Laporan pembuatan preparat bakteri dan pewarnaan tunggal
• •
Nama: Ahmad khawaruzimi Judul: Pembuatan preparat bakteri Tanggal: 27 Oktober 2009 Tujuan: mampu memperiapkan ediaan!preparat!"ilm bakteri e#ara benar Pendahuluan Sediakan sehelai kaca benda yang bersih, ambilah sesedikit sampel dari bakteri yang diplara dalam medium cair atau dari suatu koloni yang terdapat pada suatu medium padat, pengambilan itu dilakukan dengan menggunakan ujung kawat inokulasi,. Gesekan ujung kawat yang membawakan bakteri itu ditengah-tengah kaca benda sehingga terjadi suatu pembidangan seluas kira-kira 1 cm 2. Jika siap ujung kawat itu disesuaikan agar sejajar dengan permukaan kaca benda, maka penggesekan akan lebih mudah dan lebih merata, bakter tidak akan bertimbuntimbun pada suatu tempat tertentu. Jika sampel tadi diambil dari suatu koloni pada medium padat, maka tengah-tengah kaca benda-benda harus diberi sedikit air murni dulu sebelum penggesekan dilakukan. Air itu tidak perlu diberikan, jika sampel bakteri diambil dari plaran yang berada dalam medium cair. unggulah samapi gesekan agak kering, lalu lewatkan kaca benda itu melalui suatu nyala api, perlahan-lahan samapi gesekan itu kering, dalam hal ini haruslah dijaga supaya tempat gesekan bakteri tersebut tidak langsung kena api, jadi permukaan yang mengandung gesekan haruslah diatas pada waktu kaca benda itu dilewatkan nyala api. Jika gesekan bakteri sudah kering benar, dapatlah dimulai dengan pewarnaan bakteri. !etode mewarnai atau mengecat preparat itu banyak sekali, tatapi hanya kira-kira 12 cara sejala sejalan n la"imn la"imnya ya digunak digunakan. an. #akter #akterii hidup hidup tidak tidak nampak nampak jelas jelas bentuk bentuk maupun maupun si$atsi$at-si si$at $at mor$ologi lainnya. #akteri tunggal yaitu yang berupa satu sel saja menampakan hanya bening belaka, wlaupun bakteri itu berasal dari suatu koloni yang mempunyai warna tertentu, maka untu untuk k memp memper erli liha hatk tkan an bagi bagian an-b -bag agia ian n sel sel itu itu dipe diperl rluk ukan an pewa pewarn rnaa aan n ters tersen endi diri ri untu untuk k memperlihat memperlihatkan kan bagian-bagian bagian-bagian sel itu diperlukan diperlukan pewarnaan pewarnaan tersendiri tersendiri untuk memperlihat memperlihatkan kan inti atau bahan inti adalah pewarnaan tersendiri, untuk memperlihatkan plagel ada caralain lagi% demikian juga untuk memperlihatkan spora ada cara yang khusus untuk cara itu saja. &ara-cara mewarnai itu ditentukan oleh sarjana-sarjana, sehingga acap kali metode pewarnan ini disebut nama sarjana yang menemukan cara itu, misalnya pewarnaan inti disebut juga pewarnaan secara 'eulgen, gemudian ada pewarnaan secara Giemsa, pewarnaan secara gram, secara (eisser dan masih banyak lagi, "at warna yang digunakan bisa biru, metelin, merah sa$ranin, ungu , hijau berlian dan lain-lainnya lagi. )isamping itu "at warna bisa bersi$at asam, netral atau basa. *)jiwoseputro, 1++. Judul: Pewarnaan tunggal ujuan !ampu melakukan pewarnaan bakteri dengan satu macam "at warna !engamati dan menggambar bakteri yang telah diwarnai Pendahuluan
#anyak senyawa organik berwarna *"at pewarna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme untuk pemeriksaan mkroskopis, telah dikembangkan prosedur-prosedur pewarnan untuk. 1. !engamati dengan lebih baik tampang mor$ologi mikroorganisme secara kasar 2. !engidenti$ikasi bagian-bagian struktural sel mikroorganisme /. !embantu mengidenti$ikasi dan atau membedakan organisme yang serupa 0angkah-langkah utama dalam mempersiapkan spesimen mikroba yang diwarnai untuk pemeriksaan mikroskopik ialah 1. !enempatkan olesan atau lapisan tipis spesimen pada kaca objek 2. 'iksasi kaca itu pada kaca objek, biasanya dengna pemanasan, menyebabkan mikroorganisme itu melekat pada kaca objek. /. Aplikasi pewarnaan tunggal *pewarnaan sederhan atau seringkali larutan pewarnaan atau reagen *pewarnaan diperensial. *!ichael j. elc"ar. Jr dan &han 1+3 $eaki pewarnaan 4at pewarnaan adalah garam yang terdiri atas ion negati$, salah satu diantranya bewarna, pada "at warna yang bersi$at basa, warna itu berbeda pada ion positi5e *yaitu "at pewarna 6 &l-, sedangkan pada "at pewarna asam warna itu pada ion negati$ *yaitu (a6 dan "at pewarna -. 7ubunga bakteri dengan "at pewarna basa yang menonjol disebabkan terutama oleh adanya asam nukleat dalam jumlah besar dalam protoplasma sel, jadi jika bakteri itu diwarnai, muatan negati$ dalam asam nukleat bakteri bereaksi dengan ion positi5e "at pewarna basa. 0embagung kristal, sa$arin, dan biru metilien adalah beb erapa "at pewarna yang la"im dipakai. Sebaliknya "at pewarna asam ditolak oleh muatan negati5e bakteri menyeluruh, jadi mewarnai olesan bakteri dengan "at pewarna asam menghasilkan hanya ewarnaan pada daerah latar belakang saja karena sel bakteri tak berwarna, teknik ini sangat berguna untuk mengamati bentuk keseluruhan sel yang sangat kecil, proses pewarnaan ini disebut pewarnaan negati5e. *8aslay A 9olk, 1+++. Teknik pewarnaan 1. ewarnaan sederhana emberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik lain dengna menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis atau olesan yang sudah di$iksasi, dinamakan pewarnaan sederhana lapisan tadi digenangi dengan larutan pewarnaan selama jangka waktu tertentu, kemudian larutan itu dicuci dengan air dan kaca objeknya dikeringkan dengan kertas penghisap, biasanya sel-sel itu diwarnai secara merata, akan tetapi pada beberapa organisme, terutama bila "at warna itu biru metilen, beberapa granula di dalam sel tampak terwarnai lebih gelap ketimbang bagian-bagian sel lainnya. *!ichael j. elc"ar. Jr dan &han 1+3 2. ewarnaan negati5e ewarnaan negati5e memerlukan penggunaan "at warna asam seperti eosin atau negrosin, "at warna negati5 yang memiliki si$at homogen bermuatan negati5e tidak akan dapat menembus sel mikroorganisme:bakteri karena permukaan sel bakteri yang juga bersi$at memiliki muatan negati5. )engan pewarnaan ini ditunjukan mewarnai latar belakang bidang pandang sehingga bakteri yang tidak berwarna:trans$aran akan terlihat jelas:kontras. !etode ini memiliki dua keuntungan, yakni karena tidak diperlukan $iksasi pada persiapan $ilm maka kondisi bakteri masih untuk tidak mengamati distorsi kimiawi, ukuran dan bentuk aslinya masi tetap, dan
dengan cara ini dimungkinkan melakukan pengamatan terhadap bakteri yang sulit diwarnai seperti pada beberapa bakteri spiral *subandi, 2;;+ /. ewarnaan gram ewarnaan gram:di$erensial menentukan penggunaan sekurang-kurangnya / macam reagen bahan kimia yang dipakai pada $ilm bakteri yang sudah di$iksasi, "at kimia pertama disebut "at warna utama, $ungsi "at warna ini adalah untuk memberikan warna pada semua jenis sel baktari agar diperoleh warna kontras, "at kimia kedua yang dipakai adalah "at penghilang warna *decolourri"ing agent, berdasarkan komposisi kima komponen sel bakteri maka "at kimia yang ke 2 tersebut dapat atau tidak dapat menghilangkan "at warna yang pertama dan bagian sel tertentu dalam struktur bakteri. 4at kimia yang terakhir, yaitu lawan warna *counterstain memiliki si$at warna yang kontras dengan "at warna yang pertama, setelah diberikan perlakuan dengan "at kimia yang kedua *decoulouri"ation, jika "at warna yang pertama tidak tercuci , maka "at warna ke-2 *couterstain tidak dapat diabsorpsi dan sel bakteri atau komponen sel akan tetap berwarna "at pewarna yang pertama. Akan tetapi apabila "at pewarna yang tercuci oleh "at kimia ke-2, maka sel bakteri atau komponen sel akan menerima warna dari "at warna ke-2 *"at kimia ke/:counterstain, dengan cara ini tipe sel atau struktur sel dapat saling dibedakan berdasarkan "at warna yang diterima. ewarnaan di$erensial yang paling pentinga dalam bakteriologi adalah warna gram, dalam pewarnaan gram, sel bakteri di kelompokan kedalam 2 kelompok besar yaitu gram positi$ dan gram negati5e yang menjadi penting dalam mikrobiologi sebagai alat untuk membedakan dan mengklasi$ikasi mikroorganisme sebagaimana pengelompokan bakteri kedalam 1+ kelompok utama. )alam pewarnaan gram digunakan "at kimia yang berbeda, yaitu a. 4at warna primer b. !ordan c. 4at decolouri"ing d. 0awan warna *counterstain. *subandi, 2;;+ . 4at pewarna tahan asam )isebut juga "at warna 4iehl (eelsen digunakan khususnya untuk membantu mengidenti$ikasi organisme dalam marga mycobakterium, marga ini mempunyai banyak organisme baik yang tidak menimbulkan penyakit maupun beberapa patogen 5irulen, yang dari kelompok ini tuberkolosis dan lepra adalah yang paling penting, mycobakteria dikatakan tahan asam sebab jika diwarnai dengan karbol$uchsin *"at warna merah si$at kimianya yang unik menahan "at warna walapun olesan yang terwarnai telah dicuci dengan alkohol asam *etanol +< persen dengan asam hidroklor / persen, perlakuan ini menghilangkan "at warna dari organisme lain dalam olesan. Satu kekecualian terdapat pada bakteri patogen *menimbulkan penyakit berbentuk seperti jamur yang diklasi$ikasikan dalam marga nocardia. #akteri ini tidak setahan asam seperti mycobakteria yang bersi$at patogen, dan pencucian terus menerus menyebabkan nocradia kehilangan "at warna, si$at ini memisahkan kelompok bakteri, tahan asam dari bakteri lain dan memungkinkannya untuk mewarnai campuran sejumlah besar bakteri *seperti yang terdapat dalam ludah namun masih dapat mengenali bakteri tahan asam, cara ini benar-benar merupakan suatu keuntungan dalam diagnosis tuberkulosis. <. ewarnaan spora *metode schae$$er $ulton
#eberapa bakteri anaerobic dan genus clostridium dan )esil$oma culatum dan bakteri aerobik genus basillus adalah contoh dari bakteri yang memiliki kemampuan membentuk spora pada kondisi yang tidak menguntungkan untuk kelangsungan hidupnya. Apabila kondisi lingkungan bakteri-bakteri tersebut mampu mengadakan sporagenesis dan membentuk struktur interseluler baru yang dikenal endospora, endospora dikelilingi oleh lapisan yang tidak tembus yang disebut dinding spora apabila kondisi terus semakin jelek maka endosora dilepaskan dari sel 5egetati5 yang membentuk dan keluar menjadi sel yang bebas yang disebut spora, dengan komposisi kimiawi yang dimiliki oleh lapisan pelindung *spora coats, spora tersebut dapat tahan terhadap pengaruh yang merusak dari pemanasan, pendinginan, radiasi, pengeringan dan bahan bahan kimia dan juga tahan terhadap "at warna biologi yang umum digunakan dalam penge catan. Apabila kondisi lingkungan kembali baik, maka spora akan kembali akti$ secara metabolik membentuk sel 5egetati$ yang kuran resisten terhadap lingkungan dengan menunjuakan proses germinasi *pengecambahan. *Subandi, 2;;+ Pembuatan preparat bakteri %ahan dan Alat Alat #ahan Jarum =ase =bjek glass #iakan induk *bakteri #acillus dan Sarcina #unsen spirtus
Proedur kerja
&' Pewarnaan tunggal %ahan dan Alat #ahan biakan bakteri #acillus subtilus dan Sarcina 'uchsin !ethylene blue A>uadest Alkohol issue
Proedur (erja
Alat #unsen #aki ipet Arum ose =bjek glass !ikroskop ?ertas isap
2' Pewarnaan )ajemuk Alat dan %ahan
#ahan biakan bakteri #acillus subtilus dan Sarcina 'uchsin !ethylene blue A>uadest Alkohol 0ugol Gentian 5iolet Sa$ranin issue
Proedur (erja
Alat #unsen #aki ipet Arum ose =bjek glass !ikroskop ?ertas isap
*ail
Sumber
#asilus subtialis
Saracina basil
0iteratur
hoto pengamatan
Gambar pengamatan
Pembahaan Pewarnaan +ram #akteri gram-positi$ antraks *batang ungu pada contoh cairan serebrospina. Jika ada, bakteri spesies gram-negati$ akan berwarna merah muda. *Sel-sel lain adalah sel darah putih ewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram-positi$ dan gram-negati$ , berdasarkan si$at kimia dan $isik dinding sel mereka. !etode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan )enmark 7ans &hristian Gram *1@1+/ yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. http::id.wikipedia.org:wiki:ewarnaanGram #akteri gram-positi$ adalah bakteri yang mempertahankan "at warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. #akteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram-negati$ akan berwarna merah atau merah muda. erbedaan klasi$ikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. http::id.wikipedia.org:wiki:Gram-positi$ #akteri gram-negati$ adalah bakteri yang tidak mempertahankan "at warnametil ungu pada metode pewarnaan Gram. #akteri gram-positi$ akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negati$ tidak. ada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal*counterstain ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negati$ menjadi berwarna merah atau merah muda. engujian ini berguna
untuk mengklasi$ikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. #anyak spesies bakteri gram-negati$ yang bersi$at patogen, yang berarti mereka berbahaya bagi organisme inang. Si$at patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen tertentu pada dinding sel gram-negati$, terutama lapisanlipopolisakarida *dikenal juga dengan 0S atau endotoksin. http::id.wikipedia.org:wiki:Gram-negati$
Dinding sel Gram positif Karakteristik utamanya adalah tebalnya lapisan peptidoglikan pada dinding sel. Akibatnya, pada saat prosedur pewarnaan Gram, meninggalkan warna biru. Dinding sel Gram positif biasa ditemukan padaActinobacteria dan Firmicutes. Bakteri gram (! memiliki peptidoglikan yang "auh lebih banyak dibandingkan dengan gram (#! sehingga dindingnya men"adi lebih tebal ($%& sementara Gram negatif sekitar '%#'$&!. Dinding sel pada kebanyakan bakteri gram (! "uga memiliki polisakarida yang •
disebut asam teikoat. Asam teikoat yang merupakan polimer gliserol dan ribitol fosfat menempel pada peptodoglikan atau membran sitoplasma. Fungsi • •
asam teikoat(muatan negatif! adalah ) untuk transport ion positif dari dan keluar sel penyimpanan fosfor
Dinding sel Gram negative *idak seperti dinding sel Gram positif, dinding sel Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. +al ini menyebabkan lunturnya warna biru saat disiram etanol. http)id.wikipedia.orgwiki-trukturselbakteri Strukturnya lebih kompleks daripada dinding bakteri gram *6. )inding bakteri gram *- memiliki membran luar yang mengelilingi lapisan peptidoglikan dan rongga periplasma yang terdapat diantara membran sitoplasma dan membran luar. !embran luar pada sel gram *- berperan sebagai barrier selekti$ senyawa-senyawa yang masuk dan keluar sel. Selain itu juga menyebabkan e$ek toksik pada hewan yang terin$eksi. !embran luar dihubungkan dengan •
•
•
• •
peptidoglikan oleh lipoprotein . Bakteri, dari kata /atin bacterium ("amak, bacteria!, adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. 0ereka sangatlah kecil (mikroskopik! dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal!, dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleusinti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. -truktur sel mereka di"elaskan lebih lan"ut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang
memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. 1stilah 2bakteri2 telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
• • • •
• •
#akteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. !ereka tersebar *berada di mana-mana di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. #anyak patogen merupakan bakteri. ?ebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran ;,<-< Bm, meski ada jenis dapat menjangkau ;,/ mm dalam diameter *hiomargarita. !ereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda *peptidoglikan. #anyak yang bergerak menggunakan $lagela, yang berbeda dalam strukturnya dari $lagela kelompok lain. Seperti prokariota *organisme yang tidak memiliki selaput inti pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relati$ sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. #akteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positi$ dan Gram negati$ didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. #akteri Gram positi$ memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negati$ memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma *di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik. #anyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti $lagela dan $imbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. #eberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan bio$ilm $ormation. #akteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, 5akuola gas dan magnetosom. #eberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim. )or"ologi!bentuk bakteri #erdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu ?okus *&occus dalah bakteri yang berbentuk bulat • seperti bola, dan mempunyai beberapa 5ariasi sebagai berikut !ikrococcus, jika kecil dan tunggal • )iplococcus, jka bergandanya dua-dua • etracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus Staphylococcus, jika bergerombol Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai #asil *#acillus adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai 5ariasi sebagai berikut )iplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
•
• •
• • • • •
•
•
•
Spiril *Spirilum adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai 5ariasi sebagai berikut 9ibrio, *bentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran #entuk tubuh:mor$ologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. =leh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. ada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relati$ lebih besar daripada yang sudah tua. Alat gerak bakteri #anyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan $lagel. 7ampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya $lagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki $lagel. Ckuran $lagel bakteri sangat kecil, tebalnya ;,;2 @ ;,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. #erdasarkan tempat dan jumlah $lagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu Atrik, tidak mempunyai $lagel. !onotrik, mempunyai satu $lagel pada salah satu ujungn ya. 0o$otrik, mempunyai sejumlah $lagel pada salah satu ujungnya. Am$itrik, mempunyai sejumlah $lagel pada kedua ujungnya. eritrik, mempunyai $lagel pada seluruh permukaan tubuhnya.D Pengaruh lingkungan terhadap bakteri ?ondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. 'aktor-$aktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya. ,uhu #erdasarkan kisaran suhu akti5itasnya, bakteri dibagi menjadi / golongan #akteri psikro$il, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara ;E@ /;E&, dengan suhu optimum 1
•
•
engaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan. Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau "at"at kimia tertentu, beberapa spesies dari #acillus yang aerob dan beberapa spesies dari &lostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Indospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. =leh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri akti$. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. 0etak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya. Peranan %akteri Bakteri menguntungkan #akteri pengurai #akteri sapro$it menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. #akteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi &=2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. =leh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik. #akteri nitri$ikasi #akteri nitri$ikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. (itri$ikasi terdiri atas dua tahap yaitu =ksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. roses ini dinamakan nitritasi.
=ksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. rosesnya dinamakan nitratasi.
)alam bidang pertanian, nitri$ikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. etapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah. #akteri nitrogen #akteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. ?arena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. ?elompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. #akteri nitrogen yang hidup bebas yaitu A"otobacter chroococcum, &lostridium pasteurianum, dan hodospirillum rubrum. #akteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong polongan yaitu hi"obium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil bintil akar. umbuhan yang bersimbiosis dengan hi"obium banyak digunakan sebagai pupuk
hijau seperti &rotalaria, ephrosia, dan Kndigo$era. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya *akar, maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. #intil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. )engan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah. #akteri usus #akteri Intamoeba coli hidup di kolon *usus besar manusia, ber$ungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan 5itamin #12, dan 5itamin ? yang penting dalam proses pembekuan darah. )alam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi "at yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus. )ekomposisi #akteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. roses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. #akteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak ber$ungsi. roses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi akti$, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan en"im penghancur sel yang disebut protease. ?emudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. ak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati. #akteri heterotro$ idak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. ?ebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri heterotro$. #akteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak. #erbeda dengan bakteri autotro$ yang mampu menghasilkan makanan sendiri dengan &=2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya. Jenis bakteri heterotro$ biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. !ereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. !olekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas &=2, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon *&, hidrogen *7, nitrogen *(, oksigen *=, $os$or *, serta sul$ur *S. ?umpulan unsur organik ubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup *khususnya manusia kumpulan dari unsur-unsur organik seperti &, 7, (, =, , S, atau unsur anorganik seperti ?, !g, &a, 'e, &o, 4n, &u, !n, atau (i. ?eseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri heterotro$ sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Se mentara cairan-cairan dengan p7 *tingkat
keasaman suatu larutan tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur *lingkungan pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut. #au busuk #au busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. embusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri $ermentasi menggunakan en"im protease. ?umpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri acetogen. #akteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. roduk asam asetat ini menimbulkan bau. Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen, misalnya !ethanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah *septic tank. Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. !etana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau busuk. Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sul$ida yang baunya seperti telur busuk. 0ebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersi$at racun, karena mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh. roduk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat mengin$eksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotro$ patogen seperti clostridium. #akteri serta produk beracun ini dapat mengin$eksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. ?arena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, in$eksi pada luka *tetanus, bengkak, atau in$eksi pada alat kelamin menjadi ancaman yang serius. &ara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. !encuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. !enjaga lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril. #akteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik imunitas. Si$at-si$at inilah yang harus dipahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker standar minimal 87= *tipe (-+<, memakai sarung tangan khusus, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. 0angkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.
)a$tar ustaka )wijoseputro, 1+. Dasar-Dasar Mikrobiologi. )jambatan malang. Ga. anjal !ichael, j, elc"ar Jr. )an I.&.S. &han, 1+3. Dasar-Dasar mikrobiologi. CK. Jakarta Subandi, 2;;+. Mikrobiologi Dasar . Gunung )jati press. #andung http::id.wikipedia.org:wiki:Gram-negati$ http::id.wikipedia.org:wiki:Gram-positi$ http::id.wikipedia.org:wiki:ewarnaanGram
http::id.wikipedia.org:wiki:#akteri