LAPORAN DK II BLOK COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENTAL MEDICINE I
Tutor : dr. Vitasari Indriani
KELOMPOK 3 : Novia Mentari
G1A009012
Chyntia Putriasni K
G1A009017
Prasastie Gita. W.
G1A009023
Gita Irsatika
G1A009030
Kinanthi Cahyaning. U. G1A009042 Kusnendar Irmandono
G1A009054
Sylviana Kuswandi
G1A009056
Amrina A. F.
G1A009078
Saidatun Nisa
G1A009090
Pramasanti Hera. K.
G1A009102
Nugroho Rizki. P.
G1A009114
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2009
SKENARIO A.
Informasi 1 ”PASIEN YANG MENDERITA STROKE” Seorang pasien, laki-laki, usia 42 tahun, sudah menikah, datang ke praktek Anda
sebagai Primary Care Physician (PCP). Kunjungan ini merupakan yang kedua kali, setelah masuk di ruang periksa, ternyata pasien banyak diam dan tampak tertekan. Pasien baru saja keluar RS karena mengalami serangan Stroke sekitar 2 bulan yang lalu. Saat kunjungan pertama, pasien dengan tegas menyampaikan keinginannya untuk kontrol stroke yang dideritanya. Namun kedatangan yang kedua ini tampak kesulitan untuk menyampaikan permasalahannya. Anda sebagai PCP yang mampu menerapkan prinsip pendekatan pelayanan Family Medicine, maka mencoba membangun hubungan dokter-pasien agar pasien lebih percaya dengan Anda. Sehingga pasien akan mau bercerita mengenai permasalahan yang dialaminya saat ini. (Keadaan seperti ini sering disebut sebagai ”ticket of entry” yaitu sesuatu yang mempersulit kondisi pasien namun pasien kesulitan untuk mengekspresikan secara langsung permasalahannya, hal ini sering disebut juga sebagai hidden agenda). 1. Komunikasi seperti apakah yang seharusnya PCP tersebut lakukan untuk
membangun hubungan dokter-pasien (building doctor-patient relationship) yang baik sehingga upaya comprehensive and continuity of care dapat terlaksana dengan baik? 2. Bagaimana pentingnya bagi seorang PCP untuk memahami alasan kedatangan
pasien (Reason For Encounter=RFE)? 3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pelayanan Family Medicine? 4. Sebutkan dan jelaskan central values of Family Medicine? 5. Sebagai PCP yang handal, maka tidak hanya melihat keluhan dan individu
pasiennya, akan tetapi arti atau makna keluhan tersebut bagi individu pasien dengan tetap mempertimbangkan family as a unit of care. Informasi apa saja yang akan Anda gali dari pasien tersebut dalam upaya mempertimbangkan family as a unit of care ?
B.
Informasi 2 Anda sebagai PCP mengajukan pertanyaan dengan prinsip open-ended & open-
closed cone questions untuk menggali Family & social history lebih lengkap. Dari hasil anamnesis tersebut diperoleh bahwa pasien merupakan keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan tiga orang anak. Pasien sebagai kepala keluarga,usia 42 tahun, semula bekerja sebagai karyawan swasta. Sejak dua bulan yang lalu menderita stroke separo badan. Akibat sakitnya, sejak 2 minggu ini pasien tidak bekerja karena di PHK dari tempat kerjanya sehingga istrinya yang semula tidak bekerja kini terpaksa berjualan kecil-kecilan di depan rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan membeli obat untuk suaminya. Tiga orang anaknya yang masing-masing berusia 12, 10, dan 8 tahun juga mesih memerlukan biaya untuk sekolahnya. Namun, anakanaknya sangat memahami keadaan orang tuanya dan berusaha membantu dengan ikut berjualan keliling makanan di sekitar rumahnya. Hubungan antar anggota keluarga sangat hangat dan religious. 1.
Bagaimanakah practical tips agar seorang PCP memperoleh informasi
sebagai pertimbangan family as a unit of care? 2.
Bagaimanakah anda sebagai PCP menginterpretasikan informasi
tersebut sebagai pertimbangan family as a unit of care?
HASIL DISKUSI A. Penjelasan Istilah 1. Primary Care Physician •
Dokter pertama yang dikunjungi oleh pasien sebagai awal dari pengobatan
•
Kewenangannya sebatas pelayanan kesehatan tingkat primer, namun cakupan layanannya tidak dibatasi usia, jenis kelamin, dan penyakit.
•
Upaya preventif yang dilakukannya merupakan pelayanan sebelum pasien menuju Rumah Sakit dan dokter spesialis.
•
Menjadi kontak pertama dengan pasien dan memberi pembinaan berkelanjutan (continuing care)
•
Membuat diagnosis medis dan penangannnya, membuat diagnosis psikologis dan penangannya, memberi dukungan personal bagi setiap pasien dengan berbagai latar belakang dan berbagai stadium penyakit
•
Mengkomunikasikan informasi tentang pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis
•
Melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit kronik dan kecacatan melalui penilaian risiko, pendidikan kesehatan, deteksi dini penyakit, terapi preventif, dan perubahan perilaku.
2. Family Medicine •
Tenaga kesehatan tempat kontak pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan) untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang dihadapi , tanpa memandang jenis penyakit, organologi, golongan usia, dan jenis kelamin, sedini dan sedapat mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik, bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi
dengan
profesional
kesehatan
lainnya,
dengan
menggunakan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral. •
Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi.
•
Seperti juga ”Dokter”, Dokter Keluarga menyelengarakan pelayanan kesehatan tingkat primer sebagai generalis atau Dokter Praktik Umum. Cakupan layanan lebih luas dan dalam daripada ”Dokter” tetapi tetap dalam lingkup pelayanan primer
•
Tugas Dokter Keluarga a. Menyelenggarakan
pelayanan
primer
secara
paripurna
menyuruh, dan bermutu guna penapisan untuk pelayanan spesialistik yang diperlukan. b. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat
dan tepat. c. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien
pada saat sehat dan sakit. d. Memberikan pelayanan kedokteran kepada individu dan
keluarganya. e. Membina keluarga pasien untuk berpartisipasi dalam upaya
peningkatan taraf kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi. f. Menangani penyakit akut dan kronik. g. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim
ke RS. h. Tetap bertanggung-jawab atas pasien yang dirujukan ke Dokter
Spesialis atau dirawat di RS. i. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan. j. Bertindak
sebagai mitra, penasihat dan konsultan bagi
pasiennya. k. Mengkordinasikan
pelayanan
yang
diperlukan
untuk
kepentingan pasien. l. Menyelenggarakan rekam Medis yang memenuhi standar.
m. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu kedokteran keluarga secara khusus.
3. Tertekan •
Suatu kondisi dimana ada suatu masalah yang mengganggu seorang individu sehingga menimbulkan kecemasan, trauma, dan kesulitan untuk mengungkapkan masalahnya
•
Tertekan dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan tergantung stressornya. Semakin berat stressor yang dialami maka tingkat tertekan pada seseorang juga semakin berat
4. Ticket of Entry atau Hidden Agenda
•
Cara seorang pasien datang pada dokter dengan alas an
kesehatan atau keluhan fisik agar si pasien mendapatkan penanganan oleh dokter. Namun sebenarnya alas an keluhan fisiknya tersebut hanya sebagai tiket karena sebenarnya pasien ingin mendapatkan pengobatan psikisnya. Hal yang ditutupi oleh pasien ini yang disebut hidden agenda, sehingga seorang dokter harus menggali secara jelas apa yang sebenarnya menjadi keluhan pasien. 5. Building doctor-patient relationship •
Membangun kepercayaan pasien kepada dokter dengan cara : a. Menganggap pasien sebagai unit dari keluarga, membangaun hubungan yang baik, membangun kepercayaan, menciptakan suasana nyaman dokter dan pasien. b. Menganggap pasien sebagai subjek, bukan sebagai objek. c. Mengecek lewat telepon untuk memantau perkembangan pasien. d. Pendekatan secara holistic dan fleksibel. e. Bagaimana dokter memposisikan sebagai fasilitator. f. Metode patient center yang memberikan kesempatan pada pasien untuk lebih aktif menceritakan keluhannya. g. Mengganggap dokter sebagai keluarga agar tercipta suasana dan hubungan dokter pasien yang harmonis.
6. Comprehensive and continuity of care
•
Comprehensive : Dokter keluarga menggunakan segenap ilmunya serta saran dan prasarana medis yang tersedia sebesarbesarnya untuk kepentingan pasien.
Dokter keluarga tidak hanya menyembuhkan pasien dari
sakitnya
tetapi
juga
menyehatkannya
serta
menjadi mitra, konsultan, atau penasehat di kala sakit dan sehat. Jika masalah pasien
dinilai memerlukan pendapat
atau penanganan spesialistik, dokter keluarga akan mengkonsultasikan atau bahkan merujuk pasien ke dokter spesialis yang tepat
jenis pelayanan mencakup semua jenis pelayanan (preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative) tidak hanya berfokus pada penyakit namun harus melihat berbagai aspek yaitu biopsikososiososial penanganan khusus penyakit dengan melihat manusia seutuhnya, bukan hanya terhadap keluhan yang disampaikan
•
Continuity : Pelayanan yang kontinyu berarti pasien harus dipantau secara
terus
menerus.
Wujud
kontinuitas
pelayanannya itu berupa pemantauan bersinambung, antara lain melalui penyelenggaraan rekam medis yang
handal
dan
kerjasama
profesional
dengan
paramedik lainnya
7. Reason of ecounter Sesuatu yang menjadi sebab atau alas an seorang pasien datang kepada dokter. Mengetahui alasan pasien datang ke dokter, pasien datang ke dokter bisa dengan alas an sebagai berikut : Check up Konfirmasi gangguan
Konsultasi khusus Minta diobati Nasihat alternative Menyelesaikan masalah
8. Central values of Family Medicine •
Menggunakan rumus 3+3, 3 dari pasien (pendekatan patient center, holistic approach, tindakan preventif) dan 3 dari dokter (mengenali gejala lain dari pasien, layanan tidak terbatas umur, pelayanan tidak hanya terbatas di dalam ruang praktek).
•
Memperhatikan pengaruh kesehatan pasien dan keluarga sebagai satu kesatuan.
9. Family as a unit of care •
Pelayanan dokter keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan dimana harus memperhatikan pengaruh masalah kesehatan yang dihadapi pasien terhadap keluarga dan harus memperhatikan pula pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan yang dihadapi oleh tiap anggota keluarga.
10. Open ended •
Pertanyaan terbuka yang mengarah kepada penjelasan dari pasien. Dan pasien menjawab dengan wawancara medis. Pertanyaan ini dilakukan dengan
tujuan
agar
pasien
dapat
menceritakan
permasalahn
kesehatannya secara gambling sehingga dokter mendapatkan cukup informasi dari psien untuk mengakkan diagnosis. 11. Open closed cone •
Pertanyaan tertutup atau pertanyaan yang mengarah kepada jawaban singkat, seperti “ya” dan “tidak”. Dengan pertanyaan ini dokter mendapatkan informasi yang sedikit dari pasien. Dokter cenderung lebih aktif daripada pasiennya. Sebaiknnya pertanyaan ini tidak digunakan karena dapat mempengaruhi proses penegakan diagnosis.
12. Family and social history
•
Informasi tentang keluarga dan penyakit-penyakit sebelumnya termasuk cara keluarga tersebut untuk meng coping stress.
13. Practical tips •
Tips-tips praktis yang dapat diterapkan dokter kepada pasien agar terjalin hubungan baik antara dokter dengan pasien.
B. Analisis Masalah 1. Komunikasi seperti apakah yang seharusnya PCP tersebut lakukan untuk
membangun hubungan dokter-pasien (building doctor-patient relationship) yang baik sehingga upaya comprehenssif and continuity of care dapat terlaksana dengan baik? 2. Bagaimana pentingnya bagi PCP untuk memahami alasan kedatangan pasien
(reason for encounter=RFE)? 3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pelayanan family medicine? 4. Sebutkan dan jelaskan central values of family medicine? 5. Sebagai PCP yang handal, maka tidak hanya melihat keluhan dan individu
pasiennya, akan tetapi arti atau makna keluhan tersebut bagi individu pasien dengan tetap mempertimbangkan family as a unit of care. Informasi apa saja yang akan anda gali dari pasien tersebut dalam upaya mempertimbangkan family as a unit of care? 6. Apa bedanya dokter umum dengan dokter keluarga? 7. Apakah ada batasan penanganan penyakit oleh dokter keluarga? C. Penyelesaian Masalah 1. •
Cara untuk membangun hubungan dokter-pasien: Hal pertama yang dilakukan adalah, menyamakan derajat antara dokter dengan pasien. Tidak ada istilah dokter superior dan pasien inferior. Sehingga pasien tidak akan takut untuk bertanya dan tidak sekedar menjawab pertanyaan dokter, tetapi juga pasien dapat dengan leluasa menyampaikan keluhannya.
•
Kedua, dasar dari hubungan dokter-pasien adalah kepercayaan atau trust. Oleh karena itu, dokter harus dapat membangun kepercayaan pasien terlebih dahulu.
•
Dokter menggap pasiennya sebagai seorang keluarga. Sehingga dengan hubungan yang baik antara dokter dan pasien seperti keluarga, akan terjalin hubungan yang harmonis diantara dokter dan pasien.
2.
Alasan pentingnya PCP mengetahui RFE pasien karena pada dasarnya
pasienlah yang tahu keadaan dirinya. Selain itu, dengan memahami RFE pun dokter dapat mengerti kebutuhan pasien agar tidak terjadi kesalahpahaman. Jika pasien tidak mampu mengekspresikan dirinya, maka seorang profesional kesehatan dapat membuat asumsi berdasarkan info dari wali dan observasi awal. 3.
Prinsip – prinsip pelayanan family medicine •
Pelayanan personal •
Berfokus pada individu sebagai pasien yang membutuhkan pertolongan
•
Menghargai masalah pasien sebagai privasinya dengan menjaga kerahasiaan melalui kepercayaan dokter pasien
•
Komunikasi yang intim dengan menjalin hubungan kekeluargaan yang harmonis
•
Memberikan waktu yang lebih pada pasien agar pendekatan dokter pasien dapat terwujud
•
Menghormati hak pasien untuk menentukan keputusannya ( otonomi pasien )
•
Pelayanan primer •
Merupakan tempat kontak pertama pasien
•
Memberikan pengobatan pada pasien secara cepat dan tepat
•
Menjadi penapis pengobatan sebelum pasien dirujuk ke tingkat sekunder dan tersier
•
Komprehensif •
Tidak hanya berfokus pada penyakit pasien secara fisik, namun melihat sisi psikis dan sosialnya
•
Memberikan pelayanan kesehatan secara komplek dengan pendekatan biopsikososiospiritual
•
Dalam melakukan pelayanan kesehatan meliputi usaha preventif, kuratif, rehabilitative.
• •
Melihat masalah pasien secara komplek dan keseluruhan
Kontinu •
Memberikan pengobatan kepada pasien secara berkesinambungan, agar dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien
•
Menjalin hubungan baik dengan pasien tidak hanya di ruang praktek, namun juga di luar jam prektek seperti melakukan kunjungan ke rumah pasien
•
Adanya tim konsultasi untuk tiap anggota keluarga
•
Berfokus pada monitoring factor resiko
•
Melakukan upaya pencegahan kondisi menjadi memburuk
4. Central values of family medicine • Menggunakan pendekatan yang berpusat pada pasien yaitu dengan adanya hubungan antara pasien dan dokter yang terjalin dengan baik • Menggunakan pendekatan yang holistic yaitu memberikan pelayanan pada pasien secara keseluruhan baik penyakitnya secara fisik, psikis, maupun social dan spiritualnya • Menitikberatkan pada upaya pencegahan karena merupakan upaya yang lebih efektif darpada hanya sekedar pengobatan • Memberikan pelayanan pada pasien secara menyeluruh tidak membeda – bedakan pasien menurut kelompok umur, jenis penyakit, dan status social. • Tidak hanya menjalin hubungan baik dengan pasien di ruang priksa, namun di luar itu juga tetap menjalin hubungan baik dengan pasien. 5. Informasi
yang
akan
digali
dari
mempertimbangkan family as a unit of care :
pasien
dalam
upaya
•
Tentang asal – usul keluarga pasien ( jumlah keluarga, orang tua, anak, dsb )
•
Tentang keluarga dimana pasien tinggal ( komposisi keluarga apakah masih utuh / tidak, fase keluarga, hubungan dan komunikasi internal eksternal keluarga )
•
Riwayat social dan penyakit pasien ( penyakit yang pernah diderita sebelumnya, perilaku sakit dan bagaimana cara penyembuhan penyakitnya )
•
Makna kondisi yang ada pada keluarga ( konsekuensi terhadap keluarga, apa yang dilakukan oleh keluarga, dan apakah keluarga mampu menangani masalah tersebut )
•
Memperhatikan
pendekatan
keluarga
karena
keluarga
mempunyai peran penting dalam penyembuhan pasien. 6. Dokter umum dan dokter keluarga •
Dokter
yang
bergelar
profesi
dokter
keluarga
dapat
didefinisikan secara singkat sebagai Dokter Praktik Umum yang memperoleh pendidikan tambahan khusus melalui program CME/CPD dan menerapkan pendekatan kedokteran keluarga dalam praktiknya di tempat pelayanan kesehatan primer. •
Layanan yang diselenggarakan/ wewenang dokter keluarga sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui CME/CPD atau program spesialisasi.
•
Perbedaan dokter umum dengan dokter keluarga adalah cakupan layanan lebih luas daripada dokter umum tetapi tetap dalam lingkup pelayanan primer
•
Jadi sebenarnya dokter keluarga merupakan dokter umum yang melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat lebih mendalam dengan ilmu yang dimiliki yang diperoleh melalui pelatihan – pelatihan.
7. Penanganan dan pengobatan yang dilakukan oleh seorang dokter keluarga adalah penanganan di tingkat primer. Batasan penanganan tidak hanya sekedar apakah penyakitnya akut atau tidak akut, namun sampai di tingkat mana penyakit dan problem pasien. Apabila penyakit sudah berada di tingkat lanjut dan telah terjadi komplikasi maka itu bukan menjadi kewenangan dokter keluarga lagi untuk memberikan pengobatan dan harus dirujuk ke dokter spesialis/sekunder Contoh : seorang yang menderita TB ( penyakit akut ) dapat berobat kepada dokter keluarga. Dokter keluarga dapat melakukan anamnesis, fisik diagnostic, dan apabila pasien telah ada keluhan lanjut yang bukan merupakan kewenangan dokter keluarga untuk memberikan pengobatan , maka dokter keluarga dapat memberikan saran pada pasien untuk merujuknya ke dokter spesialis dalam. Dalam melakukan pengobatan, dokter keluarga hanya memberikan sebatas kewenangannya sebagai pelayanan primer. D. Menyusun Berbagai Penjelasan dengan Peta Konsep
Definisi dan ruang lingkup dokter keluarga
Tugas dokter keluarga
Situasi system pelayanan saat ini
Wewenang dokter keluarga
Dokter Keluar ga Prinsip dokter keluarga
Kompetensi dokter keluarga Klinik dokter keluarga
E. Sasaran Belajar •
Pertanyaan : 1. Bagaimana cara PCP menggali informasi dari pasien? Apa saja yang perlu ditanyakan kepada pasien ketika menggali informasi darinya? Aspekaspek apa saja yang harus diperhatikan ketika berkomunikasi dengan pasien? 2. Bagaimanakah Anda sebagai PCP menginterpretasikan informasi tersebut sebagai pertimbangan family as a unit of care 3. Jelaskan mengenai batasan serta bentuk-bentuk keluarga! Apa yang dimaksud dengan keluarga serial, cohabitation dan commun family? Apakah dalam keluarga hidup bersama tetap ada kepala keluarganya? Termasuk keluarga jenis manakah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak angkat? Berdasarkan apa
pembagian keluarga menurut Golden
Berg? 4. Jelaskan fungsi-fungsi keluarga?! 5. Jelaskan tahapan-tahapan dalam family life cycle! 6. Apa yang dimaksud dengan family dynamic? 7. Jelaskan keterlibatan PCP dalam keluarga! 8. Apa pengaruh pasien terhadap keluarga dan pengaruh keluarga terhadap pasien? 9. Bagaimana opini teman-teman mengenai keluarga dengan pendapatan rendah tetapi memiliki banyak anak? Dan cara untuk menanggulanginya? •
Jawaban :
1. Dibutuhkan communication skill yang baik agar dapat menggali
informasi dari pasien. Diantaranya adalah dengan menerapkan komunikasi efektif dengan prinsip sbb : a.
Empati
Empati adalah mengetahui mengenai apa yang dirasakan pasien tetapi tidak terlarut di dalamnya. Dokter yang baik perlu memiliki rasa empati kepada pasiennya bukan simpati. b.
Audible
Dokter harus memastikan pesan yang disampaikannya diterima oleh pasien dengan baik c.
Clarity
Dokter ketika berkomunikasi dengan pasien menggunakan kata-kata yang jelas dan tidak ambigue atau bermakna ganda. Sehingga menghindari kesalahpahaman pasien d.
Humble
Rendah hati •
Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada pasien ketika menggali
informasi darinya, yaitu: a.Data pribadi Asal usul, tempat tinggal, bentuk keluarga, fase keluarga, riwayat medis dan sosial, makna kondisi sakit atau konsekuensi yang diterima oleh pasien dan keluarga dari penyakit yang diderita b.Mengetahui mengenai budaya dan nilai-nilai yang ada dalam keluarga tersebut •
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika berkomunikasi
dengan pasien: Harus berperilaku sopan dan berkomunikasi hangat dengannya 2. Langkah nyata PCP kepada pasien : a.
Tidak bertanya dengan open-closed question
b.
Menerapkan family as a unit of care
c.
Membuat suasana hangat sehingga pasien merasa nyaman
d.
Menyamaratakan derajat antara dokter-pasien, sehingga pasien
tidak merasa inferior dengan dokter yang superior e.
Dalam menggali informasi tidak seperti menginterograsi
sehingga pasien merasa takut f.
Tidak menjadikan pasien sebagai objek penyakit
g.
Melakukan pendekatan religi
h.
Menanamkan sikap empati
i.
Tidak memaksa keluarga, harus memperhatikan mimik
j.
Menyampaikan segala sesuatu dalam bahasa sopan dan bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien 3. Bentuk-bentuk keluarga : a.
Keluarga inti
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya b.
Keluarga besar
Terdiri dari keluarga inti dan saudara-saudara, semisal paman, bibi, kakek, dll c.
Keluarga campuran
Terdiri dari keluarga inti dan anak tiri d.
Keluarga hukum
Keluarga yang hanya terdiri dari seorang pria dan wanita yang sah menikah secara hukum e.
Keluarga single parent
Keluarga yang terdiri dari seorang ayah atau ibu dengan anaknya f.
Keluarga serial
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yg telah menikah dan mempunyai anak lalu berpisah tetapi setelah itu besama lagi g.
Keluarga hidup bersama
Terdiri dari orang-orang yang tidak ada hubungan keluarga tetapi memutuskan untuk hidup bersama seperti keluarga h.
Keluarga gabungan
Terdiri dari suami yang banyak istri atau sebaliknya i.
Keluarga tinggal bersama
Pria dan wanita tinggal bersama tanpa ada ikatan
4. Fungsi dasar sebuah keluarga adalah sebagai berikut : a.
Provide support ( pemberi dukungan dan pengaruh yang sangat
besar dalam penyembuhan ) b.
Establish autonomy and independence ( memberikan saran
dalam mengambil keputusan ) c.
Creation of rules ( membentuk aturan main dalam keluarga )
d.
Adapt to changes in environmental ( kemampuan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan ) e.
Communicate each other ( komunikasi yang baik yang menjadi
kunci keharmonisan sebuah keluarga ) •
Menurut peraturan Menkes 1994, fungsi keluarga adalah
sebagai berikut: a.Menjalankan fungsi kekeluargaan, ex: cinta kasih dan budaya b.Melindungi fungsi reproduksi c.Sosialisasi dan pendidikan d.Melaksanakan fungsi pembinaan lingkungan •
Menurut peraturan pemerintah no 21 tahun 1994 fungsi
keluarga adalah sebagai berikut a.Pembinaan religi b.Reproduksi c.Memproteksi atau melindungi d.Afektif e.Eko-sosial f. Dan rekreatif •
Menurut Friedman 1986 mengidentifikasi lima fungsi dasar
keluarga yaitu: a.Fungsi afektif Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam keluarga. b.Fungsi sosialisasi Keluarga
merupakan
tempat
individu
untuk
belajar
bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga. c.Fungsi reproduksi Keluarga
berfunsi
untuk
melangsungkan
/
meneruskan
keturunanya untuk meningkatkan sumberdaya manusia.
d.Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan semua anggota keluarga, seperti kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya. e.Fungsi perawatan kesehatan Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota keluarga yang sakit. •
fungsi keluarga adalah sebagai berikut a.Asih =memberikan perhatian kepada anak-anak b.Asuh = memberikan perawatan kepada anak-anak c.Asah = memenuhi pendidikan anak
5. Ada 8 tahap family life cycle : a.
Married couples
Merupakan tahap awal perkawinan dimana keluarga hanya terdiri dari suami dan istri b.
Childbearing families
Muncul kehadiran anak dengan maksimal usia 30 bulan c.
Families with preschool children
Keluarga dengan usia anak sebelum sekolah, sekitar 30 bulan-6 th d.
Families with schoolchildren
Usia anak sekitar 6-13 thun
e.
Families with teenagers
Usia anak 12-20 tahun f.
Families launching young adults
Masa ketika anak-anak mulai meninggalkan rumah untuk keperluan belajar atau menikah g.
Middle-aged parents
Rumah sepi dan orangtua mulai pensiun h.
Aging family member
Masa setelah pensiun hingga suami-istri tsb meninggal
6. Family dynamic adalah interaksi yang terjadi dan hubungan antar
anggota keluarga. Hal ini bisa terjadi pada ranah struktural, relationship of the member atau impact on member. Pada dasarnya, ada 2 macam family dynamic: •
Pertama adalah perkembangan dan tantangan dalam keluarga, contohnya adalah kelahiran atau kematian.
•
Kedua, adanya kombinasi unik antara sumber daya dan beban.
Dan untuk menilai keadaan family dynamic suatu keluarga, bisa menggunakan indikator sebagai berikut : a.
Fungsi keluarga berjalan baik
b.
Fungsi keluarga tidak berjalan baik
c.
Di tengah-tengah, artinya terkadang fungsi keluarga berjalan
dengan baik dan terkadang tidak 7. Lima level keterlibatan dokter dalam keluarga (Doherty & Baird, 1986): a.
Level 1, Minimal Emphasis on the Family
Interaksi terbatas hanya kepada pasien b.
Level 2, Providing Medical Information and advice
Memberikan pengetahuan kepada minimal satu anggota keluarga mengenai penyakit yang diderita c.
Level 3, Providing Feelings and Support
Tugas dokter selain memperhatikan sisi medis, juga harus selalu memperhatikan sisi psikologis pasien. Oleh karena itu, pengertian perasaan dan dukungan perlu diberikan baik kepada keluarga pasien maupun pasien itu sendiri d.
Level 4, Systematic assessment and planned intervention
Dokter dalam memutuskan sesuatu selalu melibatkan keluarga pasien e.
Level 5, Family terapi
Pada level ini, perlu ahli terapi untuk mengatasi permasalahan emosional yang terjadi di dalam keluarga
8. Pengaruh pasien kepada keluarga a.
Keluarga akan membutuhkan finansial lebih akibat sakit yang
diderita pasien b.
Perlu adaptasi kegiatan
c.
Medical concern
d.
Ada isolasi sosial. Hal ini terjadi akibat keharusan menjaga
pasien membuat keaktifan keluarga dalam sosialnya berkurang Pengaruh keluarga kepada pasien: a.
Dukungan emosional diperlukan dalam proses penyembuhan
pasien b.
Dorongan finansial untuk melakukan proses pengobatan
Pengaruh pasien kepada anak-anaknya: a.
Anak menjadi kurang berkembang
b.
Psikologis anak mungkin saja terganggu
c.
Sisi positifnya adalah, anak mungkin menjadi pribadi yang
memiliki mental yang kuat 9. Keluarga berpenghasilan rendah tetapi memiliki banyak anak masih banyak dijumpai di masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja berpengaruh pada derajad kesehatan si keluarga ini sendiri. Faktor penyebabnya adalah:
a.
Adanya anggapan masyarakat tentang banyak anak banyak
rezeki b.
Faktor religi. Ada beberapa aliran agama yang tidak
memperbolehkan penggunaan KB oleh umatnya c.
Mungkin
terjadi
kesalahpahaman
masyarakat
mengenai
program KB yang dijalankan oleh pemerintah. Seperti, KB obat yang mahal harganya d.
Memang ada keinginan dari beberapa masyarakat tertentu yang
bermaksud untuk memberdayakan anak-anaknya. Upaya untuk menanggulanginya : a.
Memberikan
edukasi
berupa
penyuluhan
aktif
kepada
masyarakat mengenai program KB b.
Mendekati beberapa tokoh masyarakat untuk dijadikan panutan
c.
Upaya yang paling penting adalah dengan mengokohkan
perekonomian nasional, seperti membuka banyak lapangan pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA 1. http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatan-keluarga/ 2. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/kesehatan-mental-anak/
3. http://www.depkes.go.id/index.php? option=articles&task=viewarticle&artid=63&Itemid=3 4. http://www.idionline.org/index.php? menu=berita_terkini&act=1&rec_pos=235 5. http://www.koalisi.org/detail.php?m=4&sm=14&id=927 6. http://www.globalfamilydoctor.com/MO/MO.asp?MOSearch=N&MOID=39 7. http://www.klikdokter.com/downloadpdki.php/ 8. What is a Primary Care Physician. CareCounsel.
http://www.ehealthinsurance.com/ehealthinsurance/aboutUsCopy/WhatIsAPri maryCarePhysician.html 9. Definition of Family Medicine. http://www.medterms.com/script/main/art.asp?
articlekey=18315 10.Gan, Goh Lee. and Azwar, Azrul. and Wonodirekso, Sugito. 2004. A Primer
on Family Medicine Practice. Singapore International Fundation: Singapore