= edema dijumpai pada hamil normal, D#= edema dijumpai dengan hipertensi, dan <#= edema dijumpai pada kehamilan dengan hipertensi dan proteinuria. Edema terjadi karena hipoalbuminemia atau kerusakan sel endotel kapiler. Edema yang patologik adalah edema yang non-dependent pada muka dan tangan, atau edema generelisata, dan biasanya disertai dengan kenaikan berat badan yang 4epat. 5# H$ma%!2i= isebabkan oleh hipo7olemia akibat 7asospasme, hipoalbuminemia, hemolisis mikroangiopatik akibat spasme arteriole, dan hemolisis akibat kerusakan endotel arteriole. Perubahan tersebut dapat berupa peningkatan hematokrit akibat hipo7olemia, peningkatan 7iskositas darah, trombositopenia, dan gejala hemolisis mikroangiopatik. # H$'ar asar perubahan pada hepar ialah 7asospasme, iskemia, dan perdarahan. ila terjadi perdarahan pada sel periportal lobus peri9er, akan terjadi nekrosis sel hepar dan peningkatan enGim hepar. Perdarahan ini dapat meluas hingga di bawah kapsula hepar dan disebut subskapular hematoma. 0ubkaspular hematoma menimbulkan rasa nyeri di daerah epigastrium dan dapat menimbulkan ruptur hepar, sehingga perlu pembedahan ",5.
13
!#
N$&r!2i= Perubahan neurologi4 dapat berupa ? Nyeri kepala yang disebabkan oleh hiperper9usi otak, sehingga menimbulkan •
•
7asogenik edema. $kibat spasme arteri retina dan edema retina dapat terjadi gangguan 7isus. !angguan 7isus dapat berupa pandanngan kabur, skotomata, amaurosis yaitu
•
kebutaan tanpa jelas adanya kelainan, dan ablasio retinae :retinal deta4hment;. %iperre9leksi sering dijumpai pada pre-eklampsia berat, tapi bukan 9aktor
•
prediksi terjadinya eklampsia. apat timbul kejang eklamptik. Penyebab kejang eklamptik ialah edema serebri,
•
7asospasme serebri, dan iskemia serebri. Perdarahan intrakranial meskipun jarang, dapat terjadi pada pre-eklampsia berat
dan eklampsia. m# Karia"&!ar Perubahan kardio7askular disebabkan oleh peningkatan cardiac afterload akibat hipertensi dan penurunan cardiac preload akibat hipo7olemia. n# Par& Penderita preeklampsia berat mempunyai resiko besar terjadinya edema paru. Edema paru dapat disebabkan oleh payah jantung kiri, kerusakan endotel pada pembuluh darah kapiler paru, dan menurunnya diuresis. alam menangani edema paru, pemasangan entral !enous Pressure :IHP; tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari pulmonary capillary "edge pressure. # .anin Pre-eklampsia dan eklampsia memberi pengaruh buruk pada kesehatan janin yang
disebabkan
oleh
menurunnya
per9usi
utero-plasenta,
hipo7olemia,
7asospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta. ampak pre-eklampsia dan eklampsia pada janin adalah ? #ntrauterine gro"th restriction :+&!3; dan oligohidramnion /enaikan morbiditas dan mortalitas janin, se4ara tidak langsung akibat • •
intrauterine gro"th restriction, prematuritas, oligohidroamnion, dan solusio plasenta. P$r&(aan ana%mi
I(& ami! 14
Normal %iper7olemia
an i"i!2i ,!&m$ '!a"ma Gin5a!
-
Preeklampsia %ipo7olemia Penurunan aliran darah ke ginjal /erusakan glomerulus permiabilitas
-
kapiler meningkat proteinuria /erusakan ginjal akibat 7asospasme
-
T$anan "m%i
Menurun pada umur
pembuluh darah ginjal 0emakin menurun karena adanya kebo4oran
!i
kehamilan < minggu
protein plasma dan peningkatan permiabilitas 7askuler
'!a"ma/%$anan n%i H$ma%ri%
Menurun
Trm("i% H$'ar
:hiper7olemia; Normal Normal
N$&r!2i
Normal
Meningkat :hipo7olemia; C "##.### sel * mm' 0ubkapsular hematom nyeri epigastrium Peningkatan enGim hati - Hasogenik edema nyeri kepala berat - 0pasme arteri retina gangguan 7isus, ablasio retina /ejang edema
-
Karia"&!$r
-
$9terload menurun I2 meningkat
:peningkatan kadar
serebri,
spasme
serebri, dan iskemia serebri meningkat :7asokontriksi - $terload peri9er; - Preload menurun :hipo7olemia;
estrogen dan rogesteron -
Par&
7asodilatasi peri9er; Peningkatan preload :hiper7olemia; Normal
-
!agal jantung kiri, kerusakan pembuluh darah kapiler paru, penurunan diuresis Meningkatnya resiko edema paru
1))3)4
5.> Gam(aran K!ini Pr$$!am'"ia ($ra% Preeklampsia merupakan penyulit dalam kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra dan postpartum. ari gejala-gejala klinik preeklampsia dapat dibagi menjadi preeklampsia ringan dan berat",5.
15
Pembagian preeklampsia ringan dan berat tidaklah berarti adanya dua penyakit ang jelas berbed, sebab seringakali ditemukan penderita dengan preeklampsia ringan dapat mendadak mengalami kejang dan jatuh dalam koma ",5. !ambaran klinik preeklampsia ber7ariasi luas dan sangat indi7idual. /adang-kadang sukar untuk menentukan gejala preeklampsia mana yang timbul lebih dahulu. Timbulnya hipertensi dan proteinuria merupakan gejala yang paling penting. Namun, sayangnya penderita seringkali tidak merasakan perubahan ini. ila penderita sudah mengeluh adanya gangguan nyeri kepala, gangguan pengelihatan atau nyeri epigastrium, maka penyakit ini sudah lanjut",5. Ba%a"an : Timbulnya hipertensi @ "D# *""# mm%g disertai proteinuria dan atau edema pada kehamilan setelah 5# minggu. Preeklampsia digolongkan preeklampsia berat bila didapatkan hipertensi dalam kehamilan dengan satu atau lebih gejala di bawah ini berikut? ' a. Tekanan darah sistolik @"D# dan tekanan darah diastolik @""# mm%g. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil sedah dirawat di rumah sakit dan sudah menjalani tirah baring b. Proteinuria lebih 8 gr*5) jam atau )A dalam pemeriksaan kualitati9 4. 2liguria yaitu produksi urin C 8## 44 * 5) jam d. /enaikan kadar kreatinin plasma e. !angguan 7isus dan serebral ? penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma, dan pandangan kabur. 9. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen :akibat teregangnya kapsula glisson; g. Edema paru paru dan sianosis h. %emolisis mikroangiopatik i.
Trombositopenia berat ? C "##.### sel * mm' atau penurunan trombosit dengan 4epat
j.
!angguan 9ungsi hepar :kerusakan hepatoselular;? peningkatan kadar alanin dan aspartate aminotransferase
k. Pertumbuhan janin intrauterin terhambat l.
0indrom %ELLP
#> P$na%a!a"anaan A# Sia' %$raa' '$nai%na: '$n2(a%an m$iam$n%"a Penderita preeklampsia berat harus segera masuk rumah sakit untuk rawat inap dan •
dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi :kiri;. Perawatan yang penting pada 16
preeklampsia berat adalah pengelolaan 4airan, karena penderita preeklampsia dan eklampsia mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya edema paru dan oliguria. 0ebab dari kedua keadaan tersebut belum jelas, tetapi 9aktor yang sangat memnentukan terjadinya edema paru dan oliguria adalah hipo7olemia, 7asospasme, kerusakan sel endotel, penurunan gradien tekanan onkotik koloid : pulmonary capillary "edge pressure;". 2leh karena itu, monitoring input 4airan :melalui oral ataupun in9us; dan output 4airan :melalui urin; menjadi sangat penting. $rtinya harus dilakukan pengukuran se4ara tepat berapa jumlah 4airan yang dimasukkan dan dikeluarkan. ila terjadi tanda-tanda edema paru, segera dilakukan tindakan koreksi 4airan, yaitu dapat diberikan berupa 8= 3inger-dekstrose atau 4airan garam 9aali, dengan jumlah tetesan "58 44*jam atau in9us dekstrose 8= yang tiap " liternya diselingi dengan in9us 3inger laktat :D#-"58 44*jam; 8## 44. Pasien juga dipasangi kateter 9oley untuk mengukur pengeluaran urin. 2liguria terjadi bila produksi urin C'# 44*jam dalam 5-' jam atau C8## 44*5) jam. iberikan antasida untuk menetralisir asam lambung sehingga bila mendadak kejang, dapat menghindari aspirasi asam lambung yang sangat asam. iet yang 4ukup protein, •
rendah karbohidrat, lemak dan garam ",8. P$m($rian (a% an%i$5an2 a.Mg02) b.
iaGepam
4.1enitoin 2bat anti kejang yang banyak dipakai di +ndonesia adalah magnesium sul9at :Mg02)>%52;. Magnesium sul9at menghambat atau menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat sara9 dengan menghambat transmisi neuromuskular. Transmisi neuromuskular membutuhkan kalsium pada sinaps, sehingga pada pemberian magnesium sul9at, akan menggeser kalsium yang kerja magnesium sul9at. Magnesium sul9at menjadi pilihan pertama untuk kejang pada preeklampsia atau eklampsia. Iara pemberian magnesium sul9at antara lain?"8 •
Loading dose? inititial dose ) gram Mg02 )? intra7ena, :)#= dalam "# 44; selama "8 menit
•
$aintenance dose% iberikan in9us D gram dalam larutan ringer* D jamJ atau diberikan )-8 gram i.m. 0elanjutnya maintenan4e dose diberikan ) gram i.m tiap )-D jam. '
•
0yarat-syarat pemberian Mg02)? 17
a. %arus tersedia antidotum Mg02), bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium glukonas "#= K " g :"#= dalam "# 44; diberikan i.7. ' menit. b. 3e9lek patella :A; kuat 4. 1rekuensi na9as B"D kali*menit, tidak ada tanda-tanda distress perna9asan. •
Magnesium sul9at dihentikan bila? a. $da tanda-tanda intoksikasi b. 0etelah 5) jam pas4apersalinan atau 5) jam setelah kejang terakhir
•
osis terapeutik dan toksis Mg02 ) a. osis terapeutik? )-> mE*L :),<-<,) mg*dl; b. %ilangnya re9lek tendon? "# mE*L :"5 mg*dl; 4. Tehentinya perna9asan? "8 mE*L :"< mg*dl; d. Terhentinya jantung? B'# mE*L :B'D mg*dl;
•
ila terjadi re9rakter terhadap pemberian Mg02), maka diberikan salah satu obat berikut? tiopental sodium, sodium amobarbital, diaGepam, atau 9enitoin
•
iuretik tidak diberikan se4ara rutin, ke4uali bila ada edema paru, payah jantung kongesti9 atau anasarka. iuretik yang dipakai adalah 9urosemid.
•
Pemberian antihipertensi Masih banyak pendapat dari beberapa negara tentang penentuan batas : cut off ; tekanan darah untuk pemberian antihipertensi. eberapa sumber menggunakan 4ut o99 @"D#*""# mm%g, ada pula yang menentukan 4ut o99 B"5Dmm%g ",8. enis antihipertensi yang sering digunakan di +ndonesia adalah Nifedipin, dosis awal ?"#-5# mg, diulangi '# menit bila perlu. osis maksimum "5# mg per 5) jam. Ni9edipin tidak boleh digunakan sublingual karena e9ek 7asodilatasi sangat 4epat, sehingga hanya boleh diberikan per oral ",8.
B# Sia' %$raa' $ami!anna 17 P$ra?a%an a%i 6a2r$"i7 erarti kehamilan segera diakhiri*diterminasi
bersamaan
dengan
pemberian
pengobatan medikamentosa.' Inia"i:1)) I(& - &mur kehamilan @ '> minggu - $danya tanda-tanda* gejala impending eclampsia - /egagalan terapi pada perawatan konser7ati9, yaitu keadaan klinik dan •
-
laboratoriik memburuk Perawatan konser7ati9 gagal Perawatan selama 5) jam, tekanan darah tetap @ "D# * ""# mm%g Timbul onset persalinan, ketuban pe4ah, atau perdarahan 18
•
.anin -
•
$danya tanda-tanda fetal distress - $danya tanda-tanda intrauterine gro"th restriction :+&!3; - N0T non reakti9 dengan pro9il bio9isik abnormal - Terjadinya oligohidramnion La(ra%ri $danya tanda-tanda 0indroma %ELLP khususnya menurunnya trombosit dengan 4epat
P$n2(a%an M$iam$n%"a : 1)
". 5. '.
Tirah baring miring ke satu sisi :kiri; +n9us ekstrose 8= 5# tetes*menit Pemberian Mg02) osis $wal ? erikan Mg02 ) ) g +H :bolus; • osis Pemeliharaan ? Mg02) 5 g * jam +H •
). ila tekanan darah @ "<#*""# mm%g diberikan injeksi Ilonidin #,"8 mg +H yang dien4erkan "# 44 ekstrose 8= diberikan sama dengan perawatan konser7ati9 dilanjutkan Ni9edipin ' "# mg. T$rmina"i $ami!an8
Iara mengakhiri kehamilan :terminasi kehamilan; dilakukan berdasar keadaan obstetri4 pada waktu itu, apakah sudah inpartu atau belum. +nduksi persalinan dengan drips 2ksitosin bila ? /esejahteraan janin baik 0kor pel7ik :ishop; @ 8 2perasi 0eksio 0esarea bila ? /esejahteraan janin jelek 0kor pel7ik :ishop; C 8 7 P$ra?a%an n"$ra%i erarti kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian pengobatan •
•
medikamentosa. +ndikasi perawatan konser7ati9 ialah bila kehamilan preterm O '> minggu tanpa disertai tanda-tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik. ",8 $. Pengobatan dilakukan di /amar ersalin * 3uang +solasi ? 8 a. Tirah baring dengan miring ke satu sisi :kiri; b. +n9us ekstrose 8=, 5# tetes*menit 4. Pasang kateter tetap d. Pemberian obat anti kejang ? Magnesium 0ul9at :Mg02); Langsung berikan dosis pemeliharaan Mg02 ) 5 g*jam +H 0yarat-syarat pemberian Mg02) ? - %arus tersedia antidotum Mg02), yaitu Ial4ium !lukonas "#= :" gr • •
-
dalam "# 44; diberikan +H pelan :' menit;. 3e9leks patella :A; 1rekuensi perna9asan B "D *menit Produksi urine B "## 44 dalam ) jam sebelumnya.
e. Pemberian anti hipertensi :bila tekanan darah @ "<#*""# mm%g; 19
+njeksi Ilonidin " ampul :#,"8 mg*44; dilarutkan*dien4erkan dalam larutan ekstrose 8= "# 44. Mula-mula disuntikkan 8 44 +H perlahan-lahan selama 8 menit. /emudian setelah 8 menit tekanan darah diukur bila belum ada penurunan, maka diberikan lagi 8 44 +H perlahan-lahan selama 8 menit. +njeksi Ilonidin dapat diberikan tiap ) jam sampai tekanan darah diastolik normal. 9. Pemeriksaan Laboratorium ? %b, Trombosit, %ematokrit, $sam &rat &rine lengkap dan produksi urine 5) jam • 1ungsi hati • 1ungsi ginjal • . Pengobatan dan e7aluasi selama rawat inap di /amar ersalin ?8 a.Tirah aring b. Medikamentosa ? Ni9edipin ' "# mg :po;. • 3oboransia • •
4. Pemeriksaan Laboratorium ? • • • •
%b, Trombosit, %ematokrit, asam urat &rine lengkap dan produksi urine 5) jam 1ungsi hati 1ungsi !injal
d. iet biasa e. ilakukan penilaian kesejahteraan janin :/T!*&0!; Perawatan /onser7ati9 dianggap gagal bila ? 8 • • • • •
$danya tanda-tanda +mpending Eklampsia :keluhan subyekti9; Penilaian kesejahteraan janin jelek /enaikan tekanan darah progresi9 $danya 0indroma %ELLP $danya kelainan 9ungsi ginjal
Perawatan konser7ati9 dianggap berhasil bila ? penderita sudah men4apai perbaikan dengan tanda-tanda pre-eklampsia ringan dan perawatan dilanjutkan sekurangkurangnya selama ' hari lagi kemudian penderita boleh pulang. ila perawatan konser7ati9 gagal dilakukan terminasi. 8 #9 Km'!ia"i a. Penyulit ibu? ",5 Eklampsia 0istem sara9 pusat Perdarahan intra4ranial, thrombosis 7ena sentral, hipertensi ense9alopati, edema • •
serebri, edema retina, ma4ular atau retina detachment dan kebutaan korteks. 20
• • • •
!astrointestinal-hapatika? subskapular hematoma hepar, rupture kapsul hepar !injal? gagal ginjal akut, nekrosis tubular akut %ematologi4? +I, trombositopenia dan hematoma luka operasi /ardiopulmonar? edema paru kardiogenik atau nonkardiogenik, depresi atau
arrest , pernapasan, kardiak arrest , iskemia miokardium Lain-lain? asites, edema laring, hipertensi yang tidak terkendalikan. b. Penyulit janin Penyulit yang terjadi pada janin ialah intrauterine fetal gro"th restriction, solusio •
plasenta, prematuritas, sindroma distress napas, kematian janin intrauterine, kematian neonatal perdarahan intra7entrikular, necroti&ing enterocolitis, sepsis, cere'ral palsy. SISTEM RU.UKAN Prin"i' R&5&an
Pada pasien Preeklamsi erat dan Eklampsi memiliki indikasi mutlak untuk dilakukan rujukan ke 9asilitas yang lebih lengkap, agar pasien dapat tertolong dengan segera. +ndikasi tersebut adalah jika? ". Terdapat 2liguria :C)## ml*5) jam; 5. Terdapat sindrom %ELPP '. /oma berlanjut lebih dari 5) jamsesudah kejang P$nan2anan Hi'$r%$n"i a!am K$ami!an Paa B$r(a2ai Tin2a% P$!aanan
Polindes
%ipertensi
Preeklamsi
Preeklamsi
%ipertensi
/arena
3ingan
erat*Eklamsi
/ronik
/ehamilan 3awat jalan " seminggu Pantau T, proteinuria, kesejahteraa n janin Tunggu persalinan aterm
• •
• •
•
3awat jalan +stirahat baring iet biasa Tak perlu obat-obatan ila tidak ada perbaikan, rujuk
Pastikan
gejala dan tanda preeklamsi berat. Ni9edipin "#
3awat jalan +stirahat 4ukup ila T B "D# mm%g beri
mg dan
antihipertensi Tidak ada
Mg02 ) )# g
perbaikan
+H dalam "#
rujuk
menit. 0iapkan peralatan untuk kejang 21
/ateter urine 3ujuk ke 30
Puskesmas
+dem
•
ika keadaan
•
+dem C'D minggu
+dem 3ujuk 30
memburuk
rawat jalan
B"D#*""#
tangani
" semingg Tidak ada
mm%g beri
sebagai
•
antihipertensi Pikirkan
perbaikan
preeklamsi
superimposed
rawat atau 3umah 0akit
+dem ila T
/endalikan
•
rujuk ke 30 E7aluasi
•
seperti diatas ila terdapat
hipertensi seperti pada
preeklamsi +dem Penanganan
kejang
ika tidak ada komplikasi tunggu
preeklamsi
dengan
berat, atau
Mg02 ) dosis
aterm ika terdapat
kehamilan
tanda-tanda
awal dan
preeklamsi,
jika terjadi
pertumbuhan
dosis
pertumbuhan
preeklamsi
janin
berat
terhambat
preeklamsi Terminasi
terminasi
pemeliharaan $ntihipertens
janin
i Persalinan
atau gawat
segera Perawatan postpartum
terhambat,
janin terminasi kehamilan
22
BAB III LAPORAN KASUS I#
II#
IDENTITAS Nama &sia Pekerjaan $gama 0uku $lamat 3M M30
? ? ? ? ? ? ? ?
Ny. 0 55 tahun +3T +slam 0asak Embung Tangar, anyu &rip "5'#(D #) No7ember 5#")
ANAMNESIS K$!&an U%ama : nyeri perut menjalar ke pinggang Ri?aa% P$nai% S$aran2 :
Pasien datang ke 30& Praya pada #) No7ember 5#") pkl. "5.## 6+T$, merupakan rujukan Puskesmas Mangkung dengan !"P#$#%# '(-)# minggu*T*%*+& letkep dengan Preeklampsia erat. Pasien mengatakan mulai merasakan nyeri perut menjalar ke pinggang sejak pukul 5#.## wita :' No7ember 5#"); dan tidak lama kemudian mengeluh keluar air yang merembes sekitar " jam kemudian. Lendir 4ampur darah:-;, pergerakan janin masih dirasakan. Pasien tidak mengeluh mual ataupun muntah, nyeri ulu hati ataupun gangguan penglihatan. Pasien juga mengeluhkan kedua kaki bengkak sejak sekitar " bulan yang lalu.
23
Krn!2i" i PKM Man2&n2 6 %an22a! 04 N$m($r '&&! 09#00 @ITA7 S : Pasien hamil ( bulan datang ke P/M Mangkung dengan nyeri perut yang menjalar ke
pinggang sejak 5#.## wita :#' No7ember 5#"); disertai dengan keluar air yang merembes. !erakan janin :A;, lendir 4ampur darah :-;. O : - /eadaan umum ? baik /esadaran ? Iompos mentis Tekanan darah ? ")#* (# mm%g 1rekuensi nadi ? <#*menit 1rekuensi napas ? 5#*menit 0uhu ? 'D,8 oI S%a%&" 2$n$ra!i"a%a edema ekstremitas bawah S%a%&" O("$%ri T1& ? '5 4m ? "'( *mnt HT ? ) 4m, e99 )#=, ketuban :-;, Q %++. &0! ?pasien tidak pernah &0! selama masa kehamilan Ha"i! P$m$ri"aan La(ra%ri&m Proteinuria A5 A : !"P#$#%# '(-)# minggu*T*%*+& letkep dengan preeklampsia berat P :
+n9us 3L 9lash +
0kin test ampi4illin jam "#.'# wita :-;
+njeksi ampi4illin jam "#.)# wita
24
Ri?aa% P$nai% Da&!& :
3iwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, ataupun asma disangkal. Ri?aa% P$nai% K$!&ar2a :
3iwayat keluarga memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma, maupun penyakit berat lainnya disangkal. Ri?aa% A!$r2i :
$lergi terhadap obat-obatan dan makanan disangkal.
Ri?aa% O("%$%ri :
Pasien memiliki riwayat kehamilan sebagai berikut ? ". +ni %P%T Taksiran Persalinan 3iwayat $NI $NI terakhir %asil 3iwayat &0! 3iwayat / 3en4ana / III#
? '#-#"-5#") ? '#-"#-5#") ? ) di puskesmas ? ") 2ktober 5#") ? T "5#*(# mm%g, T1& '# 4m ? Tidak pernah &0! ? ? 0untik ' bulan
STATUS GENERALIS 613# ?i%a) 04 N$m($r 0147 /eadaan umum ? aik /esadaran ? Iompos Mentis !I0 ? E)H8MD Tanda Hital - Tekanan darah ? "D#*""# mm%g - 1rekuensi nadi ? (8 *menit, reguler, kuat - 1rekuensi napas ? 5' *menit, dangkal - 0uhu ? 'D,D oI
Pemeriksaan 1isik &mum - Mata ? anemis -*-, ikterus -*- antung ? 0"05 tunggal reguler, murmur :-;, gallop :-; - Paru ? 7esikuler A*A, ronki -*-, wheeGing :-; - $bdomen ? luka operasi :-;, striae gra7idarum :A;, linea nigra :A; - Ekstremitas ? edema - akral teraba hangat A A A A A A I,#
STATUS OBSTETRI L" ? okong L5 ? puka L' ? kepala 25
L) ? )*8 T1& %+0 HT
? '' 4m J T ? '588 g ? ")< *menit ? :A; ? D 4m, e99. 8# =, ketuban :-;, presentasi kepala Q %+, teraba masih tinggi,
denominator belum jelas, tidak teraba bagian terke4il janin atau tali pusat. ,#
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
%
? "5,> g*dl
3I
? 8,5" M*dl
%IT
? )(,# =
6I
? "",55 /*dl
PLT
? "'8 /*dl
%bs$g
? :-;
Proteinuria
? A5
0!2T
? 5",8 u*l
0!PT
? 5> u*l
!0
? """ g=
26
,I#
,II#
DIAGNOSIS !"P#$#%# '(-)# minggu*0*L*+& dengan preeklampsia berat TINDAKAN Planning iagnostik - Iek arah Lengkap, 9ungsi hati :0!2T dan 0!PT;, !0 , &rine lengkap Planning Terapi Primary dan se4ondary sur7ei - 25 kanul 5 lpm $irway - penilaian hambatan jalan na9as reathing - pemasangan +H line : +H1 3L 5# tpm; Iir4ulation - penilaian kesadaran isability /elola preeklampsia Pasang 3L, rip Mg02) )#= ) gram Pemberian obat antihipertensi - Ni9edipin "# mg*< jam Pemberian $ntibiotik $mpi4ilin 5 gr*+H Pemasangan I /onsul 0PH pro obser7asi kemajuan persalinan Planning Monitoring 2bser7asi kesejahteraan ibu dan janin Planning Edukasi /+E keluarga pasien mengenai hasil pemeriksaan, penyakit yang dialami
-
pasien dan tindakan terapi yang akan dilakukan /+E keluarga pasien mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan dan resiko dari tindakan.
27
TIME 04-11-014
K$!&an
SUB.ETI,E U%ama : Nyeri
OB.ETI,E perut S%a%&" G$n$ra!i"
1#00 ?i%a
menjalar ke pinggang
/eadaan umum? baik
minggu*0*L*+&
Ri?aa% P$nai% S$aran2 :
/esadaran
? 4ompos mentis
dengan
? E)H8MD
berat
Pasien datang ke 30&P NT !I0
ASSESSMENT !"P#$#%# '(-)#
pada ) No7ember 5#") pkl. Tanda Hital Tekanan darah? ")#*(# mm%g
Puskesmas Mangkung dengan -
1reku ensi
!"P#$#%#
reguler, kuat
nadi?
<<
1rekuensi napas? 55 *menit,
preeklampsia
0uhu? 'D,DoI
mengatakan
mulai
Pasien -
• • • •
PLANNING 25 sungkup 5 lpm +H1 3L 5# tpm Ni9edipin '" tab Io 0PH? rip Mg02) )#= Perawatan ruangan obser7asi
*menit,
minggu*T*%*+& letkep dengan berat.
•
•
"5.## 6+T$, merupakan rujukan -
'(-)#
preeklampsia
•
merasakan
nyeri perut menjalar ke pinggang Pemeriksaan 1isik &mum sejak
pukul
5#.##
wita
:' -
Mata? anemis -*-, ikterus -*-
No7ember 5#"); dan tidak lama -
antung?
kemudian mengeluh keluar air
murmur :-;, gallop :-;
yang merembes sekitar " jam -
Paru?
kemudian.
wheeGing :-;
Lendir
4ampur
darah:-;, pergerakan janin masih
-
0"05 tunggal reguler,
7esikuler A*A, ronki -*-,
$bdomen? luka operasi :-;, striae
dirasakan. Pasien tidak mengeluh
gra7idarum :A;, linea nigra
mual ataupun muntah, nyeri ulu -
Ekstremitas?
hati
tungkai
ataupun
gangguan
edema :A; pada
bawah,
akral
teraba 28
penglihatan. meng eluhk an
Pasien
juga
ked ua
kak i
hangat
bengkak sejak sekitar " bulan S%a%&" O("%$%ri: yang lalu.
L" ? okong L5 ? puka Mana5$m$n i PKM L' ? kepala Man2&n2 609#00 ?i%a 7 L) ? )*8 T1& ? '' 4m J T ? '588 g +n9us 3L 9lash + ? :A; ""-"5-"5 %+0? :A; 5*"#R-'# 0kin test ampi4illin jam HT ? D 4m, e99. 8# =, "#.'# wita :-; ketuban :-;, presentasi kepala Q %+, +njeksi ampi4illin jam teraba masih tinggi, denominator "#.)# wita belum jelas, tidak teraba bagian terke4il janin atau tali pusat. Ri?aa% P$nai% Da&!& : 3iwayat penyakit jantung,
P$m$ri"aan La(ra%ri&m
ginjal,
hipertensi, diabetes mellitus, ataupun asma disangkal. Ri?aa% O("%$%ri :
Pasien memiliki riwayat kehamilan sebagai berikut ? ". +ni
%
? "5,> g*dl
3I
? 8,5" M*dl
%IT
? )(,# =
6I
? "",55 /*dl
PLT
? "'8 /*dl
%bs$g
? :-;
Proteinuria
? A5 29
penglihatan. meng eluhk an
Pasien
juga
ked ua
kak i
hangat
bengkak sejak sekitar " bulan S%a%&" O("%$%ri: yang lalu.
L" ? okong L5 ? puka Mana5$m$n i PKM L' ? kepala Man2&n2 609#00 ?i%a 7 L) ? )*8 T1& ? '' 4m J T ? '588 g +n9us 3L 9lash + ? :A; ""-"5-"5 %+0? :A; 5*"#R-'# 0kin test ampi4illin jam HT ? D 4m, e99. 8# =, "#.'# wita :-; ketuban :-;, presentasi kepala Q %+, +njeksi ampi4illin jam teraba masih tinggi, denominator "#.)# wita belum jelas, tidak teraba bagian terke4il janin atau tali pusat. Ri?aa% P$nai% Da&!& : 3iwayat penyakit jantung,
P$m$ri"aan La(ra%ri&m
ginjal,
hipertensi, diabetes mellitus, ataupun asma disangkal. Ri?aa% O("%$%ri :
Pasien memiliki riwayat kehamilan sebagai berikut ? ". +ni
%
? "5,> g*dl
3I
? 8,5" M*dl
%IT
? )(,# =
6I
? "",55 /*dl
PLT
? "'8 /*dl
%bs$g
? :-;
Proteinuria
? A5 29
%P%T ? '#-#" 5#") Taksiran Persalinan ? '#-"#-5#") 3iwayat $NI ? ) di posyandu $NI terakhir ? ") 2ktober 5#") 3iwayat &0! ? 3iwayat / ? 3en4ana / ? suntik ' bulan 04-11-014
Nyeri perut semakin sering
"'.58 wita
">.'# wita
+bu mengatakan ingin meneran
0!2T
? 5",8 u*l
0!PT
? 5> u*l
!0
? """ g=
/& ? sedang /es ? E)H8MD T ? "D#*""# mm%g N ? ,D #I %+0 ? :A; '*"#R-'# ? :A; "5-"5-"5
/& ? baik /es ? E)H8MD T ? "D#*""# mm%g N ? (# *menit, reguler, kuat 33 ? 5) *menit, T ? '>,'# I %+0 ? :A; ? "5-""-"" &2 ? 8## 44 Tampak 7ul7a membuka,perineum menonjol, dan tekanan anus
!"P#$#%#
'(-)# -
obser7asi
-
janin obser7asi
minggu*0*L*+& dengan berat
preeklampsia
kesra
ibu
dan
kemajuan
persalinan
!"P#$#%# '(-)# -2bser7asi kesra ibu dan janin minggu*0*L*+& - pimpin persalinan dengan Preeklampsia berat
30
%P%T ? '#-#" 5#") Taksiran Persalinan ? '#-"#-5#") 3iwayat $NI ? ) di posyandu $NI terakhir ? ") 2ktober 5#") 3iwayat &0! ? 3iwayat / ? 3en4ana / ? suntik ' bulan 04-11-014
Nyeri perut semakin sering
"'.58 wita
">.'# wita
+bu mengatakan ingin meneran
0!2T
? 5",8 u*l
0!PT
? 5> u*l
!0
? """ g=
/& ? sedang /es ? E)H8MD T ? "D#*""# mm%g N ? ,D #I %+0 ? :A; '*"#R-'# ? :A; "5-"5-"5
/& ? baik /es ? E)H8MD T ? "D#*""# mm%g N ? (# *menit, reguler, kuat 33 ? 5) *menit, T ? '>,'# I %+0 ? :A; ? "5-""-"" &2 ? 8## 44 Tampak 7ul7a membuka,perineum menonjol, dan tekanan anus
!"P#$#%#
'(-)# -
obser7asi
-
janin obser7asi
minggu*0*L*+& dengan
preeklampsia
kesra
ibu
dan
kemajuan
persalinan
berat
!"P#$#%# '(-)# -2bser7asi kesra ibu dan janin minggu*0*L*+& - pimpin persalinan dengan Preeklampsia berat
30
"<.## wita
/ala 5 dan kala ' ayi lahir perempuan, berat persalinan 5>## gram, $0 D-<, $nus :A;, kelainan kongenital :-;, air ketuban jernih. Plasenta lahir manual dengan berat kurang lebih )## gram
5#.## wita
0-11-014 #<.##
/&? baik T ? "'#*(# mm%g N ? <) *mt 33 ? 5#*mt T ? 'D,D /ontraksi uterus ? :A; baik T1&? 0etinggi pusat Perdarahan akti7 per7aginam? :-;
Mobilisasi :A;, makan-minum :A;, lokhia rubra :A;, $/:A;, $ :-;.
&2? "8#44 :8 jam;J kuning terang /&? aik T ? "'#*(# mm%g N ? (# *mt 33 ? 5#*mt T ? 'D,> #I /ontraksi uterus ? :A; baik T1&? " jari bawah pusat Perdarahan akti7 per7aginam? :-; Lokea rubra :A;
5 jam post post partum A PE
" hari post partum A PE
Perdarahan kurang lebih 58# 44 - obser7asi ibu dan bayi - menganjurkan ibu untuk mobilisasi - menganjurkan ibu untuk makan dan minum - menganjurkan ibu untuk memberikan $0+
-
obser7asi ibu dan bayi menganjurkan ibu untuk mobilisasi - menganjurkan ibu untuk makan dan minum menganjurkan ibu untuk memberikan $0+
31
"<.## wita
/ala 5 dan kala ' ayi lahir perempuan, berat persalinan 5>## gram, $0 D-<, $nus :A;, kelainan kongenital :-;, air ketuban jernih. Plasenta lahir manual dengan berat kurang lebih )## gram
5#.## wita
0-11-014 #<.##
/&? baik T ? "'#*(# mm%g N ? <) *mt 33 ? 5#*mt T ? 'D,D /ontraksi uterus ? :A; baik T1&? 0etinggi pusat Perdarahan akti7 per7aginam? :-;
Mobilisasi :A;, makan-minum :A;, lokhia rubra :A;, $/:A;, $ :-;.
&2? "8#44 :8 jam;J kuning terang /&? aik T ? "'#*(# mm%g N ? (# *mt 33 ? 5#*mt T ? 'D,> #I /ontraksi uterus ? :A; baik T1&? " jari bawah pusat Perdarahan akti7 per7aginam? :-; Lokea rubra :A;
5 jam post post partum A PE
" hari post partum A PE
Perdarahan kurang lebih 58# 44 - obser7asi ibu dan bayi - menganjurkan ibu untuk mobilisasi - menganjurkan ibu untuk makan dan minum - menganjurkan ibu untuk memberikan $0+
-
obser7asi ibu dan bayi menganjurkan ibu untuk mobilisasi - menganjurkan ibu untuk makan dan minum menganjurkan ibu untuk memberikan $0+
31
BAB I, PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang wanita !"P#$# '(-)# minggu *T*%*+& dengan preeklampsia berat, selanjutnya akan dibahas? Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik @ "D# mm%g dan tekanan darah diastolik
@ ""# mm%g disertai proteinuria 8. Pada pasien ini terjadi
preeklampsia berat tanpa impending eklampsia karena tidak disertai gejala gejala subjekti9 berupa nyeri kepala hebat, gangguan 7isus, muntah muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresi9 tekanan darah ",5,',) ari riwayat $NI sebelumnya, tidak pernah didapatkan riwayat tekanan darah tinggi. 0elama kehamilan pasien melakukan ) kali $NI dan hasilnya normal. Pasien $NI terakhir tanggal ")*"#*5#"'. %ipertensi baru diketahui kini ketika pasien ke P/M mangkung karena sakit perut yang menjalar sampe pinggang yaitu T ")#*(# mm%g, selain itu dari pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria A5, sehingga jika dilihat dari tanda tersebut maka sudah tepat bahwa pasien didiagnosis dengan preeklampsia berat. Pada pasien ini preeklamsia yang diderita belum mengarah ke komplikasi seperti
BAB I, PEMBAHASAN
Pada laporan kasus berikut, diajukan suatu kasus seorang wanita !"P#$# '(-)# minggu *T*%*+& dengan preeklampsia berat, selanjutnya akan dibahas? Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik @ "D# mm%g dan tekanan darah diastolik
@ ""# mm%g disertai proteinuria 8. Pada pasien ini terjadi
preeklampsia berat tanpa impending eklampsia karena tidak disertai gejala gejala subjekti9 berupa nyeri kepala hebat, gangguan 7isus, muntah muntah, nyeri epigastrium, dan kenaikan progresi9 tekanan darah ",5,',) ari riwayat $NI sebelumnya, tidak pernah didapatkan riwayat tekanan darah tinggi. 0elama kehamilan pasien melakukan ) kali $NI dan hasilnya normal. Pasien $NI terakhir tanggal ")*"#*5#"'. %ipertensi baru diketahui kini ketika pasien ke P/M mangkung karena sakit perut yang menjalar sampe pinggang yaitu T ")#*(# mm%g, selain itu dari pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria A5, sehingga jika dilihat dari tanda tersebut maka sudah tepat bahwa pasien didiagnosis dengan preeklampsia berat. Pada pasien ini preeklamsia yang diderita belum mengarah ke komplikasi seperti %ELLP syndrome. Terbukti dari hasil pemeriksaan enGym hepar yang kadarnya masih dalam batas normal dan jumlah platelet masih dalam batas normal. Penatalaksanaan pada pasien ini telah dilakukan dengan baik sesuai dengan protap. Penatalaksanaan di 30& Praya sudah tepat yaitu dengan melakukan perawatan intensi9, kombinasi antibiotik, antihipertensi, sehingga pasien dapat tertangani dengan baik dan selamat serta ibu dan bayi dalam keadaan yang baik pula.
32
BAB , KESIMPULAN
". iagnosis pada pasien ini sudah tepat sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan 9isik dan penunjang yaitu !"P#$#%# '(-)# minggu *T*%*+& dengan Preeklampsia berat. 5. Penatalaksanaan yang dilakukan di 30& Praya sudah tepat yaitu dengan terapi akti9 dan terminasi kehamilan se4epatnya, pemberian Mg02), dan perawatan intensi9 terhadap komplikasi yang terjadi '. Pen4egahan antepartum berupa $NI yang dilakukan perlu diperbaiki, terutama kinerja pro7ider agar $NI lebih teratur. ila $NI dilakukan dengan ideal, kemungkinan adanya komplikasi bisa dihindari.
33