LAPORAN PENDAHULUAN
ISK DI RUANG INTERNE RSUD KABUPATEN KEPAHIANG 2017
OLEH:
Norman Sasono NIP: 197711092008041001
! R"an#an
P(m+!m+!n#
Ns$ %!no&!a' S$K() N!): 198*021720100120121 198*021720100120121
K()r! Ar,!an-!' S$K() N!): 1987072.200902200/ 1987072.200902200/
PROGRA AIRASI PENDEKATAN RPL PRODI PROD I KEPER K EPERA AATAN URUP URU P POLTEKKES KEENKES BENGKULU T$A 2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAATAN PADA TN$I DENGAN ISK DI RUANG INTERNE RSUD KABUPATEN KEPAHIANG 2017
OLEH: Norman Sasono NIP: 197711092008041001
! R"an#an
P(m+!m+!n#
Ns$ %!no&!a' S$K() N!): 198*021720100120121 198*021720100120121
K()r! Ar,!an-!' S$K() N!): 1987072.200902200/ 1987072.200902200/
PROGRA AIRASI PENDEKATAN RPL PRODI PROD I KEPER K EPERA AATAN URUP URU P POLTEKKES KEENKES BENGKULU T$A 2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAATAN PADA TN$I DENGAN ISK DI RUANG INTERNE RSUD KABUPATEN KEPAHIANG 2017
OLEH: Norman Sasono NIP: 197711092008041001
! R"an#an
P(m+!m+!n#
Ns$ %!no&!a' S$K() N!): 198*021720100120121 198*021720100120121
K()r! Ar,!an-!' S$K() N!): 1987072.200902200/ 1987072.200902200/
PROGRA AIRASI PENDEKATAN RPL PRODI PROD I KEPER K EPERA AATAN URUP URU P POLTEKKES KEENKES BENGKULU T$A 2017
LAPORAN PENDAHULUAN INEKSI SALURAN KEIH 3ISK
A$ P(n# P(n#(r (r-! -!an an
Infeks Infeksii salura salurann kemih kemih adalah adalah ditemu ditemukan kannya nya bakteri bakteri pada pada urine urine di kandung kemih yang umumnya steril. (Arif mansjoer, 2001) Infeksi Saluran emih (IS) adalah infeksi yang terjadi sepanjang salura salurann kemih, kemih, terutam terutamaa masuk masuk ginjal ginjal itu sendir sendirii akibat akibat prolife proliferas rasii suatu suatu organisme (!or"in, 2001 # $%0) Infeksi Saluran emih (IS) adalah berkembangnya mikroorganisme di dalam dalam salura salurann kemih kemih yang yang dalam dalam keadaa keadaann normal normal tidak tidak mengan mengandun dungg bakteri, &irus'mikroorganisme lain. B$ K&as K&as!5 !5!6 !6as as!!
lasifikasi infeksi saluran kemih sebagai berikut # 1. and andun ungg kemi kemihh (sis (sisti titi tis) s) 2. ret retra ra (ur (uret etri riti tis) s) . *ros *rosta tatt (pr (pros ostat tatiti itis) s) $. +inj +injal al (piel (pielon onef efrit ritis is)) $ E-!o -!o&o#! &o#!
enis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan IS, antara lain# 1. *seudo *seudomon monas, as, *rot *roteus eus,, lebsi lebsiella ella 2. s/h s/her eri/ i/hi hiaa !oli !oli . nteroba/ter nteroba/ter,, staphylo/o staphylo/o//us //us epidemidis epidemidis,, entero/o//i, entero/o//i, dan-laindan-lain-lain. lain. *ada *ada umumny umumnyaa faktor faktor-fak -faktor tor resiko resiko yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan perkembangan infeksi saluran kemih adalah # 1. anita /enderun /enderungg mudah terserang terserang dibandin dibandingkan gkan dengan dengan laki-lak laki-laki.i. aktor-faktor postulasi dari tingkat infeksi yang tinggi terdiri dari urethra dekat kepada rektum dan kurang proteksi sekresi prostat dibandingkan dengan pria.
2. Abnormalitas Struktural dan ungsional ekanisme yang berhubungan termasuk stasis urine yang merupakan media untuk kultur bakteri, refluks urine yang infeksi lebih tinggi pada saluran kemih dan peningkatan tekanan hidrostatik. . 3bstruksi !ontoh # 4umor, 5ipertofi prostat $. +angguan iner&asi kandung kemih !ontoh # alformasi sum-sum tulang belakang kongenital, multiple sklerosis 6. *enyakit kronis !ontoh # +out, 7, hipertensi 8. Instrumentasi !ontoh # prosedur kateterisasi D$ Pa-o5!s!o&o#!
asuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui# 1. *enyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat terdekat saluran kemih yang terinfeksi. 2. 5ematogen yaitu penyebaran mikroorganisme patogen yang masuk melalui darah yang terdapat kuman penyebab infeksi saluran kemih yang masuk melalui darah dari suplay jantung ke ginjal. . 9imfogen yaitu kuman masuk melalui kelenjar getah bening yang disalurkan melalui helium ginjal. $. ksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi. 7ua jalur utama terjadi infeksi saluran kemih ialah hematogen dan as/ending. 4etapi dari kedua /ara ini, as/ending-lah yang paling sering terjadi. Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah karena menderita suatu penyakit kronik atau pada pasien yang sementara mendapat pengobatan imun supresif. *enyebaran hematogen bisa juga timbul akibat adanya infeksi di salah satu tempat
misalnya infeksi S.Aureus pada ginjal bisa terjadi akibat penyebaran hematogen dari fokus infeksi dari tulang, kulit, endotel atau di tempat lain. Infeksi as/ending yaitu masuknya mikroorganisme dari uretra ke kandung kemih dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih ba"ah. Infeksi as/ending juga bisa terjadi oleh adanya refluks &esi/o ureter yang mana mikroorganisme yang melalui ureter naik ke ginjal untuk menyebabkan infeksi. Infeksi tra/tus urinarius terutama berasal dari mikroorganisme pada fae/es yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat terjadi, bakteri harus men/apai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pembilasan melalui berkemih, mekanisme pertahan penjamu dan /etusan inflamasi.
O ISK
=akteri (.!oli, *seudomonas, dll)
*rostat hipertropi, neoplasma, 5ambatan pd aliran urin, penyempitan uretra hilangnya efek bakterisid, system imun turun
ontaminasi fe/al, pemakaian kateter :aiknya bakteri ke ;
3bstruksi aliran kemih proksimal
7istensi kantong kemih yg berlebihan
*enimbunan /airan pel&is < ureter
*enurunan resistensi terhadap in&asi bakteri
Atrofi hebat parenkim ginjal
enyebar ke traktus urinaris
In5(6s!
ISK
Infeksi sal kemih
Suhu tubuh meningkat
Anoreksia, mual muntah
P(m(n"an n"-r!s! 6"ran# ,ar! 6(+"-"an
9emah, letih, lesu,
In-o&(rans! a6-!!-as
urang informasi
K"ran# )(n#(-a"an
H!)(r-(rm!
rekuensi berkemih meningkat P(r"+aan )o&a (&(m!nas! "r!n
gelisah
Ans!(-as
N(r!
E$ an!5(s-as! K&!n!6
1. 4anda dan gejala IS pada bagian ba"ah adalah # a. :yeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih b. Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis /. 5ematuria d. :yeri punggung dapat terjadi 2. 4anda dan gejala IS bagian atas adalah # a. 7emam b. enggigil /. :yeri panggul dan pinggang d. :yeri ketika berkemih e. alaise f. *using g. ual dan muntah $ Kom)&!6as!
1. +agal ginjal akut 2. nsefalopati hipertensif . +agal jantung, edema paru, retinopati hipertensif G$ P(m(r!6saan D!a#nos-!6
1. rinalisis a. 9eukosuria atau piuria# merupakan salah satu petunjuk penting adanya IS. 9eukosuria positif bila terdapat lebih dari 6 leukosit'lapang pandang besar (9*=) sediment air kemih b. 5ematuria# hematuria positif bila terdapat 6-10 eritrosit'9*= sediment air kemih. 5ematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis. 2. =akteriologis a. ikroskopis b. =iakan bakteri . ultur urine untuk mengidentifikasi adanya organisme spesifik
$. 5itung koloni# hitung koloni sekitar 100.000 koloni per milliliter urin dari urin tampung aliran tengah atau dari spe/imen dalam kateter dianggap sebagai riteria utama adanya infeksi. 6. etode tes a. 4es dipsti/k multistrip untuk =! (tes esterase lekosit) dan nitrit (tes +riess untuk pengurangan nitrat). 4es esterase lekosit positif# maka pasien mengalami piuria. 4es pengurangan nitrat, +riess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi nitrat urin normal menjadi nitrit. b. 4es *enyakit enular Seksual (*S) retritia akut akibat organisme menular se/ara seksual (misal, klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek). /. 4es-tes tambahan # rogram intra&ena (I;), *ielografi (I;*), msistografi, dan ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya batu, massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate. rogram I; atau e&aluasi ultrasoni/, sistoskopi dan prosedur urodinamik dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab
kambuhnya infeksi yang resisten. H$ P(n(#aan
1. aga kebersihan 2. Sering ganti /elana dalam . =anyak minum air putih $. 4idak sering menahan ken/ing 6. Setia pada satu pasangan dalam melakukan hubungan I$ P(na-a&a6sanaan
4atalaksana umum # atasi demam, muntah, dehidrasi dan lain-lain. *asien dilanjutkan banyak minum dan jangan membiasakan menahan ken/ing untuk mengatasi disuria dapat diberikan fena>opiridin (pyriduin)
?-10 mg'kg == hari. aktor predisposisi di/ari dan dihilangkan. 4atalaksana khusus ditujukan terhadap hal, yaitu pengobatan infeksi akut, pengobatan dan pen/egahan infeksi berulang serta deteksi dan koreksi bedah terhadap kelamin anatamis saluran kemih. 1. *engobatan infeksi akut # pada keadaan berat'demam tinggi dan keadaan umum lemah segera berikan antibiotik tanpa menunggu hasil biakan urin dan uji resistensi kuman. 3bat pilihan pertama adalah ampisilin, katrimoksa>ol, sulfisoksa>ol asam nalidiksat, nitrofurantoin dan sefaleksin. Sebagai pilihan kedua adalah aminoshikosida (gentamisin, amikasin, dan lain-lain), sefatoksin, karbenisilin, doksisiklin dan lain-lain, 4@ diberikan selama ? hari. 2. *engobatan dan penegahan infeksi berulang # 0-60 akan mengalami infeksi berulang dan sekitar 60 diantaranya tanpa gejala. aka, perlu dilakukan biakan ulang pada minggu pertama sesudah selesai pengobatan fase akut, kemudian 1 bulan, bulan dan seterusnya setiap bulan selama 2 tahun. Setiap infeksi berulang harus diobati seperti pengobatan ada fase akut. =ila relaps'infeksi terjadi lebih dari 2 kali, pengobatan dilanjutkan dengan terapi profiloksis menggunakan obat antiseptis saluran kemih yaitu nitrofurantorin, kotrimoksa>ol, sefaleksi atau asam mandelamin. mumnya diberikan B dosis normal, satu kali sehari pada malam hari selama bulan. =isa IS disertai dengan kalainan anatomis, pemberian obat disesuaikan dengan hasil uji resistensi dan 4@ profilaksis dilanjutkan selama 8 bulan, bila perlu sampai 2 tahun. . oreksi bedah # bila pada pemeriksaan radiologis ditemukan obstruksi, perlu dilakukan koreksi bedah. *enanganan terhadap refluks tergantung dari stadium. Cefluks stadium I sampai III bisanya akan menghilang dengan pengobatan terhadap infeksi pada stadium I; dan ; perlu dilakukan koreksi bedah dengan reimplantasi ureter pada kandung kemih (ureteruneosistostomi). *ada pionefrosis atau pielonefritis atsopik kronik, nefrektami kadang-kadang perlu dilakukan
ASUHAN KEPERAATAN TEORITIS ISK
A$ P(n#6a;!an
1. *emerikasaan fisik# dilakukan se/ara head to toe 2. Ci"ayat atau adanya faktor-faktor resiko# a. Adakah ri"ayat infeksi sebelumnyaD b. Adakah ri"ayat obstruksi pada saluran kemihD /. Adanya faktor predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial d. =agaimana dengan pemasangan folley kateter D e. Imobilisasi dalam "aktu yang lama D f. Apakah terjadi inkontinensia urineD . *engkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih =agaimana pola berkemih pasienD untuk mendeteksi fa/tor predisposisi terjadinya IS pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah) a. Adakah disuriaD b. Adakah urgensiD /. Adakah hesitan/yD d. Adakah bau urine yang menyengatD e. =agaimana haluaran &olume orine, "arna (keabu-abuan) dan konsentrasi urineD f. Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian ba"ah D g. Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas D $. *eningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas. 6. *engkajian psikologi pasien# a. =agaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan yang telah dilakukanD
b. Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya =.
D!a#nosa K()(ra
1. :yeri berhubungan dengan inflamasi dan infeksi urethra, kandung kemih dan struktur traktus urinarius lainnya 2. *erubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan sering berkemih, urgen/y dan hesistan/y . +angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan nokturia $. *eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi inflamasi 6. :utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia 8. Cesiko kekurangan &olume /airan berhubungan dengan e&aporasi berlebihan dan muntah ?. urangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi. !.
In-((ns! K()(ra
1. :yeri berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung kemih dan sruktur traktus urinarius lain 4ujuan
# :yeri hilang dengan spasme terkontrol
5
# :yeri menghilang ditandai dengan klien melaporkan tidak
nyeri "aktu berkemih, tidak nyeri pada daerah suprapubik Inter&ensi # a. *antau perubahan "arna urin, pantau pola berkemih, masukan dan keluaran setiap % jam dan pantau hasil urinalisis ulang Casional# ntuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan b. !atat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri Casional# embantu menge&aluasi tempat obstruksi dan penyebab nyeri /. =erikan tindakan nyaman, seperti pijatan. Casional# eningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
d. =erikan pera"atan perineal Casional# ntuk men/egah kontaminasi uretra e. ika dipasang kateter, pera"atan kateter 2 kali per hari. Casional# ateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung kemih dan naik ke saluran perkemihan. f. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan Casional # Celaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri g. olaborasi pemberian analgetik Casional# untuk mengontrol nyeri 2. *erubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan sering berkemih, urgensi dan hesitan/y 4ujuan
# *ola eliminasi urine membaik
5
# *ola eliminasi urine membaik ditandai dengan klien
melaporkan berkurangnya frekuensi ( sering berkemih) urgensi dan hesistensi. Inter&ensi # a. aji pola eliminasi klien Casional# sebagai dasar dalammenentukan inter&ensi selanjutnya b. 7orong pasien untuk minum sebanyak mungkin dan mengurangi minum pada sore hari Casional #ntuk mendukung aliran darah renal dan untuk membilas bakteri dari traktus urinarius. !airan yang dapat mengiritasi kandung kemih ( misalnya# kopi, teh, kola, al/ohol) dihindari. Agar tidak terlalu sering bangun berkemih pada malam hari /. 7orong pasien untuk berkemih tiap 2- jam dan bila tiba- tiba dirasakan. Casional # arena hal ini se/ara signifikan menurunkan jumlah bakteri dalam urin, mengurangi status urin dan men/egah kekambuhan infeksi
d. Siapkan ' dorongan dilakukan pera"atan perineal setiap hari. Casional # engurangi resiko kontaminasi ' peningkatan infeksi. . +angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan nokturia 4ujuan
# *ola tidur membaik
5
# *ola tidur membaik ditandai dengan klien melaporkan
dapat tidur, klien nampak segar Inter&ensi # a. 4entukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi Casional # engkaji dan mengidentifikasi inter&ensi yang tepat. b. =erikan tempat tidur yang nyaman Casional # eningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis'psikologis. /. 4ingkatkan regimen kenyamanan "aktu tidur misalnya, mandi hangat dan masase,segelas susu hangat Casional # eningkatkan efek relaksasi./atatan E susu mempunyai kualitas sopofik, menigkatkan sintesis serotonin, neutransmitter yang membantu pasien dan tidur lebih lama. d. urangi kebisingan dan lampu Casional # emberikan situasi kondusif untuk tidur. e. Instruksikan tindakan relaksasi Casional # embantu mengiduksi tidur f. olaborasi pemberian obat Analgetik, Sedatif $. *eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan reaksi iflamasi 4ujuan 5
# Suhu tubuh kembali normal # Suhu tubuh kembali normal ditandai dengan klien
melaporkan tidak demam, tidak terba panas, 44; dalam batas normal Inter&ensi # a. aji adanya keluhan atau tanda-tanda perubahan peningkatan suhu tubuh
Casional# *eningkatan sh tbh akan meunjukkan berbagai grejala sprt mt merah dan badan terasa hanat b. 3bser&asi 44; terutama suhu tubuh sesuai indikasi Casional# ntuk menentukan int.selanjutnya /. ompres air hangat pada dahi dan kedua aksilla Casional #erangsang hipothalamus ke pusat pengaturan suhu d. olaborasi pemberian obat-obatan antipiretik Casional #engontrol demam 6. :utrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia 4ujuan
# 4idak terjadi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
5
#ebutuhan nutrisi adekuat ditandai dengan peningkatan
berat badan, menunjukkan peningkatan selera makan, klien menghabiskan porsi makanan yang diberikan. Inter&ensi # 1) aji intake makanan klien Casional# Sebagai dasar dalam menentukan inter&ensi selanjutnya 2) 7orong tirah baring'atau pembatasan akti&itas Casional # empertahankan simpanan energi yang /ukup ) =erikan kebersihan oral Casional# ulut yang bersih dapat meningkatkan rasa makanan $) Sediakan makanan dalam &entilasi yang baik, lingkungan menyenangkan, dengan situasi tidak terburu-buru, temani Casional #9ingkungan yang menyenangkan menurunkan stres dan lebih kondusif untuk makan 6) olaborasi pemberian obat-obatan antiemetik Casional# enghilangkan gejala mual muntah
8. Cesiko kekurangan &olume /airan berhubungan dengan peningkatan e&aporasi dan muntah
4ujuan
# !airan tubuh tetap seimbang
5
# empertahankan &olume /airan yang adekuat dibuktikan
oleh membran mukosa lembab,turgor kulit bagus, keseimbangan intake dan haluaran dengan urine normal dalam konsentrasi jumlah. Inter&ensi # a. A"asi masukan dan haluaran /airan. *erkirakan kehilangan /airan melalui keringat b. Casional# emberikan informasi tentang keseimbangan /airan, merupakan pedoman untuk penggantian /airan /. Anjurkan unruk mempertahankan intake peroral d. Casional# mengganti /airan yang hilang e. 3bser&asi penurunan turgor kulit f. Casional #enunjukkan kehilangan /airan berlebihan'dehidrasi g. olaborasi =erikan /airan parenteral jika diperlukan Casional #embantu masukan /airan peroral =erikan obat antiemetik Casional # mengontrol mual dan muntah =erikan obat antipeuretik Casional# engontrol panas ?. urangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi. 4ujuan
# *engetahuan meningkat
5
#enyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostik, ren/ana pengobatan, dan tindakan pera"atan diri pre&entif. Inter&ensi# a. =erikan "aktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang penyakitnya. Casional # engetahui sejauh mana ketidak tahuan pasien tentang penyakitnya.
b. aji ulang proses penyakit dan harapan yang akan dating Casional# emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi. /. =erikan informasi tentang# sumber infeksi, tindakan untuk men/egah penyebaran, jelaskan pemberian antibiotik, pemeriksaan diagnostik# tujuan, gambaran singkat, persiapan ynag dibutuhkan sebelum pemeriksaan, pera"atan sesudah pemeriksaan. Casional# *engetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan membantu mengembankan kepatuhan klien terhadap ren/an terapetik. d. Anjurkan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, minum sebanyak kurang lebih delapan gelas per hari. Casional# *asien sering menghentikan obat mereka, jika tandatanda penyakit mereda. !airan menolong membilas ginjal. e. =erikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang ren/ana pengobatan. Casional# ntuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan penerimaan ren/ana terapeutik
ASUHAN KEPERAATAN PADA KLIEN TN$ I DENGAN ISK DI RSUD KEPAHIANG
A$ PENGKA=IAN
1. *engumpulan 7ata a. Identitas lien :ama mur enis kelamin Agama Status *endidikan *ekerjaan 4empat tinggal :o. Ceg ' ed. Ce/ 4anggal CS 4anggal pengkajian
# 4n. I # 8 tahun # 9aki - laki # Islam # a"in # SA # S"asta # !into andi # 0% 26 11 # 0$-11-201? # 06-11-201?
b. Ci"ayat esehatan 1) Ci"ayat kesehatan sekarang a) eluhan utama saat CS lien mengatakan nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, nyeri pada perut bagian pubis, dengan skala nyeri 8, nyeri menyebar kepinggang sejak hari yang lalu, lemas, sesak, mual (-), muntah (-). b) eluhan utama saat dikaji lien mengatakan nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6, nyeri pada perut bagian pubis, dengan skala nyeri 8, nyeri menyebar kepinggang sejak $ hari yang lalu, batuk berdahak, demam. 2) Ci"ayat kesehatan dahulu lien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
) Ci"ayat kesehatan keluarga 7ikeluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti klien, baik orang tua, saudara maupun anak F anaknya. $) 7iagnosa saat masuk rumah sakit IS, dengan pemeriksaan labolatorium menunjukkan protein urin positif 2. 2. *engkajian saat ini a. *ersepsi dan pemeliharaan kesehatan lien mengatakan merasa /emas dengan penyakit dan tidak mengetahui tentang penyebab penyakit yang dialami b. *ola nutrisi'metabolik 1) *rogrsam diit Intake makanan # saat sakit klien makan setengah porsi dari makanan yang disediakan Intake /airan # lien minum /airan sebanyak 8 gelas selama 1 hari 2) *ola eliminasi =A= # klien buang air besar setiap hari sekali dengan konsistensi padat, dan tidak ada keluhan saat =A= = A # klien mengataan nyeri saat buang air ke/il, dengan skala nyeri 8, "arna urine kuning teh, =A @ dalam sehari /. *ola akti&itas dan latihan emampuan pera"atan diri akan' minum andi 4oileting =erpakaian obilisasi di tempat tidur =erpindah' berjalan Ambulansi C3 d. *ola istirahat dan tidur
0 G G
1 G
G G G G
2
$
lien mengatak tadi malam sulit tidur karena merasa nyeri pada daerh perut ba"ah, kurang lebih tidur $ jam, saat bangung merasa sedikit pusing e. *ola perseptual *englihatan# klien tidak keluhan pada penglihatan *endengaran# klien ada keluhan *enge/apan dan sensasi # tidak ada keluhan f. *ola persepsi diri +ambaran diri # klien mengatakan penyakit yang dialami merupakan penyakit yang sering di alami olrh orang lain dan akan sembuh jika di obati Ideal diri # klien mengatakan dirinya sudah merasa sempurna sebagai manusia Identitas diri # klien mengatakan dapat melakukan akti&itas dengan normal jika sembuh 5arga diri # klien mengatakan masih per/aya bah"a penyakitnya akan segera sembuh g. *ola seksualitas dan reproduksi lien mengatakan merasa sedikit terganggu, karena merasa nyeri pada daerah perut bagian ba"ah h. *ola peran dan hubungan lien mengatakan tidak dapat bekerja saat sakit, dan masih berkomunikasi dengan baik kepada keluarga dan kerabat yang berkunjung. i. *ola manajemen koping dan stres lien mengatasi stres nya dengan berkomunikasi dengan keluarga. j. Sistem nilai dan keyakinan lien beragama islam dan menjalankan sholat 6 "aktu.
. *emeriksaan fisik
a. eluhan yang dirasakan saat ini lien mengatakan masih nyeri pada daerah perut bagian ba"ah nyeri ulu hati, dan batuk berdahak b. ;ital sign 47# 100'?0 mm5g CC# 22 @'m :# %0 @'m 4# 8,% ! /. epala =entuk # simetris Cambut # distribusi merata dan bersih ata # tidak kabur, simetris, an ikterik dan an anemis 5idung # bertuk simetris, tidak ada /airan yang kelian, tidak ada pernafasan /uping hidung ulut # tidak ada stomatitis, tidak kering, gigi lengkap 4elinga # bentuk simetris, tidak ada /airan yang keluar, mempu mendengar dengan baik d. 9eher 4idak ada bendungan &ena jugularis, tidak ada pembengkakan teroid. e. 4horak *aru- paru# bentuk simetris, CC # 22 @'m, tidak menggunakan otot bantu pernafasan, bunyi nafas ronki antung # tidak ada pelebaran jantung, :# %0@'m, tidak ada bunyi tambahan f. Abdomen 4idak ada asites, tidak ada bekas operasi, bing usus# ? @'m, terdapat nyeri tekan pada bagian kiri atas dan bagian perut ba"ah dengan skala nyeri 8 g. *unggung =entuk simetris bunyi pernafasan ronki, saat di perkusi terdengar resonan
h. kstrimitas 4idak ada pitting edema, tidak ada kelainan pada ekstrimitas. $. *emeriksaan penunjang 4anggal enis *emeriksaan pemeriksaan 06-11-201? 5b
08-11-201?
08-11-201?
5asil pemeriksaan 1$,%
Satuan g'd9
lags 9o"
umlah lekosit
?.$00
10H'9 5igh
umlah trombosit
10.000
' mm
9o"
:ilai :ormal 1-18 (*ria) $.000 10.000 160.000$60.000
Salmonella 3 Salmonella 3 *arathypi a Salmonella 3 *arathypi b Salmonella 3 *arathypi / Salmonella 5 Salmonella 5 *arathypi a Salmonella 5 *arathypi b Salmonella 5 *arathypi /
1'20 1'180
:egatif :egatif
1'20
:egatif
1'180 1'20 1'20
:egatif :egatif :egatif
1'20
:egatif
1'20
:egatif
*rotein urine pitel
(JJ) 2 positif (J) 1 positif
:egatif
6. Analisa 7ata 7A4A 7ata subjektif
4I393+I
ASA9A5
*roses infeksi
:yeri akut
F
-
lien mengatakan nyeri pada bagian pubis yang enjalar ke pinggang dan nyeri ulu hati 7ata objektif -
kspresi "ajah klien tampak meringis - 4ampak menghindari daerah nyeri - Skala nyeri pubis 8 7ata subjektif -
*enumpukan sputum
lien mengungkapkan batuk sejak hari lalu
=ersihan jalan nafas tidak efektif
7ata objektif -
lien tampak batuk berdahak - Sputum tampak putih - =unyi nafas ronki 7ata objektif -
lien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya 7ata 3bjektif -
urang sumber informasi
7efisit pengetahuan
lien tampak /emas lien tampak sedikit bingung
B$ DIAGNOSA KEPERAATAN
:ama *asien # 4n. I
mur
# 8 4ahun
Cuangan
: 3 1
# Interne
:o.Ceg
# 0% 26 11
7IA+:3SA *CAA4A: 4anggal
4anggal teratasi
7itemukan :yeri akut berhubungan
06-11- 201?
0?-11-201?
06-11-201?
0?-11-201?
06-11-201?
0?-11-201?
:ama *asien # 4n. I
mur
# 8 4ahun
Cuangan
:o.Ceg
# 0% 26 11
dengan proses infeksi 2
=ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sputum
7efisit pengetahuan berhubungan dengan kurang sumber informasi tentang penyakit
$ INTER%ENSI KEPERAATAN
:3 7K 1
# Interne
I:4C;:SI 4A:
4I:7AA:
CASI3:A9
Setelah dilakukan 1. bah posisi 1.+erakan dan latihan tindakan dengan sering dan menurunkan
kepera"atan dalam hari diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria e&aluasi # -
-
-
lien mengatakan nyeri berkurang Skala nyeri 01 kspersi "ajah tampak tenang lien dapat melakukan akti&itas sperti biasa ;ital sign dalam batas normal
2.
.
$. 6. 8.
?.
2
Setelah dilakukan 1. tindakan kepera"atan dalam hari diharapkan
rentang gerak pasif dan aktif sesuai indikasi. *ertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh hangat. aji nyeri se/ara komprehensif(*L CS4) , keluhan nyeri, perhatikan lokasi'karakter dan intensitas (skala 0-10). 7orong ekspresi perasaan tentang nyeri. onitor 44; 7orong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi. olaborasi pemberikan analgesik
kekakuan sendi dan kelelahan otot tetapi tipe latihan tergantung pada lokasi dan luas /edera. 2.Sumber panas eksternal perlu untuk men/egah menggigil. .:yeri hampir selalu ada pada beberapa derajat beratnya keterlibatan jaringan' kerusakan tetapi biasanya paling berat selama pergantian balutan dan debridemen. $.*ernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapt meningkatkan mekanisme koping. 6.Indentifikasi dini komplikasi 8.eningkatkan relaksasiE menurunkan tegangan otot dan kelelahan umum. ?.emfokuskan kembali perhatian, meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan rasa kontrol, yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis. aji fungsi 1. ntuk mengetahui pernafasan tingkat fungsi pernafasan 2. eningkatksn
bersihan jalan nafas efektif tertasi dengan kriteria e&aluasi# -
lien tidak batuk tidak produktif - =unyi nafas &esikuler - CC dalam batas normal
2. Anjurkan pasien posisi semi fo"ler
ekspansi pernafasan
. Ajarkan teknik . ntuk batuk efektif membersihkan jalan nafas $. ntuk $. Anjurkan mengen/erkan mempertahankan dahak intake /airan yang adekuat 6. ntuk mengen/erkan 6. olaborasi dahak pemberian obat mukolitik
Setelah dilakukan 1. =erikan "aktu tindakan kepada pasien kepera"atan untuk menanyakan selama @ 2$ jam apa yang tidak di defisit ketahui tentang pengetahuan penyakitnya teratasi dengan 2. aji ulang proses kriteria hasil# penyakit dan harapan yang akan - lien datang mengerti . =erikan informasi dengan tentang# sumber penjelasan infeksi, tindakan yang untuk men/egah disampaikan $. =erikan - lien tampak kesempatan rileks kepada pasien - lien tidak untuk bingung mengekspresikan perasaan dan masalah tentang ren/ana
1. engetahui sejauh mana ketidak tahuan pasien tentang penyakitnya. 2. emberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan beradasarkan informasi. . *engetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas $. ntuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan dan membantu mengembangkan
pengobatan
penerimaan ren/ana terapeutik
D$ IPLEENTASI KEPERAATAN
:ama *asien
# 4n. I
mur
# 8 4ahun
Cuangan
# Interne
:o.Ceg
# 0% 26 11
aktu inggu 06-11201?
inggu 06-11201?
7@ am 1 12.00
1.
12.02
2.
2
Implementasi kepera"atan empertahankan suhu lingkungan nyaman, berikan lampu penghangat, penutup tubuh hangat. engkaji nyeri se/ara komprehensif (*LCS4) , keluhan nyeri, perhatikan lokasi'karakter dan intensitas (skala 010). mendorong ekspresi perasaan tentang nyeri. memonitor 44; mendorong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi. emberikan analgesik dan antibiotik
12.06
.
1.00 1.10
$. 6.
18.00
8.
12.0
1. engkaji fungsi pernafasan
6. 8.
12.0 1.00
. engajarkan teknik batuk efektif
18.00
$. enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat 6. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
. $.
1. =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki 2. enganjurkan pasien posisi semi fo"ler 2. lien merasa nyaman
1?.00
inggu 06-11201?
1. 2.
Cespon hasil 9ingkungan pasien tempat nyaman lien mengatakan skala nyeri $ pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan terus menerus lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,% !, CC 22 @'m lien mengatakan masih nyeri ermberikan obat ketorola/ inj 2@1 dan /eftria@one inj 2@1
1.16 1.20 1.26 1.6
1. emberikan "aktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang penyakitnya 2. engkaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang . emberikan informasi tentang# sumber infeksi, tindakan untuk men/egah $. emberikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang ren/ana pengobatan
. lien tampak kooperatif $. lien minum air putih 8 gelas 6. emberikan obat ambro@ol per oral 1. lien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya 2. lien berharap agar /epat sembuh . lien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan $. lien mengungkapkan keinginan untuk mengikuti ren/ana pengobatan dengan teratur
*araf
inggu 06-11201?
2
12.0 12.0
1. =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki 2. enganjurkan pasien posisi semi fo"ler 2. lien merasa nyaman
1.00
. engajarkan teknik batuk efektif
1?.00 18.00
1. engkaji fungsi pernafasan
$. enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat 6. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
inggu 06-11201?
1.16 1.20 1.26 1.6
Senin 0811-201?
1
12.00 12.02
12.06 1.00 1.10
Senin 0811-201?
2
Selasa 0?- 1 11-201?
18.00 12.0 12.0 1.00 1?.00 18.00 11.00 11.02
1. emberikan "aktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui tentang penyakitnya 2. engkaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang . emberikan informasi tentang# sumber infeksi, tindakan untuk men/egah $. emberikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan masalah tentang ren/ana pengobatan
. lien tampak kooperatif $. lien minum air putih 8 gelas 6. emberikan obat ambro@ol per oral 1. lien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya 2. lien berharap agar /epat sembuh . lien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan $. lien mengungkapkan keinginan untuk mengikuti ren/ana pengobatan dengan teratur
1. empertahankan suhu lingkungan 1. nyaman, berikan lampu penghangat, 2. penutup tubuh hangat. 2. engkaji nyeri se/ara komprehensif (*LCS4) , keluhan nyeri, perhatikan . lokasi'karakter dan intensitas (skala 010). $. . mendorong ekspresi perasaan tentang nyeri. 6. $. memonitor 44; 8. 6. mendorong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi.
9ingkungan pasien tempat nyaman lien mengatakan skala nyeri pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan tarasa saat buang air ke/il lien mengungkapkan nyeri sudah berkurang 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,8 !, CC 22 @'m lien mengatakan masih nyeri ermberikan obat ketorola/ inj 2@1 dan /eftria@one inj 2@1
emberikan analgesik dan antibiotik
1. 2. . $.
engkaji fungsi pernafasan enganjurkan pasien posisi semi fo"ler engajarkan teknik batuk efektif enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat 6. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
1. =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki 2. lien merasa nyaman . lien tampak kooperatif $. lien minum air putih ? gelas 6. emberikan obat ambro@ol per oral 1. empertahankan suhu lingkungan 1. 9ingkungan pasien tempat nyaman nyaman, berikan lampu penghangat, 2. lien mengatakan skala nyeri 1 pada penutup tubuh hangat. daerah pubis, terasa berdenyut, dan 2. engkaji nyeri se/ara komprehensif saat bergerak terasa nyeri
Senin 0811-201?
1
12.00 12.02
12.06 1.00 1.10
Senin 0811-201?
2
Selasa 0?- 1 11-201?
18.00 12.0 12.0 1.00 1?.00 18.00 11.00 11.02
Selasa 0?11-201?
2
1. empertahankan suhu lingkungan 1. nyaman, berikan lampu penghangat, 2. penutup tubuh hangat. 2. engkaji nyeri se/ara komprehensif (*LCS4) , keluhan nyeri, perhatikan . lokasi'karakter dan intensitas (skala 010). $. . mendorong ekspresi perasaan tentang nyeri. 6. $. memonitor 44; 8. 6. mendorong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi. emberikan analgesik dan antibiotik
1. 2. . $.
engkaji fungsi pernafasan enganjurkan pasien posisi semi fo"ler engajarkan teknik batuk efektif enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat 6. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
1. =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki 2. lien merasa nyaman . lien tampak kooperatif $. lien minum air putih ? gelas 6. emberikan obat ambro@ol per oral 1. empertahankan suhu lingkungan 1. 9ingkungan pasien tempat nyaman nyaman, berikan lampu penghangat, 2. lien mengatakan skala nyeri 1 pada penutup tubuh hangat. daerah pubis, terasa berdenyut, dan 2. engkaji nyeri se/ara komprehensif saat bergerak terasa nyeri
(*LCS4) , keluhan nyeri, perhatikan . lokasi'karakter dan intensitas (skala 0- $. 10). mendorong ekspresi perasaan tentang 6. nyeri. memonitor 44; 8. mendorong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi. emberikan analgesik dan antibiotik engkaji fungsi pernafasan 1.
11.20
.
16.00 16.10
$. 6.
18.00 12.0
8. 1.
1.00
2. engajarkan teknik batuk efektif
18.10 18.00
9ingkungan pasien tempat nyaman lien mengatakan skala nyeri pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan tarasa saat buang air ke/il lien mengungkapkan nyeri sudah berkurang 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,8 !, CC 22 @'m lien mengatakan masih nyeri ermberikan obat ketorola/ inj 2@1 dan /eftria@one inj 2@1
. enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat $. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,% !, CC 22 @'m lien mengatakan masih nyeri tapi sedikit ermberikan obat ketorola/ inj 2@1 dan /eftria@one inj 2@1
=atuk produktif berkurang, sputum putih, bunyi nafas &esikuler
2. lien tampak kooperatif . lien minum air putih ? gelas $. emberikan obat ambro@ol per oral
Selasa 0?11-201?
2
(*LCS4) , keluhan nyeri, perhatikan . lokasi'karakter dan intensitas (skala 0- $. 10). mendorong ekspresi perasaan tentang 6. nyeri. memonitor 44; 8. mendorong penggunaan teknik manajemen stres, /ontoh relaksasi progresif, nafas dalam, bimbingan imajinasi dan &isualisasi. emberikan analgesik dan antibiotik engkaji fungsi pernafasan 1.
11.20
.
16.00 16.10
$. 6.
18.00 12.0
8. 1.
1.00
2. engajarkan teknik batuk efektif
18.10 18.00
lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,% !, CC 22 @'m lien mengatakan masih nyeri tapi sedikit ermberikan obat ketorola/ inj 2@1 dan /eftria@one inj 2@1
=atuk produktif berkurang, sputum putih, bunyi nafas &esikuler
2. lien tampak kooperatif
. enganjurkan mempertahankan intake /airan yang adekuat $. =erkolaborasi pemberian obat mukolitik
. lien minum air putih ? gelas $. emberikan obat ambro@ol per oral
$ E%ALUASI KEPERAATAN
:ama *asien
# 4n. I
mur
# 8 4ahun
Cuangan
# Interne
:o.Ceg
# 0% 26 11
:o 4anggal'am :o.7K . 1
inggu, 0611-201?
1
&aluasi S# -
lien mengatakan masih nyeri lien mengatakan skala nyeri $ pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan terus menerus
-
9ingkungan pasien tampat nyaman lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m,
3# -
*araf
$ E%ALUASI KEPERAATAN
:ama *asien
# 4n. I
mur
# 8 4ahun
Cuangan
# Interne
:o.Ceg
# 0% 26 11
:o 4anggal'am :o.7K . 1
inggu, 0611-201?
1
&aluasi S# -
lien mengatakan masih nyeri lien mengatakan skala nyeri $ pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan terus menerus
-
9ingkungan pasien tampat nyaman lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,% !, CC 22 @'m
3# A# *# 2
inggu, 0611-201?
2
-
asalah teratasi sebagian
-
9anjutkan inter&ensi
S# -
lien mengatakan merasa nyaman posisi semifo"ler - lien mengatakan batuk sedikit berkurang 3# -
lien tampak kooperatif =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki - lien tampak kooperatif - lien minum air putih 8 gelas A#
*araf
*#
06-11-201?
-
asalah teratasi sebagian
-
9anjutkan Inter&ensi
S# -
3#
lien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya - lien mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan - lien mengungkapkan keinginan untuk mengikuti ren/ana pengobatan dengan teratur -
lien tampak tidak bingung lien tampak lebih tenang
-
asalah teratasi
-
5entikan inter&ensi
A# *# $
Senin, 0811-201?
1
S# -
lien mengatakan nyeri sedikit berkurang - lien mengatakan skala nyeri pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan terasa saat buang air ke/il 3# A#
9ingkungan pasien tampat nyaman lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,8 !, CC 22 @'m
-
asalah teratasi sebagian
*# 6
Senin, 0811-201?
2
9anjutkan inter&ensi
S# -
lien mengatakan merasa nyaman posisi semifo"ler - lien mengatakan batuk sedikit berkurang 3# -
lien tampak kooperatif =atuk produktif, sputum putih, bunyi nafas ronki - lien tampak kooperatif - lien minum obat dengan teratur - lien minum air putih ? gelas A# *#
8
Selasa, 0?11-201?
1
-
asalah teratasi sebagian
-
9anjutkan Inter&ensi
S# -
lien mengatakan nyeri berkurang - lien mengatakan skala nyeri 1 pada daerah pubis, terasa berdenyut, dan terasa saat buang air ke/il 3# A#
9ingkungan pasien tampat nyaman lien mengungkapkan nyeri 47# 100'?0 mm5g, : %0 @'m, 4# 8,8 !, CC 22 @'m
-
asalah teratasi
*#
?
Selasa, 0?11-201?
2
-
5entikan inter&ensi
-
lien mengatakan berkurang
S# batuk
3# -
lien tampak kooperatif =atuk produktif, sputum putih, bunyi &esikuler - lien tampak kooperatif - lien minum obat dengan teratur - lien minum air putih ? gelas A# *#
-
asalah teratasi
-
5entikan Inter&ensi
DATAR PUSTAKA