semoga bermanfaat sebagai panduan dalam mengerjakan laporan. laporan ini terdiri dari 6 acara pada praktikum dasar pemuliaan tanaman
laporan akhir pemuliaan tanamanDeskripsi lengkap
pemuliaan tanaman
pemuliaan tanaman membiak vegetatif merupakan sebuah upaya untuk memuliakan tanaman tanpa biji.Deskripsi lengkap
Laporan Pemuliaan tanamanFull description
ACARA 3. Dasar pemuliaan Tanaman. Persilangan Tanaman CabaiDeskripsi lengkap
cabai menyerbuk sendiriFull description
bagai mana cara tanaman melakukan penyerbukan sendiriDeskripsi lengkap
ACARA 3. Dasar pemuliaan Tanaman. Persilangan Tanaman CabaiFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Tanaman Menyerbuk SendiriFull description
Isolasi DNA merupakanFull description
Biologi
Isolasi DNA merupakanDeskripsi lengkap
laporan praktikumFull description
bobot 1000 biji, laporan praktikum, dasar pemuliaan tanamanDeskripsi lengkap
(BTO)
I.
PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Hibrid Hibridisa isasi si merupa merupakan kan perkaw perkawina inan n antara antara berbag berbagai ai varieta varietass atau atau spesi spesies es.. Tujua ujuan n hibr hibrid idisa isasi si adala adalah h untu untuk k memp mempero erole leh h geno genoti tipe pe baru baru yang yang diinginkan. Hasil dari hibridisasi akan terjadi segregasi pada keturunan pertama (F1) apabila keturunannya bergenotipe heterozigot dan pada keturunan kedua (F2) apabila tetuanya bergenotipe homozigot. ang angka kah h awal awal yang ang perl perlu u dila dilaku kuka kan n dala dalam m hibr hibrid idis isas asii adal adalah ah pemilihan tetua yang didasarkan pada tujuan dan program pemuliaan tanaman! misalnya misalnya peningkatan peningkatan produksi produksi (si"at kuantitati") kuantitati") atau peningkatan peningkatan kandungan kandungan protein! lemak dan sebagainya (si"at kualitati"). Hasil hibridisasi dapat men#ip men#iptaka takan n popula populasi si keturu keturunan nan yang yang berseg bersegreg regasi! asi! berarti berarti ada perbed perbedaan aan genetika antara individu pada populasi sehingga sangat berman"aat untuk program seleksi dan perbaikan si"at. Hasil hibridisasi juga dapat menghasilkan keturunan pertama (F1) yang mempunyai si"at unggul atau yang sering disebut varietas hibrida. $eunggulannya disebabkan adanya e"ek heterosis! namun hal ini ada beberapa persyaratan dalam pelaksanaan antara lain % kedua tetuanya harus bergenotipe homozigot! terjadi akumulasi akumulasi gen dominan pada keturunannya. keturunannya. Tujuan utama melakukan persilangan adalah menggabungkan semua si"at si"at baik baik ke dalam dalam satu satu geno genoti tipe pe baru baru!! memp memperl erlua uass kera keraga gama man n gene geneti tik! k! meman"a meman"aatk atkan an vigor vigor hibrid hibridaa atau menguj mengujii potens potensii tetua tetua (uji (uji turuna turunan). n). &ari &ari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman! terutama dalam hal memperluas keragaman.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu untuk menghilangkan kepala sari sebelum bunga membuka dengan maksud untuk men#egah terjadinya pembuahan sendiri dan menyerbuki bunga'bunga yang telah dikastrasi dengan tepung sari dari jenis tanaman yang kita kehendaki sebagai induk jantan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman menyerbuk sendiri dapat dimuliakan antara lain melalui hibridisasi. Hibridisasi atau persilangan bertujuan menggabungkan si"at'si"at baik dari kedua tetua atau induknya sedemikian rupa sehingga si"at'si"at baik tersebut dimiliki keturunannya. ebagai hasil dari hibridisasi adalah timbulnya keragaman genetik yang tinggi pada keturunannya. &ari keragaman yang tinggi inilah pemulia tanaman akan memilih tanaman yang mempunyai si"at'si"at sesuai dengan yang diinginkan (unarto! 1*). +ersilangan tanaman padi dapat berlangsung se#ara alami dan buatan (oedyanto et al. 1*,). +ersilangan padi se#ara alami berlangsung dengan bantuan angin. -danya varietas padi lokal di berbagai daerah menunjukkan telah terjadi persilangan se#ara alami. ontoh varietas padi lokal yang banyak ditanam petani adalah /ojolele! 0entik! empo! +andan angi! 0arkoti! Hawarabunar! emo! $uwatik! dan iam. +ersilangan padi se#ara buatan dilakukan dengan #ampur
tangan
manusia.
$emajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
memungkinkan membuat kombinasi persilangan untuk menghasilkan tanaman yang sesuai dengan keinginan. arietas padi unggul hasil
persilangan
dikelompokkan berdasarkan tipologi lahan budi dayanya! yaitu padi sawah! padi gogo! dan padi rawa. +ersilangan padi se#ara buatan pada umumnya menghasilkan tanaman yang relati" pendek! berumur genjah! anakan produkti" banyak! dan hasil tinggi. ementara itu persilangan se#ara alami menghasilkan tanaman yang relati" tinggi! berumur panjang! anakan produkti" sedikit! dan
produktivitas rendah. 3ntuk menghasilkan varietas padi baru melalui persilangan diperlukan waktu 4'15 tahun. 0enurut Harahap (1,2)!terdapat beberapa metode persilangan buatan yang dapat dilakukan untuk mendapatkan varietas unggul padi! yaitu silang tunggal atau single #ross ()! silang pun#ak atau top #ross (T)! silang ganda atau double #ross (&)! silang balik atau ba#k #ross (6)! dan akhir'akhir ini dikembangkan pula metode persilangan multi #ross (0). ilang tunggal hanya melibatkan dua tetua saja. ilang pun#ak merupakan persilangan antara F1 dari silang tunggal dengan tetua lain. ilang ganda merupakan persilangan antara F1 dengan F1 hasil dari dua persilangan tunggal. ilang balik adalah persilangan F1 dengan salah satu tetuanya. ilang banyak merupakan persilangan yang melibatkan lebih dari empat tetua. Tanda persilangan antara tetua menggunakan garis miring (7). &ua garis miring menun menunjukan persilangan antara suatu hibrida dengan suatu varietas! #ontoh% -76 8 ! -7677 8 T! -76777& 8 & (Harahap! 1,2). Faktor 9 "aktor yang mempengaruhi hibridisasi antara lain % 1. :nternal a. +emilihan Tetua -da lima kelompok sumber plasma nut"ah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu (1) varietas komersial! (2) galur'galur elit pemuliaan! (;) galur' galur pemuliaan dengan satu atau beberapa si"at superior! (<) spesies introduksi tanaman dan! (4) spesies liar. +eluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas'varietas
komersilal yang unggul yang sedang beredar! galur'galur murni tetua hibrida! dan tetua'tetua varietas sintetik. b. aktu tanaman berbunga &alam melakukan persilangan harus diperhatikan % (1) penyesuaian waktu berbunga. aktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan represi" waktunya bersamaan! (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. +ada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan! seperti pada bunga ka#ang tanah! padi harus pagi hari! bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. =uga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma resepti". =ika antara waktu anthesis bunga jantan dan waktu resepti" bunga betina tidak bersamaan! maka perlu dilakukan sinkronisasi. aranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua! sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. 3ntuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan in"ormasi tentang umur tanaman berbunga.(yukur! 255) 2. >ksternal a. +engetahuan tentang organ reproduksi dan tipe penyerbukan &engan mengetahui organ reproduksi! kita dapat menduga tipe penyerbukan! apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri. b. $eadaan #ua#a saat penyerbukan $ondisi panas dengan suhu tinggi dan kelembaban udara terlalu rendah menyebabkan bunga rontok. &emikian pula jika ada angin ken#ang dan hujan yang terlalu lebat. #.+elaksanaan
+emulia yang melakukan hibridisasi harus dengan serius dan bersungguh'sungguh dalam melakukan hibridisasi! karena jika pemulia #eroboh maka hibridisasi akan gagal(yukur! 255). $eberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira'kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan. =ika #alon buah mulai membesar dan tidak rontok maka kemungkinan telah terjadi pembuahan. ebaliknya! jika #alon buah tidak membesar atau rontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan pembuahan (ubekti! 255,).
III.
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
-lat yang digunakan pada praktikum hibridisasi tanaman menyerbuk sendiri yaitu gunting! jarum! label persilangan7e'tiket! kantong kertas dan tali. 6ahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu bunga padi.
B. Pr!edur Kerja
-dapun
prosedur
kerja
pada
praktikum
hibridisasi
tanaman
menyerbuk sendiri yaitu sebagai berikut 1. &ipilih malai yang masih tertutup oleh daun bendera yang akan digunakan sebagai tetua betina! dengan ketentuan bahwa malai yang keluar dari daun bendera baru sekitar 15 ? ' 25 ?. 6uang'bunga yang sudah diserbuki atau belum siap diserbuki. 2. 6enang sari diemaskulasi. &igunting kira'kira sepertiga bagian dari palea dan lemma! kemudian anternya dibersihkan menggunakan jarum sampai terbuang semua dan tinggal kepala putiknya saja. ;. &ipilih malai yang sudah mekar yang akan digunakan sebagai tetua jantan! pengumpulan serbuk sari dilakukan dengan #ara malai digoyang'goyangkan agar serbuk sari jatuh pada sungkup yang telah disediakan. <. +enyerbukan dilakukan dengan menuangkan serbuk sari yang barada dalam sungkup kedalam bagian bunga betina yang telah diemaskulasi.
4. &itutup malai (bunga'bunga) hasil persilangan dengan kantong sungkup tersebut! kemudian #antumkan label mengenai in"ormasi yang diperlukan dari persilangan tersebut. @. &iamati keberhasilan persilangan dan hitung tingkat keberhasilannya dengan rumus sebagai berikut % Tingkat
(?) %
Jumlah persilangan yangberhasil x 100 Jumlah total persilangan yangdilakukan
$eberhasilan
I". HASIL DAN PEMBAHASAN
A
Ha!#l
Tanggal +engamatan
% 1< 0ei 251@
Tanggal +olinasi
% 2 =uni 251@
Tetua
% Tetua 6etina
AB
+adi 0erah
=umlah persilanga n yang berhasil =umlah persilanga n yang dilakukan Tingkat keberhasilan (?)
8 5 25
× 155?
8 8 5 $a%&ar
B. Pe%&aha!an
Tetua =antan iherang
×
155?
+erbaikan si"at'si"at tersebut dilakukan dengan menggabungkan si"at' si"at unggul dari beragam plasma nut"ah dan menyeleksi turunannya. +lasma nut"ah yang digunakan dapat berasal dari dalam gene pool padi seperti varietas unggul yang sudah ada! varietas lokal! dan padi liar (ilitonga 255
I".
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Ke!#%'ulan
6erdasarkan praktikum a#ara 6iologi 6unga maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut% (. 6unga dibedakan menjadi bunga lengkap! bunga tidak lengkap! bunga
sempurna! dan bunga tidak sempurna. ). 6unga dapat melakukan penyerbukan
berupa
penyerbukan
sendiri!
penyerbukan silang! dan penyerbukan yang dapat dibantu oleh serangga! angin! air atau manusia. +enyerbukan sendiri terjadi pada bunga bougenville! bunga #abai! bunga jagung! bunga sepatu dan bunga pepaya. *. &engan mempelajari biologi bunga! pemulia tanaman akan dapat melakukan
kegiatan pemuliaan tanaman karena dalam biologi bunga akan dipelajari berbagai ma#am struktur bunga! sehingga bisa diketahui kedudukan benang sari dan putik dari bunga yang bersangkutan.
B. Saran
ebaiknya disediakan bunga yang masih segar dan lengkap sehingga praktikan dapat mengamati dengan baik.
DA+TAR PUSTAKA
&arjanto dan . ati"ah. 1,2. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan Teknik Penyerbukan Silang Buatan. =akarta % Cramedia. $alie! 0. 6. 1@. Bertanam Pepaya. =akarta % +enebar wadaya. $artasapoetra! -. C. 1,. Kerusakan Tanah Pertanian dan Usaha untuk Merehabilitasinya. =akarta % 6ina -ksara. 0akarim! -. $arim dan >. uhartatik. 255. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi. 6alai 6esar +enelitian Tanaman +adi :T$+ 11 % ;5@';5,. 0angoendidjojo! . 255;. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman. Dogyakarta % $anisius. +oerwanto /! >""endi &! Haryadi . 1*. +engaturan +embungaan 0angga Cadung 21 di uar 0usim dengan +aklobutrazol dan Eat +eme#ah &ormansi. Hayati <%<1'<@. +oespodarsono! oemardjo. 1,,. Dasar Dasar !lmu Pemuliaan Tanaman. 6andung % :T6 press. /ai! : yoman. 255@. +erubahan $andungan Ciberelin dan Cula Total pada Fase' Fase +erkembangan 6unga 0anggis. Hayati 1; (;) % 151'15@. /ubatzky! .> and 0. Damagu#hi. 1,. "orld #egetable . 6andung % :T6 press. iregar dan 0aulia urya &arma. 2515. Ka$ian morfologi dan produksi mutan padi %arietas &iherang hasil radiasi sinar gamma pada generasi M' dengan menggunakan System (f )i*e !ntensifi*ation +S)!,
KEMENTERIAN RISET3 TEKNOLO$I DAN PENDIDIKAN TIN$$I UNI"ERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN +AKULTAS PERTANIAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLO$I PUR4OKERTO )(/